Anda di halaman 1dari 9

Training PA PMK UP 2010

Oleh Febyan MIrag Molle, S.Si.

PENYELIDIKAN ALKITAB secara INDUKTIF

Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.


(Mazmur 119:18)

I. Mengapa Kita Harus Mempelajari Alkitab


1. Allah memerintahkan umat-Nya untuk mempelajari firman-Nya (Ul. 6:4-9; 2 Tim 3:14-17).
2. Fungsi Alkitab yang sangat esensial bagi murid Kristus:
 Membawa manusia pada keselamatan (Ro 10:13-14)
 Makanan rohani (Luk 4:4; Yoh 4:34)
 Petunjuk Allah untuk menjalani kehidupan (Mzm 119:105)
 Senjata rohani orang Kristen (Luk 4:4, 8, 12; Efe 6:17)
 Dasar teologia orang Kristen
 Dasar pengajaran dalam jemaat Allah
 Dasar pengharapan orang Kristen
 Wahyu Allah tentang rencana-Nya bagi jemaat-Nya dan dunia (Mat 28:16-20; Efe 1:3-
23)

Spesial bagi PMK:


Alat kasih karunia utama untuk menghasilkan murid Kristus, sesuai dengan visi
dan misi PMK.

II. Mengapa Kita Perlu Menafsirkan Alkitab dengan Teliti dan Benar
1. Sifat dasar pembaca (the nature of reader): pembaca adalah seorang penafsir.
2. Sifat dasar Alkitab (the nature of Scripture): Ilahi dan manusiawi.

Apa itu PENYELIDIKAN ALKITAB?


Berdasarkan 2 faktor di atas, Penyelidikan Alkitab dapat didefinisikan sebagai suatu studi Alkitab yang
sistematis dan teliti, guna menemukan arti mula-mula yang dimaksudkan oleh penulis bagi pembacanya yang
mula-mula (melakukan Eksegesis), dan kemudian, berdasarkan arti mula-mula itu, mencari relevansi dan
penerapannya bagi pembaca masa kini (melakukan Hermeneutik).

Alat-alat Bantu yang Diperlukan:


1. Alkitab terjemahan lain (Alkitab BIS, Bahasa Daerah, NIV, NKJV, RSV,
NASB, dll)
2. Alkitab Interlinier
3. Konkordansi dan Leksikon
4. Kamus Alkitab (Ensiklopedi, Handbook, dll.)
5. Peta Alkitab
6. Pengantar dan Tafsiran yang baik
7. Software Alkitab (bisa juga BIBLE STUDY TOOLS di website)

1
Training PA PMK UP 2010
Oleh Febyan MIrag Molle, S.Si.

III. Metode Induktif


Metode Induktif adalah metode menggali Alkitab dengan menjadikan data-data yang disajikan oleh Alkitab
sebagai dasar untuk menyimpulkan pesan (ajaran) Alkitab.

Metode ini menggunakan 3 langkah pokok:


1) Observasi: menemukan apa saja yang dikatakan Alkitab (what the Bible says)
2) Interpretasi: mengerti maksud Alkitab bagi pembaca mula-mula (what the Bible means to the
original readers).
3) Aplikasi: mengerti maksud Alkitab bagiku dan apa penerapan konkritnya (what the Bible means
to me).

Langkah-Langkah Penggalian
1) Pendekatan Kitab
 Sebelum menggali suatu perikop yang kita PA-kan, perlu terlebih dahulu melakukan
PENDEKATAN KITAB, yaitu mempelajari kitab dari perikop tersebut, guna mendapatkan
gambaran dan pemahaman menyeluruh akan kitab itu, supaya nanti dapat menafsirkan
perikop secara tepat (kontekstual).

 Ini dilakukan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan Siapa, Di mana, Kapan, Apa,


Mengapa dan Bagaimana [ 5 W + 1 H; Who, Where, When, What, Why, How].

 Dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan tersebut, bacalah seluruh kitab dan carilah:


a) Siapa penulis kitab, siapa penerimanya, dan siapa tokoh penting yang terlibat; termasuk
apa hubungan mereka satu dengan lainnya, serta kondisi dan kebutuhannya.

b) Di mana dan kapan kitab itu di tulis, di mana penerima tinggal, dan bagaimana kondisi
tempat tersebut.

c) Apa saja topik-topik yang muncul dan masalah-masalah yang dibahas, baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam kitab tersebut.

d) Mengapa kitab tersebut ditulis; apa yang menjadi kebutuhan (permasalahan)


penerimanya, dan apa yang menjadi tujuan penulis berkaitan dengan hal tersebut..

e) Bagaimana penulis berusaha merealisasikan tujuannya lewat apa yang ditulisnya.

