MAKALAH IDEOLOGI KOMUNISME Pendidikan Pa
MAKALAH IDEOLOGI KOMUNISME Pendidikan Pa
IDEOLOGI KOMUNISME
Pendidikan Pancasila
Adi Bayu Mahadian M. I. Kom.
Disusun Oleh ;
Atef Fahrudin
Erwanto Rahadian A
Indra Wandi
Okta Nurhilmi
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak, baik yang berupa saran, kritik, bimbingan maupun bantuan
lainnya. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Adi Bayu Mahadian M. I. Kom. yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penulisan makalah ini.
2. Teman-teman yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karuniaNya kepada semua pihak
yang telah membantu dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada penulis.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Ambilah contoh RRC. Rakyat Cina berjumlah lebih dari 1,1 milyar. Kita tak pernah dengar
kelaparan dan ketelanjangan di Cina. Karena komunisme di sana mampu memenuhi janji
memakmurkan rayat; komunisme di Cina laku. Namun, supaya tetap laku, komunisme Cina
mengalami liberalisasi. Secara fisik dapat mencermati busana pemimpin RRC sekarang,
bukan jas tutup lagi seperti Mao Zedong dan Chou En Lai, melainkan jas buka seperti Bill
Clinton atau Antony Blair.
Dalam bidang ajaran, RRC juga mengadakan liberalisasi, seperti merebaknya kebebasan
beragama dan beribadah. Jadi komunisme asli tidak ada lagi.
Nah, selama negara dapat memakmurkan rakyat, rakyat/kita tak perlu takut akan bahaya laten
komunisme. Sebaliknya, kita bahkan harus mampu menjinakkan komunisme menjadi
"makhluk" baru yang bersahabat dengan kita yang bukan peng anut komunisme. Dunia kita
bukan dunianya Stalin atau Leonid Breznev, bukan juga Mao Zedong dan Chou En Lai,
bukan juga zamannya Musa dan Aidit, tetapi sudah zaman detente (pendekatan). Globalisasi
tidak hanya menyangkut negara kapitalis, tetapi juga negara komunis dan negara non blok.
Globalisasi itu membawa reformasi. Komunisme di Indonesia, kalau TAP XXV jadi dicabut,
harus direformasi juga. Ia bukan saja menghormati HAM, tetapi lahir batin harus menjunjung
tinggi..Pancasila.
Semoga uraian ini menambah wawasan perihal komunisme dan bagaimana kita yang
berpegang pada paham negara Pancasila menyikapi komunisme.
2.2 Ciri-ciri Ideologi Komunisme
1. Ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak mengimani Allah. Orang komunis
menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia
berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.
2. Sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai individu. terbukti dari ajarannya yang
tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat produksi.
3. Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya proletariat
melawan tuan tanah dan kapitalis.
4. Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau continuous revolution (revolusi terus-
menerus). Revolusi itu menjalar ke seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go
international.
5. Komunisme memang memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat
komunis tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator
proletariat yang bertugas membersihkan kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan
tanah yang bertentangan dengan demokrasi
6. Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis.
Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, PKI, dan Partai Komunis
Vietnam, yang merupakan satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara
komunis tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak menghormati
HAM.
3.1 Kesimpulan
Komunisme adalah sebuah paham yang menekankan kepemilikan bersama atas alat-
alat priduksi (tanah, tenaga kerja, modal) yang bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang
makmur, masyarakat komunis tanpa kelas dan semua orang sama. Komunisme ditandai
dengan prinsip sama rata sama rasa dlam bidang ekomomi dan sekularisme yang radikal
tatkala agama digantikan dengan ideologi komunias yang berseifat doktriner. Jadi, menurut
ideologi komunis, kepentingan-kepentingan individu tunduk kepada kehendak partai, negara
dan bangsa (kolektivisme).