Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 2050-2059 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pembangunan Talent Management System yang Terintegrasi dengan SAP


Netweaver (Studi Kasus: PT Kereta Api Indonesia)
Aditya Bayu Wardhana1, Denny Sagita Rusdianto 2, Tri Astoto Kurniawan3
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: adityawrdhn@gmail.com, 2denny.sagita@ub.ac.id, 3triak@ub.ac.id
1

Abstrak
PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memiliki sistem yang dapat menilai kinerja karyawannya,
yaitu Performance Management System. Namun sistem tersebut masih dirasa belum mampu mengatasi
permasalahan-permasalahan yang ada. Permasalahan tersebut yaitu kesulitan dalam mempertahankan
orang-orang terbaik dalam perusahaan dan kesulitan dalam proses rekrutmen calon karyawan yang
berpotensi dan memiliki kemampuan yang tinggi. Hal ini diakibatkan oleh meningkatnya kompetisi
antar perusahaan dan persediaan calon yang terbatas. Sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat
mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, yaitu Talent Management System. PT KAI memiliki
suatu aplikasi yang mendukung proses Talent Management yaitu aplikasi SAP Netweaver (System
Applications and Products). Hanya saja PT KAI belum menerapkannya pada aplikasi SAP Netweaver
yang digunakan. Hal ini disebabkan oleh proses bisnis yang berbeda dan diperlukan biaya yang banyak
untuk melakukan pengembangan lanjut pada aplikasi SAP Netweaver. Dalam mengembangkan Talent
Management System dibutuhkan beberapa metode, diantaranya adalah Balanced Scorecard (BSC),
Metode 360 Derajat, dan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Serta dibutuhkan cara dalam
mengintegrasikan data antara Talent Management System dengan aplikasi SAP Netweaver, yaitu dengan
menggunakan SAP RFC (Remote Function Call). Sistem ini telah berhasil diuji dengan menggunakan
metode white box testing pada pengujian unit dan pengujian integrasi serta black box testing pada
pengujian validasi.
Kata kunci: Talent Management System, BSC, Metode 360 Derajat, MBTI, SAP RFC

Abstract
PT KAI already has a system that can assess the performance of their employees, it is called
Performance Management System. However the system still has not been able to overcome the existing
problems. These problems, the difficulty in retain the best people in the company and also difficulties in
the recruitment of new high quality employee. This is caused by the increasing competition of
intercompany and limited supplies of the talent. So we need system which can overcome these problems,
that is Talent Management System. PT KAI has an application that supports Talent Management
process, that is SAP Netweaver. PT KAI has not applied it to such SAP application. This is due to
different business processes and requires high cost to do further development on the SAP Netweaver
application. Developing Talent Management System requires several methods, including the BSC, 360
Degree Assessment, and MBTI. As well as the required way to integrating data between Talent
Management System with SAP Netweaver application, that is by using SAP RFC. This system has been
successfully tested using white box testing technique for unit and integration testings, and black box
testing technique for validation testing.
Keywords: : Talent Management System, BSC, 360 Degree Assessment, MBTI, SAP RFC

kinerja karyawannya. Penilaian kinerja


1 PENDAHULUAN karyawan ini penting untuk mengetahui hasil
PT KAI memiliki strategi dalam melakukan pencapaian kinerja yang telah dilakukan oleh
manajemen karyawannya. Salah satu strateginya karyawan, sehingga diperoleh arah
yaitu dengan melakukan penilaian terhadap pengembangan karyawan yang jelas. PT KAI
sudah mempunyai sistem dalam melakukan

