Anda di halaman 1dari 33

Yayuk H.

Mahendradhata
Program Studi Gizi Kesehatan
FK- UGM
WHO (1995) membedakan istilah rujukan (reference)
dengan standar (standard).

 Rujukan  alat untuk memberikan pertimbangan


dalam melakukan perbandingan.
A lebih baik dari B
Apa yang dipakai?

 Standar  konsep terhadap target atau norma


untuk penilaian.
Bagaimana seharusnya?.
Rujukan Anptropometri yang ada dan dipakai di Indonesia

Referens Publikasi Ukuran Dipakai di


Indoneisi
Tanner Tanner et al, 1966; Berat badan, TIDAK
Whitehouse Tinggi badan,
lingkar kepala
Tanner et al, 1975; Tebal lemak
(Skinfolds)
UK 1990 Freedman et al, 1995; Berat badan, TIDAK
Preece et al, 1996 Tinggi badan,
BMI
Lingkar kepala
Boston Stuart and Meredith, Berat badan, 1976-1990
(Harvard) 1975 Tinggi badan
Lingkar kepala
NCHS 1977 WHO, 1983 Berat badan, 1990-2008
Tinggi badan
Panjang badan
CDC 2000 CDC, 2000 Berat badan TIDAK
Tinggi badan
BMI
WHO 2006 WHO, 2006 Berat badan 2009 -
Panjang badan
BMI
 Diambil dari populasi yang keadaan gizinya baik
 Jumlah sampel setiap kelompok umur dan jenis
kelamin sekurangnya 200.
 Data potong lintang (cross-sectional).
 Dipilih secara random, mewakili populasi.
 Prosedur pengukuran optimal, reliabilitas dan
validitas tinggi
 Pengukuran harus mencakup variabel yang
digunakan untuk analisis masalah gizi.
 Harus tersedia data keras (raw data).

DI REVIEW SETIAP 5 TAHUN


Memasukkan variabel NORMA (KONSEP)
yang mempengaruhi pertumbuhan.

Misal: Pola makan, pemeliharaan kesehatan,


air bersih, kebiasaan orang tua, dll
2 kendala teknis penggunaan rujukan lokal;
(1) Penggunaan rujukan lokal belum mencerminkan
pertumbuhan potensial (pertumbuhan maksimum)
anak,
(2) Kesulitan dalam membandingkan dengan negara
lain, sebagai upaya mengembangkan strategi global
memerangi masalah gizi.

WHO (1978) merekomendasikan rujukan WHO-NCHS


dipakai sebagai rujukan internasional.
PROSES PENGEMBANGAN ADAPTASI STANDAR
WHO 2005

1993  Review oleh Tim Ahli WHO


Standar WHO-NCHS tidak memberikan gambaran
yg cukup bagi pertumbuhan anak pada usia awal

• Data 0-36 bulan  data longitudinal anak2 Eropa


dari satu komunitas di AS
• Anak diukur setiap 3 bulan, tidak sensitif
menggambarkan pola pertumbuhan anak pada usia
awal.
• Keterbatasan metoda statistik dalam
pengembangan model dan variasi pertumbuhan.
PROSES PENGEMBANGAN ADAPTASI STANDAR
WHO 2005
1994  WHO merekomendasikan Penyusunan rujukan
baru
1997-2003 WHO melakukan Multicenter Growth Reference
Study (MGRS) di 6 negara
(Brazil, India, Ghana, Norwegia, USA dan Oman)

2006  Hasil MGRS dilaunching April 2006 ke seluruh


dunia dlm bentuk Standar Pertumbuhan Anak
WHO 2006

2006-2008 Proses adopsi di Indonesia


2009  Dipakai secara nasional  STANDAR PERTUMBUHAN
ANAK 2008
MGRS
Multicentre Growth Reference Study
6 Negara: USA, Brazil, India, Ghana, Norwegia, dan Oman

 Kondisi sosial ekonomi, lingkungan


 Cukup bulan, tunggal
 Tidak sakit
 Ibu tidak merokok, alkohol
 Makanan bayi dan anak optimal;
- Eksklusif/predominantly sekurangnya 4
bulan
- Diteruskan menyusui sampai sekurangnya 12
bulan
- Dikenalkan MPASI pada usia 6 bulan
Perbandingan antar
center
Dan penyajian Standar
WHO
Rerata Panjang Badan anak menurut Umur di 6 negara MGRS
Rerata Tinggi Badan anak menurut Umur di 6 negara MGRS
NCHS-78 WHO 2005
• dikembangkan dengan mengukur •memasukkan variabel lingkungan
anak yang sehat, tanpa yang mempengaruhi pertumbuhan
mempertimbangkan faktor bayi, seperti kebiasaan menyusui
lingkungan lain. eksklusif, tidak merokok, tidak
alkohol.

• memberikan penjelasan pencapaian •menggambarkan bagaimana anak-


pertumbuhan anak-anak yang anak HARUS TUMBUH (preskriptif)
SEHAT. (diskriptif)

• multi ras, satu negara •multi ras, multi negara

• Pengukuran setiap 3 bulan, 6 bulan, •Frekuensi pengukuran lebih sering


potong lintang (mingguan, bulanan untuk bayi 0-24
bulan), potong lintang untuk anak
18-72 bulan.
3
120

2
1
0
-1
100

-2
Length / Height (cm)

-3
80
60

W HO
N CH S

0 2 4 6 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60

Age (months)
Source: WHO Multicentre Growth Reference Study Group. WHO Child Growth Standards: Length/height-for-age, weight-for-age,
weight-for-length, weight-for-height and body mass index-for-age: Methods and development. Geneva: World Health Organization, 2006.
Perbedaan BB/U z-score antara WHO
dan NCHS pada anak laki-laki
0

-1
15

-2

-3
Weight (Kg)

10
5

WHO
NCHS

0 2 4 6 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60

Age (months)
Source: WHO Multicentre Growth Reference Study Group. WHO Child Growth Standards: Length/height-for-age, weight-for-age,
weight-for-length, weight-for-height and body mass index-for-age: Methods and development. Geneva: World Health Organization, 2006.
Perbedaan BB/PB z-score antara WHO
dan NCHS pada anak laki-laki
3

2
20

1
0
-1
-2
15
Weight (kg)

-3
10
5

WHO
NCHS

45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110

Length (cm)
Source: WHO Multicentre Growth Reference Study Group. WHO Child Growth Standards: Length/height-for-age,
weight-for-age, weight-for-length, weight-for-height and body mass index-for-age: Methods and development.
Geneva: World Health Organization, 2006.
DATA BB/U HASIL SUSENAS 2000 MENURUT PROVINSI DIBANDINGKAN
DENGAN 2 STANDAR
WHO NCHS Delta
Bali 11.6% 14.2% 2.6%
Bengkulu 12.6% 15.2% 2.6%
Riau 14.1% 16.9% 2.8%
Jogjakarta 14.6% 17.5% 2.9%
Jateng 18.0% 21.2% 3.2%
Sumbar 18.5% 21.8% 3.3%
DKI Jakarta 18.5% 19.9% 1.4%
Jabar 19.3% 21.5% 2.2%
Kaltim 19.4% 22.8% 3.4%
Lampung 20.0% 22.2% 2.2%
Sulut 20.0% 22.4% 2.4%
Jatim 20.3% 23.0% 2.7%
Sumsel 21.4% 24.3% 2.9%
Sumut 23.2% 26.5% 3.3%
Sulteng 23.2% 25.7% 2.5%
NTB 23.4% 27.3% 3.9%
Sultra 23.4% 26.8% 3.4%
Sulsel 24.0% 27.9% 3.9%
Jambi 24.7% 26.6% 1.9%
Kalbar 25.2% 29.1% 3.9%
Maluku 25.3% 26.0% 0.7%
Kalsel 25.4% 29.2% 3.8%
Papua 27.1% 30.1% 3.0%
Kalteng 29.5% 30.2% 0.7%
NTT 29.7% 33.6% 3.9%
NAD 35.7% 38.6% 2.9%
Indonesia 21.6% 24.6% 3.0%
Se (%) WHZ (NCHS) WHZ (WHO)
Value Sp (%) Value Sp (%)
5 - 3.86 99 - 5.44 100
20 - 3.24 96 - 4.09 98
30 - 2.99 90 - 4.25 96
50 - 2.65 70 - 3.59 85
70 - 2.38 41 - 3.21 67
80 - 2.24 25 - 3.04 57
95 - 2.03 5 - 2.52 22
Variabel KMS KMS Lama KMS Balita 2008

