Anda di halaman 1dari 26

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN ASUPAN MAKAN YANG BERKAITAN DENGAN GIZI YANG SEIMBANG


ANAK BALITA YANG MERUPAKAN SALAH SATU ANAK WARGA SUNGAI TARUNG
BUNGO PASANG

OLEH:

1. HACIKA SUKMA DELPIRA (222210775)

2. LOLA YOLLANDA (222210779)


3. ZAHRA ARZA WIJAYA (222210799)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

POLTEKKES KEMENKES PADANG

2022
ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya kami sebagai
penulis dapat menyelesaikan KTI ini yang berjudul “Gambaran Asupan Makan Yang Berkaitan Dengan
Gizi Yang Seimbang Anak Balita Yang Merupakan Salah Satu Anak Warga Sungai Tarung Bungo
Pasang”. Pada kesempatan ini penulis juga berusaha menyelesaikan KTI ini sebagai bentuk penyelesaian
lomba KTI Guna memperingati dies natalis jurusan gizi yang ke 39.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa KTI ini tidak terlepas dari segala kekurangan yang ada. Oleh
karena itu penulis mengharapkan masukan, komentar, ataupun kritik yang bersifat membangaun dari
pembaca sebagai bentuk penyempurnaan KTI kami.semoga KTI yang kami buat dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Padang, 2 Oktober 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN........................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................iii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................1

C. Tujuan Penelitian...........................................................................................................................1

D. Manfaat Penelitian.........................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Anak Balita........................................................................................................3

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian.........................................................................................................................18

B. Tempat Dan Waktu Penelitian......................................................................................................18

C. Subjek Penelitian.........................................................................................................................18

D. Instrumen Penelitian....................................................................................................................18

E. Teknik Pengumpulan Data............................................................................................................18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian............................................................................................................................19

B. Pembahasan..................................................................................................................................19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan..................................................................................................................................20

B. Saran............................................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

iv
1.1 Latar Belakang BAB I

PENDAHULUAN

Pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi pada seluruh makhluk hidup selama masa
kehidupannnya. Pertunbuhan manusia dengan menandainya dengan perubahan yang terjadi pada setiap
manusia terutama berkaitan dengan fisiknya. Secara khusus pertumbuhan lebih condong pada pola
tumbuh anak-anak dari bayi menuju dewasa.

Pertumbuhan berlangsung selama masa kanak-kanak tetapi tidak dalam kecepatan yang menetap,
kemudian kecepatannya menurun dan menjadi pesat kenaikannya pada masa adolsen dan selanjutnya
berhenti. Orang tua terkadang lebih memperhatikan pertumbuhan anak pada usia kanak-kanak dari pada
usia anak telah menganjak usia remaja. Keadaan ini karena orang tua khawatir terhadap pertumbuhan
anak dan memastikan tidak ada hambatan tumbuh kembang anak

Bagian-bagian tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Organ-organ tubuh
mencapai kematangan pada waktu dan kecepatan yang berbeda pula. Anak-anak perempuan mencapai
masa puber lebih awal daripada anak laki-laki.

Dalam tumbuh dan berkembang anak harus dapat memenuhi penuhan gizi yang seimbang untuk
pertumbuhannya,supaya tidak terjadi stanting saat tumbuh dan berkembangnya anak.

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi
makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal.

Salah satu faktor yang paling berpengaruh pada tumbuh kembang anak adalah gizi yang seimbang
pada prinsipnya, setiap makan yang dikonsumsi dalam satu kali makan, mulai dari makan pagi,siang, dan
malamharus terdiri dari makanan pokok, lauk pauk,sayur dan buah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dari
penelitian adalah “Gambaran Asupan Makan Yang Berkaitan Dengan Gizi Yang Seimbang Anak Balita
Yang Merupakan Salah Satu Anak Warga Sungai Tarung Bungo Pasang”.

1.3 Tujuan penelitian

Dari perumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui “Gambaran Asupan Makan Yang Berkaitan Dengan Gizi Yang Seimbang Anak Balita Yang
Merupakan Salah Satu Anak Warga Sungai Tarung Bungo Pasang”.