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 2050
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2051

penilaian kinerja karyawannya. Yang dimana Metode ini digunakan untuk menilai kinerja
sistem tersebut menerapkan metode BSC. karyawan itu sendiri. Kemudian digunakan
Sistemnya dinamakan Performance metode 360 derajat yang digunakan untuk
Management System. Hanya saja sistem tersebut menilai kompetensi karyawan. Selain dua
masih menggunakan aplikasi pihak ketiga yaitu metode tersebut digunakan juga tes psikologi
smartsheet google. Dimana sistem tersebut MBTI yang digunakan untuk mengetahui
masih mempunyai kekurangan seperti integrasi kendala-kendala yang di alami oleh karyawan.
data antar aplikasi. Selain memerlukan metode-metode diatas,
Dari sistem yang sudah ada tersebut masih juga diperlukan suatu cara dalam
dirasa belum mampu mengatasi permasalahan- mengintegrasikan Talent Management System
permasalahan yang ada. Dari hasil wawancara dengan aplikasi SAP Netweaver. Integrasi ini
dengan pihak PT KAI, PT KAI memprediksi bertujuan untuk menghubungkan dan
akan banyak perusahaan yang mengalami menyelaraskan data antar kedua aplikasi. Karena
kesulitan dalam mempertahankan orang-orang data yang digunakan untuk Talent Management
terbaiknya. Serta akan kesulitan dalam proses System bersumber dari aplikasi SAP. Dalam
rekrutmen calon karyawan yang berpotensi dan mengintegrasikannya dibutuhkan sebuah
memiliki kemampuan yang tinggi. Hal ini penghubung antara keduanya. Penghubung yang
diakibatkan oleh meningkatnya kompetisi antar akan digunakan yaitu SAP RFC. SAP RFC
perusahaan dan persediaan calon yang terbatas. merupakan interface protocol yang disediakan
Sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat oleh SAP untuk melakukan proses komunikasi,
mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. pengiriman parameter, dan penanganan error
Sistem tersebut dinamakan Talent Management untuk mempermudah programmer dalam
System. melakukan pengkodean antar sistem (Cao,
PT KAI memiliki suatu aplikasi yang 2010).
digunakan untuk menjalankan proses bisnisnya, Berdasarkan latar belakang yang telah
yaitu aplikasi SAP Netweaver. Aplikasi SAP dijabarkan, peneliti mengambil judul
Netweaver sendiri terdapat beberapa komponen “Pembangunan Talent Management System
yang mendukung dalam proses Talent Yang Terintegrasi Dengan SAP Netweaver
Management yang terletak pada SAP ERP HCM (Studi Kasus: PT Kereta Api Indonesia)”. Dari
(Human Capital Management) (Haßmann, penelitian ini diharapkan Talent Management
2010). Komponen-komponen tersebut System pada PT Kereta Api Indonesia yang
diantaranya adalah E-Recruiting, SAP Learning dibuat dapat mengetahui hasil dari pencapaian
Solution, Appraisal and Objectives, Talent kinerja dan kompetensi, serta kendala-kendala
Development, dan Enterprise Compensation yang dimiliki karyawan. Selain itu juga dapat
Management. Hanya saja PT KAI belum membantu perusahaan dalam mengambil
menerapkan komponen-komponen tersebut pada tindakan-tidakan untuk melakukan
aplikasi SAP yang digunakan. Hal ini pengembangan karyawan secara tepat.
disebabkan oleh proses bisnis yang berbeda dan
diperlukan biaya yang banyak untuk melakukan 2 LANDASAN KEPUSTAKAAN
pengembangan lanjut pada aplikasi SAP
Netweaver. Dalam pembangunan Talent Talent Management System
Management System yang berfokus pada Talent Management merupakan suatu objek
penilaian karyawan termasuk ke dalam salah dan Informasi yang dimiliki oleh manajemen
satu komponen dari proses Talent Management organisasi dalam melakukan pengelolaan
yang dimaksud, yaitu Appraisal and Objectives. talenta. Talent Management menentukan suatu
Proses ini memungkinkan membuat suatu pembelajaran dan pelatihan yang tepat yang
penilaian terhadap karyawan perusahaan yang dibutuhkan oleh seorang karyawan melalui
dapat dirancang secara fleksibel (Haßmann, kualifikasi-kualifikasi yang sesuai dengan
2010). karyawan tersebut. Kualifikasi tersebut
Dalam mengembangkan Talent digunakan sebagai dasar untuk penilaian
Management System, diperlukan metode-metode karyawan dan evaluasi posisi kerja (Haßmann et
yang bisa menjadi acuan penilaian dalam al, 2010). Karyawan yang berkualifikasi dan
program pengembangan talenta (talent pool). berketerampilan tinggi tersebut dipilih dan
Salah satu metodenya harus menggunakan dimasukkan kedalam suatu program
metode yang sudah ada saat ini yaitu BSC.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2052

