Laporan Diklat Surveilans Di Bapelkes D.I.Y. Yogyakarta

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KEDUNGBANTENG
Alamat Jln. Raya Kedungbanteng No.380 Telp. (0281) 6840389. Kode Pos 53152
LAPORAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS

Kepada Yth. Kepala Puskesmas Kedungbanteng
di Kedungbanteng
Bersama ini dengan hormat kami sampaikan Laporan Pelaksanaan Perjalanan Dinas sebagai berikut :
A. Dasar Kegiatan : Surat Undangan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas
No. 892 / 2834 / 2019 Tanggal 02 Juli 2019
B. Tujuan Kegiatan : Mengikuti Pelatihan Surveilans PD3I dan Penanggulangan KLB Bagi
Petugas Surveilans Epidemiologi Puskesmas Wilayah Kabupaten
Banyumas di Bapelkes Yogyakarta
C. Waktu Pelaksanaan : Pada Hari Senin s/d Jum’at Tanggal 08 - 12 Juli 2019
D. Tempat/Tujuan : Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Yogyakarta
E. Hasil Kegiatan :
 Telah mengikuti Pelatihan Surveilans PD3I dan Penanggulangan KLB bagi Petugas Surveilans
Epidemiologi Puskesmas Wilayah Kabupaten Banyumas di Bapelkes D.I.Y Yogyakarta dengan
waktu pelaksanaan selama 5 hari dimulai pada hari Senin s/d Jum’at tanggal 08 – 12 Juli 2019.
 Pemberangkatan ke Bapelkes D.I.Y Yogyakarta pada hari Minggu, Tgl 07 Juli 2019 dari Dinas
Kesehatan Kab. Banyumas pukul 21.00 WIB pagi dini hari dan sampai di tempat Bapelkes D.I.Y
Yogyakarta pukul 03.00 WIB.
 Kemudian, lanjut ke asrama peserta di Bapelkes D.I.Y Yogyakarta dan mendaftar serta istirahat.
 Hari I, Pada hari Senin, Tgl 08 Juli 2019 :
- Pra Acara : Dimulai dengan pendaftaran peserta pelatihan dan dilanjutkan dengan pre test
kepada peserta pelatihan. Kemudian, dilanjutkan dengan persiapan pembukaan.
- Acara dimulai pada pukul 09.45 WIB di Ruang Arjuna Bapelkes D.I.Y Yogyakarta.
- Acara dilanjutkan dengan pembukaan Pelatihan Surveilans PD3I dan Penanggulangan KLB
bagi Petugas Surveilans Epidemiologi Puskesmas Wilayah Kabupaten Banyumas oleh panitia
Bapelkes D.I.Y Yogyakarta dengan bacaan basmalah.
- Acara dilanjutkan dengan menyayikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Dirijen
Panitia Bapelkes D.I.Y Yogyakarta.
- Acara dilanjutkan dengan laporan ketua panitia Pelatihan Surveilans PD3I dan
Penanggulangan KLB bagi Petugas Surveilans Epidemiologi Puskesmas Wilayah Kabupaten
Banyumas oleh Ibu Ana djovita, S.Farm. Apt dari Bapelkes D.I.Y Yogyakarta. Beliau
menyampaikan laporan kegiatan persiapan pelatihan petugas surveilans Puskesmas bagi
Kabupaten Banyumas. Dimana pokok bahasan pelatihan yang akan didapat adalah :
1. Menjelaskan Kebijakan Program Surveilans di Dinas Kesehatan Kab. Banyumas.
2. Menjelaskan Kebijakan Penyelenggaraan Diklat Aparatur Bidang Kesehatan.
3. Menjelaskan Dasar-dasar Surveilans.
4. Menjelaskan Kegiatan Surveilans.
5. Menjelaskan Jejaring Sistem Surveilans.
6. Menjelaskan Evaluasi Surveilans Kesehatan.
DINAS KESEHATAN
7. Menjelaskan Advokasi Surveilans Kesehatan.

8. Manjelaskan Penyelidikan Epidemiologi dalam Sistem Surveilans Kesehatan.
9. Menjelaskan Sistem Informasi Geografis (SIG) pada Sistem Surveilans Kesehatan.
10. Mendapatkan Revolusi Mental dan Anti Korupsi.
11. Mendapatkan Building Learning Commitment (BLC).
Serta dimana tujuan akhir dari diklat ini adalah : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu
melakukan kegiatan surveilans epidemiologi. Serta secara khusus peserta mampu :
1. Mengetahui tentang Kegaitan Surveilans

2. Melakukan Surveilans Epidemiologi
3. Mengetahui tentang Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon
4. Mengetahui Jejaring Sistem Surveilans dan Advokasi
5. Melakukan Penyelidikan Epidemiologi
6. Memahami tentang Sistem Informasi Geografi
Kemudian, jumlah biaya yang ditetapkan untuk pembiayaan diklat ini adalah Rp. 4.000.000,-
bersumber dari BLUD dan peserta terdiri dari petugas surveilans puskesmas Kab. Banyumas
berjumlah 27 Puskesmas dan Dinkes Kab. Banyumas 3 petugas. Jumlah pembelajaran yang
didapat adalah 50 JPL. Serta sumber materi yang didapat diperoleh dari narasumber yang
telah berkompeten dalam bidang masing-masing dengan ruang lingkup Sistem Surveilans
Kesehatan.
- Acara dilanjutkan dengan sambutan Kepala Bapelkes D.I.Y Yogyakarta oleh Ibu Dra. Henny
Aprita Rahayuningsih, Apt, M.Si. Beliau menyampaikan Selamat datang kepada para peserta
diklat “Pelatihan Surveilans PD3I dan Penanggulangan KLB bagi Petugas Surveilans
Epidemiologi Puskesmas se-Kab. Banyumas”. Pengembangan SDM Kesehatan, secara
khusus untuk menghasilkan sumber daya manusia kesehatan yang memiliki kompetensi
mampu mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
promosi kesehatan, mengidentifikasi dan merumuskan pemecahan masalah pengembangan
dan pengelolaan sumber daya manusia kesehatan melalui kegiatan penelitian dan
mengembangkan/meningkatkan kinerja profesionalnya. Maka dari itu, tujuan akhir diklat ini
adalah peserta mampu melakukan kegiatan surveilans epidemiologi dan dapat diaplikasikan
pada saat dilapangan. Kemudian, beliau juga menyampaikan permohonan maaf jika
ternganggu dalam ruang kelas karena masih dalam tahap perbaikan dan pembangunan gedung
baru di Bapelkes D.I.Y Yogyakarta.
- Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banyumas oleh Bpk.
Sadiyanto, S.KM., M.Kes. Beliau menyampaikan terima kasih kepada Bapelkes D.I.Y
Yogyakarta atas dibantunya pada pelatihan kegiatan ini. Diharapkan para teman-teman
Puskesmas Kab. Banyumas setelah diklat dapat diaplikasikan dan melakukan kegiatan
surveilans dengan professional. Kemudian, beliau membuka kegiatan pelatihan denga bacaan
basmalah bersama dan menbunyikan ketok palu.
DINAS KESEHATAN
- Acara dilanjutkan dengan pemberian tanda peserta Pelatihan Surveilans PD3I dan
Penanggulangan KLB bagi Petugas Surveilans Epidemiologi Puskesmas se-Kab. Banyumas
oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banyumas dan Kepala Bapelkes D.I.Y Yogyakarta yang
diberikan kepada peserta perwakilan kepada saudara Afif M. dan saudari Eka Ulyati.
- Acara dilanjutkan pembacaan doa oleh tim panitia Bapelkes D.I.Y Yogyakarta.
- Acara ditutup dengan bacaan hamdalah dan ditutup pukul 11.10 WIB
- Kemudian, Foto bersama.
- Kemudian, acara dilanjutkan dengan pengisian paparan materi
- Materi I tentang Kebijakan Program Surveilans di Dinas Kesehatan Kab. Banyumas Tahun
2019 oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banyumas (Bpk. Sadiyanto, S.KM., M.Kes). Beliau
memaparkan materi dengan pokok bahasan yang disampaikan adalah :
1. Pendahuluan
2. Surveilans AFP ( Eradikasi Polio)
3. Surveilans Campak
4. Surveilans Difteri
5. Surveilans Pertusis
6. Surveilans Tetanus Neonatorum
Dilanjutkan Diskusi Tanya Jawab
- ISHOMA selama 40 menit

