Mengapa Kita Harus Mempelajari Alkitab? 1. Allah memerintahkan umat-Nya untuk mempelajari Firman-Nya (Ul 6:4-9; 2 Tim 3:14:17) 2. Fungsi Alkitab yang sangat esensial bagi murid Kristus: Membawa manusia pada keselamatan (Rom 10:13-14) Makanan Rohani (Luk 4:4; Yoh 3:4) Petunjuk Allah untuk menjalani kehidupan (Mzm 119:105) Senjata rohani orang Kristen (Luk 4:4,8,12; Ef 6:17) Dasar teologia orang Kristen Dasar pengajaran dalam jemaat Allah Dasar pengharapan orang Kristen Wahyu Allah tentang rencana-Nya bagi jemaat-Nya dan dunia (Mat 28:16-20; Ef 1:3-23) Mengapa Kita Perlu Menafsirkan Alkitab dengan Teliti dan Benar? 1. Sifat dasar pembaca (the nature of reader): pembaca adalah seorang penafsir 2. Sifat dasar Alkitab (the nature of Scripture): Ilahi dan manusiawi Apa Itu Penyelidikan/Pendalaman Alkitab (PA)? Berdasarkan 2 faktor di atas, Pendalaman Alkitab dapat didefinisikan sebagai suatu studi Alkitab yang sistematis dan teliti
guna menemukan arti mula-mula yang dimaksudkan oleh penulis bagi pembacanya yang mula-mula (melakukan Eksegesis), dan kemudian berdasarkan arti mula-mula itu, mencari relevansi dan penerapannya bagi pembaca masa kini (melakukan Hermeneutik).
Alat-alat Bantu yang Diperlukan: 1. Alkitab terjemahan lain (Alkitab BIS, Bahasa Daerah, NIV, NKJV, RSV, NASB, dll) 2. Alkitab Interlinier 3. Konkordansi dan Leksikon 4. Kamus Alkitab (Ensiklopedi, Handbook, dll) 5. Peta Alkitab F.A.M.S Logos.Information.Technology.Education (L.I.T.E) Halaman 1
disajikan oleh Alkitab sebagai dasar untuk menyimpulkan pesan (ajaran) Alkitab.
Metode ini menggunakan 3 langkah pokok: 1. Observasi : menemukan apa saja yang dikatakan Alkitab (what the Bible says) 2. Interpretasi : mengerti maksud Alkitab bagi pembaca mula-mula (what the Bible
Halaman 2
a) Observasi Proses meneliti dengan seksama bagian-bagian yang menyusun keseluruhan perikop Ini kita lakukan dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang tepat pada tiap bagian perikop itu. Ini bisa disamakan dengan mengamati kepingan puzzle per satu, sebelum kita menyusunnya pada tempat yang tepat agar puzzle dapat terbentuk dengan sempurna. Pertanyaan dasar yang biasa digunakan adalah Siapa, Di mana, Kapan, Apa, Mengapa, dan Bagaimana (5W + 1H; Who, Where, When, What, Why, How). Kita bisa mengembangkan pertanyaan-pertanyaan dasar ini untuk mendapatkan data yang lebih rinci. Bila masih ada data yang dibutuhkan, dan tidak bisa lagi didapat dari perikop, carilah hasil pendekatan kitab (Latar Belakang Kitab) Hal penting untuk kita ingat selalu: i) Pengamatan yang teliti terhadap fakta-fakta adalah dasar untuk dapat membangun interpretasi dan aplikasi yang akurat dari perikop yang kita PA-kan ii) Semakin banyak waktu yang kita pakai untuk mengamati perikop, membacanya lagi dan lagi berkali-kali, maka PA kita akan makin kaya dengan hasil yang baik dan berguna.
b) Interpretasi
Proses penyatuan setiap bagian yang telah kita amati dalam proses observasi, menjadi suatu kesatuan, menjadi gambaran yang utuh akan apa yang disampaikan penulis kepada penerimanya. Ini seperti menyatukan semua kepingan-kepingan puzzle tanpa terkecuali, pada tempatnya masing-masing, sehingga terbentuklah gambar yang lengkap dan sempurna. Ini kita lakukan dengan menyimpulkan semua fakta-fakta yang kita dapat dari observasi, menjadi satu kesimpulan tentang pesan/ajaran yang hendak disampaikan penulis kepada pembaca. Kunci untuk mendapatkan interpretasi yang baik adalah mendapatkan semua data selengkap dan serinci mungkin, dan kemudian menyusun serta menyimpulkannya dengan tepat.
