Perencanaan Balok
Perencanaan Balok
Flexural Member in a
Special Moment Resisting Frame
By Iswandi Imran & Fajar Hendrik
Balok yang tampak pada gambar di samping merupakan bentuk tipikal balok pada struktur
rangka pemikul momen khusus suatu gedung perkantoran di zone gempa 4. Balok menyangga
beban mati yang tidak terfaktor sebesar 20 kN/m, dan beban hidup tidak terfaktor 10 kN/m.
Kuat tekan beton, fc’ direncanakan 30 MPa, dan kuat leleh baja tulangan, fy rencana 400 MPa.
Kolom i adalah kolom eksterior, berdimensi 600 mm x 600 mm. Kolom j merupakan kolom
interior. Sama halnya dengan kolom i, kolom j juga berdimensi 600 mm x 600 mm. Kuat tekan
beton rencana untuk kedua kolom sama dengan kuat tekan beton rencana untuk balok, yaitu fc’
= 30 MPa, dan kuat leleh baja tulangan, fy = 400 MPa.
Selama masa layannya, balok direncanakan akan menerima beban gempa, yang
Akibat goyangan ke kanan, di ujung interior akan terbentuk momen negatif sebesar 318
kN-m, dan di ujung eksterior akan terbentuk momen positif 112 kN-m.
Akibat goyangan ke kiri, di ujung interior akan terbentuk momen positif 124 kN-m,
sedangkan di ujung eksterior akan terbentuk momen negatif 368 kN-m.
Untuk kedua arah goyangan, momen positif maksimum di tengah bentang = 143 kN-m.
Problem :
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 1
SHORTCOURSE HAKI
Gambar 1. Sketsa balok dan kolom yang mengalami goyangan akibat gempa. Gambar 2. Sketsa balok yang dimodelkan mengalami
goyangan ke kanan dan ke kiri.
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 2
SHORTCOURSE HAKI
Tabel 1. Momen-momen Ujung dan Tengah Bentang Akibat Pembebanan Seismik dan
Gravitasi.
Arah Mu
Kondisi Lokasi Arah Momen
Goyangan (kNm)
1 Ujung Interior Negatif Kanan 318
2 Ujung Eksterior Negatif Kiri 368
3 Ujung Eksterior Positif Kanan 112
4 Ujung Interior Positif Kiri 124
5 Tengah Bentang Positif Keduanya 143
Gaya aksial tekan terfaktor pada balok akibat kombinasi beban gravitasi dan beban gempa
= 22 kN.
Type Dimension
fc’ fy
Width Depth Length (MPa) (MPa)
(mm) (mm) (mm)
B1
Beam 1 400 600 6000 30 400
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 3
SHORTCOURSE HAKI
Type Dimension
fc’ fy
Width Depth Length
(MPa) (MPa)
(mm) (mm) (mm)
C2
Column 2 600 600 3700 30 400
Type Dimension
fc’ fy
Width Depth Length
(MPa) (MPa)
(mm) (mm) (mm)
C2
Column 2 600 600 3700 30 400
Step‐by‐step Detailing Reinforcement (Penulangan)
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 4
SHORTCOURSE HAKI
2. Bentang Bersih.
Bentang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari 4 kali tinggi efektif
elemen struktur.
Lb = 6000 mm.
Ln = 6000 mm – 600 mm = 5400 mm.
de = tinggi efektif balok = 600 mm – 40 mm (cover) = 560 mm.
4de = 4 x 560 mm = 2240 mm < Ln.
3. b/d ratio.
Perbandingan lebar terhadap tinggi balok tidak boleh kurang dari 0,3 .
b/d ratio = 400 mm / 600 mm = 0,67 > 0,3
Terpenuhi
4. Lebar Balok.
Tidak boleh kurang dari 250 mm.
Terpenuhi
Tidak boleh lebih dari lebar kolom penumpu (diukur pada bidang tegak
lurus terhadap sumbu longitudinal komponen struktur lentur) ditambah
jarak pada tiap sisi kolom penumpu yang tidak melebihi 3/4 tinggi
komponen struktur lentur.
Lebar kolom i = 600 mm > Lebar balok = 400 mm.
Lebar kolom j = 600 mm > Lebar balok = 400 mm.
Terpenuhi.
Gambar 5. Tinggi efektif balok.
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 5
SHORTCOURSE HAKI
Mu = 318 kN-m.
a. Baja Tulangan yang dibutuhkan untuk lentur.
Diasumsikan yang terjadi adalah perilaku balok persegi, dan ada 2 layer
tulangan. Sebagai pendekatan kita boleh mengabaikan tulangan tekan
(jika ada).
Dimensi tulangan harus dibatasi sehingga dimensi kolom paralel
terhadap tulangan sekurang‐kurangnya 20 db.
