Pegadaian (perusahaan)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasi
Loncat ke pencarian
Untuk kegunaan lain, lihat Pegadaian dan Rumah gadai.
PT Pegadaian (Persero)Pegadaian new logo.png
Logo Pegadaian
Jenis
BUMN / Perseroan Terbatas
Industri Jasa Keuangan
Didirikan 01 April 1901 di Sukabumi, Hindia Belanda
Kantor
pusat Jakarta, Jakarta
, Indonesia
Wilayah operasi
Seluruh Indonesia
Tokoh
kunci
Kuswiyoto[1][2] (Direktur Utama)
Produk Konvensional: KCA, Kreasi, Krasida, Krista, Kucica, Investa
Syariah: Rahn, Arrum, Mulia, Tabungan Emas, Amanah (Kredit Kendaraan)
Pemilik Pemerintah Indonesia
Situs web www.pegadaian.co.id
Pegadaian adalah sebuah BUMN sektor keuangan Indonesia yang bergerak pada tiga lini bisnis
perusahaan yaitu pembiayaan, emas dan aneka jasa.
Daftar isi
1 Pengertian
2 Sejarah
2.1 Era Kolonial
2.2 Era kemerdekaan
3 Galeri logo
4 Layanan
4.1 Pembiayaan
4.2 Emas
4.3 Aneka jasa
4.4 Bisnis lain
5 Manfaat pegadaian
5.1 Bagi nasabah
5.2 Bagi Pegadaian
6 Pelayanan di hari libur
7 Pranala luar
8 Rujukan
Pengertian
Menurut kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah hak yang diperoleh seorang
yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada
orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang
yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang
berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untung melunasi utang apabila
pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Perusahaan umum pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi
mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk
penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang
Hukum Perdata Pasal 1150 di atas.
Sejarah
Era Kolonial
Sejarah pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Belanda (VOC) mendirikan Bank van Leening yaitu
lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di
Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816), Bank Van Leening
milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian
asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat ("liecentie stelsel"). Namun metode tersebut
berdampak buruk pemegang lisensi menjalankan praktik rentenir atau lintah darat yang dirasakan
kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu metode "liecentie stelsel"
diganti menjadi "pacth stelsel" yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu
membayar pajak yang tinggi kepada pemerintah daerah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang
sama. Pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya.
Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan "cultuur stelsel" di mana
dalam kajian tentang pegadaian saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian
ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar
bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
Staatsblad No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli
Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi, Jawa Barat.
Selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
Pada masa pendudukan Jepang gedung kantor pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di jalan Kramat
Raya 162, Jakarta dijadikan tempat tawanan perang dan kantor pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan
ke jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang baik
dari sisi kebijakan maupun struktur organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam bahasa
Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang
bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.
Era kemerdekaan
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke
Karanganyar, Kebumen karena situasi perang yang kian memanas. Agresi Militer Belanda II memaksa
kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Pasca perang kemerdekaan kantor Jawatan
Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam
masa ini, Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1
Januari 1961, kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan
(Perjan), dan selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No.10/1990 (yang diperbaharui dengan
Peraturan Pemerintah No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (Perum). Kemudian pada
tahun 2011, perubahan status kembali terjadi yakni dari Perum menjadi Perseroan yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.51/2011 yang ditandatangani pada 13 Desember 2011.
Namun, perubahan tersebut efektif setelah anggaran dasar diserahkan ke pejabat berwenang yaitu pada
1 April 2012
Galeri logo
Logo Pegadaian mulai 1 April 2013 Jl Buah Batu No.1 Samping YOGYA Buah Batu Bandung
www.pegadaian.co.id Event Bandung Music 2016
Layanan
Pembiayaan
Emas
Aneka jasa
Menerima pembayaran tagihan listrik, telepon, air, tv langganan, internet, finance, pulsa handphone,
pengiriman uang kedalam dan keluar negeri, tiket kereta.
Bisnis lain
Manfaat pegadaian
Bagi nasabah
Manfaat utama yang diperoleh oleh nasabah yang meminjam dari Pegadaian adalah ketersediaan dana
dengan prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila
dibandingkan dengan kredit perbankan. Disamping itu, mengingat jasa yang ditawarkan oleh Pegadaian
tidak hanya jasa pegadaian, maka nasabah juga dapat memperoleh manfaat antara lain:
a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah berpengalaman dan dapat
dipercaya.
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya.
Bagi Pegadaian
Manfaat yang diharapkan dari Pegadaian sesuai jasa yang diberikan kepada nasabahnya adalah:
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam dana.
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah memperoleh jasa tertentu
dari Perum Pegadaian.
c. Pelaksanaan misi Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang
pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur
dan cara yang relatif sederhana.
d. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh oleh Pegadaian
digunakan untuk:
Pegadaian membuka layanan di hari Minggu. Jam buka dari pukul 10.00 - 14.00. Daftar lokasi yang buka
di hari minggu sebagai berikut:[3]
Pranala luar
Rujukan
[tampilkan]
lbs
Badan usaha milik negara di IndonesiaPerusahaan jasa keuangan IndonesiaPerusahaan yang didirikan
tahun 1901Pendirian tahun 1901 di Hindia Belanda
Menu navigasi
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Versi terdahulu
Pencarian
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Twitter
Google+
Wikimedia Commons
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Pranala menurut ID
Bahasa lain
English
Sunting interwiki
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Pengembang
Penyataan kuki
Tampilan seluler
Wikimedia Foundation
Powered by MediaWiki
Skip to content
0819 1151 6119|solusi@finansialku.com
FacebookTwitterPinterestGoogle+LinkedInYouTubeInstagram
Keuangan
o
o
Investasi
o
o
o
o
o
o
o
Asuransi
o
o
o
o
o
o
o
o
Lifestyle
o
o
o
o
o
o
Produk
o
o
o
o
o
o
o
DAFTAR APPS
[Baca Juga: Pilih Kredit Emas atau Nabung Emas? Belinya di Pegadaian Atau
Bank Syariah?]
MISI:
1. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu
memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan
kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan
diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
3. Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka
optimalisasi sumber daya perusahaan.
[Baca Juga: Pasar Modal Syariah, Apakah Ada Perdagangan Saham yang
Syariah? Ini Aturannya!]
Pada saat Belanda berkuasa kembali, patch stelsel tetap dipertahankan dan
menimbulkan dampak yang sama merugikannya bagi pihak pemerintah kolonial.
Berbagai penyelewengan banyak dilakukan oleh pemegang hak dalam
menjalankan bisnisnya.
Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan
“cultuur stelsel“.
“Cultuur stelsel” merupakan peraturan dimana kegiatan pegadaian sebaiknya
ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan
manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
Staatsblad No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian
merupakan monopoli Pemerintah.
Alhasil, pada tanggal 1 April 1901, didirikan Pegadaian Negara pertama di
Sukabumi, Jawa Barat yang selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai
hari ulang tahun Pegadaian.
[Baca Juga: Bagaimana Perencanaan Biaya Umroh Masa Kini? Benarkah Bisa
Umroh dengan Emas?]
Pada masa pendudukan Jepang, gedung kantor pusat Jawatan Pegadaian yang
terletak di jalan Kramat Raya 162, Jakarta dijadikan tempat tawanan perang dan
kantor pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke jalan Kramat Raya 132.
Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang baik dari sisi
kebijakan maupun struktur organisasi Jawatan Pegadaian.
Jawatan Pegadaian dalam bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, dimana
Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San
bersama wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.
[Baca Juga: 7 Pelajaran Cara Berbisnis Walt Disney yang Perlu Diikuti Semua
Wirausaha Sukses]
[Baca Juga: 3 + 1 Prinsip Investasi Syariah yang Harus Diketahui oleh Calon
Investor. Sudah Tahukah Anda Apa yang Dimaksud Riba?]
8 Produk Pegadaian
Sebagai sebuah lembaga pelayanan gadai, pegadaian memiliki sejumlah produk
yang ditawarkan kepada masyarakat yang memerlukan, diantaranya sebagai
berikut:
[Baca Juga: Yuk Simak Hal Penting Ini Sebelum Investasi Emas untuk
Mahasiswa!]
#6 Jasa Taksiran
Pegadaian juga memiliki produk jasa taksiran yang menyediakan layanan jasa
pengujian nilai terhadap barang bergerak.
Produk ini berguna bagi masyarakat yang ingin menjual barang berharga, seperti
emas agar tidak dipermainkan atau ditipu oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab.
#7 Jasa Titipan
Produk yang satu ini sangat menolong bagi mereka yang begitu khawatir akan
keamanan barang berharga milikinya.
Hanya dengan membayar biaya jasa penyimpanan barang berharga, maka
konsumen akan sangat diuntungkan melalui produk jasa ini.
[Baca Juga: Tahukah Anda 7 Hal ini Mempengaruhi Harga Emas Antam Lho
Ini Sebabnya Harga Emas Berubah Setiap Hari]
Bagi Anda yang merasa artikel di atas bermanfaat, Anda dapat membagikan
artikel tersebut kepada rekan-rekan atau kenalan Anda yang membutuhkan.
Bagikan juga tanggapan serta komentar Anda pada kolom yang tersedia di bawah
ini.
Sumber Referensi:
Uang Teman. 16 November 2015. 7 Kelebihan Mengajukan Kredit Pegadaian.
Uangteman.com – https://goo.gl/erHBws
Angelina Donna. 19 Oktober 2015. Ini 8 Produk Pegadaian yang Bisa Anda Gunakan.
Suara.com – https://goo.gl/VT9Nvb
Admin. 8 Manfaat Pegadaian Bagi Masyarakat. Manfaat.co.id –
https://goo.gl/GkaBuU
Mas Min. 22 Februari 2017. Pengertian, Fungsi, Peran, Manfaat Jenis dan Prinsip
Pengadaian Terlengkap. Pelajaran.co.id – https://goo.gl/zD7Azg
Pegadaian.co.id – https://goo.gl/a2y4i1
Sumber Gambar:
Definisi Pegadaian – https://goo.gl/8hKmtG
Pegadaian – https://goo.gl/jKb4wN
Definisi Cheque atau Cek Adalah
Gallery
Definisi Cheque atau Cek Adalah
Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK Adalah
Gallery
Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK Adalah
Definisi Anggaran Pendapatan dan Anggaran Belanja Negara APBN Adalah
Gallery
Definisi Anggaran Pendapatan dan Anggaran Belanja Negara APBN Adalah
Definisi Fidusia Adalah
Gallery
Definisi Fidusia Adalah
Definisi Murabahah Adalah
Gallery
Definisi Murabahah Adalah
Leave A Comment
Comment
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
Cari Info
Search for:
Recent
Hoax Investasi: Informasi Berlimpah dan Pentingnya Mekanisme Second Opinion
July 1st, 2019
Apa Saja Program Investasi Mahasiswa yang Mudah dan Menguntungkan?
July 1st, 2019
Harga Emas Hari Ini 01 Juli 2019 adalah Rp699.000 per gram
July 1st, 2019
Podcast Tebaru
Selengkapnya
Video Tebaru
VIDEO : 5 Cara Mengatur Keuangan Saat Mudik Supaya Tidak Over Budget
#KETUPAT Eps 3
VIDEO : 3 Kiat Jitu Mengelola THR Dengan Baik dan Bijak #KETUPAT Eps 2
Event Terdekat
1.
Finansialku x TrustIQ: Make Money Work For You Now (Roadshow Mataram)
4 July @ 18:00 - 20:00
View All Events
Gabung dengan Social Media Finansialku
Cek Kesehatan Keuangan Keluarga Anda!
Finansialku
Tentang Finansialku
Aplikasi Finansialku
Seminar dan Pelatihan
Hubungi Kami
Press Kit
Resources
Komunitas
Guest Writer
Reksa Dana Online by Bareksa
Berita saham dan IHSG hari ini
Harga Emas Hari Ini
FAQ Perencanaan Keuangan
Contact Info
Jalan Sumber Mekar 26 Bandung
Phone:
022 2056 5890
Mobile:
0819 1151 6119
Email: Solusi@Finansialku.com
Web: Finansialku.com
Like dan Follow Finansialku
Copyright 2019 Finansialku.com | All Rights Reserved | Site Map | Privacy Policy | Redaksi |
Pedoman Siber
Kartu Kredit
Pinjaman
Asuransi
Simpanan
E-Money
Artikel
Lainnya
Masuk | Daftar
Kartu Kredit
Pinjaman
Asuransi
Masuk Daftar
Kredit Multiguna
Lagi bingung cari pinjaman? Selain pinjaman online resmi dan terpercaya maupun perbankan,
Anda juga dapat memanfaatkan fasilitas pinjaman dari Pegadaian, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di bidang penyaluran kredit untuk masyarakat berdasarkan hukum gadai.
Pegadaian pertama kali berdiri di daerah Sukabumi pada tahun 1901. Sampai
sekarang perusahaan pelat merah ini telah memiliki berbagai macam jenis produk pinjaman yang
bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan Anda.
Anda Bingung Cari Produk Kredit Multi Guna Terbaik? Cermati punya solusinya!
Produk KCA ini merupakan sistem gadai yang diperuntukkan ke semua nasabah, baik itu untuk
kebutuhan konsumtif ataupun produktif. KCA adalah solusi terpercaya bagi Anda yang ingin
mendapatkan pinjaman dengan cara mudah, aman, serta cepat. Untuk produk ini sendiri, nasabah
diharuskan untuk membawa agunan berupa barang berharga atau surat penting kendaraan, seperti
perhiasan emas, emas batangan, mobil, motor, laptop, ponsel, dan barang elektronik lain.
a. Layanan produk ini ada di lebih dari 4.400 outlet Pegadaian di seluruh pelosok Indonesia.
b. Prosedur yang dijalankan bisa dibilang sangat mudah, nasabah hanya cukup membawa agunan
atau jaminan ke outlet.
c. Proses pencairan tidak memakan waktu yang lama, kurang lebih 15 menit dana itu akan cair.
d. Pinjaman bisa dari Rp50 ribu hingga Rp500 juta lebih tergantung kepada agunan yang telah
diajukan pihak nasabah. Maksimal uang pinjaman Rp5 miliar.
e. Jangka waktu pinjaman paling lama hanya 4 bulan atau 120 hari, serta dapat diperpanjang
dengan hanya membayar sewa modal saja atau bisa disebut dengan mengangsur sebagian uang
pinjaman.
i. Sewa modal (bunga) yang diberikan mulai dari 0,75% per 15 hari.
j. Biaya administrasi Rp2.000-Rp125.000
c. Jika agunan tersebut berupa kendaraan, maka harus membawa BPKB dan STNK asli.
Produk Krasida (kredit angsuran bulanan) diperuntukkan bagi mereka pelaku Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk tujuan pengembangan usaha. Dengan adanya produk ini,
nasabah akan mendapatkan pinjaman berupa uang tunai dengan sistem gadai, namun
pembayarannya dengan sistem kredit.
a. Proses mudah, kredit dapat cair dalam rentan waktu tidak lebih dari 1 minggu saja.
c. Pinjaman mulai dari Rp1 juta hingga Rp250 juta (tergantung agunan). Maksimal Rp5 miliar.
f. Jangka waktu cukup fleksibel mulai dari 6, 12, 24, atau 36 bulan.
g. Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon untuk sewa modal.
c. Untuk agunan berupa kendaraan bermotor, dilengkapi dengan dokumen kepemilikan (BPKB
asli, fotokopi STNK dan faktur pembelian).
Produk Kreasi merupakan kredit dengan asuransi bulanan bagi pelaku UKM untuk
pengembangan usaha dengan sistem fidusia. Sistem fidusia berarti agunan untuk pinjaman cukup
dengan BPKB, sehingga kendaraan masih bisa digunakan untuk usaha. Kreasi merupakan solusi
untuk mendapatkan fasilitas kredit yang cepat, mudah, dan murah.
b. Pinjaman mulai dari Rp1 juta sampai Rp200 juta. Maksimal Rp400 juta
c. Jangka waktu fleksibel mulai dari 12, 18, 24, dan 36 bulan
d. Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon untuk sewa modal
e. Proses kredit hanya butuh 3 hari, dan dana dapat segera cair.
f. Sewa Modal (bunga pinjaman) relatif murah dengan angsuran tetap per bulan.
a. Memiliki usaha yang memenuhi kriteria kelayakan serta telah berjalan 1 tahun
b. Fotokopi KTP, Kartu Keluarga, dan Surat Nikah (jika sudah menikah)
Baca Juga: Gunakan Cara Ini agar Terhindar dari Penipuan Pinjaman Online
Adalah fitur kredit cepat dan aman yang menjadi solusi tepat untuk mendapatkan pinjaman
dengan bunga 0% dan jangka waktu hingga 60 hari. Tenor ini bisa diperpanjang
Keunggulan:
c. Agunan emas perhiasan, mobil, laptop, televisi, motor, ponsel, radio, dan kamera
e. Pinjaman jangka pendek dengan tenor 1-60 hari, dan dapat diperpanjang
c. Nasabah dalam satu KK yang sama hanya dapat memperoleh 1 kali periode kredit
d. Khusus pelajar atau mahasiswa kurang dari usia 30 tahun dapat mengajukan pinjaman sendiri.
Memberi kemudahan layanan kredit dengan pola angsuran pembayaran fleksibel bagi nasabah
petani dan non-petani
Keunggulan:
e. Sistem pembayaran dapat dibayar 1 kali maupun angsuran secara berkala per 3, 4, 6 bulan.
c. Memiliki agunan kendaraan bermotor (BPKB asli, fotokopi STNK dan faktur pembelian) atau
bukti faktur pembelian barang.
6. Pegadaian Rahn
Adalah gadai syariah untuk mendapatkan pinjaman dengan jaminan berupa emas perhiasan,
emas batangan, berlian, ponsel pintar, laptop, barang elektronik lain, motor, mobil atau barang
bergerak lain.
Keunggulan:
c. Pinjaman (Marhun Bih) mulai dari Rp50 ribu-Rp500 juta atau lebih
f. Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan perhitungan Mu’nah selama masa pinjaman
h. Tarif ijaroh berkisar dari 5% (APR minimum) hingga 7% APR (APR maksmimum) per tahun.
Disclaimer:
Kami akan menjaga informasi yang akurat dan terkini, namun Kami tidak dapat menjamin
keakuratan informasi. Silakan verifikasi informasi kartu kredit, dan tingkat suku bunga selama
proses aplikasi.
IDN
ENG
Cabang
Pengadaan
Karir
Kontak
PPID
Profil
Produk
Tata Kelola
Kinerja
CSR Pegadaian
Berita
Syarat & Ketentuan ini merupakan bentuk kesepakatan antara Pengguna dengan PT Pegadaian
(persero).
Berikut ini adalah Syarat & Ketentuan penggunaan Website Pegadaian. Dengan menggunakan
dan/atau mendaftarkan diri pada Website Pegadaian, Pengguna dianggap telah membaca,
memahami dan menyetujui semua isi dalam Syarat & Ketentuan ini. Jika Pengguna tidak
menyetujui salah satu, sebagian, atau seluruh isi Syarat & Ketentuan, maka Pengguna tidak
diperkenankan menggunakan Website Pegadaian.
Definisi
Data Pengunjung
Dengan memasukkan data ke dalam Website Pegadaian, Pengguna menyatakan bahwa data yang
dimasukkan adalah benar dan dapat digunakan untuk diproses lebih lanjut serta bersedia
menerima konsekuensi hukum dan sanksi jika di kemudian hari diketahui adanya ketidakbenaran
data dan/atau informasi yang diberikan.
Batasan Tanggung Jawab
Pegadaian selalu berupaya untuk menjaga Website Pegadaian aman, nyaman, dan berfungsi
dengan baik. Data dan informasi dalam Website Pegadaian mungkin tidak tersedia pada waktu
nyata.
Pengguna setuju bahwa Pengguna menggunakan Website Pegadaian atas risiko Pengguna
sendiri, dan bahwa Website Pegadaian tersedia sebagaimana adanya.
Sejauh diizinkan oleh hukum yang berlaku, Pegadaian (termasuk anak-anak perusahaan,
manajemen, dan karyawan) tidak bertanggung jawab, dan Pengguna setuju untuk tidak menuntut
Pegadaian untuk bertanggung jawab atas segala kerusakan atau kerugian (termasuk namun tidak
terbatas pada hilangnya uang, reputasi, keuntungan, atau kerugian tak berwujud lainnya) yang
diakibatkan secara langsung atau tidak langsung dari :
Kelalaian dan kerugian yang ditimbulkan oleh Pengguna terkait dengan penggunaan
Website Pegadaian.
Virus atau perangkat lunak berbahaya lainnya yang diperoleh karena mengakses atau
terhubung ke Website Pegadaian.
Gangguan, bug, keterlambatan, atau kesalahan apapun dalam Website Pegadaian.
Tindakan peretasan yang dilakukan oleh pihak ketiga kepada akun Pengguna ataupun
pada Website Pegadaian.
Kerusakan perangkat keras Pengguna akibat penggunaan Website Pegadaian.
Hal-hal lainnya yang terkait dengan penggunaan situs elektronik Pegadaian dan/atau
Website Pegadaian.
Dalam hal Pengguna memiliki perselisihan atau sengketa dalam Website Pegadaian ataupun
pada proses selanjutnya baik pada tahap seleksi maupun setelah Pengguna diterima/tidak
diterima dalam proses seleksi, Pengguna membebaskan Pegadaian (termasuk anak-anak
perusahaan, manajemen, dan karyawan) dari klaim dan tuntutan atas setiap kerusakan dan
kerugian (aktual dan/atau tersirat) yang timbul dari sengketa tersebut termasuk namun tidak
terbatas pada biaya hukum. Dengan demikian, Pengguna setuju untuk melepaskan segala
perlindungan hukum (yang terdapat dalam undang-undang atau peraturan hukum yang lain) yang
akan membatasi cakupan ketentuan pembebasan ini.
Pembaharuan
Syarat & Ketentuan mungkin diubah dan/atau diperbarui dari waktu ke waktu tanpa
pemberitahuan sebelumnya. Pegadaian menyarankan agar Pengguna membaca secara seksama
dan memeriksa Syarat & Ketentuan ini dari waktu ke waktu untuk mengetahui adanya perubahan
tersebut, dan Pengguna dianggap menyetujui perubahan-perubahan dalam Syarat & Ketentuan
ini.
Pembaruan Terakhir : 17 April 2018
QUICK LINKS
Karir
FAQ
Lokasi Cabang
Sitemap
HUBUNGI KAMI
Form Kontak
0213155550 02180635162
Copyright © 2019 PT. Pegadaian - Persero. All Rights Reserved.
KEUANGANKU ▾
SIMPANAN ▾
INVESTASI ▾
PINJAMAN ▾
PROTEKSI ▾
MATERI & ALAT ▾
KEGIATAN ▾
BERITA
Beranda > Keuanganku > Mengelola Keuanganku > Mengapa Diperlukan Perencanaan
Keuangan > Kenali Lembaga dan Produk Pegadaian Sebelum Membeli
Share
Pusat gadai swasta, ujarnya, menjadi pilihan utama karena persyaratannya mudah dibanding perusahaan gadai milik
negara, PT Pegadaian. Jasa gadai swasta juga semakin banyak dan mudah ditemui, khususnya di Jakarta. “Bunganya
memang mencekik, tapi persyaratan adminstrasinya tidak ribet. Cukup tunjukkan KTP, serahkan barang dan duit-
nya cair,” ungkapnya.
Namun, Frans baru-baru ini menyadari ternyata proses administrasi layanan gadai di PT Pegadaian juga tidak rumit.
Calon nasabah BUMN itu pun cukup membawa agunan, baik berupa perhiasan maupun kendaraan dan alat
elektronik untuk memeroleh kredit secara cepat dan aman. “Saya baru tahu, Pegadaian juga bisa menerima barang
elektronik, tidak sebatas barang perhiasan dan sertifikat.”
Tidak hanya Frans, kurangnya pemahaman akan fungsi lembaga gadai resmi juga masih dialami sebagian besar
masyarakat.
Direktur Bisnis I PT Pegadaian, Harianto Widodo, mengakui masih banyak yang belum paham fungsi perseroan
secara umum. Akibatnya, manfaat yang ditawarkan perseroan belum dimaksimalkan oleh masyarakat. “Masyarakat
seringkali hanya mengenal Pegadaian sebagai BUMN yang menyediakan jasa gadai, padahal ada layanan lain yang
diberikan,” jelasnya.
Dia menuturkan layanan jasa keuangan PT Pegadaian dibedakan dalam tiga lini bisnis, yakni pembiayaan,
perdagangan emas dan usaha lainya. Lini bisnis pembiayaan memiliki dua skema, yaitu berbasais gadai dan fidusia.
Pembiayaan berbasis gadai memungkinkan masyarakat untuk memperoleh kredit dengan agunan seperti emas,
kendaraan bermotor dan barang elektronik.
Pembiayaan berbasis fidusia mensyaratkan agunan benda bergerak, berupa surat bukti pemilikan kendaraan
bermotor (BPKP), sehingga kendaraan masih dapat digunakan debitur. “Masyarakat hanya tahunya gadai saja,
padahal ada pembiayaan berbasis gadai dan ada berbasis fidusia,” kata Harianto.
Sejumlah produk pada lini bisnis pembiayaan, antara lain kredit cepat aman (KCA), Krasida, Kreasi dan Kredit
Multi Guna. PT Pegadaian juga mengembangkan lini pembiayaan berbasis syariah dengan sejumlah produk, yakni
pembiayaan Rahn, Arrum dan Amanah.
“Layanan pembiayaan kami sangat ritel, dengan minimum satu juta rupiah dan maksimal Rp200 juta. Kami
menawarkan solusi pembiayaan dengan akses gampang, bunga kompetitif, serta memiliki banyak outlet,” tuturnya.
Lini bisnis lain PT Pegadaian adalah layanan jual dan titip emas. Usaha ini sebenarnya memfasilitasi masyarakat
yang ingin melakukan investasi dengan emas, baik individu maupun kolektif.
Lanjutnya, PT Pegadaian menawarkan layanan penjualan emas secara tunai atau angsuran melalui produk mulia.
Ada juga layanan titip-jual emas yang ditawarkan perseroan dalam produk Konsinyasi Emas.
Produk terbaru yang diluncurkan perseroan adalah Tabungan Emas. Proyek yang tengah diujicobakan di 78 kantor
PT Pegadaian itu menawarkan investasi emas yang sangat terjangkau bagi masyarakat.
Hanya dengan harga Rp5.000,00 kata Harianto, masyarakat dapat menjual dan membeli emas dengan fasilitas titipan
yang ditawarkan PT Pegadaian. Dia menyatakan dengan menabung setiap bulan, nasabah akan membeli emas dalam
satuan terkecil seperseratus gram.
Nilai emas dalam satuan gram akan diakumulasikan dalam saldo tabungan dan kemudian dicetak dengan nilai
minimal lima gram. “Ini masih piloting. Konsepnya adalah menabung emas, bukan menabung uang.”
Logam mulia itu menjadi salah satu instrumen investasi dengan nilai terjaga sehingga dapat diagunkan lagi untuk
memperoleh pembiayaan.
Menurut dia, pihaknya memiliki lini bisnis ketiga yakni Aneka Jasa yang menawarkan jasa keuangan khusus
lainnya, antara lain Kucica atau layanan pengiriman dan penerimaan uang dari dalam dan luar negeri, serta jasa
taksiran, titipan dan sertifikasi batu mulia.
Rating
Senang
41%
Puas
21%
Menginspirasi
26%
Tidak Peduli
12%
Daftar Perusahaan Fintech Yang Berizin dan Terdaftar di OJK Per Mei 2019
Selengkapnya >>
Bantulah S
Tips Terpopuler
Tips Terbaru
Hidup Dengan Gaji Yang Dimiliki
Baca selengkapnya >>
Sudah Mulai Merencanakan Pernikahan? Bicarakan Keuangan dengan Pasangan Wajib Hukumnya!
Baca selengkapnya >>
Alat Edukasi
Aplikasi Ponsel
Kalkulator Keuangan
Permainan
Sikapi Uangmu
Sikapi Uangmu
KEUANGANKU ▾
SIMPANAN ▾
INVESTASI ▾
PINJAMAN ▾
PROTEKSI ▾
MATERI & ALAT ▾
KEGIATAN ▾
BERITA
Beranda > Keuanganku > Mengelola Keuanganku > Mengapa Diperlukan Perencanaan
Keuangan > Kenali Lembaga dan Produk Pegadaian Sebelum Membeli
Share
Pusat gadai swasta, ujarnya, menjadi pilihan utama karena persyaratannya mudah dibanding perusahaan gadai milik
negara, PT Pegadaian. Jasa gadai swasta juga semakin banyak dan mudah ditemui, khususnya di Jakarta. “Bunganya
memang mencekik, tapi persyaratan adminstrasinya tidak ribet. Cukup tunjukkan KTP, serahkan barang dan duit-
nya cair,” ungkapnya.
Namun, Frans baru-baru ini menyadari ternyata proses administrasi layanan gadai di PT Pegadaian juga tidak rumit.
Calon nasabah BUMN itu pun cukup membawa agunan, baik berupa perhiasan maupun kendaraan dan alat
elektronik untuk memeroleh kredit secara cepat dan aman. “Saya baru tahu, Pegadaian juga bisa menerima barang
elektronik, tidak sebatas barang perhiasan dan sertifikat.”
Tidak hanya Frans, kurangnya pemahaman akan fungsi lembaga gadai resmi juga masih dialami sebagian besar
masyarakat.
Direktur Bisnis I PT Pegadaian, Harianto Widodo, mengakui masih banyak yang belum paham fungsi perseroan
secara umum. Akibatnya, manfaat yang ditawarkan perseroan belum dimaksimalkan oleh masyarakat. “Masyarakat
seringkali hanya mengenal Pegadaian sebagai BUMN yang menyediakan jasa gadai, padahal ada layanan lain yang
diberikan,” jelasnya.
Tiga Lini Bisnis Pegadaian
Dia menuturkan layanan jasa keuangan PT Pegadaian dibedakan dalam tiga lini bisnis, yakni pembiayaan,
perdagangan emas dan usaha lainya. Lini bisnis pembiayaan memiliki dua skema, yaitu berbasais gadai dan fidusia.
Pembiayaan berbasis gadai memungkinkan masyarakat untuk memperoleh kredit dengan agunan seperti emas,
kendaraan bermotor dan barang elektronik.
Pembiayaan berbasis fidusia mensyaratkan agunan benda bergerak, berupa surat bukti pemilikan kendaraan
bermotor (BPKP), sehingga kendaraan masih dapat digunakan debitur. “Masyarakat hanya tahunya gadai saja,
padahal ada pembiayaan berbasis gadai dan ada berbasis fidusia,” kata Harianto.
Sejumlah produk pada lini bisnis pembiayaan, antara lain kredit cepat aman (KCA), Krasida, Kreasi dan Kredit
Multi Guna. PT Pegadaian juga mengembangkan lini pembiayaan berbasis syariah dengan sejumlah produk, yakni
pembiayaan Rahn, Arrum dan Amanah.
“Layanan pembiayaan kami sangat ritel, dengan minimum satu juta rupiah dan maksimal Rp200 juta. Kami
menawarkan solusi pembiayaan dengan akses gampang, bunga kompetitif, serta memiliki banyak outlet,” tuturnya.
Lini bisnis lain PT Pegadaian adalah layanan jual dan titip emas. Usaha ini sebenarnya memfasilitasi masyarakat
yang ingin melakukan investasi dengan emas, baik individu maupun kolektif.
Lanjutnya, PT Pegadaian menawarkan layanan penjualan emas secara tunai atau angsuran melalui produk mulia.
Ada juga layanan titip-jual emas yang ditawarkan perseroan dalam produk Konsinyasi Emas.
Produk terbaru yang diluncurkan perseroan adalah Tabungan Emas. Proyek yang tengah diujicobakan di 78 kantor
PT Pegadaian itu menawarkan investasi emas yang sangat terjangkau bagi masyarakat.
Hanya dengan harga Rp5.000,00 kata Harianto, masyarakat dapat menjual dan membeli emas dengan fasilitas titipan
yang ditawarkan PT Pegadaian. Dia menyatakan dengan menabung setiap bulan, nasabah akan membeli emas dalam
satuan terkecil seperseratus gram.
Nilai emas dalam satuan gram akan diakumulasikan dalam saldo tabungan dan kemudian dicetak dengan nilai
minimal lima gram. “Ini masih piloting. Konsepnya adalah menabung emas, bukan menabung uang.”
Logam mulia itu menjadi salah satu instrumen investasi dengan nilai terjaga sehingga dapat diagunkan lagi untuk
memperoleh pembiayaan.
Menurut dia, pihaknya memiliki lini bisnis ketiga yakni Aneka Jasa yang menawarkan jasa keuangan khusus
lainnya, antara lain Kucica atau layanan pengiriman dan penerimaan uang dari dalam dan luar negeri, serta jasa
taksiran, titipan dan sertifikasi batu mulia.
Rating
Senang
41%
Puas
21%
Menginspirasi
26%
Tidak Peduli
12%
Daftar Perusahaan Fintech Yang Berizin dan Terdaftar di OJK Per Mei 2019
Selengkapnya >>
Bantulah S
Tips Terpopuler
Menjadi Millenial yang Cerdas Keuangan
Baca selengkapnya >>
Tips Terbaru
Sudah Mulai Merencanakan Pernikahan? Bicarakan Keuangan dengan Pasangan Wajib Hukumnya!
Baca selengkapnya >>
Alat Edukasi
Aplikasi Ponsel
Kalkulator Keuangan
Permainan
Sikapi Uangmu
Sikapi Uangmu
EKONOMI ISLAM
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
May
Tambahkan komentar
2.
May
Tambahkan komentar
3.
May
Tambahkan komentar
4.
May
Dosen :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
T.A 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas khadirat allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini disusun sebagai tugas matakuliah Penganggaran Bisnis dengan judul “ Proyeksi Neraca ”.
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar dalam makalah ini baik
dari segi kalimat maupun tata bahasa. Oleh karna itu kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Pemakalah
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 11
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Neraca
Akhir dari seluruh penyusunan anggaran komprehensif suatu perusahaan adalah
penyusunan proyeksi neraca. Proyeksi neraca merupakan tahap akhir dari seluruh tahap yang
harus dilalui untuk menyusun anggaran induk suatu badan usaha. Proyeksi neraca sendiri baru
akan dapat disusun jika anggaran parsial yang lain telah selesai disusun. Berdasarkan berbagai
anggaran parsial yang dimiliki suatu perusahaan, mulai dari anggaran penjualan, anggaran
produksi, berbagai anggaran biaya, anggaran kas, dan anggaran laba, perusahaan dapat menyusun
proyeksi neraca.
Proyeksi neraca adalah proyeksi jumlah dan rincian kekayaan yang akan dimiliki
perusahaan beserta seluruh kewajibannya, baik kepada kreditor maupun kepada pemegang saham,
pada suatu periode tertentu di masa mendatang.
Karena proyeksi neraca baru dapat disusun setelah semua anggaran parsial lainnya selesai
disusun, maka untuk menyusun proyeksi neraca harus memperhatikan setiap elemen yang ada
didalam neraca beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Maksudnya setiap elemen di dalam
aktiva dan pasiva pada neraca suatu perusahaan akan ditentukan faktor lain yang terlebih dulu
berpengaruh terhadap setiap anggaran parsial. Karena itu, bagian anggaran suatu perusahaa harus
sangat memperhatikan berbagai aktivitas yang mempengaruhi elemen-elemen didalam anggaran
neraca yang disusunnya.
Mengingat sangat dipengaruhinya proses penyusunan anggaran neraca oleh faktor-faktor
lain yang harus terjadi lebih dulu sebelum menyusun anggaran neraca, maka lebih tepat kalau
neraca yang direncanakan perusahaan di dalam suatu periode pada waktu mendatang disebut
dengan proyeksi neraca dari pada anggaran neraca. Karena proyeksi adalah taksiran apa yang
akan terjadi jika suatu kondisi atau situasi yang lain terjadi terlebih dulu. Dan proses
penyusunan neraca yang direncanakan sangat ditentukan oleh kondisi lain atau faktor lain yang
harus terjadi lebih dahulu. Perbedaan lain antara proyeksi neraca dan anggaran parsial yang lain
adalah, anggaran parsial lain, mulai dari anggaran penjualan produksi, anggaran pembelian
bahan, anggaran produksi, anggaran biaya-biaya, semuanya merupakan anggaran yang disusun
dan akan dikerjakan pada sepanjang periode anggaran tersebut, selama satu tahun. Sedangkan
anggaran neraca adalah anggara pada akhir suatu periode tertentu. Anggaran yang disusun setelah
semua anggaran lain diselesaikan.
Secara umum, neraca terdiri dari dua bagian besar, yaitu sisi aktiva dan sisi
pasiva/kewajiban. Sisi aktiva berisi daftar kekayaan prusahaan beserta rincian jenis dan
jumlahnya. Sedangkan sisi kewajiban berisi kewajiban perusahaan kepada pihak kreditor dan
kepada pemegang saham atau pemilik perusahaan.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyusun neraca adalah urutan penyusunan
rekening. Rekening-rekening aktiva diususun berdasarkan urutan likuiditasnya, yaitu taksiran
kecepatan aktiva tersebut dapat dicairkan menjadi uang tunai. Semakin mudah dan semakin cepat
suatu aktiva tertentu menjadi uang tunai, maka semakin didahulukan posisi pencatatannya
didalam neraca. Pada sisi kewajiban, penyusunannya dimulai dengan kewajiban yang lebih dulu
jatuh tempo hingga yang paling lama jatuh tempo.
Tabel 9.1 Elemen Neraca
Kelompok Akun
Aktiva Lancar Kas: uang tunai dan ekuivalen kas
Adalah semua harta perusahaan Surat-surat berharga: investasi jangka
yang diharapkan dapat berubah pendek
menjadi uang dalam tempo satu Piutang usaha dan piutang wesel
tahun Piutang karyawan
Persediaan: barang dagangan atau
bahan baku
Biaya-biaya yang dibayar di muka:
sewa, asuransi,dll
Perlengkapan usaha
Dan lain-lain
Investasi Jangka Panjang Investasi dalam surat berharga
Adalah dana yang ditanamkan pada Investasi dalam anak perusahaan
berbagai jenis aktiva Investasi dalam aktiva tetap berwujud:
yang
diharapkan memberikan tanah, dll
Aktiva penghasilan bagi perusahaan Dan lain-lain
Aktiva Tetap Berwujud Peralatan Kantor
Adalah semua aktiva yang berumur Kendaraan
lebih dari satu tahun dan memiliki Mesin
wujud fisik Tanah
Aktiva Tetap Tidak Berwujud Goodwill
Adalah semua aktiva yang tidak Hak Paten
memiki wujud fisik tetapi memiliki Merek Dagang
manfaat nyata bagi perusahaan Hak Cipta
Dan lain-lain
Aktiva Lain-lain Titipan kepada penjual
Adalah aktiva yang tidak dapat Bangunan dalam pengerjaan
dikelompokkan pada kelompok Dan lain-lain
aktiva diatas
Utang Lancar Utang Usaha
Adalah kewajiban perusahaan yang Utang Wesel
akan jatuh tempo dalam waktu Utang Pajak
setahun
Kewajiban Pendapatan Diterima Di Muka Pendapatan Diterima Di Muka
Utang Jangka Panjang Utang Bank
Adalah kewajiban yang jatuh tempo Obligasi
lebih dari setahun Dan lain-lain
Ekuitas Pemilik Modal/Modal Saham
Adalah semua
kewajiban Laba Ditahan
Ekuitas perusahaan kepada pemilik
perusahaan
Aktiva
Kas Saldo awal kas pada suatu periode ditambah dengan penerimaan
kas dan dikurangi dengan pengeluaran kas pada suatu periode.
(sumber : anggaran kas)
Piutang Usaha Saldo awal piutang usaha ditambah dengan penjualan kredit
pada satu periode dikurangi dengan penerimaan piutang usaha.
(sumber : anggaran kas)
Aktiva Tetap Nilai aktiva tetap pada awal suatu periode ditambah dengan
rencana pembelian aktiva tetap baru (investasi) dikurangi dengan
nilai aktiva tetap yang dijual pada suatu periode.
Kewajiban
Utang Usaha Saldo utang usaha pada awal periode ditambah dengan
pembelian kredit yang direncanakan dikurangi dengan jumlah
utang usaha yang akan dibayar pada satu periode tersebut
Utang Bank Saldo utang bank pada awal periode ditambah dengan jumlah
kredit baru yang akan diterima dari bank dikurangi dengan utang
bank yang jatuh tempo dan akan dibayar pada periode tersebut.
Obligasi Saldo utang obligasi pada awal periode ditambah dengan jumlah
obligasi baru yang akan diterbitkan pada periode ini dikurangi
dengan obligasi yang jatuh tempo dan akan dibayar pada periode
tersebut.
