Anda di halaman 1dari 10

TUGAS FISIKA STATISTIK

BAHAN AJAR APLIKASI STATISTIK FERMI-DIRAC

“GAS ELEKTRON”

Oleh:
Suliati
1205629/2012
Pendidikan Fisika RM

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
STATISTIK FERMI-DIRAC

A. Dasar Pemikiran Statistik Fermi-Dirac


1. Partikel dentik tidak dapat dibedakan antara partikel satu dengan partikel
yang lainnya.
2. Memenuhi prinsip eksklusi (larangan) Pauli, dimana jumlah keadaan
hanya dapat ditempati oleh satu partikel atau kosong. Dua partikel/lebih
dalam masing-masing keadaan tidak diizinkan dalam statistic Fermi-Dirac.
Partikel yang memenuhi statistik Fermi-Dirac disebut dengan Fermion.
3. Diperuntukan partikel-partikel dengan spin tak bulat, seperti: neutron,
proton, elektron, 3He yang dikenal sebagai fermion.
4. Jumlah partikel Ni dalam beberapa tingkat energi tidak boleh melebihi
jumlah keadaan gi dalam tingkat tertentu.

B. Hukum Distribusi Fermi-Dirac


Elektron bebas mempunyai spin s=1/2, sehingga bilangan kuantum
magnetiknya ms=±1/2; dalam keadaan tidak ada medan magnet elektron memiliki
2 keadaan yang berenergi sama (degenerate). Jadi gi=2.
Elektron dalam atom memiliki fungsi keadaan yang ditandai dengan bilangan-
bilangan kuantum: n, l, ml, s, ms. Untuk suatu harga ℓ ada (2ℓ +1) buah harga m ℓ
; sedangkan dengan s=1/2, ada dua harga ms=1/2, -1/2. Jadi, tanpa medan magnet,
ada 2(2 ℓ +1) buah keadaan yang degenerate. Jadi gi= 2(2 ℓ +1).
Berdasarkan prinsip Pauli, untuk suatu pasangan n, l, ml, s, ms hanya bias
ditempati oleh satu elektron. Jadi Ni≤gi. Jika tingkat energi Ei, akan diisi dengan
Ni buah elektron, maka dengan degenerasi gi, jumlah cara mengisikan partikel
adalah:
gi(gi-1) (gi-2)…….(gi-Ni+1) atau
gi!
.................................................................................................................. (1)
(gi−Ni)!

Karena partikel-partikel tak dapat dibedakan maka jumlah kemungkinan distribusi


untuk statistik Fermi-Dirac adalah
gi!
Wi = Ni(gi−Ni)!....................................................................................................... (2)

Probabilitas termodinamik untuk setiap keadaan makro dari partikel yang


memenuhi statistic Fermi-Dirac adalah
g1! g2! g3! gi!
W= = ΓiNi(gi−Ni)!............................................. (3)
N1(g1−N1)! N2(g2−N2)! N1(g3−N3)!

Jika ditulis dalam bentuk ln


gi!
ln W = ln Γi Ni(gi−Ni)!

Dengan menggunakan pendekatan Stirling → ln x! = x ln x − x maka diperoleh :


ln x! = x ln x − x

ln W = ∑(gi ln gi − gi) − ∑[(gi − Ni)ln(gi − Ni) − (gi − Ni)] − ∑(Ni ln Ni −


Ni)
= ∑[gi ln gi − gi − (gi − Ni) ln(gi − Ni) + (gi − Ni) − Ni ln Ni + Ni]

ln W= ∑[gi ln gi − (gi − Ni) ln(gi − Ni) − Ni ln Ni]……….…………………..(4)


Probabilitas termodinamik maksimum dari keadaan makro diperoleh dengan
menurunkan ln w terhadap Ni
∂ ln W
=0
∂ Ni
∂ ln W ∂ ∑[gilngi−(gi−Ni) ln(gi−Ni)−NilnNi
= =0
∂ Ni ∂Ni
∂ ln W 1 1
= [0 − {(0 − 1 ln gi − Ni + (gi − Ni) gi−Ni − (1 ln Ni + Ni Ni)}]
∂ Ni
∂ ln W
= [0 − 0 + 1lngi − Ni − 1 ln Ni]
∂ Ni
∂ ln W
= 1 ln gi − Ni − 1 ln Ni
∂ Ni
∂ ln W gi−Ni
= ∑ ln ……………………………………………………………….(5)
∂ Ni Ni

Untuk menyelesaikan persamaan differensial diatas, perlu digunakan metode


pengali tak tentu lagrange, dengan konstanta tak tentu → α + βEi = 0
1 μ E
α + βEi = 0 , dimana β = − kT dan α = kT atau α = kTF
gi−Ni
∑ ln ( ) + ( α + βEi) = 0
Ni
gi−Ni
ln ( ) = − (α + βEi)
Ni
gi−Ni
ln ( ) = e −(α+βEi)
Ni
gi
= e −(α+βEi) + 1
Ni
Ni 1
= e−(α+βEi)+1
gi
Ni 1
= μ Ei
gi −
e kT ekT +1
Ni 1
= Ei−μ
gi ( )+1
e kT

Sehingga distribusi Fermi-Dirac dapat dinyatakan sebagai berikut:


gi
Ni = Ei−μ …………………………………………………………………....(6)
( )+1
e kT

C. Fungsi Distribusi Fermi-Dirac pada suhu 0 K


Ada satu ciri yang dimliki oleh statistic Fermi-Dirac dan tidak dimiliki
oleh statistic Maxwell Boltzmann maupun Bose-Einstein yaitu pada suhu 0 K,
fungsi distribusi Fermi-Drac tiba-tiba diskontinu pada energi tertentu (energi
maksimum). Semua fermion terkumpul pada tingkat energi dibawah energi
maksimum tersebut dengan kerapatan yang persisi sama. Tiap keadaan energi
diisioleh dua fermion dengan arah spin berlawanan. Diatas energi batas tersebut
tidak ditemukan satu fermion pun. Artinya diatas energi tersebut, keadaan energi
kosong. Sifat ini dapat ditunjukkan sebagi berikut. Fungsi distribusi Fermi-Dirac
adalah :
1
f(E) = , .............................................................................................. (7)
e−α−βEi +1

dalam bentuk lain fungsi distribusi Fermi-Dirac dapat ditulis sebagai :


1
f(E) = .......................................................................................... (8)
e[(E−EF )/kT] +1

Dalam persamaan ini kita telah mengganti nilai α dan β. EF adalah besar energi
Fermi. Dari bentu k persamaan diatas dapat diidentifikasi bahwa pada saat E = EF
1
maka (E) = , berapapun suhu assembli. Dengan demikian dapat didefinisikan
2

bahwa energi Fermi-Dirac sama dengan energi ketika fungsi distribusi memiliki
nilai setengah. Namun pada saat suhu 0 K didapatkan bahwa fungsi distribusi
Fermi-Dirac adalah :
1) Jika E > EF maka (E − EF )/kT = (E − EF )/0 = ∞ sehingga
1
f(E > EF , T = 0) = =0
e∞ +1
2) Jika E < EF maka (E − EF )/kT = −(E − EF )/0 = −∞ sehingga
1
f(E > EF , T = 0) = =1
e−∞ + 1
Hal ini menunjukkan bahwa pada T = 0, fungsi distribusi Fermi-Dirac berharga 1
untuk semua energi dibawah energi Fermi dan 0 untuk semua energi diatas energi
Fermi. Jika digambar maka bentuk fungsi distribusi tersebut pada T = 0 tampak
pada gambar 1

Figure 1 Fungsi Distribusi fermi-Dirac pada suhu 0 K

D. Gas Elektron
Salah satu penerapan dari statistik Fermi-Dirac adalah elektron bebas yang
berada pada logam konduktor. Aplikasi ini berdasarkan asumsi bahwa pada setiap
bagian kisi kristal dari logam terdapat beberapa elektron valensi luar dan elektron
tersebut dapat bergerak dengan bebas di dalam logam. Namun ada potensial
penghalang yang menyebabkan electron tidak bias keluar dari logam. Elektron-
elektron bebas tersebut terkurung di dalam logam seperti molekul-molekul gas
yang terkurung di dalam wadah. Sistem fisis gas elektron dapat digambarkan
seperti di bawah ini :
Figure 2 Sistem Fisis Gas Elektron
Karena tingginya nilai suhu Fermi untuk gas elektron di dalam logam diharapkan
peningkatan suhu T dari nol mutlak untuk nilai di sekitar ruang
suhu hanya akan mempengaruhi elektron-elektron dengan energi yang dekat
dengan energi Fermi. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 3 dimana diasumsikan
bahwa kT ≪ EF dan nilai-nilai dari fungsi Fermi disertakan
untuk tiga kasus tertentu:
1
E = (EF − kT), f(E) = ≅ 0,73
e−1 +1
1
E = EF , f(E) = ≅ 0,5
e0 +1
1
E = (EF + kT), f(E) = ≅ 0,27
e+1

Figure 3 Fungsi Fermi untuk tiga kasus


a. Potensial Kimia
Elektron dalam logam termasuk tidak terbedakan dan memenuhi eksklusi
(larangan) Pauli. Hal ini berarti gas elektron memenuhi prinsip statistik Fermi-
Dirac. Apabila distribusi Fermi-Dirac dinyatakan dalam :
gi
Ni = e−(α+βEi)+1 ..................................................................................................... (9)

Pernyataan degenerasi g sebagai fungsi kecepatan :


8πm3 V 2
g(v) = v dv............................................................................................. (10)
h3

Pernyataaan degenerasi g sebagai fungsi energi:


1
E = 2 mv 2 ........................................................................................................... (11)
3
2m 2 1
g(E) = 4πV ( h2 ) E ⁄2 dE ................................................................................ (12)
3
2m 2
Dengan A = 4πv ( h2 ) maka persamaan g(E) menjadi
1⁄
g(E) = AE 2 dE ................................................................................................ (13)
Dari persamaan di atas persamaan fermi-dirac dapat dinyatakan kembali dalam
bentuk :
1
E g E ⁄2
f(E) = e−(α+βE) = A e−(α+βE)+1 dE................................................................... (14)
+1

Potensial kimia μ dapat diketahui dengan menganggap Ni = N sehingga


1
∞ E ⁄2
N= A ∫0 E dE…………...................................................................... (15)
e−α e ⁄kT +1

Solusi dalam bentuk deret oleh Sommerfeld :


π2 kT 2 π4 kT
μ = EF [1 − 12 (E ) + 80 (E ) + ⋯ ]............................................................... (16)
F F

EF adalah energi fermi dengan ketentuan :


1. Konstan untuk setiap logam.
2. Bergantung jumlah elektron persatuan volume (N/V).

b. Energi Fermi
Nilai EF ditemukan dengan menggunakan kondisi bahwa
E
∑i ni = ∫0 F n(E)dE = N ………………………………………..……………(17)
Karena bentuk dari fungsi Fermi pada T = 0°K n(E) = g(E) untuk E ≤ EF sementara
n(E) = 0 untuk E > EF jadi kondisi ini sama dengan

EF
∫0 g(E)dE = N …………………………………...……………………..……(18)

Kerapatan energi g(E) untuk volume V


1
2m 2 1
g(E) = V. 4π { h2 } E 2 …………………………………...………………….…(19)

Maka persamaan 18 menjadi


3
E 2m 2 1
F
∫0 V. 4π { h2 } E 2 dE = N
3
2m 2 E 1
N = V. 4π { h2 } ∫0 F E 2 dE

3
2m 2 2 3
N = V. 4π { h2 } E 2 ……………………….………………...……….....……(20)
3 F

Kita dapat menyederhanakan persamaan diatas menjadi


3
3N 2m 2
= ( EF ) sehingga diperoleh energi Fermi yaitu :
8πV h2

2
h2 3N 3
EF = { } ………………………………………………..……….....……(21)
2m 8πV

Energi Fermi EF bergantung jumlah elektron persatuan volume (N/V) dan tidak
bergantung temperatur.

c. Suhu Fermi pada suhu 0 K melalui hubungan 𝐤𝐓𝐅


EF
TF = k
…………………………………...………………………...….....……(22)
2⁄
h2 3N 3
= ( ) …………………………………...………….…….....……(23)
2mk 8πV

d. Energi Rata-Rata Gas Elektron


Energi rata-rata dari elektron pada T = 0 adalah:

∫0 E dNE
̅=
U ∞ …………………………………...………...........................……(24)
∫0 dNE
3
2m 2 1
Untuk E < EF dan pada suhu T = 0°K nilai dNE adalah 4πV ( h2 ) E ⁄2 dE

sehingga diperoleh :
3
E 2m 2 3
∫0 F 4πV( 2 ) E ⁄2 dE
̅=
U h
3 …………………………………...……...…….....……(25)
E 2m 2 1
∫0 F 4πV( 2 ) E ⁄2 dE
h
E 3
∫0 F E ⁄2 dE
̅=
U E 1
∫0 F E ⁄2 dE
E 3
∫0 F E ⁄2 dE
̅=
U E 1
∫0 F E ⁄2 dE

2 5⁄
2
̅ = ⁄5EF 3
U 2 ⁄
⁄3EF 2

̅ = 3 EF …………………………………...………...................................……(26)
U 5

Energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh gas elektron jauh lebih besar dibanding
energi kinetik yang dimiliki oleh molekul gas. Energi kinetik rata-rata gas
elektron pada suhu 0 K hampir sama dengan energi kinetik yang dimiliki oleh
molekul gas pada suhu 29.000 K.

e. Energi Total Gas Elektron


Besar energi total U sistem :
̅ ……………………………………...….….………...……………….(27)
U = N. U
3
U = N 5 EF ……………………………………...….….……………………….(28)

Solusinya dalam bentuk deret :


3 5π2 kT π4 kT 4
U = 5 NEF [1 + (E ) − 16 (E ) + ⋯ ] …………….…………….………..(29)
12 F F

Untuk T = 0 K, maka energi total adalah :


3
U 0 = 5 NEF …………………………………………………………………….(30)

f. Kapasitas Kalor Gas Elektron Pada Volume Tetap


Besar kapasitas kalor gas elektron pada volume tetap :
dU ̅
𝑑𝑈 𝑁𝜋 2 𝑘 2
Cv = = 𝑁 𝑑𝑇 = 𝑇 …………………………………………….………(31)
dT 2𝐸𝐹
Jika N bilangan Avogadro maka Nk = R dan Cv diperoleh kapasitas kalor spesifik
permol :
π2 kT
CV = ( ε ) R ………………………………………………………………....(32)
2 F

g. Entropi Gas Elektron


Besar entropi gas elektron :
dQr = Cv dT = T ds …………………………………………………………...(33)
T dQr T CV
S = ∫0 = ∫0 dT ………………………………………………………...(34)
T T

π2 kT π2 kT 2
S = Nk ( ε ) [1 − 10 ( ε ) + ⋯ ] …………………………………….…….(35)
2 F F

Pada suhu nol mutlak entropi gas electron adalah nol.

h. Tekanan Gas elektron


Besar tekanan pada gas elektron :
Fungsi Helmholtz:
F = U − TS ……………………………………….....…………………….…...(36)
3 5π2 kT 2
F = 5 NEF [1 − (E ) + ⋯ ] ………………………………………..……...(37)
12 F

Tekanan gas elektron:


dF
P = − (dV) ……………………..……………………………………..……...(38)
T

Persamaan keadaan gas elektron


2 NεF 5π2 kT 2
P=5 [1 + ( ε ) + ⋯ ] ……………………..………………….……...(39)
V 12 F

Anda mungkin juga menyukai