pengembangan talenta (talent pool). Talent pool tanda tangani kedua belah pihak. Siklus penilain
ini bertujuan untuk memastikan karyawan yang kinerja yang menggunakan BSC yang diterapkan
berpotensial tersebut diberikan perlakuan berupa KAI meliputi:
pendidikan, pelatihan, dan eksposur pengalaman 1. Identifikasi & formulasi KPI
kerja yang sesuai (Pella, 2011). 2. Kontrak kinerja
Dalam pengembangan Talent Management 3. Monitoring pencapaian hasil kinerja
System, PT KAI saat ini menggunakan penilaian 4. Evaluasi pencapaian kinerja
kinerja dan penilaian kompetensi karyawannya
untuk membentuk sebuah talent pool. Dengan Metode 360 Derajat
adanya Talent Management System tersebut PT Menurut Rowe (1995), pendekatan
KAI bisa mengembangkan dan memperkuat penilaian kinerja dengan metode 360 derajat
karyawan baru pada proses pertama kali masuk merupakan bentuk pendekatan yang diharapkan
perusahaan (onboarding). Selain itu dapat dapat mengurangi bias dan subjektivitas dari
memelihara dan mengembangkan pegawai yang penilaian kinerja dengan pendekatan atas-
sudah ada di perusahaan. Dan menarik sebanyak bawah. Ada empat elemen yang mendasari
mungkin karyawan yang memiliki kompetensi, sistem penilaian kinerja 360 derajat:
komitmen dan karakter bekerja pada perusahaan 1. Upward appraisal
Dalam pengembangan Talent Management 2. Downward appraisal
System yang mendukung proses appraisal and 3. Peer appraisal
objectives ini digunakan beberapa metode yaitu 4. Self appraisal
BSC dalam menilai kinerja karyawan itu sendiri,
metode 360 derajat dalam menilai kompetensi Dengan penilaian yang berasal dari
karyawan, dan MBTI untuk membantu kendala- berbagai sumber tersebut, tentu penilaiannya
kendala yang dimiliki karyawan. akan menjadi lebih objektif. Meskipun pada
prinsipnya manusia itu berpikir secara subyektif,
Balaced Scorecard (BSC) tetapi berpikir bersama mampu mengubah sikap
BSC adalah sebuah metode yang subyektif itu menjadi mendekati objektif.
digunakan untuk mengukur kinerja suatu Penilaian kinerja dengan metode 360 derajat
perusahaan dengan menerjemahkan visi dan misi sendiri digunakan dalam menilai kompetensi
perusahaan ke dalam seperangkat ukuran yang karyawan pada Talent Management System.
menyeluruh dan memberi sebuah framework Penilaian ini dinilai efektif dalam menilai
bagi pengukuran dan sistem manajemen strategis karyawan untuk memperoleh talenta yang
(Anza, 2010). Penerapan BSC mempunyai memiliki kemampuan kepemimpinan yang
keuntungan dalam perusahaan yaitu terjadinya mampu menjawab tantangan di masa
keseimbangan antara pencapaian tujuan jangka mendatang.
pendek dan jangka panjang dari segi financial
dan nonfinancial. Pendefinisian BSC ini pada Myers-Briggs Type Indicators (MBTI)
akhirnya akan menghasilkan sebuah Strategy MBTI dikembangkan oleh Katharine
Map (Kaplan, 1996). Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel
BSC mempunyai empat perspektif, yaitu Briggs Myers berdasarkan teori kepribadian dari
Learning and Growth, Internal Business Carl Gustav Jung. Empat Skala Kecenderungan
Processes, Customer Perspective dan Financial MBTI bersandar pada empat dimensi utama
Perspective (Kaplan, 1996). Pada penerapan yang saling berlawanan. Walaupun berlawanan
BSC yang ada di PT KAI, perspektif –perspektif sebetulnya diri kita memiliki semuanya hanya
BSC dijabarkan menjadi indikator-indikator saja kita lebih cenderung atau nyaman pada salah
kinerja atau yang disebut juga key performance satu arah tertentu. Berikut empat skala
indicator (KPI). Masing-masing karyawan atau kecenderungan MBTI (Yoo, 2014):
individu akan membuat KPI dengan cara 1. Attitudes (Extroversion and Introversion)
mengalir dari KPI unitnya dengan melihat dari 2. Perception (Sensing and Intuition)
tugas pokok dan fungsi organisasi. Dalam 3. Judgement (Thinking and Feeling)
penetapan target dari KPI tersebut, karyawan 4. Orientation (Judging and Perceiving)
dan atasan membahas secara langsung dengan Metode MBTI digunakan PT KAI dalam
pembobotan berdasarkan skala prioritas dan Talent Management System untuk mengetahui
dituangkan dalam form kontrak kerja yang di kendala-kendala yang di alami oleh
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2053