Modal Saham Jumlah lembar saham yang beredar pada awal periode ditambah
dengan jumlah lembar saham baru yang akan diterbitkan,
dikalikan dengan nilai nominalnya.
Laba Ditahan Saldo laba ditahan pada awal periode ditambah dengan laba
usaha yang dianggarkan dikurangi dengan jumlah dividen yang
direncanakan akan dibagikan pada periode tersebut.
Dari tabel diatas terlihat bahwa proyeksi neraca pada akhir suatu periode tertentu sangat
dipengaruhi oleh saldo awal periode dari setiap elemen yang ada pada neraca. Itu berarti, neraca
pada awal tahun akan berpengaruh langsung pada proyeksi neraca pada akhir periode tersebut.
Setelah neraca pada awal periode diketahui, maka proyeksi neraca pada akhir periode akan
dipengaruhi dan ditentukan oleh berbagai hal yang mempengaruhi kenaikan dan penurunan setiap
elemen neraca tersebut.
C. Metode
Untuk menyusun proyeksi neraca, metode yang paling mudah adalah menggunakan
persamaan akuntansi dasar. Dimana didalam metode tersebut didasarkan pada persamaan
bahwa jumlah aktiva akan selalu sama dengan besarnya utang/kewajiban dan modal/ekuitas dari
suatu badan usaha tertentu.
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS
Setiap kali terjadi penambahan didalam salah satu komponen aktiva suatu badan usaha,
selalu akan disertai dengan penambahan didalam komponen kewajiban atau ekuitas atau
pengurangan pada salah satu komponen aktiva lainnya. Demikian pula, jika terjadi pengurangan
pada salah satu komponen aktiva, selalu akan disertai dengan pengurangan didalam komponen
kewajiban atau ekuitas atau penambahan pada salah satu komponen aktiva lainnya.
a. Transaksi penjualan tunai akan menambah kas (di sisi aktiva) dan menambah rekening laba
ditahan (di sisi kewajiban).
b. Transaksi penjualan kredit akan menambah piutang usaha (di sisi aktiva) dan menambah rekening
laba ditahan (di sisi kewajiban).
c. Transaksi pembayaran biaya secara tunai akan mengurangi kas (di sisi kewajiban) dan
mengurangi rekening laba ditahan (di sisi kewajiban).
d. Transaksi pengakuan biaya secara kredit akan menambah utang usaha dan mengurangi rekening
laba ditahan (keduanya di sisi kewajiban).
Iluatrasi 9.1 baerikut ini mungkin dapat memperjelas pemahaman tentang metode penyusunan
proyeksi neraca.
PT. Tintamas adalah sebuah sebuah produsen pulpen yang berlokasi di Jakarta. Berkaitan
dengan proses penyusunan proyeksi neraca perusahaan tersebut untuk akhir tahun 2009, tim
penyusun anggaran perusahaan tersebut mengumpulkan berbagai data berikut:
Neraca
Perlengkapan 4.000.000
Sedangkan dari berbagai anggaran parsial yang lain, diketahui data-data penunjang sebagai
berikut:
b) Sedangkan jumlah piutang yang akan diterima sepanjang tahun 2009, diperkirakan sebesar Rp
700.000.000.
d) Diperkirakan, perlengkapan kantor yang akan digunakan sepanjang tahun 2009 sebesar Rp
36.000.000.
e) Berkaitan dengan aktiva tetap perusahaan, direncanakan 4 unit kendaraan perusahaan akan dijual
dengan harga taksiran sebesar Rp 75.000.000 per unit.
f) Pada tahun 2009, perusahaan merencanakan membeli 5 unit kendaraan baru seharga Rp
150.000.000. perusahaan merencanakan membeli 10 unit computer baru seharga Rp 6.000.000
per unit dan 10 unit printer baru seharga Rp 1.500.000 per unit. Perusahaan juga merencanakan
membeli 10 set meja tulis dan kursi dengan taksiran harga sebesar Rp 2.000.000 per set. Di
samping itu, dari seluruh pembelian aktiva tetap yang direncanakan, sebanyak Rp 400.000.000
direncanakan akan dibayar pada tahun 2009.
g) Perusahaan merencanakan melakukan pembelian bahan baku secara kredit di sepanjang tahun
2009 sebesar Rp 800.000.000.
h) Sementara itu, utang usaha yang direncanakan akan dibayar di tahun 2009 adalah sebesar Rp
550.000.000.
i) Perusahaan merencanakan membayar utang bank sebesar Rp 200.000.000 pada tahun 2009. Pada
tahun yang sama perusahaan tidak merencanakan untuk menambah utang bank.
j) Perusahaan merencanakan akan membagikan deviden sebesar Rp 350.000.000 pada tahun 2009.
k) Biaya produksi yang dikeluarkan sepnjang tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Dari seluruh biaya overhed pabrik tersebut, diperkirakan sebesar Rp 25.000.000 merupakan biaya
penyusutan aktiva tetap.
l. Biaya operasional yang dikeluarkan sepanjang tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data dan keterangan tersebut, maka dapat disusun proyeksi neraca dengan
menggunkan persamaan akuntasi, sebagaiman terlihat berikut ini:
Kas Piutang Perleng. Bahan Barang Aktiva Utang Utang Modal Laba
Usaha
Kantor Baku Jadi Tetap Usaha Bank Saham Ditahan
1.625 550 4 200 150 1.200 600 700 2000 429
a 1000 1000
b 700 (700)
c (40) 40
d (36) (36)
e 300 (300)
f 845 400
(445)
g 800 800
h
(550) (550)
i (200)
(200)
j (350)
(350)
k 550 (25)
(225) (300)
l (20) (380)
(360)
m (600) (600)
a) Transaksi penjualan kredit ini akan menambah akun piutang usaha dan menambah akun laba
ditahan sebesar Rp.1.000.000.000.
b) Transakasi penerimaan piutang ini akan menambah akun kas dan mengirangi akun piutang usaha
sebesar Rp. 700.000.000.
c) transaksi pembelian peralatan kantor ini akan menambah akun peralatan kantor dan mengurangi
akun kas sebesar Rp. 40.000.000.
d) Transaksi pemakaian peralatan kantor ini akan mengurangi akun peralatan kantor dan mengurangi
akun kas laba ditahan sebesar 36.000.000.
e) Transaksi penjualan kendaraan ini akan menambah akun kas dan mengurangi akun aktiva tetap
sebesar Rp. 300.000.000.
f) Transaksi pembelian kendaraan sebesar Rp.845.000.000 : dimana sebanyak Rp. 445.000.000
akan dibayar tunai dan sisanya akan dibayar kredit, akan menambah akun aktiva tetap sebesar Rp.
845.000.000 dan mengurangi akun kas sebesar Rp.445.000.000 serta menambah akun utang
usaha sebesar Rp. 400.000.000.
g) Transaksi pembelian bahan baku secara kredit ini akan menambah akun persediaan bahan baku
dan menambah akun utang usaha sebesar Rp.800.000.000.
h) Transaksi pembelian bahan baku secara kredit ini akan menambah akun persediaan bahan baku
kas sebsar Rp.550.000.000.
i) Transaksi pembayaran utang bank ini akan. Mengurangi akun utang bank dan mengurangi akun
kas sebesar Rp. 200.000.000.
j) Transaksi pembagian deviden ini akan mengurangi akun kas dan mengurangi akun laba ditahan
sebesar Rp. 350.000.000.
k) Transaksi pencatatan biaya produksi sebesar Rp.550.000.000 ini akan menambah akun
persediaan barang jadi sebesar Rp.550.000.000 dan mengurangi akun kas sebesar Rp.
225.000.000; mengurangi akun persediaan bhan baku sebesar Rp. 300.000.000 dan mengurangi
akun aktiva tetap (penyusutan) sebesar Rp.25.000.000.
l) Transaksi pencatatan biaya oprasi sebesar Rp.380.000.000. ini akan mengurangi akun kas sebesar
Rp.360.000.000 dan mengurangi akun kas sebesar Rp.225.000.000; dan mengurangi akun aktiva
tetap(penyusutan) sebesar Rp.20.000.000 serta mengurangi akun laba ditahan sebesar
Rp.380.000.000.
m) Transaksi pencatatan harga pokok penjualan sebesar Rp.600.000.000 ini akan mengurangi akun
persediaan barang jadi sebesar Rp.600.000.000 dan mengurangi akun laba ditahan sebesar
Rp.600.000.000.
Berdasarkan kertas kerja penyusunan proyeksi neraca tersebut diatas, maka dapat
disusun proyeksi neraca PT. Tintamas per 31 desember 2009, seperti berikut :1[1]
Proyeksi neraca
Perlengkapan 8.000.000
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proyeksi neraca adalah proyeksi jumlah dan rincian kekayaan yang akan dimiliki
perusahaan beserta seluruh kewajibannya, baik kepada kreditor maupun kepada pemegang saham,
pada suatu periode tertentu di masa mendatang.
Seperti telah dibahas sebelumnya, bahwa setiap elemen neraca, baik disis aktiva maupun
pasiva, dipengaruhi secara langsung oleh anggaran parsial yang lain atau oleh kondisi yang lain.
Karena itu, perlu diketahui dengan baik faktor-faktor yang mempengaruhi elemen-elemen di
dalam neraca. Adapun faktor yang mempengaruhinya ialah :
1) Kas
2) Piutang usaha
3) Persediaan
4) Perlengkapan usaha
5) Aktiva tetap
DAFTAR PUSTAKA
Lokasi: Gg. Budaya, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung 35131, Indonesia
Tambahkan komentar
5.
May
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Berkat limpahan
rahmat dan karunia nikmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Integrasi
Ekonomi (Custom Union Dan Area Perdagangan Bebas)” dengan lancar. Penyusunan makalah
ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Internasional yang diampu oleh Vitria
Susanti, M.A., M.ec.Dev.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis
secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Demikian apa yang dapat
kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk
kami sendiri khususnya.
KELOMPOK6
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................................I
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 22
B. Saran .................................................................................................................................. 24
PENDAHULUAN
2[1] Jawa Pos. 12 Mei 2009. Data Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Depnakertrans
2009.Diakses di https://www.jawapos.com/ pada tanggal 09 april 2019 pada pukul 13:00 wib.
2. Jelaskan mengenai teori custom union !
3. Jelaskan mengenai area perdagangan bebas!
C. Tujuan Masalah
1. Untuk dapat menjelaskan mengenai teori integrasi ekonomi.
2. Untuk dapat menjelaskan mengenai teori custom union.
3. Untuk dapat menjelaskan mengenai area perdagangan bebas.
BAB II
PEMBAHASAN
perekonomian internasional yang lebih bebas dengan jalan menghapuskan semua hambatan-
bentuk-bentuk kerjasama dan unifikasi. Integrasi dapat dipakai sebagai alat untuk mengakses
pasar yang lebih besar dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi sebagai untuk meningkatkan
kesejahteraan nasional. Dalam integrasi ekonomi terjadi perlakuan diskriminatif antara negara-
dapat memberikan dampak penciptaan (trade creation) dan dampak pengalihan (trade
Tujuan yang paling mendasar dari integrasi ekonomi ini adalah untuk
meningkatkan volume perdagangan barang dan jasa, meningkatkan mobilitas kapital dan tenaga
kerja, meningkatkan produksi, meningkatkan efisiensi produksi serta meningkatkan daya saing
produk yang dihasilkan. Pembentukan integrasi ekonomi pada akhirnya akan menciptakan
mengarah pada peningkatan spesialisasi produksi, yang didasarkan pada keuntungan komparatif
(Lapipi, 2005).
3[2] Kompas, 11 Nov 2008. Data pengangguran lulusan sekolah tinggi per Pebruari 2007 berdasarkan
jenjang.Diakses di https://www.kompas.com/ pada tanggal 09 april 2019 pada pukul 13:10 wib.
Secara teoritis, integrasi ekonomi regional selain menimbulkan dampak
penciptaan perdagangan (trade creation) bagi negara anggota dapat pula menimbulkan dampak
pengalihan perdagangan (trade diversion) bagi negara non-anggota, sebagai akibat perlakuan
diskriminatif kepada negara non-anggota yang dapat memproduksi barang lebih efisien daripada
produksi negara anggota untuk komoditi yang sama. Kerjasama perdagangan internasional
diharapkan membawa implikasi positif, tetapi dampak negatifnya tidak dapat dihindari.
dapat menyebabkan trade diversion dan trade creation. Trade creation merupakan dampak
positif yang menjadi peluang bagi suatu negara akibat beralihnya konsumsi dari produk
domestik yang bersifat high-cost menjadi produk impor yang bersifat low-cost. Sebaliknya, trade
diversion merupakan perubahan orientasi perdagangan ke arah yang tidak efisien akibat adanya
pengalihan dari produk impor yang bersifat low-cost dari negara non-anggota, menjadi produk
Menurut Kindleger dan Linders (1978) dalam Prabowo dan Wardoyo (2004) ada bentuk lima
integrasi yaitu:
1) Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Area) adalah suatu bentuk integrasi ekonomi di mana
pembatasan kuantitatif dan hambatan tarif antara negara-negara anggota dihapuskan; dan
setiap negara tetap memberlakukan tarifnya sendiri-sendiri terhadap negara luar yang bukan
anggota.
2) Custom Union adalah integrasi ekonomi di mana tarif antara negara anggota dihapuskan dan
“tarif bersama eksternal” (common external tariff) tetap diberlakukan terhadap negara bukan
anggota.
3) Pasar Bersama (Common Market) adalah bentuk integrasi ekonomi yang memiliki ciri-ciri Custom
Union plus pengapusan pembatasan perdagangan dan penghapusan pembatasan lalu lintas
4) Uni Ekonomi (Economic Union) adalah satu bentuk integrasi di samping memiliki ciri-ciri pasar
negara-negara anggota secara keseluruhan karena akan mengarah pada peningkatan spesialisasi
produksi, yang di dasarkan pada keuntungan komparatif. Perdagangan adalah salah satu
jaringan utama untuk perwujudan keuntungan dari integrasi di satu sisi dan biaya-biaya
disintegrasi pada sisi lain. Integrasi ekonomi dalam wujud kawasan perdagangan bebas, custom
union yang menurunkan atau menghapuskan hambatan perdagangan seperti tarif dan non tarif,
biaya-biaya transaksi dan ketidakpastian nilai tukar. Disintegrasi, pada sisi lain membawa
satu jalan yang ditempuh kebanyakan negara adalah dengan membentuk perjanjian area
perdagangan bebas atau yang biasa disebut dengan Free Trade Area (FTA). Semakin banyaknya
negara-negara yang terlibat dalam beberapa perjanjian dagang, baik bilateral, regional, atau
dibentuknya ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tahun 1992 yang bertujuan untuk
semakin kuat dan berkembang setelah disepakati jadwal penurunan tarif sejak tahun 1993 dan
realisasi perdagangan bebas yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2003. Kemudian pada
konferensi tingkat tinggi ASEAN tahun 1997 melahirkan visi untuk memperluas integrasi
ekonomi dengan membentuk ASEAN Economic Community (AEC) yang siap dilaksanakan pada
tahun 2020 dan telah disepakati pada KTT ke-9 di Bali pada Oktober 2003. AEC dimaksudkan
untuk menjadi pasar tunggal dan basis produksi, dengan pergerakan bebas barang, jasa,
investasi, tenaga kerja terampil dan aliran modal lebih bebas. AEC juga dapat membantu
perkembangan ekonomi yang merata di kawasan dan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan
ekonomi-sosial pada tahun 2020. Pada bulan November 2002, para Kepala Pemerintahan ASEAN
merekomendasikan pembentukan AEC pada tahun 2020; yang kemudian dipercepat menjadi
4[3] Direktorat Kelembagaan Dikti. 2009. Pedoman Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis
dan PTS. diakes di https://kelembagaan.ristekdikti.go.id pada tanggal 09 april 2019 pada pukul 14:00 wib.
2015. Proposal ini didukung oleh berbagai pertimbangan, termasuk: (i) keinginan untuk
menciptakan agenda pasca AFTA, (ii) kebutuhan untuk memperdalam integrasi ekonomi di
kawasan ini dalam upaya peningkatan kawasan perdagangan bebas (FTA), (iii) kemungkinan
bahwa FTA bilateral, yang anggota bebas untuk terlibat, akan membahayakan integrasi ASEAN,
dan (iv) pasca-1997, pelajaran krisis keuangan Asia yang mengakui pentingnya kerjasama baik
dalam sektor riil dan keuangan, dan arus bebas tenaga kerja terampil.
Tabel 1. Nilai Pangsa Ekspor dan Impor Sepuluh Besar Partner Perdagangan ASEAN 2013
Perdagangan
Ekspor Impor Total Ekspor ImporTotal
yang dilakukan oleh suatu negara denganga negara di luar regionalnya. Tabel 1
ASEAN sendiri masih didominasi oleh negara Tiongkok yang berada di posisi pertama, dengan
pangsa pasar yang cukup tinggi sebesar 12 persen diikuti EU-28, Japan, dan USA masing-masing
berada di posisi kedua (9,8 persen), ketiga (9,7 persen) dan keempat (9 persen) dari sepuluh
baik dari sisi ekspor, impor, dan trade balance nya dari tahun 1993-2013. Pada tahun 1998 dan
2009 terdapat penurunan dari ketiga indikator perdagangan Intra-regional ASEAN tersebut, hal
ini disebabkan oleh dampak dari krisis ASEAN pada tahun 1997-1998 dan krisis ekonomi Amerika
pada tahun 2008-2009 yang ikut mempengaruhi kondisi perdagangan Intra-regional ASEAN
(ASEAN International Merchandise Trade Statistics Yearbook 2014). Berdasarkan grafik di atas,
tercatat pada tahun 2013 Ekpor Intra-regional ASEAN di angka 330.318 Juta US$, meningkat dari
323.855 Juta US$ (2012). Untuk impor intra-regional ASEAN sedikit meningkat di angka 278.240
Juta US$ (2013) dan 278.193 Juta US$ (2012) serta trade balance intra-regional ASEAN sebesar
52.078 Juta US$ yang juga menigkat dari 45.662 Juta US$ (2012). Hal ini menunjukkan kondisi
perdagangan intra-regional ASEAN yang cukup baik, dan mengindikasikan dampak positif dari
ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang tercermin dari peningkatan indikator perdagangan Intra-
regional ASEAN.
Di sisi lain, tren perdagangan inter-regional ASEAN menunjukkan tren yang meningkat di
sisi ekspor dan impor nya, masing-masing di angka 940.810 Juta US$ (2013) dan 962.148 Juta
US$ (2013) serta trade blance yang defisit pada tahun tersebut di angka -21.338 Juta US$ (2013).
Dari data tersebut, terdapat indikasi bahwa kondisi perdagangan inter-regional ASEAN masih di
dominasi oleh impor dibandingkan ekspor ke luar negara ASEAN, hal tersebut mengindikasikan
adannya pengalihan perdagangan yang cukup besar keluar dari bloc negara ASEAN.
Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina (ASEAN 5) merupakan negara yang
dipilih dalam penelitian ini. Alasannya adalah karena beberapa karakteristik yang serupa antar
negara tersebut. Karakteristik tersebut mencakup pertumbuhan ekonomi, potensi peluang dan
pengalihan perdagangan, dan ketersediaan data yang mendukung. Liberalisasi memiliki dampak
positif dan negatif bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini terutama diukur dari
AEC akan membentuk ASEAN sebagai pasar tunggal, basis produksi, dan
membuat ASEAN lebih dinamis serta menjadi daya tarik yang kuat dalam perekonomian global.
Kajian secara mendalam mengenai integrasi ekonomi ASEAN menjelang diterapkannya ASEAN
Economic Community (AEC) di akhir tahun 2015 menjadi penting dan menarik khususnya untuk
melihat penciptaan perdagangan (trade creation) dan pengalihan perdagangan (trade diversion)
yang ditimbulkan terutama bagi arus perdagangan dan kesejahteraan negara-negara ASEAN.
Serikat pabean (Customs union) adalah persetujuan antara dua negara atau lebih untuk
menghilangkan hambatan perdagangan yang berupa pengurangan atau
peniadaan bea masuk. Serikat pabean berbeda dengan perdagangan bebas. Hal ini karena
negara di luar anggota serikat pabean akan dikenakan tarif umum. Persetujuan ini adalah
bentuk parsial dari integrasi ekonomi yang menawarkan langkah menengah antara zona
perdagangan bebas (yang memungkinkan perdagangan bebas tetapi tidak memiliki sistem tarif
umum) dan pasar umum (dikenakan tarif umum dan memungkinkan gerakan bebas dari sumber
daya seperti modal dan tenaga kerja antara negara-negara anggota). Sebuah zona perdagangan
bebas dengan tarif umum adalah serikat pabean.
6[5] Imron rosyadi, “Strategi Pengembangan Usaha Mikro Milik Mahasiswa” ,(Jurnal,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Vol.17 No.2, 2013,Universitas Muhammadiyah Surakarta)
1. Pengertian Area Perdagangan Bebas
Ide penyatuan ekonomi kawasan dimunculkan oleh Mundell (1961). Ia
berpendapat bahwa beberapa kawasan dapat bergabung menjadi satu dan mengadopsi satu
mata uang yang sama (single currency). Mundell mengusulkan suatu sistem dimana mata uang
tidak digambarkan oleh karakter suatu negara, tetapi oleh suatu area dimana mobilitas faktor-
faktor produksi memiliki derajat mobilitas yang tinggi. Dalam kawasan perdagangan bebas
terjadi perlakuan diskriminatif antara negara-negara anggota dengan negara-negara diluar
anggota blok perdagangan dalam melakukan perdagangan, sehingga akan memberikan dampak
kreasi dan dampak diversi bagi negara-negara anggota.
Perkembangan terbaru tentang blok-blok perdagangan regional adalah dengan
banyaknya perjanjian kesepakatan baru yang ditandatangani sejak tahun 1990 tentang
kesepakatan perdagangan preferential (Preferential Trade Arragement/PTA). PTA adalah suatu
persetujuan diantara dua negara atau lebih dimana tarif yang berlaku diantara mereka adalah
lebih rendah dari produk yang diperdagangkan dengan negara luar.
Secara teoritis, Salvatore (1997:338) dan Grifin dan Pustay (2002) mendefinisikan
kawasan perdagangan bebas (Free Trade Area), yaitu dimana semua hambatan perdagangan
tarif maupun non-tarif diantara negara-negara anggota dihilangkan sepenuhnya, namun masing-
masing negara anggota tersebut masih berhak menentukan sendiri apakah mempertahankan
atau menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang diterapkan terhadap negara-
negara diluar negara.
Namun apabila dinegara anggota FTA tidak terjadi hubungan dagang yang insentif
dikawasan tersebut tetapi lebih banyak berdagang dengan negara diluar anggota FTA, akan
terjadi penurunan volume perdagangan sehingga akan menurunkan kesejahteraan masyarakat
negara anggota dalam kawasan FTA.
Secara umum, indikator yang digunakan untuk mengetahui integrasi ekonomi
internasional ada dua cara, yaitu dengan menggunakan 1) pendekatan yang memfokuskan pada
harga dan 2) pendekatan yang memfokuskan pada kuantitas.
Pendekatan yang memfokuskan pada harga, pengukuran integrasi ekonomi
berdasarkan harga lebih disukai oleh para cendikiawan untuk mempertimbangkan suatu ukuran
secara aksioma, yaitu pemenuhan dengan hukum satu harga (law of one price/LOP) didalam
pasar yang secara geografis berbeda. Asumsi dari LOP memungkinkankita untuk mengukur
kemampuan dari integrasi dengan cara menghapuskan perbedaan harga komoditas dan modal
(asset) di wilayah yang berbeda pada pasar persaingan sempurna. Akan tetapi, metode ini
terkadang menyesatkan karena banyaknya jenis barang yang beredar diantara satu wilayah
dengan wilayah lainnya (heterogenous goods) yang menimbulkan kesulitan dalam menentukan
harga. Pendekatan yang memfokuskan pada kuantitas. Cara yang paling umum atau cara yang
biasa digunakan untuk mengukur integrasi ekonomi berdasarkan kuantitas adalah tingkat
keterbukaan (degree of openness). Metode ini menggunakan total perdagangan antara satu
wilayah dan wilayah lainnya sebagai indikator keterbukaan dan dibagi dengan GNP (gross
domestic product). Walaupun metode ini menyediakan pendekatan yang sederhana, namun
metode ini tidak lepas dari kekurangan. Pertama, metode ini tidak memperdulikan adanya
perbedaan ukuran ekonomi. Misalnya suatu daerah yang luas pasti memiliki peranan sektor-
sektor ekonomi yang lebih besar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) daripada daerah yang
memiliki wilayah yang kecil dimana peranan sektor-sektor ekonominya kecil terhadap PDB
(Produk Domestik Bruto). Kedua, tingkat keterbukaan menjadi lebih tepat ketika jumlah dan segi
penting dari koneksi perdagangan masing-masing negara dan mempunyai aspek integrasi yang
relevan dengan dunia lainnya, karena indikator keterbukaan tidak memperdulikan permasahan
ini.7[6]
2. Contoh Kerjasama Internasional
Amerika Serikat dan perdagangan bebas Amerika Utara
Perkembangan penting terjadi pada bulan november 1993, ketika Amerika
Serikat, Kanada, dan Meksiko menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Utara (NAFTA,
North American Free Trade Agreement) yang mulai berlaku secara efektif tanggal 1 Januari 1994.
Diharapkan perjanjian tersebut akan dapat membebaskan perdagangan barang dan jasa
diseluruh kawasan Amerika Utara. NAFTA juga dapat menghilangkan barbagai bentuk hambatan
non-tarif seperti kuota impor.
Meksiko merupakan mitra dagang terbesar ketiga Amerika Serikat setelah
Kanada dan Jepang. Setiap tahunnya, Meksiko mengekspor produknya senilai 36 miliar dollar ke
Amerika Serikat, dan mengimpor berbagai produk tetangganya yang jauh lebih kaya itu hingga
senilai 40 miliar dollar. Dampak terbesar nampaknya akan terjadi pada hubungan dagang antara
8[7] Lieli Suharti dan Hani Sirine,”Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Niat
Kewirausahaan (enterpreneurial intention) studi terhadap mahasiswa Universitas Kristen Satya
Wacana,( Jurnal Fakutas Ekonomi dan Bisnis Vol.13 No. ,2012, ISSN:1411-1438, Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga)
ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta
serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. ASEAN Free Trade Area (AFTA)
adalah kawasan perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%)
maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN.
Perkembangan terakhir AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea
masuk impor barang bagi Brunai Darussalam pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia, Philippines,
Singapura,Thailand,Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015. Sebagai Contoh :
Vietnam menjual sepatu ke Thailand, Thailand menjual radio ke Indonesia, dan Indonesia
melengkapi lingkaran tersebut dengan menjual kulit ke Vietnam. Melalui spesialisasi bidang
usaha, tiap bangsa akan mengkonsumsi lebih banyak dibandingyang dapat diproduksinya
sendiri. Namun dalam konsep perdagang tersebut tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%)
maupun hambatan non-tarif bagi negara – negara ASEAN melalui skema CEPT-AFTA.
AFTA Sendiri dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV
di Singapura tahun 1992. Pada pelaksanaan perdagangan bebas khususnya di Asia Tenggara
yang tergabung dalam AFTA proses perdagangan tersebut tersistem pada skema CEPT-AFTA.
Common Effective Preferential Tarif Scheme (CEPT) adalah program tahapan penurunan tarif
dan penghapusan hambatan non-tarif yang disepakati bersama oleh negara-negara ASEAN
sehingga dalam melakukan perdagangan sesama anggota, biaya operasional mampu di tekan
sehinnga akan menguntungkan.
Dalam skema CEPT-AFTA barang – barang yang termasuk dalam tarif scheme
adalah semua produk manufaktur, termasuk barang modal dan produk pertanian olahan, serta
produk-produk yang tidak termasuk dalam definisi produk pertanian. (Produk-produk pertanian
sensitive dan highly sensitive dikecualikan dari skema CEPT). Dalam skema CEPT, pembatasan
kwantitatif dihapuskan segera setelah suatu produk menikmati konsesi CEPT, sedangkan
hambatan non-tarif dihapuskan dalam jangka waktu 5 tahun setelah suatu produk menikmati
konsensi CEPT.9[8]
Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia, untuk menarik investasi (foreign direct
invesment) dan meningkatkan perdagangan antar anggota ASEAN.
Manfaat AFTA
1. Manfaat langsung, Manfaat langsung lain dari perdagangan bebas adalah tersedianya barang
yang lebih beragam. Kesejahteraan sebuah masyarakat akan meningkat bila mereka memiliki
beragam jenis barang untuk dipilih. Selain itu, keragaman jenis barang juga menguntungkan
produsen karena ia membuka kesempatan bagi tumbuhnya produksi barang-barang yang
dibutuhkan untuk memproduksi jenis barang yang lebih beragam dan lebih murah ongkos
produksinya.
2. Manfaat tidak langsung, Manfaat tak langsung dari perdagangan bebas adalah memperbesar
dan memperluas cakupan bebas pasar, dan karena itu produktivitas pun meningkat. Dengan
meningkatnya produktivitas, meningkat pula standar hidup warga sebuah negara. Inilah manfaat
tak langsung dari perdagangan.
Manfaat moral dan intelektual. Sejumlah manfaat tersebut, diantaranya potensi perdagangan
bebas untuk membawa perdamaian dengan menciptakan kesalingtergantungan antar negara,
dan juga kesalingpemahaman dan kerjasama. Bagi negara berkembang, perdagangan
internasional nampaknya bisa mendorong tumbuhnya rezim dan lembaga negara yang
demokratis. Meski manfaat-manfaat ini sulit untuk diukur secara kuantitatif, semakin banyak
kajian kreatif yang menunjukkan manfaat non-materil dari perdagangan bebas.10[9]
1. Meningkatkan daya saing, pengamanan perdagangan dalam negeri serta penguatan ekspor.
2. Strategi pengamanan pasar domestik akan difokuskan kepada pengawasan tingkat border
(pengamanan) serta peredaran barang di pasar local
3. Mengharuskan setiap barang impor yang masuk ke Indonesia harus lolos verifikasi Sucofindo
4. SNI harus diberlakukan terhadap produk-produk buatan pabrik milik perusahaan Cina yang ada
di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur perekonomian
internasional yang lebih bebas dengan jalan menghapuskan semua hambatan-hambatan
(barriers) bekerjanya perdagangan bebas dengan jalan mengintroduksi semua bentuk-bentuk
kerjasama dan unifikasi.
Menurut Kindleger dan Linders (1978) dalam Prabowo dan Wardoyo (2004) ada bentuk lima
integrasi yaitu:
2) Custom Union
Berbagai bentuk kerjasama seperti perjanjian perdagangan bilateral, regional, dan multilateral
merupakan bentuk upaya untuk mengoptimalkan perdagangan internasional.
2. Serikat pabean (Customs union) adalah persetujuan antara dua negara atau lebih untuk
menghilangkan hambatan perdagangan yang berupa pengurangan atau
peniadaan bea masuk. Serikat pabean berbeda dengan perdagangan bebas.
Tujuan Custom Union
a. Meningkatkan efisiensi dan mendekatkan hubungan diplomatik (politik dan budaya) di antara
negara anggota.
b. Merangsang wilayah perdagangan yang luas, menghilangkan halangan untuk bersaing,
memungkinkan alokasi sumber-sumber bahan baku lebih ekonomis, sehingga mendorong
penambahan produksi dan menaikkan taraf hidup.
c. Mendorong adanya penerapan tarif umum eksternal dan kuota bersama dimana hal ini
memerlukan kerjasama yang lebih intens, mengingat pendapatan yang didapat dari impor non-
anggota akan dibagi secara rata bersama-sama.
Sistem Custom Union
Negara anggota menerapkan kebijaksanaan perdagangan luar negeri bersama,
tetapi dalam kasus tertentu mereka menerapkan kuota impor yang berbeda. Custom union ini
adalah bentuk antara dari integrasi ekonomi, yakni bentuk antara dari perdagangan bebas di
antara anggota, tetapi tidak ada sistem tarif bersama, dengan bentuk pasar bersama (common
market), yang menerapkan tarif bersama dan memperkenankan pergerakan bebas dari pada
sumber daya termasuk modal dan tenaga kerja di antara negara anggota.
Contoh Kerjasama Internasional
Uni Eropa (Europa union)
Uni Eropa yang merupakan nama baru bagi masyarakat Eropa, atau yang dahulu lebih dikenal
sebagai masyarakat Ekonomi Eropa, memiliki sejarah yang cukup panjang. Lembaga yang
menjadi cikal bakalnya, yakni Masyarakat Ekonomi Eropa (European economic community)
dibentuk melalui pakta roma pada bulan Maret 1957. Adapun negara-negara yang
membentuknya adalah Jerman Barat, Prancis, Italia, Belgia, Belanda, dan Luxemburg. Secara
resmi lembaga tersebut mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari1958.
3. Secara teoritis, Salvatore (1997:338) dan Grifin dan Pustay (2002) mendefinisikan kawasan
perdagangan bebas (Free Trade Area), yaitu dimana semua hambatan perdagangan tarif
maupun non-tarif diantara negara-negara anggota dihilangkan sepenuhnya, namun masing-
masing negara anggota tersebut masih berhak menentukan sendiri apakah mempertahankan
atau menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang diterapkan terhadap negara-
negara diluar negara.
Contoh Kerjasama Internasional
Amerika Serikat dan perdagangan bebas Amerika Utara
Perkembangan penting terjadi pada bulan November 1993, ketika Amerika
Serikat, Kanada, dan Meksiko menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Utara (NAFTA,
North American Free Trade Agreement) yang mulai berlaku secara efektif tanggal 1 Januari 1994.
Diharapkan perjanjian tersebut akan dapat membebaskan perdagangan barang dan jasa
diseluruh kawasan Amerika Utara. NAFTA juga dapat menghilangkan barbagai bentuk hambatan
non-tarif seperti quota impor.
ASEAN Free Trade Area (AFTA)
AFTA merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu
kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional
ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta serta menciptakan pasar
regional bagi 500 juta penduduknya. ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah kawasan
perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun
hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN.
Perkembangan terakhir AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea
masuk impor barang bagi Brunai Darussalam pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia, Philippines,
Singapura,Thailand,Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015.
B. SARAN
1. Pertama-tama penulis berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan / ilmu dan dapat
menjadi sumber referensi mengenai integrasi internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses di www.kemenaggo.id/ pada tanggal 19 April 2019 pada pukul 08:00 wib.
Ekananda,Mahyus,Ekonomi Internasional,(Jakarta:Erlangga,2014).
Ridwan,Ridwan, “Dampak Integrasi Terhadap Investasi Dikawasan ASEAN:Analisis Model
Lokasi: Gg. Budaya, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung 35131, Indonesia
Tambahkan komentar
6.
May
Oleh:
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu strategi yang selalu digunakan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi
para mahasiswa/i nya agar dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia baik oleh
pemerintah maupun perguruan-perguruan tinggi yaitu dengan cara mengembangkan berbagai
kebijakan dan program untuk mendukung terciptanya lulusan perguruan tinggi yang lebih siap
bekerja dan menciptakan lapangan kerja program-program tersebut diantaranya dengan
mengadakan pelatihan maupun pendidikan mengenai kewirausahaan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa
2. Bagi UKM
Mendapatkan tenaga kerja terdidik walaupun dalam jangka pendek, adanya peluang merekrut
pekerja baru atau mitra bisnis dimasa mendatang, memberikan akses terhadap informasi dan
teknologi, mempererat hubungan UKM dengan dunia kampus, terbantunya permasalahan usaha
UKM karena adanya transfer of knowledge.
E. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan jududl penelitian diantaranya sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan oleh Imron Rosyadi dengan judul “Strategi pengembangan
usaha mikro milik mahasiswa” (2013). Hasil penelitian ini menjukkan bahwa banyak terdapat
strategi yang dilakukan oleh perguruan tinggi dalam mengembangkan usaha mikro milik
mahasiswa yang meliputi: (a) memformulasikan strategi pengembangan usaha mikro dan kecil
tersebut melalui: (i) pengajaran kewirausahaan dan manajemen usaha berbasis soft skill dan (ii)
menyelenggarakan pendidikan dan latihan secara intensif, sistematis dan terpadu tentang
manajemen usaha dan kewirausahaan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi; (b) perguruan
tinggi bersinergi dengan Bank dan HIPMI untuk keperluan evaluasi kelayakan business plan,
pendampingan usaha dan konsultan bisnis bagi mahasiswa pelaku usaha; (c) memberikan
kemudahan akses permodalan bagi mahasiswa pelaku usaha yang business plan-nya dinilai layak
oleh tim penilai.15[5]
Penelitian yang dilakukan oleh Jumarddin La Fua (2008) dengan judul “Memupuk jiwa
kemandirian dilingkungan kampus melalui pendidikan enterpreneurship sebagai modal menuju
kompetensi dunia kerja” . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengembangan keilmuan
pendidikan enterpreneurship di perguruan tinggi dapat didisain untuk mengetahui (to know),
melakukan (to do), dan menjadi (to be) entrepreneur. Tujuan pendidikan to know dan to do
terintegrasi di dalam kurikulum program studi, terdistribusi di dalam matakuliah keilmuan.