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Masyarakat

1
Sebagai salah satu rujukan kepada warga sungai tarung bungo pasang tentang asupan makan yang
berkaitan dengan gizi seimbang antara anak usia 2 tahun dan usia 5 tahun. Agar para orang tua dapat
mengetahui asupan makan dengan pemenuhan gizi seimbang pada anak usia balita. Sehingga dapat

2
menyelenggarakan makanan yang cukup seimbang sesuai dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan
serta dapat lebih meningkatkan status gizi secara berkala.

1.4.2 Peneliti

Menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan khususnya dibidang gizi balita serta dapat
menelaah sejauh mana teori yang diperoleh dan penerapan dalam kehidupan masyarakat.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Anak Balita

2.1.1 Pengertian Anak Balita

Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan
dan perkembanga yang sangat pesat dan disertai dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang
jumlahnya lebih banyak dengan kualitas yang tinggi.

2.1.2. Perkembangan Anak Balita

Perkembangan balita adalah hal penting yang harus dipantau untuk mengetahui kondisi kesehatan si
kecil,baik fisik maupun mentalnya. Balita adalah tahapan pertumbuhan di usia 1-5 tahun. Berdasarkan
usia balita di setiap tahunnya,ada milestones atau pencapaian yang harus dipenuhi sebagai pertanda bahwa
pertumbuhan dan perkembangannya berjalan dengan optimal.

Pertumbuhan dan perkembangan balita 1-5 tahun

Pertumbuhan bayi dan balita dapat dipantau melalui sejumlah aspek,yaitu:

 Pertumbuhan fisik (tinggi,berat badan,lingkar kepala)

 Kognitif (kecerdasan)

 Motorik dasar (gerakan yang melibatkan otot tubuh,betis,dan lengan)

 Motorik halus (berkaitan dengan jari dan telapak tangan)

 Kemampuan bahasa

 Sosial emosi

Berdasarkan aspek-aspek diatas, berikut adalah tahap perkembangan balita 1-5 tahun yang bias
diamati dari tahun ketahun.

1. Perkembangan balita usia 1 tahun

Berdasarkan PMK (peraturan mentri kesehatan) No. 2 Tahun 2020 tentang standard antropometri
anak dan WHO, inilah tumbuh kembang balita yang harus diamati pada usia tahun:

 Pertumbuhan tubuh dan lingkar kepala

Salah aspek pertumbuhan bayi dan balita adalah perkembangan fisiknya. Kisaran berat badan normal
anak laki-laki adalah 7,7-10,8 kg dan 7,0-10,1 kg untuk perempuan di tahun pertama. Sementara itu,
kisaran tinggi normal pada anak laki-laki adalah 72-78 cm dan 70-78 cm bagi anak perempuan.

Dari segi lingkar kepala, ukuran kepala normal balita usia 1 tahun adalah sekitar 46 cm. Pertumbuhan
balita ini perlu diperhatikan oleh orang tua agar bias tahu perkembangan fisiknya

 Perkembangan kognitif
4
 Saat bermain, ia sudah bisa menemukan barang-barang atau orang yang sengaja
disembunyikan dengan mudah.

 Melihat atau menunjuk sesuatu dengan benar saat orang lain menyebutnya.

 Meniru gerakannya.

 Memakai barang sesuai fungsinya, misalnya minum dari cangkir.

 Bisa memahami perintah sederhana misalnya “tolong ambilkan buku itu”.

 Menunjuk sesuatu agar orang lain memerhatikannya.

 Perkembangan motorik kasar

 Duduk tanpa bantuan.

 Merangkak dengan lebih seimbang dengan posisi tangan dan lutut yang stabil.

 Mampu berubah posisi dari duduk ke merangkak atau tengkurap.

 Bisa berdiri dari posisi duduk.

 Berjalan dengan bertumpu pada perabotan di sekitarnya.

 Berdiri dan berjalan sebentar tanpa berpegangan.

 Mulai menaiki tangga dan berlari saat berusia 18 bulan.

 Perkembangan motorik halus

 Mencoba hal-hal baru, seperti melempar barang-barang yang di genggam.

 Membenturkan kedua barang yang digenggam.

 Meletakkan dan mengeluarkan barang-barang dari wadah.

 Menunjuk atau mencolek sesuatu dengan jari telunjuk.

 Bisa menjepit sesuatu dengan jari-jarinya.

 Mencoba menulis dengan coret-coretan.

 Kemampuan berbahasa

 Merespon perintah sederhana sesuai permintaan.

 Menunjukkan gestur sederhana, seperti bergeleng untuk mengatakan tidak atau


melambaikan tangan ketika akan berpisah.

