OLEH:
2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya kami sebagai
penulis dapat menyelesaikan KTI ini yang berjudul “Gambaran Asupan Makan Yang Berkaitan Dengan
Gizi Yang Seimbang Anak Balita Yang Merupakan Salah Satu Anak Warga Sungai Tarung Bungo
Pasang”. Pada kesempatan ini penulis juga berusaha menyelesaikan KTI ini sebagai bentuk penyelesaian
lomba KTI Guna memperingati dies natalis jurusan gizi yang ke 39.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa KTI ini tidak terlepas dari segala kekurangan yang ada. Oleh
karena itu penulis mengharapkan masukan, komentar, ataupun kritik yang bersifat membangaun dari
pembaca sebagai bentuk penyempurnaan KTI kami.semoga KTI yang kami buat dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................................................1
D. Manfaat Penelitian.........................................................................................................................1
A. Desain Penelitian.........................................................................................................................18
C. Subjek Penelitian.........................................................................................................................18
D. Instrumen Penelitian....................................................................................................................18
A. Hasil Penelitian............................................................................................................................19
B. Pembahasan..................................................................................................................................19
A. Kesimpulan..................................................................................................................................20
B. Saran............................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
iv
1.1 Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN
Pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi pada seluruh makhluk hidup selama masa
kehidupannnya. Pertunbuhan manusia dengan menandainya dengan perubahan yang terjadi pada setiap
manusia terutama berkaitan dengan fisiknya. Secara khusus pertumbuhan lebih condong pada pola
tumbuh anak-anak dari bayi menuju dewasa.
Pertumbuhan berlangsung selama masa kanak-kanak tetapi tidak dalam kecepatan yang menetap,
kemudian kecepatannya menurun dan menjadi pesat kenaikannya pada masa adolsen dan selanjutnya
berhenti. Orang tua terkadang lebih memperhatikan pertumbuhan anak pada usia kanak-kanak dari pada
usia anak telah menganjak usia remaja. Keadaan ini karena orang tua khawatir terhadap pertumbuhan
anak dan memastikan tidak ada hambatan tumbuh kembang anak
Bagian-bagian tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Organ-organ tubuh
mencapai kematangan pada waktu dan kecepatan yang berbeda pula. Anak-anak perempuan mencapai
masa puber lebih awal daripada anak laki-laki.
Dalam tumbuh dan berkembang anak harus dapat memenuhi penuhan gizi yang seimbang untuk
pertumbuhannya,supaya tidak terjadi stanting saat tumbuh dan berkembangnya anak.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi
makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal.
Salah satu faktor yang paling berpengaruh pada tumbuh kembang anak adalah gizi yang seimbang
pada prinsipnya, setiap makan yang dikonsumsi dalam satu kali makan, mulai dari makan pagi,siang, dan
malamharus terdiri dari makanan pokok, lauk pauk,sayur dan buah.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dari
penelitian adalah “Gambaran Asupan Makan Yang Berkaitan Dengan Gizi Yang Seimbang Anak Balita
Yang Merupakan Salah Satu Anak Warga Sungai Tarung Bungo Pasang”.
Dari perumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui “Gambaran Asupan Makan Yang Berkaitan Dengan Gizi Yang Seimbang Anak Balita Yang
Merupakan Salah Satu Anak Warga Sungai Tarung Bungo Pasang”.
1.4.1 Masyarakat
1
Sebagai salah satu rujukan kepada warga sungai tarung bungo pasang tentang asupan makan yang
berkaitan dengan gizi seimbang antara anak usia 2 tahun dan usia 5 tahun. Agar para orang tua dapat
mengetahui asupan makan dengan pemenuhan gizi seimbang pada anak usia balita. Sehingga dapat
2
menyelenggarakan makanan yang cukup seimbang sesuai dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan
serta dapat lebih meningkatkan status gizi secara berkala.
