Anda di halaman 1dari 8

Hilman Zulkifli Amin, Irsan Hasan eJKI

Penyekat Beta sebagai Terapi Anti-Remodeling


pada Gagal Jantung
Hilman Zulkifli Amin,1 Irsan Hasan2
1
Progam Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
2
Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Abstrak
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian utama dan setiap tahunnya terjadi 50
juta kematian di seluruh dunia. Gagal jantung tercatat sebagai salah satu penyakit kardiovaskular
yang sering terjadi. Pada gagal jantung, terjadi remodelling sel yang mengakibatkan penurunan
fungsi pompa jantung. Seiring dengan kemajuan penelitian di bidang kardiovaskuler, penyekat
beta telah diteliti penggunaannya sebagai terapi anti-remodelling. Sampai sekarang, penelitian dan
studi terkait hal tersebut masih terus dilakukan. Tujuan penulisan makalah ini untuk menjelaskan
peran penyekat beta sebagai terapi anti-remodelling pada gagal jantung. Pencarian terstruktur
melalui PubMed mendapatkan 93 artikel, setelah disesuaikan dengan kriteria eksklusi dan inklusi
didapatkan 25 artikel. Setelah membaca artikel secara lengkap, didapatkan 11 artikel yang sesuai.
Kemudian artikel tersebut ditelaah dalam menentukan validitas, relevansi, dan aplikabilitas. Dari 11
artikel yang ditelaah kritis, didapatkan bahwa beta-blocker dapat berperan sebagai anti-remodelling
melalui peningkatan fungsi jantung sebagaimana terlihat pada kenaikan ejection fraction (EF),
penurunan left ventricular end systolic volume (LVESV) dan left ventricular end diastolic volume
(LVEDV) pada pasien gagal jantung.
Kata Kunci: penyekat beta, anti-remodelling, gagal jantung

Beta-Blocker as Anti-Remodeling Therapy in Heart Failure

Abstract
Cardiovascular diseases still become the leading cause of death in the world. All over the
world, there are approximately 50 million deaths every year caused by cardiovascular diseases.
Heart failure is known as one of cardiovascular diseases that frequently happened. In heart failure
state, there is a cell remodeling condition that implicated to lowering heart pump function. As the
development progress of cardiovascular researches, beta-blocker has also been studied for its use
as anti-remodeling therapy. Up to now, studies and researches related to that topic are still being
conducted. This paper made to acknowledge beta-blocker as anti-remodeling therapy in heart
failure. Structured PubMed search was conducted and yielded 93 articles; whereafter the inclusion
and exclusion criteria were applied, 25 articles remained. After reading the full texts, 11 articles
were appraised concerning its validity, relevance, and aplicability. From 11 articles appraised, it
was known that beta-blocker could be acted as anti-remodeling therapy by improving the heart
function as shown by the increase of EF and decrease of LVESV and LVEDV in heart failure
patients on those studies.
Keywords: Beta-blocker, Anti-remodelling, heart failure