Implementasi dari pendidikan enterpreneurship ini dimaksudkan untuk menginternalisasikan
nilai-nilai entrepreneurship, dimana perguruan tinggi menyediakan matakuliah pendidikan
enterpreneurship yang ditujukan untuk bekal motivasi dan pembentukan sikap mental
entrepreneur, pelatihan keterampilan bisnis praktis dan merealisasikan inovasi teknologi ke
dalam praktek bisnis. Pembetukan karakter entrepreneur mahasiswa dapat diterapkan melalui
dua strategi yaitu strategi makro dan mikro. Strategi makro berada pada tataran kebijakan
perguruan tinggi yang menjadi tugas dan tanggung jawab untuk menumbuhkembangkan jiwa
dan karakter enterpreneurship melalui program-program nyata sehingga diharapkan mahasiswa
dapat menjadi pencipta lapangan kerja seperti mengintegrasikan pembelajaran
entrepreneurship ke dalam kurikulum; mengembangkan entrepreneurship center pada
perguruan tinggi; serta menciptakan gerakan nasional budaya dan pelatihan entrepreneurship
bagi mahasiswa. Strategi mikro berada pada tataran pembelajaran di kelas terutama
pembelajaran entrepreneurshipseperti pembelajaran yang membentuk manusia secara holistik;
2) pembelajaran yang membangkitkan kelima panca indera mahasiswa; 3) pembelajaran yang
experiential learning; 4) pembelajaran yang real- life; 5) pembelajaran berbasis life skill
membentuk karakter entrepreneur; dan 6) Pembelajaran entrepreneurship tidak hanya fokus
pada Business Plan.16[6]
Penelitian yang dilakukan Lieli Suharti dan Hani Sirine (2012) dengan judul “Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap niat kewirausahaan (entrepeneurial intention) (studi terhadap
mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga)”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat signifikansi dari faktor-faktor sikap, yaitu faktor otonomi dan otoritas, faktor
realisasi diri, faktor keyakinan, dan faktor jaminan keamanan, dalam mempengaruhi minat
berwirausaha mahasiswa. Lebih lanjut, penelitian ini juga membuktikan peran penting dari
faktor-faktor kontekstual, seperti dukungan akademik, dukungan sosial, terhadap niat
berwirausaha dikalangan mahasiswa.17[7]
Penelitian yang dilakukan Mutaqin (2017) dengan judul “Peningkatan spirit jiwa
enterepreneurship pada mahasiswa LPTK melalui pengembangan kurikulum KWU berbasis
teknologi”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Pendidikan kewirausahaan sangat
diperlukan untuk meningkatkan spirit jiwa kewirausahaan, yang dilakukan melalui kegiatan
pembelajaran secara reguler yang tertuang dalam kurikulum kewirausahaan. 2) Pendidikan
kewirausahaan yang dikembangkan disesuaikan dengan pendidikan teknologi dan kejuruan,
yakni pendidikan kewirausahaan teknologi. 3) Konsep pendidikan kewirausahaan teknologi
menanamkan dan mendorong mahasiswa sejak dini senantiasa memikirkan dan
mengembangkan ide-ide kreatif, merancang, membuat dan mengembangkan bisnis yang
didasarkan pada materi-materi kuliah yang pernah dipelajarinya. 4) pengembangan materi yang
diberikan dalam pendidikan kewirausahaan yang dikemas dalam kurikulum kewirausahaan
teknologi antara lain meliputi analisis kebutuhan pelanggan dan pengembangan produk, prinsip-
prinsip kewirausahaan, model bisnis dan perencanannya, strategi pemasaran, strategi inovasi
dan invensi, manajemen, teknologi dan disain produk dan pengemasannya. 5) metode
pembelajaran kurikulum kewirausahaan teknologi terdiri atas empat tahapan, yaitu
pembelajaran dilakukan di kelas, melalui pengamatan di lapangan, pembuatan rencana usaha
dan pendampingan inkubasi. 6) Model pengembangan dilakukan melelui pembuatan masterplan
program pengembangan kurikulum kewirausahaan teknologi dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu, penyusunan masterplan (roadmap) program pengembangan kurikulum, dan
penerapan kurikulum.18[8]
Penelitian yang dilakukan Sri Maryanti, Rita Wiyati, dan M. Thamrin (2017) dengan judul
“Strategi menumbuhkan jiwa enterpreneur mahasiswa di Universitas Lancang Kuning”. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi mahasiswa dalam mengikuti kuliah kewirausahaan
lebih dominan mengutamakan lulus dengan nilai bagus. Kerjasama dengan home industri atau
UMKM, pelaksanaannya merupakan inkubator bisnis, ini juga merupakan peluang untuk
meningkatkan strategi bagi perguruan tinggi untu menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi
mahasiswa. Ancaman dalam strategi menumbuhkan jiwa kewirausahaan antara lain masih ada
mahasiswa jika dalam proses pembelajaran lebih menyukai tingkat kehadiran dan mencatat
saja, tidak adanya latihan dan tugas lebih disukai tanpa mempertimbangkan dapat ilmu atau
tidak, dan semakin banyaknya jumlah perguruan tinggi yang ada di Pekanbaru.19[9]
Penelitian yang dilakukan oleh Adi Nugroho (2016) dengan judul “ Strategi
pengembangan kewirausahaan masyarakat melalui home industry keripik pisang desa
Banjarwaru Kecamatan Bawang Kabupaten Batang”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa Home industri negeri ciki adalah usaha rumah tangga yang memproduksi ceriping pisang
dengan aneka rasa, home industri ini beroperasi di Desa Banjarwaru Kecamatan Bawang
Kabupaten Batang. Kelebihan atau keunggulan home industri ini adalah dari segi aneha rasa
yang diproduksi beraneka rasa dimana hal itu tidak dimiliki home industri lainnya. Selain itu
produksi keripik pisang menggunakan bahan baku pisang yang berkualitas tinggi sehingga
menghasilkan produk keripik pisang yang berkualitas juga. Namun, kelemahan home industri ini
adalah teknologi yang digunakan untuk memproduksi keripik pisang ini masih manual sehingga
terbatas waktu jika ada pesanan banyak dari konsumen.20[10]
Penelitian yang dilakukan oleh Doni Mardiyanto (2009) dengan judul “Analisis
pelaksanaan kegiatan wirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi jurusan pendidikan ilmu sosial
fakutas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta”. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan kegiatan wirausaha yang baik menjadikan usaha
berjalan dengan lancar dan bisa berkembang. Pelaksanaan kegiatan usaha mahasiswa meliputi
beberapa hal yaitu: (1) Persiapan usaha, dalam tahap ini dilakukan beberapa kegiatan persiapan
seperti penguatan minat berwirausaha, penentuan tujuan berwirausaha, persiapan modal usaha
yang berupa uang dan jaringan usaha. (2) Pelaksanaan kegiatan usaha, dalam tahap ini ada
beberapa hal yang ditentukan dan diterapkan meliputi, jenis-jenis usaha yang dijalankan,
strategi promosi, dan sistem administrasi (pengelolaan administrasi). Jenis-jenis usaha yang
dijalankan antara lain ada usaha produksi barang, perdagangan dan jasa. Faktor yang
Penelitian yang dilakukan oleh Gagan Ganjar Resmi (2013) dengan judul “Membangun
jiwa kewirausahaan melalui kegiatan pelatihan kewirausahaan dikalangan mahasiswa (sebuah
model pelatihan kewirausahaan di kalangan mahasiswa”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa: 1. Program-program kewirausahaan yang ditawarkan dalam kegiatan magang ini aantara
lain; kemampuan menanggung resiko, kemampuan pantang menyerah, dan kemampuan
motivasi berwirausaha. 2. Proses magang pelatihan kewirausahaan ini akan diawali dengan
pemberian workshop kemampuan berwirausaha, selanjutnyan akan dimagangkan di usaha-
usaha yang menjadi binaan pihak Universitas, setelah itu diharapkan akan menghasilkan lulusan
yang bermental wirausaha, dan berminat membuka usaha. 3. Hasil luaran yang diharapkan dari
Penelitian yang dilakukan oleh DR.Ade Sofyan Mulazid,S.Ag.,M.H. (2013) dengan judul “
Menumbukan semangat dan jiwa wirausaha dikalangan mahasiswa perguruan tinggi berbasis
kompetensi”. Hasil dari peneitian ini menunjukkan bahwa Untuk menumbuhkan jiwa
kewirausahaan pada diri mahasiswa, banyak cara yang dapat dilakukan, misalnya melalui : (1)
pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan, baik menengah maupun tinggi
menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan; (2) seminar
kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan
mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan, sehingga melalui media ini akan membangun
jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa; (3) pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya
diberikan melalui pelatihan, sehingga keberanian dan ketanggapan mahasiswa terhadap
dinamika perubahan lingkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembangkan; (4)
otodidak. Membaca biografi pengusaha sukses (sucess story), televisi, radio, majalah, koran dan
berbagai media lainnya yang dapat diakses, ternyata setiap orang dapat mempelajari dan
menumbuhkan jiwa wirausaha.23[13]
Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Mustaqim (2017) dengan judul “Membangun
intensi wirausaha mahasiswa : studi pada mahasiswa prodi MBS dan ES STAIN Kudus. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan
berprestasi dan persiapan instrumen tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi wirausaha,
baik mahasiswa Prodi ES maupun mahasiswa Prodi MBS. Sedangkan efikasi diri berpengaruh
signifikan terhadap intensi wirausaha, baik mahasiswa Prodi ES maupun mahasiswa Prodi MBS.
Berdasarkan hasil dari persamaan kesepuluh jurnal diatas yang telah dilakukan oleh para
peneliti terdahulu maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan dan pelatihan
merupakan strategi terpenting untuk dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi
mahasiswa/i di perguruan tinggi sebagai modal dalam pelaku usaha baru disamping itu pula,
terdapat faktor-faktor yang mendukung terjadinya suatu kegiatan wirausaha tersebut
diantaranya adalah kecintaan / hobi, kondisi pasar/lingkungan. Sedangkan faktor
pengahmbatnya yaitu: adanya utang, Keterbatasan sarana Transportasi, dan persaingan yang
ketat.Upaya atau solusi untuk menghindari unsur penghambat diatas adalah :Melakukan
inovasi, melakukan pengelolaan keuangan yang baik, menjalin kerjasama dengan pihak lain, dsb.
3. Lieli Suharti dan 2012 Faktor-faktor yang Hasil dari penelitian ini
Hani Sirine berpengaruh menunjukkan bahwa
terhadap niat terdapat signifikansi dari
kewirausahaan faktor-faktor sikap, yaitu
(entrepeneurial faktorotonomi dan
intention) (studi otoritas, faktor realisasi
terhadap mahasiswa diri, faktor keyakinan, dan
Universitas Kristen faktor jaminan keamanan,
Satya Wacana, dalam mempengaruhi
Salatiga) minat berwirausaha
mahasiswa.
G. Sistematika Penulisan
Secara garis besar, Sistematika penilisan ini terdiri dari lima bab, yang setiap babnya
memiliki sub pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan yang memperkenalkan secara metodologis penelitian ini,
yakni terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, Telaah atau tinjauan pustaka, hipotesis penelitian, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Yakni berisi landasan teori yang sesuai dengan pembahasan yang akan dibahas terkait dengan
objek penelitian yaitu mengenai definisi jiwa kewirausahaan, metode untuk meningkatkan jiwa
kewirausahaan bagi para mahasiswa/i, contoh kegiatan kewirausahaan, faktor pendukung dan
penghambat dalam berwirausaha serta solusi untuk mengatasinya.
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
Pada bab ini terdiri dari deskripsi mengenai jiwa kewirausahaan bagi para mahsiswa/i demi
untuk menjadi modal dalam pelaku usaha baru.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini berisi tentang analisis dan pembahasan. Bab ini menjelaskan tentang metodologi analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang penutup yang didalamnya terdapat kesimpulan dan saran yang diberikan oleh
peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Kelembagaan Dikti. 2009. Pedoman Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan
PTS. diakes di https://kelembagaan.ristekdikti.go.id pada tanggal 09 april 2019 pada pukul 14:00
wib.
DR.Ade Sofyan Mulazid,S.Ag.,M.H,”Menumbuhkan Semangat dan Jiwa Wirausaha di Kalangan
Mahasiswa Perguruan Tinggi Berbasis Kompetensi”, ( Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Malang, 2013, Universitas Negeri Malang Jawa Timur).
Imron rosyadi, “Strategi Pengembangan Usaha Mikro Milik Mahasiswa” ,(Jurnal, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Vol.17 No.2, 2013,Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Jawa Pos. 12 Mei 2009. Data Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Depnakertrans 2009.Diakses di
https://www.jawapos.com/ pada tanggal 09 april 2019 pada pukul 13:00 wib.
Kompas, 11 Nov 2008. Data pengangguran lulusan sekolah tinggi per Pebruari 2007 berdasarkan
jenjang.Diakses di https://www.kompas.com/ pada tanggal 09 april 2019 pada pukul 13:10 wib.
Lieli Suharti dan Hani Sirine,”Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan
(enterpreneurial intention) studi terhadap mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana,( Jurnal
Fakutas Ekonomi dan Bisnis Vol.13 No. ,2012, ISSN:1411-1438, Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga)
Lokasi: Gg. Budaya, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung 35131, Indonesia
Tambahkan komentar
7.
Dec
24
Npm :1651010443
REVIEW JURNAL
Hubungan Service Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan Jurnal Universitas Dr. Soetomo
6. Di Pt Pegadaian Syariah (Persero) Cabang Babakan Vol.
Surabaya
Surabaya
15. Permasalahan Hukum Pembiayaan Leasing Di Indonesia Jurnal Universitas Padjajaran Vol.
Keputusan Menjadi mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat menjadi nasabah
pelayanan terhadap minat pelayanan juga berpengaruh positif
Nasabah Di Bank
menjadi nasabah, pengaruh keputusan menjadi nasabah. Penelitian
Syariah kualitas pelayanan terhadap menemukan bahwa produk pembiaya
keputusan menjadi nasabah, berpengaruh positif terhadap minat menjadi
pengaruh produk pembiayaan Produk pembiayaan juga berpengaruh
terhadap minat menjadi nasabah terhadap keputusan menjadi nasabah. S
dan pengaruh produk pembiayaan minat menjadi nasabah juga berpengaru
terhadap keputusan menjadi terhadap keputusan menjadi nasabah.
nasabah”.
2. Persepsi Nasabah Berdasarkan latar belakang Desain penelitian menggunakan studi p
Tentang Ketanggapan, penulisan, maka perumusan hipotesis (Silalahi, 2003:55) yang m
Keramahan, masalahnya adalah : penelitian tentang fenomena yang diamat
Kehandalan, cara menjelaskan dalam bentuk hubung
Apakah kualitas pelayanan Bagian
Komunikasi, Dan variabel.
Prioritas yang terdiri dari
Mengerti Nasabah
kehandalan, ketanggapan, Variabel bebas dalam penelitian in
Terhadappelayanan
keramahan, komunikasi, dan kualitas pelayanan (X) yang terdiri dari
Bagian Prioritas Pt.
mengerti nasabah dipersepsikan
Bank Central Asia kehandalan (X1), ketanggapan (X2), Kerama
berbeda oleh nasabah dalam
Surabaya Komunikasi (X4), dan mengerti nasabah (X5).
menerima layanan tersebut pada
PT. Bank Central Asia Tbk Variabel terikat dalam penelitian in
Surabaya ? kepuasan nasabah (Y).
5. Pengaruh Kualitas Pelayanan adalah faktor yang Metode yang yang digunakan dalam p
Pelayanan Terhadap ini adalah metode observasi, kuesioner d
Kepuasan Nasabah penting dan pelayanan juga suatu pustaka dengan menggunakan skala lik
Pada Pt. Bank Rakyat pendukung dari kegiatan metode penentuan sampel yang digunaka
Indonesia (Persero) purposive sampel non probabilitas seba
pemasaran produk dari responden. Metode analisis yang digunaka
Tbk. Unit Politeknik
perbankan berupa jasa yang metode analisis deskriptif. Hasil p
diberikan pada nasabah. Setiap menunjukkan bahwa dimensi kualitas pelaya
terdiri atas Tangible, Emphaty, R
bank bersaing untuk
Responsiveness dan Assurance memiliki
mendapatkan nasabah dengan terhadap kepuasan nasabah. Hal ini dapat d
meningkatkan kualitas pelayanan. persentase jawaban yang diberikan respond
masing-masing indikator kualitas pelayanan
Berdasarkan uraian diatas maka
kuesioner yang disebarkan kepada nasab
dirumuskan masalah sebagai diperoleh rata-rata skor Tangibles 3,22, Emp
berikut: Reliability 2,64, Responsiveness 3,06 dan A
3,24. Rata-rata skor yang tertinggi adalah T
1. Bagaimana Responsiveness dan Assurance yang berarti ta
responden terhadap ketiga dimensi terse
kualitas pelayanan pada PT. Bank
sedangkat rata-rata skor terendah adalah
Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. dan Reliability yang menunjukkan ta
Unit Politeknik. responden terhadap kedua dimensi
termasuk dalam kategori cukup baik. Dengan
2. Bagaimana PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) T
Politeknik harus memperbaiki dan meni
tingkat kepuasan nasabah pada
kualitas pelayanan terutama pada dimensi
PT. Bank Rakyat Indonesia dan Reliability.
(PERSERO) Tbk. Unit Politeknik.
3. Bagaimana
pengaruh kualitas pelayanan
terhadap kepuasan nasabah pada
PT. Bank Rakyat Indonesia
(PERSERO) Tbk. Unit Politeknik.
8. Pengaruh Tingkat 1. Apakah tingkat pendidikan Metode pengumpulan data yang digunaka
Pendidikan Dan berpengaruh terhadap kinerja penelitian ini adalah dengan menggunakan k
Lamanya Bekerja karyawan pada PT. Pegadaian yang menggunakan skala likert. Popula
Terhadap Kinerja Syariah Cabang Simpang Patal digunakan dalam penelitian ini adalah karya
Karyawan Pada Pt. Palembang? bekerja di PT. Pegadaian Syariah Simpa
Pegadaian Syariah Palembang sebanyak 30 orang dan
2. Apakah lamanya bekerja
Simpang Patal penentuan sampel yang digunakan adalah
berpengaruh terhadap kinerja
Palembang jenuh semua anggota dijadikan sebagai
karyawan pada PT. Pegadaian
Metode analisis yang digunakan adalah
Syariah Cabang Simpang Patal
analisis regresi linear berganda.
Palembang?
Hasil penelitian menunjukan pengaruh
Apakah tingkat pendidikan dan
komitmen afektif, menunjukkan hasil yan
lamanya bekerja secara
dengan taraf signifikansi sebesar 0.011 yan
bersamaan berpengaruh terhadap
variabel Komitmen Afektif (X1) secara
kinerja karyawan pada PT.
berpengaruh signifikan terhadap variabe
Pegadaian Syariah Cabang
Karyawan (Y).Variabel Komitmen Berk
Simpang Patal Palembang ?
(X2)dengan hasil taraf signifikansi
0.211.menunjukkan bahwa variabel K
Berkelanjutan (X2) secara parsial ber
signifikan terhadap variabel Kinerja K
Variabel Komitmen Normatif (X3) deng
signifikansi sebesar 0.002 menunjukkan
variabel Komitmen Normatif (X3) secara
berpengaruh signifikan terhadap variabe
Karyawan (Y) pada PT. Pegadaian (Persero
Ketapang.Nilai Fhitung > Ftabel yaitu 24.83
atau nilai signifikansi sebesar 0.000
menunjukkan bahwa Variable Komitmen Afe
Komitmen Berkelanjutan (X2), dan K
Normatif (X3) secara simultan berpengaruh
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)
Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang.
9. Pengaruh Stres Kerja Berdasarkan latar belakang Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh
Dan Disiplin Kerja masalah tersebut maka dapat Pendidikan dan lamanya Bekerja Terhada
Terhadap Prestasi dirumuskan masalah yang hendak Karyawan pada PT. Pegadaian Syariah Simp
Pada Pt.Pegadaian dianalisis dan dikaji dalam Palembang simpulannya adalah sebagai berik
(Persero) Kanwil V penelitian ini adalah :” untuk
1. Hasil regresi memperoleh persamaan Y
Manado mengetahui pengaruh Stres Kerja
0,547 X1 + 0,125 X2 yang artinya kinerja
dan Disiplin Kerja terhadap
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan
prestasi kerja di PT. Pegadaian
bekerja. Hasil analisis regresi juga memper
(Persero) Kanwil V Manado”.
nilai koefisien determinasi (R2) Square sebe
atau 82,7% (koefisien determinasi) dengan
dapat disimpulkan bahwa variabel dependen
menjelaskan variabel dependen sebesar 82
17,3% dijelaskan variabel lain yang tidak dim
dalam model ini (tidak diteliti).
10. Analisis Potensi Dan Berdasarkan latar belakang Jenis penelitian yang digunakan ada
Kendala masalah tersebut maka dapat penelitian deskriptif dengan pendekata
Pengembangan dirumuskan masalah yang hendak kualitatif. Penelitian ini adalah peneliti
Pegadaian Syariah Di dianalisis dan dikaji dalam dilakukan untuk menggambarkan fakta- f
Kota Medan penelitian ini adalah :” untuk masalah yang kemudian diinterpretasikan
potensi dan kendala rasional dan akurat sehingga dapat
pengembangan pegadaian syariah kesimpulan. Tempat penelitian dilakukan
di kota medan”. Medan dan subjek penelitian adalah PT P
Syariah yang ada dikota Medan. Pene
dilakukan dalam kurun waktu lebih kurang
yaitu dimulai dari tanggal 6 Januari 2014
– 24 Februari 2014.
12. Pengaruh Harga Berdasarkan latar belakang Tipe penelitian yang digunakan
Kualitas Pelayanan masalah tersebut maka dapat eksplanatori riset. Dengan sampel 95 re
Dan Brand Image dirumuskan masalah yang hendak melalui teknik non probabiliti sampling yaitu
Terhadap Keputusan dianalisis dan dikaji dalam sampling. Teknik analisis menggunakan uji
Pemegang Polis Dalam penelitian ini adalah :” untuk uji reliabilitas, regresi linear sederhana, regr
Memilih Asuransi mengetahui pengaruh dari harga, berganda, uji T dan uji F dengan alat bantu
kualitas pelayanan dan brand Hasil penelitian ini menunjukkan harga,
(Studi Kasus Pada
image terhadap keputusan pelayanan, dan brand image asuransi jiwasra
Asuransi Jiwasraya
pembelian”. dikatakan cukup baik. Keputusan pembe
Semarang Barat
termasuk dalam kategorisasi baik. besarnya
Branch Office)
harga terhadap keputusan pembelian
35,9%.Besarnya pengaruh kualitas p
terhadap keputusan pembelian sebesar
Besarnya pengaruh brand image terhadap k
pembelian sebesar 50,5%. Secara simultan,
pengaruh harga, kualitas pelayanan dan bra
sebesar 58,5%. Hal ini berarti semakin ba
kualitas pelayanan dan brand image ma
mengakibatkan semakin tinggi pula k
pembelian. Berdasarkan hasil analisa da
disimpulkan secara parsial maupun secara
bahwa harga, kualitas pelayanan dan bran
berpengaruh signifikan terhadap k
pembelian dan mempunyai tingkat
hubungan yang kuat.
13. Pengaruh Tingkat Berdasarkan latar belakang Dari pengamatan dalam penelitian i
Kesehatan Bank masalah tersebut maka dapat sebanyak 56 data yang dimulai pada bula
Terhadap dirumuskan masalah yang hendak tahun 2008 sampai Agustus tahun 2012.
Pertumbuhan Laba dianalisis dan dikaji dalam
Dari hasil penelitian diperoleh
penelitian ini adalah :” untuk
Pada BPR Di Indonesia koefisien regresi untuk Non Performing Lo
mengetahui pengaruh tingkat
sebesar 9,02 dengan nilai signifikan sebe
kesehatan bank terhadap
dimana nilai ini signifikan pada tingkat signifi
pertumbuhan laba pada BPR di
Dengan demikian hipotesis kedua yang me
Indonesia”.
Non Performing Loan (NPL) berpengaru
signifikan terhadap Pertumbuhan laba dapat
Hipotesis minor ketiga yang diajukan dalam p
ini menyatakan bahwa BOPO berpengaru
signifikan terhadap Pertumbuhan laba. D
penelitian diperoleh bahwa koefisien regre
BOPO sebesar -11,81 dengan nilai signifikan
0,000 dimana nilai ini signifikan pada
signifikan 0,05 . Dengan demikian hipotes
ketiga yang menyatakan BOPO berpengaru
signifikan terhadap Pertumbuhan laba dapat
Hipotesis minor keeempat yang diajuka
penelitian ini menyatakan bahwa Loan to
Ratio (LDR) berpengaruh secara signifikan
Pertumbuhan laba. Dari hasil penelitian
bahwa koefisien regresi untuk Loan to Depo
(LDR) sebesar -3,471 dengan nilai signifikan
0,010, dimana nilai ini signifikan pada
signifikan 0,05 . Dengan demikian hipotes
keempat yang menyatakan Loan to Depo
(LDR) berpengaruh secara signifikan
Pertumbuhan laba dapat diterima.
14. Peranan Profitabilitas, Berdasarkan fakta tersebut di Pemilihan sampel dalam penelitian ini
Suku Bunga, Inflasi atas, maka permasalahan dalam dengan purposive sampling .
Dan Nilai Tukar Dalam penelitian ini adalah:
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa p
Mempengaruhi Pasar
1. Apakah profitabilitas, suku bunga, profitabilitas, suku bunga, inflasi dan ni
Modal Indonesia
inflasi, dan nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh secara signifikan
Selama Krisis Ekonomi
terhadap dollar Amerika secara perubahan harga saham badan usaha selam
bersama-sama mempengaruhi krisis ekonomi. Secara parsial hanya suku b
harga saham badan usaha selama nilai tukar mempunyai pengaruh secara
krisis ekonomi terjadi di terhadap harga saham selama periode krisis
Indonesia? tersebut.
15. permasalahan hukum Ada dua permasalahan yang akan Metode yang digunakan dalam penelitian i
pembiayaan leasing di dikemukakan dalam tulisan ini, metode kualitatif dengan menggunakan
indonesia yaitu: 1). Bagaimana pengambilan sampel berupa teknik purpose
perkembangan leasing di hingga menghasilkan kesimpulan yaitu:
Indonesia? 2). Apa saja kendala
Permasalahan leasing terjadi karena: a)
pembiayaan leasing di Indonesia?
adanya ketersediaan peraturan perundang-u
yang memadai; b). Keterbatasan pe
perusahaan leasing di Indonesia; c).
tersediaan sistem data lessee sebagai da
pertimbangan pemberian pembiayaan ole
atau perusahaan leasing.
Lokasi: Jl. Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung 35131, Indonesia
1
Lihat komentar
8.
Dec
24
NPM :1651010443
ESSAI
KORELASI ANTARA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, EKONOMI GLOBAL, LAHIRNYA PROFESI
“JAMAN NOW”, DAN KARAKTER LULUSAN PERGURUAN TINGGI YANG BERDAYA SAING DI ERA
‘’JAMAN NOW”
Seiring perkembangan zaman (globalisasi/ jaman now) memepengaruhi segala bidang. Seperti
perubahan ekonomi industrial, perubahan perusahaan, perubahan teknologi kominikasi yang
kian canggih. Perkembangan teknologi itu sendiri perpengaruh pada perkembanga sistem
informasi manajemen yang sangat signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang diambil
oleh manajemen.
Alvin Toffler pernah mempredikasi bahwa setelah melewati era pertanian kemudian industri
maka selanjutnya adalah era dimana teknologi informasi memiliki peranan yang sangat penting
yang disebut era Informasi. Dengan semakin meningkatnya transportasi dan komunikasi antar
negara menyebabkan hubungan dan ketergantungan antar bangsa melalui perdagangan,
pariwisata, dan investasi menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya antar
negara menjadi bias. Hal ini menjadi proses alamiah yang membawa seluruh bangsa dan negara
di dunia semakin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru yang bersifat
universal atau global yang di identifikasi sebagai Era Globalisasi.
Tanpa disadari, pengaruh teknologi semakin besar dalam kehidupan kita. Sudah banyak
pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia digantikan oleh keberadaan mesin-mesin
canggih, bahkan robot. Adanya Internet juga mengubah cara banyak bisnis dijalankan. Saat ini
kita bisa melihat munculnya banyak online shop yang memungkinkan semua orang untuk
memulai bisnis dengan modal kecil, tanpa perlu menyewa tempat dan memperkerjakan
karyawan. Fenomena ini mengakibatkan lowongan kerja dalam bidang tertentu berkurang,
sekaligus membuka beberapa lapangan pekerjaan baru yang sebelumnya tidak ada, atau bahkan
tidak pernah muncul dalam bayangan kita.
salah satu dampak dari meningkatnya teknologi didunia maka banyak perguruan
perguruantinggi yang menerapkan pendidikan karakter dalam bebarapa tahun ini, sekolah-
sekolah maupun perguruan tinggi mulai menerapkannya bagi siswa-siswinya maupun
mahasiswanya di sekolah maupun di perguruan tinggi (PT). Memang pendidikan karakter sudah
mulai di gencarkan, walaupun hasilnaya belum kita lihat dan rasakan sekarang. Program
pendidikan karakter yang telah berkembang sudah bagus, namun bagaimanapun juga harus
tetap ada evaluasi.
Oleh karena itu, pendidikan karakter ini harus benar-benar ditanamkan pada anak-anak sebagai
bekal ketika meraka bertindak ataupun bersikap didalam lingkungan masyarakat dan tidak
melenceng dari agama yang diyakininya. Dan akan mewujudkan bangsa Indonesia yang
berkarakter, sehingga bisa menjadi panutan bagi Negara-negara yang ada di seluruh dunia.
Selain itu, dengan pendidikan karakter dapat menjadikan generasi muda lebih berkarater lagi,
dan dengan pendidikan karakter itu generasi muda dapat memilih kebudayaan, pengetahuan,
dll yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses di https://www.academia.edu/10127866/Sistem_Informasi_Manajemen pada tanggal
14 desember 2018 pada pukul 08:00 wib.
Diakses di https://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/subject-info/10-pekerjaan-baru-
generation-y/ pada tanggal 14 desember 2018 pada pukul 09:00 wib.
Diakses di https://www.kompasiana.com/betyindraj/552c4c976ea8344e4b8b459a/pendidikan-
karakter-bagi-generasi-muda-di-era-globalisai pada tanggal 14 Desember 2018 pada pukul 09:55
wib.
Diakses di https://www.kompasiana.com/fachrudin/5652bfc4397b61bb076e630c/essay-on-the-
spot-globalisasi pada tanggal 14 Desember 2018 pada pukul 10:15 wib.
Diakses di http://120910201085.blogspot.com/2014/04/sistem-informasi-manajemen-pada-
era.html pada tanggal 14 Desember 2018 pada pukul 10:44 wib.
Lokasi: Jl. Letnan Kolonel H, Jl. Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung
35131, Indonesia
Tambahkan komentar
9.
Dec
24
METODOLOGI PENELITIAN
Di Susun Oleh:
T.A 2018/2019
PROPOSAL
ANALISIS MENGENAI FAKTOR UTAMA YANG MENJADI KENDALA PADA LEMBAGA KEUANGAN
DI INDONESIA BAIK TERHADAP KEPUASAN NASABAH MAUPUN KINERJA PARA
KARYAWANNYA
(STUDI PADA BANK SYARIAH, BANK BRI, BANK MUAMALAT, BANK BCA, PEGADAIAN,
ASURANSI, BANK BPR, PASAR MODAL DAN PERUSAHAAN LEASING)
Lembaga keuangan merupakan suatu badan atau lembaga yang melakukan segala
kegiatan di bidang keuangan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Lembaga
Keuangan di Indonesia terbagi atas 2 jenis yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan
non bank. Menurut UU No 10 tahun 1998 yang di syahkan pada tanggal 10 november 1998
tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Secara umum ada 3 jenis bank di Indonesia yaitu:
Sedangkan Lembaga keuangan non bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan
di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama
dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna
membiayai investasi perusahaan untuk mendapatkan kemakmuran dan keadilan masyarakat.
Aadapun jenis-jenis dari Lembaga Keuangan non Bank di Indonesia saat ini ialah : Perusahaan
Asuransi, Dana Pensiun, Koperasi Simpan Pinjam, Pasar Modal, Perusahaan Anjak Piutang,
Modal Ventura, Pegadaian, Leasing / Sewa Guna Usaha, Perusahaan Kartu Plastik, Pasar Uang
dan Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.
Setiap badan ataupun lembaga pastinya memiliki kendala / masalah yang dihadapi, hal
ini tidak terkecuali pada lembaga keuangan di Indonesia karena kita tahu bahwa pasti tidak ada
yang sempurna di dunia ini. Tingkat kepuasan tidak memiliki ukuran yang mutlak, namun hal ini
dapat dianalisis dan di jelaskan melalui pendekatan kualitatif berdasarkan teori-teori para ahli
maupun penyempurnaan dari penelitian serupa yang pernah diteliti sebelumnya.
Tri Astuti (2013) mengemukakan bahwa persepsi nasabah terhadap kualitas pelayanan
berpengaruh posisif dan signifikan terhadap minat menabung nasabah di BRI Cabang Sleman.
Penelitian yang cendering mendukung behwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap
lembaga keuangan di Indonesia antara lain; Bagja Sumantri (2014), Mustaqim (2016), Lorry
Priska Klavert (2015), Nitya Satwasti Winanto dan Sri Roekminiati (2013), Alfina Hidayah (2015)
dan Rine Mitrasari, Wahyu Hidayat, Reni Shinta Dewi (2013)
Penelitian serupa dilakukan oleh Arasy Alimudin dan I Putu Artaya (2009) namun dalam
penelitian mereka, hanya meneliti bahwa Persepsi nasabah terhadap pelayanan (kehandalan,
keramahan, komunikasi, ketanggapan dan mengerti nasabah) yang diberikan bagian prioritas
adalah identik / tidak berbeda. Maknanya adalah kehandalan, keramahan, komunikasi,
ketanggapan dan mengerti nasabah dipersepsikan sama oleh nasabah dalam menerima
pelayanan yang diberikan oleh PT. Bank Central Asia Tbk Surabaya. Ini berarti bahwa mereka
hanya meneliti mengenai kesamaan atau keidentikan antara kehandalan, keramahan,
komunikasi, ketanggapan dan mengerti nasabah terhadap persepsi nasabah namun tidak
menjelaskan mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan para nasahnya.
Ternyata tidak hanya kualitas pelayanan seja yang berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen maupun karyawan pada lembaga keuangan di Indonesia. Hal ini seperti yang
dikemukakan oleh para peneliti lain diantaranya yaitu: Robertro Goga Parinding ( 2017) yang
meneliti bahwa variabel komitmen afektif berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT.
Pegadaian, Mifta Septarina (2017) menjelaskan bahwa tingkat pendidikan dan lamanya bekerja
berpengaruh positif terhadap kinerja keryawan PT.Pegadaian Simpang Patai Palembang, Sinta L
kiling (2016) menjelaskan bahwa secara simultan stress kerja, disiplin kerja dan kualitas kerja
berpengaruh terhadap prestasi kerja pada PT.Pegadaian (persero) Kanwil V Manado, Rendi
Saputra dan Kasyful Mahalli (2015) mengemukakan bahwa Kekuatan yang dimiliki pegadaian
syariah kota Medan terdiri dari: 1. Adanya dukungan umat Islam kota Medan. 2. Persyaratan
yang mudah dan murah yaitu hanya membawa barang jaminan dan KTP. 3. Prosedur yang cepat
dan sederhana hanya 15 menit saja. 4. Cukup dipungut biaya adm dan biaya ijarah (sewa
tempat). 5. Barang jaminan yang diasuransikan apabila kehilangan. 6. Tempat yang strategis
yang dekat dengan perumahan penduduk. 7. Produk – produk yang variatif dan terjangkau dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 8. Waktu pinjaman dapat diperpanjang tanpa harus
membayar biaya adm lagi. Kelemahan terdiri dari: 1. Cabang pegadaian syariah yang terbatas
dan masih sedikit. 2. Karyawan yang merangkap tugas sehingga menyebabkan tidak efektifnya
kinerja karyawan. 3. Tidak semua SDM nya memahami betul tentang perbedaan konvensional
dengan syariah. 4. Kurang adanya tenaga profesional yang handal karena dalam perhitungan
syariah membutuhkan ketelitian dalam memperhitungkan keuntungan. 5. Harus adanya barang
jaminan untuk memperoleh pinjaman. 6. Masih banyak nasabah yang merasa malu untuk
datang ke pegadaian syariah. 7. Belum memiliki visi dan misi sendiri. 8 Kurangnya tempat
penyimpanan barang jaminan atau tempat yang masih terbatas. Peluang terdiri dari: 1.
Anggapan dari masyarkat khusunya umat Islam bahwa bunga adalah haram baik bagi penerima
maupun pemberi. 2. Lokasi kantor yang cukup strategis dan dekat keramaian penduduk. 3.
Banyak nasabah yang cenderung memilih produk syariah karena sesuai dengan syariat Islam. 4.
Nasabah pegadaian syariah bukan hanya dari umat Islam saja. 5. Adanya peluang ekonomi dari
berkembangnya pegadaian syariah baik bagi pegadaian syariah sendiri maupun bagi nasabah. 6.
Pegadaian umum yang saat ini tidak sejalan dengan syariat Islam. Ancaman terdiri dari: 1. Usaha
gadai syariah sudah mulai dilirik oleh pihak lain. 2. Adanya tindak kriminal seperti perampokan.
3. Citra lembaga keuangan syariah belum mapan dimata masyarakat. 4. Anggapan bahwa
lembaga pegadaian syariah berkaitan dengan fanatisme agama. 5. Ancaman dari orang yang
merasa terusik kenikmatannya mengeruk kekayaan rakyat seperti rentenir. 6. Susah untuk
menghilangkan mekanisme bunga yang sudah mengakar pada masyarakat,
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
1. Untuk dapat mengetahui mengenai permasalahan yang terjadi pada Lembaga Keuangan di
Indonesia.
2. Untuk dapat mengetahui mengenai faktor utama yang menjadi kendala pada lembaga keuangan
di Indonesia baik terhadap kepuasan nasabah maupun kinerja para karyawannya.
Metode Penelitian
Untuk dapat membantu dalam proses penelitian, menggunakan metode kuailitatif deskriptif
dengan menggunakan teknik purpose sampling yaitu dengan cara meneliti penelitian serupa
yang telah diteliti sebelumnya dan membaginya menjadi variabel X dan variabel Y.
Kesimpulan
Tri Astuti (2013) mengemukakan bahwa persepsi nasabah terhadap kualitas pelayanan
berpengaruh posisif dan signifikan terhadap minat menabung nasabah di BRI Cabang Sleman.
Penelitian yang cendering mendukung behwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap
lembaga keuangan di Indonesia antara lain; Bagja Sumantri (2014), Mustaqim (2016), Lorry
Priska Klavert (2015), Nitya Satwasti Winanto dan Sri Roekminiati (2013), Alfina Hidayah (2015)
dan Rine Mitrasari, Wahyu Hidayat, Reni Shinta Dewi (2013).
Lalu penelitian serupa dilakukan kembali oleh Arasy Alimudin dan I Putu Artaya (2009)
namun dalam penelitian mereka, hanya meneliti bahwa Persepsi nasabah terhadap pelayanan
(kehandalan, keramahan, komunikasi, ketanggapan dan mengerti nasabah) yang diberikan
bagian prioritas adalah identik / tidak berbeda. Maknanya adalah kehandalan, keramahan,
komunikasi, ketanggapan dan mengerti nasabah dipersepsikan sama oleh nasabah dalam
menerima pelayanan yang diberikan oleh PT. Bank Central Asia Tbk Surabaya. Ini berarti bahwa
mereka hanya meneliti mengenai kesamaan atau keidentikan antara kehandalan, keramahan,
komunikasi, ketanggapan dan mengerti nasabah terhadap persepsi nasabah namun tidak
menjelaskan mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan para nasahnya. Dari
penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi faktor utama dalam kepuasan
konsumen dari lembaga keuangan di Indonesia ialah kualitas pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
Bagja Sumantri (2014).JURNAL ECONOMIA Kajian Ilmiah Ekonomi & Bisnis . Pengaruh Kualitas
Pelayanan Dan Produk Pembiayaan Terhadap Minat Dan Keputusan Menjadi Nasabah Di Bank Syariah, 10(2),
2460-1152. Diakses di https://journal.uny.ac.id/index.php/economia/article/view/7540 pada
tanggal 18 November 2018 pada puku 16:00 wib.
Arasy Alimudin & I Putu Artaya. (2009).BISMA (Bisnis dan Manajemen). Persepsi Nasabah
Tentang Ketanggapan, Keramahan, Kehandalan, Komunikasi, Dan Mengerti Nasabah
Terhadappelayanan Bagian Prioritas Pt. Bank Central Asia Surabaya, 01(2), 119-130. Diakses di
https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/article/view/2891 pada tanggal 20 November 2018
pada pukul 16:00 wib.
Tri Astuti. (2013).Nominal Barometer Riset Akuntansi & Manajemen Indonesia . Pengaruh
Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Minat Menabung Nasabah, 02(1). Diakses di
https://journal.uny.ac.id/index.php/nominal/article/view/1655 pada tanggal 20 November 2018
pada pukul 15:00 wib.
Mustaqim (2016). Digital Library IAIN Palangkaraya. Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Nasabah Bank Muamalat Cabang Palangka Raya. Diakses di http://digilib.iain-
palangkaraya.ac.id/467/ pada tanggal 19 November 2018 pada pukul 19:33 wib.
Lorry Priska Klavert (2015). Repository Politeknik Negeri Manado. Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Politeknik.
Diakses di http://repository.polimdo.ac.id/140/ pada tanggal 19 November pada tanggal 19:00
wib.
Nitya Satwasti Winanto dan Sri Roekminiati (2017). Hubungan Service Quality Terhadap
Loyalitas Pelanggan Di Pt Pegadaian Syariah (Persero) Cabang Babakan Surabaya. Hubungan
Service Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Pt Pegadaian Syariah (Persero) Cabang
Babakan Surabaya, 01(01). Diakses di
https://www.researchgate.net/publication/320392144_HUBUNGAN_SERVICE_QUALITY_TERHA
DAP_LOYALITAS_PELANGGAN_DI_PT_PEGADAIAN_SYARIAH_PERSERO_CABANG_BABAKAN_SU
RABAYA pada tanggal 20 November 2018 pada pukul 09:00 wib.
Roberto Goga Parinding (2017).MAGISTRA Jurnal Ilmu Manajmen. Analisis Pengaruh Komitmen
Afektif, Komitmen Berkelanjutan, Dan Komitmen Normatif Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Pt.Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang, 01(2). Diakses di
https://jurnal.narotama.ac.id/index.php/mgs/article/view/477 pada tanggal 20 November 2018
pada pukul 08:30 wib.
Mifta Septarina (2017). Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Lamanya Bekerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pt. Pegadaian Syariah Simpang Patal Palembang. Diakses di
http://www.onesearch.id/Record/IOS3545.982 pada tanggal 20 November 2018 pada pukul
08:22 wib.
Sinta L Kiling. (2016). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Pengaruh Stres Kerja Dan Disiplin Kerja
Terhadap Prestasi Pada Pt.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado, 03(16). Diakses di
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/13098 pada tanggal 20 November
2018 pada pukul 08:00 wib.
Randi Saputra & Kasyful Mahalli. (2015).Ekonomi dan Keuangan. Analisis Potensi Dan Kendala
Pengembangan Pegadaian Syariah Di Kota Medan. Diakses di
https://jurnal.usu.ac.id/edk/article/view/11682 pada tanggal 19 November 2018 pada pukul
17:25 wib.
Alfina Hidayah. (2015). Jurnal Administrasi Bisnis (Jurna Ilmiah Ilmu Administrasi Bisnis). Analisis
Kualitas Layanan Asuransi Dalam Proses Ganti Rugi Kendaraan (Klaim) Nasabah PT. Asuransi
Mitra Pelindung Mustika Bandung, 11(01). Diakses di
http://journal.unpar.ac.id/index.php/JurnalAdministrasiBisnis/article/view/1703 pada tanggal
19 November 2018 pada pukul 17:00 wib.
Rine Mitrasari , Wahyu Hidayat , Reni Shinta Dewi (2013). Jurnal Administrasi Bisnis Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis. Pengaruh Harga Kualitas Pelayanan Dan Brand Image Terhadap Keputusan
Pemegang Polis Dalam Memilih Asuransi (Studi Kasus Pada Asuransi Jiwasraya Semarang Barat
Branch Office), 02(02). Diakses di
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/2499 pada tangal 19 November 2018
pada pukul 16:00 wib.
