a. Visi Misi
Visi
Terwujudnya Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara dr. Suhardi
Hardjolukito sebagai rumah sakit rujukan TNI di Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap
anggota TNI AU, keluarga, serta masyarakat umum.
2) Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan oleh setiap
TNI dan TNI AU.
3) Meningkatkan kemampuan profesionalisme personel secara
berkesinambungan.
b. Tujuan
Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara dr. Suhardi Hardjolukito bertugas
menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap
bagian operasi dan latihan TNI AU. Dukungan tersebut meliputi
dukungan kesehatan, pelayanan gawat darurat, perawat umum,
spesialistik dan kesehatan preventif, serta penunjang dalam kegiatan
rumah sakit.
c. Fungsi
1. Menyelenggarakan dukungan kesehatan terhadap kegiatan operasi
dan latihan TNI AU di wilayahnya.
2. Menyelenggarakan dukungan dalam pembinaan kesehatan jiwa,
psikologi, dan uji badan.
3. Menyelenggarakan kegiatan promotif dan preventif meliputi
imunisasi, pelayanan masyarakat atau gizi, dan bertugas lapangan
kependudukan dan keluarga berencana.
4. Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat.
5. Menyelenggarakan kegiatan perawatan umum dan pengunjung
kesehatan di rumah sakit.
2. Pelayanan gizi yang diberikan
Pelayanan gizi RS adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan
dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status
metabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses
penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh
terhadap keadaan gizi pasien.
Pelayanan gizi rawat jalan RSPAU Dr. S. Hardjolukito meliputi kegiatan
konseling indivudual seperti pelayanan konseling gizi dan dietetik di unit rawat
jalan terpadu. Pelayanan terpadu gerialrik, unit pelayanan terpadu HIV AIDS, unit
rawat jalan terpadu utama dan unit khusus anak konseling gizi individual dapat
pula difokuskan pada suatu tempat. Pelayanan penyuluhan berkelompok seperti;
pemberian edukasi di kelompok pasien diabetes, pasien hemodialisis, ibu hamil
dan menyusui, pasien jantung koroner, pasien AIDS, kanker, dll.
Menetapkan macam menu mengacu pada tujuan pelayanan makanan
rumah sakit, maka perlu ditetapkan macam menu yang standar. Menu pilihan, dan
kombinasi keduanya. Menetapkan lama siklus menu dan kurun waktu penggunaan
menu. Perlu ditetapkan macam menuyang cocok dengan sistem penyelenggaraan
makanan yang sedang berjalan. Siklus dapat dibuat untuk menu 5 hari, 7 hari, 10
hari tau 15 hri. Kurun waktu penggunaan mnu daat diputar selama 6 bulan – 1
tahun.
Menetapkan pola menu. Pola menu yang dimaksud adalah menetapkan
pola dan frekuensi macam hidangan yang direncanakan untuk setiap waktu makan
selama satu putaran menu. Denga penerapan pola menu dapat dikendalikan
penggunakaan bahan makanan sumber zat gizi dengan mengacu gizi seimbang.
Menetapkan besar porsi. Besar porsi adalah banyaknya golongan bahan
makanan yang direncanakan setiap kali makan dengan menggunakan satuan
penukar berdasarkan standar makanan yang berlaku di RS.
Mengumpulkan macam hidangan makanan untuk pagi, siang dan malam
pada satu putaran menu termasuk jenis makanan selingan, merancang format
menu, format menu adalah sususnan hidangan sesuai dengan pola menu yang
telah ditetapkan. Setiap hidangan yang terpilih dimasukkan dalam format menu
sesuai golongan bahan makanan.