56
Vol. 3, No. 1, April 2015 Penyekat Beta sebagai Terapi Anti-Remodeling

Pendahuluan kerja jantung. Seiring dengan kemajuan penelitian


Di seluruh dunia, terdapat sekitar 50 juta di bidang kardiovaskular, penyekat beta juga
kematian akibat penyakit kardiovaskular setiap telah diteliti penggunaannya sebagai terapi anti-
tahunnya dengan 39 juta di antaranya berasal dari remodelling.
negara berkembang. Pada tahun 2008, kematian
akibat penyakit kardiovaskular mencapai 7,7 juta. Ilustrasi Kasus
WHO memprediksikan bahwa pada tahun 2030 Tn. D, 47 tahun, datang ke unit gawat darurat
kematian akibat penyakit jantung akan terus dengan keluhan sesak napas yang memberat
meningkat serta menempati peringkat pertama sejak tiga hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak
penyebab kematian di dunia (14,2%).1 Menurut napas sudah dirasakan sejak satu tahun terutama
Departemen Kesehatan Republik Indonesia bila sedang melakukan aktivitas yang mereda bila
tahun 2010, penyakit kardiovaskular menempati beristirahat. Pasien mengidap hipertensi sejak
urutan pertama dari sepuluh penyakit terbanyak sepuluh tahun yang lalu. Berdasarkan keluhan dan
di Indonesia. Gagal jantung merupakan penyakit pemeriksaan yang dilakukan, pasien didiagnosis
kardiovaskular yang sering terjadi dengan infark sebagai gagal jantung New York Heart Association
miokard sebagai penyebab utama gagal jantung. (NYHA) functional class III et causa penyakit
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007, jantung hipertensi. Terapi yang diberikan adalah
didapatkan kematian akibat penyakit tersebut furosemid, kaptopril 3x12,5 mg, amlodipin 1x5
mencapai 5,1%.2 mg, asam asetilsalisilat 1x80 mg, isosorbid dinitrat
Gagal jantung merupakan sindrom kompleks 3x5 mg, dan potasium klorida 3x600 mg. Pasien
yang ditunjukkan dengan gejala seperti sesak bertanya apakah keadaan jantungnya dapat
napas saat beraktivitas dan membaik saat diperbaiki melalui pengobatan tersebut.
beristirahat, tanda retensi cairan berupa kongesti
pulmoner, edema ekstremitas, serta abnormalitas Pertanyaan Klinis
struktur dan fungsi jantung.3 Keadaan tersebut Apakah penyekat beta sebagai monoterapi
berhubungan dengan penurunan fungsi pompa maupun kombinasi dengan ACE-inhibitor dapat
jantung. Penurunan fungsi pompa jantung dapat berperan sebagai terapi anti-remodelling pada
terjadi akibat infark miokard, hipertensi kronis, gagal jantung?
dan kardiomiopati. Dalam keadaan infark miokard,
hipertensi kronis, dan kardiomiopati, jantung Strategi Pencarian
mengalami remodelling sel melalui berbagai Pada tanggal 9 September 2012, dilakukan
mekanisme biokimiawi yang kompleks dan pencarian melalui PubMed menggunakan kata
akhirnya menurunkan fungsi jantung. Tatalaksana kunci: beta-blocker, ACE-inhibitor, dan heart failure
utama gagal jantung ialah mengurangi beban kerja therapy or anti-remodelling.” Pemilihan pertama
jantung penggunaan diuretik dan menghambat berdasarkan judul dan abstrak menggunakan kriteria
remodeling sel dengan ACE-inhibitor.4 Kedua jenis eksklusi dan kriteria inklusi. Dari 25 artikel full text
terapi tersebut terbukti meningkatkan fungsi serta yang didapatkan, digunakan 11 artikel (Gambar 1).

57
Hilman Zulkifli Amin, Irsan Hasan eJKI

Gambar 1. Flowchart Pencarian Artikel

Telaah Kritis untuk validitas dan relevansi dihitung untuk memilih


Penulis membaca 11 artikel menggunakan urutan kegunaan artikel.
kriteria validitas dan relevansi (Tabel 1). Skor total

58
Tabel 1. Skor Telaah Kritis Diurutkan Berdasarkan Kegunaan

Kriteria Colucci Bristow Krum Packer Kolias ANZ RESOLVD McKelvie Kasama Kubo Bellenger
WS, et al MR, et al H, et al M, et al TJ, et Heart investigators RS, et al S, et al T, et al NG et al
al Failure
Study design + + + + + + + + + + +
Vol. 3, No. 1, April 2015

Number of patients + + - + + + + + - - -
Setting + + + + + + + + - + +
Selection + + + + + + + + + + +
Standardisation + + + + + + + + + + +
Blinding + + + + + + + + - + +
Sufficient follow up + + + + + + + + + + +
Completeness of data - - - - + - - - - - -
Validity score 7 7 6 7 7 6 7 7 4 5 6
Patient + + + + + + + + + + +

59
Intervention + + + + + + + + + + +
Comparison + + + + + + + + + + +
Outcome + + + + + + + + + + +
Relevance score 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Power + + - + + + + + + + +
Measurement of + + + + + + + + + + +
outcome
Level of evidence 1b 1b 1b 1b 1b 1b 1b 1b 1b 1b 1b
+: baik, -: tidak mencukupi, N/A: tidak terdapat informasi,
Penyekat Beta sebagai Terapi Anti-Remodeling
Hilman Zulkifli Amin, Irsan Hasan eJKI