1.4.2 Peneliti
Menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan khususnya dibidang gizi balita serta dapat
menelaah sejauh mana teori yang diperoleh dan penerapan dalam kehidupan masyarakat.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan
dan perkembanga yang sangat pesat dan disertai dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang
jumlahnya lebih banyak dengan kualitas yang tinggi.
Perkembangan balita adalah hal penting yang harus dipantau untuk mengetahui kondisi kesehatan si
kecil,baik fisik maupun mentalnya. Balita adalah tahapan pertumbuhan di usia 1-5 tahun. Berdasarkan
usia balita di setiap tahunnya,ada milestones atau pencapaian yang harus dipenuhi sebagai pertanda bahwa
pertumbuhan dan perkembangannya berjalan dengan optimal.
Kognitif (kecerdasan)
Kemampuan bahasa
Sosial emosi
Berdasarkan aspek-aspek diatas, berikut adalah tahap perkembangan balita 1-5 tahun yang bias
diamati dari tahun ketahun.
Berdasarkan PMK (peraturan mentri kesehatan) No. 2 Tahun 2020 tentang standard antropometri
anak dan WHO, inilah tumbuh kembang balita yang harus diamati pada usia tahun:
Salah aspek pertumbuhan bayi dan balita adalah perkembangan fisiknya. Kisaran berat badan normal
anak laki-laki adalah 7,7-10,8 kg dan 7,0-10,1 kg untuk perempuan di tahun pertama. Sementara itu,
kisaran tinggi normal pada anak laki-laki adalah 72-78 cm dan 70-78 cm bagi anak perempuan.
Dari segi lingkar kepala, ukuran kepala normal balita usia 1 tahun adalah sekitar 46 cm. Pertumbuhan
balita ini perlu diperhatikan oleh orang tua agar bias tahu perkembangan fisiknya
Perkembangan kognitif
4
Saat bermain, ia sudah bisa menemukan barang-barang atau orang yang sengaja
disembunyikan dengan mudah.
Melihat atau menunjuk sesuatu dengan benar saat orang lain menyebutnya.
Meniru gerakannya.
Merangkak dengan lebih seimbang dengan posisi tangan dan lutut yang stabil.
Kemampuan berbahasa
Babbling atau mengeluarkan suara dengan nada suara yang menyerupai pembicaraan
pada orang dewasa.
5
Menyebut "mama" dan "papa" dan memberikan respon seruan "uh" dan "oh"
Malu, grogi, atau takut saat bertemu orang yang tidak dikenali.
Membantu memakain pakaiannya sendiri dengan cara lengannya masuk ke lubang lengan
baju dan lubang celana.
Bermain dengan berpura-pura atau role-play, misalnya saat bermain dengan boneka.
Tidak mau lepas dengan orang tua atau pengasuh saat berada di situasi baru.
Mengalami tantrum.
Tidak mampu mengucapkan satu pun kata sederhana, seperti "mama" dan "papa".
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak balita 2 tahun, amati kemajuannya di bawah ini.
Ketika memasuki usia 2 tahun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seputar tumbuh kembang
balita. Kisaran berat badan normal pada balita laki-laki di usia ini adalah 9,7-13,6 kg dan dengan tinggi
82-92 cm. Pada perempuan, kisaran berat badan normalnya adalah 9,0-13,0 kg dan tinggi badannya
adalah 80-92 cm. Pertambahan berat badannya sebesar 2,27 kg dan tingginya bertambah 10-12 cm. Pada
usia ini, tinggi balita hampir mencapai setengah dari tinggi orang dewasa dan ukuran kepalanya mencapai
90 persen dari ukuran kepala orang dewasa.
Perkembangan kognitif
Menyebutkan nama-nama benda yang ada pada buku bergambar, seperti hewan atau
makanan.
Berjalan sendiri.
Berdiri berjinjit.
Menendang bola.
7
Menggunakan satu tangan yang lebih dominan.
Mengetahui nama orang-orang yang sudah dikenal dan beberapa bagian tubuh.