Anisah Lubis (2013). Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap
Pertumbuhan Laba, 01(04). Diakses di https://jurnal.usu.ac.id/index.php/edk/article/view/9138
pada tanggal 19 November 2018 pada pukul 15:55 wib.
Mudji Utami dan Mudjilah Rahayu (2003). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Peranan
Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi Dan Nilai Tukar Dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia
Selama Krisis Ekonomi, 05(02). Diakses di
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/view/15639 pada tanggal 19
November 2018 pada pukul 15:44 wib.
Lokasi: Jl. Pulau Sebesi No.56b, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung 35131, Indonesia
Tambahkan komentar
10.
Nov
13
Makalah Kemiskinan dan Kesenjangan
Pendapatan
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Berkat limpahan
rahmat dan karunia nikmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kemiskinan
dan Kesenjangan Pendapatan” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi
tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia yang diampu oleh bapak Muhammad
Kurniawan,S.E.,M.E.Sy.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis
secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Demikian apa yang dapat
saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk
kami sendiri khususnya.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................................I
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 34
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia dikenal sebagai Negara agraris, atau yang biasa dikenal sebagai
Negara yang sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang pertanian. Dalam Pembukaan
UUD 1945 mengamanatkan pemerintah Indonesia agar memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun dalam kenyataannya pemerintah tidak mempunyai
kepekaan yang serius terhadap kaum miskin.
Kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang mendunia dan hingga kini
masih menjadi isu sentral di belahan bumi manapun. Selain bersifat laten dan aktual,
kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh negara-negara
berkembang melainkan juga negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat.
Jika kita lihat dari dampak yang ditimbulkan oleh korupsi ini, hampir semua lapisan
masyarakat merasakannya. Bagi kalangan pengusaha korupsi menyebabkan persaingan yang
tidak kompetitif antar pengusaha karena semua proses harus melalui uang pelicin dan
memerlukan waktu yang lama. Bagi masyarakat bawah korupsi justru menimbulkan biaya hidup
yang lebih tinggi, harga-harga menjadi mahal akhirnya muncul banyak pengemis.
Pengangguran, pemerasan, hingga pembunuhan yang sumber utamanya adalah uang, hanya
dengan satu alasan untuk hidup dan munculnya Undang-Undang Korupsi dan Undang-Undang
Komisi Pemberantasan Korupsi bisa dijalankan dengan baik. Namun pada kenyataannya kinerja
KPK ini belum memuaskan hati publik, karena banyak kasus korupsi yang penanganannya belum
tuntas. Diantaranya kasus korupsi pajak dan kasus yang dialami dari beberapa anggota Partai
Demokrat belakangan ini.
Pada hal ini penyusun mencoba memaparkan kemiskinan di Negara Indonesia.
Kemiskinan merupakan hal yang kompleks kerana menyangkut berbagai macam aspek seperti
hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan sebagainya. Agar
kemiskinan di Indonesia dapat menurun diperlukan dukungan dan kerja sama dari pihak
masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini.
Kemiskinan merupakan masalah multidimensi dan lintas sektor yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain : tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan,
akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis, gender, dan kondisi lingkungan.
Bila kita melihat sebenarnya kesejahteraan itu milik pemerintah, atau para pegawai
negeri. Dan orang – orang yang bergerak dalam organisasi pemerintah tingkat atas. Dan
sebagian besar juga bagi para pengusaha – pengusaha yang ruang lingkupnya besar. Golongan
orang-orang kelas atas inilah yang akan selalu menjadi penguasa, dan monopoli terhadap
golongan kelas menengah ke bawah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2. Untuk dapat menjelaskan mengenai faktor-faktor penentu dari ketimpangan dan kemiskinan di
Indonesia.
3. Untuk dapat menjelaskan mengenai indikator dan ukuran ketimpangan dan kemiskinan.
4. Untuk dapat menjelaskan mengenai potret Kemiskinan Indonesia pada tahun 1998-2014.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Kemiskinan
Istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang tidak mampu
mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan minimal dari
standar hidup tertentu. Dalam arti sempit, kemiskinan (proper) dipahami sebagai keadaan
kekurangan uang dan barang untuk menjamin kelangsungan hidup. Dalam arti luas, Chambers
(dalam Chriswardani Suryawati, 2005), mengatakan bahwa kemiskinan adalah suatu konsep
terpadu (intergrated concept) yang memiliki 5 dimensi, yaitu :
a. Kemiskinan (proper)
b. Ketidakberdayaan (powerless)
d. Ketergantungan (dependence)
e. Keterasingan (isolation)
(b). Kebutuhan budaya dasar (basic cultural needs), yang meliputi pendidikan, penggunaan
waktu luang dan rekreasi, serta jaminan sosial (social security).
(c). High income, yang meliputi surplus pendapatan atau melebihi takarannya. Menurut Amartya
Sen (Bloom dan Canning: 2001) seseorang dapat dikatakan miskin bila mengalami "capability
deprivation" sehingga mengalami kekurangan kebebasan yang substansif. menurut Amartya
Sen, kebebasan substance memiliki dua sisi kesempatan dan rasa aman/keamanan. Kesempatan
membutuhkan pendidikan dan rasa aman atau keamanan membutuhkan kesehatan.
(a) Tidak miskin, yaitu mereka yang pengeluaran perbulan nya lebih dari Rp. 350.610.
(b) Hampir tidak miskin, yaitu orang dengan pengeluaran perbulan pada kepala antara Rp
280.488 sampai dengan Rp 350.610, atau sekitar antara Rp 9.350 sampai dengan Rp 11.687 per
orang dalam 1 hari.
(c) Hampir miskin, ya itu orang dengan pengeluaran per bulan per kepala antara Rp 233.740
sampai dengan Rp 280.488 atau sekitar antara Rp 7.780 sampai dengan Rp Rp9.350 per orrang
dalam 1 hari.
(d) Miskin, dengan pengeluaran per orang per bulan per kepala Rp. 233.740 ke bawah atau
sekitar Rp 7.780 ke bawah per orang dalam satu hari.
(e) Sangat miskin (kronis), tidak ada kriteria berapa pengeluaran per orang dalam 1 hari. Tidak
diketahui Berapa jumlah pastinya.
1) US$ 1 per kapita per hari dimana diperkirakan ada sekitar 1,2 miliar penduduk dunia yang hidup
di bawah ukuran tersebut.
2) US$ 2 per kapita per hari di mana lebih dari 2 miliar penduduk yang hidup kurang dari batas
tersebut. US Dollar yang digunakan adalah US$ PPP (Purchasing Power Parity), bukan nilai tukar
resmi (exchange rate) kedua batas ini adalah garis kemiskinan absolut.
Fenomena disparitas ini merupakan fenomena dunia, karena terjadi pada semua
negara, baik negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Jadi, sudah wajar apabila
pada suatu negara terdapat beberapa wilayah terbelakang dibandingkan dengan wilayah
lainnya, dan hal ini juga berlaku bagi Indonesia. Walaupun fenomena disparitas terjadi di seluruh
dunia, umumnya kesenjangan antar kelompok masyarakat, ataupun daerah, lebih tajam terjadi
di negara-negara sedang berkembang karena kelakuan sosial ekonomi (social economic
rigidities) dan immobility factor (faktor imobilitas).
Studi tentang disparitas antar daerah di antara negara berkembang pada beberapa
tahun terakhir sudah banyak dilakukan baik melalui pendekatan pertumbuhan seimbang
(balanched-growth) maupun pertumbuhan tidak seimbang (unbalanced growth).
Hasil penelitian Iradian (2005:1-39) yang dilakukan pada 82 negara untuk tahun 1965-
2003 menunjukkan bahwa tingginya pertumbuhan pendapatan per kapita tidak akan terlalu
berdampak apabila tidak disertai dengan perbaikan distribusi pendapatan. Perubahan
pendapatan per kapita mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kemiskinan. Hasil penelitian
ini mengisyaratkan bahwa peningkatan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi yang
telah dicapai oleh Indonesia hanya dinikmati oleh sebagian kecil penduduk. Sementara itu,
sebagian besar penduduk yang saat ini hidup dalam kemiskinan tidak menikmati pencapaian
tersebut. Dengan kata lain, meskipun ekonomi tumbuh dengan baik, tetapi mereka tetap berada
dalam kemiskinan. Peningkatan kontra prestasi (gaji, honor, upah, dan bentuk lain) yang selama
ini terjadi di Indonesia hanya dinikmati oleh sebagian orang. Peningkatan kontra prestasi
tersebut tidak sampai menyentuh kelompok yang berada pada garis kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang selama ini dicapai oleh Indonesia ternyata tidak
mampu mengurangi faktor penyebab kemiskinan. Pesatnya pertumbuhan ekonomi tersebut
hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil orang di Indonesia. Hal itu akan menimbulkan
kemiskinan struktural dimana pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa dinikmati oleh
sebagian kecil orang kaya, sementara sebagian besar masyarakat tetap miskin. Keadaan ini
sesuai dengan teori "trade-off between growth and equity" yang menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menimbulkan ketimpangan yang semakin besar dalam
pembagian pendapatan, atau semakin tidak merata, dan sebaliknya upaya pemerataan dapat
terwujud dalam pertumbuhan yang rendah (Todaro, 2000:206).
Peran penting sektor industri dalam mengurangi faktor penyebab kemiskinan salah
satunya ditunjukkan oleh hasil penelitian Skoufias (2000), yang menyatakan bahwa konsumsi
tenaga kerja di sektor industri lebih besar dari konsumsi tenaga kerja sektor pertanian. Hal ini
mengindikasikan bahwa pendapatan pekerja usaha kecil yang bekerja di sektor industri non
pertanian lebih besar daripada penghasilan tenaga kerja usaha kecil yang bekerja di sektor
industri yang bergerak di sektor pertanian.
Ketidaksempurnaan
KekuranganModal
pasar,Keterbelakangan,Ketertinggalan.
InvestasiRendah ProduktivitasRendah
TabunganRendah PendapatanRendah
Gambar 1. Lingkaran Setan Kemiskinan
empat madzhab :
(a) Individual Explanation. Diakibatkan oleh karakteristik orang miskin itu sendiri : malas, pilihan
yang salah, gagal dalam bekerja, cacat bawaan, belum siap memiliki anak, dan sebagainya.
(b) Familial Explanation. akibat faktor keturunan, dimana antargenerasi terjadi ketidak
beruntungan yang berulang, terutama akibat pendidikan.
(c) Subcultural Explanation. akibat karakteristik perilaku suatu lingkungan yang berakibat pada
moral masyarakat.
(d) Structural Explanation. menganggap kemiskinan sebagai produk dari masyarakat yang
menciptakan ketidakseimbangan dengan pembedaan status atau hak.
(c) Adanya perbedaan kesempatan di antara anggota masyarakat dan sistem yang kurang
mendukung.
(d) Adanya perbedaan sumber daya manusia dan perbedaan di antara sektor ekonomi (ekonomi
tradisional versus ekonomi modern).
(e) Rendahnya produktivitas dan tingkat pembentukan modal dalam masyarakat.
(f) Budaya hidup yang dikaitkan dengan kemampuan seseorang mengelola sumber daya alam
dan lingkungannya.
(g) Tidak adanya tata kelola yang bersih dan baik (good governance).
(h) Pengelolaan sumber daya alam yang berlebihan dan tidak berwawasan lingkungan.
Jika dikaitkan dengan ketimpangan yang terjadi di Indonesia, maka berdasarkan uraian
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor dominan yang dapat menyebabkan
ketimpangan ekonomi pada dasarnya terbagi ke dalam 2 golongan besar : Anugerah awal (initial
endowment) di antara para pelaku ekonomi dan dampak negatif dari pembangunan yang
berorientasi pada strategi pertumbuhan.
Koefisien Gini adalah ukuran ketimpangan distribusi. Ukuran Ini pertama kali
dikembangkan oleh ahli statistik dan ahli sosiologi Italia bernama Corrado Gini dan
dipublikasikan pada tahun 1912 dalam makalahnya yang berjudul "variability and mutability"
(dalam bahasa Italia: variabilita e mutabilita).
Koefisien gini dinyatakan dalam bentuk rasio yang nilainya antara 0 dan 1, nilai 0
menunjukkan pemerataan yang sempurna di mana semua nilai adalah sama, sedangkan nilai 1
menunjukkan ketimpangan yang paling tinggi yaitu satu orang menguasai semuanya dan yang
lainnya nihil. Menurut definisinya, koefisien gini adalah perbandingan luas daerah antara Kurva
Lorenz dan garis lurus 45° terhadap luas daerah dibawah garis lurus 45 derajat tersebut.
Indeks atau rasio gini merupakan koefisien yang berkisar antara 0 hingga 1, yang
menjelaskan kadar kemerataan (ketimpangan) distribusi pendapatan nasional, semakin kecil
koefisiennya semakin merata, dan semakin besar angka koefisiennya atau mendekati angka 1
maka semakin besar ketimpangan. Angka rasio gini dapat ditaksir langsung secara visual melalui
Kurva Lorenz, yaitu perbandingan antara luas area yang terletak di antara Kurva Lorenz dan
diagonal terhadap luas area segitiga OBC. Semakin melengkung maka semakin meluas area yang
dibagi sehingga semakin besar nilai dan semakin besar pula ketimpangannya. Rasio gini dapat
dihitung secara matematik dengan rumus 1.1 :
Rumus 1.1
0<G<1
Keterangan :
G = rasio gini
Tingkat pemerataan pendapatan akan terjadi jika semua orang mendapatkan distribusi
pendapatan yang sama rata atau, dengan kata lain, rasio gininya adalah sama dengan nol (Gini
Ratio = 0). Jadi, rasio Gini adalah rasio tentang distribusi pendapatan dengan angka kisaran 0
sampai dengan 1. Jika G mendekati 0, berarti distribusi pendapatan yang diterima hampir sama
dengan banyaknya penduduk. Berikut adalah arti nilai dari besaran rasio gini :
GK (Garis Kemiskinan)
Garis kemiskinan (GK) adalah persentase penduduk miskin yang berada dibawah
garis kemiskinan, yang secara sederhana mengukur proporsi penduduk yang dikategorikan
miskin. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep Kemampuan memenuhi
kebutuhan dasar (basic needs approach). Konsep ini tidak hanya digunakan oleh BPS, tetapi juga
oleh negara-negara lain seperti Armenia, Senegal, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Sierra Leone
dan Gambia. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan nonmakanan yang diukur dari sisi
pengeluaran yang dikonseptualisasikan dengan garis kemiskinan (GK). GK merupakan
representasi dari jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok
minimum makanan yang setara dengan 2100 kilo kalori per kapita per hari, dan kebutuhan
pokok non makanan. GK yang digunakan oleh BPS terdiri dari dua komponen, yaitu Garis
Kemiskinan Makanan (GKM) dan garis kemiskinan non makanan (GKNM), sehingga GK
merupakan penjumlahan dari GKM dan GKNM.
Distribusi Pendapatan
Disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan atau kesenjangan, dan tingkat
kemiskinan merupakan masalah besar yang dihadapi negara berkembang termasuk Indonesia.
Distribusi pendapatan mencerminkan merata atau timpangnya pembagian hasil pembangunan
suatu negara dikalangan penduduknya. Tidak meratanya distribusi pendapatan akan memicu
ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Masalah
kesenjangan tidak hanya dialami oleh negara berkembang tetapi juga oleh negara maju.
Perbedaannya terletak pada proporsi atau besar kecilnya tingkat kesenjangan dan Angka
kemiskinan yang terjadi, serta kesulitan mengatasinya yang dipengaruhi oleh luas wilayah dan
jumlah penduduk suatu negara. Semakin besar angka kemiskinan, semakin tinggi tingkat
kesulitan mengatasinya. Negara maju mengalami tingkat kesenjangan pendapatan yang relatif
lebih kecil dibandingkan negara sedang berkembang, dan untuk mengatasinya tidak terlalu sulit
karena GNP dan GDP negara maju relatif tinggi.
Perbedaan pendapatan timbul karena adanya perbedaan kepemilikan sumber daya
dan faktor produksi, terutama kepemilikan barang modal (capital stock). Kelompok masyarakat
yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak juga akan memperoleh pendapatan yang lebih
banyak. Menurut pandangan Neoklasik, perbedaan pendapatan dapat dikurangi melalui proses
penyesuaian otomatis, yaitu “penetapan” hasil pembangunan ke bawah (Trickle Down) dan
kemudian menyebarnya sehingga menimbulkan keseimbangan baru. Apabila proses
terotomatisasi tersebut belum mampu menurunkan tingkat perbedaan pendapatan yang
timpang, maka dapat dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi. Penetapan pajak
pendapatan/penghasilan akan mengurangi pendapatan penduduk berpenghasilan tinggi, begitu
juga sebaliknya subsidi akan membantu penduduk berpenghasilan rendah asalkan tidak salah
sasaran dalam pengalokasiannya. Pajak yang telah dipungut dengan menggunakan sistem tarif
progresif (semakin tinggi pendapatan semakin besar persentase tarifnya) oleh pemerintah akan
digunakan untuk membiayai roda pemerintahan subsidi dan proyek pembangunan. Dari sinilah
terjadi proses redistribusi pendapatan yang akan mengurangi ketimpangan.
Tabel 1.1
Untuk membahas secara lebih jelas mengenai fluktuatif perkembangan rasio gini dapat
digambarkan melalui gambar grafik 1.2
Gambar grafik 1.2 menunjukkan bahwa rasio gini di Indonesia pada periode 1998
sampai 2014 rata-rata 0,36. Ini berarti bahwa ketimpangan yang terjadi di Indonesia termasuk
kriteria sedang karena angka koefisien gini berada di antara 0,35 dan 0,50. Kesenjangan terbesar
terjadi pada tahun 2014 karena pada tahun tersebut pertumbuhan ekonomi tidak berkualitas,
sehingga laju pendapatan orang miskin tidak bisa mengejar kecepatan tumbuhnya harta orang
kaya. Di samping itu, besarnya rasio gini tersebut juga disebabkan oleh melambungnya harga
komoditas, dimana hal ini terlihat dari data 40 orang terkaya di Indonesia pada tahun ini berasal
dari bisnis berbasis komoditas.
Potret kemiskinan di Indonesia pada tahun 1958 sampai 2014 berdasarkan distribusi
pendapatan dapat dilihat di gambar 1.2 berikut ini :
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun
1997 tidak begitu mempengaruhi distribusi pendapatan. Namun, kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM) pada tahun 2006 diindikasikan sebagai salah satu penyebab porsi pendapatan
kelompok 40% penduduk terendah menurun menjadi 21,4%. Penurunan ini terus terjadi hingga
tahun 2014, yaitu menjadi 17,1%. Walaupun terjadi penurunan dari beberapa tahun
sebelumnya, distribusi pendapatan pada tahun 2014 masih dikategorikan ke dalam tingkat
ketidakmerataan "rendah" (low inequality). Jika di bandingkan antara daerah perkotaan dan
pedesaan, terlihat bahwa pada tahun 2014 ketimpangan distribusi pendapatan di daerah
perkotaan lebih tinggi dibandingkan ketimpangan yang terjadi di daerah pedesaan.
Potret garis kemiskinan Indinesia pasca reformasi
Berdasarkan metode garis kemiskinan (GK), persentase penduduk miskin di Indonesia periode
1998-2014 rata-rata tumbuh sebesar 3,18%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 11.22,
11.3, 11.4, dan 11.5.
Tabel 11.3 Jumlah penduduk miskin dan persentase penduduk miskin pada tahun 1998-2014
Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan persentase penduduk miskin diperkotaan,
pedesaan, dan secara keseluruhan di Indonesia pada tahun 1998-2014:
Garis kemiskinan naik sebesar 5,72% selama maret 2009 hingga maret 2010. Aambang
batas kemiskinan yang semula berada diangka Rp. 200.262 per kapita perbulan naik ke angka
Rp. 211.726 per kapita per bulan. Sumbangan terbesar berasal dari beras, biaya perumahan, dan
rokok kretek. Dalam keterangan pers di kantornya, kamis (1/7/2010), Kepala Badan Pusat
Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan bahwa ketiganya merupakan kebutuhan yang
tampak terus diupayakan oleh masyarakat miskin untuk dipenuhi. “ini dilematis ya, penerimaan
negara juga berasal dari cukai dan lapangan kerja industri rokok tetapi buat orang miskin, ini
rugi”, ungkapnya. Data BPS menujukkan rokok kretek masuk dalam kategori komoditi makanan
yang memberi sumbangan besar pada garis kemiskinan sebagai ambang batas menentukan
miskin atau tidaknya seseorang. Kontribusinya mencapai 7,93% diperkotaan dan 5,9% di
pedesaan. Kontribusi beras ditempat pertama sebesar 25,2%. Artinya orang miskin akan lebih
mengutamakan makan ketimbang hal lainnya. Sementara itu, kontribusi komoditi bukan
makanan juga tidak kalah besarnya. Biaya perumahan memberikan kontribusi terbesar untuk
garis kemiskinan, yaitu 8,43% di perkotaan dan 6,11% di pedesaan. Besaran kontribusinya diikuti
oleh biaya listrik sebesar 3,3% di perkotaan dan 1,87% di pedesaan.
Analisis Growth and Share Kemiskinan dan Ketimpangan di Indonesia periode 1998-2014
Berdasarkan analisis growth and share, potret kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia pada
tahun 1998-2014 dapat dilihat pada tabel 11.4, 11.5, dan 11.6 berikut ini:
Tabel 11.4 Perhitungan growth and share untuk kemiskinan diIndonesia secara keseluruhan
secara periode 1998-2014
TABEL 11.5 Perhitungan Growth and Share untuk kemiskinan di Indonesia daerah perkotaan paa
periode 1998-2014
Tingkat
Kontribusi
Jumalah Pertumbuhan
Tahun Penduduk Miskin Kuadran
Penduduk Miskin Penduduk Miskin
(Share)
(Growth)
Tabel 11.6 Perhitungan Growth and Share untik kemiskinan di Indonesia daerah pedesaan pada
periode 1998-2014
Tingkat
Kontribusi
Jumlah Penduduk Pertumbuhan
Tahun Penduduk Miskin Kuadran
Miskin Penduduk Miskin
(Share)
(Growth)
Berdasarkan gambar 11.4, tampak bahwa kondisi penduduk miskin di Indonesia yang
terendah growth dan share-nya terjadi pada tahun 2013 yang berada di kuadran III sebesar
28,06 juta, yaitu mengalami penurunan dari tahun 2012 sebesar 29,13 juta. Ini berarti kondidi
kemiskinan di Indonesia pada tahun 2013 berada pada kondisi baik, dengan tingkat
pertumbuhan penduduk miskin -3,67%. Hal ini didukung oleh fakta angka buta huruf mengalami
penurunan dari 7,03 juta menjadi 6,08 juta. Tingkat partisipasi kemiskinan pada tahun 2013
mengalami penurunan akibat menurunnya angka buta huruf dan meningkatnya upah. Angka
indeks pembangunan manusia naik dari 73,29 menjadi 73,81. Sementara itu, kondisi penduduk
miskin di Indonesia yang tertinggi growth dan share-nya terjadi pada tahun 2006 yang berda di
kuadran IV, yang berarti jumlah penduduk miskin di Indonesia berada pada kondisi buruk yaitu
sebesar 39,3 juta, suatu peningkatan jumlah penduduk miskin yang cukup drastis. Pada tahun
itu angka kemiskinan justru meningkat dari 31,1 juta jiwa pada tahun 2005 menjadi 39,3 juta
jiwa pada tahun 2006. Demikian pula, inflasi mengalami kenaikan tajam sebesar 17,75% pada
tahun 2006. Di sisi industri, kenaikan harga BBM untuk kedua kalinya pada tahun 2005 telah
mendorong percepatan deindustrialisasi. Jika pada tahun 2004 sektor manufaktur masih
tumbuh 7,2%, maka pada tahun 2007 hanya tumbuh sebasar 5,1%. Hal ini terjadi karena industri
di tekan dari 2 sisi, yakni peningkatan biaya produksi dan merosotnya permintaan akibat
menurunnya daya beli masyarakat. penambahan jumlah pengangguran dari 9,9% pada tahun
2004 menjadi 10,3% pada tahun 2005 dan 10,4% pada tahun 2006 pun akhirnya tidak
terelakkan.
Pada tahun 2001, kondisi kemiskinan di perkotaan berda pada posisi sangat baik, yaitu
terjadi penurunan jumlah penduduk miskin dikota jika dilihat dari jumlah masyarakat miskin
pada tahun 2000 yang mencapai 12,30 juta dan penurunan pada tahun 2001 menjadi 8,60 juta.
Hal ini disebabkanoleh tersalurnya pinjaman dana kredit kepada masyarakat, yang bertujuan
meningkatkan produktifitas demi mengurangi jumlah kemiskinan di Indonesia. Akan tetapi,
jumlah penduduk miskin di pedesaan justru meningkat, yaitu mencapai angka 29,30 juta.
Kurangnya pemerataan lapangan pekerjaan telah membuat banyak penduduk desa yang
mengadu nasib kekota sehingga angka kemiskinan desa menurun pada tahun 2002, sementara
angka kemiskinan dikota jadi meningkat lagi menjadi 13,30 juta. Walaupun demikian, kondisi ini
tidak dianggap parah karena masih dilakukan perbaikan atau pemulihan diberbagai sektor yang
menunjang penurunan jumlah penduduk miskin pasca krisis.
Berdasarkan data bank dunia jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2002
bukanlah 10% sampai 20%, tetapi telah mencapai 60% dari jumlah penduduk Indonesia yang
berjumlah 215 juta. Hal ini diakibatkan oleh ketidakmampuan mengakses sumber-sumber
permodalan, dan infrastruktur yang juga belum mendukung untuk dimanfaatkan masyarakat
demi memperbaki kehidupannya. Selain itu, juga karena SDA,SDM, sistem, dan tidak terlepas
dari sosok pemimpinnya. Kemiskinan memang harus diakui terus menjadi masalah fenomenal
sepanjang sejrah Indonesia sebagai negara, bahkan hampir seluruh energi dihabiskan hanya
untuk mengurus persoalan kemiskinan. Pertanyaannya sekrang ini adalah: Mengapa masalah
kemiskinan seakan tidak pernah habis, sehingga di negara ini rasanya tidak ada persoalan yang
lebih besar selain persoalan kemiskinan? Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa
mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan
dan tidak adanya investasi, kurangnya akses pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan,
kurangnya jaminan sosial dan perlindungan terhadap keluarga, menguatnya arus perpindahan
dari desa ke kota dengan tujuan memperbaiki kehidupan, dan lebih parah, kemiskinan
menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, serta papan secara
terbatas. Kemiskinan menyebabkan masyarakat desa rela mengorbankan apasaja demi
keselamatan hidup; kemiskinan menyebabkan banyak orang melakukan perilaku menyimpang,
diman harga diri diperjualbelikan hanya untuk mendapatkan makan. Si miskin rela memberikan
tenaga untuk mengahasilkan keuntungan bagi mereka yang memiliki uang yan memegang
kendali atas sektor perekonomian lokal serta menerima upah yang tidak sepadan dengan biaya
dan tenaga yang dikeluarkan. Para buruh bekerja sepanjang hari, tetapi hanya menerima upah
yang sangat sedikit. Lebih parah lagi, kemiskinan telah membuat masyarakat kita terjebak
dalam budaya malas, budaya mengemis, dan menggantungkan harapan pada budi baik
pemerintah melalui pemberian bantuan. Kemiskinan juga dapat meningkatkan angka
kriminalitas. Mengapa penulis mengatakan bahwa kemiskinan dapat meningkatkan angka
kriminalitas? Jawabannya adalah karena mereka (si miskin) akan rela melakukan apa saja untuk
mempertahankan hidupnya, baik itu mencuri, membunuh, mencopet, bahkan jika ada hal yang
lebih keji dari itu ia akan tega dan berani melakukannya demi hidupnya. Jika sudah seperti ini,
siapa yang harus kita salahkan. Kemiskinan seakan menjadi fenomena atau persoalan yang tidak
ada habis-habisnya. Pemerintah terkesan tidak serius dalam menangani persoalan kemiskinan,
pemerintah seakan membiarkan mereka mengemis dan mencuri ketimbang memikirkan cara
untuk menanggulangi tingkat kemiskinan dan membebaskan negara dari para pengemis jalanan
karena kemiskinan.
a) Selama periode maret 2009-maret 2010 inflasi umum relatif rendah, yaitu sebesar
3,43%. Menurut kelompok pengeluaran, kenaikan harga selama periode tersebut terjadi pada
kelompok bahan makanan sebesar 4,11%; kelompok makanan jadi, minuman, roko dan
tembakau sebesar 8,04%;kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebasar 3,85%;kelompok
kesehatan sebesar 3,18%;kelompok sandang sebesar 0,78%;kelompok perumahan, air, listrik,
gas, dan bahan bakarsebesar 2,08%; serta kelompok transportasi dan kominikasi srta jasa
keuangan sebesar 1,38%.
b) Rata-rata upah harian bruh tani dan buruh banguanan masing-masing naik sebesar
3,27% dan 3,86% selama periode maret 2009 – maret 2010.
c) Produksi pada tahun 2010 (hasil angka ramalan /ARAM II) mecapai 65,15 juta ton
GKG, naik sekitar 1,17% dari produksi pada tahun 2009 sebesar 64,40 juta ton GKG.
d) Sebagian besar penduduk miskin (64,64% pada tahun 2009) bekerja disektor
Pertanian. NTP (Nilai Tukar Petani) naik 2,45% dari 97,78 pada maret 2009 menjadi 1010,20
pada maret 2010.
e) Perekonomian Indonesia Triwulan I 2010 tumbuh sebesar 5,7% terhadap Triwulan I
2009, sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 3,9% pada periode
yang sama.
Tabel 11.7 Perhitungan tren data kemiskinan di Indonesia tahun 1998-2014
Tahun X N Y X2 YX
2006 0 9 39,30 0 0
b= = = -0,68
Untuk memprediksi jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2045, maka:
Y = 35,93 – 0,68X
Y= 35,93 – 0,68(79)
Y= 36,45 – 54,01
Y = -17,56
Dari hasil analisis perhitungan tren kemiskinan di peroleh bahwa prediksi mengenai jumlah
penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2045 adalah sebanyak -17,56 juta jiwa[2].
Jun
KELAS F
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang. Puji syukur penulis panjatkan
kepada-Nya, serta salawat dan salam penulis persembahkan kepada Nabi Muhammad SAW. sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul “PEGADAIAN DI INDONESIA”.
Uraian setiap topik dalam tulisan ini penulis sajikan dengan materi-materi yang menerangkan
tentang segala hal yang menyangkut tentang Pegadaian di Indonesia. Sedang untuk penelusuran yang
lebih jauh dan mendalam pembaca dapat mengadakan kajian pada artikel maupun refensi lainnya yang
menyangkut masalah Pegadaian di Indonesia yang dianggap relevan dengan topik bahasan ini.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, mudah-mudahan makalah ini dapat sedikit menambah
wawasan dan berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................................ I
BAB I PENDAHULUAN
Porum pegadaian sebagai satu- satunya perusahaan diindonesia yang menyelenggarakan bisnis
gadai dan sarana pendanaan alternative telah ada sejak lama dan banyak dikenal masyarakat Indonesia,
terutama dikota kecil. Selama ini pegadaian selalu identik dengan kesusahan dan kesengsaraan, orang
yang dating biasanya berpenampilan lusuh dengan wajah tertekan, tetapi hal itu kini semua berubah.
Porum pegadaian telah berubah diri dengan membangun citra baru. Cukup membawa agunan,
seseorang terbuka peluang untuk mendapatkan pinjaman sesuai dengan nilai taksiran barang tersebuta.
Agunan dapat berbentuk apa saja asalokan berupa benda bergerak dan bernilai ekonomis. Disamping
itu, pemohon juga perlu menyerahkan surat atau bukti kepemilikan dan identitas diri, selain itu, kini
porum pegadaian banyak menawarkan produk lain selain hanya gadai tradisional.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah perkembangan pegadaian di Indonesia?
2. Apa yang dimaksud dengan pegadaian?
3. Sebutkan dan jelaskan manfaat, tujuan, keuntungan dari pegadaian!
4. Sebutkan dan jelaskan barang jaminan dan sumber pendanaan dari pegadaian!
5. Apa saja produk dan jasa pegadaian sistem konvensional dan syariah?
6. Bagaimana mekanisme produk dalam pegadaian syariah?
7. Sebutkan perbedaan antara pegadaian konvesional dan syariah!
8. Sebutkan perbedaan antara pegadaian dan bank!
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk dapat mengetahui sejarah perkembangan pegadaian di Indonesia.
2. Untuk dapat mengetahui pengertian dari pegadaian.
3. Untuk dapat mengetahui manfaat, tujuan dan keuntungan dari pegadaian.
4. Untuk dapat mengetahui barang jaminan dan sumber pendanaan dari pegadaian.
5. Untuk dapat mengetahui produk dan jasa dari pegadaian konvensional dan syariah.
6. Untuk dapat mengetahui mekenisme produk dalam pegadaian syariah.
7. Untuk dapat mengetahui perbedaan antara pegadaian konvensional dan syariah.
8. Untuk dapat mengetahui perbedaan pegadaian dan bank.
BAB II
PEMBAHASAN
2. PENGERTIAN PEGADAIAN
Menurut kitab Undang- Undang Hukum perdata pasal 1150 disebutkan bahwa gadai adalah
suatu hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak, dan yang menberikan
kekuasaan kepada orang berpiutang itu utuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
didahulukan daripadaorang yang berpiutang lainya; dengan pengecualian biaya untuk melelang barang
tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang itu setelah digadaikan, biaya-
biaya mana yang harus didahulukan.
Secara umum usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang- barang berharga kepada
kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus
kembali sesuai perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai. Pegadaian terdiri dari dua macam,
yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian syariah. Pegadaian adalah lembaga yang melakukan
pembiayaan dengan bentuk penyaluran kredit atas dasar hukum kredit. Dengan demikian, dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha gadai memiliki cirri- cirri diantaranya:
Sedangkan pegadaian ialah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi
mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk
penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang
Hukum Perdata Pasal 1150 di atas . Tugas Pokoknya adalah memberi pinjaman kepada masyarakat atas
dasar hokum gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang
cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat.Hal ini didasari pada fakta yang
terjadi di lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti lintah darat dan pengijon yang
dengan melambungkan tingkat suku bunga setinggi-tingginya.26[2]
Manfaat utama yang diperoleh nasabah yang meminjam dari perum pegadaian adalah ketersediaan
dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila
dibandingkan dengan kredit perbankan. Disamping itu mengingat itu jasa yang ditawarkan oleh Perum
Pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, nasabah juga memperolah manfaat sebagai berikut:
a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari dari pihak atau institusi yang telah
berpengalaman dan dapat dipercaya.
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya
25[1] Veithza Rivai, Andria Permata, Ferry, Bank and financial Institution Managemen, PT RajaGrafindo
Persada,2007, hlm 1323
Manfaat yang diharapkan Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan kepada nasabahnya adalah:
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam dana;
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah memperoleh jasa tertentu
dari Perum Pegadaian;
c. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak
dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana
dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana;
d. Berdasarkan Beraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh oleh Perum
Pegadaian digunakan untuk:
b. Tujuan Pegadaian
1. Membantu orang- orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat mudah
6. Mencega praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar lainya
8. Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai
kepada masyarakat
10. Membina pola pengkreditan supaya benar- benar terarah dan bermanfaat, terutama
mengenai kredit yang bersifat produktif dan bila perlu memperluas daerah
operasionalnya.27[3]
c. Keuntungan pegadaian
Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk mengatasi agar masyarakat yang sedang
membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para pelepas uang atau tukang ijon atau tukang rentenir yang
bunganya relatif tinggi. Perusahaan pegadaian menyediakan pinjaman uang dengan jaminan barang-
barang berharga. Meminjam uang ke perum pegadaian bukan saja karena prosedurnya yang mudah dan
cepat, tetapi karena biaya yang dibebankan lebih ringan jika dibandingkan dengan para pelepas uang
atau tukang ijon. Hal ini dilakukan sesuai dengan salah satu tujuan dari perum pegadaian dalam
pemberian pinjaman kepada masyarakat dengan moto “meyelesaikan masalah tanpa masalah”.
Jika seseorang membutuhkan dana sebenarnya dapat diajukan ke berbagai sumber dana, seperti
meminjam uang ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Akan tetapi, kendala utamanya adalah
prosedurnya yang rumit dan memakan waktu yang relatif lebih lama. Kemudian disamping itu,
persyaratan yang lebih sulit untuk dipenuhi seperti dokumen yang harus lengkap, membuat masyarakat
27[3] Veithza Rivai, Andria Permata, Ferry, Bank and financial Institution Managemen, PT RajaGrafindo
Persada,2007, hlm 1326
mengalami kesulitan untuk memenuhinya. Begitu pula dengan jaminan yang diberikan harus barang-
barang tertentu, karena tidak semua barang dapat dijadikan jaminan di bank.
Namun, di perusahaan pegadaian begitu mudah dilakukan, masyarakat cukup datang ke kantor
pegadaian terdekat dengan membawa jaminan barang tertentu, maka uang pinjaman pun dalam waktu
singkat dapat terpenuhi. Jaminannya pun cukup sederhana sebagai contoh adalah jaminan dengan jam
tangan saja sudah cukup untuk memperoleh sejumlah uang dan hal ini hampir mustahil dapat diperoleh
di lembaga keuangan lainnya.
Keuntungan lain di pegadaian adalah pihak pegadaian tidak mempermasalahkan untuk apa uang
tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yang harus dibuat
serinci mungkin tentang penggunaan uangnya. Begitu pula dengan sangsi yang diberikan relatif ringan,
apabila tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu. Sangsi yang paling berat adalah jaminan yang
disimpan akan dilelang untuk menutupi kekurangan pinjaman yang telah diberikan.
Jadi keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga keuangan bank atau
lembaga keuangan lainnya adalah:
1. Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu paada hari itu juga, hal ini
disebabkan prosedurnyayang tidak berbelit-belit;
28[4] Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainya, (Jakarta: Raja Grapindo Persada,2008), Edisi Revisi, hlm 263.
Jenis barang yang dapat diterima sebagai barang jaminan pada prinsipnya adalah barang bergerak,
antara lain:
a. Barang dan perhiasan : yaitu semua perhiasan yang dibuat dari emas, perhiasan perak, platina, baik yang
berhiaskan intan, mutiara.
b. Barang-barang elektronik: laptop, TV, kulkas, radio, tape recorder,vcd/dvd, radio kaset.
f. Tekstil
g. Barang-barang lain yang dianggap bernilai seperti surat-surat berharga baik dalam bentuk saham,
obligasi, maupun surat-surat berharga lainnya.29[5]
1. Modal sendiri
4. Pinjaman jangka panjang yang berasal dari kredit lunak bank indonesia
29[5] Andri soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah,(Jakarta: Kencana Media Group,2009), hlm 393.
5. Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi
Aspek syariah tidak hanya menyentuh bagian operasionalnya saja, pembiayaan kegiatan
pendanaan bagi nasabah, harus diperoleh dari sumber yang benar-benar terbebas dari unsur riba.
Dalam hal ini, seluruh kegiatan pegadaian syariah termasuk dana yang kemudian disalurkan kepada
nasabah, murni berasal dari modal sendiri ditambah dana pihak ketiga dari sumber yang dapat
dipertanggung jawaban. Pegadaian telah melakukan kerja sama dengan bank muamalat sebagai
pundernya, ke depan pegadaian jaga akan melakukan kerja sama dengan lembaga keuangan syariah lain
untuk mem-back up modal kerja.
Layanan Pegadaian untuk memberikan penilaian berbagai jenis dan kualitas emas dan berlian, para
penaksir akan bergerak atau bertindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Jasa Titipan
Bagi nasabah yang ingin manyimpan barangnya yang berharga, dapat menyimpan dipegadaian dengan
layanan tititpan, dengan prosedur mudah, layanan murah, dan barang akan dijamin oleh pegadaian.
Selain itu, jika nasabah akan meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang lama, nasabah dapat
manitipkan barang- barang dipegadaian.
Koin emas ONH adalah emas yang berbentuk koin yang dapat digunakan untuk tujuan persiapan dana
pergi menunaikan ibadah haji bagi pembelinya. Nasabah hanya cukup membeli sejumlah koin emas ONH
(yang tersedia dalam pilihan berat), baik sekali saja maupun secara rutin. Setelah koin emas ONH milik
nasabah telah mencapai sekitar 250-300 gram, secara otomatis nasabah akan didaftarkan sebagai calon
jamaah haji melalui Sistem Haji Terpadu (Siskoat). Selain untuk haji, dapat pula dibeli untuk tujuan
investasi.
