Anda di halaman 1dari 18

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH NASIONAL

Dalam Rangka Mengikuti “ Nutritionist Talent Show 2022” HMJ POLTEKKES


KEMENKES PADANG
Politeknik Kesehatan Kementerian RI Padang
“ Penuhi Asupan Gizi Untuk Cegah Penyakit Degeneratif Dengan
Makanan Seimbang Demi Indonesia Pulih Lebih Cepat Dan Bangkit Lebih
Kuat “

Ditulis oleh :
Agnes Permata Sari 212210594
Fanny Elsa Shafira 212210608
Zhafira Nur Hanim 212210670

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN RI


PADANG JURUSAN GIZI PRODI D- IV GIZI

2022
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional
dalam kegiatan Nutritionist Talent Show 2022
Judul LKTI : “Menghapus Jejak Hipertensi dengan Mengurangi Konsumsi
Udang“

Ketua Kelompok

a) Nama Lengkap : Fanny Elsa Shafira


b) NIM 212210608
c) Jurusan : Gizi
d) Perguruan Tinggi : Poltekkes Kemenkes Padang

Anggota 1

a) Nama Lengkap : Agnes Permata Sari


b) NIM 212210594
c) Jurusan : Gizi
d) Perguruan Tinggi : Poltekkes Kemenkes Padang

Anggota 2

a) Nama Lengkap : Zhafira Nur Hanim


b) NIM 212210670
c) Jurusan : Gizi
d) Perguruan Tinggi : Poltekkes Kemenkes Padang

Padang, 03 Oktober 2022


Ketua Kelompok

(Fanny Elsa Shafira)


NIM. 212210608

2
LEMBAR ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama Ketua : Fanny Elsa Shafira

Jurusan/Fakultas : Gizi / Kesehatan

Perguruan Tinggi : Poltekkes Kemenkes Padang

Dengan ini menyatakan bahwa KTI dengan judul: “Menghapus Jejak Hipertensi
dengan Mengurangi Konsumsi Udang“ adalah benar-benar hasil karya sendiri
dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari karya tulis orang lain serta belum
pernah dikompetisikan dan/atau dipublikasikan dalam bentuk apapun.

Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia
menerima sanksi yang ditetapkan oleh panitia LKTI Nasional Nutritionist Talent
Show 2022 berupa diskualifikasi dari kompetisi.

Demikian surat ini dibuat dengan sebenar- benarnya, untuk dapat dipergunakan
bilamana diperlukan.

Padang, 3 Oktober 2022

Ketua Kelompok,

( Fanny Elsa Shafira )

NIM. 212210608

3
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur, atas kehadirat Allah SWT, yang selalu
senatiasa melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, berupa kesehatan, kesempatan,
dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat
waktu.

Tujuan penulisan karya ilmiah dengan judul “ Menghapus Jejak Hipertensi


dengan Mengurangi Konsumsi Udang“ adalah untuk memenuhi asupan gizi
dengan menyeimbangkan makanan yang dikonsumsi agar tercegah dari penyakit
degeneratif.

Penulis menyadari karya tulis ilmiah ini masih belum terlalu sempurna,
karena itu butuh saran dan kritik yang bersifat membangun. Peneliti juga berharap
bahwa karya tulis ini bisa bermanfaat untuk kedepannya.

Padang, 03 Oktober 2022


Penulis

4
DAFTAR ISI

ABSTRAK..............................................................................................................6
BAB I.......................................................................................................................7
PENDAHULUAN...................................................................................................7
A. Latar Belakang...........................................................................................7
B. Rumusan Masalah......................................................................................8
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................8
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................8
BAB II.....................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................9
A. Hipertensi Konsumsi Udang....................................................................9
BAB III..................................................................................................................12
METODE PENULISAN......................................................................................12
A. Metode Penulisan..................................................................................12
B. Prosedur Penulisan................................................................................12
C. Sumber Data..........................................................................................13
D. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................13
E. Teknik Analisis Data.............................................................................14
BAB IV..................................................................................................................15
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................15
BAB V....................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................17
A. Kesimpulan............................................................................................17
B. Saran.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