Diameter maksimum baja tulangan = 30 (Sebagai trial
awal gunakan D‐19).
Tinggi efektif balok Æ d = de = 600 mm – (40 + 10 + 19 + 19) mm
= 512 mm.
Asumsikan bahwa:
j = 0,85.
φ = 0,8.
318 10
2.283 .
0,8 400 0,85 512
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 6
SHORTCOURSE HAKI
Jenis Dimensi
Diameter Diameter Luas/bar
As
Jumlah 2 (mm2)
(mm) (mm )
22 5 22 379,94
mm
Diameter Diameter Luas/bar
Jumlah
(mm) (mm2) 2183
19 1 19 283,39
mm
Jumlah baja tulangan yang diperlukan 5 buah D22 ditambah 1 buah
D19.
dt = de = 600 mm – (40 + 10 + 22 + 19) mm = 509 mm.
Check momen nominal:
2183 400
86 .
0,85 0,85 30 400
Ø Ø
2
b. Cek As minimum.
′ √30
_ 400 600 .
4 4 400
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 7
SHORTCOURSE HAKI
c. Cek rasio tulangan
2183
, .
400 600
0,85 600 0,85 30 600
0,85
600 400 600 400
, .
0,75 0,75 0,03251 , .
Batas tulangan maksimum berdasarkan Pasal 23.3.2 adalah 0,025.
d. Check, apakah penampang tensioncontrolled (berdasarkan ACI
318‐05) ?
86
, .
509
e. Reinforcement:
Gunakan 5 baja tulangan D22 + 1 baja tulangan D19, dipasang 2 layer
dengan jarak bersih antar layer 2 db = 2 x 19 mm = 38 mm ≈ 4 cm > 2,5
cm
(OK).
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 8
SHORTCOURSE HAKI
Mu = 368 kN-m.
a. Baja Tulangan yang dibutuhkan untuk lentur.
Diasumsikan yang terjadi adalah perilaku balok persegi, dan ada 2 layer
tulangan. Tulangan tekan (jika ada) diabaikan.
d = de = 600 mm – (40 mm + 10 + 19 mm + 19 mm) = 512 mm.
Asumsikan bahwa:
j = 0,85.
φ = 0,8.
368 10
. .
0,8 400 0,85 512
Jenis Dimensi
Diameter Diameter Luas/bar
As
Jumlah (mm2)
(mm) (mm2)
22 6 22 379,94
mm
Diameter Diameter Luas/bar
Jumlah
(mm) (mm2) 2563
19 1 19 283,39
mm
Diperlukan 6 baja tulangan D22 dan 2 baja tulangan D16.
dt = de = 600 mm – (40 + 10 + 22 + 19) mm = 509 mm.
Check Mn?
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 9
SHORTCOURSE HAKI
2563 400
101 .
0,85 0,85 30 400
Ø Ø
b. Cek As minimum.
′ √30
_ 400 600 .
4 4 400
Tapi tidak boleh kurang dari
1,4 1,4 400
.
400 600
c. Cek rasio tulangan
2563
, .
400 600
0,85 600 0,85 30 600
0,85
600 400 600 400
, .
Gambar 7. Sketsa penulangan untuk memenuhi kebutuhan
0,75 0,75 0,03251 , . momen kondisi 2.
Batas tulangan maksimum berdasarkan Pasal 23.3.2 adalah 0,025.
d. Check, apakah penampang tensioncontrolled?
101
, .
509
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 10
SHORTCOURSE HAKI
e. Reinforcement:
Gunakan 6 baja tulangan D22 + 1 baja tulangan D19 , dipasang 2
layer dengan jarak bersih antar layer 2 db = 2 x 19 mm = 38 mm ≈ 4 cm
> 2,5 cm. (OK)
Kondisi 3, Exterior support, momen positif, goyangan ke kanan.
φ = 0,8.
188 10
.
0,8 400 0,85 540,5
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 11
SHORTCOURSE HAKI
Jenis Dimensi
Diameter Diameter Luas/bar
As
Jumlah 2 (mm2)
(mm) (mm )
22 2 22 379,94
mm
Diameter Diameter Luas/bar
Jumlah
(mm) (mm2) 1162
16 2 16 201,10
mm
Diperlukan 2 baja tulangan D22 + 2 baja tulangan D16.
dt = de = 600 mm – (40 mm + 10 + 22 mm/2) = 539 mm.
Check Mn:
1162 400
46 .
0,85 0,85 30 400
Ø Ø
Gambar 8. Sketsa penulangan untuk memenuhi kebutuhan
momen kondisi 3.
0,8 1162 400 539 10 . (OK)
b. Cek As minimum.
′ √30
_ 400 600 .
4 4 400
Tapi tidak boleh kurang dari
1,4 1,4 400
.
400 600
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 12
SHORTCOURSE HAKI
c. Cek rasio tulangan
1162
, .
