DISUSUN OLEH:
21061009
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayahnya, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan
selesai tepat pada waktunya. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas, dengan judul
makalah yaitu, “Pertumbuhan dan Diferensiasi Sel”.
Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Maupun pihak
narasumber-narasumber dari internet. Untuk itu. tak lupa saya penyusun mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Saya penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan,
mengingat keterbatasannnya pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki. Oleh karena itu,
kritik yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Saya berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………....ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan....................................................................................................................................
BAB II Pembahasan
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu pertumbuhan sel !
2. Mengetahui apa itu diferensiasi sel !
BAB II
PEMBAHASAN
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intra seluler
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur sengan satuan panjang dan berat. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan
perkembangan.
Pertumbuhan pada masa anak-anak mengalami perbedaan yang bervariasi sesuai dengan
bertambahnya usia anak. Secara umum, pertumbuhan fisik dimulai dari arah kepala ke kaki
(cephalokaudal). Kematangan pertumbuhan tubuh pada bagian kepala berlangsung lebih dahulu,
kemudian secara berangsur-angsur diikuti oleh tubuh bagian bawah. Selanjutnya, pertumbuhan
bagian bawah akan bertambah secara teratur.
Dalam melakukan penilaian terhadap pertumbuhan anak, terdapat beberapa cara yang
dapat digunakan untuk mendeteksi tumbuh kembang anak, di antaranya dengan pengukuran
antropometri, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan radiologi. Secara
umum antropometri berarti ukuran tubuh manusia di tinjau dari sudut pandang gizi. Maka
antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat gizi.
Klasifikasi pertumbuhan harus didasarkan atas ukuran baku (Standar Reference) dan
terdapat batasan-batasan yang disebut ambang batas. Untuk menentukan klasifikasi pertumbuhan
digunakan Z-skor (Standar Deviasi). Dalam hal ini standar deviasi untuk (Z-skor) digunakan
untuk meneliti dan memantau pertumbuhan. Standar deviasi unit ini digunakan untuk
mengetahui klasifikasi pertumbuhan seseorang berdasarkan kriteria yang ditetapkan, antara lain
berat badan, umur dan tinggi badan. Pertumbuhan diklasifikasikan berdasarkan standar dan
ukuran baku.
Hasil Ukur :
Gerakan anak balita menjadi lebih lambat sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan tulang dan sendi.
Kematangan seksual dapat terjadi lebih awal atau dini, menstruasi bisa terjadi pada anak
perempuan yang usianya kurang dari 9 tahun
Terjadi infeksi saluran pernafasan bagian bawah karena kegemukan mempengaruhi
kapasitas paru-paru.
Anak sering merasa mengantuk sehingga konsentrasi anak berkurang, akibatnya prestasi
belajar akan menurun, jika anak sudah memasuki sekolah taman kanak-kanak.
Kurang percaya diri dalam bersosialisasi.
Penurunan produktivitas.
Kegemukan pada anak balita dan berlanjut terus pada usia remaja akan beresiko
terjadinya gangguan psikologis, seperti rasa rendah diri atau kurang percaya diri karena
ada anggapan orang gemuk tampak tidak menarik.
Akan menjadi lingkaran setan yang berulang dari satu generasi ke generasi selama ibu
mengalami gizi yang buruk saat hamil.
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang
merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
Diferensiasi merupakan sebuah proses umum dalam sel induk dewasa yang membelah
dan berdiferensiasi menjadi sel anak yang lebih khusus. Ada berbagai jenis sel dalam tubuh
manusia. Dalam sebuah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel yang membentuk
tubuh dikenal sebagai sel pluripotent. Sel-sel ini dikenal sebagai sel embrionik pada hewan dan
mamalia, sebuah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi hampir semua jenis tipe sel, termasuk
sel-sel plasenta dikenal sebagai sel totipoten.