5
Menghapus Jejak Hipertensi dengan Mengurangi Konsumsi Udang
Fanny Elsa Safira, Agnes Permata Sari, Zhafira Nur
Hanim Poltekkes Kemenkes Padang
fannyelsasafira17@gmail.com

ABSTRAK
Hipertensi (hypertension) didefinisikan sebagai tekanan darah atau denyut jantung
yang lebih tinggi daripada normal karena penyempitan pembuluh darah atau
gangguan lainnya. Risiko hipertensi bagi orang yang mengonsumsi lebih banyak
dari 6 gram garam perhari 5-6 kali lebih banyak, dibandingkan dengan orang yang
mengonsumsi sedikit garam. Semarang. Konsumsi makanan laut yang tinggi serta
hiperkolesterolemia berperan dalan kecenderungan hipertensi, seperti udang.
Penyakit hipertensi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat termasuk di
Indonesia sebagai negara maritim. Aktivitas fisik dan konsumsi makanan asin
merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan kejadian hipertensi.
Masyarakat yang banyak mengkonsumsi makanan asin dan memiliki aktivitas
fisik yang kurang akan beresiko terkena hipertensi lebih besar. Penyakit hipertensi
pada masyarakat pesisir di daerah pesisir. Adapun untuk masyarakat yang telah
menderita hipertensi dapat melakukan penanganan dengan cara terapi non-
farmakologi, melakukan pemeriksaan, dan pengobatan di Puskesmas terdekat.

Kata Kunci : Hipertensi, Udang, Negara Maritim.

6
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang sangat
berbahaya (Silent Killer) artinya pada awalnya penderita hipertensi selama
bertahun-tahun tidak merasakan sesuatu gangguan atau gejala hingga akhirnya,
jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat akan berakibat pada terjadinya
komplikasi pada organ-organ vital. Defenisi hipertensi sendiri ialah suatu kondisi
dimana terjadi kenaikan tekanan darah sistolik mencapai angka diatas sama
dengan 140 mmHg dan diastolik diatas sama dengan 90mmHg. Berdasarkan data
World Health Organization (WHO), diseluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau
26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi. Di Indonesia sendiri, prevalensi
hipertensi mencapai 31,7%.

Faktor - faktor yang menyebabkan hipertensi diantaranya faktor genetik


dan faktor lingkungan seperti obesitas, stres, konsumsi garam berlebih, merokok
dan alkohol. Indonesia Garam (NaCl) berperan terhadap peningkatan tekanan
darah dikarenakan salah satunya mengandung ion klorida. Menurut Silbernagl dan
Lang (2014) bahwa Pemberian NaCl dalam jumlah besar dapat menyebabkan
asidosis karena HCO3- ekstrasel mengalami pengenceran. Selain itu pembesaran
ruang ekstrasel menghambat pertukaran Na+/H+ di tubulus proksimal. Akibatnya,
tidak hanya absorbsi Na+, tetapi sekresi H+ dan absobsi HCO3- menjadi
terganggu. H+ akan naik dan HCO3- akan menurun dalam darah. Hal inilah yang
disebut dengan asidosis metabolik yaitu pH darah kurang dari 7,36. Akibat
asidosis metabolik tersebut yaitu sel kehilangan HCO3 karena proses depolarisasi,
sel juga kehilangan K+. Asidosis menghambat Na+/K+ATPase. Karena
menghambat Na+/K+ATPase Sel kehilangan K+ maka akan terjadi hiperkalemia.
Hiperkalemia dapat berdampak buruk terhadap Jantung. Yaitu terjadi repolarisasi
cepat pada jantung sehingga pemendekan segmen ST. Hiperkalemia yang dapat
menyebabkan pemendekan dari gelombang T, sehingga jarak antara denyut
jantung yang berurutan akan semakin pendek interval waktunya. Peningkatan
denyut jantung akan dapat meningkatkan curah jantung, dikarenakan curah
jantung adalah hasil perkalian antara volume
7
sekuncup dengan frekuensi denyut jantung. Peningkatan curah jantung akan
menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Indonesia merupakan negara maritim dengan 70% lautan dan 30% daratan.
Sehingga hal ini menyebabkan banyak kekayaan alam yang berasal dari laut
seperti seafood salah satunya udang. Menurut tabel komposisi pangan indonesia
dalam 100 gram udang mengandung 178 miligram natrium.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Hipertensi ?

