Kelompok 1A
Salsabila Fithrotunnisa I1D020001
Fatimah Azzahro I1D020012
Fitria Nur Fadila I1D020022
Olivia Natasyaa Anjani I1D020029
Citra Wulan Cahyani I1D020038
Annisa Nur Fatimah I1D020039
Aisyah Handini I1D020042
B. Pendahuluan
1) Gambaran Umum Institusi
Rumah Sakit Soedirman merupakan salah satu rumah sakit negeri yang
terletak di Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Rumah sakit ini berada di bawah
kewenangan pemerintahan. Rumah Sakit Soedirman merupakan rumah sakit
dengan tipe B. Rumah Sakit Soedirman adalah rumah sakit yang mampu
memberikan pelayanan kedokteran medik spesialis luas dan subspesialis terbatas.
Selain itu, rumah sakit ini juga memiliki pelayanan yang cukup memadai dan
berkualitas, baik dari segi sarana prasarana maupun dari tenaga kesehatannya.
Rumah sakit ini seringkali menjadi rujukan lanjutan rumah sakit tipe C. Dalam
rumah sakit ini terdapat beberapa kelas yaitu VVIP, VIP, kelas 1, kelas 2 dan
kelas 3. Masing-masing kelas dalam rumah sakit ini memiliki pelayanan
kesehatan yang berbeda namun tetap dengan kualitas yang baik. Dalam
penyelenggaraannya, RS Soedirman lebih memfokuskan terhadap
penyelenggaraan pelayanan kelas VIP. Kapasitas porsi makanan dalam sekali
produksi rumah sakit ini pada kelas VIP yaitu 75 porsi dan dapat mengalami
penambahan sesuai dengan jumlah pasien. Produksi makanan pada rumah sakit ini
dilakukan setiap hari dengan jenis menu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan
pasien.
4) Pola Menu
Pola menu 7 hari diterapkan supaya menu yang disajikan tidak monoton dan
menu tidak mudah ditebak oleh pasien. Pola menu ini termasuk kedalam siklus
menu pendek karena diterapkan di rumah sakit. Kelebihan dari siklus pendek
adalah waktu lebih efektif, mempersingkat proses pembelian, membantu dalam
menstandarkan produksi, membantu pekerja agar lebih cakap dalam
mempersiapkan menu, membantu dalam teknik perencanaan menu yang akan
datang, meningkatkan kemampuan supervisor dalam mengatur aktivitas
organisasi, dan monitoring lebih baik.
2) Standar Porsi
Standar porsi adalah rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam jumlah bersih
setiap hidangan. Dalam penyelenggaraan makanan massal, diperlukan adanya standar
porsi untuk setiap hidangan, sehingga macam dan jumlah hidangan menjadi jelas.
Porsi yang standar harus ditentukan untuk semua jenis makanan dan penggunaan
peralatan seperti sendok sayur, centong, sendok pembagi harus distandarkan.
3) Jumlah Klien
Dalam perhitungan kebutuhan bahan makanan perlu diperhatikan jumlah klien atau
pasien untuk menghitung jumlah bahan yang akan dibeli untuk menyusun menu
makanan. Jumlah klien pada institusi kami yaitu 150 orang/hari.
4) Siklus Menu
Siklus menu merupakan serangkaian menu yang dirancang lalu diputar pada interval
tertentu beberapa hari sampai beberapa minggu. Dalam perhitungan kebutuhan bahan
makanan, siklus menu diperlukan untuk menentukan jumlah bahan makanan yang
harus dibeli sesuai dengan menu yang akan dibuat.
5) Standar Resep
Pada perhitungan kebutuhan bahan makanan diperlukan standar resep untuk masing-
masing menu yang akan dibuat. Standar resep yaitu instruksi tertulis untuk
menghasilkan suatu produk makanan yang di dalamnya terdapat informasi tentang
kebutuhan bahan, banyaknya kebutuhan bahan, prosedur persiapan, ukuran porsi, alat-
alat yang dibutuhkan, garnish, dan informasi lain yang dibutuhkan untuk menyiapkan
bahan atau alat.
E. Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan dalam Satuan Periode Tertentu