karyawannya. Tetapi saat ini metode ini belum


Mulai
diterapkan pada Talent Management System PT
KAI. Dengan metode MBTI ini diharapkan
Manajemen SDM dapat mengetahui kekurangan Studi literatur
dan kendala yang dialami karyawannya. Selain
itu juga agar Manajemen SDM bisa melakukan
Analisis Kebutuhan Sistem
tindakan yang tepat terhadap karyawannya
dengan memperhatikan kekurangan dan kendala
tersebut. Perancangan Sistem

SAP RFC
implementasi Sistem
Dalam pembangunan aplikasi Talent
Management System ini harus bisa Pengujian Sistem
mengintegrasikan data dengan aplikasi SAP
Netweaver. SAP adalah produk peranti lunak
ERP (Enterprise Resource planning) yang yang Penarikan Kesimpulan
secara baik mengintegrasikan fungsi-fungsi
bisnis seperti, penjualan, persediaan, sumber Selesai
daya manusia, dan produksi dalam organisasi.
SAP dikembangkan untuk mendukung suatu
organisasi dalam menjalankan kegiatan Gambar 1 Diagram alir Metodologi Penelitian
operasionalnya secara lebih efisien dan efektif
Pada metodologi penelitian ini, tahap
(Williams, 2008). SAP menyediakan interface
pertama yang dilakukan adalah studi literatur.
protocol untuk menghubungkan aplikasi SAP
Studi literatur ini digunakan untuk mempelajari
dengan aplikasi pihak ketiga yaitu SAP RFC.
berbagai referensi sebagai pengetahuan dasar
SAP RFC digunakan untuk melakukan proses
dalam penelitian ini. Tahapan selanjutnya adalah
komunikasi, pengiriman parameter, dan
analisis kebutuhan sistem. Tahapan ini
penanganan error untuk mempermudah
dilakukan dengan menentukan kebutuhan apa
programmer dalam melakukan pengkodean
saja yang dibutuhkan untuk membangun
antar sistem (Cao, 2010). Dari definisi tersebut,
aplikasi. Dalam proses analisis kebutuhan ini
RFC akan berhubungan dengan SAP ABAP
digunakan pemodelan kebutuhan seperti use
(Advanced Business Application case diagram Setelah itu dilakukan pembuatan
Programming) serta software pihak ketiga use case scenario untuk menjelaskan cara kerja
dalam hal ini bisa dibuat melalui bahasa sistem berdasarkan use case diagram yang telah
pemrograman lain PHP, Java, C, C++. dibuat.
Tahapan selanjutnya dalam metodologi
3 METODE PENELITIAN penelitian ini adalah perancangan sistem.
Metodologi penelitian menjelaskan Tujuannya adalah sebagai acuan dalam
metode yang digunakan dalam pambangunan implementasi dan pengujian perangkat lunak.
Talent Management System yang Terintegrasi Proses perancangan sistem yang akan dibangun
dengan SAP Netweaver. Dalam Tahapan ini meliputi perancangan arsitektur yang
metodologi penelitian ini menggunakan model menggunakan pemodelan sequence diagram dan
waterfall dalam proses pembangunan perangkat pemodelan class diagram, perancangan
lunaknya. Dimana model waterfall tersebut komponen, perancangan data, perancangan
mulai dilakukan pada proses analisis kebutuhaan antarmuka. Tahapan berikutnya adalah
sistem sampai dengan pengujian sistem. implementasi sistem. Dalam implementasi ini,
Metodologi penelitian ini dapat dilihat pada hasil perancangan akan diimplementasikan
Gambar 1 berikut:
menjadi database, kode program/logika
program dan interface.
Tahapan berikutnya adalah pengujian
sistem. Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui
apakah sistem telah berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Pengujian yang dilakukan adalah
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2054