2. Bagaimana kaitan natrium yang ada pada udang dengan dengan Hipertensi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui defenisi hipertensi
2. Untuk mengetahui kaitan natrium yang ada pada udang dengan hipertensi

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Dapar menambah wawasan, dan pengalaman mengenai hipertensi dan
natrium pada udang
2. Bagi Pembaca
Diharapkan dapat menjadi referensi dan sumber bacaan yang edukatif
bagi para pembaca mengenai hipertensi dan natrium pada udang

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hipertensi Konsumsi Udang


Menghapus berasal dari kata dasar hapus. Menghapus adalah sebuah
homonim karena arti-artinya memiliki ejaan yang sama tetapi maknanya
berbeda. Menghapus memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja
sehingga menghapus dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan,
pengalaman, menghilangkan, menjauhkan atau pengertian dinamis
lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata
menghapus adalah menggosok-gosok sesuatu supaya bersih dan
sebagainya. Contoh: seorang pasien mencoba menghapus kebiasan
buruknya yang suka mengonsumsi makanan pemicu gipertensi. Arti
lainnya dari menghapus adalah meniadakan. Jejak adalah bekas yang
menunjukkan adanya perbuatan dan sebagainya yang telah dilakukan.

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang


menyebabkan kematian. Hipertensi selain dikenal sebagai penyakit, juga
merupakan faktor risiko penyakit jantung, pembuluh darah, ginjal, stroke
dan diabetes mellitus. Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan
darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat
terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan, penyakit
ini dapat mengganggu fungsi organorgan lain, terutama organ-organ vital
seperti jantung dan ginjal (Riskesdas, 2013)

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan


darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan
tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri
menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Pada pemeriksaan tekanan

9
darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat
jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada
saat jantung berelaksasi (diastolik).
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu keadaan
seseorang yang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang
ditunjukkan oleh angka sistolik (bagian atas) dan diastolik (bagian bawah)
pada pemeriksaan tekanan darah menggunakan alat berupa cuff air raksa
(spigmomanometer) atau alat digital lainnya (Pudiastuti, 2011). Hipertensi
didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan darah diastolik sedikitnya 90 mmHg (Price & Wilson,
2013).
Penyebab hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan besar
yaitu hipertensi primer (essensial) dan hipertensi sekunder. Hipertensi
primer merupakan hipertensi yang belum diketahui penyebabnya dialami
pada 90% penderita hipertensi sedangkan 10% sisanya disebabkan karena
hipertensi sekunder dimana hipertensi sekunder merupakan hipertensi
yang terjadi akibat penyebab yang jelas (Udjanti, 2010). Meskipun
hipertensi primer penyebabnya belum diketahui namun diperkirakan
hipertensi primer disebabkan karena faktor keturunan, ciri perseorangan,
dan kebiasaan hidup. Hipertensi sekunder disebabkan karena penyakit
ginjal seperti stenosis arteri renalis, gangguan hormonal seperti
feokromositoma, obat- obatan seperti kontrasepsi oral, dan penyebab lain
seperti kehamilan, luka bakar, tumor otak dll (Aspiani, 2015).

Udang merupakan salah satu hasil laut dan komponen penting bagi
perikanan udang di Indonesia. Berdasarkan data statistik (Ditjenkan, 2009;
2011). Permenkes No. 28 tahun 2019 merekomendasikan batas asupan
natrium orang dewasa adalah 1.500 miligram per hari. Itu pun belum
terhitung jika Anda mengonsumsi lauk pauk lainnya. Udang adalah salah
satu sumber makanan yang mengandung natrium cukup tinggi. Dalam 100
gram udang mengandung 180-200 miligram natrium. Sebagai

10
perbandingan, satu sendok teh garam mengandung 2.000 miligram
natrium. Hal ini karena sedikit saja tambahan natrium bisa melewati batas
yang dianjurkan setiap hari. Mengonsumsi natrium terlalu banyak bisa
meningkatkan risiko mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi).

