OLEH:
MUKHLIS (2321222001)
UNIVERSITAS ANDALAS
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat sertakarunia-Nya
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Gizi daur hidup lanjut di program studi Magister Gizi,
penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan didalam penulisan
makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka
menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Demikian makalah ini saya buat semoga
bermanfaat
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..................................................................................................................1
C. Manfaat Penulisan................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................1
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
2.1 Gizi Ibu Hamil.......................................................................................................................2
2.1.1 Definisi Gizi Ibu Hamil...................................................................................................2
2.1.2 Masalah Gizi pada Ibu Hamil..........................................................................................2
2.1.3 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil..............................................................................................3
2.1.4 Pemantauan Berat Badan Ibu hamil................................................................................5
2.2 Gizi Ibu Menyusui.................................................................................................................6
2.2.1 Definisi Menyusui...........................................................................................................6
2.2.2.Faktor Yang Mempengaruhi Menyusui..........................................................................6
2.2.3.Status Gizi Ibu Menyusui................................................................................................7
2.2.4 Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui........................................................................................7
2.2.5 Kandungan Gizi Asi........................................................................................................9
2.2.6 Manfaat Asi...................................................................................................................10
2.2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI...................................................................11
2.2.8 Keterampilan Menyusui................................................................................................11
2.3 Peran Pemerintah Terhadap masalah Gizi pada Ibu Hamil dan Menyusui..........................11
2.3.1 Tata Laksana Ibu Hamil KEK.......................................................................................11
2.3.2 Deteksi Dini dan Penemuan Kasus...............................................................................12
2.3.4 Alur deteksi dan penanganan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)........................12
2.3.5 Prinsip Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil......................................................12
iii
2.3.6. Penyelenggaraan PMT Lokal.......................................................................................13
2.3.7. Monitoring dan Evaluasi...................................................................................................14
BAB III..........................................................................................................................................15
PENUTUP.....................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................15
3.2 Saran.....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balita adalah anak yang berumur di bawah lima tahun, Pada umur tersebut anak
berada pada periode tumbuh kembang manusia yang disebut dengan the golden age. the
golden age terjadi pada masa konsepsi, yaitu sejak manusia masih dalam rahim ibu hingga
Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat
dan rawan terhadap kekurangan gizi. Pada masa ini tumbuh kembang sel-sel otak anak begitu
pesat sehingga membutuhkan asupan nutrisi dan stimulus yang mendukung secara optimal
Akibat lain adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit yang akan meningkatkan
Gizi pada Balita merupakan salah satu penentu kualitas sumberdaya manusia, jika
kekurangan akan menyebabkan efek yang sangat serius seperti kegagalan pertumbuhan fisik
Menurut UNICEF, status gizi balita dipengaruhi langsung oleh asupan makanan dan
penyakit infeksi. Asupan zat gizi pada makanan yang tidak optimal dapat menimbulkan
masalah gizi kurang dan gizi lebih. Masalah gizi pada balita antara lain kekurangan energi
protein (KEP), kekurangan vitamin A (KVA), anemia gizi besi (AGB), gangguan akibat
kekurangan yodium (GAKY), dan gizi lebih (Susilowati dan Kuspriyanto. 2016). Masalah
B. Tujuan Penulisan
Untuk menganalisis dan evaluasi permasalahan gizi pada ibu hamil dan menyusui
1
C. Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Status gizi balita adalah keadaan gizi anak balita umur 0-59 bulan yang ditentukan
dengan metode Antropometri, berdasarkan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U),
Tinggi Badan mrnurut Umur (TB/U), dan Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB).
Berat Badan Menurut Umur adalah berat badan anak yang dicapai pada umur tertentu,
Tinggi Badan Menurut Umur adalah tinggi badan anak yang dicapai pada umur tertentu.
