Anda di halaman 1dari 32

KASUS

1. Bill adalah seorang software engineer yang diminta menjadi saksi ahli terkait dengan prosedur
pengamanan data di suatu perusahaan. Bill mencurigai bahwa system mungkin tidaklah aman,
meskipun dia tidak ada kesempatan untuk memeriksa keseluruhannya sebagaimana yang ia
inginkan. Apakah Bill seharusnya menerima permintaan untuk datang sebagai saksi ahli?. Bila
“ya” bagaiaman dia harus menyampaikan?.

1. Anne merupakan seorang engineer yang bekerja pada suatu perusahaan yang memiliki
kesempatan untuk ikut tender pekerjaan pembangunan gedung baru. Namun didalam
perusahan tersebut termasuk Anne tidak ada yang familiar dengan salah satu bahan yang
diminta client untuk digunakan dalam pekerjaan itu. Boss Anne menyarankan dia untuk ikut
tender pekerjaan tersebut tanpa menyampaikan /mengatakan sesuatu apapun tentang
kekurangan pengalaman terkait bahan, sementara itu sambil jalan Anne dapat mengambil
kesempatan untuk mempelajari sejauh dia bisa. Apakah Anne harus memenuhi permintaan
tersebut?.
Tujuan:
• Setelah mengikuti materi ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang
etika profesi perekayasa dan peranannya dalam memandu
keberlanjutan kegiatan keprofesian
PENTINGNYA ETHIKA DALAM MEMBENTUK
PROFESIONALISME
Berikan ulasan
tentang gambar
disamping?

Noreen E. Calderbank, P.Eng.


KENAPA KITA PERLU BELAJAR ETIKA
Tujuan dari studi etika adalah untuk meningkatkan kemampuan kita
ketika berhadapan dengan kompleksitas moral dalam bidang
keteknikan. Selanjutnya, belajar etika akan menguatkan kemampuan
kita untuk memiliki alasan yang jelas dan cermat terkait tuntutan
moral. Dengan kata lain untuk meningkatkan kemandirian moral, yaitu
kemampuan menentukaan sendiri tentang moral. Disini akan
mencakup kemampuan sebagai skill dan kebiasaan dalam berpikir
secara rasional tentang isu etika yang berbasis aspek moral dan
komitmen
Teknologi - Etika - Politik
• Teknologi mendifinisikan apa yang dapat kita lakukan
• Etika mendifinisikan apa yang seharusnya kita lakukan
• Politik mendifinisikan apa yang akan kita lakukan
APA ITU ETIKA (Prof. Craig W Somerton)
1. Studi tentang standart moral dan bagaimana mempengaruhi
perilaku
2. Sistem dari moral utama yang membentuk perilaku yang benar bagi
individu atau sekelompok orang

Etika mendasarkan pada standart benar dan salah yang mengarahkan


manusia untuk apa sesuatu harus dilakukan biasanya dalam hal hak,
kewajiban, keuntungan bagi masyarakat, keterbukaan dan sikap sikap
baik lainnya
ETIKA Menurut Kamus Baku Bahasa
1. ilmu tentang apa yg baik dan apa yg buruk dan tentang hak serta
kewajiban moral;
2. kumpulan asas atau nilai yg berkenaan dengan akhlak;
3. asas perilaku yg menjadi pedoman
• Apa itu profesi:
• Term profesi memiliki arti pada kebebasan melakukan sesuatu dalam
kehidupannya.
• Profesi adalah setiap kemampuan yang dapat digunakan sebagai alat untuk
memperoleh kehidupan

• Menurut Oxford shorter Dictionary, Keprofesian adalah:

“the occupation which one professes to be skilled in and to follow....A vocation


in which professed knowledge of some branch of learning is used in its
application to the affairs of others, or in the practice of an art based upon it.”
ENGINEERING PROFESSION
Engineering is the profession
in which knowledge
of the mathematical and natural sciences
gained by study, experience, and practice
is applied with judgement
to develop ways to utilize, economically,
the material and forces of nature
for the benefit of mankind.

