Anda di halaman 1dari 10

Materi Pendalaman Alkitab Literatur POFTUI

PENDALAMAN ALKITAB SECARA INDUKTIF


Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari taurat-Mu - Maz 119;18 -

Mengapa Kita Harus Mempelajari Alkitab? 1. Allah memerintahkan umat-Nya untuk mempelajari Firman-Nya (Ul 6:4-9; 2 Tim 3:14:17) 2. Fungsi Alkitab yang sangat esensial bagi murid Kristus: Membawa manusia pada keselamatan (Rom 10:13-14) Makanan Rohani (Luk 4:4; Yoh 3:4) Petunjuk Allah untuk menjalani kehidupan (Mzm 119:105) Senjata rohani orang Kristen (Luk 4:4,8,12; Ef 6:17) Dasar teologia orang Kristen Dasar pengajaran dalam jemaat Allah Dasar pengharapan orang Kristen Wahyu Allah tentang rencana-Nya bagi jemaat-Nya dan dunia (Mat 28:16-20; Ef 1:3-23) Mengapa Kita Perlu Menafsirkan Alkitab dengan Teliti dan Benar? 1. Sifat dasar pembaca (the nature of reader): pembaca adalah seorang penafsir 2. Sifat dasar Alkitab (the nature of Scripture): Ilahi dan manusiawi Apa Itu Penyelidikan/Pendalaman Alkitab (PA)? Berdasarkan 2 faktor di atas, Pendalaman Alkitab dapat didefinisikan sebagai suatu studi Alkitab yang sistematis dan teliti

guna menemukan arti mula-mula yang dimaksudkan oleh penulis bagi pembacanya yang mula-mula (melakukan Eksegesis), dan kemudian berdasarkan arti mula-mula itu, mencari relevansi dan penerapannya bagi pembaca masa kini (melakukan Hermeneutik).
Alat-alat Bantu yang Diperlukan: 1. Alkitab terjemahan lain (Alkitab BIS, Bahasa Daerah, NIV, NKJV, RSV, NASB, dll) 2. Alkitab Interlinier 3. Konkordansi dan Leksikon 4. Kamus Alkitab (Ensiklopedi, Handbook, dll) 5. Peta Alkitab F.A.M.S Logos.Information.Technology.Education (L.I.T.E) Halaman 1

Materi Pendalaman Alkitab Literatur POFTUI


6. Pengantar dan Tafsiran yang baik 7. Software Alkitab (bisa juga Biblestudy Tools di internet) Metode Induktif Metode induktif adalah metode menggali Alkitab dengan menjadikan data-data yang

disajikan oleh Alkitab sebagai dasar untuk menyimpulkan pesan (ajaran) Alkitab.
Metode ini menggunakan 3 langkah pokok: 1. Observasi : menemukan apa saja yang dikatakan Alkitab (what the Bible says) 2. Interpretasi : mengerti maksud Alkitab bagi pembaca mula-mula (what the Bible

means to the original readers)


3. Aplikasi : mengerti maksud Alkitab bagiku dan apa penerapan konkritnya (what

the Bible means to me)


Langkah-langkah penggalian: 1. Pendekatan Kitab Sebelum menggali suatu perikop yang kita PA-kan, perlu terlebih dahulu melakukan Pendekatan Kitab, yaitu mempelajari kitab dari perikop tersebut guna mendapatkan gambaran dan pemahaman menyeluruh akan kitab itu, supaya nanti dapat menafsirkan perikop secara tepat (kontekstual). Ini dilakukan dengan menggunakan pertanyaanpertanyaan Siapa, Di mana, Kapan, Apa, Mengapa, dan Bagaimana (5W + 1H; Who, Where, When, What, Why, How) Dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan tersebut, bacalah seluruh kitab dan carilah: i) Siapa penulis kitab, siapa penerimanya, dan siapa tokoh penting yang terlibat; termasuk apa hubungan mereka satu dengan yang lainnya, serta kondisi dan kebutuhannya ii) Di mana dan kapan kita itu ditulis, di mana penerima tinggal, dan bagaimana kondisi tempat tersebut iii) Apa saja topik-topik yang muncul dan masalah-masalah yang dibahas, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kitab tersebut iv) Mengapa kitab tersebut ditulis; apa yang menjadi kebutuhan (permasalahan) penerimanya, dan apa yang menjadi tujuan penulis berkaitan dengan hal tersebut v) Bagaimana penulis berusaha merealisasikan tujuannya lewat apa yang ditulisnya. Untuk mendapatkan data-data yang tidak langsung ada dalam kitab tetapi kita perlukan untuk dapat menafsirkan perikop secara kontekstual, gunakanlah alat-alat bantu yang baik, seperti misalnya: Ensiklopedi Alkitab, Intisari Alkitab Perjanjian Lama/Perjanjian Baru, Study Bible, dll.