400 600
0,85 600 0,85 30 600
0,85
600 400 600 400
, .
0,75 0,75 0,03251 , .
Batas tulangan maksimum berdasarkan Pasal 23.3.2 adalah 0,025.
d. Check, apakah penampang tensioncontrolled (ACI 318‐05)?
46
, .
539
e. Reinforcement:
Gunakan 2 baja tulangan D22 + 2 baja tulangan D16 , dipasang 1
layer.
Kondisi 4, Interior support, momen positif, goyangan ke kiri.
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 13
SHORTCOURSE HAKI
Diasumsikan yang terjadi adalah perilaku balok persegi, dan ada 1 layer
tulangan. Tulangan tekan (jika ada) diabaikan.
d = de = 600 mm – (40 mm + 10 + 19 mm/2) = 540,5 mm.
Asumsikan bahwa:
j = 0,85.
φ = 0,8.
163 10
.
0,8 400 0,85 540,5
Jenis Dimensi
Diameter Diameter Luas/bar
As
Jumlah 2 (mm2)
(mm) (mm )
19 3 19 283,39
mm
Diameter Diameter Luas/bar
Jumlah
(mm) (mm2) 1051
16 1 16 201,10
mm
Diperlukan 4 baja tulangan D19.
dt = de = 600 mm – (40 mm + 10 + 22 mm/2) = 539 mm.
Check Mn:
Gambar 9. Sketsa penulangan untuk memenuhi kebutuhan
1051 400
41 . momen kondisi 4.
0,85 0,85 30 400
Ø Ø
2
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 14
SHORTCOURSE HAKI
b. Cek As minimum.
′ √30
_ 400 600 .
4 4 400
Tapi tidak boleh kurang dari
1,4 1,4 400
.
400 600
c. Cek rasio tulangan
1051
, .
400 600
0,85 600 0,85 30 600
0,85
600 400 600 400
, .
0,75 0,75 0,03251 , .
Batas tulangan maksimum berdasarkan Pasal 23.3.2 adalah 0,025.
d. Check, apakah penampang tensioncontrolled (ACI 318‐05)?
41
, .
539
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 15
SHORTCOURSE HAKI
e. Reinforcement:
Gunakan 3 baja tulangan D19 + 1 baja tulangan D16 , dipasang 1
layer.
Kondisi 5, Midspan, momen positif, goyangan ke kanan dan ke
kiri.
Mu = 143 kN-m.
a. Baja Tulangan yang dibutuhkan untuk lentur.
Diasumsikan yang terjadi adalah perilaku balok persegi, dan ada 1 layer
tulangan. Tulangan tekan (jika ada) diabaikan.
d = de = 600 mm – (40 mm + 10 + 19 mm/2) = 540,5 mm.
Asumsikan bahwa:
j = 0,85.
φ = 0,8.
143 10
.
0,8 400 0,85 540,5
Gambar 10. Sketsa penulangan untuk memenuhi kebutuhan
momen kondisi 5.
Jenis Dimensi
Diameter Diameter Luas/bar
As
Jumlah 2 (mm2)
(mm) (mm )
19 2 19 283,39
mm
Diameter Diameter Luas/bar
Jumlah
(mm) (mm2) 969
16 2 16 201,10
mm
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 16
SHORTCOURSE HAKI
Diperlukan 2 baja tulangan D19 + 2 baja tulangan D16.
d = de = 600 mm – (40 mm + 10 + 19 mm/2) = 540,5 mm.
Check Mn:
969 400
38 .
0,85 0,85 30 400
Ø Ø
2
b. Cek As minimum.
′ √30
_ 400 600 .
4 4 400
Tapi tidak boleh kurang dari
1,4 1,4 400
.
400 600
c. Cek rasio tulangan
969
, .
400 600
0,85 600 0,85 30 600
0,85
600 400 600 400
, .
0,75 0,75 0,03251 , .
Batas tulangan maksimum berdasarkan Pasal 23.3.2 adalah 0,025.
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 17
SHORTCOURSE HAKI
d. Check, apakah penampang tensioncontrolled (Berdasarkan ACI
318‐05)?
38
, .
540,5
e. Reinforcement:
Gunakan 2 baja tulangan D19 + 2 baja tulangan D16 , dipasang 1
layer.
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 18
SHORTCOURSE HAKI
Namun untuk momen negatif ditengah bentang, sediakan juga tulangan
atas 2D19 + 2D16 dengan φMn = 162 kNm.
_ 1,25
2
107
1,25 2183 400 509 10 .
2
Kondisi 3
1,25 1,25 1162 400
.
0,85 0,85 30 400
_ 1,25
2
57
1,25 1162 400 539 10 .
2
Searah jarum jam di ujung exterior.