Proses yang menyebabkan sekumpulan sel menjadi berbeda-beda dalam dalam struktur,
fungsi dan prilaku. Diferensiasi berlangsung waktu embrio, berkat diferensiasi suatu indifidu
bentuk definitif jadi terdiri atas berbagi macam jaringan. Jaringan adalah sekumpulan sel yang
memiliki bentuk, struktur, fungsi dan prilaku sama. Jaringan berasosiasi membantuk
sistem.Seluruh sistem berhimpun membina tubuh suatu organisme.
Diferensiasi terjadi pada seluruh mahluk hidup. Dengan diferensiasi terjadilah pembagian
aktifitas tubuh, sehingga menjadi efektif. Pada makalah ini, kita akan membahas tentang sifat
dasar diferensiasi sel, tempat diferensiasi, faktor diferensiasi, dan apa saja yang mempengaruhi
proses diferensiasi sel.
Diferensiasi merupakan proses tumbuh dan berkembangnya sel ke arah fungsi khusus
yang tidak dimiliki oleh sel asal. Diferensiasi berlangsung sewaktu embrio, berkat diferensiasi
suatu individu bentuk definitive jadi terdiri atas berbagai macam jaringan. Jaringan adalah
kumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur, fungsi, dan prilaku sama. Jaringan berasosiasi
membentuk alat, dan alat berasosiasi pula membentuk sistem. Seluruh sistem berhimpun
membina tubuh suatu organisme. Proses diferensiasi adalah proses terbentuknya sifat-sifat yang
baru atau menghilangnya sifat yang tidak ada sehingga sel mendapat sifat dan struktur yang baru.
Jadi diferensiasi menekankan pada perubahan kualitatif. Dengan adanya diferensiasi perbedaan
struktur dan sifat-sifat pada sel, jaringan dan organ.
Dengan diferensiasi terjadilah spesialisasi bagi berbagai populasi sel anak. Spesialisasi
itu terjadi baik intra maupun ekstraseseluler. Spesialisasi intra ialah:
1. Sel otot mengandung mikrofilamen aktin dan myosin yang banyak dan tersusun berjajar
rapat, disertai dengan banyaknya mitokondria yang perlu untuk sumber energi bagi
proses berkerut-kerut.
2. Sel kelenjar penghasil enzim mengandung retikulum endoplasma kasar yang banyak dan
alat golgi yang besar.
3. Sel epitel kulit mengandung retikulum endoplasma banyak dan giat memeroduksi serat
keratin.
4. Sel saraf memiliki bentuk khas, yaitu panjang halus seperti serat dan mampu mengalirkan
rangsangan listrik maupun kimia, pada ujung serabut dihasilkan cairan kimia. Pada ujung
serabut dihasilkan cairan kimia yang disebut neurotransmitter.
Dalam diferensiasi terjadi kedalam beberapa tahapan yaitu pada tingkat pertumbuhan
embrio.Seperti zigot, blastula, grastula, tubulasi, organogenesis.
Zigot
Zigot adalah ovum yang fertilisasi dibuahi spermatozon. Bagian atas ovum Amphioxus,
disebut kutub animal terdapat daerah ooplas (sitoplasma ovum) yang nantinya akan
menjadi bakal ektoderm. Bagian bawah kutub ovum disebut kutub vegetal ooplas yang
akan menjadi bakal mesoderm. Sedangkan bagian samping antara kedua kutub akan
menjadi bakal endoderm. Eksoderm bakal tumbuh menjadi epidermis dan saraf.
Endoderm bakal menjadi lapisan lendir saluran pencernaan bersama kelenjar dan paru,
mesoderm bakal menjadi jaringan pengikat, penunjang, otot, alat dalam.
Blastula
Terjadi pada tingkat pertumbuhan embrio, terbentuk daerah kelompok sel yang akan
menjadi jaringan utama tubuh. Setelah berdiferensiasi, pupolasi sel menjadi epidermis,
saraf, notokord (sumbu penyokong primer), mesoderm.Diferensiasi mulai terjadi pada
kelompok sel. Blastomer (sel blastula) sebelah bakal jadi endoderm, sebelah atas bakal
jadi ektoderm, dan bagian tengah bakal menjadi mesoderm.