(A.B.E.T. CRITERIA 2000)

10
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
Praktek Keinsinyuran berbasis
pada :

• ethical behaviour;
• competent performance;
• innovative practice;
• engineering excellence;
• equality of opportunity;
• social justice; and
• sustainable development.
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
11
12
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
Prinsip-prinsip profesi
• TANGGUNG JAWAB; merupakan komitmen untuk memberikan yang
terbaik agar mampu menghasilkan kinerja yang optimal dengan mutu kerja
tinggi. Selalu berusaha keras, disiplin dan tekun untuk menyelesaikan
pekerjaan sampai tuntas demi kehormatan diri dan profesi.
• KEADILAN; etika selalu adil, netral, objektif, rasional dan tidak
memihak. Tidak boleh bersikap diskriminatif. Hak setiap orang untuk
mendapatkan layanan profesi sesuatu dengan mutu standar.
• OTONOMI; kebebasan mengembangkan profesi, kreativitas dan inovasi
yang bermanfaat bagi pengembangan profesi maupun masyarakat yang
membutuhkan layanan profesi. Tanggung jawab profesional akan
memberikan batas/rambu dalam penerapan otonomi.
• INTEGRITAS MORAL; Integritas pribadi yang tidak dipertanyakan dan
komitmen moral yang tinggi mengharuskan seorang profesional senantiasa
menjaga nama baik, martabat, citra, keluhuran dan kehormatan profesi.

13
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
ETIKA PROFESI

• .
Perangkat kode etik Sebuah profesi
profesi diperlukan memperoleh
Etika profesi adalah
untuk menjaga kepercayaan dari
refleksi "self
martabat serta masyarakat, bila ada
control", karena
kehormatan profesi, kesadaran kuat
dibuat dan
dan di sisi lain mengindahkan etika
diterapkan dari dan
melindungi masyarakat profesi pada saat
untuk kepentingan
dari penyimpangan mereka memberikan
kelompok profesi itu
maupun jasa keahlian profesi
sendiri.
penyalahgunaan kepada masyarakat
keahlian.

Sumber: Istanto Oerip, 2016)


KODE ETIK PROFESI

Kode etik profesi Apabila anggota Kode etik profesi


merupakan norma yang kelompok profesi itu dihasilkan
ditetapkan oleh menyimpang dari kode berdasarkan
sekelompok profesi, etiknya, maka penerapan
yang memberi petunjuk kelompok profesi itu pemikiran etis atas
kepada anggotanya akan tercemar. Karena suatu profesi.
bagaimana berbuat dan itu, kelompok profesi
sekaligus menjamin harus menyelesaikan
mutu profesi itu di berdasarkan
masyarakat. perangkatnya sendiri.
Kode Etik Insinyur Indonesia
MUKADIMAH
Bahwa berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa ilmu pengetahuan dan teknologi telah
menjadi bagian penting dalam proses mensejahterakan kehidupan umat manusia yang
dikembangkan terus-menerus baik secara perorangan, kelompok, kerjasama antar disiplin ilmu,
profesi dan atau antar bangsa.
Bahwa sesungguhnya hakikat serta esensi pembangunan nasional berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 adalah upaya gotong-royong berbasis kompetensi segenap patriot
bangsa untuk membangun keswadayaan, kecerdasan serta daya-saing masyarakat yang handal
dalam memberdayakan dan meningkatkan nilai tambah sumber daya sebagai asset nasional untuk
mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera yang berkelanjutan.
Bahwa Insinyur Indonesia sebagai patriot, pemicu, dan pemimpin Pembangunan
Nasional berkelanjutan menyadari bahwa pola pikir, sikap, perilaku serta karya inovasinya
akan memacu peningkatan kualitas serta martabat kehidupan bermasyarakat, berprofesi,
berbangsa dan bernegara. Maka dalam menjalankan peran dan tanggungjawabnya akan berusaha
keras, jujur dan sepenuh hati mendedikasikan kemampuan terbaiknya sesuai kaidah keilmuan dan
keprofesian.
Bahwa karena itu segenap Insinyur Indonesia senantiasa akan mentaati, mematuhi, dan
mengejawantahkan Kode Etik Insinyur Indonesia dibawah ini:
EE/KEP/tbM/'04
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
Kode Etik Insinyur Indonesia
Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia
CATUR KARSA - Prinsip Dasar :
1. Mengutamakan keluhuran budi
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya
untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan
masyarakat, sesuai dengan tugas & tanggung-
jawabnya
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat
berdasarkan keahlian profesi keinsinyuran