Hasil risiko mortalitas hingga 73% (p<0,001). Secara


Colucci et al5 melakukan studi pada 366 umum, karvedilol aman dan efektif.
pasien yang datang dengan gagal jantung ringan Studi yang dilakukan oleh Krum et al7 bertujuan
sesuai kriteria yang ditentukan pada studi ini untuk mengetahui peran karvedilol sebagai terapi
yaitu dengan LVEF <0,35, mengalami gangguan pada gagal jantung ringan dan sedang. Dari 56
fungsional minimal (ditentukan dari tes berjalan subjek, 7 orang tidak lolos tahap seleksi awal,
450-550 m selama 6 menit), dan menerima terapi sehingga total subjek hanya 49 orang. Setelah
standar optimal seperti ACE-inhibitor. Selanjutnya, itu, dilakukan double-blind randomisasi untuk
dilakukan randomisasi secara double-blind untuk menentukan subjek yang menerima karvedilol dan
menerima karvedilol (n=232) atau plasebo (n=134). plasebo. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat
Penelitian ini merupakan studi follow up peningkatan indeks stroke volume yang signifikan
selama 12 bulan, dengan pemantauan pada pada pemberian karvedilol dibandingkan plasebo
bulan ke-4, ke-6, ke-9, dan ke-12, untuk melihat yaitu +10,4 versus -0,4 mL/m2 (p=0,015). Terdapat
peran karvedilol dalam menghambat progresivitas pula peningkatan EF dan penurunan mean arterial
gagal jantung. Gambaran primer progresivitas pressure (MAP) masing-masing +6,5 versus -0,04
gagal jantung dilihat dari kematian, perawatan unit (p=0,005) dan -11,4 versus 5,3 mmHg (p<0,001).
intensif, dan penambahan pengobatan akibat Secara klinis didapatkan perbaikan kelas fungsional
gagal jantung. Gambaran sekunder progresivitas menurut NYHA pada pemberian karvedilol dari
gagal jantung dilihat dari penurunan left ventricular 2,8 menjadi 1,9 (p<0,001).7 Walaupun demikian,
ejection fraction (LVEF), skor gagal jantung, dan pada beberapa subjek didapatkan rasa pusing dan
tampilan klinis secara umum. Dari gambaran tanda blok AV yang memerlukan penyesuaian dosis
primer progresivitas gagal jantung, terjadi penyekat beta.
perburukan pada 20,9% (28/134) subjek yang Packer et al8 melakukan penelitian yang
menerima plasebo dan 11% (25/232) subjek yang bertujuan mengetahui peran karvedilol sebagai
menerima karvedilol (CI 95%=0,32 to 0,85;p=0,008; terapi gagal jantung dengan melibatkan
RR=0,52). Gambaran sekunder progresivitas 2,289 subjek. Setelah dilakukan double-blind
gagal jantung menunjukkan peningkatan LVEF randomisasi, 1.133 subjek masuk pada grup
lebih besar pada grup karvedilol dibandingkan plasebo dan 1.156 subjek masuk pada grup
dengan plasebo (p<0,001). Penggunaan karvedilol karvedilol. Selanjutnya dilakukan follow up selama
bersifat independen terhadap karakteristik pasien 10 bulan. Grup karvedilol memiliki risiko mortalitas
(usia, jenis kelamin, ras, penyebab gagal jantung, lebih rendah akibat penyakit jantung yaitu sebesar
dan keadaan klinis, yang terbukti menurunkan 27% (p=0,00002) dan waktu perawatan di rumah
kemungkinan progresivitas gagal jantung serta sakit 40% lebih rendah dibandingkan plasebo
meningkatkan fungsi jantung yang terlihat pada (p=0,0009). Meskipun demikian, didapatkan
perannya dalam kenaikan LVEF. kejadian lain pada grup placebo sebanyak 516
Bristow et al6 melakukan penelitian untuk subjek (45,5%) dan 451 subjek (39%) pada grup
mengetahui penyesuaian dosis karvedilol dalam karvedilol. Kejadian tersebut berupa perburukan
peningkatan fungsi ventrikel kiri dan survival rate gagal jantung, kematian mendadak, syok
pasien gagal jantung. Studi tersebut melibatkan kardiogenik, dan ventrikel takikardia. Pada grup
345 pasien gagal jantung sesuai dengan kriteria karvedilol kejadian tersebut lebih sedikit (p<0,05).
inklusi dan eksklusi penelitian. Setelah itu dilakukan Kejadian tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut
double blind randomisasi menjadi empat grup yaitu apakah merupakan efek terapi atau merupakan
grup plasebo, karvedilol 6,25 mg (dosis rendah), perburukan keadaan klinis pasien.
12,5 mg (dosis sedang), dan 25 mg (dosis tinggi). Kolias9 melakukan studi untuk mengetahui
Didapatkan bahwa penyesuaian dosis karvedilol peran metoprolol sebagai anti-remodeling pada
berperan dalam meningkatkan fungsi ventrikel kiri pasien gagal jantung sesuai dengan kriteria inklusi
yaitu pada grup plasebo sebesar 2 unit ejection dan eksklusi penelitian ini. Studi yang melibatkan
fraction (EF), karvedilol 6,25 mg sebesar 5 unit 149 subjek dilakukan double-blind randomisasi
EF, 12,5 mg sebesar 6 EF, dan 25 mg sebesar menjadi tiga grup yaitu plasebo (n=53), metoprolol
8 EF (p<0,001). Angka mortalitas kasar masing- dosis tinggi 200 mg (n=48), dan metoprolol dosis
masing grup adalah 15,5%, 6%, 6,7%, dan 1,1% rendah 50 mg (n=48). Pada akhir follow-up,
(p<0,001). Bila ketiga grup karvedilol dilakukan didapatkan bahwa metoprolol dosis tinggi dapat
analisis multivariat, terbukti dapat menurunkan mengurangi LVESV 14 mL/m2 dan peningkatan EF

