Anda di halaman 1dari 24

RINGKASAN

RANCANG BANGUN ALAT ETCHING PCB BERBASIS ARDUINO UNO


DENGAN MONITORING VIA KAMERA

Ayu Savira Maulidina / NIM : 1631130065 / ayusavira.m@gmail.com

Rosi / NIM : 1631130047 / rosioktavianti501@yahoo.com

Proses pelarutan PCB atau etching adalah salah satu langkah proses
pembuatan PCB yang melibatkan proses kimia untuk menghilangkan lapisan
tembaga yang tidak diperlukan. Selama ini proses pelarutan PCB masih
menggunakan tangan manusia sebagai alat untuk menggerakkan tempat yang
dipakai untuk proses etching PCB. Proses etching harus dilakukan secara kontinyu
atau terus - menerus sehingga tembaga pada PCB yang tidak dipakai akan cepat
habis dan jalur yang dilapisi layout akan utuh.

Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat “alat pelarut PCB berbasis
mikrokontroler Arduino dengan monitoring via kamera”. Susunan program yaitu
berisi dari program pengaturan menu, pemutaran servo, timer, sensor suhu, dan
sensor pH. Dibutuhkan aplikasi Android untuk notifikasi mengenai PCB yang
sudah selesai di-etching. Notifikasi yang dikirimkan antara lain suhu larutan saat
sebelum dan sesudah etching, pH larutan saat sebelum dan sesudah etching¸ pesan
teks bahwa etching PCB sudah selesai. Selain itu juga dilengkapi dengan kamera
untuk monitoring proses etching PCB sehingga dapat memastikan bahwa PCB
memang sudah selesai di-etching.

Dengan adanya alat pelarut PCB ini, kami harap dapat membantu proses
etching PCB sehingga menjadi lebih mudah. Mempelajari dari penelitian yang
pernah dilakukan sebelumnya mengenai perancangan alat etching PCB, kami
memutuskan untuk melakukan suatu pengembangan dari segi notifikasi dan
monitoring via kamera.

Kata kunci : Android, Arduino Uno, etching PCB, motor servo, kamera.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Printed Circuit Board (PCB) merupakan papan yang digunakan untuk
membuat jalur suatu rangkaian elektronik. Dalam proses pembuatan PCB
diperlukan beberapa tahap antara lain dari mulai proses perancangan layout
PCB, penggambaran layout, penyablonan layout pada PCB dan pelarutan PCB.

Pelarutan PCB (Etching) adalah suatu proses untuk membuang bagian


logam yang tidak dibutuhkan dari Papan PCB kosong. Dengan teknik ini,
rangkaian skematik yang telah tercetak di papan PCB kosong dapat diproses dan
digunakan untuk merakit sebuah rangkaian elektronik. Proses etching PCB
masih banyak dilakukan secara manual. Proses tersebut memiliki beberapa
kelemahan, antara lain: 1) Operator memiliki resiko yang besar terkena larutan
kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit; dan 2) Waktu proses cukup
lama, yaitu lebih dari 20 menit. Oleh sebab itu diperlukan sebuah mesin Etching
PCB yang dapat menghindarkan operator dari resiko terkena larutan kimia dan
mempercepat waktu proses. PCB dengan berbagai teknologi sudah cukup
banyak tersedia. Namun dari aspek biaya masih cukup tinggi. Oleh karenanya,
dibutuhkan sebuah mesin-mesin etching PCB yang sederhana namun cukup
efektif mengatasi kelemahan proses etching manual.

Mempelajari dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai


perancangan alat PCB, kami memutuskan untuk melakukan suatu
pengembangan dari segi notifikasi via Android yang digunakan sebagai
pengingat bahwa proses etching PCB sudah selesai sehingga PCB bisa segera
diangkat. Karena jika tidak segera diangkat, maka PCB akan terendam akibatnya
rusak dan tidak bisa digunakan.
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dibahas sebelumnya, maka rumusan masalah tugas
akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Komponen pendukung apa saja yang digunakan untuk monitoring


proses etching PCB?
2. Bagaimana cara alat ini dapat mengirimkan notifikasi ke Smartphone?
3. Bagaimana cara alat ini dapat menggerakkan tempat yang dipakai untuk
proses etching PCB?