Mengacu pada PGRS, RSPAU dr. S. Hardjolukito telah membuat standar
pelayanan gizi. Standar tersebut terantum pada pedoman pelayanan Gizi RSPAU
dr. S. Hardjolukito yogyakarta yang ditulis pada bulan januari tahun 2015. Isi dari
pedoman tersebut adalah : struktur organisasi departemen gizi dan tugasnya,
daftar kebutuhan gizi personel, kualifikasi tenaga gizi, distribusi tenaga kerja dan
pengaturan jaga, standar sarana dan prasarana, standar pelayanan dan alur kerja,
pengendalian mutu, siklus menu jaga 11 hari a, siklus menu jaga 11 hari b, daftar
variasi menu pilihan, siklus menu snack 11 hari a, standar resep lauk pauk, standar
lauk nabati, standar resep sonde, standar porsi dadar saring, standar porsi sonde
diabetes miletus, standar bumbu, standar bumbu untuk 50 porsi, formulir skirining
gizi lanjut anak, catatan asupan makanan pasien, anamnesis gizi pasien kunjungan
ulang, asuhan gizi nenonates, formulir skiring gizi lanjut dewasa, asuhan gizi
anak, asihan gizi dewasa, siklus menu jaga 10 hari a, siklus menu jaga 10 hari b,
menu makanan biasa, menu makanan sering, dan berbagai macam pola diet untuk
penyakit.
3. Bentuk penyelenggaraan makanan
Perhitungan nilai gizi yang terkandung dalam makanan pasien rawat inap
tersebut berdasarkan standar Ukuran Rumah Tangga (URT), yaitu :
Makanan
600 1050 240 0 24
Pokok (Nasi)
Buah 200 80 20 0 0
Snack / Bubur
50 160 16 6 12
kacang hijau
Tempe
34 gr 80,6 3,7 5,1 6,0
bacem
Buncis
25 gr 7,5 0,6 0,1 1,6
rebus
Wortel
25 gr 7,0 0,2 0,1 1,6
rebus
Sosis
5 gr 22,4 0,7 2,1 0,1
daging
Gula pasir
2,5 gr 9,8 0,0 0,0 2,3
(teh manis)
Menu Diet
1624.3 67.2 45.4 234.1
(Pengamatan)
a. Membentuk tim penyusun menu yang terdiri dari ahli gizi dan juru
masak
b. Menyesuaikan penyusunan menu dengan macam dan jumlah tenaga
c. Memperhatikan kebiasaan makan daerah setempat, musim, iklim, dan
pasar
d. Menetapkan siklus menu dan standar porsi yang akan dipakai
e. Menyusun menu sesuai dengan pengelompokan makanan pokok, lauk
hewani, lauk nabati, sayur, dan buah.
12 Snack 5.000
13 Bumbu 2.150
Total 29.980
Pembulatan 30.000
Perhitungan food cost pasien dilakukan berdasarkan siklus menu (10 hari)
yang digunakan RSPAU Hardjolukito dengan jenis makanan biasa. Hasil
perhitungan adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Perhitungan food Cost
Jenis Makanan Food Cost
Makanan Bisa I 27.325
Makanan Bisa II 27.825
Makanan Bisa III 26.775
Makanan Bisa IV 30.200
Makanan Bisa V 27.275
Makanan Bisa VI 28.700
Makanan Bisa VII 30.275
Makanan Bisa VIII 28.950
Makanan Bisa IX 25.300
Makanan Bisa X 29.525
TOTAL 282.150
d. Pemesanan
Prosedur pemesanan dan pembelian bahan makanan meliputi :
1. Petugas gizi membuat rekapitulasi kebutuhan bahan makanan
untuk esok hari dengan cara menghitung jumlah porsi dan
kemudian mengkalikan dengan jumlah pasien yang ada di
RSPAU dr.S.Hardjolukito
2. Hasil perhitungan diserahkan ke bagian pembelian
3. Bagian pembelian membeli bahan makanan sesuai dengan
permintaan untuk diserahkan ke bagian pengolahan
e. Sistem Penerimaan, penyaluran dan penyimpanan bahan
makanan
1. Penerimaan