11
BAB III

METODE PENULISAN
A. Metode Penulisan
Metode penulisan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan teknik studi literatur.

Prosedur penulisan ini mengdaptasi model pengembangan dalam


pengumpulan data, penulis mengumpulkan data dengan menggunakan metode
observasi dan studi kepustakaan. Penulis telah melakukan pengamatan terhadap
lingkungan dan gejala sosial terkini yang menjadi objek dalam penulisan karya
tulis ilmiah. Data yang digunakan dalam penulisan ini berupa data pendukung
berdasarkan informasi kepustakaan dari berbagai sumber pustaka seperti buku
elektronik, jurnal ilmiah, karya penelitian ilmiah, data dari dinas terkait dan serta
artikel dari media elektronik.

Analisis data dalam penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan teknik
metode deskriptif. Informasi yang telah didapatkan, lalu disusun, diinterpretasikan
dan dianalisa untuk memberi penjelasan gambaran terhadap objek penelitian.

B. Prosedur Penulisan
Prosedur Penulisan Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan langkah-
langkah sebagai berikut :

1. Pengumpulan data, yakni data tentang kebiasaan masyarakat juga literasi


masyarakat terhadap pedulinya dalam mengurangi efek makanan ber-
natrium tinggi, serta cara penanggulangannya yang akan dihadapi oleh
masyarakat Indonesia dengan bergesernya dampak penyakit degeneratif,
seperti hipertensi dalam Indonesia sebagai negara maritim.

2. Klasifikasi Data, yakni memilih dan memilah data yang diserasikan


dengan pertanyaan dan tujuan penulisan.

12
3. Penafsiran Isi Data, yakni memaknakan isi data dengan metode analisis
data (kualitatif). Agar hasil analisis ini memperoleh kebenaran yang
ilmiah, maka analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan
memperhatikan beberapa tahapan yaitu tahap penyajian bukti atau fakta
(skeptik), memperhatikan permasalahan yang relevan (analitik), dan tahap
menimbang secara obyektif untuk berpikir logis (kritik). (Narbuko,
Achmadi. 2004).

4. Penyimpulan Hasil Penelitian, yakni menyimpulkan data yang sudah


diolah kemudian merancang model implementasi crowdfunding waaf
model (CWM) untuk penguatan dan pemberdayaan kearifan lokal
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat serta mampu menjawab
permasalahan yang ada.

C. Sumber Data
Karya Tulis Ilmiah ini menggambarkan sumber data yang diperoleh
melalui studi pustaka yaitu objek kajian buku, artikel ilmiah, dan jurnal yang
relevan dengan pembahasan permasalahan di atas. Selain itu, sumber data juga
diperoleh secara langsung melalui observasi peneliti di lapangan.

D. Teknik Pengumpulan Data


Sesuai dengan sumber data yang ada, maka dalam pengumpulan data
penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

a. Studi kepustakaan, adalah metode pengumpulan data yang


dilakukan dengan cara menggunakan dan mempelajari buku-buku,
sumber internet, serta media lain yang berkaitan dengan masalah
karya tulis ini.
b. Observasi, adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui pengamatan langsung. Peneliti melakukan pengamatan di
tempat terhadap objek penelitian untuk diamati menggunakan
panca indera. Peneliti memposisikan diri sebagai pengamat atau
orang luar.

13
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan meliputi :
a) Pengumpulan data, proses ini digunakan dengan mencari data melalui
berbagai sumber dan dibagi menjadi beberapa topik pembahasan. dalam
penelitian ini, bagaimana cara untuk menjawab penelitian dan memperoleh
data yang berkualitas.

b) Reduksi data, yaitu dengan menyeleksi informasi yang telah diperoleh.


