Anda di halaman 1dari 8

Kabut ( Fog )

Kabut ialah titik-titik air yang melayang diatmosfer ( dekat permukaan tanah ) sedangkan
awan ialah titik-titik air yang melayang diatmosfer yang tinggi . Sebenarnya Kabut ialah
awan yang melayang didekat permukaan tanah . Proses terbentuknya kabut mirip dengan
proses terbentuknya awan dari partikel udara panas ( yang memiliki tingkat uap air yang
tinggi ) kemudian didinginkan .

Proses terjadinya kabut

Apa itu Dewpoint ?


Titik embun ( Dewpoint ) ialah suhu dimana udara tidak sanggup menahan uap air
lagi kemudian terjadi kondensasi dalam bentuk water ( air ) atau ice ( es ). Syarat terjadinya
kabut ialah dimana suhu udara dibawah atau mendekati dewpoint ( titik embun ).

Masa Udara Manakah yang lebih banyak dapat


menampung/menahan uap air ?

Masa udara yang manakah yang lebih dapat menampung uap air , warm air (udara hangat)
atau masa udara dingin (Cold Air) ?

Masa udara panas ( Warm Air ) kepadatan udara lebih kecil daripada masa udara dingin (
cold air. Karena kepadatan udara nya kurang padat maka akan membuat masa udara hangat
( warm air ) lebih memiliki ruang yang cukup untuk menampung uap air yang lebih .
Sedangkan masa udara dingin ( Cold Air ) yang kepadatan tinggi akan membuat partikel
udaranya berdekatan satu sama lain sehingga tidak memiliki ruangan untuk menampung
uap air yang lebih. Jadi dari pertanyaan diatas jawaban yang tepat ialah warm air .

Bagaimana proses terbentuknya kabut ?

Kabut bisa terjadi kapan saja yaitu pada saat permukaan bumi dingin yang dapat
mempengaruhi udara disekitarnya . Kabut paling sering terjadi pada malam hari karena
permukaan bumi akan kehilangan sumber panas dari matahari yang menyebabkan
permukaan bumi dingin. pada saat itu, permukaan bumi akan mendinginkan udara yang
berada disekitarnya. Masa udara dingin ( Cold Air ) akan “ Sink “ sebaliknya permukaan bumi
akan memantulkan radiasi matahari kebumi yang membuat ada 2 lapisan udara diatas udara
hangat dan dibawah udara dingin . Permukaan bumi akan mendinginkan masa udara
tersebut . Apabila masa tersebut suhu nya turun dan mendekati suhu dewpoint
temperature ( titik Embun ) maka akan terbentuk kabut disekitar permukaan tanah .

Apabila udara ( kabut ) tersebut sudah tidak dapat lagi menahan uap air ( saturation ) maka
akan timbul titik-titik air dibenda didekat permukaan bumi ( Rumput , tanah , daun , pohon
dll ) . Apabila dewpoint berada dibawah titik beku maka akan terbentuk embun beku . Uap
air yang sudah jenuh akan kondensasi dalam bentuk embun es ( ice ). Syarat untuk
terjadinya kabut ialah apabila temperature dan dewpointnya

Note : Proses pendinginan bukan untuk menambah jumlah uapair akantetapi


menurunkan temperature akan terjadi kondensasi

HUMIDITY

Ada 4 macam-macam Fog :

A . Radiation Fog

Radiation Fog terjadi pada malam hari ketika permukaan bumi kehilangan sumber
panas yang dihasilkan oleh Matahari . Pada saat malam hari, permukaan bumi akan
melepaskan sisa-sisa panas radiasi matahari keatmosfir, Akibatnya permukaan bumi akan
menjadi dingin dan juga mendinginkan udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi.
Hal ini akan membuat Temperature udara akan turun, apabila perbedaan temperature suhu
udara disekitar dengan dewpoint ( Titik Embun ) tidak jauh beda maka akan terbentuk titik-
titik air yang melayang diudara didekat permukaan tanah yang disebut dengan Kabut .
Apabila suhu dibawah dewpoint ( Titik Embun ), Uap air akan kondensasi berupa
water ( Air ) ataupun Ice ( Es ). Biasanya titik-titik air yang berasal dari kondensasi kabut
akan menempel dibenda-benda disekitar permukaan tanah ( Rumput , Daun , Tanah dll )
Kondisi yang dibutuhkan agar radiation fog terbentuk :

