PRECEDE
PRECEDE
untuk menilai tingkat kesehatan, kebutuhan kualitas kehidupan dan untuk merancang,
lainnya. PRECEDE yang merupakan akronim dari “predisposing, reinforcing, and enabling
evaluasi dari program atau intervensi yang telah dirancang menggunakan PRECEDE. Model
memulai proses perencananaan edukasi kesehatan dengan melihat outcome yang diinginkan,
PRECEDE terdiri atas 5 fase. Fase pertama menentukan kualias kehidupan atau
permasalahan sosial dan kebutuhan suatu populasi. Fase kedua terdiri dari penentuan faktor
kesehatan untuk permasalahan kesehatan. Fase ketiga menganalisis faktor perilaku dan
dan enabling. Fase kelima meliputi penentuan promosi kesehatan, edukasi kesehatan, dan
atau kebijakan terkait intervensi mana yang paling sesuai untuk mendorong perubahan yang
diinginkan pada perilaku atau lingkungan, dan pada faktor yang mendukung perilaku dan
lingkungan tersebut.13
PROCEED terdiri atas 4 fase tambahan. Fase keenam, intervensi pada fase kelima
pendukung perilaku dan pada perilaku itu sendiri. Fase terakhir terdiri atas evaluasi outcome,
yang menentukan efek terbesar pada intervensi terhadap kesehatan dan kualitas kehidupan
suatu populasi. Pada praktek di lapangan, PRECEDE dan PROCEED berjalan dalam
perkembangan tujuan program dan intervensi pada fase implementasi PROCEED. Informasi
yang sama juga memberikan kriteria terhadap bentuk kesukesan pada program yang mana
yang diukur pada fase evaluasi PROCEED. Sebagai timbal balik, data yang didapat pada fase
implementasi dan evaluasi PROCEED membuat jelas hubungan yang dinilai pada PRECEDE
dengan kesehatan atau outcome kualitas hidup, perilaku dan faktor lingkungan yang
lingkungan. Data ini juga dapat menunjukkan bagaimana program dapat dimodifikasi untuk
Dalam penyusunan proposal program pendidikan dan promosi untuk mencegah gizi
buruk ini, penulis mendiagnosis masalah gizi yang masih ada di di Kecamatan Dempo dan
dengan harapan dapat menjadi solusi dari permasalahan gizi di Kecamatan Dempo Utara.
Diagnosis Masalah
Dari hasil interview kepada warga, masalah kesehatan di Kecamatan Dempo Utara adalah
Analisa situasi:
Masyarakat:
Masalah kesehatan yang paling banyak adalah angka kematian ibu karena perdarahan
Kecamatan Dempo Utara memiliki wilayah kerja 123,98 km2, yang berpenduduk
Sebagian besar Puskesmas di kecamatan Dempo Utara memiliki sarana dan prasarana
Sistem rujukan kesehatan dapat ditempuh dalam waktu 3 jam dari Kecamatan Dempo
Utara.
Perilaku wanita hamil pada kecamatan Dempo Utara yang tidak melakukan
pemeriksaan tersebut terhadap kesehatan diri sendiri maupun anak yang dikandung.
Adanya kebiasaan di dalam masyarakat untuk menikah pada usia muda, hal itu
Adanya mitos yang berlaku di lingkungan masyarakat yaitu makan-makanan laut bisa
menyebabkan kulit janin bersisik sehingga ibu hamil menghindari makanan laut
selama kehamilannya.
Adanya mitos yang berlaku di lingkungan masyarakat yaitu “banyak anak banyak
Adanya tradisi di dalam masyarakat yang lebih percaya terhadap dukun dibandingkan
tenaga medis.
kejadian anemia.
akibat perdarahan dan bagaimana cara mencegah serta mengatasi kasus perdarahan
Enabling :
Masyarakat lebih percaya dukun dibandingkan tenaga dokter atau bidan pada saat
melahirkan
Tidak banyak wanita hamil pada kecamatan Dempo Utara yang melakukan
Reinforcing : Adanya sikap para orang tua dan tokoh masyarakat yang mendorong
anak-anaknya agar melakukan proses persalinan ke dukun karena hal ini sudah
Perumusan Masalah
Permasalahan
pencegahannya.
melakukan persalinan.
Tidak banyak wanita hamil pada kecamatan Dempo Utara yang melakukan
pemeriksaan tersebut terhadap kesehatan diri sendiri maupun anak yang dikandung.
masyarakat seperti mitos “banyak anak, banyak rezeki” serta adanya kebiasaan di
dalam masyarakat untuk menikah pada usia muda, hal itu mempengaruhi jumlah anak
Kurangnya tenaga medis dan paramedis seperti jumlah bidan swasta yang hanya 13
orang.
Dalam menurunkan angka kematian ibu memang diperlukan banyak program untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Namun, tidak semua program tersebut akan dilaksanakan
secara bersamaan. Oleh karena itu, kita harus menentukan terlebih dahulu masalah mana yang
harus diprioritaskan untuk menjadi program yang penting untuk menurunkan angka kematian
ibu. Ada banyak metode penentuan prioritas masalah yang dapat digunakan. Namun, pada kasus
menurunkan angka kematian ibu ini, untuk menentukan prioritas masalah yang akan ditangani,
Metode USG
Dalam menetapkan prioritas ini, dikumpulkan 15 orang untuk memilih masalah mana yang
Selain menggunakan metode USG, digunakan juga metode CARL untuk melihat
kemampuan kita menangani masalah yang dihadapi, ketersediaan sarana untuk menjalankan
program yang akan dijalankan, kesiapan tenaga pelaksana dalam menjalankan program, dan
melihat seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan yang
dibahas.
Jadi dari 2 metode yang dipakai, maka prioritas utama dalam permasalahan angka
kematian ibu ini adalah kurangnya pengetahuan ibu-ibu terhadap kehamilan, pendarahan pada
kehamilan dan pentingnya pemeriksaan ANC.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan pada program safe motherhood ini adalah :
a. Penyuluhan kepada ibu-ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan yang aman.
b. Penyuluhan tentang KB kepada ibu-ibu berusia 35 tahun keatas atau < 35 tahun tetapi
telah memiliki 5 orang anak.
c. Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi
Intervensi
Beberapa program yang akan dilakukan sebagai alternatif pemecahan prioritas masalah di
atas adalah:
Tabel 4. Alternatif Pemecahan Masalah
Prioritas Penting Kurang penting
Mudah 1. Melakukan penyuluhan 1. Melakukan penyuluhan
mengenai pentingnya tentang reproduksi
pemeriksaan kehamilan secara remaja
rutin, perdarahan pada
kehamilan dan persalinan serta
faktor penyebab dan apa akibat
yang ditimbulkan, cara
pencegahan dan penanganan
yang tepat kepada masyarakat
kecamatan Dempo Utara
khususnya para ibu-ibu.
2. Melakukan pemasangan poster
di setiap puskesmas serta jalan-
jalan utama dan penyebaran
pamflet mengenai antenatal care
dan manfaatnya bagi ibu hamil.
3. Melakukan konseling KB
Sulit 1. Melakukan pendataan dan 1 Melakukan penyuluhan
konseling kepada ibu-ibu hamil tentang aktivitas
tentang pentingnya antenatal pengembangan kreativitas,
care dengan cara mendatangi pelatihan kerja
rumah-rumah penduduk yang
berisi ibu hamil di dalamnya.
Tujuan program
Tujuan umum
Tujuan umum program ini menurunkan AKI akibat perdarahan di kecamatan Dempo
Utara
Tujuan khusus
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan masyarakat secara umum mengenai
kematian ibu akibat perdarahan, faktor-faktor risiko dan penyebab perdarahan,
serta pencegahan dan penanganan yang tepat.
Menggiatkan partisipasi ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan
Sasaran program
Sasaran program promosi kesehatan ini adalah ibu-ibu hamil dan warga
masyarakat kecamatan Dempo Utara
Isi program
Program promosi kesehatan ini berisi informasi mengenai apa itu perdarahan pada
kehamilan. Kematian maternal menurut batasan dari The Tenth Revision of The
International Classification of Diseases (ICD – 10) adalah kematian wanita yang terjadi
pada saat kehamilan atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung
dari lama dan lokasi kehamilan, disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan
kehamilan, atau yang diperberat oleh kehamilan tersebut, atau penanganannya, akan
tetapi bukan kematian yang disebabkan oleh kecelakaan atau kebetulan. Kematian
maternal juga didefinisikan sebagai proporsi kematian pada wanita usia reproduktif atau
proporsi kematian pada semua wanita di usia reproduktif yang disebabkan oleh penyebab
maternal.
Metode
Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan kepada masyarakat umum khususnya
ibu hamil dan penyediaan alat-alat kebidanan.
Media
Melalui media komunikasi secara individual dan komunitas
Implementasi program
Rencana dan jadwal kegiatan
Rencana Kegiatan Persiapan
Penyusunan proposal, perencanaan anggaran biaya, mengurus izin ke Dinas
Kesehatan Kota Pagar Alam.
Melakukan audiensi kepada pihak pemerintah setempat, instansi swasta, dan tokoh
masyarakat dalam usaha mencari dukungan baik dana maupun legalitas.
Persiapan materi penyuluhan dan pembicara.
Persiapan tempat, peralatan dan waktu kuliah.
Kegiatan publikasi meliputi penyebaran undangan ke seluruh puskesmas yang ada di
Kota Pagar Alam.