Mulai menantang perintah dengan tidak melakukan apa yang sudah diberi tahu.
Tidak bisa berbicara dengan dua kata, misalnya "makan nasi" atau "minum susu"
Tidak tahu cara menggunakan benda-benda yang familiar, seperti sisir, telepon, garpu.
Sama seperti sebelumnya, aspek perkembangan fisik balita usia 3 tahun yang harus diamati adalah
pertambahan tinggi dan berat badannya. Pada umumnya, berat badan anak naik sekitar 1,8 kg dan
tingginya naik sekitar 5-8 cm. Di usia ini, berat badan normal balita 3 tahun untuk laki-laki adalah 11,3-
16,2 kg dan perempuan sebesar 10,8-15,8 kg. Tinggi badan ideal pada balita laki-laki mencapai 83-95 cm
dan perempuan setinggi 82-95 cm. Idealnya, lingkar kepala pada balita laki-laki sebesar 49,6 cm dan
balita perempuan sebesar 48,6 cm.
Perkembangan kognitif
8
Bisa bermain puzzle sederhana sebanyak 3-4 keping.
Kemampuan bahasa
Bisa berbicara dengan cukup baik dan mudah dimengerti oleh orang lain.
Menunjukkan emosi
9
Bisa mandiri tanpa orang tua atau pengasuh di sekitarnya
Berat badan balita laki-laki normal berada di kisaran 12,7-18,6 kg dan perempuan seberat 12,3-18,5
kg. Tinggi badan ideal balita 4 tahun pada laki-laki adalah 84-97 cm dan perempuan setinggi 83-96 cm.
Lingkar kepala laki-laki yang ideal di usia 4 tahun adalah berkisar pada 50 cm dan 49,8 cm untuk
perempuan.
Perkembangan kognitif
Menggunakan gunting.
Memandang seseorang secara utuh, berkaitan dengan tubuh, pikiran, dan perasaan.
Kemampuan kognitif:
1
Tidak bisa berbicara menggunakan lebih dari 3 kata
sekaligus. Kemampuan motorik kasar:
Kesulitan memegang pensil atau benda dengan ibu hari dan telunjuk.
Pada laki-laki, berat badan ideal balita 5 tahun adalah 14,1-21,0 kg dan tinggi badannya sekitar 85-98
cm. Lingkar kepalanya berada di kisaran 50,7 cm. Sementara itu, berat badan ideal balita perempuan usia
5 tahun adalah 13,7-21,2 kg, dengan tinggi badan sekitar 84-97 cm. Lingkar kepalanya pun mencapai
sekitar 50 cm.
Perkembangan kognitif
Mengetahui tentang benda-benda yang biasa ditemukan di rumah, seperti uang dan makanan.
Kemampuan bahasa
Berbicara jelas.
Ingin membuat teman senang dan mengikuti apa yang ia punya dan/atau lakukan.
Tidak ekspresif atau justru ekstrem, seperti sedih berlebihan, terlalu takut, hingga agresif
1
Tidak bisa cuci tangan, sikat gigi, atau melepas pakaian tanpa bantuan
1. Balita Pemalu
Akrab dengan orang baru dan berada di tempat asing bukanlah hal yang mudah bagi seorang
balita pemalu.
Kunci cara menghadapi balita pemalu adalah dengan perlakuan lembut dan hangat, seperti:
Meminta izinnya bila ada kerabat yang jarang ditemui ingin menggendong atau menciumnya.
Sebelum berangkat ke tempat baru atau menemui orang baru, buat dia lebih nyaman
dengan memberikan gambaran tentang hal apa saja yang akan ditemuinya.
Hargai ruang pribadinya dan tidak memaksa Si Kecil agar cepat akrab dengan hal baru, baik itu
orang, tempat, maupun rutinitas.
2. Balita Kalem
Selain lebih sulit untuk menarik perhatiannya, balita kalem biasanya membutuhkan lebih banyak
curahan waktu dan kasih sayang.
