Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MATA KULIAH

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT


“NUTRISI BAYI 0-2 TAHUN”

OLEH :
1. ESTI KURNIAWATI (1782111029)
2. I MADE ARTANA (1782111031)
3. ANTONETHA ROSNI H. (1782111032)

PROGRAM STUD MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS UDAYANA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala RahmatNya sehingga kami
dapat menyelesaikan malakah ilmiah tentang “Nutrisi Bayi 0-2 Tahun” ini. Makalah ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan ucapan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Nutrisi Bayi 0-2 Tahun” ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Denpasar, Maret 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................................................3
1. Tujuan Umum..............................................................................................................3
2. Tujuan Khusus.............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
A. Pengertian MP ASI...........................................................................................................4
B. Pentingnya ASI dan MP ASI............................................................................................4
C. Alasan MP ASI Baru Diberikan pada Bayi Berusia 6 Bulan...........................................4
D. Dampak Pemberian MP ASI yang Tidak Tepat...............................................................5
1. Pemberian MPASI Dini...............................................................................................5
2. Pemberian MPASI yang terlambat..............................................................................5
E. Tahapan Makanan Bayi dan Baduta.................................................................................5
1. Usia 0-6 Bulan.............................................................................................................5
2. Usia 6-9 Bulan.............................................................................................................5
3. Usia 7-8 Bulan.............................................................................................................6
4. Usia 9-12 Bulan...........................................................................................................6
5. Usia 9-10 bulan............................................................................................................6
6. Usia 11-12 Bulan.........................................................................................................6
7. Usia 12-24 Bulan.........................................................................................................6
F. Bahan Makanan Untuk Membuat MP ASI.......................................................................7
1. Serealia dan Umbi-umbian...........................................................................................7
2. Kacang-Kacangan........................................................................................................7
3. Sayur dan Buah............................................................................................................7
4. Bahan Pangan Hewani.................................................................................................7
5. Lemak dan Minyak......................................................................................................8
G. Resep dan Cara Membuat MP ASI...................................................................................8
1. Resep untuk Usia 6 Bulan (Jus Apel untuk 1 porsi)....................................................8
2. Resep untuk Usia 7-8 Bulan (Pure Pepaya Pisang untuk 1 porsi)...............................8
iii
3. Resep untuk Usia 9-10 Bulan (Puding Buah Soya).....................................................8
4. Resep untuk Usia 11-12 Bulan (Tim Nasi Jamur Ayam)............................................9
5. Resep untuk Usia 1 Tahun Ke Atas (Sandwich Saus Buah untuk 1 porsi)..................9
H. Hubungan Nutrisi dengan Perkembangan Bayi 0-2 Tahun............................................10
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan Nasional bisa berjalan lancar jika pembangunan kesehatan
dilaksanakan dengan baik, karena pembangunan kesehatan merupakan salah satu indikator
pembangunan Nasional. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkesinambungan. Upaya
peningkatan kualitas SDM dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang
anak sejak pembuahan sampai dengan usia dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang ini,
pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti perawatan dan makanan bergizi yang diberikan
dengan penuh kasih sayang dapat membentuk SDM yang sehat, cerdas dan produktif.
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia yang sehat,
melakukan pembinaan kesehatan anak sejak dini melalui kegiatan kesehatan Ibu dan
Anak. Mengacu pada UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak adalah sejak di
dalam kandungan hingga ia berusia 18 tahun. Anak mempunyai hak untuk hidup, tumbuh
dan berkembang, mendapatkan perawatan, pelayanan kesehatan, stimulasi, pendidikan,
perlindungan dari kekerasan serta pemenuhan hak-hak anak lainnya agar menjadi anak
yang sehat, cerdas, berakhlak mulia serta berguna bagi dirinya, keluarga, masyarakat serta
Negara. Penilaian perkembangan pada anak penting dilakukan terutama sampai usia 1
tahun untuk deteksi dini, agar bila ditemukan kecurigaan penyimpangan dapat dilakukan
stimulasi dan intervensi dini sebelum terjadi kelainan.
Stimulasi perkembangan dan kelainan perkembangan anak semakin marak
dibicarakan menyusul semakin banyak kasus yang ditemukan pada semua golongan.
Sayangnya, kasus-kasus yang ditemukan tentang kelainan perkembangan sudah terlambat
bahkan amat terlambat. Hal ini berdampak negatif bagi masa depan anak, beban bagi
orang tua dan juga hilangnya potensi tenaga kerja dimasa depan.2Anak merupakan
generasi penerus suatu bangsa, dengan demikian dibutuhkan anak dengan kualitas yang
baik agar tercapai masa depan bangsa yang baik. Anak usia prasekolah adalah suatu masa
usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan
banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak di kemudian hari.
Masalah kesehatan tersebut salah satunya gangguan perkembangan. Permasalahan
kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta
didik di sekolah. Sayangnya permasalahan tersebut kurang begitu diperhatikan baik oleh