Halaman 3
Perlihatkan kepadaku, ya Tuhan, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir - Mazmur 119:36-
Halaman 4
: : : :
: : : :
: : : :
b) Penerima Di mana dia berada/tinggal? Kondisi lingkungan (geografis, politik, sosial, budaya, ekonomi, dll.)?
3. Apa (What) a) Topik-topik yang muncul ? b) Kebutuhan (masalah) apa yang ada pada penerima?
Halaman 5
4. Mengapa (Why)
Halaman 6
kepada Filemon, yaitu menerima Onesimus berdasarkan kasih kepada saudara seiman. Mungkin sekali Paulus hendak mengingatkan bahwa selama ini Filemon telah berlaku benar yaitu mengasihi saudara-saudara seiman, kini ia diminta untuk melakukannya pada Onesimus.
CATATAN: Pertanyaan di atas hanyalah contoh yang sederhana, yang dibuat agar mudah mendapatkan gambaran bagaimana observasi dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut masih dapat dikembangkan lagi, sehingga bisa mendapatkan jawaban baik dari perikop ataupun hasil pendekatan Kitab. INTERPRETASI Dari observasi di atas, kita mendapatkan data-data berupa: 1. Paulus mengucap syukur setiap kali mengingat Filemon dalam doanya. 2. Hal itu karena Paulus mendengar kasih Filemon kepada semua orang kudus dan imannya kepada Tuhan Yesus. 3. Paulus berdoa agar persekutuan Filemon di dalam turut mengerjakan yang baik di antara mereka untuk Kristus. 4. Paulus memperoleh kegembiraan besar dan kekuatan dari kasih Filemon yang telah menghibur hati orang-orang kudus. 5. Paulus hendak mengingatkan Filemon untuk terus menunjukkan kasih kepada saudara seiman dengan meneriman kembali Onesimus.
Halaman 7
Halaman 8
: Rasul Paulus (ayat 1) : Dipenjara (ayat 1), sudah tua (ayat 9) : Rekan sekerja (ayat 1), membuat Filemon mengenal Tuhan Hubungan dengan tokoh-tokoh lain : Bapa Rohani Onesimus (ayat 10)
: Rekan sekerja (ayat 1), Orang yang ditolong Paulus mengenal Tuhan (ayat 19) Hubungan dengan tokoh-tokoh lain : Tuan dari Onesimus, saudara seiman (ayat 16)
f) Tokoh-tokoh lain Siapa : Onesimus (ayat 10) Kondisi : Telah menjadi anak rohani Paulus (ayat 10), dahulu tidak berguna, bagi Filemon sekarang menjadi sangat berguna bagi Paulus (ayat 11). Hubungan dengan penulis : Anak rohani (ayat 10) Hubungan dengan penerima : Budak Filemon, tetapi sekarang juga telah menjadi saudara seiman (ayat 16) Hubungan dengan tokoh-tokoh lain : 2. Di mana dan kapan (Where and When) c) Penulis Di mana dia berada/tinggal?
Kolose (melihat nama-nama yang berada di bagian akhir Kolose tercantum di kitab Filemon ini)
Kondisi lingkungan (geografis, politik, sosial, budaya, ekonomi, dll.)? Halaman 9
Onesimus telah menjadi tidak berguna, yaitu mencuri dan melarikan diri dari Filemon. Sebagai Tuannya, Filemon berhak menghukum Onesimus. Tetapi karena Onesimus telah bertobat dan itu berarti telah menjadi saudara seiman Filemon, maka Filemon harus menerimanya, bukan lagi sebagai hanya seorang budak, melainkan juga saudara seiman yang harus dikasihi.
4. Mengapa (Why)
Paulus menuliskan surat Filemon untuk Filemon dengan tujuan meminta Filemon untuk menerima Onesimus, bukan lagi sebagai seorang budak, melainkan sebagai saudara seiman yang harus dikasihi.
5. Bagaimana (How) kerangka atau garis besar kitab 1. Salam (ayat 1-3) 2. Ucapan syukur dan doa atas kasih Filemon kepada saudara seiman (ayat 4-7) 3. Permintaan untuk menerima kembali Onesimus (ayat 8-22) 4. Salam dan berkat (ayat 23-25)
Halaman 10