Tawarkan bantuan dan ingatkan bahwa dia tidak harus selalu menghadapi masalah sendirian.
3. Balita Bersemangat
Antisipasi situasi yang bisa membuat emosinya meledak-ledak. Bila ia sulit berbagi saat sedang
bersama anak lain, jauhkan dari mainan dan dorong untuk melakukan aktivitas kelompok.
Karena balita bersemangat sangat mudah terstimulasi, segera redam suasana dengan cahaya redup
dan musik lembut bila dia mulai terlihat terlalu bersemangat atau emosional. Arahkan dan salurkan
energinya melalui aktivitas positif, seperti olahraga, bela diri, atau bermain musik.
4. Balita Petualang
1
Perlakukan seperti anak yang sudah besar. Izinkan Si Kecil menggunakan peralatan orang dewasa
yang aman digunakan, seperti sapu, remote TV, atau sikat gigi elektrik.
Berikan banyak kesempatan untuk menentukan pilihannya sendiri. Misalnya, durasi waktu
bermain, tempat liburan yang ingin dikunjungi, atau buku yang ingin dibaca.
Buat rutinitas tidur siang agar Si Kecil tidak rewel karena kelelahan.
Libatkan dalam aktivitas dengan banyak gerakan, seperti berkebun, bersepeda, atau
membantu mengerjakan tugas rumah tangga.
Ajak untuk membuat mainan sendiri dari benda yang ada di sekitar rumah. Misalnya:
terowongan dari deretan kardus kosong atau tenda dari tumpukan bantal dan selimut.
Sayuran berdaun hijau tua seperti sawi, bayam, brokoli, dan kangkung memiliki banyak
kandungan serat untuk menjaga metabolisme tubuh dan kadar vitamin serta mineral yang tinggi, yaitu zat
besi, kalsium, dan asam folat.
2. Daging
Makanan sehat selanjutnya yakni daging. Daging merupakan sumber yang baik untuk tubuh
karena mengandung vitamin, protein, mineral, zat besi, seng, dan vitamin B12. Kamu bisa membuat menu
makanan sehat balita dari daging rendah lemak dan ayam tanpa kulit. Namun perlu diingat sebaiknya
kamu perlu mengurangi konsumsi jeroan dan daging olahan seperti sosis dan nugget.
3. Buah-buahan
Masukkan menu makanan sehat balita berupa buah-buahan seperti alpukat, blueberry, atau jeruk
mandarin yang memiliki banyak kandungan berbagai zat gizi yang diperlukan si buah hati. Untuk
alpukat, buah ini memiliki kandungan lemak tidak jenuh yang menyehatkan. Karena makanan sehat ini
mengandung kalori yang tinggi. Alpukat juga cocok untuk dijadikan menu sehari-hari bagi si kecil yang
berat badannya masih kurang. Sementara blueberry memiliki kandungan flavonoid yang sangat baik
untuk mata, otak, dan saluran kemih anak. Jeruk mandarin kaya akan vitamin C dan antioksidan, sehingga
cocok untuk dijadikan camilan sehat favorit.
4. Kacang-kacangan
Menyajikan menu makanan sehat balita dari kacang-kacangan seperti kacang tanah, kedelai,
almon, pistachio, dan lain-lain yang memiliki kandungan sumber lemak baik (omega-3 dan omega-6)
sehingga bermanfaat untuk tubuh, khususnya jantung. Selain itu, kacang-kacangan ini juga mengandung
vitamin dan mineral seperti vitamin E, fosfor, selenium, dan mangan.
5. Yogurt
Kamu bisa memperkenalkan yoghurt kepada anak yang berusia satu tahun ke atas. Yoghurt
merupakan bakteri baik dalam produk fermentasi susu berfungsi memelihara kesehatan saluran
pencernaan anak kamu. Makanan sehat yang satu ini juga menjadi sumber yang baik untuk kalsium dan
1
vitamin D yang penting bagi kesehatan tulang dan gigi buah hati kamu. Selain itu yoghurt juga memiliki
manfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh serta kesehatan jantung dan otak.
