KEWARNEGARAAN
Secara etimologis identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “nasional”. Kata
identitas berasal dari Bahasa inggris “identity” yang memiliki pengertian harafiah
sebagai; ciri, tanda, atau jatidiri yang melekat.
Identitas berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jatidiri yang dimiliki seorang, kelompok,
masyarakat bahkan suatu bangsa sehingga dengan identitas itu bisa membedakan
dengan yang lain. Sedangkan Kata nasional berasal dari kata nation (Bahasa
inggris) yang berarti bangsa. Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan.
Identitas nasional berarti seperangkat ciri, tanda atau jati diri yang dimiliki oleh
sebuah nation/bangsa sehingga bisa membedakan itu dengan bangsa lain
Empat factor identitas nasional menurut Manuel Castells dalam buku The Power of
Identity:
1) Primer: Etnis, teretorial, Bahasa, agama
2) Pendorong: pembangunan komunikasi dan teknologi
3) Penarik: kodifikasi Bahasa, tumbuhnya birokrasi dan system Pendidikan
nasional
4) Reaktif: penindasan, dominasi dan pencarian identidas alternative
B. Nasionalisme Indonesia
Nasionalisme diartikan sebagai paham kebangsaan, kesadaran kebangsaan atau
semangat kebangsaan, beberapa definisi nasionalisme menurutu para ahli:
a) Hans Kohln: Rumusan pemikiran yang menghendaki loyalitas tertinggi
Individu
b) Giddens: kesetiaan individu terhadap seperangkat symbol dan keyakinan
c) Hobsbown: istilah yang muncul diakhir abad ke-19 sebagai identifikasi
emosional rakyat
d) Mark J.: Individu secara ilmiah terikat dengan orang-orang dan tanah
kelahirannya secara turun temurun
e) L. Stoddard: Keadaan jiwa dan suatu kepercayaan dianut oleh manusia
sehingga membentuk suatu kebangsaan.
Kewajiban warga negara Indonesia dapat dilihat dalam Pembukaan a dan masih
banyak lagi:
a) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan
(Alenia 1 Pembukaan UUD 1945)
b) Menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan bangsa
(Alenia 2 Pembukaan UUD 1945)
c) Menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan dasar negara
(Alenia 4 Pembukaan UUD 1945)
d) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dan tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 28J ayat 1)
e) Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (Pasal 30 ayat 1)
f) Setiap orang wajib mengikuti pendidikan dasar (Pasal 31 ayat 2)
A. Hakekat Negara
Negara menurut asal usul berasal dari kata “nagari” atau “negara”, yang berarti kota.
Negara memiliki beberapa arti, namun dapat disimpulkan bahwa negara adalah
masyarakat atau wilayah yang merupakan suatu kesatuan politis atau negara adalah
lembaga pusat yang menjamin kesatuan politis itu, yang menata dan menguasai
wilayah itu.
B. Tujuan Negara
C. Hakekat Konstitusi
Kedudukan, fungsi dan tujuan konstitusi dari zaman ke zaman tidak sama dan
cenderung berubah/berkembang. Hal itu sebagai dampak dari adanya
perkembangan iptek yang berjalan dengan cepat.
Sudah menjadi suatu fungsi yang klasik untuk negara barat maupun timur, bahwa
keberadaan suatu konstitusi di dalam suatu negara mempunyai peranan yang sagat
penting.
Konstitusi suatu negara mempunyai derajat yang tinggu:
1) Konstitusi dilihatdari aspekmempunyai derajat tertentu
2) Konstitusi dinilai dari aspek moral(normative, normal, simatik)
Perkataan ‘perubahan’ dalam ‘perubahan konstitusi’ asal katanya adalah rubah dan
kata kerjanya adalah mengubah.mengubah sama dengan mengamandemenkan.
Dalam karangan Ismail Sunny mengeukakan bahwa proses perubahan konstitusi
ddapat terjadi dengan:
1) Peribahan resmi
2) Penafsiran hukum
3) Kebiasaan ketatanegaraan
D. Sistem Politik
E. Ketatanegaraan Indonesia
Badan Yudikatif terdiri atas: Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi, dan
terdapat pula Komisi Yudisial.
Secara etimologi, demokrasi berasal dari kata ‘demos’ dan ‘kratos’ yang berarti
kekuasaan. Dapat diartikan bahwa demokrasi adalah pemerintah rakyat oleh rakyat.
1. one standard
2. one heart
3. one mind
4. economic equality
Ketika di dalam demokrasi terjadi perebutan kursi, negara menjadi kacau dan
anarchis. Teori ini hanya cocok untuk beberapa negara saja seperti Prancis.
Pada umumnya bangsa yang demokratis itu memiliki kultur yang demokrasi. Kultur
demokrasi paling tidak mengandung dua aspek yaiyu egaliter dan liberal, serta moral
menahan diri. Kemampuan menahan diri ini sangat diperlukan untuk mengimbangi
adanya kebebasan, seperti kebebasan berpendapat, memilih, bertindak. Jika ttdak
namanya itu tirani.
1. Kebebasan berkelompok
2. Kebebasan berpartisipasi
3. Kesetaraan gender
4. Kedaulatan rakyat
5. Rasa percaya
6. Kerja sama