I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu dan neonatus di Indonesia belum menunjukkan perubahan
yang bermakna dalam kurun waktu 10 tahun ini. Kecenderungan yang muncul sekarang
adalah bergesernya kematian ke Rumah Sakit sebagai fasilitas kesehatan rujukan. Maka
titik kritis yang memerlukan intervensi mengerucut kepada pengetahuan dan
ketrampilan petugas kesehatan dalam penanganan emergensi obsetri dan neonatus di
sepanjang mata rantai rujukan.
Pengetahuan dan ketrampilan petugas terutama di fasilitas pelayanan pratama
harus ditingkatkan agar petugas kesehatan mampu melakukan penanganan emergensi
obsetri dan neonatus sesuai prosedur sebelum dilakukan rujukan (bila diperlukan).
Pelatihan simulasi klinik (Drill Emergency) merupakan bagian dari strategi
komprehensif untuk meningkatkan kualitas pelayanan obsetri dan neonatus dan
diharapkan dapat meningkatkan outcome klinis di kamar bersalin. Dengan
menyelenggarakan pelatihan simulasi klinik (Drill Emergency) secara kontinyu
diharapkan petugas akan mampu memberikan respon cepat dan tatalaksana yang tepat
sesuai prosedur baik secara individu maupun dalam tim.
1.2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan dan mempertahankan pengetahuan serta ketrampilan
petugas dalam penanganan kegawatan obsetri dan neonatal.
b. Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan penanganan PEB/Eklampsia
2. Mampu melakukan penanganan Perdarahan Post Partum (HPP)
3. Mampu melakukan penanganan Resusitasi Bayi Baru Lahir
4. Mampu melakukan penanganan BBLR
5. Mampu melakukan penanganan Distosia Bahu
II. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
2.1. TAHAPAN KEGIATAN
1. Membuat jadwal pelatihan
2. Mempersiapkan materi tentang pelatihan
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Monitoring dan evaluasi
II.2. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan adalah semua Bidan PONED, Bidan Desa, Perawat UGD (yang
termasuk dalam Tim Emergensi Emas)
Pelaksanaan Drill
1.
√ √ √ √ √ √
Emergency