60
Vol. 3, No. 1, April 2015 Penyekat Beta sebagai Terapi Anti-Remodeling

sebanyak 6% baik terhadap plasebo dan ambang untuk C+E+M (p≤0,01). Perubahan LVESV
dasar penelitian (p<0,05). Pada metoprolol dosis +22,9±5,8 mL untuk C/E, +11,9±9,1 mL untuk C+E,
rendah didapatkan pengurangan relatif LVESV bila +6,0±5,7 mL untuk C+E/E+M, dan −16,5±7,0 mL
dibandingkan dengan ambang dasar penelitian, for C+E+M (p≤0,001). Perubahan EF +0,01±0,01
namun tidak dengan plasebo. Selain itu, terdapat untuk C/E, +0,01±0,01 untuk C+E, +0,03±0,01
peningkatan EF sebanyak 4% baik terhadap untuk C+M/E+M, dan +0,05±0,01 untuk C+E+M
ambang dasar penelitian maupun plasebo (p<0,05). (p≤0,0001). Kombinasi ketiga jenis obat sekaligus
Sebuah grup studi Australia-New Zealand memberikan manfaat terapi yang paling baik.
(ANZ) Heart Failure Collaborative Group, Studi Kasama et al13 terhadap 30 pasien yang
melakukan penelitian untuk mengetahui peran mengalami gagal jantung dan LVEF <40% dan
karvedilol sebagai anti-remodelling pada gagal 10% orang normal, dilakukan untuk mengetahui
jantung yang melibatkan 415 pasien.10 Dilakukan peran karvedilol sebagai terapi anti-remodelling.
double-blind randomisasi menjadi dua grup yaitu Studi tersebut tidak menggunakan double-blind
grup karvedilol (n=207) dan plasebo (n=208). Studi randomisasi. Pasien yang datang pada awalnya
follow up selama 6 bulan menunjukkan hasil berupa diberikan terapi gagal jantung standar, setelah
peningkatan EF sebesar 5,2% pada grup karvedilol itu grup perlakuan diberikan karvedilol (n=30)
dibandingkan plasebo (95% CI = 3,7% to 6,8%). lalu di-follow up selama 12 bulan untuk melihat
Selain itu, juga didapatkan penurunan LVEDV dan peningkatan fungsi jantung. Dari studi ini didapatkan
LVESV masing-masing sebesar 1,3 mm (p=0,048) hasil berupa penurunan LVEDV (206+33 mL)
dan 2,6 mm (p=0,0004). dan LVESV (137+23 mL) (p<0,001). Selain itu,
Studi yang dilakukan The Randomized didapatkan pula peningkatan EF sebanyak (33+6
Evaluation of Strategies for Left Ventricular mL) (p<0,001).
Dysfunction Pilot Study (RESOLVD) Investigator Kubo et al14 meneliti 21 pasien gagal
terhadap 426 pasien gagal jantung bertujuan jantung yang telah menerima pengobatan ACE-
untuk mengetahui peran metoprolol sebagai anti- inhibitor sesuai kriteria inklusi dan eksklusi
remodelling dengan melihat volume dan fungsi penelitian ini. Setelah itu dilakukan double-blind
ventrikel kiri serta aktivasi neurohormonal.11 randomisasi menjadi 2 grup yaitu grup karvedilol