Gambar 11. Probable Moment konfigurasi penampang untuk
b. Momen untuk rangka bergoyang ke kiri menahan goyangan ke kanan.
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 19
SHORTCOURSE HAKI
Kondisi 2
1,25 1,25 2563 400
.
0,85 0,85 30 400
_ 1,25
126
1,25 2563 400 509 10 .
2
Kondisi 4
1,25 1,25 1051 400
.
0,85 0,85 30 400
_ 1,25
2
52
1,25 1051 400 539 10 .
2
Berlawanan arah jarum jam di ujung interior.
a. Rangka bergoyang ke kanan
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 20
SHORTCOURSE HAKI
_ _ 497 297
_ .
5,4
Total reaksi geser di ujung kiri balok = 92 – 147 = 55 kN
Ke bawah.
Ke atas.
b. Rangka bergoyang ke kiri
_ _ 572 271
_ .
5,4
Total reaksi geser di ujung kiri balok = 92 + 156 = 248 kN
Ke atas.
Ke bawah.
√
400 600 10 Gambar 13. Diagram gaya geser akibat goyangan ke kanan.
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 21
SHORTCOURSE HAKI
a. Ujung eksterior.
Maximum shear, Vu = 248 kN.
248
0 .
0,75
SNI 03284706 Pasal 13.5.6.9
Maksimum, Vs =
2
_
3
2 √30
400 600 10 .
3
Ok, Vu = 331 kN < 876 kN. Syarat Vs
maksimum terpenuhi.
Spasi tulangan diatur melalui persamaan:
Coba diameter tulangan sengkang 10 mm.
Gambar 14. Diagram gaya geser akibat goyangan ke kiri.
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 22
SHORTCOURSE HAKI
Jenis baja tulangan.
Jenis Dimensi
Av S
Diameter Jumlah Diameter Luas/bar
2 (mm ) 2
(mm)
(mm) (mm )
236 400 600
10
150
Jadi gunakan 3 leg baja tulangan D10 dengan spasi 15 cm.
b. Ujung interior.
Maximum shear, Vu = 239 kN.
239
0 .
0,75
Coba diameter tulangan sengkang 10 mm.
Jenis Dimensi
Diameter Luas/bar
Av S
Diameter Jumlah (mm2) (mm)
(mm) (mm2)
236 400 600
10
150
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 23
SHORTCOURSE HAKI
Jadi gunakan 3 leg baja tulangan D10 dengan spasi 15 cm.
SNI Pasal 23.3.3.1
Diperlukan hoops sepanjang jarak 2h dari sisi (muka) kolom terdekat. Jadi 2h
=1200 mm.
SNI Pasal 23.3.3.2
Hoops yang pertama dipasang pada jarak 50 mm dari muka kolom terdekat, dan
yang berikutnya dipasang dengan spasi terkecil di antara:
SNI Pasal 23.3.3.4
Maximum spacing tulangan geser disepanjang balok SRPMK adalah d/2.
600 60
270 Gambar 16. Konfigurasi penulangan sengkang di eksterior
2 2 support.
Berarti, diluar daerah 2h (= 1200 mm), tulangan geser dapat dipasang dengan
spasi 250 mm.
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 24
SHORTCOURSE HAKI
Sedikitnya harus ada 2 layer baja tulangan yang dibuat kontinyu, di bagian
atas dan bagian bawah penampang. Æ untuk kasus desain ini sudah terpenuhi,
karena tulangan longitudinal terpasang minimum adalah 2D19 dan 2D16, yang
dipasang baik disisi atas maupun sisi bawah penampang.
Momen di tengah bentang dapat berupa momen positif (tekan) atau momen
negatif (tarik ) yang relatif kecil. Karena tulangan yang disediakan ditengah
bentang pada dasarnya ditentukan oleh syarat detailing, maka SNI Pasal 14.15.2.
mengizinkan Class A Lapsplice, untuk penyambungannya, dengan panjang
penyaluran ld, dimana ld = 48 db (berdasarkan Tabel 11 Pasal 14.2.2 untuk kasus
tulangan atas).
Berdasarkan Pasal 23.5.4.2 nilai panjang penyaluran ini tidak boleh kurang dari
3,5 kali panjang penyaluran tulangan berkait yang dihitung berdasarkan Pers
126 (Pasal 23.5.4.1), yaitu = 47.5db . (OK)
Dalam contoh ini baja tulangan yang harus disalurkan adalah baja
tulangan D19.
Jadi ld = 48 db = 912 mm.
SNI Pasal 23.3.2.3
Baja tulangan yang disalurkan harus diikat dengan hoops yang dipasang dengan
spasi maksimum yaitu yang terkecil di antara d/4 dan 100 mm.
21 AGUSTUS ’08 | HOTEL BOROBUDUR | JAKARTA INDONESIA | Detailing Balok 25