F.A.M.S Logos.Information.Technology.Education (L.I.T.E)

Halaman 2

Materi Pendalaman Alkitab Literatur POFTUI


2. Penggalian Perikop Secara Induktif Untuk mendapatkan hasil yang baik, kita harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat pada perikop untuk bisa mengumpulkan data-data secara lengkap dan menyimpulkannya dengan tepat, dalam mem-PA-kan perikop secara induktif, ada 3 langkah yang harus ditempuh secara berurutan.

a) Observasi Proses meneliti dengan seksama bagian-bagian yang menyusun keseluruhan perikop Ini kita lakukan dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang tepat pada tiap bagian perikop itu. Ini bisa disamakan dengan mengamati kepingan puzzle per satu, sebelum kita menyusunnya pada tempat yang tepat agar puzzle dapat terbentuk dengan sempurna. Pertanyaan dasar yang biasa digunakan adalah Siapa, Di mana, Kapan, Apa, Mengapa, dan Bagaimana (5W + 1H; Who, Where, When, What, Why, How). Kita bisa mengembangkan pertanyaan-pertanyaan dasar ini untuk mendapatkan data yang lebih rinci. Bila masih ada data yang dibutuhkan, dan tidak bisa lagi didapat dari perikop, carilah hasil pendekatan kitab (Latar Belakang Kitab) Hal penting untuk kita ingat selalu: i) Pengamatan yang teliti terhadap fakta-fakta adalah dasar untuk dapat membangun interpretasi dan aplikasi yang akurat dari perikop yang kita PA-kan ii) Semakin banyak waktu yang kita pakai untuk mengamati perikop, membacanya lagi dan lagi berkali-kali, maka PA kita akan makin kaya dengan hasil yang baik dan berguna.

b) Interpretasi
Proses penyatuan setiap bagian yang telah kita amati dalam proses observasi, menjadi suatu kesatuan, menjadi gambaran yang utuh akan apa yang disampaikan penulis kepada penerimanya. Ini seperti menyatukan semua kepingan-kepingan puzzle tanpa terkecuali, pada tempatnya masing-masing, sehingga terbentuklah gambar yang lengkap dan sempurna. Ini kita lakukan dengan menyimpulkan semua fakta-fakta yang kita dapat dari observasi, menjadi satu kesimpulan tentang pesan/ajaran yang hendak disampaikan penulis kepada pembaca. Kunci untuk mendapatkan interpretasi yang baik adalah mendapatkan semua data selengkap dan serinci mungkin, dan kemudian menyusun serta menyimpulkannya dengan tepat.

F.A.M.S Logos.Information.Technology.Education (L.I.T.E)

Halaman 3

Materi Pendalaman Alkitab Literatur POFTUI


c) Aplikasi
Mencari relevansi antara pesan/ajaran yang didapat dari proses interpretasi dengan kehidupan kita saat ini serta penerapannya dalam hidup kita saat ini sehari-hari. Aplikasi merupakan tujuan dari PA. Tidak cukup bagi kita hanya memahami perikop (hanya sampai intepretasi saja). Allah ingin kita diubahkan oleh Firman-Nya itu. Ingat bahwa Alkitab diberikan untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Tim 3:16-17). Dalam langkah terakhir dari proses induktif ini, kita berpindah dari konteks aslinya ke konteks kita di masa kini, berusaha mencari bagaimana hasil interpretasi kita mempengaruhi sikap dan tindakan kita. Dalam 2 langkah pertama, yaitu observasi dan interpretasi, kita mempelajari perikop. Dalam aplikasi, perikop yang mempelajari kita. Aplikasi harus kita buat sespesifik mungkin, supaya kita benar-benar tahu apa yang harus kita lakukan dan terdorong melakukannya serta bisa mengevaluasi dengan mudah apakah kita sudah melakukannya atau belum. Untuk membuat aplikasi yang spesifik, kita juga bisa menggunakan pertanyaan-pertanyaan dasar induktif, yaitu: i) Apa yang harus saya lakukan? ii) Bagaimana saya harus melakukannya? iii) Di mana dan kapan saya harus melakukannya? iv) Kepada siapa saya harus melakukannya?

Perlihatkan kepadaku, ya Tuhan, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir - Mazmur 119:36-

F.A.M.S Logos.Information.Technology.Education (L.I.T.E)

Halaman 4

Materi Pendalaman Alkitab Literatur POFTUI


LAMPIRAN 1 LEMBAR KERJA PENDEKATAN ALKITAB 1. Siapa (Who) a) Penulis Siapa Kondisi Hubungan dengan penerima Hubungan dengan tokoh-tokoh lain b) Penerima Siapa Kondisi Hubungan dengan penulis Hubungan dengan tokoh-tokoh lain c) Tokoh-tokoh lain Siapa Kondisi Hubungan dengan penerima Hubungan dengan tokoh-tokoh lain 2. Di mana dan kapan (Where and When) a) Penulis Di mana dia berada/tinggal? Kapan dia menulis atau menyampaikan pesan/ceritanya?

: : : :

: : : :

: : : :

b) Penerima Di mana dia berada/tinggal? Kondisi lingkungan (geografis, politik, sosial, budaya, ekonomi, dll.)?

3. Apa (What) a) Topik-topik yang muncul ? b) Kebutuhan (masalah) apa yang ada pada penerima?

F.A.M.S Logos.Information.Technology.Education (L.I.T.E)

Halaman 5

Materi Pendalaman Alkitab Literatur POFTUI

4. Mengapa (Why)

5. Bagaimana (How) kerangka atau garis besar kitab

F.A.M.S Logos.Information.Technology.Education (L.I.T.E)

Halaman 6

Materi Pendalaman Alkitab Literatur POFTUI


LAMPIRAN 2 CONTOH PENGGALIAN PERIKOP Filemon 1: 4-7 OBSERVASI Apa yang dilakukan Paulus setiap kali mengingat Filemon dalam doanya? Mengucap syukur kepada Allah (ayat 4) Mengapa Paulus mengucap syukur kepada Allah setiap kali mengingat Filemon dalam doanya? Karena Paulus mendengar tentang kasih Filemon kepada semua orang

kudus dan tentang iman Filemon kepada Tuhan Yesus (ayat 5)


Apa tujuan doa Paulus untuk Filemon? Agar persekutuan Filemon di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan

yang baik di antara mereka untuk Kristus (ayat 6)


Apa yang diperoleh Paulus dari kasih Filemon? Kegembiraan besar dan kekuatan (ayat 7a) Mengapa? Sebab Filemon telah menghiburkan hati orang-orang kudus (ayat 7b) Mengapa Paulus mengutarakan semua hal itu kepada Filemon? Tampaknya berkaitan dengan permintaan yang akan diajukan Paulus

kepada Filemon, yaitu menerima Onesimus berdasarkan kasih kepada saudara seiman. Mungkin sekali Paulus hendak mengingatkan bahwa selama ini Filemon telah berlaku benar yaitu mengasihi saudara-saudara seiman, kini ia diminta untuk melakukannya pada Onesimus.
CATATAN: Pertanyaan di atas hanyalah contoh yang sederhana, yang dibuat agar mudah mendapatkan gambaran bagaimana observasi dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut masih dapat dikembangkan lagi, sehingga bisa mendapatkan jawaban baik dari perikop ataupun hasil pendekatan Kitab. INTERPRETASI Dari observasi di atas, kita mendapatkan data-data berupa: 1. Paulus mengucap syukur setiap kali mengingat Filemon dalam doanya. 2. Hal itu karena Paulus mendengar kasih Filemon kepada semua orang kudus dan imannya kepada Tuhan Yesus. 3. Paulus berdoa agar persekutuan Filemon di dalam turut mengerjakan yang baik di antara mereka untuk Kristus. 4. Paulus memperoleh kegembiraan besar dan kekuatan dari kasih Filemon yang telah menghibur hati orang-orang kudus. 5. Paulus hendak mengingatkan Filemon untuk terus menunjukkan kasih kepada saudara seiman dengan meneriman kembali Onesimus.