1
2

orang tua atau para klinisi serta profesional kesehatan lainnya. Pada umumnya mereka
masih banyak memprioritaskan kesehatan anak Anak usia 0-2 Tahun.
Menurut Depkes RI, 2006 bahwa 16% anak indonesia mengalami gangguan
perkembangan baik perkembangan motorik halus dan kasar, gangguan pendengaran,
kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara. Pertumbuhan dan perkembangan anak
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti genetik, faktor lingkungan baik lingkungan
prenatal maupun lingkungan postnatal. Dimana faktor yang paling berperan adalah faktor
lingkungan terutama keluarga, karena keluarga adalah lingkungan pertama kali dikenal
anak terutama ibu. Pengetahuan, sikap serta kemampuan ibu untuk bertindak dalam masa
kritis perkembangan anak menjadi faktor yang sangat menentukan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Menurut penelitian Paradis dan rekan – rekan yang melakukan survey terhadap
orang tua 98,6% dari mereka adalah ibu dari 10.000 Anak. Para orang tua ditanyai 11
pertanyaan untuk menguji pengetahuan mereka tentang perkembangan anak, hasilnya
sepertiga dari responden menjawab secara tidak benar empat atau lebih pertanyaan, atau
dengan kata lain sepertiga orang tua yang memiliki anak ternyata mempunyai sedikit
pengetahuan tentang perkembangan. Status pekerjaan orang tua juga memberikan dampak
terhadap perkembangan anak, hal ini berhubungan dengan kesempatan orang tua dalam
memberikan stimulasi terhadap perkembangan anak, ibu yang bekerja mengurangi
kesempatannya untuk memberikan stimulasi terhadap perkembangan anak, begitu juga
sebaliknya dengan ibu yang tidak bekerja memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk
bersama anak.
Ditinjau dari faktor anak, status gizi anak merupakan hal penting yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Menurut dr. Soedjatmiko, 2007 pada
masa anak usia 0-2 tahun otak seorang anak akan berkembang dengan sangat pesat yang
nantinya akan mempengaruhi kecerdasan anak tersebut. Perkembangan kecerdasan,
kreativitas dan perilaku akan tergantung dari kualitas fungsi otak. Agar perkembangan
otak dapat berjalan secara optimal diperlukan asupan nutrisi yang berkualitas. 6 Awal
kehamilan merupakan titik nol perhatian terhadap anak, terutama dalam menjaga
keterjaminan asupan gizi yang baik secara optimal, hingga setidaknya 1000 hari
berikutnya. Pada dasarnya, di 1000 hari awal kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan
anak berlangsung secara cepat. Rentang 1000 hari awal kehidupan yang harus menjadi
perhatian ini bukan tanpa alasan. Selama ini dipahami bahwa pertumbuhan anak yang
3

berlangsung secara cepat terjadi pada masa-masa awal, yaitu tahun pertama dan kedua usia
anak.
.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran nutrisi 0-2 tahun
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian MP ASI
b. Untuk mengetahui pentingnya ASI dan MP ASI
c. Untuk mengetahui alasan MP ASI baru diberikan pada Usia 6 bulan
d. Untuk mengetahui dampak pemberian MP ASI yang tidak tepat
e. Untuk mengetahui tahapan makanan bayi dan baduta
f. Untuk mengetahui bahan makanan untuk membuat MP ASI
g. Mengetahui hubungan nutrisi dengan perkembangan bayi 0-2 tahun
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian MP ASI

Makanan pendamping ASI (MP ASI) merupakan makanan peralihan dari ASI ke
makanan keluarga yang mengandung zat gizi, diberikan pada anak berumur 6–24 bulan
untuk memenuhi kebutuhan gizinya selain dari ASI. Peranan makanan tambahan sama
sekali bukan untuk menggantikan ASI, melainkan untuk melengkapi ASI. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya,
sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak.