5. Krasida
Kredit angsuran system gadai merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro kecil
(dalam rangka mengembangkan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan
melalui angsuran. Dengan janka waktu maksimal tiga tahun dan jaminan bergerak,seperti: perhiasan,
kendaraan bermotor, dan barang bergerak lainya.
6. Kreasi
Kreasi adalah pemberian pinjaman uang yang ditujukan kepada pengusaha kecil dengan menggunakan
konstruksi penjaminan kredit atas dasar fidusia. Kredit atas dasar fidusia merupakan pengikatan jaminan
dengan lembaga pengikatan jaminan yang sempurna dan memberikan hak yang preferent kepada
kreditor, dalam hal ini adalah lembaga jamin atau fidusia. Kredit pada fitur fidusia, bagi kreditor dan
debitur merupakan jaminan yang ideal.
7. Kresna
Kresna merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai atau karyawan dalam rangka kegiatan
produktif /konsumtif dengan pengembalian secara angsuran. Sampai saat ini kresna baru bisa diambil
oleh pegawai pegadaian. Kresna dimasa mendatang akan dikembangkan menjadi produk yang bisa
dimanfaatkan untuk cicilan kendaraan bermotor.
Proses pemberian system gadai hanya memakan waktu 15 menit, selain itu, aman dan prosedurnya
mudah, yaitu dengan jaminan barang bergerak.
Kredittunda jual komoditas pertanian ini diberikan kepada petani degan jaminan gabah kering giling.
Layanan kredit ini ditujuhkan untuk membantu para petani pasca panen terhindardari tekanan akibat
fluktuasi harga pada saat panen dan permainan para tengkulak. Sasaran utama gadai gabah adalah
membantu petani agar dapat menjual gabah yang dimilikinya sesuai dengan harga dasar yang
ditetapkan pemerintah.
Suatu bentuk pengembangan dari kredit gadai yang diperuntukkan bagi para pengusaha kecil dan mikro
agar tidak lagi menggadaikan alat- alat produksinya. Dengan melihat kelayakan usahanya, mereka tetap
memperoleh kredit dan barang jaminanya tetap dapat digunakan untukmenjalankan usahanya.
Jika sampai batas waktu tertentu, nasabah tidak melunasi, mencicil atau memperpanjang pinjaman,
barang akan dilelang pada bulan ke-5. Pelelangan akan di dilaksanakan oleh pegadaian sendiri. Tanggal
lelang akan diumumkan pada papan pengumuman dan media radio. Dalam hal barang jaminan akan
dilelang, nasabah masih berhak menerimah uang kelebihan yaitu hasil penjualan dalam lelang setelah
setelah dikurangi uang pinjaman + sewa modal, biaya lelang. Apabila kredit belum dapat dikembalikan
dalam waktunya dapat diperpanjang dengan cara dicicil atau gadai ulang. Kedua cara ini secara otomatis
akan memperpanjang jangka waktu kredit.30[6]
Gadai dilihat dari sisi fiqih disebut “Ar- Rahn” yaitu suatu akad (perjanjian) pinjam- meminjam
dengan menyerahkan barang milik sebagai tanggungan utang. Perjanjian Gadai pada prinsipnya
30[6] Veithza Rivai, Andria Permata, Ferry, Bank and financial Institution Managemen, PT RajaGrafindo
Persada,2007, hlm 1332
diterimah dan diakui dalam Islam, berdasarkan firman Allah Swt. Dalam transaksi rahn (gadai syariah)
dikenal beberapa istilah yang harus dipahami oleh setiap individu yang melaksanakan transaksi. Rahn
dalam pengertian hukum perdata adalah sama dengan gadai, tetapi dalam pengertian Syariah (Islam)
terdapat hal- hal yang spesifik yang tidak terdapat pada pengertian gadai , yaitu sebagai berikut.
a. Rahn artinya tetap, kekal, dan jaminan . Menurut beberapa mazhab, rahn berarti perjanjian penyerahan
harta yang oleh pemiliknya dijadikan jaminan utang yang nantinya dapat dijadikan sebagai pembayar
hak piutang tersebut, baik seluruhnya maupun sebagian.
b. Rahn adalah produk jasa berupa pemberian pinjaman menggunakan system gadai dengan berlandaskan
prinsip- prinsip syariat islam, di mana: tidak menentukan tarif jasa dari besarnya uang pinjaman.
c. Rahn dalam hokum islam dilakukan secara sukarela atas dasar tolong menolong dan tidak untuk semata-
mata mencari keuntungan.
Sebagai referensi atau landasan hukum pinjam-meminjam dengan jaminan (borg) adalah firman
Allah Swt. Berikut.
ٌسفَرٌ َولَ ٌْم ت َ ِجدُوا كَاتِبًا فَ ِر َهانٌ َم ْقبُوضَة َ ن ٌُك ْنت ُ ٌْم
َ علَى ٌْ َِوإ
Apabila kamu dalam perjalanan dan tidak ada orang yang menuliskan utang, maka hendaklah
dengan rungguhan yang diterima ketika itu 31[7].
Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Nasai, dan Ibnu Majah dari Anas r.a. ia berkata:
“Rasulullah Saw. Merungguhkan baju besi kepada seorang yahudi di Madinah ketika beliau
mengutangkan gandum dari seorang yahudi”.
31[7] QS.Al-baqarah:283
Dari hadist di atas dapat dipahami bahwa agama islam tidak membeda-bedakan antara
orang muslim dan non-muslim dalam bidang muamalah, maka seorang muslim tetap wajib membayar
utangnya sekalipun kepada non-muslim.32[8]
Dari landasan islam tersebut ,maka mekanisme operasional pegadaian islam dapat digambarkan
sebagai berikut;Melalui akad rahn,nasabah menyerahkan barang bergerak dan kemudian dan kemudian
penggadaian menyimpan dan merawatnya di tempat yang telah disediahkan oleh penggadaian.Akibat
yang timbul dari proses penyimpanan adalah timbulnya biaya-biaya yang meliputi nilai investasi tempat
penyimpanan,biaya perawatan,dan keseluruhan proses kegiatannya. Atas dasar ini di benarkan bagi
pegadaian mengenakan biaya sewa kepada nasabah sesuai jumlah yang di sepakati oleh kedua belah
pihak.
Penggadaian islam akan memperoleh keuntungan hanya dari beasewa tempat yang di pungut
bukan tambahan berupa bunga atau sewa modal yang di perhitungkan dari uang pinjaman. Sehingga di
sini dapat dikatakan proses pinjam meminjam uang hanya sebagai “lipstick” yang akan menarik minat
konsumen untuk menyimpan barangnya di pegadaian
a. Akad. Akad tidak mengandung syarat fasik /batil seperti murtahin mensyaratkan barang jaminan dapat di
manfaatkan tanpa batas.
b. Marhun Bih ( pinjaman ). Pinjaman merupakan hak yang wajib di kembalikan kepada murtahin dan bisa
di lunasi dengan barang yang di rahn-kan tersebut. Serta, pinjaman itu jelas dan tertentu.
c. Marhun ( barang yang di rahn kan ). Marhun bisa di jual dan nilainya seimbang dengan pinjaman,
memiliki nilai, jelas ukurannya, milik sah penuh dari rahin, tidak terkait dengan hak orang lain, dan bisa
di serahkan baik materi maupun manfaatnya
d. Jumlah maksimum dana rahn dan nilai likuidasi barang yang di rahn kan serta jangka waktu rahn di
tetapkan dalam prosedur.
32[8] Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, Rajawali Pers 2002, Hlm 170
e. Rahin dibebani jasa manajemen atas barang berupa : biaya asuransi, penyimpanan,keamanan,dan
pengolahan serta administrasi.
Untuk dapat memperoleh layanan dari pegadaian, masyarakat hanya cukup menyerahkan harta
geraknya (emas,berlian,kendaraan,dll ) untuk di titipkan disertai dengan copy tanda pengenal. Kemudian
staf penaksir akan menentukan nilai taksiran barang bergerak tersebut yang akan di jadikan sebagai
patokan perhitungan pengenaan sewa simpanan ( jasa simpanan ) dan pelapon uang pinjaman yang
dapat di berikan. Taksiran barang yang ditentukan berdasarkan nilai instrinsik dan harga pasar yang
telah di tetapkan oleh forum pagadaian. Maksimum uang pinjaman yang dapat di berikan adalah
sebesar 90% dari nilai taksiran barang.
Setelah melalui tahapan ini, pegadaian islam dan nasabah melakukan akad dengan kesepakatan:
1. Jangka waktu penyimpanan barang dan pinjaman ditetapkan selama maksimum 4 bulan
2. Nasabah bersedia membayar jasa simpanan sebesar Rp 90,-( Sembilan puluh rupiah) dari kelipatan
taksiran Rp 10.000,-per sepuluh hari yang di bayar bersamaan pada saat melunasi pinjaman.
3. Membayar biaya administrasi yang besarnya ditetapka oleh pegadaian pada saat pencaiaran uang
pinjaman.33[9]
Untuk mengajukan permohonan permintaan gadai, calon nasabah harus terlebih dahulu memenuhi
kebutuhan berikut:
1. Membawa fotokopi KTP atau identitas lainnya ( SIM, paspor, dan lain-lain )
33[9] Nurul Huda dan Mohamad Heykal,Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis,(Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2010), Edisi Pertama, hlm 280.
b. Kendaraan bermotor
c. Barang-barang elektronik
2. Nasabah menyerahkan formulir permintaan rahn yang dilampiri dengan fotokopi; idenditas serta
barang jaminan ke loket.
4. Besarnya pinjaman / marhun bih adalah sebesar 90% dari taksiran marhun.
5. Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani akad dan menerima uang
pinjaman.
Didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor Didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor
103 tahun 2000 103 tahun 2000 dan Hukum Agama Islam
Bila lama pengembalian pinjaman lebih dari Bilamana lama pengembalian pinjaman lebih
perjanjian barang gadai dilelang kepada dari akad, barang gadai nasabah dijual kepada
masyarakat masyarakat
Sewa modal dihitung dengan: Prosentase x uang Jasa simpanan dihitung dengan: konstanta x
pinjaman (UP) taksiran
Uang Kelebihan (UK)= hasil lelang- (uang Uang kelebihan (UK) = hasil penjualan - (uang
pinjaman + sewa modal + biaya lelang) pinjaman + jasa penitipan + biaya penjualan)
Bila dalam satu tahun uang kelebihan tidak Bila dalam satu tahun uang kelebihan tidak
diambil, uang kelebihan tersebut menjadi milik diambil, diserahkan kepada Lembaga ZIS
pegadaian
Mengenakan bunga (sewa modal) terhadap Tidak mengenakan bunga pada nasabah yang
nasabah uang memperoleh pinjaman mendapatkan pinjaman
Gadai Rahn
Pegadaian Murtahin
Nasabah Rahin
Prosedur pemberian dana mudah dan cepat dan Prosedur sulit dan lama
tidak berbelit-belit
Untuk masyarakat yang meminjam dana kecil Hanya peminjam besar dan terpercaya
karena pegadaian merambah ke kalangan
masyarakat atas
Dengan jaminan barang sehari- hari seperti emas Barang jaminan bernilai tinggi karena pinjaman
dan barang elektronik lainya dalam jumlah besar
Bunga rendah dan sesuai dengan kesepakatan Bunga pasar dan berfluktuasi
Bila tidak bisa dibayar, barang yang digadaikan Bila tidak membayar didatangi debt collector,
akan disita untuk dilelang sebelum diusut ke pengadilan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari makalah diatas dapat kita simpulkan bahwa pegadaian diIndonesia sebenarnya sudah ada
sejak jaman penjajahan Belanda tepatnya pada tanggal 20 Agustus 1746 yang saat itu berada di Batavia
(Jakarta). Pegadaian ialah lembaga yang melakukan pembiayaan dengan bentuk penyaluran kredit atas
dasar hukum kredit sedangkan gadai ialah kegiatan menjaminkan barang- barang berharga kepada
kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus
kembali sesuai perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai.
Manfaat utama yang diperoleh nasabah yang meminjam dari perum pegadaian adalah
ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang lebih cepat
terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan. Salah satu tujuan utama dari pegadaian yaitu
untuk mengatasi agar masyarakat yang sedang membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para pelepas
uang atau tukang ijon atau tukang rentenir yang bunganya relatif tinggi.
Hal utama yang membedakan antara pegadaian konvensional dan syariah ialah sumber hukum,
produk yang ditawarkan, serta pelaksanaannya di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir.2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Huda, Nurul dan Heykal Mohamad. 2010. Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis.
Soemitra, Andri.2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana Media Group
Rivai, Adriana Permata Viethzal dan Ferry N. Idroes.2007. Bank and Fincial Institution Management.
Lihat komentar
EKONOMI ISLAM
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
May
1
Makalah INTEGRASI EKONOMI
(custom union dan area perdagangan
bebas)
Diposting 1st May oleh tessa_neechan
Tambahkan komentar
2.
May
Tambahkan komentar
3.
May
1
Tambahkan komentar
4.
May
PROYEKSI NERACA
Dosen :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
KELAS F
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas khadirat allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini disusun sebagai tugas matakuliah Penganggaran Bisnis dengan judul “ Proyeksi Neraca ”.
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar dalam makalah ini baik
dari segi kalimat maupun tata bahasa. Oleh karna itu kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Pemakalah
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 11
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Neraca
Akhir dari seluruh penyusunan anggaran komprehensif suatu perusahaan adalah
penyusunan proyeksi neraca. Proyeksi neraca merupakan tahap akhir dari seluruh tahap yang
harus dilalui untuk menyusun anggaran induk suatu badan usaha. Proyeksi neraca sendiri baru
akan dapat disusun jika anggaran parsial yang lain telah selesai disusun. Berdasarkan berbagai
anggaran parsial yang dimiliki suatu perusahaan, mulai dari anggaran penjualan, anggaran
produksi, berbagai anggaran biaya, anggaran kas, dan anggaran laba, perusahaan dapat menyusun
proyeksi neraca.
Proyeksi neraca adalah proyeksi jumlah dan rincian kekayaan yang akan dimiliki
perusahaan beserta seluruh kewajibannya, baik kepada kreditor maupun kepada pemegang saham,
pada suatu periode tertentu di masa mendatang.
Karena proyeksi neraca baru dapat disusun setelah semua anggaran parsial lainnya selesai
disusun, maka untuk menyusun proyeksi neraca harus memperhatikan setiap elemen yang ada
didalam neraca beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Maksudnya setiap elemen di dalam
aktiva dan pasiva pada neraca suatu perusahaan akan ditentukan faktor lain yang terlebih dulu
berpengaruh terhadap setiap anggaran parsial. Karena itu, bagian anggaran suatu perusahaa harus
sangat memperhatikan berbagai aktivitas yang mempengaruhi elemen-elemen didalam anggaran
neraca yang disusunnya.
Mengingat sangat dipengaruhinya proses penyusunan anggaran neraca oleh faktor-faktor
lain yang harus terjadi lebih dulu sebelum menyusun anggaran neraca, maka lebih tepat kalau
neraca yang direncanakan perusahaan di dalam suatu periode pada waktu mendatang disebut
dengan proyeksi neraca dari pada anggaran neraca. Karena proyeksi adalah taksiran apa yang
akan terjadi jika suatu kondisi atau situasi yang lain terjadi terlebih dulu. Dan proses
penyusunan neraca yang direncanakan sangat ditentukan oleh kondisi lain atau faktor lain yang
harus terjadi lebih dahulu. Perbedaan lain antara proyeksi neraca dan anggaran parsial yang lain
adalah, anggaran parsial lain, mulai dari anggaran penjualan produksi, anggaran pembelian
bahan, anggaran produksi, anggaran biaya-biaya, semuanya merupakan anggaran yang disusun
dan akan dikerjakan pada sepanjang periode anggaran tersebut, selama satu tahun. Sedangkan
anggaran neraca adalah anggara pada akhir suatu periode tertentu. Anggaran yang disusun setelah
semua anggaran lain diselesaikan.
Secara umum, neraca terdiri dari dua bagian besar, yaitu sisi aktiva dan sisi
pasiva/kewajiban. Sisi aktiva berisi daftar kekayaan prusahaan beserta rincian jenis dan
jumlahnya. Sedangkan sisi kewajiban berisi kewajiban perusahaan kepada pihak kreditor dan
kepada pemegang saham atau pemilik perusahaan.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyusun neraca adalah urutan penyusunan
rekening. Rekening-rekening aktiva diususun berdasarkan urutan likuiditasnya, yaitu taksiran
kecepatan aktiva tersebut dapat dicairkan menjadi uang tunai. Semakin mudah dan semakin cepat
suatu aktiva tertentu menjadi uang tunai, maka semakin didahulukan posisi pencatatannya
didalam neraca. Pada sisi kewajiban, penyusunannya dimulai dengan kewajiban yang lebih dulu
jatuh tempo hingga yang paling lama jatuh tempo.
Tabel 9.1 Elemen Neraca
Kelompok Akun
Aktiva Lancar Kas: uang tunai dan ekuivalen kas
Adalah semua harta perusahaan Surat-surat berharga: investasi jangka
yang diharapkan dapat berubah pendek
menjadi uang dalam tempo satu Piutang usaha dan piutang wesel
tahun Piutang karyawan
Persediaan: barang dagangan atau
bahan baku
Biaya-biaya yang dibayar di muka:
sewa, asuransi,dll
Perlengkapan usaha
Dan lain-lain
Investasi Jangka Panjang Investasi dalam surat berharga
Adalah dana yang ditanamkan pada Investasi dalam anak perusahaan
berbagai jenis aktiva Investasi dalam aktiva tetap berwujud:
yang
diharapkan memberikan tanah, dll
Aktiva penghasilan bagi perusahaan Dan lain-lain
Aktiva Tetap Berwujud Peralatan Kantor
Adalah semua aktiva yang berumur Kendaraan
lebih dari satu tahun dan memiliki Mesin
wujud fisik Tanah
Aktiva Tetap Tidak Berwujud Goodwill
Adalah semua aktiva yang tidak Hak Paten
memiki wujud fisik tetapi memiliki Merek Dagang
manfaat nyata bagi perusahaan Hak Cipta
Dan lain-lain
Aktiva Lain-lain Titipan kepada penjual
Adalah aktiva yang tidak dapat Bangunan dalam pengerjaan
dikelompokkan pada kelompok Dan lain-lain
aktiva diatas
Utang Lancar Utang Usaha
Adalah kewajiban perusahaan yang Utang Wesel
akan jatuh tempo dalam waktu Utang Pajak
setahun
Kewajiban Pendapatan Diterima Di Muka Pendapatan Diterima Di Muka
Utang Jangka Panjang Utang Bank
Adalah kewajiban yang jatuh tempo Obligasi
lebih dari setahun Dan lain-lain
Ekuitas Pemilik Modal/Modal Saham
Adalah semua
kewajiban Laba Ditahan
Ekuitas perusahaan kepada pemilik
perusahaan
Aktiva
Kas Saldo awal kas pada suatu periode ditambah dengan penerimaan
kas dan dikurangi dengan pengeluaran kas pada suatu periode.
(sumber : anggaran kas)
Piutang Usaha Saldo awal piutang usaha ditambah dengan penjualan kredit
pada satu periode dikurangi dengan penerimaan piutang usaha.
(sumber : anggaran kas)
Aktiva Tetap Nilai aktiva tetap pada awal suatu periode ditambah dengan
rencana pembelian aktiva tetap baru (investasi) dikurangi dengan
nilai aktiva tetap yang dijual pada suatu periode.
Kewajiban
Utang Usaha Saldo utang usaha pada awal periode ditambah dengan
pembelian kredit yang direncanakan dikurangi dengan jumlah
utang usaha yang akan dibayar pada satu periode tersebut
Utang Bank Saldo utang bank pada awal periode ditambah dengan jumlah
kredit baru yang akan diterima dari bank dikurangi dengan utang
bank yang jatuh tempo dan akan dibayar pada periode tersebut.
Obligasi Saldo utang obligasi pada awal periode ditambah dengan jumlah
obligasi baru yang akan diterbitkan pada periode ini dikurangi
dengan obligasi yang jatuh tempo dan akan dibayar pada periode
tersebut.
Modal Saham Jumlah lembar saham yang beredar pada awal periode ditambah
dengan jumlah lembar saham baru yang akan diterbitkan,
dikalikan dengan nilai nominalnya.
Laba Ditahan Saldo laba ditahan pada awal periode ditambah dengan laba
usaha yang dianggarkan dikurangi dengan jumlah dividen yang
direncanakan akan dibagikan pada periode tersebut.
Dari tabel diatas terlihat bahwa proyeksi neraca pada akhir suatu periode tertentu sangat
dipengaruhi oleh saldo awal periode dari setiap elemen yang ada pada neraca. Itu berarti, neraca
pada awal tahun akan berpengaruh langsung pada proyeksi neraca pada akhir periode tersebut.
Setelah neraca pada awal periode diketahui, maka proyeksi neraca pada akhir periode akan
dipengaruhi dan ditentukan oleh berbagai hal yang mempengaruhi kenaikan dan penurunan setiap
elemen neraca tersebut.
C. Metode
Untuk menyusun proyeksi neraca, metode yang paling mudah adalah menggunakan
persamaan akuntansi dasar. Dimana didalam metode tersebut didasarkan pada persamaan
bahwa jumlah aktiva akan selalu sama dengan besarnya utang/kewajiban dan modal/ekuitas dari
suatu badan usaha tertentu.
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS
Setiap kali terjadi penambahan didalam salah satu komponen aktiva suatu badan usaha,
selalu akan disertai dengan penambahan didalam komponen kewajiban atau ekuitas atau
pengurangan pada salah satu komponen aktiva lainnya. Demikian pula, jika terjadi pengurangan
pada salah satu komponen aktiva, selalu akan disertai dengan pengurangan didalam komponen
kewajiban atau ekuitas atau penambahan pada salah satu komponen aktiva lainnya.
a. Transaksi penjualan tunai akan menambah kas (di sisi aktiva) dan menambah rekening laba
ditahan (di sisi kewajiban).
b. Transaksi penjualan kredit akan menambah piutang usaha (di sisi aktiva) dan menambah rekening
laba ditahan (di sisi kewajiban).
c. Transaksi pembayaran biaya secara tunai akan mengurangi kas (di sisi kewajiban) dan
mengurangi rekening laba ditahan (di sisi kewajiban).
d. Transaksi pengakuan biaya secara kredit akan menambah utang usaha dan mengurangi rekening
laba ditahan (keduanya di sisi kewajiban).
Iluatrasi 9.1 baerikut ini mungkin dapat memperjelas pemahaman tentang metode penyusunan
proyeksi neraca.
PT. Tintamas adalah sebuah sebuah produsen pulpen yang berlokasi di Jakarta. Berkaitan
dengan proses penyusunan proyeksi neraca perusahaan tersebut untuk akhir tahun 2009, tim
penyusun anggaran perusahaan tersebut mengumpulkan berbagai data berikut:
Neraca
Perlengkapan 4.000.000
Sedangkan dari berbagai anggaran parsial yang lain, diketahui data-data penunjang sebagai
berikut:
b) Sedangkan jumlah piutang yang akan diterima sepanjang tahun 2009, diperkirakan sebesar Rp
700.000.000.
d) Diperkirakan, perlengkapan kantor yang akan digunakan sepanjang tahun 2009 sebesar Rp
36.000.000.
e) Berkaitan dengan aktiva tetap perusahaan, direncanakan 4 unit kendaraan perusahaan akan dijual
dengan harga taksiran sebesar Rp 75.000.000 per unit.
f) Pada tahun 2009, perusahaan merencanakan membeli 5 unit kendaraan baru seharga Rp
150.000.000. perusahaan merencanakan membeli 10 unit computer baru seharga Rp 6.000.000
per unit dan 10 unit printer baru seharga Rp 1.500.000 per unit. Perusahaan juga merencanakan
membeli 10 set meja tulis dan kursi dengan taksiran harga sebesar Rp 2.000.000 per set. Di
samping itu, dari seluruh pembelian aktiva tetap yang direncanakan, sebanyak Rp 400.000.000
direncanakan akan dibayar pada tahun 2009.
g) Perusahaan merencanakan melakukan pembelian bahan baku secara kredit di sepanjang tahun
2009 sebesar Rp 800.000.000.
h) Sementara itu, utang usaha yang direncanakan akan dibayar di tahun 2009 adalah sebesar Rp
550.000.000.
i) Perusahaan merencanakan membayar utang bank sebesar Rp 200.000.000 pada tahun 2009. Pada
tahun yang sama perusahaan tidak merencanakan untuk menambah utang bank.
j) Perusahaan merencanakan akan membagikan deviden sebesar Rp 350.000.000 pada tahun 2009.
k) Biaya produksi yang dikeluarkan sepnjang tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Dari seluruh biaya overhed pabrik tersebut, diperkirakan sebesar Rp 25.000.000 merupakan biaya
penyusutan aktiva tetap.
l. Biaya operasional yang dikeluarkan sepanjang tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data dan keterangan tersebut, maka dapat disusun proyeksi neraca dengan
menggunkan persamaan akuntasi, sebagaiman terlihat berikut ini:
Kas Piutang Perleng. Bahan Barang Aktiva Utang Utang Modal Laba
Usaha
Kantor Baku Jadi Tetap Usaha Bank Saham Ditahan
1.625 550 4 200 150 1.200 600 700 2000 429
a 1000 1000
b 700 (700)
c (40) 40
d (36) (36)
e 300 (300)
f 845 400
(445)
g 800 800
h
(550) (550)
i (200)
(200)
j (350)
(350)
k 550 (25)
(225) (300)
l (20) (380)
(360)
m (600) (600)
a) Transaksi penjualan kredit ini akan menambah akun piutang usaha dan menambah akun laba
ditahan sebesar Rp.1.000.000.000.
b) Transakasi penerimaan piutang ini akan menambah akun kas dan mengirangi akun piutang usaha
sebesar Rp. 700.000.000.
c) transaksi pembelian peralatan kantor ini akan menambah akun peralatan kantor dan mengurangi
akun kas sebesar Rp. 40.000.000.
d) Transaksi pemakaian peralatan kantor ini akan mengurangi akun peralatan kantor dan mengurangi
akun kas laba ditahan sebesar 36.000.000.
e) Transaksi penjualan kendaraan ini akan menambah akun kas dan mengurangi akun aktiva tetap
sebesar Rp. 300.000.000.
f) Transaksi pembelian kendaraan sebesar Rp.845.000.000 : dimana sebanyak Rp. 445.000.000
akan dibayar tunai dan sisanya akan dibayar kredit, akan menambah akun aktiva tetap sebesar Rp.
845.000.000 dan mengurangi akun kas sebesar Rp.445.000.000 serta menambah akun utang
usaha sebesar Rp. 400.000.000.
g) Transaksi pembelian bahan baku secara kredit ini akan menambah akun persediaan bahan baku
dan menambah akun utang usaha sebesar Rp.800.000.000.
h) Transaksi pembelian bahan baku secara kredit ini akan menambah akun persediaan bahan baku
kas sebsar Rp.550.000.000.
i) Transaksi pembayaran utang bank ini akan. Mengurangi akun utang bank dan mengurangi akun
kas sebesar Rp. 200.000.000.
j) Transaksi pembagian deviden ini akan mengurangi akun kas dan mengurangi akun laba ditahan
sebesar Rp. 350.000.000.
k) Transaksi pencatatan biaya produksi sebesar Rp.550.000.000 ini akan menambah akun
persediaan barang jadi sebesar Rp.550.000.000 dan mengurangi akun kas sebesar Rp.
225.000.000; mengurangi akun persediaan bhan baku sebesar Rp. 300.000.000 dan mengurangi
akun aktiva tetap (penyusutan) sebesar Rp.25.000.000.
l) Transaksi pencatatan biaya oprasi sebesar Rp.380.000.000. ini akan mengurangi akun kas sebesar
Rp.360.000.000 dan mengurangi akun kas sebesar Rp.225.000.000; dan mengurangi akun aktiva
tetap(penyusutan) sebesar Rp.20.000.000 serta mengurangi akun laba ditahan sebesar
Rp.380.000.000.
m) Transaksi pencatatan harga pokok penjualan sebesar Rp.600.000.000 ini akan mengurangi akun
persediaan barang jadi sebesar Rp.600.000.000 dan mengurangi akun laba ditahan sebesar
Rp.600.000.000.
Berdasarkan kertas kerja penyusunan proyeksi neraca tersebut diatas, maka dapat
disusun proyeksi neraca PT. Tintamas per 31 desember 2009, seperti berikut :34[1]
Proyeksi neraca
Perlengkapan 8.000.000
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proyeksi neraca adalah proyeksi jumlah dan rincian kekayaan yang akan dimiliki
perusahaan beserta seluruh kewajibannya, baik kepada kreditor maupun kepada pemegang saham,
pada suatu periode tertentu di masa mendatang.
Seperti telah dibahas sebelumnya, bahwa setiap elemen neraca, baik disis aktiva maupun
pasiva, dipengaruhi secara langsung oleh anggaran parsial yang lain atau oleh kondisi yang lain.
Karena itu, perlu diketahui dengan baik faktor-faktor yang mempengaruhi elemen-elemen di
dalam neraca. Adapun faktor yang mempengaruhinya ialah :
1) Kas
2) Piutang usaha
3) Persediaan
4) Perlengkapan usaha
5) Aktiva tetap
DAFTAR PUSTAKA
Lokasi: Gg. Budaya, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung 35131, Indonesia
Tambahkan komentar
5.
May
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Berkat limpahan
rahmat dan karunia nikmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Integrasi
Ekonomi (Custom Union Dan Area Perdagangan Bebas)” dengan lancar. Penyusunan makalah
ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Internasional yang diampu oleh Vitria
Susanti, M.A., M.ec.Dev.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis
secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Demikian apa yang dapat
kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk
kami sendiri khususnya.
KELOMPOK6
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................................I
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 22
B. Saran .................................................................................................................................. 24
PENDAHULUAN
35[1] Jawa Pos. 12 Mei 2009. Data Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Depnakertrans
2009.Diakses di https://www.jawapos.com/ pada tanggal 09 april 2019 pada pukul 13:00
wib.
1. Jelaskan mengenai teori integrasi ekonomi!
2. Jelaskan mengenai teori custom union !
3. Jelaskan mengenai area perdagangan bebas!
C. Tujuan Masalah
1. Untuk dapat menjelaskan mengenai teori integrasi ekonomi.
2. Untuk dapat menjelaskan mengenai teori custom union.
3. Untuk dapat menjelaskan mengenai area perdagangan bebas.
BAB II
PEMBAHASAN
struktur perekonomian internasional yang lebih bebas dengan jalan menghapuskan semua
semua bentuk-bentuk kerjasama dan unifikasi. Integrasi dapat dipakai sebagai alat untuk
mengakses pasar yang lebih besar dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi sebagai untuk
Tujuan yang paling mendasar dari integrasi ekonomi ini adalah untuk
meningkatkan volume perdagangan barang dan jasa, meningkatkan mobilitas kapital dan
daya saing produk yang dihasilkan. Pembentukan integrasi ekonomi pada akhirnya akan
keseluruhan karena akan mengarah pada peningkatan spesialisasi produksi, yang didasarkan
penciptaan perdagangan (trade creation) bagi negara anggota dapat pula menimbulkan
dampak pengalihan perdagangan (trade diversion) bagi negara non-anggota, sebagai akibat
perlakuan diskriminatif kepada negara non-anggota yang dapat memproduksi barang lebih
36[2] Kompas, 11 Nov 2008. Data pengangguran lulusan sekolah tinggi per Pebruari 2007 berdasarkan
jenjang.Diakses di https://www.kompas.com/ pada tanggal 09 april 2019 pada pukul 13:10 wib.
efisien daripada produksi negara anggota untuk komoditi yang sama. Kerjasama
dapat menyebabkan trade diversion dan trade creation. Trade creation merupakan dampak
positif yang menjadi peluang bagi suatu negara akibat beralihnya konsumsi dari produk
domestik yang bersifat high-cost menjadi produk impor yang bersifat low-cost. Sebaliknya,
trade diversion merupakan perubahan orientasi perdagangan ke arah yang tidak efisien
akibat adanya pengalihan dari produk impor yang bersifat low-cost dari negara non-anggota,
Menurut Kindleger dan Linders (1978) dalam Prabowo dan Wardoyo (2004) ada bentuk lima
integrasi yaitu:
1) Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Area) adalah suatu bentuk integrasi ekonomi di
mana pembatasan kuantitatif dan hambatan tarif antara negara-negara anggota dihapuskan;
dan setiap negara tetap memberlakukan tarifnya sendiri-sendiri terhadap negara luar yang
bukan anggota.
2) Custom Union adalah integrasi ekonomi di mana tarif antara negara anggota dihapuskan dan
“tarif bersama eksternal” (common external tariff) tetap diberlakukan terhadap negara
bukan anggota.
3) Pasar Bersama (Common Market) adalah bentuk integrasi ekonomi yang memiliki ciri-ciri
salah satu jaringan utama untuk perwujudan keuntungan dari integrasi di satu sisi dan biaya-
biaya disintegrasi pada sisi lain. Integrasi ekonomi dalam wujud kawasan perdagangan
bebas, custom union yang menurunkan atau menghapuskan hambatan perdagangan seperti
tarif dan non tarif, biaya-biaya transaksi dan ketidakpastian nilai tukar. Disintegrasi, pada sisi
Salah satu jalan yang ditempuh kebanyakan negara adalah dengan membentuk perjanjian
area perdagangan bebas atau yang biasa disebut dengan Free Trade Area (FTA). Semakin
banyaknya negara-negara yang terlibat dalam beberapa perjanjian dagang, baik bilateral,
dibentuknya ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tahun 1992 yang bertujuan untuk
semakin kuat dan berkembang setelah disepakati jadwal penurunan tarif sejak tahun 1993
dan realisasi perdagangan bebas yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2003. Kemudian pada
konferensi tingkat tinggi ASEAN tahun 1997 melahirkan visi untuk memperluas integrasi
ekonomi dengan membentuk ASEAN Economic Community (AEC) yang siap dilaksanakan
pada tahun 2020 dan telah disepakati pada KTT ke-9 di Bali pada Oktober 2003. AEC
dimaksudkan untuk menjadi pasar tunggal dan basis produksi, dengan pergerakan bebas
barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan aliran modal lebih bebas. AEC juga dapat
dan kesenjangan ekonomi-sosial pada tahun 2020. Pada bulan November 2002, para Kepala
kemudian dipercepat menjadi 2015. Proposal ini didukung oleh berbagai pertimbangan,
termasuk: (i) keinginan untuk menciptakan agenda pasca AFTA, (ii) kebutuhan untuk
perdagangan bebas (FTA), (iii) kemungkinan bahwa FTA bilateral, yang anggota bebas untuk
terlibat, akan membahayakan integrasi ASEAN, dan (iv) pasca-1997, pelajaran krisis
keuangan Asia yang mengakui pentingnya kerjasama baik dalam sektor riil dan keuangan,
37[3] Direktorat Kelembagaan Dikti. 2009. Pedoman Program Mahasiswa Wirausaha Bagi
Kopertis dan PTS. diakes di https://kelembagaan.ristekdikti.go.id pada tanggal 09 april 2019 pada
pukul 14:00 wib.
Tabel 1. Nilai Pangsa Ekspor dan Impor Sepuluh Besar Partner Perdagangan ASEAN 2013
Perdagangan
Ekspor Impor Total Ekspor ImporTotal
perdagangan yang dilakukan oleh suatu negara denganga negara di luar regionalnya.
perdagangan Inter-regional ASEAN sendiri masih didominasi oleh negara Tiongkok yang
berada di posisi pertama, dengan pangsa pasar yang cukup tinggi sebesar 12 persen diikuti
EU-28, Japan, dan USA masing-masing berada di posisi kedua (9,8 persen), ketiga (9,7
persen) dan keempat (9 persen) dari sepuluh besar negara partner dagang ASEAN.
meningkat baik dari sisi ekspor, impor, dan trade balance nya dari tahun 1993-2013. Pada
tahun 1998 dan 2009 terdapat penurunan dari ketiga indikator perdagangan Intra-regional
ASEAN tersebut, hal ini disebabkan oleh dampak dari krisis ASEAN pada tahun 1997-1998
dan krisis ekonomi Amerika pada tahun 2008-2009 yang ikut mempengaruhi kondisi
Yearbook 2014). Berdasarkan grafik di atas, tercatat pada tahun 2013 Ekpor Intra-regional
ASEAN di angka 330.318 Juta US$, meningkat dari 323.855 Juta US$ (2012). Untuk impor
intra-regional ASEAN sedikit meningkat di angka 278.240 Juta US$ (2013) dan 278.193 Juta
US$ (2012) serta trade balance intra-regional ASEAN sebesar 52.078 Juta US$ yang juga
menigkat dari 45.662 Juta US$ (2012). Hal ini menunjukkan kondisi perdagangan intra-
regional ASEAN yang cukup baik, dan mengindikasikan dampak positif dari ASEAN Free Trade
Area (AFTA) yang tercermin dari peningkatan indikator perdagangan Intra-regional ASEAN.
meningkat di sisi ekspor dan impor nya, masing-masing di angka 940.810 Juta US$ (2013)
dan 962.148 Juta US$ (2013) serta trade blance yang defisit pada tahun tersebut di angka -
21.338 Juta US$ (2013). Dari data tersebut, terdapat indikasi bahwa kondisi perdagangan
inter-regional ASEAN masih di dominasi oleh impor dibandingkan ekspor ke luar negara
ASEAN, hal tersebut mengindikasikan adannya pengalihan perdagangan yang cukup besar
yang dipilih dalam penelitian ini. Alasannya adalah karena beberapa karakteristik yang
potensi peluang dan pengalihan perdagangan, dan ketersediaan data yang mendukung.
Liberalisasi memiliki dampak positif dan negatif bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Hal ini terutama diukur dari kesiapan berbagai sektor domestik dalam menghadapi
sangat berharap ASEAN Economic Community (AEC) dapat menjadi mediasi bagi terciptanya
AEC akan membentuk ASEAN sebagai pasar tunggal, basis produksi, dan
membuat ASEAN lebih dinamis serta menjadi daya tarik yang kuat dalam perekonomian
global. Kajian secara mendalam mengenai integrasi ekonomi ASEAN menjelang
diterapkannya ASEAN Economic Community (AEC) di akhir tahun 2015 menjadi penting dan
menarik khususnya untuk melihat penciptaan perdagangan (trade creation) dan pengalihan
perdagangan (trade diversion) yang ditimbulkan terutama bagi arus perdagangan dan
Serikat pabean (Customs union) adalah persetujuan antara dua negara atau lebih untuk
menghilangkan hambatan perdagangan yang berupa pengurangan atau
peniadaan bea masuk. Serikat pabean berbeda dengan perdagangan bebas. Hal ini karena
negara di luar anggota serikat pabean akan dikenakan tarif umum. Persetujuan ini adalah
bentuk parsial dari integrasi ekonomi yang menawarkan langkah menengah antara zona
perdagangan bebas (yang memungkinkan perdagangan bebas tetapi tidak memiliki sistem
tarif umum) dan pasar umum (dikenakan tarif umum dan memungkinkan gerakan bebas dari
sumber daya seperti modal dan tenaga kerja antara negara-negara anggota). Sebuah zona
perdagangan bebas dengan tarif umum adalah serikat pabean.
Perkembangan terakhir AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea
masuk impor barang bagi Brunai Darussalam pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia,
Philippines, Singapura,Thailand,Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015.
Sebagai Contoh : Vietnam menjual sepatu ke Thailand, Thailand menjual radio ke Indonesia,
dan Indonesia melengkapi lingkaran tersebut dengan menjual kulit ke Vietnam. Melalui
spesialisasi bidang usaha, tiap bangsa akan mengkonsumsi lebih banyak dibandingyang
dapat diproduksinya sendiri. Namun dalam konsep perdagang tersebut tidak ada hambatan
tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non-tarif bagi negara – negara ASEAN melalui
skema CEPT-AFTA.
AFTA Sendiri dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke
IV di Singapura tahun 1992. Pada pelaksanaan perdagangan bebas khususnya di Asia
Tenggara yang tergabung dalam AFTA proses perdagangan tersebut tersistem pada skema
CEPT-AFTA. Common Effective Preferential Tarif Scheme (CEPT) adalah program tahapan
penurunan tarif dan penghapusan hambatan non-tarif yang disepakati bersama oleh negara-
negara ASEAN sehingga dalam melakukan perdagangan sesama anggota, biaya operasional
mampu di tekan sehinnga akan menguntungkan.
41[7] Lieli Suharti dan Hani Sirine,”Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Niat
Kewirausahaan (enterpreneurial intention) studi terhadap mahasiswa Universitas Kristen
Satya Wacana,( Jurnal Fakutas Ekonomi dan Bisnis Vol.13 No. ,2012, ISSN:1411-1438,
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga)
Dalam skema CEPT-AFTA barang – barang yang termasuk dalam tarif scheme
adalah semua produk manufaktur, termasuk barang modal dan produk pertanian olahan,
serta produk-produk yang tidak termasuk dalam definisi produk pertanian. (Produk-produk
pertanian sensitive dan highly sensitive dikecualikan dari skema CEPT). Dalam skema CEPT,
pembatasan kwantitatif dihapuskan segera setelah suatu produk menikmati konsesi CEPT,
sedangkan hambatan non-tarif dihapuskan dalam jangka waktu 5 tahun setelah suatu
produk menikmati konsensi CEPT.42[8]
Tujuan AFTA
Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia, untuk menarik investasi (foreign
direct invesment) dan meningkatkan perdagangan antar anggota ASEAN.
Manfaat AFTA
1. Manfaat langsung, Manfaat langsung lain dari perdagangan bebas adalah tersedianya
barang yang lebih beragam. Kesejahteraan sebuah masyarakat akan meningkat bila mereka
memiliki beragam jenis barang untuk dipilih. Selain itu, keragaman jenis barang juga
menguntungkan produsen karena ia membuka kesempatan bagi tumbuhnya produksi
barang-barang yang dibutuhkan untuk memproduksi jenis barang yang lebih beragam dan
lebih murah ongkos produksinya.
2. Manfaat tidak langsung, Manfaat tak langsung dari perdagangan bebas adalah memperbesar
dan memperluas cakupan bebas pasar, dan karena itu produktivitas pun meningkat. Dengan
meningkatnya produktivitas, meningkat pula standar hidup warga sebuah negara. Inilah
manfaat tak langsung dari perdagangan.
1. Meningkatkan daya saing, pengamanan perdagangan dalam negeri serta penguatan ekspor.
2. Strategi pengamanan pasar domestik akan difokuskan kepada pengawasan tingkat border
(pengamanan) serta peredaran barang di pasar local
3. Mengharuskan setiap barang impor yang masuk ke Indonesia harus lolos verifikasi Sucofindo
4. SNI harus diberlakukan terhadap produk-produk buatan pabrik milik perusahaan Cina yang
ada di Indonesia.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur
perekonomian internasional yang lebih bebas dengan jalan menghapuskan semua
hambatan-hambatan (barriers) bekerjanya perdagangan bebas dengan jalan mengintroduksi
semua bentuk-bentuk kerjasama dan unifikasi.
Menurut Kindleger dan Linders (1978) dalam Prabowo dan Wardoyo (2004) ada bentuk lima
integrasi yaitu:
2) Custom Union
2. Serikat pabean (Customs union) adalah persetujuan antara dua negara atau lebih untuk
menghilangkan hambatan perdagangan yang berupa pengurangan atau
peniadaan bea masuk. Serikat pabean berbeda dengan perdagangan bebas.
Tujuan Custom Union
a. Meningkatkan efisiensi dan mendekatkan hubungan diplomatik (politik dan budaya) di
antara negara anggota.
b. Merangsang wilayah perdagangan yang luas, menghilangkan halangan untuk bersaing,
memungkinkan alokasi sumber-sumber bahan baku lebih ekonomis, sehingga mendorong
penambahan produksi dan menaikkan taraf hidup.
c. Mendorong adanya penerapan tarif umum eksternal dan kuota bersama dimana hal ini
memerlukan kerjasama yang lebih intens, mengingat pendapatan yang didapat dari impor
non-anggota akan dibagi secara rata bersama-sama.
Sistem Custom Union
Negara anggota menerapkan kebijaksanaan perdagangan luar negeri
bersama, tetapi dalam kasus tertentu mereka menerapkan kuota impor yang berbeda.
Custom union ini adalah bentuk antara dari integrasi ekonomi, yakni bentuk antara dari
perdagangan bebas di antara anggota, tetapi tidak ada sistem tarif bersama, dengan bentuk
pasar bersama (common market), yang menerapkan tarif bersama dan memperkenankan
pergerakan bebas dari pada sumber daya termasuk modal dan tenaga kerja di antara negara
anggota.
Contoh Kerjasama Internasional
Uni Eropa (Europa union)
Uni Eropa yang merupakan nama baru bagi masyarakat Eropa, atau yang dahulu lebih
dikenal sebagai masyarakat Ekonomi Eropa, memiliki sejarah yang cukup panjang. Lembaga
yang menjadi cikal bakalnya, yakni Masyarakat Ekonomi Eropa (European economic
community) dibentuk melalui pakta roma pada bulan Maret 1957. Adapun negara-negara
yang membentuknya adalah Jerman Barat, Prancis, Italia, Belgia, Belanda, dan Luxemburg.
Secara resmi lembaga tersebut mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari1958.
3. Secara teoritis, Salvatore (1997:338) dan Grifin dan Pustay (2002) mendefinisikan kawasan
perdagangan bebas (Free Trade Area), yaitu dimana semua hambatan perdagangan tarif
maupun non-tarif diantara negara-negara anggota dihilangkan sepenuhnya, namun masing-
masing negara anggota tersebut masih berhak menentukan sendiri apakah
mempertahankan atau menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang diterapkan
terhadap negara-negara diluar negara.
Contoh Kerjasama Internasional
Amerika Serikat dan perdagangan bebas Amerika Utara
Perkembangan penting terjadi pada bulan November 1993, ketika Amerika
Serikat, Kanada, dan Meksiko menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Utara (NAFTA,
North American Free Trade Agreement) yang mulai berlaku secara efektif tanggal 1 Januari
1994. Diharapkan perjanjian tersebut akan dapat membebaskan perdagangan barang dan
jasa diseluruh kawasan Amerika Utara. NAFTA juga dapat menghilangkan barbagai bentuk
hambatan non-tarif seperti quota impor.
ASEAN Free Trade Area (AFTA)
AFTA merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk
suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi
kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta serta
menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. ASEAN Free Trade Area (AFTA)
adalah kawasan perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-
5%) maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN.
Perkembangan terakhir AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea
masuk impor barang bagi Brunai Darussalam pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia,
Philippines, Singapura,Thailand,Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015.
B. SARAN
1. Pertama-tama penulis berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan / ilmu dan
dapat menjadi sumber referensi mengenai integrasi internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses di www.kemenaggo.id/ pada tanggal 19 April 2019 pada pukul 08:00 wib.
Ekananda,Mahyus,Ekonomi Internasional,(Jakarta:Erlangga,2014).
Lokasi: Gg. Budaya, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung 35131, Indonesia
Tambahkan komentar
6.
May
Proposal:
Oleh:
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu strategi yang selalu digunakan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan
bagi para mahasiswa/i nya agar dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia baik
oleh pemerintah maupun perguruan-perguruan tinggi yaitu dengan cara mengembangkan
berbagai kebijakan dan program untuk mendukung terciptanya lulusan perguruan tinggi
yang lebih siap bekerja dan menciptakan lapangan kerja program-program tersebut
diantaranya dengan mengadakan pelatihan maupun pendidikan mengenai kewirausahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pendidikan dan pelatihan kewirausahaan berpengaruh terhadap meningkatnya jiwa
kewirausahaan bagi para mahsiswa/i sebagai modal dalam pelaku usaha baru?
2. Faktor-faktor apasajakah yang mendukung dan menghambat dalam kegiatan wirausaha bagi
para mahasiswa/i sebagai modal dalam pelaku usaha baru?
3. bagaimanakah solusi untuk mengatasi permasalahan atau hambatan dalam melakukan
kebiatan wirausaha bagi para mahasiswa/i demi untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan
sebagai modal dalam pelaku usaha baru?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa
2. Bagi UKM
Mendapatkan tenaga kerja terdidik walaupun dalam jangka pendek, adanya peluang
merekrut pekerja baru atau mitra bisnis dimasa mendatang, memberikan akses terhadap
informasi dan teknologi, mempererat hubungan UKM dengan dunia kampus, terbantunya
permasalahan usaha UKM karena adanya transfer of knowledge.
E. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan jududl penelitian diantaranya sebagai
berikut:
Penelitian yang dilakukan oleh Imron Rosyadi dengan judul “Strategi pengembangan
usaha mikro milik mahasiswa” (2013). Hasil penelitian ini menjukkan bahwa banyak terdapat
strategi yang dilakukan oleh perguruan tinggi dalam mengembangkan usaha mikro milik
mahasiswa yang meliputi: (a) memformulasikan strategi pengembangan usaha mikro dan
kecil tersebut melalui: (i) pengajaran kewirausahaan dan manajemen usaha berbasis soft
skill dan (ii) menyelenggarakan pendidikan dan latihan secara intensif, sistematis dan
terpadu tentang manajemen usaha dan kewirausahaan berbasis ilmu pengetahuan dan
teknologi; (b) perguruan tinggi bersinergi dengan Bank dan HIPMI untuk keperluan evaluasi
kelayakan business plan, pendampingan usaha dan konsultan bisnis bagi mahasiswa pelaku
usaha; (c) memberikan kemudahan akses permodalan bagi mahasiswa pelaku usaha yang
business plan-nya dinilai layak oleh tim penilai.48[5]
Penelitian yang dilakukan oleh Jumarddin La Fua (2008) dengan judul “Memupuk
jiwa kemandirian dilingkungan kampus melalui pendidikan enterpreneurship sebagai modal
menuju kompetensi dunia kerja” . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengembangan
keilmuan pendidikan enterpreneurship di perguruan tinggi dapat didisain untuk mengetahui
(to know), melakukan (to do), dan menjadi (to be) entrepreneur. Tujuan pendidikan to know
dan to do terintegrasi di dalam kurikulum program studi, terdistribusi di dalam matakuliah
keilmuan. Implementasi dari pendidikan enterpreneurship ini dimaksudkan untuk
menginternalisasikan nilai-nilai entrepreneurship, dimana perguruan tinggi menyediakan
matakuliah pendidikan enterpreneurship yang ditujukan untuk bekal motivasi dan
pembentukan sikap mental entrepreneur, pelatihan keterampilan bisnis praktis dan
merealisasikan inovasi teknologi ke dalam praktek bisnis. Pembetukan karakter
entrepreneur mahasiswa dapat diterapkan melalui dua strategi yaitu strategi makro dan
mikro. Strategi makro berada pada tataran kebijakan perguruan tinggi yang menjadi tugas
dan tanggung jawab untuk menumbuhkembangkan jiwa dan karakter enterpreneurship
melalui program-program nyata sehingga diharapkan mahasiswa dapat menjadi pencipta
lapangan kerja seperti mengintegrasikan pembelajaran entrepreneurship ke dalam
kurikulum; mengembangkan entrepreneurship center pada perguruan tinggi; serta
menciptakan gerakan nasional budaya dan pelatihan entrepreneurship bagi mahasiswa.
Strategi mikro berada pada tataran pembelajaran di kelas terutama pembelajaran
entrepreneurshipseperti pembelajaran yang membentuk manusia secara holistik; 2)
pembelajaran yang membangkitkan kelima panca indera mahasiswa; 3) pembelajaran yang
experiential learning; 4) pembelajaran yang real- life; 5) pembelajaran berbasis life skill
membentuk karakter entrepreneur; dan 6) Pembelajaran entrepreneurship tidak hanya
fokus pada Business Plan.49[6]
Penelitian yang dilakukan Lieli Suharti dan Hani Sirine (2012) dengan judul “Faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap niat kewirausahaan (entrepeneurial intention) (studi
terhadap mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga)”. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat signifikansi dari faktor-faktor sikap, yaitu faktor otonomi dan
otoritas, faktor realisasi diri, faktor keyakinan, dan faktor jaminan keamanan, dalam
mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa. Lebih lanjut, penelitian ini juga
membuktikan peran penting dari faktor-faktor kontekstual, seperti dukungan akademik,
dukungan sosial, terhadap niat berwirausaha dikalangan mahasiswa.50[7]
Penelitian yang dilakukan Mutaqin (2017) dengan judul “Peningkatan spirit jiwa
enterepreneurship pada mahasiswa LPTK melalui pengembangan kurikulum KWU berbasis
teknologi”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Pendidikan kewirausahaan
sangat diperlukan untuk meningkatkan spirit jiwa kewirausahaan, yang dilakukan melalui
kegiatan pembelajaran secara reguler yang tertuang dalam kurikulum kewirausahaan. 2)
Pendidikan kewirausahaan yang dikembangkan disesuaikan dengan pendidikan teknologi
dan kejuruan, yakni pendidikan kewirausahaan teknologi. 3) Konsep pendidikan
kewirausahaan teknologi menanamkan dan mendorong mahasiswa sejak dini senantiasa
memikirkan dan mengembangkan ide-ide kreatif, merancang, membuat dan
mengembangkan bisnis yang didasarkan pada materi-materi kuliah yang pernah
dipelajarinya. 4) pengembangan materi yang diberikan dalam pendidikan kewirausahaan
yang dikemas dalam kurikulum kewirausahaan teknologi antara lain meliputi analisis
kebutuhan pelanggan dan pengembangan produk, prinsip-prinsip kewirausahaan, model
bisnis dan perencanannya, strategi pemasaran, strategi inovasi dan invensi, manajemen,
teknologi dan disain produk dan pengemasannya. 5) metode pembelajaran kurikulum
kewirausahaan teknologi terdiri atas empat tahapan, yaitu pembelajaran dilakukan di kelas,
melalui pengamatan di lapangan, pembuatan rencana usaha dan pendampingan inkubasi. 6)
Model pengembangan dilakukan melelui pembuatan masterplan program pengembangan
kurikulum kewirausahaan teknologi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu,
penyusunan masterplan (roadmap) program pengembangan kurikulum, dan penerapan
kurikulum.51[8]
Penelitian yang dilakukan Sri Maryanti, Rita Wiyati, dan M. Thamrin (2017) dengan
judul “Strategi menumbuhkan jiwa enterpreneur mahasiswa di Universitas Lancang Kuning”.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi mahasiswa dalam mengikuti kuliah
kewirausahaan lebih dominan mengutamakan lulus dengan nilai bagus. Kerjasama dengan
home industri atau UMKM, pelaksanaannya merupakan inkubator bisnis, ini juga merupakan
peluang untuk meningkatkan strategi bagi perguruan tinggi untu menumbuhkan jiwa
kewirausahaan bagi mahasiswa. Ancaman dalam strategi menumbuhkan jiwa
kewirausahaan antara lain masih ada mahasiswa jika dalam proses pembelajaran lebih
menyukai tingkat kehadiran dan mencatat saja, tidak adanya latihan dan tugas lebih disukai
tanpa mempertimbangkan dapat ilmu atau tidak, dan semakin banyaknya jumlah perguruan
tinggi yang ada di Pekanbaru.52[9]
Penelitian yang dilakukan oleh Adi Nugroho (2016) dengan judul “ Strategi
pengembangan kewirausahaan masyarakat melalui home industry keripik pisang desa
Banjarwaru Kecamatan Bawang Kabupaten Batang”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa Home industri negeri ciki adalah usaha rumah tangga yang memproduksi ceriping
pisang dengan aneka rasa, home industri ini beroperasi di Desa Banjarwaru Kecamatan
Bawang Kabupaten Batang. Kelebihan atau keunggulan home industri ini adalah dari segi
aneha rasa yang diproduksi beraneka rasa dimana hal itu tidak dimiliki home industri lainnya.
Selain itu produksi keripik pisang menggunakan bahan baku pisang yang berkualitas tinggi
sehingga menghasilkan produk keripik pisang yang berkualitas juga. Namun, kelemahan
home industri ini adalah teknologi yang digunakan untuk memproduksi keripik pisang ini
masih manual sehingga terbatas waktu jika ada pesanan banyak dari konsumen.53[10]
Penelitian yang dilakukan oleh Doni Mardiyanto (2009) dengan judul “Analisis
pelaksanaan kegiatan wirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi jurusan pendidikan ilmu
sosial fakutas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta”. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan kegiatan wirausaha yang baik menjadikan
usaha berjalan dengan lancar dan bisa berkembang. Pelaksanaan kegiatan usaha mahasiswa
meliputi beberapa hal yaitu: (1) Persiapan usaha, dalam tahap ini dilakukan beberapa
kegiatan persiapan seperti penguatan minat berwirausaha, penentuan tujuan berwirausaha,
persiapan modal usaha yang berupa uang dan jaringan usaha. (2) Pelaksanaan kegiatan
usaha, dalam tahap ini ada beberapa hal yang ditentukan dan diterapkan meliputi, jenis-
jenis usaha yang dijalankan, strategi promosi, dan sistem administrasi (pengelolaan
administrasi). Jenis-jenis usaha yang dijalankan antara lain ada usaha produksi barang,
perdagangan dan jasa. Faktor yang mendukung jalannya usaha mahasiswa pendidikan
ekonomi antara lain (1) Kecintaan/kesukaan terhadap usaha, dengan adanya kecintaan
(hobi) terhadap usahanya dapat memunculkan peluang untuk berwirausaha. (2) Kondisi
pasar atau lingkungan yang baik ditambah adanya peluang usaha, keberadaan lingkungan
dekat kampus, dimana kalangan mahasiswa dan masyarakat sekitar menjadi pasar yang baik
serta adanya beberapa kegiatan mendorong mahasiswa untuk berwirausaha. (3)
Ketersediaan dana, modal uang yang digunakan untuk berwirausaha tidak begitu besar.
Dana diperoleh dari hasil tabungan mahasiswa, hasil investasi bersama (patungan) dan
meminjam pihak lain. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan wirausaha
mahasiswa Pendidikan ekonomi yang belum dibayar. (2) Keterbatasan sarana transportasi.
(3) Persaingan usaha yang ketat disertai kurangnya inovasi (4) Kurang dapat mengelola
keuangan. (5) Kurang koordinasi antar anggota kelompok wirausaha. (6) Kurang fokus dan
Penelitian yang dilakukan oleh Gagan Ganjar Resmi (2013) dengan judul
“Membangun jiwa kewirausahaan melalui kegiatan pelatihan kewirausahaan dikalangan
mahasiswa (sebuah model pelatihan kewirausahaan di kalangan mahasiswa”. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Program-program kewirausahaan yang ditawarkan
dalam kegiatan magang ini aantara lain; kemampuan menanggung resiko, kemampuan
pantang menyerah, dan kemampuan motivasi berwirausaha. 2. Proses magang pelatihan
kewirausahaan ini akan diawali dengan pemberian workshop kemampuan berwirausaha,
selanjutnyan akan dimagangkan di usaha-usaha yang menjadi binaan pihak Universitas,
setelah itu diharapkan akan menghasilkan lulusan yang bermental wirausaha, dan berminat
membuka usaha. 3. Hasil luaran yang diharapkan dari kegiatan magang ini adalah
menghasilkan lulusan yang bermental wirausaha dan mau membuka usaha.55[12]
Berdasarkan hasil dari persamaan kesepuluh jurnal diatas yang telah dilakukan oleh
para peneliti terdahulu maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan dan pelatihan
merupakan strategi terpenting untuk dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi
mahasiswa/i di perguruan tinggi sebagai modal dalam pelaku usaha baru disamping itu pula,
3. Lieli Suharti dan 2012 Faktor-faktor yang Hasil dari penelitian ini
Hani Sirine berpengaruh menunjukkan bahwa
terhadap niat terdapat signifikansi
kewirausahaan dari faktor-faktor sikap,
(entrepeneurial yaitu faktorotonomi
intention) (studi dan otoritas, faktor
terhadap mahasiswa realisasi diri, faktor
Universitas Kristen keyakinan, dan faktor
Satya Wacana, jaminan keamanan,
Salatiga) dalam mempengaruhi
minat berwirausaha
mahasiswa.
F. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan bentuk kualitatif.
Strategi penelitian ini menggunakan strategi penelitian tunggal terpancang. Dalam penelitian
ini sumber data yang digunakan adalah melalui dokumen. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara, observasi dan analisis dokumen. Penentuan sampel dilakukan
dengan cara purposive snowball sampling. Validitas data dengan menggunakan triangulasi
sumber, triangulasi teori dan triangulasi metode. Sedangkan teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis model kualitatif .
G. Sistematika Penulisan
Secara garis besar, Sistematika penilisan ini terdiri dari lima bab, yang setiap babnya
memiliki sub pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan yang memperkenalkan secara metodologis penelitian ini,
yakni terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, Telaah atau tinjauan pustaka, hipotesis penelitian, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Yakni berisi landasan teori yang sesuai dengan pembahasan yang akan dibahas terkait
dengan objek penelitian yaitu mengenai definisi jiwa kewirausahaan, metode untuk
meningkatkan jiwa kewirausahaan bagi para mahasiswa/i, contoh kegiatan kewirausahaan,
faktor pendukung dan penghambat dalam berwirausaha serta solusi untuk mengatasinya.
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
Pada bab ini terdiri dari deskripsi mengenai jiwa kewirausahaan bagi para mahsiswa/i demi
untuk menjadi modal dalam pelaku usaha baru.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini berisi tentang analisis dan pembahasan. Bab ini menjelaskan tentang metodologi
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang penutup yang didalamnya terdapat kesimpulan dan saran yang diberikan oleh
peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Kelembagaan Dikti. 2009. Pedoman Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis
dan PTS. diakes di https://kelembagaan.ristekdikti.go.id pada tanggal 09 april 2019 pada
pukul 14:00 wib.
Imron rosyadi, “Strategi Pengembangan Usaha Mikro Milik Mahasiswa” ,(Jurnal, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Vol.17 No.2, 2013,Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Jawa Pos. 12 Mei 2009. Data Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Depnakertrans 2009.Diakses
di https://www.jawapos.com/ pada tanggal 09 april 2019 pada pukul 13:00 wib.
Kompas, 11 Nov 2008. Data pengangguran lulusan sekolah tinggi per Pebruari 2007
berdasarkan jenjang.Diakses di https://www.kompas.com/ pada tanggal 09 april 2019 pada
pukul 13:10 wib.
Lieli Suharti dan Hani Sirine,”Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan
(enterpreneurial intention) studi terhadap mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana,(
Jurnal Fakutas Ekonomi dan Bisnis Vol.13 No. ,2012, ISSN:1411-1438, Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga)
Tambahkan komentar
7.
Dec
24
Npm :1651010443
REVIEW JURNAL
3. Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta
Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat
Menabung Nasabah
4. Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Jurnal Institut Agama Islam Negeri
Muamalat Cabang Palangka Raya Palangka Raya
Hubungan Service Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan Jurnal Universitas Dr. Soetomo
6. Di Pt Pegadaian Syariah (Persero) Cabang Babakan
Surabaya
Surabaya
Keputusan Menjadi mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat menjadi nasa
pelayanan terhadap minat pelayanan juga berpengaruh posit
Nasabah Di Bank
menjadi nasabah, pengaruh keputusan menjadi nasabah. Peneliti
Syariah kualitas pelayanan terhadap menemukan bahwa produk pembi
keputusan menjadi nasabah, berpengaruh positif terhadap minat men
pengaruh produk pembiayaan Produk pembiayaan juga berpenga
terhadap minat menjadi nasabah terhadap keputusan menjadi nasabah
dan pengaruh produk pembiayaan minat menjadi nasabah juga berpeng
terhadap keputusan menjadi terhadap keputusan menjadi nasabah.
nasabah”.
2. Persepsi Nasabah Berdasarkan latar belakang Desain penelitian menggunakan stu
Tentang Ketanggapan, penulisan, maka perumusan hipotesis (Silalahi, 2003:55) yang
Keramahan, masalahnya adalah : penelitian tentang fenomena yang dia
Kehandalan, cara menjelaskan dalam bentuk hub
Apakah kualitas pelayanan Bagian
Komunikasi, Dan variabel.
Prioritas yang terdiri dari
Mengerti Nasabah
kehandalan, ketanggapan, Variabel bebas dalam penelitian
Terhadappelayanan
keramahan, komunikasi, dan kualitas pelayanan (X) yang terdiri dari
Bagian Prioritas Pt.
mengerti nasabah dipersepsikan
Bank Central Asia kehandalan (X1), ketanggapan (X2), Kera
berbeda oleh nasabah dalam
Surabaya Komunikasi (X4), dan mengerti nasabah (
menerima layanan tersebut pada
PT. Bank Central Asia Tbk Variabel terikat dalam penelitian
Surabaya ? kepuasan nasabah (Y).
5. Pengaruh Kualitas Pelayanan adalah faktor yang Metode yang yang digunakan dala
Pelayanan Terhadap penting dan pelayanan juga suatu ini adalah metode observasi, kuesione
Kepuasan Nasabah pustaka dengan menggunakan skala
pendukung dari kegiatan metode penentuan sampel yang digun
Pada Pt. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) pemasaran produk dari purposive sampel non probabilitas s
Tbk. Unit Politeknik perbankan berupa jasa yang responden. Metode analisis yang digun
metode analisis deskriptif. Hasil
diberikan pada nasabah. Setiap
menunjukkan bahwa dimensi kualitas pe
bank bersaing untuk terdiri atas Tangible, Emphaty,
mendapatkan nasabah dengan Responsiveness dan Assurance memili
terhadap kepuasan nasabah. Hal ini dapa
meningkatkan kualitas pelayanan.
persentase jawaban yang diberikan resp
Berdasarkan uraian diatas maka masing-masing indikator kualitas pelaya
dirumuskan masalah sebagai kuesioner yang disebarkan kepada na
diperoleh rata-rata skor Tangibles 3,22,
berikut:
Reliability 2,64, Responsiveness 3,06 da
3,24. Rata-rata skor yang tertinggi adala
1. Bagaimana
Responsiveness dan Assurance yang bera
kualitas pelayanan pada PT. Bank responden terhadap ketiga dimensi te
Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. sedangkat rata-rata skor terendah ada
dan Reliability yang menunjukkan
Unit Politeknik. responden terhadap kedua dimen
termasuk dalam kategori cukup baik. Den
2. Bagaimana PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero
tingkat kepuasan nasabah pada Politeknik harus memperbaiki dan m
kualitas pelayanan terutama pada dime
PT. Bank Rakyat Indonesia dan Reliability.
(PERSERO) Tbk. Unit Politeknik.
3. Bagaimana
pengaruh kualitas pelayanan
terhadap kepuasan nasabah pada
PT. Bank Rakyat Indonesia
(PERSERO) Tbk. Unit Politeknik.
8. Pengaruh Tingkat 1. Apakah tingkat pendidikan Metode pengumpulan data yang digun
Pendidikan Dan berpengaruh terhadap kinerja penelitian ini adalah dengan menggunak
Lamanya Bekerja karyawan pada PT. Pegadaian yang menggunakan skala likert. Po
Terhadap Kinerja Syariah Cabang Simpang Patal digunakan dalam penelitian ini adalah ka
Karyawan Pada Pt. Palembang? bekerja di PT. Pegadaian Syariah Sim
Pegadaian Syariah Palembang sebanyak 30 orang d
2. Apakah lamanya bekerja
Simpang Patal penentuan sampel yang digunakan ada
berpengaruh terhadap kinerja
Palembang jenuh semua anggota dijadikan seba
karyawan pada PT. Pegadaian
Metode analisis yang digunakan ada
Syariah Cabang Simpang Patal
analisis regresi linear berganda.
Palembang?
Hasil penelitian menunjukan pengar
Apakah tingkat pendidikan dan
komitmen afektif, menunjukkan hasil
lamanya bekerja secara dengan taraf signifikansi sebesar 0.011
bersamaan berpengaruh terhadap variabel Komitmen Afektif (X1) se
kinerja karyawan pada PT. berpengaruh signifikan terhadap vari
Pegadaian Syariah Cabang Karyawan (Y).Variabel Komitmen B
Simpang Patal Palembang ? (X2)dengan hasil taraf signifikan
0.211.menunjukkan bahwa variabel
Berkelanjutan (X2) secara parsial
signifikan terhadap variabel Kinerja
Variabel Komitmen Normatif (X3) d
signifikansi sebesar 0.002 menunjuk
variabel Komitmen Normatif (X3) se
berpengaruh signifikan terhadap vari
Karyawan (Y) pada PT. Pegadaian (Pers
Ketapang.Nilai Fhitung > Ftabel yaitu 2
atau nilai signifikansi sebesar 0.00
menunjukkan bahwa Variable Komitmen
Komitmen Berkelanjutan (X2), dan
Normatif (X3) secara simultan berpengar
terhadap variabel Kinerja Karyawan (
Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang.
9. Pengaruh Stres Kerja Berdasarkan latar belakang Berdasarkan hasil penelitian Pengar
Dan Disiplin Kerja masalah tersebut maka dapat Pendidikan dan lamanya Bekerja Terh
Terhadap Prestasi dirumuskan masalah yang hendak Karyawan pada PT. Pegadaian Syariah S
Pada Pt.Pegadaian dianalisis dan dikaji dalam Palembang simpulannya adalah sebagai b
(Persero) Kanwil V penelitian ini adalah :” untuk
1. Hasil regresi memperoleh persamaan
Manado mengetahui pengaruh Stres Kerja
0,547 X1 + 0,125 X2 yang artinya kine
dan Disiplin Kerja terhadap
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan d
prestasi kerja di PT. Pegadaian
bekerja. Hasil analisis regresi juga mem
(Persero) Kanwil V Manado”.
nilai koefisien determinasi (R2) Square s
atau 82,7% (koefisien determinasi) deng
dapat disimpulkan bahwa variabel depen
menjelaskan variabel dependen sebesa
17,3% dijelaskan variabel lain yang tidak
dalam model ini (tidak diteliti).
10. Analisis Potensi Dan Berdasarkan latar belakang Jenis penelitian yang digunakan
Kendala masalah tersebut maka dapat penelitian deskriptif dengan pende
Pengembangan dirumuskan masalah yang hendak kualitatif. Penelitian ini adalah pen
Pegadaian Syariah Di dianalisis dan dikaji dalam dilakukan untuk menggambarkan fakta
Kota Medan penelitian ini adalah :” untuk masalah yang kemudian diinterpretas
potensi dan kendala rasional dan akurat sehingga da
pengembangan pegadaian syariah kesimpulan. Tempat penelitian dilak
di kota medan”. Medan dan subjek penelitian adalah P
Syariah yang ada dikota Medan. P
dilakukan dalam kurun waktu lebih kur
yaitu dimulai dari tanggal 6 Januari 2014
– 24 Februari 2014.
12. Pengaruh Harga Berdasarkan latar belakang Tipe penelitian yang digunak
Kualitas Pelayanan masalah tersebut maka dapat eksplanatori riset. Dengan sampel 95
Dan Brand Image dirumuskan masalah yang hendak melalui teknik non probabiliti sampling y
Terhadap Keputusan dianalisis dan dikaji dalam sampling. Teknik analisis menggunakan
Pemegang Polis Dalam penelitian ini adalah :” untuk uji reliabilitas, regresi linear sederhana,
Memilih Asuransi mengetahui pengaruh dari harga, berganda, uji T dan uji F dengan alat ba
kualitas pelayanan dan brand Hasil penelitian ini menunjukkan ha
(Studi Kasus Pada
image terhadap keputusan pelayanan, dan brand image asuransi jiw
Asuransi Jiwasraya
pembelian”. dikatakan cukup baik. Keputusan pem
Semarang Barat
termasuk dalam kategorisasi baik. besarn
Branch Office)
harga terhadap keputusan pembel
35,9%.Besarnya pengaruh kualitas
terhadap keputusan pembelian seb
Besarnya pengaruh brand image terhada
pembelian sebesar 50,5%. Secara simult
pengaruh harga, kualitas pelayanan dan
sebesar 58,5%. Hal ini berarti semakin
kualitas pelayanan dan brand image
mengakibatkan semakin tinggi pula
pembelian. Berdasarkan hasil analisa
disimpulkan secara parsial maupun sec
bahwa harga, kualitas pelayanan dan
berpengaruh signifikan terhadap
pembelian dan mempunyai tingka
hubungan yang kuat.
13. Pengaruh Tingkat Berdasarkan latar belakang Dari pengamatan dalam peneliti
Kesehatan Bank masalah tersebut maka dapat sebanyak 56 data yang dimulai pada b
Terhadap dirumuskan masalah yang hendak tahun 2008 sampai Agustus tahun 2012.
Pertumbuhan Laba dianalisis dan dikaji dalam
Dari hasil penelitian dipero
penelitian ini adalah :” untuk
Pada BPR Di Indonesia koefisien regresi untuk Non Performing
mengetahui pengaruh tingkat
sebesar 9,02 dengan nilai signifikan s
kesehatan bank terhadap
dimana nilai ini signifikan pada tingkat sig
pertumbuhan laba pada BPR di
Dengan demikian hipotesis kedua yang
Indonesia”.
Non Performing Loan (NPL) berpeng
signifikan terhadap Pertumbuhan laba da
Hipotesis minor ketiga yang diajukan dala
ini menyatakan bahwa BOPO berpeng
signifikan terhadap Pertumbuhan laba
penelitian diperoleh bahwa koefisien r
BOPO sebesar -11,81 dengan nilai signif
0,000 dimana nilai ini signifikan p
signifikan 0,05 . Dengan demikian hip
ketiga yang menyatakan BOPO berpen
signifikan terhadap Pertumbuhan laba da
Hipotesis minor keeempat yang diaj
penelitian ini menyatakan bahwa Loan
Ratio (LDR) berpengaruh secara signifik
Pertumbuhan laba. Dari hasil penelitia
bahwa koefisien regresi untuk Loan to D
(LDR) sebesar -3,471 dengan nilai signif
0,010, dimana nilai ini signifikan p
signifikan 0,05 . Dengan demikian hip
keempat yang menyatakan Loan to D
(LDR) berpengaruh secara signifika
Pertumbuhan laba dapat diterima.
14. Peranan Profitabilitas, Berdasarkan fakta tersebut di Pemilihan sampel dalam penelitian i
Suku Bunga, Inflasi atas, maka permasalahan dalam dengan purposive sampling .
Dan Nilai Tukar Dalam penelitian ini adalah:
Hasil penelitian ini membuktikan bahw
Mempengaruhi Pasar
1. Apakah profitabilitas, suku bunga, profitabilitas, suku bunga, inflasi dan
Modal Indonesia
inflasi, dan nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh secara signifika
Selama Krisis Ekonomi
terhadap dollar Amerika secara perubahan harga saham badan usaha se
bersama-sama mempengaruhi krisis ekonomi. Secara parsial hanya suk
harga saham badan usaha selama nilai tukar mempunyai pengaruh seca
krisis ekonomi terjadi di terhadap harga saham selama periode k
Indonesia? tersebut.
Lokasi: Jl. Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung 35131, Indonesia
Lihat komentar
8.
Dec
24
NPM :1651010443
ESSAI
Tanpa disadari, pengaruh teknologi semakin besar dalam kehidupan kita. Sudah banyak
pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia digantikan oleh keberadaan mesin-
mesin canggih, bahkan robot. Adanya Internet juga mengubah cara banyak bisnis dijalankan.
Saat ini kita bisa melihat munculnya banyak online shop yang memungkinkan semua orang
untuk memulai bisnis dengan modal kecil, tanpa perlu menyewa tempat dan
memperkerjakan karyawan. Fenomena ini mengakibatkan lowongan kerja dalam bidang
tertentu berkurang, sekaligus membuka beberapa lapangan pekerjaan baru yang
sebelumnya tidak ada, atau bahkan tidak pernah muncul dalam bayangan kita.
salah satu dampak dari meningkatnya teknologi didunia maka banyak perguruan
perguruantinggi yang menerapkan pendidikan karakter dalam bebarapa tahun ini, sekolah-
sekolah maupun perguruan tinggi mulai menerapkannya bagi siswa-siswinya maupun
mahasiswanya di sekolah maupun di perguruan tinggi (PT). Memang pendidikan karakter
sudah mulai di gencarkan, walaupun hasilnaya belum kita lihat dan rasakan sekarang.
Program pendidikan karakter yang telah berkembang sudah bagus, namun bagaimanapun
juga harus tetap ada evaluasi.
Oleh karena itu, pendidikan karakter ini harus benar-benar ditanamkan pada anak-anak
sebagai bekal ketika meraka bertindak ataupun bersikap didalam lingkungan masyarakat dan
tidak melenceng dari agama yang diyakininya. Dan akan mewujudkan bangsa Indonesia yang
berkarakter, sehingga bisa menjadi panutan bagi Negara-negara yang ada di seluruh dunia.
Selain itu, dengan pendidikan karakter dapat menjadikan generasi muda lebih berkarater
lagi, dan dengan pendidikan karakter itu generasi muda dapat memilih kebudayaan,
pengetahuan, dll yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses di https://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/subject-info/10-pekerjaan-baru-
generation-y/ pada tanggal 14 desember 2018 pada pukul 09:00 wib.
Diakses di
https://www.kompasiana.com/betyindraj/552c4c976ea8344e4b8b459a/pendidikan-
karakter-bagi-generasi-muda-di-era-globalisai pada tanggal 14 Desember 2018 pada pukul
09:55 wib.
Diakses di https://www.kompasiana.com/fachrudin/5652bfc4397b61bb076e630c/essay-on-
the-spot-globalisasi pada tanggal 14 Desember 2018 pada pukul 10:15 wib.
Diakses di http://120910201085.blogspot.com/2014/04/sistem-informasi-manajemen-pada-
era.html pada tanggal 14 Desember 2018 pada pukul 10:44 wib.
Diposting 24th December 2018 oleh tessa_neechan
Lokasi: Jl. Letnan Kolonel H, Jl. Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung
35131, Indonesia
Tambahkan komentar
9.
Dec
24
METODOLOGI PENELITIAN
Di Susun Oleh:
T.A 2018/2019
PROPOSAL
(STUDI PADA BANK SYARIAH, BANK BRI, BANK MUAMALAT, BANK BCA, PEGADAIAN,
ASURANSI, BANK BPR, PASAR MODAL DAN PERUSAHAAN LEASING)
Lembaga keuangan merupakan suatu badan atau lembaga yang melakukan segala
kegiatan di bidang keuangan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Lembaga
Keuangan di Indonesia terbagi atas 2 jenis yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga
keuangan non bank. Menurut UU No 10 tahun 1998 yang di syahkan pada tanggal 10
november 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Secara umum ada 3 jenis bank di Indonesia yaitu:
Sedangkan Lembaga keuangan non bank adalah semua badan yang melakukan
kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana
terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat
terutama guna membiayai investasi perusahaan untuk mendapatkan kemakmuran dan
keadilan masyarakat. Aadapun jenis-jenis dari Lembaga Keuangan non Bank di Indonesia
saat ini ialah : Perusahaan Asuransi, Dana Pensiun, Koperasi Simpan Pinjam, Pasar Modal,
Perusahaan Anjak Piutang, Modal Ventura, Pegadaian, Leasing / Sewa Guna Usaha,
Perusahaan Kartu Plastik, Pasar Uang dan Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.
Setiap badan ataupun lembaga pastinya memiliki kendala / masalah yang dihadapi,
hal ini tidak terkecuali pada lembaga keuangan di Indonesia karena kita tahu bahwa pasti
tidak ada yang sempurna di dunia ini. Tingkat kepuasan tidak memiliki ukuran yang mutlak,
namun hal ini dapat dianalisis dan di jelaskan melalui pendekatan kualitatif berdasarkan
teori-teori para ahli maupun penyempurnaan dari penelitian serupa yang pernah diteliti
sebelumnya.
Penelitian serupa dilakukan oleh Arasy Alimudin dan I Putu Artaya (2009) namun
dalam penelitian mereka, hanya meneliti bahwa Persepsi nasabah terhadap pelayanan
(kehandalan, keramahan, komunikasi, ketanggapan dan mengerti nasabah) yang diberikan
bagian prioritas adalah identik / tidak berbeda. Maknanya adalah kehandalan, keramahan,
komunikasi, ketanggapan dan mengerti nasabah dipersepsikan sama oleh nasabah dalam
menerima pelayanan yang diberikan oleh PT. Bank Central Asia Tbk Surabaya. Ini berarti
bahwa mereka hanya meneliti mengenai kesamaan atau keidentikan antara kehandalan,
keramahan, komunikasi, ketanggapan dan mengerti nasabah terhadap persepsi nasabah
namun tidak menjelaskan mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan para
nasahnya.
Ternyata tidak hanya kualitas pelayanan seja yang berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen maupun karyawan pada lembaga keuangan di Indonesia. Hal ini seperti yang
dikemukakan oleh para peneliti lain diantaranya yaitu: Robertro Goga Parinding ( 2017)
yang meneliti bahwa variabel komitmen afektif berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan PT. Pegadaian, Mifta Septarina (2017) menjelaskan bahwa tingkat pendidikan dan
lamanya bekerja berpengaruh positif terhadap kinerja keryawan PT.Pegadaian Simpang
Patai Palembang, Sinta L kiling (2016) menjelaskan bahwa secara simultan stress kerja,
disiplin kerja dan kualitas kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pada PT.Pegadaian
(persero) Kanwil V Manado, Rendi Saputra dan Kasyful Mahalli (2015) mengemukakan
bahwa Kekuatan yang dimiliki pegadaian syariah kota Medan terdiri dari: 1. Adanya
dukungan umat Islam kota Medan. 2. Persyaratan yang mudah dan murah yaitu hanya
membawa barang jaminan dan KTP. 3. Prosedur yang cepat dan sederhana hanya 15 menit
saja. 4. Cukup dipungut biaya adm dan biaya ijarah (sewa tempat). 5. Barang jaminan yang
diasuransikan apabila kehilangan. 6. Tempat yang strategis yang dekat dengan perumahan
penduduk. 7. Produk – produk yang variatif dan terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. 8. Waktu pinjaman dapat diperpanjang tanpa harus membayar biaya adm lagi.
Kelemahan terdiri dari: 1. Cabang pegadaian syariah yang terbatas dan masih sedikit. 2.
Karyawan yang merangkap tugas sehingga menyebabkan tidak efektifnya kinerja karyawan.
3. Tidak semua SDM nya memahami betul tentang perbedaan konvensional dengan syariah.
4. Kurang adanya tenaga profesional yang handal karena dalam perhitungan syariah
membutuhkan ketelitian dalam memperhitungkan keuntungan. 5. Harus adanya barang
jaminan untuk memperoleh pinjaman. 6. Masih banyak nasabah yang merasa malu untuk
datang ke pegadaian syariah. 7. Belum memiliki visi dan misi sendiri. 8 Kurangnya tempat
penyimpanan barang jaminan atau tempat yang masih terbatas. Peluang terdiri dari: 1.
Anggapan dari masyarkat khusunya umat Islam bahwa bunga adalah haram baik bagi
penerima maupun pemberi. 2. Lokasi kantor yang cukup strategis dan dekat keramaian
penduduk. 3. Banyak nasabah yang cenderung memilih produk syariah karena sesuai dengan
syariat Islam. 4. Nasabah pegadaian syariah bukan hanya dari umat Islam saja. 5. Adanya
peluang ekonomi dari berkembangnya pegadaian syariah baik bagi pegadaian syariah sendiri
maupun bagi nasabah. 6. Pegadaian umum yang saat ini tidak sejalan dengan syariat Islam.
Ancaman terdiri dari: 1. Usaha gadai syariah sudah mulai dilirik oleh pihak lain. 2. Adanya
tindak kriminal seperti perampokan. 3. Citra lembaga keuangan syariah belum mapan
dimata masyarakat. 4. Anggapan bahwa lembaga pegadaian syariah berkaitan dengan
fanatisme agama. 5. Ancaman dari orang yang merasa terusik kenikmatannya mengeruk
kekayaan rakyat seperti rentenir. 6. Susah untuk menghilangkan mekanisme bunga yang
sudah mengakar pada masyarakat,
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
1. Untuk dapat mengetahui mengenai permasalahan yang terjadi pada Lembaga Keuangan di
Indonesia.
2. Untuk dapat mengetahui mengenai faktor utama yang menjadi kendala pada lembaga
keuangan di Indonesia baik terhadap kepuasan nasabah maupun kinerja para karyawannya.
Metode Penelitian
Untuk dapat membantu dalam proses penelitian, menggunakan metode kuailitatif deskriptif
dengan menggunakan teknik purpose sampling yaitu dengan cara meneliti penelitian serupa
yang telah diteliti sebelumnya dan membaginya menjadi variabel X dan variabel Y.
Kesimpulan
Lalu penelitian serupa dilakukan kembali oleh Arasy Alimudin dan I Putu Artaya (2009)
namun dalam penelitian mereka, hanya meneliti bahwa Persepsi nasabah terhadap
pelayanan (kehandalan, keramahan, komunikasi, ketanggapan dan mengerti nasabah) yang
diberikan bagian prioritas adalah identik / tidak berbeda. Maknanya adalah kehandalan,
keramahan, komunikasi, ketanggapan dan mengerti nasabah dipersepsikan sama oleh
nasabah dalam menerima pelayanan yang diberikan oleh PT. Bank Central Asia Tbk
Surabaya. Ini berarti bahwa mereka hanya meneliti mengenai kesamaan atau keidentikan
antara kehandalan, keramahan, komunikasi, ketanggapan dan mengerti nasabah terhadap
persepsi nasabah namun tidak menjelaskan mengenai pengaruh kualitas pelayanan
terhadap kepuasan para nasahnya. Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
yang menjadi faktor utama dalam kepuasan konsumen dari lembaga keuangan di Indonesia
ialah kualitas pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
Bagja Sumantri (2014).JURNAL ECONOMIA Kajian Ilmiah Ekonomi & Bisnis . Pengaruh Kualitas
Pelayanan Dan Produk Pembiayaan Terhadap Minat Dan Keputusan Menjadi Nasabah Di Bank Syariah, 10(2),
2460-1152. Diakses di https://journal.uny.ac.id/index.php/economia/article/view/7540 pada
tanggal 18 November 2018 pada puku 16:00 wib.
Arasy Alimudin & I Putu Artaya. (2009).BISMA (Bisnis dan Manajemen). Persepsi Nasabah
Tentang Ketanggapan, Keramahan, Kehandalan, Komunikasi, Dan Mengerti Nasabah
Terhadappelayanan Bagian Prioritas Pt. Bank Central Asia Surabaya, 01(2), 119-130. Diakses
di https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/article/view/2891 pada tanggal 20
November 2018 pada pukul 16:00 wib.
Tri Astuti. (2013).Nominal Barometer Riset Akuntansi & Manajemen Indonesia . Pengaruh
Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Minat Menabung Nasabah, 02(1). Diakses di
https://journal.uny.ac.id/index.php/nominal/article/view/1655 pada tanggal 20 November
2018 pada pukul 15:00 wib.
Mustaqim (2016). Digital Library IAIN Palangkaraya. Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Nasabah Bank Muamalat Cabang Palangka Raya. Diakses di http://digilib.iain-
palangkaraya.ac.id/467/ pada tanggal 19 November 2018 pada pukul 19:33 wib.
Lorry Priska Klavert (2015). Repository Politeknik Negeri Manado. Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Politeknik. Diakses di http://repository.polimdo.ac.id/140/ pada tanggal 19 November pada
tanggal 19:00 wib.
Nitya Satwasti Winanto dan Sri Roekminiati (2017). Hubungan Service Quality Terhadap
Loyalitas Pelanggan Di Pt Pegadaian Syariah (Persero) Cabang Babakan Surabaya. Hubungan
Service Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Pt Pegadaian Syariah (Persero) Cabang
Babakan Surabaya, 01(01). Diakses di
https://www.researchgate.net/publication/320392144_HUBUNGAN_SERVICE_QUALITY_TER
HADAP_LOYALITAS_PELANGGAN_DI_PT_PEGADAIAN_SYARIAH_PERSERO_CABANG_BABAKA
N_SURABAYA pada tanggal 20 November 2018 pada pukul 09:00 wib.
Roberto Goga Parinding (2017).MAGISTRA Jurnal Ilmu Manajmen. Analisis Pengaruh
Komitmen Afektif, Komitmen Berkelanjutan, Dan Komitmen Normatif Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pt.Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang, 01(2). Diakses di
https://jurnal.narotama.ac.id/index.php/mgs/article/view/477 pada tanggal 20 November
2018 pada pukul 08:30 wib.
Mifta Septarina (2017). Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Lamanya Bekerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Pt. Pegadaian Syariah Simpang Patal Palembang. Diakses di
http://www.onesearch.id/Record/IOS3545.982 pada tanggal 20 November 2018 pada pukul
08:22 wib.
Sinta L Kiling. (2016). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Pengaruh Stres Kerja Dan Disiplin Kerja
Terhadap Prestasi Pada Pt.Pegadaian (Persero) Kanwil V Manado, 03(16). Diakses di
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/13098 pada tanggal 20 November
2018 pada pukul 08:00 wib.
Randi Saputra & Kasyful Mahalli. (2015).Ekonomi dan Keuangan. Analisis Potensi Dan
Kendala Pengembangan Pegadaian Syariah Di Kota Medan. Diakses di
https://jurnal.usu.ac.id/edk/article/view/11682 pada tanggal 19 November 2018 pada pukul
17:25 wib.
Alfina Hidayah. (2015). Jurnal Administrasi Bisnis (Jurna Ilmiah Ilmu Administrasi
Bisnis). Analisis Kualitas Layanan Asuransi Dalam Proses Ganti Rugi Kendaraan (Klaim)
Nasabah PT. Asuransi Mitra Pelindung Mustika Bandung, 11(01). Diakses di
http://journal.unpar.ac.id/index.php/JurnalAdministrasiBisnis/article/view/1703 pada
tanggal 19 November 2018 pada pukul 17:00 wib.
Rine Mitrasari , Wahyu Hidayat , Reni Shinta Dewi (2013). Jurnal Administrasi Bisnis Jurnal
Ilmu Administrasi Bisnis. Pengaruh Harga Kualitas Pelayanan Dan Brand Image Terhadap
Keputusan Pemegang Polis Dalam Memilih Asuransi (Studi Kasus Pada Asuransi Jiwasraya
Semarang Barat Branch Office), 02(02). Diakses di
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/2499 pada tangal 19 November
2018 pada pukul 16:00 wib.
Anisah Lubis (2013). Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank
Terhadap Pertumbuhan Laba, 01(04). Diakses di
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/edk/article/view/9138 pada tanggal 19 November 2018
pada pukul 15:55 wib.
Mudji Utami dan Mudjilah Rahayu (2003). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Peranan
Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi Dan Nilai Tukar Dalam Mempengaruhi Pasar Modal
Indonesia Selama Krisis Ekonomi, 05(02). Diakses di
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/view/15639 pada tanggal 19
November 2018 pada pukul 15:44 wib.
Lokasi: Jl. Pulau Sebesi No.56b, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung 35131, Indonesia
Tambahkan komentar
10.
Nov
13
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Berkat limpahan
rahmat dan karunia nikmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam
rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia yang diampu oleh bapak
Muhammad Kurniawan,S.E.,M.E.Sy.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga
penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Demikian apa
yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat
umumnya, dan untuk kami sendiri khususnya.
Bandar Lampung, 05 November 2018
Kelompok 2
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................................I
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 34
BAB I
PENDAHULUAN
Negara Indonesia dikenal sebagai Negara agraris, atau yang biasa dikenal sebagai
Negara yang sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang pertanian. Dalam
Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan pemerintah Indonesia agar memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun dalam kenyataannya
pemerintah tidak mempunyai kepekaan yang serius terhadap kaum miskin.
Kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang mendunia dan hingga kini
masih menjadi isu sentral di belahan bumi manapun. Selain bersifat laten dan aktual,
kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh negara-negara
berkembang melainkan juga negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat.
Jika kita lihat dari dampak yang ditimbulkan oleh korupsi ini, hampir semua lapisan
masyarakat merasakannya. Bagi kalangan pengusaha korupsi menyebabkan persaingan yang
tidak kompetitif antar pengusaha karena semua proses harus melalui uang pelicin dan
memerlukan waktu yang lama. Bagi masyarakat bawah korupsi justru menimbulkan biaya
hidup yang lebih tinggi, harga-harga menjadi mahal akhirnya muncul banyak pengemis.
Pengangguran, pemerasan, hingga pembunuhan yang sumber utamanya adalah uang, hanya
dengan satu alasan untuk hidup dan munculnya Undang-Undang Korupsi dan Undang-
Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bisa dijalankan dengan baik. Namun pada
kenyataannya kinerja KPK ini belum memuaskan hati publik, karena banyak kasus korupsi
yang penanganannya belum tuntas. Diantaranya kasus korupsi pajak dan kasus yang dialami
dari beberapa anggota Partai Demokrat belakangan ini.
Pada hal ini penyusun mencoba memaparkan kemiskinan di Negara Indonesia.
Kemiskinan merupakan hal yang kompleks kerana menyangkut berbagai macam aspek
seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan sebagainya.
Agar kemiskinan di Indonesia dapat menurun diperlukan dukungan dan kerja sama dari
pihak masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini.
Kemiskinan merupakan masalah multidimensi dan lintas sektor yang dipengaruhi
oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain : tingkat pendapatan, kesehatan,
pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis, gender, dan kondisi
lingkungan.
Bila kita melihat sebenarnya kesejahteraan itu milik pemerintah, atau para pegawai
negeri. Dan orang – orang yang bergerak dalam organisasi pemerintah tingkat atas. Dan
sebagian besar juga bagi para pengusaha – pengusaha yang ruang lingkupnya besar.
Golongan orang-orang kelas atas inilah yang akan selalu menjadi penguasa, dan monopoli
terhadap golongan kelas menengah ke bawah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2. Untuk dapat menjelaskan mengenai faktor-faktor penentu dari ketimpangan dan kemiskinan
di Indonesia.
3. Untuk dapat menjelaskan mengenai indikator dan ukuran ketimpangan dan kemiskinan.
4. Untuk dapat menjelaskan mengenai potret Kemiskinan Indonesia pada tahun 1998-2014.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Kemiskinan
Istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang tidak mampu
mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan minimal dari
standar hidup tertentu. Dalam arti sempit, kemiskinan (proper) dipahami sebagai keadaan
kekurangan uang dan barang untuk menjamin kelangsungan hidup. Dalam arti luas,
Chambers (dalam Chriswardani Suryawati, 2005), mengatakan bahwa kemiskinan adalah
suatu konsep terpadu (intergrated concept) yang memiliki 5 dimensi, yaitu :
a. Kemiskinan (proper)
b. Ketidakberdayaan (powerless)
d. Ketergantungan (dependence)
e. Keterasingan (isolation)
Menurut Mudrajat Kuncoro (2003:123), kemiskinan didefinisikan sebagai
ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidup minimum, di mana pengukuran
kemiskinan tidak didasarkan pada konsumsi. Berdasarkan konsumsi ini, garis kemiskinan
terdiri dari dua unsur yaitu (1) pengeluaran yang diperlukan untuk membeli standar gizi
minimum dan kebutuhan mendasar lainnya, dan (2) jumlah kebutuhan lain yang sangat
bervariasi, yang mencerminkan biaya partisipasi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
(a). Kehidupan fisik dasar (basic fisical needs), yang meliputi gizi/nutrisi,
perlindungan/perumahan (shelter/housing), dan kesehatan.
(b). Kebutuhan budaya dasar (basic cultural needs), yang meliputi pendidikan, penggunaan
waktu luang dan rekreasi, serta jaminan sosial (social security).
(c). High income, yang meliputi surplus pendapatan atau melebihi takarannya. Menurut
Amartya Sen (Bloom dan Canning: 2001) seseorang dapat dikatakan miskin bila mengalami
"capability deprivation" sehingga mengalami kekurangan kebebasan yang substansif.
menurut Amartya Sen, kebebasan substance memiliki dua sisi kesempatan dan rasa
aman/keamanan. Kesempatan membutuhkan pendidikan dan rasa aman atau keamanan
membutuhkan kesehatan.
(a) Tidak miskin, yaitu mereka yang pengeluaran perbulan nya lebih dari Rp. 350.610.
(b) Hampir tidak miskin, yaitu orang dengan pengeluaran perbulan pada kepala antara Rp
280.488 sampai dengan Rp 350.610, atau sekitar antara Rp 9.350 sampai dengan Rp 11.687
per orang dalam 1 hari.
(c) Hampir miskin, ya itu orang dengan pengeluaran per bulan per kepala antara Rp 233.740
sampai dengan Rp 280.488 atau sekitar antara Rp 7.780 sampai dengan Rp Rp9.350 per
orrang dalam 1 hari.
(d) Miskin, dengan pengeluaran per orang per bulan per kepala Rp. 233.740 ke bawah atau
sekitar Rp 7.780 ke bawah per orang dalam satu hari.
(e) Sangat miskin (kronis), tidak ada kriteria berapa pengeluaran per orang dalam 1 hari.
Tidak diketahui Berapa jumlah pastinya.
1) US$ 1 per kapita per hari dimana diperkirakan ada sekitar 1,2 miliar penduduk dunia yang
hidup di bawah ukuran tersebut.
2) US$ 2 per kapita per hari di mana lebih dari 2 miliar penduduk yang hidup kurang dari batas
tersebut. US Dollar yang digunakan adalah US$ PPP (Purchasing Power Parity), bukan nilai
tukar resmi (exchange rate) kedua batas ini adalah garis kemiskinan absolut.
Fenomena disparitas ini merupakan fenomena dunia, karena terjadi pada semua
negara, baik negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Jadi, sudah wajar
apabila pada suatu negara terdapat beberapa wilayah terbelakang dibandingkan dengan
wilayah lainnya, dan hal ini juga berlaku bagi Indonesia. Walaupun fenomena disparitas
terjadi di seluruh dunia, umumnya kesenjangan antar kelompok masyarakat, ataupun
daerah, lebih tajam terjadi di negara-negara sedang berkembang karena kelakuan sosial
ekonomi (social economic rigidities) dan immobility factor (faktor imobilitas).
Studi tentang disparitas antar daerah di antara negara berkembang pada beberapa
tahun terakhir sudah banyak dilakukan baik melalui pendekatan pertumbuhan seimbang
(balanched-growth) maupun pertumbuhan tidak seimbang (unbalanced growth).
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang selama ini dicapai oleh Indonesia ternyata
tidak mampu mengurangi faktor penyebab kemiskinan. Pesatnya pertumbuhan ekonomi
tersebut hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil orang di Indonesia. Hal itu akan
menimbulkan kemiskinan struktural dimana pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa
dinikmati oleh sebagian kecil orang kaya, sementara sebagian besar masyarakat tetap
miskin. Keadaan ini sesuai dengan teori "trade-off between growth and equity" yang
menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menimbulkan ketimpangan
yang semakin besar dalam pembagian pendapatan, atau semakin tidak merata, dan
sebaliknya upaya pemerataan dapat terwujud dalam pertumbuhan yang rendah (Todaro,
2000:206).
Peran penting sektor industri dalam mengurangi faktor penyebab kemiskinan salah
satunya ditunjukkan oleh hasil penelitian Skoufias (2000), yang menyatakan bahwa konsumsi
tenaga kerja di sektor industri lebih besar dari konsumsi tenaga kerja sektor pertanian. Hal
ini mengindikasikan bahwa pendapatan pekerja usaha kecil yang bekerja di sektor industri
non pertanian lebih besar daripada penghasilan tenaga kerja usaha kecil yang bekerja di
sektor industri yang bergerak di sektor pertanian.
Ketiga, penyebab kemiskinan ini pada dasarnya bermuara pada teori lingkaran
kemiskinan (vicious circle of poverty) yang dikemukakan oleh Nurkse pada tahun 1953,
bahwa "a poor country is poor because it is poor" (negara miskin itu miskin karena memang
miskin). Skema lingkaran kemiskinan ini dapat digambarkan pada Gambar 1.
Ketidaksempurnaan
KekuranganModal
pasar,Keterbelakangan,Ketertinggalan.
InvestasiRendah ProduktivitasRendah
TabunganRendah PendapatanRendah
Gambar 1. Lingkaran Setan Kemiskinan
empat madzhab :
(a) Individual Explanation. Diakibatkan oleh karakteristik orang miskin itu sendiri : malas,
pilihan yang salah, gagal dalam bekerja, cacat bawaan, belum siap memiliki anak, dan
sebagainya.
(b) Familial Explanation. akibat faktor keturunan, dimana antargenerasi terjadi ketidak
beruntungan yang berulang, terutama akibat pendidikan.
(c) Subcultural Explanation. akibat karakteristik perilaku suatu lingkungan yang berakibat
pada moral masyarakat.
(d) Structural Explanation. menganggap kemiskinan sebagai produk dari masyarakat yang
menciptakan ketidakseimbangan dengan pembedaan status atau hak.
(c) Adanya perbedaan kesempatan di antara anggota masyarakat dan sistem yang kurang
mendukung.
(d) Adanya perbedaan sumber daya manusia dan perbedaan di antara sektor ekonomi
(ekonomi tradisional versus ekonomi modern).
(g) Tidak adanya tata kelola yang bersih dan baik (good governance).
(h) Pengelolaan sumber daya alam yang berlebihan dan tidak berwawasan lingkungan.
Indikator kemiskinan yang lain dikemukakan oleh Bappenas (2004) dalam Sahdan
(2005) berupa :
Koefisien Gini adalah ukuran ketimpangan distribusi. Ukuran Ini pertama kali
dikembangkan oleh ahli statistik dan ahli sosiologi Italia bernama Corrado Gini dan
dipublikasikan pada tahun 1912 dalam makalahnya yang berjudul "variability and mutability"
(dalam bahasa Italia: variabilita e mutabilita).
Koefisien gini dinyatakan dalam bentuk rasio yang nilainya antara 0 dan 1, nilai 0
menunjukkan pemerataan yang sempurna di mana semua nilai adalah sama, sedangkan nilai
1 menunjukkan ketimpangan yang paling tinggi yaitu satu orang menguasai semuanya dan
yang lainnya nihil. Menurut definisinya, koefisien gini adalah perbandingan luas daerah
antara Kurva Lorenz dan garis lurus 45° terhadap luas daerah dibawah garis lurus 45 derajat
tersebut.
Indeks atau rasio gini merupakan koefisien yang berkisar antara 0 hingga 1, yang
menjelaskan kadar kemerataan (ketimpangan) distribusi pendapatan nasional, semakin kecil
koefisiennya semakin merata, dan semakin besar angka koefisiennya atau mendekati angka
1 maka semakin besar ketimpangan. Angka rasio gini dapat ditaksir langsung secara visual
melalui Kurva Lorenz, yaitu perbandingan antara luas area yang terletak di antara Kurva
Lorenz dan diagonal terhadap luas area segitiga OBC. Semakin melengkung maka semakin
meluas area yang dibagi sehingga semakin besar nilai dan semakin besar pula
ketimpangannya. Rasio gini dapat dihitung secara matematik dengan rumus 1.1 :
Rumus 1.1
0<G<1
Keterangan :
G = rasio gini
GK (Garis Kemiskinan)
Distribusi Pendapatan
Disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan atau kesenjangan, dan tingkat
kemiskinan merupakan masalah besar yang dihadapi negara berkembang termasuk
Indonesia. Distribusi pendapatan mencerminkan merata atau timpangnya pembagian hasil
pembangunan suatu negara dikalangan penduduknya. Tidak meratanya distribusi
pendapatan akan memicu ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya
masalah kemiskinan. Masalah kesenjangan tidak hanya dialami oleh negara berkembang
tetapi juga oleh negara maju. Perbedaannya terletak pada proporsi atau besar kecilnya
tingkat kesenjangan dan Angka kemiskinan yang terjadi, serta kesulitan mengatasinya yang
dipengaruhi oleh luas wilayah dan jumlah penduduk suatu negara. Semakin besar angka
kemiskinan, semakin tinggi tingkat kesulitan mengatasinya. Negara maju mengalami tingkat
kesenjangan pendapatan yang relatif lebih kecil dibandingkan negara sedang berkembang,
dan untuk mengatasinya tidak terlalu sulit karena GNP dan GDP negara maju relatif tinggi.
Perbedaan pendapatan timbul karena adanya perbedaan kepemilikan sumber
daya dan faktor produksi, terutama kepemilikan barang modal (capital stock). Kelompok
masyarakat yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak juga akan memperoleh
pendapatan yang lebih banyak. Menurut pandangan Neoklasik, perbedaan pendapatan
dapat dikurangi melalui proses penyesuaian otomatis, yaitu “penetapan” hasil
pembangunan ke bawah (Trickle Down) dan kemudian menyebarnya sehingga menimbulkan
keseimbangan baru. Apabila proses terotomatisasi tersebut belum mampu menurunkan
tingkat perbedaan pendapatan yang timpang, maka dapat dilakukan melalui sistem
perpajakan dan subsidi. Penetapan pajak pendapatan/penghasilan akan mengurangi
pendapatan penduduk berpenghasilan tinggi, begitu juga sebaliknya subsidi akan membantu
penduduk berpenghasilan rendah asalkan tidak salah sasaran dalam pengalokasiannya. Pajak
yang telah dipungut dengan menggunakan sistem tarif progresif (semakin tinggi pendapatan
semakin besar persentase tarifnya) oleh pemerintah akan digunakan untuk membiayai roda
pemerintahan subsidi dan proyek pembangunan. Dari sinilah terjadi proses redistribusi
pendapatan yang akan mengurangi ketimpangan.
Untuk membahas secara lebih jelas mengenai fluktuatif perkembangan rasio gini
dapat digambarkan melalui gambar grafik 1.2
Gambar grafik 1.2 menunjukkan bahwa rasio gini di Indonesia pada periode 1998
sampai 2014 rata-rata 0,36. Ini berarti bahwa ketimpangan yang terjadi di Indonesia
termasuk kriteria sedang karena angka koefisien gini berada di antara 0,35 dan 0,50.
Kesenjangan terbesar terjadi pada tahun 2014 karena pada tahun tersebut pertumbuhan
ekonomi tidak berkualitas, sehingga laju pendapatan orang miskin tidak bisa mengejar
kecepatan tumbuhnya harta orang kaya. Di samping itu, besarnya rasio gini tersebut juga
disebabkan oleh melambungnya harga komoditas, dimana hal ini terlihat dari data 40 orang
terkaya di Indonesia pada tahun ini berasal dari bisnis berbasis komoditas.
Potret kemiskinan di Indonesia pada tahun 1958 sampai 2014 berdasarkan distribusi
pendapatan dapat dilihat di gambar 1.2 berikut ini :
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun
1997 tidak begitu mempengaruhi distribusi pendapatan. Namun, kenaikan harga bahan
bakar minyak (BBM) pada tahun 2006 diindikasikan sebagai salah satu penyebab porsi
pendapatan kelompok 40% penduduk terendah menurun menjadi 21,4%. Penurunan ini
terus terjadi hingga tahun 2014, yaitu menjadi 17,1%. Walaupun terjadi penurunan dari
beberapa tahun sebelumnya, distribusi pendapatan pada tahun 2014 masih dikategorikan ke
dalam tingkat ketidakmerataan "rendah" (low inequality). Jika di bandingkan antara daerah
perkotaan dan pedesaan, terlihat bahwa pada tahun 2014 ketimpangan distribusi
pendapatan di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan ketimpangan yang terjadi di
daerah pedesaan.
Potret garis kemiskinan Indinesia pasca reformasi
Berdasarkan metode garis kemiskinan (GK), persentase penduduk miskin di Indonesia
periode 1998-2014 rata-rata tumbuh sebesar 3,18%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
grafik 11.22, 11.3, 11.4, dan 11.5.
Tabel 11.3 Jumlah penduduk miskin dan persentase penduduk miskin pada tahun 1998-2014
Jumlah penduduk miskin (juta) Persentase penduduk miskin
Garis kemiskinan naik sebesar 5,72% selama maret 2009 hingga maret 2010. Aambang
batas kemiskinan yang semula berada diangka Rp. 200.262 per kapita perbulan naik ke
angka Rp. 211.726 per kapita per bulan. Sumbangan terbesar berasal dari beras, biaya
perumahan, dan rokok kretek. Dalam keterangan pers di kantornya, kamis (1/7/2010),
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan bahwa ketiganya
merupakan kebutuhan yang tampak terus diupayakan oleh masyarakat miskin untuk
dipenuhi. “ini dilematis ya, penerimaan negara juga berasal dari cukai dan lapangan kerja
industri rokok tetapi buat orang miskin, ini rugi”, ungkapnya. Data BPS menujukkan rokok
kretek masuk dalam kategori komoditi makanan yang memberi sumbangan besar pada garis
kemiskinan sebagai ambang batas menentukan miskin atau tidaknya seseorang.
Kontribusinya mencapai 7,93% diperkotaan dan 5,9% di pedesaan. Kontribusi beras
ditempat pertama sebesar 25,2%. Artinya orang miskin akan lebih mengutamakan makan
ketimbang hal lainnya. Sementara itu, kontribusi komoditi bukan makanan juga tidak kalah
besarnya. Biaya perumahan memberikan kontribusi terbesar untuk garis kemiskinan, yaitu
8,43% di perkotaan dan 6,11% di pedesaan. Besaran kontribusinya diikuti oleh biaya listrik
sebesar 3,3% di perkotaan dan 1,87% di pedesaan.
Analisis Growth and Share Kemiskinan dan Ketimpangan di Indonesia periode 1998-2014
Berdasarkan analisis growth and share, potret kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia
pada tahun 1998-2014 dapat dilihat pada tabel 11.4, 11.5, dan 11.6 berikut ini:
Tabel 11.4 Perhitungan growth and share untuk kemiskinan diIndonesia secara keseluruhan
secara periode 1998-2014
Rata-
35,93 -3,18 5,88
rata
TABEL 11.5 Perhitungan Growth and Share untuk kemiskinan di Indonesia daerah perkotaan
paa periode 1998-2014
Tingkat
Kontribusi
Jumalah Pertumbuhan
Tahun Penduduk Kuadran
Penduduk Miskin Penduduk Miskin
Miskin (Share)
(Growth)
Tabel 11.6 Perhitungan Growth and Share untik kemiskinan di Indonesia daerah pedesaan
pada periode 1998-2014
Tingkat Kontribusi
Jumlah Penduduk
Tahun Pertumbuhan Penduduk Kuadran
Miskin
Penduduk Miskin Miskin (Share)
(Growth)
Berdasarkan gambar 11.4, tampak bahwa kondisi penduduk miskin di Indonesia yang
terendah growth dan share-nya terjadi pada tahun 2013 yang berada di kuadran III sebesar
28,06 juta, yaitu mengalami penurunan dari tahun 2012 sebesar 29,13 juta. Ini berarti
kondidi kemiskinan di Indonesia pada tahun 2013 berada pada kondisi baik, dengan tingkat
pertumbuhan penduduk miskin -3,67%. Hal ini didukung oleh fakta angka buta huruf
mengalami penurunan dari 7,03 juta menjadi 6,08 juta. Tingkat partisipasi kemiskinan pada
tahun 2013 mengalami penurunan akibat menurunnya angka buta huruf dan meningkatnya
upah. Angka indeks pembangunan manusia naik dari 73,29 menjadi 73,81. Sementara itu,
kondisi penduduk miskin di Indonesia yang tertinggi growth dan share-nya terjadi pada
tahun 2006 yang berda di kuadran IV, yang berarti jumlah penduduk miskin di Indonesia
berada pada kondisi buruk yaitu sebesar 39,3 juta, suatu peningkatan jumlah penduduk
miskin yang cukup drastis. Pada tahun itu angka kemiskinan justru meningkat dari 31,1 juta
jiwa pada tahun 2005 menjadi 39,3 juta jiwa pada tahun 2006. Demikian pula, inflasi
mengalami kenaikan tajam sebesar 17,75% pada tahun 2006. Di sisi industri, kenaikan harga
BBM untuk kedua kalinya pada tahun 2005 telah mendorong percepatan deindustrialisasi.
Jika pada tahun 2004 sektor manufaktur masih tumbuh 7,2%, maka pada tahun 2007 hanya
tumbuh sebasar 5,1%. Hal ini terjadi karena industri di tekan dari 2 sisi, yakni peningkatan
biaya produksi dan merosotnya permintaan akibat menurunnya daya beli masyarakat.
penambahan jumlah pengangguran dari 9,9% pada tahun 2004 menjadi 10,3% pada tahun
2005 dan 10,4% pada tahun 2006 pun akhirnya tidak terelakkan.
Pada tahun 2001, kondisi kemiskinan di perkotaan berda pada posisi sangat baik, yaitu
terjadi penurunan jumlah penduduk miskin dikota jika dilihat dari jumlah masyarakat miskin
pada tahun 2000 yang mencapai 12,30 juta dan penurunan pada tahun 2001 menjadi 8,60
juta. Hal ini disebabkanoleh tersalurnya pinjaman dana kredit kepada masyarakat, yang
bertujuan meningkatkan produktifitas demi mengurangi jumlah kemiskinan di Indonesia.
Akan tetapi, jumlah penduduk miskin di pedesaan justru meningkat, yaitu mencapai angka
29,30 juta. Kurangnya pemerataan lapangan pekerjaan telah membuat banyak penduduk
desa yang mengadu nasib kekota sehingga angka kemiskinan desa menurun pada tahun
2002, sementara angka kemiskinan dikota jadi meningkat lagi menjadi 13,30 juta. Walaupun
demikian, kondisi ini tidak dianggap parah karena masih dilakukan perbaikan atau
pemulihan diberbagai sektor yang menunjang penurunan jumlah penduduk miskin pasca
krisis.
Berdasarkan data bank dunia jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2002
bukanlah 10% sampai 20%, tetapi telah mencapai 60% dari jumlah penduduk Indonesia yang
berjumlah 215 juta. Hal ini diakibatkan oleh ketidakmampuan mengakses sumber-sumber
permodalan, dan infrastruktur yang juga belum mendukung untuk dimanfaatkan masyarakat
demi memperbaki kehidupannya. Selain itu, juga karena SDA,SDM, sistem, dan tidak
terlepas dari sosok pemimpinnya. Kemiskinan memang harus diakui terus menjadi masalah
fenomenal sepanjang sejrah Indonesia sebagai negara, bahkan hampir seluruh energi
dihabiskan hanya untuk mengurus persoalan kemiskinan. Pertanyaannya sekrang ini adalah:
Mengapa masalah kemiskinan seakan tidak pernah habis, sehingga di negara ini rasanya
tidak ada persoalan yang lebih besar selain persoalan kemiskinan? Kemiskinan telah
membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan
membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi, kurangnya akses
pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial dan
perlindungan terhadap keluarga, menguatnya arus perpindahan dari desa ke kota dengan
tujuan memperbaiki kehidupan, dan lebih parah, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat
memenuhi kebutuhan pangan, sandang, serta papan secara terbatas. Kemiskinan
menyebabkan masyarakat desa rela mengorbankan apasaja demi keselamatan hidup;
kemiskinan menyebabkan banyak orang melakukan perilaku menyimpang, diman harga diri
diperjualbelikan hanya untuk mendapatkan makan. Si miskin rela memberikan tenaga untuk
mengahasilkan keuntungan bagi mereka yang memiliki uang yan memegang kendali atas
sektor perekonomian lokal serta menerima upah yang tidak sepadan dengan biaya dan
tenaga yang dikeluarkan. Para buruh bekerja sepanjang hari, tetapi hanya menerima upah
yang sangat sedikit. Lebih parah lagi, kemiskinan telah membuat masyarakat kita terjebak
dalam budaya malas, budaya mengemis, dan menggantungkan harapan pada budi baik
pemerintah melalui pemberian bantuan. Kemiskinan juga dapat meningkatkan angka
kriminalitas. Mengapa penulis mengatakan bahwa kemiskinan dapat meningkatkan angka
kriminalitas? Jawabannya adalah karena mereka (si miskin) akan rela melakukan apa saja
untuk mempertahankan hidupnya, baik itu mencuri, membunuh, mencopet, bahkan jika ada
hal yang lebih keji dari itu ia akan tega dan berani melakukannya demi hidupnya. Jika sudah
seperti ini, siapa yang harus kita salahkan. Kemiskinan seakan menjadi fenomena atau
persoalan yang tidak ada habis-habisnya. Pemerintah terkesan tidak serius dalam menangani
persoalan kemiskinan, pemerintah seakan membiarkan mereka mengemis dan mencuri
ketimbang memikirkan cara untuk menanggulangi tingkat kemiskinan dan membebaskan
negara dari para pengemis jalanan karena kemiskinan.
a) Selama periode maret 2009-maret 2010 inflasi umum relatif rendah, yaitu
sebesar 3,43%. Menurut kelompok pengeluaran, kenaikan harga selama periode tersebut
terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 4,11%; kelompok makanan jadi, minuman,
roko dan tembakau sebesar 8,04%;kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebasar
3,85%;kelompok kesehatan sebesar 3,18%;kelompok sandang sebesar 0,78%;kelompok
perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakarsebesar 2,08%; serta kelompok transportasi dan
kominikasi srta jasa keuangan sebesar 1,38%.
b) Rata-rata upah harian bruh tani dan buruh banguanan masing-masing naik
sebesar 3,27% dan 3,86% selama periode maret 2009 – maret 2010.
c) Produksi pada tahun 2010 (hasil angka ramalan /ARAM II) mecapai 65,15 juta
ton GKG, naik sekitar 1,17% dari produksi pada tahun 2009 sebesar 64,40 juta ton GKG.
d) Sebagian besar penduduk miskin (64,64% pada tahun 2009) bekerja disektor
Pertanian. NTP (Nilai Tukar Petani) naik 2,45% dari 97,78 pada maret 2009 menjadi 1010,20
pada maret 2010.
e) Perekonomian Indonesia Triwulan I 2010 tumbuh sebesar 5,7% terhadap
Triwulan I 2009, sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 3,9%
pada periode yang sama.
Tabel 11.7 Perhitungan tren data kemiskinan di Indonesia tahun 1998-2014
Tahun X N Y X2 YX
2006 0 9 39,30 0 0
b= = = -0,68
Untuk memprediksi jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2045, maka:
Y = 35,93 – 0,68X
Y= 35,93 – 0,68(79)
Y= 36,45 – 54,01
Y = -17,56
Dari hasil analisis perhitungan tren kemiskinan di peroleh bahwa prediksi mengenai
jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2045 adalah sebanyak -17,56 juta jiwa[2].
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Untuk melihat potret kemiskinan di Indonesia pada tahun 1998 sampai 2014
digunakan indikator rasio Gini, distribusi pendapatan, dan garis kemiskinan, antara
masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
i
PROSEDUR P
EMBERIAN KREDIT
GADAI PADA
PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG KEBUMEN
TUGAS AKHIR
RIANY
130204000
1
PROGRAM STUDI AKU
NTANSI DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2016
ii
PROSEDUR
PEMBERIAN KREDIT
GADAI PADA
PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG KEBUMEN
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar
Ahli Madya Diploma
RIANY
130204000
1
PROGRAM STUDI AKU
NTANSI DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2016
iii
Prosedur
Pemberian
Kredit...,
Riany,
Fakultas
Ekonomi
dan
Bisnis
UMP,
2016
iv
Prosedur
Pemberian
Kredit...,
Riany,
Fakultas
Ekonomi
dan
Bisnis
UMP,
2016
v
Prosedur
Pemberian
Kredit...,
Riany,
Fakultas
Ekonomi
dan
Bisnis
UMP,
2016
vi
Prosedur
Pemberian
Kredit...,
Riany,
Fakultas
Ekonomi
dan
Bisnis
UMP,
2016
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala
rahmat dan
kesempatannya untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Segala syukur
kepada-Mu
yang telah menghadirkan mereka yang selalu memberikan
dukungan, doa dan
semangat untukku. Karena-Mu mereka ada dan karena-Mu juga
tugas akhir ini
s
elesai. Ku persembahkan tugas akhir ini untuk orang tercinta dan
tersayang :
1.
Bapak dan ibuku tercinta, tiada kata yang bisa menggantikan
segala doa, kasih
sayang dan dukungan yang telah dicurahkan untukku. Terimakasih
yang
s
etulusnya atas segala jerih payah dan pengorbanan untukku
selama ini.
2.
Afiany yang memberi dukungan dan motivasi. Terimakasih adikku
atas semua
semangatnya.
3.
Teman
-teman seperjuangan akuntansi D III, yang usil, berisik, baik dan
menyenangkan.
4.
Teman
-teman Faira Kos ( Uppi, mba Sulis, mba Diah, mba Sari, Kiki, Dinar
)
terimakasih untuk bantuannya selama ini. Maaf jika ada perkataan
dan
kesalahan yang pernah melukai perasaan kalian.
5.
Om Tanto dan Tante Susi selaku pemilik Faira Kos, terimakasih
sudah sangat
baik, menjaga dan memperhatikanku. Maaf jika ada tindakan atau
perkataan
yang menyakiti perasaan Om dan Tante.
Prosedur Pemberian Kredit..., Riany, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tahap Penaksiran dan Pemberian Pinjaman Pada
Pegadaian ` ...
13
G
ambar 3.1
.
Logo PT. Pegadaian (Persero) ....................................................
24
G
ambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Cabang
Kebumen
25
G
amba
r 4.1
.
Prosedur Pemberian Pinjaman .................................................
41
G
ambar 4.2. Prosedur Pelunasan Pinjaman
....................................................
47
Prosedur Pemberian Kredit..., Riany, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Formulir Permintaan Kredit (FPK)
Lampiran 2. Contoh Formulir Data Nasabah
Lampiran 3. Tampilan
“PASSION” (Pegadaian Application Support System
Integrated Online)
Lampiran 4.
