Anda di halaman 1dari 18

IDENTITAS NASIONAL SEBAGI KARAKTER

BANGSA DAN PROSES BERBANGSA DAN


BERNEGARA

OLEH :
KELOMPOK II
A. PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL
• Secara etimologi, kata identitas berasal dari kata Identity (Bhs. Inggris), yang berarti ciri-
ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat , sebagai pembeda dengan yang lain. Adapun
kata nasional, berasal dari kata nation (Bhs. Inggris), merupakan identitas yang melekat
pada kelompok-kelompok yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik maupun
budaya, agama, dan bahasa, maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa identitas nasional adalah karakteristik suatu bangsa yang
membedakan dengan bangsa lainnya.
• Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud
sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional
atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan
tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan.
B. FAKTOR PEMBENTUKAN IDENTITAS BANGSA
1. Faktor objektif
2. Faktor subjektif
Berdasarkan parameter sosiologi, faktor-faktor pembentuk identitas nasional adalah :
3. Suku bangsa
4. Kebudayaan
5. Bahasa
6. Kondisi geografis
C. IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI KARAKTER
BANGSA
• Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri
khas sehingga bangsa sehingga dengan ciri-ciri khas tadi suatu bangsa berbeda dengan
bangsa lain dalam kehidupannya.
D. PEMBERDAYAAN IDENTITAS NASIONAL
Upaya pemberdayaan identitas nasional perlu ditempuh melalui revitalisasi nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila, yang mengandung dimensi seperti di bawah ini :
1. Realitas, dalam arti nilai-nilai yang dikandung Pancasila bersifat objektif yang dapat
tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat.
2. Idealitas, dalam arti idealisme yang dikandung Pancasila bukan sekedar utopis tanpa
makna tetapi sebuah kata kerja untuk membangkitkan gairah dan optimism dalam
menjalani masa depan.
3. Fleksibilitas, artinya Pancasila terbuka bagi tafsir-tafsir baru untuk memenuhi
kebutuhan perkembangan sehingga Pancasila tetap actual, relevan serta fungsional
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yang berbhineka tunggal ika.
E. IDENTITAS NASIONAL INDONESIA
Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945
dalam pasal 35-36C. Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional.
F. HAKIKAT IDENTITAS NASIONAL
• Dalam kehidupan bernegara yang belandaskan pancasila, maka hakikat indentitas
naisonal kita tidak lain adalah Pancasila itu sendiri. Yang mana dalam pengaplikasiannya
tergambar dalam kehidupan kita sehari-hari. Selebihnya juga dijelaskan dalam peraturan
perundang-undangan. Yang mana secara normatif dialaksanakan dalam interaksi di
masyarakat dalam ruang lingkup nasional.
G. ARTI PENTING ADANYA IDENTITAS NASIONAL
• Arti penting identitas nasional bagi suatu bangsa adalah sebagai pemersatu bangsa yang
bersangkutan, sekaligus sebagai pembeda dengan bangsa lain. Bangsa yang bersatu
karena identitas yang sama dapat menimbulkan rasa kebanggan, kebersamaan, dan
kecintaan pada bangsa dan tanah airnya. Di sisi lain, identitas nasional yang mampu
membedakan dengan bangsa lain akan menumbuhkan saling penghargaan toleransi,
hormat menghormati, dan sikap apresiatif terhadap identitas lain tersebut.
H. TANTANGAN TERHADAP IDENTITAS NASIONAL
BANGSA INDONESIA
1. Tantangan Internal
Beragamnya agama,ras,suku,golongam menjadikan Indonesia rawan akan
disintegrasi bangsa.
2. Tantangan Eksterna
Fenomena globalisasi melahirkan neoliberalisme(ekonomi yang mengacu pada pasar
bebas) dan kapitalisme .
I. SIFAT IDENTITAS NASIONAL
• Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat dinamis dan khas yang
menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Pada era
globalisasi ini eksistensi bangsa-bangsa di dunia sedang dihadapkan oleh tantangan
yang sangat kuat dari kekuatan internasional baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan
politik. Apabila bangsa tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu mempertahankan
identitas nasional yang menjadi kepribadiannya, maka bangsa tersebut akan mudah
goyah dan terombang-ambing oleh tantangan zaman.
J. HUBNGAN ANTARA IDENTITAS NASIONAL
DENGAN KARAKTER BANGSA
• Identitas kebangsaan (political unity) merujuk pada bangsa dalam pengertian politik, yaitu
bangsa negara. Bisa saja dalam negara hanya ada satu bangsa (homogen), tetapi
umumnya terdiri dari banyak bangsa (heterogen). Karena itu negara perlu menciptakan
identitas kebangsaan atau identitas nasional, yang merupakan kesepakatan dari banyak
bangsa di dalamnya. Identitas nasional dapat berasal dari identitas satu bangsa yang
kemudian disepakati oleh bangsa-bangsa lainnya yang ada dalam negara itu atau juga
dari identitas beberapa bangsa-negara. Kesediaan dan kesetiaan warga bangsa-negara
untuk mendukung identitas nasional perlu ditanamkan, dipupuk, dan dikembangkan
terus-menerus. Warga lebih dulu memiliki identitas kelompoknya, sehingga jangan
sampai melunturkan identitas nasional.
K. PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA
SEBAGAI IDENTITAS NEGARA
1. Proses berbangsa dan bernegara pada zaman sebelum kemerdekaan
Proses terbentuknya negara-bangsa Indonesia secara teoritis dilukiskan sebagaimana dalam
keempat alinea Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut:
• Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi tetapi adanya pengakuan akan
hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa Indonesia memiliki tekad kuat
untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa yang
lain. Inilah sumber motifasi perjuangan. (alinea I pembukaan UUD 1945).
• Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan dan menghasilkan
proklamasi. Jadi dengan proklamasi tidaklah selesai kita bernegara. Negara yang kita
cita-citakan adalah menuju pada keadaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur. (alinea II pembukaan UUD 1945)
• Terjadinya bangsa Indonesia adalah kehendak seluruh bangsa Indonesia. Disamping itu
adalah kehendak dan atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa.
LANJUT..........
2. Proses berbangsa dan bernegara pada masa setelah kemerdekaan (sekarang)
• Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat kaitannya dengan hakikat
pendidikan kewarganegaraan, yaitu upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa
sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Sehingga dengan
mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu tentang tata negara, menumbuhkan
kepercayaan dan jati diri bangsa serta moral bangsa,maka takkan sulit untuk menjaga
kelangsungan kehidupan dan kejayaan Indonesia dalam proses berbangsa dan
bernegara.
L. CONTOH KASUS YANG TERJADI PADA
IDENTITAS NASIONAL INDONESIA
• Kasus yang menyangkut identitas nasional salah satunya adalah masalah mengenai
 penyanyi dangdut Zaskia Gotik yang melecehkan lambang Indonesia yaitu Pancasila
pada 2 tahun lalu yaitu pada tahun 2016. Sebenarnya kasus tersebut bisa menimpa
kepada siapa saja,baik itu  public figure, tokoh masyarakat, pejabat negara dsb. Kasus
yang menimpa Zaskia Gotik ini terjadi ketika ia mengisi sebuah acara di salah satu
stasiun televisi, saat di tanyakan soal kapan Proklamasi itu terjadi dan dia menjawab 32
agustus memang sudah nyeleneh. Apalagi saat ditanya lambang pancasila pada sila ke 5
dia menjawab bebek nungging. Hal ini menyebabkan penonton terkejut dengan apa yang
diucapkan oleh Zaskia Gotik. Setelah mengisi sebuah acara di stasiun televisi tersebut, ia
mendapat protes dari beberapa media untuk dimintai penjelesan terkait dengan tingkah
laku yang di anggap menghina lambang Negara dengan istilah ”Bebek Nungging”.
LANJUT......