B. Pentingnya ASI dan MP ASI

1. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.

2. Sering diistilahkan sebagai periode emas atau masa emas sekaligus masa kritis.

3. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh
asupan nutrisi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal.

4. Sebaliknya apabila asupan nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhannya, maka periode
emas ini akan berubah menjadi periode kritis.

Oleh karena itu, untuk mencapai tumbuh kembang optimal, Ibu bisa memberikan
ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Dan ibu segera mulai mengenalkan pemberian MPASI
kepada bayinya yang sudah berusia 6 bulan. Inilah makanan bayi kedua yang menyertai
pemberian ASI.

C. Alasan MP ASI Baru Diberikan pada Bayi Berusia 6 Bulan

1. ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi sampai
berumur 6 bulan

4
5

2. Menunda makanan padat sampai bayi berumur 6 bulan dapat menghindarkan dari
berbagai risiko penyakit

3. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem pencernaan


bayi untuk berkembang menjadi lebih matang

4. Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk menjaga kesediaan ASI

D. Dampak Pemberian MP ASI yang Tidak Tepat


1. Pemberian MPASI Dini
a. Dampak secara langsung

1) Gangguan pencernaan seperti diare, sulit BAB (Buang Air Besar), muntah

2) Gangguan menyusui seperti mengurangi keinginan bayi untuk menyusu sehingga


frekuensi dan kekuatan bayi menyusu berkurang yang berakibat produksi ASI
juga berkurang

3) Meningkatkan resiko terkena infeksi (penyakit menular)


b. Dampak jangka panjang

1) Peningkatan berat badan (obesitas) dan alergi makanan. Obesitas ini bisa
berlanjut hingga usia dewasa nanti

2) Gangguan pertumbuhan. Bila makanan yang diberikan kurang bergizi dapat


mengakibatkan anak menderita KEP (Kurang Energi Protein)
2. Pemberian MPASI yang terlambat

a. Menyebabkan bayi sulit untuk menerima makanan pendamping

b. Menghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi.  Energi dan zat-zat gizi yang
dihasilkan ASI tidak mencukupi lagi kebutuhan bayi setelah berusia 6 bulan

.
6

E. Tahapan Makanan Bayi dan Baduta


1. Usia 0-6 Bulan

a. Makanan yang diberikan hanya berupa ASI


b. Tanpa ada pemberian     makanan atau minuman lain selain ASI (ASI eksklusif)
c. ASI diberikan setiap kali bayi menginginkan
d. Sedikitnya 8 kali sehari, pagi siang, sore maupun malam.
2. Usia 6-9 Bulan

a. Memperkenalkan makanan pendamping ASI dalam bentuk makanan lumat (tekstur


makanan cair dan lembut)

b. Contoh : bubur buah, bubur susu atau bubur sayuran yang dihaluskan, bubur
sumsum, nasi tim saring

c. ASI tetap diberikan dimana ASI diberikan terlebih dahulu kemudian makanan
pendamping ASI.

d. Frekuensi pemberian : 2-3 kali sehari makanan lumat

e. ASI sesering mungkin. Jumlah setiap kali makan : 2-3 sendok makan penuh setiap
kali makan, secara bertahap ditingkatkan sampai 1/2 mangkuk berukuran 250 ml
setiap kali makan
3. Usia 7-8 Bulan

a. Bisa diperkenalkan dengan tekstur makanan yang lebih kasar, yaitu bubur tim saring

b. Makanan sumber protein contohnya seperti ikan bisa diperkenalkan pula pada usia
ini

c. Setelah secara bertahap diberikan tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim
tanpa disaring
4. Usia 9-12 Bulan

a. Memberikan makanan pendamping ASI dalam bentuk makanan lunak atau lembek
(dimasak dengan banyak air dan tampak berair ) atau dicincang yang mudah ditelan
anak
7

b. Contoh : bubur nasi,  bubur ayam, nasi tim, kentang puri

c. Untuk makanan selingan yang dapat dipegang anak diberikan di antara waktu makan
lengkap

d. ASI masih tetap diberikan.

e. Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan lembek  +  1-2 kali sehari makanan
selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi + Pemberian ASI. Jumlah setiap
kali makan : ½ sampai dengan ¾ mangkuk berukuran 250 ml
5. Usia 9-10 bulan

a. Pemberian pure dan jus buah bisa diberikan seperti pada usia 6-8 bulan

b. Bisa dengan kombinasi sampai dengan tiga jenis buah

c. Bayi juga sudah bisa diberikan bubur saring


6.  Usia 11-12 Bulan

a. Menu untuk usia 6-10 bulan bisa diberikan

b. Bayi sudah bisa diberikan nasi tim

c. Pada usia 12 bulan bisa diperkenalkan makanan dewasa tanpa pemberian penguat
rasa tambahan
7. Usia 12-24 Bulan

a. Mulai memperkenalkan makanan yang berbentuk padat atau biasa disebut dengan
makanan keluarga, tetapi tetap mempertahankan rasa

b. Menghindari memberikan makanan yang dapat mengganggu organ pencernaan,


seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu asam atau berlemak.

c. Finger snack  atau makanan yang bisa dipegang seperti cookies, nugget atau
potongan sayuran rebus atau buah baik diberikan untuk melatih keterampilan dalam
memegang makanan dan merangsang pertumbuhan giginya

d. Pemberian ASI masih tetap diteruskan sampai anak berumur dua tahun.
8

e. Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan keluarga +  1-2 kali sehari makanan
selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi + Pemberian ASI. Jumlah setiap
kali makan : semangkuk penuh berukuran 250 ml

F. Bahan Makanan Untuk Membuat MP ASI


1. Serealia dan Umbi-umbian

a. Jenis serealia seperti beras, beras merah merupakan sumber utama karbohidrat dan
kaya akan vitamin B

b. Pada tahap awal disarankan untuk memberikan satu jenis sereal terlebih dahulu
dikarenakan sereal berpotensi untuk menimbulkan alergi pada bayi

c. Kentang dan ubi terutama ubi merah, dapat dijadikan MP ASI dengan merebus dan
menghaluskannya hingga lembut terlebih dahulu
2. Kacang-Kacangan

a. Diperlukan bayi untuk memenuhi kebutuhan protein  yang sangat penting untuk
pertumbuhan. Contohnya kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, kacang
polong  dan lain-lain.

b. Kacang tanah tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan  alergi atau


pembengkakan pada tenggorokan sehingga bayi sulit bernafas
3. Sayur dan Buah

a. Sayuran yang kaya akan kandungan karotennya seperti  sayuran berwarna jingga dan
hijau. Contohnya wortel, tomat merah, bayam, kangkung, labu kuning dan lainnya.

b. Sayuran mengandung gas seperti kol, kembang kol, lobak  sebaiknya tidak diberikan
karena makanan tersebut dapat membuat perut bayi kembung.  Untuk buah
sebaiknya pilih buah yang berwarna jingga dan tidak asam seperti, pepaya, pisang,
jeruk manis, apel, melon, alpukat  dan lainnya.
9

4. Bahan Pangan Hewani

1. Bahan pangan hewani yang baik untuk bayi antara lain, daging sapi dan ayam
pilihan yang tidak berlemak, ikan segar yang dihaluskan dan tanpa duri seperti fillet
salmon, fillet ikan kakap, dan fillet gurami, telur.

2. Terkadang putih telur dapat memacu alergi. Sebaiknya diberikan secara bertahap
dengan porsi kecil. Jika bayi alergi maka segera dihentikan.
5. Lemak dan Minyak

a. Memberi rasa lebih gurih dan makanan menjadi lebih lunak dan mudah ditelan.

b. Beberapa jenis lemak yang dapat ditambahkan antara lain mentega, keju dan jenis
minyak yang umum digunakan yaitu minyak kelapa, santan, minyak kacang, minyak
jagung dan lainnya.