- Materi II tentang Kebijakan Penyelengaraan Diklat Aparatur Bidang Kesehatan oleh Kepala
Bapelkes D.I.Y Yogyakarta (Ibu Dra. Henny Aprita Rahayuningsih, Apt, M.Si). Beliau
1. Pemdahuluan
2. Transisi Epidemiologi
3. Tenaga kesehatan (UU No. 36 Tahun 2014)
4. Sumber Daya Manusia Kesehatan
5. Pengertian Pelatihan
6. Siklus Manajemen Pelatihan
7. Pengendalian Mutu Program Pelatihan
8. Dasar Hukum
9. Ketentuan Akreditasi Pelatihan
10. Pelatihan Yang Mendukung Program Indonesia Sehat Melalui Dana Dekon
11. Pelatihan Pendukung Program
12. Kebijakan Dan Arah Pelatihan KPP
13. Pelatihan Pengelola KPP Dalam Pemberdayaan Keluarga
14. Ruang Lingkup Materi
15. Alur Proses Pembelajaran
16. Peserta Pelatihan
17. Pelatih/ Fasilitator Pelatihan
DINAS KESEHATAN
18. Perencanaan Pelatihan Pengelola Kpp Dalam Pemberdayaan Keluarga
- Materi III tentang Building Learning Commitment (BLC) oleh Ketua Pengendalian Diklat
Bapelkes D.I.Y Yogyakarta (Bpk. Bangun Yulianto, S.KM., MM). Beliau memaparkan
materi dengan pokok bahasan yang disampaikan adalah :
1. Pendahuluan
2. Tujuan Pembelajaran.
3. Melaksanakan Perkenalan Antara Peserta, Fasilitator Dan Panitia.
4. Menyiapkan Diri Untuk Belajar Bersama Secara Aktif Dalam Suasana Yang Kondusif.
5. Merumuskan Harapan Yang Ingin Dicapai Terhadap Pelatihan Yang Merupakan
Kesepakatan Bersama Dan Menjadi Norma Kelas Yang Disepakati Bersama.
6. Menetapkan Kontrol Kolektif Terhadap Pelaksanaan Norma Kelas.
- Breakfing dengan senam dan refleksi selama 30 menit

- Materi IV tentang Revolusi Mental dan Anti Korupsi oleh Bpk. Agung Jaya Endranto, S.KM.
dari Fasilitator Bapelkes D.I.Y Yogyakarta. Beliau memaparkan materi dengan pokok
bahasan yang disampaikan adalah :
1. Pendahuluan
2. Tujuan Pembelajaran
3. Dasar Hukum
4. Pengertian Revolusi Mental
5. Tujuan Revolusi Mental
6. Prinsip Dasar Revolusi Mental
7. Pengertian Anti Korupsi
8. Tujuan Dasar Anti Korupsi
9. Instrumen Dasar Anti Korupsi
10. Gerakan Nasional Revolusi Mental dan Anti Korupsi
Dilanjutkan dengan Studi Kasus dan Diskusi Tanya Jawab
- Materi V tentang Dasar-dasar Surveilans oleh Bpk. Trisno Agung Wibowo, S.KM., M.Kes
dari Fasilitator Bapelkes D.I.Y Yogyakarta. Beliau memaparkan materi dengan pokok
bahasan yang disampaikan adalah :
1. Pendahuluan
3. Dasar Hukum
4. Transisi Epidemiologi
5. Konsep Dasar Surveilans Epidemiologi
6. Prinsip Dasar Surveilans
DINAS KESEHATAN
7. Tujuan Dari Surveilans Epidemiologi