pengujian unit, pengujian integrasi, 4 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM


pengujian validasi. Tahapan yang terakhir Analisis kebutuhan merupakan tahapan
adalah penarikan kesimpulan. Tahapan ini pertama yang dilakukan dalam pengembangan
dilakukan setelah semua tahapan mulai dari studi sebuah sistem. Tahap ini merupakan tahapan
literatur, analisis kebutuhan, perancangan, untuk menentukan kebutuhan apa saja yang
implementasi dan pengujian yang diterapkan harus ada pada sistem. Kebutuhan fungsional
sudah selesai dilakukan. Selanjutnya dapat sistem dapat dilihat pada Tabel 1 yang berisi
diperoleh kesimpulan berdasarkan hasil beberapa kebutuhan fungsional dan pemodelan
penelitian yang dilakukan use case diagram dari semua kebutuhan

Gambar 2. Use Case Diagram


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2055

fungsional yang ada pada sistem agar dapat Dari analisis kebutuhan yang dilakukan,
memahami sistem yang akan dibangun. Use case sistem ini menghasilkan 47 kebutuhan yang
diagram ini digambarkan pada Gambar 2. dapat membantu mengelola manajemen talenta
Tabel 1 Daftar Beberapa Kebutuhan Fungsional karyawan pada PT KAI. Dari 47 kebutuhan,
didapat kebutuhan yang dapat dilakukan oleh
No Kebutuhan Sistem Use Case Actor User, Karyawan, Manajemen SDM, Admin, dan
1 Sistem harus dapat Menilai Karya- Timer. Kebutuhan-kebutuhan tersebut sudah
menilai kompetensi kompetensi wan mencakup metode-metode yang digunakan
berdasarkan untuk memberikan solusi dari permasalahan-
kuesioner yang telah
permasalahan yang ada. Kebutuhan-kebutuhan
diisi dan level
karyawan yang tersebut diantaranya adalah melakukan penilaian
dinilai (atasan, dengan metode BSC dan Metode 360 Derajat,
bawahan, rekan serta penilaian hasil tes psikologi MBTI. Selain
kerja, dan diri itu juga kebutuhan dalam mengintegrasikan data
sendiri) dengan aplikasi SAP Netweaver dengan
2 Sistem harus dapat Menyetujui Karya- melakukakan sinkronisasi.
melakukan KPI wan
persetujuan KPI yang 5 PERANCANGAN SISTEM
sudah dicapai oleh
bawahan Setelah proses analisis kebutuhan selesai
3 Sistem harus dapat Menilai Karya- dilakukan, tahap berikutnya adalah perancangan.
menilai hasil tes hasil tes wan Perancangan dilakukan berdasarkan hasil dari
MBTI dari form tes psikologi analisis kebutuhan yang telah dilakukan. Proses
MBTI yang telah MBTI perancangan Talent Management System yang
diisi pengguna terintegrasi dengan SAP Netweaver ini terdapat
4 Sistem harus dapat Sinkron Admin
beberapa tahap yaitu pemodelan sequence
melakukan data ke
sinkronisasi data dari SAP diagram, pemodelan class diagram,
aplikasi TMS ke perancangan komponen, perancangan data, dan
aplikasi SAP perancangan antarmuka.
Pada pemodelan class diagram dilakukan
Setelah melakukan pembuatan use case untuk menggambarkan objek-objek yang
diagram selanjutnya adalah pembuatan use case terbentuk dan relasi diantara objek-objek dari
scenario. Berikut contoh dari pembuatan use sequence diagram. Klas-klas yang terbentuk
case scenario untuk sinkron data ke SAP. adalah klas-klas controller, entity, dan
Tabel 2 Use Case Scenario Sinkron Data ke SAP boundary, serta klas SAP. Class diagram akan
digambarkan pada Gambar 3. Setelah
Flow of Events untuk Sinkron Data ke SAP
melakukan pemodelan class diagram
Objective Use case ini berguna untuk
melakukan sinkron data dari selanjutnya adalah perancangan komponen.
database aplikasi Talent Perancangan komponen ini menggambarkan
Management System ke aplikasi rincian sub-sistem dari setiap komponen
SAP. perangkat lunak. Untuk mencapai hal ini,
Actor Admin perancangan komponen harus mendefinisikan
Pre- Admin masuk ke dalam jenis struktur data untuk semua objek data lokal dan
condition menu master data yang dipilih rincian algoritma untuk proses yang terjadi di
Main Flow o Admin memilih menu Sync dalam komponen.
Data to SAP Selanjutnya adalah perancangan data dari
o Sistem akan melakukan aplikasi Talent Management System ini akan
update, insert, delete untuk dibuat dengan menggunakan perancangan basis
menyesuaikan data ke SAP
data secara fisik atau Physical Data Model
Alternatif Jika terjadi kesalahan pada sistem (PDM). Implementasi PDM digambarkan pada
Flow SAP maka sistem akan Gambar 4. Tahap terakhir adalah perancangan
memunculkan pesan status antarmuka dari aplikasi Talent Management
kesalahan System. Dalam perancangan antarmuka ini
Post- Data pada master data yang digambarkan dengan sebuah mock-up/rancangan
condition dipilih sudah tersinkron ke SAP kasar dari tampilan sistem yang akan dibangun.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2056