Dilakukan double-blind randomisasi dalam dua dan metoprolol. Studi tersebut dilakukan untuk
grup, yaitu grup metoprolol dan plasebo. Kedua melihat peran penyekat beta dalam harmonisasi
grup tersebut di-follow up hingga 24 minggu. Pada ritme jantung yang berperan pada pencegahan
grup metoprolol, angka mortalitas lebih sedikit kematian mendadak dan progresifitas penyakit.
bila dibandingkan plasebo yaitu 8 (3,7%) dan 17 Harmonisasi ritme tersebut dievaluasi melalui
(8,1%). Pada grup metoprolol terdapat peningkatan modulation of muscle sympathetic nerve activity
signifikan pada fungsi ventrikel kiri yaitu berupa variability (MSNA). Evaluasi dilakukan sebelum dan
penurunan LVEDV (+6+61 mL, versus +23+65 mL sesudah bulan ke-4 penambahan terapi penyekat
[plasebo]; p<0,01) serta LVESV (-2+51 mL, versus beta. Dari studi ini didapatkan bahwa penyekat
+19+55 mL [plasebo]; p<0,001). Selain itu, terdapat beta meningkatkan nilai rerata (dari 0,00 ke 0,50
peningkatan EF pada grup metoprolol sebesar Hz; 5,2±0,8 ke 6,8±1,2 U2; p<0.001) dan pada
2,4% (p=0,001). kekuatan spektra harmonik MSNA yang melewati
McKelvie et al12 melakukan studi terhadap 426 interval frekuensi 0,1–0,22 Hz (dari 0,48±0,10 ke
pasien gagal jantung untuk melihat peran enalapril 1,50±0,32 U2, F=12.2; p<0,001). Secara umum,
(E), kandesartan (C), dan metoprolol (M) sebagai kedua jenis obat memiliki efek yang sama dalam
monoterapi dan kombinasi terapi diantaranya. meningkatkan modulasi MSNA.
Sebanyak 426 pasien dilakukan double-blind Studi yang dilakukan Bellenger NG et al15
randomisasi pada grup subjek C/E, vs C+E, versus terhadap 34 pasien gagal jantung dan disfungsi
C+M/E+M, versus C+E+M. Berdasarkan desain sistolik ventrikel bertujuan untuk melihat peran
penelitian ini, tidak ada pemberian monoterapi karvedilol sebagai terapi anti-remodelling. Studi
M pada subjek. Selanjutnya dilakukan follow follow up ini dilakukan selama 6 bulan. Subjek
up selama 43 minggu sekaligus mengevaluasi dilakukan double-blind randomisasi menjadi 2
EF, volume kardiak, dan keadaan klinis pasien. grup yaitu grup karvedilol dan plasebo. Hasilnya
Hasil dari penelitian ini yaitu perubahan LVEDV menunjukkan karvedilol menurunkan LVEDV dari
+29,4±6,4 mL untuk C/E, +16,6±10,4 mL untuk 139 menjadi 131 mL/m2 (p=0,001). Begitu pula
C+E, +19,7±6,5 mL for C+M/E+M, and −6,4±7,5mL pada LVESV terjadi penurunan signifikan bila

61
Hilman Zulkifli Amin, Irsan Hasan eJKI

dibandingkan plasebo sebesar 9% (100 to 91 ml/ fungsi jantung.