8. Jenis Surveilans Epidemiologi
9. Langkah-Langkah Surveilans Epidemiologi
10. Sumber Data
11. Kelengkapan, Ketepatan Dan Kebenaran Laporan
12. Kegiatan-kegiatan Pokok Surveilans Epidemiologi
13. Ukuran-Ukuran Epidemiologi
- Ditutup kegiatan Pelatihan hari I dengan bacaan hamdalah pada pukul 21.35 WIB
 Hari II, Pada hari Selasa, Tgl 09 Juli 2019 :
- Senam Pagi Bersama selam 45 menit
- Pembukaan dengan baca doa bersama yang dipimpin oleh Kelompok 1
- Refleksi Materi Hari I oleh Kelompok 1
- Dilanjutkan dengan membacakan bunga harapan peserta pelatihan setelah mengikuti diklat
ini oleh Kelompok 1.
- Dilanjutkan dengan pengisian paparan materi.
- Materi I tentang Prinsip Dasar Surveilans dan Surveilans PD3I oleh Bpk. Andri Setyo Dwi
Nugroho, S.KM., MPH dari Dinas Kesehatan Provinsi D.I.Y Seksi Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit. Beliau memaparkan materi dengan pokok bahasan yang
disampaikan adalah :
1. Pendahuluan
3. Dasar Hukum Surveilans Epidemiologi
4. Konsep Prinsip Dasar Surveilans Epidemiologi
5. Konsep Dasar Surveilans PD3I
6. Peran Tugas Surveilans dalam Surveilans PD3I
7. Pencatatan dan Pelaporan Surveilans PD3I
8. Jenis PD3I
9. Keberhasilan Indikator PD3I dan Imunisasi
10. Komitmen Global : Eradikasi Polio – Eliminasi Campak/Rubella – Eliminasi TN –
Pengendalian Difteri
11. Penjelasan Surveilans AFP, CBMS (Surveilans Campak/Rubella), Surveilans Difteri,
Surveilans Pertusis, dan TN dalam rangka tata cara pengambilan dan pengiriman sampel
spesimen.
12. Penjelasan Penguatan Stategi Surveilans PD3I
13. Penjelasan PIE Hanta Virus
Dilanjutkan dengan Diskusi Tanya Jawab

DINAS KESEHATAN
- Materi II tentang Situasi SKDR di D.I.Y Yogyakarta serta upaya pencapaian kinerja
pelaporan SKDR oleh Ibu Nining Puji Lestari, S.KM dari Dinas Kesehatan Provinsi D.I.Y
Yogyakarta Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit. Beliau memaparkan materi
dengan pokok bahasan yang disampaikan adalah :
1. Pendahuluan
2. Pengertian SKDR
3. Tahapan Pengembangan SKDR
4. Latar Belakang SKDR
5. Kerangka Surveilans dengan SKDR
6. Konsep Dasar SKDR
7. Tujuan SKDR
8. Bagaimana Prosedur Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon
9. Sifat SKDR
10. Jenis Laporan Suspect Penyakit yang Dilaporkan ke SKDR
11. Sasaran yang Terlibat dengan SKDR
12. Pelaporan SKDR
13. Indikator Capaian Kinerja SKDR
14. Upaya Pencapaian Indikator SKDR
15. Gambaran Perbedaan dan Perbandingan SKDR D.I.Y Yogyakarta dan Kab. Banyumas
- Ditutup kegiatan Pelatihan hari II dengan bacaan hamdalah pada pukul 15.40 WIB.
 Hari III, Pada hari Rabu, Tgl 10 Juli 2019 :
- Refleksi Materi Hari II oleh Kelompok 2
- Dilanjutkan dengan Diskusi Perencanaan Observasi Lapangan yang dipimpin oleh ketua kelas
(Bpk. Sakim).
- Materi I tentang Surveilans Terpadu Penyakit dan Jejaring Sistem Surveilans Epidemiologi
oleh Dian Arsanti, AMd.KL., S.KM dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan
Pengendalian Penyakit Kota Yogyakarta. Beliau memaparkan materi dengan pokok bahasan
yang disampaikan adalah :
1. Pendahuluan
3. Dasar Hukum
4. Konsep Dasar Surveilans Terpadu Penyakit : (KMK No. 1479 Tahun 2003)
 Definisi
 Tujuan
 Pelaksana
 Sasaran : Sumber Data dan Variabel Data
DINAS KESEHATAN
 Komponen STP
5. Konsep Dasar Jejaring Sistem Surveilans Epidemiologi :
 Definisi
 Tujuan
 Pelaksana Unit
6. Peran Unit Surveilans Epidemiologi
7. Manajemen STP (Terus Menerus dan Sistematis)
8. Penjelasan PERMENKES Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan.
9. Penjelasan PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
10. Mekanisme Penanganan Kasus Dan Tata Laksana Sampel