Jika data yang diperoleh tidak sesuai, maka dapat dihilangkan. Sehingga
terkumpul informasi yang benar-benar akurat.

c) Penarikan kesimpulan. Tahapan yang terakhir ini dapat menjawab dari


permasalahan yang timbul sesuai pemaparan materi sebelumnya.

Data disajikan secara konsep dan teori serta berbagai contoh yang mendukung
konsep dan teori yang telah diuraikan. Data yang telah dideskripsikan kemudian
dianalisis dengan mengkomparasi informasi terkait masalah yang pernah terjadi
dan direlasikan dengan konsep serta teori sebelumnya yang akan menghasilkan
benang merah dari masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini. Kemudian
semua data baik yang diperoleh dari sumber dokumentasi maupun pengamatan
akan dikorelasikan guna menghasilkan gagasan baru. Gagasan baru yang
dihasilkan akan dipaparkan secara jelas dan dideskripsikan secara rinci sesuai
dengan kebutuhan dan masalah yang telah diuraikan pada rumusan masalah
sebelumnya. Gagasan baru yang akan diuraikan dapat menjadi bahan referensi
dalam aplikasi nyata bagi seluruh pembaca.

14
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hipertensi merupakan peningkatan sistolik >140 mmHg dan diastolik > 90


mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
istirahat. Hipertensi merupakan masalah kesehatan dunia dengan prevalensi di
Indonesia sebesar 25,8%. Hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung
koroner, gagal jantung, stroke, penyakit ginjal kronik, kerusakan retina maupun
penyakit vaskuar perifer. Hipertensi dapat terjadi karena beberapa faktor yang
saling mempengaruhi, dimana faktor utama yang berperan dalam patofisiologi
adalah faktor genetik dan paling sedikit tiga faktor lingkungan yaitu asupan
garam, stres, dan obesitas.

Banyak bahan pangan yang mengandung natrium salah satunya udang.


Dalam 100 gram udang terdapat 178 miligram natrium yang mana ini setara
dengan 9% kebutuhan natrium dalam sehari.

Banyak bahan pangan yang mengandung natrium salah satunya udang.


Dalam 100 gram udang terdapat 178 miligram natrium yang mana ini setara
dengan 9% kebutuhan natrium dalam sehari.
Udang merupakan salah satu hasil laut dan komponen penting bagi
perikanan udang di Indonesia. Berdasarkan data statistik (Ditjenkan, 2009; 2011)
bahwa tingkat ekspor hasil perikanan komoditas utama menempatkan udang
paling tinggi dibanding tuna, cakalang, tongkol, dan kepiting. Selain itu pula nilai
ekspor udang paling tinggi menempati posisi pertama dari hasil laut lain seperti
ikan. Menurut Subani et al. (1993) udang sangat cocok untuk perairan Indonesia
karena kondisi habitat terumbu karang yang tumbuh subur serta suhu rata-rata 280
C yang memungkinkan udang untuk bertumbuh dan berkembangbiak, seperti
udang karang. Beberapa diantaranya yang telah diindentifikasi dan sebagai objek
pembudidayaan warga adalah udang Kentangan (Panulirus ornatus), udang batu
(Panulirus penicillatus), udang Pantung (Panulirus homarus) udang Kendal
(Panulirus versicolor). Kebiasaan makan udang adalah omnivora, hidup noktural.

15
Hipertensi merupakan peningkatan sistolik >140 mmHg dan diastolik > 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
istirahat. Hipertensi merupakan masalah kesehatan dunia dengan prevalensi di
Indonesia sebesar 25,8%. Hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung
koroner, gagal jantung, stroke, penyakit ginjal kronik, kerusakan retina maupun
penyakit vaskuar perifer. Hipertensi dapat terjadi karena beberapa faktor yang
saling mempengaruhi, dimana faktor utama yang berperan dalam patofisiologi
adalah faktor genetik dan paling sedikit tiga faktor lingkungan yaitu asupan
garam, stres, dan obesitas.