 Babbling atau mengeluarkan suara dengan nada suara yang menyerupai pembicaraan
pada orang dewasa.

5
Menyebut "mama" dan "papa" dan memberikan respon seruan "uh" dan "oh"

 Meniru ucapan yang dilontarkan orang dewasa di sekitarnya.

 Menunjuk apa yang diinginkan.

 Menyampaikan beberapa kata-kata sederhana.

 Bisa menolak dengan mengatakan "gak" dan menggelengkan kepala.

 Perkembangan sosial emosional

 Malu, grogi, atau takut saat bertemu orang yang tidak dikenali.

 Menangis saat berpisah dengan orang tua.

 Menyukai orang dan barang tertentu.

 Ketakutan saat berhadapan dengan situasi tertentu.

 Memberikan buku saat ia ingin dibacakan cerita.

 Mengulang-ulang gerak tubuh atau suara agar diperhatikan.

 Membantu memakain pakaiannya sendiri dengan cara lengannya masuk ke lubang lengan
baju dan lubang celana.

 Bisa bermain "cilukba".

 Pada usia 18 bulan, perkembangan balita pun semakin maju, yakni:

 Menunjukkan rasa kasih sayang pada orang yang dikenal.

 Bermain dengan berpura-pura atau role-play, misalnya saat bermain dengan boneka.

 Tidak mau lepas dengan orang tua atau pengasuh saat berada di situasi baru.

 Menunjuk atau melihat dengan intens terhadap sesuatu yang menarik.

 Mengeksplorasi hal-hal baru secara mandiri, tetapi diawasi orang tua.

 Mengalami tantrum.

 Hal yang harus diwaspadai pada tumbuh kembang balita 1 tahun

 Tidak bisa merangkak.

 Tidak bisa berdiri meski sudah berpegangan.

 Tidak mencari barang-barang yang disembunyikan saat bermain.

 Tidak mampu mengucapkan satu pun kata sederhana, seperti "mama" dan "papa".

 Tidak menggelengkan kepala atau melambaikan tangan.


6
 Tidak bisa menunjuk dengan jarinya.

 Kehilangan kemampuan yang sebelumnya sudah dimiliki.

2. Perkembangan balita usia 2 tahun

 Perkembangan balita 2 tahun ditunjukkan dengan bisa jalan sendiri

 Perkembangan balita 2 tahun ditunjukkan dengan bisa jalan sendiri

Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak balita 2 tahun, amati kemajuannya di bawah ini.

 Pertumbuhan tubuh dan lingkar kepala

Ketika memasuki usia 2 tahun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seputar tumbuh kembang
balita. Kisaran berat badan normal pada balita laki-laki di usia ini adalah 9,7-13,6 kg dan dengan tinggi
82-92 cm. Pada perempuan, kisaran berat badan normalnya adalah 9,0-13,0 kg dan tinggi badannya
adalah 80-92 cm. Pertambahan berat badannya sebesar 2,27 kg dan tingginya bertambah 10-12 cm. Pada
usia ini, tinggi balita hampir mencapai setengah dari tinggi orang dewasa dan ukuran kepalanya mencapai
90 persen dari ukuran kepala orang dewasa.

 Perkembangan kognitif

 Menemukan barang meski disembunyikan di dalam kain.

 Mengelompokkan barang sesuai bentuk dan warnanya.

 Menyebut kelanjutan kalimat di dalam buku cerita yang sudah ia ketahui.

 Mengikuti dua perintah sekaligus.

 Menyebutkan nama-nama benda yang ada pada buku bergambar, seperti hewan atau
makanan.

 Perkembangan motorik kasar

 Berjalan sendiri.

 Berdiri berjinjit.

 Menendang bola.

 Memanjat dan turun dari perabotan tanpa bantuan orang lain.

 Naik tangga dan bertumpu pada pegangan.

 Perkembangan motorik halus

 Membawa mainan besar atau beberapa mainan sekaligus saat berjalan.

 Menuang sesuatu di dalam wadah dengan membalikkan wadahnya.

 Menumpuk empat mainan blok menjadi menara.

7
 Menggunakan satu tangan yang lebih dominan.

 Perkembangan bahasa dan komunikasi

 Mengetahui nama orang-orang yang sudah dikenal dan beberapa bagian tubuh.