Mungkin saja Zaskia Gotik ini berpikir karena ia adalah orang yang berkecimpung di dunia hiburan hal yang di ucapkan nya
hanya di anggap sebagai lelucon yang lumrah di lakukan untuk menghibur, padahal hal hal yang dikatakannya itu sangat
fatal karna meyangkut tentang lambang negara yang mana telah di atur dalam pasal 57 UU NO.24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, lambang negara serta lagu kebangsaan yang telat di muat dalam Pasal 24, Pasal 56 dan 68. Adapun
 bunyi pasal yang 68 tersebut adalah sebagai berikut:
“Setiap orang yang mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak Lambang  Negara dengan maksud menodai,
menghina, atau merendahkan kehormatan Lambang Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 huruf a, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).”Sebagaimana yang terdapat dalam pasal 68 di atas setiap orang yang merendahkan lambang negara akan di kenai
sanksi 5 tahun penjara atau denda 500.000.000 juta rupiah. Memang kelihatannya bila kita berpikir pendek, sanksi dan
denda yang deberikan terlalu berat jika hanya sekedar untuk menghukum orang yang tidak menjaga lisannya, namun perlu
kita ingat kembali  bahwasanya bangsa Indonesia ini dalam mencapai kemerdekaan telah melalui sebuah proses yang
 panjang dan tidaklah mudah, yang mana pancasila merupakan sebuah lambang dasar Negara Indonesia kini tercoreng
dengan sikap yang dilakukan oleh penyanyi dangdut ini dengan istilah “Bebek Nungging”.
M. KASUS ATAU PERMASALAHAN LAIN YANG
MENGANCAM IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA
Sangat disayangkan ternyata pada saat ini bangsa Indonesia cenderung kehilangan jati
dirinya. Banyak permasalahan yang berkaitan dengan identitas nasional yang dialami oleh
bangsa ini. Diantaranya:
1. Pengklaiman tanah air oleh negara-negara tetangga, contohnya kasus Kepulauan
Sipadan dan Ligitan serta Pulau Ambalat yang diklaim oleh Malaysia,
2. Pencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing dan daerah,
3. Kecenderungan untuk lebih mencintai produk luar negeri, daripada produk buatan
dalam negeri,
4. Pengklaiman kebudayaan oleh bangsa lain, contohnya tarian Reog Ponorogo yang
diklaim Malaysia sebagai tarian Barongan. Dan pengklaiman makanan khas dan lagu
daerah, dan
5. Penganiayaan TKI di luar negeri
N. SOLUSI PERMASALAHAN
• Kita tidak perlu mengingkari bahwa rusaknya karakter bangsa mungkin secara tidak
langsung disebabkan oleh krisis, tetapi bahwa akar permasalahannya ada pada diri
manusia Indonesia itu sendiri. Bukan tidak mungkin apa yang telah kita lakukan selama
ini juga merupakan penunjang dari "hilang"-nya jati diri dan rusaknya karakter bangsa.
Apabila kita cermati, ternyata sejak 60 tahun terakhir, di Indonesia tidak lagi dilakukan
apa yang disebut membangun karakter, bahkan cenderung diabaikan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai