Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JURNAL REPORT

PERBEDAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN


PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
REALISTIK (PMR) DENGAN PEMBELAJARAN BIASA DI
KELAS XIII SMP TRIJAYA MEDAN T.P.2014/2015

OLEH:

NAMA : Khairul Arifin

NIM : 5172230003

JURUSAN : Teknik elektro

PRODI : Pendidikan Teknik Elektro

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018

1
DAFTAR ISI

I. DAFTAR ISI ............................................................................... i


II. PENDAHULUAN .......................................................................................
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................1
III. RINGKASAN
Kajian pustaka ..............................................................................................2
Metode penelitian .........................................................................................5
Hasil dan pembahasan
A. Hasil ......................................................................................................6
B. pembahasan ...........................................................................................8
Kesimpulan .................................................................................................9
Saran ............................................................................................................9
IV. KELEBIHAN PENELITIAN .....................................................................9
V. KELEMAHAN PENELITIAN ....................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................11

2
I. PENGANTAR
A. Pendahuluan
Matematika adalah ilmu yang secara langsung atau tidak langsung memiliki
pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. Melihat
pentingnya peran matematika seharusnya pelajaran ini menjadi pelajaran yang
menyenagkan. Namun kenyataan yang terjadi banyak sisiwa mengalami kesulitan
dalam pelajaran matematika. (Bambang .2008:6)

“Salah satu faktor penyebab matematika dianggap pelajaran yang sulit


adalah karakteristk matematika yang bersifat abstrak, logis, sistematis, dan
penuh dengan lambang-lambang dan rumus yang membingungkan serta
matematika itu penuh dengan hitungan”.

Reaksi berantai ini semakin memperkuat bahwa “ Matematika adalah pelajaran


yang sulit”. Hal inilah yang menyebabkan siswa kurang mengikuti pelajaran
matematika di sekolah akibatnya hasil belajar yang dicapai siswa dalam materi
pelajaran matematika menjad rendah.

B. Rumusan Masalah
1. Siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit karena
matematika yang bersifat abstrak, logis, sistematis, dan penuh dengan
lambang-lambang dan rumus serta di penuhi dengan hitungan
2. Pondasi dasar dalam materi tidak terlalu kuat
3. Model pembelajaran yang kurang baik

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil pembelajaran siswa menggunakan
pendekatan pembelajaran matematika realistik (PMR) dengan
pembelajaran biasa

3
II. RINGKASAN
KAJIAN PUSTAKA
Menurut kompas (2013), data yang diperoleh dari UNESCO pada tahun 2013
bahwa indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 berdasarkan penilaian EDI
(Education Depelopment Index) atau index pembangunan pendidikan.
Menurut Abdurrahman (2009:252) menyatakan bahwa:
“ Rendahnya hasil pembelajaran mtematika disebabkan karena kebanyakan
sisiwa menganggap matematika itu sulit, kesulitan itu terjadi karena tidak
mengertinya materi, karena pondasi dasara mereka tentang materi itu tidak
terlalu kuat.
Itu artinya ada sesuatu yang tidak sesuai dengan metode pembelajaran yang
ada di indonesia. Proes belajar merupakan inti dari pendidikan di sekolah. Agar
pendidikan berjalan dengan benar maka perlu di lakukan pembaharuan dalam
kegiatan mengajar. Dalam praktiknya tidak ada model pembelajaran yang baik
di antara yang lainnya, karena masing-masing model pembelajaran dapat
dirasakan baik apabila telah diuji cobakan untuk mengajar materi tertentu.
Pembelajaran yang tepat itu haruslah memperhatikan kondisi siswa, materi bahan
ajar, fasilitas media yang tersedia dan kondisi guru itu sendiri.
Trianto (2009:22) menyatakan “ Setiap model pembelajaran mengarahkan
kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik
sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai”.
Strategi pembelajaran yag digunakan selama ini dalam menyampaikan materi
masih dirasa kurang. Guru sebagai salah satu unsur pendidikan harus mampu
menciptakan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menarik.
Masalah yang sering muncul dalam pelajaran matematika di indonesia adalah
masih banyak guru yang melakukan proses pembelajaran matematika di sekolah
dengan pembelajaran biasa ( pendekatan konvesnsional), yakni guru secara aktif
mengajarkan materi matematika, kemudian memberi contoh dan latihan.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di SMP Tri Jaya Medan
diperoleh informasi bahwa cara guru mengajar masih cenderung maanggunakan
metode konvensional.

4
Selain itu didalam kelas guru jarang mengkaitkan konsep matematika dengan
pengalaman siswa secara nyata. Akibatnya sisiwa kurang mampu memahami
materi matematika yang bersifat abstrak.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan peran guru dalam
proses pembelajaran, agar pembelajaran tidak berpusat pada guru, dan sisiwa juga
berperan aktif. Maka guru perlu memilih model pembelajaran yang memerlukan
keterlibatan sisiwa secara aktif dan dapat menumbuhkan respon positif dalam
proses pembelajaran sehingga tujuan pemebelajaran dapat tercapai. Salah satu
pendekatan dalam matematika yang mudah dipahami dan dapat memberikan
kesempatan kepda sisiwa untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika
melalui eksplorasi masalah-masalah nyata adalah pendekatan Pembelajaran
Matematika Realistik (PMR).
pendekatan pembelajaran matematika realistik merupakan salah satu
pendekatan berorientasi pada aktivitas siswa dan dikembangkan untuk
mendekatkan matematika kepada siswa melalui pengalaman sehari-hari. Bila
dibandingkan dengan pembelajaran yang bersifat konvensional, pembelajaran
PMR memiliki keunggulan yaitu menggunakan masalah-masalah nyata dari
kehidupan sehari-hari sebagai titik awal pembelajaran matematika untuk
menunjukkan bahwa matematika itu dekat dengan kehidupan sehari-hari. Benda-
benda dan objek-objek yang akrab dengan kehidupan sehari-hari dijadikan alat
peraga. Melalui masalah kontekstual tersebut siswa dibimbing oleh guru secara
interktif menemukn sendiri apakah jawaban mereka benar atau salah. Dengan
demikian siswa dapat memahami konsep matematika dan proses belajar jadi
bermakna. Selain itu pembelajaran PMR dapat memberi peluang kepada siswa
untuk mengemukakan dan membahas suatu materi dengan pengalaman mereka,
yang diperoleh secra bekerja sama.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Kuasi eksperimen),
variabel bebas dalam penelitian ini digunakan pendekatan pembelajaran
matematika realistik dan pembelajaran biasa. Sedangkan variabel terikatnya
adalah hasil belajar siswa.

5
Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP Tri Jaya Medan yang
terdiri dari empat kelas. Sampel diambil secara acak (random sampling). Sampel
penelitian di ambil 2 kelas yaitu kelas eksprimen 1 (VIII-A) yang di ajarakan
dengan pendekatan pembelajaran matematika realistik sebanyak 28 siswa dan
kelas eksperimen ke 2 (VIII-B) yang di ajarkan menggunakan pelajaran biasa
sebanyak 38 siswa.
Teknik pengumpulan data adalah dengan tes dan wawancara. Instrumen tes
berupa tes objektif pilihan ganda dan diberikan kepada kedua sampel setelah
perlakuan. Tes yang digunakan harus memenuhi syarat butir instrumen. Uji coba
instrumn dilakukan di SMP Tri Jaya Medan. Untuk mengetahui baha instrumen
yang disusun telah memenuhi syarat maka dilakukan uji validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran dan daya beda tes.
Teknik analisis data yang digunakan untuk uji hipotesis adalah uji statistik t,
sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji normalits dan homogenitas. Uji
normalitas menggunakn lilifors dan uji homogenitas menggunakn uji F. Ha
diterima jika t hitung > t tabel dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. HASIL
Kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama kemudian dilakukan
pembelajaran dengan perlakuan yang berbeda yakni kelas eksperimen 1 (VIII-A)
diterapkan pendekatan pembelajaran matematika realistik (PMR) dan kelas
eksperimen ke 2 (VIII-B) diterapkan pembelajaran biasa . Di akhir pertemun di
berikan posttes untuk mengetahui hasil beljar matematika siswa dari kedua kelas.
Dari hasil pembelajaran postest diperoleh nilai rata-rata sebagai berikut:

Tabel 1. Data nilai postes kelas VIII-A dan kels VIII-B


No Statistika Kelas VIII-A Kelas VIII-B
1 N 28 30
2 Jumlah nilai 2140 1960
3 Nilai Rata-rata 76,40 65,33
4 S.baku 18,7999 20,7717

6
5 Varians 353,4392 431,4655

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar VIII-A = 76,40
yakni pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran matematika
realistik (PMR) lebih tinggi dari nilai rata-rata hasil belajar VIII-B = 65,33 yang
menggunkan pembelajaran biasa.
Kemudian analisis data denga uji statistik sebelumnya dilakukan uji
normalitas dan homogenitas sebagai syarat analisis uji t. Uji normlitas dilakukan
dengan uji liliefors dengan kriteria < t tabel dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,05.

Tabel 2. Hasil Uji normalitas dat dengan Liliefors


Posttes
Kelas
L hitung L tabel Keterangan
VIII-A 0,1056 0,161 Normal
VIII-B 0,1037 0,161 Normal

Dari tabel di atas dapat dismpulkan bahwa kedua kelompok sampel yakni
kelas VIII-A yang menggunakan pendekatan pembelajaran matemtika realistik
(PMR) dan kelas VIII-B yang menggunkan pembelajaran biasa berdistribusi
Normal.
Setelah uji normalitas kmudian selnjutnya uji Homogenitas pada kedua
sampel dengan uji F untuk mengetahui kesamaan varians kedua sampel.
Berdasarkan hasil uji homogenitas pada taraf signifikan 0,05 dan dk pembilang =
29 dan dk penyebut = 27 diperoleh nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≈ 1,90 dan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≈ 0,8192.
maka F hitung < F tabel sehingga terdapat perbedaan varians (homogen).
Setelah itu dilkukan uji Hipotesis menggunakan uji statistik t pada taraf
signifikan 0,05 dan 𝑑𝑘 = (𝑛1 + 𝑛2 − 2) = 56. hipotesis statistik adalah 𝐻𝑜 : 𝜇1 ≤
𝜇2 dan 𝐻𝑎 : 𝜇1 > 𝜇2.

