KELOMPOK 2 :
- RINDAYANI STEPHANIE GURINDA (711331120004)
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena anugerah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Tumbuh Kembang Anak di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado. Selain itu,kami juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan dan memperluas pengetahuan bagi
pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen bidang studi Tumbuh Kembang
Anak dengan bidang studi yang kami tekuni.Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
1.4. Manfaat Makalah…....…………………..………………………………2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Antropometrik…………………………………………………...............3
2.2. Pemeriksaan Fisik Pada Anak…………………………………..………6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………..7
3.2. Saran........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA…………………………...………………………………8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.4.Manfaat Makalah
1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan antropometri.
2.Untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan fisik pada anak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Antropometrik
2
Berat Badan (BB)
Berat badan (BB) adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana,mudah
diukur, dan diulang. BB merupakan ukuran yang terpenting yang dipakai setiap
pemeriksaan pertumbuhan fisik anak pada semua kelompok umur karena BB
merupakan indikator yang tepat untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh
kembang anak saat pemeriksaan (akut). pujian adalah BB sangat sensitif terhadap
perubahan sedikit saja seperti sakit dan pola makan. Selain itu dari pelaksanaan,
pengukuran objektif dan dapat diulangi dengan timbangan apa saja, relatif murah
dan mudah, serta tidak memerlukan waktu lama.
Penilaian status nutrisi yang akurat juga memerlukan data tambahan berupa
umur yang tepat,jenis kelamin, dan acuan standar. Data tersebut bersama dengan
pengukuran BB dipetakan pada kurva standar BB/U dan BB/TB atau diukur
proporsinya terhadap standar yang diacu.
BB/U dibandingan dengan standar, dinyatakan dalam persentase
>120% disebut gizi lebih
80-120% disebut gizi baik
60-80% tanpa edema = gizikurang
Dengan edema = gizi buruk
<60% disebut gizi buruk
3
Kerugiannya perubahan tinggi badan relatif lambat dan sukar untuk mengukur
tinggi badan secara tepat. Pengukuran TB pada anak umur kurang dari 2 tahun
dengan posisi tidur dan pada anak umur lebih dari 2 tahun dengan berdiri.
Keunggulan parameter ini adalah jika informasi mengenai umur tidak diketahui
dengan pasti.
Interpretasi BB/TB (dalam %)
> 120% : obesitas
110-120% : kelebihan berat badan
90-110 % : biasa
70-90% : gizi kurang
<70% : gizi baik
4
34-44 cm sedangkan pada umur 1 tahun sekitar 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa
54 cm.
Pengukuran LLA ini mudah, murah, alat bisa dibuat sendiri dan bisa dilakukan
oleh siapa saja. Alat yang digunakan biasanya adalah pita ukur elastis. Namun,
penggunaan LLA ini lebih tepat untuk mengidentifikasi anak dengan gangguan
gizi/pertumbuhan fisik yang berat.Selain itu terkadang pengukurannya juga
dengan menekan pertengahan LLA yang dirasakan tidak nyaman bagi anak-anak.
Pada keadaan asupan gizi yang kurang (malnutrisi misalnya), tebal lipatan kulit
menipis dan sebaliknya menebal pada anak dengan asupan gizi yang berlebihan
(overweight sampai gendut). Sehingga parameter ini juga dapat bermakna penting
bagi pengaturan pola diet anak khususnya yang mengalami kegemukan
(overweight sampai obesitas). Selain itu, pemeriksaan TLK bila dengan nilai LLA
misalnya pada otot triseps dapat dipakai untuk menghitung massa otot.Wilayah
tubuh umum tempat pengukuran TLK dengan menggunakan skinfold caliper
adalah regio trisep, bisep, subskapula, suprailiaka, dan betis.
Pengukuran dilakukan dengan mencubit kulit sampai terpisah dari otot dasar,
menarik tubuh kemudian menempatkan kaliper diantara cubitan kulit tersebut.
Hasil yang dinyatakan pengukuran dalam milimeter yang kemudian hasil
5
penjumlahan beberapa wilayah tersebut dimasukkan dalam rumus untuk
mendapatkan proporsi lemak tubuh. Oleh karena itu diperlukan pengalaman
dan keterampilan pengukur untuk mendapatkan hasil yang akurat.
b.Jaringan otot
Pertumbuhan otot diperiksa pada lengan atas, pantat dan paha dengan cara
cubitantebal.
c.Jaringan lemak
Jaringan lemak diperiksa pada kulit bawah triseps dan subskapular dengan cara
cubitan tipis.
d.Rambut
Pada rambut yang diperiksa adalah pertumbuhannya, warna, diameter (tabal atau
tipis), sifat (keriting/ lurus), dan akar rambut (mudah dicabut/ tidak).
e.Gigi-geligi
Saat erupsi gigi susu, saat tanggal, dan erupsi gigi hermanen.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Terutama pada pemeriksaan darah, yaitu antara lain kadar Hb, serum protein
(albumindan globulin), hormon, dll.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Pemeriksaan radiologi terutama untuk menilkai umur biologi yaitu umur tulang
(boneage), biasanya dilakukan jika ada gangguan pertumbuhan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penilaian tumbuh kembang perlu dilakukan untuk mengetahui apakah tumbuh
kembang anak berjalan normal atau tidak, baik dari segi medis maupun statistik.
Untuk mengetahui tumbuh kembang anak, terutama pertumbuhan fisiknya
digunakan parameter seperti antropometri,pemeriksaan fisik,pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan radiologis.
3.2 Saran
Memberikan nutrisi yang cukup bagi anak agar pertumbuhan dan
perkembangannya optimal. Pada anak yang dari skrining pemeriksaan rutin
didapatkan dugaan adanya kelainan pertumbuhan maka diperlukan pemeriksaan
lebih lanjut yang lebih teliti dan spesifik.
7
DAFTAR PUSTAKA
Bairnes, LA. 1996. Manual of pediatric physical diagnosis. Chicago: Year Book
Medical Publishing
Latief, A. 2000. Diagnosis fisik pada Anak. Jakarta: Penerbit Sagung Seto
https://dokumen.tips/documents/penilaian-pertumbuhan-fisik-anak.html (diakses
pada tanggal 23 Januari 2022)