Anda di halaman 1dari 9

Peran dari Integrated Marketing Communication terhadap Brand Equity

Ari Titis Bimo Kandhogo


Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP Angkatan V
Email : artis.bimo@gmail.com

Abstract
Brand equity is an intangible aset but has a very important role for a company. Eventhough intangible,
but brand equity has same important role with another company aset. To build and develop brand equity, com-
pany needs to create an unique, identic and favorable brand association. Integrated Marketing Communica-
tion considered as an exact concept for company to communicate with the consument and stakeholder. Good
communication between company, consument and stakeholder will give a positive impact for brand equity.
This paper will analyzes the role of Integrated Marketing Communication and the effect to the brand equity,
also the role of brand equity for a company.

Keywords: brand equity, communication message.

Abstraksi
Brand equity merupakan sebuah aset tidak terlihat yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Meski-
pun tidak berwujud nyata, namun ekuitas merek merupakan hal yang sama pentingnya dengan jenis aset
perusahaan lain. Untuk membangun brand equity dibutuhkan penciptaan asosiasi merek yang unik, kuat dan
tertanam dalam benak konsumen.Integrated Marketing Communication dianggap sebagai konsep yang tepat
bagi perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumen dan stakeholder lainnya. Komunikasi yang baik
antara perusahaan dengan konsumen akan berdampak positif bagi brand equity. Tulisan ini bertujuan untuk
menganalisis peran dari Integrated Marketing Communication dan dampak yang diberikan terhadap brand
equity, serta peran dari brand equity dalam sebuah perusahaan.

Kata Kunci: ekuitas merek, pesan komunikasi..

Pendahuluan processes for creating, communicating, delivering,


and exchanging offerings that have value for custom-
Brand atau merek adalah sebuah label unik
ers, clients, partners, and society at large (Belch and
berupa desain, simbol, kata atau kombinasi dari
Belch, 2009; 8).
semua item tersebut yang melekat sebagai identitas
Integrated Marketing Communication berawal
pada sebuah produk atau jasa dan menjadi ciri atau
pada tahun 1980an dimana banyak perusahaan mulai
identitas khusus yang membedakan dengan produk
mencari perspektif yang lebih luas untuk melakukan
atau jasa dari pesaing lainnya. Merek yang mewakili
komunikasi pemasaran dan kebutuhan akan strategi
produk atau jasa dari sebuah perusahaan perlu di-
yang lebih terintegrasi dari alat promosi yang selama
perkenalkan kepada publik agar merek tersebut dike-
ini digunakan. Industry periklanan menyadari bahwa
nal luas oleh masyarakat, oleh sebab itu dilakukanlah
Integrated Marketing Communication bukan hanya
kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran sendiri oleh
sebuah trend, melainkan merupakan sebuah kegiatan
AMA (American Marketing Association) dalam buku
pengiklanan, orchestra, dan komunikasi yang mulus
Advertising and Promotion: An Integrated Market-
yang digunakan sebagai definisi dari konsep integra-
ing Communication Perspectivedidefinisikan sebagai
si.Definisi dari Integrated Marketing Communication
berikut
menurut American Association of Advertising Agen-
Marketing is the activity, set of institutions, and

94
Ari Titits Bimo Kandhogo, Peran dari Integrated Marketing Communication terhadap Brand Equity

cies (the “4As”) adalah merek, sehingga ketikanama atau simbol merek harus
A concept of marketing communications plan- diubah, sebagian atau keseluruhan dari aset yang ada
ning that recognizes the added value of a com- dapat terkena dampaknya, atau bahkan menghilang,
prehensive plan that evaluates the strategic meskipun dapat dirubah ke nama dan simbol baru,
roles of a variety communication disciplines- namun aset yang ada pada brand equity sebelumnya
for example, general advertising, direct re- akan mengalami perubahan karena hal tersebut.
sponse, sales promotion, and public relations- Terdapat dua definisi yang umum digunakan
and combines these disciplines to provide dalam memahami makna dari brand equity, definisi
clarity, consistency, and maximum communi- dari Aaker (1991; 10) yang menyebutkan bahwa brand
cation impact (Belch and Belch, 2009; 11). equity terdiri atas brand awareness, perceived qual-
ity, brand associations, dan brand loyalty. Selanjut-
Definisi dari 4A’s berfokus pada proses dari nya definisi dari Keller (1993; 57) yang menyebutkan
penggunaan semua bentuk alat promosi untuk menca- bahwa brand equitymerupakan sebuah brand knowl-
pai dampak komunikasi yang maksimal. Proses dari edge yang terdiri atas brand awareness dan brand im-
Integrated Marketing Communications membutuh- age. Brand equity menurut Kotler dan Keller (2009:
kan sebuah “gambaran besar” untuk merencanakan 334) adalah nilai tambah yang diberikan oleh produk
pemasaran dan program promosi serta mengkoordi- dan jasa. Nilai ini dicerminkan dalam cara konsumen
nasi berbagai macam fungsi komunikasi. Hal tersebut berpikir, merasa dan bertindak terhadap brand, harga,
memerlukan perusahaan mengembangkan strategi pangsa pasar dan profitabilitas yang dimiliki perusa-
komunikasi pemasaran total yang akan mengindika- haan. Aaker, Kumar dan Day (2001: 668) melengkapi
sikan semua kegiatan pemasaran perusahaan, tidak definisi dari brand equity sebagai sekumpulan aset
hanya kegiatan promosi, komunikasi dengan kon- dan liabilitas dari brand yang menambah atau mengu-
sumen. rangi nilai suatu produk atau jasa terhadap perusahaan
Pada awal abad ke 16, penyuling whiskey men- dan pelanggan.Aset atau liabilitas yang mendasari
gapalkan produknya dengan menggunakan peti kayu brand equity haruslah dikaitkan dengan simbol dan
yang diberi tulisan nama perusahaan yang ditulis den- namabrand. Aset yang menjadi penopang brand eq-
gan menggunakan api. Nama yang tertera pada peti uity inilah yang akan menciptakan value (nilai) brand
memberi informasi pada konsumen mengenai pem- bagi customer maupun perusahaan. Aaker (1996:7-
buat whiskey dan untuk mencegah whiskey terse- 26) menyatakan bahwa kekuatan sebuah brand tidak
but ditukar dengan produk yang lebih murah.Serikat dibangun dalam jangka waktu yang pendek. Kekua-
dagang di Eropa pada abad pertengahan menjamin tan brand dibangun dengan menciptakan nilai dan
pelanggan dan memberikan perlindungan hukum aset yang menjadi akar dari brand.
pada produsen. Pada abad ke 20, peran dari merek Item penyusunBrand Equity dapat dikelom-
pada kegiatan komersial menjadi semakin vital. Peran pokan menjadi lima kategori, yaitu Brand Loyalty,
dari merek yang menjadi semakin vital itu disebabkan Name Awareness, Perceived Quality, Brand Associa-
oleh karakteristik pemasaran modern yang berfokus tion in Addition to Perceived Quality, dan Brand Aset
pada penciptaan diferensiasi merek.Merek yang unik lainnya seperti paten, hak cipta, relasi. Brand loyalty
diciptakan dengan membangun atribut produk, nama, merupakan salah satu dimensi dari brand equity dan
kemasan, distribusi, strategi, dan iklan. dipengaruhi oleh brand equity, potensi lainnya yang
Untuk mayoritas jenis usaha, nama merek dan sigifikan yaitu fakta bahwa brand equity menyediakan
apa yang diwakili oleh nama merek tersebut dianggap nilai bagi perusahaan.Brand equity dapat memberikan
sebagai aset paling penting bagi perusahaan, karena pengaruh pada saluran distribusi, karena merek yang
sebagai aset yang tidak terlihat, nama merek mewaki- kuat akan mendapat keuntungan dalam mengimple-
li ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Brand Eq- mentasikan program pemasaran, sehingga aset dari
uity menurut bukuManaging Brand Equityoleh David brand equity akan memberi keuntungan kompeti-
A Aaker (1991; 15) diartikan sebagai sebuah kumpu- tif bagi sebuah perusahaan. Dari pendekatan kogni-
lan aset merek yang terhubung dengan merek, nama tif psikologis, brand equity merupakan nilai tambah
dan symbol, yang menambahkan atau mengurangi yang diberikan brand untuk produknya
nilai yang disediakan oleh produk atau jasa yang di- Aaker dalam buku Managing Brand Equity
tawarkan perusahaan terhadap konsumen. Brand eq- (1991; 11) menggambarkan brand equity dengan ske-
uity harus terhubung dengan nama dan simbol dari ma berikut ini
95
JURNAL INTERAKSI, Vol III No.1, Januari 2014 : 94-102

Gambar 1 yang berarti akumulasi nilai dari berbagai nilai yang


Skema Brand Equity diketahui individu dari sebuah nama merek(Nicolino,
2001; 77).

Pembahasan
Branding memiliki arti yang lebih dari sekedar
memberikan nama merek dan memberitahu kepada
seluruh penjuru dunia bahwa ada sebuah produk atau
jasa yang telah ditandai dan dinamai oleh sebuah
organisasi ataupun perusahaan. Kegiatan branding
membutuhkan keterlibatan dan usaha keras, dengan
penggunaan sumber daya, kemampuan dan keter-
ampilan tinggi dalam jangka waktu yang panjang
oleh perusahaan.Kesuksesan dari sebuah merek di-
tentukan bukan hanya dari memenangkan pertarun-
gan preferensi merek, namun memenangkan perta-
rungan relevansi merek dengan menawarkan hal yang
inovatif lewat penciptaan kategori atau sub kategori
baru sehingga bisa menciptakan perbedaan dengan
merek lain. Banyaknya dan semakin bervariasinya
kategori baru terutama sub kategori yang muncul
dalam berbagai industry mengakibatkan perusahaan
harus mengetahui waktu yang tepat, teknologi yang
bermanfaat, dan kesiapan yang cukup. Konsep baru
Sumber : David A Aaker (1991; 11) yang ditawarkan haruslah diperkenalkan dan di-
evaluasi secara aktif, agar dapat menciptakan pem-
Aset dari Brand Equity secara umum menam- batasdengan kompetitor.Berdasarkan hasil observasi
bah atau mengurangi nilai bagi konsumen, karena yang dilakukan oleh David A Aaker, banyak merek
dapat membantu konsumen menerjemahkan, mem- yang gagal bukan disebabkan oleh ketidakmampuan
proses, dan menyimpan informasi mengenai produk untuk menyampaikan atau kesetiaan dari konsumen
atau merek dalam jumlah besar.Aset dari brand eq- mereka yang memudar, namun karena mereka men-
uity juga mampu mempengaruhi kepercayaan diri jadi semakin tidak relevan.Brand akan gagal ketika
konsumen dalam mengambil keputusan pembelian, item yang mereka jual atau tawarkan sudah tidak ses-
sehingga dapat dikatakan bahwa baik penerimaan uai dengan apa yang konsumen butuhkan sehingga
kualitas maupun asosiasi merek dapat meningkatkan menyebabkan konsumen tertarik pada kategori atau
kepuasan konsumen melalui pengalaman penggu- sub kategori baru, bisa juga disebabkan karena merek
naan.Brand equity memiliki potensi untuk menam- tersebut telah kehilangan energy dan visibilitasnya
bahkan nila kepada perusahaan dengan cara mening- sebagai akibat dari gagalnya manajemen memahami
katkan program menarik konsumen baru atau merebut masalah yang sesungguhnya dari kegiatan pemasaran
kembali pelanggan yang lama, sebagai contohnya dan promosi produk, sehingga kegiatan promosi dan
kegiatan promosi dengan cara memberikan insentif pemasarannya menjadi sia-sia dan salah arah (Aaker,
berupa sample untuk mencoba produk baru akan lebih 2011; 15-16).
efektif jika dilakukan oleh brand yang sudah familiar Keadaan pasar saat ini yang sedang diterjang
di kalangan masyarakat umum. oleh perubahan yang disebabkan oleh perkembangan
Patricia F Nicolino dalam buku berjudul Com- teknologi, trend pasar, dan inovasi dari tiap tipe yang
plete Idiot’s Guide to Brand Management(2001: 77) dipercepat oleh hal yang disebut “Instant Media”.
menyebutkan bahwa brand equity merupakan sesuatu Buku Brand Relevance Making Competitors Irrel-
yang tidak berwujud, hanya ada dalam benak kon- evant dari David A Aaker (2011) menyebutkan bahwa
sumen dan memiliki “daya bankable”. Nicolino juga kunci bagi sebuah perusahaan untuk menempatkan
menyebutkan bahwa brand equity merupakan frasa mereknya pada jajaran atas adalah dengan mema-

96
Ari Titits Bimo Kandhogo, Peran dari Integrated Marketing Communication terhadap Brand Equity

hami elevansi merek, mempelajari bagaimana caran- merupakan aset tidak terlihat dan merek merupakan
ya berubah melalui inovasi yang akan menciptakan aset yang kondisional.
kategori dan sub kategori baru, membuat kompetitor Definisi lain dari merek adalah sebuah nama
seakan tidak relevan dan bagaimana membuat perusa- dengan kekuatan untuk mempengaruhi pembeli. Hal
haan lain dapat mengenali kemunculan dari kategori yang membuat sebuah nama menjadi merek yang baik
dan sub kategori baru tersebut, serta mengadaptasinya adalah ciri khas, perbedaan, intensitas, dan kepercay-
(Aaker, 2011; 18). aan yang dilampirkan pada asosiasi. Merek haruslah
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ahli menyediakan kepastian, kepercayaan, serta pengu-
mengenai definisi paling tepat dari brand, karena ma- rangan ketidak pastian dan resiko.Pada kenyataannya
sing-masing ahli datang dengan definisi yang berbe- ketika tidak ada resiko, maka tidak ada juga merek
da, masalah ini kemudian menjadi semakin kompleks (Kapferer and Laurent, 1995; 9).Kekuatan merek
ketika muncul pertanyaan mengenai cara mengukur untuk mempengaruhi pembeli bergantung pada pe-
kekuatan dari brand, apakah indicator yang digu- nyajian dan hubungan dari merek tersebut, penyajian
nakan untuk membatasi dan mengevaluasi hal yang merupakan bagian dari sistem asosiasi mental.Diluar
disebut dengan brand equity. Pada pembahasan men- asosiasi mental, kekuatan dari nama juga dipengaruhi
genai brand, terdapat dua paradigma yang dianut oleh oleh hubungan emosional yang berkembang. Merek
mayoritas para ahli, yang pertama paradigma berbasis dapat dikatakan sebagai perilaku tidak membedakan
konsumen dan secara khusus berfokus pada hubun- yang dimasukan kedalam benak konsumen.Perilaku
gan yang dimiliki antara konsumen dengan merek ini dimulai dari perasaan menyukai, memiliki yang
dengan ketidakacuhan pada lampiran, kesetian, dan mempengaruhi pertimbangan pemilihan, referensi,
keinginan untuk membeli dan melakukan pembelian sisipan, pembelaan hingga mencapai tahap fanatisme.
kembali yang berdasar pada keyakinan atas keung- Secara singkat dapat dikatakan bahwa sebuah merek
gulan dan membangkitkan emosi.Paradigma lainnya itu ada ketika memiliki kekuatan untuk mengakuisisi
memiliki tujuan meproduksi pengukuran pada dol- dan mempengaruhi pasar.
lar, euro dan yen, kedua paradigma tersebut memiliki Kondisi alamiah dari aset merek adalah, mer-
keunggulannya masing-masing. ek hanya akan ada ketika produk jasa nya juga ada.
Pendekatan finansial mengukur nilai merek Perbedaan dengan merek lain diciptakan oleh kon-
dengan cara mengisolasi tambahan arus uang yang sep merek, keunikan sebuah merek diciptakan oleh
diciptakan oleh merek, arus uang tambahan meru- atribut merek yang terlihat dan tak terlihat. Untuk
pakan hasil dari keinginan konsumen untuk memilih dapat meraih market share dan memimpin angka pen-
dan membeli satu merek dibandingkan merek ter- jualan, sebuah merek haruslah menawarkan gagasan
tentu.Merek memiliki nilai finansial karena mereka yang menarik dan ide yang besar, memberikan kesan
memnciptakan aset dalam benak dan pemikiran kon- dan pengalaman yang berkesan pada pemakai atau
sumen, distributor, dan opinion leader. Definisi kla- penggunanya, diaktifkan oleh perbuatan dan tingkah
sik dari merek dari merek itu sendiri menyebutkan laku, dikomunikasikan dan didisstribusikan.
bahwa merek adalah kesatuan dari asosiasi mental Aaker (1996; 102) dalam tulisannya menyer-
yang dimiliki oleh konsumen yang ditambahkan pada takan market share, distribusi, dan harga premium
nilai penerimaan dari produk atau layanan (Keller, kedalam 10 item pengukuran brand equity. Definisi
1998; 57). Definisi ini berfokus pada cara meraih brand equity menurut Official Marketing Science
penerimaan nilai yang dibawa oleh merek. Asosiasi adalah kumpulan asosiasi dan perilaku pada bagian
ini sendiri seharusnya bersifat unik, kuat dan positif. dari merek konsumen, anggota channel, dan perusa-
Manajemen merek seringkali dilihat sebagai tugas haan induk yang mengijinkan merek untuk mendapat-
komunikasi, hal ini merupakan pernyataan yang salah kan volume lebih besar atau keuntungan lebih besar
karena manajemen merek modern dimulai dengan yang tidak bisa didapat tanpa nama merek (Leuthess-
produk dan jasa sebagai inti dari penerimaan nilai. er, 1988). Untuk menghilangkan kebingungan men-
Definisi dari Keller mengenai merek berfokus pada genai brand equity, Feldwick (1996; 9-29) mencip-
kognisi (asosiasi mental) dianggap tidak cukup untuk takan penjelasan tentang hal-hal berikut ini :
menjelaskan karena merek yang kuat memiliki kom- • Aset Merek :merupakan sumber dari pengaruh yang
ponen emosional yang intens. Perspektif finansial diberikan oleh merek (kesadaran/ciri khas, gamba-
membantu mendefinisikan merek dan ekuitas mer- ran, jenis hubungan dengan konsumen) dan paten.
ek dengan menyebutkan sebagai berikut ini: merek • Kekuatan Merek :merupakan poin spesifik sebagai
97
JURNAL INTERAKSI, Vol III No.1, Januari 2014 : 94-102

hasil dari sebuah aset pada pasar yang spesifik dan mun secara sejarah, merek diciptakan untuk tujuan
lingkungan yang kompetitif. Kekuatan merek dapat bisnis dan diatur sedemikian rupa untuk menghasil-
dilihat melalui indicator perilaku kompetitif, yaitu kan keuntungan.
pembagian pasar, pimpinan pasar, tingkat kesetiaan, Dengan memisahkan antara aset merek, kekua-
dan harga premium tan merek dan nilai merek akan membantu mengakh-
• Nilai merek : merupakan kemampuan merek untuk iri kebingungan mengenai brand equity (Feldwick,
menghasilkan keuntungan, karena sebuah merek ti- 1996; 4). Pada tabel 1.1, arah panah menunjukan aki-
dak memiliki nilai finansial sampai merek tersebut bat kondisional, bukan akibat langsung.Aset merek
dapat menghasilkan keuntungan. Merek dapat dia- dapat menghasilkan kekuatan merek yang berbeda
nalisis melalui berbagai sudut pandang, sosiologi, bergantung pada situasi kompetisi dan tekanan dis-
psikologi, semiotik, antropologi, dan lain lain. Na- tribusi.

Tabel 1

Sumber : Kapferer, 1996;14

Sebuah merek berfungsi tidak hanya sebagai penyedia sumber informasi untuk konsumen namun juga
memiliki fungsi lain yang akan menjustifikasi ketertarikan dan menghasilkan timbal balik secara ekonomi
ketika merek dinilai oleh pembeli. Pada tabel 1.2 dijelaskan delapan fungsi dari merek untuk konsumen.

Tabel 2

Sumber : Kapferer, 1996; 22

98
Ari Titits Bimo Kandhogo, Peran dari Integrated Marketing Communication terhadap Brand Equity

Reputasi dari sebuah merek dapat membantu pakan sebuah perkembangan besar yang signifikan
meningkatkan dampak dari kegiatan promosi dan dalam bidang komunikasi di abad ke 20.
iklan terhadap penjualan. Berdasarkan evaluasi yang IMC diadopsi baik perusahaan besar dan perusa-
telah dilakukan para ahli pada kegiatan kampanye haan kecil karena mereka mengetahui dan menyadari
yang dilakukan oleh merek terkenal, semakin terke- nilai strategi integritas dari berbagai macam fungsi
nal sebuah merek, maka kegiatan kampanyenya akan komunikasi akan lebih efektif dan efisien untuk di-
semakin diketahui dan diingat. gunakan daripada menjalankan kegiatan promosi
Pada era globalisasi, banyak perusahaan me- dan penjualan secara acak. Dengan mengkoordinasi-
nyadari bahwa untuk berkomunikasi secara efektif kan kegiatan komunikasi pemasarannya, perusahaan
dengan konsumen dan stakeholder lainnya, dibutuh- dapat menghindari duplikasi, mengambil keuntungan
kan lebih dari sekedar alat komunikasi pemasaran dari sinergi diantara alat promosi, dan mengembang-
tradisional yang selama ini dipergunakan.Dasar pe- kan program komunikasi pemasaran yang lebih efek-
mikiran inilah yang menjadi awal dari lahirnya kon- tif dan efisien.Para pendukung IMC berargumentasi
sep yang dikenal dengan Integrated Marketing Com- bahwa IMC adalah cara termudah bagi perusahaan
munication (IMC). Don Schulz dari North-Western untuk memaksimalkan pengembalian dari investasi
University dalam buku Advertising and Promotion: yang udah ditanamkan pada kegiatan pemasaran dan
An Integrated Marketing Communicatin Perspective- promosi.Pergerakan dari IMC juga merefleksikan
mendefinisikan IMC sebagai berikut : adaptasi dari para pemasar dalam mengubah ling-
Integrated Marketing Communications is a kungan namun tetap dengan menghargai konsumen,
strategic business process used to plan, de- teknologi, dan media.
velop, execute and evaluate coordinated, mea- Salah satu alasan untuk berkembangnya dan
sureable, persuasive brand communications semakin pentingnya IMC pada satu dekade terakhir
programs over time with consumers, costum- disebabkan oleh peran dari IMC yang memegang per-
ers, prospects, employees, associates and oth- anan penting dalam proses pengembangan dan mem-
er targeted relevant external and internal audi- pertahankan brand identity dan brand equity. Kevin
ences. The goal is to generate both short-term Lane Keller (2006; 276) menyatakan bahwa mem-
financial returns and build long-terms brand bangun dan mengatur brand equity menjadi prioritas
and shareholder value (Schulz, 2009; 12). bagi perusahaan, pada tiap bidang industry, dalam
berbagai jenis pasar.Para pemasar menyadari bahwa
Terdapat beberapa aspek penting yang perlu di- dalam era pemasaran modern terdapat banyak kesem-
perhatikan dari definisi mengenai IMC, yang pertama patan dan metode berbeda yang bisa dilakukan untuk
melihat IMC sebagai strategi bisnis, bukan hanya me- melakukan kontak dengan konsumen setia maupun
lihat sebagai taktik dari integrasi variasi kegiatan ko- calon konsumen potensial dengan menyediakan ber-
munikasi, kegiatan ini juga mengindikasi bahwa ada bagai informasi mengenai produk dan jasa yang di-
peserta kegiatan yang relevan dan merupakan bagian tawarkan perusahaan kepada mereka.Tantangan bagi
penting dari proses. Beberapa kalangan akademik dan pemasar dalam menggunakan IMC yaitu bagaimana
praktisi mempertanyakan apakah IMC tidak lebih menggunakan varian IMC dengan kombinasi yang
dari sekedar sebuah “management fashion” yang pen- tepat agar dapat melakukan kontak dengan konsumen
garuhnya hanya sementara, sehingga sgnifikansinya dan menyampaikan pesan merek secara efektif dan
bagi pemasaran dan periklanan masih dipertanyakan. efisien. Kegiatan IMC yang sukses mengharuskan
Perdebatan mengenai nilai dan relevansi dari IMC se- pemasar menggunakan varian dan teknik yang tepat,
lalu terjadi, meskipun IMC menawarkan perubahan mendefinisikan peran dengan benar, manakah yang
permanen yang mengandung nilai signifikan bagi harus dipergunakan, sehingga pemasar harus mema-
pemasar di era kondisi persaingan dan penjualan yang hami dengan baik mengenai varian IMC yang terse-
berubah dengan sangat cepat.IMC telah dideskripsi- dia dan cara menggunakannya.
kan sebagai pendekatan pemasaran generasi baru Hubungan antara IMC dengan brand equity jika
yang digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan dianalisis dengan menggunakan Elaboration Likeli-
fokus yang lebih baik dalam mengambil alih, menin- hood Modelakan menjelaskan dampak apakah yang
gkatkan dan mengembangkan hubungan dengan kon- akan diberikan oleh IMC terhadap brand equity suatu
sumen dan stakeholder lainnya.Beberapa penelitian produk. Apakah IMC akan memberikan dampak
menegaskan bahwa IMC tidak diragukan lagi meru- yang positif atau negatif terhadap brand equity suatu
99
JURNAL INTERAKSI, Vol III No.1, Januari 2014 : 94-102

produk yang mempergunakan IMC sebagai dasar dari na pesan yang menyenangkan bagi penerima pesan
kegiatan pemasaran dan promosinya. IMC memiliki akan dievaluasi dengan lebih positif oleh penerima
banyak varian yang berbeda fungsi dan kegunaannya, pesan. Pada rute pheriperal, penerima pesan tidak
sehingga ketika semua varian dalam IMC dipergunak- akan terlalu dekat dengan kekuatan dari argument
an bukan merupakan jaminan bahwa produk yang di- pesan. Penerima pesan akan dengan cepat membuat
pasarkan akan sukses di pasaran, bisa jadi sebaliknya, penilaian mengenai pesan yang diterimanya hanya
produk tersebut akan gagal di pasaran karena target dengan melihat, membaca ataupun mendengarnya se-
konsumen tidak menerima dan memahami pesan den- cara sekilas. Ketika penerima pesan menerima pesan
gan baik. Elaboration Likelihood Model yang dikem- dari sumber yang memiliki kredibilitas tinggi atau dari
bangkan oleh Richard Petty dan John Cacioppo dalam sumber yang disukai, penerima pesan akan cenderung
buku Theory of Human Communication (Littlejohn & langsung mempercayai tanpa terlalu menaruh perha-
Foss, 2008; 73)sebenarnya bertujuan untuk memban- tian dan mempertimbangkan argumentasi pesan.
tu memprediksi kapan dan bagaimana seseorang akan Berdasarkan teori Elaboration Likelihood Mod-
terbujuk atau tidak terbujuk oleh sebuah pesan.Elabo- el, maka pemasar sebuah merek harus mengetahui dan
ration Likelihood Modelmerupakan sebuah variable menentukan target konsumen dari produk yang mere-
yang berarti dapat mencakup skala besar maupun ka pasarkan agar pesan dan informasi yang disampai-
kecil, bergantung kepada bagaimana seseorang mem- kan dapat diterima dengan baik. Penggunaan strategi
proses informasi.Pada Elaboration Likelihood Model dan varian IMC yang tepat akan sangat berpengaruh
dikenal dua rute pemrosesan informasi, rute sentral terhadap efektifitas pesan yang disampaikan. Suatu
dan rute peripheral. Rute sentral akan ditempuh oleh produk pasti memiliki target konsumen, konsumen
yang berpikiran kritis/elaboration. Ketika memproses tersebut memiliki kriteria spesifik dari latar belakang
informasi melalui rute sentral, penerima pesan akan sosial, pendidikan, keuangan, jenis kelamin, dan fak-
secara aktif berpikir dan membandingkan informasi tor lainnya. Sebagai contoh, ketika pemasar ingin
yang diterima dengan pengetahuan yang dimilikinya. memasarkan produk yang mengekspos sisi maskulin
Ketika penerima merasa pesan yang diterima memi- dan kejantanan yang ditujukan bagi pria dewasa, isi
liki argumentasi yang benar dan dapat diterima, maka pesan tersebut cenderung mengandung konten yang
sikap penerima pesan akan terpengaruh oleh pesan menarik bagi pria dewasa, contohnya dengan me-
yang diterimanya. Ketika memproses informasi me- nyertakan sosok wanita yang menarik dalam pesan
lalui rute peripheral, penerima pesan akan bersikap tersebut. Dengan adanya sosok wanita menarik dalam
tidak kritis. Segala perubahan yang diterima ketika pesan yang dikomunikasikan, laki-laki dewasa se-
memproses informasi cenderung bersifat sementara bagai penerima pesan akan cenderung tertarik pada
dan tidak memberi perubahan besar pada perilaku pe- pesan tersebut, meskipun belum tentu penerima pesan
nerima pesan.Karena Elaboration Likelihood Model lebih memperhatikan isi pesan dibandingkan konten
merupakan variable maka seorang penerima pesan visual yang menampilkan wanita yang menarik, tapi
bisa menempuh baik rute sentral maupun rute pe- setidaknya pesan ini dapat menarik perhatian target
ripheral, bergantung pada tingkat relevansi personal pasar produk tersebut, yaitu pria dewasa. Sebaliknya,
dari informasi yang disampaikan terhadap penerima pesan yang menampilkan sosok wanita yang menarik
pesan. tidak akan efektif untuk menarik perhatian sesama
Pemilihan rute oleh penerima pesan sangat di- kaum wanita, kecuali pesan tersebut menampilkan
pengaruhi oleh dua faktor umum, motivasi dan ke- sebuah produk atau jasa yang menawarkan perubahan
mampuan.Ketika penerima pesan memiliki motivasi bahwa dengan menggunakan produk atau jasa yang
tinggi, mereka cenderung memilih rute sentral, begitu disampaikan, maka penerima pesan akan menjadi se-
juga sebaliknya.Motivasi terdiri dari tiga hal, ket- menarik dan secantik sosok wanita dalam pesan. Hal
erlibatan, keragaman, dan kecenderungan terhadap ini berkaitan dengan faktor motivasi yang melatarbe-
pemikiran kritis.Ketika memproses informasi pada lakangi penerima pesan dalam memproses informasi
rute sentral, penerima pesan akan dengan hati-hati yang diterimanya.
mempertimbangkan argument yang diterimanya dan Pemasar harus memiliki pengetahuan, pemaha-
kekuatan dari argument tersebut memegang peranan man, visi dan misi yang jelas mengenai produk yang
yang sangat penting. Tingkat kecocokan pesan yang dipasarkan, varian yang digunakan untuk mempro-
diterima dengan perilaku penerima pesan akan me- mosikan dan target pasar dari barang atau jasa yang
nentukan seberapa besar dampak dari pesan itu, kare-
100
Ari Titits Bimo Kandhogo, Peran dari Integrated Marketing Communication terhadap Brand Equity

