Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah pasta pada awalnya beberapa laporan menjelaskan bahwa alat–
alatuntuk membuat pasta berada didalam makan orang Etruska, lalu ada
yangberpendapat bahwa penyair romawi Horace merupakan orang yang
pertama kalimenulis tentang pasta dan menyebutnya laganum,yang
merupakan awal dari lasagnadi jaman sekarang. Kemudian para orang
terpelajar pada jaman dahulumemberitahukan mitos bahwa Marco Polo
adalah orang yang membawa pasta dariChina ke Italia. Mereka lebih
menyukai busiata, yang merupakan awal mula darispaghetti yang dibuat
dengan cara menggulungkan adonan pasta ke buluh ataurumput, setelah itu
ditarik keluar dan menghasilkan lubang di tengahnya, beberapatahun
kemudian masyarakat Italia menggunakan jarum menjahit untuk
kegunaanyang sama, namun pada masyarakat Albania selatan masih
menggunakan jari-jaripada payung metal sebagai cetakan. (Carol Field, 2015)
Pada Tahun 2009, Pasta merupakan makanan orang Italia yang
sangatterkenal dan populer, bahkan pasta menjadi makanan keunggulan
negara dari budayakuliner di Italia. Sehingga harus menggunakan orang
dengan pendidikan yang lebihdari biasanya untuk membuat inovasi dengan
ensiklopedia pada macam-macambentuk dari pasta. (Carol Field, 2015)
Seiring dengan semakin berkembangnya sains dan teknologi,
perkembangan di dunia farmasi pun tak ketinggalan. Semakin hari semakin
banyak jenis dan ragam penyakit yang muncul. Perkembangan pengobatan
pun terus dikembangkan. Berbagai macam bentuk sediaan obat baik itu
liquid, solid dan semi solid telah dikembangkan oleh ahli farmasi dan
industri. Ahli farmasi mengembangkan obat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang bertujuan untuk memberikan efek terapi obat dosis yang
sesuai untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Selain itu, sediaan semisolid
digunakan untuk pemakaian luar seperti krim, salep, gel, suppo, dan pasta.
Berbagai macam bentuk sediaan semisolid memiliki kekurangan salah
satu diantaranya yaitu mudah ditumbuhi mikroba. Untuk meminimalisir
kekurangan tersebut para ahli farmasi harus bisa memformulasikan dan
memproduksi sediaan secara tepat. Dengan demikian, farmasis harus
mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk meminimalisir kejadian yang
tidak diinginkan. Dengan cara melakukan, menentukan formulasi dengan
benar dan memperhatikan konsistensi serta karakteristik bahan yang
digunakan dan dikombinasikan dengan baik dan benar.

B. Kompetensi Praktikum
Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam memformulasikan
sediaan pasta dan melakukan kontrol kualitas serta evaluasinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Pasta
Pasta merupakan sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih
bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian luar atau topikal. Biasanya
dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk dalam
jumlah besar dengan vaseli atau paraffin cair atau dengan bahan dasar tidak
berlemak yang dibuat dengan gliserol, mucilage, atau sabun. Pasta
mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk) karena itu pasta merupakan
salep padat, kaku, keras, dan tidak meleleh pada suhu badan maka digunakan
sebagai penutup atau pelindung.
Pasta adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Kelompok pertama dibuat dari
gel fase tunggal mengandung air, misalnya Pasta Natrium
Karboksimetilselulosa, kelompok lain adalah pasta berlemak misalnya, Pasta
Zink Oksida, merupakan salep yang padat, kaku, yang tidak meleleh pada
suhu tubuh dan berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bagian yang diolesi
(Ditjen POM, 1995).

B. Jenis Pasta
1. Pasta kering
Adalah suatu pasta bebas lemak mengandung kurang lebih 60% zat
padat (serbuk). Dalam pembuatan akan terjadi kesukaran bila dalam
resep tertulis khthanolum atau tumenol ammonium, zat iniakan
menjadikan pasta menjadi encer.
2. Pasta pendingin
Adalah campuran serbuk minyak lemak dan cairan berair, dikenal
dengan salep tiga dara.
3. Pasta dentifriciae (pasta gigi)
Adalah suatu campuran kental terdiri dari serbuk dan glycerium
yang digunakan untuk pembersih gigi. Digunakan untuk pelekatan pasta
selaput lender untuk memperoleh efek topikal. Menurut Bayuarti (2006),
pasta gigi yang baik adalah yang tidak menyebabkan gigi abrasi,
tambalan berubah warna atau mengganggu keseimbangan bakteri mulut.
Awalnya syarat pasta gigi tidak begitu diperhatikan, tetapi sekarang
syarat-syarat tersebut menjadi penting dan terutama ditekankan pada isi
atau kandungannya. Bayuarti (2006)