- Materi II tentang Evaluasi Sistem Surveilans Kesehatan oleh Bpk. Trisno Agung Wibowo,
S.KM., M.Kes dari Fasilitator Bapelkes D.I.Y Yogyakarta. Beliau memaparkan materi
dengan pokok bahasan yang disampaikan adalah :
1. Pendahuluan
2. Masalah Umum pada Sistem Surveilans Kesehatan
3. Faktor Risiko
4. Indikator Kinerja Sistem Surveilans Kesehatan
5. Konsep Evaluasi Sistem Surveilans :
 Fungsi Pokok Surveilans
 Fungsi Pendukung
 Kualitas Surveilans
 Struktur Surveilans
- Dilanjutkan dengan Diskusi Tanya Jawab
- Dilanjutkan Breakfing dan Peragaan Senam
- Materi III tentang Advokasi Sistem Surveilans Kesehatan oleh Ibu Febriani Emilda, S.Kep.,
NS., MPH dari Fasilitator Bapelkes D.I.Y Yogyakarta. Beliau memaparkan materi dengan
pokok bahasan yang disampaikan adalah :
1. Pendahuluan
3. Konsep Dasar Advokasi
4. Definisi Advokasi
5. Tujuan Advokasi
6. Perbedaan Advokasi, Sosialisasi, Pemberdayaan Dan Mobilisasi
7. Langkah-langkah kegiatan Advokasi Kesehatan Menggunakan (“A Frame”) :
a. Analisis :
DINAS KESEHATAN
1) Analisis Situasi
2) Diskusi
3) Langkah Perencanaan :
a) Identifikasi Masalah Kesehatan
b) Memprioritaskan Masalah
c) Analisis Isu
d) Analisis Publik
e) Analisis Kebijakan
b. Penyusunan Strategi Advokasi Kesehatan :
1) Pembentuan Tim/Jejaring
2) Penetapan Tujuan
3) Penetapan Sasaran
4) Penetapan Metode-Teknik
5) Penetapan Media
6) Penetapan Pelaksana Advokasi
c. Menggalang Kemitraan (Mobilisasi ) :
1) Melakukan Identifikasi Mitra Potensial
2) Melakukan Singkronisasi Program Dgn Mitra Potensial
3) Mengembangkan Tujuan Advokasi (Smart)
4) Menetukan Rencana Aksi / Kegiatan Advokasi
5) Menentukan Indikator Baik Input, Proses, Output
6) Menetukan Sumber Dana
d. Tindakan Aksi Pelaksanaan Advokasi : Mengacu Pada Rencana Yang Telah Disusun
Berdasarkan Poa Sasarannya Yaitu Para Pelaku Kebijakan Dan Kelompok
Pendukung / Pro
e. Evaluasi
f. Kesinambungan
8. Kesimpulan : Bahwa Advokasi Adalah Komitmen – Perencanaan - Pelaksanaan .
- Dilanjutkan Studi Kasus dalam Penyusunan Strategi Advokasi Kesehatan dengan Langkah-
Langkah Kegiatan Advokasi Sistem Surveilans Kesehatan.
- Dilanjutkan Dengan Diskusi Tanya Jawab.
- Dilanjutkan dengan Breakfing dan Peragaan Senam
- Materi IV tentang Penyelidikan Epidemiologi dan Sistem Surveilans Informasi Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta oleh Bpk. Dr. Williamto dari Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta Seksi . Beliau memaparkan materi dengan pokok bahasan yang disampaikan
adalah :
1. Pendahuluan
3. Point Penting dalam Sistem Surveilans :
a. Pengamatan Yang Sistematis
b. Terus Menerus
DINAS KESEHATAN
c. Terhadap Data dan Informasi