 Untuk mendapatkan data-data yang tidak langsung ada dalam kitab tetapi kita perlukan untuk
dapat menafsirkan perikop secara kontekstual, gunakanlah alat-alat bantu yang baik, seperti
misalnya: Ensiklopedi Alkitab, Intisari Alkitab Perjanjian Lama/Perjanjian Baru, Study Bible,
dll.

Latihan Pendekatan KItab:


Lakukan pendekatan kitab terhadap kitab Filemon; gunakan lembar kerja yang tersedia di halaman
5.

2
Training PA PMK UP 2010
Oleh Febyan MIrag Molle, S.Si.

2) Penggalian Perikop secara Induktif


Untuk mendapatkan hasil yang baik kita harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat pada
perikop untuk bisa mengumpulkan data-data secara lengkap dan menyimpulkannya dengan tepat.
Dalam mem-PA-kan perikop secara Induktif, ada 3 langkah yang harus ditempuh secara berurutan:

1. Observasi
 Proses meneliti dengan seksama bagian-bagian yang menyusun keseluruhan perikop.

 Ini kita lakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat pada tiap bagian
perikop, sehingga kita bisa mengetahui secara rinci tiap bagian yang menyusun
keseluruhan perikop itu.
Ini bisa disamakan dengan mengamati kepingan-kepingan puzzle satu per satu, sebelum
kita menyusunnya pada tempat yang tepat agar gambar puzzle dapat terbentuk dengan
sempurna.

 Pertanyaan dasar yang biasa digunakan adalah Siapa, Di mana, Kapan, Apa, Mengapa
dan Bagaimana [ 5 W + 1 H; Who, Where, When, What, Why, How]. Dan kita bisa
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan dasar ini untuk mendapatkan data yang lebih
rinci.

 Bila masih ada data yang dibutuhkan, dan tidak lagi bisa di dapat dari perikop, carilah
dari hasil Pendekatan Kitab (Latar Belakang Kitab).

 Hal penting untuk kita ingat selalu:


a) Pengamatan yang teliti terhadap fakta-fakta adalah dasar untuk dapat membangun
interpretasi dan aplikasi yang akurat dari perikop yang kita PA-kan.

b) Semakin banyak waktu yang kita pakai untuk mengamati perikop, membacanya lagi
dan membacanya lagi berkali-kali, maka PA kita akan makin kaya dengan hasil yang
baik dan berguna.

2. Interpretasi
 Proses penyatuan setiap bagian, yang telah kita amati dalam proses observasi, menjadi
satu kesatuan; menjadi gambaran yang utuh akan apa yang disampaikan penulis kepada
penerimanya. Ini seperti menyatukan semua kepingan-kepingan puzzle, tanpa terkecuali,
pada tempatnya masing-masing, sehingga terbentuklahlah gambar yang lengkap dan
sempurna.

 Ini kita lakukan dengan menyimpulkan semua fakta-fakta yang kita dapat dari observasi,
menjadi satu kesimpulan tentang pesan/ajaran yang hendak disampaikan penulis kepada
pembaca.

 Kunci untuk mendapatkan interpretasi yang baik adalah mendapatkan semua data
selengkap dan serinci mungkin, dan kemudian menyusun serta menyimpulkannya dengan
tepat.

3. Aplikasi
 Mencari relevansi antara pesan/ajaran yang didapat dari proses interpretasi dengan
kehidupan kita saat ini serta penerapannya dalam hidup kita saat ini sehari-hari.

3
Training PA PMK UP 2010
Oleh Febyan MIrag Molle, S.Si.

 Aplikasi merupakan tujuan dari PA. Tidak cukup bagi kita untuk memahami perikop
(hanya sampai interpretasi saja); Allah ingin kita diubahkan oleh Fiman-Nya itu.
Ingat bahwa Alkitab diberikan “untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap
manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Tim 3:16-17).

 Dalam langkah terakhir dari proses induktif ini, kita berpindah dari konteks aslinya ke
konteks kita di masa kini, berusaha mencari bagaimana hasil interpretasi kita
mempengaruhi sikap dan tindakan kita.

 Dalam 2 langkah pertama, yaitu observasi dan interpretasi, kita mempelajari perikop;
dalam aplikasi, perikop yang mempelajari kita.

 Aplikasi harus kita buat sespesifik mungkin, supaya kita benar-benar tahu apa yang harus
kita lakukan dan terdorong melakukannya serta bisa mengevaluasi dengan mudah apakah
kita sudah melakukannya atau belum. Untuk membuat aplikasi yang spesifik, kita juga
bisa menggunakan pertanyaan-pertanyaan dasar Indukti, yaitu Apa yang harus saya
lakukan? Bagaimana saya melakukannya? Di mana dan kapan saya harus melakukannya?
Kepada siapa saya harus melakukannya?