Con
toh Surat Bukti Kredit (SBK)
Lampiran 5. Contoh Daftar Pencairan
Lampiran 6. Contoh Daftar Pelunasan
Lampiran 7. Contoh Daftar Perpanjangan
Lampiran 8. Contoh Daftar Serah Terima Barang Jaminan
Lampiran 9. Contoh Daftar Pengambilan Barang Jaminan
Prosedur Pemberian Kredit..., Riany, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
54
(PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi
Perusahaan Jawatan (PERJAN), sela
njutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang
diperbaharui dengan PP.No.103/2000) beruba
h lagi menjadi Perusahaan Umum
(PERUM). Kemudian pada tahun 2011, pe
rubahan status kembali terjadi yakni
dari Perum menjadi Perseroan yang
telah ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah (PP) No. 51 tahun 2011.
Kini usia Pegadaian telah lebih
dari seratus tahun, manfaat semakin
dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi
public service
obligation
, ternyata perusahaan masih ma
mpu memberikan kontribusi yang
signifikan dalam bentuk pajak dan bagi
keuntungan kepada Pe
merintah, disaat
mayoritas lembaga keuangan lainnya be
rada dalam situasi yang tidak
menguntungkan.
4.2 Visi dan Misi PT Pegadaian (Persero)
Visi PT Pegadaian (Persero) adalah se
bagai solusi bisnis terpadu terutama
berbasis gadai yang selalu menjadi
market leader
dan mikro berbasis fidusia
selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah.
Misi PT Pegadaian (Persero) adalah:
1.
Memberikan pembiayaan yang ter
cepat, termudah, aman dan selalu
memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
55
2.
Memastikan pemerataan pelayanan da
n infrastruktur yang memberikan
kemudahan dan kenyamanan di selur
uh Pegadaian dalam mempersiapkan
diri menjadi pemain regional dan teta
p menjadi pilihan utama masyarakat.
3.
Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
golongan menengah kebawah dan melaks
anakan usaha la
in dalam rangka
optimalisasi sumber daya perusahaan.
4.3 Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero)
Struktur Organisasi PT
Pegadaian (Persero) terdiri dari Direktur Utama,
dibantu oleh lima direktur lainnya yaitu Di
rektur Bisnis I, Di
rektur Bisnis II,
Direktur Bisnis III, Direktur Keuang
an, dan Direktur Umum dan SDM. Setiap
anggota direksi dibantu oleh pegawai
dengan tugas dan fungsi masing-masing.
56
Gambar 4.1. Struktur Organisa
si PT Pegadaian (Persero)
Sumber : PT Pegadaian (Persero)
4.4 Kegiatan Usaha PT Pegadaian (Persero)
PT Pegadaian (Persero) adalah
satu-satunya lembaga keuangan
pemerintah yang bergerak di bidang ja
sa penyaluran uang
pinjaman kepada
masyarakat umum atas dasar hukum gadai dengan jaminan barang
bergerak.
PT
Pegadaian (Persero) mempunyai kegiatan
usaha diantaranya sebagai berikut :
57
1.
Penghimpunan Dana
Dana yang diperoleh oleh PT Pegadaian (Persero) untuk melakukan
kegiatan usahanya berasal dari:
1.
Pinjaman jangka pendek dari Perbankan
2.
Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya
3.
Penerbitan obligasi
4.
Modal sendiri
2.
Pengguna Dana
Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk
mendanai kegiatan usaha Pegadaian. Da
na tersebut antara lain digunakan
untuk hal-hal berikut ini:
1.
Uang kas dan dana likuid lain
2.
Pembelian dan pengadaan berbagai macam bentuk aktiva tetap dan
inventaris.
3.
Pendanaan kegiatan operasional
4.
Penyaluran Dana
Penggunaan dana yang utama adalah untuk disalurkan dalam
bentuk pembiayaan atas dasar huku
m gadai. Lebih dari 50 % dana
yang telah dihimpun oleh Pegadaia
n tertanam dalam bentuk aktiva
ini, karena memang ini merupaka
n kegiatan utamanya. Penyaluran
dana ini diharapkan akan dapat menghasilkan penerimaan dari
bunga yang dibayarkan oleh nasa
bah. Penerimaan inilah yang
58
merupakan penerimaan utama bagi
Pegadaian dalam menghasilkan
keuntungan.
5. Investasi lain
Kelebihan dana atau
idle fund
, yang belum diperlukan untuk
mendanai kegiatan operasional maupun penyaluran dana belum
dapat disalurkan kepada masyarak
at, dapat ditanam dalam berbagai
macam bentuk investasi jangka pend
ek dan menengah. Investasi ini
dapat menghasilkan penerimaan bagi Pegadaian, namun penerimaan
ini bukan merupakan penerimaan
utama yang diharapkan oleh
Pegadaian.
4.5 Produk dan Jasa PT Pegadaian (Persero)
Dengan perkembangan jaman dan teknologi, serta meningkatnya
kebutuhan masyarakat, PT Pegadaian (Per
sero) selalu memberikan alternatif
produk dan jasa yang bervariasi guna
memberikan pelayanan yang terbaik
kepada nasabahnya. Saat ini pegadaian telah memiliki 17 jenis produk
yang
ditawarkan kepada masyarakat, namun
ada beberapa produk yang masih dalam
tahap coba, karena hanya ditawarkan
pada beberapa lokasi yang memang
benar-benar sangat mem
butuhkan produk tersebut.
a. KCA (Kredit Cepat Aman)
Kredit gadai adalah pemberian pi
njaman dalan jangka waktu tertentu
kepada nasabah atas dasar hukum gada
i dengan jaminan barang bergerak.
Sasaran dari produk ini adalah masy
arakat yang membutuhkan dana tunai
59
dalam waktu cepat. Barang jaminan ya
ng dapat diterima sebagai barang
jaminan adalah barang jaminan emas perhiasan, kendaraan, elektronik,
barang rumah tangga dan kain.
b. RAHN
Pembiayaan RAHN dari Pegadaian Syariah adalah solusi tepat
kebutuhan dana cepat yang sesuai
syariah. Barang jaminan yang dapat
diterima sebagai barang jaminan adal
ah barang jaminan perhiasan, barang
elektronik atau kendaraan bermotor
. Lima belas menit dana pun cair.
Jangka waktu kredit ini adalah maskim
al 120 hari atau 4 bulan dan dapat
diperpanjang sesuai dengan keinginan nasabah.
c. KREASI (Kredit An
gsuran Sistem Fidusia)
KREASI adalah Kredit dengan a
ngsuran bulanan yang diberikan
kepada Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) untuk
pengembangan usaha dengan sistem Fidusia. Sistem Fidusia berarti
agunan untuk pinjaman cukup dengan BPKB sehingga kendaraan masih
bisa digunakan untuk usaha. KREASI
merupakan solusi terpercaya untuk
mendapatkan fasilitas kredit yang
cepat, mudah dan murah. Sasaran
kredit kreasi ini adalah pengusaha
mikro/kecil baik perorangan maupun
berbadan hukum yang membutuhkan modal. Kredit diberikan
berdasarkan analisis kelayakan usaha dan analisi barang jaminan, dengan
jangka waktu pelunasan 12, 18, 24
dan 36 bulan dan angsuran
flat
(tetap).
60
d. KRASIDA (Kredit Angsuran Sistem Gadai)
Krasida adalah suatu bentuk skim kredit bagi para pengusaha
mikro/kecil yang memerlukan bantua
n kredit untuk keperluan usaha
produktif pada semua sector ekon
omi dengan jaminan dikuasai oleh
pegadaian. Pada prinsip
nya krasida ini hamper sama dengan kredit kreasi,
hanya saja agunan yang diserahka
n (dijaminkan) dikuasai sepenuhnya
oleh pegadaian. Pelunasan pinjaman
dengan cara angsuran tiap bulan
dengan sewa modal tetap dan jangka waktu 12,18,24 atau 36 bulan.
Keunggulan produk ini adalah proses cep
at hanya dalam hitungan menit,
sewa modal ringan, pinjaman mula
i dari 20 juta hingga 250 juta.
e. KRISTA (Kredit Angsuran Rumah Tangga)
Krista adalah pinjaman (kredit)
lunak yang diberikan oleh PT
Pegadaian (Persero) kepada kelompok wanita pengusaha rumah tangga
yang membutuhkan dana dalam bentuk
pinjaman modal
kerja dengan
pola tanggung renteng. Sistem tan
ggung renteng adalah suatu system
dimana setiap anggota kelompok harus saling bertanggung jawab
terhadap segala sesuatu ya
ng akan mengganggu dan mengancam
keberlangsungan angsuran dari
masing-masing anggota kelompok.
Sasaran produk ini adalah kelompok wanita pengusaha yang anggota
kelompoknya terdiri dari pengusaha sangat mikro dan memiliki seorang
ketua kelompok, seretaris dan bendahara.
61
Produk ini diberikan dengan jami
nan agunan alat produksi dengan
nilai minimal 20% dari uang pinjaman, status agunan dikuasai oleh
nasabah, pelunasan dengan angusran tetap dan jangka waktu 12, 18, 24
dan 36 bulan.
f. AMANAH
Program AMANAH pembiayaan berp
rinsip syariah dari Pegadaian
melayani karyawan swasta atau pegawai negeri untuk memiliki motor
atau mobil idaman.
g. ARRUM
Pembiayaan ARRUM dari Pegada
ian Syariah memudahkan para
pengusaha kecil untuk mendapatkan m
odal usaha dengan jaminan BPKB
dan emas. Kendaraan tetap pada
pemiliknya sehingga dapat digunakan
untuk mendukung usaha sehari-hari.
h. KREMADA (Kredit Perumahan Rakyat)
KREMADA adalah pinjaman (kred
it) lunak yang diberikan kepada
masyarakat berpenghasilan renda
h untuk kebutuhan renovasi atau
pembangunan rumah.Nasabah yang tergolong masyarakat berpenghasilan
rendah adalah yang memiliki penghasilan kurang dari 2 juta perbulan.
Nasabah tergabung dalam suatu kelompok usaha.
i. KAGUM (Kredit Aneka Guna Untuk Umum)
KAGUM adalah kredit (pinjaman) a
ngsuran bulanan dengan sistem
fidusia yang diperuntukkan bagi pega
wai atau karyawan suatu instansi
62
yang telah memiliki penghasilan teta
p. Layanan KAGUM dapat diperoleh
di perusahaan atau instansi yang
telah menjalin kerjasama dengan
Pegadaian KAGUM dapat digunaka
n untuk membiayai berbagai
kegunaan seperti membangun dan merenovasi rumah, biaya sekolah,
biaya pengobatan, pernikahan dan lain sebagainya. KAGUM merupakan
solusi pembiayaan yang cepat dan tepat bagi karyawan.
j. INVESTA (Investasi Ha
rta Berharga Milik Anda)
INVESTA adalah pinjaman dengan
system gadai yang diberikan
kepada nasabah perseorangan maupun institusi dalam jangka waktu
tertentu dengan jaminan berbentuk saham dan obligasi yang tercatat dan
diperdagangkan di Bursa Efek Indo
nesia. Layanan INVESTA bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
jangka pendek para pelaku pasar
modal secara cepat, aman dan terpercaya
k. KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)
KTJG adalah pinjaman atau talanga
n dana cepat kepada petani saat
panen raya dengan jaminan gabah
kering giling (GKG)
untuk digunakan
menutup biaya hidup dan modal budidaya. Dengan penyediaan modal
budidaya yang cukup diharapkan para petani dapat memperoleh modal
lebih cepat untuk usaha pertanian pa
da periode musim tanam berikutnya.
Selanjutnya dengan usaha yang be
rsifat lindung nila
i gabah ini,
diharapkan mereka dapat memperoleh daya saing dipasar domestik
sehingga memberikan peluang tambahan pendapatan dan sekaligus
63
memberikan pendidikan bagi para pe
tani untuk menjadikan hasil panenan
sebagai komoditas bisnis.
l. MULIA
Layanan penjualan logam mulia kepada
masyarakat secara tunai atau
angsuran dengan proses cepat dan
dalam jangka waktu yang fleksibel
logam mulia bisa menjadi alternatif pilihan investasi yang aman untuk
mewujudkan kebutuhan masa mendatang
seperti menunaikan ibadah haji,
mempersiapkan biaya pendidikan an
ak, memiliki rumah idaman serta
kendaraan pribadi.
m. Multi Pembayaran Online
Layanan pembayaran berbagai ta
gihan bulanan seperti Listrik,
Telepon, PDAM dan lain sebagainya s
ecara online di outlet Pegadaian di
seluruh Indonesia. Merupakan solu
si pembayaran cepat yang memberi
kemudahan nasabah dalam bertransaksi tanpa harus memiliki rekening di
bank.
n. Persewaan Gedung
Pegadaian memiliki Langen Palikrama yaitu auditorium yang dikelola
oleh Pegadaian untuk disewakan kepada masyarakat luas guna keperluan
berbagai kegiatan acara dan serem
oni. Auditorium dengan arsitektur
Belanda yang dipadukan dengan interi
or elegan nan artistik serta
dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai, dapat menjadi tempat
ideal guna mensukseskan setiap momen berharga anda.
vi
M
OTTO
..........................................................................................................
vii
HALAMAN
PERSEMBAHAN.....................................................................
viii
KATA PENGANTAR
....................................................................................
ix
ABSTRACT
....................................................................................................
xi
ABSTRAK
......................................................................................................
xii
DAFTAR ISI
...................................................................................................
x
iii
DAFTAR TABEL
..........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR
......................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
..................................................................................
xvii
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B.
P
erumusan Masalah ......................................................................
2
C.
Tujuan Kerja Praktik .....................................................................
2
D.
M
anfaat Kerja Praktik ...................................................................
2
E.
M
etode Pengumpulan Data ...........................................................
3
Prosedur Pemberian Kredit..., Riany, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan sehari-hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau membayar
berbagai keperluan. Dan yang menjadi masalah, terkadang kebutuhan yang ingin dibeli tidak
dapat mencukupi dengan uang yang dimilikinya. Kalau sudah demikian maka mau tidak mau
kita mengurangi untuk memebeli berbagai keperluan yang dianggap tiodak penting, namun
untuk keperluan yang sangat penting terpaksa harus dipenuhi dengan berbagai cara seperti
meminjam dari berbagai sumber dana yang ada.
Jika kebutuhan dana jumlahnya besar, maka dalam jangka pendek sulit untuk dipenuhi,
apalagi jika harus dipenuhi lewat lembaga perbankan. Namun jika dana yang dibutuhkan relatif
kecil tidak jadi masalah, karena banyak tersedia sumber dana yang murah dan cepat, mulai dari
pinjaman ke tetangga, Lintah darat, sampai pinjaman dari lembaga keuangan lainnya.
Bagi mereka yang memiliki barang-barang berharga kesulitan dana dapat segera dipenuhi
dengan cara menjual barang berharga tersebut, sehingga sejumlah uang yang diinginkan
sehingga dapat terpenuhi.
B. Rumusan masalah
1. Jelaskan pengertian bank dan jenisnya ?
2. Apa itu pegadaian ?
3. Apa saja kah jenis-jenis pegadaian ?
4. Bagaimana mekanisme kerja pada pegadaian ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. BANK
1. Pengertian Bank
Kata bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti meja. Menurut UU Nomor 10
Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Beberapa pengertian bank yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut.
Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu segi fungsi,
kepemilikan, status, dan cara menentukan harga.
Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, jenis bank menurut fungsinya
adalah sebagai berikut.
Bank umum, yaitu bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Bank Perkreditan Rakyat, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b. Dilihat dari Segi Kepemilikan
Bank devisa
Bank nondevisa
Berdasarkan cara menentukan harga, bank dapat dibedakan dalam dua jenis.
a. Bank Sentral
Bank sentral di Indonesia dipegang oleh Bank Indonesia (BI). Menurut UU Nomor 23
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang
independen bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya, kecuali
untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang tersebut.
b. Bank Umum
Bank umum sering disebut juga sebagai bank komersial (commercial bank). Bank umum
merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
d. Bank Syariah
Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatannya dengan aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan
atau pembayaran kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan
syariah Islam.
B. Pegadaian
1) Sejarah Pegadaian
a) Era Kolonial
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Belanda (VOC) mendirikan Bank van
Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini
pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816),
Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk
mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat
("liecentie stelsel"). Namun metode tersebut berdampak buruk pemegang lisensi menjalankan
praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa
(Inggris). Oleh karena itu metode "liecentie stelsel" diganti menjadi "pacth stelsel" yaitu
pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayar pajak yang tinggi
kepada pemerintah daerah.
b) Era Kemerdekaan
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, kantor Jawatan Pegadaian sempat
pindah ke Karanganyar, Kebumen karena situasi perang yang kian memanas. Agresi Militer
Belanda II memaksa kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Pasca perang
kemerdekaan kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian dikelola oleh
Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini, Pegadaian sudah beberapa kali berubah
status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian
berdasarkan Peraturan Pemerintah No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), dan
selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No.10/1990 (yang diperbaharui dengan
Peraturan Pemerintah No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (Perum).
Kemudian, pada tahun 2011, perubahan status kembali terjadi yakni dari Perum menjadi
Perseroan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.51/2011 yang
ditandatangani pada 13 Desember 2011. Namun demikian, perubahan tersebut efektif setelah
anggaran dasar diserahkan ke pejabat berwenang yaitu pada 1 April 2012.
2. Pengertian Pegadaian
a) Pengertian Usaha Gadai
Menurut kitab Undang- Undang Hukum perdata pasal 1150 disebutkan bahwa gadai
adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak, dan
yang menberikan kekuasaan kepada orang berpiutang itu utuk mengambil pelunasan dari
barang tersebut secara didahulukan daripada orang yang berpiutang lainya, dengan
pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk
menyelamatkan barang itu setelah digadaikan, biaya- biaya mana yang harus didahulukan.
Secara umum usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang- barang berharga
kepada kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan
akan ditebus kembali sesuai perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai. Pegadaian
terdiri dari dua macam, yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian syariah. Pegadaian
adalah lembaga yang melakukan pembiayaan dengan bentuk penyaluran kredit atas dasar
hukum kredit. Dengan demikian, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha gadai
memiliki ciri- ciri diantaranya:
1.Terdapat barang- barang berharga yang digadaikan.
2. Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan.
3. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali.
Nah, di atas merupakan pengertian usaha gadai secara menyeluruh atau secara umum.
Seperti disebutkan di atas bahwa terdapat dua macam pegadaian, yaitu pegadaian
konvensional dan pegadaian syariah. Untuk lebih jelasnya mengenai keduanya, maka akan
kami bahas hal tersebut di bawah ini.
5. Manfaat Pegadaian
1. Bagi Nasabah
Manfaat utama yang diperoleh nasabah yang meminjam dari perum pegadaian
adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam
waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan.
Disamping itu mengingat itu jasa yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian tidak
hanya jasa pegadaian, nasabah juga memperolah manfaat sebagai berikut:
a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari dari pihak atau institusi yang telah
berpengalaman dan dapat dipercaya.
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya
Nasabah yang akan berpergian, merasa kurang aman menempatkan barang
bergeraknya ditempat sendiri, atau tidak mempunyai sarana penyimpanan
suatu barang bergerak dapat menitipkan suatu barang bergerak dapat
menitipkn barangnya di Perum Pegadaian.
2. Bagi Perusahaan Pegadaian
Manfaat yang diharapkan Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan kepada
nasabahnya adalah:
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh
peminjam dana;
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah
memperoleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian;
c. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan
kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang
relatif sederhana;
d. Berdasarkan Beraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh
oleh Perum Pegadaian digunakan untuk:
1) Dana pembangunan semesta (55%);
2) Cadangan umum (5%);
3) Cadangan tujuan (5%);
4) Dana sosial (20%).
BAB III
KESIMPULAN
Kata bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti meja. Menurut UU Nomor 10 Tahun
1998 tentang Perbankan, yang dimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Pegadaian itu sendiri terdapat dua (2) macam, yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian
syariah.
Sedangkan istilah-istilah pada keduanya pun memiliki perbedaan, seperti gadai pada
konvensional dan rahn pada syariah.
Prosedur peminjaman pada pegadaian pun lebih cepat dan biaya yang dikenakan relative
kecil sehingga mampu menarik perhatian nasabah atau rahin.
Untuk sekarang ini, pegadaian konvensional lebih marak atau lebih banyak beredar di
masyarakat luas dan lebih banyak diketahui dibandingkan pegadaian syariah dikarenakan
keberadaan komponen-komponen pendukung produkrahn yang terbatas, seperti sumberdaya
penafsir, alat untuk menafsir, dan gudang penyimpanan barang jaminan. Oleh karena itu, tidak
semua bank mampu memfasilitasi keberadaan rahn ini, tetapi jika keberadaan rahn sangat
dibutuhkan dalam sistem pembiayaan bank, maka bank tersebut memiliki ketentuan sendiri
mengenai rahn, misalnya dalam hal barang jaminan ukurannya dibatasi karena alasan kapasitas
gudang penyimpanan barang jaminan terbatas.
Dan juga produk dari pegadaian syariah itu sendiri yang belum dikenal oleh masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Bank Dan Lembaga Keuangan Non Bank Semester 5 Terbitan Politeknik Negeri Samarinda
http://Pegadaian%20(perusahaan)%20-
%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.html
http://Pegadaian%20syariah%20%20pegadaian%20syariah%20lengkap.html
http://pegadaiansyariahlala.blogspot.com/2013/05/pegadaian-syariah-lengkap.html
http://pegadaiansyariah.com/produk-pegadaian-syaria
http://pegadaian/Mekanisme%20Kerja%20Pegadaian%20Konvensional%20dan%20Syariah.
html
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Untuk melihat potret kemiskinan di Indonesia pada tahun 1998 sampai 2014
digunakan indikator rasio Gini, distribusi pendapatan, dan garis kemiskinan, antara
masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
Sebuah Coretan
Thursday, 11 December 2014
MAKALAH TENTANG PEGADAIAN SEBAGAI LEMBAGA KEUANGAN
NON BANK
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kegiatan sehari- hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau
membayar berbagai keperluan. Dan yang menjadi masalah terkadang kebutuhan yang ingin
dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang dimilikinya. Kalau sudah demikian, mau tidak
mau kita mengurangi untuk membeli berbagai keperluan yang dianggap tidak penting, namun
untuk keperluan yang sangat penting terpaksa harus dipenuhi dengan berbagai cara seperti
meminjam dari berbagai sumber dana yang ada.
b) Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar 80% dari total dana
jangka pendek yang dihimpun)
c) Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan, utang kepada nasabah,
utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan diterioma dimuka, dan lain-lain)
d) Penerbitan obligasi
e) Sampai dengan tahun 1994, Perum Pegadaian sudah 2 (dua) kali menerbitkan obligasi yang
jangka waktunya masing-masing 5 tahun. Penerbitan pertama adalah pada tahun 1993 sebesar
Rp 25 miliardan penerbitan yang kedua kalinya adalh pada tahun 1994 juga sebesar Rp 25
miliar, sehingga sampai tahun 1994 total nilai obligasi yang telah diterbitkan adalah Rp 50
miliar.
f) Modal sendiri
3) Laba ditahan: laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak perusahaan pegadaian inio
berdiri pada masa Hindia Belanda.
2. Penggunaan Dana
Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai kegiatan
usaha Perum Pegadaian. Dana tersebut antara lain digunakan untuk hal-hal berikut:
a. Uang kas dan dana likuid lain
Perum Pegadaian memerlukan dana likuid untuk berbagai kebutuhan seperti:kewajiban yang
jatuh tempo, penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan atas dasar hukum gadai, pembayaran
pajak, dan lain-lain.
b. Pembelian dan pengadaan berbagai bentuk aktiva tetap dan inventaris
Aktiva tetap berupa tanah dan bangunan serta inventaris ini tidak secara langsung dapat
menghasilkan penerimaan bagi perum pegadaian namun sangat penting agar kegiatan
usahanya dapat dijalankan dengan baik. Aktiva tetap dan peralatan ini antara lain adalah
berupa tanah, kantor atau bangunan, computer, kendaraan, meubel, brankas, dan lain-lain.
c. Pendanaan kegiatan operasional
Kegiatan operasional Perum Pegadaian memerlukan dana yang tidak kecil. Dana ini antara
lain digunakan untuk: gaji pegawai, honor, perawatan peralatan, dan lain-lain.
d. Penyaluran dana
Pengunaan dana yang utama adalah untuk disalurkan dalam bentuk pembiayaan datas dasar
hukum gadai. Lebih dari 50% dana yang telah dihimpun oleh Perum Pegadaian tertanam
dalam bentuk aktiva ini, karena memang ini merupakan kegiatan utamanya. Penyaluran dana
ini diharapkan akan dapat menghasilkan keuntungan, meskipun tetap dimungkinkan untuk
mendapatkan penerimaan dari bunga yang dibayarkan oleh nasabah. Penerimaan inilah yang
merupakan penerimaan utama bagi Perum Pegadaian dalam menghasilkan keuntungan,
meskipun tetap ,dimungkinkan untuk mendapatkan penerimaan dari sumber yang lain seperti
investasi surat berharga dan pelelangan jaminan gadai.
e. Investasi lain
Kelebihan dana (idle fund) yang belum diperlukan untuk mendanai kegiatan operasional
maupun belum dapat disalurkan kepada masyarakat, dapat ditanamkan dalam berbagai
macam bentuk investasi jangka pendek dan menengah. Investasi ini dapat menghasilkan
penerimaan bagi Perum Pegadaian, namun penerimaan ini bukan merupakan penerimaan
utama yang diharapkan oleh Perum Pegadaian. Sebagai contoh, Perum Pegadaian dapat
memanfaatkan dananya untuk investasi dibidang property, seperti kantor dan took.
Pelaksanaan investasi ini biasanya bekerja sama dengan pihak ketiga seperti pengembang
(developer), kontraktor, dan lain-lain.
Koin emas ONH adalah emas yang berbentuk koin yang bisa digunakan untuk tujuan
persiapan dana pergi haji bagi pembelinya.
b) Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)
Krasida merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro dan kecil (dalam
rangka mengembangkan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan
melalui angsuran.
c) Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)
Kreasi merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro dan kecil dengan
konstruksi penjaminan secara fidusia (pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar
kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut
tetap dalam penguasaan pemilik benda) dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui
angsuran.
d) Kresna (Kredit Serba Guna)
Galeri 24 yaitu toko emas yang khusus merancang desain dan menjual perhiasan emas
dengan Sertifikat Jaminan sesuai karatase perhiasan emas.
b. Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara, dan batu mulia.
c. Kendaraan
e. Barang elektronik
f. Kamera, refrigerator, freezer, radio, tape recorder, video player, televise, dan lain-lain
i. Mesin-mesin
j. Tekstil
c. Barang dagangan dalam jumlah besar, karena memerlukan tempat penyimpanan sangat besar
yang tidak dimiliki oleh pegadaian.
k. Barang ilegal
Penaksiran
Pinjaman atas dasar hukum gadai mensyaratkan penyerahan barang bergerak sebagai
jaminan pada loket yang telah ditentukan pada kantor.pegadaian setempat. Mengingat
besarnya jumlah pinjamna sangat tergantung pada nilai barang yang akan digadaikan, maka
barang yang diterima dari calon peminjam terlebih dahulu harus ditaksir nilainya oleh
petugas penaksir. Petugas penaksir adalah orang-orang yang sudah mendapatkan pelatihan
khusus dan berpengalaman dalam melakukan penaksiran barang-barang yang akan
digadaikan. Pedoman dasar penaksiran telah ditetapkan oleh Perum Pegadaian agar
penaksiran atas suatu barang bergerak dapat sesuai dengan nilai sebenarnya. Pedoman
penaksiran yang dikelompokkan atas dasar jenis barang adalah sebagai berikut :
a. Barang berkantong
1) Emas
a) Petugas menaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan standar taksiran logam yang telah
ditetapkan oleh kantor pusat. Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu
disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi.
2) Permata
a) Petugas penaksir melihat standar taksiran permata yang telah ditetapkan oleh kantor pusat.
Standar ini selalu disesuaikan dengan perkembangan pasar permata yang ada.
a) Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari barang. Harga pedoman untuk
keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi.
Nilai taksiran terhadap suatu objek barang yang akan digadaikan tidak ditentukan
sebesar harga pasar, melainkan setelah dikalikan dengan presentase tertentu. Sebagai contoh,
emas yang menurut harga pasar adalah senilai Rp 100.00, nilai taksirannya tidak sebesar Rp
100.000. Nilai taksiran emas tersebut adalah sebesar Rp 88.000. angka pengali sebesar 88%
ditentukan oleh Perum Pegadaian, dan angka ini bukanlah angka baku yang tetap sepanjang
masa, dengan kata lain angka ini bisa mengalami perubahan. Perum pegadaian sudah
menetapkan pengali untuk berlian adalah 45%, angka pengali untuk tekstil adalah 83%, dan
seterusnya. Nilai taksiran inilah yang dijadikan acuan untuk menentukan besarnya pinjaman
yang akan diberikan kepada nasabah.
Pemberian Pinjaman
Nilai taksiran atas barang yang akan digadaikan tidak sama dengan besarnya pinjaman
yang diberikan. Setelah itu ditentukan, maka petugas menentukan jumlah uang pinjaman
yang dapat diberikan. Penentuan jumlah uang pinjaman ini juga berdasarkan persentase
tertentu terhadap nilai taksiran, dan presentase ini juga telah ditentukan oleh Perum
Pegadaian berdasarkan golongan yang besarnya berkisar antara 80-90%.
Pelunasan
Sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan pada waktu pemberian pinjaman,
nasabah mempunyai kewajiban melakukan pelunasan pinjaman yang telah diterima. Pada
dasarnya nasabah dapat melunasi kewajibannya setiap saat tanpa harus menunggu waktu
jatuh tempo. Pelunasan pinjaman beserta sewa modalnya (bunga) dibayarkan langsung ke
kasir disertai surat gadai. Setelah adanya pelunasan atau penebusan yang disertai dengan
pemenuhan kewajiban nasabah yang lain, nasabah dapat mengambil kembali barang yang
digadaikan.
Pelelangan
Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan dilakukan oleh Perum
Pegadaian pada saat yang telah ditentukan dimuka apabila terjadi hal-hal berikut:
1) Pada saat masa habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus barang yang digadaikan
dan membayar kewajiban lainnya karena berbagai alasan, dan
2) Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak memperpanjang batas waktu
pinjamannya karena berbagai alasan
Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan untuk melunasi seluruh
kewajiban nasabah kepada Perum pegadaian yang terdiri dari :
1) Pokok pinjaman
3) Biaya lelang
Apabila barang yang digadaikan tidak laku dilelang atau terjual dengan harga yang
lebih rendah daripada nilai taksiran yang telah dilakukan pada wal pemberian pinjaman
kepada nasabah yang bersangkutan, maka barang yang tidak laku dilelang tersebut dibeli oleh
negara dan kerugian yang timbul ditanggung oleh perum pegadaian.
1. Bagi Nasabah
Manfaat utama yang diperoleh oleh nasabah yang meminjam dari Perum Pegadaian
adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang
lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan. Disamping itu,
mengingat jasa yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, maka
nasabah juga dapat memperoleh manfaat antara lain:
a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah berpengalaman
dan dapat dipercaya.
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya.
Manfaat yang diharapkan dari Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan kepada
nasabahnya adalah:
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam dana.
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah memperoleh jasa
tertentu dari Perum Pegadaian.
c. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak
dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada masyarakat yang memerlukan
dana dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana.
d. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh oleh Perum
Pegadaian digunakan untuk:
1) Dana pembangunan semesta (55%)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut.
1. Perum Pegadaian adalah suatu lembaga keuangan non bank yang memusatkan kegiatan
usahanya di bidang penyaluran kredit dengan menggunakan system gadai, dalam upaya untuk
membantu menunjang kestabilan perekonomian pemerintah dan
mensejahterakan kehidupan masyarakat terutama masyarakat dengan golongan ekonomi
menengah kebawah.
2. Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan
BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem
gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
3. Pegadaian tentunya memiliki kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan keuangan
4. Pegadaian sebagai lembaga pengkreditan milik pemerintah tentunya mempunyai kelebihan
maupun kekurangan dibandingkan dengan bank
5. Banyak manfaat yang diperoleh dengan adanya pegadaian baik bagi nasabah maupun bagi
pegadaian itu sendiri
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. 2006.
Sholikul Hadi, Muhammad, Pegadaian Syariah, Salemba Diniyah, 2003.
3. Media Elektronik
1.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya
bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa
membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-
orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati,
karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa
saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di
internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini
bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman
tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48
jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya
akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa
stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email:
(Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika
memenuhi persyaratan.
Reply
2.
Reply
3.
Ini luar biasa saat saya mengira semua telah selesai dengan saya Ibu Iskandar datang
untuk menyelamatkan saya. Saya sangat berhutang sejauh orang-orang yang saya
pinjam uang dari geng melawan saya dan kemudian membuat saya ditangkap sebagai
akibat dari hutang saya. ditahan selama berbulan-bulan maka masa rahmat diberikan
kepada saya saat saya dipulangkan dan dibebaskan untuk pergi dan mencari uang
untuk membayar semua hutang yang saya terima sehingga saya diberitahu bahwa ada
beberapa kreditur sah online sehingga saya harus mencari Karena melalui blog saya
berualang kali tertipu tapi ketika saya menemukan Ibu Iskandar CEO ISKANDAR
LESTARI LOAN FIRM, Tuhan mengarahkAan saya ke iklannya melalui blog karena
daya tarik saya terhadapnya adalah benar-benar mukjizat mungkin karena Tuhan telah
melihat bahwa saya memiliki banyak menderita karena itulah dia mengarahkan saya
kepadanya. Jadi saya menerapkannya dengan antusias setelah beberapa jam pinjaman
saya disetujui oleh Dewan dan dalam dua hari saya dikreditkan dengana jumlah pasti
yang saya berikaan untuk semua ini tanpa jaminan tambahan Kredit Tanpa Agunan
(KTA) sama seperti saya berbicara dengan Anda sekarang saya telah dapat
menghapus semua hutang saya dan sekarang saya memiliki supermarket sendiri, saya
tidak memerlukan bantuan orang lain sebelum saya memberi makan atau mengambil
keuangan apa pun keputusan saya tidak punya urusan dengan Polisi lagi saya
sekarang adalah wanita merdeka. Anda ingin mengalami kemandirian finansial seperti
saya silahkan hubungi Ibu melalui BBM-nya: {D8980E0B} atau melalui email
perusahaan: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com) Anda tidak dapat
memperdebatkan fakta bahwa di dunia kesulitan ini Anda memerlukan seseorang
untuk membantu Anda mengatasi gejolak keuangan dalam hidup Anda dengan satu
atau lain cara, jadi saya memberi Anda mandat untuk mencoba dan menghubungi Ibu
Iskandar di alamat di atas sehingga bisa mengatasi kemerosotan keuangan dalam
hidup Anda. Anda bisa menghubungi saya melalui email berikut:
(anggaannisa1979@gmail.com)) selalu bersikap positif dengan Ibu Iskandar dia akan
melihat Anda melalui semua tantangan finansial Anda dan kemudian memberi Anda
sebuah tampilan baru finansial.
TESTIMONI OLEH
Penerima Manfaat: Angga Annisa
Email: {anggaannisa1979@gmail.com}
Reply
4.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah
dibodohi oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan
sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman
yang sangat andal bernama ibu Theresa, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan
dari USD100.000 dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau tekanan dan
tingkat bunganya hanya 2%,
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan
bahwa jumlah yang saya ajukan, dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa
penundaan.
Karena saya berjanji akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan
pinjaman dengan mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam
bentuk apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata:
theresaloancompany@gmail.com dan dengan rahmat Tuhan ia tidak akan
mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda patuh.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: feyzilfatma@gmail.com dan Sety
diperkenalkan dan berbicara tentang Ny. Theresa, dia juga mendapat pinjaman baru
dari Ny. Theresa, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email:
martinimarais1986@gmail.com sekarang, yang akan saya lakukan adalah mencoba
memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening mereka
setiap bulan.
Reply
5.
Nama saya fatma. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua
pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana,
mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan
mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka iseng, karena mereka
kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi atau biaya garansi dan biaya
transfer, jadi berhati-hatilah dengan perusahaan pinjaman mereka yang curang.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah
dibodohi oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan
sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman
yang sangat andal bernama ibu Theresa, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan
dari USD100.000 dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau tekanan dan
tingkat bunganya hanya 2%,
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan
bahwa jumlah yang saya ajukan, dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa
penundaan.
Karena saya berjanji akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan
pinjaman dengan mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam
bentuk apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata:
theresaloancompany@gmail.com dan dengan rahmat Tuhan ia tidak akan
mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda patuh.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: feyzilfatma@gmail.com dan Sety
diperkenalkan dan berbicara tentang Ny. Theresa, dia juga mendapat pinjaman baru
dari Ny. Theresa, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email:
martinimarais1986@gmail.com sekarang, yang akan saya lakukan adalah mencoba
memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening mereka
setiap bulan.
Reply
6.
Saya ingin memberikan semua kemuliaan kepada Allah SWT untuk apa yang Dia
gunakan Bunda Rossa lakukan dalam hidup saya, nama saya Mira Binti Muhammad
dari kota bandung di Indonesia, saya seorang janda dengan 2 anak, suami saya
meninggal dalam kecelakaan mobil dan Sejak saat itu hidup menjadi sangat kejam
bagi saya dan keluarga saya dan saya telah berusaha beberapa kali untuk mendapatkan
pinjaman dari bank-bank di Indonesia dan saya ditolak dan ditolak karena saya tidak
memiliki jaminan dan tidak bisa mendapatkan pinjaman dari bank dan saya sangat
sedih
Pada hari yang penuh pengabdian ini ketika saya pergi melalui internet, saya melihat
kesaksian ibu Annisa bekerja tentang bagaimana dia mendapatkan pinjaman dari Ny.
Rossa dan saya menghubunginya untuk bertanya tentang ibu perusahaan pinjaman
Rossa dan seberapa benar pinjaman dari ibu Rossa dan dia mengatakan kepada saya
itu benar dan saya menghubungi Ibu Rossa dan setelah mengajukan permohonan
pinjaman saya dan pinjaman saya diproses dan disetujui dan dalam waktu 24 jam saya
mendapatkan uang pinjaman saya di rekening bank saya dan ketika saya memeriksa
akun saya, uang pinjaman saya masih utuh dan saya sangat senang dan saya telah
berjanji bahwa saya akan membantu untuk bersaksi kepada orang lain tentang
perusahaan pinjaman ibu rossa, jadi saya ingin menggunakan media ini untuk
menyarankan siapa pun yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Rossa
melalui email: rossastanleyloancompany@gmail.com dan Anda Dapat juga hubungi
saya melalui email saya: mirabintimuhammed@gmail.com untuk informasi serta
teman-teman saya Annisa Barkarya melalui email: annisaberkarya@gmail.com
Reply
7.
Saya ingin memberikan semua kemuliaan kepada Allah SWT untuk apa yang Dia
gunakan Bunda Rossa lakukan dalam hidup saya, nama saya Mira Binti Muhammad
dari kota bandung di Indonesia, saya seorang janda dengan 2 anak, suami saya
meninggal dalam kecelakaan mobil dan Sejak saat itu hidup menjadi sangat kejam
bagi saya dan keluarga saya dan saya telah berusaha beberapa kali untuk mendapatkan
pinjaman dari bank-bank di Indonesia dan saya ditolak dan ditolak karena saya tidak
memiliki jaminan dan tidak bisa mendapatkan pinjaman dari bank dan saya sangat
sedih
Pada hari yang penuh pengabdian ini ketika saya pergi melalui internet, saya melihat
kesaksian ibu Annisa bekerja tentang bagaimana dia mendapatkan pinjaman dari Ny.
Rossa dan saya menghubunginya untuk bertanya tentang ibu perusahaan pinjaman
Rossa dan seberapa benar pinjaman dari ibu Rossa dan dia mengatakan kepada saya
itu benar dan saya menghubungi Ibu Rossa dan setelah mengajukan permohonan
pinjaman saya dan pinjaman saya diproses dan disetujui dan dalam waktu 24 jam saya
mendapatkan uang pinjaman saya di rekening bank saya dan ketika saya memeriksa
akun saya, uang pinjaman saya masih utuh dan saya sangat senang dan saya telah
berjanji bahwa saya akan membantu untuk bersaksi kepada orang lain tentang
perusahaan pinjaman ibu rossa, jadi saya ingin menggunakan media ini untuk
menyarankan siapa pun yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Rossa
melalui email: rossastanleyloancompany@gmail.com dan Anda Dapat juga hubungi
saya melalui email saya: mirabintimuhammed@gmail.com untuk informasi serta
teman-teman saya Annisa Barkarya melalui email: annisaberkarya@gmail.com
Reply
8.