17
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
Catur Karsa - Prinsip Dasar (1)
1. Mengutamakan keluhuran budi.
Jujur, terbuka dan tulus mendedikasikan kemampuan terbaiknya untuk
mewujudkan cita-cita kemerdekaan serta menegakkan kehormatan
Profesi Keinsinyuran demi meningkatkan keswadayaan, kecerdasan dan
daya saing Bangsa Indonesia bersendikan penguasaan serta penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi oleh masyarakat;
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia.
Jujur, tulus dan adil dalam berkarya untuk meningkatkan manfaat dan
nilai tambah yang berkesinambungan dari sumber daya nasional demi
kesejahteraan berkelanjutan bagi masyarakat, profesi, bangsa, negara
dan umat manusia.

EE/KEP/tbM/'04
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
Catur Karsa - Prinsip Dasar (2)
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Menjamin setiap karyanya merupakan hasil kerja terbaik yang handal
mengacu standardisasi serta kaidah profesionalisme dan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, negara dan umat
manusia serta perlindungan eko-sistem.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian
profesional keinsinyuran.
Senantiasa memutakhirkan kompetensi pribadi maupun tim dan
mengembangkan kemampuan inovasi serta melakukan pembelajaran
dan kaderisasi untuk meningkatkan kehandalan keswadayaan
masyarakat dan daya saing profesi yang berkelanjutan.

EE/KEP/tbM/'04
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
Kode Etik Insinyur Indonesia
SAPTA DHARMA - Tujuh Tuntunan Sikap dan
Perilaku
Insinyur Indonesia senantiasa:
1. mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat
2. bekerja sesuai dengan kompetensinya
3. hanya menyatakan pendapat yg dapat dipertanggungjawabkan
4. menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam
tanggung- jawab tugasnya
5. membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-
masing
6. memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi
7. mengembangkan kemampuan profesionalnya
20
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
Sapta Dharma -
Tujuh Tuntunan Sikap dan
Perilaku

EE/KEP/tbM/'04 21
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
1. Mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
 Profesional, taat dan patuh melaksanakan ketentuan serta prosedur Keselamatan
Kesehatan
2
Kerja dan Lindung Eko-sistem (K3LEs) yang berlaku dan atau sesuai dengan standardisasi
acuan yang disepakati Para Pihak;
 Mengutamakan manfaat dan bernilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat dalam setiap
karyanya;
 Mencermati dan mengevaluasi keterkaitan, keakuratan serta keabsahan setiap data
dan informasi yang akan digunakan;
 Menjaga kerahasiaan setiap data dan informasi serta tidak menggunakannya untuk
kepentingan pekerjaan lain tanpa seizin Para Pihak atau semua pihak yang terkait;
 Membuat Panduan Standar Pelaksanaan dan Pengoperasian serta penjaminan atas
resiko yang dapat membahayakan dan atau merugikan kepentingan pengguna,
masyarakat dan lingkungan hidup saat ini hingga masa mendatang;
 Secara pribadi ataupun tim memprakarsai penyampaian penjelasan tertulis kepada
Para Pihak dan semua pihak terkait, bilamana menemukan indikasi atau potensi
permasalahan yang membahayakan dan atau merugikan berikut saran mengatasinya;
 Bekerjasama hanya dengan perorangan dan atau institusi yang diyakininya tidak
akan melakukan praktek kecurangan dan atau tidak jujur.
 Secepatnya membuat pengaduan tertulis kepada Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
lengkap dengan data dan informasi yang memadai, bilamana mengetahui adanya indikasi
atau potensi pelanggaran Kode Etik.
EE/KEP/tbM/'04 22
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
2. Bekerja sesuai dengan kompetensinya.
3
 Hanya akan merencanakan, merancang, melaksanakan dan mengawasi
Pekerjaan atau mengevaluasi hasil pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi
pribadi dan atau kompetensi tim dimana ia bergabung;
 Apabila dipandang perlu dalam mengerjakan kegiatan pada butir a. diatas, dapat
bekerjasama dengan pihak lain berdasarkan ketentuan yang berlaku dan
disepakati oleh Para Pihak;
 Menjamin kehandalan setiap karyanya sampai batas umur desain atau sesuai
batas rentang waktu jaminan yang disepakati bersama;
 Jujur, obyektif dan teliti mengevaluasi keterkaitan, keakurasian, kewajaran
serta keabsahan setiap data dan informasi yang termaktub dalam berkas
dokumen sebelum memaraf dan atau menandatanganinya;
 Bertanggungjawab atas semua aspek yang terkait dengan tugasnya dan materi
berkas dokumen yang diparaf dan atau ditandatanganinya;
 Secara pribadi ataupun tim memprakarsai penyampaian pendapat, testimoni
dan atau saran profesional yang terkait dengan Pekerjaan sebagai bahan
pertimbangan bagi Para Pihak dan atau semua pihak terkait;