d. Tentang Kejadian Penyakit
e. Atau Masalah Kesehatan
f. Kondisi Yang Mempengaruhi Terjadinya
g. Peningkatan dan Penularan Penyakit Atau Masalah Kesehatan
h. Untuk Memperoleh dan Memberikan Informasi
i. Guna Mengarahkan Tindakan Pengendalian dan Penanggulangan
j. Secara Efektif dan Efisien
4. Konsep Dasar Penyelidikan Epidemiologi
5. Prinsip Dasar Penyelidikan Epidemiologi
6. Konsep Faktor Risiko
7. Konsep dan Kriteria KLB-Wabah
8. Tujuan Penyelidikan Epidemiologi
9. Kegiatan Penyelidikan Epidemiologi
10. Langkah-langkah Penyelidikan Epidemiologi
11. Pelaporan Penyelidikan Epidemiologi
12. SPOK Penyelidikan Epidemiologi
13. Konsep Tata Laksana Penyelidikan Epidemiologi untuk Kasus PD3I, Keracunan
Makanan, dan Zoonosis (Leptospirosis)
14. Konsep Dasar dan Mekanisme Sistem Surveilans Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan
Kota Yogyakarta
- Dilanjutkan dengan Studi Kasus PD3I yang dijelaskan oleh Anisa Arrum Kartika Dewi, S.KM
dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dengan membuat 3 kelompok dan pemaparan serta
Diskusi Tanya Jawab.
- Dilanjutkan Breakfing dan Sholat
- Materi V tentang Leptospirosis dan Keracunan Makanan oleh Bpk. Dr. Abednego dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Bantul. Beliau memaparkan materi dengan pokok bahasan yang
1. Pendahuluan
2. Situasi Kasus Leptospirosis dan Keracunan Makanan di Kabupaten Bantul
3. Epidemiologi Leptospirosis
4. Epidemiologi Keracunan Makanan
5. Kriteria Kasus Leptospirosis dan Keracunan Makanan
6. Upaya Penanggulangan Kasus Leptospirosis dan Keracunan Makanan
- Ditutup kegiatan Pelatihan hari III dengan bacaan hamdalah pada pukul 18.40 WIB
 Hari IV, Pada hari Kamis, Tgl 11 Juli 2019 :
- Refleksi Materi Hari III oleh Kelompok 3
DINAS KESEHATAN