C. Basis Pasta
1. Basis hidrokarbon
Tidak diabsobsi oleh kulit,inert, tidak bercampur dengan air, daya
absobsi cair rendah, menghambat kehilangan air pada kulit dengan
membentuk lapisan tahan air dan meningkatkan absobsi obat melalui
kulit.
2. Basis absobsi
Bersifat hidrofil dan dapat menyerao sejumlah air dan larutan cair.
Non emulsi, basis menyerap air untuk memproduksi emulsi air dalam
minyak terdiri dari woolfat, woot alcohol, beeswax, dan kolestrol. Emulsi
cair dalam minyak terdiri dari hydrous woolfat dan oiy cream.
3. Larutan air
Misalnya PEG yang mampu melarutkan zatbaktif yang tak larut
dalam air dan meningkatkan penyebaran obat. Bersifat stabil, tersebar
merata, dapat meningkatkan pigmen, dan hidroskopis (mudah menguap)
sehingga dapat memberikan kenyamanan pemakaian sediaan pasta.

D. Karakterisitik Pasta
1. Daya absobsi pasta lebih besar
2. Sering digunakan untuk mengadsobsi sekresi cairan serasol pada tempat
pemakaian
3. Cocok untuk luka akut
4. Tidak sesuai untuk bagian daerah yang berbulu
5. Mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian
topical
6. Konsistensi lebih kenyal dari unguentum
7. Memiliki persentasi bahan padat lebih besar dari pada salep yaitu
mengandung bahan serbuk (padat) antara 40% - 50%

E. Kelebihan dan Kekurangan Pasta


1. Kelebihan
 Pasta mengikat cairan secret
 Bahan obat dalam pasta lebih melekat pada kulit
 Konsentrasi lebih kental dari salep
 Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar
2. Kekurangan
 Bersifat kaku dan tidak dapat ditembus
 Tidak sesuai untuk pemakaian bagian yang berbulu
 Dapat mongering dan merusak lapisan epidermis
 Dapat menyebabkan iritasi kulit

F. Evaluasi Sediaan Pasta


1. Organoleptis
Bentuk, warna, dan suhu lebur
2. Homogenitas
Mengetahui apakah pada saat proses pembuatan pasta bahan aktif
obat dengan bahan dasarnya dan bahan tambahan lain yang diperlukan
tercampur secara homogen.
3. Viskositas
Suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir.
Semakin tinggi viskositas maka makin besar tahanannya. Dipengaruhi
oleh zat pengental, surfaktan, proporsi fase dan ukuran partikel.
4. Stabilitas fisik
Kemampuan suau produk untuk bertahan dalam batas yang
ditetapkan dan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, sifat
karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat produk dibuat.

5. pH
Merupakan harga yang diberikan oleh alat potensiometrik (pH
meter) yang sesuai.
BAB IV
HASIL

A. UjiOrganoleptis
Formula 1 Formula 2
Warna Hitam Hitam
Bau Kopi Kopi

B. pH
Formula 1 : 7
Formula 2 : 7

Gambar 4.1 Uji pH

C. Uji Sensitivitas
Formula 1 Formula 2
Menit ke-5 Tidak terasa apapun Tidak terasa apapun
Menit ke-10 Lembut, tidak gatal Lebih lembut, tidak
dan merah gatal dan merah

Gambar 4.2 Uji Sensitivitas


D. Uji Homogenitas
Formula 1 : Homogen
Formula 2 : Homogen

Gambar 4.3 Uji Homogenitas

E. Uji Daya Sebar


Formula 1
Lebar Tinggi Rata-rata
0 2,2 2,5 2,35
3 2,8 2,8 2,8
6 2,9 2,9 2,9
9 3 3 3
12 3,1 3,1 3,1
15 3,2 3,2 3,2
Formula 2
Lebar Tinggi Rata-rata
0 2,8 3,5 3,15
3 3,6 3,8 3,7
6 3,8 4,2 4
9 4 4,3 4,15
12 4,2 4,4 4,3
15 4,3 4,5 4,4