 Clear Sky agar membantu pemantulan sisa-sisa radiasi matahari keatmosfir


 Tingkat kelembaban udara yang tinggi sehingga hanya sedikit pendinginan udara
yang dibutuhkan agar mencapai titik jenuh udara
 A light Wind 2 – 8 knot yang mana membuat udara bercampur dan membawa warm
air ( udara yang hangat ) dari atas ke permukaan untuk di dinginkan yang membuat
kabut semakin tebal

B. Advection Fog

Advection ( Adveksi ) ialah pergerakan/penyebaran udara panas secara horizontal yang


mengakibatkan udara sekitarnya juga menjadi panas . Advection fog terbentuk dari proses
pergerakan masa udara hangat ( Warm Air ) ke permukaan yang dingin. Hal ini dapat terjadi
diatas laut atau tanah , ketika masa udara panas yang berasal dari laut bergerak ke ground
yang dimana permukaan nya dingin ataupun sebaliknya dari masa udara hangat datang dari
ground ke permukaan laut yang dingin.
Hal ini biasa nya terjadi dipesisir pantai ( batas antara laut dan ground ) . Masa udara hangat
yang kelembaban udaranya tinggi akan bergerak ke permukaan yang dingin. Udara tersebut
akan menjadi dingin, apabila udara tersebut didinginkan mendekati titik embun ( Dewpoit )
maka akan terbentuk kabut. Apabila masa udara ( Kabut ) tidak dapat menahan kandungan
uap air nya lagi maka akan terjadi kondensasi berupa titik-titik air yang menempel disekitar
permukaan tanah.

Kondisi yang diperlukan untuk pembentukan Advection Fog :

 Angin sampai 15 Knot ( 20 Knot over the sea )


 Tingkat kelembaban udaranya tinggi sehingga hanya sedikit pendinginan agar udara
sampai ketitik jenuh
 Suhu Permukaan yang dimana dilewati oleh masa udara hangat ( Warm Air ) harus
dibawah titik embun ( Dewpoint ) dari Masa udara hangat tersebut.

Biasanya pada saat musin dingin ( Winter ) atau musim semi , permukaan tanah lebih dingin
daripada permukaan laut sebaliknya pada akhir musim semi dan pada awal musim panas
permukaan tanah lebih hangat daripada permukaan laut . Periode terjadinya Adction fog
biasanya lebih lama daripada Radiation Fog karena Radiation Fog biasa terjadi pada saat
permukaan tanah kehilangan sinar radiasi matahari ( Malam Hari ) sedengkan Kabut Adveksi
akan berlangsung lama apabila terjadi perbedaan suhu yang sangat ekstrim antara
permukaan laut dan permukaan tanah walaupun pada siang hari .

Advection Fog menghilang ketika ada perubahan masa udara atau peningkatan kecepatan
angin.

