Anda di halaman 1dari 6

KEJANG DEMAM

No.Dokumen : 440/C.VII.SOP.357.03/436.6.3.21/2016

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 01 Maret 2016
Halaman : 1/4

drg. Anon Wijayanti


UPTD. Puskesmas Pegirian
NIP. 19720801 200604 2 027

Kejang Demam adalah suatu kondisi dimana terjadi kejang yang disertai
1. Pengertian
demam tinggi lebih dari 38 derajat celsius dan bukan disebabkan kelainan
otak.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Kejang Demam di Puskesmas
3. Kebijakan Surat Penetapan kepala UPTD Puskesmas Pegirian
No.440/A.I.SP.0005.03/436.6.3.21/2016 Tentang Jenis-jenis Pelayanan

4. Referensi SK IDI No.1530/PB/A.4/12/2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di


Faskes Primer
5. Alat dan Bahan 1.Tensimeter
2.Termometer
3.Stetoskop
4.Timbang badan
5.Tempat tidur
6.Senter

1. Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis


6. Prosedur

2. Petugas menyapa pasien dengan ramah

3. Petugas melakukan anamnesa


Keluhan utama adalah kejang. Anamnesa dimulai dari riwayat perjalanan
penyakit sampai terjadinya kejang, kemudian mencari kemungkinan adanya
faktor pencetus atau penyebab kejang, riwayat kejang sebelumnya, kondisi
medis yang berhubungan, obat-obatan, trauma, gejala infeksi, keluhan
neurologis, nyeri atau cedera akibat kejang.

4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dimulai dengan tanda-tanda vital, mencari tanda-tanda
trauma akut kepala, dan adanya kelainan sistemik, terpapar zat toksik, infeksi,
atau adanya kelainan neurologis fokal.

1 |4 K E J A N G D E M A M
Bila terjadi penurunan kesadaran diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk
mencari faktor penyebab

5. Petugas memberikan resep obat dan KIE kepada pasien


Keluarga pasien diberikan informasi selengkapnya mengenai kejang
demam dan prognosisnya

6. Petugas memberikan terapi :


Diazepam per rektal (0,5mg/kg) atau lorazepam (0,1 mg/kg) harus segera
diberikan jika akses intravena tidak dapat dibangun dengan mudah..

7. Merujuk pasien ke Rumah Apabila kejang tidak membaik setelah diberikan


obat antikonvulsi.

8. Petugas mencatat di rekam medis pasien

2 |4 K E J A N G D E M A M
7.Diagram Alir mulai

Panggil pasien sesuai rekam medis

Sapa pasien dengan ramah

Lakukan anamnesa
Keluhan utama adalah kejang. Anamnesa dimulai
dari riwayat perjalanan penyakit sampai terjadinya
kejang, kemudian mencari kemungkinan adanya
faktor pencetus atau penyebab kejang, riwayat
kejang sebelumnya, kondisi medis yang
berhubungan, obat-obatan, trauma, gejala infeksi,
keluhan neurologis, nyeri atau cedera akibat
Lakukan
kejang. pemeriksaan fisik pada pasien
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dimulai dengan tanda-tanda
vital, mencari tanda-tanda trauma akut kepala,
dan adanya kelainan sistemik, terpapar zat
toksik, infeksi, atau adanya kelainan neurologis
fokal.
Bila terjadi penurunan kesadaran diperlukan
pemeriksaan
Beri resep obat lanjutan
dan KIE untuk
kepadamencari
pasien faktor
penyebab
Keluarga pasien diberikan informasi
selengkapnya mengenai kejang demam dan
prognosisnya
Beri terapi :
Diazepam per rektal (0,5mg/kg) atau lorazepam
(0,1 mg/kg) harus segera diberikan jika akses
intravena tidak dapat dibangun dengan mudah..
Rujuk pasien ke Rumah Apabila kejang tidak
membaik setelah diberikan obat antikonvulsi.

Catat di rekam medis pasien

selesai

3 |4 K E J A N G D E M A M
1.Balai Pengobatan Umum
8. Unit Terkait
2.Apotek

1.Status rekam medik pasien


9. Dokumen terkait
2.Buku register harian pasien poli balai pengobatan umum
3.Kertas resep
4.Surat Rujukan

10. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan

4 |4 K E J A N G D E M A M
DAFTAR TILIK

KEJANG DEMAM
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal pelaksanaan:
drg. Anon Wijayanti
UPTD. Puskesmas Pegirian
NIP. 19720801 200604 2 027

Tidak
No Uraian Dilakukan Dilakukan Keterangan

1. Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis

2. Petugas menyapa pasien dengan ramah

3. Petugas melakukan anamnesa


Keluhan utama adalah kejang. Anamnesa dimulai
dari riwayat perjalanan penyakit sampai terjadinya
kejang, kemudian mencari kemungkinan adanya
faktor pencetus atau penyebab kejang, riwayat
kejang sebelumnya, kondisi medis yang
berhubungan, obat-obatan, trauma, gejala infeksi,
keluhan neurologis, nyeri atau cedera akibat
kejang.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dimulai dengan tanda-tanda
vital, mencari tanda-tanda trauma akut kepala, dan
adanya kelainan sistemik, terpapar zat toksik,
infeksi, atau adanya kelainan neurologis fokal.
Bila terjadi penurunan kesadaran diperlukan
pemeriksaan lanjutan untuk mencari faktor
penyebab
5. Petugas memberikan resep obat dan KIE kepada
pasien
Keluarga pasien diberikan informasi
selengkapnya mengenai kejang demam dan
prognosisnya

6. Petugas memberikan terapi :


Diazepam per rektal (0,5mg/kg) atau lorazepam
(0,1 mg/kg) harus segera diberikan jika akses
intravena tidak dapat dibangun dengan mudah..
7. Merujuk pasien ke Rumah Apabila kejang tidak
membaik setelah diberikan obat antikonvulsi

8. Petugas mencatat di rekam medis pasien

JUMLAH

5 |4 K E J A N G D E M A M
Compliance rate (CR) ……………………%.

Pelaksana/ Auditor

------------------------

6 |4 K E J A N G D E M A M

Anda mungkin juga menyukai