 Mengucapkan kalimat dengan 2-4 kalimat.

 Mengikuti perintah sederhana.

 Mengulangi kata-kata yang didengar.

 Perkembangan sosial dan emosional

 Meniru gerakan orang dewasa dan anak yang lebih besar.

 Senang bila bersama anak lainnya.

 Menunjukkan bila ia bisa mandiri.

 Mulai menantang perintah dengan tidak melakukan apa yang sudah diberi tahu.

 Bisa bermain dalam tim, seperti kejar-kejaran.

 Hal yang harus diwaspadai pada tumbuh kembang balita 2 tahun

 Tidak bisa berbicara dengan dua kata, misalnya "makan nasi" atau "minum susu"

 Tidak tahu cara menggunakan benda-benda yang familiar, seperti sisir, telepon, garpu.

 Tidak meniru gestur tubuh atau kata-kata.

 Tidak melakukan perintah sederhana.

 Tidak bisa berjalan dengan tegap.

 Kehilangan kemampuan yang sudah pernah dimiliki.

3. Perkembangan balita usia 3 tahun

 Pertumbuhan tubuh dan lingkar kepala balita 3 tahun

Sama seperti sebelumnya, aspek perkembangan fisik balita usia 3 tahun yang harus diamati adalah
pertambahan tinggi dan berat badannya. Pada umumnya, berat badan anak naik sekitar 1,8 kg dan
tingginya naik sekitar 5-8 cm. Di usia ini, berat badan normal balita 3 tahun untuk laki-laki adalah 11,3-
16,2 kg dan perempuan sebesar 10,8-15,8 kg. Tinggi badan ideal pada balita laki-laki mencapai 83-95 cm
dan perempuan setinggi 82-95 cm. Idealnya, lingkar kepala pada balita laki-laki sebesar 49,6 cm dan
balita perempuan sebesar 48,6 cm.

 Perkembangan kognitif

 Bermain dengan menggunakan imajinasi dengan boneka, binatang, dan manusia.

8
 Bisa bermain puzzle sederhana sebanyak 3-4 keping.

 Memahami arti angka, seperti “dua”.

 Meniru gambar lingkaran.

 Perkembangan motorik kasar

 Mampu berlari dengan mudah.

 Mengayuh sepeda roda 3.

 Naik dan turun tangga dengan menginjak setiap anak tangga.

 Memanjat dengan baik.

 Perkembangan motorik halus

 Menyusun 6 blok mainan dengan seimbang.

 Memutar tutup toples atau gagang pintu.

 Bisa bermain dengan mainan yang menggunakan tuas dan bergerak.

 Kemampuan bahasa

 Melakukan 2-3 perintah sekaligus

 Menyebut banyak benda-benda yang sering dilihat

 Memahami arti "di dalam", "di atas", "di bawah"

 Bisa menyebut nama panggilan, umur, dan jenis kelaminnya.

 Menggunakan kata ganti "aku", "kita", dan "kamu".

 Bisa berbicara dengan cukup baik dan mudah dimengerti oleh orang lain.

 Mengobrol menggunakan 2-3 kalimat.

 Perkembangan sosial dan emosional

 Meniru orang dewasa dan teman di sekitarnya

 Mengasihi teman dengan inisiatifnya sendiri

 Mengerti konsep bergiliran saat bermain

 Peduli dengan temannya yang menangis

 Memahami kepemilikan benda miliknya dan orang lain

 Menunjukkan emosi

9
 Bisa mandiri tanpa orang tua atau pengasuh di sekitarnya

 Merasa kesal bila ada perubahan pada rutinitas sehari-hari

 Bisa mengenakan dan melepas pakaiannya sendiri.

 Hal yang harus diwaspadai pada perkembangan balita 3 tahun

 Mudah jatuh atau susah naik turun tangga

 Anak kerap mengeluarkan liur dan sulit berbicara

 Tidak bisa memahami permainan sederhana, seperti puzzle yang mudah

 Tidak menggunakan kalimat ketika berbicara

 Tidak memahami perintah sederhana

 Tidak bisa bermain dengan berimajinasi atau berpura-pura

 Tidak bisa kontak mata

 Mengalami penurunan atau kehilangan kemampuan yang sudah dimiliki sebelumnya.