m2, p=0,0004). EF juga meningkat 9% (dari 31% ke Studi yang dilakukan Packer et al8 juga
34%, 3% absolut, p=0.008). menunjukkan hasil positif pada pemberian
karvedilol dalam menurunkan risiko mortalitas
Pembahasan (p=0,00002) dan lama perawatan (p=0,0009).
Dari semua studi yang telah ditelaah kritis, Meskipun demikian, pada studi ini juga didapatkan
seluruhnya valid dan sesuai untuk diaplikasikan dalam efek samping terapi yang serius seperti perburukan
menjawab pertanyaan klinis kami. Studi Colucci et gagal jantung, kematian mendadak, syok
al5 meneliti peran karvedilol dalam menghambat kardiogenik, dan ventrikel takikardia. Efek samping
progresivitas gagal jantung. Berdasarkan studi tersebut perlu ditelaah lebih lanjut, apakah
tersebut, karvedilol terbukti dapat menghambat memang merupakan efek samping terapi atau
progresivitas gagal jantung dan meningkatkan terkait keadaan klinis pasien. Pada grup karvedilol,
fungsi jantung. Hal tersebut terlihat dari CI 95%=0,32 efek samping serius lebih sedikit bila dibandingkan
to 0,85; p=0,008; RR=0,52. Penelitian ini sesuai dengan grup plasebo (p<0,05).
dengan studi Bristow et al,6 yang menyatakan Studi Kolias et al9 bertujuan mengetahui
bahwa karvedilol dapat menurunkan risiko mortalitas peran metoprolol sebagai terapi anti-remodeling,
hingga 73% (p<0,001). Studi Kasama et al13 juga terbukti dengan penurunan LVESV 14 mL/m2
menunjukkan hal yang sama terkait peran karvedilol dan peningkatan EF sebanyak 6% baik terhadap
dalam meningkatkan fungsi jantung, khususnya plasebo dan ambang dasar penelitian secara
sebagai agen anti-remodelling. Pada penelitian ini, signifikan (p<0,05). Hal tersebut sesuai dengan studi
terdapat keterbatasan berupa tidak lengkapnya data RESOLVD, yang menyatakan bahwa metoprolol
follow-up. Terdapat 1 orang pasien yang meninggal secara signifikan meningkatkan fungsi ventrikel kiri
dan tiga orang dirawat intensif dari subjek yang (p<0,001).11 Pada studi McKelvie et al,12 pemberian
sudah sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi metoprolol dalam bentuk kombinasi dengan enalapril
sebelum sempat dilakukan randomisasi. Meskipun dan kandesartan memberikan manfaat terapi pada
demikian dengan worst case scenario analysis dan gagal jantung yang paling baik.
tetap memperhitungkan semua kejadian selama Berdasarkan uraian di atas pasien kami
studi, diketahui karvedilol tetap mempunyai korelasi sesuai dengan studi yang ditelaah kritis, tetapi
dalam menghambat progresivitas gagal jantung perlu dilakukan penyesuaian data demografis
(p=0,002). menurut karakteristik pasien di Indonesia. Dapat
Pada studi Bristow et al,6 penyesuaian dosis diberikan terapi penyekat beta dosis rendah
karvedilol berperan dalam peningkatan fungsi seperti karvedilol 6,25 mg atau metoprolol 50 mg,
ventrikel kiri (p<0,001). Studi ini memperkuat baik dalam monoterapi maupun kombinasi dengan
bukti peran karvedilol dalam meningkatkan fungsi ACE-inhibitor yang terbukti efektif sebagai terapi
jantung dan menghambat progresivitas gagal anti-remodelling pada keadaan gagal jantung.
jantung khususnya sebagai agen anti-remodeling Saat ini, preparat karvedilol dan metoprolol telah
sebagaimana dipaparkan pada penelitian Krum et tersedia di Indonesia. Selanjutnya diperlukan studi
al7 dan ANZ Heart Failure.10 lebih lanjut mengenai dosis optimal, efek samping,
Studi Krum et al7 berusaha untuk mengetahui dan terapi kombinasi penyekat beta sebagai anti-
peran karvedilol sebagai terapi pada gagal jantung remodelling pada keadaan gagal jantung. Setelah
ringan dan sedang. Dari studi tersebut, terdapat itu diharapkan dapat dibuat rekomendasi dan
peningkatan indeks stroke volume yang signifikan acuan penggunaan penyekat beta sebagai bagian
pada pemberian karvedilol dibandingkan plasebo dari terapi anti-remodelling pada gagal jantung.
(p=0,015). Selain itu, secara klinis juga terbukti
secara signifikan bahwa karvedilol memperbaiki Kesimpulan
kelas fungsional gagal jantung sesuai dengan Dari 11 artikel yang ditelaah kritis, didapatkan
kriteria NYHA (p<0,0001). Hasil tersebut sesuai bahwa penyekat beta dapat berperan sebagai anti-
dengan studi Bellenger et al15 yang menunjukkan remodelling dalam pemberian tunggal maupun
karvedilol secara signifikan meningkatkan fungsi kombinasi dengan ACE-inhibiitor. Fungsi jantung
jantung. Hasil penelitian ini juga terkait dengan studi meningkat yang tampak pada kenaikan EF dan
Kubo et al14 yang menyatakan bahwa penyekat penurunan LVESV serta LVEDV pada pasien
beta berperan secara signifikan dalam peningkatan gagal jantung. Penyekat beta juga terbukti dapat
modulasi MSNA, dengan outcome peningkatan menurunkan risiko mortalitas pada gagal jantung

