Anda di halaman 1dari 7

MACAM-MACAM METODE PENUGASAN KEPERAWATAN

No. Metode Penugasan Definisi Kelebihan Kekurangan


1. Metode Fungsional Yaitu pengorganisasian tugas  Perawat terampil untuk  Pelayanan keperawatan
pelayanan keperawatan yang tugas /pekerjaan tertentu. terpilah-pilah atau total
didasarkan kepada pembagian tugas  Mudah memperoleh kepuasan sehingga proses keperawatan
menurut jenis pekerjaan yang kerja bagi perawat setelah selesai sulit dilakukan.
dilakukan. tugas.  Apabila pekerjaan selesai
Contoh : Perawat A tugasnya  Kekurangan tenaga yang ahli cenderung meninggalkan klien
menyuntik sedangkan perawat B dapat diganti dengan tenaga yang dan melakukan tugas non
tugasnya mengukur suhu badan kurang berpengalaman untuk satu keperawatan.
pasien. tugas yang sederhana.  Kepuasan kerja
Seorang perawat dapat melakukan  Memudahkan kepala ruangan keseluruhan sulit dicapai dan
dua jenis tugas atau lebih untuk untuk mengawasi staf atau peserta sulit diidentifikasi
semua klien yang ada di unit didik yang praktek untuk kontribusinya terhadap
tersebut. Kepala ruangan keterampilan tertentu. pelayanan.
bertanggung jawab dalam  Lebih sedikit membutuhkan  Perawat hanya melihat
pembagian tugas dan menerima perawat asuhan keperawatan sebagai
laporan tentang semua klien serta  Tugas-tugas mudah dijelaskan keterampilan saja.
menjawab semua pertanyaan tentang dan diberikan  Tidak efektif
klien.
 Para pekerja lebih mudah  Membosankan
menyesuaikan tugas  Komunikasi minimal
 Tugas cepat selesai
2. Metode Alokasi Yaitu pengorganisasian  Fokus keperawatan sesuai  Beban kerja tinggi terutama
Klien/Keperawatan pelayanan/asuhan keperawatan dengan kebutuhan klien. jika jumlah klien banyak
Total untuk satu atau beberapa klien oleh  Memberikan kesempatan sehingga tugas rutin yang
satu orang perawat pada saat untuk melakukan keperawatan sederhana terlewatkan.
bertugas/jaga selama periode waktu yang komprehensif.  Pendelegasian perawatan
tertentu atau sampai klien pulang.  Memotivasi perawat untuk klien hanya sebagian selama
Kepala ruangan bertanggung jawab selalu bersama kien selama perawat penanggung
dalam pembagian tugas dan bertugas, non keperawatan dapat jawab klien bertugas.
menerima semua laporan tentang dilakukan oleh yang bukan
pelayanan keperawatan klien. perawat.
 Mendukung penerapan proses
keperawatan.
 Kepuasan tugas secara
keseluruhan dapat dicapai.