Gambar 4.5 Uji Daya Sebar


BAB IV
PEMBAHASAN

Praktikum yang di lakukan adalah pembuatan sediaan pasta, pasta


merupakan sediaan semisolid yang mengandung sejumlah besar 50% bahan padat
sehingga lebih keras dan kaku, keuntungan sediaan semi solid di bandingkan
dengan sediaan cair yaitu dapat di atur daya penetrasi dari zat berkhasiat dengan
memodifikasi basisnya, kontak sediaan kulit dengan kulit lebih lama, lebih sedikit
mengandung air sehingga lebih sulit ditumbuhi bakteri, dan lebih mudah
digunakan tanpa memerlukan alat bantu. Pasta mengandung lebih banyak bahan
padat sehingga lebih kental dan kurang meresap.Pasta biasanya di gunakan karena
kerjanya yang melindungi dan kemampuan menyerap kotoran serum pada luka
kulit.Selain itu pasta sangat baik untuk luka akut mengeras, menggelembung dan
mengeluarkan darah. Zat aktif dalam pembuatan pasta ini adalah serbuk biji kopi
yang berfungsi sebagai mengobati luka,

Dalam percobaan ini menggunakan uji organoleptis, ph, uji sensitivitas,


uji homogenitas, uji daya sebar. Uji yang pertama kali adalah uji organoleptis di
dapatkan hasil , formula 1 berwarna hitam dan bau kopi sedangkan formula 2 di
dapatkan hasil warna hitam dan bau kopi. Uji yang kedua menggunakan uji ph di
dapatkan hasil yaitu formula 1:7, formula 2:7 Sediaan yang baik harus sesuai
dengan pH kulit dan tidak mengiritasi kulit. Uji yang ketiga yaitu sensitivitas
menggunakan waktu 5 menit dan 10 menit di dapatkan hasil, pada menit ke 5
formula 1 tidak terasa apapun, formula 2 tidak terasa apapun, pada menit 10
lembut tidak gatal dan merah ,formula 2 lebih lembut tidak gatal dan merah.

Uji homogenitas pada formula 1: Homogen , formula 2: homogen,


Persyaratannya harus homogen, sehingga pasta yang dihasilkan mudah digunakan
dan terdistribusi merata saat penggunaan pada kulit.

Pada uji sebar mendapatkan rata rata yaitu, formula 1 pada menit 0:2,35 , menit
3:2,8, menit 6:2,9, menit 12:3,1 , menit ke 15 3,2. formula 2 pada menit 0:3,15 ,
menit 3: 3,7, menit 6: 4, menit 12:4,3 , menit ke 15 4,4 Uji daya sebar pasta
menunjukkan kemampuan pasta untuk menyebar pada lokasi pemakaian dan
elastisitas pasta apabila dioleskan pada kult sehingga memberikan kenyamanan
pada saat pemakaian. Semakin besar nilai diameter daya sebar menggambarkan
bahwa viskositas pasta semakin menurun sehingga akan menyebar dengan cepat
hanya dengan sedikit pengolesan. Pasta yang baik adalah pasta yang memiliki
daya sebar yang luas sehingga mudah untuk dioleskan dan kontak zat aktif dengan
kulit semakin baik.

pada akhir pembuatan, terbentuklah pasta dengan kualitas yang baik dan
stabil. Sediaan tersebut berwarna kehitaman.Beberapa keuntungan bentuk sediaan
pasta, pasta mengikat cairan sekret. Bahan obat dalam pasta melekat pada kulit
sehingga meningkatkan daya kerja lokal pasta
BAB IV
KESIMPULAN