4. Perkembangan balita usia 4 tahun

 Pertumbuhan tubuh dan lingkar kepala balita 4 tahun

Berat badan balita laki-laki normal berada di kisaran 12,7-18,6 kg dan perempuan seberat 12,3-18,5
kg. Tinggi badan ideal balita 4 tahun pada laki-laki adalah 84-97 cm dan perempuan setinggi 83-96 cm.
Lingkar kepala laki-laki yang ideal di usia 4 tahun adalah berkisar pada 50 cm dan 49,8 cm untuk
perempuan.

 Perkembangan kognitif

 Menyebut nama dan angka serta mengerti berhitung.

 Mulai memahami waktu, seperti pagi dan malam.

 Mengingat bagian cerita dan menerka kelanjutannya.

 Memahami konsep "sama" dan "berbeda".

 Bermain kartu atau permainan papan.

 Menyebut warna dengan tepat.

 Perkembangan motorik kasar

 Melompat dan berdiri dengan satu kaki hingga 2 detik.

 Menangkap dan memantulkan bola.

 Perkembangan motorik halus


1
 Menuang dan menumbuk makanan dengan arahan.

 Menggambar 2-4 bagian tubuh.

 Menggunakan gunting.

 Meniru menulis huruf kapital.

 Kemampuan berbahasa dan komunikasi

 Mengetahui tata bahasa yang sederhana.

 Bernyanyi dan bercerita.

 Menyebut nama lengkapnya.

 Mengobrol menggunakan 5-6 kalimat.

 Perkembangan sosial dan emosional

 Bermain peran seperti ayah dan ibu.

 Imajinasinya lebih kreatif saat bermain berpura-pura.

 Lebih memilih bermain dengan temannya daripada bermain sendirian.

 Bekerja sama dengan teman.

 Terkadang tidak bisa membedakan yang nyata dan imajinasi.

 Membicarakan minat dan kesukaannya.

 Mengakali solusi untuk menyelesaikan masalah.

 Memandang seseorang secara utuh, berkaitan dengan tubuh, pikiran, dan perasaan.

 Melihat sesuatu yang asing sebagai hal yang mungkin mengerikan.

 Hal yang harus dikhawatirkan pada perkembangan balita usia 4 tahun

Kemampuan kognitif:

 Tidak minat pada permainan interaktif.

 Tidak bisa menggambar lingkaran.

 Tidak mengerti konsep “sama” dan “berbeda”.


Kemampuan bahasa dan komunikasi:

 Tidak mampu membedakan aku dan kamu.

 Berbicara tidak jelas.

1
 Tidak bisa berbicara menggunakan lebih dari 3 kata
sekaligus. Kemampuan motorik kasar:

 Tidak bisa melompat.

 Tidak mampu melempar bola.

 Tidak bisa mengayuh sepeda roda 3.


Kemampuan motorik halus

 Tidak bisa mencoret-coret.

 Kesulitan memegang pensil atau benda dengan ibu hari dan telunjuk.

 Tidak bisa menyusun 4 balok mainan.


Kemampuan sosial emosional:

 Tidak berminat saat bermain khayalan.

 Tidak menghiraukan temannya atau orang lain selain keluarga.

 Terlalu lekat dengan orang tuanya, bahkan menangis bila ditinggal.

 Memukul-mukul di luar kendali saat kesal atau marah.

 Tidak suka bermain dengan fantasi.

 Menolak tidur, memakai pakaian, dan buang air di toilet.

5. Perkembangan balita usia 5 tahun

 Pertumbuhan tubuh dan lingkar kepala balita 5 tahun

Pada laki-laki, berat badan ideal balita 5 tahun adalah 14,1-21,0 kg dan tinggi badannya sekitar 85-98
cm. Lingkar kepalanya berada di kisaran 50,7 cm. Sementara itu, berat badan ideal balita perempuan usia
5 tahun adalah 13,7-21,2 kg, dengan tinggi badan sekitar 84-97 cm. Lingkar kepalanya pun mencapai
sekitar 50 cm.

 Perkembangan kognitif

 Menghitung sampai 10 atau bahkan lebih.

 Mengetahui tentang benda-benda yang biasa ditemukan di rumah, seperti uang dan makanan.

 Mampu menyebut setidaknya 4 warna dengan tepat

 Memahami konsep waktu lebih baik

 Perkembangan motorik kasar

 Lompat dan berdiri dengan 1 kaki selama 10 detik atau lebih


1
 Jungkir balik

 Bisa bermainan ayunan dan memanjat

 Perkembangan motorik halus

 Menggunakan garpu dan sendok.