1.3 Batasan Masalah


1. Komponen yang di gunakan untuk monitoring proses etching PCB
adalah kamera tipe 0v 7670.
2. Alat ini menggunkan komponen pendukung esp nodemcu yang
digunakan untuk koneksi internet agar dapat mengirim data.
3. Dengan menggunakan motor servo maka alat ini dapat menggerakkan
tempat yang dipakai untuk proses etching PCB secara kontinyu.

1.4 Tujuan Penelitian


1. Untuk merancang alat etching PCB tanpa campur tangan sehingga
mengurangi efek terkenanya larutan etching.
2. Untuk merancang alat etching PCB yang di lengkapi dengan notifikasi
agar pengguna dapat segera mengambil PCB yang sudah selesai di
etching.
3. Dibuatnya alat ini supaya proses etching PCB lebih mudah dan efesien.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat merancang alat etching PCB tanpa campur tangan sehingga
mengurangi efek terkenanya larutan etching.
2. Dapat merancang alat etching PCB yang di lengkapi dengan notifikasi
agar pengguna dapat segera mengambil PCB yang sudah selesai di
etching.

1.6 Luaran Penelitian


Luaran penelitian Rancang Bangun Sistem Monitoring dan Intelligent Switch
Terhadap Penggunaan Daya pada Masing-Masing Beban Menggunakan
Wireless Sensor Network adalah sebagai berikut :
1. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan di kampus POLINEMA
sebagai media pembelajaran pembuatan PCB.
2. Alat ini juga dapat di terapkan di Home Industri pembuatan PCB.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terkait

Penelitian dengan judul “ALAT ETCHING PCB BERBASIS


MIKROKONTROLER ATMEGA 8” oleh Slamet Mpd, Muhammad Munir
Mpd 2010. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pelarut PCB berbasis
mikrokontroler ATmega8 dan mengetahui unjuk kerja dari alat pelarut PCB
berbasis mikrokontroler ATmega8. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
adalah alat pelarut PCB dengan Seri SAMPCB-P01T10 dengan menggunakan
sistem minimum mikrokontroler ATmega8 dengan beberapa instrumen
pendukung berupa mekanik, motor servo dan display LCD. Alat pelarut PCB
dapat bekerja untuk melarutkan PCB single layer dari bahan pertinak dan bahan
fiber. Ukuran maksimum PCB yang dapat dilarutkan adalah 22 cm x 30 cm.
Untuk perbedaannya terdapat pada kontroler yang digunakan adalah Arduino.

Penelitian dengan judul “RANCANG BANGUN MESIN ETCHING PCB


SISTEM SEMPROT DENGAN PEMANAS” oleh Danu Galang Pratama,
Rosita, Rusdiansah. Proyek ini bertujuan untuk merancang dan membuat mesin
Ething PCB Sistem semprot dengan Pemanas yang mampu memproses PCB
ukuran maksimal 210 mm x 149 mm (A5) kurang dari 20 menit. Mesin etching
PCB sistem semprot dengan pemanas yaitu sebuah mesin etching dengan sistem
semprot yang terdiri dari tabung etching dimana didalamnya terdapat pipa
pemanas yang dilengkapi magnetron dan waveguide diatur dengan kontrol panel
yang di dalamnya terdapat transformator AC, komponen pelindung, dan
aksesoris lainnya. Perbedaannya dari segi metode, perancangan, dan komponen.
Metode yang digunakan bukan proses semprot melainkan etching seperti biasa
dengan menggerakkan tempat pelarutan. Rancangan bentuk fisik yang dibuat
juga berbeda, pada penelitian kami menggunakan wadah dan servo sebagai
penggerak. Komponen yang digunakan berupa mikrokontroler, kamera, dan
aplikasi untuk notifikasi.
Penelitian dengan judul “PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
ALAT ETCHING PCB BERBASIS PC” oleh Ir. Haris Pringadi, MT membahas
tentang pembuatan Mesin Etching PCB yang bekerja dengan dikontrtol melalui
PC , dari sini dapat dipantau proses etching PCB mulai dari penakaran bahan
sampai dengan lamanya proses tersebut berlangsung. Perbedaan dengan
penelitian ini adalah dari segi controller dan monitoring yang menggunakan
mikrokontroler Arduino serta monitoring berbasis kamera.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 PCB (Printed Circuit Board)

PCB atau printed circuit board adalah sebuah papan yang penuh dengan
sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen elektronik satu dengan
lainnya tanpa menggunakan kabel. lainnya tanpa menggunakan kabel[1]. Dilihat
dari teknologi pengelupasan lapisan tembaga ada 2 jenis yaitu, pengelupasan
dengan mesin (milling machine) dan pengelupasan dengan larutan kimia.
Sedangkan dilihat dari bahan baku pembuatan PCB digolongkan menjadi 2 jenis
yaitu, PCB keras dan PCB lunak menurut Wardhana dan Prayudi. Selanjutnya
Chogwang, mengelompokkan PCB Cooper Clad ke dalam 3 jenis:1) PCB Satu
Sisi, yaitu PCB yang hanya memiliki satu sisi yang dilapisi oleh tembaga; 2)
PCB Dua Sisi, yaitu PCB yang kedua sisinya dilapisi oleh tembaga dan lapisan
fibernya terletak diantara dua lapisan tembaga tersebut; dan 3) PCB Banyak Sisi,
yaitu PCB yang memiliki beberapa lapis tembaga dan fiber yang disusun secara
berselingan.

2.2.2 Etching PCB

Etching adalah proses pengikisan logam tembaga pada circuit board yang
tidak dibutuhkan dengan menggunakan larutan kimia. Larutan kimia yang biasa
dipakai seperti
2.2.3 Arduino Uno R3

Arduino digunakan untuk membangun berbagai jenis sirkuit elektronik


dengan mudah menggunakan kedua papan sirkuit fisik yang dapat diprogram
biasanya mikrokontroler dan sepotong kode yang berjalan di komputer dengan
koneksi USB antara komputer dan Arduino[2]. Bahasa pemrograman yang
digunakan dalam Arduino hanyalah versi sederhana dari C ++ yang dapat
dengan mudah mengganti ribuan kabel dengan kata-kata.
2.2.4 Motor Servo
Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem umpan balik tertutup
dimana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol
yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC,
serangkaian gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi
untuk menentukan batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu
motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari
kabel motor.[3]

2.2.5 RTC (Real Time Clock)


RTC merupakan komponen yang diperlukan untuk memberikan informasi
mengenai waktu. Waktu disini dapat berupa detik, menit, hari, bulan dan tahun.
Arduino (misalnya UNO) tidak dilengkapi secara internal dengan RTC.
[4]Dengan demikian, untuk aplikasi yang memerlukan pewaktuan, kita harus
menyertakannya secara tersendiri. Agar tetap dapat bekerja, sebuah RTC
dilengkapi dengan baterai, yang umumnya orang-orang menyebutkannya
sebagai baterai "CMOS". Pada tutorial ini, kita akan menggunakan RTC dengan
chip DS3231. Selain DS3231, contoh chip lain misalnya DS1307 atau DS1302.
2.2.6 ESP NODEMCU
NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri
dari perangkat keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266
buatan Espressif System, juga firmware yang digunakan, yang menggunakan
bahasa pemrograman scripting Lua. Istilah NodeMCU
secara default sebenarnya mengacu pada firmware yang digunakan daripada
perangkat keras development kit.

Kaki Node MCU [5]

NodeMCU ESP8266 Funsi Catatan


GPIO

D0 GPIO16 LED_BUILTIN or Menginisialisasi


BUILTIN_LED pin LED_BUILTIN
sebagai output

D1 GPIO5 I2C-SCL or CLK (Serial Mengirim Informasi


Clock) data
D2 GPIO4 I2C-SDA (Serial Data) Menerima Informasi
data

D3 GPIO0 SPI-RES or RST Mengirimkan data ke


mikrokontroller

D4 GPIO2 SPI-DC ( Digital Mengkonversi sinyal


Converter ) masukan

D5 GPIO14 SPI-SCL or CLK Mengirimkan data ke


mikrokontroller

D6 GPIO12 SPI-MISO ( Master Input jika dikonfigurasi


Slave Output ) sebagai master maka
pin MISO sebagai input
tetapi jika dikonfigurasi
sebagai slave maka pin
MISO sebagai output.

D7 GPIO13 SPI-SDA or MOSI jika dikonfigurasi


(Master Output Slave sebagai master
Input ) maka pin MOSI sebagai
output tetapi jika
dikonfigurasi sebagai
slave maka pin MOSI
sebagai input.

D8 GPIO15 SPI-CS or SS (slave select mengaktifkan slave


)

D9 GPIO3 Serial RX0 mengirim informasi


UART dari shield

D10 GPIO1 Serial TX0 Menerima informasi


UART dari shield
D11 GPIO9 Tidak di gunakan -

D12 GPIO10 Tidak digunakan -

2.2.7 Kamera OV7670


OV7670 kamera sensor, ukuran kecil, tegangan operasional yang rendah, dan
menyediakan semua fitur dari single-chip kamera VGA dan prosesor gambar.
Melalui kontrol bus SCCB, Anda dapat output seluruh frame, sub-sampel,
mengambil jalan jendela mempengaruhi resolusi data 8 bit.[6] VGA citra produk
sampai dengan 30 frame / detik. Pengguna dapat sepenuhnya mengontrol modus
kualitas gambar, format data dan transmisi. Proses fungsi pengolahan citra
termasuk kurva gamma, white balance, saturasi, kroma, dan sebagainya dapat
beprogram melalui antarmuka SCCB. OmmiVision sensor gambar aplikasi
teknologi sensor yang unik untuk meningkatkan kualitas gambar dengan
mengurangi atau menghilangkan cacat optik atau elektronik.

Kaki Kaki Kamera OV 7670 [7]


Pin PIN
NAME TYPE DESCRIPTION
3.3v Power
1 VCC POWER supply
2 GND Ground Power ground
Two-Wire Serial
3 SCL Input Interface Clock
Two-Wire Serial
Bi- Interface Data
4 SDATA directional I/O
Active High:
Frame Valid;
indicates active
5 VSYNC Output frame
Active High:
Line/Data Valid;
indicates active
6 HREF Output pixels
Pixel Clock
output from
7 PCLK Output sensor
Master Clock
8 XCLK Input into Sensor
Pixel Data
9 DOUT9 Output Output 9 (MSB)
Pixel Data
10 DOUT8 Output Output 8
Pixel Data
11 DOUT7 Output Output 7
Pixel Data
12 DOUT6 Output Output 6
Pixel Data
13 DOUT5 Output Output 5
Pixel Data
14 DOUT4 Output Output 4
Pixel Data
15 DOUT3 Output Output 3
Pixel Data
16 DOUT2 Output Output 2 (LSB)

2.2.9 LCD 16 x 2
Liquid Crystal Display (LCD) seperti terlihat pada gambar 2.6 adalah suatu
media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama yang
mampu menampilkan tulisan, simbol dan gambar. Liquid Crystal Display terdiri
dari 2 bagian, bagian yang pertama adalah sebagai panel untuk menampilkan
informasi berupa angka atau tulisan 2 baris yang mana masing-masing baris
mampu menampung 16 karakter. Bagian kedua merupakan sistem yang dibentuk
dengan mikrokontroler yang berfungsi untuk mengatur tampilan informasi dan
komunikasi dengan mikrokontroler. Input untuk mengendalikan modul ini berupa
bus data dari sebuah mikrokontroler. Liquid Crystal Display terdiri dari beberapa
pin yang berfungsi untuk mengontrol komunikasi dengan mikrokontroler. Liquid
Crystal Display yang digunakan pada alat ini adalah LCD 16X2/w blue
backlight.[2]
Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :

- Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.


- Mempunyai 192 karakter tersimpan.
- Terdapat karakter generator terprogram.
- Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
- Dilengkapi dengan back light.

Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display)
diantaranya adalah :
- Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin
ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat
dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler
dengan lebar data 8 bit.
- Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan
jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan
yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
- Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low
tulis data, sedangkan high baca data.
- Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
- Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin
ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan
ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.
2.2.9 Toggle Switch

Saklar toggle adalah bentuk saklar yang paling sederhana,


dioperasikan oleh sebuah tuas toggle yang dapat ditekan ke atas atau ke
bawah. Menurut konvensinya, posisi ke bawah mengindikasikan keadaan
‘hidup’, atau ‘menutup’ atau ‘disambungkan’. Saklar toggle yang
diperlihatkan di dalam foto memiliki tuas dengan posisi ke atas. Di belakang
tuas terdapat sebuah alur sekrup (dolly) yang dilengkapi dengan sebuah mur
besar. Alur dan mur ini digunakan untuk memasangkan saklar disebuah
panel. Di bagian belakang saklar terdapat dua buah ta (cantolan) terminal,
tempat dimana kawat-kawat listrik disambung dan disolder. Saklar Toggle
ini menghubungkan atau memutuskan arus dengan cara menggerakkan
toggle/tuas yang ada secara mekanis. Ukurannya relatif kecil, pada
umumnya digunakan pada rangkaian elektronika.

2.2.10 NTC

Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau
nilai hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor
merupakan singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan
(Resistor) yang berkaitan dengan Panas (Thermal). Nilai Resistansi
Thermistor NTC akan turun jika suhu di sekitar Thermistor NTC tersebut
tinggi (berbanding terbalik / Negatif).

Contoh perubahaan Nilai Resistansi Thermistor NTC saat terjadinya


perubahan suhu disekitarnya (dikutip dari Data Sheet salah satu Produsen
Thermistor MURATA Part No. NXFT15XH103), Thermistor NTC tersebut
bernilai 10kΩ pada suhu ruangan (25°C), tetapi akan berubah seiring
perubahan suhu disekitarnya. Pada -40°C nilai resistansinya akan menjadi
197.388kΩ, saat kondisi suhu di 0°C nilai resistansi NTC akan menurun
menjadi 27.445kΩ, pada suhu 100°C akan menjadi 0.976kΩ dan pada suhu
125°C akan menurun menjadi 0.532kΩ.[8] Jika digambarkan, maka
Karakteristik Thermistor NTC tersebut adalah seperti dibawah ini :

2.2.11 Sensor pH

Pada prinsipnya sistem sensor pH terdiri dari elektroda pH yang


digunakan untuk mendeteksi banyaknya ion H+ dari suatu cairan, dan
didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang
terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah diketahui
dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui.
Skema elektroda pH meter dapat dilihat pada gambar 2.2.1. Elektroda pH
yang paling modern terdiri dari kombinasi tunggal elektroda referensi
(reference electrode) dan elektroda sensor (sensing electrode). Elektroda ini
memonitor perubahan voltase yang disebabkan oleh perubahan aktivitas ion
hidrogen (H+) dalam larutan sehingga pH larutan dapat diketahui.
Pengukuran pH suatu cairan atau larutan sangat dipengaruhi oleh suhu, dan
suhu yang ideal untuk pengukuran pH adalah pada suhu 25º C. [2]Pada
umumnya elektroda pH akan menghasilkan tegangan output yang relatif
kecil yaitu 59 mV/pH dan berbanding terbalik terhadap nilai pH. Pada pH 7
(netral) elektroda akan menghasilkan tegangan 0 volt, semakin asam suatu
larutan (pH < 7) semakin besar nilai tegangan yang dihasilkan dan semakin
basa suatu larutan (pH > 7) semakin kecil tegangan yang dihasilkan.

2.3 Kerangka Pemikiran


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan dalam pembuatan “Alat Etching Pcb Berbasis Arduino
Uno Dengan Monitoring Via Kamera” adalah sebagai berikut :

Perangkat keras :

1. Arduino Uno R3
2. Motor Servo
3. RTC (Real Time Clock)
4. ESP NODEMCU
5. Kamera OV7670
6. LCD 16 x 2
7. Toggle Switch
8. NTC
9. Sensor Ph

Perangkat Lunak :

1. Aplikasi android (telegram)


2. Arduino IDE
3. Proteus

3.2 Metode dan Desain (Block Diagram)

Terdapat 2 tahapan perencanaan dari tugas akhir ini yakni perancangan


sistem elektrik dan juga aplikasi Android. Tahapan pertama adalah mendesain
dan membuat rangkaian elektronik. Pada tahapan pembuatan rangkaian
elektronik digunakan perangkat Arduino Uno R3,Motor Servo,RTC (Real
Time Clock),ESP NODEMCU, Kamera OV7670, LCD 16 x 2 ,Toggle
Switch,NTC.Sensor Ph. Agar perangkat NodeMCU dapat menjalankan
perintah, maka dilakukan coding menggunakan software Arduino IDE. Setelah
rangkaian elektronik dan NodeMCU sudah bisa menjalankan perintah maka
tahapan berikutnya adalah mengirimkan notifikasi melalu aplikasi android
yaitu Telegram.

BLOK DIAGRAM

3.2.1 Desain Rancangan Sistem

Desain rancangan sistem yang dibuat diperlihatkan pada Gambar 3.2.


Pada gambar desain memiliki 6 buah blok yang terdiri dari empat buah blok
input, satu buah blok proses dan satu buh output. Fungsi dari blok-blok
tersebut adalah :
1. Catu Daya : Merupakan distribusi tegangan
untuk jalannya alat.
2. Timer : Sebagai parameter lama proses
pengerjaan etching PCB
3. Sensor Suhu : Merupakan energi yang berasal
dari PLN atau penyedia energi
listrik, energi ini akan di
distribusikan oleh Intelligent Power
Switch.
4. Sensor pH : Merupakan energi pengganti dari
energi konvensioanl, energi
terbarukan dapat diperoleh dari
solar panel atau diperoleh dari
perubahan energi kinetik ke listrik.
Energi ini akan di distribusikan
oleh Intelligent Power Switch.
5. Kamera : Berfungsi untuk memproses input
sehingga dapat menentukan
tindakan pemilihan sumberdaya
secara otomatis dan maksimal.
6. Arduino Uno R3 : Hasil keluaran dari Intelligent
Power Switch.

7. esp nodemcu : perangkat keras sebagai platform


IoT sehingga perangkat dapat
terhubung ke internet dan mengirim
data.

8. LED : indicator sebagai tanda bahwa alat


sedang berjalan.

10. LCD : menampilkan menu timer sebelum


menjalankan alat.

11. Aplikasi : notifikasi bahwa PCB sudah selesai


di-etching. Selain itu juga
memberikan informasi suhu dan dan
pH larutan etching.
3.2.2 Flowchart Cara Kerja

3.3 Langkah-Langkah Penelitian

Merupakan sebuah tahapan atau alur pembuatan yang akan dilaksanankan


dalam pembuatan perangkat. Alur rancangan bangun ini sebagai rincian dalam
pembuatan perangkat agar bisa berjalan secara runtun.

Tahapan ini merupakan sebuah metode dari rancangan yang akan diterapkan
dalam pembuatan perangkat. Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan :

1. Study Literatur

Study literatur tentang konsep alat menggunakan NodeMCU dan aplikasi


android. Referensi diambil dari sumber terpercaya yaitu dari buku, artikel dalam
jurnal beserta internet.
2. Perancangan dan Pembuatan Alat

Rancangan rangkaian dari tugas akhir ini dibuat dan disimulasikan dengan
menggunakan software Proteus dan juga Arduino IDE sebelum diimplementasikan
pada alat yang sebenarnya. Rancangan yang dilakukan seperti penentuan fungsi Pin
yang digunakan pada Arduino dan Pembuatan rangkaian elektrik.

3. Pengambilan Data

Pengambilan data di lakukan untuk mengambil data seperti foto yang nantinya
di kirimkan sebagai notifikasi di Aplikasi android.

4. Pengujian Alat

Pada tahapan ini dilakukan pengujian alat seperti apakah rangkaian alat
yang menggunakan mikrokontroler dapat bekerja dengan baik saat mengirimkan
notifikasi pada aplikasi android berupa data foto yang fungsinya untuk mengetahui
apakah proses etching PCB sudah cukup serta laporan Ph cairan, dan suhu masih
baik atau tidak digunakan untuk proses etching PCB.

5. Hasil Kerja Sistem

Hasil kerja sistem dilakukan dengan membandingkan hasil proses etching


PCB menggunakan alat ini apakah sesuai atau tidak.

6. Evaluasi

Jika hasil dari sistem kerja ini telah memenuhi syarat yang telah
direncanakan maka bisa ditarik sebuah kesimpulan. Apabila jika hasil yang
direncanakan belum berjalan sesuai perencanaan maka akan dilakukan perbaikan
arau pengecekan ulang pada perangkat.

7. Kesimpulan

Pada tahap ini maka akan ditarik sebuah kesimpulan dari hasil kerja sistem
yang telah dirancang. Setelah perangkat yang dirancang telah berhasil dan dapat
bekerja sesuai keinginan.
3.4 Teknik Pengolahan Data

3.5 Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir

Rencana penelitian akan dilakukan di Laboratorium Teknik Telekomunikasi


Gedung AI Politeknik Negeri Malang. Waktu pelaksanaan penelitian disajikan
pada tabel berikut.

Bulan ke-

No. Kegiatan 1 2 3 4 5 6

Studi literatur
1. X X

Perancangan dan
Pembuatan alat
2. X

Pengambilan data
3. X X

Pengujian alat
4. X X

Hasil sistem kerja


5. X X

Evaluasi
6. X

Kesimpulan
7. X
DAFTAR PUSTAKA

[1] D. K. Pradana, “Rancang Bangun Cnc Milling Machinehome Made,”


Teknol. Elektro Vol.10 no.1, vol. 10, no. 1, 2011.

[2] R. Sinaga, “ALAT PENGUKUR PH AIR DENGAN TAMPILAN


DIGITAL BERBASIS ARDUINO,” 2012.

[3] Yasuigawa-sei.com, “Tentang Servo,” pp. 0–2, 2013.

[4] Timpanometri, “Universitas Sumatera Utara,” pp. 4–15, 2012.

[5] ESP8266 Datasheet, “ESP8266EX Datasheet,” Espr. Syst. Datasheet, pp.


1–31, 2016.

[6] A. Syafari, “Implementasi Kamera OV7670 Sebagai Pendeteksi Garis Pada


Robot Line Follower,” J. Artik., pp. 1–2, 2011.

[7] Omnivision, “Ov7670/Ov7171 Cmos Vga,” Converter, pp. 1–32, 2004.

[8] K. Keramik, C. O. Untuk, and T. Ntc, “KARAKTERISASI KERAMIK


CuFe 2 O 4 UNTUK TERMISTOR NTC,” pp. 1–15.

Anda mungkin juga menyukai