Contoh bagaimana menggali perikop secara indukti: lihat lampiran 2

Latihan: PA-kan .........


Tugas: PA-kan ..........

Perlihatkanlah kepadaku, ya TUHAN, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu,


aku hendak memegangnya sampai saat terakhir.
(Psalm 119:33)

 Febyan Mirag Molle


Butuh Bantuan dalam hal PA? Hubungi:
081310586818 atau e-mail feby30januari73@yahoo.com

4
Training PA PMK UP 2010
Oleh Febyan MIrag Molle, S.Si.

Lampiran 1
Lembar Kerja Pendekatan Kitab Filemon

1. Siapa?
a) Penulis
 Siapa :
 Kondisi :
 Hubungan dengan penerima :
 Hubungan dengan tokoh-tokoh lain :

b) Penerima
 Siapa :
 Kondisi :
 Hubungan dengan penulis :
 Hubungan dengan tokoh-tokoh lain :

c) Tokoh-tokoh lain
 Siapa :
 Kondisi :
 Hubungan dengan penulis :
 Hubungan dengan penerima :
 Hubungan dengan tokoh-tokoh lain :

2. Di mana dan kapan?


a) Penulis
 Di mana dia berada atau tinggal:

 Kapan dia menulis atau menyampaikan pesan/ceritanya:

b) Penerima
 Di mana dia berada atau tinggal:

 Kondisi lingkungan
(geografis, politik, sosial, budaya, ekonomi, dll.) :

3. Apa?
a) Topik-topik yang muncul:

b) Kebutuhan (masalah) apa yg ada pada penerima:

4. Mengapa?
……………….….menuliskan…………untuk………..dengan tujuan……………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….

5. Bagaimana? (kerangka atau garis besar kitab)


Lampiran 2 Contoh Penggalian Perikop

5
Training PA PMK UP 2010
Oleh Febyan MIrag Molle, S.Si.

Filemon 1:4-7
Observasi
 Apa yang dilakukan Paulus setiap kali mengingat Filemon dalam doanya?
Mengucap syukur kepada Allah (ayat 4).

 Mengapa Paulus mengucap syukur kepada Allah setiap kali mengingat Filemon dalam doanya?
Karena Paulus mendengar tentang kasih Filemon kepada semua orang kudus dan tentang iman
Filemon kepada Tuhan Yesus (ayat 5).

 Apa tujuan doa Paulus untuk Filemon?


Agar persekutuan Filemon di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan yang baik di antara
mereka untuk Kristus (ayat 6).

 Apa yang diperoleh Paulus dari kasih Filemon? Kegembiraan besar dan kekuatan (ayat 7a).
Mengapa? Sebab Filemon telah menghiburkan hati orang-orang kudus (ayat 7b).

 Mengapa Paulus mengutarakan semua hal itu kepada Filemon? Tampaknya berkaitan dengan
permintaan yang akan diajukan Paulus kepada Filemon, yaitu menerima Onesimus berdasarkan
kaih kepada saudara seiman. Mungkin sekali Paulus hendak mengingatkan bahwa selama ini
Filemon telah berlaku benar yaitu mengasihi saudara-saudara seiman, kini ia diminta untuk
melakukannya pada Onesimus.

Catatatan:
Pertanyaan-pertanyaan di atas hanyalah contoh yang sederhana, yang dibuat agar mudah mendapatkan gambaran bagaimana
obsevasi dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut masih dapat dikembangkan lagi., sehingga bisa mendapatkan jawaban baik
dari perikop atau pun hasil pendekatan kitab.

Interpretasi
Dari obsevasi di atas, kita mendapatkan data-data berupa:
1) Paulus mengucap syukur setiap kali mengingat Filemon dalam doanya.
2) Hal itu karena Paulus mendengar kasih Filemon kepada semua orang kudus dan imannya kepada Tuhan
Yesus.
3) Paulus berdoa agar persekutuan Filemon di dalam iman turut mengerjakan yang baik di antara mereka
untuk Kristus.
4) Paulus memperoleh kegembiraan besar dan kekuatan dari kasih Filemon yang telah menghibur hati
orang-orang kudus.
5) Paulus hendak mengingatkan Filemon untuk terus menunjukkan kasih kepada saudara seiman dengan
menerima kembali Onesimus.

Kalau disimpulkan hasilnya:


Mendengar kasih Filemon kepada semua orang kudus dan imannya kepada Tuhan, Paulus bersyukur tiap kali
mengingat Filemon dalam doanya, juga mendapat kegembiraan besar dan kekuatan, serta berdoa supaya
persekutuan Filemon di dalam iman mengerjakan yang baik di antara mereka untuk Kristus. Dan ia secara tidak
langsung hendak mengingatkan Filemon untuk terus menunjukkan kasih itu, tanpa terkecuali kepada Onesimus.

Aplikasi
Dari hasil interpretasi, aplikasi-aplikasi yang dapat saya ambil adalah:
 Bersyukur, bergembira dan menjadikannya sebagai kekuatan, ketika mendengar kasih dan iman dari jemaat
yang saya layani.
 Sebagai anggota jemaat, saya akan menunjukkan kasih kepada anggota jemaat yang lain,
yaitu…..berupa…..di…..pada waktu……
 Saya akan mengadakan waktu doa secara khusus setiap….jam….untuk…….agar imannya kepada Tuhan
memberikan buah berupa…..

6
Training PA PMK UP 2010
Oleh Febyan MIrag Molle, S.Si.

Lampiran 1
Lembar Kerja Pendekatan Kitab Filemon

1. Siapa?
a) Penulis
 Siapa : rasul Paulus (ay.1).
 Kondisi : Dipenjara (ay.1); sudah tua (ay.9).
 Hubungan dengan penerima : Rekan sekerja (ay.1); orang yg membuat Filemon
mengenal Tuhan (ay.19).
 Hubungan dengan tokoh-tokoh lain : Bapa rohani Onesimus (ay.10).

b) Penerima
 Siapa : Filemon (ay.1).
 Kondisi : terkenal akan kasihnya kpd saudara seiman (ay.5-7)
 Hubungan dgn penulis: Rekan sekerja (ay.1); orang yg ditolong Paulus mengenal Tuhan
(ay.19).
 Hubungan dGn tokoh-tokoh lain: Tuan dari Onesimus (ay.16); saudara seiman (ay.16).

c) Tokoh-tokoh lain
 Siapa: Onesimus (ay.10).
 Kondisi: telah menjadi anak rohani Paulus (ay.10); dahulu “tidak berguna” bagi Filemon,
sekarang sangat berguna bagi Paulus (ay.11).
 Hubungan dengan penulis: anak rohani (ay.10).
 Hubungan dng penerima: budak Filemon, tetapi sekarang juga telah menjadi saudara
seiman (ay.16).
 Hubungan dng tokoh-tokoh lain:

6. Di mana dan kapan?


a) Penulis
 Di mana dia berada/tinggal: di penjara, di roma (merupakan pemenjaraan I di Roma).
 Kapan dia menulis atau menyampaikan pesan/ceritanya:

b) Penerima
 Di mana dia berada/tinggal: di Kolose (melihat nama-nama yg berada di bagian akhir
Kolose tercantum di kitab Filemon ini).
 Kondisi lingkungan (geografis, politik, sosial, budaya, ekonomi, dll.) :
Saat itu masih berlaku perbudakan.

7. Apa?
a) Topik-topik yang muncul: Kasih kepada saudara seiman (ay.5,7,9,16).
b) Kebutuhan (masalah) apa yg ada pada penerima:
Onesimus telah menjadi “tidak berguna”, yaitu mencuri dan melarikan diri dari Filemon.
Sebagai Tuannya, Filemon berhak menghukum Onesimus. Tetapi karena Onesimus telah
bertobat dan itu berarti telah menjadi saudara seiman Filemon, maka Filemon harus
menerimanya, bukan lagi sebagai hanya seorang budak, melainkan juga saudara seiman yg
harus dikasihi.

7
Training PA PMK UP 2010
Oleh Febyan MIrag Molle, S.Si.

8. Mengapa?
Paulusa menuliskan surat Filemon untuk Filemon dengan tujuan meminta Filemon untuk
menerima Onesimus, bukan lagi sebagai seorang budak, melainkan sebagai saudara seiman, melainkan
juga sebagai saudara seiman yg harus dikasihi.

9. Bagaimana? (kerangka atau garis besar kitab)


(1). Salam (ay.1-3).
(2). Ucapan Syukur dan doa atas kasih Filemon kepada saudara seiman(ay.4-7).
(3). Permintaan untuk menerima kembali Onesimus (ay.8-22).
(4). Salam dan berkat (ay.23-25).

8
Training PA PMK UP 2010
Oleh Febyan MIrag Molle, S.Si.

Kondisi orang Israel di zaman nabi Maleakhi:


 Sedang jatuh dalam berbagai macam dosa, dan akan mengalami penghukuman Tuhan
sebagai konsekuensinya .

 Sedang mengalami kemarau, serangan hama dan paceklik (3:10-11); ini merupakan
akibat mereka tidak memberikan persepuluhan.

 Sudah pulang dari pembuangan dan sudah berhasil membangun kembali, termasuk hal-
hal utama yaitu Bait Allah & Tembok Yerusalem.

 Tetapi masih merupakan jajahan Persia.

 Kecewa karena melihat banyak nubuat yg belum tergenapi.

Anda mungkin juga menyukai