 Menggambar 6-10 bagian tubuh manusia.

 Menulis beberapa angka atau huruf.

 Meniru gambar segitiga dan bentuk bidang datar lainnya.

 Buang air tanpa bantuan orang tua atau pengasuh

 Kemampuan bahasa

 Berbicara jelas.

 Menggunakan kalimat lengkap saat bercerita.

 Menyebutkan nama dan wilayah tempat tinggalnya.

 Menggunakan 5 kata dalam satu kalimat.

 Perkembangan sosial dan emosional

 Ingin membuat teman senang dan mengikuti apa yang ia punya dan/atau lakukan.

 Lebih patuh pada peraturan.

 Suka bernyanyi, menari, akting.

 Mengetahui perbedaan laki-laki dan perempuan.

 Bisa membedakan yang nyata dan imajinasi.

 Lebih menunjukkan kemandirian.

 Terkadang mudah diatur, tetapi kerap menuntut.

 Hal yang harus dikhawatirkan pada tumbuh kembang balita 5 tahun

 Tidak ekspresif atau justru ekstrem, seperti sedih berlebihan, terlalu takut, hingga agresif

 Tidak bisa fokus pada satu aktivitas selama 5 menit

 Menanggapi orang lain sekadarnya atau tidak sama sekali

 Tidak mampu bermain beragam jenis permainan

 Tidak bisa menceritakan pengalaman keseharian

1
 Tidak bisa cuci tangan, sikat gigi, atau melepas pakaian tanpa bantuan

 Tidak mampu menyebut nama lengkapnya.

2.1.3 Tipe Anak Balita

1. Balita Pemalu

Akrab dengan orang baru dan berada di tempat asing bukanlah hal yang mudah bagi seorang
balita pemalu.

Kunci cara menghadapi balita pemalu adalah dengan perlakuan lembut dan hangat, seperti:

 Memeluk atau menggenggam tangannya saat mengenalkan dengan orang baru.

 Meminta izinnya bila ada kerabat yang jarang ditemui ingin menggendong atau menciumnya.

 Sebelum berangkat ke tempat baru atau menemui orang baru, buat dia lebih nyaman
dengan memberikan gambaran tentang hal apa saja yang akan ditemuinya.

 Hargai ruang pribadinya dan tidak memaksa Si Kecil agar cepat akrab dengan hal baru, baik itu
orang, tempat, maupun rutinitas.

2. Balita Kalem

Selain lebih sulit untuk menarik perhatiannya, balita kalem biasanya membutuhkan lebih banyak
curahan waktu dan kasih sayang.

 Selalu berikan pujian dan perhatian lebih untuk perilaku positif.

 Tawarkan bantuan dan ingatkan bahwa dia tidak harus selalu menghadapi masalah sendirian.

 Lebih sensitif “membaca” emosi dan perasaannya.

 Sering mengajak mengobrol dan bermain bersama.

 Sering mengenalkan berbagai jenis aktivitas baru.

3. Balita Bersemangat

cara menghadapi balita bersemangat berikut ini:

Antisipasi situasi yang bisa membuat emosinya meledak-ledak. Bila ia sulit berbagi saat sedang
bersama anak lain, jauhkan dari mainan dan dorong untuk melakukan aktivitas kelompok.

Karena balita bersemangat sangat mudah terstimulasi, segera redam suasana dengan cahaya redup
dan musik lembut bila dia mulai terlihat terlalu bersemangat atau emosional. Arahkan dan salurkan
energinya melalui aktivitas positif, seperti olahraga, bela diri, atau bermain musik.

4. Balita Petualang

Begini cara menghadapi balita petualang:

1
 Perlakukan seperti anak yang sudah besar. Izinkan Si Kecil menggunakan peralatan orang dewasa
yang aman digunakan, seperti sapu, remote TV, atau sikat gigi elektrik.

 Berikan banyak kesempatan untuk menentukan pilihannya sendiri. Misalnya, durasi waktu
bermain, tempat liburan yang ingin dikunjungi, atau buku yang ingin dibaca.

 Buat rutinitas tidur siang agar Si Kecil tidak rewel karena kelelahan.

 Libatkan dalam aktivitas dengan banyak gerakan, seperti berkebun, bersepeda, atau
membantu mengerjakan tugas rumah tangga.