G. Resep dan Cara Membuat MP ASI


1. Resep untuk Usia 6 Bulan (Jus Apel untuk 1 porsi)

Bahan :                                                                                            

a. 100 gram apel manis, kulit dikupas

b. 3 sendok makan ASI/ air masak/ susu formula cair

Cara membuat :                                                                  

a. Mengukus apel selama 5 menit atau hingga lunak

b. Kemudian mengambil sari buah apel dengan menggunakan saringan

c. Menambahkan ASI/ air masak/ susu formula cair, lalu diaduk rata

d. Jus apel siap diberikan pada bayi


2. Resep untuk Usia 7-8 Bulan (Pure Pepaya Pisang untuk 1 porsi)

Bahan :

a. 40 gram pisang ambon, dikukus dan dikupas kulitnya


10

b. 40 gram pepaya, dikupas kulitnya kemudian dikukus

c. 3 sendok makan air

Cara Membuat :

a. Memasukkan pisang, pepaya dan air ke dalam blender, kemudian memblendernya


hingga halus

b. Menuang ke dalam mangkuk saji dan segera diberikan pada bayi


3. Resep untuk Usia 9-10 Bulan (Puding Buah Soya)

Bahan :

a. 300 ml susu kedelai

b. 1 sendok makan agar-agar putih

c. 50 gram pepaya

d. 50 gram melon

Cara membuat :                                               

a. Memblender pepaya, melon, agar-agar dan susu kedelai hingga halus

b. Menuang ke dalam panci, dan merebusnya hingga mendidih dan kental lalu diangkat

c. Menunggunya hingga dingin, setelah itu siap diberikan pada bayi


4. Resep untuk Usia 11-12 Bulan (Tim Nasi Jamur Ayam)

Bahan :

a. 100 gram nasi putih

b. 50 gram jamur kancing, dicincang kasar

c. 75 gram daging ayam giling

d. 25 gram tahu putih dihaluskan

e. ¼ bawang Bombay dicincang halus


11

f.5 sendok makan kaldu

Cara Membuat :

a. Mencampur semua bahan dan mengaduknya hingga rata

b. Memasukkan ke dalam wadah tahan panas, kemudian mengukusnya hingga matang


(± 20 menit ),lalu diangkat

c. Menunggu hingga dingin dan siap untuk disajikan


5. Resep untuk Usia 1 Tahun Ke Atas (Sandwich Saus Buah untuk 1 porsi)

Bahan :

a. 3 lembar roti tawar

b. 1 lembar keju

c. Selai pisang

d. Madu

Cara Membuat :                                                         

a. Mengambil selembar roti tawar, mengolesi dengan selai pisang

b. Menaruh selembar roti tawar di atasnya dan mengolesi madu serta menambahkan
keju

c. Menutup dengan roti tawar terakhir, lalu siap disajikan


12

Tabel waktu makan bayi 0-2 tahun

Waktu Usia Usia Usia Usia Usia Usia Usia

 Maka 0-6 Bulan 6-7 Bulan 7-8 Bulan 8-9 Bulan 9-10 Bulan 11-12 Bulan 1-2 Tahun
n

06.00        ASI ASI ASI ASI ASI ASI ASI


Sekehenda Sekehendak
Sekehendak k

08.00 Bubur Susu Nasi  Tim Menu


Keluarga

09.00 Buah/Sari Buah/Sari   Buah/Sari


Buah Buah Buah

10.00 Buah/Pudin     Buah/Puding


g Buah/Puding

12.00 ASI Bubur/Susu Bubur/Sus


u

13.00 Tim Saring Nasi Tim Menu

Keluarga

15.00 Buah/Sari Bubursarin Biskuit Biskuit Biskuit Biskuit


Buah g

18.00 ASI ASI  Tim Tim Saring Nasi Tim Menu


Saring Keluarga

21.00 ASI ASI ASI ASI ASI ASI

H. Hubungan Nutrisi dengan Perkembangan Bayi 0-2 Tahun

Hasil penelitian Nuraini &Kusbaryanto (2011) menunjukan anak yang tidak


mendapatkan ASI eksklusif memiliki resiko keterlambatan perkembangan motorik 1,95
kali dibanding dengan anak yang mendapat ASI eksklusif meskipun secara statistik tidak
bermakna. Anak yang diberi MP-ASI < 3 kali perhari memiliki 1 ,15 kali untuk mencapai
perkembangan motorik normal dibanding dengan anak yang diberi MP-ASI > 3 kali
perhari. anak dengan ibu berpendidikan menengah kebawah tinggi memiliki risiko
keterlambatan motorik 2,66 kali dibanding dengan anak yang ibunya berpendidikan
13