3. Metode Tim Yaitu pengorganisasian pelayanan  Memfasilitasi pelayanan  Rapat tim memerlukan
Keperawatan/ keperawatan oleh sekelompok keperawatan yang komprehensif waktu sehingga pada situasi
Keperawatan perawat dan sekelompok klien.
Kelompok Kelompok ini dipimpin oleh perawat dan holistik. sibuk rapat tim ditiadakan atau
yang berijazah dan berpengalaman  Memungkinkan pencapaian terburu-buru sehingga dapat
serta memiliki pengetahuan dalam proses keperawatan mengakibatkan komunikasi dan
bidangnya (registered nurse).  Konflik atau perbedaan koordinasi antar anggota tim
Pembagian tugas di dalam kelompok pendapat antar staf daapt ditekan terganggu sehingga kelancaran
dilakukan oleh pimpinan melalui rapat tim, cara tugas terhambat.
kelompok/ketua grup. Selain itu ini efektif untuk belajar.  Perawat yang belum
ketua grup bertanggung jawab dalam  Memberi kepuasan anggota terampil dan belum
mengarahkan anggota grup/tim. tim dalam hubungan interpersonal berpengalaman selalu
Sebelum tugas dan menerima  Memungkinkan menyatukan tergantung atau berlindung
laporan kemajuan pelayanan kemampuan anggota tim yang kepada anggota tim yang
keperawatan klien serta membantu berbeda-beda dengan aman dan mampu atau ketua tim.
anggota tim dalam menyelesaikan efektif.  Akontabilitas dalam tim
tugas apabila menjalani kesulitan  Memberikan kepuasan pada kabur.
Selanjutnya ketua grup yang pasien & perawat  Tidak efektif bila
melaporkan pada kepala ruangan  Produktif karena kerjasama, pengaturan tidak baik
tentang kemajuan pelayanan/asuhan komunikasi dan moral  Membutuhkan banyak
keperawatan terhadap klien. kerjasama dan komunikasi
 Membingungkan bila
komposisi tim sering dirubah
4. Metode Yaitu pengorganisasian  Model praktek keperawatan  Hanya dapat dilakukan
Keperawatan pelayanan/asuhan keperawatan yang profesional dapat dilakukan atau oleh perawat profesional
Primer/Utama dilakukan oleh satu orang registered diterapkan.  Biaya relatif lebih tinggi
(Primary Nursing) nurse sebagai perawat primer yang  Memungkinkan asuhan dibandingkan metode lain
bertanggung jawab dalam asuhan keperawatan yang komprehensif karena lebih banyak
keperawatan selama 24 jam terhadap dengan pertanggungjawaban yang menggunakan perawat
klien yang menjadi tanggung jelas. profesional.
jawabnya mulai dari masuk sampai  Memungkinkan penerapan  Perawat harus mampu
pulang dari rumah sakit. Apabila proses keperawatan mengimbangi kemajuan
perawat primer/utama libur atau cuti  Memberikan kepuasan kerja teknologi kesehatan/kedokteran
tanggung jawab dalam asuhan bagi perawat  Perawat anggota dapat
keperawatan klien diserahkan pada  Memberikan kepuasan bagi merasa kehilangan kewenangan
teman kerjanya yang satu level atau klien dan keluarga yang menerima  Masalah komunikasi
satu tingkat pengalaman dan asuhan keperawatan
keterampilannya (associate nurse).  Lebih mencerminkan otonomi
 Menurunkan dana perawatan
5. Metode Modular Yaitu pengorganisasian  Memfasilitasi pelayanan  Beban kerja tinggi terutama
pelayanan/asuhan keperawatan yang keperawatan yang komprehensif jika jumlah klien banyak
dilakukan oleh perawat profesional dan holistik dengan sehingga tugas rutin yang
dan non profesional (trampil) untuk pertanggungjawaban yang jelas. sederhana terlewatkan.
sekelompok klien dari mulai masuk  Memungkinkan pencapaian  Pendelegasian perawatan
rumah sakit sampai pulang disebut proses keperawatan klien hanya sebagian selama
tanggung jawab total atau  Konflik atau perbedaan perawat penanggung
keseluruhan. Untuk metode ini pendapat antar staf daapt ditekan jawab klien bertugas
diperlukan perawat yang melalui rapat tim, cara  Hanya dapat dilakukan
berpengetahuan, terampil dan ini efektif untuk belajar. oleh perawat profesional
memiliki kemampuan  Memberi kepuasan anggota  Biaya relatif lebih tinggi
kepemimpinan. Idealnya 2-3 tim dalam hubungan interpersonal dibandingkan metode lain
perawat untuk 8-12 orang klien.  Memungkinkan menyatukan karena lebih banyak
kemampuan anggota tim yang menggunakan perawat
berbeda-beda dengan aman dan profesional.
efektif.  Perawat harus mampu
 Produktif karena kerjasama, mengimbangi kemajuan
komunikasi dan moral teknologi
 Model praktek keperawatan kesehatan/kedokteran
profesional dapat dilakukan atau  Perawat anggota dapat
diterapkan. merasa kehilangan
 Memberikan kepuasan kerja kewenangan
bagi perawat  Masalah komunikasi
 Memberikan kepuasan bagi
klien dan keluarga yang menerima
asuhan keperawatan
 Lebih mencerminkan otonomi
 Menurunkan dana perawatan
6. Metode Kasus Yaitu pengorganisasian  Sederhana dan langsung  Moral  perawat
pelayanan/asuhan keperawatan  Garis pertanggung jawaban profesional melakukan tugas
dimana perawat mampu jelas non profesional
memberikan asuhan keperawatan  Kebutuhan pasien cepat  Tidak dapat dikerjakan
mencakup seluruh aspek terpenuhi perawat non profesional
keperawatan yg dibutuhkan.  Memudahkan perencanaan  Membingungkan
Perawat memberikan asuhan tugas
keperawatan kepada seorang pasien
secara menyeluruh, untuk
mengetahui apa yang harus
dilakukan pada pasien dengan baik.
Dalam metode ini dituntut kualitas
serta kuantitas yang tinggi dari
perawat, sehingga metode ini sesuai
jika digunakan untuk ruangan ICU
ataupun ICCU.
Sumber: http://library.usu.ac.id/download/fk/keper-rika.pdf
Modul kuliah Manajemen Keperawatan, dengan judul “Metode Penugasan” oleh Ibu Sumijatun (2008)

Anda mungkin juga menyukai