dipasarkan. Ketika semua hal tersebut terintegrasi kali ada di benak konsumen.
dengan baik, maka hal tersebut akan menghasilkan
sebuah output yang positif bagi perusahaan dan mer- Daftar Pustaka
ek, baik dalam hal market share maupun dalam brand Aaker, David A. (2011). Brand Relevance: Making
equity. Jangkauan dari pesan yang berusaha dikomu- Competitor Irrelevant. San Francisco: Jossey-
nikasikan oleh pemasar akan sangat bergantung pada Bass.
tipe dan konten pesan tersebut. Pesan yang berhasil Aaker, David A. (1996). Measuring Brand Equity
disampaikan dan diterima dengan baik oleh penerima Across Products and Markets. California Man-
pesan, akan meningkatkan brand equity dan memberi agement Review.
dampak positif dalam jangka panjang bagi perusa- Aaker, David A. (1991). Managing Brand Equity.
haan pemilik merek. New York: The Free Press.
Belch, George E. Michael A. Belch. (2009). Adver-
Penutup tising and Promotion: An Integrated Marketing
Brand Equitymerupakan sebuah intangibleaset Communication Perspective. New York: Mc-
bagi perusahaan yang hanya bisa diraih dengan se- Graw-Hill.
buah strategi yang terintegrasi. Karena brand equity Chemmanur, Thomas and An Yan. (2007). Product
mengandung banyak hal serta melibatkan banyak fak- market advertising and new equity issues.Else-
tor perusahaan. Brand equitysendiri sering diartikan vier.
sebagai konsep multidimensi yang mencakup brand Duffy, Neil. Jo Hooper. (2003). Passion Branding:
awareness, brand loyalty, brand association, dan per- Harnessing the Power of Emotion to Build Strong
ceived quality (Aaker, 1993; 347). Konsumen cend- Brands. England: John Willey & Son.
erung membandingkan beberapa merk didalam satu Eastman, Susan Tyler. (2000). Research in Media
produk.Penggunaan IMC sebagai sebuah strategi ke- Promotion. New Jersey: Lawrence Erlbaum As-
giatan komunikasi pemasaran akan sangat membantu sociates.
dan berdampak signifikan pada sebuah produk dari Florence, Pierre-Valette. Haythem Guizani. Dwight
perusahaan, jika dipergunakan dengan benar. Hasil Merunka. (2011). The impact of brand personal-
yang diberikan dari penggunaan IMC terhadap brand ity and sales promotions on brand equity. Else-
equity tidak dapat dilihat seketika saat itu juga, na- vier.
mun memerlukan waktu, karena seperti yang telah di- Guin, Thomas C. Chris T. Allen., Richard J. Semenik.
tuliskan sebelumnya, brand equity bersifat intangible (2009). Advertising and Integrated Brand Promo-
dan terdiri atas banyak faktor penyusun. tion. USA: South-Western Cengage Learning.
Integrasi dari kegiatan IMC yang efektif dan Huang, Rong. and Emine Sarigollu. (2012). How
efisien serta tepat, akan mempengaruhi banyak as- brand awareness relates ro market outcome,
pek dalam perusahaan dan produk yang dipasarkan. brand equity, and the marketing mix.Elsevier.
Sehingga perencanaan kegiatan IMC memerlukan Kapferer, Jean-Noel. (2008). The New Strategic Brand
persiapan yang matang dan dikendalikan oleh orang Management: Creating and Sustaining Brand Eq-
yang memiliki kompetensi tinggi di bidang ini.Ke- uity Long Term (4thed). London: Kogan Page.
giatan IMC membutuhkan dukungan dari berbagai Kotler, Philip. (2000). Marketing Management. En-
divisi perusahaan, baik divisi pemasaran, divisi riset glewood Cliffs, N.J.: Prentice Hall; McGraw-Hill
dan pengembangan, dan divisi lainnya. Higher Education.
Dengan semakin baiknya brand equity suatu Kotler, Philip. Kevin Keller. (2006) Marketing
merek produk, maka akan menghasilkan keuntun- Management(12thed). New Jersey. Pearson Edu-
gan yang besar bagi produk tersebut. Karena merek cation.
produk dengan brand equity yang baik akan dijadikan Littlejohn, Stephen W. Karen A. Foss. (2008). The-
sebagai tolak ukur atau patokan bagi produk sejenis ories of Human Communication (9thed). USA:
dari perusahaan lain. Merek produk dengan brand Thomson Wadsworth.
equity yang baik akan menempati top of mind para Moriarty, Sandra. Nancy Mitchell. William Wells.
konsumen, sehingga ketika konsumen memikirkan (2009). Advertising: Principles & Practice. USA:
mengenai kategori suatu produk, merek dengan brand Pearson Education.
equity yang baik akan menjadi merek yang pertama

101
JURNAL INTERAKSI, Vol III No.1, Januari 2014 : 94-102

Nicolino, Patricia F. (2001). The Complete Idiot’s


Guide to Brand Management. Indianapolis: Pear-
son.
Shimp, Terence A. (2003). Periklanan promosi dan
aspek tambahan komunikasi pemasaranterpadu,
Jilid I, Edisi Kelima.Alih Bahasa Revjani Sjahrial
dan DyahAnikasari.Jakarta : Erlangga.

102

Anda mungkin juga menyukai