Berat Badan Menurut Tinggi Badan adalah berat badan anak dibandingkan dengan tinggi
badan yang dicapai. Ketiga nilai indeks status gizi diatas dibandingkan dengan baku
pertumbuhan WHO. Z-score adalah nilai simpangan BB atau TB dari nilai BB atau TB
normal menurut baku pertumbuhan WHO. Batasan untuk kategori status gizi balita
dengan gizi seimbang salah satunya dengan makan aneka ragam makanan yang memenuhi
kecukupan gizi. Kebutuhan gizi pada balita diantaranya energi, protein, lemak, karbohidrat,
1. Energi
Kebutuhan energi sehari pada tahun pertama 100-200 kkal/kg BB. Untuk tiap tiga
3
Tabel Kecukupan Energi Balita
2. Protein
Jumlah protein yang diberikan dianggap adekuat jika mengandung semua asam
amino esensial dalam jumlah cukup, mudah dicerna dan diserap oleh tubuh, maka protein
yang diberikan harus sebagian berupa protein yang berkualitas tinggi seperti protein
hewani. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019 kecukupan protein
3. Lemak
energi total berasal dari lemak. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019
4
Golongan Umur Brat Badan (Kg) Energi (Kkal)
0-5 Bulan 6 31
6-11 Bulan 9 35
1-3 Tahun 13 45
4-5 Tahun 19 50
4. Karbohidrat
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019 kecukupan karbohidrat untuk
a. Vitamin A berfungsi bagi pertumbuhan sel-sel epitel dan sebagai pengatur kepekaan
c. Vitamin B2 berfungsi dalam pemindahan rangsang sinar ke saraf mata dan enzim,
lemak, dalam oksidasi dan dehidrasi dalam sel, penting dalam pembentukan trombosit
5
f. Vitamin D berfungsi mengatur kadar kapur dan fosfor, dan Bersama kelenjar anak
gondok memperbesar penyerapan kapur dan fosfor dari usus dan mempengaruhi kerja
kelenjar endokrin
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019 kecukupan vitamin untuk
Adapun kebutuhan gizi mineral mikro yang lebih dibutuhkan saat usia balita adalah:
Zat besi memiliki peranan dalam berbagai reaksi oksidasi reduksi. Zat besi berperan
sebagai gugus fungsional dari berbagai enzim dalam 17 siklus krebs dan pembawa
electron dalam sitokrom, sebagai transportasi oksigen dalam darah, dan sebagainya.
6
2. Yodium
perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesis protein, dan absorpsi
3. Zink
metabolism asam nukleat dan sintesis protein; b. Berperan dalam pertumbuhan sel dan
Menurut UNICEF, status gizi balita dipengaruhi langsung oleh asupan makanan
dan penyakit infeksi. Asupan zat gizi pada makanan yang tidak optimal dapat
menimbulkan masalah gizi kurang dan gizi lebih. Masalah gizi pada balita antara lain
kekurangan energi protein (KEP), kekurangan vitamin A (KVA), anemia gizi besi
(AGB), gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), dan gizi Masalah gizi lain pada
Kurang energi protein (KEP) yaitu seseorang yang kekurangan gizi yang disebabkan
oleh rendahnya konsumsi energi protein dalam makan sehari-hari dan atau gangguan
KEP adalah suatu keadaan kurang gizi tingkat berat pada anak berdasarkan indeks
berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) <-3 standar deviasi WHO-NCHS dan atau
7
Penyakit KEP menupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang penting di
Berdasarkan data dari hasil SSGI 2021 terdapat 7,1 % Balita Wasting, dan 17,0^
balita underweight sedangkam pada tahun 2022 terdapat 7,7 % Balita Wasting &
17,1 % Balita dengan status gizi Underweight, hal ini menunjukkan terjadinya
b. Kekurangan Vitamin A
seluruh dunia terutama di negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur
terutama pada masa pertumbuhan .Salah satu dampak kurang vitamin A adalah
kelainan pada mata yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan – 4 tahun yang
Kurang Vitamin A pada anak biasanya terjadi pada anak yang menderita
Kurang Energi Protein (KEP) atau gizi buruk sebagai akibat asupan zat gizi sangat
kurang, termasuk zat gizi mikro dalam hal ini vitamin A. Anak yang menderita
kurang vitamin A mudah sekali terserang infeksi seperti infeksi saluran pernafasan
akut, campak, cacar air, diare dan infeksi lain karena daya tahan anak menurun
pada bulan Februari dan bulan Agustus dengan dosis pemberian umur 6 – 11 bulan
(100.000 SI) diberikan satu kapsul vitamin A dengan warna biru.Dan umur 12 – 59
bulan (200.000 SI) diberikan satu kapsul vitamin A dengan warna merah.
8
Ibu nifas diberikan sebanyak 2 x 200.000 SI dalam kurun waktu 2 (dua) hari berturut
turut. - 1 (satu) kapsul Vit A 200.000 SI warna merah diminum segera setelah
melahirkan. - 1 (satu) kapsul Vit A 200.000 SI warna merah kedua diminum pada
d. Kekurangan Yodium
e. Stunting
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Pakar Gizi Indonesia Ilmu Gizi Teori & Aplikasi.2016. EGC: Jakarta
11