Gambar 3 Class Diagram

Gambar 4 Perancangan Physical Data Model (PDM)


antarmuka dari halaman profil karyawan yang
6 IMPLEMENTASI SISTEM memuat grafik talent pool yang digambarkan
Implementasi dilakukan berdasarkan hasil pada Gambar 5. Grafik talent pool tersebut
yang diperoleh dari analisis kebutuhan dan diperoleh dari nilai kinerja yang berasal dari
perancangan. Pada implementasi ini terdiri dari metode Balanced Scorecard dan nilai
implementasi basis data, kode program dan kompetensi yang berasal dari metode 360
antarmuka. Pada Implementasi basis data dibuat derajat. Serta terdapat informasi hasil tes
berdasarkan perancangan data secara fisik yang psikologi MBTI yang sudah dilakukan
sudah dibuat pada perancangan. karyawan. Pada grafik talent pool tersebut
Implementasi antarmuka merupakan terdapat 9 box yang menyatakan index penilaian
implementasi yang dibuat berdasarkan karyawan. Dimana setiap index tersebut
perancangan antarmuka. Berikut implementasi mempunyai arti dan deskripsi yang berbeda,
yang nantinya akan menentukan Manajemen
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2057

SDM dalam melakukan tindakan terhadap Hasil Independent Path:


karyawannya. Selain implementasi grafik talent  Jalur 1 = 1 – 2 – 3 – 5
pool tersebut, tahap ini juga sudah  Jalur 2 = 1 – 2 – 4 – 5
mengimplementasikan fitur-fitur lainnya sesuai
Tabel 3 Pengujian Klas BSC pada Operasi Assign
dengan analisis dan perancangan sistem seperti, KPI()
fitur sinkron data dari/ke SAP, login, ganti
password, dll. No. Prosedur Expected Result Sta-
Jalur Uji Result tus
1 Memanggil Berhasil Berhasil Valid
operasi menetap- menetap-
assign_KPI kan KPI kan KPI
() dengan kepada kepada
cek KPI bawahan bawahan
bawahan =
0

