PENDAHULUAN
Pada studi penyakit yang dilakukan oleh Global Burden, penyakit jantung
koroner merupakan penyebab utama kematian didunia tercatat 1,4 juta kematian yang
terjadi di negara maju dan 5,7 juta kematian dinegara berkembang(Global Burden,
2012). Menurut WHO pada tahun 2012 diperkirakan 17,5 juta orang meninggal
karena penyakit jantung, mewakili 31 % dari seluruh kematian global. Dari kematian
ini diperkirakan 7,4 juta karena penyakit jantung koroner jika tren saat ini dibiarkan
terus menerus, pada tahun 2030 diperkirakan 23.600.000 orang akan meninggal
akibat penyakit kardiovaskuler ( WHO, 2012). Di negara UK tercatat 80.000 orang
meninggal tiap tahunnya karena penyakit ini, sedikitnya 1 dari 5 orang laki-laki dan 1
dari 7 orang wanita meniggal karena penyakit jantung koroner(Townsend et
al.,2012).
1
2
Penyakit jantung koroner (PJK), juga disebut penyakit arteri koroner. Penyakit
jantung koroner terjadi ketika adanya plak di dalam arteri koroner. Arteri
menyediakan darah kaya oksigen kepada otot jantung. Plak terdiri dari lemak,
kolesterol, kalsium dan zat-zat lainnya yang ditemukan dalam darah. Seiring waktu,
plakat mengeras dan menyempit arteri, mengurangi aliran darah ke otot
jantung(Philip et al.,2007).
Aliran darah lebih cepat adalah akibat dari tingkat jantung yang lebih cepat
karena adanya sumbatan dalam arteri koroner. Ketika kebutuhan oksigen otot jantung
tidak terpenuhi ,Aliran darah ke daerah otot jantung berhenti sehinggaseketika daerah
jantung yang kehilangan semua aliran darah akan berhenti bekerja(Michael Jay,
2015).
Penyakit jantung koroner dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:Silent
Myocardial IschemiaAngina pectoris stabil (STEMI), Angina pectoris tidak stabil
3
(NSTEMI) terjadi nyeri lebih bersifat progresif dengan frekuensi yang meningkat dan
sering terjadi saat istirahat, dan Infark Miokard Akut ( IMA) (Juwono,2005).
Prinsip dari pengobatan jantung koroner adalah mengembalikan aliran darah
koroner dengan trombolitik untuk menyelamatkan jantung dari infark miokard,
membatasi luas infark miokard dan mempertahankan fungsi jantung. Menurut The
American Heart Association with the International Liaison Committe on resuscitation
(ILCOR) dalam pedomannya bahwa tujuan utama dari pasien jantung koroner
adalalah mengurangi nekrosis myokardial pada pasien dengan berlanjutnya infark,
mencegah kejadian-kejadian penting dari efek yang mungkin merugikan (kematian,
nonfatal infark miokard, dan kebutuhan untuk revaskularisasi) dan segera defibrilasi
bila terdapat ventricular fibrillattion (VF). Adapun beberapa obat yang sering dipakai
dalam pengobatan jantung koroner terapi jangka panjang seperti, aspirin untuk
mengurangi ruptur plak karena bekerja pada jalur siklooksigenase yang menghambat
agregasi trombosit ,β-bloker untuk memperbaiki prognosis, obat penghambat ACE
(Angiotensin Converting Enzym) yang dapat menurunkan massa ventrikel kiri
sehingga menjadi normal kembali, dan statin sebagai menurunkan kadar lemak dan
kolesterol yang menurut penelitian bahwa adanya hubungan antara tingginya
kolesterol darah dengan penyakit jantung koroner. Terdapat banyak bukti bahwa
terapi penurunan kolesterol pada pasien dapat menurunkan angka kejadian vaskular
dan kematian contohnya adalah golongan statin(Depkes RI, 2006).