EE/KEP/tbM/'04
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
3. Hanya menyatakan pendapat yg 4
dapat
dipertanggungjawabkan.
 Jujur, obyektif dan adil dalam memberikan pendapat,
testimoni, laporan dan atau pernyataan;
 Menyatakan pendapat hanya berdasarkan kompetensi dan
kaidah keilmuannya yang didukung kelengkapan,
keakuratan serta keabsahan data dan atau informasi;
 Secara pribadi ataupun tim memprakarsai penyampaian
pendapat, testimoni dan saran profesional terhadap
berbagai hal yg berindikasi kecurangan dan atau
penyimpangan yg berpotensi membahayakan dan atau
merugikan;
 Bertanggungjawab atas segala konsekuensi yang mungkin
timbul akibat dari pendapat, testimoni, laporan dan atau
pernyataannya.
EE/KEP/tbM/'04
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
4. Menghindari pertentangan kepentingan dalam tanggungjawab tugasnya
5
 Satunya kata dengan perbuatan dan konsekuen untuk bertanggungjawab;
 Jujur, obyektif dan adil dalam mengupayakan kesepahaman bersama atas
berbagai perbedaan kepentingan demi kelancaran pelaksanaan tugas dan
pencapaian mutu pekerjaan sesuai dengan yang telah disepakati bersama;
 Terbuka dan tulus menerima perbedaan serta pendapat orang / pihak lain;
 Menolak imbalan dan atau kompensasi dalam bentuk apapun dari pihak
manapun, yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya;
 Melarang keterlibatan sanak-saudara dari semua pihak yang terkait dengan
Pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan serta prosedur yang berlaku;
 Jujur, obyektif dan profesional dalam mengevaluasi pelaksanaan serta hasil
Pekerjaan sesuai dengan prosedur dan ketentuan penjaminan mutu
berdasarkan standar yang berlaku dan atau yang telah disepakati bersama;
 Secara pribadi atau tim memprakarsai penyampaian pendapat dan testimoni
serta saran profesional sebagai bahan pertimbangan bagi Para Pihak untuk
penyelesaian konflik kepentingan, walaupun dengan konsekuensi yang dapat
merugikannya.

