Anda di halaman 1dari 1

Imam Adrian Rakhman

XII IA 1, 16

Judul Lukisan : “Keluarga Berencana” (1975)


Pelukis : Basuki Abdullah
Aliran Lukisan : Realisme Natural
Ukuran canvas : 200x90 cm (oil canvas)

Fransiskus Xaverius Basuki Abdullah (lahir di Surakarta,


Jawa Tengah, Hindia Belanda, 25 Januari 1915 – meninggal di Jakarta,
Indonesia, 5 Nove mber 1993 pada umur 78 tahun) adalah salah
seorang maestro pelukis Indonesia. Ia dikenal sebagai pelukis aliran
realis dan naturalis. Ia pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana
Merdeka Jakarta dan karya-karyanya menghiasi istana-istana negara
dan kepresidenan Indonesia, disamping menjadi barang koleksi dari
penjuru dunia.
Bakat melukisnya terwarisi dari ayahnya, Abdullah
Suriosubroto, yang juga seorang pelukis dan penari. Sedangkan kakeknya adalah seorang tokoh
Pergerakan Kebangkitan Nasional Indonesia pada awal tahun 1900-an yaitu Doktor Wahidin
Sudirohusodo. Sejak umur 4 tahun Basuki Abdullah mulai gemar melukis beberapa tokoh terkenal
diantaranya Mahatma Gandhi, Rabindranath Tagore, Yesus Kristus dan Krishnamurti. Beliau dikenal
aktif dalam gerakan poetra, pusat tenaga rakyat, dan Keimin Bunka Sidhosjo pada masa pemerintahan
jepang. Pada masa revolusi, beliau tidak menetap di Indonesia melainkan berada di Belanda, Amsterdam.
Tidak jelas alas an beliau berada di sana. Tetapi, tepatnya pada 6 september 1948 beliau mengikuti
sayembara melukis pada saat penobatan Ratu Yuliana dan berhasil keluar menjadi pemenang setelah
mengalahkan 87 pelukis dari seluruh dunia.
Pendidikan formal Basuki Abdullah diperoleh di HIS Katolik dan Mulo Katolik di Solo. Berkat
bantuan Pastur Koch SJ, Basuki Abdullah pada tahun 1933 memperoleh beasiswa untuk belajar di
Akademik Seni Rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) di Den Haag, Belanda, dan menyelesaikan
studinya dalam waktu 3 tahun dengan meraih penghargaan Sertifikat Royal International of Art (RIA)
Aliran melukis beliau adalah naturalisme dan realisme. Naturalisme merupakan salah satu corak
atau aliran dari seorang seniman yang memiliki pandangan alami dalam menciptakan karya seni yaitu
dimana karya-karya yang diciptakan akan mengarah kepada sesuatu yang natural dan menyatu dengan
alam secara alami. Sedangkan realisme adalah seni lukis yang mendasar pada kenyataan pada kehidupan
sehari-hari sehingga akan menyerupai hal yang nyata atau benar-benar ada serta sebagai bentuk
penolakan terhadap aliran Neo-klasikisme dan Romantikisme pada abad ke-19.
Basuki Abdullah yang berjiwa romantis, melukis kuda pun menjadi cantik nan elok. Kesan
beauty tersirat dari perindahan bentuk dan pemilihan warna yang cemerlang. Keindahan pada sebahagian
besar lukisan Basuki Abdullah merupakan keindahan yang estetis obyektif ringan yang terkadang hampa
dari pendalaman ekspresi.. Sempat saya berfikir dalam benak saya kesan atau makna apa yang ingin
ditampilkan beliau sebenarnya dengan judul lukisan yang cukup memberi kesan gelak tawa di zaman
sekarang ini. Tetapi, ada unsur realisme dan makna yang sangat dalam. Di lukisan tersebut yang saya
tangkap menggambarkan kehidupan keluarga kuda yang bahagia dan memandang ke satu arah. Hal itu
menurut saya memberi kesan bahwa kehidupan mereka benar-benar focus terhadap satu titik atau arah
yang artinya “terencana”. Makna itu sangat baik diinterpretasikan dalam kehidupan manusia. Manusia
dapat belajar dari lukisan ini bahwa, kehidupan itu tidak perlu berkelok-kelok dan banyak masalah.
Kehidupan itu hanya perlu fokus ke satu titik atau tujuan tidak perlu banyak embel-embel.

Anda mungkin juga menyukai