Sejalan dengan perkembangan jaman dan semakin banyak nya perusahaan pialang asuransi dan
pialang reasuransi maka pada tanggal 11 Maret 1978 dibentuklah wadah berupa Asosiasi yang
disebut Asosiasi Perantara Ahli Asuransi Indonesia ( APAAI) dan selanjutnya pada tanggal 22
November 1984 berganti nama menjadi Asosiasi Broker Asuransi Indonesia (ABAI)
Pada tanggal September 2011 melalui Rapat Umum Anggota Luar Biasa nama organisasi
Asosiasi Broker Asuransi dan Reasuransi Indonesia (ABAI) tersebut dirubah menjadi Asosiasi
Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia yang dikenal dengan nama
APPARINDO dan juga penanda tanganan Kode Etik APPARINDO
1. Peran, manfaat, fungsi, tanggung jawab Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi.
2. Posisi Pialang didalam industri Asuransi.
3. Perbedaan antara Pialang dan chanel of distribution lainnya.
4. Tata kelola Perusahaan yang baik.
5. Manajemen Resiko dan pengendalian internal
6. Dll
1. Peraturan – peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan Industri Pialang
(Undang – Undang no.40, Peraturan OJK, Surat Edaran OJK, dll)
2. Self Assessment dan pelaporan yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab Direksi
dan Komisaris.
3. Perkembangan Industri Perasuransi secara umum.
4. Code of Conduct APPARINDO.
5. Dll.
Setiap perusahaan Pialang Asuransi dan Pialang Reasuransi yang menjadi anggota
APPARINDO dalam menjalankan usaha selalu memegang teguh prinsip – prinsip asuransi dan
taat pada ketentuan – ketentuan perundang – undangan yang berlaku, menjaga citra dan
martabat kehormatan profesi serta setia dan menjunjung tinggi standar etika.
1. Etika berorganisasi
2. Etika terhadap perusahaan sendiri
3. Etika terhadap Nasabah
4. Etika sesama anggota
5. Etika terhadap komunitas Industri Asuransi dan lembaga lainnya.
6. Etika terhadap Masyarakat
7. Etika terhadap pemerintah.
PERMASALAHAN PELANGGARAN – PELANGGARAN
TERHADAP KODE ETIK APPARINDO
Kode Etik Profesi adalah aturan yang ditulis secara jelas dan tegas dan terperinci dan disepakati
oleh seluruh anggota nya mengenai kaidah moral dalam :
Pada kasus yang terjadi dibawah ini ada perusaahan pialang anggota APPARINDO khususnya
pejabat pada perusahaan tersebut telah melakukan tindak kecurangan yang melanggar kode
etik APPARINDO khususnya pasal 7.
Direksi tersebut telah melakukan penipuan klaim asuransi kendaraan bermotor jenis mobil
mewah atas nama pribadi. Dengan bekerjasma sama dengan bagian klain asuransi.
Informasi yang disampaikan pihak pengadu bahwa yang bersangkutan (direksi tesebut)
melakukan penipuan tersebut secara personal dan tidak melibatkan perusahaan.
Walaupun dilakukan tidak melibatkan orang lain dan perusahaan nya tapi yang bersangkutan
adalah Direktur salah satu perusahaan Pialang angota APPARINDO maka akan sulit
dipisahkan.
Sanksi yang diberikan kepada yang bersangkutan dan perusahaan nya adalah pemberhentian
sementara sebagai anggota APPARINDO, dengan adanya pemberitahuan pengunduran diri
yang bersangkutan dan pengajuan direksi baru yang telah dinyatakan lulus dalam FIT &
PROPER TEST OJK sebagai direksi.
Sebagai anggota APPARINDO yang telah menanda tangani KODE ETIK APPARINDO,
sudah seharusnya mentaati dan menjalankan isi dengan baik KODE ETIK tersebut, jika
pelanggaran itu terjadi dampak yang akan terjadi tidak hanya pada diri sendiri juga pencemaran
nama baik Perusahaan.
Untuk membersihkan nama tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, banyak hal yang
harus diperbaiki.