Pada Pengujian integrasi akan dilakukan


pada sampel uji operasi synchronize_employee-
_to_sap() pada klas MasterData sebagai operasi
yang memanggil operasi Connect(), Open(), dan
NewFunction() pada klas SAPConnection.
Hasil Independent Path:
Gambar 5. Implemetasi Antarmuka Dashboard Grafik  Jalur 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 7 – 9 – 10 – 11
Talentpool Seluruh – 13 – 14 – 15 – 16 – 17 – 19 – 20 – 21 – 27
– 28 – 29 – 31
7 PENGUJIAN  Jalur 2 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 10 –
Tahap pengujian dilakukan setelah sudah 11 – 13 – 14 – 15 – 16 – 17 – 19 – 20 – 21
melakukan implementasi. Pengujian ini – 27 – 28 – 29 – 31
bertujuan untuk memeriksa apakah hasil  Jalur 3 = 1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 –
implementasi sudah sesuai dengan analisis 11 – 13 – 14 – 15 – 16 – 17 – 19 – 20 – 21
kebutuhan dan perancangan sistem atau tidak. – 27 – 28 – 29 – 31
Tahap pengujian yang akan dilakukan adalah  Jalur 4 = 1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 7 – 9 – 10 – 11
pengujian unit, pengujian integrasi, dan – 12 – 13 – 14 – 15 – 16 – 17 – 19 – 20 – 21
pengujian validasi. – 27 – 28 – 29 – 31
Pada pengujian unit dan integrasi  Jalur 5 = 1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 7 – 9 – 10 – 11
menggunakan metode whitebox testing dengan – 13 – 14 – 15 – 16 – 17 – 18 – 19 – 20 – 21
teknik pengujian basis path. Dalam menguji – 27 – 28 – 29 – 31
menggunakan basis path ini, harus dilakukan  Jalur 6 = 1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 7 – 9 – 10 – 11
dengan membuat test case. Langkah-langkah – 13 – 14 – 15 – 16 – 22 – 23 – 24 – 25 – 26
dalam membuat test case pada pengujian dengan – 27 – 28 – 29 – 31
teknik basis path ini adalah sebagai berikut:  Jalur 7 = 1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 7 – 9 – 10 – 11
a. Pembuatan diagram alir dari perancangan – 13 – 14 – 15 – 16 – 22 – 23 – 25 – 26 – 27
komponen – 28 – 29 – 31
b. Menentukan cyclomatic complexcity dari  Jalur 8 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 –
diagram alir 10 – 11 – 12 – 13 – 14 – 15 – 28 – 29 – 31
 Jalur 9 = 1 – 2 – 30 – 31
c. Menentukan independent path dari diagram
alir Tabel 4 Hasil pengujian Integrasi Klas MasterData
Setelah diperoleh test case, maka dengan Klas SAPConnection Pada Operasi
implementasi yang sudah dibuat akan diuji synchronize_employee_to_sap()
berdasarkan test case dengan menggunakan test No. Prosedur Expected Result Sta-
drive untuk mnegetahui hasil pengujiannya. Jalur Uji Result tus
Berikut pengujian unit akan dilakukan pada 1 Memanggil Menam- Menam- Vali
sampel uji klas BSC pada operasi assign_kpi(). operasi pilkan pilkan d
synchroniz print
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2058