 Ajak untuk membuat mainan sendiri dari benda yang ada di sekitar rumah. Misalnya:
terowongan dari deretan kardus kosong atau tenda dari tumpukan bantal dan selimut.

2.1.4 Asupan Makanan Yang Sehat Untuk Balita

1. Sayuran Berdaun Hijau

Sayuran berdaun hijau tua seperti sawi, bayam, brokoli, dan kangkung memiliki banyak
kandungan serat untuk menjaga metabolisme tubuh dan kadar vitamin serta mineral yang tinggi, yaitu zat
besi, kalsium, dan asam folat.

2. Daging

Makanan sehat selanjutnya yakni daging. Daging merupakan sumber yang baik untuk tubuh
karena mengandung vitamin, protein, mineral, zat besi, seng, dan vitamin B12. Kamu bisa membuat menu
makanan sehat balita dari daging rendah lemak dan ayam tanpa kulit. Namun perlu diingat sebaiknya
kamu perlu mengurangi konsumsi jeroan dan daging olahan seperti sosis dan nugget.

3. Buah-buahan

Masukkan menu makanan sehat balita berupa buah-buahan seperti alpukat, blueberry, atau jeruk
mandarin yang memiliki banyak kandungan berbagai zat gizi yang diperlukan si buah hati. Untuk
alpukat, buah ini memiliki kandungan lemak tidak jenuh yang menyehatkan. Karena makanan sehat ini
mengandung kalori yang tinggi. Alpukat juga cocok untuk dijadikan menu sehari-hari bagi si kecil yang
berat badannya masih kurang. Sementara blueberry memiliki kandungan flavonoid yang sangat baik
untuk mata, otak, dan saluran kemih anak. Jeruk mandarin kaya akan vitamin C dan antioksidan, sehingga
cocok untuk dijadikan camilan sehat favorit.

4. Kacang-kacangan

Menyajikan menu makanan sehat balita dari kacang-kacangan seperti kacang tanah, kedelai,
almon, pistachio, dan lain-lain yang memiliki kandungan sumber lemak baik (omega-3 dan omega-6)
sehingga bermanfaat untuk tubuh, khususnya jantung. Selain itu, kacang-kacangan ini juga mengandung
vitamin dan mineral seperti vitamin E, fosfor, selenium, dan mangan.

5. Yogurt

Kamu bisa memperkenalkan yoghurt kepada anak yang berusia satu tahun ke atas. Yoghurt
merupakan bakteri baik dalam produk fermentasi susu berfungsi memelihara kesehatan saluran
pencernaan anak kamu. Makanan sehat yang satu ini juga menjadi sumber yang baik untuk kalsium dan

1
vitamin D yang penting bagi kesehatan tulang dan gigi buah hati kamu. Selain itu yoghurt juga memiliki
manfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh serta kesehatan jantung dan otak.

2.1.5 kebutuhan gizi pada anak balita

 Kebutuhan Gizi Balita Usia 1-3 Tahun

Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dikeluarkan oleh PERMENKES Nomor 28 Tahun
2019, kebutuhan gizi balita usia 1-3 tahun yakni:

 Energi: 1350 kkal

 Protein: 20 g

 Lemak: 45 g

 Karbohidrat: 215 g

 Serat: 19 g

 Air: 1150 ml

 Vitamin A: 400 RE

 Vitamin D: 15 mcg

 Vitamin E: 6 mcg

 Vitamin K: 15 mcg

 Vitamin B1: 0,5 mg

 Vitamin B2: 0,5 mg

 Vitamin B3: 6 mg

 Vitamin B5: 2 mg

 Vitamin B6: 0,5 mg

 Folat: 160 mcg

 Vitamin B12: 1,5 mcg

 Biotin:

 Kolin: 200 mg

 Vitamin C: 40 mg

 Kalsium: 650 mg

 Fosfor: 460 mg

1
 Magnesium: 65 mg

 Besi: 7 mg

 Natrium: 800 mg

 Kebutuhan Gizi Balita Usia 4-5 Tahun

Sementara kebutuhan gizi balita usia 4-5 tahun sedikit berbeda dengan usia sebelumnya, berikut
rincian selengkapnya:

 Energi: 1400 kkal

 Protein: 25 g

 Lemak: 50 g

 Karbohidrat: 220 g

 Serat: 20 g

 Air: 1450 ml

 Vitamin A: 450 RE

 Vitamin D: 15 mcg

 Vitamin E: 7 mcg

 Vitamin K: 20 mcg

 Vitamin B1: 0,6 mg

 Vitamin B2: 0,6 mg

 Vitamin B3: 8 mg

 Vitamin B5: 3 mg

 Vitamin B6: 0,6 mg

 Folat: 200 mcg

 Vitamin B12: 1,5 mcg

 Biotin: 12 mcg

 Kolin: 250 mg

 Vitamin C: 45 mg

 Kalsium: 1000 mg

1
 Fosfor: 500 mg

 Magnesium: 95 mg

 Besi: 10 mg

 Natrium: 900 mg

1
BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross
sectional. Pendekatan cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran
atau observasi data dalam satu kali dalam suatu waktu yang dilakukan pada variabel bebas.

1.2 Tempat dan Waktu Penelitian

1.2.1 Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di sungai tarung bungo pasang

1.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama satu hari pada tanggal 28 september 2022
perencanaan,penyusunan, dan penulisan hingga tahap laporan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah.

1.3 Subjek Penelitian

1.3.1 Populasi

Populasi dalam ini adalah anak warga di sungai tarung bungo pasang yang berjumlah 2
orang anak yang satu berumur 2 tahun dan 5 tahun

1.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti, kemudia dilakukan generalisasi
terhadap yang diperoleh. Sampel yang diambil pada penelitian ini berjumlah 2 orang
anak

1.4 Instrumen Penelitian

1. Timbangan berat badan

2. Meteran (untuk mengukur tinggi badan)

1.5 teknik Pengumpulan Data

a. Menggunakan timbangan berat untuk mengukur berat badan anak.

b. Menggunakan meteran untuk mengukur tinggi badan anak.

c. Untuk mengetahui status gizi anak

Berat badan (Kg)

IMT

Tinggi badan (m2)

1
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

NO Jenis Kelamin Umur Tinggi Badan Berat Badan

1 Perempuan 2 tahun 80 cm 7 kg

2 Perempuan 5 tahun 98 cm 14kg

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan table diatas dapat kita ketahui bahwa tinggi badan 80 cm dan berat badan 7 kg pada
anak usia 2 tahun merupakan tinggi badan dan berat badan yang tidak ideal, sedangkan tinggi badan
yang ideal untuk anak usia 2 tahun adalah 71-80,5 cm dan berat badan yang ideal adalah 7,7-12 kg.

Sedangkan yang dapat kita ketahui ditabel adalah bahwa tinggi badan 98 dan berat badan 14 kg
pada anak usia 5 tahun merupakan tinggi badan dan berat badan yang tidak ideal,sedangkan tinggi badan
yang ideal untuk anak usia 5 tahun adalah 100,7-119,2 cm dan berat badan yang ideal adalah 14,1-24,2
kg.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa kurang nya edukasi mengenai
kesehatan tumbuh kembang anak dan gizi seimbang terhadap anak.

2
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Kurangnya edukasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan yang baik terhadap balita di
sungai tarung bungo pasang.

2. Minimnya pengetahuan mengenai gizi yang seimbang untuk anak balita.

B. SARAN

1. RT/RW di sungai tarung bungo pasang memberi edukasi mengenai pertumbuhan dan
perkembangan yang baik terhadap balita.

2. RT/RW memberikan penyuluhan mengenai asupan gizi terhadap balita.

2
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Merryana Adriani, SKM,M.Kes.dkk. 2014. Gizi dan Kesehatan Balita.Jakarta:Kencana.

Dr. Hj. Sri Adiningsih, dr.,MS.,MCN.2013.Waspadai Gizi Balita Anak.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Tutik Hidayati,S.S.T./M.Kes.2018. Pendamping Gizi Pada Balita.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

dr. M.C Widjaja.2002.Gizi Tepat Untuk Perkembangan Otak Dan Kesehatan Balita.Kalimantan Timur:
Kawan Pustaka.

Dewi Hapsari.2018.Waspadai Gizi Buruk Pada Balita. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Majestika Septikasari,S.ST.,MPH.2018.Status Gizi Anak Dan Faktor Yang


Mempengaruhinya.Yokyakarta:Universitas Negeri Yokyakarta Press(UNY Press)

Anda mungkin juga menyukai