1. Pasta merupakan sediaan semisolid yang mengandung sejumlah besar


50% bahan padat sehingga lebih keras dan kaku, keuntungan sediaan
semi solid dapat di atur daya penetrasi dari zat berkhasiat dengan
memodifikasi basisnya, kontak sediaan kulit dengan kulit lebih lama,
lebih sedikit mengandung air sehingga lebih sulit ditumbuhi bakteri,
dan lebih mudah digunakan tanpa memerlukan alat bantu.
2. Berdasakan uji evaluasi pasta yang dilakukan, didapatkan hasil
sebagai berikut :
a) Uji Organoleptis pada pasta formula 1 berwarna hitam dan bau
kopi sedangkan formula 2 di dapatkan hasil warna hitam dan bau
kopi
b) pH pasta adalah 7, bahwa pasta yang dibuat bersifat netral. Sediaan
yang baik harus sesuai dengan pH kulit dan tidak mengiritasi kulit.
c) Uji sensitivitas menggunakan waktu 5 menit dan 10 menit di
dapatkan hasil, pada menit ke 5 formula 1 tidak terasa apapun,
formula 2 tidak terasa apapun, pada menit 10 lembut tidak gatal
dan merah ,formula 2 lebih lembut tidak gatal dan merah.
d) Uji homogenitas pada formula 1: Homogen , formula 2: homogen,
sudah sesuai dengan syarat pasta yaitu homogen.
e) Uji sebar mendapatkan rata rata yaitu, formula 1 pada menit 0:2,35
, menit 3:2,8, menit 6:2,9, menit 12:3,1 , menit ke 15 3,2. formula 2
pada menit 0:3,15 , menit 3: 3,7, menit 6: 4, menit 12:4,3 , menit
ke 15 4,4 Pasta yang baik adalah pasta yang memiliki daya sebar
yang luas sehingga mudah untuk dioleskan dan kontak zat aktif
dengan kulit semakin baik.
Daftar Pustaka

Anief, Mohammad. 1993. Farmasetika. Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta.
Buyuarti, Y. D. 2006. Kajian Proses Pembuatan Pasta Gigi Gambir Sebagai Anti
bakteri. Fakultas Teknologi Pertanian. ITB
Ditjen POM.(1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Depkes RI.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
Field, Michael, Pollock, Carol., Harris, David. The Renal System; Elsevier
Limited; 2015
www.google.com
www.wikipedia.com
Pertanyaan
1. sebutkan keuntungan dan kerugian dari pasta
2. sebutkan basis pasta minimal 4 macam
Jawaban
1. Keuntungan dan Kerugian Pasta
Adapun keuntungan dari bentuk sediaan pasta adalah:
a Mengikat cairan sekret (eksudat)
b Tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka, sehingga mengurangi rasa
gatal lokal.
c Lebih melekat pada kulit sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama.
d. Konsentrasi lebih kental dari salep
e. Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan
dengan sediaan salep.
Sedangkan kerugian dari bentuk sediaan pasta adalah:
a . Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada umumnya
tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu
b . Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis
c. Dapat menyebabkan iritasi kulit.

2. Macam-Macam Pasta
Adapun macam-macam dari pasta adalah:
1. Pasta Berlemak
Pasta berlemak adalah suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat
padat (serbuk). Pasta berlemak ternyata kurang berminyak dan lebih menyerap
dibandingkan dengan salep karena tingginya kadar obat yang mempunyai afinitas
terhadap air. Pasta ini cenderung untuk menyerap sekresi seperti serum dan
mempunyai daya penetrasi dan daya maserasi lebih rendah dari salep. Contoh
pasta berlemak adalah Acidi Salicylici Zinci Oxydi Pasta (F.N. 1978), Zinci Pasta
(F.N. 1978) dan Resorcinoli Sulfurici Pasta (F.N. 1978).
2. Pasta Kering
Pasta kering adalah suatu pasta bebas lemak mengandung ± 60% zat padat
(serbuk). Dalam pembuatan akan terjadi kesukaran bila dalam resep tertulis
ichthanolum atau Tumenol Ammonim, zat ini akan menjadikan pasta menjadi
encer. Contoh:
R/ Bentoniti 1
Sulfur praecip. 2
Zinci Oxydi 10
Talci 10
Ichthamoli 0,5
Glycerini
Aquae aa 5
S. ad us. ext.
3. Pasta Pendingin
Pasta pendingin merupakan campuran serbuk minyak lemak dan cairan
berair, dikenal dengan Salep Tiga Dara.
R/ Zinci Oxydi
Olei Olivae
Calcii Hidroxydi Solutio aa 10
4. Pasta Dentifriciae (Pasta Gigi)
Pasta Dentifriciae (pasta gigi) adalah suatu campuran kental terdiri dari
serbuk dan Glycerinum yang digunakan untuk pembersih gigi. Pasta gigi
digunakan untuk pelekatan pada selaput lendir untuk memperoleh efek lokal.
Misalnya, pasta gigi Triamsinolon Asetonida.

Anda mungkin juga menyukai