F.A.M.S Logos.Information.Technology.Education (L.I.T.E)

Halaman 7

Materi Pendalaman Alkitab Literatur POFTUI


KALAU DISIMPULKAN HASILNYA: Mendengar kasih Filemon kepada semua orang kudus dan imannya kepada Tuhan, Paulus bersyukur tiap kali mengingat Filemon dalam doanya, juga mendapat kegembiraan besar dan kekuatan, serta berdoa supaya persekutuan Filemon di dalam iman mengerjakan yang baik di antara mereka untuk Kristus. Dan ia secara tidak langsung hendak mengingatkan Filemon untuk terus menunjukkan kasih itu, tanpa terkecuali Onesimus. APLIKASI Dari hasi interpretasi, aplikasi-aplikasi yang dapat saya ambil adalah: Bersyukur, bergembira, dan menjadikannya sebagai kekuatan, ketika mendengar kasih dan iman dari jemaat yang saya layani. Sebagai anggota jemaat, saya akan menunjukkan kasih kepada anggota jemaat yang lain, yaitu berupa... di... pada... waktu... Saya akan mengadakan waktu doa secara khusus setiap... jam... untuk... agar imannya kepada Tuhan memberikan buah berupa...

F.A.M.S Logos.Information.Technology.Education (L.I.T.E)

Halaman 8

Materi Pendalaman Alkitab Literatur POFTUI


LAMPIRAN 3 CONTOH LEMBAR KERJA PENDEKATAN KITAB FILEMON 1. Siapa (Who) d) Penulis Siapa Kondisi Hubungan dengan penerima

: Rasul Paulus (ayat 1) : Dipenjara (ayat 1), sudah tua (ayat 9) : Rekan sekerja (ayat 1), membuat Filemon mengenal Tuhan Hubungan dengan tokoh-tokoh lain : Bapa Rohani Onesimus (ayat 10)

e) Penerima Siapa Kondisi seiman (ayat 5-7) Hubungan dengan penulis

: Filemon (ayat 1) : Terkenal akan kasihnya kepada saudara

: Rekan sekerja (ayat 1), Orang yang ditolong Paulus mengenal Tuhan (ayat 19) Hubungan dengan tokoh-tokoh lain : Tuan dari Onesimus, saudara seiman (ayat 16)

f) Tokoh-tokoh lain Siapa : Onesimus (ayat 10) Kondisi : Telah menjadi anak rohani Paulus (ayat 10), dahulu tidak berguna, bagi Filemon sekarang menjadi sangat berguna bagi Paulus (ayat 11). Hubungan dengan penulis : Anak rohani (ayat 10) Hubungan dengan penerima : Budak Filemon, tetapi sekarang juga telah menjadi saudara seiman (ayat 16) Hubungan dengan tokoh-tokoh lain : 2. Di mana dan kapan (Where and When) c) Penulis Di mana dia berada/tinggal?

Di penjara, di Roma (merupakan pemenjaraan 1 di Roma)


Kapan dia menulis atau menyampaikan pesan/ceritanya? -

d) Penerima Di mana dia berada/tinggal?

Kolose (melihat nama-nama yang berada di bagian akhir Kolose tercantum di kitab Filemon ini)
Kondisi lingkungan (geografis, politik, sosial, budaya, ekonomi, dll.)? Halaman 9

F.A.M.S Logos.Information.Technology.Education (L.I.T.E)

Materi Pendalaman Alkitab Literatur POFTUI


Saat itu masih berlaku perbudakan.

3. Apa (What) c) Topik-topik yang muncul ?

Kasih kepada saudara seiman (ayat 5,7,9,16)


d) Kebutuhan (masalah) apa yang ada pada penerima?

Onesimus telah menjadi tidak berguna, yaitu mencuri dan melarikan diri dari Filemon. Sebagai Tuannya, Filemon berhak menghukum Onesimus. Tetapi karena Onesimus telah bertobat dan itu berarti telah menjadi saudara seiman Filemon, maka Filemon harus menerimanya, bukan lagi sebagai hanya seorang budak, melainkan juga saudara seiman yang harus dikasihi.
4. Mengapa (Why)

Paulus menuliskan surat Filemon untuk Filemon dengan tujuan meminta Filemon untuk menerima Onesimus, bukan lagi sebagai seorang budak, melainkan sebagai saudara seiman yang harus dikasihi.
5. Bagaimana (How) kerangka atau garis besar kitab 1. Salam (ayat 1-3) 2. Ucapan syukur dan doa atas kasih Filemon kepada saudara seiman (ayat 4-7) 3. Permintaan untuk menerima kembali Onesimus (ayat 8-22) 4. Salam dan berkat (ayat 23-25)

Febyan Mirag Molle

F.A.M.S Logos.Information.Technology.Education (L.I.T.E)

Halaman 10

Anda mungkin juga menyukai