sedang ibu yang pernah mendapat pendidikan non formal berbanding terbalik dengan
perkembangan motorik anak.
Sementara penelitian Insani&Latifah (2013) menyimpulkan adanya hubungan antara
status gizi anak dengan pertumbuhan dan perkembangan anak artinya pertumbuhan dan
perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh tindakan ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi
anaknya. Kemampuan ibu untuk mengambil keputusan yang berdampak luas pada
kehidupan seluruh anggota keluarga menjadi dasar penyediaan pola pengasuhan yang
tepat dan bermutu bagi anak termasuk asuhan gizi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. MP ASI mulai diberikan pada bayi pada usia 6 bulan.


2. Terlalu dini dan terlambat dalam pemberian MP ASI akan mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan bayi.
3. Nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan berbeda tiap umur

B. Saran

Dengan mengetahui dan memahami pengertian MP ASI dan waktu yang tepat
menberikan MP ASI pada bayi sebaiknya orang tua mematuhi waktu yang telat
disampaikan karna hal tersebut bias mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
bayi khususnya bayi usia 0-2 tahun.

11
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2010. Pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.
Jakarta: Depkes RI

Depkes,RI. 2013. Buku Pedoman Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini, Tumbuh Kembang.
Jakarta: Depkes RI

Depkes RI. 2014. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta

Depkes RI. 2014. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Din idan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Depkes RI

Fikawati, D.S., Syafiq, A., & Karima, K. 2013. Gizi Ibu dan Bayi. Depok : Rajagrafindo
Persada

Helmyati, S., Hadi, H., & Lestariana, W. Kejadian Anemia pada Bayi Usia 6 bulan yang
Berhubungan dengan Sosial Ekonomi Keluarga dan Usia Pemberian Makanan
Pendamping ASI. Berita Kedokteran Masyarakat, 2007, 23(1) : 35–40.

Hendra. dkk. 2013. Permasalahan Umum Kesehatan Anak Usia Prasekolah. Jakarta

Insani; Latifah. 2013. Status Gizi Anak dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia
0 – 2 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Tomo Kabupaten Sumedang Tahun 2013.
Jurnal IJEMC, Volume 2 No.1, Hal 40-45

Jumiyati. 2014. Pemberian MP-ASI Setelah Anak Berumur 6 Bulan. Jakarta

Kemenkes, RI. 2011. Makanan Sehat Untuk Bayi. Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi
Klinik. Jakarta
Mufida, L., Widyaningsih, T.D., Maligan, J.M. Prinsip Dasar Makanan Pendamping Air
Susu Ibu (MP-ASI) Untuk Bayi 6-24 Bulan : Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan
Agroindustri, 2015, 3 (4):  p.1646-1651.

Nuraini; Kusbaryanto. 2011. Hubungan Asupan Makanan Anak Usia 0-2 Tahun terhadap
Perkembangan. Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Mutiara Medika Vol.11 No.3

Sudaryanto, G. 2015. MPASI Super Lengkap. Jakarta : Penebar Swadaya Grup

Susanti, Dewi, 2009. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan anak balita di
PAUD Permata Bunda Kelurahan Binuang Kecamatan Pauh Kota Padang Tahun
2009. Riset. Padang

Wargiana, R., Susumaningrum, L.A., Rahmawati, I. Hubungan Pemberian MP-ASI Dini


dengan Status Gizi Bayi Umur 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rowotengah
Kabupaten Jember. Jurnal Pustaka Kesehatan, 2013, 1 (1).

Yogi, E.D. 2014. Pengaruh Pola Pemberian ASI dan Pola Makanan Pendamping ASI
Terhadap Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan. Jurnal Delima Harapan, 2(1): 14-18

Anda mungkin juga menyukai