Makanan hewan seperti susu, keju, telur, daging dan ikan mengandung
natrium yang lebih tinggi dari pada makan nabati seperti buah-buahan sayuran dan
sereal (Mary, 2011). Natrium yang tinggi menyebabkan tubuh menahan air
dengan tingkat melebihi ambang batas normal tubuh sehingga dapat
meningkatkan volume darah dan tekanan darah tinggi (Hasbullah, 2018).
Udang mengandung Natrium sebanyak 95 mg, sehingga jika dikonsumsi
dalam jumlah yang banyak kurang lebih 4 – 5 potong dapat menyebabkan asupan
Natrium melebihi kebutuhan, oleh karena itu salah satu faktor yang menyebabkan
hipertensi adalah konsumsi natrium pada makanan olahan laut yang diasinkan
lebih tinggi.
Hasil uji Fisher Exact menunjukkan ada hubungan konsumsi natrium
dengan kejadian Hipertensi. Menurut asumsi peneliti, daerah Indonesia
merupakan negara maritim, khususnya karena masyarakat yang tinggal daerah
pesisir cenderung mengonsumsi makanan yang tinggi natrium yang diperoleh dari
kerangkerangan, udang dan juga ikan yang telah di asinkan menggunakan garam,
sehingga semakin banyak dikonsumsi maka dapat memicu peningkatan tekanan
darah.

16
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipertensi dapat dipicu oleh beberapa faktor salah satunya
mengonsumsi natrium berlebihan. Udang merupakan salah satu bahan
pangan yang tinggi natrium, sehingga dapat memicu terjadinya hipertensi
atau tekanan darah tinggi. Mengurangi konsumsi udang dapat
meminimalisir terjadinya hipertensi pada seseorang.

Indonesia yang sebagian besar daerahnya didoninasi oleh lautan


membuat Indonesia menjadi penghasil udang terbesar didunia. Kandungan
protein hewani pada udang sangat baik untuk tubuh, namun dengan kadar
natrium yang cukup tinggi menyebabkan udang tidak boleh dikonsumsi
secara berlebihan.

B. Saran
Sehubungan dengan hal ini perlu bagi masyarakat untuk lebih
memperhatikan porsi makanan laut khususnya udang. Mengonsumsi makanan
tinggi natrium berhubungan dengan hipertensi. Oleh karena itu, diharapkan
dapat menerapkan hidup sehat dengan mengurangi makanan pemicu hipertensi
untuk menjaga kestabilan tekanan darah.

Selanjutnya untuk penderita hipertensi tetap memperhatikan kadar


natrium yang masuk ke tubuh dari berbagai sumber bahan pangan untuk
menghindari tekana darah tinggi

17
DAFTAR PUSTAKA

Cahyani, Retno, Lintang Dian Saraswati, and Praba Ginandjar. "Hubungan


Konsumsi Makanan Laut Dengan Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat
Pesisir Di Wilayah Kerja Puskesmas Mangkang Kota Semarang." Jurnal
Kesehatan Masyarakat (Undip) 7.4 (2019): 743-748.

Sehat, Pola Hidup. "Pengaruh Rendahnya Pola Hidup Sehat terhadap Penyakit
Hipertensi pada Masyarakat Pesisir di Kabupaten Pangkep."

Paskarina, Caroline. "Wacana Negara Maritim dan Reimajinasi Nasionalisme


Indonesia." Jurnal Wacana Politik 1.1 (2016): 1-8

Soesetijo, FX Ady, Krish Naufal Anugrah Robby, and Ancah Caesarina Novi
Marchianti. "Konsumsi Garam sebagai Faktor Determinan Grade
Hipertensi pada Penderita Hipertensi Primer di Wilayah Pesisir."
Multidisciplinary Journal 1.1 (2018): 6-10.

Tedjasukmana, Pradana. "Tata laksana hipertensi." CDK-192 39.4 (2012): 251-


255.

Susanti, Mike Rahayu, S. Muwakhidah, and S. Wahyuni. Hubungan asupan


natrium dan kalium dengan tekanan darah pada lansia di
kelurahan Pajang. Diss. Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2017.

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatn Dasar, RISKESDAS. Jakarta: Balitbang


Kemenkes RI.

18

Anda mungkin juga menyukai