Berdasarkan tabel di atas, kegiatan dilaksanakan 5 kali dalam satu tahun. Program
yang prioritas diutamakan adalah program satu dan dua yang dijalankan pada 3 bulan
pertama yaitu bulan Juni – Juli - Agustus. Kegiatan dilaksanakan rutin pada tanggal 10
pada tiap-tiap bulan agar masyarakat lebih terjadwal sehingga mereka lebih mudah
berpartisipasi dan menyiapkan waktu mereka karena mereka sudah mengetahui kapan
kegiatan berikutnya akan berlangsung. Tempat pelaksaan program di balai desa dan
puskesmas, dengan target peserta 400 orang sebagai perwakilan dari tiap puskemas
dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :
Rencana pembiayaan
1. Sumber dana
Sumber dana dalam penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan diperoleh melalui:
a. Kas Puskesmas
b. Swadaya masyarakat
c. Instansi-instansi terkait
d. Para donator/dermawan
2. Estimasi Dana
Terlampir di lampiran
Tim pelaksana
Penanggung Jawab : dr. Mariatul Fadillah, MARS
Ketua pelaksana : dr. Leo Fernando
Administrasi & Keuangan : dr. Susdalia Silitonga
Pelaksana Lapangan : dr. Andi Putra Siregar
Supporting Program : dr. Yuliarni
Supervisor : dr. Magdalena Ariyani
Evaluasi
Evaluasi program
Evaluasi program dilaksanakan tiap bulan pada akhir bulan. Evaluasi dilakukan
dengan tujuan apakah program telah berjalan baik dengan dilihat faktor-faktor apa saja
yang menjadi penghambat serta kekurangan program pada bulan tersebut, sehingga faktor
tersebut dapat dihindari atau dihilangkan pada bulan berikutnya. Evaluasi dilakukan
dengan cara mengadakan rapat anggota tiap akhir bulan di kantor camat. Di sini para
anggota menjelaskan apa saja yang menjadi hambatan pada saat kegiatan berlangsung
dan penilaian mereka atas kegiatan pada bulan tersebut.
Evaluasi akhir
Evaluasi akhir dilakukan setiap 3 bulan pada akhir program atau akhir bulan
ketiga dari masing-program dan dilakukan dengan cara pengisian kuesioner oleh
masyarakat dan ibu hamil, serta melakukan pendataan ke puskesmas dan tempat praktek
bidan swasta apakah terdapat peningkatan jumlah ibu hamil yang berkunjung untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan serta menghitung angka kejadian kematian ibu hamil
akibat perdarahan . Kuesioner berisi pertanyaan terkait mengenai faktor-faktor risiko,
faktor penyebab setta upaya pencegahan dan penangan yang tepat dari kejadian kematian
ibu hamil akibat perdarahan. Dari pengisian kuesioner tersebut dapat diketahui tingkat
pengetahuan para ibu hamil dan masyarakat. Hasil pemantauan akan menentukan apakah
diperlukan intervensi lanjutan atau program baru agar tujuan menurunkan angka
kematian ibu dalam masyarakat dapat tercapai.
Waktu
Tabel 8. Jadwal Program Perencanaan (Gannt Chart)
N Kegiatan Pekan
o I II II IV V VI
I
1. Menyusun proposal
2. Pencarian dana dan sponsor
3. Pengadaan sarana dan
prasarana kegiatan
4. Penyebaran undangan
5. Pelaksanaan kegiatan
penyuluhan dan
penyebaran poster
6. Evaluasi kegiatan
7. Pemantauan Setiap bulan dan akhir bulan
ke-3
Angka kematian ibu di akhir program tahun 2012 adalah 176 per 100.000 kelahiran hidup.
a. Precede-Procede
Green, 1991. Model pendekatan untuk membuat perencanaan dan evaluasi kesehatan dengan
kerangka PRECEDE-PROCEED.
Langkah-langkah PRECEDE-PROCEED:
6). Implementasi
PRECEDE : Digunakan pada fase diagnosis masalah, menetapkan prioritas masalah dan
diagnosis program.
Predisposing (Mempengaruhi):
Reinforsing (menguatkan) :
In Educational Diagnosis and Evaluation (dalam diagnosa dan evaluasi yang bersifat
mendidik):
PROCEED : Digunakan untuk menetapkan untuk menetapkan sasaran dan criteria kebijakan,
serta implementasi dan evaluasi. Meliputi : Policy, Regulatory, Organizational Construct, In
Educational danAnd Enviromental Development
Diartikan sbg perancangan, penerapan, dan pengendalian program yang ditujukan untuk
meningkatkan penerimaan suatu gagasan atau praktik tertentu pada suatu kelompok sasaran.
1) Riset Formatif
2) Penyusunan strategi
8) Memperbaiki bahan
9) Menyempurnakan program
1) Manajemen
2) Konsumen
3) Kelompok sasaran
4) Identitas
5) Manfaat
6) Biaya
7) Ketersediaan
8) Saluran komunikasi
10) Evaluasi
LABEL: KULIAH