Standar/rujukan WHO-NCHS WHO, 2005

Milestone perkembangan WHO-NCHS IDAI

Garis Pertumbuhan Berdasarkan % Median Berdasarkan SD-Score (-


(70, 80, ….., 120) 3, -2, ……, 3)
Garis Merah Pada 70 % Median Pada – 3 SD

Jenis kelamin Tidak dibedakan Dibedakan

Desain Landscape Portrait

Skala garis berat badan 1 garis 2 ons 1 garis 1 ons

Kenaikan Berat Badan Tidak dicantumkan Dicantumkan


Minimum (KBM)
Fokus 0-60 bulan Anak 0-24 bulan
Grafik anak laki-laki 0-24 bln Grafik anak perempuan 0-24bln
Z –Score Indikator Pertumbuhan
PB/U atau TB/U BB/U BB/PB atau BB/TB IMT/U

Di atas 3 Catatan 1 Catatan 2 Sgt gemuk (obes) Sgt Gemuk (obes)


Di atas 2 Gemuk (Overweight) Gemuk (overweight)

Di atas 1 Risiko Gemuk (Cat 3) Risiko Gemuk (cat 3)

Angka
Median
Di bawah 1

Di bawah 2 Pendek (stunded) BB Kurang Kurus (wasted) Kurus (wasted)


(cat 4) (underweight)

Di bawah 3 Sgt Pendek (severe BB sgt kurang (severe Sgt Kurus (severe Sgt Kurus (severe
Stunded) (cat 4) underweight) wasted) Wasted)
 Rina berumur 5 bulan berkunjung ke petugas
kesehatan. Dia tampak kecil tetapi tidak sangat
kurus. BB : 4.7 Kg, PB : 59cm dan IMT : 13.5
 Jelaskan PB/U menurut Z- score
 Jelaskan BB/U menurut Z-score
 Jeaskan BB/PB menurut Z-score
 Jelaskan IMT/U menurut Z-score
 Contoh kasus Rina :
 PB/U : lihat median di tabel WHO = 64 cm
 PB Rina = 59
 Perhitungan :
 PB anak – Median = 59 – 64 =- 5
 Hitung 1 SD di tabel WHO 2006 (untuk PB anak 5
bulan = 2.2)
 Bagi hasil pengurangan dengan SD = - 5/2.2 = - 2.3
 Kesimpulan : Rina PB/U = - 2.3 SD  lihat tabel
interpretasi
 Pada daftar berikut, berilah tanda v pada kolom
yang sesuai dengan masalah Rina. Gunakan
definisi pada tabel indikator pertumbuhan.
 ------- Pendek
 ------- sangat pendek
 ------- BB kurang
 ------- BB sangat kurang
 ------- Obes
 -------- Kelebihan BB
 -------- Risiko kelebihan BB
 -------- Kurus
 --------- Sangat kurus
 BMI < 18.5 = Under Weight
 BMI 18.5-24.5= Healthy weight range
 BMI 25-30 = Overweight (grade 1
obesity)
 BMI >30-40 = Obese (grade 2 obesity)
 BMI >40 =Very obese (morbid or
grade 3 obesity)
 IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus
dengan kekurangan berat badan tingkat berat atau
Kurang Energi Kronis (KEK) berat.
 IMT 17,0-18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus
dengan Kekurangan Berat Badan tingkat ringan atau
KEK ringan.
 IMT 18,5-25,0: keadaan orang tersebut termasuk
kategori normal.
 IMT 25,1-27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk
dengan kelebihan berat badan tingkat ringan.
 IMT > 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk
dengan kelebihan berat badan tingkat berat.
Waist circumference predicts mortality better
than any other anthropometric measurement.

It has been proposed that waist measurement


alone can be used to assess obesity, and two
levels of risk have been identified
MALES FEMALE
LEVEL 1 > 94cm > 80cm
LEVEL2 > 102cm > 88cm
High risk WHR= >0.80 for females & >0.95 for
males i.e. waist measurement >80% of hip
measurement for women and >95% for men
indicates central (upper body) obesity and is
considered high risk for diabetes & CVS
disorders.
A WHR below these cut-off levels is
considered low risk.

Anda mungkin juga menyukai