- Materi I tentang Sistem Informasi Geografis (SIG) oleh M. Sofyan, S.KM., MPH dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Bantul. Beliau memaparkan materi dengan pokok bahasan yang
1. Pendahuluan
3. Sejarah SIG
4. Definisi SIG
5. Input Data SIG
6. Struktur Data Spasial
7. Konsep Dasar WHO dengan Health Mapper GIS
- Dilanjutkan dengan Instalisasi dan Mempraktekan Health Mapper GIS yang Dipimpin oleh
M. Sofyan, S.KM., MPH yang diikuti oleh peserta
- Materi II tentang Instalasi Data Manajer SIG dan Global Positioning System dengan Aplikasi
GPS oleh Bpk. Agus Haryanto, S.KM. dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Beliau
1. Pemaparan Konsep Dasar Data Manajer
2. Pemaparan Konsep Global Positioning System dengan Aplikasi GPS
- Dilanjutkan dengan Instalisasi Data Manajer dan Global Positioning System dengan Aplikasi
GPS serta Mempraktekkan Tata Caranya yang Dipimpin oleh Agus Haryanto, S.KM yang
diikuti oleh peserta.
- Dilanjutkan dengan Diskusi Persiapan Observasi Lapangan yang Dipimpin oleh Pengendali
Diklat (Bpk. Bangun Yulianto, S.KM.,MM) dan Ketua Kelas (Bpk. Sakim).
- Dilanjutkan dengan Post Test dan Evaluasi Penyelenggaraan
- Ditutup kegiatan Pelatihan hari IV dengan bacaan hamdalah pada pukul 17.40 WIB.
 Hari V, Pada hari Jum’at, Tgl 12 Juli 2019 :
- Persiapan OL yang dibagi menjadi 2 kelompok dan dipimpin oleh ketua kelompok masing-
masing :
1. Tim Kelompok I ke Puskesmas Banguntapan I Kabupaten Bantul.
2. Tim Kelompok II ke Puskesmas Gondomanan Kota Yogyakarta.
- Dilanjutkan Observasi Lapangan masing-masing kelompok.
- ISHOMA
- Dilanjutkan Pengolahan Data dan Persiapan Seminar serta Pembuatan Laporan Kegiatan OL.
- Dilanjutkan dengan Seminar Hasil OL
- Dilanjutkan dengan Rencana Tindak Lanjut dari Hasil Mengikuti Diklat.
- Hasil Observasi Lapangan :
DINAS KESEHATAN
A. Kesimpulan yang dapat diambil setelah pelaksanaan Observasi Lapangan di Puskesmas

Banguntapan I Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut :
1. Pada tahun 2017 pernah terjadi kasus keracunan makanan di Dusun Kalangan, Desa
Baturetno, Kecamatan Banguntapan wilayah kerja Puskesmas Banguntapan 1 dengan
penderita sebanyak 15 orang dari 25 peserta yang mengikuti arisan, dengan Attact
Rate 42,85%, dengan perincian sebagai berikut berdasarkan jenis kelamin Laki-laki
17,1% dan perempuan 25,7%. Berdasarkan umur, diperoleh Attact Rate usia paling
tua 30 tahun 33,3%, usia paling muda 28 tahun 20%. Berdasarkan pekerjaan, Attact
Rate paling banyak berstatus ibu rumah tangga 60%, paling sedikit bekerja sebagai
wiraswasta 13,3% dan CFR = 0.
2. Setelah mendapat informasi adanya keracunan makanan, tim surveilans Puskesmas
Banguntapan 1 melakukan upaya penanggulangan dengan respon segera dengan
melaporkan kejadian keracunan makanan sementara pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul, koordinasi dengan FETP UGM dan melakukan persiapan
Penyelidikan Epidemiologi. Kemudian melakukan penanggulangan dengan respon
terencana dengan pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi dan pengambilan sampel
dalam rangka investigasi mikrobiologi.
3. Pelaksanaan kegiatan surveilans di Puskesmas Banguntapan 1 sudah berjalan dengan
baik sesuai dengan pedoman penyelenggaraan surveilans.
4. Sudah ada tim surveilans Puskesmas yang dikukuhkan dengan SK Kepala Puskesmas.
5. Sistem pelaporan didukung oleh Sistem Informasi Puskesmas yang dimodifikasi
sesuai kebutuhan Puskesmas Banguntapan 1 yang b. mempermudah pelaporan
program di Puskesmas.
B. Kesimpulan yang dapat diambil setelah pelaksanaan Observasi Lapangan di Puskesmas
Gondomanan Kota Yogyakarta adalah sebagai berikut :
1. Sistem surveilans sudah berjalan baik dengan adanya link antara simpus dan
pelaporan SKDR di web Sistem Informasi Kesehatan Kota Yogyakarta, namun pada
tataran pkm data hanya dikumpulkan dan di input. Pengolahan dan analisi dilakukan
oleh sistem.
2. Kegiatan surveilans puskesmas dibantu oleh seorang surveilans kelurahan, sebagai
garda terdepan dalam penanganan rumor atau KLB. Walaupun secara kualifikasi
pendidikan tidak terstandart karena hanya lulusan SMA .
- Dilanjutkan dengan Acara Persiapan Penutupan oleh Tim Panitia Diklat
- Penutupan : “Penutupan Pelatihan Surveilans Bagi Petugas Puskesmas Se-Kabupaten
Banyumas “
1. Laporan dari Ketua Pelaksana Diklat Bapelkea D.I.Y Yogyakarta
2. Kesan dan Pesan Peserta Diklat yang diwakilkan oleh Meilani Dwi P., S.KM dari
Puskesmas Kedungbanteng Kab. Banyumas.
3. Sambutan dari Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banyumas yang diwakilkan oleh Kepala
Seksi Surveilans, Imunisasi dan KLB Dinas Kesehatan Kab. Banyumas oleh Bpk. dr. Arif
Sugiono.
DINAS KESEHATAN
4. Penutupan Kegiatan Pelatihan Petugas Surveilans Puskesmas Se-Kabupaten Banyumas