62
Vol. 3, No. 1, April 2015 Penyekat Beta sebagai Terapi Anti-Remodeling

Daftar Pustaka 9. Kolias TJ, Colucci WS, Adams KF, Armstrong WF,
1. WHO. Media centre for cardiovascular disease Ghali JK, Gottlieb SS. Metoprolol reverses left
[Internet]. Diakses 9 September 2012. Diunduh dari: ventricular remodeling in patients with asymptomatic
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/ systolic dysfunction. Circulation Journal.
en/index.html. 2007;116:49-56.
2. Atsari AG. Potensi human adult mesenchymal stem 10. ANZ Heart Failure Investigators. Left ventricular
cells sebagai terapi pencegahan remodeling pada remodeling with carvedilol in patients with congestive
stadium pemulihan infark miokard. Jurnal Ilmiah heart failure due to ishemic heart disease. Journal of
Mahasiswa Kedokteran Indonesia. 2012;I:24-5. American College of Cardiology. 2007;29:1060-6.
3. Dumitru I. Heart failure [Internet]. Diakses 9 11. The RESOLVD Investigators. Effects of metoprolol in
September 2012. Diunduh dari: http://emedicine. patients with ischemic and dilated cardiomyopathy:
medscape.com/article/163062-overview. the randomized evaluation of strategies for left
4. European Society of Cardiology. Guidelines of ventricular dysfunction pilot study. Circulation
heart failure [Internet]. Diakses 9 September 2012. Journal. 2007;101:378-84.
Diunduh dari: www.escardio.org/guidelines. 12. McKelvie RS, Rouleau JL, White M, Afzal R, Young
5. Colucci WS, Packer M, Bristow MR, Gilbert M, Cohn JB, Maggioni PA, et al. Comparative impact of
JN, Fowler MB, et al. Carvedilol inhibits clinical enalapril, candesartan, or metoprolol alone or in
progression in patients with mild symptoms of heart combination on ventricular remodeling in patients
failure. Circulation Journal. 2006;94:2800-6. with congestive heart failure. European Heart
6. Bristow MR, Gilbert EM, Abraham WT, Adams KF, Journal. 2008;24:1727-34.
Fowler MB, Herschberger RE. Carvedilol produce 13. Kasama S, Toyama T, Hatori T, Sumino H, Kumakura
dose-related improvements in left ventricular H, Takayama Y. Evaluation of cardiac sympathetic
function and survival in subjects with chronic heart nerve activity and left ventricular remodeling in
failure. Circulation Journal. 2006;94:2807-16. patients with dilated cardiomipathy on the treatment
7. Krum H, Sackner-Bernstein JD, Goldsmith RL, Kukin containing carvedilol. European Heart Journal.
ML, Shwartz B, Penn J, et al. Double-blind placebo- 2007;28:989-95.
controlled study of long-term efficacy of carvedilol in 14. Kubo T, Azevedo ER, Newton GE, Picton P, Parker
patients with severe chronic heart failure. Circulation JD, Floras JS. Beta-blockade restores muscle
Journal. 2007;92:1499-506. sympathetic rhythmicity in human heart failure.
8. Packer M, Fowler MB, Roecker EB, Coats AJ, Katus Circulation Journal. 2011;75:1400-8.
HA, Krum H, et al. Effect of carvedilol on the morbidity 15. Bellenger NG, Rajappan K, Rahman SL, Lahiri A,
patients with severe chronic heart failure: result of Raval U, Webster J. Effects of carvedilol on left
the carvedilol prospective randomized cumulative ventricular remodeling in chronic stable heart failure:
survival. Circulation Journal. 2007;106:2194-9. a cardiovascular magnetic resonance study. Heart.
2007;90:760-4.

63

Anda mungkin juga menyukai