Anda di halaman 1dari 3

4.

Hipoglikemi

a. Konsep Dasar

Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah.
keadaan di- mana kadar glukosa darah<60 mg/dL atau kadar glukosa darah, <80 mg/dL, dengan
gejala klinis.

Hipoglikemia bisa disebabkan oleh: Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas; Dosis
insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita diabetes untuk
menurunkan kadar darahnya; kelainan pada kelenjar hipofisa atau keleniar adrenal.

Hipoglikemia adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena dapat menimbulkan kejang
yang berakibat terjadinya hipoksia otak. Bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan
kerusakan pada susunan saraf pusat bahkan sampai kematian.

Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL. Pada
diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi; pada hipoglikemia, kadar gula darah terlalu rendah.
Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan
fungsi.

Otak merupakan organ yang sangat peka terhadap kadar gula darah yang rendah karena
glukosa merupakan sumber energi otak yang utama. Otak memberi- kan respon terhadap kadar
gula darah yang rendah dan melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal melepaskan
epinefrin (adrenalin). Hal ini akan merangsang hari untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam
darah tetap terjaga. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.

Kejadian hipoglikemi lebih sering didapat pada bayi dari ibu dengan diabetes melitus. Glukosa
merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan hidup selama proses persalinan dan
hari-hari pertama pasca lahir. Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada
karena meningkatkan penggunaan cadangan glukosa, misalnya pada asfiksia, hipotermi,
hipertermi, gangguan pernapasan.

Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL. Diagnosis
hipoglikemia untuk ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan pemeriksaan kadar gula darah.

Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau glukosa di hati. Jenis hipoglikemia reaktif lair di
pada bayi dan anak-anak karena memakan nya terja an yang mengandung gula fruktosa dan
galak m amino leusin. Fruktosa dan galal tosa tosa menghalangi pelepasan glukosa dari hati;
leusin merangsang pembentukan insulin yang berlebihan oleh pankreas. Akibatnya terjadi kadar
gula darah yang rendah beberapa saat setelah memakan makanan yang mengandung zat-zat
tersebut.
Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat ke sehatan penderita, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan laboratorium sederhana. Jika dicurigai suatu hipogli kemia autoimun, maka
dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin. Penyebab
lainnya adalah penyakti autoimun, dimana tubuh membentuk antibodi yang menyerang insulin.

Kadar insulin dalam darah naik-turun secara abnormal karena pankreas menghasilkan sejumlah
insulin untuk melawan antibodi tersebut. Hal ini bisa terjadi pada penderita atau bukan
penderita diabetes.

Istilah hipoglikemia digunakan untuk kadar gula darah bayi di bawah rata-rata bayi seusia dan
berat badan yang sama. Batasannya bayi yang termasuk denngan berat badan 2500 gram atau
lebih glukosa plasma darah ke bih rendah dari 30 mg/dl dalam 72 jam pertama dan 40 mg/dl
pada hari berikutnya, sedangkan pada berat badan lahir rendah 25mg/dl. Glukosa merupakan
sumber energi utama selama kehanilan, kadar gula darah janin sekitar dua pertiga kadar gula
darah ibu.

Berdasarkan patofisiologi di kelompokan golongan anak, dengan risiko terjadinya hipoglikemi:

(a) Bayi dari ibu diabetes/diabetes sewaktu hamil,

(b) bayi berat lahir rendah (BBLR) yang mungkin mengalami mal nutrisi intra uterine.

(c) Bayi sangat kecil atau sakit bera yang mengalami hipoglikemi karena kebutuhan metabolisme
yang lebih tinggi atau melebihi cadangan kalori.

(d) Bayi dengan kelainan genetik atau gangguan metabolik primer,

(e) Frekuensi hipoglekimia secara keseluruhan berkisar 2-3/1000 kelahiran hidup secara
bermakna lebih tinggi pada bayi berat lahir rendah dalam 4 respon terhadap riwavat komplikasi
kehamilan atau sakit berat

c. Manifestasi Klinik

Berbeda dengan hipoglikemia kimiawi, pada hipogake mia simptomatik paling banyak dijumpai
pada bayi kecil menurut kehamilan oleh karena banyak gejala yang di perlihatkan timbul
bersama dengan keadaan yang lain, seperti infeksi, terutama sepsis dan menginitis, anomaly
susunan saraf pusat, perdarahan edema, dan masih ban- yak yang lainnya, angka tersebut
makin berkisar antara 1-3/1000 kelahiran hidup. Awal gejala gejala mulai dari beberapa jam
sampai satu minggu setelah kelahiran, berkeringat banyak kepucatan mendadak, hipotermia
dan hati jantung ini dapat berasal dari beberapa penye bab maka harus di perhitungkan
diagnosis yang lain.

d. Pengobatan Hipoglikemia
Jika tidak terdapat serangan kejang, glukosa 1 kan intra vena, efektif untuk meningkatkan
konsentrasi glukosa darah. Jika terdapat kejang-kejang ada indikasi memberi glukosa 10-25 %
sebagai suntikan bolus yang mengakibatkan beban dosis 1-2gr/kg, setelah pengo batan awal,
infuse glukosa harus diberikan dengan 0 % diberi . tan 4-8mg amg/kg permenit. Jika hioglekimia
timbul kembali kecepatan infuse harus dinaikan 15-20 % glukosa , jika infuse intrafena 20 %
glukosa tidak cukup untuk menghilangkan gejala dan konsentrasi gula daralh normal. Berikan
hidrokartison 2,5 mg/kg gram selama 12 jam atau pretnison 1mg/kg selama 24 jam. Gula darah
harus diukur tiap 2 jam. Di standarkan 40mg/ dl. Pengobatan yang dipenitip untuk mengatasi
bebe- rapa kasus pemberian glucagon dan somatostasin. Bayi dengan resiko tinggi gula darh
harus diukur dalam satu jam setelah lahir, 2 jam, 8 jam pertama kemudian tiap 6 jam sampai
berumur 24 jam. Harus diberi makanan peroral atau pipa lambung, infuse intravena glukosa
dengan kecepatan 4mg/kg.

Anda mungkin juga menyukai