Anda di halaman 1dari 4

Perubahan Sosial

1. Bentuk-bentuk perubahan sosial:


- direncanakan dan tidak direncanakan
1) Perubahan direncanakan/perubahan yang dikehendaki : perubahan yang
diproses melalui suatu program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu
perubahan tertentu.
Contoh : program Keluarga Berencana (KB) untuk menghasilkan keluarga
sejahtera. Pelaku perubahan (agent of change) : pihak-pihak yang menghendaki
perubahan.

2) Perubahan tidak direncanakan/perubahan yang tidak dikehendaki :


perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan
pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial
yang tidak diharapkan masyarakat.
Contoh :
a. PHK mednyebabkan pengangguran meningkat dengan pesat
b. Penggunaan mesin pertanian memicu berkembangnya sikap individualis

- evolusi dan revolusi (bentuk perubahan sosial), teori siklus dan


teori linear
1) Perubahan lambat (evolusi)
Contoh :
Perkembangan sistem berburu dan meramu ke sistem pertanian modern.
Perkembangan masyarakat dari primitif ke tradisional, kemudian menjadi
masyarakat modern sesuai dengan perkembangan teknologi.
2) Perubahan cepat (revolusi)
*Revolusi : perubahan yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-
dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.
Contoh : Revolusi Mesir.

Revolusi mencoba untuk menempatkan pemerintahan baru.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat terjadi:


a. Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus
ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan
tersebut.
b. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu
memimpin masyarakat tersebut.
c. Pemimpin mana dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat untuk
kemudian merumuskan sera menegaskan rasa tidak puas menjadi program dan
arah gerakan.
d. Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat.
Artinya adalah bahwa tujuan tersebut terutama sifatnya kongkrit dan dapat
dilihat oleh masyarakat. Di sampin itu diperlukan juga suatu tujuan yang
abstrak, misalnya perumusan sesuatu ideologi tertentu.
e. Harus ada momentum, yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah
tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan.

a. Teori Siklus
- Perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang.

Teori Siklus Ibnu Khaldun (1332-1406)


Ibnu Khaldun, dalam bukunya Muqaddimah, membuat teori tentang tahapan
timbul tenggelamnya suatu negara atau sebuah peradaban menjadi lima tahap,
yaitu:
1. Tahap sukses, dimana otoritas negara didukung oleh masyarakat (ashabiyyah)
yang berhasil menggulingkan kedaulatan dari dinasti sebelumnya.
2. Tahap tirani, dimana penguasa berbuat sekehendaknya pada rakyatnya. Nafsu
untuk menguasai menjadi tidak terkendali.
3. Tahap sejahtera, ketika kedaulatan telah dinikmati. Segala perhatian penguasa
tercurah pada usaha membangun negara.
4. Tahap tentram dan damai, dimana penguasa merasa puas dengan segala
sesuatu yang telah dibangun para pendahulunya.
5. Tahap kemewahan, dimana penguasa menjadi perusak warisan
pendahulunya, pemuas hawa nafsu dan kesenangan. Pada tahap ini, negara
tinggal menunggu kehancurannya.

Teori Siklus Oswald Spengler (1880-1836)


Oswald Spengler, dalam bukunya The Decline of The West, 1918, meyakini
adanya kesamaan dasar dalam sejarah kebudayaan besar dunia, sehingga
memungkinkan ia dapat memprediksi secara umum tentang jalannya sejarah
masa depan (the course of future history). Predeksi Spengler terutama
menyatakan bahwa kebudayaan Barat telah menemui ajalnya (doom), setelah ia
melihat awal dan berakhirnya kebudayaan Barat (the beginning of the end).
Spengler meramalkan keruntuhan Eropa. Ramalan itu didasarkan atas
keyakinan bahwa gerak sejarah ditentukan oleh hukum alam.
Ia percaya bahwa setiap kebudayaan berlangsung melalui sebuah siklus mirip
dengan siklus kehidupan organisme. Kebudayaan dilahirkan, tumbuh kuat
(grow strong), melemah (weaken), dan akhirnya mati (die).
Oswald Spengler berpandangan bahwa setiap peradaban besar mengalami
proses kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan. Proses perputaran itu memakan
waktu sekitar seribu tahun.
1. struktural dan proses, dst
2. Faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial
3. Faktor internal dan eksternal penyebab perubahan sosial

Modernisasi dan Globalisasi


- dampak modernisasi
- dampak globalisasi
- weternisasi
- materialisme, sekularisme, sekularisme, hedonisme

Anda mungkin juga menyukai