7
Tabel 3. Perhitungan Uji Hipotesis Data Posttes
Rata-rata Nilai Posttes
Kelas
Kelas 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kesimpulan
pembelajaran
PMR
Biasa
76,43 65,33 2,128 1,672 𝐻𝑎 diterima

Dari hasil pengujian hipotesis dari nilai postes kelas VIII-A dan kelas
VIII-B di peroleh 𝐻𝑎 di terima yng menyatakan hasil belajar siswa yang
menggunkan pendekatan pembelajaran matematika realistik lebih tinggi dari pada
hasil belajar siswa dengan pembelajaran biasa di kelas VIII-B SMP Tri Jaya
Meedn T.P.2014/2015.

B. PEMBAHASAN
Kemampuan awal siswa sebelum diterapkan PMR maupun pengajaran
biasa di asumsikan sama. Kemudian dilakukan perlakuan yang berbeda. Setelah
semua materi di ajarkan di lakukan posttest untk mengetahui bagaimana hasil
belajar pada kedua kelas setelah dilkukan perlakuan. Setelah dilakukn analisi pada
nilai pottes dipperoleh bahwa hasil belajr sisiwa yang menggunakan PMR lebih
tinggi dari hasil belajar biasa.
Pada kelas yang diajarkan dengan PMR siswa lebih mudah memahami
konsep dari materi yang di ajarkan . hal ini terjadi karena pada awal pembelajaran
siswa diberikan masalah konstektual yang berkaitan dengan situasi nyata yang
sering dialami dalam kehiduaan sahari-hari. Pendektan PMR juga melibatkan
pembelajaran melalui diskusi kelompok. Ini dapat melatih kemampuan berpikir
siswa sehingga siswa dapat membangun konsep atau pengetahuannya terhadap
materi yang dipelajari. Siswa juga didorong untuk aktif bertanya kepada guru
tentang materi atau masalah yang tidak bisa di jawab. Sehingga peran guru
sebagai fasilitator sangat di perlukaan
Beda halnya dengan kelas yang diajarkan menggunakan pembelajaran
biasa. Pembelajaran di dalam kelas ini di awali dengan ceramah kemudian diikuti
dengan pemberian contoh soal dan latihan. Pembelajaran ini lebih menenkankan

8
pada aktivitas guru dalam memberikan materi pembelajaran. Siswa berperan
sebagaii pendengar yang pasid dn mengerjakan apa ang disuruh guru serta
melakukan sesuai dengan yang dicontohkan. Selainitu dalam pembelajaran biasa
ruang lingkup siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar terbatas . pembelajaran
seperti ini juga membuat siswa tidak terlatih untuk berinvestasi dan kurangnya
interaksi antara guru dan siswa.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh dari analisis data di peroleh
Kesimpuln bahwa:
“Hasil belajar yang menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik
(PMR) lebih tinggia dari pada hasil belajar siswa dengan pembelajaran biasa di
kelas VIIISMP Tri Jaya Medan T.P 2014/2015. Hal itu di perlihatkan secar
statistik bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 (2,128 > 1,672)”.
b. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka sarn yang dapat diberikan adalah:
1. Kepada guru dan calon guru matematika dapat menjadikan PMR sebagai
salah satu model pembelajaran yang di harapkan dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siwa dan dapat memanfaatka waktu sebaik mungkin
2. Kepada siswa disarankan melakukan persiapan dalam beajar sehingga alam
poses pembelajaran bisa menghasilkan hassil yang baik

III. KELEBIHAN PENELITIAN


Adapun kelebihan dari penelitin ini adalah sebagai berikut:
1. Membantu para guru atau calon guru untuk bisa meningkatkan hasil
pembelajaran matematika di sekolah
2. Memberikan inspirasi kepada para peneliti pendidikan untuk
mengembangkan metode pembelajaran matematika
3. Peneliti menggunakan pemilihan kata-kata yang relevan dan mudah untuk di
mengerti

9
IV. KELEMAHAN PENELITIAN
1. Menurut saya kelemahan dalam penelitian inni tidak ada hanya saja
Kelemahannya berasal dari segi identitas jurnal karena saya mengambill
jurnal ini dari web generasi kampus jadi volume, nomor, dan tahun jurnal
sudah tertera di situsnya dan tidak dibuat dalam jurnal,seharusnya identitas
jurnal itu tetap dibuat di dalam jurnal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sinaga, zita srikandi dan katrina Samosir.(2015). Perbedan hasil belajar


siswa menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik (pmr) dengan
pembelajaran biasa di kelas xiii smp trijaya medan t.p.2014/2015.Vol 8. No 1.
halm 65-74.

11

Anda mungkin juga menyukai