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dikeluarkan oleh PERMENKES Nomor 28 Tahun
2019, kebutuhan gizi balita usia 1-3 tahun yakni:
Protein: 20 g
Lemak: 45 g
Karbohidrat: 215 g
Serat: 19 g
Air: 1150 ml
Vitamin A: 400 RE
Vitamin D: 15 mcg
Vitamin E: 6 mcg
Vitamin K: 15 mcg
Vitamin B3: 6 mg
Vitamin B5: 2 mg
Biotin:
Kolin: 200 mg
Vitamin C: 40 mg
Kalsium: 650 mg
Fosfor: 460 mg
1
Magnesium: 65 mg
Besi: 7 mg
Natrium: 800 mg
Sementara kebutuhan gizi balita usia 4-5 tahun sedikit berbeda dengan usia sebelumnya, berikut
rincian selengkapnya:
Protein: 25 g
Lemak: 50 g
Karbohidrat: 220 g
Serat: 20 g
Air: 1450 ml
Vitamin A: 450 RE
Vitamin D: 15 mcg
Vitamin E: 7 mcg
Vitamin K: 20 mcg
Vitamin B3: 8 mg
Vitamin B5: 3 mg
Biotin: 12 mcg
Kolin: 250 mg
Vitamin C: 45 mg
Kalsium: 1000 mg
1
Fosfor: 500 mg
Magnesium: 95 mg
Besi: 10 mg
Natrium: 900 mg
1
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross
sectional. Pendekatan cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran
atau observasi data dalam satu kali dalam suatu waktu yang dilakukan pada variabel bebas.
Penelitian ini dilakukan selama satu hari pada tanggal 28 september 2022
perencanaan,penyusunan, dan penulisan hingga tahap laporan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah.
1.3.1 Populasi
Populasi dalam ini adalah anak warga di sungai tarung bungo pasang yang berjumlah 2
orang anak yang satu berumur 2 tahun dan 5 tahun
1.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti, kemudia dilakukan generalisasi
terhadap yang diperoleh. Sampel yang diambil pada penelitian ini berjumlah 2 orang
anak
IMT
1
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
1 Perempuan 2 tahun 80 cm 7 kg
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan table diatas dapat kita ketahui bahwa tinggi badan 80 cm dan berat badan 7 kg pada
anak usia 2 tahun merupakan tinggi badan dan berat badan yang tidak ideal, sedangkan tinggi badan
yang ideal untuk anak usia 2 tahun adalah 71-80,5 cm dan berat badan yang ideal adalah 7,7-12 kg.
Sedangkan yang dapat kita ketahui ditabel adalah bahwa tinggi badan 98 dan berat badan 14 kg
pada anak usia 5 tahun merupakan tinggi badan dan berat badan yang tidak ideal,sedangkan tinggi badan
yang ideal untuk anak usia 5 tahun adalah 100,7-119,2 cm dan berat badan yang ideal adalah 14,1-24,2
kg.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa kurang nya edukasi mengenai
kesehatan tumbuh kembang anak dan gizi seimbang terhadap anak.
2
BAB V
A. KESIMPULAN
1. Kurangnya edukasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan yang baik terhadap balita di
sungai tarung bungo pasang.
B. SARAN
1. RT/RW di sungai tarung bungo pasang memberi edukasi mengenai pertumbuhan dan
perkembangan yang baik terhadap balita.
2
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Hj. Sri Adiningsih, dr.,MS.,MCN.2013.Waspadai Gizi Balita Anak.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
dr. M.C Widjaja.2002.Gizi Tepat Untuk Perkembangan Otak Dan Kesehatan Balita.Kalimantan Timur:
Kawan Pustaka.