BERBAHASA BUGIS 24
Pengumpulan data dilakukan melalui Pola ketiga ini, penduduk daerah ber-
wawan-cara dengan Ulama pengarang, sangkutan dapat menggunakan bahasa
tokoh masyarakat, guru-gufu Madrasah lebih dari satu bahasa daerah.
dan penerbit. Disamping itu, peneliti
melakukan juga pengamatan langsung ke Pola keempat, meliputi Kotamadya
Pesantren dan Madrasah Diniyah. Parepare dan Kotamadya Ujungpandang.
Pengolahan dan analisis data dilaku- P e n d u d u k kedua k o t a m a d y a tersebut
kan dengan analisis kuantitatif dan anali- terdiri dari berbagai suku bangsa, tetapi
sis kualitatif. mereka menggunakan bahasa Bugis
disamping daerah asal mereka masing-
IDENTITAS BAHASA BUGIS masing.
Bahasa daerah Bugis digunakan lebih
Persebaran pemakai bahasa daerah
separuh penduduk yang mendiami 15
dari 23 daerah kabupaten/kotamadya di Bugis pada tempat yang geografisnya
Sulawesi Selatan. Hanya lagu dan dia- berbeda-beda, berpengaruh terhadap
legnya terdapat perbedaan. aksen dan lagu bahasa dikalangan mere-
Mattulada (1976) membagi wilayah ka, sehingga melahirkan dialek lokal.
p e m a k a i a n Bahasa Bugis di Sulawesi
Selatan atas empat pola masing-raasing : Dialek bahasa daerah Bugis dibeda-
kaan atas: dialek lokal dan dialek sosial.
Pola Pertama meliputi daerah Kabupaten Dialek lokal dikemukakan oleh peleng-
Bone, Soppeng, Wajo dan Luwu. Pendu- kahu, meliputi supuluh dialek, masing-
duk di daerah ini menggunakan bahasa masing: 1) Dialek Luwu, 2) Wajo, 3)
Daerah Bugis secara utuh dan meluas. Bone, 4) Sinjai, 5) Soppeng, 6) Siden-
reng, 7) Parepare, 8) Sawitto, 9) Tel-
Pola kedua meliputi daerah Kabupaten lumpanua, dan 10) Dialek Ugi Riawa
Sidenreng Rappang, Pinrang, Barru dan (Pelengkahu: 1974). '
Polewali Mamasa. Penduduk menggu-
nakan Bahasa Bugis secara meluas juga, Dialek Sosial, terbagi atas tiga macam,
hanya lagu bahasanya berbeda dengan
yaitu :
pola pertama.
a. G o l o n g a n A g a m a , p e n g u c a p a n n y a
Pola ketiga, meliputi daerah-daerah :
Kabupaten Sinjai, Bulukumba, Maros banyak diselingi dengan kata-kata yang
dan Pangkep, disamping berbahasa Bugis berasal dari bahasa (Arab).
dapat juga menggunakan bahasa Makas-
sar, kabupaten Enrekang, masyarakat- b. Golongan adat, lebih banyak menggu-
nya dapat menggunakan bahasa Bugis nakan bahasa Bugis yang mengikuti
dan Bahasa Toraja, bahkan pembauran gaya k l a s i k , seperti yang terdapat
kedua bahasa tersebut melahirkan bahasa dalam La Galigo.
s e n d i r i yang m e r e k a n a m a k a n b a h a s a
Duri. c. Golongan penduduk kota, mengguna-
Daerah Kabupaten Mamuju, penduduk- kan bahasa Bugis dengan memasuk-
nya dapat berbahasa Bugis dan berbahasa kang kata-kata baru yang berasal dari
Mandar. bahasa Indonesia atau bahasa asing.
KEPUSTAKAAN
Bachtiar, Harsja W. B u d a y a d a n M a n u
sia Indonesia, Hanindita,
Malang, 1983.
Balai P e n e l i t i a n L e k t u r K e a g a m a a n
Ujungpandang : L a p o r a n Hasil
Penelitian Lektur Agama
d a l a m B a h a s a D a e r a h Bugis
d a n M a k a s s a r , Balai Peneli-
tian Lektur Keagamaan,
Ujungpandang, 1983/1984.