Gastrula
Pada tingkat gastrula, embrio sudah mengandung 3 lapis benih yang terdiri dari sel-sel
yang tersusun di daerah tertuntu tubuh, yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm.Pada
tingkat grastula, baru berupa daerah sel sedangkan pada tingkat gastrula sudah
membentuk lapisan yang sangat jelas.Diferensiasi berlanjut dengan terbentuknya 3 lapis
benih yaitu ektoderm sebelah luar, endoderm sebelah dalam dan mesoderm di tengah.
Tubulasi
Pada tingkat tubulasi, ketiga lapis benih, sudah berupa bumbung sehingga merupakan
bumbung epidermis yang melingkup seluruh permukaan tubuh. Bumbung saraf bagian
depan, bakal jadi otak dan yang belakang bakal bakal jadi batang saraf punggung.
Bumbung endoderm menjadi lapisan lendir saluran pencernaan, dan bumbung mesoderm
akan membentuk otot, alat dalam dan rongga tubuh. Diferensiasi makin rinci pada tingkat
tabulasi.Lapisan ektoderm membentuk bumbung epidermis/kulit dan bumbung saraf,
lapisan endoderm membentuk bumbung saluran pencernaan, dan lapisan mesoderm
membentuk berbagi bumbung dan saluran pada berbagi alat dalam.
Organogenesis
Pada tingkat organogenesis, diferensiasi lebih rinci lagi, di sini sudah terbentuk seluruh
macam jaringan dan alat tubuh secara lengkap, sehingga pada saat kelahiran anak sudah
dalam bentuk yang tetap.Pada beberapa Vertebrata rendah, seperti ikan dan amfibi masih
ada tingkat berudu, sebagai bentuk tetap.
Bumbung mengalalami diferensiasi lagi berbentuk berbagai alat.Bumbung saraf
membentuk bagian-bagian otak dengan kuncup indera.Bumbung endoterm
berdiferensiasi membentuk saluran pencernaan dan saluran pernapasaan termasuk
kelenjar hati dan pankreas. Bumbung mesoderm berdiferensiasi membentuk otot , tulang,
ginjal, gonad, jaringan pengikat, serta darah bersama pembuluh dan jantung.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intra seluler berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur
sengan satuan panjang dan berat. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan.
Hal-hal yang dapat disimpulkan dari diferensiasi sel adalah karakteristik khusus
pertumbuhan sel dan pembelahan sel adalah direrensiasi sel, yang berarti perubahan sifat
fisikdan fungsi sel sewaktu sel berproliferasi dari embrio untuk membentuk struktur tubuh yang
berbeda-beda. Teori yang paling awal dan paling sederhana untuk menjelaskan
diferensiasi adalah
bahwa komposisi genetic dari nucleus mengalami perubahan selama generasi sel berikutnya
dalam cara yang sedemikian rupa sehingga satu sel anak mewarisi sebuah perangkat
gen yang berbeda dari sel anak yang lain. Teori ini sekarang sudah disangkal dalam banyak
hal tetapi dilukiskan paling baik.
Diferensiasi merupakan sebuah proses umum dalam sel induk dewasa yang membelah
dan berdiferensiasi menjadi sel anak yang lebih khusus. Ada berbagai jenis sel dalam tubuh
manusia. Dalam sebuah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel yang membentuk
tubuh dikenal sebagai sel pluripotent.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2258/3/Chapter%20II.pdf
https://docplayer.info/37327942-Bab-viii-pertumbuhan-perkembangan-dan-diferensiasi-sel.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/diferensiasi-sel/
https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/05/diferensiasi_sel.pdf
https://eprints.uny.ac.id/46788/15/PENDUKUNG%20LKPD%20PERTUMBUHAN%20DAN
%20PERKEMBANGAN.pdf
https://pdfcoffee.com/makalah-sel-dan-jaringan-6-pdf-free.html