e_employe print status status Kebutuhan fungsional yang didapat telah


e_to_sap(), error error mencakup dari permasalahan yang ada
status yaitu, kebutuhan fungsional dalam menilai
login=
“admin”, kompetensi karyawan yang menggunakan
status SAP metode 360 derajat, kebutuhan fungsional
RFC = yang menilai kinerja karyawan
tidak aktif menggunakan metode BSC, sinkronisasi
data dari dan ke SAP Netweaver, dan
Selanjutnya adalah pengujian validasi. Pada kebutuhan fungsional dalam menilai hasil
pengujian validasi ini digunakan metode tes psikologi MBTI.
blackbox testing. Pengujian validasi ini akan
2. Berdasarkan hasil perancangan yang telah
dilakukan pada sampel uji sinkron data ke SAP.
dilakukan menghasilkan rancangan klas-
a. Kasus uji berhasil sinkron data ke SAP
klas yang terdiri dari 3 jenis klas yaitu
Tabel 5 Kasus uji berhasil sinkron data ke SAP controller, model, dan view/boundary.
Selain itu juga menghasilkan rancangan
Nama Kasus uji berhasil sinkron data ke
Physical Data Model (PDM), komponen,
Kasus Uji SAP secara manual
Prosedur 1. Terhubung dengan server dan gambaran dari antarmuka sistem yang
SAP IDES akan digunakan sebagai acuan untuk
2. Dalam kondisi logon sebagai membangun sistem. Dan hasil implemetasi
Admin sistem yang telah dilakukan, sistem ini
3. Memilih menu master data menghasilkan fitur yang dapat digunakan
4. Memilih menu jenis master oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan-
data yang dipilih kebutuhan sistem yang ada.
5. Memilih menu sinkron data 3. Berdasarkan pengujian yang telah
ke SAP dilakukan, pengujian ini menggunakan
Hasil yang Data berhasil di sinkronisasi
metode white box testing untuk pengujian
diharapkan
Hasil Data berhasil di sinkronisasi unit dan pengujian integrasi, dan metode
Status valid black box testing untuk pengujian validasi.
Dari seluruh hasil pengujian yang telah
b. Kasus uji gagal sinkron data ke SAP dilakukan menyatakan hasil yang valid atau
tidak terdapat kesalahan dalam sistem. Hal
Tabel 6 Kasus uji gagal sinkron data ke SAP ini membuktikan bahwa sistem ini dapat
Nama Kasus uji berhasil sinkron data ke digunakan untuk manajemen talenta
Kasus Uji SAP secara otomatis karyawan PT KAI.
Prosedur 1. Server SAP IDES dimatikan
2. Memilih menu master data 9 DAFTAR PUSTAKA
3. Memilih menu jenis master
Anza, Natassya Amalia et al., 2016. Analisis
data yang dipilih
dan Implementasi Aplikasi Penilaian
4. Memilih menu sinkron data
Kinerja Karyawan pada PT. Sangkuriang
ke SAP
Internasional Menggunakan Pendekatan
Hasil yang Memunculkan pesan status error
diharapkan Metode BSC. S1. Universitas Telkom
Hasil Memunculkan pesan status error Cao, Zhibin et al., 2010. Performance
Status valid Evaluation for SOAP and RFC in SAP
Netweaver Platform. 2010 IEEE 20th
8 KESIMPULAN International Conference on Web Services
Caytiles, Ronnie D. dan Lee, Sunguk., 2014. A
Berikut kesimpulan yang didapatkan pada Review of an MVC Framework based
penelitian ini: Software Development
1. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, Haßmann, Richard et al., 2010. Personnel
Talent Management System yang Planning and Development Using SAP
terintegrasi dengan SAP Netweaver ini ERP HCM
menghasilkan 47 kebutuhan fungsional.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2059

Hustinawati et al., 2014. Performance Analysis


Framework Codeigniter and CakePHP in
Website Creation
Kaplan, Robert S. and Norton, David P., 1996.
The Balanced Score:Translating Strategy
Into Action. Harvad Business Press.
Pella, Darmin A. dan Inayati, Afifah., 2011.
Talent Management : mengembangkan
SDM untuk mencapai Pertumbuhan dan
Kinerja Prima. Tersedia di: Google Books
<http://booksgoogle.com> [Diakses 24
September 2016]
Pressman, Roger S., 2010. Software
Engineering A Practitioner’s Approach.
7th Ed. New York: McGraw-Hill.
Rowe, Christopher., 1995. Introducing 360-
degree feedback: the benefits and pitfalls.
Executive Development, Vol. 8 Iss 7 pp.
14 - 20
Rumbaugh, James et al., 2005. The Unified
Modeling Language Reference Manual.
2nd ed. Boston:Addison-Wesley
Williams, Glynn C., 2008. Implementing SAP
ERP Sales and Distribution. McGraw-Hill.
Yoo, boonghee et al., 2013. Personality Type
Preferences of Asian Managers: A Cross-
Country Analysis Using the MBTI
Instrument

Anda mungkin juga menyukai