C. STEAMING FOG ( ARTIC SEA SMOKE )

Steaming fog biasa terjadi disuatu area yang tidak terkena dampak dari Sinar Radiasi
Matahari . Biasa nya daerah tersebut dekat dengan kutub utara seperti di Iceland ,
Greenland dan Norway .
Sama Seperti Advection Fog , Steaming fog terjadi karena pergerakan suatu masa udara
kesuatu permukaan yang memiliki suhu yang berbeda . Steaming Fog terjadi ketika Masa
udara yang sangat dingin ( A very cold Air ) bergerak dari tanah ke permukaan air yang
hangat. Maka akan membentuk kabut bahkan Awan Cumulus
Ketika masa udara dingin bergerak ke permukaan yang suhu nya lebih tinggi daripada masa
udara yang bergerak ( Cold Air ) , Masa udara Dingin akan mendinginkan permukaan air
tersebut akibatnya terjadi kabut disekitar area tersebut. Apabila Terjadi proses konveksi (
proses naiknya uap air ke udara ) maka uap udara tersebut akan didinginkan dengan udara
yang bergerak apabila proses konveksi membawa uap air yang cukup tinggi dan terus
berlanjut maka akan terbentuk awan CB disekitar daerah tersebut.
Apabilaudara terlalu dingin dan stabil memungkinkan untuk terjadinya proses konveksi yang
mengarah ke pembentukan awan . Akantetapi apabila proses konveksi tidak terlalu besar
terjadi maka akan terjadi kabut

D. Frontal Fog

Frontal Fog berhubungan dengan warm fornt dan occluded warm. Hujan yang terjadi
disepanjang daerah warm front yang disebabkan dari awan rendah ( Nimbustratus &
stratocumulus , cumulus & stratus ) jatuh ke area colder air yang berada dibawah ,
menjenuhkan masa udara dingin ( Cold Air ). Tambahan, Hujan membuat tanah menjadi
basah ( Wet ) dan udara yang lembab kembali menguap ke udara tepat didepan titik jenuh
udara.
E. Hill Fog

Hill Fog terjadi di puncak bukit dan di gunung . Hill Fog terjadi karena orographic
lifting , yang dimana masa udara dipaksa untuk naik mengikuti permukaan Terrain (Gunung)
ketika masa udara tersebut naik maka akan terjadi penurunan suhu dan tekanan seiring
bertambahnya ketinggian. Apabila hal ini terus terjadi dimana masa udara terus naik , maka
kemudian di dinginkan maka akan terbentuk kabut/awan disekitar gunung.

Perbedaan Antara Fog, Mist & Haze

Udara Kabur / Haze


Hal ini terjadi dikarenakan polusi udara karena asap kendaraan, asap dari hasil pembuangan
industri pabrik, dan pembakaran hutan.

Partikel-partikel asap yang besar akan jatuh ke permukaan bumi, sedangkan partikel-partikel
yang kecil yang seukuran dengan mist dan halimun akan melayang di udara.

 Halimun / Mist
Terdiri dari tetes-tetes air mikroskopis yang melayang di udara, kejadian ini dapat mengurangi
jarak pandang tidak kurang dari 1 km.

Tetes-tetes air mikroskopis ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena ukurannya
yang sangat kecil.

 Kabut / Fog
Terdiri dari tetes-tetes air yang sangat kecil yang melayang-layang di udara dan dapat
mengurangi jarak pandang kurang dari 1 km.
Tetes-tetes air ini dapat dilihat dengan mata biasa dan pergerakannya mengikuti pergerakan
udara.

 Smog
Merupakan campuran asap dan kabut yang dapat mengurangi jarak pandang.

 Badai pasir / Sandstrom


Terjadi dari pengangkatan pasir yang dapat naik ke udara dikarenakan tiuan angin, namun
ketinggian naiknya pasir ini tergantung dari ukurannya namun karena ringan, partikel ini jarang
mencapai ketinggian lebih dari 20-30 m. Biasanya terjadi di daera padang pasir.

 Badai Debu / Duststrom


Terjadi dari partikel-partikel debu yang sangat kecil yang melayang di atas permukaan hingga
ketinggian beberapa km dari permukaan, kejadian ini dapat berlangsung lama dan meluas dan
umumnya terjadi pada daerah padang pasir.

Bahaya Visibility Bagi Penerbangan

Tinggi rendahnya kelembaban udara di suatu tempat sangat bergantung pada beberapa

faktor sebagai berikut (Santoso, 2007) :


a. Suhu.
b. Tekanan udara.

c. Pergerakan angin.

d. Kuantitas dan kualitas penyinaran.

E. Vegetasi dsb.

f. Ketersediaan air di suatu tempat (air, tanah, perairan).

Anda mungkin juga menyukai