yang ditutup oleh Kepala Bapelkes D.I.Y Yogyakarta (Ibu Dra. Henny Aprita
Rahayuningsih, Apt, M.Si). Saat penutupan beliau juga menyampaikan evaluasi diklat
dan nilai post test dimana seluruh peserta diklat telah lulus 100 % dengan nilai terendah
7.00 dan nilai tertinggi 9.33. Evaluasi juga dilakukan pada widyaiswara, sarana dan
prasarana BApelkes D.I.Y Yogyakarta serta panitia penyelenggara dengan kesimpulan
sangat puas.
- Ditutup kegiatan dengan bacaan hamdalah bersama pada pukul 17.15 WIB.
-
Kedungbanteng, 13 Juli 2019

Pelaksana Perjalanan Dinas
1. Meilani Dwi P., SKM ………………

Laporan Diklat Surveilans Di Bapelkes D.I.Y. Yogyakarta

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Diklat Surveilans Di Bapelkes D.I.Y. Yogyakarta

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

LAPORAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS

7. Menjelaskan Advokasi Surveilans Kesehatan.

1. Mengetahui tentang Kegaitan Surveilans

Dilanjutkan Diskusi Tanya Jawab

- ISHOMA selama 40 menit

18. Perencanaan Pelatihan Pengelola Kpp Dalam Pemberdayaan Keluarga

Dilanjutkan Diskusi Tanya Jawab

Dilanjutkan Diskusi Tanya Jawab

- Breakfing dengan senam dan refleksi selama 30 menit

Dilanjutkan dengan Studi Kasus dan Diskusi Tanya Jawab

7. Tujuan Dari Surveilans Epidemiologi

Dilanjutkan Diskusi Tanya Jawab

Dilanjutkan dengan Diskusi Tanya Jawab

- ISHOMA selama 40 menit

Dilanjutkan dengan Diskusi Tanya Jawab

- ISHOMA selama 45 menit

c. Terhadap Data dan Informasi

- Dilanjutkan dengan pengisian paparan materi.

A. Kesimpulan yang dapat diambil setelah pelaksanaan Observasi Lapangan di Puskesmas

4. Penutupan Kegiatan Pelatihan Petugas Surveilans Puskesmas Se-Kabupaten Banyumas

Kedungbanteng, 13 Juli 2019

1. Meilani Dwi P., SKM ………………

Anda mungkin juga menyukai