EE/KEP/tbM/'04
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
5. Membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing- 6
masing.
 Jujur menyajikan biodata sesuai dengan kebutuhan;
 Meningkatkan kerjasama, integritas dan kehandalan tim karya,
baik lintas disiplin, maupun multi disiplin dan multi bangsa;
 Menjamin kehandalan serta keunggulan mutu, biaya dan waktu
penyerahan dari setiap karyanya;
 Memprakarsai pembrantasan praktek-praktek kecurangan /
penipuan;
 Tidak akan menawarkan, memberi, meminta dan atau menerima
semua bentuk perlakuan yang menyalahi ketentuan dan
prosedur yang berlaku, baik dalam rangka mendapatkan kontrak
ataupun untuk mempengaruhi proses evaluasi penyelesaian
pekerjaan;
 Memprakarsai pembinaan & pengembangan kompetensi,
keswadayaan, dan daya saing Anak Bangsa berbasis
pemberdayaan potensi unggulan lokal, ilmu pengetahuan dan
EE/KEP/tbM/'04
teknologi oleh masyarakat. Sumber: Istanto Oerip, 2016)
6. Memegang teguh kehormatan dan martabat profesi.
 Tulus mengejawantahkan Kode Etik dengan menghormati keberadaan serta peranan 7
masing-masing Para Pihak;
 Profesional dan adil dalam berkarya tanpa membedakan besarnya imbalan atau
kompensasi yang bakal diterimanya;
 Profesional, adil dan beretiket dalam menyatakan pendapat, bersikap serta bertindak
terhadap berbagai hal yang berindikasi adanya kecurangan dan atau penyimpangan
atau berpotensi membahayakan / merugikan, walaupun memiliki konsekuensi
pemutusan hubungan kerja;
 Jujur serta tulus mengakui bila ternyata berbuat kesalahan dan dengan penuh
tanggungjawab untuk segera memperbaikinya;
 Profesional, adil dan tulus dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
sebagai upaya pengejawantahan komitmen keberpihakan serta kepedulian pada
kepentingan masyarakat dan pembangunan nasional;
 Tidak akan menerima pekerjaan diluar kompetensi dan atau melebihi batas
kapasitasnya, kecuali kalau disepakati oleh Para Pihak dan tidak menyalahi ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
 Mengutamakan kepentingan bersama dan atau masyarakat bersendikan integritas
keprofesian dengan mengesampingkan kepentingan pribadi;
 Tidak akan memaraf atau menandatangani setiap dokumen Pekerjaan yang diyakini tidak
mengacu standardisasi serta peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau
berpotensi membahayakan atau merugikan kepentingan jangka panjang Para Pihak dan
atau diluar batas kepantasan dan kepatutan kondisi masyarakat.
EE/KEP/tbM/'04
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
7. Mengembangkan kemampuan professional.
 Berbagi kemampuan dan pengalaman profesional dalam kegiatan kaderisasi
8
profesi serta pemberdayaan keswadayaan dan daya-saing bersendikan invensi
dan atau inovasi baik di tempat kerja, asosiasi bidang usaha, asosiasi profesi, di
pendidikan formal serta non-formal dalam masyarakat;
 Melakukan invensi dan atau inovasi untuk memicu atau memacu tumbuh-
kembangnya keswadayaan serta keunggulan lokal berdaya-saing internasional
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta perlindungan eko-sistem
berkelanjutan;
 Berbagi kemampuan serta pengalaman profesionalnya dalam berbagai forum
lokal, nasional, regional dan internasional serta lintas disiplin ilmu, multi disiplin,
lintas profesi dan bidang usaha;
 Mendorong pemahaman & ketaatan semua pihak untuk mematuhi prinsip-
prinsip pembangunan berkelanjutan sekaligus meningkatkan manfaat dan nilai
tambah setiap potensi sumber daya lokal dan nasional serta perlindungan eko-
sistem;
 Memprakarsai upaya berbagi kemampuan serta pengalaman dengan cara
memberi pembelajaran dan atau saran profesional terkait dengan permasalahan
aktual yg sedang atau akan timbul dalam kegiatan berprofesi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
EE/KEP/tbM/'04
Sumber: Istanto Oerip, 2016)
RANGKUMAN
1. Etika merupakan salah satu fondasi untuk membangun profesionalisme disamping pengetahuan dan
ketrampilan
2. Nilai moral akan menjadi salah satu unsur yang menentukan derajat dan kelangsungan suatu profesi
3. Persatuan Insinyur Indonesia memiliki kode ethik yang tertuang dalam Sapta Dharma
TUGAS KELOMPOK:
DISKUSIKAN KASUS BERIKUT

Faisal adalah seorang teknisi yang bekerja pada sistem pendingin di suatu gedung
yang dimiliki oleh suatu perusahaan jasa keuangan yang besar. Suatu hari saat
melaksanakan pekerjaan pemeliharaan bangunan di suatu koridor, ia mendengarkan
2 orang eksketutif yang sedang membicarakan tentang krisis keuangan yang terjadi
di perusahaan tersebut, sesuatu yang belum dikomunikasikan ke masyarakat. Suatu
saat teman Faisal, yang memiliki saham di perusahaan tersebut, menanyakan
tentang apakah Faisal tahu sesuatu terkait kondisi kesehatan keuangan perusahaan
tersebut.
• Apakah Fasial harus mengingatkan temannya tentang apa yang ia dengar?
• Kaitkan dengan salah satu kode etik dalam PII?
DAFTAR PUSTAKA:

1. Charles E. Harris C.,E; Pritchard M, S; Michael J. Rabins M,j, Wadsworth, 2009, Engineering Ethics
Concepts And Cases, Belmont, CA
2. Martin M.W, Schinzinger R, 2010, Introduction to Engineering Ethics, McGraw-Hill, New York, NY.
3. The Royal Academy of Engineering, 2011, Engineering ethics in practice: a guide for engineers, The
Royal Academy of Engineering 3 Carlton House Terrace London
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai