Anda di halaman 1dari 1120

LO-RUPTL Awal ok.

indd i 04/02/2013 14:15:53


LO-RUPTL Awal ok.indd ii 04/02/2013 14:16:12
iii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd iii 04/02/2013 14:16:12


iv
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd iv 04/02/2013 14:16:12


v
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd v 04/02/2013 14:16:13


LO-RUPTL Awal ok.indd vi 04/02/2013 14:16:14
vii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd vii 04/02/2013 14:16:14


viii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd viii 04/02/2013 14:16:15


KATA PENGANTAR

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2012-2021 ini disusun untuk memenuhi amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yang
menyatakan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dilaksanakan sesuai dengan
Rencana Umum Ketenagalistrikan dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

RUPTL ini memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 2682.K/21/MEM/2008 tentang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional 2008–2027 dan
draft Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional 2012–2031 yang telah disusun oleh Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral.

RUPTL ini disusun untuk menjadi pedoman pengembangan sarana ketenagalistrikan di seluruh Indonesia
bagi PT PLN (Persero) pada kurun waktu 2012 – 2021, yang akan digunakan dalam penyusunan rencana
jangka panjang perusahaan dan penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan tahunan.

Sejalan dengan perkembangan dan perubahan kondisi industri kelistrikan di Indonesia, RUPTL ini akan
dievaluasi secara berkala dan diubah seperlunya agar rencana pengembangan sistem kelistrikan lebih
sesuai dengan kondisi terkini.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kontribusi semua pihak sehingga RUPTL
ini dapat diselesaikan.

Jakarta, Desember 2012

DIREKTUR UTAMA

NUR PAMUDJI

ix
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd ix 04/02/2013 14:16:16


Daftar Isi
KEPUTUSAN MENTERI ESDM iii
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) vii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
SINGKATAN DAN KOSAKATA xix

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 2
1.2. Landasan Hukum 3
1.3. Visi dan Misi Perusahaan 3
1.4. Tujuan dan Sasaran Penyusunan RUPTL 3
1.5. Proses Penyusunan RUPTL dan Penanggungjawabnya 4
1.6. Ruang Lingkup dan Wilayah Usaha 6
1.7. Sistematika Dokumen RUPTL 7

BAB 2 KEBIJAKAN UMUM PENGEMBANGAN SARANA 9


2.1. Kebijakan Pelayanan Penyediaan Tenaga Listrik untuk Melayani
Pertumbuhan Kebutuhan Tenaga Listrik 10
2.2. Kebijakan Pengembangan Kapasitas Pembangkit 10
2.3. Kebijakan Pengembangan Transmisi 13
2.4. Kebijakan Pengembangan Distribusi 14
2.5. Kebijakan Pengembangan Listrik Perdesaan 14
2.6. Kebijakan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan 15
2.7. Kebijakan Mitigasi Perubahan Iklim .16

BAB 3 KONDISI KELISTRIKAN SAAT INI 17


3.1. Penjualan Tenaga Listrik 18
3.1.1. Jumlah Pelanggan 19
3.1.2. Rasio Elektrifikasi 19
3.1.3. Pertumbuhan Beban Puncak 19
3.2. Kondisi Sistem Pembangkitan 20
3.2.1. Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur 20
3.2.2. Wilayah Operasi Jawa-Bali 22
3.3. Kondisi Sistem Transmisi 22
3.3.1. Sistem Transmisi Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Timur 22
3.3.2. Sistem Transmisi Jawa-Bali 23
3.4. Kondisi Sistem Distribusi 24
3.4.1. Susut Jaringan Distribusi 24
3.4.2. Keandalan Pasokan 24
3.5. Masalah-Masalah yang Mendesak 24
3.5.1. Upaya Penanggulangan Jangka Pendek 25

x
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd x 04/02/2013 14:16:16


3.5.2. Masalah Mendesak Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur 26
3.5.3. Masalah Mendesak Sistem Jawa–Bali 27

BAB IV KETERSEDIAAN ENERGI PRIMER 29


4.1. Batubara 30
4.2. Gas Alam 30
4.2.1 LNG (Liquified Natural Gas) dan Mini-LNG 33
4.2.2 CNG (Compressed Natural Gas) 33
4.2.3. Coal Bed Methane (CBM) 34
4.3. Panas Bumi 34
4.4. Tenaga Air 34
4.5. Energi Baru dan Terbarukan Lainnya 36
4.6. Nuklir 37

BAB 5 RENCANA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK 2012–2021 39


5.1. Kriteria Perencanaan 40
5.1.1. Perencanaan Pembangkit 40
5.1.2. Perencanaan Transmisi 41
5.1.3. Perencanaan Distribusi 42
5.2 Asumsi dalam Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik 43
5.2.1. Pertumbuhan Ekonomi 44
5.2.2. Pertumbuhan Penduduk 45
5.3 Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik 2012-2021 45
5.4 Rencana Pengembangan Pembangkit 48
5.4.1. Kategorisasi Kandidat Pembangkit 48
5.4.2. Program Percepatan Pembangkit Berbahan bakar Batubara
(Perpres No. 71/2006 jo Perpres No. 59/2009) 49
5.4.3. Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tahap 2 50
5.4.4. Program Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)
berdasarkan Perpres No. 67/2005 jo PerPres No. 13/2010 51
5.4.5. Rencana Pengembangan PLTU Batubara Mulut Tambang 51
5.4.6. Rencana Penambahan Kapasitas (Gabungan Indonesia) 52
5.4.7. Penambahan Kapasitas Pembangkit Pada Wilayah Operasi Indonesia Barat
dan Indonesia Timur 53
5.4.8. Penambahan Kapasitas Pada Sistem Jawa-Bali 55
5.4.9. Partisipasi Listrik Swasta 59
5.5 Proyeksi Neraca Energi dan Kebutuhan Bahan Bakar 63
5.5.1. Sasaran Fuel Mix Indonesia 63
5.5.2. Sasaran Fuel Mix Jawa-Bali 64
5.5.3. Sasaran Fuel Mix Indonesia Barat 66
5.5.4. Sasaran Fuel Mix Indonesia Timur 67
5.6 Proyeksi Emisi CO2 68
5.7 Proyek Pendanaan Karbon 71
5.8 Pengembangan Sistem Penyaluran dan Gardu Induk 71
5.8.1 Pengembangan Sistem Penyaluran Wilayah Operasi Indonesia Barat 72
5.8.2 Pengembangan Sistem Penyaluran Wilayah Operasi Indonesia Timur 74
5.8.3 Pengembangan Sistem Penyaluran Sistem Jawa-Bali 75
5.9 Pengembangan Sistem Distribusi 76
5.9.1 Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur 76
5.9.2 Sistem Jawa-Bali 77
5.10 Pengembangan Listrik Perdesaan 78
5.11 Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan 79
5.12 Proyek PLTU Skala Kecil Tersebar 80

xi
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xi 04/02/2013 14:16:16


BAB 6 KEBUTUHAN DANA INVESTASI 83
6.1. Proyeksi Kebutuhan Investasi Indonesia 84
6.2. Proyeksi Kebutuhan Investasi Jawa-Bali 85
6.3. Proyeksi Kebutuhan Investasi Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur 86
6.4. Kebutuhan Investasi Kelistrikan PLN dan IPP 87
6.5. Sumber Pendanaan dan Kemampuan Keuangan PLN 88

BAB 7 ANALISIS RISIKO RUPTL 2012-2021 91


7.1. Identifikasi Risiko 92
7.2. Pemetaan Risiko 93
7.3. Program Mitigasi Risiko 94

BAB 8 KESIMPULAN 95
DAFTAR PUSTAKA 97

xii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xii 04/02/2013 14:16:17


Daftar Gambar

GAMBAR BAB 1
Gambar 1.1. Proses Penyusunan RUPTL 5
Gambar 1.2. Peta Wilayah Usaha PT PLN (Persero) 7

GAMBAR BAB 5
Gambar 5.1. Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik PLN Tahun 2012 dan 2021 47
Gambar 5.2. Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik PLN Tahun 2012-2021 47
Gambar 5.3. Perbandingan Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik RUPTL dan RUKN 48
Gambar 5.4. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Gabungan Indonesia (GWh) 63
Gambar 5.5. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Sistem
Jawa-Bali 65
Gambar 5.6. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Wilayah Operasi Indonesia Barat (GWh) 66
Gambar 5.7. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Wilayah Operasi Indonesia Timur (GWh) 67
Gambar 5.8. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar (Gabungan Indonesia) 68
Gambar 5.9. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar pada Sistem Jawa-Bali 69
Gambar 5.10. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Barat 70
Gambar 5.11. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Timur 70

GAMBAR BAB 6
Gambar 6.1. Proyeksi Kebutuhan Dana Investasi PLN Indonesia (Tidak Termasuk IPP) 84
Gambar 6.2. Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Sistem Jawa-Bali 85
Gambar 6.3. Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat 86
Gambar 6.4. Total Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur 87
Gambar 6.5. Total Kebutuhan Dana Investasi Indonesia, PLN + IPP 88

GAMBAR BAB 7
Gambar 7.1. Pemetaan Risiko Implementasi RUPTL 93

xiii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xiii 04/02/2013 14:16:17


Daftar Tabel
TABEL BAB 1
Tabel 1.1. Pembagian Tanggung Jawab Penyusunan RUPTL 5

TABEL BAB 3
Tabel 3.1. Penjualan Tenaga Listrik PLN (TWh) 18
Tabel 3.2. Perkembangan Jumlah Pelanggan (Ribu Unit) 19
Tabel 3.3. Perkembangan Rasio Elektrifikasi (%) 19
Tabel 3.4. Pertumbuhan Beban Puncak Sistem Jawa-Bali 2007-2011 20
Tabel 3.5. Kapasitas Terpasang Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur (MW) Tahun 2011 20
Tabel 3.6. Daftar Sewa Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur Tahun 2011 21
Tabel 3.7. Kapasitas Terpasang Pembangkit Sistem Jawa-Bali 22
Tabel 3.8. Perkembangan Kapasitas Trafo GI Wilayah Operasi Indonesia Barat
dan Indonesia Timur (MVA) 22
Tabel 3.9. Perkembangan Saluran Transmisi Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur (kms) 23
Tabel 3.10. Perkembangan Kapasitas Trafo GI Sistem Jawa-Bali 23
Tabel 3.11. Perkembangan Saluran Transmisi Sistem Jawa Bali 23
Tabel 3.12. Kapasitas Pembangkit dan Interbus Transformer (IBT) 24
Tabel 3.13. Rugi Jaringan Distribusi (%) 24
Tabel 3.14. SAIDI dan SAIFI PLN 24

TABEL BAB 4
Tabel 4.1. Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di Jawa-Bali 31
Tabel 4.2. Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di Luar Jawa Bali 32
Tabel 4.3. Potensi Proyek PLTA Berdasarkan Masterplan Of Hydro Power Development 35
Tabel 4.4. Potensi dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan 37

TABEL BAB 5
Tabel 5.1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 44
Tabel 5.2. Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 45
Tabel 5.3. Pertumbuhan Penduduk (%) 45
Tabel 5.4. Pertumbuhan Ekonomi, Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik
dan Beban Puncak Periode 2011-2021 45
Tabel 5.5. Proyeksi Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Pelanggan
dan Rasio Elektrifikasi Periode 2011-2021 46
Tabel 5.6. Prakiraan Kebutuhan Listrik, Angka Pertumbuhan dan Rasio Elektrifikasi 46
Tabel 5.7. Asumsi Harga Bahan Bakar 49
Tabel 5.8. Daftar Proyek Percepatan Pembangkit 10.000 MW
(Peraturan Presiden No. 71/2000 jo Perpres No. 59/209)
Status September 2012 49

xiv
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xiv 04/02/2013 14:16:17


Tabel 5.9 Rekap Proyek Percepatan Pembangkit Tahap 2 50
Tabel 5.10 Proyek yang terdapat dalam Buku KPS 2012 Bappenas 51
Tabel 5.11 Kebutuhan Tambahan Pembangkit Total Indonesia (MW) 52
Tabel 5.12 Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat (MW) 53
Tabel 5.13 Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Timur (MW) 54
Tabel 5.14 Rencana Penumbuhan Pembangkit Sistem Jawa-Bali (MW) 56
Tabel 5.15 Regional Balance Sistem Jawa-Bali Tahun 2011 58
Tabel 5.16 Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Indonesia Timur 59
Tabel 5.17 Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Indonesia Barat 61
Tabel 5.18 Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Jawa-Bali 62
Tabel 5.19 Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Gabungan Indonesia (GWh) 63
Tabel 5.20 Kebutuhan Bahan Bakar Gabungan Indonesia 64
Tabel 5.21 Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan
Bakar Sistem Jawa-Bali (GWh) 64
Tabel 5.22 Kebutuhan Bahan Bakar Sistem Jawa-Bali 66
Tabel 5.23 Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Wilayah Operasi Indonesia Barat (GWh) 66
Tabel 5.24 Kebutuhan Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Barat 67
Tabel 5.25 Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Wilayah Indonesia Timur (GWh) 67
Tabel 5.26 Kebutuhan Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Timur 68
Tabel 5.27 Kebutuhan Fasilitas Transmisi Indonesia 71
Tabel 5.28 Kebutuhan Fasilitas Trafo dan Gardu Induk Indonesia 72
Tabel 5.29 Kebutuhan Fasilitas Transmisi Wilayah Operasi Indonesia Barat 73
Tabel 5.30 Kebutuhan Fasilitas Trafo dan Gardu Induk Wilayah Operasi Indonesia Barat 73
Tabel 5.31 Kebutuhan Saluran Transmisi Indonesia Timur 74
Tabel 5.32 Kebutuhan Trafo Indonesia Timur 74
Tabel 5.33 Kebutuhan Saluran Transmisi Sistem Jawa-Bali 75
Tabel 5.34 Kebutuhan Trafo Sistem Jawa-Bali 75
Tabel 5.35 Kebutuhan Fasilitas Distribusi di Indonesia 76
Tabel 5.36 Kebutuhan Fasilitas Distribusi Wilayah Operasi Indonesia Barat 76
Tabel 5.37 Kebutuhan Fasilitas Distribusi Wilayah Operasi Indonesia Timur 77
Tabel 5.38 Kebutuhan Fasilitas Distribusi Sistem Jawa-Bali 77
Tabel 5.39 Rekap Program Listrik Perdesaan Indonesia 2012-2021 78
Tabel 5.40 Rekap Kebutuhan Investasi Program Listrik Perdesaan Indonesia 2012-2021
(Juta Rp) 78
Tabel 5.41 Rencana Pengembangan Pembangkit EBT Skala Kecil 80
Tabel 5.42 Biaya Pengembangan Pembangkit EBT Skala Kecil 80
Tabel 5.43 Proyek PLTU Skala Kecil di Indonesia Barat dan Indonesia Timur 80
Tabel 5.44 Proyek PLTGB Tersebar di Indonesia 82

TABEL BAB 6
Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Investasi PLN Indonesia (Tidak Termasuk IPP) 84
Tabel 6.2 Kebutuhan Dana Investasi untuk Sistem Jawa–Bali 85
Tabel 6.3 Total Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat 86
Tabel 6.4 Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur 87
Tabel 6.5 Total Kebutuhan Dana Investasi Indonesia, PLN + IPP 88

xv
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xv 04/02/2013 14:16:17


Daftar Lampiran

LAMPIRAN A WILAYAH OPERASI INDONESIA BARAT 101

A1. SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA 103


A1.1 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik 105
A1.2 Neraca Daya 107
A1.3 Neraca Energi 113
A1.4 Capacity Balance Gardu Induk 115
A1.5 Rencana Pengembangan Penyaluran 147
A1.6 Peta Pengembangan Penyaluran 173
A1.7 Analisis Aliran Daya 183
A1.8 Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi 193
A1.9 Program Listrik Perdesaan 195
A1.10 Proyeksi Kebutuhan Investasi 197
PENJELASAN LAMPIRAN A1 199

A2. SISTEM INTERKONEKSI KALIMANTAN BARAT 207


A2.1 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik 209
A2.2 Neraca Daya 211
A2.3 Neraca Energi 215
A2.4 Capacity Balance Gardu Induk 217
A2.5 Rencana Pengembangan Penyaluran 221
A2.6 Peta Pengembangan Penyaluran 225
A2.7 Analisis Aliran Daya 227
A2.8 Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi 235
A2.9 Program Listrik Perdesaan 237
A2.10 Proyeksi Kebutuhan Investasi 239
PENJELASAN LAMPIRAN A2 241

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PER PROVINSI


WILAYAH OPERASI INDONESIA BARAT 247
A3. PROVINSI ACEH 249
A4. PROVINSI SUMATERA UTARA 257
A5. PROVINSI RIAU 269
A6. PROVINSI KEPULAUAN RIAU 277
A7. PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 283
A8. PROVINSI SUMATERA BARAT 291
A9. PROVINSI JAMBI 301
A10. PROVINSI SUMATERA SELATAN 307
A11. PROVINSI BENGKULU 315
A12. PROVINSI LAMPUNG 321
A13. PROVINSI KALIMANTAN BARAT 329

xvi
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xvi 04/02/2013 14:16:17


A14. NERACA DAYA SISTEM-SISTEM ISOLATED
WILAYAH OPERASI INDONESIA BARAT 337
A14.1. Sistem Isolated Provinsi Aceh 339
A14.2. Sistem Isolated Provinsi Sumatera Utara 349
A14.3. Sistem Isolated Provinsi Riau 351
A14.4. Sistem Isolated Provinsi Kepulauan Riau 359
A14.5. Sistem Isolated Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 367
A14.6. Sistem Isolated Provinsi Kalimantan Barat 371

LAMPIRAN B. WILAYAH OPERASI INDONESIA TIMUR 381

B1. SISTEM INTERKONEKSI KALIMANTAN SELATAN, TENGAH


DAN TIMUR (KALSELTENGTIM) 383
B1.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik 385
B1.2. Neraca Daya 389
B1.3. Neraca Energi 393
B1.4. Capacity Balance Gardu Induk 395
B1.5. Rencana Pengembangan Penyaluran 403
B1.6. Peta Pengembangan Penyaluran 411
B1.7. Analisis Aliran Daya 415
B1.8. Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi 421
B1.9. Program Listrik Perdesaan 423
B1.10. Proyeksi Kebutuhan Investasi 425
PENJELASAN LAMPIRAN B1 427

B2. SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN UTARA (SULBAGUT)


DAN SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN SELATAN (SULBAGSEL) 435
B2.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik 437
B2.2. Neraca Daya 441
B2.3. Neraca Energi 447
B2.4. Capacity Balance Gardu Induk 451
B2.5. Rencana Pengembangan Penyaluran 469
B2.6. Peta Pengembangan Penyaluran 479
B2.7. Analisis Aliran Daya 487
B2.8. Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi 497
B2.9. Program Listrik Perdesaan 499
B2.10. Proyeksi Kebutuhan Investasi 501
PENJELASAN LAMPIRAN B2 503

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PER PROVINSI WILAYAH


OPERASI INDONESIA TIMUR 519
B3. PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 521
B4. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 531
B5. PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 541
B6. PROVINSI SULAWESI UTARA 553
B7. PROVINSI SULAWESI TENGAH 565
B8. PROVINSI GORONTALO 573
B9. PROVINSI SULAWESI SELATAN 581
B10. PROVINSI SULAWESI TENGGARA 591
B11. PROVINSI SULAWESI BARAT 599

xvii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xvii 04/02/2013 14:16:17


B12. PROVINSI MALUKU 605
B13. PROVINSI MALUKU UTARA 613
B14. PROVINSI PAPUA 621
B15. PROVINSI PAPUA BARAT 631
B16. PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (NTB) 639
B17. PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) 649

B18. NERACA DAYA SISTEM-SISTEM ISOLATED WILAYAH OPERASI


INDONESIA TIMUR 659
B18.1. Sistem Isolated Provinsi Kalimantan Selatan 661
B18.2. Sistem Isolated Provinsi Kalimantan Tengah 665
B18.3. Sistem Isolated Provinsi Kalimantan Timur 677
B18.4. Sistem Isolated Provinsi Sulawesi Utara 693
B18.5. Sistem Isolated Provinsi Sulawesi Tengah 699
B18.6. Sistem Isolated Provinsi Sulawesi Selatan 709
B18.7. Sistem Isolated Provinsi Sulawesi Tenggara 711
B18.8. Sistem Isolated Provinsi Maluku 717
B18.9. Sistem Isolated Provinsi Maluku Utara 725
B18.10. Sistem Isolated Provinsi Papua 731
B18.11. Sistem Isolated Provinsi Papua Barat 739
B18.12. Neraca Daya Sistem Isolated Provinsi NTB 743
B18.13. Neraca Daya Sistem Isolated Provinsi NTT 757

LAMPIRAN C. WILAYAH OPERASI JAWA BALI 769

LAMPIRAN C. SISTEM INTERKONEKSI JAWA BALI 771


C1.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik 773
C1.2. Neraca Daya 781
C1.3. Neraca Energi 795
C1.4. Capacity Balance Gardu Induk 799
C1.5. Rencana Pengembangan Penyaluran 861
C1.6. Peta Pengembangan Penyaluran 921
C1.7. Analisis Aliran Daya 933
C1.8. Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi 959
C1.9. Program Listrik Pedesaan 963
C1.10. Proyeksi Kebutuhan Investasi 967
PENJELASAN LAMPIRAN C1 978

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PER PROVINSI


WILAYAH OPERASI JAWA BALI 1001
C2. PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA 1003
C3. PROVINSI BANTEN 1017
C4. PROVINSI JAWA BARAT 1027
C5. PROVINSI JAWA TENGAH 1049
C6. PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 1061
C7. PROVINSI JAWA TIMUR 1067
C8. PROVINSI BALI 1081

LAMPIRAN D. ANALISIS RISIKO 1089

xviii
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xviii 04/02/2013 14:16:17


SINGKATAN DAN KOSAKATA

ADB : Air Dried Basis, merupakan nilai kalori batubara yang memperhitung-
kan inherent moisture saja

ASEAN Power Grid : Sistem interkoneksi jaringan listrik antara negara-negara ASEAN

Aturan Distribusi : Aturan Distribusi Tenaga Listrik merupakan perangkat peraturan


dan persyaratan untuk menjamin keamanan, keandalan serta peng-
operasian dan pengembangan sistem distribusi yang efisien dalam
memenuhi peningkatan kebutuhan tenaga listrik

Aturan Jaringan : Aturan Jaringan merupakan seperangkat peraturan, persyaratan dan


standar untuk menjamin keamanan, keandalan serta pengoperasian
dan pengembangan sistem tenaga listrik yang efisien dalam memenuhi
peningkatan kebutuhan tenaga listrik

Beban : Sering disebut sebagai demand, merupakan besaran kebutuhan tena-


ga listrik yang dinyatakan dengan MWh, MW atau MVA tergantung ke-
pada konteksnya

Beban puncak : Atau peak load / peak demand, adalah nilai tertinggi dari langgam be-
ban suatu sistem kelistrikan dinyatakan dengan MW

bcf : Billion cubic feet


BPP : Biaya Pokok Penyediaan

BTU : British Thermal Unit

Capacity balance : Neraca yang memperlihatkan keseimbangan kapasitas sebuah gardu


induk dengan beban puncak pada area yang dilayani oleh gardu induk
tersebut, dinyatakan dalam MVA

Captive power : Daya listrik yang dibangkitkan sendiri oleh pelanggan, umumnya
pelanggan industri dan komersial

CCS : Carbon Capture and Storage

CCT : Clean Coal Technology

CDM : Clean Development Mechanism atau MPB Mekanisme Pembangunan


Bersih
CNG : Compressed Natural Gas

COD : Commercial Operating Date

Daya mampu : Kapasitas nyata suatu pembangkit dalam menghasilkan MW

Daya terpasang : Kapasitas suatu pembangkit sesuai dengan name plate

DAS : Daerah Aliran Sungai

DMO : Domestic Market Obligation

EBITDA : Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization

ERPA : Emission Reduction Purchase Agreement

Excess power : Kelebihan energi listrik dari suatu captive power yang dapat dibeli oleh
PLN

FSRU : Floating Storage and Regasification Unit

xix
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xix 04/02/2013 14:16:17


GAR : Gross As Received, merupakan nilai kalori batubara yang memperhi-
tungkan total moisture

GRK : Gas Rumah Kaca

HRSG : Heat Recovery Steam Generator

HSD : High Speed Diesel Oil

HVDC : High Voltage Direct Current

IBT : Interbus Transformer, yaitu trafo penghubung dua sistem transmisi


yang berbeda tegangan, seperti trafo 500/150 kV dan 150/70 kV

IGCC : Integrated Gasification Combined Cycle

IPP : Independent Power Producer

JTM : Jaringan Tegangan Menengah adalah saluran distribusi listrik berte-


gangan 20 kV

JTR : Jaringan Tegangan Rendah adalah saluran distribusi listrik bertengang-


an 220 V

kmr : kilometer-route, menyatakan panjang jalur saluran transmisi

kms : kilometer-sirkuit, menyatakan panjang konduktor saluran transmisi

Life Extension : Program rehabilitasi suatu unit pembangkit yang umur teknisnya men-
dekati akhir

LNG : Liquified Natural Gas

LOLP : Loss of Load Probability, suatu indeks keandalan sistem pembangkitan


yang biasa dipakai pada perencanaan kapasitas pembangkit

Load factor : Faktor beban, merupakan rasio antara MW rata-rata dan MW puncak

MFO : Marine Fuel Oil

MMBTU : Million Metric BTU, satuan yang biasa digunakan untuk mengukur ka-
lori gas

Mothballed : Pembangkit yang tidak dioperasikan namun tetap dipelihara, tidak di-
perhitungkan dalam reserve margin

MP3EI : Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indo-


nesia

MMSCF : Million Metric Standard Cubic Foot, satuan yang biasa digunakan untuk
mengukur volume gas pada tekanan dan suhu tertentu

MMSCFD : Million Metric Standard Cubic Foot per Day

Neraca daya : Neraca yang menggambarkan keseimbangan antara beban puncak dan
kapasitas pembangkit

Non Coincident Peak Load : Jumlah beban puncak sistem-sistem tidak terinterkoneksi tanpa meli-
hat waktu terjadinya beban puncak

Peaking : Pembangkit pemikul beban puncak

Prakiraan beban : Demand forecast, prakiraan pemakaian energi listrik di masa depan

Reserve margin : Cadangan daya pembangkit terhadap beban puncak, dinyatakan dalam
%

xx
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd xx 04/02/2013 14:16:17


Bab
1
Pendahuluan

1
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 1 04/02/2013 14:16:17


1.1. Latar Belakang

PT PLN (Persero), selanjutnya disebut PLN, sebagai sebuah perusahaan listrik merencanakan dan
melaksanakan proyek-proyek kelistrikan yang lead time-nya relatif panjang, sehingga PLN secara alamiah
perlu mempunyai sebuah rencana pengembangan sistem kelistrikan yang berjangka panjang1. Dengan
demikian rencana pengembangan sistem kelistrikan yang diperlukan PLN harus berjangka cukup panjang,
yaitu 10 tahun, agar dapat mengakomodasi lead time yang panjang dari proyek-proyek kelistrikan.

Perlunya PLN mempunyai rencana pengembangan sistem kelistrikan jangka panjang juga didorong oleh
keinginan PLN untuk mempunyai rencana investasi yang efisien, dalam arti PLN tidak melaksanakan
sebuah proyek kelistrikan tanpa didasarkan pada perencanaan yang baik. Hal ini penting dilakukan
karena keputusan investasi di industri kelistrikan akan dituntut manfaatnya dalam jangka panjang2. Untuk
mencapai hal tersebut PLN menyusun sebuah dokumen perencanaan sepuluh tahunan ke depan yang
disebut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, atau RUPTL.

RUPTL merupakan sebuah pedoman pengembangan sistem kelistrikan bagi PLN sepuluh tahun mendatang
yang optimal, disusun untuk mencapai tujuan tertentu serta berdasarkan pada kebijakan dan kriteria
perencanaan tertentu. Dengan demikian pelaksanaan proyek-proyek kelistrikan di luar RUPTL yang dapat
menurunkan efisiensi investasi perusahaan dapat dihindarkan.

Selain didorong oleh kebutuhan internal PLN sendiri untuk mempunyai RUPTL, dokumen perencanaan ini
juga dibuat oleh PLN untuk memenuhi peraturan dan perundangan yang ada di sekor ketenagalistrikan.
Penyusunan RUPTL tahun 2012-2021 ini untuk memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun
2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan didorong oleh timbulnya kebutuhan untuk
memperbaharui RUPTL 2011-2020 setelah memperhatikan adanya keterlambatan beberapa proyek
pembangkit tenaga listrik seperti pembangkit listrik tenaga panas bumi, beberapa pembangkit listrik
tenaga air dan pembangkit listrik tenaga uap batubara, baik proyek PLN maupun proyek listrik swasta
atau IPP (independent power producer).

Selanjutnya sejalan dengan UU No.30/2009 dimana pemerintah provinsi (dan juga pemerintah kabupaten/
kota) wajib membuat Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah atau RUKD, maka dalam RUPTL 2012-
2021 ini juga terdapat perencanaan sistem kelistrikan per provinsi. Namun demikian proses optimisasi
perencanaan tetap dilakukan per sistem kelistrikan apabila telah ada jaringan interkoneksi untuk
mengoptimalkan pemanfaatan dan alokasi sumber daya. RUPTL per provinsi tersebut akan bermanfaat
untuk memperlihatkan apa yang telah direncanakan oleh PLN pada setiap provinsi.

Dalam RUPTL ini terdapat beberapa proyek pembangkit yang telah committed akan dilaksanakan oleh
PLN dan beberapa proyek yang telah committed akan dilaksanakan oleh swasta sebagai IPP. Kebutuhan
tambahan kapasitas yang belum committed akan disebut sebagai tambahan kapasitas yang belum
dialokasikan sebagai proyek PLN atau IPP.

Proyek transmisi dan distribusi pada dasarnya akan dilaksanakan oleh PLN. Namun khusus untuk beberapa
ruas transmisi yang menghubungkan suatu pembangkit IPP ke jaringan terdekat dapat dibangun oleh
pengembang IPP.

1 Sebagai contoh, diperlukan waktu 8-9 tahun untuk mewujudkan sebuah PLTU batubara kelas 1.000 MW sejak dari rencana awal
hingga beroperasi
2 Sebuah PLTU batubara diharapkan beroperasi komersial selama 25 – 30 tahun.

2
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 2 04/02/2013 14:16:18


Sesuai dengan regulasi yang ada, RUPTL akan selalu dievaluasi secara berkala untuk disesuaikan dengan
perubahan beberapa parameter kunci yang menjadi dasar penyusunan rencana pengembangan sistem
kelistrikan. Dengan demikian RUPTL selalu dapat menyajikan rencana pengembangan sistem yang
mutakhir dan dapat dijadikan sebagai pedoman implementasi proyek-proyek kelistrikan.

1.2. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik,
khususnya pasal berikut :
(1) Pasal 8 yang menyatakan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum
dilaksanakan sesuai Rencana Umum Ketenagalistrikan dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik.
(2) Pasal 14 ayat 1 yang menyatakan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik disusun dengan
memperhatikan Rencana Umum Ketenagalistrikan.
3. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 2682 K/21/MEM/2008 tanggal 13 November
2008 tentang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional.

1.3. Visi dan Misi Perusahaan

Pada Anggaran Dasar PLN Tahun 2008 Pasal 3 disebutkan bahwa tujuan dan lapangan usaha PLN
adalah menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan
mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang
ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan
terbatas.

Berkenaan dengan tujuan dan lapangan usaha PLN tersebut di atas, maka visi PLN adalah sebagai berikut:
“Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang, Unggul dan Terpercaya dengan
bertumpu pada Potensi Insani.”

Selain visi tersebut, saat ini PLN tengah bercita-cita untuk berubah menjadi perusahaan kelas dunia, bebas
subsidi, menguntungkan, ramah lingkungan dan dicintai pelanggan.

Untuk melaksanakan penugasan Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik dan mengacu
kepada visi tersebut, maka PLN akan:

• Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan,
anggota perusahaan, dan pemegang saham.
• Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
• Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
• Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

1.4. Tujuan dan Sasaran Penyusunan RUPTL

Pada dasarnya tujuan penyusunan RUPTL adalah memberikan pedoman dan acuan pengembangan sarana
kelistrikan PLN dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik di wilayah usahanya secara lebih efisien dan
lebih terencana, sehingga dapat dihindari ketidak-efisienan perusahaan sejak tahap perencanaan.

3
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 3 04/02/2013 14:16:18


Sasaran RUPTL yang ingin dicapai sepuluh tahun ke depan secara nasional adalah pemenuhan kebutuhan
kapasitas dan energi listrik, peningkatan efisiensi dan kinerja sistem kelistrikan sejak dari tahap
perencanaan yang meliputi:

• Mengatasi kekurangan pasokan tenaga listrik yang terjadi di beberapa daerah.


• Tercapainya pemenuhan kebutuhan kapasitas dan energi listrik setiap tahun dengan tingkat
keandalan3 yang diinginkan secara least-cost.
• Tercapainya bauran bahan bakar (fuel-mix) yang lebih baik untuk menurunkan Biaya Pokok Penyediaan
yang dicerminkan oleh pengurangan penggunaan bahan bakar minyak hingga kontribusi produksi
pembangkit berbahan bakar minyak menjadi kurang dari 1% persen terhadap total produksi energi
listrik pada tahun 2021.
• Tercapainya pemanfaatan energi baru dan terbarukan terutama panas bumi sesuai dengan program
pemerintah, dan juga energi terbarukan lain seperti tenaga air.
• Tercapainya rasio elektrifikasi yang digariskan oleh RUKN.
• Tercapainya keandalan dan kualitas listrik yang makin baik.
• Tercapainya angka rugi jaringan transmisi dan distribusi yang makin baik.

1.5. Proses Penyusunan RUPTL dan Penanggungjawabnya

Penyusunan RUPTL 2012-2021 di PLN dibuat dengan proses sebagai berikut:

• RUKN 2008-2027 dan draft RUKN 2012-2031 digunakan sebagai pertimbangan, khususnya mengenai
kebijakan Pemerintah tentang perencanaan ketenagalistrikan, kebijakan pemanfaatan energi primer
untuk pembangkit tenaga listrik, kebijakan perlindungan lingkungan, kebijakan tingkat cadangan
(reserve margin), asumsi pertumbuhan ekonomi dan prakiraan kebutuhan tenaga listrik.
• PLN Kantor Pusat menetapkan kebijakan dan asumsi dasar setelah memperhatikan RUKN dan
kebijakan Pemerintah lainnya, seperti pengembangan panas bumi yang semakin besar.
• Dilakukan evaluasi terhadap asumsi dasar tersebut dan realisasinya dalam RUPTL perioda
sebelumnya dalam Forum Perencanaan, yaitu sebuah forum pertemuan antara Unit-Unit Bisnis
PLN dan PLN Kantor Pusat untuk membahas dan menyepakati parameter kunci untuk menyusun
prakiraan pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik.
• Dengan memperhatikan asumsi-asumsi dasar, terutama pertumbuhan ekonomi, selanjutnya disusun
prakiraan beban (demand forecast), rencana pembangkitan, rencana transmisi dan gardu induk
(GI), rencana distribusi dan rencana pengembangan sistem kelistrikan yang isolated. Penyusunan
ini dilakukan oleh Unit-unit Bisnis dan PLN Kantor Pusat sesuai tanggung-jawab masing-masing.
Demand forecast, perencanaan GI dan perencanaan distribusi dibuat oleh PLN Distribusi/ Wilayah.
Perencanaan transmisi dibuat oleh PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (PLN P3B) atau oleh
PLN Wilayah yang mengelola transmisi. Rencana pembangkitan pada sistem-sistem interkoneksi
yang cukup besar dilakukan oleh PLN Kantor Pusat.
• Penyusunan demand forecast oleh PLN Wilayah/Distribusi dibuat dengan metoda regresi -
ekonometrik menggunakan data historis penjualan energi listrik, pertumbuhan ekonomi, daya
tersambung dan jumlah pelanggan. Selanjutnya dengan memperhatikan proyeksi pertumbuhan
ekonomi dan populasi, dibentuk model yang valid4.
• Workshop perencanaan yang melibatkan Unit-Unit Bisnis PLN dan PLN Kantor Pusat dilaksanakan
minimal 1 kali dalam setahun, dimaksudkan untuk memverifikasi dan menyepakati demand forecast,
capacity balance dan rencana gardu induk, rencana transmisi dan rencana pembangkit sistem isolated
yang dihasilkan oleh Unit-unit Bisnis PLN. Pada workshop perencanaan juga dilakukan verifikasi
jadwal COD5 proyek-proyek pembangkit PLN dan IPP, estimasi pasokan gas alam dan LNG/CNG, serta
kebutuhan dan pogram pembangkit sewa untuk mengatasi kekurangan tenaga listrik jangka pendek.

3 Tingkat keandalan dicerminkan oleh tersedianya cadangan atau reserve margin.


4 Khusus untuk RUPTL 2012-2021 ini, demand forecast dilakukan secara pendekatan top-down karena mengacu pada draft Service
Level Agreement (SLA) 2012-2016 yang disiapkan oleh PLN untuk Pemerintah.
5 COD atau commercial operation date adalah tanggal beroperasinya sebuah proyek kelistrikan secara komersial.

4
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 4 04/02/2013 14:16:18


• Konsolidasi produk perencanaan sistem dalam seluruh wilayah usaha PLN menjadi draft RUPTL
dan pengusulan pengesahan RUPTL oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dilakukan oleh
PLN Kantor Pusat. RUPTL ini selanjutnya akan menjadi referensi untuk pembuatan Rencana Jangka
Panjang Perusahaan (RJPP) lima tahunan, serta menjadi pedoman keputusan investasi tahunan PLN
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

Proses penyusunan RUPTL ditunjukkan pada Gambar 1.1.

Konsolidasi dan cek konsistensi


RUKN RUPTL
rencana pengembangan sistem.

Rencana pengembangan pembangkit (neraca


Asumsi dasar dan daya, neraca energi dan kebutuhan bahan
kebijakan, proyeksi Workshop
bakar).
kebutuhan tenaga listrik Perencanaan
Rencana pengembangan transmisi dan
distribusi.

Workshop
Demand forecast per Wilayah dan
Demand Forecast
per Provinsi

Gambar 1.1. Proses Penyusunan RUPTL

Pada workshop demand forecast, PLN Kantor Pusat dan PLN Distribusi/Wilayah membahas dan menyepakati
asumsi-asumsi dasar untuk pembuatan demand forecast di setiap wilayah, dilanjutkan dengan menyusun
demand forecast secara agregat, namun belum dibuat secara spasial6. Berbekal hasil kerja pada workshop
demand forecast tersebut, setiap unit PLN Distribusi/Wilayah kembali ke tempat masing-masing dan
membuat capacity balance atau penjabaran demand forecast secara spasial untuk memperkirakan
kenaikan pembebanan setiap gardu induk dan sinyal penambahan trafo atau gardu induk baru, yang harus
diselesaikan dalam waktu dua bulan.

Pada saat yang sama, PLN Kantor Pusat membuat rencana pengembangan pembangkit pada sistem
interkoneksi dan perencanaan transmisi tegangan tinggi bersama dengan PLN P3B/Wilayah.
Pembagian tanggung jawab penyusunan RUPTL ditunjukkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Pembagian Tanggung Jawab Penyusunan RUPTL

Kegiatan Pokok P3B Kitlur Wilayah Kit Distr Pusat


Kebijakan Umum
U U U U U E
dan Asumsi
Demand forecasting E E P
Perencanaan Pembangkitan S S S S P, E*)
Perencanaan Transmisi E E E P
Perencanaan Distribusi E E P
Perencanaan GI E E E E P
Perencanaan Pembangkitan
E E P
Isolated
Konsolidasi E

Keterangan:
E: Pelaksana (Executor); P: Pembinaan (Parenting); U: Pengguna (User); S: Pendukung (Supporting),*)
untuk Sistem Besar

6 Demand forecast spasial menunjukkan bagaimana pertumbuhan demand kelistrikan terdistribusi pada daerah-daerah/locality.

5
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 5 04/02/2013 14:16:18


1.6. Ruang Lingkup dan Wilayah Usaha

Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PLN telah ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral sesuai Surat Keputusan No. 634-12/20/600.3/2011 tanggal 30 September 2011. Surat keputusan
tersebut menetapkan Wilayah Usaha PLN yang meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia, kecuali yang
ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Wilayah Usaha bagi Badan Usaha Milik Negara lainnya, Badan Usaha
Milik Daerah, Badan Usaha Swasta atau Koperasi.

Ruang Lingkup RUPTL 2012-2021 ini mencakup seluruh Wilayah Usaha PLN yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Menteri ESDM tersebut, yaitu tidak termasuk wilayah usaha PT Pelayanan Listrik Nasional
Batam dan PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan, walaupun keduanya merupakan anak perusahaan PLN.
Sejalan dengan organisasi PLN dimana wilayah usaha PLN dibagi menjadi tiga wilayah operasi, yaitu
Indonesia Barat, Indonesia Timur dan Jawa-Bali, maka RUPTL ini akan menjelaskan rencana pengembangan
sistem pada tiga wilayah operasi tersebut. Selain itu RUPTL ini juga menampilkan rencana pengembangan
sistem per provinsi.

Berikut adalah penjelasan mengenai Wilayah Usaha PLN saat ini.

Wilayah Operasi Indonesia Barat

Wilayah operasi Indonesia Barat terdiri dari Sumatra dan Provinsi Kalimantan Barat.

Sumatera
Pulau Sumatera dan pulau-pulau di sekitarnya seperti Kepulauan Riau, Bangka, Belitung, Nias, dilayani
oleh PLN Wilayah Aceh, PLN Wilayah Sumatera Utara, PLN Wilayah Sumatera Barat, PLN Wilayah Riau dan
Kepri, PLN Wilayah Sumatera Selatan – Jambi – Bengkulu, PLN Distribusi Lampung, PLN Wilayah Bangka –
Belitung dan PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera.

Pembangkit tenaga listrik di Pulau Sumatera pada dasarnya dikelola oleh PLN Pembangkitan Sumatera
Bagian Utara dan PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan, kecuali beberapa pembangkit skala kecil
di sistem-sistem kecil isolated yang dikelola oleh PLN Wilayah. Pulau Batam sendiri merupakan wilayah
usaha anak perusahaan PLN, yaitu PT Pelayanan Listrik Nasional Batam, sehingga tidak tercakup dalam
RUPTL PT PLN (Persero).

Kalimantan Barat
Provinsi Kalimantan Barat dilayani oleh PLN Wilayah Kalimantan Barat.

Wilayah Operasi Indonesia Timur

Wilayah operasi Indonesia Timur terdiri dari Kalimantan kecuali Provinsi Kalimantan Barat, Sulawesi,
Kepulauan Maluku dan Maluku Utara, Papua, dan Nusa Tenggara. Khusus untuk Pulau Tarakan merupakan
wilayah usaha anak perusahaan PLN, yaitu PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan, sehingga tidak tercakup
dalam RUPTL PT PLN (Persero).

Kalimantan
Wilayah usaha PLN di Kalimantan yang merupakan wilayah operasi Indonesia Timur dilayani oleh PLN
Wilayah Kalimantan Selatan Tengah dan PLN Wilayah Kalimantan Timur.

Sulawesi
Wilayah usaha PLN di Sulawesi dilayani oleh PLN Wilayah Sulawesi Utara-Tengah-Gorontalo dan PLN
Wilayah Sulawesi Selatan-Tenggara-Barat.

6
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 6 04/02/2013 14:16:18


Nusa Tenggara
Pelayanan kelistrikan di Kepulauan Nusa Tenggara dilaksanakan oleh PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat
dan PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur.

Maluku dan Maluku Utara serta Papua


Wilayah usaha PLN di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara dilayani oleh PLN Wilayah Maluku &
Maluku Utara, dan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dilayani oleh PLN Wilayah Papua.

Wilayah Operasi Jawa-Bali

Wilayah usaha PLN di Jawa dan Bali dilayani oleh PLN Distribusi Jawa Barat & Banten, PLN Distribusi
Jakarta Raya & Tangerang, PLN Distribusi Jawa Tengah & DI Yogyakarta, PLN Distribusi Jawa Timur
dan PLN Distribusi Bali. Di wilayah ini terdapat unit operasi dan pemeliharaan pembangkitan, yaitu
PLN Pembangkitan Tanjung Jati B, PLN Pembangkitan Lontar dan PLN Pembangkitan Jawa Bali. Selain
itu terdapat PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali dan anak perusahaan PLN di bidang
pembangkitan, yaitu PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali, serta beberapa listrik swasta.
Peta wilayah usaha PLN diperlihatkan pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2. Peta Wilayah Usaha PT PLN (Persero)

1.7. Sistematika Dokumen RUPTL

Dokumen RUPTL ini disusun dengan sistematika sebagai berikut. Bab I menjelaskan latar belakang,
landasan hukum, visi dan misi perusahaan, tujuan dan sasaran, dan sistematika dokumen. Bab II
menjelaskan kebijakan umum pengembangan sarana yang meliputi kebijakan-kebijakan pengembangan
sistem. Bab III menjelaskan kondisi kelistrikan saat ini, Bab IV menjelaskan ketersediaan energi primer. Bab
V menjelaskan rencana penyediaan tenaga listrik, meliputi kriteria dan kebijakan perencanaan, asumsi
dasar, prakiraan kebutuhan listrik dan rencana pengembangan pembangkit, transmisi dan distribusi, serta
neraca energi dan kebutuhan bahan bakar. Bab VI menjelaskan kebutuhan investasi. Bab VII menjelaskan
analisis risiko dan langkah mitigasinya. Bab VIII memberikan kesimpulan.

Selanjutnya rencana pengembangan sistem yang rinci diberikan dalam lampiran–lampiran yang
menjelaskan rencana kelistrikan setiap sistem kelistrikan dan setiap provinsi.

7
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 7 04/02/2013 14:16:18


LO-RUPTL Awal ok.indd 8 04/02/2013 14:16:18
9
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 9 04/02/2013 14:16:19


Pengembangan sarana kelistrikan dalam RUPTL 2012-2021 ini dibuat dengan memperhatikan RUKN
2008-2027 dan draft RUKN 2012-2031 serta kebijakan perusahaan dalam merencanakan pertumbuhan
penjualan, pengembangan pembangkit, transmisi dan distribusi. Bab II ini menjelaskan kebijakan dimaksud.

2.1. Kebijakan Pelayanan Penyediaan Tenaga Listrik untuk Melayani


Pertumbuhan Kebutuhan Tenaga Listrik

Sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia pada pertemuan dengan PLN yang juga dihadiri oleh
anggota Kabinet Indonesia Bersatu di Mataram pada tanggal 27 Juli 2010, PLN diminta mempertahankan
bebas pemadaman listrik. Konsekuensi dari arahan tersebut adalah PLN harus menyediakan tenaga listrik
dalam jumlah yang cukup kepada masyarakat di seluruh Indonesia secara terus menerus, baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian PLN pada dasarnya bermaksud melayani kebutuhan
tenaga listrik masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam jangka pendek dimana kapasitas pembangkit PLN masih terbatas karena proyek-proyek
pembangkit belum sepenuhnya selesai, PLN telah dan akan memenuhi permintaan tenaga listrik dengan
menyewa pembangkit sebagai solusi interim. Pada tahun-tahun berikutnya dimana penambahan kapasitas
pembangkit dan transmisi diharapkan telah selesai7 dan reserve margin telah mencukupi, maka penjualan
akan dipacu untuk mengoptimalkan pemanfaatan pembangkit listrik.

RUPTL ini disusun dengan berdasar pada proyeksi kebutuhan tenaga listrik dalam RUKN 2008-2027 yang
diperbaharui dengan draft RUKN 2012-2031 yang telah disusun oleh Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral pada tahun 2012.

RUPTL ini juga disusun untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi secara signifikan dengan
menyambung konsumen residensial baru dalam jumlah yang cukup tinggi setiap tahun, dan melayani semua
daftar tunggu yang ada. Pada daerah-daerah tertentu RUPTL ini telah mempertimbangkan permintaan
listrik yang tinggi karena pelaksanaan Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara.

Kebijakan lain yang dianut dalam RUPTL 2012-2021 ini adalah belum diperhitungkannya dampak program
demand side management (DSM) dan program energy efficiency dalam membuat prakiraan demand.
Kebijakan ini diambil untuk memperoleh perencanaan pembangkitan yang lebih aman, disamping karena
implementasi kedua program tersebut memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjadi efektif.

Pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik dalam RUPTL ini telah direncanakan cukup tinggi sehingga
diperkirakan akan cukup untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pada setiap koridor pertumbuhan
ekonomi sebagaimana direncanakan dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI).

2.2. Kebijakan Pengembangan Kapasitas Pembangkit

Pengembangan kapasitas pembangkit tenaga listrik diarahkan untuk memenuhi pertumbuhan beban yang
direncanakan, dan pada beberapa wilayah tertentu diutamakan untuk memenuhi kekurangan pasokan
tenaga listrik. Pengembangan kapasitas pembangkit juga dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan
pasokan yang diinginkan, dengan mengutamakan pemanfaatan sumber energi setempat, terutama energi
terbarukan.

7 Proyek-proyek percepatan pembangkit tahap 1 dan 2, proyek pembangkit PLN dan IPP lainnya

10
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 10 04/02/2013 14:16:20


Pengembangan kapasitas pembangkit tenaga listrik sejauh mungkin dilakukan secara optimal dengan
prinsip biaya penyediaan listrik terendah (least cost), dengan tetap memenuhi tingkat keandalan yang
wajar dalam industri tenaga listrik. Biaya penyediaan terendah dicapai dengan meminimalkan net present
value semua biaya penyediaan listrik yang terdiri dari biaya investasi, biaya bahan bakar, biaya operasi
dan pemeliharaan, dan biaya energy not served8. Tingkat keandalan sistem pembangkitan diukur dengan
kriteria Loss of Load Probability (LOLP) dan cadangan daya (reserve margin)9. Pembangkit sewa dan excess
power tidak diperhitungkan dalam membuat rencana pengembangan kapasitas jangka panjang, namun
dalam jangka pendek diperhitungkan untuk menggambarkan upaya PLN dalam mengatasi kondisi krisis
kelistrikan.

Namun demikian, sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk lebih banyak mengembangkan dan
memanfaatkan energi terbarukan, pengembangan panas bumi dan tenaga air tidak mengikuti kriteria
least cost, sehingga dalam proses perencanaan mereka diperlakukan sebagai fixed plant10. Namun
demikian perencanaan pembangkit panas bumi dan tenaga air tetap memperhatikan keseimbangan
supply – demand dan besar cadangan yang tidak berlebihan, serta status kesiapan pengembangannya.
Pada beberapa daerah yang merupakan sumber utama energi primer nasional namun telah lama
menderita kekurangan pasokan tenaga listrik, yaitu Sumatera dan Kalimantan, PLN mempunyai kebijakan
untuk membolehkan rencana reserve margin yang tinggi. Kebijakan ini diambil dengan pertimbangan
pelaksanaan proyek-proyek pembangkit di Kalimantan dan Sumatera seringkali mengalami keterlambatan,
pembangkit existing telah mengalami derating yang cukup besar dan adanya keyakinan bahwa tersedianya
tenaga listrik yang banyak di Sumatera dan Kalimantan akan memicu tumbuhnya demand listrik yang jauh
lebih cepat11.

Untuk mengantisipasi terjadinya kelebihan pasokan pada sistem kelistrikan tertentu yang reserve margin-
nya direncanakan sangat tinggi, PLN akan memonitor progres implementasi proyek pembangkit dari
tahun ke tahun. Apabila progres fisik proyek pembangkit berjalan baik, maka PLN akan mengimbanginya
dengan mitigasi tertentu. Mitigasi tersebut misalnya pemasaran agresif untuk menyeimbangkan penjualan
dengan pasokan, memastikan interkoneksi dengan sistem kelistrikan lain sehingga dapat dilakukan power
exchange, dan menunda jadwal proyek-proyek pembangkitan berikutnya.

Pemilihan lokasi pembangkit dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber energi primer
setempat atau kemudahan pasokan energi primer, kedekatan dengan pusat beban, prinsip regional
balance¸ topologi jaringan transmisi yang dikehendaki, kendala pada sistem transmisi12, dan kendala-
kendala teknis, lingkungan dan sosial13.

Untuk memenuhi kebutuhan beban puncak, pembangkit berbahan bakar BBM tidak direncanakan lagi.
Untuk selanjutnya PLN hanya merencanakan pembangkit beban puncak yang beroperasi dengan gas
(LNG, mini LNG, CNG). Apabila ada potensi, PLN lebih mengutamakan pembangkit hidro, seperti pumped
storage, PLTA peaking dengan reservoir.

Proyek PLTGU berbahan bakar gas lapangan (gas pipa) hanya direncanakan apabila terdapat kepastian
pasokan gas.

8 Biaya energy not served adalah nilai penalti ekonomi yang dikenakan pada objective function untuk setiap kWh yang tidak dapat
dinikmati konsumen akibat padam listrik
9 LOLP dan reserve margin akan dijelaskan pada Bab IV.
10 Fixed plant adalah kandidat pembangkit yang langsung dijadwalkan pada tahun tertentu tanpa menjalani proses optimisasi keeko-
nomian.
11 PLN meyakini bahwa demand listrik di daerah yang telah lama mengalami pemadaman merupakan demand yang tertekan (sup-
pressed demand) dan tidak dapat diproyeksi hanya dengan metoda regresi berdasar data historis.
12 Pembebanan lebih, tegangan rendah, arus hubung singkat terlalu tinggi, stabilitas tidak baik.
13 Antara lain kondisi tanah, bathymetry, hutan lindung, pemukiman.

11
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 11 04/02/2013 14:16:20


Dalam hal tidak tersedia pasokan gas lapangan, maka PLTGU sebagai pembangkit medium (pemikul beban
menengah) menjadi tidak dapat direncanakan. Konsekuensinya sebagian pembangkit beban dasar, yaitu
PLTU batubara, dapat dioperasikan sebagai pemikul beban menengah dengan capacity factor yang relatif
rendah, walaupun untuk fungsi tersebut PLTU batubara perlu dibantu oleh pembangkit jenis lain yang
mempunyai ramping rate14 tinggi seperti PLTG.

Pengembangan PLTU batubara skala kecil dan PLTGB (pembangkit listrik tenaga gasifikasi batubara) skala
kecil merupakan program untuk menggantikan pembangkit listrik berbahan-bakar BBM pada sistem
kelistrikan skala kecil yang belum dapat dilayani melalui grid extension dalam waktu cukup dekat.

Untuk sistem kelistrikan Jawa-Bali, PLN telah merencanakan PLTU batubara kelas 1.000 MW dengan
teknologi ultra  super  critical15 untuk memperoleh efisiensi yang lebih baik dan emisi CO2 yang lebih
rendah. Penggunaan ukuran unit sebesar ini dimotivasi oleh manfaat economies of scale dan didorong
oleh semakin sulitnya memperoleh lahan untuk membangun pusat pembangkit skala besar di Pulau Jawa.
Pertimbangan lainnya adalah ukuran sistem Jawa Bali telah cukup besar untuk mengakomodasi unit
pembangkit kelas 1.000 MW.

Secara umum pemilihan lokasi pembangkit diupayakan untuk memenuhi prinsip regional balance. Regional
balance adalah situasi dimana kebutuhan listrik suatu region dipenuhi sebagian besar oleh pembangkit
yang berada di region tersebut dan tidak banyak tergantung pada transfer daya dari region lain melalui
saluran transmisi interkoneksi. Dengan prinsip ini, kebutuhan transmisi interkoneksi antar region akan
minimal.

Namun demikian kebijakan regional balance ini tidak membatasi PLN dalam mengembangkan pembangkit
di suatu lokasi dan mengirim energinya ke pusat beban melalui transmisi, sepanjang hal tersebut layak
secara teknis dan ekonomis. Hal ini tercermin dari adanya rencana untuk mengembangkan PLTU mulut
tambang skala besar di Sumatera Selatan dan menyalurkan sebagian besar energi listriknya ke pulau Jawa
melalui transmisi arus searah tegangan tinggi (high voltage direct current transmission atau HVDC)16. Situasi
yang sama juga terjadi di sistem Sumatera, dimana sumber daya energi (batubara, panas bumi dan gas)
lebih banyak tersedia di Sumbagsel, sehingga di wilayah ini banyak direncanakan PLTU batubara dan PLTP
yang sebagian energinya akan ditransfer ke Sumbagut melalui sistem transmisi tegangan ekstra tinggi.

Kepemilikan proyek-proyek pembangkitan yang direncanakan dalam RUPTL disesuaikan dengan


kemampuan pendanaan PLN. Mengingat kebutuhan investasi sektor ketenagalistrikan yang sangat besar,
PLN tidak dapat secara sendirian membangun seluruh kebutuhan pembangkit baru. Dengan demikian
sebagian proyek pembangkit akan dilakukan oleh listrik swasta sebagai independent power producer (IPP).
Berikut ini kebijakan PLN dalam mengalokasikan ownership proyek kelistrikan:

− Proyek pembangkit direncanakan sebagai proyek PLN apabila PLN telah mendapat pendanaan dari
lender, telah mempunyai kontrak EPC/penunjukan pemenang lelang EPC, atau ditugaskan oleh
pemerintah untuk melaksanakan sebuah proyek pembangkit.
− Proyek pembangkit direncanakan sebagai proyek IPP apabila PLN telah menandatangani PPA/Letter
of Intent, PLN telah menyampaikan usulan kepada pemerintah bahwa suatu proyek dikerjakan oleh
IPP, atau pengembang swasta telah memperoleh IUPTL dari Pemerintah.
− Proyek pembangkit yang belum direncanakan sebagai proyek PLN atau IPP dimasukkan dalam
kelompok proyek “unallocated”.
− PLTP: Sesuai dengan peraturan dan perundangan di sektor panas bumi, pengembangan PLTP pada
umumnya didorong untuk dikembangkan oleh swasta dengan proses pemenangan WKP melalui

14 Ramping rate adalah kemampuan pembangkit dalam mengubah output-nya, dinyatakan dalam % per menit, atau MW per menit.
15 PLTU ultra super critical merupakan jenis clean coal technology (CCT) yang telah matang secara komersial. Jenis CCT lainnya, yaitu
Integrated Gassification Combined Cycle (IGCC) diperkirakan baru akan matang secara komersial setelah tahun 2024.
16 Persyaratan untuk melaksanakan proyek interkoneksi Sumatera – Jawa ini adalah kebutuhan listrik di seluruh wilayah Sumatera
telah terpenuhi dengan cukup.

12
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 12 04/02/2013 14:16:20


tender oleh Pemda sebagai total project 17. Sedangkan potensi panas bumi yang WKP-nya dimiliki oleh
Pertamina berdasar regulasi terdahulu, Pertamina dan PLN dapat bekerja sama mengembangkan
PLTP 18. Beberapa WKP PLTP di Indonesia Timur yang dimiliki PLN akan dikembangkan sepenuhnya
sebagai proyek PLN.

2.3. Kebijakan Pengembangan Transmisi

Pengembangan saluran transmisi secara umum diarahkan kepada tercapainya keseimbangan antara
kapasitas pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya di sisi hilir secara efisien dengan memenuhi
kriteria keandalan tertentu. Disamping itu pengembangan saluran transmisi juga dimaksudkan sebagai
usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran, perbaikan tegangan pelayanan dan fleksibilitas operasi.

Proyek transmisi pada dasarnya dilaksanakan oleh PLN, kecuali beberapa transmisi terkait dengan
pembangkit milik IPP yang sesuai kontrak PPA dilaksanakan oleh pengembang IPP. Namun demikian,
terbuka opsi proyek transmisi untuk juga dapat dilaksanakan oleh swasta dengan skema bisnis tertentu,
misalnya build lease transfer (BLT)19. Opsi tersebut dibuka atas dasar pertimbangan keterbatasan
kemampuan pendanaan investasi PLN dan pertimbangan perusahaan swasta dapat lebih fleksibel dalam
hal mengurus perizinan dan pembebasan lahan.

Sejalan dengan kebijakan pengembangan pembangkitan untuk mentransfer energi listrik dari wilayah yang
mempunyai sumber energi primer tinggi ke wilayah lain yang mempunyai sumber energi primer terbatas,
maka sistem Sumatera yang pada saat ini tengah berkembang pesat memerlukan jaringan interkoneksi
utama (backbone) yang kuat mengingat jarak geografis yang sangat luas. Sebagai dampak dari kebijakan
tersebut, dalam RUPTL ini direncanakan pembangunan jaringan interkoneksi dengan tegangan 275 kV AC
pada tahap awal di koridor barat Sumatera dan tegangan 500 kV AC pada saat diperlukan di koridor timur
Sumatera.

Pembangunan interkoneksi point-to-point jarak jauh, melalui laut dan berkapasitas besar memerlukan
teknologi transmisi daya arus searah (HVDC). Kebijakan PLN dalam memilih tegangan transmisi HVDC
adalah mengadopsi tegangan yang banyak digunakan di negara lain, yaitu 500 kV DC dan 250 kV DC20.

Kebijakan utama lainnya adalah pembangunan sistem transmisi dilaksanakan dengan mempertimbangkan
pertumbuhan beban hingga 10 tahun ke depan.

Pada jaringan yang memasok ibukota negara direncanakan looping antar sub-sistem dengan pola operasi
terpisah untuk meningkatkan keandalan pasokan.

Pada saluran transmisi yang tidak memenuhi kriteria keandalan N–1 akan dilaksanakan reconductoring dan
uprating.

Perluasan jaringan transmisi dari grid yang telah ada untuk menjangkau sistem isolated yang masih dilayani
PLTD BBM (grid extension) dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi dan teknis.

17 Total project PLTP adalah proyek dimana sisi hulu (uap) dan hilir (pembangkit listrik) dikerjakan oleh pengembang dan PLN hanya
membeli listrik.
18 Yaitu Pertamina mengembangkan sisi hulu dan PLN membangun power plant, atau Pertamina mengembangkan PLTP sebagai total
project dan PLN membeli listriknya.
19 Skema BLT (build lease transfer) adalah transmisi dibangun dan didanai oleh swasta, termasuk pembebasan lahan dan perizinan
ROW, dan PLN mengoperasikan serta membayar sewa sesuai tarif yang disepakati dan setelah periode waktu tertentu aset trans-
misi akan ditransfer menjadi milik PLN.
20 Berbeda dengan teknologi HVAC yang mempunyai standar tegangan internasional dan nasional, teknologi HVDC tidak mempunyai
standar tegangan. Pemilihan tegangan HVDC disesuaikan dengan kapasitas daya yang akan disalurkan dan kelas kabel (kabel laut)
yang banyak digunakan di dunia, misalnya 500 kV DC (India, Kanada), 250 kV DC (Jepang, Swedia).

13
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 13 04/02/2013 14:16:20


Penentuan lokasi GI dilakukan dengan mempertimbangkan keekonomian biaya pembangunan fasilitas
sistem transmisi tegangan tinggi, biaya pembebasan tanah, biaya pembangunan fasilitas sistem distribusi
tegangan menengah dan harus disepakati bersama oleh unit pengelola sistem distribusi dan unit pengelola
sistem transmisi.

Pemilihan teknologi seperti jenis menara transmisi, penggunaan tiang, jenis saluran (saluran udara, kabel
bawah tanah, kabel laut) dan perlengkapannya (pemutus, pengukuran dan proteksi) mempertimbangkan
aspek keekonomian jangka panjang, dan pencapaian tingkat mutu pelayanan yang lebih baik, dengan
memenuhi standar SNI, SPLN atau standar internasional yang berlaku.

Kebijakan lebih rinci mengenai pengembangan transmisi adalah sebagai berikut:


a. Jumlah unit trafo yang dapat dipasang pada suatu GI dibatasi oleh ketersediaan lahan, kapasitas
transmisi dan jumlah penyulang (feeder) keluar yang dapat ditampung oleh GI tersebut. Dengan
kriteria tersebut suatu GI dapat mempunyai 3 atau lebih unit trafo. Sebuah GI baru diperlukan jika GI-
GI terdekat yang ada tidak dapat menampung pertumbuhan beban lagi karena keterbatasan tersebut.
b. Pengembangan GI baru juga dimaksudkan untuk mendapatkan tegangan yang baik di ujung jaringan
tegangan menengah.
c. Trafo daya (TT/TM) pada dasarnya direncanakan mempunyai kapasitas sampai dengan 60 MVA.
d. Trafo IBT GITET (500/150 kV dan 275/150 kV) dapat dipasang hingga 4 unit per GITET dengan pola
operasi terpisah dan dengan 2 unit per sub-sistem.
e. Spare trafo IBT 1 fasa disediakan per lokasi untuk GITET jenis GIS, dan 1 fasa per tipe per provinsi
untuk GITET jenis konvensional.
f. Untuk melistriki komunitas dengan kebutuhan listrik yang dalam jangka panjang diperkirakan akan
tumbuh lambat, dapat dibangun gardu induk dengan desain minimalis.

Untuk meningkatkan pelayanan dan mengantisipasi kebutuhan tenaga listrik yang semakin besar di
kabupaten-kabupaten yang tersebar dan belum dilayani dari jaringan tegangan tinggi, dalam RUPTL ini
terdapat rencana pembangunan GI-GI baru di beberapa kabupaten. Perencanaan GI-GI baru tersebut
tetap mempertimbangkan kelayakan teknis dan ekonomis.

2.4. Kebijakan Pengembangan Distribusi

Fokus pengembangan dan investasi sistem distribusi secara umum diarahkan pada 4 hal, yaitu: perbaikan
tegangan pelayanan, perbaikan SAIDI dan SAIFI, penurunan susut teknis jaringan dan rehabilitasi jaringan
yang tua. Kegiatan berikutnya adalah investasi perluasan jaringan untuk melayani pertumbuhan dan
perbaikan sarana pelayanan.

Pemilihan teknologi seperti jenis tiang (beton, besi atau kayu), jenis saluran (saluran udara, kabel bawah
tanah), sistem jaringan (radial, loop atau spindle), perlengkapan (menggunakan recloser atau tidak),
termasuk penggunaan tegangan 70 kV sebagai saluran distribusi ke pelanggan besar, ditentukan oleh
manajemen unit melalui analisis dan pertimbangan keekonomian jangka panjang dan pencapaian tingkat
mutu pelayanan yang lebih baik, dengan tetap memenuhi standard SNI atau SPLN yang berlaku.

2.5. Kebijakan Pengembangan Listrik Perdesaan

Pembangunan listrik perdesaan merupakan penugasan Pemerintah kepada PLN untuk melistriki
masyarakat perdesaan yang pendanaannya diperoleh dari APBN, dan diutamakan pada provinsi dengan
rasio elektrifikasi yang masih rendah. Kebijakan yang diambil oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
(DJK) dan PLN dalam pembangunan listrik desa untuk menunjang rasio elektrifikasi 80% dan desa berlistrik
98,9% di tahun 2014 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Departemen ESDM 2010-
2014 adalah:

14
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 14 04/02/2013 14:16:21


• Pembangunan jalur keluar jaringan distribusi untuk mendukung evakuasi daya dari proyek GI Baru
atau Extension Trafo GI yang pendanaannya diperoleh dari APBN.
• Pembangunan jalur keluar jaringan distribusi untuk mendukung evakuasi daya dari proyek PLTU
skala kecil tersebar dan pembangkit mikro/mini tenaga air yang pendanaannya diperoleh dari
APBN.
• Pembangunan jalur keluar jaringan distribusi untuk mendukung evakuasi daya dari proyek PLTU
skala kecil tersebar yang pendanaannya dari APLN, dengan catatan jalur keluar jaringan distribusi
tersebut belum disediakan dari APLN.
• Melistriki desa baru maupun desa lama yang sebagian dari dusun tersebut belum berlistrik, daerah
terpencil dan daerah perbatasan.
• Dimungkinkan pemasangan load break switch untuk menunjang perbaikan keandalan jaringan
tegangan menengah dan tiang 14 meter serta konduktor 240 mm2 untuk mengantisipasi kebutuhan
pengembangan sistem.
• Dimungkinkan pengadaan hybrid PLTS dan hybrid PLTB21 yang sistemnya terhubung dengan grid
PLN.
• Melaksanakan program Listrik Murah dan Hemat dengan target masyarakat nelayan, daerah
tertinggal dan akselerasi rasio elektrifikasi.

2.6. Kebijakan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan

Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk lebih optimal lagi dalam memanfaatkan energi baru dan
terbarukan (EBT) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2010 mengenai penugasan
Pemerintah kepada PLN untuk melakukan percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan
menggunakan energi terbarukan, batubara dan gas serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral No. 02/2010 jo Peraturan Menteri ESDM No. 15/2010 jo Peraturan Menteri ESDM No. 01/2012,
maka PLN akan memprioritaskan pengembangan panas bumi dan tenaga air. Kedua jenis energi baru ini
dapat masuk ke sistem tenaga listrik kapan saja mereka siap, walaupun dengan tetap memperhatikan
kebutuhan demand dan adanya rencana pembangkit yang lain.

Kebijakan ini tidak membatasi PLN untuk merencanakan sebuah proyek PLTA tanpa menganut prinsip
demand driven22 demi mencapai suatu tujuan khusus tertentu, walaupun hal ini hanya dilakukan
secara sangat terbatas dan selektif. Dalam konteks ini PLN merencanakan pembangunan PLTA Baliem
berkapasitas 50 MW23 untuk melistriki 7 kabupaten baru di dataran tinggi Pegunungan Tengah yang sama
sekali belum memiliki listrik. Proyek ini diharapkan akan mendorong kegiatan ekonomi di daerah tersebut
untuk pengolahan sumber daya alam sejalan dengan tujuan MP3EI di koridor Papua – Maluku.

Berdasar kebijakan tersebut PLN dalam RUPTL ini merencanakan pengembangan panas bumi yang sangat
besar, pembangkit tenaga air skala besar, menengah dan kecil serta EBT skala kecil tersebar berupa
PLTS, PLTB, biomasa, biofuel dan gasifikasi batubara (energi baru). PLN juga mendorong penelitian dan
pengembangan EBT lain seperti thermal solar power, arus laut, OTEC (ocean thermal energy conversion),
dan fuel cell.

Khusus mengenai PLTS, PLN mempunyai kebijakan untuk mengembangkan centralized PV untuk melistriki
banyak komunitas terpencil yang jauh dari grid pada daerah tertinggal, pulau-pulau terdepan yang
berbatasan dengan negara tetangga dan pulau-pulau terluar lainnya. Hal ini didorong oleh semangat PLN
untuk memberi akses ke tenaga listrik yang lebih cepat kepada masyarakat di daerah terpencil. Lokasi
centralized PV/PLTS komunal dipilih setelah mempertimbangkan faktor tekno-ekonomi seperti biaya

21 PLTS: Pembangkit Listrik Tenaga Surya, PLTB: Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
22 Demand driven adalah sebuah pendekatan perencanaan yang mensyaratkan adanya jaminan demand listrik yang cukup untuk men-
justifikasi kelayakan sebuah proyek pembangkit.
23 Dapat dikembangkan menjadi 100 MW.

15
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 15 04/02/2013 14:16:21


transportasi BBM ke lokasi dan mengoperasikan PV secara hybrid dengan PLTD yang telah ada sehinggga
mengurangi pemakaian BBM. Selain itu PLN juga memperhatikan, alternatif sumber energi primer/EBT
yang tersedia setempat dan tingkat pelayanan24 yang akan disediakan pada lokasi tersebut.

2.7. Kebijakan Mitigasi Perubahan Iklim

Sesuai misi PLN ”menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan”, dan sejalan dengan komitmen
nasional tentang pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), PLN akan melakukan upaya pengurangan
emisi GRK dari semua kegiatan ketenagalistrikan.

Kebijakan PLN untuk mitigasi perubahan iklim adalah sebagai berikut.

1. Memprioritaskan pengembangan energi terbarukan


PLN memprioritaskan pemanfaatan PLTA dan PLTP untuk masuk ke sistem tenaga listrik kapan saja
mereka siap25. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai keekonomian PLTP dan PLTA tidak menjadi faktor
utama dalam proses pemilihan kandidat pembangkit. Konsekuensi dari kebijakan ini adalah adanya
peningkatan biaya investasi PLN, sehingga pemanfaatan insentif dari pendanaan karbon (carbon
finance) menjadi penting bagi PLN.

PLN telah berpengalaman mengembangkan proyek yang dapat menghasilkan kredit karbon, baik
dalam kerangka UNFCCC maupun di luar kerangka UNFCCC. Oleh karena itu kebijakan PLN terkait
mitigasi perubahan iklim adalah untuk terus memanfaatkan pendanaan karbon guna mendukung
kelayakan ekonomi proyek-proyek rendah karbon, terutama PLTP dan PLTA.

2. Menggunakan teknologi rendah karbon


Penyediaan tenaga listrik PLN hingga tahun 2021 masih akan didominasi oleh pembangkit berbahan
bakar fosil, terutama batubara. PLN menyadari bahwa pembakaran batubara menghasilkan emisi
GRK yang relatif besar, sehingga diperlukan upaya mitigasi emisi GRK yang bersumber dari PLTU.
Kebijakan PLN terkait terkait hal ini adalah PLN hanya akan menggunakan ultra-supercritical boiler
untuk PLTU batubara yang akan dikembangkan di pulau Jawa.

3. Pengalihan bahan bakar (fuel switching)


Dengan motif untuk mengurangi pemakaian BBM, PLN berencana mengalihkan pemakaian BBM ke
gas pada PLTG, PLTGU dan PLTMG (gas engine). Langkah fuel switching secara langsung juga akan
mengurangi emisi GRK karena faktor emisi gas lebih rendah daripada faktor emisi BBM.

4. Efisiensi energi di pusat pembangkit


Efisiensi termal pembangkit yang mengalami penurunan sejalan dengan umurnya akan mengkonsumsi
bahan bakar lebih banyak untuk memproduksi satu kWh listrik. PLN selalu berupaya menjaga efisiensi
pembangkitnya untuk meningkatkan efisiensi produksi dan sekaligus menurunkan emisi GRK.

24 Jam nyala per hari


25 Kebijakan ini disertai dengan kajian bahwa ada kebutuhan beban dan tetap memperhatikan rencana pembangkit lain

16
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 16 04/02/2013 14:16:21


17
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 17 04/02/2013 14:16:21


3.1. Penjualan Tenaga Listrik

Penjualan tenaga listrik pada lima tahun terakhir tumbuh rata-rata 8,5% per tahun sebagaimana dapat
dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Penjualan Tenaga Listrik PLN (TWh)

Wilayah 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-rata


Indonesia 120,0 127,6 133,1 145,7 158
Pertumbuhan (%) 7,6 6,4 9,4 10,7 8,5 8,5
Jawa - Bali 95,6 100,8 104,1 113,4 120,8
% 7,4 5,4 3,3 8,9 6,5 6,3
Sumatera 14,7 16,4 17,6 19,7 21,5
% 7,9 11,9 7,2 11,6 9,3 9,6
Kalimantan 3,9 4,2 4,7 5,1 5,7
% 7,6 8,2 9,6 10,3 10,1 9,2
Sulawesi 3,9 4,2 4,6 5,1 5,6
% 10,2 7,3 8,8 10,7 11,0 9,6
Maluku, Papua dan Nusa Tenggara 1,8 2,0 2,2 2,4 2,7
% 12,3 8,3 9,9 10,7 13,0 10,8

Pada Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa pertumbuhan rata-rata penjualan listrik di Jawa Bali (6,3% per tahun)
relatif lebih rendah daripada pertumbuhan rata-rata di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua
dan Nusa Tenggara.

Pertumbuhan penjualan yang rendah di Jawa Bali pada tahun 2007 disebabkan oleh adanya pengendalian
penjualan akibat keterbatasan kapasitas pembangkit pada tahun tersebut26. Selanjutnya pada tahun 2008
mulai terjadi krisis finansial global hingga akhir tahun 2009 yang menyebabkan penjualan tenaga listrik
tahun 2009 hanya tumbuh 3,3%. Pertumbuhan di Jawa pulih kembali dari dampak krisis keuangan global
mulai tahun 2010.

Penjualan tenaga listrik di Sumatera tumbuh jauh lebih tinggi, yaitu rata-rata 9,6% per tahun. Pertumbuhan
ini tidak seimbang dengan penambahan kapasitas pembangkit yang hanya tumbuh rata-rata 5,2% per
tahun, sehingga di banyak daerah terjadi krisis daya yang kronis hingga tahun 2009 dan diatasi dengan
sewa pembangkit sepanjang tahun 2010.

Penjualan tenaga listrik di Kalimantan tumbuh rata-rata 9,2% per tahun, sedangkan penambahan kapasitas
pembangkit rata-rata hanya 1% per tahun, sehingga di banyak daerah terjadi krisis daya dan penjualan
dibatasi.

Penjualan tenaga listrik di Sulawesi tumbuh rata-rata 9,6% per tahun, sementara penambahan kapasitas
pembangkit rata-rata hanya 2,7% per tahun. Hal ini telah mengakibatkan krisis penyediaan tenaga listrik
yang cukup parah hingga tahun 2009 khususnya di Sulawesi Selatan, dan pada tahun 2010 diatasi dengan
sewa pembangkit.

Hal yang sama terjadi di daerah Indonesia Timur lainnya, yaitu Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.
Pertumbuhan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur diperkirakan masih berpotensi
untuk meningkat lebih tinggi karena daftar tunggu yang tinggi akibat keterbatasan pasokan dan rasio
elektrifikasi yang akan terus ditingkatkan.

26 Tidak ada tambahan pembangkit baru pada tahun 2006.

18
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 18 04/02/2013 14:16:22


3.1.1 Jumlah Pelanggan

Realisasi jumlah pelanggan selama tahun 2007–2011 mengalami peningkatan dari 37,2 juta menjadi 45,6
juta atau bertambah rata-rata 1,68 juta tiap tahunnya. Penambahan pelanggan terbesar masih terjadi
pada sektor rumah tangga, yaitu rata-rata 1,6 juta per tahun, diikuti sektor bisnis dengan rata-rata 87 ribu
pelanggan per tahun, sektor publik rata-rata 45 ribu pelanggan per tahun, dan terakhir sektor industri
rata-rata 700 pelanggan per tahun. Tabel 3.2 menunjukkan perkembangan jumlah pelanggan PLN menurut
sektor pelanggan dalam lima tahun terakhir.

Tabel 3.2. Perkembangan Jumlah Pelanggan (Ribu Unit)

Jenis Pelanggan 2007 2008 2009 2010 2011


Rumah Tangga 34.508,1 35.835,1 36.897 39.108,5 42.348,312
Komersial 1.585,1 1.687,3 1.770,4 1.877,6 2.019,03
Publik 988,8 1.052,2 1.164,7 1.147,8 1.213,69
Industri 46,6 46,3 47,6 48,4 50,027
Total 37.128,6 38.620,9 39.879,7 42.182,4 45.631,059

3.1.2 Rasio Elektrifikasi

Rasio elektrifikasi didefinisikan sebagai jumlah rumah tangga yang sudah berlistrik dibagi dengan jumlah
rumah tangga yang ada. Perkembangan rasio elektrifikasi secara nasional dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan, yaitu dari 60,8% pada tahun 2007 menjadi 71,2% pada tahun 2011.
Pada periode tersebut kenaikan rasio elektrifikasi pada wilayah-wilayah Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi dan pulau lainnya diperlihatkan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Perkembangan Rasio Elektrifikasi (%)

Wilayah 2007 2008 2009 2010 2011


Indonesia 60,8 62,3 65 67,5 71,23
Jawa-Bali 66,3 68 69,8 71,4 72,325
Sumatera 56,8 60,2 60,9 67,1 69,38
Kalimantan 54,5 53,9 55,1 62,3 64,25
Sulawesi 53,6 54,1 54,4 62,7 66,63
Indonesia Bagian Timur 30,6 30,6 31,8 35,7 44,24

*) Termasuk pelanggan non PLN

Pada Tabel tersebut terlihat bahwa terjadi pertumbuhan rasio elektrifikasi yang tidak merata pada masing-
masing daerah, dengan rincian sebagai berikut:
• Sumatera: rasio elektrifikasi mengalami pertumbuhan sekitar 2,5% per tahun.
• Sulawesi: pertumbuhan rasio elektrifikasinya sekitar 2,6% per tahun. Rasio elektrifikasi naik cukup
tajam pada tahun 2010 karena adanya pembangkit sewa.
• Jawa Bali: rasio elektrifikasi mengalami pertumbuhan sekitar 1,2% per tahun.
• Kalimantan: rasio elektrifikasi mengalami kenaikan cukup signifikan mulai tahun 2009 karena
teratasinya masalah pembangkitan dengan adanya beberapa pembangkit sewa.
• Indonesia bagian Timur: rasio elektrifikasi mengalami pertumbuhan 2,7% per tahun. Kesulitan utama
adalah keterbatasan kemampuan pembangkit dan situasi geografis yang tersebar.

3.1.3 Pertumbuhan Beban Puncak

Pertumbuhan beban puncak sistem Jawa Bali dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.4. Dari
Tabel tersebut dapat dilihat bahwa beban puncak tumbuh relatif rendah, yaitu rata-rata 5,2%, dengan
load factor cenderung meningkat, hal ini dicerminkan juga oleh pertumbuhan energi yang relatif tinggi,

19
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 19 04/02/2013 14:16:22


yaitu rata-rata 8,5% (lihat Tabel 3.1). Perbaikan load factor terjadi karena adanya kebijakan pembatasan
penggunaan daya pada saat beban puncak pada konsumen besar dan penerapan tarif multiguna untuk
mengendalikan pelanggan baru27.

Tabel 3.4. Pertumbuhan Beban Puncak Sistem Jawa–Bali 2006–2010

Deskripsi Satuan 2007 2008 2009 2010 2011


Kapasitas Pembangkit MW 22.236 22.296 22.906 23.206 26.664
Daya Mampu MW 20.309 20.369 21.784 21.596 23.865
Beban Puncak Bruto MW 16.840 16.892 17.835 18.756 20.439
Beban Puncak Netto MW 16.251 16.301 17.211 18.100 19.739
 Pertumbuhan % 5,6 0,3 5,6 5,2 9,05
Faktor Beban % 76 78,7 77,7 79,5 77,76

Informasi mengenai pertumbuhan beban puncak 5 tahun terakhir untuk sistem kelistrikan di luar Jawa Bali
tidak dapat disajikan seperti di atas karena sistem kelistrikan di luar Jawa Bali masih terdiri dari beberapa
subsistem yang beban puncaknya non coincident.

3.2. Kondisi Sistem Pembangkitan

Pada tahun 2011 kapasitas terpasang pembangkit PLN dan IPP di Indonesia adalah 34.329 MW yang terdiri
dari 26.664 MW di sistem Jawa-Bali dan 7.665 MW di sistem-sistem kelistrikan Wilayah Operasi Indonesia
Barat dan Indonesia Timur. Pembangkit sewa tidak termasuk dalam angka tersebut.

3.2.1 Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur

Kapasitas terpasang pembangkit milik PLN dan IPP yang tersebar di sistem- sistem Indonesia Barat dan
Indonesia Timur pada saat ini adalah 7.611 MW dengan perincian ditunjukkan pada Tabel 3.5. Kapasitas
pembangkit tersebut sudah termasuk IPP dengan kapasitas 1.007  MW. Walaupun kapasitas terpasang
pembangkit adalah 7.611 MW, kemampuan netto dari pembangkit tersebut lebih rendah dari angka
tersebut karena banyak PLTD yang telah berusia lebih dari 10 tahun dan mengalami derating28.

Tabel 3.5. Kapasitas Terpasang Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur (MW) Tahun 2011 29

PLN (MW) Jum- IPP (MW) Jumlah


Provinsi lah Jumlah
IPP
PLN
PLTD PLTG PLTGU PLTU PLTA/M PLTP PLTD PLTG PLTGU PLTU PLTP

Aceh 217,5 0,0 0,0 0,0 1,8 0,0 219,0 0,0 219,0

Sumatera Utara 37,6 203,5 203,5 0,0 490,0 140,0 871,0 183,0 11,0 1.065,0

Sumatera Barat 32,8 54,0 817,9 200,0 254,2 0,0 1.359,0 0,0 1.359,0

Riau 86,7 59,7 59,7 0,0 0,0 114,0 260,0 260,0

Kep. Riau 81,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 82,0 82,0

Bengkulu 21,6 0,0 0,0 0,0 0,0 233,9 256,0 256,0

Sumatera Selatan 30,9 175,5 175,5 40,0 285,0 0,0 531,0 230,0 227,0 988,0

Jambi 49,4 78,0 78,0 0,0 0,0 0,0 127,0 127,0

Bangka Belitung 91,8 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 92,0 92,0

Lampung 65,8 18,0 18,0 0,0 200,0 119,6 403,0 403,0

Kalimantan Barat 194,8 34,0 34,0 0,0 0,0 1,6 230,0 230,0

Kalimantan
125,8 21,0 21,0 0,0 130,0 30,0 307,0 307,0
Selatan

27 Kebijakan pembatasan beban puncak ditiadakan dengan berlakunya TDL 2010


28 Daya mampu pembangkit diperkirakan sekitar 75% dari kapasitas terpasang.
29 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011 untuk kapasitas pembangkit PLN, dan Laporan Keuangan PLN tahun 2011 untuk
data IPP.

20
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 20 04/02/2013 14:16:22


Tabel 3.5. Kapasitas Terpasang Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur (MW) Tahun 2011 Lanjutan

PLN (MW) Jum- IPP (MW) Jumlah


Provinsi lah Jumlah
IPP
PLN
PLTD PLTG PLTGU PLTU PLTA/M PLTP PLTD PLTG PLTGU PLTU PLTP
Kalimantan
78,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 78,0 11,0 11,0 89,0
Tengah

Kalimantan Timur 223,9 38,4 38,4 60,0 0,0 0,0 322,0 45,0 45,0 367,0

Sulawesi Utara 73,3 0,0 0,0 0,0 10,0 55,4 199,0 3,0 3,0 202,0

Gorontalo 31,7 0,0 0,0 0,0 0,0 1,5 33,0 0,0 33,0

Sulawesi Tengah 110,2 0,0 0,0 0,0 30,0 8,6 149,0 27,0 3,0 30,0 179,0

Sulawesi Selatan 72,7 122,72 122,7 0,0 12,5 151,1 359,0 60,0 60,0 135,0 12,0 267,0 626,0

Sulawesi Barat 6,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0 6,0

Sulawesi Teng-
89,7 0,0 0,0 0,0 0,0 1,6 91,0 91,0
gara

Maluku 134,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 135,0 135,0

Maluku Utara 62,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 62,0 62,0

Papua 89,6 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 92,0 92,0

Papua Barat 53,7 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 56,0 0,0 56,0

NTB 144,8 0,0 0,0 0,0 0,9 0,0 146,0 0,0 146,0

NTT 137,5 0,0 0,0 0,0 1,1 0,0 139,0 0,0 139,0

TOTAL 2.344,5 804,9 917,9 1.357,5 1.119,2 60,0 6.604,0 60,0 365,0 310,0 201,0 11,0 1.007,0 7.611,0

Beban puncak sistem kelistrikan Indonesia Barat dan Indonesia Timur mencapai 6.620 MW pada tahun
2011. Jika beban puncak dibandingkan dengan daya mampu pembangkit pada saat ini dan apabila
menerapkan kriteria cadangan 40%, maka diperkirakan terjadi kekurangan sekitar 2.000 MW.

Untuk menanggulangi kekurangan pembangkit tersebut, hampir seluruh unit usaha PLN di Indonesia barat
dan Timur telah melakukan sewa pembangkit. Kapasitas pembangkit sewa yang ada di Wilayah Operasi
Indonesia Barat dan Indonesia Timur pada tahun 2011 mencapai 3.031 MW sebagaimana ditunjukkan
pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Daftar Sewa Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat


dan Indonesia Timur (MW) Tahun 2011

No PLN Wilayah PLTD PLTG PLTMG Kapasitas (MW)


1 Aceh 194 194
2 Sumut 12 12
3 Sumbar 29 29
4 Riau dan Kepri 113 113
5 Babel 77 77
6 S2JB 22 22
7 Kit Sumbagsel 135 424 51 610
8 Kit Sumbagut 407 46 453
9 Kalbar 235 235
10 Kalselteng 205 205
11 Kaltim 138 20 13 171
12 Sulselrabar 352 352
13 Sulutenggo 184 184
14 Maluku 80 80
15 Papua 90 90
16 NTB 147 147
17 NTT 59 59
Jumlah 2.477 490 64 3.031

21
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 21 04/02/2013 14:16:22


3.2.2. Wilayah Operasi Jawa–Bali

Pembangkit baru yang masuk ke sistem Jawa-Bali pada tahun 2011 adalah PLTU Indramayu Unit 1-3
(3x300 MW), PLTU Suralaya Unit 8 (625 MW), PLTU Tanjung Jati B Unit 3 (660 MW), PLTD Pesanggaran
BOT (50 MW) dan PLTG Cikarang Listrindo (150 MW), dengan kapasitas tambahan total sebesar 2.385 MW.
Penambahan pasokan daya pembangkit tersebut membantu meningkatkan kemampuan pasokan sistem
Jawa Bali menjadi total sebesar 26.664 MW.

Rincian kapasitas pembangkit sistem Jawa-Bali berdasarkan jenis pembangkit dapat dilihat pada Tabel
3.7.

Tabel 3.7. Kapasitas Terpasang Pembangkit Sistem Jawa-Bali Tahun 201130

Jumlah
No Jenis Pembangkit PLN IPP
MW %
1 PLTA 2.392 150 2.542 10%
2 PLTU 107 3.012 137 51%
3 PLTG 2.035 300 2.335 9%
4 PLTGU 6.916 0 6.916 26%
5 PLTP 375 685 1.060 4%
5 PLTD 105 0 105 0%
Jumlah 22.517 4.147 26.664 100%

3.3. Kondisi Sistem Transmisi

3.3.1. Sistem Transmisi Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Timur

Sistem penyaluran di Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Timur dalam kurun waktu 5  tahun terakhir
menunjukkan perkembangan yang cukup berarti terutama di sistem Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi
dengan selesainya beberapa proyek transmisi. Sedangkan pulau lainnya, yaitu Nusa Tenggara Timur,
Maluku, dan Papua belum memiliki saluran transmisi.

Pembangunan gardu induk meningkat rata-rata 6,5% per tahun dalam periode 2007–2011, dimana
kapasitas terpasang gardu induk pada tahun 2007 sekitar 7.916 MVA meningkat menjadi 10.502 MVA pada
tahun 2011.

Pada Tabel 3.8 diperlihatkan perkembangan kapasitas trafo pada gardu induk di sistem Indonesia Barat
dan Indonesia Timur selama 5 tahun terakhir.

Tabel 3.8. Perkembangan Kapasitas Trafo GI Wilayah Operasi Indonesia Barat


dan Indonesia Timur (MVA) 31

Region 2007 2008 2009 2010 2011


Sumatera
275/150 kV 160 160 160 160 410
150/20 kV 4.474 4.804 5.170 5.920 6.215
70/20 kV 360 360 350 335 395
Kalimantan
150/20 kV 1.174 1.174 1.383 1.453 1.553
70/20 kV 157 157 153 187 148

30 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011.


31 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011 untuk kapasitas pembangkit PLN.

22
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 22 04/02/2013 14:16:22


Tabel 3.8. Perkembangan Kapasitas Trafo GI Wilayah Operasi
Indonesia Barat dan Indonesia Timur (MVA)31 lanjutan
Region 2007 2008 2009 2010 2011
Sulawesi
150/20 kV 1.045 1.074 1.064 1.064 1.267
70/20 kV 546 606 546 560 514
Sub-Total
275/150 kV 160 160 160 160 410
150/20 kV 6.693 7.052 7.617 8.437 9.035
70/20 kV 1.063 1.123 1.049 1.082 1.057

Tabel 3.9. Perkembangan Saluran Transmisi Wilayah Operasi Indonesia Barat


dan Indonesia Timur (kms) 32

Region 2007 2008 2009 2010 2011


Sumatera
275 kV 781 781 1.011 1.011 1.028
150 kV 7.739 8.423 8.221 8.224 8.439
70 kV 334 334 334 331 332
Kalimantan
150 kV 1.305 1.429 1.429 1.567 1.680
70 kV 123 123 123 123 123
Sulawesi
150 kV 1.839 1.957 1.957 2.304 2.988
70 kV 505 505 519 528 528
Sub-Total
275 kV 781 781 1.011 1.011 1.028
150 kV 1.0883 1.1809 11.607 12.095 13.107
70 kV 962 962 976 982 983

Tabel 3.9 menunjukkan bahwa pembangunan sarana transmisi meningkat rata-rata 3,9% per tahun dalam
kurun waktu 2007-2011, dimana panjang saluran transmisi pada tahun 2007 sekitar 12.626 kms meningkat
menjadi 15.118 kms pada tahun 2011.

3.3.2. Sistem Transmisi Jawa–Bali

Perkembangan kapasitas trafo gardu induk dan sarana penyaluran sistem Jawa Bali untuk 5 tahun terakhir
ditunjukkan pada Tabel 3.10 dan Tabel 3.11.

Tabel 3.10. Perkembangan Kapasitas Trafo GI Sistem Jawa-Bali33

Level Tegangan Unit 2007 2008 2009 2010 2011


150/20 kV MVA 26.070 26.150 27.080 28.440 33.720
70/20 kV MVA 2.800 2.750 2.740 2.750 2.727
Jumlah MVA 28.870 28.900 29.820 31.190 36.447
Beban Puncak MW 16.260 16.310 17.210 18.100 19.739

Tabel 3.11. Perkembangan Saluran Transmisi Sistem Jawa Bali34

Level Tegangan Unit 2007 2008 2009 2010 2011


500 kV kms 5.050 5.090 5.110 5.050 5.052
150 kV kms 11.610 11.850 11.970 12.370 12.906
70 kV kms 3.580 3.610 3.610 3.610 3.474

32 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011 untuk kapasitas pembangkit PLN.
33 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011 untuk kapasitas pembangkit PLN.
34 Sumber: Statistik PT PLN (Persero) tahun 2011 untuk kapasitas pembangkit PLN.

23
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 23 04/02/2013 14:16:22


Dari Tabel 3.11 dapat dilihat bahwa panjang saluran transmisi 70 kV tidak bertambah, bahkan sedikit
berkurang karena ditingkatkan (uprated) menjadi 150  kV guna meningkatkan kapasitas, keandalan dan
perbaikan kualitas pelayanan ke konsumen.

Keseimbangan kapasitas pembangkit dengan kapasitas trafo interbus (IBT) dan trafo GI per sistem
tegangan 500 kV, 150 kV dan 70 kV dalam kurun waktu 5 tahun terakhir diperlihatkan oleh Tabel 3.12.

Tabel 3.12. Kapasitas Pembangkit dan Interbus Transformer (IBT)35

Level Tegangan Satuan 2007 2008 2009 2010 2011


Kit. Sistem 500 kV MW 12.970 12.970 12.970 12.970 14.221
Trf. 500/150 kV MVA 17.000 17.000 17.500 19.500 24.000
Kit. Sistem 150 kV MW 8.990 9.010 10.110 10.410 11.480
Trf. 150/70 kV MVA 3.580 3.580 3.820 3.820 3.820
Kit. Sistem 70 kV MW 270 270 270 270 270
Trf. 150/20 kV MVA 26.070 26.150 26.330 28.440 29.660
Trf. 70/20 kV MVA 2.800 2.750 2.740 2.750 2.750

3.4. Kondisi Sistem Distribusi

Berikut ini diberikan perbaikan susut jaringan dan keandalan sistem distribusi pada lima tahun terakhir.

3.4.1. Susut Jaringan Distribusi

Realisasi rugi jaringan distribusi PLN mulai tahun 2007 cenderung menurun sejalan dengan usaha-usaha
menekan susut jaringan seperti terlihat pada Tabel 3.13.

Tabel 3.13. Rugi Jaringan Distribusi (%)

Tahun 2007 2008 2009 2010 2011


Susut Distribusi 8,84 8,29 7,93 7,09 7,34

3.4.2. Keandalan Pasokan

Realisasi keandalan pasokan listrik kepada konsumen yang diukur dengan indikator SAIDI dan SAIFI36
jaringan PLN pada lima tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.14.

Tabel 3.14. SAIDI dan SAIFI PLN

Tahun 2007 2008 2009 2010 2011


SAIDI (jam/pelanggan/tahun) 28,94 80,90 16,70 7,00 4,71
SAIFI (kali/pelanggan/tahun) 12,77 13,33 10,78 6,85 4,90

Gambaran mengenai kondisi kelistrikan saat ini yang lebih detail dapat dilihat pada Lampiran A, B dan C
yang menampilkan kondisi kelistrikan per provinsi.

3.5. Masalah-Masalah yang Mendesak

Masalah mendesak yang saat ini dihadapi PLN antara lain upaya memenuhi daerah-daerah yang kekurangan
pasokan listrik dan mengganti pembangkit berbahan bakar minyak dengan bahan bakar non minyak serta
melistriki daerah yang belum mendapatkan pasokan listrik, termasuk daerah-daerah perbatasan dan
terpencil, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

35 Sumber : Laporan Evaluasi Operasi Tahunan P3B Jawa Bali tahun 2011
36 SAIDI adalah System Average Interruption Duration Index, SAIFI adalah System Average Interruption Frequency Index

24
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 24 04/02/2013 14:16:22


Pada tahun 2011 sistem kelistrikan Sumatera pada dasarnya mengalami kekurangan pasokan daya.
Sistem Sumbagut hampir sepanjang tahun tidak mempunyai cadangan operasi, sering mengalami defisit
dan mengoperasikan banyak pembangkit berbahanbakar BBM (lebih dari 60%). Sistem Sumbagsel juga
mengalami hal yang sama, yaitu hampir sepanjang tahun tidak mempunyai cadangan operasi yang
cukup, bahkan kira-kira 4 bulan dalam setahun dalam kondisi defisit daya. Gas, batubara dan hidro sudah
mengambil peran besar dalam pembangkitan di Sumbagsel.

Pada saat ini hampir 100% pasokan listrik di Kalimantan Barat bersumber dari pembangkit berbahan
BBM. Kecukupan dan keandalan pasokan masih relatif rendah dengan cadangan pembangkitan yang tidak
memadai. Kebutuhan listrik untuk daerah perdesaan di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Sarawak
juga masih belum tercukupi.

Sistem kelistrikan di wilayah operasi Indonesia Timur tahun 2011 banyak yang dalam kondisi krisis termasuk
pada sistem-sistem yang melayani ibukota Provinsi yaitu sistem Barito dan Mahakam di Kalimantan, sistem
Sulsel, Kendari, Minahasa-Gorontalo dan Palu di Sulawesi, sistem Lombok, Ambon, Ternate dan sistem
Jayapura. Sistem-sistem tersebut beroperasi dalam kondisi tanpa cadangan yang cukup sehingga apabila
terjadi gangguan pada salah satu pembangkit akan mengakibatkan pemadaman.

Demikian juga dengan kondisi sistem kecil yang melayani ibukota kabupaten, beberapa diantaranya
mengalami krisis dan bahkan sebagian diantaranya sudah mengalami defisit daya sehingga sering terjadi
pemadaman.

Realisasi operasi sistem kelistrikan Jawa Bali sepanjang tahun 2011 pada umumnya berjalan normal dan
aman, namun selama perioda beban puncak mengalami defisit daya sebanyak 165 kali sehingga dilakukan
load curtailment, dan 104 kali dalam kondisi kurang cadangan operasi. Hidrologi waduk kaskade Citarum
selama tahun 2011 termasuk kategori kering, sehingga hanya berpoduksi 75% dari rencana. Transfer
listrik dari region timur/tengah ke region barat masih dalam batas termal dan stabilitas. Sebagian besar
GITET 500 kV mengalami tegangan di bawah standar37, demikian juga dengan GI 150 kV. Namun demikian
masih terdapat banyak ruas transmisi 150 kV yang pembebannya telah melampaui kriteria keadalan N-1,
terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pembebanan sebagian besar trafo IBT 500/150 kV telah sangat
tinggi, yaitu mendekati 80%-100%, demikian pula halnya dengan pembebanan trafo 150/20 kV.

3.5.1. Upaya Penanggulangan Jangka Pendek

Wilayah Operasi Indonesia Timur dan Indonesia Barat

Kondisi kekurangan pasokan penyediaan tenaga listrik di wilayah operasi Indonesia Barat dan Timur pada
dasarnya disebabkan oleh keterlambatan penyelesaian proyek pembangkit tenaga listrik, baik proyek PLN
maupun IPP.

Kondisi jangka pendek yang perlu diatasi adalah memenuhi kekurangan pasokan dan menggantikan
pembangkit BBM eksisting yang tidak efisien serta menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat pada daerah
yang elektrifikasinya tertinggal.

Tindakan yang telah dilakukan oleh PLN untuk menanggulangi hal tersebut meliputi sewa pembangkit,
pembelian energi listrik dari IPP skala kecil, bermitra/kerjasama operasi pembangkit dengan Pemda
setempat, pembelian excess power, percepatan pembangunan PLTU batubara PerPres 71/2006,
membangun saluran transmisi, mengamankan kontinuitas pasokan energi primer dan memasang
beberapa PLTS centralized dan solar home system secara terbatas.

Untuk membantu mengatasi permasalahan pasokan listrik, PLN telah membeli semua potensi excess
power yang ada, namun jumlahnya masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan, sehingga PLN perlu
menambahnya dengan menyewa pembangkit sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.6.

37 GITET Bekasi pernah mencapai tegangan terendah hingga 439 kV.


25
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 25 04/02/2013 14:16:22


Sewa pembangkit tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sebagai berikut: (i)  memenuhi
kekurangan pasokan listrik dalam waktu cepat dan bersifat sementara sebelum pembangkit utama non-
BBM beroperasi; (ii) menggantikan pembangkit BBM eksisting yang tidak efisien dengan PLTD yang
mempunyai sfc (specific fuel consumption) lebih baik; (iii) menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat pada
daerah yang elektrifikasinya tertinggal dan tidak tersedia sumber daya EBT lainnya. Sewa pembangkit
tersebut meliputi sewa PLTD MFO/HSD, PLTG gas, PLTMG (gas engine) dan PLTGB.

Wilayah Operasi Jawa Bali


Upaya jangka pendek yang dilakukan PLN di Jawa Bali adalah mempercepat pengadaan trafo 150/20 kV
dan trafo IBT 500/150 kV, menambah kapasitas pembangkit di Bali, mempecepat pembangunan kabel laut
Jawa-Bali 150 kV sirkit 3 dan 4, memasang kapasitor di sistem Jakarta untuk perbaikan tegangan.

3.5.2. Masalah Mendesak Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur

Hal – hal yang mendesak pada wilayah operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur adalah sebagai berikut.

Pembangkitan

• Mempercepat penyelesaian proyek-proyek PLTU batubara dalam program FTP1 10.000 MW.


• Mempercepat pembangunan proyek pembangkit milik PLN lainnya, seperti PLTA Asahan III 174
MW, PLTA Peusangan 88 MW, PLTU Pangkalan Susu #3,4 2x200 MW, PLTG Kaltim Peaking 2x50 MW,
PLTG/MG Bangkanai 4x70 MW, PLTU Punagaya 2x100 MW38, PLTG/MG Makassar 150 MW, PLTG/MG
Minahasa 50 MW dan PLTG/MG Lombok 60 MW serta banyak PLTU batubara skala kecil dan PLTGB
tersebar.
• Mempercepat pembangunan proyek-proyek pembangkit lainnya yang terdapat dalam neraca daya
pada Lampiran A1.2, Lampiran A2.2 dan Lampiran B1.2 dan Lampiran B2.2.
• Secara khusus berikut ini disebutkan proyek-proyek pembangkit peaker untuk memenuhi kebutuhan
sistem kelistrikan: i) PLTG/MG Arun 200 MW dan PLTG/MG Pangkalan Brandan 200 MW yang keduanya
direncanakan beroperasi dengan gas yang akan dipasok dari regasifikasi LNG di Arun. ii) PLTMG Sei
Gelam 104 MW yang akan dipasok dari gas CNG Sei Gelam sebesar 4,5 bbtud. iii) PLTG/MG Jaka
Baring 50 MW yang akan dipasok dari gas CNG Jaka Baring sebesar 3 bbtud. iv) PLTG/MG Riau 200
MW yang direncanakan akan dipasok dari gas Jambi Merang sebesar 10 bbtud dan disimpan sebagai
CNG. v) PLTG/MG Jambi 100 MW yang diharapkan dapat memperoleh gas dari Jambi Merang dan
disimpan sebagai CNG. vi) PLTG/MG Lampung 100 MW yang diharapkan akan mendapatkan gas dari
beberapa alternatif sumber gas, juga perlu disimpan sebagai CNG. vii) PLTG/MG Bangkanai 280 MW
yang akan beroperasi dengan gas Bangkanai 20 bbtud dengan membangun fasilitas CNG. viii) PLTG/
MG Makassar 150 MW dan PLTG/MG Minahasa 50 MW direncanakan akan dipasok dari mini LNG. ix)
PLTG/MG Lombok 60 MW direncanakan akan dipasok dengan gas CNG marine.

Transmisi dan Gardu Induk

• Mempercepat pembangunan gardu induk dan IBT 275/150 kV pada sistem transmisi 275 kV di jalur
barat Sumatera (Lahat - Lubuk Linggau – Bangko - Muara Bungo – Kiliranjao).
• Mempercepat pembangunan transmisi 275 kV Kiliranjao – Payakumbuh – Padang Sidempuan dan
Payakumbuh - Garuda Sakti.
• Mempercepat penyelesaian konstruksi transmisi 275 kV Simangkok – Galang dan IBT 275/150 kV di
Galang.
• Mempercepat konstruksi transmisi 275 kV PLTU Pangkalan Susu – Binjai dan IBT 275/150 kV di Binjai
yang harus dapat beroperasi seiring dengan beroperasinya PLTU Pangkalan Susu pada tahun 2014.
• Mempercepat pembangunan transmisi 275 kV jalur timur Sumatera dari Betung – New Aur Dur.

38 Sebelumnya bernama PLTU Takalar.

26
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 26 04/02/2013 14:16:22


• Mempercepat proyek transmisi 275 kV interkoneksi Kalbar-Serawak agar dapat beroperasi pada
akhir tahun 2014 untuk memenuhi kebutuhan sistem Kalbar, mengurangi ketidak-pastian kecukupan
daya, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan keandalan.
• Mempercepat interkoneksi 150 kV Batam-Bintan melalui kabel laut untuk memenuhi kebutuhan
sistem Bintan dan menurunkan biaya produksi di pulau Bintan.
• Mempercepat interkoneksi 150 kV Sumatera-Bangka melalui kabel laut. Tujuan interkoneksi adalah
untuk memenuhi kebutuhan listrik di pulau Bangka karena ketidak-pastian penyelesaian proyek PLTU
disana, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan keandalam sistem kelistrikan di pulau Bangka.
Interkoneksi dengan kabel laut ini diharapkan dapat beroperasi pada 2015.
• Mempercepat penyelesaian konstruksi interkoneksi 150 kV Kalselteng - Kaltim dan sistem
interkoneksi 150 kV Sulut – Gorontalo.
• Mempercepat penyelesaian konstruksi transmisi 150 kV PLTA Poso – Palu, transmisi 70 kV sistem
Ambon, sistem Ende, sistem Kupang dan sistem Jayapura, serta mempercepat penyelesaian kabel
bawah tanah 150 kV Tanjung Bunga – Bontoala.
• Mempercepat pembangunan transmisi 150 kV Bangkanai – Muara Teweh – Buntok – Tanjung.

3.5.3. Masalah Mendesak Sistem Jawa–Bali

Hal – hal yang mendesak untuk diselesaikan pada sistem Jawa-Bali meliputi antara lain:

• Penguatan pasokan Jakarta terdiri dari beberapa program:


- Mempercepat pembangunan GITET baru/IBT baru di 2 lokasi, yaitu: Durikosambi 2x500MVA
(2015) dan Muaratawar 2x500 MVA (2015).
- Membangun ruas SUTET baru, yaitu SUTET Tanjung Jati - Tx Ungaran, SUTET Suralaya Baru –
Balaraja, SUTET Balaraja – Kembangan (2015), dan Kembangan – Durikosambi (2015).
- Rekonfigurasi SUTET Muara Tawar – Cibinong – Bekasi – Cawang (2013).
• Penguatan pasokan lainnya terdiri dari beberapa program, yaitu:
- Penambahan IBT 500/150 kV 1x500 MVA di 8 lokasi, yaitu: IBT-3 Cilegon, IBT-4 Balaraja, IBT-3
Cawang (GIS), IBT-2 Tasikmalaya, IBT-4 Krian, IBT-2 Ngimbang dan IBT-3 Kediri.
- Membangun 4 GITET baru di 4 lokasi (3.000 MVA), yaitu Ujung Berung 1x500 MVA (2013),
Rawalo/Kesugihan 1x500 MVA (2014) serta mempercepat pengoperasian GITET Surabaya
Selatan 2x500 MVA (2013).
- Mempercepat penyelesaian SUTET Grati – Surabaya Selatan (2013).
• Penguatan pasokan subsistem Bali terdiri dari beberapa program yaitu:
- Pembangunan kabel laut 150 kV Jawa Bali sirkit 3&4 (2013).
- Pembangunan Jawa Bali Crossing 500 kV dari PLTU Paiton ke Kapal (2015).
- Mempercepat konstruksi PLTU IPP Celukan Bawang 1x130 MW + 2x125 MW (2014).

27
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 27 04/02/2013 14:16:22


LO-RUPTL Awal ok.indd 28 04/02/2013 14:16:22
29
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 29 04/02/2013 14:16:23


4.1. Batubara

Menurut Badan Geologi Kementerian ESDM pada tahun 2010, sumber daya batubara Indonesia adalah
104,8 milyar ton yang tersebar terutama di Kalimantan (51.9 milyar ton) dan Sumatera (52,5 milyar ton),
namun cadangan batubara dilaporkan hanya 21,1 milyar ton (Kalimantan 9,9 milyar ton, Sumatera 11,2
milyar ton).

Sekitar 22% dari batubara Indonesia berkualitas rendah (low rank) dengan kandungan panas kurang dari
5100 kkal/kg, sebagian besar (66%) berkualitas medium (antara 5100 dan 6100 kkal/kg) dan hanya sedikit
(12%) yang berkualitas tinggi (6100–7100 kkal/kg). Angka ini dalam adb (ash dried basis)39. Walaupun
cadangan batubara Indonesia tidak terlalu besar, namun tingkat produksi batubara sangat tinggi, yaitu
mencapai 370 juta ton pada tahun 201140. Sebagian besar dari produksi batubara tersebut diekspor ke
China, India, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan dan negara lain41. Produksi pada tahun-tahun mendatang
diperkirakan akan meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan domestik dan semakin menariknya
pasar batubara internasional. Jika tingkat produksi tahunan adalah 400 juta ton, maka seluruh cadangan
batubara Indonesia yang 21,1 milyar ton diatas akan habis dalam waktu sekitar 50 tahun apabila tidak
dilakukan eksplorasi baru. Untuk menjamin pasokan kebutuhan domestik yang terus meningkat,
Pemerintah telah menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) yang mewajibkan produsen
batubara untuk menjual sebagian produksinya ke pemakai dalam negeri.

PLN pada saat ini telah dapat mengelola pasokan batubara dengan lebih baik dari aspek kecukupan
dan kualitas. Harga batubara di pasar internasional yang cenderung turun sepanjang tahun 2012 akibat
melemahnya demand batubara global telah membuat ketersediaan batubara untuk pasar domestik
meningkat.

Dalam RUPTL tahun 2012-2021 ini terdapat rencana pengembangan beberapa PLTU mulut tambang di
Sumatera. Definisi PLTU mulut tambang di sini adalah PLTU batubara yang berlokasi di dekat tambang
batubara low rank yang tidak mempunyai infrastruktur transportasi yang memungkinkan batubara
diangkut ke pasar secara besar-besaran, sehingga batubara low rank di tambang tersebut pada dasarnya
menjadi tidak tradable. Dengan definisi seperti itu, harga batubara untuk PLTU mulut tambang diharapkan
ditetapkan dengan formula cost plus.

PLTU batubara dirancang untuk memikul beban dasar sejalan dengan harga batubara yang relatif
rendah dibandingkan harga bahan bakar fosil lainnya. Namun pembakaran batubara menghasilkan emisi
karbon dioksida yang menimbulkan efek pemanasan global, disamping menghasilkan polusi partikel dan
limbah kimia yang dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan lokal. Dengan demikian
pengembangan pembangkit listrik berbahanbakar batubara memperhatikan dampak lingkungan yang
ditimbulkannya. Penggunaan teknologi ultra-supercritical pada PLTU menjadi perhatian PLN dalam
merencanakan PLTU skala besar di pulau Jawa. Teknologi batubara bersih (clean coal technology) lainnya,
yaitu IGCC (integrated gasification combined cycle) dan CCS (carbon capture & storage) belum direncanakan
dalam RUPTL ini karena teknologi ini belum matang secara teknis dan komersial.

4.2. Gas Alam

Walaupun Indonesia bukan merupakan pemilik cadangan gas alam yang terbesar dalam skala dunia, namun
cadangan gas alam di Indonesia cukup besar, yaitu diperkirakan 164,99 Tscf yang tersebar terutama di
kepulauan Natuna (53,06 Tscf), Sumatera Selatan (26,68 Tscf), dan Kalimantan Timur (21,49 Tscf) serta
Tangguh di Irian Jaya yang diperkirakan setara dengan cadangan di Natuna.

39 Angka calorific value yang sering dipakai oleh PLN dalam rangka desain PLTU adalah menggunakan standar GAR (gross as received).
Perbedaan antara adb dan GAR dapat dihitung sesuai dengan nilai TM (total moisture), namun secara rata-rata dapat dikatakan nilai
GAR sekitar 1000 s.d 1300 lebih kecil dari adb.
40 Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia dalam Indonesia Finance Today, tanggal 7 Februari 2012.
41 Website Indoanalisis pada tanggal 9 Juni 2012, http://www.indoanalisis.com/2012/06/tren-ekspor-batubara-semakin-tinggi-dan-
sulit-di-stop/

30
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 30 04/02/2013 14:16:24


Namun pada kenyataannya kebutuhan gas alam untuk pembangkitan tenaga listrik di Indonesia tidak selalu
tercukupi. PLN menghadapi persoalan kecukupan pasokan gas di hampir seluruh pembangkitnya yang
berbahan bakar gas. Pasokan gas ke pusat pembangkit PLN pada kenyataannya mengalami penurunan,
ketidakpastian bahkan kelangkaan pasokan dalam beberapa tahun terakhir ini sebagaimana ditunjukkan
pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Disamping cadangan gas lapangan terus mengalami depletion, PLN juga
menghadapi kesulitan dalam memperoleh akses ke sumber-sumber gas alam yang besar, karena sumber-
sumber gas yang besar tersebut pada umumnya telah terikat dengan kontrak jangka panjang dengan
pembeli luar negeri. Namun demikian PLN terus berupaya untuk memperoleh pasokan gas dari sumber-
sumber tersebut dan mulai menunjukkan hasil. Sebagai contoh, PLN telah memperoleh pasokan LNG dari
Bontang untuk FSRU Jakarta yang memasok Muara Karang dan Priok, dan PLN telah memperoleh indikasi
pasokan LNG dari Tangguh untuk dikirim ke Arun.

Tabel 4.1 Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di Jawa–Bali


No Pembangkit Pemasok 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

PHE ONWJ (GSA) 100 100 80 50 41

PHE ONWJ (Excess capacity) 20


Muara Karang
1 PGN - Priok (GSA-IP) 27
dan Priok
FSRU PT NR (proses GSA) 100 167 167 167 133 133 133 133 133 133
Jumlah 247 267 247 217 174 133 133 133 133 133

PERTAMINA - P Tengah (GSA) 25 25 25 25 25

PGN (GSA) 79 79 79 79 79 79

MEDCO Eks Keramasan 20 20 20


2 Muara Tawar
Ex kontrak PLN Jambi Merang*) 33 25 7 7 7 7 7

PHE ONWJ 15 15 15 15

Jumlah 157 149 131 126 126 101 22 0 0 0

CNOOC (GSA) 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

3 Cilegon PGN (GSA) 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Jumlah 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110

Petronas (Approval GSA) 111 116 116 116 116 116 116 116

4 Tambaklorok SPP (GSA-IP) 25 50 50 50 50 50 50 50 50

Jumlah 0 25 161 166 166 166 166 166 166 166

Kodeco (GSA)* 110 110

Hess (GSA) 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

KEI (GSA) 110 130 130 60 60 60 60 60 60 60

MKS (GSA) 22 22
5 Gresik
WNE (GSA)

Petronas-Bukit Tua (potensi-PJB)

Ext Kodeco 100 100 100 100 100 100 100 100

Jumlah 292 312 280 210 210 210 210 210 210 210

Santos Oyong (GSA-IP) 30 30 30 30

Santos Wortel (GSA-IP) 30 30 30 30 30 30 20 20 20 20

6 Grati Sampang Mandiri Perkasa (GSA-IP) 17 17 17 17 17 17 17

Pasuruan Migas (GSA-IP) 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah 80 80 80 80 50 50 40 20 20 20

Jumlah Pasokan Gas di Jawa 886 943 1.009 909 836 770 681 639 639 639

Berikut ini situasi pasokan gas untuk pembangkit utama PLN di sistem Jawa Bali.

Muara Karang dan Priok

Dibandingkan dengan RUPTL tahun sebelumnya, pasokan gas untuk Muara Karang dan Priok pada RUPTL
2012-2021 mengalami penurunan menjadi sebagai berikut.

31
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 31 04/02/2013 14:16:24


2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
RUPTL 2011-2020 295 295 295 240 140 140 140 140
RUPTL 2012-2020 267 247 217 174 133 133 133 133

Mengingat peran Muara Karang dan Priok sangat strategis dalam memasok kota Jakarta dan peran
tersebut tidak dapat digantikan oleh pembangkit lain di luar area Jakarta, maka hingga tahun 2021 kedua
pembangkit tersebut harus senantiasa dioperasikan dengan output yang tinggi (bersifat must run). Untuk
mengoperasikan kedua pusat pembangkit tersebut akan dibutuhkan gas dalam jumlah yang lebih besar
daripada yang ditunjukkan dalam Tabel 4.1. Defisit pasokan gas ini akan dijelaskan lebih lanjut pada
Lampiran C1.4 mengenai Neraca Energi.

Muara Tawar
Pasokan gas untuk Muara Tawar dalam RUPTL ini diperkirakan lebih tinggi dari RUPTL sebelumnya karena
diharapkan akan tersedia tambahan pasokan gas dari perpanjangan kontrak yang sudah ada. Pembangkit
Muara Tawar ini juga bersifat must run dengan tingkat produksi yang tinggi, sehingga diperkirakan akan
terjadi defisit gas sebagaimana akan dijelaskan pada Lampiran C1.4.

Tambak Lorok
Pada tahun 2013 akan ada pasokan gas untuk Tambak Lorok dari lapangan Gundih sebesar 50 bbtud.
PLN sangat berharap untuk mendapatkan tambahan pasokan dari lapangan Kepodang (116 bbtud) yang
telah sangat lama menunggu dibangunnya pipa transmisi dari Kepodang ke Tambak Lorok oleh sebuah
perusahaan swasta.

Tabel 4.2 Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di Luar Jawa Bali
No Power Plants Gas Supplier 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Aceh Timur Medco Blok A - - 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0
Belawan, P. Pasir, Kambuna 13,0 5,0 - - - - - - - -
2 P. Brandan dan FSRU LNG Tangguh - - 110,0 110,0 110,0 110,0 110,0 110,0 110,0
110,0
Arun Anggor (Potensi) 40,0 40,0 40,0 40,0 40,0 40,0 40,0 40,0
3 Teluk Lembu Kalila 9,0 30,0 30,0 30,0 30,0 30,0 30,0 30,0 30,0 30,0
4 PLTG sewa Bentu Kalila Bentu (Potensi) 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
5 PLTG sewa Melibur Kondur (Potensi) 0,6 0,6 0,6 0,6
6 PLTG sewa Jabung Petro China (Potensi) 30,0 30,0 30,0 30,0 30,0 30,0
Sungai Gelam EMP Sungai Gelam 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 - - -
7
PEP - TAC Sungai Gelam 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 - - - -
8 Simpang Tuan Perusda Jambi 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Payo Selincah Energasindo 18,0 18,0 18,0 18,0 18,0 18,0 18,0 - - -
9
Jambi Merang 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 - -
10 Jakabaring (CNG) PDPDE Sumsel 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 - -
11 Indralaya Medco E&P Indonesia 24,0 - - - - - - - - -
12 Talang Duku PGN 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 - - -
13 Borang Medco E&P Indonesia 15,0 15,0 - - - - - - - -
Keramasan Medco E&P Indonesia 22,0 22,0 - - - - - - - -
14
Pertamina EP 15,0 15,0 15,0 15,0 - - - - - -
PLTMG Duri Jambi Merang - 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 - -
15
PLTG Duri Relokasi Jambi Merang 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0
16 Rengat Jambi Merang 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 - -
17 Bangka Peaker PLN Batam (mini LNG) 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 - -
18 Kalbar PLN Batam (mini LNG) - - - - - 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
19 Kalbar PLN Batam (mini LNG) - - - - - 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
20 Tanjung Batu TAC Semco 7,0 7,0 7,0 7,0 - - - - - -
21 Sambera TAC Semco - - - - - - - - - -
22 Tarakan Lap Bangkudulis (Potensi) 18,0 18,0 18,0 18,0 18,0 18,0
23 Nunukan Medco 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
24 CBM Sangata VICO 0,5 0,5 0,5 0,5
25 PLTG Kolonedale Job PTM-Medco Tiaka (Potensi) 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
26 Sengkang EEES 39,0 54,0 54,0 54,0 54,0 54,0 54,0 54,0 54,0 54,0
27 Bangkanai Salamander 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0
28 Luwuk Job PTM-Medco Senoro (Potensi) 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
29 Gas Tersebar Pertamina EP Matindok (Potensi) 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0
30 KTI Tersebar Bontang (Potensi) 41,5 41,5 41,5 41,5 41,5 41,5 41,5 41,5 41,5
31 Makassar Peaker Sengkang (Wasambo) 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0
32 Minahasa Peaker Senoro (Potensi) 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Jumlah 277,1 352,6 500,6 511,6 508,5 510,5 462,0 431,0 350,5 350,5

32
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 32 04/02/2013 14:16:24


Pada Tabel 4.1 dan 4.2 diberikan perkiraan pasokan gas yang tersedia untuk pembangkit PLN di Jawa Bali
dan di luar Jawa Bali.

Pada tahun 2012 telah mulai beroperasi FSRU Jakarta untuk memasok pembangkit Muara Karang dan
Priok. Rencana FSRU Belawan telah dibatalkan oleh Pemerintah dan sebagai gantinya Pemerintah akan
merevitalisasi fasilitas LNG Arun sebagai storage dan regasifikasi LNG. Sumber LNG untuk FSRU Jakarta
pada saat ini berasal dari Bontang, dan sumber LNG untuk Arun direncanakan dari Tangguh. Pada saat ini
terdapat rencana Pemerintah cq PGN untuk membangun FSRU Lampung, namun PLN belum memperoleh
informasi yang cukup mengenai rencana tersebut.

PLN berupaya mengurangi pemakaian BBM yang dipakai pada pembangkit beban puncak dengan beralih
ke CNG atau LNG/ mini-LNG. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

4.2.1. LNG (Liquified Natural Gas) dan Mini-LNG

Mengingat harga gas dari LNG sangat tinggi, maka gas ini hanya ekonomis untuk dipakai di pembangkit
peaking, bukan pembangkit beban dasar. PLN merencanakan pemanfaatan LNG untuk pembangkit beban
puncak dan pembangkit yang bersifat must-run di sistem kelistrikan Jawa-Bali dan Sumatera. Sedangkan di
Indonesia Timur dan Barat, PLN merencanakan pemanfaatan mini-LNG untuk pembangkit beban puncak.
Beberapa proyek pembangkit di Indonesia Barat yang akan menggunakan LNG adalah sebagai berikut.

• Arun: Sejalan dengan rencana pemerintah untuk merevitalisasi Arun, maka akan tersedia fasilitas
storage dan regasifikasi LNG di Arun. PLN bermaksud memanfaatkan gas dari Arun untuk pembangkit
peaker di Arun sebesar 200 MW dan di Pangkalan Brandan sebesar 200 MW. Gas dari Arun juga
akan disalurkan ke Belawan melalui pipa untuk mengoperasikan PLTGU Belawan yang telah ada dan
beberapa PLTG di Paya Pasir. Kebutuhan gas tersebut adalah sebanyak 12,5 bbtud untuk Arun, 12,5
bbtud untuk Pangkalan Brandan, 75 bbtud untuk Belawan dan 10 bbtud untuk Paya Pasir, sehingga
total gas yang dibutuhkan adalah 110 bbtud.
• Gas Jabung (Jambi): Terdapat potensi gas sebesar 20-30 bbtud dari lapangan Jabung untuk jangka
waktu 7 tahun. PLN menginginkan gas tersebut dapat dikonversi menjadi mini LNG untuk memenuhi
kebutuhan pembangkit beban puncak tersebar di Sumbagsel sebesar 500 MW pada tahun 2015.

Adapun rencana pemanfaatan LNG/mini-LNG di Indonesia Timur adalah sebagai berikut.

• Simenggaris: PLN akan mengambil gas dari Simenggaris yang dijadikan LNG untuk memasok
pembangkit peaker di Kalimantan Timur, yaitu Tanjung Batu, Sambera dan Batakan.
• Untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit peaker di Indonesia Timur lainnya, PLN
memerlukan gas dalam bentuk mini LNG dari lapangan Sengkang (Wasambo) atau Pagerungan
atau KEI (Kangean) untuk dikirim ke pembangkit peaking di Makasar 150 MW, Manado 50 MW dan
Pesanggaran Bali 250 MW.

4.2.2. CNG (Compressed Natural Gas)

CNG pada mulanya dimaksudkan untuk memanfaatkan potensi sumur-sumur gas dengan kapasitas relatif
kecil maupun sumur gas marginal, namun kemudian PLN juga memutuskan untuk menggunakan CNG skala
besar untuk pembangkit di Jawa. PLN telah memetakan potensi pemanfaatan CNG untuk pembangkit
peaking di Indonesia Barat, Indonesia Timur dan Jawa.

Saat ini sedang dibangun CNG storage oleh pemasok gas di Sumatera Selatan yang gasnya akan
dimanfaatkan untuk PLTG peaker Jaka Baring (50 MW), yang diharapkan mulai beroperasi pada akhir tahun
2012.

33
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 33 04/02/2013 14:16:24


Rencana pemanfaatan CNG lainnya di Indonesia Barat adalah: (i) CNG Sungai Gelam dengan kapasitas
sebesar 4,5 bbtud akan digunakan untuk pembangkit peaker 104 MW. (ii) CNG dari gas Jambi Merang
sebesar 15 bbtud akan dialokasikan untuk pembangkit peaker di Duri dengan kapasitas sekitar 312 MW.
(iii) CNG untuk pembangkit peaker di Jambi dengan kapasitas sebesar 100 MW. (iv) CNG untuk pembangkit
peaker di Lampung dengan kapasitas sebesar 200 MW.

Rencana pemanfaatan CNG di Indonesia Timur adalah pembangkit peaker Bangkanai di Kalimantan Tengah
(CNG stationary) dan Lombok (CNG marine).

Untuk pulau Jawa, kebutuhan gas dalam bentuk CNG adalah sebagai berikut: i) Grati sebanyak 30 bbtud
untuk PLTG peaking Grati, (ii) Tambak Lorok sebanyak 16 bbtud untuk mengoperasikan sebagian dari
PLTGU sebagai pembangkit peaking, (iii) Gresik sebanyak 20 bbtud untuk mengoperasikan pembangkit
peaking dan sebagian CNG untuk dikirim ke Lombok, (iv) Muara Tawar sebanyak 30 bbtud untuk memenuhi
kebutuhan operasi peaking.

4.2.3. Coal Bed Methane (CBM)

Reserve gas CBM diperkirakan lebih besar daripada reserve gas konvensional, terutama di South Sumatera
Basin (183 Tcf) dan Kutai Basin. PLN berkeinginan untuk memanfaatkan gas non-konvensional ini apabila
telah tersedia dalam jumlah yang cukup. Studi yang telah dilakukan oleh PLN bersama Exxon-Mobil
mengenai pengembangan CBM di Kalimantan Selatan untuk kelistrikan di Indonesia telah memberikan
pemahaman mengenai keekonomian gas CBM ini.

4.3. Panas Bumi

Terdapat beberapa laporan studi mengenai resource dan reserve tenaga panas bumi di Indonesia yang
menyajikan angka-angka yang berbeda. Salah satunya adalah laporan studi oleh WestJEC pada tahun
2007 Master Plan Study for Geothermal Power Development in the Republic of Indonesia. Menurut laporan
tersebut, potensi panas bumi Indonesia yang dapat dieksploitasi adalah 9.000 MW, tersebar di 50 lapangan,
dengan potensi minimal 12.000 MW.

Dalam RUPTL ini terdapat rencana untuk mengembangkan banyak proyek PLTP, terutama di Sumatera,
Jawa dan beberapa di Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara dan Maluku. Dalam penugasan Pemerintah
kepada PLN untuk mengembangkan pembangkit listrik berbahan bakar batubara dan energi terbarukan
sesuai Peraturan Presiden No. 4/2010 dan Peraturan Menteri ESDM No. 02/2010 jo Peraturan Menteri
ESDM No. 15/2010 jo Peraturan Menteri ESDM No. 01/201242 terdapat hampir 4000 MW proyek PLTP.
Pada kenyataannya proyek PLTP tersebut tidak berjalan lancar seperti yang diharapkan, dan PLN berharap
masalah-masalah yang menghambat pengembangan panas bumi dapat segera diatasi.

4.4. Tenaga Air

Potensi tenaga air di Indonesia menurut Hydro Power Potential Study (HPPS) pada tahun 1983 adalah
75.000 MW, dan angka ini diulang kembali pada Hydro Power Inventory Study pada tahun 1993. Namun
pada laporan Master Plan Study for Hydro Power Development in Indonesia oleh Nippon Koei pada tahun
2011, potensi tenaga air setelah menjalani screening lebih lanjut43 adalah 26.321  MW, yang terdiri dari
proyek yang sudah beroperasi (4.338 MW), proyek yang sudah direncanakan dan sedang konstruksi
(5.956 MW) dan potensi baru (16.027 MW). Dalam laporan studi tahun 2011 tersebut, potensi tenaga air
diklasifikasikan dalam 4 kelompok sesuai tingkat kesulitannya, mulai dari tidak begitu sulit hingga sangat
sulit. Berdasarkan hal tersebut studi ini merekomendasikan daftar kandidat proyek PLTA seperti pada
Tabel 4.3.

42 Dikenal sebagai program percepatan pembangunan pembangkit tahap 2, atau fast track program phase 2 (FTP2).
43 Screening yang melihat kesulitan dari aspek status kehutanan (nature forest reserve), sosial (resettlement), luas reservoir.

34
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 34 04/02/2013 14:16:24


Tabel 4.3. Potensi Proyek PLTA Berdasarkan Masterplan of Hydro Power Development

NO NAMA TIPE PROVINSI KAP. (MW) COD PLN/ IPP


1 Peusangan 1-2 ROR Aceh 86 2015 PLN
2 Jambo Papeun-3 ROR Aceh 25 2019 PLN
3 Kluet-1 ROR Aceh 41 2019 PLN
4 Meulaboh-5 ROR Aceh 43 2019 PLN
5 Peusangan-4 ROR Aceh 31 2019 PLN
6 Kluet-3 ROR Aceh 24 2021 PLN
7 Sibubung-1 ROR Aceh 32 2021 PLN
8 Seunangan-3 ROR Aceh 31 2021 PLN
9 Teunom-1 RES Aceh 24 2023 PLN
10 Woyla-2 RES Aceh 242 2024 PLN
11 Ramasan-1 RES Aceh 119 2024 PLN
12 Teripa-4 RES Aceh 185 2024 PLN
13 Teunom-3 RES Aceh 102 2024 PLN
14 Tampur-1 RES Aceh 330 2025 PLN
15 Teunom-2 RES Aceh 230 2026 PLN
16 Padang Guci-2 ROR Bengkulu 21 2020 PLN
17 Warsamson RES Irian Jaya 49 2019 PLN
18 Jatigede RES Jabar 175 2014 PLN
19 Upper Cisokan-PS PST Jabar 1.000 2015 PLN
20 Matenggeng PST Jabar 887 2020 PLN
21 Merangin-2 ROR Jambi 350 2016 PLN
22 Merangin-5 RES Jambi 24 2024 PLN
23 Maung RES Jateng 360 2028 PLN
24 Kalikonto-2 0 Jatim 62 2016 PLN
25 Karangkates Ext. RES Jatim 100 2018 PLN
26 Grindulu-PS-3 PST Jatim 1.000 2021 PLN
27 K. Konto-PS PST Jatim 1.000 2027 PLN
28 Pinoh RES Kalbar 198 2020 PLN
29 Kelai-2 RES Kaltim 168 2020 PLN
30 Besai-2 ROR Lampung 44 2020 PLN
31 Semung-3 ROR Lampung 21 2020 PLN
32 Isal-2 RES Maluku 60 2019 PLN
33 Tina ROR Maluku 12 2020 PLN
34 Tala RES Maluku 54 2021 PLN
35 Wai Rantjang ROR NTT 11 2020 PLN
36 Bakaru (2nd) ROR Sulsel 126 2016 PLN
37 Poko RES Sulsel 233 2020 PLN
38 Masuni RES Sulsel 400 2023 PLN
39 Mong RES Sulsel 256 2024 PLN
40 Batu RES Sulsel 271 2027 PLN
41 Poso-2 ROR Sulteng 133 2018 PLN
42 Lariang-6 RES Sulteng 209 2024 PLN
43 Konaweha-3 RES Sulteng 24 2026 PLN
44 Lasolo-4 RES Sulteng 100 2026 PLN
45 Watunohu-1 ROR Sultra 57 2020 PLN
46 Tamboli ROR Sultra 26 2020 PLN
47 Sawangan ROR Sulut 16 2014 PLN
48 Poigar-3 ROR Sulut 14 2018 PLN
49 Masang-2 ROR Sumbar 40 2018 PLN

35
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 35 04/02/2013 14:16:24


Tabel 4.3. Potensi Proyek PLTA Berdasarkan Masterplan Of Hydro Power Development
lanjutan
NO NAMA TIPE PROVINSI KAP. (MW) COD PLN/ IPP
50 Sinamar-2 ROR Sumbar 26 2020 PLN
51 Sinamar-1 ROR Sumbar 37 2020 PLN
52 Anai-1 ROR Sumbar 19 2020 PLN
53 Batang Hari-4 RES Sumbar 216 2027 PLN
54 Kuantan-2 RES Sumbar 272 2028 PLN
55 Endikat-2 ROR Sumsel 22 2019 PLN
56 Asahan 3 ROR Sumut 174 2015 PLN
57 Asahan 4-5 RES Sumut 60 2017 PLN
58 Simanggo-2 ROR Sumut 59 2018 PLN
59 Kumbih-3 ROR Sumut 42 2019 PLN
60 Sibundong-4 ROR Sumut 32 2019 PLN
61 Bila-2 ROR Sumut 42 2019 PLN
62 Raisan-1 ROR Sumut 26 2020 PLN
63 Toru-2 ROR Sumut 34 2020 PLN
64 Ordi-5 ROR Sumut 27 2020 PLN
65 Ordi-3 ROR Sumut 18 2020 PLN
66 Siria ROR Sumut 17 2020 PLN
67 Lake Toba PST Sumut 400 2020 PLN
68 Toru-3 RES Sumut 228 2026 PLN
69 Lawe Mamas ROR Aceh 50 2016 IPP
70 Simpang Aur ROR Bengkulu 29 2014 IPP
71 Rajamandala ROR Jabar 58 2014 IPP
72 Cibareno-1 ROR Jabar 18 2020 IPP
73 Mala-2 ROR Maluku 30 2020 IPP
74 Malea ROR Sulsel 182 2017 IPP
75 Bonto Batu ROR Sulsel 100 2017 IPP
76 Karama-1 RES Sulsel 800 2022 IPP
77 Poso-1 ROR Sulteng 204 2011 IPP
78 Gumanti-1 ROR Sumbar 16 2020 IPP
79 Wampu ROR Sumut 84 2016 IPP

COD yang dimaksud pada Tabel 4.3 adalah COD tercepat menurut master plan namun dapat diubah sesuai
kebutuhan.

PLN bermaksud akan mengembangkan sebagian besar dari potensi tenaga air tersebut sebagai proyek
PLN.

4.5. Energi Baru dan Terbarukan Lainnya

Bentuk EBT lainnya yang tersedia di Indonesia adalah biomasa, energi matahari dan energi kelautan.
Besarnya potensi dan pemanfaatan energi terbarukan dapat dilihat pada Tabel 4.4.

36
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 36 04/02/2013 14:16:24


Tabel 4.4. Potensi dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan

Energi Baru dan Rasio


Sumber Daya Kapasitas Terpasang
No  Terbarukan (%)
1 2 3 4 = 3/2
1 Mini/Mikrohidro 500 MWe 86,1 MWe 17,22
2 Biomass 49.810 Mwe 445,0 MWe 0,89
3 Tenaga Surya 4,80 kWh/m /hari
2
12,1 MWe - 
4 Tenaga Angin 9.290 MWe 1,1 MWe 0,01
5 Kelautan 240 GWe 1,1 MWe 0,01

Sumber: Draft KEN 2010-2050

4.6. Nuklir

Dalam RUPTL ini tidak terdapat program pengembangan tenaga nuklir untuk kelistrikan. Hal ini
terjadi karena dalam RUKN 2008-2027 dan draft RUKN 2012-2031 tidak diindikasikan adanya rencana
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Selain itu perencanaan sistem
pembangkit yang dilakukan oleh PLN menunjukkan keekonomian PLTN tidak dapat bersaing dengan jenis
pembangkit baseload lainnya, yaitu PLTU batubara kelas 1.000 MW ultra super-critical44.

Kesulitan terbesar dalam merencanakan PLTN adalah tidak jelasnya biaya kapital, biaya radioactive waste
management & decommisioning serta biaya terkait nuclear liability45. Untuk biaya kapital misalnya, sebuah
studi bersama antara PLN dan sebuah perusahaan listrik dari luar negeri pada tahun 2006 mengindikasikan
biaya pembangunan PLTN sebesar $  1.700/kW (EPC saja) atau $  2.300/kW (setelah memperhitungkan
biaya bunga pinjaman selama konstruksi). Angka tersebut kini dipandang terlalu rendah, karena menurut
berbagai laporan yang lebih baru, biaya pembangunan PLTN pada beberapa negara telah mencapai angka
yang jauh lebih tinggi.

Dengan semakin mahalnya harga BBM yang juga diikuti oleh kenaikan harga energi fosil lainnya dan
dengan semakin nyatanya ancaman perubahan iklim global sebagai akibat dari emisi karbon dioksida
dari pembakaran batubara atau energi fosil lainnya, sebetulnya telah membuat PLTN menjadi sebuah
opsi sumber energi yang sangat menarik untuk ikut berperan dalam memenuhi kebutuhan listrik di masa
depan. Apalagi apabila biaya proyek, biaya pengelolaan waste dan biaya decommisioning telah menjadi
semakin jelas.

Disadari bahwa pengambilan keputusan untuk membangun PLTN tidak semata-mata didasarkan pada
pertimbangan keekonomian dan profitability, namun juga pertimbangan lain seperti aspek politik,
kebijakan energi, keselamatan nuklir, penerimaan sosial, budaya, perubahan iklim dan perlindungan
lingkungan. Dengan adanya berbagai aspek yang multi dimensional tersebut, program pembangunan
PLTN hanya dapat diputuskan oleh Pemerintah.

44 Proses optimisasi keekonomian tidak memperhitungkan externality dari pembangkit batubara.


45 Kecelakaan PLTN Fukushima Daichi pada bulan Maret 2011 telah menunjukkan biaya nuclear liability penting untuk diperhitungkan.

37
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 37 04/02/2013 14:16:24


LO-RUPTL Awal ok.indd 38 04/02/2013 14:16:24
39
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 39 04/02/2013 14:16:24


5.1. Kriteria Perencanaan

5.1.1. Perencanaan Pembangkit

Sistem Interkoneksi

Perencanaan sistem pembangkit bertujuan untuk mendapatkan konfigurasi pengembangan pembangkit


yang memberikan nilai NPV total biaya penyediaan listrik termurah (least cost) dalam suatu kurun waktu
periode perencanaan, dan memenuhi kriteria keandalan tertentu. Konfigurasi termurah diperoleh melalui
proses optimasi suatu objective function yang mencakup NPV dari biaya kapital, biaya bahan bakar, biaya
operasi dan pemeliharaan dan biaya energy not served. Selain itu diperhitungkan juga nilai sisa (salvage
value) dari pembangkit yang terpilih pada tahun akhir perioda studi. Simulasi dan optimisasi dilakukan
dengan menggunakan model yang disebut WASP (Wien Automatic System Planning).

Kriteria keandalan yang dipergunakan adalah Loss of Load Probability (LOLP) lebih kecil dari 0,274%46.
Hal ini berarti kemungkinan/probabilitas terjadinya beban puncak melampaui kapasitas pembangkit yang
tersedia adalah lebih kecil dari 0,274%.

Perhitungan kapasitas pembangkit dengan kriteria LOLP menghasilkan reserve margin tertentu yang
nilainya tergantung pada ukuran unit pembangkit (unit size), tingkat ketersediaan (availability) setiap unit
pembangkit, jumlah unit, dan jenis unit47.

Pada sistem Jawa Bali, kriteria LOLP < 0.274% adalah setara dengan reserve margin > 25-30% dengan basis
daya mampu netto48. Apabila dinyatakan dengan daya terpasang, maka reserve margin yang dibutuhkan
adalah sekitar 35%49.

Sedangkan untuk sistem-sistem di wilayah operasi Indonesia Timur dan Barat, reserve margin ditetapkan
sekitar 40% dengan mengingat jumlah unit pembangkit yang lebih sedikit, unit size yang relatif besar
dibandingkan beban puncak, derating yang prosentasenya lebih besar, dan pertumbuhan yang lebih tinggi
dibanding Jawa Bali.

Pembangkit energi terbarukan, khususnya panas bumi dan tenaga air, dalam proses optimisasi diperlakukan
sebagai fixed system (dipaksa/ditetapkan masuk sistem) pada tahun-tahun yang sesuai dengan kesiapan
proyek tersebut.

Rencana pengembangan kapasitas pembangkitan dibuat dengan memperhitungkan proyek-proyek yang


sedang berjalan dan yang telah committed50, baik proyek PLN maupun IPP, dan tidak memperhitungkan
semua pembangkit sewa serta excess power. Selain itu beberapa pembangkit berbahan bakar minyak
yang sudah tua, tidak efisien dan dapat digantikan perannya dengan PLTU batubara, diasumsikan akan
dihapuskan (retired) atau dijadikan sebagai pembangkit stand-by yang tidak dioperasikan tetapi tetap
dipelihara (mothballed).
Selanjutnya penambahan kapasitas pembangkit pemikul beban dasar diutamakan berupa pembangkit
berbahan bakar batubara, dan pembangkit sumber energi terbarukan (panas bumi dan tenaga air tertentu).

46 LOLP 0,274% adalah ekivalen dengan probabilitas 1 hari dalam setahun beban puncak tidak dapat dipenuhi oleh kapasitas sistem
pembangkit yang ada.
47 Unit tenaga air yang outputnya sangat dipengaruhi oleh variasi musim akan mempunyai nilai EAF (equivalent availability factor) yang
berdampak besar pada LOLP dan ketercukupan energi.
48 Reserve margin (RM) didefinisikan sebagai kapasitas pembangkit (G) dibagi beban puncak (D) sesuai persamaan RM = (G/D -1) x
100%.
49 Dengan asumsi derating pembangkit sekitar 5%.
50 Yang dimaksud dengan proyek committed adalah proyek PLN yang telah jelas alokasi pendanaannya, dan proyek IPP yang telah
mempunyai Power Purchase Agreement (PPA) atau paling tidak telah ada Head of Agreement (HOA).

40
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 40 04/02/2013 14:16:25


Untuk kepentingan perhitungan proyeksi BPP jangka panjang, simulasi produksi dilakukan dengan
menggunakan neraca daya yang telah dimodifikasi dengan mengeluarkan proyek-proyek pembangkit
yang realisasinya diperkirakan tidak pasti.

Sistem Kecil Tidak Interkoneksi/Isolated

Perencanaan pembangkitan pada sistem-sistem yang masih kecil dan belum interkoneksi (isolated) tidak
menggunakan metoda probabilistik maupun optimisasi keekonomian, namun menggunakan metoda
determinisitik. Pada metoda ini, perencanaan dibuat dengan kriteria N-2, yaitu cadangan minimum harus
lebih besar dari 1 unit terbesar pertama dan 1 unit terbesar kedua. Definisi cadangan disini adalah selisih
antara daya mampu total pembangkit yang ada dan beban puncak.

Life Extension dan Rehabilitasi Pembangkit Eksisting

Suatu pembangkit tenaga listrik didesain untuk beroperasi secara ekonomis selama umur tekno-
ekonomisnya (economic life). Sebuah unit pembangkit dapat menjalani mid-life refurbishment untuk
mempertahankan kapasitas, efisiensi, menjaga kesiapan dan keandalan mesin yang sesuai sifatnya harus
dipelihara dan dilakukan penggantian parts yang aus. Kemudian, pada akhir umurnya sebuah pembangkit
masih dapat diperpanjang umurnya (life extension) dengan melakukan rehabilitasi/refurbishment pada
komponen-komponen tertentu.

Keputusan untuk melakukan life-extension atau menutup/menghentikan suatu pembangkit memerlukan


kajian yang mencari solusi optimal antara opsi life extension dan membangun pembangkit baru.

5.1.2. Perencanaan Transmisi

Perencanaan transmisi dibuat dengan menggunakan kriteria keandalan N-1, baik statis maupun dinamis.
Kriteria N-1 statis mensyaratkan apabila suatu sirkit transmisi padam, baik karena mengalami gangguan
maupun dalam pemeliharaan, maka sirkit-sirkit transmisi yang tersisa harus mampu menyalurkan
keseluruhan arus beban, sehingga kontinuitas penyaluran tenaga listrik terjaga. Kriteria N-1 dinamis
mensyaratkan apabila terjadi gangguan hubung singkat 3  fasa yang diikuti oleh hilangnya satu sirkit
transmisi, maka tidak boleh menyebabkan kehilangan ikatan sinkron antara suatu kelompok generator
dan kelompok generator lainnya.

Penambahan kapasitas transmisi direncanakan untuk memperoleh keseimbangan antara kapasitas


pembangkitan dan kebutuhan beban, disamping untuk mengatasi bottleneck, meningkatkan keandalan
sistem, dan memenuhi kriteria mutu tegangan tertentu.

Kriteria yang pada umumnya diterapkan dalam RUPTL ini adalah kebutuhan penambahan kapasitas trafo
di suatu GI ditentukan pada saat pembebanan trafo mencapai 70%-80%.

Jumlah unit trafo yang dapat dipasang pada suatu GI dibatasi oleh ketersediaan lahan, kapasitas transmisi
dan jumlah penyulang keluar yang dapat ditampung oleh GI tersebut. Dengan kriteria tersebut suatu GI
dapat mempunyai 3 atau lebih unit trafo. Sebuah GI baru diperlukan jika GI-GI terdekat yang ada tidak
dapat menampung pertumbuhan beban lagi karena keterbatasan tersebut.

Pengembangan GI baru juga dimaksudkan untuk mendapatkan tegangan yang baik di ujung jaringan
tegangan menengah.

Pada RUPTL 2012-2021 ini juga direncanakan pembangunan GI minimalis, yaitu sebuah GI dengan
spesifikasi yang paling minimal (single busbar atau bahkan tanpa busbar; peralatan proteksi & kontrol,
supply AC/DC & battery dikemas dalam kontainer; tanpa operator) dan konfigurasi GI taping (single pi atau

41
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 41 04/02/2013 14:16:25


T) namun dapat terus dikembangkan hingga menjadi sebuah GI yang lengkap/sempurna. Penerapan GI
minimalis hanya dilakukan pada daerah yang sudah dilalui transmisi 150 kV eksisting. Tujuan pembangunan
GI minimalis ini adalah untuk dapat mengambil alih beban sistem isolated secara lebih cepat dari timing
normal kebutuhan GI, pada sistem yang selama ini masih dioperasikan dengan PLTD. GI minimalis juga
dapat diterapkan untuk memasok lokasi yang sebelumya dipasok dari jaringan 20 kV yang sangat panjang
dan mengalami drop tegangan yang besar.

5.1.3. Perencanaan Distribusi

Perencanaan sistem distribusi dibuat dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut:

• Membatasi panjang maksimum saluran distribusi (JTM dan JTR) untuk menjaga agar tegangan
pelayanan sesuai standar SPLN 72:1987.
• Konfigurasi JTM untuk kota-kota besar dapat berupa topologi jaringan yang lebih andal seperti
spindle, sementara konfigurasi untuk kawasan luar kota minimal berupa saluran radial yang dapat
dipasok dari 2 sumber.
• Mengendalikan susut teknis jaringan distribusi pada tingkat yang optimal.
• Program listrik desa dilaksanakan dalam kerangka perencanaan sistem kelistrikan secara menyeluruh
dan tidak memperburuk kinerja jaringan dan biaya pokok penyediaan.

Selain itu perencanaan sistem distribusi juga diarahkan untuk meningkatkan kontinuitas pasokan kepada
pelanggan (menekan SAIDI dan SAIFI) dengan upaya:

• Membangun SCADA Distribusi untuk ibukota propinsi dan kota-kota lain yang minimal dipasok oleh 2
Gardu Induk dan 15 feeder.
• Mengoptimalkan pemanfaatan recloser atau AVS yang terpasang di SUTM, dikoordinasikan dengan
reclosing relay penyulang di GI. Memonitor pengoperasian recloser atau AVS, dan menyempurnakan
metode pemeliharaan-periodiknya.
• Dimungkinkan menggunakan DAS (Distribution Automation System) pada daerah yang sangat padat
beban dan potensi pendapatan tinggi.

Sasaran perencanaan sistem distribusi adalah menyediakan sarana pendistribusian tenaga listrik yang
cukup, andal, berkualitas, efisien, dan susut teknis wajar.

Perencanaan kebutuhan fisik jaringan distribusi dikelompokkan dalam dua kegiatan, yaitu penyambungan
pelanggan dan perkuatan distribusi dengan perincian sebagai berikut:

– Perluasan sistem distribusi untuk mengantisipasi pertumbuhan penjualan energi listrik.


– Mempertahankan/meningkatkan keandalan (reliability) dan kualitas pelayanan tenaga listrik pada
pelanggan (power quality).
– Menurunkan susut teknis jaringan.
– Rehabilitasi jaringan tua.
– Pengembangan dan perbaikan sarana pelayanan.

Kebutuhan fisik yang diperlukan untuk perluasan sistem distribusi dalam rangka mengantisipasi
pertumbuhan beban puncak sebagai akibat pertumbuhan penjualan energi merupakan fungsi dari
beberapa variabel yaitu antara lain:

42
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 42 04/02/2013 14:16:25


– Beban puncak di sisi tegangan menengah (TM) dan tegangan rendah (TR),
– Luas area yang dilayani,
– Distribusi beban (tersebar merata, terkonsentrasi, dsb),
– Jatuh tegangan maksimum yang diperbolehkan pada jaringan,
– Ukuran penampang konduktor yang dipergunakan,
– Fasilitas sistem distribusi terpasang (jaringan tegangan menengah/JTM, gardu distribusi/GD, jaringan
tegangan rendah/JTR, automatic voltage regulator/AVR dsb).

Dengan didorongnya pengembangan energi terbarukan oleh pemerintah seperti dimaksud dalam
Peraturan Menteri ESDM Nomor 31 tahun 2009, maka pembangkit energi terbarukan sampai dengan
10 MW dapat tersambung langsung ke jaringan distribusi. Penyambungan pembangkit tersebut harus
memenuhi ketentuan Aturan Distribusi (Distribution Code).

5.2. Asumsi dalam Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik

Merujuk pada Pasal 28 dan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan,
PLN selaku Pemegang Ijin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk kepentingan umum wajib menyediakan
tenaga listrik secara terus-menerus, dalam jumlah yang cukup dan dengan mutu dan keandalan yang baik.
Dengan demikian PLN harus mampu melayani kebutuhan tenaga listrik saat ini maupun di masa yang
akan datang agar PLN dapat memenuhi kewajiban yang diminta oleh Undang-Undang tersebut. Sebagai
langkah awal PLN harus dapat memperkirakan kebutuhan tenaga listrik paling tidak hingga 10 tahun ke
depan.

Kebutuhan tenaga listrik pada suatu daerah didorong oleh tiga faktor utama, yaitu pertumbuhan ekonomi,
program elektrifikasi dan pengalihan captive power ke jaringan PLN.

Pertumbuhan ekonomi dalam pengertian yang sederhana adalah proses meningkatkan output barang dan
jasa. Proses tersebut memerlukan tenaga listrik sebagai salah satu input untuk menunjangnya, disamping
input-input barang dan jasa lainnya. Disamping itu hasil dari pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan
pendapatan masyarakat yang mendorong peningkatan permintaan barang-barang/peralatan listrik seperti
televisi, pendingin ruangan, lemari es dan lainnya. Akibatnya permintaan tenaga listrik akan meningkat.

Faktor kedua adalah program elektrifikasi. Sebagai upaya PLN untuk mendukung program pemerintah
dalam meningkatkan rasio elektrifikasi maka PLN perlu melistriki semua masyarakat yang ada dalam
wilayah usahanya. Hal ini secara langsung akan menjaga eksistensi wilayah usaha PLN dan sekaligus
meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia, khususnya pada daerah-daerah yang telah menjadi wilayah
usaha PLN.

PLN dalam RUPTL ini berencana untuk menambah pelanggan baru yang besar, yaitu rata-rata 2,5 juta per
tahun, sehingga rasio elektrifikasi akan mencapai 92,3% pada tahun 2021. Penambahan pelanggan baru
tersebut tidak hanya mencakup mereka yang berada di wilayah usaha PLN saat ini tetapi juga mencakup
mereka yang berada di luar wilayah usaha.

Faktor ketiga yang menjadi pendorong pertumbuhan permintaan tenaga listrik PLN adalah pengalihan
dari captive power (penggunaan pembangkit sendiri berbahan bakar minyak) menjadi pelanggan PLN.
Captive power ini timbul sebagai akibat dari ketidakmampuan PLN memenuhi permintaan pelanggan
di suatu daerah, terutama pelanggan industri dan bisnis. Bilamana kemampuan PLN untuk melayani di
daerah tersebut telah meningkat, maka captive power ini dengan berbagai pertimbangannya akan beralih
menjadi pelanggan PLN. Pengalihan captive power ke PLN juga didorong oleh tingginya harga BBM untuk
membangkitkan tenaga listrik milik konsumen industri/bisnis, sementara harga jual listrik PLN relatif lebih

43
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 43 04/02/2013 14:16:25


murah. Faktor ketiga ini sangat bergantung kepada kemampuan pasokan PLN di suatu daerah/sistem
kelistrikan dan skema bisnis jual beli listrik PLN dengan captive power, jadi tidak berlaku umum.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kebutuhan listrik adalah kemampuan finansial
perusahaan untuk melakukan investasi dalam rangka melayani pertumbuhan kebutuhan pelanggan dan
masyarakat untuk mendapatkan pasokan listrik yang cukup dan andal. Penyambungan pelanggan baru
tergantung dari ketersediaan pendanaan.

Penyusunan prakiraan kebutuhan listrik dibuat dengan menggunakan sebuah model prakiraan beban
yang disebut “Simple-E”. Model ini menggunakan metoda regresi yang menggunakan data historis dari
penjualan energi listrik, daya tersambung, jumlah pelanggan, pertumbuhan ekonomi, dan populasi
untuk membentuk persamaan yang fit. Kemudian untuk memproyeksikan kebutuhan listrik ke depan
dipilih variabel bebas yang mempunyai pengaruh besar (korelasi yang kuat) terhadap permintaan listrik,
yaitu pertumbuhan ekonomi dan populasi. Dalam hal terdapat daftar tunggu yang cukup besar, maka
digunakan juga daya tersambung sebagai variabel. Aplikasi ini dilengkapi juga dengan fasilitas melihat
tingkat ketelitian dari model yang dibentuk seperti parameter tingkat korelasi, dan uji statistik.

5.2.1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan perekonomian Indonesia selama 11 tahun terakhir yang dinyatakan dalam produk domestik
bruto (PDB) dengan harga konstan tahun 2000 mengalami kenaikan rata-rata 5,3% per tahun, atau lebih
rendah dibandingkan pertumbuhan 4 tahun terakhir yang mencapai 4,5%–6,5% seperti diperlihatkan
pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

PDB 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
PDB (Triliun RP)
1,39 1,44 1,50 1,57 1,66 1,75 1,85 1,96 2,08 2,17 2,22 2,46
Harga konstan
Growth PDB (%) 4,90 3,83 4,31 4,78 5,05 5,67 5,50 6,32 6,06 4,50 6,08 6,50

Sumber: Statistik Indonesia, BPS.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2009 yang relatif rendah (4,5%) sebagaimana terlihat pada Tabel 5.1
disebabkan oleh imbas krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2008 dan berlanjut ke 2009.
Perekonomian Indonesia kembali pulih pada tahun 2010 dengan pertumbuhan 6,1% dan menguat pada
tahun 2011 dengan pertumbuhan 6,5%. Pemerintah memandang pertumbuhan ekonomi akan semakin
membaik sebagaimana dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN,
Perpres No.5 tahun 2010) 2010-2014.

Memperhatikan pertumbuhan ekonomi tersebut diatas, maka RUPTL ini untuk perioda tahun 2011-2014
mengadopsi angka pertumbuhan ekonomi nasional dari RPJMN 2010-2014, yaitu antara 6,3–7%.

Untuk periode tahun 2015 – 2021, RUPTL ini mengadopsi angka pertumbuhan ekonomi yang ada pada
draft RUKN 2010-2029, yaitu rata-rata 6,9% per tahun, walaupun draft RUKN 2012-2031 mengasumsikan
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Adanya perbedaan asumsi pertumbuhan ekonomi ini akan
membuat proyeksi demand listrik dalam RUPTL sedikit lebih rendah dari pada proyeksi demand dalam
draft RUKN 2012-2031, khsusnya setalah tahun 2016. Hal ini adalah sesuatu yang wajar, karena penyediaan
tenaga listrik di Indonesia selain dipenuhi oleh PLN juga akan dipenuhi oleh entitas lain51 dalam rangka
mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian asumsi pertumbuhan ekonomi yang digunakan dalam RUPTL ini diperlihatkan pada
Tabel 5.2.

51 Entitas lain tersebut misalnya sektor industri yang mempunyai pembangkit sendiri, atau sebuah pembangkit swasta yang me-
masok suatu kawasan industri eksklusif.

44
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 44 04/02/2013 14:16:25


Tabel 5.2 Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Wilayah 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Indonesia 6,5 6,5 7,0 7,0 6,9 6,9 6,9 6,9 6,9 6,9 6,9
Jawa Bali 6,1 6,3 7,0 7,2 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7, 6,7
Luar Jawa Bali 6,8 6,9 7,4 7,7 7,3 7,3 7,3 7,3 7,3 7,3 7,3

5.2.2. Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah 237,6 juta orang dan jumlah rumah tangga 61,2 juta
KK berdasar sensus penduduk tahun 2010. Sedangkan untuk memperkirakan jumlah penduduk hingga
tahun 2021 PLN menggunakan laju pertumbuhan penduduk dari Buku Statistik Idonesia oleh Badan Pusat
Statistik edisi Agustus 2012.

Pada Tabel 5.3 dapat dilihat perkiraan pertumbuhan penduduk untuk Jawa-Bali, luar Jawa-Bali dan
Indonesia sepuluh tahun mendatang.

Tabel 5.3 Pertumbuhan Penduduk (%)

Tahun Indonesia Jawa - Bali Luar Jawa Bali


2011 1,6 1,3 2,0
2012 1,6 1,3 2,0
2013 1,6 1,3 2,0
2014 1,6 1,3 2,0
2015 1,6 1,3 2,0
2016 1,6 1,3 2,1
2017 1,6 1,3 2,1
2018 1,6 1,3 2,1
2019 1,6 1,3 2,1
2020 1,6 1,3 2,1
2021 1,7 1,3 2,1

Sumber: Satistik Indonesia BPS, Agustus 2012

5.3. Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik 2012-2021

Menunjuk asumsi-asumsi pada butir 5.2, kebutuhan tenaga listrik selanjutnya diproyeksikan dan hasilnya
diberikan pada Tabel 5.4. Dari Tabel tersebut dapat dilihat bahwa kebutuhan energi listrik pada tahun
2021 akan menjadi 358  TWh, atau tumbuh rata-rata 8,65% per tahun. Sedangkan beban puncak non
coincident pada tahun 2020 akan menjadi 61.750 MW atau tumbuh rata-rata 8,5% per tahun.

Tabel 5.4 Pertumbuhan Ekonomi, Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik dan


Beban Puncak Periode 2012–2021

Pertumbuhan Jumlah Beban Puncak


Sales
Tahun Ekonomi (non-coincident)
TWh
% MW
2012 6,5 172,3 30.237
2013 7,2 187,8 32.770
2014 7,4 205,8 35.872
2015 6,9 225,1 39.209
2016 6,9 246,2 42.796
2017 6,9 266,8 46.291
2018 6,9 287,3 49.891
2019 6,9 309,4 53.611

45
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 45 04/02/2013 14:16:25


Tabel 5.4. Pertumbuhan Ekonomi, Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik dan
Beban Puncak Periode 2012–2021 lanjutan
Pertumbuhan Jumlah Beban Puncak
Sales
Tahun Ekonomi (non-coincident)
TWh
% MW
2020 6,9 333,0 57.606
2021 6,9 358,3 61.752

Jumlah pelanggan pada tahun 2012 sebesar 48,2 juta akan bertambah menjadi 70,6 juta pada tahun 2021
atau bertambah rata-rata 2,5 juta per tahun. Penambahan pelanggan tersebut akan meningkatkan rasio
elektrifikasi dari 74,4% pada tahun 2012 menjadi 92,3% pada tahun 2021. Proyeksi jumlah penduduk,
pertumbuhan pelanggan dan rasio elektrifikasi diperlihatkan pada Tabel 5.5.

Tabel 5. 5 Proyeksi Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Pelanggan dan


Rasio Elektrifikasi Periode 2012–2021

RE RUKN RE Draft RUKN


Tahun Penduduk Juta Pelanggan Juta RE (%)
08-27 (%) 12-31 (%)
2011 241,4 45,6 71,8 73,0
2012 245,1 48,2 74,4 75,3
2013 249,0 51,3 77,7 77,7
2014 253,0 54,3 80,7 80,0
2015 257,0 57,1 83,3 79,2 83,2
2016 261,1 59,6 85,3 86,4
2017 265,4 62,0 87,1 89,6
2018 269,7 64,3 88,6 92,8
2019 274,1 66,5 90,0 96,0
2020 278,6 68,7 91,2 90,4 99,2
2021 283,2 70,6 92,3 99,3

Dibandingkan dengan sasaran yang ingin dicapai oleh Pemerintah dalam RUKN tahun 2008-2027, rasio
elektrifikasi dalam RUPTL ini pada tahun 2015 diproyeksikan akan sedikit lebih tinggi daripada RUKN
(0,3%) sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6. Prakiraan Kebutuhan Listrik, Angka Pertumbuhan dan Rasio Elektrifikasi

URAIAN Satuan 2011* 2012** 2014** 2016 2018 2020 2021


1. Energi Demand Twh
- Indonesia 156,3 172,3 205,8 246,2 287,3 333,0 358,3
- Jawa Bali 120,8 132,4 156,4 185,8 212,6 242,9 259,4
- Indonesia Timur 12,5 14,2 18,1 22,4 28,4 33,7 36,7
- Indonesia Barat 22,9 25,7 31,3 38,1 46,3 56,4 62,2

2. Pertumbuhan %
- Indonesia 7,3 10,2 9,6 9,4 7,7 7,6 7,6
- Jawa Bali 6,5 9,6 9,0 9,0 7,0 6,8 6,8
- Indonesia Timur 11,0 13,3 12,9 11,3 8,9 8,8 8,9
- Indonesia Barat 9,4 12,0 10,4 10,3 10,3 10,1 10,2

3. Rasio Elektrifikasi %
- Indonesia 71,8 74,4 85,3 88,6 88,6 91,2 92,3
- Jawa Bali 74,0 75,9 80,4 86,6 86,6 89,5 90,9
- Indonesia Timur 61,2 65,5 78,1 89,9 89,9 92,5 93,6
- Indonesia Barat 73,5 76,6 83,6 93,0 93,0 94,8 95,2

* Realisasi
** Estimasi
Proyeksi prakiraan kebutuhan listrik periode 2012–2021 ditunjukkan pada Tabel 5.6 dan Gambar 5.1. Pada
46 periode 2012-2021 kebutuhan listrik sistem Jawa Bali diperkirakan akan meningkat dari 132,4 TWh pada

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 46 04/02/2013 14:16:25


tahun 2012 menjadi 259,4 TWh pada tahun 2021, atau tumbuh rata-rata 7,9% per tahun. Untuk Indonesia
Timur pada periode yang sama, kebutuhan listrik akan meningkat dari 14,2 TWh menjadi 36,7 TWh atau
tumbuh rata-rata 11,4% per tahun. Wilayah Indonesia Barat tumbuh dari 25,7 TWh pada tahun 2012
menjadi 62,2 TWh pada tahun 2021 atau tumbuh rata-rata 10,5% per tahun.

62
26 TWh
TWh
2012 2021
IB : 10,5%

37
14 TWh
TWh

IT : 11,4%

132 259
TWh TWh

JB : 7,9%

Gambar 5.1 Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik PLN Tahun 2012 dan 2021

Proyeksi penjualan tenaga listrik per kelompok pelanggan dapat dilihat pada Gambar 5.2. Gambar
tersebut memperlihatkan bahwa pada sistem Jawa Bali kelompok pelanggan industri mempunyai porsi
yang sangat besar, yaitu 39% dari total penjualan. Sedangkan di Indonesia Timur dan Indonesia Barat porsi
pelanggan industri adalah cukup kecil, yaitu masing-masing hanya 15% dan 17%. Pelanggan residensial
masih mendominasi penjualan hingga tahun 2021, yaitu 55% untuk Indonesia Timur dan 56% untuk
Indonesia Barat.

400,0 300,0
Indonesia Jawa Bali
350,0
250,0
300,0
200,0
250,0

200,0 Industri 150,0


Industri
Publik
150,0 Publik
Komersial 100,0
Komersial
100,0
Residensial 50,0 Residensial
50,0

- -
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

70,0 40,0
Indonesia Barat Indonesia Timur
60,0 35,0

30,0
50,0

25,0 Industri
40,0
Industri 20,0
Publik
30,0 Publik Komersial
15,0
Komersial
20,0
10,0

10,0 Residensial 5,0 Residensial

- -
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 5.2 Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik PLN Tahun 2012-2021

47
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 47 04/02/2013 14:16:25


Hingga tahun 2017 proyeksi penjualan pada RUPTL 2012-2021 hampir sama dengan proyeksi pada draft
RUKN 2012-2031 dan mulai tahun 2018 hingga 2021 RUPTL 2012-2021 lebih rendah dari Draft RUKN
2012-2031, dan juga lebih rendah daripada RUKN 2008-2027 seperti terlihat pada Gambar 5.3.

500

450
TWh

400

350

300

250

200

150
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 5.3. Perbandingan Proyeksi Penjualan Tenaga Listrik RUPTL dan RUKN

5.4. Rencana Pengembangan Pembangkit

5.4.1. Kategorisasi Kandidat Pembangkit

Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur

Kandidat pembangkit yang digunakan pada simulasi penambahan pembangkit di Indonesia Barat dan
Timur cukup bervariasi tergantung kepada kapasitas sistem. Untuk sistem Sumatera misalnya, kandidat
PLTU batubara adalah 100 MW, 200 MW, 300 MW dan 400 MW. PLTG pemikul beban puncak 100 MW. Untuk
sistem Kalimantan dan Sulawesi, kandidat PLTU batubara adalah 25 MW, 50 MW dan 100 MW dengan PLTG
pemikul beban puncak 25-30 MW dan 50 MW. Sistem lainnya menggunakan kandidat pembangkit yang
lebih kecil.

Sistem Jawa-Bali

Pada sistem Jawa-Bali, kandidat pembangkit yang dipertimbangkan untuk rencana pengembangan adalah
PLTU batubara ultra supercritical kelas 1.000 MW dan supercritical 600 MW, PLTGU LNG/gas alam 750
MW, PLTG BBM pemikul beban puncak 200 MW dan PLTA Pumped Storage 250 MW52. Selain itu terdapat
beberapa PLTP kelas 55 MW dan 110 MW, serta PLTA. PLTN jenis pressurised water reactor kelas 1.000 MW
juga disertakan sebagai kandidat dalam model optimisasi perencanaan pembangkitan.

Pemilihan ukuran unit PLTU batubara untuk sistem Jawa-Bali sebesar 1.000  MW per unit didasarkan
pada pertimbangan efisiensi53 dan kesesuaian dengan ukuran sistem tenaga listrik Jawa-Bali yang beban
puncaknya sudah akan melampaui 25.000 MW.

52 Mengacu pada desain PLTA Pumped Storage Upper Cisokan


53 Mengambil benefit dari economies of scale dan menggunakan teknologi boiler supercritical yang mempunyai
efisiensi jauh lebih tinggi daripada teknologi subcritical.

48
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 48 04/02/2013 14:16:25


Asumsi harga bahan bakar dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7 Asumsi Harga Bahan Bakar

Jenis Energi Primer Harga Nilai Kalor

Batubara - Sub Bituminous USD 80/Ton 5.100 kcal/kg


Batubara - Lignite USD 50/Ton 4.200 kcal/kg
Batubara - Lignite di Mulut Tambang USD 35/Ton 4.200 kcal/kg
Gas Alam USD 6/MMBTU 252.000 kcal/Mscf
LNG USD 16/MMBTU 252.000 kcal/Mscf
HSD*) USD 0,78/Liter 9.070 kcal/l
MFO*) USD 0,62/Liter 9.370 kcal/l
(tidak mempengaruhi hasil simulasi perencanaan karena diperlakukan se-
Uap Panas Bumi
bagai fixed plant)
Bahan Bakar Nuklir USD 1400/kg

*) Harga tersebut adalah untuk harga crude oil US$95/barrel

5.4.2. Program Percepatan Pembangkit Berbahan Bakar Batubara (Perpres No. 71/2006 jo
Perpres No.59/2009)

Dengan Peraturan Presiden No.71 tahun 2006 yang direvisi dengan Peraturan Presiden No. 59 tahun
2009, Pemerintah telah menugaskan PT  PLN (Persero) untuk membangun pembangkit listrik berbahan
bakar batubara sebanyak kurang lebih 10.000 MW untuk memperbaiki fuel mix dan sekaligus juga
memenuhi kebutuhan demand listrik di seluruh Indonesia. Program ini dikenal sebagai “Proyek Percepatan
Pembangkit 10.000 MW”. Berdasar penugasan tersebut PLN pada saat ini tengah membangun sejumlah
proyek pembangkit dengan kapasitas dan perkiraan tahun operasi diperlihatkan pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8 Daftar Proyek Percepatan Pembangkit 10.000 MW


(Peraturan Presiden No.71/2006 jo Perpres No.59/2009) Status September 2012

Nama Pembangkit Kapasitas (MW) COD

PLTU 2 di Banten (Labuan) 2x300 2009-2010


PLTU di Jabar Utara (Indramayu) 3x330 2011
PLTU 1 di Banten (Suralaya Unit 8) 1x625 2011
PLTU 3 di Banten (Lontar) 3x315 2011-2012
PLTU di Jabar Selatan (Pelabuhan Ratu) 3x350 2013
PLTU 1 di Jateng (Rembang) 2x315 2011
PLTU 2 di Jateng (PLTU Adipala) 1x660 2014
PLTU 1 di Jatim (Pacitan) 2x315 2012-2013
PLTU 2 di Jatim (Paiton Unit 9) 1x660 2012
PLTU 3 di Jatim (Tanjung Awar-awar) 2x350 2013
PLTU di Aceh (Meulaboh/Nagan Raya) 2x110 2013
PLTU 2 di Sumut (Pangkalan Susu) 2x220 2014
PLTU 1 di Riau (Bengkalis) 2x10 Batal
PLTU Tenayan di Riau 2x110 2014
PLTU di Kepri (Tanjung Balai) 2x7 2012-2013
PLTU 4 di Babel (Belitung) 2x16,5 2013
PLTU 3 di Babel (Air Anyer) 2x30 2013
PLTU 2 di Riau (Selat Panjang) 2x7 Batal
PLTU 2 di Kalbar (Pantai Kura-Kura) 2x27,5 2014
PLTU di Sumbar (Teluk Sirih) 2x112 2013
PLTU di Lampung (Tarahan Baru) 2x100 2012
PLTU 1 di Kalbar (Parit Baru) 2x50 2014

49
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 49 04/02/2013 14:16:26


Tabel 5.8. Daftar Proyek Percepatan Pembangkit 10.000 MW
(Peraturan Presiden No.71/2006 jo Perpres No.59/2009) Status September 2012 lanjutan

Nama Pembangkit Kapasitas (MW) COD

PLTU di Kaltim (Kariangau) 2x110 2014


PLTU 1 di Kalteng (Pulang Pisau) 2x60 2014
PLTU di Kalsel (Asam-Asam) 2x65 2013
PLTU 2 di Sulut (Amurang) 2x25 2012
PLTU di Gorontalo 2x25 2014
PLTU di Maluku Utara (Tidore) 2x7 2013
PLTU 2 di Papua (Jayapura) 2x10 2013
PLTU 1 di Papua (Timika) 2x7 Batal
PLTU di Maluku (Ambon) 2x15 2013-2014
PLTU di Sultra (Kendari) 2x10 2012
PLTU di Sulsel (Barru) 2x50 2012-2013
PLTU 2 di NTB (Lombok) 2x25 2013
PLTU 1 di NTT (Ende) 2x7 2013
PLTU 2 di NTT (Kupang) 2x16,5 2013
PLTU 1 di NTB (Bima) 2x10 2014
PLTU 1 Sulut 2x25 2014
PLTU 2 di Kalteng 2x7 Batal

Sampai dengan September 2012 pembangunan Proyek PerPres 71 yang telah selesai dan beroperasi
komersial adalah PLTU Labuan (2x300 MW), Suralaya Unit 8 (625 MW), Indramayu (3x330 MW), Lontar
(3x315 MW), Rembang (2x315 MW) dan Paiton Unit 9 (660 MW). Untuk Indonesia Barat dan Timur belum
ada proyek PLTU batubara yang beroperasi komersial per September 2012.

5.4.3. Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tahap 2

Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tahap 2 (FTP2) yang ditetapkan dengan Peraturan
Presiden No. 4 tahun 2010 jo Peraturan Presiden No. 48 tahun 2011 dan Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral No. 02/2010 jo Peraturan Menteri ESDM No. 15/2010 jo Peraturan Menteri ESDM
No. 01/2012 mempunyai kapasitas total 10.047 MW yang terdiri dari PLTU batubara 3.025 MW, PLTP 4.925
MW, PLTGB 64 MW, PLTG 280 MW dan PLTA 1.753 MW, dengan rincian pada Tabel 5.9.

Tabel 5.9. Rekap Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tahap 2

Pemilik Satuan PLTA PLTG PLTGB PLTP PLTU Jumlah


PLN MW 1.269 280 64 340 1.804 3.757
IPP MW 484 0 0 4.585 1.221 6.290
Jumlah MW 1.753 280 64 4.925 3.025 10.047

Proyek-proyek berikut telah dibatalkan dari FTP2: PLTGU Muara Tawar add-on Blok 3-4, PLTU Bali Timur,
PLTP Darajat, PLTP Salak, PLTGU Senoro, PLTU Masohi, PLTU Waingapu, PLTU Moutong. Selain itu juga
terdapat proyek yang dikeluarkan dari FTP2 karena telah didanai dengan APBN yaitu PLTU Sampit, PLTU
Kotabaru, PLTU Tidore dan PLTG Kaltim (peaking).

Di samping itu juga terdapat beberapa proyek yang telah berubah status, yaitu PLTGU Bangkanai (IPP)
menjadi PLTG/PLTMG Bangkanai (PLN), dan beberapa PLTU kecil menjadi PLTGB.

50
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 50 04/02/2013 14:16:26


Beberapa proyek pembangkit EBT khususnya PLTA dan PLTP telah ditambahkan dalam FTP2, yaitu
PLTA Rajamandala, PLTA Bonto Batu, PLTA Malea, PLTA Wampu, PLTA Semangka, PLTA Hasang dan PLTA
Peusangan-4. Sedangkan proyek PLTP tambahan adalah PLTP Gunung Endut, PLTP Gunung Ciremai, PLTP
Suoh Sekincau, PLTP Wai Ratai, PLTP Danau Ranau, PLTP Simbolon Samosir, PLTP Sipoholon Ria-Ria, PLTP
Bonjol dan PLTP Mataloko.

Porsi pembangkit EBT (PLTP dan PLTA) dalam FTP2 sesuai Tabel 5.9 akan menjadi 66%. Pengembangan
ini merupakan bagian dari rencana yang lebih besar lagi dalam RUPTL yang mencapai 12.126 MW hingga
tahun 2020. Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tahap 2 sebesar 10.047 MW tersebut terdiri
atas 3.757 MW sebagai proyek PLN dan 6.290 MW sebagai proyek IPP.

5.4.4. Program Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) berdasarkan PerPres No. 67/2005
jo Perpres No. 13/2010

Pada saat ini terdapat 7 proyek kelistrikan dalam buku KPS 2012 yang diterbitkan oleh Bappenas seperti
ditunjukkan pada Tabel 5.10.

Tabel 5.10. Proyek yang terdapat dalam Buku KPS 2012 Bappenas

No Nama Proyek Kapasitas Provinsi Status Keterangan


1 PLTU Jateng 2x1000 MW Jateng Sudah PPA Proses financial closing
Sebetulnya merupakan proyek solicited karena
2 PLTU Jambi 2x400 MW Jambi Prioritas
telah direncanakan dalam RUPTL 2010-2019
3 PLTU Sumsel-9 2x600 MW Sumsel Prioritas Solicited
4 PLTU Sumsel-10 1x600 MW Sumsel Prioritas Solicited
5 PLTA Karama 450 MW Sulbar Prioritas Unsolicited
PLTA Batang
6 510 MW Sumut Potensial Unsolicited
Toru - Tapsel
7 PLTA Merangin 350 MW Jambi Potensial Solicited

Khusus untuk proyek PLTA Batang Toru di Tapanuli Selatan, PLN telah mengusulkan kepada Bappenas
pada akhir Oktober 2012 untuk mengeluarkannya dari Buku KPS tahun 2013.

5.4.5. Rencana Pengembangan PLTU Batubara Mulut Tambang

Dalam RUPTL ini terdapat rencana pembangunan 7.482 MW PLTU batubara yang berlokasi di dekat
tambang batubara di Sumatera. Keekonomian PLTU batubara mulut tambang diharapkan dapat diperoleh
dari adanya perbedaan yang signifikan antara harga batubara kalori rendah yang dipakai PLTU mulut
tambang dan harga batubara yang digunakan ‘PLTU pantai’. Perbedaan harga batubara tersebut sangat
diperlukan mengingat biaya proyek PLTU mulut tambang lebih tinggi daripada biaya proyek PLTU pantai54
dan diperlukan investasi transmisi untuk menyalurkan listrik dari PLTU mulut tambang ke pusat beban.

Untuk menjamin economic sustainability suatu PLTU mulut tambang, diperlukan adanya kebijakan
Pemerintah yang menetapkan harga batubara untuk PLTU mulut tambang tidak mengikuti harga pasar
internasional. PLN telah mengusulkan kepada Pemerintah agar harga batubara untuk PLTU mulut tambang
ditetapkan berdasarkan ‘cost plus’.

54 PLTU mulut tambang lebih mahal karena dimensi boiler lebih besar dan sistem pendingin membutuhkan ‘cooling tower’.

51
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 51 04/02/2013 14:16:26


5.4.6. Rencana Penambahan Kapasitas (Gabungan Indonesia)

Rencana penambahan kapasitas pembangkit gabungan seluruh Indonesia ditunjukkan pada Tabel  5.11.
Kapasitas tersebut hanya meliputi pembangkit–pembangkit yang direncanakan untuk sistem-sistem
besar (interkoneksi), dan sudah mencakup Program Percepatan Pembangkit Tahap 1 dan 2.

Tabel 5.11. Kebutuhan Tambahan Pembangkit Total Indonesia (MW)

Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah
PLN
PLTU 2.617 3.050 2.262 1.425 1.004 1.227 3.303 1.130 1.110 2.000 19.128
PLTP 110 5 7 57 75 110 5 40 300 0 710
PLTGU 740 70 40 500 250 0 0 0 0 750 2.350
PLTG /MG 244 330 652 1.963 138 125 181 180 30 85 3.928
PLTD 4 4 3 8 3 1 9 9 5 3 49
PLTM 4 17 35 7 8 4.5 5.4 2 2 0 86
PLTA 0 20 0 10 443 454 77 126 482 183 1.795
PS 0 0 0 0 0 1040 0 0 450 450 1.940
PLT lain 0 20 55 17 7 13 15 6 0 0 132
Jumlah 3.719 3.516 3.055 3.988 1.929 2.974 3.595 1.494 2.379 3.471 30.119
IPP 0
PLTU 1.687 48 443 774 3.703 4.425 3.910 1.500 1.840 240 18.569
PLTP 0 0 55 130 585 1.265 1.255 1.548 745 55 5.638
PLTGU 0 90 50 50 0 0 0 0 0 0 190
PLTG /MG 60 82 0 0 0 6 0 0 0 0 148
PLTD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLTM 14 141 114 194 23 1 1 0 0 0 489
PLTA 130 65 0 68 103 240 583 810 0 0 1.999
PS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLT lain 0 5 90 0 0 3 0 0 0 0 98
Jumlah 1.891 431 7.521 1.216 4.414 5.940 5.749 3.858 2.585 295 27.131
PLN+IPP 0
PLTU 4.304 3.098 2.705 2.199 4.706 5.652 7.213 2.630 2.950 2.240 37.697
PLTP 110 5 63 188 660 1.375 1.260 1.588 1.045 55 6.348
PLTGU 740 160 90 550 250 0 0 0 0 750 2.540
PLTG /MG 304 412 652 1.963 138 131 181 180 30 85 4076
PLTD 4 4 4 8 3 1 9 10 5 3 49
PLTM 18 158 150 201 32 6 6 2 2 0 575
PLTA 130 85 0 78 546 694 660 936 482 183 3.795
PS 0 0 0 0 0 1.040 0 0 450 450 1.940
PLT lain 0 25 145 17 7 15 15 6 0 0 230
Jumlah 5.610 3.947 3.807 5.203 6.342 8.914 9.344 5.352 4.964 3.766 57.250

Tabel 5.11. menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

– Tambahan kapasitas pembangkit selama 10 tahun mendatang (periode 2012–2021) untuk seluruh
Indonesia adalah 57,3 GW atau pertambahan kapasitas rata-rata mencapai 5,7 GW per tahun.
– Dari kapasitas tersebut PLN akan membangun sebanyak 29,5 GW atau 51,5% dari tambahan kapasitas
keseluruhan. Partisipasi swasta direncanakan sebesar 27,8 GW atau 48,4%.
– PLTU batubara akan mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 37,7 GW
atau 65,9%, sementara PLTGU gas dengan kapasitas 2,5 GW atau 4,4%. Untuk energi terbarukan,
yang terbesar adalah panas bumi sebesar 6,3 GW atau 11,1% dari kapasitas total, disusul oleh PLTA
sebesar 5,7 GW atau 10,0%.

52
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 52 04/02/2013 14:16:26


5.4.7. Penambahan Kapasitas Pembangkit Pada Wilayah Operasi Indonesia Barat dan
Indonesia Timur

Sistem PLN di wilayah operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur terdiri dari 5 sistem interkoneksi, yaitu:
(1) Sistem Sumatera, (2) Sistem Kalimantan Barat, (3) Sistem Kalimatan Selatan-Tengah-Timur, (4) Sistem
Sulawesi Utara dan (5) Sistem Sulawesi Selatan.

Di luar sistem interkoneksi tersebut pada saat ini terdapat 4 sistem isolated yang cukup besar dengan
beban puncak di atas 50 MW, yaitu Bangka, Lombok, Tanjung Pinang dan Palu, dan terdapat beberapa
sistem isolated dengan beban puncak di atas 10 MW, yaitu Jayapura, Sorong, Ambon, Ternate, Kupang,
Sumbawa, Bima, Luwuk, Gorontalo, Kendari, Kolaka, Bau-Bau, Bontang, Sampit, Pangkalan Bun, Sintang,
Ketapang, Belitung, Rengat, Tanjung Balai Karimun, Sungai Penuh, Takengon, Meulaboh.

Garis besar Penambahan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 diperlukan tambahan kapasitas
pembangkit sebesar 15.299 MW di Indonesia Barat dan 9.364 MW di Indonesia Timur, termasuk committed
dan ongoing projects seperti ditunjukkan pada Tabel 5.12 dan Tabel 5.13.

Dari Tabel 5.12 dapat dilihat bahwa pengembangan pembangkit hingga tahun 2021 di Indonesia Barat
yang dilakukan oleh PLN adalah sebanyak 7,4 GW (48,1%). Selebihnya akan dibangun sebagai proyek IPP
sebanyak 7,9 GW (51,8%). Sedangkan pada Tabel 5.13 dapat dilihat bahwa pengembangan pembangkit
hingga tahun 2021 di Indonesia Timur yang dilakukan oleh PLN adalah sebanyak 5,3 GW (57,0%). Selebihnya
akan dibangun sebagai proyek IPP sebanyak 4,0 GW (42,0%), lebih kecil dibandingkan pembangkit yang
dibangun oleh PLN.

Pengembangan pembangkit di Indonesia Barat dan Timur untuk PLTP diproyeksikan cukup besar,
yaitu 3.523 MW dan juga PLTA sebesar 3.845 MW. Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah untuk
mengembangkan energi terbarukan.

Energi terbarukan lainnya yang juga direncanakan akan dikembangkan dalam RUPTL 2012-2021 ini adalah
PLT Bayu dan PLT Surya (photovoltaic) dalam skala relatif kecil.

PLTA Batang Toru dengan total kapasitas 510 MW merupakan proyek unsolicited yang diusulkan oleh
investor swasta dan telah dapat dimasukkan dalam neraca daya sistem Sumatera karena investor telah
menyampaikan laporan feasibility study walaupun masih memerlukan penyempurnaan. PLTA Batang Toru
didisain sebagai pembangkit peaking untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaking di Sumatera.

Tabel 5.12. Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat (MW)

Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah
PLN
PLTU 207 581 889 1.079 415 917 917 50 60 0 5.115
PLTP 110 0 0 55 55 110 0 0 220 0 550
PLTGU 0 70 40 0 0 0 0 0 0 0 110
PLTG /MG 244 204 470 520 0 0 10 120 10 0 1.578
PLTD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLTM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLTA 0 0.2 0 0 262 141 0 61 98 0 562
PLT lain 0 20 25 6 0 6 4 6 0 0 67
Jumlah 56 875 1.424 1.660 732 1.174 931 237 388 0 7.982

53
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 53 04/02/2013 14:16:26


Tabel 5.12. Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Barat (MW)
Lanjutan
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah
IPP 0
PLTU 12 28 44 527 562 0 1.200 400 465 65 3.304
PLTP 0 0 0 110 275 825 570 415 330 0 2.525
PLTGU 0 30 50 50 0 0 0 0 0 0 130
PLTG /MG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLTD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLTM 4.2 45 54 91 0 0 0 0 0 0 195
PLTA 0 0 0 68 56 40 433 510 0 0 1.107
PLT lain 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5
Jumlah 16 108 148 847 893 865 220 132 795 65 7266
PLN+IPP 0
PLTU 219 609 933 1.606 977 917 2.117 450 525 65 8.419
PLTP 110 0 0 165 330 935 570 415 550 0 3.075
PLTGU 0 100 90 50 0 0 0 0 0 0 240
PLTG /MG 244 204 470 520 0 0 10 120 10 0 1.578
PLTD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLTM 4 45 55 91 0 0 0 0 0 0 195
PLTA 0 0.2 0 68 318 181 433 571 98 0 1.670
PLT lain 0 25 25 6 0 6 4 6 0 0 72
Jumlah 577 983 1.572 2.507 1.625 2.039 3.134 1.562 1.183 65 15.248

Tabel 5.13. Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Timur (MW)

Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah
PLN
PLTU 145 404 713 346 274 310 386 80 50 0 2.708
PLTP 0 5 7 3 20 0 5 40 80 0 160
PLTGU 0
PLTG /MG 0 126 182 443 138 125 171 60 20 85 1.350
PLTD 4 4 3 8 3 1 9 10 5 3 49
PLTM 4 17 35 7 9 4 5 2 2 0 86
PLTA 0 20 0 10 71 114 77 65 384 183 924
PLT lain 0 0 27 8 7 7 11 0 0 0 59
Jumlah 152 576 968 825 522 561 664 257 541 271 5.337
IPP 0
PLTU 200 20 19 246 915 265 250 100 375 175 2.565
PLTP 0 0 0 20 15 50 60 78 30 0 253
PLTGU 0 60 0 0 0 0 0 0 0 0 60
PLTG /MG 60 82 0 0 0 6 0 0 0 0 148
PLTD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLTM 10 38 29 23 11 1 1 0 0 0 113
PLTA 130 65 0 0 0 200 150 300 0 0 845
PLT lain 0 0 40 0 0 3 0 0 0 0 43
Jumlah 400 266 88 289 941 525 461 478 405 175 4.027
PLN+IPP 0
PLTU 345 424 732 592 1.189 575 636 180 425 175 5.273
PLTP 0 5 8 23 35 50 65 118 110 0 413
PLTGU 0 60 0 0 0 0 0 0 0 0 60
PLTG /MG 60 208 182 443 138 131 171 60 20 85 1.498

54
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 54 04/02/2013 14:16:26


Tabel 5.13. Kebutuhan Pembangkit Wilayah Operasi Indonesia Timur (MW)
Lanjutan
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah
PLTD 4 4 4 8 3 1 9 10 5 3 49
PLTM 14 56 65 30 20 6 6 2 2 0 200
PLTA 130 85 0 10 71 314 227 365 384 183 1.769
PLT lain 0 0 67 8 7 10 11 0 0 0 102
Jumlah 553 842 1.056 1.113 1.463 1.086 1.125 735 946 446 9.364

Neraca Daya

Neraca daya kelima sistem interkoneksi dan sistem-sistem isolated dapat dilihat pada Lampiran A dan
Lampiran B.

Proyek – Proyek Strategis

Beberapa proyek kelistrikan strategis di Indonesia Timur dan Indonesia Barat meliputi antara lain:

– Proyek pembangkit PerPres 71 mengingat banyaknya daerah yang mengalami kekurangan pasokan
tenaga listrik dan untuk mengurangi pemakaian BBM.
– Proyek-proyek pembangkit IPP yang telah berstatus PPA dan konstruksi.
– Proyek-proyek pembangkit panas bumi dan atau tenaga air di Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Papua
yang menjadi andalan pasokan listrik setempat.
– PLTG Bangkanai 280 MW yang dilengkapi CNG storage untuk dapat dioperasikan sebagai pembangkit
peaking, pembangunan PLTG peaking di Kaltim dan Sulsel.
– PLTA Baliem 50 MW di Wamena untuk melistriki Kabupaten Wamena dan tujuh Kabupaten Baru di
Pegunungan Puncak Papua yang selama ini belum dilayani listrik PLN.
– Mini LNG/CNG untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaking dan pembangkit kecil tersebar di
wilayah operasi Indonesia Timur.
– PLTA Asahan III berkapasitas 174 MW direncanakan beroperasi pada tahun 2016, sangat strategis
untuk memperbaiki fuel mix di Sumatera Utara.
– PLTA Merangin 350 MW di Provinsi Jambi akan memenuhi kebutuhan sistem Sumatera dan sekaligus
menurunkan BPP.
– PLTU batubara mulut tambang di Sumatera Selatan skala besar yang listriknya juga akan disalurkan ke
sistem interkoneksi Sumatera disamping ditransfer ke Jawa melalui transmisi 500 kV HVDC.
– Pembangkit peaker di Sumatera yang akan memanfaatkan potensi bahan bakar gas yang ada.

5.4.8. Penambahan Kapasitas Pada Sistem Jawa–Bali

Garis Besar Penambahan Pembangkit

Pada Tabel 5.14 diperlihatkan jumlah kapasitas dan jenis pembangkit yang dibutuhkan dalam kurun waktu
2012-2021 untuk wilayah Jawa-Bali.

Tabel 5.14 menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

– Tambahan kapasitas pembangkit tahun 2012-2021 adalah 32,6 GW atau penambahan kapasitas rata-
rata 3,3 GW per tahun, termasuk PLTM skala kecil tersebar sebesar 180 MW dan PLT Bayu 50 MW.
– Dari kapasitas tersebut PLN akan membangun sebanyak 16,8 GW atau 51% dari tambahan kapasitas
keseluruhan. Partisipasi swasta direncanakan sebesar 15,8 GW atau 49%.
– PLTU batubara akan mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 24,0 GW
atau 73,6%, disusul oleh PLTGU gas dengan kapasitas 2,2 GW atau 6,9% dan PLTG 1 GW atau 3,1%.
Sementara untuk energi terbarukan khususnya panas bumi sebesar 2,9 GW atau 8,8%, PLTA/PLTM/
pumped storage sebesar 2,5 GW atau 7,6%, dan pembangkit lainnya 0,05 GW atau 0,2%.

55
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 55 04/02/2013 14:16:26


Tabel 5.14. Rencana Penambahan Pembangkit Sistem Jawa-Bali (MW)

Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah
PLN
PLTU 2.265 2.065 660 315 2.000 1.000 1.000 2.000 11.305
PLTP 0
PLTGU 740 500 250 750 2.240
PLTG /MG 1.000 1.000
PLTM 0
PLTA 110 199 309
PS 1.040 450 450 1.940
PLT lain 3 3 6
Jumlah 3.005 2.065 663 1.503 675 1.239 2.000 1.000 1.450 3.200 16.800
IPP 0
PLTU 1.475 380 2.225 4.160 2.460 1.000 1.000 12.700
PLTP 55 295 390 625 1.055 385 55 2.860
PLTGU 0
PLTG /MG 0
PLTM 57 31 80 12 180.354
PLTA 47 47
PS 0
PLT lain 50 50
Jumlah 1.475 57 516 80.034 2.579 4.550 3.085 2.055 1.385 55 15.837.354
PLN+IPP 0
PLTU 3.740 2.065 1.040 0 2.540 4.160 4.460 2.000 2.000 2.000 24.005
PLTP 0 0 55 0 295 390 625 1.055 385 55 2.860
PLTGU 740 0 0 500 250 0 0 0 0 750 2.240
PLTG /MG 0 0 0 1.000 0 0 0 0 0 0 1.000
PLTM 0 57 31 80.034 12 0 0 0 0 0 180
PLTA 0 0 0 0 157 199 0 0 0 0 356
PS 0 0 0 0 0 1.040 0 0 450 450 1.940
PLT lain 0 0 53 3 0 0 0 0 0 0 56
Jumlah 4.480 2.122 1.179 1.583.034 3.254 5.789 5.085 3055 2.835 3.255 32.637

Neraca Daya

Neraca daya sistem Jawa-Bali dapat dilihat pada Lampiran C.

Pada tahun 2015 reserve margin akan turun menjadi 20% karena beberapa proyek pembangkit skala besar
yang dalam RUPTL direncanakan beroperasi pada tahun 2015 diperkirakan akan terlambat. Pembangkit
dimaksud adalah PLTA Pumped Storage Upper Cisokan 1.000 MW dan PLTU Lontar unit-4 660 MW yang
merupakan proyek PLN, serta proyek PLTU IPP Cirebon unit-2 660 MW, Cilacap unit-3 600 MW, Madura
2x200 MW dan PLTP Kamojang, Wayang Windu, Karaha, Dieng, Tangkuban Perahu sebesar 350 MW.

Untuk memperbaiki reserve margin menjadi minimum 25% pada tahun 2015, PLN berupaya untuk menambah
kapasitas pembangkit tenaga listrik sekitar 1.500 MW secara cepat. Mengingat jenis pembangkit yang
dapat diimplementasikan secara cepat adalah pembangkit listrik berbahan bakar gas seperti PLTG dan
PLTGU, maka PLN akan mempercepat pembangunan PLTG 800 MW dan PLTGU 750 MW yang memang
telah direncanakan dalam RUPTL 2011-202055. PLTG tersebut akan dipasang di Muara Karang 400 MW dan
Pesanggaran 150 MW yang akan dioperasikan dengan LNG, serta di Grati 300 MW yang akan dioperasikan
dengan CNG. PLN mempunyai opsi PLTG Grati dapat diganti dengan PLTG di lokasi lain yang mempunyai
pasokan gas lebih secure. PLN juga sedang meninjau kembali kelayakan proyek Muara Tawar “add-on” blok

55 Namun dijadwalkan pada tahun 2017-2019

56
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 56 04/02/2013 14:16:26


3-4 yang menambahkan HRSG dan ST 2x250 MW sehubungan dengan adanya rencana pembangunan pipa
yang menghubungkan FSRU Jakarta dengan pipa SSWJ II untuk memasok Muara Tawar.

Sedangkan 1 blok PLTGU 750 MW akan dibangun di Gresik untuk dioperasikan dengan gas lapangan yang
ada, namun dengan capacity factor rendah sehingga diperlukan tambahan pasokan gas baru. PLN berharap
akan mendapatkan alokasi gas dari blok Cepu.

Dalam RUPTL ini terdapat beberapa proyek yang mengalami perubahan unit size, yaitu:

- PLTU Jawa-1 semula 1x660 MW menjadi 1x1.000 MW. PLTU ini dapat dilaksanakan sebagai proyek
IPP atau PLN. Apabila akan dilaksanakan sebagai proyek IPP, proyek ini dapat berupa ekspansi PLTU
IPP yag telah beroperasi. Hal ini dimungkinkan oleh adanya Peraturan Dirjen Ketenagalistrikan No.
50/2012 yang menyebutkan penambahan kapasitas pembangkit ekspansi boleh lebih besar daripada
kapasitas pembangkit yang telah beroperasi, apabila menggunakan teknologi yang lebih efisien,
lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan sistem penyediaan tenaga listrik setempat.
Dengan adanya perubahan unit size ini, diperkirakan COD akan mundur ke tahun 2017.
- PLTU Jawa Tengah semula 2x1.000 MW menjadi 2x950 MW, kapasitas ini sesuai dengan kontrak PPA.
Financial closing diperkirakan mundur 12 bulan dari rencana semula, sehingga COD diperkirakan
mundur ke tahun 2017-2018.
- PLTU Banten semua 1x660 MW menjadi 1x625 MW, kapasitas ini sesuai dengan kontrak PPA.
- PLTU Lontar Unit 4 semula 1x660 MW menjadi 1x315 MW. Perubahan kapasitas ini dilakukan agar
proyek dapat dieksekusi dengan lebih cepat. Proyek EPC PLN ini apabila tetap berkapasitas 660
MW akan terhambat oleh masalah teknis56, memerlukan tambahan lahan yang cukup luas (38 Ha)
dan memerlukan pembangunan beberapa fasilitas baru seperti coal yard, jetty, intake & discharge
channels. Perubahan kapasitas menjadi kelas 315 MW dapat menggunakan lahan dan semua fasilitas
yag telah ada, sehinggga dapat mempercepat penyelesaian proyek ini, walaupun penyelesaiannya
akan tetap meluncur ke tahun 2016.
- PLTGU Jawa-5 semula 2 blok @750 MW menjadi hanya 1 blok karena keterbatasan pasokan gas.
Pada awal beroperasinya PLTGU tersebut, yaitu tahun 2015/2016, pembangkit baru tersebut akan
dioperasikan dengan gas eksisting di Gresik. PLN berharap akan memperoleh alokasi gas dari blok
Cepu untuk mengoperasikan PLTGU tersebut mulai tahun 2017. Berdasarkan informasi yang diperoleh
PLN blok Cepu dapat menghasilkan gas sekitar 190 mmscfd, namun tidak semua gas tersebut dapat
dialokasikan ke sektor listrik. Lokasi semula direncanakan di daerah Tuban/Cepu, namun dipindah ke
komplek pembangkitan Gresik sesuai dengan rencana Pertamina/ExxonMobil untuk mengalirkan gas
ke konsumen gas lainnya di daerah Gresik/Surabaya.
- PLTP Patuha semula 3x60 MW menjadi 3x55 MW, kapasitas ini sesuai dengan kontrak PPA.

Selain proyek-proyek yang mengalami perubahan unit size, dalam RUPTL ini juga terdapat proyek baru
yang belum ada di RUPTL sebelumnya, yaitu:

- PLTU Jawa-4 berkapasitas 2x1.000 MW dapat dilaksanaan sebagai proyek PLN atau IPP untuk
memenuhi kebutuhan listrik di tahun 2019-2020. Apabila dilaksanakan sebagai proyek IPP, PLTU ini
dapat berupa ekspansi dari IPP yang telah beroperasi atau BLT (Build Lease Transfer) atau PPP (Public
Private Partnership).
- PLTU Jawa-6 berkapasitas 2x1.000 MW tahun 2021.
- PLTGU Jawa-7 berkapasitas 1x750 MW untuk memenuhi kebutuhan pembangkit pemikul beban
menengah tahun 2021 apabila dapat disediakan pasokan gas lapangan (bukan LNG).
- PLT Bayu Samas (50 MW), berlokasi di Yogyakarta, merupakan proposal unsolicited dari sebuah
perusahaan swasta.

56 PLTU klas 600 MW memerlukan cerobong asap yang tinggi, dan karena proyek berlokasi dalam koridor penerbangan bandara Su-
karno – Hatta maka tidak diperkenankan.

57
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 57 04/02/2013 14:16:26


Sebuah proyek PLTU yang juga telah direncanakan pada RUPTL 2011-2020 adalah PLTU Jawa-3. PLTU
ini dapat dialokasikan sebagai PLTU IPP Tanjung Jati A yang akan dikembangkan oleh PT TJPC, atau
dikembangkan sebagai PLTU baru oleh IPP atau PLN.

Pembangkit yang dikeluarkan dari RUPTL adalah PLTA Grindulu (pumped storage) unit 1-2 500 MW, karena
penyelesaian proyek diperkirakan setelah tahun 2021.

Proyek-Proyek Strategis

Beberapa proyek strategis pada sistem Jawa-Bali ini adalah sebagai berikut:

- PLTU IPP Jawa Tengah (2x950 MW). Proyek ini sangat strategis karena dibutuhkan sistem pada tahun
2017 dan 2018, serta merupakan proyek kelistrikan pertama yang menggunakan skema Kerjasama
Pemerintah dan Swasta (KPS) dengan PerPres No. 67/2005 jo PerPres No. 13/2010.
- PLTU Indramayu (2x1.000 MW). Proyek ini sangat strategis karena dibutuhkan sistem pada tahun
2018/2020, dan berlokasi relatif dekat dengan pusat beban di Jabodetabek. Karena proyek ini
menghadapi ketidakpastian perizinan dari Pemda, PLN mempunyai opsi untuk memajukan jadwal
PLTU Jawa-6 yang berlokasi di Bojonegara dari tahun 2021 menjadi 2018. Keputusan untuk melakukan
opsi tersebut akan diambil PLN setelah ada kepastian perizinan dari Pemda.
- PLTA Pompa Upper Cisokan (1.040 MW). Proyek ini sangat strategis karena dapat meminimalkan
biaya operasi sistem serta memberikan banyak benefit dalam operasi sistem tenaga listrik, antara
lain berfungsi sebagai pembangkit beban puncak, pengatur frekuensi, sebagai spinning reserve
(cadangan putar), memperbaiki faktor utilitas pembangkit beban dasar dan memperbaiki load factor
sistem.
- PLTU mulut tambang Sumatera Selatan dan transmisi 500 kV HVDC Sumatera–Jawa dengan kapasitas
3.000 MW. Proyek ini sangat strategis karena merupakan solusi yang ekonomis dalam memenuhi
kebutuhan tenaga listrik di Jawa dengan memanfaatkan cadangan low rank coal di Sumatra Selatan.
Proyek ini hanya dilaksanakan setelah kebutuhan listrik Sumatera tercukupi sepenuhnya dengan
cadangan yang cukup banyak. Pilihan proyek ini juga didorong oleh semakin sulitnya mendapatkan
lokasi baru untuk membangun PLTU batubara skala besar di pulau Jawa.
- PLTU Bekasi 2x1000 MW (2018/2019) sangat strategis karena lokasinya berada dekat Jakarta dan
dapat memasok langsung pusat beban Jakarta melalui transmisi SUTET yang pendek, sehingga dapat
mendukung tegangan sistem 500 kV di Jakarta, dan pada akhirnya dapat mengurangi pemakaian
BBM/LNG di Muara Karang, Priok dan Muara Tawar.

Regional Balance Sistem Jawa Bali

Apabila dilihat reserve margin per region yang sangat berbeda antara Jawa Bagian Barat, Jawa Tengah dan
Jawa Timur & Bali pada saat ini sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5.15, maka dapat dimengerti apabila
PLN merencanakan lokasi pembangkit baru di Jawa bagian barat agar dapat diperoleh regional balance.

Tabel 5.15. Regional Balance Sistem Jawa–Bali Tahun 2011

Regional Balance Jawa Bagian Barat Jawa Tengah Jawa Timur dan Bali
Kapasitas Terpasang (MW) 14.661 4.810 6.901
Beban Puncak (MW) 12.638 3.021 4.758
Reserve (%) 16,0 59,2 45,0

Kandidat lokasi untuk membangun pembangkit baru tersebut adalah Bekasi, Indramayu, Cirebon, Banten,
Lontar dan Muara Karang.

Neraca daya dan rincian pengembangan pembangkitan di sistem Jawa Bali dapat dilihat pada Lampiran
C1.2.

58
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 58 04/02/2013 14:16:26


5.4.9. Partisipasi Listrik Swasta

Proyek-proyek pembangkit yang ditunjukkan pada Tabel 5.16, 5.17 dan 5.18 adalah proyek pembangkit
yang dilaksanakan oleh swasta dan diasumsikan akan dilaksanakan oleh swasta. Pada situasi dan asumsi
tersebut, partisipasi swasta dalam penyediaan tenaga listrik di Indonesia hingga 10 tahun mendatang
cukup besar, yaitu mencapai sekitar 37% dari total kapasitas terpasang.

Pada Tabel 5.16, 5.17 dan 5.18 yang dimaksud dengan proyek on going adalah proyek IPP yang telah
memasuki tahap konstruksi karena mendapat pendanaan (financial closure), sedangkan proyek IPP dalam
kategori committed adalah mereka yang telah mempunyai PPA atau LOI dari PLN. Selain itu proyek-proyek
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai proyek IPP dalam Program Percepatan Pembangunan
Pembangkit Tahap 2 dan Program Kerjasama Pemerintah Swasta dikategorikan sebagai proyek IPP
committed.

Proyek-proyek pembangkit lainnya di luar Tabel 5.16, 5.17 dan 5.18 merupakan proyek PLN atau yang
diasumsikan akan dilaksanakan oleh PLN.

Tabel 5.16. Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Indonesia Timur

Nama Pembangkit Kapasitas (MW) COD


Proyek IPP (On Going & Committed)
PLTU Jeneponto Bosowa 2x100 2012
PLTG Sengkang, Op. Cycle - Unit 2 1x60 2012
PLTA Poso Energy 3x65 2012-2013
PLTG Senipah 2x41 2013
PLTM Kokok Putih 1x4 2013
PLTM Wawopada 1x4 2013
PLTM Taludaa 2 1x2 2013
PLTU Molotabu 2x10 2013
PLTU Tanah Grogot 2x7 2014
PLTM Taludaa 1 1x3 2014
PLTU Sumbawa (FTP 2) 2x10 2014-2015
PLTU Luwuk (FTP 2) 2x10 2015-2016
PLTU Nabire (FTP 2) 2x7 2016
PLTU Biak (FTP 2) 2x7 2016
PLTU Andai/Manokwari (FTP 2) 2x7 2016
PLTU Merauke (FTP 2) 2x7 2016
PLTU Gorontalo Energi 2x6 2015
PLTU Kaltim (MT) 2x2,75 2015
PLTU Senipah (ST) 1x35 2015
PLTU Embalut (Ekspansi) 1x50 2015
PLTU Bau-Bau 2x7 2015
PLTU Sulut I - Kema 2x25 2015
PLTU Tawaeli (Ekspansi) 2x15 2015
PLTP Lahendong 5 dan 6 (FTP 2) 2x20 2015-2017
PLTU Kalsel 1 (FTP 2) 2x100 2016-2017
PLTU Kaltim 2 (FTP 2) 2x100 2016
PLTU Jayapura (FTP 2) 2x15 2016
PLTU Kendari (FTP 2) 2x25 2016
PLTU Kolaka 2x10 2016

59
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 59 04/02/2013 14:16:26


Tabel 5.16. Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Indonesia Timur
Lanjutan

Nama Pembangkit Kapasitas (MW) COD


PLTU Mamuju 2x25 2016
PLTU Klalin/Sorong (FTP 2) 2x15 2016
PLTU Jeneponto 2 2x100 2016
PLTP Jailolo (FTP 2) 2x5 2016
PLTP Atadei (FTP 2) 1x5 2016
PLTP Mataloko (FTP 2) 1x5 2018
PLTU Kupang 2x15 2016-2017
PLTA Malea (FTP 2) 2x45 2017
PLTA Bontobatu (FTP 2) 110 2017
PLTP Sokoria (FTP 2) 3x5 2017-2019
PLTP Hu’u (FTP 2) 1x20 2017
PLTP Songa Wayaua (FTP 2) 1x5 2017
PLTP Marana/Masaingi (FTP 2) 1x20 2018
PLTP Bora (FTP 2) 1x5 2018
Proyek yang Diasumsikan sebagai IPP
PLTM Tersebar NTT 14 2012-2016
PLTM Tersebar Sulsel 13 2012-2013
PLTM Tersebar Sulteng 25 2013-2014
PLTM Tersebar NTB 28 2013-2015
PLTM Tersebar Maluku 19 2014-2017
PLTM Maluku Utara 5 2014-2015
PLTM Tersebar Papua 6 2014
PLTU Lati 2 1x5 2014
PLTU Merauke 2 2x7 2016
PLTU Lombok TImur 2x25 2016
PLTU Kalselteng 3 2x50 2016
PLTU Kalselteng 1 2x100 2017-2018
PLTU Sulut 3 2x55 2017-2018
PLTA Karama (Unsolicited) 3x150 2018-2019
PLTP Hu’u 2 2x20 2018-2019
PLTP Mataloko 3 1x5 2018
PLTU Kaltim 3 2x100 2018-2019
PLTP Borapulu 2x20 2019-2020
PLTP Mataloko 4 1x5 2019
PLTP Lainea 2x10 2019
PLTP Ulumbu 3 1x5 2019
PLTP Oka Larantuka 1x3 2019
PLTU Lombok 3 2x25 2020-2021
PLTU Sulsel 3/Takalar 2x100 2020
PLTP Sokoria 4 1x5 2020
PLTP Jailolo 2 1x5 2020
PLTU Kaltim 4 2x150 2020-2021

60
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 60 04/02/2013 14:16:26


Tabel 5.17. Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Indonesia Barat

Nama Pembangkit Kapasitas (MW) COD


Proyek IPP (On Going & Committed)
PLTU Sarolangun 2x6 2012
PLTMTersebar Sumut 195 2012-2015
PLTGU Gunung Megang ST 1x30 2013
PLTU Baturaja 2x10 2013
PLTU Ketapang (IPP) 2x7 2016
PLTU Muko-muko 2x4 2013
PLTU Nias (FTP 2) 3x7 2014-2015
PLTA Wampu (FTP 2) 45 2015
PLTA Simpang Aur (FTP 2) 23 2015
PLTA Semangka (FTP 2) 56 2016
PLT Banjarsari 2x115 2015
PLTP Lumut Balai (fTP 2) 4x55 2015-2016
PLTU Sumsel 5 2x150 2015-2016
PLTU Keban Agung 2x113 2015-2016
PLTU Sumsel 7 2x150 2016
PLTP Sarulla I (FTP 2) 3x110 2106-2017
PLTP Ulubelu 3 dan 4 (FTP 2) 2x55 2016-2017
PLTP Muara Laboh (FTP 2) 2x110 2016-2017
PLTP Rajabasa (FTP 2) 2x110 2017
PLTP Sarulla II (FTP 2) 1x110 2017
PLTA Hasang (FTP 2) 40 2017
PLTA Peusangan 4 (FTP 2) 83 2018
PLTU Riau Kemitraan 1200 2018
PLTP Seulawah Agam (FTP 2) 2x55 2018
PLTP Sorik Marapi (FTP 2) 240 2018
PLPT Suoh Sekincau (FTP 2) 2x110 2018-2019
PLTP Rantau Dadap (FTP 2) 2x110 2018-2019
PLTA Batang Tour (Tapsel) 510 2019
PLTP G. Talang (FTP 2) 1x20 2019
PLTP Jaboi (FTP 2) 7 2019
PLTP Wai Ratai (FTP 2) 1x55 2019
PLTP Sipholon Ria-ria (FTP 2) 1x55 2019
PLTP Simbolon Samosir (FTP 2) 2x55 2019-2020
PLTU Jambi (KPS) 2x400 2019-2020
PLTP Bonjol (FTP 2) 165 2020
PLTP Danau Ranau (FTP 2) 1x110 2020
PLTU Bangka 1 (FTP 2) 2x65 2020-2021
Proyek yang Diasumsikan sebagai IPP
PLTGB Beliung 2/Tj Pandan 5 2014
PLTU Tanjung Pinang 1 (TLB) 2x15 2014
PLTGU Duri 100 2014-2015
PLTU Rengat (IPP) 2x7 2015
PLTA Merangin 350 2018

61
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 61 04/02/2013 14:16:26


Tabel 5.18. Daftar Proyek IPP dan Proyek yang Diasumsikan Akan Dilaksanakan oleh IPP
di Wilayah Operasi Jawa Bali

Nama Pembangkit Kapasitas (MW) COD


Proyek IPP (On Going & Committed)
PLTU Paiton 3 1x815 2012
PLTU Cirebon 1x660 2012
PLTU Celukan Bawang 1x130 + 2x125 2014
PLTU Banten 1x625 2016
PLTU Cilacap Ekspansi 1x600 2016
PLTU Madura (FTP 2) 2x200 2016
PLTU MT Sumsel 8 2x600 2016-2017
PLTU Jawa Tengah 2x950 2017-2018
PLTU MT Sumsel 9 2x600 2018
PLTU MT Sumsel 10 1x600 2018
PLTP Patuha 1-2 (FTP 2) 2x55 2014-2017
PLTP Kamojang 5-6 (FTP 2) 1x30 + 1x60 2016-2019
PLTP Karaha Bodas (FTP 2) 1x30 + 2x55 2016-2017
PLTA Rajamandala (FTP 2) 1x47 2016
PLTP Cibuni (FTP 2) 10 2016
PLTP Dieng (FTP 2) 1x55 + 1x60 2016
PLTP Ungaran (FTP 2) 1x55 2018
PLTP Rawa Dano (FTP 2) 1x110 2018
PLTP Tangkuban Perahu 1 (FTP 2) 2x55 2018
PLTP Tangkuban Perahu 2 (FTP 2) 2x30 2018-2019
PLTP Umbul Telumoyo (FTP 2) 1x55 2019
PLTP Wayang Windu 3-4 (FTP 2) 2x110 2016-2017
PLTP Guci (FTP 2) 1x55 2019
PLTP Ijen (FTP 2) 2x55 2019
PLTP Wilis/Ngebel (FTP 2) 3x55 2018-2019
PLTP Gn. Ciremai (FTP 2) 2x55 2019
PLTP Gn. Endut (FTP 2) 1x55 2019
PLTP Baturaden (FTP 2) 2x110 2018-2019
PLTP Iyang Argopuro (FTP 2) 1x55 2019
PLTP Tampomas (FTP 2) 1x45 2018
PLTP Cisolok-Cisukarame (FTP 2) 1x50 2017
Proyek yang Diasumsikan sebagai IPP
PLTU Jawa 1 1x1000 2017
PLTU Jawa 3 2x660 2017-2018
PLTU Jawa 4 2x100 2019-2020
PLTP Dieng 2x55 2018-2019
PLTP Ungaran 1x30 + 1x55 2019
PLTP Ungaran 1x55 2021
PLT Bayu Samas 50 2014
PLTP Patuha 1x55 2018
PLTP Bedugul 1x10 2017
PLTP G. Lawu 3x55 2019-2021
PLTP Arjuno Welirang 2x55 2019-2020
PLTP Iyang Argopuro 2x110 2020
PLTP Cisolok-Cisukarame 2x55 2018-2019

62
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 62 04/02/2013 14:16:26


5.5. Proyeksi Neraca Energi dan Kebutuhan Bahan Bakar

5.5.1. Sasaran Fuel Mix Indonesia

Fuel Mix 2012-2021


Komposisi produksi listrik per jenis energi primer untuk gabungan Indonesia diproyeksikan pada tahun
2021 akan menjadi 60,7% batubara, 19,7% gas alam (termasuk LNG), 11,8% panas bumi, 6,8% tenaga air,
1% minyak dan bahan bakar lainnya seperti diperlihatkan pada Tabel 5.19 dan Gambar 5.4.

Tabel 5.19. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Gabungan Indonesia (GWh)

No. Fuel Type 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 HSD 22.040 17.126 7.035 3.295 3.455 2.184 2.431 2.819 3.141 3.419

2 MFO 7.082 6.347 5.340 1.226 16 26 40 61 42 42

3 Gas 43.359 46.540 60.558 59.767 54.648 39.113 38.328 37.367 36.891 41.491

4 LNG 5.636 7.065 16.956 19.914 23.079 32.241 31.233 31.691 35.368 35.604

5 Batubara 101.414 118.595 125.394 150.927 170.923 190.494 205.247 218.890 236.196 258.022

6 Hydro 10.586 10.865 11.133 11.733 13.930 16.818 19.671 22.706 24.988 26.689

7 Surya/Hybrid 4 4 93 93 93 94 94 94 94 94

8 Biomass 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63

9 Impor - - - 733 727 737 738 227 142 317

10 Geothermal 8.946 9.357 9.920 10.940 16.015 24.473 32.252 41.521 45.402 45.421
Total 199.130 215.962 236.492 258.693 282.950 306.244 330.097 355.439 382.345 411.162

450.000

400.000

350.000

300.000

250.000
GWh

200.000

150.000

100.000

50.000

-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Impor Biomass Surya/Hybrid HSD MFO LNG Gas Batubara Geothermal Hydro

Gambar 5.4. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Gabungan Indonesia (GWh)

63
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 63 04/02/2013 14:16:27


Kebutuhan bahan bakar gabungan Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan pada
Tabel 5.20.

Tabel 5.20. Kebutuhan Bahan Bakar Gabungan Indonesia

No. Fuel Type 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 HSD ( x 10^3 kl) 6.268,9 4.784,5 1.986,9 957,7 1.041,0 625,2 703,5 817,4 898,3 973,3

2 MFO (x 10^3 kl) 2.787,8 2.826,4 2.347,7 376,9 12,9 22,0 36,1 56,7 37,3 37,3

3 Gas (bcf) 388,0 406,7 533,6 515,5 465,0 321,1 311,8 303,7 299,1 333,6

4 LNG (bcf) 46,0 52,9 92,8 121,4 146,1 236,5 229,5 232,2 263,5 265,1

5 Batubara (10^3 ton) 51.226,3 60.832,4 65.667,2 79.451,9 90.981,1 100.925,9 107.781,1 114.358,1 123.251,2 134.400,4

6 Biomass (10^3 ton) 49,0 49,0 49,0 49,0 49,0 49,0 49,0 49,0 49,0 49.,0

5.5.2. Sasaran Fuel Mix Jawa-Bali

Rencana penyediaan energi dan kebutuhan bahan bakar untuk periode tahun 2012-2021 berdasarkan
jenis bahan bakarnya diberikan pada Tabel 5.21 dan Gambar 5.5.
Dalam kurun waktu 2012-2021, kebutuhan batubara meningkat lebih dari 2 kali dan kebutuhan gas alam
meningkat hampir 1,5 kali lipat, sedangkan kebutuhan BBM menurun drastis karena digantikan oleh LNG/
CNG.

Hal ini mencerminkan bahwa perencanaan dalam RUPTL ini telah sejalan dengan kebijakan Pemerintah
mengenai diversifikasi energi, yaitu mengurangi pemakaian BBM dan mengoptimalkan pemakaian
batubara dan gas.

Tabel 5.21. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Sistem Jawa-Bali (GWh)

No. Fuel Type 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 HSD 7.655 5.590 1.828 1.004 1.813 419 428 539 650 650

2 MFO 1.864 1.482 1.482 - - - - - - -

3 Gas 33.537 35.422 48.227 49.109 43.843 28.829 28.947 28.116 27.638 31.901

4 LNG 5.636 7.065 12.929 15.041 17.982 27.088 26.435 27.002 30.442 30,.442

5 Batubara 89.601 100.868 100.425 115.322 130.919 148.060 157.044 167.204 179.779 193.795

6 Hydro 5.273 5.273 5.273 5.273 5.807 7.000 7.891 7.734 8.425 9.162
Surya/Bayu/
7 - - 88 88 88 88 88 88 88 88
Hybrid
8 Geothermal 7.953 7.950 8.401 8.886 11.651 15,.172 21.948 29.027 30.371 30.371

Total 151,.519 163.649 178.652 194.723 212.102 226.655 242.781 259.710 277.393 296.408

64
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 64 04/02/2013 14:16:27


300,000

250,000

200,000
GWh

150,000

100,000

50,000

-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

HSD MFO LNG Gas Batubara Geothermal Hydro

Gambar 5. 5 Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Sistem Jawa-Bali (GWh)

Pada Tabel 5.21 terlihat bahwa batubara mendominasi energi primer lainnya, yaitu 194 TWh dari total
produksi 296 TWh (66%) pada tahun 2021. Panas bumi mengalami peningkatan secara signifikan dari 7,9
TWh pada tahun 2012 menjadi 30,4 TWh pada tahun 2021, atau meningkat hampir 4 kali lipat. Sedangkan
pangsa tenaga air relatif tidak berubah karena potensi tenaga air di sistem Jawa Bali sudah sulit untuk
dikembangkan. Produksi listrik dari gas alam (termasuk LNG) mengalami peningkatan sejak tahun 2012
menjadi hampir 1,5 kali lipat pada tahun 2021.

Neraca energi pada Gambar 5.5 merefleksikan produksi energi setiap pembangkit, termasuk pembangkit
Muara Karang, Priok dan Muara Tawar yang menggunakan gas. Situasi pada gambar 5.5. tersebut adalah
untuk memenuhi tuntutan kebutuhan operasi sistem tenaga listrik dimana ketiga pembangkit berbahan
bakar gas tersebut harus beroperasi dengan output yang tinggi (must run) sebagaimana dijelaskan pada
butir 4.2 dan lampiran C1.4.

Sebagai dampak dari produksi yang tinggi pada ketiga pembangkit tersebut, akan diperlukan pasokan gas
yang cukup besar yang pada saat ini masih belum terpenuhi, sehingga diperkirakan akan terjadi defisit
pasokan gas seperti ditunjukkan pada Tabel C1.4.2. Apabila kebutuhan gas tersebut tidak dapat dipenuhi
secukupnya, maka kebutuhan ini harus disubstitusi dengan bahan bakar lain, yaitu BBM.
Proyeksi kebutuhan bahan bakar untuk pembangkit milik PLN dan IPP dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Volume kebutuhan batubara terus meningkat sampai tahun 2021. Hal ini merupakan konsekuensi dari
rencana pengembangan pembangkit yang mengandalkan PLTU batubara sebagai pemikul beban dasar.

65
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 65 04/02/2013 14:16:27


Tabel 5.22. Kebutuhan Bahan Bakar Sistem Jawa-Bali

No. Fuel Type 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 HSD ( x 10^3 kl) 2.184,4 1.600,5 535,4 281,3 575,7 117,5 126,7 159,9 192,7 192,7

2 MFO (x 10^3 kl) 462,4 367,6 367,5 - - - - - - -

3 Gas (bcf) 295,1 308,4 424,3 429,9 378,2 239,2 240,2 234,0 229,7 261,7

4 LNG (bcf) 46,0 52,9 60,9 82,9 105,9 195,9 191,5 195,6 225,6 225,6

5 Batubara (10^3 ton) 43.857,5 49.797,1 49.888,3 56.919,7 65.630,7 73.345,3 77.755,7 82.160,7 88.088,6 94.677,1

6 Biomass (10^3 ton) - - - - - - - - - -

5.5.3. Sasaran Fuel Mix Indonesia Barat

Komposisi produksi listrik per jenis energi primer di Indonesia Barat diproyeksikan pada tahun 2021
akan menjadi 58% batubara, 12% gas alam, 12% tenaga air, 4% minyak dan 16% panas bumi seperti
diperlihatkan pada Tabel 5.23 dan Gambar 5.6.

Tabel 5.23. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Wilayah Operasi Indonesia Barat (GWh)

No. Fuel Type 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 HSD 8.242 6.837 1.109 795 715 760 881 967 1.015 1.108
2 MFO 2.699 2.868 1.732 43 12 21 35 55 35 35
3 Gas 7.966 8.322 8.786 6.646 6.781 6.376 5.458 5.290 5.258 5.434
4 LNG - - 4.027 3.946 4.116 4.203 3.709 3.565 3.720 3.857
5 Batubara 8.363 11.351 16.798 23.158 24.051 23.867 28.841 31.728 36.004 42.131
6 Hydro 3.436 3.576 3.743 4.261 5.348 5.928 6.949 8.503 8.503 8.503
7 Biomass 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63
8 Impor - - - 733 727 737 738 227 142 317
9 Geothermal 547 801 815 1.206 3.178 7.685 8.072 9.960 11.806 11.806
Total 31.317 33.818 37.073 40.851 44.991 49.640 54.745 60.358 66.548 73.255

80,000

70,000

60,000

50,000
GWh

40,000

30,000

20,000

10,000

-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Impor Biomass HSD MFO LNG Gas Batubara Geothermal Hydro

Gambar 5.6 Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Barat (GWh)

57 IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), 2006 IPCC Guideliness for National Greenhouse Gas Inventories.

66
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 66 04/02/2013 14:16:27


Kebutuhan bahan bakar di Indonesia Barat dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan pada
Tabel 5.24.

Tabel 5.24. Kebutuhan Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Barat

No. Fuel Type 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 HSD ( x 10^3 kl) 2.424,8 1.914,1 344,2 269,0 214,9 236,1 273,5 303,0 307,0 331,8

2 MFO (x 10^3 kl) 1.614,5 1.895,1 1.380,3 43,1 11,5 20,6 34,6 55,0 35,5 35,5

3 Gas (bcf) 86,6 88,8 97,3 72,0 73,2 68,6 58,3 56,3 55,9 57,9

4 LNG (bcf) - - 31,9 31,3 32,6 33,2 29,5 27,9 28,4 29,4

5 Batubara (10^3 ton) 5.142,2 6.920,5 10.506,5 14.500,1 15.055,6 15.598,6 17.531,1 19.319,0 21.989,9 25.464,0

6 Biomass (10^3 ton) 49,1 49,1 49,1 49,1 49,1 49,1 49,1 49,1 49,1 49,1

5.5.4. Sasaran Fuel Mix Indonesia Timur

Komposisi produksi listrik per jenis energi primer di Indonesia Timur diproyeksikan pada tahun 2021 akan
menjadi 53% batubara, 22% tenaga air, 13% gas alam, 8% panas bumi dan 4% minyak seperti diperlihatkan
pada Tabel 5.25 dan Gambar 5.7.

Tabel 5.25. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar
Wilayah Operasi Indonesia Timur (GWh)

No. Fuel Type 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 HSD 6.142 4.700 4.098 1.496 927 1.005 1.122 1.312 1.475 1.661
2 MFO 2.519 1.998 2.126 1.183 5 5 5 6 7 7
3 Gas 1.857 2.795 3.545 4.012 4.023 3.908 3.923 3.962 3.994 4.156
4 LNG - - - 927 982 950 1.089 1.124 1.224 1.305
5 Batubara 3.450 6.376 8.170 12.447 15.953 18.568 19.362 19.957 20.413 22.097
6 Hydro 1.876 2.016 2.118 2.200 2.775 3.890 4.830 6.469 8.060 9.024
7 Surya/Hybrid 4 4 5 6 6 6 6 7 7 7
8 Geothermal 445 606 704 848 1.186 1.617 2.232 2.534 3.224 3.244
Total 16.293 18.495 20.766 23.119 25.857 29.949 32.571 35.371 38.404 41.499

45.000

40.000

35.000

30.000

25.000
GWh

20.000

15.000

10.000

5.000

-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Surya/Hybrid HSD MFO LNG Gas Batubara Geothermal Hydro

Gambar 5.7. Komposisi Produksi Energi Listrik Berdasarkan Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Timur (GWh)

67
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 67 04/02/2013 14:16:27


Kebutuhan bahan bakar di Indonesia Timur dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan pada
Tabel 5.26.

Tabel 5.26. Kebutuhan Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Timur

No. Fuel Type 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 HSD ( x 10^3 kl) 1.659,7 1.269,9 1.107,4 404,4 250,5 271,5 303,3 354,6 398,7 448,8

2 MFO (x 10^3 kl) 710,9 563,6 599,8 333,8 1,3 1,4 1,5 1,7 1,9 1,9

3 Gas (bcf) 6,3 9,4 12,0 13,6 13,6 13,2 13,3 13,4 13,5 14,0

4 LNG (bcf) - - - 7,2 7,6 7,4 8,5 8,7 9,5 10,1

5 Batubara (10^3 ton) 2.226.,6 4.114,7 5,.272,4 8.032,2 10.294,8 11.982,0 12.494,3 12.878,3 13.172,8 14.259,3

6 Biomass (10^3 ton) - - - - - - - - - -

5.6. Proyeksi Emisi CO2

Proses perencanaan sistem pada RUPTL 2012-2021 belum memperhitungkan biaya emisi CO2 sebagai
salah satu variabel biaya. Namun demikian RUPTL ini tidak mengabaikan upaya pengurangan emisi CO2. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya kandidat PLTP dan PLTA yang ditetapkan masuk dalam sistem kelistrikan
walaupun mereka bukan merupakan solusi biaya terendah. Penggunaan teknologi boiler supercritical dan
ultra-supercritical di pulau Jawa juga membuktikan bahwa PLN peduli dengan upaya pengurangan emisi
CO2 dari pembangkitan tenaga listrik.

Banyaknya emisi dihitung dari jumlah bahan bakar yang digunakan dan dikonversi menjadi emisi CO2
(dalam ton CO2) dengan menggunakan faktor pengali (emission factor) yang diterbitkan oleh IPCC57.
Pemerintah telah menetapkan Perpres No. 4 tahun 2010 dan Permen ESDM No. 15 tahun 2010 mengenai
Program Percepatan Pembangkit Tahap 2. Program tersebut didominasi oleh pembangkit dengan
menggunakan energi terbarukan, khususnya panas bumi. Dengan adanya intervensi kebijakan pemerintah
mengenai pengembangan PLTP dan energi terbarukan lainnya akan menghasilkan rencana pengembangan
pembangkit yang sedikit berbeda dibandingkan dengan baseline serta dapat menurunkan emisi CO2. Emisi
CO2 Indonesia

Juta CO2
Juta tCO2

300
275
250
225
200
175
150
125
100
75
50
25
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Biomass HSD MFO LNG Gas Batubara

Gambar 5.8. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar (Gabungan Indonesia)

68
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 68 04/02/2013 14:16:27


Gambar 5.8 memperlihatkan emisi CO2 yang akan dihasilkan apabila produksi listrik Indonesia dilakukan
dengan fuel mix seperti pada Gambar 5.4. Dari Gambar 5.8 dapat dilihat bahwa emisi CO2 se-Indonesia
akan meningkat dari 151 juta ton pada 2012 menjadi 283 juta ton pada tahun 2021. Dari 284 juta ton emisi
tersebut, 247 juta ton (87%) berasal dari pembakaran batubara.

Average grid emission factor58 untuk Indonesia pada tahun 2012 adalah 0,762 kgCO2/kWh, akan menurun
sampai dengan tahun 2015 namun meningkat menjadi 0,763 kgCO2/kWh pada 2016 dan selanjutnya akan
menurun karena beroperasinya proyek-proyek PLTP dan PLTA sehingga average grid emission factor pada
tahun 2021 menjadi 0,724 kgCO2/kWh.

Emisi CO2 Sistem Jawa-Bali

Proyeksi emisi CO2 dari sistem Jawa Bali diperlihatkan pada Gambar 5.9. Emisi naik dari 113 juta ton pada
2012 menjadi 214 juta ton pada 2021, atau naik sekitar 2 kali lipat. Grid emission factor akan meningkat
dari 0,746 kgCO2/kWh pada 2012 menjadi 0,758 kgCO2/kWh pada 2013 karena banyak beroperasinya
PLTU FTP-1 dan PLTU IPP, namun selanjutnya akan membaik hingga menjadi 0,723 kgCO2/kWh pada 2021.
Perbaikan faktor emisi ini dicapai dari peningkatan pemakaian gas alam, panas bumi dan penggunaan
teknologi supercritical.

JutatCO2
Juta CO2

225

200

175

150

125

100

75

50

25

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Biomass HSD MFO LNG Gas Batubara

Gambar 5.9. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar pada Sistem Jawa-Bali

Emisi CO2 Wilayah Operasi Indonesia Barat

Proyeksi emisi CO2 dari pembangkitan listrik di Indonesia Barat diperlihatkan pada gambar 5.10. Emisi
diproyeksikan akan naik dari 27 juta ton menjadi 49 juta ton, atau naik hamir 2 kali lipat. Grid emission
factor menurun dari 0,857 kgCO2/kWh pada 2012 menjadi 0,725 kgCO2/kWh pada 2019 namun meningkat
kembali menjadi 0,845 kgCO2/kWh pada 2021 dengan asumsi produksi listrik dari panas bumi terkendala
oleh keterlambatan konstruksi.

58 Grid emission factor didefinisikan sebagai jumlah CO2 [kg] per produksi listrik [kWh]

69
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 69 04/02/2013 14:16:27


Juta
Juta CO
tCO2
2

60

50

40

30

20

10

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Biomass HSD MFO LNG Gas Batubara

Gambar 5.10. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar pada Wilayah Operasi Indonesia Barat

Emisi CO2 Wilayah Operasi Indonesia Timur

Proyeksi emisi CO2 dari pembangkitan listrik di Indonesia Timur diperlihatkan pada Gambar 5.11. Emisi
naik dari 12 juta ton pada 2012 menjadi 28 juta ton pada 2021, atau naik lebih dari 2 kali lipat. Grid emission
factor meningkat dari 0,698 kgCO2/kWh pada 2012 menjadi 0,852 kgCO2/kWh pada 2016 dengan masuknya
PLTU skala kecil, dan berangsur-angsur menurun menjadi 0,733 kgCO2/kWh pada 2021. Faktor emisi yang
membaik ini disebabkan oleh kontribusi positif dari pemanfaatan panas bumi dan tenaga air.

Juta CO
Juta tCO2
2

30

25

20

15

10

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Biomass HSD MFO LNG Gas Batubara

Gambar 5.11. Emisi CO2 per Jenis Bahan Bakar Wilayah Operasi Indonesia Timur

57 IPCC (Intergovermental Panel on Climate Change), 2006 IPCC Guideliness for National Greenhouse Gias Inventories

70
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 70 04/02/2013 14:16:27


5.7. Proyek Pendanaan Karbon

PLN akan memanfaatkan peluang pendanaan karbon baik melalui kerangka UNFCCC maupun diluar
kerangka UNFCCC. Implementasi proyek pendanaan karbon akan diterapkan untuk semua kegiatan di
lingkungan PLN yang berpotensi untuk memperoleh pendanaan karbon.

Sejak tahun 2002 PLN sudah menyadari akan peluang pendanaan karbon melalui Clean Development
Mechanism (CDM) dan melakukan pengkajian beberapa potensi proyek CDM, dan hasilnya hingga saat ini
PLN telah menandatangani bebarapa ERPA (Emission Reduction Purchase Agreements). Selain itu PLN juga
mengembangkan proyek melalui mekanisme VCM (Voluntary Carbon Mechanism).

Berkenaan dengan akan berakhirnya komitmen pertama Protokol Kyoto pada akhir tahun 2012, maka
pemanfaatan pendanaan karbon akan disesuaikan dengan mekanisme baru pendanaan karbon, baik
dalam kerangka UNFCCC maupun di luar kerangka UNFCCC.

5.8. Pengembangan Sistem Penyaluran dan Gardu Induk

Pada periode 2012-2021 pengembangan sistem penyaluran berupa pengembangan sistem transmisi
dengan tegangan 500 kV dan 150 kV di sistem Jawa-Bali serta tegangan 500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70 kV
di sistem Indonesia Timur dan Indonesia Barat. Pembangunan sistem transmisi secara umum diarahkan
kepada tercapainya kesesuaian antara kapasitas pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya di sisi hilir
secara efisien. Disamping itu juga sebagai usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran dan perbaikan
tegangan pelayanan.

Pengembangan transmisi 500 kV di Jawa pada umumnya dimaksudkan untuk mengevakuasi daya dari
pembangkit-pembangkit baru maupun ekspansi dan untuk menjaga kriteria security N-1, baik statik
maupun dinamik. Sedangkan pengembangan transmisi 150 kV dimaksudkan untuk menjaga kriteria
security N-1 dan sebagai transmisi yang terkait dengan gardu induk 150 kV baru.

Pengembangan transmisi 500 kV di Sumatera dimaksudkan untuk membentuk transmisi back-bone yang
menyatukan sistem interkoneksi Sumatera pada koridor timur. Pusat-pusat pembangkit skala besar dan
pusat-pusat beban yang besar di Sumatera akan tersambung ke sistem transmmisi 500 kV ini. Transmisi
ini juga akan mentransfer tenaga listrik dari pembangkit listrik di daerah yang kaya sumber energi primer
murah (Sumbagsel dan Riau) ke daerah yang kurang memiliki sumber energi primer murah (Sumbagut).
Selain itu transmisi 500 kV juga dikembangkan di Sumatera Selatan sebagai feeder pemasok listrik dari
PLTU mulut tambang ke stasiun konverter transmisi HVDC yang akan menghubungkan pulau Sumatera
dan pulau Jawa.

Rencana pengembangan sistem penyaluran di Indonesia hingga tahun 2021 diproyeksikan sebesar
122.331 MVA untuk pengembangan gardu induk serta 55.234 kms pengembangan jaringan transmisi
dengan perincian pada Tabel 5.27 dan Tabel 5.28.

Tabel 5.27. Kebutuhan Fasilitas Transmisi Indonesia

Transmisi 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah

500 kV AC 2 352 224 711 1.712 818 762 20 640 0 5.241


500 kV DC 0 0 0 0 1.100 0 0 0 0 0 1.100
275 kV 482 160 2.271 1.012 812 580 890 0 0 0 6.207
250 kV DC 0 0 0 0 0 462 0 0 0 0 462
150 kV 2.918 7.867 7.230 6.961 4.495 4.616 1.529 1.306 1.542 200 38.665
70 kV 493 812 1.189 516 217,8 332 0 0 0 0 38.665
Jumlah 3.895 9.191 1.0915 9.200 8.337 6.808 3.181 1.326 2.182 200 55.234

71
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 71 04/02/2013 14:16:28


Tabel 5.28. Kebutuhan Fasilitas Trafo dan Gardu Induk Indonesia
5
Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah

500/275 kV 0 0 0 0 1.500 1.000 1.000 0 0 0 3.500


500/150 kV 6.336 4.836 4.503 4.000 7.500 3.500 2.500 1.000 1.000 0 35.175
500 kV DC 0 0 0 0 3.000 0 0 0 0 0 3.000
275/150 kV 270 590 6.500 750 1.250 1.250 500 0 250 0 11.360
250 kV DC 0 0 0 0 0 600 0 0 0 0 600
150/70 kV 60 220 0 150 0 60 30 0 0 0 520
150/20 kV 9.686 10.680 7.650 4.830 7.895 4.920 4.890 4.720 5.120 4.320 64.711
70/20 kV 635 840 360 300 90 160 330 280 150 300 3.445
Jumlah 16.987 17.166 19.013 10.030 21.235 11.490 9.250 6.000 6.520 4620 12.2311

5.8.1. Pengembangan Sistem Penyaluran Wilayah Operasi Indonesia Barat

Rencana pengembangan sistem transmisi dalam RUPTL 2011-2021 akan banyak mengubah topologi
jaringan dengan terwujudnya sistem interkoneksi 275 kV dan 500 kV di Sumatera. Pengembangan juga
banyak dilakukan untuk memenuhi pertumbuhan demand dalam bentuk penambahan kapasitas trafo.
Pengembangan untuk meningkatkan keandalan dan debottlenecking yang juga terdapat di beberapa
sistem, antara lain rencana pembangunan sirkit kedua dan reconductoring beberapa ruas transmisi di
sistem Sumbagut dan Sumbagsel.

Rencana interkoneksi dengan tegangan 275 kV di Sumatera diprogramkan untuk terlaksana seluruhnya
pada tahun 2015. Selain itu terdapat pembangunan beberapa gardu induk dan transmisi 150 kV untuk
mengambil alih beban dari pembangkit diesel ke sistem interkoneksi (dedieselisasi), yaitu di sistem
Sumbagut, Sumbagsel dan Kalbar.

Rencana pengembangan sistem penyaluran Wilayah Operasi Indonesia Barat hingga tahun 2021
diproyeksikan sebesar 33.180 MVA untuk pengembangan gardu induk (500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70 kV)
serta 24.237 kms pengembangan transmisi dengan perincian pada Tabel 5.29 dan Tabel 5.30.

Beberapa proyek transmisi strategis di Indonesia Barat antara lain:

– Proyek transmisi 275 kV untuk interkoneksi Sumbagsel dan Sumbagut.

– Transmisi back-bone 500 kV Sumatera dengan prioritas pertama segmen New Aur Duri–Rengat

– New Garuda Sakti yang diharapkan dapat beroperasi pada 2016 sehingga dapat mulai berfungsi
untuk menyalurkan listrik dari PLTU mulut tambang seperti PLTU Sumsel-5 dan Sumsel-7.

– Interkoneksi Batam – Bintan dengan kabel laut 150 kV dimaksudkan untuk memenuhi sebagian ke-
butuhan tenaga listrik pulau Bintan dengan tenaga listrik dari Batam59 dengan mempertimbangkan
rencana pengembangan pembangkit di Batam yang akan mencukupi kebutuhan Batam dan sebagi-
an Bintan60. Adanya interkoneksi 150 kV tersebut tidak ada hubungannya dengan perluasan wilayah
usaha PLN Batam.

– Interkoneksi 150 kV Sumatera–Bangka dengan kapasitas 200 MW pada kondisi N-1 dengan perkiraan
COD tahun 2015. Dengan adanya interkoneksi tersebut, maka di Bangka dapat dibangun PLTU de-
ngan kelas yang lebih besar dibandingkan jika seandainya tidak ada interkoneksi, yaitu kelas 65 MW.

59 Biaya produksi listrik di Batam lebih rendah dari pada biaya produksi di Bintan yang masih banyak menggunakan pembangkit BBM.
60 Kecukupan pembangkit di Batam sampai dengan tahun 2020 telah dikonfirmasi ke PLN Batam.

72
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 72 04/02/2013 14:16:28


– Rencana pengembangan transmisi juga mencakup program interkoneksi dengan sistem tenaga lis-
trik dari negara tetangga, meliputi interkoneksi Sumatera-Malaysia (HVDC ±250 kV) dan Kalimantan
Barat-Sarawak (275 kV HVAC). Tujuan interkoneksi tersebut antara lain untuk mewujudkan ASEAN
Power Grid sebagaimana dimaksud dalam MOU on the ASEAN Power Grid yang telah diratifikasi oleh
pemerintah Indonesia dengan Perpres No. 77/2008.

1. Interkoneksi Sumatera–Malaysia direncanakan beroperasi 2017. Proyek ini terkait dengan


rencana pembangunan PLTU Riau Kemitraan dengan kapasitas ±1200 MW. Pada saat peak
load di Sumatera (malam hari) daya dari PLTU Riau Kemitraan yang dikirim ke Malaysia
dapat dikurangi, sehingga sebagian besar daya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
Sumatera. Sebaliknya pada saat off peak di Sumatera (siang hari) daya yang dikirim ke Malaysia
dapat lebih besar.
2. Interkoneksi Kalbar–Serawak direncanakan beroperasi pada akhir tahun 2014 dimaksudkan
untuk memfasilitasi pembelian tenaga listrik oleh PLN khususnya pada waktu beban puncak
sampai dengan tahun 2019 untuk menghilangkan pemakaian BBM selama beban puncak.
Selain itu terbuka kemungkinan bagi PLN untuk juga membeli listrik di luar waktu beban
puncak dalam hal penyelesaian PLTU batubara di Kalimantan Barat terlambat. Setelah tahun
2019 diperkirakan PLN hanya akan membeli tenaga listrik selama waktu beban puncak karena
semua pembangunan pembangkit beban dasar (PLTU) akan selesai.

Tabel 5.29. Kebutuhan Fasilitas Transmisi Wilayah Operasi Indonesia Barat

Transmisi 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah

500 kV AC 0 0 0 0 860 350 722 0 600 0 2.532


500 kV DC 0 0 0 0 800 0 0 0 0 0 800
275 kV 0 160 2.271 1.012 812 0 300 0 0 0 4.555
250 kV DC 0 0 0 0 0 462 0 0 0 0 462
150 kV 1.042 2.175 4.311 3.556 968 1.738 279 382 740 140 15.331
70 kV 0 170 387 0 0 0 0 0 0 0 557
Jumlah 1.042 2.505 6.969 4.568 3.440 2.550 1.301 382 1340 140 24.237

Tabel 5.30. Kebutuhan Fasilitas Trafo dan Gardu Induk Wilayah Operasi Indonesia Barat

Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah

500/275 kV 0 0 0 0 1.500 1.000 1.000 0 0 0 3.500


500/150 kV 0 0 0 0 500 0 1.000 0 0 0 1.500
500 kV DC 0 0 0 0 3.000 0 0 0 0 0 3.000
275/150 kV 0 500 6.500 750 1.250 250 500 0 250 0 10.000
250 kV DC 0 0 0 0 0 600 0 0 0 0 600
150/20 kV 2.110 2.200 2.480 1.320 1.200 1.050 810 660 990 1.200 14.020
70/20 kV 30 340 80 0 30 0 30 30 0 0 540
Jumlah 2.140 3.040 9.060 2.070 7.480 2.900 3.340 690 1.240 1.200 33.160

73
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 73 04/02/2013 14:16:28


5.8.2. Pengembangan Sistem Penyaluran Wilayah Operasi Indonesia Timur

Pada Tabel 5.31 dan Tabel 5.32 diperlihatkan kebutuhan fisik fasilitas penyaluran dan gardu induk di
sistem Indonesia Timur.

Tabel 5.31. Kebutuhan Saluran Transmisi Indonesia Timur

Transmisi 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah

275 kV 482 580 590 0 1.652


150 kV 1.262 3.010 1.124 2.264 2.564 2.474 618 522 696 0 14.534
70 kV 488 638 620 516 168 332 0 2.762
Jumlah 2.232 3.648 1.744 2.780 2.731,64 3.386 1.208 522 696 0 18.947

Tabel 5.32. Kebutuhan Trafo Indonesia Timur

TRAFO 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah

275/150 kV 270 90 0 0 0 1.000 0 0 0 0 430


150/70 kV 60 120 0 150 0 60 30 0 0 0 420
150/20 kV 580 860 1.750 810 875 540 450 760 620 240 7.485
70/20 kV 75 390 250 300 60 130 210 100 90 210 1.815
Jumlah 985 1.460 2.000 1.260 935 1.730 690 860 710 450 11.080

Sebagaimana diperlihatkan didalam Tabel 5.31 dan 5.32 terdapat rencana pembangunan transmisi 275 kV
di Sulawesi dan merupakan proyek yang strategis. Transmisi 275 kV antara Poso–Palopo adalah merupakan
transmisi yang dibangun dan dimiliki oleh PT Poso Energi yang diperuntukkan untuk menyalurkan daya
dari PLTA Poso ke pusat beban.

Selain itu telah direncanakan pula pembangunan transmisi 275 kV dari PLTA Karama ke pusat beban
di Makassar melalui Mamuju, Enrekang dan Sidrap untuk menyalurkan daya dari PLTA Karama. Sejalan
dengan rencana pembangunan transmisi tersebut, dibangun pula GITET 275/150 kV di Mamuju, Enrekang,
Sidrap dan Daya Baru (Makassar). Proyek-proyek tersebut dijadwalkan dapat beroperasi pada tahun 2018
seiring dengan pelaksanaan proyek PLTA Karama. Sebagai antisipasi bila di masa yang akan datang PLTA
Poso akan dikembangkan, direncanakan pula pembangunan transmisi 275 kV Enrekang–Palopo untuk
menghubungkan transmisi 275 kV eksisting milik PT Poso Energi di Palopo dengan transmisi 275 kV jalur
barat Karama–Mamuju–Enrekang–Makassar. Hubungan antara kedua transmisi 275 kV tersebut juga
bermanfaat untuk meningkatkan stabilitas sistem serta menambah fleksibilitas operasi.

Keberadaan GITET 275/150 kV Enrekang selain sebagai titik koneksi transmisi 275 kV jalur Barat dengan
transmisi 275 kV milik PT Poso Energi, juga dimaksudkan untuk menyalurkan daya dari PLTA Bonto Batu,
Poko dan PLTA lainnya ke pusat beban.

Proyek transmisi strategis lain yang perlu mendapatkan perhatian khusus agar dapat diselesaikan tepat
waktu adalah :

‒ Transmisi 150 kV Tanah Grogot (Kuaro)–Petung–Karangjoang untuk menghubungkan sistem


Kalselteng dengan sistem Kaltim.
‒ Transmisi 150 kV Bangkanai–Muara Teweh–Buntok–Tanjung untuk menyalurkan daya dari PLTG/MG
Bangkanai 280 MW.

74
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 74 04/02/2013 14:16:28


5.8.3. Pengembangan Sistem Penyaluran Sistem Jawa-Bali

Pada Tabel 5.33 dan Tabel 5.34 diperlihatkan kebutuhan fisik fasilitas penyaluran dan gardu induk di
sistem Jawa-Bali.

Tabel 5.33. Kebutuhan Saluran Transmisi Sistem Jawa-Bali


Satuan kms
Transmisi 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah

500 kV AC 2 352 224 710,8 852 468 40 20 40 0 2.709


500 kV DC 0 0 0 0 300 0 0 0 0 0 300
150 kV 614 2.683 1.795 1.141 963 404 632 402 106 60 8.800
70 kV 5 4 182 0 50 0 0 0 0 0 241
Jumlah 621 3.039 2.201 1.852 2.165 872 672 422 146 60 12.050

Tabel 5.34. Kebutuhan Trafo Sistem Jawa-Bali


MVA
Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah

500/150 kV 6.336 4.836 4.503 4.000 7.000 3.500 1.500 1.000 1.000 0 33.675
150/20 kV 6.996 7.620 3.420 2.700 5.820 3.330 3.630 3.300 3.510 2.880 43.206
70/20 kV 530 110 30 0 0 30 90 150 60 90 1.090
Jumlah 13.862 12.666 7.953 6.700 12.820 6.860 5.220 4.450 4.570 2.970 78.071

Dari Tabel 5.33 terlihat bahwa sampai dengan tahun 2021 akan dibangun transmisi 500 kV AC sepan-
jang 2.709 kms. Transmisi tersebut dimaksudkan untuk mengimbangi program percepatan pembangkit
PLTU Suralaya Baru, PLTU Adipala, PLTU Paiton Unit 3, PLTU IPP Tanjung Jati Unit 3 dan 4, PLTU IPP Jawa
Tengah, PLTU Indramayu Unit 4 dan 5, Jawa-Bali Crossing dari Paiton hingga ke pusat beban di Bali, PLTA
pumped storage Upper Cisokan dan Matenggeng, dan beberapa PLTU baru lainnya. Selain itu dibangun
juga transmisi 500 kV yang berkaitan dengan perkuatan pasokan Jakarta, yaitu Balaraja-Kembangan dan
Kembangan-Durikosambi-Muara Karang-Priok-Muara Tawar.

Trafo interbus 500/150 kV yang direncanakan pada Tabel 5.34 merupakan perkuatan grid yang tersebar di
Jawa, utamanya seputar Jabotabek.

Transmisi 500 kV DC pada Tabel 5.33 adalah transmisi HVDC interkoneksi Sumatera–Jawa, di sini hanya
diperhitungkan bagian kabel laut dan overhead line yang berada di pulau Jawa, selebihnya diperhitungkan
sebagai pengembangan sistem transmisi Sumatera.

Sistem transmisi 70 kV pada dasarnya sudah tidak dikembangkan lagi, bahkan di sistem 70  kV di Jawa
Barat banyak yang ditingkatkan menjadi 150 kV terkait dengan proyek percepatan pembangkit 10.000
MW. Rencana pada Tabel 5.33 hanya menunjukkan proyek reconducturing SUTT 70 kV yang memasok
konsumen besar dan saluran distribusi khusus. Program pemasangan trafo-trafo 150/70 kV dan 70/20 kV
pada Tabel tersebut juga hanya merupakan relokasi trafo-trafo dari Jawa Barat ke Jawa Timur.

Beberapa proyek transmisi strategis di Jawa-Bali antara lain:

– Proyek transmisi SUTET 500 kV Tx Ungaran-Pemalang-Mandirancan-Indramayu tahun 201661.


– Pembangunan transmisi 500 kV HVDC bipole 3,000 MW Sumatera-Jawa berikut GITET XBogor-In-
comer (Tasik - Depok dan Cilegon–Cibinong) untuk menyalurkan listrik dari PLTU mulut tambang di
Sumatera Selatan ke sistem Jawa Bali tahun 2016.

61 Transmisi 500 kV ini tidak connect ke GITET Mandirancan, hanya melintas di dekatnya.

75
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 75 04/02/2013 14:16:28


– Pembangunan SUTET 500 kV Paiton–New Kapal termasuk overhead line 500 kV menyeberangi Selat
Bali (Jawa Bali Crossing) sebagai solusi jangka panjang pasokan listrik ke pulau Bali. Tahap pertama
pada tahun 2015 akan beroperasi dengan tegangan 150 kV dulu, kemudian mulai tahun 2016 akan
beroperasi penuh dengan tegangan 500 kV.
– Pembangunan kabel laut Jawa-Bali 150 kV sirkit 3-4 dimaksudkan untuk dapat menekan pemakaian
BBM di Bali dalam jangka pendek.
– SUTET 500 kV Kembangan-Durikosambi–Muara Karang–Priok–Muara Tawar.

5.9. Pengembangan Sistem Distribusi

Rencana pengembangan sistem distribusi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.35. Kebutuhan fisik
sistem distribusi Indonesia hingga tahun 2021 adalah sebesar 208 ribu kms jaringan tegangan menengah,
218 ribu kms jaringan tegangan rendah, 34 ribu MVA tambahan kebutuhan trafo distribusi. Kebutuhan
fisik tersebut diperlukan untuk mempertahankan keandalan serta untuk menampung tambahan sekitar
25 juta pelanggan.

Tabel 5.35. Kebutuhan Fasilitas Distribusi di Indonesia

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah

Indonesia
Jaringan TM kms 16.633 15.900 17.355 17.495 19.562 20.979 22.158 23.964 25.634 27.859 207.540
Jaringan TR kms 18.273 18.844 20.390 19.227 20.443 21.384 22.685 24.140 25.376 27.493 218.255
Trafo Distribusi MVA 2.883 2.804 2.828 2.934 3.246 3.342 3.596 3.848 4.183 4.317 33.948
Tambahan
ribu plgn 2.533 3.152 2.947 2.811 2.572 2.327 2.312 2.237 2.202 2.199 25.290
Pelanggan

5.9.1. Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indonesia Timur

Rencana pengembangan sistem distribusi untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat dapat dilihat pada Tabel
5.36. Kebutuhan fisik sistem distribusi Indonesia Barat hingga tahun 2021 adalah sebesar 55 ribu kms
jaringan tegangan menengah 54 ribu kms jaringan tegangan rendah 10 ribu MVA tambahan kebutuhan
trafo distribusi. Kebutuhan fisik tersebut diperlukan untuk mempertahankan keandalan serta untuk
menampung tambahan sekitar 6,4 juta pelanggan.

Tabel 5.36. Kebutuhan Fasilitas Distribusi Wilayah Operasi Indonesia Barat

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah

Indonesia Barat

Jaringan TM kms 4.468 4.530 4.804 4.729 5.183 5.356 5.801 6.178 6.526 7.193 54.768
Jaringan TR kms 4.415 4.567 4.852 4.870 5.269 5.308 5.697 5.915 6.130 6.747 53.770
Trafo Distribusi MVA 842 884 874 914 951 996 1.037 1.103 1.240 1.302 10.141
Tambahan
ribu plgn 681 764 786 816 717 647 594 528 472 422 6.427
Pelanggan

Rencana pengembangan sistem distribusi untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur dapat dilihat pada Tabel
5.37. Kebutuhan fisik sistem distribusi Wilayah Operasi Indonesia Timur hingga tahun 2021 adalah sebesar
81 ribu kms jaringan tegangan menengah 70 ribu kms jaringan tegangan rendah 8 ribu MVA tambahan
kebutuhan trafo distribusi. Kebutuhan fisik tersebut diperlukan untuk mempertahankan keandalan serta
untuk menampung tambahan sekitar 6,4 juta pelanggan.

76
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 76 04/02/2013 14:16:28


Tabel 5.37. Kebutuhan Fasilitas Distribusi Wilayah Operasi Indonesia Timur

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah

Indonesia Timur
Jaringan TM kms 5.227 6.042 6.932 6.607 7.042 8.021 8.607 9.837 11.034 12.042 81.389
Jaringan TR kms 5.469 6.789 7.701 5.876 5.936 6.538 6.935 7.631 8.087 8.825 69.785
Trafo Distribusi MVA 564 720 726 702 721 774 823 885 1.011 1.030 7.958
Tambahan
ribu plgn 628 1.002 805 739 690 506 518 505 493 575 6.462
Pelanggan

Interkoneksi Antarpulau
Untuk mengembangkan sistem kelistrikan di pulau-pulau yang dekat dengan daratan pulau besar dan
sekaligus untuk menurunkan penggunaan BBM, direncanakan interkoneksi antar pulau melalui kabel laut
20 kV atau 70 kV, yaitu:

• Pulau Laut (Kotabaru)-Batulicin dengan kabel laut 20 kV


• Kaltim-Pulau Nunukan-Sebatik dengan kabel laut 20 kV
• Kendari-Pulau Muna-Pulau Buton (Bau-bau) dengan kabel laut 150 kV.
• Bitung-Pulau Lembeh (Sulut) dengan kabel laut / SUTM 20 kV
• Ambon-Haruku-Seram dengan kabel laut 70 kV, Haruku-Saparua KL 20 kV
• Pulau Ternate -Pulau Tidore dengan kabel laut 20 kV
• Lombok-Pulau 3 Gili dengan kabel laut 20 kV
• Kepulauan Seribu dengan kabel laut 20 kV
• Bali -Nusa Penida dengan kabel laut 20 kV

Pelaksanaan interkoneksi kabel laut tersebut akan didahului dengan kajian kelayakan meliputi
keekonomian, enjiniring dan studi dasar laut (seabed study) meliputi: route, peletakan kabel, lingkungan,
struktur dasar laut, dan lain sebagainya.

5.9.2 Sistem Jawa-Bali

Perencanaan kebutuhan fisik untuk mengantisipasi pertumbuhan penjualan energi listrik dapat
diproyeksikan seperti pada Tabel 5.38.

Tabel 5.38. Kebutuhan Fasilitas Distribusi Sistem Jawa-Bali

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah

Jawa-Bali
Jaringan TM kms 6.939 5.327 5.619 6.159 7.338 7.602 7.751 7.950 8.074 8.625 71.382
Jaringan TR kms 8.389 7.488 7.837 8.481 9.238 9.537 10.053 10.594 11.160 11.921 94.700
Trafo Distribusi MVA 1.477 1.202 1.228 1.318 1.574 1.571 1.736 1.861 1.932 1.985 15.884
Tambahan
ribu plgn 1.223 1.386 1.355 1.255 1.165 1.174 1.200 1.203 1.237 1.201 12.401
Pelanggan

Dalam kurun waktu 10 tahun mendatang dari tahun 2012 sampai dengan 2021 untuk sistem Jawa Bali
diperlukan tambahan jaringan tegangan menengah sebanyak 71 ribu kms, jaringan tegangan rendah 95
ribu kms, kapasitas trafo distribusi 16 ribu MVA dan jumlah pelanggan 12,4 juta.

77
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 77 04/02/2013 14:16:28


5.10. Pengembangan Listrik Perdesaan

Untuk saat ini pembangunan listrik desa di seluruh Indonesia dilaksanakan oleh 31 Satuan Kerja Listrik
Desa/Satker Lisdes, dimana untuk 30 Satker Lisdes tersebut berada pada masing-masing provinsi, kecuali
untuk 1 Satker Lisdes merupakan gabungan dua provinsi yaitu Jateng dan DIY.

Sasaran kuantitatif pembangunan listrik desa adalah bertujuan meningkatkan rasio elektrifikasi dan rasio
desa berlistrik. Rekap program listrik perdesaan 2012-2021 dan investasinya dapat dilihat pada Tabel 5.39
dan Tabel 5.40.

Tujuan pembangunan listrik desa seperti yang disebutkan diatas, juga bertujuan untuk:

• Mendorong peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan.


• Meningkatkan kualitas bidang pendidikan dan kesehatan.
• Mendorong produktivitas ekonomi, sosial dan budaya masyarakat pedesaan.
• Memudahkan dan mempercepat masyarakat pedesaan memperoleh informasi dari media elektro-
nik serta media komunikasi lainnya.
• Meningkatkan keamanan dan ketertiban yang selanjutnya diharapkan juga akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa.

Tabel 5.39. Rekap Program Listrik Perdesaan Indonesia 2012-2021

Trafo Listrik Murah &


Tahun JTM JTR Jumlah
Hemat
kms kms MVA Unit pelanggan PLN
RTS
2012* 4.168 4.465 226 3.349 236.788 83.478
2013 6.345 4.736 398 3.446 220.170 95.227
2014 6.659 5.373 545 3.848 243.957 95.227
2015 6.863 4.964 632 3.576 223.404 0
2016 7.177 5.056 690 3.611 228.000 0
2017 7.417 5.112 729 3.635 230.493 0
2018 7.340 5.080 762 3.563 227.966 0
2019 7.532 5.143 807 3.524 230.679 0
2020 7.644 5.161 851 3.444 226.182 0
2021 7.303 4.481 882 2.979 170.617 0
Total 68.449 49.571 6.522 34.973 2.238.257 273.932

*) DIPA

Catatan: Pada tahun 2012 ada program listrik Murah dan Hemat untuk masyarakat daerah tertinggal dan nelayan sekitar 83.500
RTS (rumah tangga sasaran).

Tabel 5.40. Rekap Kebutuhan Investasi Program Listrik Perdesaan Indonesia 2012-2021 (Juta Rp)
Lisdes Listrik Murah
Tahun JTM JTR Trafo Total Biaya
Reguler & Hemat
2012* 1.242.285 636.569 381.346 2.260.199 288.000 2.629.448
2013 1.514.989 769.606 418.384 2.702.976 200.010 2.902.986
2014 1.598.368 833.676 437.955 2.870.000 200.010 3.070.010
2015 1.514.129 776.319 409.553 2.700.000 - 2.700.000
2016 1.501.356 788.920 409.724 2.700.000 - 2.700.000
2017 1.497.996 793.068 408.936 2.700.000 - 2.700.000
2018 1.479.102 806.870 414.028 2.700.000 - 2.700.000
2019 1.462.869 821.825 415.306 2.700.000 - 2.700.000
2020 1.446.037 835.161 418.802 2.700.000 - 2.700.000
2021 1.420.269 859.389 420.342 2.700.000 - 2.700.000
Total 14.677.400 7.921.403 4.134.372 26.733.175 688.020 27.502.444

78
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 78 04/02/2013 14:16:28


5.11. Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan

Energi baru dan terbarukan (EBT) skala besar seperti panas bumi dan PLTA telah dibahas dalam
pengembangan kapasitas pembangkit pada butir 5.4. Butir ini hanya membahas pengembangan EBT skala
kecil.

PLTMH: PLN mendorong pengembangan PLTMH terutama oleh swasta atau masyarakat untuk melistriki
kebutuhan setempat dan juga untuk disalurkan ke grid atau sistem kelistrikan PLN.

PLTB: Karena potensi energi angin di Indonesia sangat terbatas, maka pengembangannya akan terbatas
di daerah yang memiliki potensi.

Biomassa: PLN bermaksud untuk membangun pembangkit listrik tenaga biomassa apabila PLN dapat
mempunyai kendali atas pasokan biomassanya. Karena itu PLN sedang menjalin kerjasama dengan
bebeapa Pemerintah Kabupaten untuk merintis industri biomasa.

Energi kelautan: walaupun potensi energi kelautan diduga sangat besar, namun mengingat teknologi dan
keekonomiannya masih belum diketahui, PLN baru akan melakukan uji coba skala kecil sebagai proyek
penelitian dan pengembangan.

Biofuel: tergantung kepada kesiapan pasar biofuel, PLN siap untuk memanfaatkan biofuel apabila tersedia.

Gasifikasi batubara (PLTGB): PLN memandang jenis energi ini sebagai energi baru yang dapat diterapkan
pada sistem kelistrikan isolated skala kecil.

Rencana pengembangan pembangkit EBT skala kecil dan perkiraan biayanya ditunjukkan pada Tabel 5.41
dan Tabel 5.42.

Pembangunan PLTS

Mempertimbangkan sebaran penduduk pada geografi yang sangat luas dan sulitnya menjangkau daerah
terpencil, PLN merencanakan untuk membangun PLTS sebagai berikut:

• PLTS terpusat/komunal (mode operasi mandiri & hybrid) dengan kapasitas diberikan pada Tabel 5.41.
• SHS (panel surya + lampu LED dengan baterai di dalamnya) skala kecil tersebar, namun terbatas di
provinsi-provinsi yang RE nya masih sangat rendah dan di daerah yang dalam waktu 5 tahun belum
akan mendapatkan listrik konvensional.

Pengembangan PLTS tersebut dimaksudkan untuk melistriki daerah terpencil secepatnya, mencegah
penambahan penggunaan BBM kalau seandainya dilayani dengan diesel, dan menurunkan BPP pada
daerah tertentu yang ongkos angkut BBM sangat mahal, seperti daerah sekitar puncak pegunungan
Jayawijaya Papua.

Program elektrifikasi dengan SHS atau lentera ‘super hemat energi’ (SEHEN) bukan merupakan program
pengembangan kapasitas sistem kelistrikan. Dengan demikian program elektrifikasi dengan SEHEN lebih
bersifat sementara dan hanya diterapkan secara terbatas di provinsi-provinsi yang rasio elektrifikasinya
masih rendah, yaitu NTB, NTT dan Papua dengan terlebih daulu dibuat kajian kelayakannya. Program
SEHEN juga dapat diganti dengan PLTS terpusat/komunal (centralized PV)”.

Pembangunan PLTS dan pemasangan SHS tersebut akan didahului dengan kajian kelayakan proyek.

79
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 79 04/02/2013 14:16:28


Tabel 5.41. Rencana Pengembangan Pembangkit EBT Skala Kecil

Tahun
No Pembangkit Ebt Satuan Total
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 PLTMH MW 40 99 113 112 101 185 188 201 189 260 1.488
2 PLT SURYA MWp*) 6 84 125 150 100 75 75 80 80 80 855
3 PLT BAYU MW 0 10 50 50 15 15 20 20 25 25 230
4 PLT BIOMASS MW 22 40 90 35 40 40 45 45 50 40 447
5 PLT KELAUTAN MW 0 2 0 0 5 5 5 5 5 27 54
6 PLT BIO-FUEL MW**) 10 15 15 14 8 7 7 8 9 8 101
7 PLT GAS-BATUBARA MW 32 81 43 22 7 22 14 6 10 10 247
Total MW 110 331 436 383 276 349 354 365 368 450 3.422

*) Rencana PLTS sd 2015 adalah program 1.000 pulau, sedangkan tahun selanjutnya masih indikasi
**) Kapasitas ekuivalen dari pembangkitan eksisting yang beroperasi dengan bahan bakar biofuel

Tabel 5.42. Biaya Pengembangan Pembangkit EBT Skala Kecil

Tahun
No Pembangkit EBT Satuan Total
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 PLTMH MW 99 245 279 277 250 457 465 497 467 643 3.678
2 PLT SURYA MWp*) 31 433 644 779 515 386 386 412 412 412 4.403
3 PLT BAYU MW - 31 155 155 46 46 62 62 77 77 711
4 PLT BIOMASS MW 57 103 232 90 103 103 116 116 129 103 1.151
5 PLT KELAUTAN MW - 12 - - 31 21 31 31 31 167 334
6 PLT BIO-FUEL MW**) 26 39 39 37 21 18 18 21 24 21 266
7 PLT GAS-BATUBARA MW 66 167 89 45 14 45 29 12 21 21 509
Total MW 279 1.030 1.437 1.376 980 1.088 1.107 1.151 1.160 1.443 11.052

5.12. Proyek PLTU Skala Kecil Tersebar

Tabel 5.43 dan 5.44 menunjukkan lokasi dan kapasitas rencana pengembangan pembangkit PLTU batubara
skala kecil dan PLTGB lokasi di Indonesia Barat dan Indonesia Timur.

Tabel 5.43. Proyek PLTU Skala Kecil di Indonesia Barat dan Indonesia Timur

No Nama Proyek Kapasitas (MW) COD Estimasi


I. Indonesia Barat
a. FTP-2
- IPP
1 PLTU Ketapang Kalbar 2 x 10 2015
2 PLTU Nias Sumut 3x7 2014-15
3 PLTU Tanjung Pinang Riau 2 x 15 2014
b. Reguler
- PLN
4 PLTU Ipuh Bengkulu 2x3 2013
5 PLTU Natuna Riau 2x7 2014
6 PLTU Sanggau Kalbar 2x7 2014
7 PLTU Sintang Kalbar 3x7 2014

80
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 80 04/02/2013 14:16:28


Tabel 5.43. Proyek PLTU Skala Kecil di Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Lanjutan

No Nama Proyek Kapasitas (MW) COD Estimasi


8 PLTU TB. Karimun #3,4 (eks Tj. Uban) 2x7 2014
9 PLTU Sinabang (eks Tapak Tuan) 2x7 2014
10 PLTU Tebo Jambi 2x7 2013
11 PLTU Tembilahan Riau 2x7 2013
12 PLTU Dabo Singkep Kepri 2x4 2014
13 PLTU Kuala Tungkal Jambi 2x3 2013-2014
- IPP
14 PLTU Baturaja Sumsel 2 x 10 2013
15 PLTU Muko Muko Jambi 2x4 2013
16 PLTU Ketapang Kalbar 2x7 2013
17 PLTU Rengat Riau 2x7 2015
18 PLTU Sarolangun Jambi 2x6 2013
II. Indonesia Timur
a. FTP-2
- PLN
19 PLTU Bau Bau Sultra 2 x 10 2014
20 PLTU Sumbawa NTB 2 x 10 2014-2015
21 PLTU Luwuk Sulteng 2 x 10 2015-2016
22 PLTU Melak Kaltim 2x7 2015
- IPP
23 PLTU Biak Papua 2x7 2014
24 PLTU Merauke Papua 2x7 2014
25 PLTU Andai (Manokwari) Papua 2x7 2014
26 PLTU Nabire Papua 2x7 2014
27 PLTU Kolaka Sulsel 2 x 10 2016
28 PLTU Jayapura Papua 2 x 15 2016
29 PLTU Klalin (Sorong) Papua 2 x 15 2016
b. Reguler
- PLN
30 PLTU Ampana Sulteng 2x3 2013
31 PLTU Kendari Sultra 1 x 10 2013
32 PLTU Rote NTT 2x3 2013
33 PLTU Kotabaru Kalsel 2x7 2014
34 PLTU Kuala Pambuang Kalteng 2x3 2014
35 PLTU Tanjung Redep Kaltim 2x7 2014
36 PLTU Tanjung Selor Kaltim 2x7 2014
37 PLTU Malinau Kaltim 2x3 2014
38 PLTU Talaud Sulut 2x3 2014
39 PLTU Raha Sultra 2x3 2014
40 PLTU Alor NTT 2x3 2014
41 PLTU Sofifi Maluku Utara 2x3 2014
42 PLTU Sangatta Kaltim 2x7 2014-2015
43 PLTU Toli-Toli Sulteng 3 x 15 2014-2015
44 PLTU Wangi Wangi Sultra 2x3 2014-2015
45 PLTU Sumbawa Barat NTB 2x7 2014-2015
46 PLTU Palu 2 Sulteng 2 x 15 2015
47 PLTU Tidore 2 Maluku Utara 2x7 2015
48 PLTU Timika Papua 4x7 2015

81
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 81 04/02/2013 14:16:28


Tabel 5.43. Proyek PLTU Skala Kecil di Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Lanjutan

No Nama Proyek Kapasitas (MW) COD Estimasi


49 PLTU Bima 2 NTB 2 x 10 2015-2016
50 PLTU Tanjung Redep 2 Kaltim 2x7 2016
51 PLTU Waai 3 Maluku 1 x 15 2016
52 PLTU Atambua 2 NTT 2x3 2017
53 PLTU Malinau 2 Kaltim 2x3 2018
54 PLTU Kupang 2 NTT 2 x 15 2018
55 PLTU Jayapura 2 Papua 2 x 15 2018-2019
- IPP
56 PLTU Tawaeli Ekspansi Sulteng 2 x 15 2015
57 PLTU Bau-Bau Sultra 2x7 2015
58 PLTU Lati (Ekspansi) Kaltim 1x5 2015
59 PLTU Merauke 2 Papua 1x7 2016
60 PLTU Kupang NTT 2 x 15 2016-2017

Tabel 5.44. Proyek PLTGB Tersebar di Indonesia

No Nama Proyek Kapasitas (MW) Pemilik COD Estimasi


Jawa-Bali
- Reguler
1 PLTGB Bawean Jatim 6 PLN 2014
Indonesia Barat
- FTP-2
1 PLTGB Putusibau Kalbar 8 PLN 2014
2 PLTGB Tanjung Batu Kepri 8 PLN 2014
3 PLTGB Sabang NAD 8 PLN 2013
- Reguler
4 PLTGB Bengkalis Riau 6 PLN 2013
5 PLTGB Nanga Pingoh Kalbar 6 PLN 2013
6 PLTGB Nias Sumut 8 PLN 2014
7 PLTGB Tanjung Pandan Babel 5 IPP 2013
8 PLTGB Selat Panjang Kepri 6 PLN 2014
Indonesia Timur
- FTP-2
9 PLTGB Larantuka NTT 8 PLN 2014
10 PLTGB Selayar Sulsel 8 PLN 2014
11 PLTGB Tahuna Sulut 8 PLN 2014
12 PLTGB Tobelo Malut 8 PLN 2014
13 PLTGB Tual Maluku 8 PLN 2014
- Reguler
14 PLTGB Buru Maluku 6 PLN 2014
15 PLTGB Manokwari Papua 2x3 PLN 2014-2015
16 PLTGB Langgur Maluku 6 PLN 2014
17 PLTGB Timika 8 PLN 2014
18 PLTGB Kurik Papua 2x5 PLN 2015-2016
19 PLTGB Biak Papua 2x6 PLN 2017-2018

82
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 82 04/02/2013 14:16:28


83
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 83 04/02/2013 14:16:29


6.1. Proyeksi Kebutuhan Investasi Indonesia

Untuk membangun sarana pembangkitan, transmisi dan distribusi tenaga listrik sebagaimana diuraikan
pada Bab 5 diperlukan dana investasi sebesar US$ 64,9 miliar dengan disbursement tahunan sebagaimana
diperlihatkan pada Tabel 6.1 dan Gambar 6.1. Dana sebesar itu hanya mencakup proyek-proyek PLN saja
dan belum mencakup dana investasi untuk proyek listrik yang diasumsikan akan dilaksanakan oleh swasta/
IPP.

Tabel 6.1. Kebutuhan Dana Investasi PLN Indonesia (Tidak Termasuk IPP)
Juta US$
Item 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
Fc 1206,38 2010,418 2927,56 2518,979 2855,989 3041,581 2306,031 1979,042 1888,739 2243,195 22977,91

Pembangkit Lc 1342,197 1771,213 1344,97 1015,611 1384,263 1409,105 1049,449 939,2513 938,1241 1035,617 12229,8

Total 2548,577 3781,631 4272,53 3534,59 4240,252 4450,686 3355,48 2918,294 2826,864 3278,811 35207,71

Fc 1953,023 1977,171 2106,532 2810,05 1797,272 955,179 564,6848 489,7843 235,9742 37,57712 12927,25

Penyaluran Lc 517,7202 550,2153 561,3482 530,5412 385,1881 221,4965 138,833 106,7337 32,60538 3,058721 3047,74

Total 2470,743 2527,387 2667,881 3340,591 2182,46 1176,676 703,5178 596,5181 268,5796 40,63584 15974,99

Fc 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Distribusi Lc 1214,924 1158,929 1194,127 1206,478 1337,145 1384,823 1452,011 1529,156 1594,208 1694,654 13766,45

Total 1214,924 1158,929 1194,127 1206,478 1337,145 1384,823 1452,011 1529,156 1594,208 1694,654 13766,45

Fc 3159,403 3987,589 5034,093 5329,029 4653,261 3996,76 2870,716 2468,827 2124,714 2280,772 35905,16

Total Lc 3074,842 3480,357 3100,445 2752,63 3106,596 3015,424 2640,293 2575,141 2564,937 2733,329 29043,99

Total 6234,245 7467,946 8134,538 8081,659 7759,857 7012,184 5511,009 5043,968 4689,651 5014,101 64949,16

Melihat kebutuhan dana yang sangat besar tersebut, maka disadari adanya tantangan yang sangat besar
dalam menyediakan dana tersebut.

Selama ini sumber pembiayaan proyek-proyek PLN banyak diperoleh dari penerusan pinjaman dari
luar negeri (two step loan), namun setelah tahun 2006 peranan pinjaman semacam ini mulai berkurang
dan sebaliknya pendanaan dengan obligasi terus meningkat, baik obligasi lokal maupun global. Proyek
percepatan pembangkit 10.000 MW dibiayai dari pinjaman luar dan dalam negeri yang diusahakan sendiri
oleh PLN dengan garansi Pemerintah. Akhir-akhir ini PLN kembali berupaya memperoleh pinjaman dari
lembaga keuangan multilateral (IBRD, ADB) dan bilateral (JICA, AFD) untuk mendanai proyek-proyek
kelistrikan yang besar seperti Upper Cisokan pumped storage dan transmisi HVDC Sumatera–Jawa dengan
skema two step loan.

Juta USD
9000

8000

7000

6000 Total Investasi


5000
Pembangkit
4000
Penyaluran
3000

2000 Distribusi

1000

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 6.1 Proyeksi Kebutuhan Dana Investasi PLN Indonesia (Tidak Termasuk IPP)

84
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 84 04/02/2013 14:16:29


6.2. Proyeksi Kebutuhan Investasi Jawa-Bali

Pengembangan pembangkitan, transmisi dan distribusi oleh PLN sampai dengan tahun 2021 di sistem Jawa
Bali membutuhkan dana investasi sebesar US$ 34,7 miliar dengan disbrusement tahunan sebagaimana
deiperlihatkan pada Tabel 6.2 dan Gambar 6.2.

Kebutuhan investasi untuk proyek pembangkitan sampai tahun 2021 adalah sebesar US$ 20,2 miliar atau
sekitar US$ 2,0 miliar per tahun.

Tabel 6.2. Kebutuhan Dana Investasi untuk Sistem Jawa–Bali

Item 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
Fc 453,1 557,7 975,1 1.433,0 1.602,3 1.444,6 1.553,1 1.532,3 1.318,3 1.743,2 12.612,8
Pembangkit Lc 992,1 1170,7 607,0 653,1 734,5 670,6 700,3 698,8 627,4 782,2 7.636,5
Total 1.445,2 1.728,4 1.582,0 2.086,1 2.336,8 2,115,2 2.253,4 2.231,1 1.945,7 2.525,4 20.249,2
Fc 1.159,3 893,4 1.007,7 1.556,8 871,3 423,2 319,7 269,5 140,1 26,2 6.667,3
Penyaluran Lc 206,2 175,2 192,2 185,3 117,0 68,2 52,8 39,0 15,1 2,0 1.052,9
Total 1.365,4 1.068,6 1.200,0 1.742,2 988,3 491,4 372,5 308,5 155,2 28,2 7.720,2
Fc 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Distribusi Lc 663,7 533,8 538,5 582,4 688,3 706,9 731,5 756,6 765,9 801,7 6.769,2
Total 663,7 533,8 538,5 582,4 688,3 706,9 731,5 756,6 765,9 801,7 6.769,2
Fc 1.612,4 1.451,1 1.982,8 2.989,8 2.473,6 1.867,9 1.872,8 1.801,9 1.458,4 1.769,4 19.280,1
Total Lc 1.862,0 1.879,8 1.337,7 1.420,8 1.539,7 1.445,6 1.484,6 1.494,4 1.408,4 1.585,8 15.458,6
Total 3.474,3 3.330,8 3.320,5 4.410,6 4.013,3 3.313,4 3.357,4 3.296,2 2.866,8 3.355,2 34,738,6

Juta USD

5,000.0
Total Investasi
4,500.0

4,000.0
Pembangkit

3,500.0

3,000.0

2,500.0

2,000.0
Penyaluran

1,500.0

1,000.0 Distribusi
500.0

-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 6.2. Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Sistem Jawa–Bali

Pembiayaan proyek pembangkitan PLN berasal dari beberapa sumber. Proyek percepatan pembangkit
Perpres No.71/2006 didanai dengan pinjamanan luar negeri (Cina) yang diusahakan oleh PLN dengan
jaminan Pemerintah. Proyek pumped storage Upper Cisokan senilai US$ 800 juta telah diusulkan
pendanaannya ke lender multilateral, sedangkan PLTU Indramayu 1x1.000 MW senilai US$ 2.000 juta
diusulkan pendanaannya ke lender bilateral.

Kebutuhan dana investasi untuk penyaluran dan distribusi masing-masing sebesar US$ 7,7 miliar dan US$
6,7 miliar. Proyek penyaluran pada tahun 2012-2013 didominasi oleh transmisi yang terkait dengan proyek
percepatan pembangkit. Proyek tersebut menurut rencana akan didanai dari APLN, APBN, pinjaman luar
negeri (two step loan) dan kredit ekspor.

85
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 85 04/02/2013 14:16:29


6.3. Proyeksi Kebutuhan Investasi Wilayah Operasi Indonesia Barat dan Indone-
sia Timur

Proyeksi kebutuhan investasi pembangkit, sistem penyaluran dan distribusi dalam kurun waktu 2012-
2021 untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat adalah sebesar US$ 17,8 miliar atau rata-rata US$ 1,8 miliar
per tahun dan untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur adalah sebesar US$ 12,4 miliar atau rata-rata US$
1,2 miliar, tidak termasuk proyek IPP, dengan disbursement tahunan seperti pada Tabel 6.3 dan Tabel 6.4.

Tabel 6.3. Total Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat

Item 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
Fc 364,9 848,2 1.150,1 415,7 723,6 1.075,1 292,0 159,1 397,8 445,9 5.872,4
Pembangkit Lc 147,5 322,2 430,9 120,9 394,3 504,0 122,4 74,0 200,9 225,6 2.542,8
Total 512,5 1.170,4 1.581,0 536,6 1.117,9 1.579,1 414,4 233,1 598,8 671,5 8.415,2
Fc 459,1 811,9 834,4 934,4 564,9 322,9 152,0 158,7 68,8 7,1 4.314,2
Penyaluran Lc 217,6 300,5 288,7 235,3 153,5 91,6 60,9 54,5 13,8 0,7 1.417,0
Total 676,7 1.112,4 1.123,1 1.169,7 718,4 414,5 212,9 213,2 82,5 7,8 5.731,2
Fc 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Distribusi Lc 307,5 317,4 333,5 334,8 354,3 362,6 386,4 403,3 424,3 457,4 3.681,4
Total 307,5 317,4 333,5 334,8 354,3 362,6 386,4 403,3 424,3 457,4 3.681,4
Fc 824,1 1.660,1 1.984,5 1.350,1 1.288,4 1.398,0 444,0 317,8 466,6 453,0 10.186,6
Total Lc 672,6 940,1 1.053,0 391,0 902,2 958,2 569,7 531,7 639,0 683,7 7.641,2
Total 1.496,7 2.600,2 3.037,5 2.041,1 2.190,6 2.356,2 1.013,7 849,6 1.105,6 1.136,7

Juta USD

3,250.0
3,000.0
2,750.0
2,500.0 Total Investasi
2,250.0
2,000.0 Pembangkit
1,750.0
1,500.0
1,250.0
Penyaluran
1,000.0
750.0
500.0 Distribusi
250.0
-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 6.3. Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Barat

86
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 86 04/02/2013 14:16:29


Tabel 6.4. Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur

Item 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
Fc 388,3 604,6 802,4 670,3 530,1 521,9 460,9 287,6 172,6 54,1 4.492,8
Pembangkit Lc 202,6 278,3 307,1 241,6 255,5 234,5 226,8 166,5 109,8 27,8 2.050,5
Total 590,9 882,9 1.109,5 911,9 785,6 756,4 687,7 454,1 282,4 81,9 6.543,3
Fc 334,7 271,8 264,4 318,8 361,1 209,0 92,9 61,5 27,1 4,3 1.945,7
Penyaluran Lc 94,0 74,6 80,5 109,9 114,7 61,8 25,2 13,2 3,8 0,4 577,9
Total 428,6 346,4 344,9 428,8 475,8 270,8 118,1 74,7 30,9 4,7 2.523,6
Fc 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Distribusi Lc 243,7 307,7 322,1 289,3 294,6 315,4 334,1 369,3 404,0 435,6 3.315,9
Total 243,7 307,7 322,1 289,3 294,6 315,4 334,1 369,3 404,0 435,6 3.315,9
Fc 723,0 876,4 1.066,8 989,1 891,2 730,9 553,8 349,1 199,7 58,4 6.438,5
Total Lc 540,3 660,5 709,7 640,8 664,8 611,6 586,1 549,0 517,6 463,8 5.944,3
Total 1.263,2 1.537,0 1.776,5 1.630,0 1.556,0 1.342,6 1.139,9 898,1 717,3 522,5 12.382,8

Juta USD
2100

1800
Total
1500
Investasi
1200

900 Pembangkit
600
Penyaluran Distribusi
300

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 6.4 .Total Kebutuhan Dana Investasi PLN untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur

Kebutuhan investasi Wilayah Operasi Indonesia Barat untuk proyek pembangkitan sampai tahun 2021
adalah sebesar US$ 8,4 miliar, sedangkan untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur adalah sebesar
US$ 6,3 miliar. Disbursement proyek pembangkitan mencapai puncaknya pada tahun 2012-2014 dan
2015 yang merupakan proyek percepatan pembangkit Perpres No. 71/2006. Sedangkan disbursement
proyek pembangkitan pada tahun berikutnya terus menurun karena proyek-proyek IPP akan semakin
mendominasi sistem-sistem Indonesia Timur dan Indonesia Barat, terutama di sistem Sumatera. Proyek
transmisi di Indonesia Timur dan Indonesia Barat didominasi oleh pengembangan transmisi 275 kV untuk
interkoneksi seluruh Sumatera, di samping pengembangan transmisi 150 kV di Sumatera, Sulawesi dan
Kalimantan serta beberapa wilayah lain seperti NTT dan NTB.

6.4. Kebutuhan Investasi Kelistrikan PLN dan IPP

Total dana investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem kelistrikan Indonesia secara
keseluruhan, termasuk proyek-proyek kelistrikan yang diasumsikan akan dibangun oleh swasta/IPP, adalah
US$ 107,1 miliar selama tahun 2012-2021. Disbursement dana tersebut diperlihatkan pada Tabel 6.5.

87
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 87 04/02/2013 14:16:30


Tabel 6.5. Total Kebutuhan Dana Investasi Indonesia, PLN + IPP

Item 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
Fc 2.042,9 3.502,9 6.407,3 7.530,3 8.510,1 8.125,6 6.265,8 4.225,8 2.895,5 2.539,0 52.045,3
Pembangkit Lc 1.788,7 2.637,7 3.086,6 3.159,1 3.740,7 3.645,0 2.847,0 1.959,9 1.335,0 1.137,8 25.330,5
Total 3.831,6 6.140,6 9.493,8 10.689,5 12.250,8 11.770,6 9.112,8 6.178,7 4.230,6 3.676,7 77.375,8
Fc 1.953,0 1.977,2 2.106,5 2810,0 1.797,3 955,2 564,7 489,8 236,0 37,6 12.927,2
Penyaluran Lc 517,7 550,2 561,3 530,5 385,2 221,5 138,8 106,7 32,6 3,1 3.047,7
Total 2.470,7 2.527,4 2.667,9 3.340,6 2.182,5 1.176,7 703,5 596,5 268,6 40,6 15.975,0
Fc 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Distribusi Lc 1.214,9 1.158,9 1.194,1 1.206,5 1.337,1 1.384,8 1.452,0 1.529,2 1.594,2 1.694,7 13.766,5
Total 1.214,9 1.158,9 1.194,1 1.206,5 1.337,1 1.384,8 1.452,0 1.529,2 1.594,2 1.694,7 13.766,5
Fc 3.995,9 5.480,1 8.513,8 10.340,4 10.307,4 9.080,8 6.830,5 4.715,6 3.13,5 2.576,5 64.972,6
Total Lc 3.521,4 4.346,8 4.842,0 4.896,2 5.463,0 5.251,3 4.437,9 3.588,8 2.961,8 2.835,5 42.144,7
Total 7.517,3 9.826,9 13.355,8 15.236,6 15.770,4 14.332,1 11.268,3 8.304,4 6.093,4 5.412,0 107.117,3

Juta USD
16000
Total Investasi
14000

12000

10000
Pembangkit
8000

6000

4000
Penyaluiran
2000
Distribusi

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 6.5. Total Kebutuhan Dana Investasi Indonesia, PLN + IPP

Tabel 6.5 menunjukkan bahwa sektor ketenagalistrikan Indonesia setiap tahunnya membutuhkan dana
investasi yang sangat besar, yaitu rata-rata hampir US$ 10,7 miliar per tahun.

6.5. Sumber Pendanaan dan Kemampuan Keuangan PLN

Butir 6.5 ini menjelaskan bagaimana kebutuhan investasi yang diindikasikan dalam RUPTL ini akan
dipenuhi, dan juga menjelaskan dampak dari rencana investasi ini terhadap keuangan PT PLN (Persero).
Rencana Investasi dan Sumber Pendanaan.

Kebutuhan investasi PLN sebesar US$ 64,7 miliar62 sampai dengan tahun 2021 akan dipenuhi dari berbagai
sumber pendanaan, yaitu APBN sebagai penyertaan modal pemerintah (ekuiti), pinjaman baru, dan dana
internal. Sumber dana internal berasal dari laba usaha dan penyusutan aktiva tetap, sedangkan dana
pinjaman dapat berupa pinjaman luar negeri (SLA, sub-loan agreement), pinjaman pemerintah melalui
rekening dana investasi, obligasi nasional maupun internasional, pinjaman komersial perbankan lainnya
serta hibah luar negeri.

62 Hanya mencakup base cost, tidak termasuk financing cost.

88
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 88 04/02/2013 14:16:30


a. Kemampuan Pendanaan Sendiri (APLN)
Kemampuan pendanaan internal PLN sesungguhnya sangat rendah karena sebelum tahun 2009 PLN
tidak memperoleh marjin PSO, sehingga tidak ada investasi PLN yang didanai dari pendanaan internal
(seluruh investasi didanai dengan hutang). Rasio hutang terhadap aset PLN sebelum program percepa-
tan pembangkit 10.000 MW tahap 1 (fast track 1) adalah sekitar 30%, namun kemudian meningkat men-
jadi 53% pada tahun 2010 akibat seluruh pendanaan proyek fast track 1 berasal dari pinjaman komersial
dan obligasi. Rasio ini akan semakin besar apabila pendapatan PLN tidak meningkat.

Kebutuhan investasi PLN harus ditunjang dengan meningkatnya kemampuan Pendanaan Sendiri, dan
menjaga rasio hutang terhadap aset PLN sehingga dapat secara terus menerus mendukung perkem-
bangan penyediaan listrik .

Peningkatan pendanaan sendirinya, tentunya harus dilakukan dengan peningkatan pendapatan PLN
akan sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan PLN dalam melakukan investasi untuk meme-
nuhi kebutuhan pertumbuhan listrik.

b. Komposisi Sumber Pendanaan untuk Investasi


Sumber pendanaan investasi PLN berasal dari 3 sumber: (i) ekuitas pemerintah dari APBN (ii) dana inter-
nal yang berasal dari laba operasi dan (iii) pinjaman. APLN (dana internal perusahaan) berasal dari laba
operasi yang sangat terbatas karena BPP lebih tinggi dari tarif rata-rata. APLN hanya didapat dari selisih
antara marjin PSO + depresiasi aset dan pembayaran cicilan pokok.

PLN hanya dapat meminjam dalam jumlah yang sangat terbatas karena dibatasi oleh covenant pinjaman
yang disyaratkan oleh lender dan bond holder. Kapasitas PLN dalam membuat pinjaman-baru dapat di-
tingkatkan jika revenue PLN meningkat, baik dari tarif maupun marjin PSO.

Dengan melihat kemampuan pendanaan internal PLN dan kemampuan meminjam PLN yang sangat ter-
batas seperti dijelaskan di atas, maka peran APBN setiap tahun menjadi sangat penting untuk memenuhi
pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
ditargetkan oleh Pemerintah. Hal ini menjadi semakin penting karena secara politis sangat sulit menaik-
kan tarif ke tingkat yang lebih tinggi daripada BPP dalam waktu dekat.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menjaga kemampuan PLN dalam melayani per-
tumbuhan kebutuhan tenaga listrik guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan oleh
Pemerintah, maka harus dilakukan perbaikan antara lain sebagai berikut:

- Peningkatan pendapatan PLN.


- Peningkatan dana dari APBN.

89
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 89 04/02/2013 14:16:30


LO-RUPTL Awal ok.indd 90 04/02/2013 14:16:30
91
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 91 04/02/2013 14:16:30


Analisis risiko RUPTL 2012-2021 ini dibuat untuk mengidentifikasi potensi kerawanan atau kelemahan
yang dapat terjadi sebagai akibat adanya exposure atas peristiwa tertentu yang mungkin terjadi di masa
yang akan datang yang dapat berpengaruh kepada implementasi RUPTL.

Analisis risiko mencakup identifikasi risiko, pemetaan risiko, dan rekomendasi program mitigasi untuk
risiko-risiko tersebut. Bab ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama menjelaskan hasil identifikasi dan
pemetaan risiko dominan yang dihadapi oleh perusahaan berkaitan dengan implementasi RUPTL. Bagian
kedua menjelaskan hasil pemetaan risiko. Bagian ketiga menjelaskan berbagai program mitigasi risiko
yang perlu dijalankan dalam rangka mengelola risiko tersebut.

Sejalan dengan struktur RUPTL itu sendiri, uraian analisis risiko pada bab ini akan dilakukan berdasarkan
isu-isu utama RUPTL, yaitu proyeksi kebutuhan/permintaan tenaga listrik, pengembangan pembangkit,
transmisi dan distribusi, serta proyeksi pasokan energi primer dan kebutuhan investasi, baik oleh PLN
maupun oleh swasta.

7.1. Identifikasi Risiko

Risiko yang diidentifikasi dapat mempengaruhi implementasi RUPTL meliputi aspek sebagai berikut:

A. Risiko Regulasi

Risiko terkait perubahan regulasi Pemerintah, diantaranya meliputi risiko tarif listrik, risiko kepastian
subsidi dan risiko perubahan tatanan sektor ketenagalistrikan.

B. Risiko Proyek pengembangan ketenagalistrikan

1. Risiko keterlambatan proyek-proyek PLN


Berupa risiko-risiko perijinan dan persetujuan, pendanaan, pembangunan, keterlambatan penyele-
saian pembangunan proyek, cost over-run, kesalahan desain, keselamatan ketenagalistrikan, perfor-
mance instalasi, dampak lingkungan dan sosial.

2. Risiko keterlambatan proyek-proyek IPP, termasuk PLTP


Sama seperti pada risiko keterlambatan proyek-proyek PLN.

3. Risiko permintaan listrik


Risiko terkait akurasi prediksi pertumbuhan permintaan tenaga listrik (termasuk di dalamnya risiko
pertumbuhan ekonomi).

C. Risiko Keuangan

1. Risiko Pendanaan, yaitu risiko terkait penyediaan sumber pendanaan untuk membiayai proyek/in-
vestasi pembangunan infrastruktur kelistrikan.
2. Risiko likuiditas, meliputi risiko likuiditas kas yaitu kelancaran penerimaan subsidi, risiko pencairan
dana pinjaman untuk investasi dan risiko likuiditas aset.

D. Risiko Operasional

1. Risiko produksi/operasi, seperti kerusakan peralatan/fasilitas operasi, kehilangan peralatan/fasili-


tas operasi/kebocoran informasi rahasia perusahaan, risiko akibat kesalahan manusia.
2. Risiko bencana, baik bencana alam maupun bencana akibat manusia (a.l. sabotase).
3. Risiko lingkungan, berupa tuntutan masyarakat terhadap transmisi karena pengaruhnya pada ke-
sehatan, juga limbah, polusi dan kebisingan.

92
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 92 04/02/2013 14:16:30


E. Risiko Energi Primer dan Panas Bumi
1. Risiko ketersediaan dan harga energi primer.
Meliputi risiko ketersediaan energi primer (utamanya pasokan batubara, gas) dan risiko harga energi
primer.
2. Risiko ketidakpastian pengembangan panas bumi dan energi terbarukan lainnya.
Identifikasi risiko selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.

7.2. Pemetaan Risiko

Berdasarkan tingkat probabilitas dan dampak bila risiko tersebut terjadi, kesembilan risiko tersebut
memiliki karakteristik seperti ditunjukkan dalam peta berikut. Penetapan probabilitas dan dampak
dilakukan dengan metoda kualitatif berdasarkan pengalaman PLN dalam menjalankan program sejenis di
masa lalu, dan pengalaman PLN menangani risiko tersebut di masa lalu.
Penetapan dampak risiko didasarkan atas dampak pada arus kas perusahaan dan dampak pada kelancaran
operasional perusahaan.

Gambar 7.1. Pemetaan Risiko Implementasi RUPTL

Keterangan:
1. Risiko keterlambatan proyek-proyek PLN 6. Risiko likuiditas
2. Risiko keterlambatan proyek-proyek IPP, termasuk PLTP 7. Risiko produksi/operasi
3. Risiko prakiraan permintaan tenaga listrik 8. Risiko bencana
4. Risiko ketersediaan dan harga energi primer 9. Risiko lingkungan dan sosial
5. Risiko merencanakan reserve margin terlalu tinggi 10.Risiko regulasi
11. Risiko Pendanaan

93
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 93 04/02/2013 14:16:30


Berdasarkan pemetaan risiko di atas, risiko dapat dikelompokkan dalam empat area berdasarkan tingkat
probabilitas dan dampaknya, yaitu:

- Risiko pada level EKSTREM meliputi risiko keterlambatan proyek-proyek PLN, keterlambatan
proyek-proyek IPP, risiko Pendanaan dan risiko likuiditas.
- Risiko pada level TINGGI meliputi ketersediaan dan harga energi primer, risiko permintaan tenaga
listrik, risiko pendanaan serta risiko bencana.
- Risiko pada level MODERAT adalah risiko produksi/operasi, merencanakan reserve margin terlalu
tinggi, risiko regulasi dan risiko lingkungan.

7.3. Program Mitigasi Risiko

Pada dasarnya mitigasi risiko akan dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan guna menurunkan
level risiko secara jangka panjang.

Program mitigasi risiko selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.

94
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 94 04/02/2013 14:16:31


95
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 95 04/02/2013 14:16:31


Dengan menggunakan asumsi pertumbuhan ekonomi sepuluh tahun mendatang rata-rata 6,9% per tahun
dan bergerak dari realisasi kebutuhan tenaga listrik tahun 2011, proyeksi penjualan tenaga listrik pada
tahun 2021 diperkirakan akan mencapai 358 TWh, atau mengalami pertumbuhan rata-rata 8,7% selama
10 tahun mendatang. Beban puncak pada tahun 2021 diproyeksikan akan mencapai 62 ribu MW. Untuk
memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, diprogramkan pembangunan pembangkit listrik baru untuk
periode 2012-2021 sebesar 57 ribu MW.

Sejalan dengan pengembangan pembangkit ini, diperlukan pengembangan transmisi sepanjang 55 ribu
kms, yang terdiri atas 5.241 kms SUTET 500 kV AC, 1.100 kms transmisi 500 kV HVDC, 462 kms transmisi
250 kV HVDC, 6.207 kms transmisi 275 kV AC, 38.665 kms SUTT 150 kV, 3.560 kms SUTT 70 kV. Penambahan
trafo yang diperlukan adalah sebesar 122 ribu MVA yang terdiri atas 64.631 MVA trafo 150/20 kV, 5.353
MVA 70/20 kV dan 35.175 MVA trafo interbus IBT 500/150 kV, 11.360 MVA IBT 275/150 kV, IBT 460 MVA
IBT 150/70 kV, 3.500 MVA IBT 500/275 kV dan 600 MVA 250 kV DC. Untuk mengantisipasi pertumbuhan
penjualan energi listrik untuk periode 2012-2021 diperlukan tambahan jaringan tegangan menengah
71.382 kms, tegangan rendah 94.700 kms dan kapasitas trafo distribusi 15.884 MVA.

Kebutuhan investasi pembangkit, penyaluran dan distribusi selama periode 2012–2021 untuk memenuhi
kebutuhan sarana kelistrikan di Indonesia secara keseluruhan adalah sebesar US$ 107,1 milyar yang terdiri
dari investasi pembangkit (termasuk IPP) sebesar US$ 77,4 milyar, investasi penyaluran sebesar US$ 16,0
milyar dan investasi distribusi sebesar US$ 13,7 milyar.

Kebutuhan investasi PLN akan dipenuhi dari APBN sebagai penyertaan modal pemerintah (ekuiti),
pinjaman baru, dan dana internal. Kemampuan pendanaan internal PLN sangat rendah sehingga seluruh
investasi didanai dengan hutang. Kebutuhan investasi PLN harus ditunjang dengan meningkatnya
kemampuan Pendanaan Sendiri, dan menjaga rasio hutang terhadap aset PLN agar dapat secara terus
menerus mendukung perkembangan penyediaan listrik. Peran APBN setiap tahun menjadi sangat penting
karena secara politis sangat sulit menaikkan tarif ke tingkat yang lebih tinggi daripada BPP dalam waktu
dekat.

96
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 96 04/02/2013 14:16:31


Daftar Pustaka

97
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 97 04/02/2013 14:16:31


1. Undang-undang No. 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

2. Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik

3. Peraturan Presiden No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional

4. Peraturan Presiden No. 71/2006 jo No. 59/2009 tentang Penugasan kepada PT PLN (Persero) untuk
Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Batubara

5. Peraturan Presiden No. 77/2008 tentang Pengesahan Memorandum of Understanding on the ASEAN
Power Grid (Memorandum Saling Pengertian Mengenai Jaringan Transmisi Tenaga Listrik ASEAN)

6. Peraturan Presiden No. 4/2010 jo No. 48/2011 tentang Perubahan atas Penugasan kepada PT PLN
(Persero) untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan
Energi Terbarukan, Batubara dan Gas

7. Peraturan Menteri ESDM No. 2/2010 jo No. 15/2010 tentang Daftar Proyek-proyek Percepatan
Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara dan Gas
Serta Transmisi Terkait

8. Peraturan Menteri ESDM No. 1/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri ESDM No.
15/2010 tentang Daftar Proyek-proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang
Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara dan Gas Serta Transmisi Terkait

9. Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-46951.AH.01.02.Tahun 2008 tentang Persetujuan
Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan

10. Keputusan Menteri ESDM No. 634-12/20/600.3/2011 tentang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
PT PLN (Persero)

11. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025,
Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta 2011

12. Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2008–2027, Departemen Energi Dan Sumber
Daya Mineral, 2008

13. Draft Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2010–2029, Departemen Energi Dan
Sumber Daya Mineral, 2011

14. Draft Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2012–2031, Departemen Energi Dan
Sumber Daya Mineral, 2012

15. Pidato Sambutan Presiden Republik Indonesia pada Acara Gerakan Menuju Bebas Pemadaman Listrik
Bergilir, Mataram, 27 Juli 2010

16. Draft Laporan Studi Penghematan Listrik dan Load Forecasting, Konsorsium LEMTEK UI dan Tim
Nano UI, November 2012

17. Proyeksi Penduduk Indonesia 2000 –2025, Bappenas, BPS, UN Population Fund, 2005

18. Pendapatan Nasional Indonesia 2001–2005, BPS, 2008 dan update dari website BPS

19. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 2009 –2018, PT PLN (Persero), 2009

20. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 2010 –2019, PT PLN (Persero), 2010

21. Draft Energy Outlook 2008, Pusdatin Departemen Energi Dan Sumber Daya Mineral, 2008

22. Statistik 2007, PT PLN (Persero), 2008

98
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 98 04/02/2013 14:16:32


23. Statistik 2008, PT PLN (Persero), 2009

24. Statistik 2009, PT PLN (Persero), 2010

25. Statistik 2010, PT PLN (Persero), 2011

26. Statistik 2011, PT PLN (Persero), 2012

27. Indonesia Energy Outlook & Statistics 2006, Pengkajian Energi UI, 2006

28. Berita Resmi Statistik, BPS, Februari 2008

29. Statistik Indonesia, Badan Pusat Statistik, Agustus 2012.

30. Draft Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2011–2015, PT PLN (Persero), 2011

31. Slide Presentasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM Tahun 2010 mengenai Sumber Daya dan
Cadangan Batubara.

32. Slide Presentasi dari Ditjen Migas berjudul Peranan Migas dalam Mendukung Ketahanan Energi, 2010

33. Master Plan Study for Geothermal Power Development in the Republic of Indonesia, WestJec, 2007

34. Draft Report of Master Plan Study for Hydro Power Development in Indonesia, Nippon Koei, 2011

35. Draft Kebijakan Energi Nasional, DEN, 2010

36. Website Kementerian ESDM, Pemerintah Daerah

37. Public Private Partnerships Infrastructure Projects Plan in Indonesia 2012, Bappenas, Jakarta 2012

38. Sistem Informasi Laporan Manajemen, PT PLN (Persero), Oktober 2012

39. Evaluasi Operasi Tahun 2011, PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali, 2012

40. Evaluasi Operasi Tahun 2011, PT PLN (Persero) P3B Sumatera, 2012

99
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Awal ok.indd 99 04/02/2013 14:16:32


LO-RUPTL Awal ok.indd 100 04/02/2013 14:16:32
LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 101 04/02/2013 14:17:08
LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 102 04/02/2013 14:18:24
A1
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

A1.1 PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK

A1.2 NERACA DAYA

A1.3 NERACA ENERGI

A1.4 CAPACITY BALANCE GARDU INDUK

A1.5 RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN

A1.6 PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN

A1.7 ANALISIS ALIRAN DAYA

A1.8 KEBUTUHAN FISIK PENGEMBANGAN DISTRIBUSI

A1.9 PROGRAM LISTRIK PERDESAAN

A1.10 PROGRAM ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

A1.11 PROYEKSI KEBUTHAN INVESTASI

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 103 04/02/2013 14:18:24


LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 104 04/02/2013 14:18:24
Lampiran A1.1

PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK


SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 105 04/02/2013 14:18:24


106
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem Interkoneksi Sumatera

Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 106


Total Population (10^3) 49.451 50.340 51.248 52.176 53.124 54.093 55.084 56.096 57.130 58.188
- Growth Rate (%) 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,9
Growth of Total GDP (%) 6,6 7,2 7,5 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Electrification Ratio (%) 69,8 73,2 76,7 80,2 83,0 85,3 87,0 88,3 89,3 89,9
Electrification Ratio PLN+NonPLN (%) 78,9 82,1 85,4 88,8 91,5 93,6 95,2 96,3 97,2 97,6
Energy Sales (GWh) 22.916 25.216 27.799 30.611 33.733 37.208 41.040 45.308 50.066 55.272
- Energy Growth Rate (%) 12 10 10 10 10 10 10 10 11 10
-- Residential 12.449 13.733 15.203 16.768 18.402 20.259 22.286 24.541 27.062 29.868

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


-- Commercial 4.047 4.495 4.943 5.454 6.077 6.736 7.479 8.318 9.252 10.212
-- Public 2.046 2.230 2.445 2.686 2.967 3.279 3.628 4.015 4.445 4.906
-- Industrial 4.374 4.758 5.207 5.703 6.287 6.933 7.647 8.434 9.306 10.269
Power Contracted (MVA) 10.848 11.638 12.522 13.257 14.105 14.957 15.871 16.821 17.839 18.711
-- Residential 6.786 7.312 7.931 8.374 8.853 9.324 9.821 10.329 10.853 11.370
-- Commercial 1.855 1.987 2.118 2.256 2.433 2.614 2.810 3.011 3.241 3.408
-- Public 729 778 827 884 951 1.022 1.100 1.184 1.276 1.341
-- Industrial 1.478 1.561 1.646 1.744 1.868 1.997 2.140 2.296 2.470 2.592
Number of Customer 9.105.809 9.736.378 10.388.131 11.074.831 11.683.884 12.241.205 12.734.627 13.178.218 13.597.550 13.955.465
-- Residential 8.417.594 8.990.213 9.584.066 10.210.816 10.760.119 11.259.440 11.694.862 12.080.453 12.441.785 12.749.974
-- Commercial 439.435 477.505 515.528 554.653 593.644 631.488 669.331 707.175 745.018 777.951
-- Public 242.347 261.793 281.228 301.588 321.883 341.597 361.311 381.026 400.740 417.230
-- Industrial 6.433 6.867 7.309 7.774 8.238 8.680 9.122 9.564 10.006 10.310
Total Production (GWh) 28.153 30.261 33.082 36.414 40.060 44.213 48.783 53.768 59.324 65.405
Energy Requirement (GWh) 26.813 28.629 31.095 34.105 37.584 41.455 45.725 50.480 55.781 61.582
Station Use (%) 4,74 5,40 6,04 6,35 6,19 6,25 6,28 6,12 5,98 5,43
T Losses (%) 3,70 3,70 3,39 3,39 3,39 3,39 3,39 3,39 3,39 3,39
D Losses (%) 14,5% 11,9% 10,6% 10,2% 10,2% 10,2% 10,2% 10,2% 10,2% 10,2%
PS GI&Dis (%) 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10
Load Factor (%) 72,0 72,0 71,0 70,0 70,0 70,0 70,0 70,0 70,0 71,0
Peak Load (MW) 4.464 4.798 5.319 5.938 6.533 7.210 7.955 8.768 9.674 10.516

04/02/2013 14:18:24
Lampiran A1.2

NERACA DAYA
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 107 04/02/2013 14:18:24


108

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 108


Grafik Neraca Daya Sistem Sumatera

18.000 PLTG/MG PLTA

MW
PLTA IPP PLTA PLN
16.000 PLTGU PLTP PLTG/MG
PLTU PLTU IPP

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


14.000 PLTA
PLTU PLN PLTU & PLTG Sewa

Pembangkit IPP & Sewa Pembangkit Eksisting PLN


12.000 PLTA PLN & IPP
Beban Puncak PLTP

10.000
PLTU
8.000
PLTU IPP
6.000
PLTU PLN
4.000 IPP dan sewa PLTU & PLTG Sewa

2.000
Pembangki Eksisng PLN

-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Tahun

04/02/2013 14:18:24
LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 109
Neraca Daya Sistem Sumatera (1/4)
No. Pasokan dan kebutuhan Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Kebutuhan
Produksi GWh 28.153 30.275 33.098 36.414 40.060 44.213 48.783 53.768 59.324 65.405
Faktor Beban % 72 72 71 70 69 69 69 68 69 70
Beban Puncak Bruto MW 4.464 4.800 5.322 5.968 6.603 7.310 8.105 8.968 9.874 10.716
2 Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 5.202 5.184 4.630 3.580 3.529 3.337 3.337 3.337 3.337 3.337
PLN MW 3.393 3.375 3.339 2.834 2.783 2.663 2.663 2.663 2.663 2.663
PLTA MW 847 847 847 847 847 847 847 847 847 847
PLTMH MW 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
PLTU MW 1.012 1.012 1.012 780 780 660 660 660 660 660
PLTG MW 608 590 590 317 317 317 317 317 317 317
PLTGU MW 831 831 831 831 831 831 831 831 831 831
PLTD MW 87 87 51 51 - - - - - -
Swasta
Sewa MW 1.135 1.135 617 72 72 - - - - -
IPP MW 674 674 674 674 674 674 674 674 674 674
PLTA MW 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180
PLTMH MW 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
PLTU MW 227 227 227 227 227 227 227 227 227 227
PLTG MW 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
PLTGU MW 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
PLTMG MW 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
PLTP MW 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Retired & Mothballed (PLN) MW 114 18 36 232 60 130 - - - -

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


109

04/02/2013 14:18:24
110

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 110


Neraca Daya Sistem Sumatera (2/4)
Lanjutan

No. Pasokan dan kebutuhan Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
3 Tambahan Kapasitas
PLN ON-GOING & COMMITTED
Tarahan (FTP1) PLTU 200

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Meulaboh (Nagan Raya) #1,2 (FTP1) PLTU 220
Pangkalan Susu #1,2 (FTP1) PLTU 440
Sumbar Pesisir #1,2 (FTP1) PLTU 224
Riau (Amandemen FTP1) PLTU 220
Pangkalan Susu #3,4 (FTP2) PLTU 400
Duri 1 (Ex Relokasi Jawa) PLTG 32
Sungai Gelam (CNG/Peaker) PLTMG 12 92
Jaka Baring (CNG/Peaker) PLTMG 50
Duri PLTMG 112
P. Brandan PLTG/MG 200
Arun PLTG/MG 200
Batanghari PLTGU 30
Keramasan PLTGU 40 40
Ulubelu #1,2 PLTP 110
Hululais (FTP2) PLTP 110
Sungai Penuh (FTP2) PLTP 110
Peusangan 1-2 PLTA 88
Masang-2 (FTP2) PLTA 55

04/02/2013 14:18:24
Neraca Daya Sistem Sumatera (3/4) Lanjutan

No. Pasokan dan kebutuhan Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 111


Asahan III (FTP2) PLTA 174
SEWA
Borang PLTG 30 -30
Payo Selincah PLTG 100
Tarahan #5,6 PLTU 240
Dumai PLTU 240
Sumbagut PLTU 360
IPP ON-GOING & COMMITTED
Banjarsari PLTU 230
Keban Agung PLTU 113 113
Sumsel - 5 PLTU 150 150
Sumsel - 7 PLTU 300
Riau Kemitraan (PLN-TNB-PTBA) PLTU 1.200 *)
Jambi KPS PLTU 400 400
Gunung Megang, ST Cycle PLTGU 30
Lumut Balai (FTP2) PLTP 110 110
Ulubelu #3,4 (FTP2) PLTP 55 55
Sarulla I (FTP2) PLTP 110 220
Rajabasa (FTP2) PLTP 220
Muara Laboh (FTP2) PLTP 110 110
Rantau Dadap (FTP2) PLTP 110 110
Sarulla II (FTP2) PLTP 110
Seulawah Agam (FTP2) PLTP 110
Sorik Marapi (FTP2) PLTP 240
Suoh Sekincau (FTP2) PLTP 110 110
Wai Ratai (FTP2) PLTP 55
Simbolon Samosir (FTP2) PLTP 55 55
Sipoholon Ria-Ria (FTP2) PLTP 55
Danau Ranau (FTP2) PLTP 110
Bonjol (FTP2) PLTP 165

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


111

04/02/2013 14:18:24
112

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 112


Neraca Daya Sistem Sumatera (4/4)
Lanjutan

No. Pasokan dan kebutuhan Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Simpang Aur (FTP2) PLTA 23
Semangka (FTP2) PLTA 56
Hasang (FTP2) PLTA 40
Peusangan-4 (FTP2) PLTA 83
Merangin (PPP) PLTA 350

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Wampu (FTP2) PLTA 45
PLTM Tersebar Sumut PLTM 4 45 55 91
Batang Toru (Tapsel) PLTA 510
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Meulaboh (Nagan Raya) #3,4 PLTU 200 200
PLTU Mulut Tambang Sumsel-1 PLTU 600
Sumsel - 6 PLTU 600
Aceh Timur PLTG 70
Lampung Peaker PLTG/MG 100
Jambi Peaker PLTG/MG 100
Riau Peaker PLTG/MG 200
Duri PLTGU 50 50
G. Talang PLTP 20
Kepahiyang PLTP 220
Simonggo-2 PLTA 86
Ketahun-3 PLTA 61
4 Jumlah Pasokan MW 5.740 6.515 7.236 8.237 9.962 11.576 13.949 15.325 16.275 16.275

04/02/2013 14:18:24
Lampiran A1.3

NERACA ENERGI
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 113 04/02/2013 14:18:24


114
Neraca Energi

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 114


Sistem Interkoneksi Sumatera
(GWh)
JENIS 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Batubara 8.105 10.706 15.212 20.235 20.531 19.930 24.521 26.786 30.478 36.255
Gas 7.966 8.322 8.786 6.557 6.678 6.258 5.323 5.133 5.082 5.249
LNG - - 4.027 3.946 4.116 4.203 3.709 3.478 3.545 3.682
HSD 6.606 5.644 236 236 237 236 236 236 236 236
MFO

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


1.413 1.303 456 - - - - - - -
Geothermal 547 801 815 1.206 3.178 7.685 8.072 9.960 11.806 11.806
Hydro 3.409 3.549 3.715 4.233 5.321 5.900 6.922 8.176 8.176 8.176
Total 28.045 30.324 33.248 36.414 40.060 44.213 48.783 53.768 59.324 65.405

Neraca Energi
Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Sistem Interkoneksi Sumatera
JENIS Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
HSD 10^3 kl 1.717 1.389 63 63 63 63 63 63 63 63
MFO 10^3 kl 404 371 136 - - - - - - -
Gas bcf 87 89 97 71 72 67 57 54 54 56
LNG bcf - - 32 31 33 33 30 28 28 29
Batubara 10^3 ton 4.955 6.496 9.213 12.129 12.196 11.460 14.100 15.402 17.525 20.847

04/02/2013 14:18:24
Lampiran A1.4

CAPACITY BALANCE GARDU INDUK


SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 115 04/02/2013 14:18:25


116
Capacity Balance GI Aceh
Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 116


Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

TEG JML MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

SISTEM ACEH

1 GI ALUE DUA/
LANGSA
150/20 1x30 30

Total 30 18,2 18,5 19,9 30 21,9 23,7 25,6 27,4 30 30,1 32,1 34,2

PLTD SEWA 51% 10 72% 39% 43% 47% 50% 36% 39% 42% 45%

2 GI TUALANG

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


UP UP UP
CUT 150/20 3x10 30
30-10 30-10 30-10

Total 30 22,2 25,2 27,8 20 31,4 34,8 38,3 42,0 20 47,0 51,0 20 55,4

65% 74% 55% 62% 68% 75% 62% 69% 60% 65%

3 GI ALUE 150/20 1x30 30


BATEE/ IDI
Total 30 16,5 15,8 17,4 19,5 30 21,5 23,5 25,7 28,7 31,0 33,5

65% 62% 68% 38% 42% 46% 50% 56% 61% 66%

4 GI LHOKSEU- 150/20 2x30 30


MAWE
UP
150/20 30
60-30

Total 60 42,8 47,1 60 51,8 46,9 51,6 56,4 61,4 68,4 73,8 79,7 30

PLTD SEWA 30 47% 40 46% 51% 46% 51% 55% 60% 67% 72% 63%

5 GI BIREUEN 150/20 2x30 30

UP
150/20 30
60-30

Total 60 38,0 44,0 41,7 47,5 53,0 30 58,8 64,9 73,1 79,9 30 87,2

PLTD SEWA 36% 30 57% 55% 62% 52% 58% 64% 72% 63% 68%

6 GI SIGLI 150/20 1x10 10

UP UP
150/20 1x20 20
60-10 60-30

Total 30 28,2 34,0 38,0 43,5 50 48,6 54,1 59,8 67,6 73,9 80,9 30

PLTD SEWA 35% 20 57% 64% 43% 48% 53% 59% 66% 72% 63%

04/02/2013 14:18:25
Capacity Balance GI Aceh
(lanjutan)
Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 117


Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

TEG JML MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

7 GI BANDA UP
150/20 2x30 60
ACEH I / 60-30
LAMBAROE
1x60 60

Total 120 88,0 106,6 78,2 87,9 30 102,2 117,8 103,8 122,3 124,8 127,3

PLTD SEWA 43% 50 70% 51% 49% 57% 66% 58% 68% 70% 71%

8 ULEE KARENG 150/20 2x60 31,0 120 45 50 55 61 65 70 75 60

Total 30% 44% 49% 54% 60% 64% 69% 49%

9 LAM PISANG/ 150/20 2x60 30 120 35 50 71


LHOKNGA
Total 29% 34% 49% 70%

10 GI TAKENGON 150/20 2x30 19,8 60 20,7 21,7 22,6 23,5 24,4 25,3 26,2 27,2

Total 39% 41% 42% 44% 46% 48% 50% 51% 53%

11 GI SUBULUS- 150/20
SALAM
150/20 1x30 13,6 30 14,4 15,3 16,1 17,0 17,8 18,6 19,5 30 20,3

Total 53% 57% 60% 63% 67% 70% 73% 38% 40%

12 GI MEU- 150/20 2x30 26,8 60 32,2 33,6 34,9 36,3 37,7 30 39,1 40,4 41,8 43,2
LABOH
Total 53% 63% 66% 69% 71% 49% 51% 53% 55% 57%

13 GI KUTA CANE 150/20 1x30 11,4 30 12,0 12,6 13,1 13,7 14,3 14,8 15,4 16,0

Total 45% 47% 49% 51% 54% 56% 58% 60% 63%

14 GI JANTHO 150/20 1x30 9,5 30 13,7 15,8 18,5 21,2 30 24,1 27,1 32,0 35,0 38,3 30,0

Total 37% 54% 62% 73% 42% 47% 53% 63% 69% 50%

15 GI PANTON- 150/20 1x30 8,1 30 10,9 12,0 13,4 14,7 16,1 17,5 19,5 30 21,1 22,8
LABU
Total 32% 43% 47% 53% 58% 63% 69% 38% 41% 45%

16 GI KRUENG 150/20 2x30 14,3 60 16,8 19,3 21,9 24,7 29,0 35,0 42,2
RAYA
Total 28% 33% 38% 43% 48% 57% 69% 83%

17 GI BLANG 150/20 1x30 9,4 30 9,8 10,1 10,5 10,9 11,2 11,6 12,0 12,3
PIDIE
Total 37% 38% 40% 41% 43% 44% 45% 47% 48%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


117

04/02/2013 14:18:25
118

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 118


Capacity Balance GI Aceh
(lanjutan)
Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


TEG JML MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

18 GI TAPAK 150/20 1x30 6,4 30 6,6 6,9 7,1 7,4 7,6 7,8 8,1 8,3
TUAN
Total 25% 26% 27% 28% 29% 30% 31% 32% 33%

19 GI COT 150/20 2x30 13,4 30 14,7 16,1 17,5 19,5 30 21,1 22,8
TRUENG
Total 53% 58% 63% 69% 38% 41% 45%

20 GI BLANG 150/20 1x30 4,6 30 4,9 5,1 5,4 5,6 5,8 6,1 6,3
KJEREN
Total 18% 19% 20% 21% 22% 23% 24% 25%

21 GI SAMA- 150/20 1x30 11,8 30 13,4 15,0 16,6 18,3 20,6 30 22,5 24,6
LANGA
Total 46% 53% 59% 65% 72% 40% 44% 48%

Total Beban GI 360 298 270 409 240 461 290 526 140 581 60 640 30 701 170 782 90 850 80 929 150

Konsumen Besar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL PEAK GI 298 409 461 526 581 640 701 782 850 929

TOTAL PEAK
278 381 431 489 549 612 681 755 833 920
SISTEM

DIVERSITY FACTOR 1,07 1,07 1,07 1,07 1,06 1,04 1,03 1,04 1,02 1,01

04/02/2013 14:18:25
Capacity Balance GI Sumut

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 119


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

SISTEM SUMUT

1 GLUGUR 150/20 60

150/20 60

ADD

Total 120.0 97,77 60 95,43 101,15 107,22 90,92 96,38 102,16 108,29 114,79 91,26

64% 62% 66% 70% 59% 63% 67% 71% 75% 60%

2 GIS LISTRIK 150/20 60

150/20 60

ADD

Total 120 64,72 61,67 65,99 70,61 75,55 80,84 60 86,49 92,55 99,03 105,96

63% 60% 65% 69% 74% 53% 57% 60% 65% 69%

3 TITI KUNING 150/20 60

150/20 60

150/20 60 GI

Total 180 114,48 99,86 105,86 112,21 118,94 126,08 60 133,64 141,66 150,16 159,17

75% 65% 69% 73% 78% 62% 66% 69% 74% 78%

4 PAYA PASIR 150/20 60

ADD

Total 60 38,25 40,93 60 43,80 46,86 50,14 53,65 57,41 61,43 65,73 70,33

75% 40% 43% 46% 49% 53% 56% 60% 64% 69%

5 MABAR 150/20 87,5 *

150/20 60 *

150/20 60

Total 120,0 42,43 33,68 35,71 37,85 40,12 42,53 45,08 47,78 50,65 53,69

42% 33% 35% 37% 39% 42% 44% 47% 50% 53%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


119

04/02/2013 14:18:25
120
Capacity Balance GI Sumut
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 120


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

6 KIM 150/20 60

150/20 60

150/20 60

Total 180 81,05 75,62 80,16 84,97 90,06 95,47 101,19 107,27 113,70 120,52

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


53% 49% 52% 56% 59% 62% 66% 70% 74% 79%

7 LABUHAN 150/20 31.5

150/20 60

UP

Total 91.5 19,93 30 20,73 21,56 22,42 23,32 24,25 25,22 26,23 27,28 28,37

19% UAI 20% 21% 22% 23% 23% 24% 25% 26% 27%

8 LAMHOTMA 150/20 20

UP &

Total 20 14,68 40 21,22 16,50 17,49 18,53 19,65 20,83 22,07 23,40 24,80

29% 42% 32% 34% 36% 39% 41% 43% 46% 49%

9 DENAI 150/20 60

Total 60 45,85 39,13 41,87 44,80 47,93 51,29 54,88 58,72 62,83 67,23

45% 38% 41% 44% 47% 50% 54% 58% 62% 66%

10 NAMURAMBE 150/20 60

ADD

UAI

Total 60 48,53 60 37,65 39,91 42,30 44,84 47,53 50,38 53,40 56,61 60,01

48% 37% 39% 41% 44% 47% 49% 52% 55% 59%

11 SEI ROTAN 150/20 60

150/20 31.5

UAI

04/02/2013 14:18:25
Capacity Balance GI Sumut
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 121


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Total 91.5 61,98 60 54,68 57,97 61,44 65,13 69,04 73,18 77,57 82,22 87,16

48% 42% 45% 48% 51% 54% 57% 60% 64% 68%

12 PAYA GELI 150/20 60 60,00

150/20 60

150/20 60 GI

Total 180 98,26 97,86 104,71 112,04 119,88 128,28 137,26 60 146,86 157,14 168,14 60

64% 64% 68% 73% 78% 84% 67% 72% 77% 66%

13 BINJAI 150/20 60

150/20 60

Total 120 89,51 83,42 88,26 93,38 88,92 94,07 99,53 105,30 111,41 106,08

59% 55% 58% 61% 58% 61% 65% 69% 73% 69%

14 P. BRANDAN 150/20 30

150/20 30

Total 60 25,14 20,98 22,24 23,57 24,98 26,48 28,07 29,76 31,54 33,43

49% 41% 44% 46% 49% 52% 55% 58% 62% 66%

15 PERBAUNGAN 150/20 31.5

150/20 30

ADD

Total 61.5 32,37 60 34,09 35,90 37,80 39,80 41,91 44,13 46,47 48,93 51,53

31% 33% 35% 37% 39% 41% 43% 45% 47% 50%

16 T. MORAWA 150/20 60

Total 60 40,11 13,12 35,08 37,18 39,42 41,78 44,29 46,94 49,76 52,75

39% 13% 34% 36% 39% 41% 43% 46% 49% 52%

17 TEBING TINGGI 150/20 60

150/20 60

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


121

04/02/2013 14:18:25
122
Capacity Balance GI Sumut
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 122


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

UAI

Total 120 55,31 60 57,18 61,18 65,46 70,05 74,95 80,20 85,81 91,82 98,24

36% 37% 40% 43% 46% 49% 52% 56% 60% 64%

18 KUALA TANJUNG 150/20 60

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


150/20 60

Total 120 44,82 47,06 43,06 45,21 47,47 49,84 52,34 54,95 57,70 60,59

44% 46% 42% 44% 47% 49% 51% 54% 57% 59%

19 PEMATANG 150/20 30
SIANTAR
150/20 60

UAI

Total 90 74,47 60 77,82 66,93 69,94 73,09 76,37 79,81 83,40 87,16 91,08

58% 61% 52% 55% 57% 60% 63% 65% 68% 71%

20 GUNUNG PARA 150/20 10

Total 10 11,98 12,58 13,21 13,87 14,56 15,29 16,05 16,85 17,70 18,58

47% 49% 52% 54% 57% 60% 63% 66% 69% 73%

21 KISARAN 150/20 60

150/20 31,5

150/20 30,0 UP

Total 122 62,56 30,0 65,69 68,98 72,43 76,05 79,85 83,84 88,03 92,44 97,06 60

49% 51% 54% 56% 59% 62% 65% 68% 72% 54%

22 AEK KANOPAN 150/20 20

ADD

Total 20 12,74 30 13,12 13,51 13,92 14,34 14,77 15,21 15,67 16,14 16,62

30% 31% 32% 33% 34% 35% 36% 37% 38% 39%

23 R, PRAPAT 150/20 30

04/02/2013 14:18:26
Capacity Balance GI Sumut
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 123


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

150/20 0

150/20 31,5 UP

Total 61,5 45,63 28,5 48,36 51,26 54,34 57,60 61,06 64,72 68,60 72,72 77,08 60

45% UAI 47% 50% 53% 56% 60% 63% 67% 71% 50%

24 KOTA PINANG 150/20 30

ADD

Total 30 20,02 21,22 22,50 30 23,85 25,28 26,79 28,40 30,10 31,91 33,83

79% 83% 44% 47% 50% 53% 56% 59% 63% 66%

25 BRASTAGI 150/20 30

150/20 20

UP

Total 50 37,28 40 39,52 41,89 44,40 47,06 49,89 52,88 56,05 59,42 62,98 60

49% 52% 55% 58% 62% 65% 69% 73% 78% 49%

26 SIDIKALANG 150/20 20

UAI

Total 20 17,65 30 15,53 16,31 17,12 17,98 18,88 19,82 20,81 21,85 22,95

42% 37% 38% 40% 42% 44% 47% 49% 51% 54%

27 TELE 150/20 10

Total 10 2,32 2,41 2,51 2,61 2,71 2,82 2,94 3,05 3,18 3,30

9% 9% 10% 10% 11% 11% 12% 12% 12% 13%

28 PORSEA 150/20 20

ADD

Total 20 14,48 20 14,91 15,36 15,82 16,30 16,79 17,29 17,81 18,34 18,89

43% 44% 45% 47% 48% 49% 51% 52% 54% 56%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


123

04/02/2013 14:18:26
124
Capacity Balance GI Sumut
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 124


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

29 TARUTUNG 150/20 10

150/20 10

ADD

Total 20 14,91 30 15,36 15,82 16,29 16,78 17,28 17,80 18,34 18,89 19,45

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


35% 36% 37% 38% 39% 41% 42% 43% 44% 46%

30 SIBOLGA 150/20 30

150/20 10

ADD

Total 40 28,51 60 29,93 31,43 33,00 34,65 36,38 38,20 40,11 42,12 44,22

34% 35% 37% 39% 41% 43% 45% 47% 50% 52%

31 P. SIDIMPUAN 150/20 30

150/20 31.5

Total 62 37,69 23,71 24,42 25,15 25,91 26,68 27,49 28,31 29,16 30,03

48% 30% 31% 32% 33% 34% 35% 36% 37% 39%

32 GUNUNG TUA 150/20 10

ADD

Total 10 8,85 10 9,29 9,76 10,25 10,76 11,30 11,86 12,46 13,08 13,73

26% 27% 29% 30% 32% 33% 35% 37% 38% 40%

33 TANJUNG PURA 150/20 30

150/20 0

COD 2013

Total 30 17,0 18,19 19,46 20,83 22,28 30 23,84 25,51 27,30 29,21

67% 71% 76% 82% 44% 47% 50% 54% 57%

34 PANYABUNGAN 150/20 30

150/20 30

04/02/2013 14:18:26
Capacity Balance GI Sumut
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 125


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

COD 2013

Total 60 15,10 16,01 16,97 17,98 19,06 20,21 21,42 22,70 24,07

30% 31% 33% 35% 37% 40% 42% 45% 47%

35 PARLILITAN 150/20 10
COD 2012

Total 10 1,50 1,53 1,56 1,59 1,62 1,66 1,69 1,72 1,76 1,79

18% 18% 18% 19% 19% 19% 20% 20% 21% 21%

36 SALAK 150/20 60
(Untuk menyerap
energi PLTM)
COD 2013

Total 60 3,00 3,12 3,24 3,37 3,51 3,65 3,80 3,95 4,11

6% 6% 6% 7% 7% 7% 7% 8% 8%

37 NEGERI DOLOK 150/20 60


(Untuk menyerap
energi PLTM)
COD 2013

Total 60 2,00 2,06 2,12 2,19 2,25 2,32 2,39 2,46 2,53

4% 4% 4% 4% 4% 5% 5% 5% 5%

38 KUALA NAMU 150/20 30


COD 2013
150/20 30

Total 60 32,31 34,25 36,30 38,48 60 40,79 43,24 45,83 48,58 51,50

63% 67% 71% 38% 40% 42% 45% 48% 50%

39 PANGURURAN 150/20 30

Total 30 1,50 2,00 2,08 2,16 2,25 2,34 2,43 2,53 2,63 2,74

6% 8% 8% 8% 9% 9% 10% 10% 10% 11%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


125

04/02/2013 14:18:26
126
Capacity Balance GI Sumut
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 126


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

40 LABUHAN BILIK 150/20 60

Total 60 8,8 9,33 9,89 10,48 11,11 11,78 12,48 13,23 14,03 14,87

17% 18% 19% 21% 22% 23% 24% 26% 28% 29%

41 KIM 2 150/20 60

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Total 60 26,08 27,65 29,31 31,07 32,93 34,91

51% 54% 57% 61% 65% 68%

42 SELAYANG 150/20 30

150/20 30

Total 60 29,97 32,07 34,31 36,72 39,29 60 42,04

59% 63% 67% 72% 39% 41%

43 PANCING 150/20 60

Total 60 22,73 24,09 25,54 27,07 28,70 30,42

45% 47% 50% 53% 56% 60%

44 GI/GIS KOTA 150/20 30


MEDAN
150/20 30

Total 60 29,31 32,82 36,76 41,17 60 46,12 51,65

57% 64% 72% 40% 45% 51%

TOTAL PEAK GI 2.519 1.494 1.484 1.560 1.666 1.785 1.888 1.999 2.116 2.242 2.335

Peak Load Big 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78

- PT Grouth 150/20 44,0 44,0 44,0 44,0 44,0 44,0 44,0 44,0 44,0 44,0

- PT Gunung 150/20 34,0 34,0 34,0 34,0 34,0 34,0 34,0 34,0 34,0 34,0

TOTAL PEAK GI

TOTAL PEAK 1.473 1.482 1.541 1.646 1.766 1.866 1.978 2.092 2.206 2.327

DIVERSITY 1.014 1.001 1.012 1.012 1.011 1.012 1.011 1.011 1.017 1.003

04/02/2013 14:18:26
Capacity Balance GI Sumbar

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 127


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

CABANG PADANG

1 PIP 150/20 20

150/20 30

Total 50 29,7 30 32,8 36,4 40,2 34,8 38,3 42,1 46,2 50,5 60 55,2

44% 48% 53% 59% 51% 56% 62% 68% 42% 46%

2 PAUH LIMO 150/20 60

150/20 30 UP

Total 90 52,8 30 58,3 64,5 71,1 52,2 57,4 62,9 68,8 75,1 81,9 60

52% 57% 63% 70% 51% 56% 62% 67% 74% 54%

3 SIMPANG HARU 150/20 42

150/20 42

Total 84 40,7 44,8 49,3 54,3 36,6 40,1 43,8 47,8 52,0 52,0

57% 63% 69% 76% 51% 56% 61% 67% 73% 73%

4 INDARUNG

Total 150 82,0 82,0 82,0 82,0 82,0 82,0 82,0 82,0 82,0 82,0

64% 64% 64% 64% 64% 64% 64% 64% 64% 64%

5 LUBUK ALUNG 150/20 20

150/20 30

Total 50 19,3 21,3 23,6 26,1 29,2 32,2 35,3 30 38,7 42,4 46,3

45% 50% 55% 61% 69% 76% 52% 57% 62% 68%

6 BUNGUS (NEW) 150/20 30 11,1 12,5 14,0 15,7 17,9 20,0 30 22,3 24,8 27,6 30,6

44% 49% 55% 62% 70% 39% 44% 49% 54% 60%

7 PARIAMAN (NEW) 150/20 30 9,3 10,3 11,4 12,7 14,3 15,8 17,5 19,3 30 21,2 23,3

36% 40% 45% 50% 56% 62% 69% 38% 42% 46%

8 KAMBANG (NEW) 150/20 30 12,2 13,5 15,1 16,7 18,8 20,9 30 23,0 25,4 27,9 30,6

48% 53% 59% 66% 74% 41% 45% 50% 55% 60%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


127

04/02/2013 14:18:27
128
Capacity Balance GI Riau
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 128


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

9 GI/GIS KOTA PADANG 150/20 120 52,9 58,0 63,5 69,3 75,4 60 82,1
(NEW)
52% 57% 62% 68% 49% 54%

10 GI SUNGAI PENUH (NEW) 150/20 30 16,9 18,6 20,5 30 22,6 25,2 27,6 30,3 33,0 36,0 39,2 30

66% 73% 40% 44% 49% 54% 59% 65% 71% 51%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


CABANG BUKIT TINGGI

11 MANINJAU 150/20 20 10,7 11,9 13,2 30 14,7 16,5 18,3 20,2 22,3 24,5 26,9

63% 70% 31% 35% 39% 43% 48% 52% 58% 63%

12 PADANG LUAR 150/20 20

150/20 30 UP

Total 50 25,3 40 28,1 31,3 34,7 39,1 43,3 47,8 52,6 57,8 30 63,5

33% 37% 41% 45% 51% 57% 62% 69% 57% 62%

NEW

13 SIMPANG EMPAT 150/20 30 24,0 30 26,5 29,4 32,5 36,3 40,1 60 44,0 48,2 52,7 57,7

47% 52% 58% 64% 71% 39% 43% 47% 52% 57%

14 BATANG AGAM 0,4/20 20

15 GI PADANG PANJANG 150/20 10 9,9 30 11,0 12,2 13,6 15,3 16,9 18,7 20,6 22,6 24,8
(NEW)
29% 32% 36% 40% 45% 50% 55% 61% 66% 73%

CABANG SOLOK

16 SOLOK 150/20 20

150/20 20 UP

Total 40 32,2 40 35,4 39,0 42,9 47,8 52,4 30 57,3 62,5 68,0 73,9

47% 52% 57% 63% 70% 56% 61% 67% 73% 79%

17 SALAK 150/20 20 13,8 15,4 30 17,1 19,0 21,4 23,7 26,1 28,8 31,6 34,8 60

81% 36% 40% 45% 50% 56% 62% 68% 74% 37%

18 KILIRAN JAO 150/20 20

04/02/2013 14:18:27
LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 129
Capacity Balance GI Riau
(lanjutan)
Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

150/20 10

Total 30 23,1 13,6 15,4 17,5 20,1 30 22,7 25,5 28,7 32,1 36,0

91% 53% 61% 69% 39% 44% 50% 56% 63% 71%

19 GI S.RUMBAI/GNG. 150/20 30 12,6 14,0 15,5 17,3 19,1 21,0 30 23,0 25,1 27,5
MEDAN (NEW)
50% 55% 61% 68% 75% 41% 45% 49% 54%

CABANG PAYAKUMBUH

20 PAYAKUMBUH 150/20 30 25,5 30 28,1 31,0 34,1 38,1 30 41,8 45,7 49,9 54,3 59,2

50% 55% 61% 67% 50% 55% 60% 65% 71% 77%

21 BATUSANGKAR 150/20 30 9,4 10,4 11,5 12,6 14,1 15,5 16,9 18,5 20,1 30 21,9

37% 41% 45% 50% 55% 61% 66% 72% 39% 43%

22 MUARA LABUH 150/20 30 7,0 7,7 8,5 9,3 10,2

22 PASAMAN 150/20 30 8,0 8,8 9,7 10,6 11,7

TOTAL PEAK GI 447,8 486,9 530,8 578,4 629,8 701,0 746,1 828,6 878,9 971,3

TOTAL PEAK SISTEM 434,8 472,7 515,4 561,5 611,5 680,5 724,4 804,4 853,3 947,5

DIVERSITY FACTOR 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


129

04/02/2013 14:18:27
130

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 130


Capacity Balance GI Bintan
Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

1 TJG PINANG / AIR RAJA


150/20 0 19,32 60 20,19 21,16 22,18 23,25 24,37 25,56 26,83 28,17

38% 40% 41% 43% 46% 48% 50% 53% 55%

2 KIJANG 150/20 0 14,49 60 15,14 15,87 16,63 17,44 18,28 19,17 20,13 21,13

28% 30% 31% 33% 34% 36% 38% 39% 41%

3 TANJUNG UBAN 150/20 0 21,23 60 22,07 51,05 60 52,15 53,38 54,77 56,33 58,09 59,90

42% 43% 50% 51% 52% 54% 55% 57% 59%

4 SRI BINTAN 150/20 0 14,49 30 15,14 15,87 16,63 17,44 18,28 19,17 20,13 30,00 21,13

57% 59% 62% 65% 68% 72% 75% 39% 41%

TOTAL PEAK GI 55,0 180 71,9 - 103,9 60 107,6 - 111,5 - 115,7 - 120,2 - 125,2 - 130,3 -

TOTAL PEAK SISTEM 54,5 71,5 103,9 107,6 111,5 115,7 120,2 125,2 130,3

DIVERSITY FACTOR 1,01 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

04/02/2013 14:18:27
Capacity Balance GI S2JB
Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 131


Gardu Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Trafo MVA
Induk Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

1 BUKITSI- 70/12 15
GUNTANG
PTM 2012 70/20 15

Total 30 30,13 15 29,27 15 26,92 30,03 33,25 37,10 41,39 35,79 40,22 45,05

59% 46% 42% 47% 52% 58% 65% 56% 63% 71%

2 TALANG 70/12 10
RATU
PTM 2012 70/12

70/20 10

70/20 10

Total 30 16,95 20 15,61 11,87 13,29 14,69 16,44 18,39 12,72 14,45 16,31

40% 37% 28% 31% 35% 39% 43% 30% 34% 38%

3 SEDUDUK 70/12 15
PUTIH
PTM 2012 70/20 30

Total 45 27,32 5 21,13 10 12,83 15,81 18,81 20,89 23,21 19,53 21,92 24,47

64% 41% 25% 31% 37% 41% 46% 38% 43% 48%

4 SUNGAI 70/12 15
JUARO
70/20 20

Total 35 14,67 -15 5,20 30 5,49 5,66 5,75 5,87 5,96 6,06 6,12 6,09

86% 12% 13% 13% 14% 14% 14% 14% 14% 14%

5 BOOM 70/20 15
BARU 70
kV 70/20 30

Total 30 33,97 30 19,16 23,09 26,80 30,52 35,07 40,11 30,08 35,02 40,31

67% 38% 45% 53% 60% 69% 79% 59% 69% 79%

6 BUNGA- 70/12 5
RAN
PTM di 70/12 5
2012
70/20 15

70/20 10

Total 35 21,79 - 11,26 35 13,05 14,54 15,90 17,73 19,77 22,47 25,54 28,75

73% 19% 22% 24% 27% 30% 33% 38% 43% 48%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


131

04/02/2013 14:18:27
132
Capacity Balance GI S2JB
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 132


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Gardu Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Trafo MVA
Induk Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

7 SUNGAI 70/12 10

- Trafo 70/20 15

(Step up : Total 25 15,66 5 13,18 14,49 30 15,58 16,58 17,83 19,17 20,84 22,65 23,14
Pertam-
ina) 61% 52% 28% 31% 33% 35% 38% 41% 44% 45%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


8 KERA-
MASAN 70/12 15

Sudah 70/12 10

PTM di 150/20 60
2012
Total 85 20,50 (25) 34,25 38,56 42,57 60 46,53 51,37 56,70 63,22 70,48 78,19

40% 67% 76% 42% 46% 50% 56% 62% 69% 77%

9 TALANG 150/20 60
KELAPA
60

120 49,03 20 51,78 40 59,25 66,22 73,16 81,74 91,31 103,11 60 116,41 130,65 60

41% 34% 39% 43% 48% 53% 60% 51% 57% 51%

10 BORANG 150/20

Total 30 21,94 12 29,24 33,81 48 39,48 47,03 55,20 64,79 41,37 45,97 51,08

61% 82% 44% 52% 61% 72% 85% 54% 60% 67%

11 MARIANA 150/20 16 Add

150/20 16

150/20 32 22,26 26,34 30 29,75 33,33 37,25 41,91 30 47,24 53,57 60,86 62,00

82% 50% 56% 63% 71% 54% 60% 69% 78% 79%

12 SIMPANG 150/20
TIGA
150/20 60

Total 60 51,14 63,17 58,42 64,70 70,79 78,40 86,94 60 97,54 109,40 120,20

50% 62% 57% 63% 69% 77% 57% 64% 72% 79%

04/02/2013 14:18:27
Capacity Balance GI S2JB
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 133


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Gardu Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Trafo MVA
Induk Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

13 PRABU- 150/20 15
MULIH
150/20 30 Add

Total 45 32,10 39,17 60 43,57 47,53 51,33 55,99 61,08 67,28 74,12 60 81,25

84% 44% 49% 53% 58% 63% 68% 75% 53% 58%

14 BUKIT 150/20 60
ASAM
150/20 60

Total 120 27,97 33,66 36,93 39,72 42,30 45,50 48,95 53,17 57,76 62,44

27% 33% 36% 39% 41% 45% 48% 52% 57% 61%

15 BATU- 150/20 30
RAJA
150/20 30 Uprate 30-60 (UAI)

Total 60 64,32 30 76,97 60 76,34 70,18 74,92 80,91 87,36 95,42 102,81 110,89

63% 50% 50% 46% 49% 53% 57% 62% 67% 72%

16 LAHAT 150/20 10

150/20 20 Uprate 10->30

Total 30 23,00 20 27,83 24,34 16,48 18,43 20,91 23,60 26,96 30,65 32,44

54% 65% 57% 39% 43% 49% 56% 63% 72% 76%

17 PAGAR 150/20 10
ALAM
150/20 15 Uprate 10-30 (IBRD) Uprate

Total 25 15,43 20 18,57 16,13 17,42 18,57 20,05 21,65 15 23,66 25,85 28,07 0

40% 49% 42% 46% 49% 52% 42% 46% 51% 55%

18 LUBUK- 150/20 30
LINGGAU
20

50 46,95 57,64 56,30 60 62,46 68,45 62,76 69,94 78,87 88,81 99,27

61% 75% 44% 49% 54% 49% 55% 62% 70% 78%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


133

04/02/2013 14:18:28
134
Capacity Balance GI S2JB
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 134


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Gardu Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Trafo MVA
Induk Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

19 BETUNG 150/20 20

150/20 30

50 38,91 31,96 32,96 39,10 60 45,94 54,28 64,01 75,82 30 89,62 105,86 30

76% 63% 65% 38% 45% 53% 63% 59% 70% 69%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


20 GU- 150/20 30
MAWANG
30

60 37,66 45,53 42,65 30 46,09 34,81 37,62 40,66 44,38 48,43 52,72

74% 89% 56% 60% 46% 49% 53% 58% 63% 69%

Relokasi 30 MVA ex BaturajaBaturaja

21 GUNUNG 150/20 30 13,97 30 16,89 18,62 20,12 11,53 9,22 9,22 9,90 10,81 11,86
MEGANG
27% 33% 37% 39% 23% 18% 18% 19% 21% 23%

1 GI Kenten 150/20 60

150/20 60

120 0,0 27,1 44,3 49,3 54,2 60,2 66,9 60,0 67,4 75,2

0% 27% 43% 48% 53% 59% 66% 59% 66% 74%

2 GIS KOTA 150/20 60


Usulan
Terbaru 60

120 0 0 0 0 0 61,91 68,83 76,26

0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 61% 67% 75%

3 JAKABA- 150/20 30 12,59 13,85 15,23 16,75 18,43 30 20,27 22,30 24,53 26,98
RING
0% 49% 54% 60% 66% 36% 40% 44% 48% 53%

4 KAYU 150/20 30 12,69 13,81 15,01 16,32 17,63 19,04 30 20,56 23,99
AGUNG
0% 0% 50% 54% 59% 64% 69% 37% 40% 47%

5 TANJUNG 150/20 30
API-API
150/20 30

Total 60 11,45 12,25 13,11 14,03 15,01 16,06 17,18 18,38 19,67

0% 22% 24% 26% 28% 29% 31% 34% 36% 39%

04/02/2013 14:18:28
Capacity Balance GI S2JB

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 135


(lanjutan)

Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Gardu Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Trafo MVA
Induk Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

6 SUNGAI 150/20 30 15,00 15,75 16,54 17,36 30 18,23 19,14 20,10 20,10
LILIN
0% 0% 59% 62% 65% 34% 36% 38% 39% 39%

7 MUARA 150/20 30 10,98 12,08 13,29 14,62 16,08 17,68 19,45


DUA
0% 0% 0% 43% 47% 52% 57% 63% 69% 76%

8 MUARA 150/20 30 13,05 13,97 14,94 15,99 17,11


RUPIT
0% 0% 0% 0% 0% 51% 55% 59% 63% 67%

9 SEKAYU 150/20 30 15,0 16,1 17,2 18,4 19,7 21,0 22,5 - 24,1 30 25,8 30

0% 59% 63% 67% 72% 77% 83% 88% 47% 34%

10 TEBING 150/20 30 12,7 13,5 14,3 15,1 16,1 17,0 18,0 30 19,1 30
TINGGI
0% 0% 50% 53% 56% 59% 63% 67% 35% 25%

11 GANDUS 150/20 60

60

120 0,0 18,9 31,5 35,1 38,7 43,0 47,9 48,4 54,4 60,8

0% 19% 31% 34% 38% 42% 47% 47% 53% 60%

Beban GI Gumawang & Baturaja

12 MARTA- 150/20 30 16,1 17,4 18,6 20,1 30,0 21,7 23,7 25,9 35,0
PURA
0% 0% 63% 68% 73% 39% 43% 47% 51% 69%

13 PENDOPO 150/20 30 10,0 14,0 15,9 17,5 19,1 30 20,7

0% 0% 0% 0% 39% 55% 62% 69% 38% 41%

14 TUGU 150/20 30 14,5 15,7 16,9 18,5 20,2 30 22,0


MULYO
(LUBUK 0% 0% 0% 0% 57% 61% 66% 73% 40% 43%

Total Kap. MVA 1.304 167 1.914 610 2.202 288 2.352 150 2.412 60 2.562 150 2.637 75 2.877 240 3.057 180 3.207 150

TOTAL PEAK GI MW 625,65 752,85 849,84 928,37 1.019,62 1.128,15 1.248,72 1.360,12 1.513,06 1.673,14

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


135

04/02/2013 14:18:28
136
Capacity Balance GI S2JB
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 136


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Gardu Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Trafo MVA
Induk Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

1 SUKA ME- 70/20 15


RINDU
70/20 30

70/20 30

Total 75 63,06 45,00 74,82 24,92 17,43 18,17 20,76 22,35 23,91 25,59 31,12

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


62% 73% 24% 17% 18% 20% 22% 23% 25% 31%

2 PEKALO 70/20 5
NGAN
70/20 10

150/20 30

Total 30 19,99 24,60 30 27,11 27,27 27,14 31,36 32,88 34,13 35,42 36,01 30

78% 48% 53% 53% 53% 61% 64% 67% 69% 47%

3 TES 70/20 5

15 6,9 8,3 9,0 0,84 0,64 1,79 2,08 2,26 2,45 2,43

54% 65% 70% 7% 5% 14% 16% 18% 19% 19%

4 MANNA/
150/20 30 12,00 14,49 15,67 15,47 15,10 17,13 17,62 17,95 18,28 18,24
MASSOD

OPERASI 47% 57% 61% 61% 59% 67% 69% 70% 72% 72%

RENCANA Beban dari Pembangkit Isolated

1 Muko-
150/20 30 7,60 8,13 8,70 9,31 9,96 10,65 11,40
Muko
Ditarik 0% 0% 0% 30% 32% 34% 36% 39% 42% 45%

2 PULAU 150/20 60
BAAI
150/20 60 Beban dari GI

Total 120 58,15 60,99 63,61 72,66 60 78,22 83,69 89,57 94,71

0% 0% 57% 60% 62% 47% 51% 55% 59% 62%

4 GI ARGA
MAKMUR 150/20 30 8,71 9,09 10,38 11,17 11,96 12,80 13,53

Menung- 0% 0% 0% 34% 36% 41% 44% 47% 50% 53%


gu GI
Pulau Beban dari GI

04/02/2013 14:18:28
Capacity Balance GI S2JB
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 137


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Gardu Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Trafo MVA
Induk Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

5 GI BINTU- 150/20 30 9,90 10,60 11,34 12,13 12,98


HAN
0% 0% 0% 0% 0% 39% 42% 44% 48% 51%

Total Kap. MVA 205 75 235 30 355 120 415 60 415 - 505 90 505 - 505 - 505 - 535 30

Total Kap. MW - - - - - - - - - -

TOTAL PEAK GI MW 101,91 122,19 134,82 138,30 141,88 172,68 184,23 195,20 206,90 220,41

1 AUR DURI 150/20 30

150/20 30

150/20 30

Total 60 45,76 60 47,88 55,90 61,66 68,79 77,61 88,51 60 97,59 106,39 118,63

45% 47% 55% 60% 67% 76% 58% 64% 70% 78%

2 PAYO 150/20 60
SELINCAH
150/20 60

Total 120 69,58 60 80,99 88,62 97,83 109,11 122,92 60 139,87 154,29 175,92 60 194,70 60

45% 53% 58% 64% 71% 60% 69% 76% 69% 64%

3 MUARA 150/20 30
BUNGO
30

60 46,59 56,21 60 64,15 69,74 76,56 84,89 60 95,04 103,31 111,17 122,05 30

91% 55% 63% 68% 75% 55% 62% 68% 73% 68%

4 BANGKO 150/20 30 24,70 60 29,81 28,02 27,60 27,15 26,67 26,16 25,61 30 25,02 24,39

32% 39% 37% 36% 35% 35% 34% 25% 25% 24%

5 MUARA 150/20 30 19,50 23,38 60 26,51 28,63 31,23 34,40 38,27 41,33 44,19 48,20
BULIAN
76% 31% 35% 37% 41% 45% 50% 54% 58% 63%

USULAN
GI BARU
150/20
1 GI SABAK 150/20 30 8,00 8,64 9,33 10,08 10,88 11,75 12,69 13,71 14,81

0% 31% 34% 37% 40% 43% 46% 50% 54% 58%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


137

04/02/2013 14:18:28
138

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 138


Capacity Balance GI S2JB
(lanjutan)

Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Gardu Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Trafo MVA
Induk Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

2 GI SARO 150/20 30 0 0 12,00 12,84 13,74 14,70 15,73 16,83 18,00 30 19,26
LANGUN
0% 0% 47% 50% 54% 58% 62% 66% 35% 38%

Beban Pembangkit Isolated

3 GI KUALA 150/20 30 11,77 12,71 13,73 14,82


TUNGKAL
0% 0% 0% 0% 0% 0% 46% 50% 54% 58%

Total Kap terpa-


MVA 480 180 630 150 660 30 660 - 660 - 780 120 870 90 900 30 990 90 1,080 90
sang GI

TOTAL PEAK GI MW 206,1 246,3 283,8 307,6 336,7 372,1 427,1 464,4 508,1 556,9

PLN S2JB

Kapasitas terpa-
MVA 1.311 2.779 3.217 3.427 3.487 3.847 4.012 4.282 4.552 4.822
sang GI

PEAK GI WS2JB MW 998,7 1.121,3 1.268,5 1.374,3 1.498,1 1.672,9 1.860 2.020 2.228,1 2.450

PEAK SISTEM MW 996,3 1.116,9 1.252,3 1.360,9 1.480,0 1.637,8 1.812 1.991 2.191 2.433

04/02/2013 14:18:28
Capacity Balance GI Lampung

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 139


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

1 TARAHAN 150/20 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

Terpasang MW (2x30) 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0

Beban Puncak MW 41,88 43,30 41,04 41,37 41,09 40,41 39,27 37,65 35,43 38,34

Pembebanan Trafo % 82,1% 84,91% 80,5% 81,1% 80,6% 79,2% 77,0% 73,8% 69,5% 75,2%

2 TELUK BETUNG 150/20 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

Terpasang MW (1x60) 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0

Beban Puncak MW (1x60) 86,18 86,40 89,32 77,38 81,37 67,07 70,26 73,56 76,86 76,86

Pembebanan Trafo % 84,5% 84,7% 87,6% 75,9% 79,8% 65,8% 68,9% 72,1% 75,4% 75,4%

3 NATAR 150/20 60 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

Terpasang MW (2x30) 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0

Beban Puncak MW 49,06 60 52,87 56,86 49,79 39,91 39,74 40,87 42,26 43,74 45,27

Pembebanan Trafo % 48,1% 51,8% 55,7% 48,8% 39,1% 39,0% 40,1% 41,4% 42,9% 44,4%

4 SUTAMI 150/20 60 60 60 60 60 90 90 90 90 90 90

Terpasang MW (2x30) 51,0 51,0 51,0 51,0 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5

Beban Puncak MW 34,06 36,53 39,10 41,49 43,66 30 45,86 48,08 50,36 52,65 55,05

Pembebanan Trafo % 66,8% 71,6% 76,7% 81,4% 57,1% 59,9% 62,8% 65,8% 68,8% 72,0%

5 KALIANDA 150/20 30 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

Terpasang MW (1x30) 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0

Beban Puncak MW 26,67 30 28,73 30,89 22,15 23,38 29,09 30,57 32,09 33,61 35,21

Pembebanan Trafo % 52,3% 56,3% 60,6% 43,4% 45,8% 57,0% 59,9% 62,9% 65,9% 69,0%

6 GI TEGINENENG Total 70 70 70 110 110 110 110 150 150 150 150

Terpasang MW (2x20) 59,5 59,5 93,5 93,5 93,5 93,5 127,5 127,5 127,5 127,5

Beban Puncak MW (1x30) 54,79 59,08 63,56 40 67,71 71,49 75,31 79,16 40 83,13 87,12 91,29

Pembebanan Trafo % 92,1% 99,3% 68,0% *2) 72,4% 76,5% 80,5% 62,1% *2) 65,2% 68,3% 71,6%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


139

04/02/2013 14:18:28
140
Capacity Balance GI Lampung
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 140


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

7 GI ADIJAYA Total 30 60 60 60 90 90 90 90 90 90 150

Terpasang MW (1x30) 51,0 51,0 51,0 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 127,5

Beban Puncak MW 34,37 30 37,23 40,21 42,98 30 45,50 48,05 50,62 53,27 55,92 58,71 60,00

Pembebanan Trafo % 67,4% 73,0% 78,8% 56,2% 59,5% 62,8% 66,2% 69,6% 73,1% 46,0%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


8 GI MENGGALA Total 50 50 50 50 50 90 90 90 90 90 90

Terpasang MW (1x20) 42,5 42,5 42,5 42,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5

Beban Puncak MW (1x30) 28,49 31,50 34,66 37,58 39,88 40 42,54 45,23 48,00 50,78 53,72

Pembebanan Trafo % 67,0% 74,1% 81,5% 88,4% 52,1% *2) 55,6% 59,1% 62,7% 66,4% 70,2%

9 GI SRIBAWONO 150/20 50 50 90 90 90 90 90 90 90 120 120

Terpasang MW (1x20) 42,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 102,0 102,0

Beban Puncak MW (1x30) 41,30 45,07 40 49,00 49,66 52,80 55,96 59,15 62,45 65,75 30 69,23

Pembebanan Trafo % 97,2% 58,9% *2) 64,1% 64,9% 69,0% 73,2% 77,3% 81,6% 64,5% *3) 67,9%

10 BUKIT KEMUNING Total 30 90 90 90 90 90 90 90 90 90 150

Terpasang MW (1x30) 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 127,5

Beban Puncak MW 40,65 60 48,86 40,98 43,99 46,26 49,00 51,76 54,62 57,48 60,49 60,00

Pembebanan Trafo % 53,1% 63,9% 53,6% 57,5% 60,5% 64,1% 67,7% 71,4% 75,1% 47,4%

11 KOTABUMI Total 40 80 80 120 120 120 120 120 120 180 180

Terpasang MW (2x20) 68,0 68,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 153,0 153,0

Beban Puncak MW 68,20 71,13 73,61 40 80,14 69,09 73,93 78,81 83,85 88,90 60 94,25

Pembebanan Trafo % 100,3% 104,6% 72,2% *2) 78,6% 67,7% 72,5% 77,3% 82,2% 58,1% 61,6%

12 PAGELARAN Total 50 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

Terpasang MW (1x20) 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5

Beban Puncak MW (1x30) 44,95 40 48,25 41,01 38,67 40,72 42,79 44,88 47,04 49,20 51,46

Pembebanan Trafo % 58,8% *2) 63,1% 53,6% 50,6% 53,2% 55,9% 58,7% 61,5% 64,3% 67,3%

04/02/2013 14:18:29
Capacity Balance GI Lampung
(lanjutan)

Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 141


Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

13 GI METRO Total 50 50 90 90 90 90 90 90 90 90 90

Terpasang MW (1x30) 42,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5

Beban Puncak MW (1x20) 32,07 33,56 40 35,13 36,58 37,90 39,23 40,58 41,97 43,36 44,80

Pembebanan Trafo % 75,4% 43,9% *2) 45,9% 47,8% 49,5% 51,3% 53,0% 54,9% 56,7% 58,6%

14 GI NEW TARAHAN 150/20 30 60 60 60 120 120 120 120 120 120 120

Terpasang MW (1x30) 51,0 51,0 51,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0

Beban Puncak MW 23,39 30 25,63 36,67 42,49 60 47,70 53,07 58,59 64,37 70,29 76,76

Pembebanan Trafo % 45,9% 50,2% 71,9% 41,7% 46,8% 52,0% 57,4% 63,1% 68,9% 75,3%

15 GI SUKARAME 150/20 30 30 60 60 60 60 60 60 120 120 120

Terpasang MW (1x30) 25,5 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 102,0 102,0 102,0

Beban Puncak MW 25,14 33,82 30 40,39 44,16 43,53 34,51 38,20 42,36 60 46,99 52,13

Pembebanan Trafo % 98,6% 66,3% 79,2% 86,6% 85,4% 67,7% 74,9% 41,5% 46,1% 51,1%

16 GI BLAMBANGAN 150/20 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Terpasang MW (1x30) 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5

Beban Puncak MW 8,37 9,12 9,91 10,63 11,30 11,97 12,64 13,34 14,04 14,77

Pembebanan Trafo % 32,8% 35,8% 38,9% 41,7% 44,3% 46,9% 49,6% 52,3% 55,0% 57,9%

17 GI SEPUTIH BANYAK 150/20 30 30 30 60 60 60 60 60 60 60 120 60,00

Terpasang MW 25,5 25,5 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 102,0

Beban Puncak MW 23,47 25,45 27,53 30 29,45 31,20 32,96 34,74 36,58 38,43 40,36

Pembebanan Trafo % 92,0% 99,8% 54,0% 57,7% 61,2% 64,6% 68,1% 71,7% 75,3% 39,6%

18 GI KOTA AGUNG 150/20 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Terpasang MW 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5

Beban Puncak MW 10,69 11,36 11,96 12,57 13,18 13,81 14,45 15,11

Pembebanan Trafo % 41,9% 44,5% 46,9% 49,3% 51,7% 54,2% 56,7% 59,3%

19 GI LIWA 150/20 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Terpasang MW 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


141

04/02/2013 14:18:29
142
Capacity Balance GI Lampung
(lanjutan)

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 142


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Beban Puncak MW 17,03 18,29 19,43 20,58 21,74 11,82 12,44 13,09

Pembebanan Trafo % 66,8% 71,7% 76,2% 80,7% 85,2% 46,4% 48,8% 51,3%

20 GI ULU BELU 150/20 20 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Terpasang MW 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Beban Puncak MW 8,49 9,11 9,76 10,36 10,91 11,47 12,03 12,61 13,19 13,79

Pembebanan Trafo % 33,3% 35,7% 38,3% 40,6% 42,8% 45,0% 47,2% 49,4% 51,7% 54,1%

21 GI GEDONG TATAAN 150/20 60 60 2 x 30 60 60 60 60 60 60

Terpasang MW 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0

Beban Puncak MW 23,30 24,55 25,82 27,09 28,41 29,73 31,11

Pembebanan Trafo % 45,7% 48,1% 50,6% 53,1% 55,7% 58,3% 61,0%

22 GI TELUK RATAI 150/20 30 30 30 30 30 30 30 30

Terpasang MW 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5

Beban Puncak MW 12,91 13,58 14,25 14,94 15,64 16,35 17,09

Pembebanan Trafo % 50,6% 53,2% 55,9% 58,6% 61,3% 64,1% 67,0%

23 GI KETAPANG 150/20 30 30 30 30 30 60 60 60

Terpasang MW 25,5 25,5 25,5 25,5 51,0 51,0 51,0

Beban Puncak MW 13,72 15,95 18,04 20,11 21,98 30 23,05 24,18

Pembebanan Trafo % 53,8% 62,5% 70,8% 78,9% 43,1% 45,2% 47,4%

24 GI MESUJI 150/20 30 30 30 30 60 60 60 60

Terpasang MW 25,5 25,5 25,5 51,0 51,0 51,0 51,0

Beban Puncak MW 16,84 18,04 19,24 20,46 30 21,71 22,97 24,30

Pembebanan Trafo % 66,1% 70,7% 75,5% 40,1% 42,6% 45,0% 47,6%

25 GI JATI AGUNG 150/20 30 30 30 30 60 60 60

Terpasang MW 25,5 25,5 25,5 51,0 51,0 51,0

Beban Puncak MW 17,11 18,80 20,63 22,31 30 23,90 25,60

Pembebanan Trafo % 67,1% 73,7% 80,9% 43,7% 46,9% 50,2%

04/02/2013 14:18:29
LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 143
Capacity Balance GI Lampung
(lanjutan)

Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

26 GI LANGKAPURA 150/20 60 60 60 60 120 120

Terpasang MW 51,0 51,0 51,0 102,0 102,0

Beban Puncak MW 35,69 37,44 39,25 41,06 60 42,96

Pembebanan Trafo % 70,0% 73,4% 77,0% 40,3% 42,1%

27 GI PAKUAN RATU 150/20 60 30 30 30 60 60 60

Terpasang MW 25,5 25,5 25,5 51,0 51,0 51,0

Beban Puncak MW 17,82 19,03 20,26 21,52 30 22,79 24,14

Pembebanan Trafo % 69,9% 74,6% 79,4% 42,2% 44,7% 47,3%

28 GI BENGKUNAT 150/20 30 30 30 30

Terpasang MW 25,5 25,5 25,5

Beban Puncak MW 11,12 11,70 12,31

Pembebanan Trafo % 43,6% 45,9% 48,3%

28 GI DIPASENA 70/20 90 90 3 x 30 90 90 90 90 90 90 90 90 90

Terpasang MW 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5 76,5

Beban Puncak MW 55,95 56,79 57,67 58,48 52,00 52,00 52,00 52,00 52,00 52,00

Pembebanan Trafo % 73,1% 74,2% 75,4% 76,4% 68,0% 68,0% 68,0% 68,0% 68,0% 68,0%

GI DIPASENA 150/20 120 120 2X60 120 120 120 120 120 120

Terpasang MW 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0 102,0

Beban Puncak MW 67,22 67,22 67,97 68,73 69,51 70,29 71,08

Pembebanan Trafo % 65,9% 65,9% 66,6% 67,4% 68,1% 68,9% 69,7%

PEAK GI MW 727 782 845 989 1.035 1.097 1.152 1.209 1.264 1.202

PEAK SYSTEM MW 693 749 809 931 981 1.033 1.084 1.138 1.192 1.189

DIVERSITY FACTOR 1,05 1,04 1,04 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06 1,01

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


143

04/02/2013 14:18:29
144
Capacity Balance GI Bangka

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 144


Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

1 PANGKALPINANG 150/20 180

Terpasang MW (2x30) 153,0

Beban Puncak MW 26,74 20,90 27,33 32,85 39,68 38,20 49,08 60 62,93 80,69 97,04 60

Pembebanan Trafo % 52,4% 41,0% 53,6% 64,4% 77,8% 74,9% 48,1% 61,7% 79,1% 63,4%

Supply 20 kV 15 20 20 20 20 30 30 30 30

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2 SUNGAILIAT 150/20 90

Terpasang MW 30 76,5

Beban Puncak MW (1X30) 15,62 13,27 15,99 18,02 30 20,58 18,79 22,92 28,16 34,81 43,04 30

Pembebanan Trafo % 61,3% 52,0% 62,7% 35,3% 40,3% 36,8% 44,9% 55,2% 68,3% 56,3%

Supply 20 kV 5 10 10 10 10 15 15 15 15

3 AIR ANYIR 150/20 60

Terpasang MW 20 51,0

Beban Puncak MW (1x20) 10,04 6,80 8,56 9,80 11,37 8,35 10,90 14,12 30 18,21 27,73

Pembebanan Trafo % 39,4% 26,7% 33,6% 38,4% 44,6% 32,7% 42,7% 27,7% 35,7% 54,4%

Supply 20 kV 5 10 10 10 10 15 15 15 15

4 KELAPA 150/20 30

Terpasang MW 30 25,5

Beban Puncak MW (1x30) 8,44 30 9,07 9,88 10,90 12,22 13,89 15,99 18,41

Pembebanan Trafo % 33,1% 35,6% 38,8% 42,8% 47,9% 54,5% 62,7% 72,2%

Supply 20 kV 2 2 2 2 2 2 2

5 KOBA 150/20 30 60

Terpasang MW (1x30) 51,0

Beban Puncak MW 14,62 30 15,60 16,85 18,43 20,46 30 23,03 21,29 30,50

Pembebanan Trafo % 57,3% 61,2% 66,1% 72,3% 40,1% 45,2% 41,7% 59,8%

49% 52% 56% 61% 34% 38% 35% 51%

04/02/2013 14:18:29
LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 145
Capacity Balance GI Bangka
(lanjutan)
Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

6 MENTOK 150/20 30

Terpasang MW 30 25,5

Beban Puncak MW (1x30) 7,74 30 8,97 10,57 12,59 15,14 18,20

Pembebanan Trafo % 30,3% 35,2% 41,5% 49,4% 59,4% 71,4%

Suplai 20 kV 7 7 7 7 7 1

7 TOBOALI 150/20 30 30

Terpasang MW (1x30) 25,5

Beban Puncak MW 3,68 30 4,67 5,95 7,56 9,60 11,09

Pembebanan Trafo % 14,4% 18,3% 23,3% 29,7% 37,7% 43,5%

Suplai 20 kV 7 7 7 7 7

PEAK GI MW 52,4 41,0 74,9 85,3 102,0 99,4 121,5 149,7 180,6 246,0

PEAK SYSTEM MW 52,4 41,0 74,9 85,3 102,0 99,4 121,5 149,7 180,6 246,0

DIVERSITY FACTOR 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


145

04/02/2013 14:18:29
146

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 146


Capacity Balance GI Belitung
Kapasitas 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk Trafo MVA
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

MVA (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

1 DUKONG 70/20 30 30 30 30 60 60 60 90 90 90

Terpasang MW (1x30) 25,5 25,5 25,5 25,5 51,0 51,0 51,0 76,5 76,5 76,5

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Beban Puncak MW 13,37 30 11,62 15,01 17,66 20,98 30 25,14 30,48 37,25 30 45,88 36,99

Pembebanan Trafo % 52,5% 45,6% 58,9% 69,3% 41,1% 49,3% 59,8% 48,7% 60,0% 48,4%

Supply 20 kV 10 15 15 15 15 15 15 15 15

2 MANGGAR 70/20 20 20 20 20 20 20 50 50 50 50

Terpasang MW (1x20) 17,0 17,0 17,0 17,0 17,0 17,0 42,5 42,5 42,5 42,5

Beban Puncak MW 5,06 20 6,24 7,45 8,36 9,51 10,95 12,80 30 15,15 18,14 14,23

Pembebanan Trafo % 29,8% 36,7% 43,8% 49,2% 55,9% 64,4% 30,1% 35,6% 42,7% 33,5%

3 SUGE 70/20 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Terpasang MW (1x30) 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5 25,5

Beban Puncak MW 3,96 30 4,45 4,95 5,31 5,77 6,35 7,09 8,03 9,22 14,23

Pembebanan Trafo % 15,5% 17,5% 19,4% 20,8% 22,6% 24,9% 27,8% 31,5% 36,2% 55,8%

Supply 20 kV

PEAK GI MW 22,4 22,3 27,4 31,3 36,3 42,4 50,4 60,4 73,2 37

PEAK SYSTEM MW 22,4 22,3 27,4 31,3 36,3 42,4 50,4 60,4 73,2 37

DIVERSITY FACTOR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

04/02/2013 14:18:29
Lampiran A1.5

RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN


SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 147 04/02/2013 14:18:30


148

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 148


Proyeksi Kebutuhan Fisik Transmisi dan GI Sumatera
Transmisi 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
500 kV AC - - - - 860 350 662 60 - 600 2.532
500 kV DC - - - - 800 - - - - - 800
275 kV - 160 2.691 412 812 - 300 - - - 4.375
250 kV DC - - - - - 462 - - - - 462

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


150 kV 1.002 1.673 3.561 3.556 608 878 279 382 440 - 12.379
70 kV - 170 387 - - - - - - - 557
Total 1.002 2.003 6.639 3.968 3.080 1.690 1.241 442 440 600 21.105

Proyeksi Kebutuhan Fisik GI Sumatera


Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
500/275 kV - - - - 1.500 1.000 1.000 - - - 3.500
500/150 kV - - - - 500 - 1.000 - - - 1.500
500 kV DC - - - - 3.000 - - - - - 3.000
275/150 kV - 500 6.250 750 1.250 250 500 - 250 - 9.750
250 kV DC - - - - - - 600 - - - 600
150/20 kV 1.960 2.110 2.210 1.290 1.020 870 780 600 930 1.200 12.970
70/20 kV 30 340 80 - 30 - 30 30 - - 540
Total 1.990 2.950 8.540 2.040 7.300 2.120 3.910 630 1.180 1.200 31.860

04/02/2013 14:18:30
Pengembangan Penyaluran Sumatera
No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 149


1 Aceh Sigli PLTU Meulaboh 150 kV 2 cct, 2 Zebra 333 74,95 2012
2 Aceh Jantho Inc. 1 Pi (Sigli-B. Aceh) 150 kV 2 cct, 1 Hawk 1 0,06 2013
3 Aceh Meulaboh PLTU Meulaboh 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3,32 2013
4 Aceh Panton Labu Inc. 1 Pi (Idi-Lhokseumawe) 150 kV 2 cct, 1 Hawk 2 0,11 2013
5 Aceh Bireun Takengon 150 kV 2 cct, 2 Hawk 126 9,62 2014
6 Aceh Sidikalang Subulussalam 150 kV 2 cct, 1 Hawk 111 6,16 2014
7 Aceh Brastagi Kutacane 150 kV 2 cct, 1 Hawk 290 16,07 2014
8 Aceh PLTU Meulaboh Blang Pidie 150 kV 2 cct, 1 Hawk 190 10,53 2014
9 Aceh Blang Pidie Tapak Tuan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 130 7,20 2014
10 Aceh Ulee Kareng Banda Aceh 150 kV 2 cct, 2 Zebra 40 9,00 2014
11 Aceh Krueng Raya Ulee Kareng 150 kV 2 cct, 2 Hawk 60 4,58 2014
12 Aceh PLTA Peusangan-2 Takengon 150 kV 2 cct, 2 Hawk 22 1,68 2014
13 Aceh PLTA Peusangan-1 PLTA Peusangan-2 150 kV 2 cct, 2 Hawk 14 1,07 2014
14 Aceh Cot Trueng Inc. 2 Pi (Bireun-Lhokseumawe) 150 kV 4 cct, 1 Hawk 6 0,33 2014
15 Aceh Samalanga Inc. 1 Pi (Bireun-Sigli) 150 kV 2 cct, 1 Hawk 4 0,22 2015
16 Aceh Takengon Blang Kjeren 150 kV 2 cct, 1 Hawk 174 9,64 2015
17 Aceh Subulussalam Singkil 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 6,65 2015
18 Aceh PLTP Seulawah 2 Pi Inc. (Sigli-Banda Aceh) 150 kV 4 cct, 1 Hawk 32 3,55 2018
19 Aceh Takengon PLTA Peusangan-4 150 kV 2 cct, 1 Hawk 20 1,11 2018
20 Aceh Banda Aceh Lam Pisang 150 kV 2 cct, 2 Hawk 30 2,29 2018
21 Sumut Galang Namurambe 150 kV 2 cct, 2 Zebra 80 18,01 2012
22 Sumut Galang Tanjung Morawa 150 kV 2 cct, 2 Zebra 20 4,50 2012
23 Sumut Lamhotma Belawan 150 kV 1 2nd cct, 2 Hawk 6 0,28 2012
24 Sumut Tanjung Morawa Kuala Namu 150 kV 2 cct, 2 Hawk 34 2,60 2013
25 Sumut Dolok Sanggul/Parlilitan Inc. 1 Pi (Tele-Tarutung) 150 kV 2 cct, 1 Hawk 76 4,21 2013
26 Sumut Rantau prapat Labuhan Bilik 150 kV 2 cct, 1 Hawk 130 7,20 2014
27 Sumut Padang Sidempuan Penyabungan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 140 7,76 2014
28 Sumut Galang Negeri Dolok 150 kV 2 cct, 1 Hawk 66 3,66 2014
29 Sumut Sidikalang Salak 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3,32 2014
30 Sumut Tele Pangururan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 26 1,44 2014

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


149

04/02/2013 14:18:30
150
Pengembangan Penyaluran Sumatera
Lanjutan
No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 150


31 Sumut Tanjung Pura Inc. 1 Pi (P.Brandan-Binjai) 150 kV 2 cct, 1 Hawk 30 1,66 2014
32 Sumut Teluk Dalam PLTU Nias 70 kV 2 cct, 1 Hawk 220 12,19 2014
33 Sumut PLTU Nias Gunung Sitoli 70 kV 2 cct, 1 Hawk 20 1,11 2014
34 Sumut PLTG P. Brandan Pangkalan Brandan 150 kV 2 cct, 2 Hawk 10 0,76 2014
35 Sumut Sibolga (uprate) P. Sidempuan (uprate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 142 19,00 2015
36 Sumut Sibolga (uprate) Tarutung (uprate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 100 13,38 2015
37 Sumut PLTU Sewa Sumbagut Sibolga 150 kV 2 cct, 2 Hawk 30 2,29 2015
38 Sumut PLTA Wampu Brastagi 150 kV 2 cct, 1 Hawk 80 4,43 2015

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


39 Sumut GIS Mabar KIM 150 kV 1 cct, CU 1000 mm2 5 11,10 2015
40 Sumut GIS Listrik GIS Glugur 150 kV 1 cct, CU 1000 mm2 5 11,10 2015
41 Sumut Perdagangan Inc. 2 Pi (Kisaran-K. Tanjung) 150 kV 4 cct, 1 Hawk 40 2,22 2015
42 2
Sumut Tarutung (uprate) Porsea (uprate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm 124 16,59 2016
43 2
Sumut Tele (uprate) Tarutung (uprate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm 160 21,41 2016
44 Sumut Pangkalan Susu Pangkalan Brandan 150 kV 2 cct, 2 Zebra 22 4,95 2016
45 Sumut Simangkok PLTA Asahan III(FTP 2) 150 kV 2 cct, 2 Hawk 22 1,68 2016
46 Sumut KIM 2 Inc. 2 Pi (KIM - Sei Rotan) 150 kV 4 cct, ACSR 2x400 mm2 4 0,84 2016
47 Sumut Pancing KIM 2 150 kV 2 cct, ACSR 2x400 mm2 20 3,36 2016
48 Sumut Selayang Inc. 2 Pi (Paya Geli - Namurambe) 150 kV 4 cct, ACSR 300 mm2 4 0,28 2016
49 2
Sumut GI/GIS Kota Medan Paya Geli 150 kV 2 cct, CU 1000 mm 10 22,20 2016
50 Sumut GI PLTMH 1 Dolok Sanggul 150 kV 2 cct, 1 Hawk 70 3,88 2016
51 Sumut GI PLTMH 2 Sibolga 150 kV 2 cct, 2 Hawk 110 8,40 2016
52 Sumut Porsea (uprate) P. Siantar (uprate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 150 20,07 2017
53 Sumut Tele (uprate) Sidikalan (uprate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 80 10,70 2017
54 Sumut Penyabungan PLTP Sorik Marapi (FTP 2) 150 kV 2 cct, 1 Hawk 46 2,55 2017
55 Sumut PLTA Hasang Inc. 1 pi (R. Prapat - Kisaran) 150 kV 2 cct, 1 Hawk 50 2,77 2017
56 Sumut Tarutung PLTP Simbolon Samosir 150 kV 2 cct, 1 Hawk 50 2,77 2018
57 Sumut PLTP Sipoholon Ria-Ria Inc. 2 Pi (Tarutung-Porsea) 150 kV 4 cct, 1 Hawk 8 0,44 2019
58 Sumut GI PLTMH 2 Singkil 150 kV 2 cct, 2 Hawk 140 10,69 2021
59 Riau Garuda Sakti (up rate) Duri (up rate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 230 30,77 2013
60 Riau Teluk Kuantan Rengat 150 kV 2 cct, 2 Hawk 194 14,81 2014

04/02/2013 14:18:30
Pengembangan Penyaluran Sumatera
Lanjutan
No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 151


61 Riau Bangkinang Pasir Pangarayan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 220 12,19 2014
62 Riau Pasir Putih Garuda Sakti 150 kV 2 cct, 2 Zebra 55 12,38 2014
63 Riau Tenayan / PLTU Riau Pasir Putih 150 kV 2 cct, 2 Zebra 35 7,88 2014
64 Riau Dumai KID Dumai 150 kV 2 cct, 1 Hawk 56 3,10 2014
65 Riau Dumai Bagan Siapi api 150 kV 2 cct, 1 Hawk 228 12,63 2014
66 Riau Pasir Putih Pangkalan Kerinci 150 kV 2 cct, 2 Hawk 134 10,23 2014
67 Riau New Garuda Sakti Inc. 2 Pi ( G.Sakti - Duri) 150 kV 4 cct, ACCC 310 mm2 12 1,61 2014
68 Riau Tenayan / PLTU Riau Perawang 150 kV 2 cct, 1 Hawk 50 2,77 2014
69 Riau PLTU Sewa Dumai Dumai 150 kV 2 cct, 2 Hawk 14 1,07 2015
70 Riau Rengat Pangkalan Kerinci 150 kV 2 cct, 2 Hawk 220 16,79 2015
71 Riau Duri (up rate) Dumai (up rate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 118 15,79 2015
72 Riau Garuda Sakti GIS Kota Pekan Baru 150 kV 2 cct, CU 1000 mm2 14 31,08 2015
73 Riau Pasir Putih Teluk Lembu 150 kV 2 cct, 2 Hawk 40 3,05 2015
74 Riau Tenayan/PLTU Riau Siak Sri Indra Pura 150 kV 2 cct, 1 Hawk 100 5,54 2015
75 Riau Rengat Tembilahan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 6,65 2015
76 Riau Kandis Inc. ( New G.Sakti - Duri) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 10 2,68 2015
77 Riau Bangkinang Lipat Kain 150 kV 2 cct, 1 Hawk 70 3,88 2015
78 Kepri Tanjung Kasam Tanjung Sauh 150 kV 2 cct, 3 x 300 mm2 6 2,42 2013
79 Kepri Tanjung Sauh Pulau Ngenang 150 kV 2 cct, 1 Hawk 10 1,11 2013
80 Kepri Pulau Ngenang Tanjung Taluk 150 kV 2 cct, 3 x 300 mm2 12 4,84 2013
81 Kepri Tanjung Taluk Tanjung Uban 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3,32 2013
82 Kepri Tanjung Uban Sri Bintan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3,32 2013
83 Kepri Sri Bintan Air Raja 150 kV 2 cct, 1 Hawk 70 3,88 2013
84 Kepri Air Raja Kijang 150 kV 2 cct, 1 Hawk 40 2,22 2013
85 Sumbar Indarung Bungus 150 kV 2 cct, 2 Hawk 35 2,67 2012
86 Sumbar PLTU Sumbar Pesisir Inc. 2 Pi (Bungus-Kambang) 150 kV 4 cct, 2 Hawk 20 0,76 2012
87 Sumbar Bungus Kambang 150 kV 2 cct, 2 Hawk 180 13,74 2013
88 Sumbar Kiliranjao Teluk Kuantan 150 kV 1 2nd cct, 1 Hawk 52 1,69 2014
89 Sumbar Maninjau Padang Luar 150 kV 1 2nd cct, 1 Hawk 42 1,36 2014
90 Sumbar Padang Luar Payakumbuh 150 kV 1 2nd cct, 1 Hawk 32 1,04 2014

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


151

04/02/2013 14:18:30
152
Pengembangan Penyaluran Sumatera
Lanjutan

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 152


91 Sumbar Singkarak Batusangkar 150 kV 1 2nd cct, 1 Hawk 25 0,81 2014
92 Sumbar PIP/S Haru/Pauh Limo GI/GIS Kota Padang 150 kV 2 cct, 2 Hawk 16 0,89 2016
93 Sumbar Sungai Rumbai PLTP Muara Labuh 150 kV 2 cct, 2 Hawk 160 12,21 2017
94 Sumbar Muara Labuh/Batang Sangir PLTP Muara Labuh 150 kV 2 cct, 2 Hawk 60 4,58 2017
95 Sumbar Simpang Empat Masang-2 150 kV 2 cct, 1 Hawk 30 1,66 2017
96 Sumbar Pasaman Simpang Empat 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3,32 2017
97 Sumbar Solok PLTP Gunung Talang 150 kV 2 cct, 1 Hawk 20 1,11 2019
98 Sumbar Payakumbuh PLTP Bonjol 150 kV 2 cct, 2 Hawk 104 7,94 2019

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


99 Jambi Bangko PLTA Merangin 150 kV 2 cct, 2 Zebra 136 30,61 2013
100 Jambi PLTA Merangin Sungai Penuh 150 kV 2 cct, 2 Zebra 110 24,76 2013
101 Jambi PLTG CNG Sei Gelam Aur Duri 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3,32 2013
102 Jambi Muara Sabak Inc. 1 Pi ( Payo Selincah - Aur Duri ) 150 kV 2 cct, 2 x 340 mm2 122 3,64 2013
103 Jambi Muara Bulian Sarolangun 150 kV 2 cct, 1 Hawk 130 7,20 2014
104 Jambi PLTP Sungai Penuh Sungai Penuh 150 kV 2 cct, 1 Hawk 84 4,65 2015
105 Jambi Sarolangun Muara Rupit 150 kV 2 cct, 1 Hawk 80 4,43 2015
106 Jambi Muara Sabak Kuala Tungkal 150 kV 2 cct, 1 Hawk 109 6,03 2018
107 Bengkulu Pagar Alam Manna 150 kV 2 cct, 1 Hawk 96 5,32 2012
108 Bengkulu Pekalongan Pulo Baai 150 kV 2 cct, 2 Hawk 90 6,87 2013
109 Bengkulu PLTA Simpang Aur 1 Inc. 1 Pi (Pekalongan-Pulau Baai) 150 kV 2 cct, 2 Hawk 20 1,53 2015
110 Bengkulu PLTA Simpang Aur 1 PLTA Simpang Aur 2 150 kV 2 cct, 1 Hawk 12 0,66 2015
111 Bengkulu Pulau Baai Arga Makmur 150 kV 2 cct, 2 Hawk 180 13,74 2015
112 Bengkulu Kambang Muko-muko/Bantal/Ipoh 150 kV 2 cct, 2 Hawk 220 16,79 2015
113 Bengkulu Pekalongan PLTP Hululais 150 kV 2 cct, 2 Hawk 120 9,16 2016
114 Bengkulu PLTA Ketahun Arga Makmur 150 kV 2 cct, 2 Hawk 60 4,58 2017
115 Bengkulu Manna Bintuhan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 140 7,76 2017
116 Bengkulu Muko-muko/Bantal/Ipoh Arga Makmur 150 kV 2 cct, 2 Hawk 360 27,48 2020
117 Bengkulu PLTP Kepahiyang Inc. 2 Pi (Pekalongan-Pulau Baai) 150 kV 4 cct, 2 Hawk 80 6,11 2020
118 Sumsel Lahat Pagar Alam 150 kV 2 2nd cct, 1 Hawk 95 5,24 2012
119 2
Sumsel PLTU Simpang Belimbing Lahat 150 kV 2 cct, 2 x 330 mm 120 10,86 2012
120 Sumsel Tanjung Api-Api Inc. 1 Pi (T. Kelapa-Borang)/Kenten 150 kV 2 cct, 2 x 330 mm2 40 3,62 2013

04/02/2013 14:18:30
Pengembangan Penyaluran Sumatera
Lanjutan

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 153


121 Sumsel Kenten Inc. 2 Pi ( Talang Kelapa - Borang ) 150 kV 2 cct, 2 x 330 mm2 1 0,09 2013
122 Sumsel Betung Sekayu 150 kV 2 cct, 1 Hawk 70 3,88 2013
123 Sumsel Betung Talang Kelapa 150 kV 1 2nd cct, 2 Hawk 55 8,43 2013
124 Sumsel Gandus Inc. 2 Pi (Keramasan - Talang Kelapa) 150 kV 2 cct, CU 1000 mm2 20 44,40 2013
125 Sumsel Bukit Asam (uprate) Baturaja (uprate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 78 10,44 2014
126 Sumsel Borang (uprate) Seduduk Putih (uprate) 70 kV 2 cct, ACCC 7 0,70 2014
127 2
Sumsel Jakabaring Inc. 2 Pi (Keramasan - Mariana) 150 kV 2 cct, 2 x 330 mm 1 0,09 2014
128 Sumsel Mariana Kayu Agung 150 kV 2 cct, 2 Zebra 60 13,50 2014
129 Sumsel Kayu Agung Gumawang 150 kV 2 cct, 2 Zebra 90 20,26 2014
130 Sumsel Baturaja (uprate) Bukit Kemuning (uprate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 96 12,84 2014
131 Sumsel Tugumulyo Inc. 2 Pi (Kayu Agung - Gumawang) 150 kV 4 cct, 2 Zebra 40 9,00 2015
132 Sumsel Sungai Lilin Betung 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 6,65 2015
133 Sumsel Lubuk Linggau Tebing Tinggi 150 kV 2 cct, 1 Hawk 150 8,31 2015
134 Sumsel Muara Dua Martapura 150 kV 2 cct, 2 Hawk 92 7,02 2015
135 Sumsel Lahat PLTU Banjar Sari 150 kV 2 cct, 2 x 330 mm2 40 3,62 2015
136 Sumsel Lahat PLTU Keban Agung 150 kV 2 cct, 2 Zebra 70 15,76 2015
137 Sumsel Martapura Inc. 2 pi (Baturaja-B. Kemuning) 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 6,65 2015
138 Sumsel Muara Dua PLTP Danau Ranau 150 kV 2 cct, 2 Hawk 90 6,87 2019
139 Lampung PLTU Tarahan (FTP1) Inc. 2 Pi (New Tarahan - Kalianda) 150 kV 2 cct, 2 Zebra 1 0,23 2012
140 Lampung Ulubelu Inc. 1 Pi (Batutegi - Pagelaran) 150 kV 2 cct, 2 Hawk 40 3,05 2012
141 Lampung Bukit Kemuning (uprate) Kotabumi (uprate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 68 9,04 2013
142 Lampung Seputih Banyak Dipasena 70 kV 2 cct, 1 Hawk 120 9,16 2013
143 Lampung Sutami (uprate) Natar (uprate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 60 8,08 2013
144 Lampung Menggala Seputih Banyak 150 kV 2 cct, 2 Zebra 120 27,01 2014
145 Lampung Pagelaran Kota Agung 150 kV 2 cct, 1 Hawk 80 4,43 2014
146 Lampung Bukit Kemuning Liwa 150 kV 2 cct, 1 Hawk 80 4,43 2014
147 Lampung PLTP Ulubelu #3,4 Ulubelu 150 kV 2 cct, 1 Hawk 20 1,11 2015
148 Lampung Pagelaran Gedong Tataan 150 kV 2 cct, 2 Hawk 60 4,58 2015
149 Lampung Gedon Tataan Teluk Ratai 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3,32 2015
150 Lampung Kalianda Ketapang 150 kV 2 cct, 2 Hawk 90 6,87 2015

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


153

04/02/2013 14:18:30
154
Pengembangan Penyaluran Sumatera
Lanjutan
No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 154


151 Lampung Gumawang Mesuji 150 kV 2 cct, 2 Hawk 160 12,21 2015
152 Lampung Mesuji Dipasena 150 kV 2 cct, 2 Hawk 152 11,60 2015
153 Lampung PLTA Semangka Kota Agung 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3,32 2016
154 2
Lampung Sukarame Jatiagung 150 kV 2 cct, CU 1000 mm 16 35,52 2016
155 Lampung Pakuan Ratu Blambangan Umpu 150 kV 2 cct, 2 Zebra 30 6,75 2016
156 Lampung Langkapura Inc. 2 Pi (Natar - Teluk Betung) 150 kV 2 cct, 1 Hawk 2 0,11 2017
157 Lampung Kalianda PLTP Rajabasa 150 kV 2 cct, 2 Hawk 40 3,05 2017
158 Lampung Besai PLTP Suoh sekincau 150 kV 2 cct, 1 Hawk 38 2,11 2018

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


159 Lampung Liwa Bengkunat 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 6,65 2019
160 Lampung Teluk Ratai PLTP Wai Ratai 150 kV 2 cct, 1 Hawk 40 2,22 2019
161 Babel Air Anyir Pangkal Pinang 150 kV 2 cct, 1 Hawk 44 2,44 2012
162 Babel Air Anyir Sungai Liat 150 kV 2 cct, 1 Hawk 112 6,20 2012
163 Babel Suge Dukong 70 kV 2 cct, 1 Hawk 50 2,77 2013
164 Babel Dukong Manggar 70 kV 2 cct, 1 Hawk 140 7,76 2014
165 Babel Pangkal Pinang Kelapa 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 6,65 2014
166 Babel Pangkal Pinang Koba 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 6,65 2014
167 Babel Kelapa Mentok 150 kV 2 cct, 2 Hawk 140 10,69 2015
168 Babel Koba Toboali 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 6,65 2015
169 Babel Tanjung Api-Api Mentok 150 kV 2 cct, Under Sea Cable XLPE 300 120 126,32 2015

1 Aceh Sigli Lhokseumawe 275 kV 2 cct, 2 Zebra 322 72,47 2016


2 Aceh Pangkalan Susu Lhokseumawe 275 kV 2 cct, 2 Zebra 360 81,03 2016
3 Aceh Sigli Ulee Kareng 275 kV 2 cct, 2 Zebra 130 0,99 2016
4 Sumut Pangkalan Susu Binjai 275 kV 2 cct, 2 Zebra 160 36,01 2013
5 Sumut Simangkok Sumut-3 (Galang) 275 kV 2 cct, 2 Zebra 318 71,57 2014
6 Sumut Sumut-3 (Galang) Binjai 275 kV 2 cct, 2 Zebra 160 36,01 2014
7 Sumut Sumut-4 (Sarulla) Simangkok 275 kV 2 cct, 2 Zebra 194 43,67 2014
8 Sumut Padang Sidempuan Sumut-4 (Sarulla) 275 kV 2 cct, 2 Zebra 138 31,06 2014
9 Sumut Sumut-2 (Rantau Prapat) Sumut-4 (Sarulla) 275 kV 2 cct, 2 Zebra 220 49,52 2018
10 Sumut PLTA Batang Toru Sumut-4 (Sarulla) 275 kV 2 cct, 2 Zebra 40 9,00 2018

04/02/2013 14:18:30
LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 155
Pengembangan Penyaluran Sumatera
Lanjutan

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD


11 Sumut Sumut-2 (Rantau Prapat) Sumut-1 (Sei Rotan) 500 kV 2 cct, 4 Zebra 662 264,80 2018
12 Sumut Sumut-2 (Rantau Prapat) New Garuda Sakti 500 kV 2 cct, 4 Zebra 600 240,00 2020
13 Riau Payakumbuh New Garuda Sakti 275 kV 2 cct, 2 Zebra 300 67,52 2014
14 Riau Rengat New Garuda Sakti 500 kV 2 cct, 4 Zebra 440 176,00 2016
15 Riau Rengat PLTU Riau Kemitraan 500 kV 2 cct, 2 Zebra 110 44,00 2017
16 Riau Border Pulau Rupat 250 kV DC 2 Cable MI with IRC 52 0,39 2017
17 Riau Pulau Rupat Utara Pulau Rupat Selatan 250 kV DC 2 cct, 2xCardinal 548 mm2 60 1,97 2017
18 Riau P. Rupat Selatan Sumatra Landing Point 250 kV DC 2 Cable MI with IRC 10 1,50 2017
19 Riau Sumatera Landing Point New Garuda Sakti 250 kV DC 2 cct, 2xCardinal 548 mm2 340 5,80 2017
20 Sumbar Kiliranjao Payakumbuh 275 kV 2 cct, 2 Zebra 282 63,47 2014
21 Sumbar Padang Sidempuan Payakumbuh 275 kV 2 cct, 2 Zebra 600 135,05 2015
22 Sumbar Sungai Rumbai Inc. 2 pi (Muara Bungo - Kiliranjao) 275 kV 4 cct, 2 Zebra 2 0,15 2015
23 Jambi Bayung Lincir/PLTU Sumsel-5 New Aur Duri 275 kV 2 cct, 2 Zebra 120 27,01 2014
24 Jambi New Aur Duri Rengat 500 kV 2 cct, 4 Zebra 420 168,00 2016
25 Jambi Muara Enim New Aur Duri 500 kV 2 cct, 4 Zebra 240 21,60 2017
26 Sumsel Lahat Lumut Balai 275 kV 2 cct, 2 Zebra 50 11,25 2014
27 Sumsel Lumut Balai Gumawang 275 kV 2 cct, 2 Zebra 405 91,16 2014
28 Sumsel Bayung Lincir/PLTU Sumsel-5 Sungai Lilin/PLTU Sumsel-7 275 kV 2 cct, 2 Zebra 124 27,91 2014
29 Sumsel Muara Enim Inc. 2 Pi (Gumawang-Lumut Balai) 275 kV 4 cct, 2 Zebra 60 13,50 2015
30 Sumsel Muara Enim Betung 275 kV 2 cct, 2 Zebra 350 78,78 2015
31 Sumsel Muara Enim perbatasan Sumsel/Lampung 500 kV DC 2 cct 4 Falcon 200 2,50 2016
32 Sumsel PLTP Rantau Dedap Lumut Balai 275 kV 2 cct, 2 Zebra 40 9,00 2018
33 Sumsel PLTU Jambi (KPS) Inc. 2 pi (Muara Enim - New Aur Duri) 500 kV 4 cct, 4 Zebra 60 24,00 2018
34 Lampung Ketapang perbatasan Sumsel/Lampung 500 kV DC 2 cct 4 Falcon 600 6,23 2016

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


155

04/02/2013 14:18:30
156
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 156


1 Aceh Jantho 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2013 GI baru
2 Aceh Panton Labu 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2013 GI baru
3 Aceh Tualang Cut 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2013 Ekstensien trafo
4 Aceh Meulaboh 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2013 GI baru
5 Aceh PLTU Meulaboh 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2013 Arah Meulaboh
6 Aceh Subulussalam 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
7 Aceh Kutacane 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
8 Aceh Blang Pidie 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


9 Aceh Tapak Tuan 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
10 Aceh Langsa 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2014 Ekstensien trafo
11 Aceh Cot Trueng 150/20 kV New, 6 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 5,53 2014 Arah Lhokseumawe, Bireun & PLTG
12 Aceh Idi 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2014 Ekstensien trafo
13 Aceh Takengon 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2014 GI baru
14 Aceh Krueng Raya 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2014 GI baru
15 Aceh Lhokseumawe 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2014 Ekstensien trafo
16 Aceh Ulee Kareng 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 120 4,54 2014 GI baru
17 Aceh PLTU Meulaboh 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Blang Pidie
18 Aceh Blang Pidie 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Tapak Tuan
19 Aceh Banda Aceh 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Ulee Kareng
20 Aceh Ulee Kareng 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Krueng Raya
21 Aceh PLTA Peusangan 150/20 kV New, 4 LB, 1 BC 4 LB 3,03 2014 Arah Takengon dan Bireun
22 Aceh Bireun 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah PLTA Peusangan
23 Aceh Samalanga 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
24 Aceh Blang Kjeren 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
25 Aceh Sigli 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2015 Uprating trafo 10 MVA
26 Aceh Banda Aceh 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2015 Uprating 30 MVA
27 Aceh Takengon 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Blang Kjeren
28 Aceh Singkil 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2016 GI baru
29 Aceh Bireuen 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2016 Ekstensien trafo
30 Aceh Jantho 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2016 Ekstensien trafo

04/02/2013 14:18:30
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
Lanjutan

No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 157


31 Aceh Subulussalam 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2016 Arah Singkil
32 Aceh Meulaboh 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2017 Ekstensien trafo
33 Aceh Tualang Cut 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2018 Ekstensien trafo
34 Aceh Lam Pisang 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 120 4,54 2018 GI baru
35 Aceh Banda Aceh 150/20 kV Ext, 2 TB 2 TB 1,04 2018 Arah Lam Pisang
36 Aceh Panton labu 150/20 kV Ext, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2019 GI baru
37 Aceh Cot Trueng 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2019 Ekstensien trafo
38 Aceh Samalanga 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2019 Ekstensien trafo
39 Aceh Tualang Cut 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2020 Ekstensien trafo
40 Aceh Bireun 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2020 Ekstensien trafo
41 Aceh Subulussalam 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2020 Ekstensien trafo
42 Aceh Jantho 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2021 Ekstensien trafo
43 Aceh Lhokseumawe 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Uprating trafo 30 MVA
44 Aceh Sigli 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Uprating trafo 30 MVA
45 Aceh Ulee Kareng 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Ekstensien trafo
46 Sumut Porsea 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 20 1,02 2012 Ekstensien trafo
47 Sumut Gunung Tua 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2012 Uprating trafo 10 MVA
48 Sumut Padang Sidempuan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2012 Ekstensien trafo
49 Sumut Sidikalang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2012 Ekstensien trafo
50 Sumut Tarutung 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2012 Ekstensien trafo
51 Sumut Aek Kanopan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2012 Ekstensien trafo
52 Sumut Lamhotma 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2012 Ekstensien trafo
53 Sumut Labuhan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2012 Ekstensien trafo
54 Sumut Kuala Namu 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2012 GI baru
55 Sumut Tanjung Morawa 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Ekstensien trafo
56 Sumut Binjai 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Ekstensien trafo
57 Sumut Denai 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Ekstensien trafo
58 Sumut Pematang Siantar 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Ekstensien trafo
59 Sumut Sei Rotan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Ekstensien trafo
60 Sumut Glugur 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Ekstensien trafo

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


157

04/02/2013 14:18:30
158
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
Lanjutan
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 158


61 Sumut Rantau Prapat 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Uprating trafo 30 MVA
62 Sumut Brastagi 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Uprating trafo 20 MVA
63 Sumut Sibolga 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Ekstensien trafo
64 Sumut Perbaungan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Ekstensien trafo
65 Sumut Namurambe 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Ekstensien trafo
66 Sumut Tebing Tinggi 150/20 kV Ext, 2 TB, 2 TRF 120 2,75 2012 Ekstensien trafo
67 Sumut Lamhotma 150/20 kV Ext, 1 LB 1 LB 0,62 2012 Sirkit kedua Arah Belawan
68 Sumut Belawan 150/20 kV Ext, 1 LB 1 LB 0,62 2012 Sirkit kedua Arah Lamhotma

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


69 Sumut Namurambe 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2012 Arah Galang
70 Sumut Denai 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2012 Arah Galang
71 Sumut Gunung Para 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2013 Uprating trafo 10 MVA
72 Sumut Tele 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2013 Uprating trafo 10 MVA
73 Sumut Lamhotma 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2013 Uprating trafo 20 MVA
74 Sumut Kisaran 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2013 Uprating trafo 30 MVA
75 Sumut Paya Pasir 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2013 Ekstensien trafo
76 Sumut Dolok Sanggul/Parlilitan 150/20 kV New, 2 LB, 3 TB, 1 BC, 3 TRF 90 5,59 2013 GI baru
77 Sumut Galang 150/20 kV New, 4 LB 4 LB 2,47 2013 Arah Namurambe dan
78 Sumut Tanjung Marowa 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2013 Arah Kuala Namu
79 Sumut Sidikalang 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2013 ke Subulussalam
80 Sumut Brastagi 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2013 ke Kuta Cane
81 Sumut Pangururan 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
82 Sumut Tanjung Pura 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
83 Sumut Kota Pinang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2014 Ekstensien trafo
84 Sumut Gunung Sitoli 70/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 2,41 2014 GI baru
85 Sumut Teluk Dalam 70/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 2,41 2014 GI baru
86 Sumut Penyabungan 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2014 GI baru
87 Sumut Salak 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2014 GI baru
88 Sumut Negeri Dolok 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2014 GI baru
89 Sumut Labuhan Bilik 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 60 3,17 2014 GI baru
90 Sumut Padang Sidempuan 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Penyabungan

04/02/2013 14:18:30
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
Lanjutan

No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 159


91 Sumut Sidikalang 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Salak
92 Sumut Galang 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Negeri Dolok
93 Sumut Tele 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Pangururan
94 Sumut Perdagangan 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 5,56 2015 GI baru
95 Sumut Pangkalan Brandan 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah PLTU Pangkalan Susu
96 Sumut Pangkalan Susu 150/20 kV Ext, 2 LB, 1 TB, 1 BC 2 LB 2,31 2015 1 TB untuk IBT, Arah P.vBrandan
97 Sumut KIM 150/20 kV Ext, 1 LB 1 LB 0,62 2015 Arah Mabar
98 Sumut Mabar 150/20 kV Ext, 1 LB 1 LB 0,62 2015 Arah KIM
99 Sumut GIS Listrik 150/20 kV Ext, 1 LB 1 LB 0,62 2015 Arah Glugur
100 Sumut Glugur 150/20 kV Ext, 1 LB 1 LB 0,62 2015 Arah GIS Listrik
101 Sumut Brastagi 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah PLTA Wampu
102 Sumut Rantau Prapat 150/20 kV New, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Labuhan Bilik
103 Sumut KIM 2 150/20 kV Ext, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 60 3,17 2016 GI baru
104 Sumut Pancing 150/20 kV Ext, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 60 3,17 2016 GI baru
105 Sumut Selayang 150/20 kV Ext, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 60 4,40 2016 GI baru
106 Sumut GI PLTMH 1 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2016 GI baru
107 Sumut GI PLTMH 2 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2016 GI baru
108 Sumut GI/GIS Kota Medan 150/20 kV Ext, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 120 5,77 2016 GI baru
109 Sumut Simangkok 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2016 Ke arah PLTA Asahan III
110 Sumut Tanjung Pura 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2017 Ekstensien trafo
111 Sumut Titi Kuning 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2017 Ekstensien trafo
112 Sumut GIS Listrik 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2017 Ekstensien trafo
113 Sumut Rantauprapat 150/20 kV Ext, 2 TB 2 TB 1,04 2018 Untuk IBT 500/150 kV
114 Sumut Sei Rotan 150/20 kV Ext, 2 TB 2 TB 1,04 2018 Untuk IBT 500/150 kV
115 Sumut Paya Geli 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2018 Ekstensien trafo
116 Sumut Penyabungan 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2018 Arah PLTP Sorik Merapi
117 Sumut Perdagangan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2019 Ekstensien trafo
118 Sumut GI/GIS Kota Medan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2019 Ekstensien trafo
119 Sumut Tarutung 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2019 Arah PLTP Pusuk Bukit
120 Sumut Selayang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2020 Ekstensien trafo

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


159

04/02/2013 14:18:30
160
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
Lanjutan
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 160


121 Sumut Kisaran 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Ekstensien trafo
122 Sumut Rantau Prapat 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Ekstensien trafo
123 Sumut Paya Geli 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Ekstensien trafo
124 Sumut Brastagi 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Ekstensien trafo
125 Riau Bangkinang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2012 Ekstensien trafo
126 Riau Bagan Batu 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2012 Ekstensien trafo
127 Riau PLTG Duri 150/20 kV Ext, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 60 4,40 2012 Ekstensien trafo
128 Riau Duri 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Ekstensien trafo

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


129 Riau Teluk Lembu 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Ekstensien trafo
130 Riau Dumai 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2013 Uprating trafo 30 MVA
131 Riau Pasir Pangaraian 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
132 Riau Kawasa Industri Tenayan (KIT) 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
133 Riau Kawasan Industri Dumai (KID) 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
134 Riau Bagan Siapiapi 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
135 Riau Pangkalan Kerinci 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
136 Riau Perawang 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
137 Riau Pasir Putih 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 5,56 2014 GI baru
138 Riau Rengat 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2014 GI baru
139 Riau Garuda Sakti 150/20 kV Ext, 2 TB, 2 TRF 80 2,75 2014 Ekstensien trafo
140 Riau New Garuda Sakti 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 120 5,77 2014 GI baru
141 Riau Teluk Kuantan 150/20 kV Ext, 1 LB 1 LB 0,62 2014 Sirkit kedua arah Kiliranjao
142 Riau Garuda Sakti 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Pasir Putih
143 Riau Bangkinang 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Pasir Pangaraian
144 Riau Teluk Kuantan 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Rengat
145 Riau Dumai 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah KID Dumai
146 Riau Dumai 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Bagan Siapiapi
147 Riau Pasir Putih 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Pangkalan Kerinci
148 Riau Tembilahan 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
149 Riau Siak Sri Indra Pura 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3.06 2015 GI baru
150 Riau Kandis 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 4,29 2015 GI baru

04/02/2013 14:18:31
Pengembangan Gardu Induk Sumatra
Lanjutan
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 161


151 Riau Lipat Kain 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
152 Riau GI/GIS Kota Pekanbaru 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 60 3,17 2015 GI baru
153 Riau Garuda Sakti 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah GI/GIS Kota Pekanbaru
154 Riau Teluk Lembu 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Pasir Putih
155 Riau Pasir Putih 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Teluk Lembu
156 Riau Tenayan 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Perawang
157 Riau Rengat 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Tembilahan
158 Riau Tenayan 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Siak Sri Indra Pura
159 Riau Bangkinang 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Lipat Kain
160 Riau Bangkinang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2016 Ekstensien trafo
161 Riau Pasir Putih 150/20 kV Ext, 2 TB, 2 TRF 120 2,75 2016 Ekstensien trafo
162 Riau Teluk Kuantan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2017 Ekstensien trafo
163 Riau KIT Tenayan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2017 Ekstensien trafo
164 Riau Duri 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2017 Ekstensien trafo
165 Riau Tembilahan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2019 Ekstensien trafo
166 Riau KID Dumai 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2019 Ekstensien trafo
167 Riau Bagan Batu 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2020 Ekstensien trafo
168 Riau Teluk Kuantan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2021 Ekstensien trafo
169 Riau Bangkinang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Ekstensien trafo
170 Riau KIT Tenayan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Ekstensien trafo
171 Kepri Pulau Ngenang 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 10 4,05 2013 GI baru
172 Kepri Sri Bintan 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 4,29 2013 GI baru
173 Kepri Air Raja 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 5,56 2013 GI baru
174 Kepri Kijang 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2013 GI baru
175 Kepri Tanjung Uban 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 60 4,40 2013 GI baru
176 Kepri Tanjung Uban 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2015 Ekstensien trafo
177 Kepri Sri Bintan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Ekstensien trafo
178 Sumbar Simpang Empat 150/20 kV Ext, 1 TB 20 0,52 2012 Relokasi trafo
179 Sumbar Bungus 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 4,29 2012 GI baru
180 Sumbar Pauh Limo 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Uprating trafo 30 MVA

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


161

04/02/2013 14:18:31
162
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
Lanjutan
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 162


181 Sumbar Solok 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Uprating trafo 20 MVA
182 Sumbar Kambang 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2013 GI baru
183 Sumbar Simpang Empat 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2013 Ekstensien trafo
184 Sumbar Padang Panjang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2013 Ekstensien trafo
185 Sumbar Salak 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2013 Ekstensien trafo
186 Sumbar Payakumbuh 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2014 Ekstensien trafo
187 Sumbar Maninjau 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2014 Ekstensien trafo
188 Sumbar Padang Luar 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2014 Uprating trafo 20 MVA

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


189 Sumbar Kiliranjao 150/20 kV Ext, 1 LB 1 LB 0,62 2014 Sirkit kedua arah Teluk Kuantan
190 Sumbar Maninjau 150/20 kV Ext, 1 LB 1 LB 0,62 2014 Sirkit kedua arah Padang Luar
191 Sumbar Padang Luar 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Maninjau & Payakumbuh
192 Sumbar Payakumbuh 150/20 kV Ext, 1 LB 1 LB 0,62 2014 Sirkit kedua arah Padang Luar
193 Sumbar Batusangkar 150/20 kV Ext, 1 LB 1 LB 0,62 2014 Sirkit kedua arah Singkarak
194 Sumbar Singkarak 150/20 kV Ext, 1 LB 1 LB 0,62 2014 Sirkit kedua arah Batusangkar
195 Sumbar Sungai Rumbai 150/20 kV New, 2 TB, 1 BC, 1 TRF 30 2,35 2015 1 TB untuk IBT 275/150 kV, GI baru
196 Sumbar Kambang 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Muko-Muko/Bantal/Ipuh
197 Sumbar Kiliranjao 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2016 Ekstensien trafo
198 Sumbar Payakumbuh 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2016 Ekstensien trafo
199 Sumbar GI/GIS Kota Padang 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 120 4,54 2016 GI baru
200 Sumbar PIP 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2016 Arah GI/GIS Kota Padang
201 Sumbar Bungus 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2017 Ekstensien trafo
202 Sumbar Kambang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2017 Ekstensien trafo
203 Sumbar Solok 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2017 Ekstensien trafo
204 Sumbar Muara Labuh/Batang Sangir 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2017 GI baru
205 Sumbar Pasaman 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2017 GI baru
206 Sumbar Simpang Empat 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2017 Ekstensien trafo
207 Sumbar Sungai Rumbai 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2017 Arah PLTP Muara Labuh
208 Sumbar PLTP Muara Labuh 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2017 Arah Muara Labuh/Batang Sangir
209 Sumbar Simpang Empat 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2017 Arah Pasaman
210 Sumbar Lubuk Alung 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2018 Ekstensien trafo

04/02/2013 14:18:31
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
Lanjutan
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 163


211 Sumbar Sungai Rumbai 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2018 Ekstensien trafo
212 Sumbar Pariaman 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2019 Ekstensien trafo
213 Sumbar Padang Luar 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2019 Ekstensien trafo
214 Sumbar Batusangkar 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2020 Ekstensien trafo
215 Sumbar PIP 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2020 Ekstensien trafo
216 Sumbar GIS Kota Padang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2020 Ekstensien trafo
217 Sumbar Indarung 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2021 Ekstensien trafo
218 Sumbar Salak 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Ekstensien trafo
219 Sumbar Pauh Limo 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Ekstensien trafo
220 Jambi Aurduri 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Ekstensien trafo
221 Jambi Payoselincah 150/20 kV Ext, 4 LB 4 LB 2,47 2012 Arah PLTG & PLTMG
222 Jambi Muara Sabak 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2013 GI baru
223 Jambi Payoselincah 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2013 Ekstensien trafo
224 Jambi Bangko 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2013 Ekstensien trafo
225 Jambi Muaro Bulian 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2013 Ekstensien trafo
226 Jambi Sungai Penuh 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
227 Jambi Sarolangun 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
228 Jambi Muaro Bungo 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2014 Ekstensien trafo
229 Jambi Bangko 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Sungai penuh
230 Jambi Muara Bulian 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Sarolangun
231 Jambi Sungai Penuh 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2015 Ekstensien trafo
232 Jambi Sarolangun 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Muara Rupit
233 Jambi PLTP Sungai Penuh 150/20 kV New, 2 LB, 1 BC 2 LB 1,79 2016 Arah Sungai Penuh
234 Jambi Sungai Penuh 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2016 Arah PLTP Sungai Penuh
235 Jambi Payoselincah 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2017 Ekstensien trafo
236 Jambi Kuala Tungkal 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2018 GI baru
237 Jambi Aurduri 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2018 Ekstensien trafo
238 Jambi Muaro Bungo 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2018 Ekstensien trafo
239 Jambi PLTA Merangin 150/20 kV Ext, 4 LB, 1 BC 4 LB 3,03 2018 Arah Bangko dan Sungai Penuh
240 Jambi Muara Sabak 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2018 Arah Kuala Tungkal

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


163

04/02/2013 14:18:31
164
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
Lanjutan

No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 164


241 Jambi Muara Sabak 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2019 Ekstensien trafo
242 Jambi Bangko 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2020 Ekstensien trafo
243 Jambi Sarolangun 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2020 Ekstensien trafo
244 Jambi Payoselincah 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2020 Ekstensien trafo
245 Jambi Sungai Penuh 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2021 Ekstensien trafo
246 Bengkulu Manna 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2012 GI baru
247 Bengkulu Pekalongan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2013 Ekstensien trafo
248 Bengkulu Pulau Baai 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 120 4,54 2013 GI baru

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


249 Bengkulu Pekalongan 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2013 Arah Pulo Baai
250 Bengkulu Manna 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2015 Ekstensien trafo
251 Bengkulu Muko-muko/Bantal/Ipuh 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
252 Bengkulu Argamakmur 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
253 Bengkulu Pulau Baai 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Argamakmur
254 Bengkulu Pekalongan 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2016 Arah Hululais
255 Bengkulu Bintuhan 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2017 GI baru
256 Bengkulu Pulau Baai 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2017 Ekstensien trafo
257 Bengkulu Manna 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2017 Arah Bintuhan
258 Bengkulu Muko-muko/Bantal/Ipuh 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2020 Arah Argamakmur
259 Sumsel Bukit Siguntang 70/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,05 2012 Uprating trafo 15 MVA
260 Sumsel Lubuk Linggau 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Uprating trafo 20 MVA
261 Sumsel Pagar Alam 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2012 Arah Manna
262 Sumsel Bungaran 70/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,05 2013 Uprating trafo 15 MVA
263 Sumsel Bungaran 70/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,05 2013 Uprating trafo 10 MVA
264 Sumsel Sekayu 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2013 GI baru
265 Sumsel Bukit Siguntang 70/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,05 2013 Uprating trafo 15 MVA
266 Sumsel Tanjung Api-Api 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2013 GI baru
267 Sumsel Talang Kelapa 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2013 Ekstensien trafo
268 Sumsel Baturaja 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2013 Ekstensien trafo
269 Sumsel Lubuk Linggau 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2013 Ekstensien trafo
270 Sumsel Kenten 150/20 kV New, 6 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 120 7,01 2013 GI baru

04/02/2013 14:18:31
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
Lanjutan
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 165


271 Sumsel Gandus 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 120 5,77 2013 GI baru
272 Sumsel Lahat 150/20 kV Ext, 1 LB 1 LB 0,62 2013 Sirkit kedua arah Pagar Alam
273 Sumsel Pagar Alam 150/20 kV Ext, 1 LB 1 LB 0,62 2013 Sirkit kedua arah Lahat
274 Sumsel Betung 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2013 Arah Sekayu
275 Sumsel Lahat 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2014 Uprating trafo 10 MVA
276 Sumsel Pagar Alam 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2014 Uprating trafo 10 MVA
277 Sumsel Kayu Agung 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 4,29 2014 GI baru
278 Sumsel Prabumulih 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2014 Ekstensien trafo
279 Sumsel Baturaja 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2014 Ekstensien trafo
280 Sumsel Jakabaring 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 60 4,40 2014 GI baru
281 Sumsel Keramasan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2014 Ekstensien trafo
282 Sumsel Bukit Asam 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2014 Ekstensien trafo
283 Sumsel Mariana 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Kayu Agung
284 Sumsel Gumawang 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Kayu Agung
285 Sumsel Keramasan 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Untuk PLTGU Keramasan
286 Sumsel Gumawang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2015 Ekstensien trafo
287 Sumsel Tebing Tinggi 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
288 Sumsel Sungai Lilin 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
289 Sumsel Muara dua 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
290 Sumsel Mariana 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2015 Ekstensien trafo
291 Sumsel Martapura 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 4,29 2015 GI baru
292 Sumsel Muara Rupit 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
293 Sumsel Tugumulyo 150/20 kV Ext, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 4,29 2015 GI baru
294 Sumsel Lubuk Linggau 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Tebing Tinggi
295 Sumsel Betung 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Sungai Lilin
296 Sumsel Martapura 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Muara dua
297 Sumsel Lahat 150/20 kV Ext, 4 LB 4 LB 2,47 2015 Arah Banjar Sari & Keban Agung
298 Sumsel Pendopo 150/20 kV Ext, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2016 GI baru
299 Sumsel Prabumulih 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2016 Arah Prabumulih
300 Sumsel Sungai Lilin 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2017 Ekstensien trafo

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


165

04/02/2013 14:18:31
166
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
Lanjutan

No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 166


301 Sumsel Keramasan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2017 Ekstensien trafo
302 Sumsel Pagar Alam 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2018 Uprating trafo 15 MVA
303 Sumsel Kenten 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2018 Ekstensien trafo
304 Sumsel Talang Kelapa 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2018 Ekstensien trafo
305 Sumsel Bukit Asam 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2018 Ekstensien trafo
306 Sumsel Betung 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2019 Ekstensien trafo
307 Sumsel Kayu Agung 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2020 Ekstensien trafo
308 Sumsel Sekayu 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2020 Ekstensien trafo

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


309 Sumsel Tebing Tinggi 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2020 Ekstensien trafo
310 Sumsel Pendopo 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2020 Ekstensien trafo
311 Sumsel Gandus 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2020 Ekstensien trafo
312 Sumsel Simpang Tiga 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2020 Ekstensien trafo
313 Sumsel Betung 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2021 Ekstensien trafo
314 Sumsel Sekayu 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2021 Ekstensien trafo
315 Sumsel Tebing Tinggi 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2021 Ekstensien trafo
316 Sumsel Talang Kelapa 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Ekstensien trafo
317 Lampung Ulubelu 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2012 GI baru
318 Lampung Kalianda 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2012 Ekstensien trafo
319 Lampung Adijaya 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2012 Ekstensien trafo
320 Lampung Kotabumi 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Uprating trafo 20 MVA
321 Lampung Bukit Kemuning 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2012 Ekstensien trafo
322 Lampung New Tarahan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2013 Ekstensien trafo
323 Lampung Sukarame 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2013 Ekstensien trafo
324 Lampung Menggala 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2013 Ekstensien trafo
325 Lampung Natar 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2013 Ekstensien trafo
326 Lampung Pagelaran 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2013 Uprating trafo 20 MVA
327 Lampung New Tarahan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2013 Ekstensien trafo
328 Lampung Metro 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2013 Uprating trafo 20 MVA
329 Lampung Sribawono 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2013 Uprating trafo 20 MVA
330 Lampung Dipasena 70/20 kV New, 2 LB, 3 TB, 1 BC, 3 TRF 90 4,51 2013 GI baru

04/02/2013 14:18:31
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
Lanjutan

No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 167


331 Lampung Seputih Banyak 70/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 100 2,41 2013 GI baru
332 Lampung Sribawono 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2013 Arah Seputih Banyak
333 Lampung Menggala 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2013 Arah Seputih Banyak
334 Lampung Kota Agung 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
335 Lampung Liwa 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
336 Lampung Seputih Banyak 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2014 Ekstensien trafo
337 Lampung Tegineneng 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2014 Uprating trafo 20 MVA
338 Lampung Kotabumi 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2014 Uprating trafo 20 MVA
339 Lampung Pagelaran 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Kota Agung
340 Lampung Bukit Kemuning 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Liwa
341 Lampung Ketapang 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
342 Lampung Mesuji 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
343 Lampung Teluk Ratai 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
344 Lampung Gedong Tataan 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2015 GI baru
345 Lampung Dipasena 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 120 4,54 2015 GI baru
346 Lampung Kalianda 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Ketapang
347 Lampung Pagelaran 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Gedon Tataan
348 Lampung Gumawang 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Mesuji
349 Lampung Gedong Tataan 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Teluk Ratai
350 Lampung Mesuji 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Dipasena
351 Lampung Blambangan Umpu 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Pakuan Ratu
352 Lampung Adijaya 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2016 Ekstensien trafo
353 Lampung Sutami 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2016 Ekstensien trafo
354 Lampung Pakuan Ratu 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2016 GI baru
355 Lampung Jati Agung 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2016 GI baru
356 Lampung New Tarahan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2016 Ekstensien trafo
357 Lampung Menggala 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2016 Uprating trafo 20 MVA
358 Lampung Sukarame 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2016 Arah Jati Agung
359 Lampung Langkapura 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 60 3,17 2017 GI baru
360 Lampung Kalianda 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2017 Arah PLTP Raja Basa

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


167

04/02/2013 14:18:31
168
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
Lanjutan
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 168


361 Lampung Mesuji 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2018 Ekstensien trafo
362 Lampung Tegineneng 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2018 Uprating trafo 20 MVA
363 Lampung Besai 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2018 Arah PLTP Suoh Sekincau
364 Lampung Bengkunat 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2019 GI baru
365 Lampung Pakuan Ratu 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2019 Ekstensien trafo
366 Lampung Jati Agung 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2019 Ekstensien trafo
367 Lampung Ketapang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2019 Ekstensien trafo
368 Lampung Sukarame 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2019 Ekstensien trafo

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


369 Lampung Liwa 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2019 Arah Bengkunat
370 Lampung Teluk Ratai 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2019 Arah PLTP Wai Ratai
371 Lampung Kotabumi 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2020 Ekstensien trafo
372 Lampung Sribawono 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2020 Uprating trafo 30 MVA
373 Lampung Langkapura 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2020 Ekstensien trafo
374 Lampung Seputih Banyak 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Ekstensien trafo
375 Lampung Bukit Kemuning 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Ekstensien trafo
376 Lampung Adijaya 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2021 Ekstensien trafo
377 Babel Sungai Liat 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2012 GI baru
378 Babel Air Anyir 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 4,29 2012 GI baru
379 Babel Pangkal Pinang 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2012 GI baru
380 Babel Dukong 70/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,34 2013 GI baru
381 Babel Suge 70/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 2,41 2013 GI baru
382 Babel Pangkal Pinang 150/20 kV Ext, 4 LB 4 LB 2,47 2013 Arah Kelapa dan Koba
383 Babel Manggar 70/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 20 2,18 2014 GI baru
384 Babel Kelapa 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2014 GI baru
385 Babel Koba 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
386 Babel Sungai Liat 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2015 Ekstensien trafo
387 Babel Mentok 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
388 Babel Toboali 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 GI baru
389 Babel Koba 150/20 kV Ext, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2015 Arah Toboali
390 Babel Kelapa 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2015 Arah Mentok

04/02/2013 14:18:31
LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 169
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
Lanjutan
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan
391 Babel Dukong 70/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,05 2016 Ekstensien trafo
392 Babel Pangkal Pinang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2018 Ekstensien trafo
393 Babel Koba 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2018 Ekstensien trafo
394 Babel Manggar 70/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,05 2018 Ekstensien trafo
395 Babel Air Anyir 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2019 Ekstensien trafo
396 Babel Dukong 70/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,05 2019 Ekstensien trafo
397 Babel Pangkal Pinang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2020 Uprating trafo 30 MVA
398 Babel Sungai Liat 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2021 Ekstensien trafo

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


169

04/02/2013 14:18:31
170
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
Lanjutan

No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 170


1 Aceh Sigli 275/150 kV New 250 25,98 2016 GITET baru
2 Aceh Lhokseumawe 275/150 kV New 250 20,08 2016 GITET baru
3 Aceh Ulee Kareng 275/150 kV New 500 25,98 2016 GITET baru
4 Aceh PLTU Meulaboh 275/150 kV New 250 20,08 2017 GITET baru
5 Aceh Sigli 275/150 kV Ext 7,45 2017 Arah PLTU Meulaboh
6 Sumut Binjai 275/150 kV New 500 31,83 2013 GITET baru
7 Sumut Pangkalan Susu 275/150 kV New 9,11 2013 GITET baru
8 Sumut Sumut-3 275/150 kV New 1000 35,13 2014 Lokasi tentatif di Galang

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


9 Sumut Sumut-4 275/150 kV New 500 24,00 2014 Lokasi tentatif di Sarulla
10 Sumut Padang Sidempuan 275/150 kV New 500 21,88 2014 GITET baru
11 Sumut Pangkalan Susu 275/150 kV Ext 250 21,03 2016 Ekstensien trafo
12 Sumut Sumut-4 275 kV Ext 4,32 2018 Arah PLTA dan Rantau Prapat
13 Sumut Sumut-2 500/275 kV New 1000 40,54 2018 Lokasi tentatif di Rantau Prapat
14 Sumut Sumut-1 500/150 kV New 1000 40,54 2018 Lokasi tentatif di Sei Rotan
15 Riau New Garuda Sakti 275/150 kV New 500 24,28 2014 GITET baru
16 Riau New Garuda Sakti 500/275 kV New 1000 36,22 2016 GITET baru
17 Riau Rengat 500/150 kV New 500 25,77 2016 GITET baru
18 Riau Rengat 500 kV Ext 3,12 2017 Arah PLTU Riau Kemitraan
19 Riau PLTU Riau Kemitraan 500 kV New 9,82 2017 GITET baru
20 Riau New Garuda Sakti HVDC Sta. Converter 250 kV DC New 600 19,95 2017 HVDC Sumatera - Peninsula
21 Riau HVDC Switching Station 250 kV DC New 16,68 2017 HVDC Sumatera - Peninsula
22 Sumbar Kiliranjao 275/150 kV New 250 19,66 2014 GITET baru
23 Sumbar Payakumbuh 275/150 kV New 250 20,17 2014 GITET baru
24 Sumbar Sungai Rumbai 275/150 kV New 250 20,17 2015 GITET baru
25 Jambi Bangko 275/150 kV New 250 21,08 2014 GITET baru
26 Jambi Muara Bungo 275/150 kV New 250 20,08 2014 GITET baru
27 Jambi New Aur Duri 275/150 kV New 500 25,98 2014 GITET baru
28 Jambi New Aur Duri 275/150 kV Ext 7,45 2016 Untuk IBT 500/275 kV
29 Jambi New Aur Duri 500/275 kV New 500 25,77 2016 GITET baru
30 Jambi PLTU Jambi 500 kV New 9,82 2018 GITET baru

04/02/2013 14:18:31
LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 171
Pengembangan Gardu Induk Sumatera
Lanjutan
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan
31 Jambi New Aur Duri 500 kV Ext 9,82 2018 Arah PLTU Jambi
32 Jambi Bangko 275/150 kV Ext 500 17,92 2018 Ekstensien trafo
33 Sumsel Lahat 275/150 kV New 1000 35,50 2014 GITET baru
34 Sumsel Lubuk Linggau 275/150 kV New 250 20,32 2014 GITET baru
35 Sumsel Gumawang 275/150 kV New 500 21,03 2014 GITET baru
36 Sumsel Lumut Balai 275/150 kV New 500 24,28 2014 GITET baru
37 Sumsel Muara Enim 275/150 kV New 12,21 2015 GITET baru
38 Sumsel Betung 275/150 kV New 500 24,00 2015 GITET baru
39 Sumsel Bayung Lincir/PLTU Sumsel - 5 275/150 kV New 12,08 2015 GITET baru
40 Sumsel Sungai Lilin/PLTU Sumsel - 7 275/150 kV New 12,08 2015 GITET baru
41 Sumsel Muara Enim 500 kV DC New 3000 324,00 2016 HVDC Sumatera - Jawa
42 Sumsel Muara Enim 500/275 kV Ext 1000 54,31 2017 Arah New Aur Duri
43 Sumsel Lubuk Linggau 275/150 kV Ext 250 7,45 2020 Ekstensien trafo
44 Lampung Ketapang Switching Station 500 kV DC New 1,47 2016 HVDC Sumatera - Jawa

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


171

04/02/2013 14:18:31
LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 172 04/02/2013 14:18:31
Lampiran A1.6

PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN


SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 173 04/02/2013 14:18:31


174
Sistem Kelistrikan 275 kV dan 500 kV Sumatera
Ulee
Kareng
Ulee
D Kareng
D C. Trueng
Sigli Bireun C. Trueng
Banda Aceh Lhokseumawe

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 174


SigliSamalanga Bireun
Banda Aceh
Jantho Samalanga
Lhokseumawe
P. Labu
Jantho P. Labu
P
P
Seulawah Idie
Seulawah Idie

Takengon Tualang Cut


Takengon Tualang Cut PLTU
Langsa PLTU
Blangkjeren
Meulaboh U Blangkjeren LangsaP. Brandan P. Susu
Peusangan1-2
Meulaboh HEPP P. Brandan P. Susu
T. Pura
PLTU U Peusangan 1-2
HEPP Binjai T. Pura PLTU/GU
PLTU
Meulaboh Binjai Belawan
PLTU/GU
Meulaboh Lawe Mamas Mabar
HEPP Belawan
Lawe Mamas P. Geli Mabar
P. Pasir
Blang Pidie HEPP P. Pasir Labuhan
P. Geli KIM Lamhotma PLTU
Blang Pidie Namorambe Glugur Labuhan
Kuta Cane Wampu KIM
Sei Sei. Lamhotma PLTU
HEPP Namorambe Glugur Sumut-2
Kuta Cane WampuP. Batu RotanSei
Denai Sei.
HEPP P. Batu
Sumut-2
Titi Kuning K. Namu Perbaungan
RotanDenai
Titi Kuning K. Namu Perbaungan K. Tanjung
T. Tinggi
T . Morawa K. Tanjung
T. Tinggi Kisaran
Brastagi GalangT . Morawa TNB
Brastagi Galang G.Para Kisaran TNB
Malaysia
Tapak Tuan Renun HEPP G.Para Malaysia
Tapak Tuan Renun HEPP P. Siantar Aek Kanopan
Sidikalang P. Siantar Aek Kanopan
Sidikalang
Sabulusalam Porsea
Sabulusalam Tele Porsea Malaka
Tele Bagan Malaka
D. Sanggul Asahan I R. Prapat Bagan
D. Sanggul Asahan I R. Prapat
HEPP Siapi- api
HEPP Siapi- api
PLTP Tarutung
PLTP
P. Bukit Asahan III
TarutungSimangkok

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


P. Bukit Simangkok Asahan III
HEPP
PLTP HEPP
Asahan K. Pinang
PLTP
Sarulla
& Asahan K. Pinang
IV&V Dumai
PLTU Sarulla&
Sipaholon IV&V
PLTU HEPP Dumai
L. Angin Sipaholon HEPP
KID
L. Angin Sibolga KID
Sibolga
PLTA Duri
PLTA
Sipan G.Tua Duri New
PLTA G.Tua Bagan Batu New
Sipan PLTA Bagan Batu G.Sakti Perawang Siak Sri
B. Toru Siak Sri
B. Toru Kandis G.Sakti Perawang Indra Pura
Pd. Sidempuan Kandis Indra Pura
Minas
Pd. Sidempuan GarudaMinas
P. Pangarayan Garuda Pasir Putih
P. Pangarayan Sakti Pasir Putih Tenayan
Sakti Tenayan
PLTP Bangkinang
PLTP Panyabungan Bangkinang
S. Merapi Panyabungan
S. Merapi Teluk Kulim
Teluk Kulim
Lembu
Lembu
Simpang4 Kt. Panjang P. Kerinci
Simpang4 Payakumbuh Kt. Panjang P. Kerinci
Payakumbuh HEPP
HEPP
Tembilahan
Pd. Luar Tembilahan
Pd. Luar
Maninjau
Maninjau
HEPP Singkarak Batusangkar Rengat
HEPP Singkarak Batusangkar Rengat
HEPP T. Kuantan
Pariaman HEPP T. Kuantan
Pariaman
Lubuk Pd. Panjang
Lubuk Pd. Panjang
Alung PIP Pauh Ombilin
Alung PIP Pauh Ombilin
Limo
Limo
GIS Kota PLTU Riau
GIS Kota Salak PLTU Riau
Kiliranjao Kemitraan K. Tungkal
S.Haru Salak Kiliranjao Kemitraan K. Tungkal
S.Haru Indarung Solok
Indarung Solok Aur Duri
PLTP Aur Duri Payo
PLTP Selincah
Payo
Bungus G. Talang Selincah
Bungus G. Talang
PLTP
PLTP
M. Laboh Muara Bulian
M. Laboh Muara Bulian
Sumbar Pessel Muara
Sumbar Pessel Muara Sarolangun
Bungo Sarolangun B. Lincir
Kambang Bungo B. Lincir
PLTU Kambang
PLTU S. Penuh Bangko PLTU
Sumbar-1 S. Penuh Bangko PLTU
Sumbar-1 Muara Jambi S. Lilin
Muara Jambi S. Lilin
Merangin
Merangin (KPS)
Rupit
Rupit (KPS) 11 .. PLTG
PLTG Apung
Apung
HEPP
HEPP ..
T.Api-api 2.
2. PLTG
PLTG Ex
Ex Pulo
Pulo Gadung
Gadung
T.Api-api 33 .. IPP
IPP Palembang
Palembang Timur
Timur
Betung Tl. Borang
Borang
Betung Tl.Kelapa
Kelapa
Mukomuko
Mukomuko 33
44 55
Sekayu
Sekayu GIS Kota I
PLTP
PLTP GIS Kota2 I
Hulu PLTG
PLTG Kaji
Kaji
21
HuluLais
Lais 1
PLTU
66
PLTU Keramasan
Keramasan 77
S.S.Belimbing
Belimbing Bukit
Bukit
Lubuk PLTU
PLTU
Lubuk Asam
Tes Linggau
K.K.Agung
Agung Asam Mariana
Mariana
Tes HEPP
HEPP Linggau
Simpang
Eksisting 70 kV Simpang33
Pekalongan Prabumulih
Prabumulih
Pekalongan PLTU Kayu
Kayu
PLTU
Banjarsari
Banjarsari M Agung
Argamakmur
Argamakmur M. .ENIM
ENIM PLTG Agung
PLTG
G.
Eksisting 150 kV T.T.Tinggi
Tinggi G.Megang
Megang
Lahat
Lahat
Sukamerindu
Sukamerindu
Musi
MusiHEPP
HEPP Gumawang
Gumawang Mesuji
Mesuji
PLTP
Eksisting 275 kV (Operasi 150 kV) P.Baai PLTP
P.Baai L.L.Balai
Pagar Balai
Pagar Dipasena
Dipasena
Alam
Alam Baturaja
Baturaja P.
Rencana 150 kV PLTP
PLTP P. Ratu
Ratu
R.R.Dedap
Dedap
Muara Menggala
Menggala
Muara
Rencana 275 kV AC Dua
Dua BB..Umpu
Umpu Sp.Banyak
Sp.Banyak
Manna
Manna Bukit
Bukit
Kemuning
Kemuning Kotabumi
Kotabumi
Rencana 250 kV DC PLTP
PLTP Metro
Metro
D.D. Ranau
Ranau Sribawono
Besai
BesaiHEPP
HEPP Adijaya
Adijaya
Tegineneng
Tegineneng
B.
B. Tegi
Tegi Gd.
Gd. Tataan
Tataan Natar
PLTP
PLTP
Rencana 500 kV AC HEPP
HEPP
SS. .Sekincau
Sekincau
Pagelaran Langkapura
Pagelaran Langkapura Sutami
Liwa
Liwa PLTP
PLTP Suka
Suka
UluBelu
UluBelu Tlk New
Tlk.. rame
Rencana 500 kV DC rame
K.
K. Agung
Agung Betung
Betung Tarahan
Bengkunat
Bengkunat
PLTP
PLTP Wai
Wai
Ratai
Ratai Tlk.
Tlk. Ratai
Ratai Kalianda
Tarahan
Tarahan
PLTP
PLTP
Rajabasa
Rajabasa
Sistem
Sistem
JAWA
JAWA

04/02/2013 14:18:31
Sistem Aceh
PLTP Seulawah Agam
PLTD Lueng Bata
2x55 MW – 2018
60,17 MW ACSR 1 x 240 mm2

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 175


14 km - 2015 PLTG Arun
Krueng
ACSR 1 x 240 mm2 ACSR 2 x 435 mm2 60 MW – 2014
Raya 53 km – 2016
8 km - 2018 PLTG Peaker Arun
D
P ACSR 1 x 240 mm2 200 MW – 2014
Lam Pisang 6 km - 2018 PLTG Aceh Timur
Ulee 70 MW – 2014
Banda Aceh Sigli
ACSR 1 x 240 mm2 Kareng ACSR 2 x 240 mm2
6 km - 2014 ACSR 1 x 240 mm2 ACSR 1 x 240 mm2 2 km – 2014 Cot
ACSR 1 x 240 mm2 ACS
91,9 km 0,5 km - 2013
R1x
240 2 km – 2015 Trueng
99,2 mm 2 ACSR 1 x 240 mm2
Jantho km Samalanga Lhokseumawe
61,3 km

ACSR 1 x 240 mm2 G Panton


82,2 km
Bireun Labu Rekonduktoring
ACSR 1 x 240 mm2 ACCC 1 x 310 mm2
G G 8 km – 2013 128,5 km – 2015
D
ACSR 2 x 430 mm2
161 km – 2016
ACSR 1 x 240 mm2
65 km – 2014
Idie
PLTD Cot Trueng
PLTA
9,4 MW ACSR 1 x 240 mm2
ACSR 2 x 435 mm2 Peusangan – 4
A 128,5 km
166,5 km – 2013 83 MW – 2018 ACSR 1 x 240 mm2
(Konstruksi 275 kV) 13 km – 2016
ACSR 1 x 240 mm2
Operasi 275 kV – 2016 ACSR 1 x 240 mm2 46,3 km
10 km – 2018 Takengon
A
Langsa ACSR 1 x 240 mm2
A ACSR 2 x 430 mm2 24,1 km, 2 nd cct – 2014
ACSR 1 x 240 mm2 210 km – 2016
ACSR 1 x 240 mm2
8 km – 2014
24,1 km
ACSR 1 x 240 mm2 PLTA Peusangan 1-2
30 km – 2013 (2x22.1 MW) dan ACSR 1 x 240 mm2 Tualang
99 km – 2015 Cut
(2x21.1 MW) – 2016 ACSR 1 x 240 mm2
Meulaboh 78,3 km
PLTD Sewa Wilayah NAD (s/d 2014):
- Lambaroe 1 : 30 MW
- Lhokseumawe 1 : 30 MW
- Langsa : 10 MW ACSR 1 x 240 mm2
U
- Sigli 1 : 10 MW 95 km - 2014 ke
- Bireun : 30 MW ke
PLTU Meulaboh/Nagan Raya Blang Kejeren GI PLTU
- Sigli 2 : 10 MW GI Pangkalan Brandan
- Idie : 5 MW 2 x 110 MW – 2013 Pangkalan Susu
2 x 200 MW – 2017/2018 (Sumatera Utara)
- Lambaroe 2 : 15 MW Blangpidie (Sumatera Utara)
- Lhokseumawe 2 : 10 MW

ACSR 1 x 240 mm2


65 km – 2014
Kuta Cane
ACSR 1 x 240 mm2
178 km – 2014

Tapaktuan
ke
GI Brastagi
(Sumatera Utara)

PT PLN (Persero) ACSR 1 x 240 mm2


Edit 55,6 km – 2014
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN Sabulussalam
Oktober 2012
SUMATERA ke
ke
PETA JARINGAN PERENCANAAN GI Sidikalang
GI SISTEM
Kiliranjao
PROPINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM BIDANG PERENCANAAN (Sumatera Utara)
(Sumatera GIBarat)
Rencana ACSR 1 x 240 mm2
Existing 70 kV Rencana 275 kV HVDC U PLTU D PLTD GI Eksisting 150 kV 60 km – 2015
150 kV GI Rencana
Existing 150 kV Rencana 500 kV HVDC G PLTG A PLTA
150/70 kV
GI Eksisting
Rencana 150 kV 70 kV GI Rencana
Kit Eksisting GU PLTGU P PLTP 275/150 kV
Rencana 275 kV GI Eksisting GI Rencana
Kit Rencana 150/70 kV
Singkil
Rencana 500 kV 500/275/150 kV

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


175

04/02/2013 14:18:33
176
Sistem Sumatera Utara
ke U PLTU P.SUSU
GI Lhokseumawe 2 x 220 MW – 2014 PLTGU Belawan Belawan
ACSR 2 x 240 mm2 2 x 200 MW – 2016 395,3 MW & 422,5 MW GU

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 176


(NAD) 11 km – 2015
ACSR 2 x 430 mm2 U
ke P. Brandan 70 km – 2013 PLTG Paya Pasir Labuhan ACSR 1 x 240 mm2 PLTU Belawan
6,3 km – 2013
26,5 MW (DMN) G 4 x 65 MW
GI Langsa G T. Pura Paya Pasir
11 Lamhotma
(NAD) ACSR 1 x 240 mm2
15 km - 2014 CU 1000
PLTG Glugur 10 km – 2015 KI
PLTG P. Brandan 5 6
M
(Peaker) 4 19,85 MW & 12,85 MW G
Glugur Mabar Sei Rotan
200 MW – 2014 Binjai 13 7 Perbaungan
Binjai
GIS Listrik
2 1
to ACSR 2 x 430 mm2 Perbaungan Paya Geli
12 Titi Denai
GI Kuta Cane 80 km – 2014 6 D Kuning
Tebing Namurambe Kuala
A 15
(NAD) Tinggi T.Morawa Namu ke
ACSR 1 x 240
mm2 ACSR 2 x 430 mm2
40 km – 2015 ACSR 2 x 240 mm2
ACSR 1 x 240 mm2 Galang Kualatanjung 24 km – 2013 Galang 14 km – Feb 2012 (100%)
GI Tebing Tinggi
P Negeri PLTMH
178 km – 2014 ACSR 1 x 240 mm2
PLTA Wampu Dolok Tersebar III
33 km - 2014 A PLTD Titi Kuning ACSR 2 x 430 mm2
Brastagi 32,2 MW – 16 km – 2013 ke
45 MW – 2015 PLTP Sibayak G.Para 2014
Perdagangan 6 x 4,14 MW
10 MW ACSR 1 x 240 mm2 GI Rantau Prapat
30 km - 2015

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


PLTA Renun Kisaran
2 x 41 MW ACSR 1 x 240 mm2 A Pematang
25 km – 2014 Renun Siantar
DPM ACSR 2 x 430 mm2 PLTA Asahan I
ACSR 1 x 240 mm2 180 MW PLTA Hasang PLTMH tersebar I : 54,5 M
to 55,6 km – 2014
159 km – 2014 Parlilitan (3x2,5), Hutaraja(2x2,5),
Sidikalang A 38 MW – 2017
GI Sabussalam Pakkat(2x5), TaraBintang(2x5),
ACSR 1 x 240 mm2 Pangururan Asahan III Labuhan Simonggo(3x3), Rahu-1(2x4),
30 km – 2014 ACSR 1 x 240 mm2 Bilik
(NAD) Porsea 25 km - 2017 Rahu-2(2x2,5)
Tele ACSR 1 x 240 mm 2 A 2013

A C 2 48
Salak A
13 km – 2014

SR km
PLTMH Tersebar II Simangkok PLTMH tersebar II : 28 MW
A

4x –2
28 MW – 2014 ACSR 2 x 240 mm2 Aek Lae-Ordi-1(2x2,5),Lae-Ordi-

0m
Asahan I

43 018
11 km - 2016 2(2x5),Lae-Kombih2(2x4)

m2
Kanopan
PLTA Asahan III 2014
PLTMH Tersebar I Parlilitan ACSR 1 x 240 mm2
7 km - 2013 174 MW - 2016 PLTMH Tersebar III : 32,2 MW
54,5 MW – 2013 ACSR 1 x 240 mm2
65 km – 2015 Karai-1(2x5) Karai-7(2x3,2) Karai-
A ACSR 2 x 430 mm2
A 12(2x3,7) Karai-13(2x4,2)
97 km – 2015 Rantau 2014
PLTA Simonggo – 2 P Prapat
86 MW – 2017
ACSR 1 x 240 mm2
PLTP Simbolon Samosir 30 km - 2020
Tarutung
P ACSR 4 x 430 mm2
2 x 55 MW – 2019/2020 A
Sibolga A 110 km – 2018 Kota
Sarulla Pinang
Labuhan
Angin ke
U ACSR 2 x 430 mm2
U
69 km – 2015 PLTP Sarulla 1 GI Bagan Batu
PLTU Labuhan Angin 110 MW – 2016
2 x 115 MW Gunung (Riau)
Tua 220 MW – 2017
A
Agincourt
PLTU Sewa m2
Sumbagut 2m
28 020
PLTP Sarulla 2 ACSR 4 x 430 mm2
Padang 4x –2 110 MW – 2017
3x120 MW – 2015 SR km 331 km – 2024
Sidempuan AC 175

PLTA Sipan PLTP Sipaholon


17 MW & 33 MW 55 MW – 2019
AC 7 0 k
SR m –
2 x 20

PLTA Batang Toru ACSR 2 x 430 mm2


0m

ke
24 14
m
2

510 MW – 2020 300 km – 2015 GI New Garuda Sakti


Panyabungan
PT PLN (Persero) 2 ke (Riau)
Edit m
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN PLTP Sorik Merapi m
Oktober 2012 P 0 8 GI Payakumbuh
SUMATERA 240 MW – 2018 24 1
ke x 20
2 – (Sumatera Barat)
PETA JARINGAN PERENCANAAN
GI SISTEM
Kiliranjao SR k m
PROPINSI SUMATERA UTARA BIDANG PERENCANAAN AC 23
(Sumatera GIBarat)
Rencana
Existing 70 kV Rencana 275 kV HVDC U PLTU D PLTD GI Eksisting 150 kV
150 kV GI Rencana
Existing 150 kV Rencana 500 kV HVDC G PLTG A PLTA
150/70 kV
GI Eksisting
Rencana 150 kV 70 kV GI Rencana
Kit Eksisting GU PLTGU P PLTP 275/150 kV
Rencana 275 kV GI Eksisting GI Rencana
Rencana 500 kV Kit Rencana 150/70 kV 500/275/150 kV

04/02/2013 14:18:34
Sistem Riau

Pada Kondisi Pembangkitan

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 177


SBS-SBT Bagus:
T/L 150 kV Kota Pinang –
Bagan Batu Normally Open Bagan
Siapi - Api
ke
GI Kota Pinang
MALAYSIA
(Sumatera Utara)

PLTU Sewa Dumai


Bagan 2x120 MW – 2015
Batu ACSR 1 x 240 mm2 ACSR 2 x 240 mm2
ke 7 km – 2015
114 km – 2014
GI Rantau Prapat U
(Sumatera Utara) KID
Dumai
ACSR 1 x 240 mm2
PLTD Sewa Wilayah Riau:
28 km – 2014
PLTGU Duri - Teluk Lembu : 40 MW
2 x 50 MW – 2014/2015 - Bagan Besar (Duri) : 10 MW
(Uprate) ACCC 1 x 310 mm2 - Purnama Dumai : 30 MW
SUMATERA PLTMG Duri 59 km – 2015
SINGAPURA
112 MW – 2013 PLTD Sewa Kit SBU:
UTARA ACSR 4 x 430 mm2 GU Duri (Uprate) ACCC 1 x 310 mm2
117.68 km – 2013 - Teluk Lembu : 40 MW

G
331 km – 2018 PLTG Duri
2x20 MW
G PLTG Teluk Lembu
(Ex Gili Timur & 2 x 21,6 MW
ACSR 2 x 240 mm2 Kandis
Sunyaragi) 2 km PLTG Riau Power 20 MW
ACCC 1 x 310 mm2
5 km - 2015 ACSR 1 x 240 mm2
Perawang
25 km - 2014
2
Siak Sri Indra Pura
ACSR 1 x 240 mm Teluk
Pasir 110 km – 2014 New U
Pangaraian ACSR 2 x 430 mm2 Garuda Lembu ACSR 1 x 240 mm2
150 km – 2015 Sakti G 50 km - 2015
Tenayan
Garuda ACSR 2 x 240 mm2
Sakti GIS 20 km – 2015 PLTU Riau
CU 1000
PLTA Koto Panjang 7 km - 2015 2x110 MW – 2014
Bangkinang

SR
3 x 38 MW
ACSR 2 x 430 mm2

AC 28 km
A Pasir 27,5 km – 2014

2 x – 20
mm
2

430 14
2
Putih
ACSR 1 x 240 mm ACSR 2 x 240 mm2
Pangkalan
0.5 km – 2013 Kerinci
ACSR 1 x 240 mm2 67 km – 2014 G
Koto Panjang 35 km – 2015 ACSR 4 x 430 mm2
SUMATERA 220 km – 2016

BARAT Lipat Kain PLTG/MG Peaker


ACSR 2 x240 mm2
Riau 110 km - 2015
200 MW – 2015

ke
U ACSR 1 x 240 mm2
GI Payakumbuh 60 km – 2015
Rengat
(Sumatera Barat) ACSR 2 x 240 mm2
Teluk 97 km – 2014 Tembilahan
Kuantan
ACSR 4 x 430 mm2
PT PLN (Persero) 210 km – 2016
Edit ACSR 1 x 240 mm2 ACSR 4 x 430 mm2
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN 52 km – 2014 ( 2 nd cct )
Desember 2012 55 km – 2017
SUMATERA
ke
PETA JARINGAN PERENCANAAN U
ke
GI SISTEM
Kiliranjao
PROPINSI RIAU BIDANG PERENCANAAN GI Aur Duri
(Sumatera GIBarat)
Rencana
Existing 70 kV Rencana 275 kV HVDC U PLTU D PLTD GI Eksisting 150 kV
(Jambi)
150 kV GI Rencana
Existing 150 kV Rencana 500 kV HVDC G PLTG A PLTA 150/70 kV PLTU Riau Kemitraan
GI Eksisting
Rencana 150 kV 70 kV GI Rencana (PLN – TNB - PTBA
Kit Eksisting GU PLTGU P PLTP 275/150 kV
Rencana 275 kV GI Eksisting GI Rencana
1200 MW – 2018 JAMBI
Rencana 500 kV Kit Rencana 150/70 kV 500/275/150 kV

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


177

04/02/2013 14:18:35
178
Sistem Sumatera Barat

SUMATERA New

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 178


ke Garuda
UTARA Sakti
GI Padang Sidempuan
(Sumatera Utara) Ke
GI New Garuda Sakti
(Riau)
Pasaman
ACSR 1 x 240 mm2
ACSR 2 x 430 mm2
30 km – 2016 150 km – 2014
ACSR 2 x 430 mm2
PLTA Masang – 2
55 MW – 2017 PLTP Bonjol
300 km – 2014 Koto
165 MW – 2020
PLTA Batang Agam Panjang
A 3 x 3,5 MW ke
P GI Koto Panjang RIAU
Simpang ACSR 2 x 240 mm2 (Riau)
Empat 52 km – 2019
A
ACSR 1 x 240 mm2
42 km, 2nd cct – 2014

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


ACSR 1 x 240 mm2
32 km, 2nd cct – 2014
Payakumbuh

PLTD Sewa Wilayah Sumbar: Maninjau A


Padang ACSR 1 x 240 mm2
22 km, 2nd cct – 2014
PLTA Maninjau Luar
- Pauh Limo : 40 MW Batusangkar ACSR 2 x 430 mm2
4 x 17 MW Padang ke
Panjang ACSR 1 x 240 mm2
141 km – 2015
25 km, 2nd cct – 2014
Pariaman GI Teluk Kuantan
Lubuk Alung Ombilin (Riau)
A
Singkarak
PLTA Singkarak U ACSR 1 x 240 mm2
PIP G Salak 52 km, 2 nd cct – 2014
4 x 43,75 MW ACSR 1 x 240 mm2
5 km – 2018 Pauh Limo Kiliranjao
Bingkuang Solok
ACSR 1 x 240 mm2
PLTU Ombilin
Simpang 18 km – 2019 2 x 100 MW
Indarung ACSR 2 x 430 mm2
PLTG Pauh Limo Haru P 117 km
3 x 21,35 MW ACSR 2 x 240 mm2 S.Rumbai (Operasi 150 kV)
17,5 km – Okt 2012 PLTP G.Talang
20 MW – 2019
Bungus
Muara
ACSR 2 x 240 mm2 Laboh ACSR 1 x 240 mm2
5 km – 2012 30 km – 2016

ACSR 2 x 240 mm2 ke


80 km – 2017
U ACSR 2 x 240 mm2 GI Muara Bungo
90 km – 2013
(Jambi)
PLTU Sumbar Pesisir P
2 x 112 MW – 2013 PLTP Muara Laboh
2 x 110 MW – 2017
Kambang

JAMBI
ACSR 2 x 240 mm2
PT PLN (Persero) 182 km - 2020
Sungai ke
Penuh
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN Edit Desember 2012 GI Bangko
SUMATERA
ke (JAMBI)
PETA JARINGAN PERENCANAAN
GI SISTEM
Kiliranjao
PROPINSI SUMATERA BARAT BIDANG PERENCANAAN
(Sumatera GIBarat)
Rencana
Existing 70 kV Rencana 275 kV HVDC U PLTU D PLTD GI Eksisting 150 kV ke
150 kV GI Rencana
Existing 150 kV Rencana 500 kV HVDC G PLTG A PLTA 150/70 kV
GI Eksisting GI Muko-muko
Rencana 150 kV 70 kV GI Rencana
Kit Eksisting GU PLTGU P PLTP 275/150 kV
Rencana 275 kV GI Eksisting
(Bengkulu)
GI Rencana
Rencana 500 kV Kit Rencana 150/70 kV 500/275/150 kV
BENGKULU

04/02/2013 14:18:35
Sistem Bengkulu

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 179


RIAU
ke
Ke GI Rengat Kuala Tungkal
GI Kiliran Jao (Riau)
(Sumatera Barat)

ACSR 1 x 240 mm2


Sabak
54,4 km - 2018

ACSR 2 x 430 mm2


117 km ACSR 4 x 430 mm2
(Operasi 150 kV) 210 km – 2016 ACSR 2 x 340 mm2
SUMATERA
60,8 km – 2013
BARAT
Muarabungo
ACSR 2 x 340 mm2
20,5 km
PLTD Py.Selincah : 6 x 5,2 MW
ACSR 2 x 330 mm2 D
195 km
Aur Duri
Payo Selincah
PLTG Batang Hari : 2 x 30 MW
ACSR 2 x 340 mm2 G PLTG Eks Sunyaragi : 18 MW
G PLTMG Sewa Sei Gelam : 15 MW
1 km New GU
Aur Duri
ACSR 2 x 430 mm2 Sewa PLTG Payo Selincah
73 km G A 2 x 50 MW
Muara Bulian C
(Operasi 150 kV) G S
ACSR 1 x 240 mm2 Sewa-Beli PLTG Payo
2
60 R 2
30 km – 2012
m km x
4 Selincah
2
0m ACSR 1 x 240 mm
2 - 2 30 1 x 100 MW – 2012
ACSR 2 x 430 mm 43 19 30 km – 2013
ACSR 1 x 240 mm2 01 m
55 km – 2013 ACSR 2 x 430 mm2 R
4 x – 20 4 m 2 PLTGU Batanghari
65 km – 2014 S m PLTG/MG Peaker
68 km – 2013 A C 80 k 30 MW – 2013
Jambi
Sungai A
Penuh Bangko 100 MW – 2015
PLTMG Sungai Gelam
ke
ACSR 1 x 240 mm2 U
42 km – 2015 PLTA Merangin Peaker CNG GI Bayung Lincir
P 2 x 175 MW – 2018 12 MW -2012 (Sumatera Selatan)
PLTU Jambi KPS 92 MW – 2013
ACSR 2 x 430 mm2 2 x 400 MW – 2019/2020 SUMATERA
195 km
PLTP Sungai Penuh
(Operasi 150 kV) SELATAN
2 x 55 MW – 2017 Sarolangun ACSR 4 x 430 mm2
200 km – 2020
ACSR 1 x 240 mm2
40 km - 2015

Muara Rupit
PT PLN (Persero)
ke Edit
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN
Desember 2012
GI Muara Enim SUMATERA
(Sumatera Selatan) PETA JARINGAN PERENCANAAN SISTEM
PROPINSI JAMBI BIDANG PERENCANAAN
BENGKULU ke GI Rencana
Existing 70 kV Rencana 275 kV HVDC U PLTU D PLTD GI Eksisting 150 kV
150 kV GI Rencana
GI Lubuk Linggau Existing 150 kV Rencana 500 kV HVDC G PLTG A PLTA
GI Eksisting 150/70 kV
Rencana 150 kV 70 kV GI Rencana
(Sumatera Selatan) Kit Eksisting GU PLTGU P PLTP 275/150 kV
Rencana 275 kV GI Eksisting GI Rencana
Rencana 500 kV Kit Rencana 150/70 kV 500/275/150 kV

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


179

04/02/2013 14:18:35
Sistem Sumatera Selatan

180
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 180 04/02/2013 14:18:36


Sistem Lampung

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 181


ke
ke
GI Bukit Asam ACSR 2 x 240 mm2
GI Gumawang 80 km – 2015
(Sumatera Selatan)
(Sumatera Selatan) Mesuji

SUMATERA
Baturaja
SELATAN ACSR 2 x 240 mm2
76 km – 2015
Dipasena

Pakuan Ratu
ke
ACSR 2 x 430 mm2
GI Muara Enim 15 km - 2016

(Sumatera Selatan)
Menggala ACSR 1 x 120 mm2
Blambangan 60 km – 2013
BENGKULU Umpu

ACSR 2 x 430 mm2


ACSR 4 x 282 mm2
60 km – 2014
300 km - 2016
Bukit
Kemuning Seputih
Kotabumi Banyak
2 (Uprate) ACCC 2 x 310 mm2
ACSR 1 x 240 mm Adijaya PLTD Metro
40 km - 2014 34 km – 2013
3,75 MW (Total)

ACSR 1 x 240 mm2 Besai


19 km - 2018
A PLTA Besai
D
P 2 x 45 MW PLTD Tegineneng
PLTD Sewa Wilayah Lampung: Liwa 3 x 9,4 MW
- Tarahan (sewa Tama) : 10 MW Metro
D
- Talang Padang : 10 MW PLTP Suoh Sekincau
- Wonosobo : 5 MW 2 x 110 MW PLTA Batutegi A
Tegineneng
2018/2019 2 x 14,8 MW PLTG/MG Peaker Lampung
- Krui : 5 MW
100 MW – 2015 G
- Pengalihan Riau : 30 MW Batutegi
2
- Tegineneng : 20 MW ACSR 1 x 240 mm (Uprate) ACCC 2 x 310 mm2
ACSR 2 x 240 mm2
60 km - 2019 Natar 30 km – 2013 Jatiagung
20 km, 2012
Pagelaran ACSR 2 x 240 mm2 Sribawono
PLTD Sewa Kit SBS: P 30 km - 2015 CU 1000 mm2
Teluk 8 km - 2016
- Sutami : 50 MW Ulubelu Betung
ACSR 2 x 240 mm2 Sutami
PLTP Ulubelu #1 & #2 ACSR 1 x 240 mm2 36 km - 2015 D Gedong
10 km - 2015 Tataan
1 km - 2017

2 x 55 MW – 2012 P
D Sukarame PLTU Sewa Tarahan
ACSR 1 x 240 mm2 ACSR 1 x 240 mm2
ACSR 1 x 240 mm2

40 km - 2014 30 km - 2015 2x120 MW – 2015


PLTP Ulubelu #3 dan #4 Kota Langka G
2 x 55 MW – 2016/2017 A Agung PLTP Wai Ratai P pura New
Bengkunat 55 MW – 2019 Tarahan PLTU Tarahan Perpres
ACSR 1 x 240 mm2 Tarahan 2x100 MW – Des 2012
30 km - 2016 U
ACSR 1 x 240 mm2
Teluk D
PT PLN (Persero) PLTD Talang Padang 20 km - 2019 Ratai U
Edit Kalianda
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN 12,5 MW
Desember 2012 2 ACSR 2 x 240 mm2
SUMATERA UACSR 2 x 430 mm 45 km - 2015
PLTD Teluk Betung 1 km - 2012
PETA JARINGAN PERENCANAAN SISTEM PLTA Semangka 18,18 MW (Total) Sebalang Ketapang
ACSR 2 x 240 mm2
PROPINSI LAMPUNG BIDANG PERENCANAAN 56 MW – 2016 20 km - 2017
GI Rencana PLTG Tarahan : 21,35 MW P
Existing 70 kV Rencana 275 kV HVDC U PLTU D PLTD GI Eksisting 150 kV
150 kV GI Rencana PLTD Tarahan : 48,54 MW (Total)
Existing 150 kV Rencana 500 kV HVDC G PLTG A PLTA 150/70 kV
GI Eksisting
Rencana 150 kV 70 kV GI Rencana
Kit Eksisting GU PLTGU P PLTP 275/150 kV PLTU Tarahan #3 & #4 PLTP Rajabasa
Rencana 275 kV GI Eksisting GI Rencana
Kit Rencana 150/70 kV 2 x 100 MW 2 x 110 MW – 2017
Rencana 500 kV 500/275/150 kV

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


181

04/02/2013 14:18:39
LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 182 04/02/2013 14:18:39
Lampiran A1.7

ANALISA ALIRAN DAYA


SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 183 04/02/2013 14:18:39


Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera
Tahun 2012

184
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 184 04/02/2013 14:18:39


Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera
Tahun 2013

185
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 185 04/02/2013 14:18:39


Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera
Tahun 2014

186
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 186 04/02/2013 14:18:39


Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera
Tahun 2015

187
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 187 04/02/2013 14:18:40


Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera
Tahun 2016

188
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 188 04/02/2013 14:18:40


Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera
Tahun 2017

189
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 189 04/02/2013 14:18:40


Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera
Tahun 2018

190
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 190 04/02/2013 14:18:40


Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera
Tahun 2019

191
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 191 04/02/2013 14:18:40


Prakiraan Aliran Daya Sistem Sumatera
Tahun 2020-2021

192
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 192 04/02/2013 14:18:40


Lampiran A1.8

KEBUTUHAN FISIK PENGEMBANGAN DISTRIBUSI


SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 193 04/02/2013 14:18:40


194
Proyeksi Kebutuhan Fisik Distribusi Rgional Sumatera

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 194


Tahun JTM kms JTR kms Trafo MVA Pelanggan
2012 4.119 3.819 685 587.692
2013 4.161 3.969 725 630.569
2014 4.406 4.207 733 651.753
2015 4.393 4.273 761 686.700
2016 4.816 4.604 791 609.053
2017 4.986 4.621 831 557.321

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2018 5.429 4.987 867 493.422
2019 5.818 5.203 926 443.592
2020 6.166 5.398 959 419.332
2021 6.806 5.958 1.011 360.280
2012-2021 51.101 47.039 8.287 5.439.713

Proyeksi Kebutuhan Investasi Distribusi Regional Sumatera


Tahun JTM JTR Trafo Pelanggan Total
2012 119,1 70,9 58,6 26,1 274,7
2013 120,3 74,2 61,0 28,4 283,8
2014 127,5 78,6 63,2 29,6 299,0
2015 127,1 80,4 63,0 30,8 301,4
2016 139,7 86,7 64,1 28,6 319,0
2017 145,0 87,3 68,3 26,6 327,2
2018 158,0 94,0 72,7 25,1 349,8
2019 169,6 97,9 77,8 21,8 367,2
2020 180,1 101,5 83,9 19,9 385,3
2021 198,8 112,0 88,2 16,9 415,9
2012-2021 1.485,2 883,5 700,7 253,8 3.323,1

04/02/2013 14:18:40
Lampiran A1.9

PROGRAM LISTRIK PERDESAAN


SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 195 04/02/2013 14:18:40


196
Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Perdesaan Regional Sumatera
JTM JTR Trafo Jumlah Pelanggan Listrik Murah &
Tahun

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 196


kms kms MVA Unit PLG RTS
2012* 1.617 1.560 44 747 79.484 16.440
2013 1.551 1.704 57 100.298 14.744
2014 1.622 1.796 60 101.644 14.744
2015 1.068 1.156 38 678 71.191 -
2016 1.006 1.105 37 648 70.519 -
2017 966 1.052 36 622 67.985 -
2018 878 1.001 34 586 66.158 -

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2019 833 974 32 541 66.473 -
2020 676 843 28 453 58.809 -
2021 14 14 0 7 727 -
Total 10.231 11.205 366 683.287 45.928

Proyeksi Kebutuhan Investasi Jaringan Listrik Perdesaan Regional Sumatera


Juta Rupiah

Lisdes Reg- Listrik Murah


Tahun JTM JTR Trafo Total Biaya
uler & Hemat
2012* 370.420 176.795 79.507 626.721 56.718 617.577
2013 431.720 242.602 122.419 796.741 30.975 827.716
2014 446.882 246.550 124.160 817.592 30.975 848.567
2015 295.949 162.116 79.315 537.380 - 537.380
2016 278.724 153.759 75.639 508.122 - 508.122
2017 267.329 144.023 71.895 483.246 - 483.246
2018 262.059 143.240 71.882 477.181 - 477.181
2019 252.508 140.731 68.644 461.882 - 461.882
2020 234.441 129.190 65.826 429.456 - 429.456
2021 217.599 126.759 62.995 407.354 - 407.354
Total 3.057.630 1.665.764 822.281 5.545.675 118.668 5.598.481

04/02/2013 14:18:40
Lampiran A1.10

PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI


SITEM INTERKONEKSI SUMATERA

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 197 04/02/2013 14:18:41


198

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 198


Proyeksi Kebutuhan Investasi Pembangkit, Transmisi
dan Distribusi (Fixed Asset Addition) Sumatera

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


(Juta US$)
Investasi
Tahun Total
Pembangkit T/L dan GI Distribusi
2012 548 218 304 1.070
2013 1.310 446 314 2.070
2014 1.534 1.272 330 3.136
2015 1.752 892 331 2.975
2016 2.627 1.228 350 4.206
2017 3.325 321 359 4.005
2018 3.474 534 383 4.391
2019 2.424 55 399 2.879
2020 1.806 310 423 2.539
2021 878 43 456 1.376
Total 19.678 5.320 3.648 28.645

04/02/2013 14:18:41
PENJELASAN LAMPIRAN A1
SISTEM INTERKONEKSI SUMATERA

A1.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Produksi listrik pada sistem Sumatera diperkirakan meningkat rata-rata 9,8% per tahun antara tahun 2012
hingga 2021, yaitu meningkat dari 28,2 TWh pada tahun 2012 menjadi 65,4 TWh pada tahun 2021. Sekitar
40% dari produksi tersebut adalah untuk memenuhi demand di sistem Sumatera bagian Utara (Aceh dan
Sumut) dan selebihnya untuk Sumatera bagian Selatan. Faktor beban diperkirakan antara 70% sampai
72%.

Beban puncak sistem Sumatera pada tahun 2012 diperkirakan 4.460 MW dan akan tumbuh rata-rata 10,0%
per tahun, sehingga menjadi 10.520 MW pada tahun 2021. Dengan adanya interkoneksi Sumatera-Bangka
mulai 2015 yang mentransfer pembangkit base load ke Bangka sebesar 200 MW secara bertahap maka
beban puncak sistem Sumatera akan menjadi 10.720 MW pada 2021.

Proyeksi kebutuhan listrik sistem Sumatera tahun 2012-2021 ditunjukkan pada Lampiran A1.1.

A1.2. Neraca Daya

Neraca Daya sistem Sumatera diberikan pada Lampiran A1.2.


Neraca daya sistem interkoneksi Sumatera direncanakan dengan reserve margin (RM) yang tinggi, yaitu
mencapai 65% pada tahun 2018-2019. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan RUPTL 2011-2020 yang
mencapai 78% pada tahun 2017.

Rencana pengembangan pembangkit yang baru pada sistem Sumatera meliputi sebagai berikut:

1) PLTU Mulut Tambang Riau Kemitraan

Total kapasitas sekitar 1.200 MW dan rencana beroperasi pada tahun 2018. Proyek PLTU ini bekaitan de-
ngan rencana interkoneksi antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia melalui transmisi HVDC 250 kV
sebagai realisasi ASEAN Power Grid yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia. Proyek PLTU ini juga
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan Sumatera sendiri. PLTU ini 204 direncanakan akan berope-
rasi sebagai berikut: pada saat off peak di Sumatera memasok ke Malaysia sekitar 600 MW, sedangkan
pada saat peak di Sumatera pasokan ke Malaysia dapat dikurangi.

2) PLTA Batang Toru

PLTA Batang Toru yang berkapasitas 510 MW merupakan proyek unsolicited yang diusulkan oleh investor
swasta dan telah dapat dimasukkan dalam rencana PLN1 karena investor telah menyampaikan laporan
feasibility study walaupun masih memerlukan penyempurnaan. PLTA Batang Toru didisain sebagai pem-
bangkit peaking untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaking di Sumatera.

3) PLTA Ketahun 3

PreFS telah dilakukan oleh PLN dengan kapasitas 61 MW. Proyek ini direncanakan untuk beroperasi pada
tahun 2018 untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaking di Provinsi Bengkulu.

1
Masuk dalam Neraca Daya Sistem Sumatera

199
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 199 04/02/2013 14:18:41


4) PLTP Seulawah Agam

PLTP Seulawah Agam kapasitasnya dinaikkan dari 55 MW menjadi 110 MW. Penambahan kapasitas ini di-
lakukan mengingat potensi panas bumi Seulawah Agam lebih besar dari 55 MW berdasarkan studi yang
dilakukan sebagai bantuan teknis dari Pemerintah New Zealand. Peningkatan kapasitas menjadi 110 MW
juga dimaksudkan untuk lebih meningkatkan daya tarik proyek bagi pengembang.

A1.3. Neraca Energi

Produksi energi per jenis energi primer di sistem Sumatera diberikan pada Lampiran A1.3. Lampiran terse-
but menunjukkan peranan masing-masing energi primer di Sumatera sebagai berikut:

a. Peranan minyak (HSD dan MFO) yang pada tahun 2012 masih tinggi, yaitu sekitar 8,0 TWh, akan sa-
ngat berkurang menjadi sekitar 236 GWh pada tahun 2021. Hal ini terjadi karena penggunaan BBM
untuk pembangkit peaker diganti dengan LNG/CNG.
b. Peranan LNG akan mulai dirasakan pada tahun 2014, yaitu sekitar 4.027 GWh dan cenderung konstan
berdasarkan sumber pasokan LNG Arun.
c. Peranan pembangkit gas yang semula 7,9 TWh pada tahun 2012 akan naik menjadi 8,7 TWh pada
tahun 2014, dan secara bertahap akan menurun kembali menjadi 5.249 GWh pada tahun 2021. Hal ini
karena pengoperasian pembangkit gas disesuaikan dengan ketersediaan gas dari kontrak yang ada.
d. Peranan pembangkit batubara akan semakin dominan. Pada tahun 2012 hanya 8,1 TWh akan naik 4
kali lipat menjadi 36,3 TWh pada tahun 2021.
e. Peranan pembangkit hidro pada tahun 2011 semula 4,6 TWh dan akan semakin besar dengan ma-
suknya PLTA Asahan 3, PLTA Peusangan 1-2 pada tahun 2016 dan PLTA Merangin pada tahun 2018
serta PLTA Simonggo-2 dan PLTA Masang-2 pada tahun 2017, PLTA Ketahun-3 dan PLTA Batang Toru
pada tahun 2019. Peranan hydro pada tahun 2021 akan mencapai 8,2 TWh.
f. Kontribusi pembangkit panas bumi akan meningkat luar biasa besar pada tahun 2021 dengan
produksi 11,8 TWh, atau 18% dari produksi total. Hal ini terjadi karena besarnya penambahan kapasi-
tas PLTP yang pada tahun 2009 hanya 10 MW akan meningkat menjadi hampir 2.500 MW pada tahun
2021. Banyaknya kandidat proyek PLTP di Sumatera akan menyebabkan capacity factor pembangkit
beban dasar lainnya, yaitu PLTU batubara, menjadi rendah jika semua proyek PLTU dan PLTP terse-
but terlaksana tepat waktu sesuai jadwal. Namun banyaknya kandidat proyek PLTP yang kepastian
implementasinya masih rendah2 akan membuat situasi yang cukup rawan bagi Sumatera mengingat
ketidakpastian pelaksanaan beberapa PLTU IPP lain juga tinggi.

Kebutuhan Bahan Bakar

Kebutuhan energi primer di sistem Sumatera dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 dapat dilihat
pada Lampiran A1.3.

Kebutuhan HSD pada tahun 2012 sebesar 2,1 juta liter dan semakin turun menjadi 63 ribu liter pada tahun
2021. Sedangkan MFO sudah tidak diperlukan lagi mulai tahun 2014 karena dihentikannya PLTU Belawan
1-4 yang mempunyai biaya operasi sangat mahal dibandingkan PLTU batubara.

Proyeksi pemakaian gas akan mengikuti pasokan gas yang terus mengalami depletion, namun sejalan den-
gan rencana revitalisasi LNG Arun maka PLTGU Belawan akan dijalankan dengan LNG. Volume pemakaian
batubara meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 4,9 juta ton pada tahun 2012 menjadi 20,8 juta ton pada
tahun 2021 atau meningkat 4 kali lipat lebih.

2
Karena banyak lokasi PLTP yang potensinya belum dibuktikan dengan eksplorasi.

200
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 200 04/02/2013 14:18:41


A1.4. Capacity Balance Gardu Induk

Pengembangan gardu induk disusun berdasarkan capacity balance dengan memasukkan GI existing
dan GI ongoing project. Selanjutnya dari capacity balance tersebut dapat dilihat pembebanan masing
masing GI. Trafo yang telah berbeban diatas 70% dari kapasitas nominalnya memerlukan penambahan
trafo. Kemudian dievaluasi juga kebutuhan GI baru untuk perbaikan kualitas pelayanan dan de-dieselisasi
serta pengembangan GI baru terkait dengan pembangkit baru.

Setelah mendapatkan GI-GI baru yang dibutuhkan, selanjutnya disusun kembali capacity balance yang baru
setelah mempertimbangkan penambahan GI baru tersebut. Dengan demikian dapat disusun proyeksi ke-
butuhan GI, dimana hasil pengembangan GI tersebut dipergunakan juga sebagai dasar pengembangan
sistem penyaluran.

Dengan kriteria di atas kebutuhan pembangunan GI baru dan penambahan trafo di GI eksisting sampai
tahun 2021 adalah sebesar 31.860 MVA dengan rincian diberikan pada Lampiran A1.4.

A1.5 Rencana Pengembangan Penyaluran

Rencana pengembangan penyaluran di sistem Sumatera meliputi proyek berikut:

• Pembangunan transmisi baru 150 kV terkait dengan proyek pembangkit PLTU percepatan, PLTA,
PLTU IPP dan PLTP IPP.
• Pembangunan transmisi baru 275 kV terkait proyek pembangkit PLTU percepatan dan IPP.
• Pengembangan transmisi 150 kV tersebar di sistem Sumatera dalam rangka memenuhi kriteria
keandalan (N-1) dan untuk mengatasi bottleneck penyaluran, perbaikan tegangan pelayanan dan
fleksibilitas operasi.
• Pembangunan transmisi 275 kV dan 500 kV sebagai tulang punggung transmisi interkoneksi Suma-
tera yang akan memudahkan pengiriman daya dari Sumatera bagian selatan yang kaya akan sumber
energi primer ke demand di Sumatera bagian utara.
• Pembangunan transmisi dan kabel laut ±250 kV HVDC Sumatera - Peninsular Malaysia yang bertu-
juan untuk mengoptimalkan operasi kedua sistem dengan memanfaatkan perbedaan waktu terjadi-
nya beban puncak pada kedua sistem tersebut.
• Rencana pengembangan transmisi 275 kV dan 500 kV yang mengalami perubahan dari RUPTL 2011-
2020 adalah sebagai berikut
• Topologi transmisi 275 kV Lahat - Gumawang diubah menjadi Lumut Balai - Gumawang, karena rute
transmisi Lahat - Gumawang banyak melewati WKP batubara. Setelah dilakukan survei ulang untuk
menghindari WKP-WKP tersebut, ternyata jalur baru lebih mendekati GI 275 kV Lumut Balai.
• Transmisi 275 kV New Aur Duri - Rengat diubah menjadi transmisi 500 kV New Aur Duri - Rengat
karena diperlukan untuk membentuk transmisi back-bone 500 kV Sumatera yang akan menyalurkan
tenaga listrik dari pembangkit listrik di Sumbasel ke pusat-pusat beban. Ruas New Aur Duri - Re-
ngat juga dimaksudkan untuk mengevakuasi daya dari PLTU Sumsel-5, Sumsel-7 dan PLTU Jambi
KPS.
• Transmisi 275 kV Rengat - New Garuda Sakti diubah menjadi transmisi 500 kV Rengat - New Garuda
Sakti karena diperlukan untuk membentuk transmisi back- bone 500 kV Sumatera. Transmisi ini juga
akan menyalurkan tenaga listrik dari PLTU Sumsel-5, Sumsel-7, PLTU Jambi KPS dan PLTU Riau Kemi-
traan.
• Transmisi 500 kV dari GITET 500kV Sumut-2 (Rantau Prapat3 ) - GITET 500kV Sumut-1 Sei Rotan4)
adalah bagian dari transmis back-bone Sumatera.
• Transmisi 275 kV Sumut-4 - Sumut-2 diperlukan untuk mengevakuasi daya dari pembangkit-pem-
bangkit skala besar di Tapsel ke pusat beban.

3
Lokasi tentatif, keputusan akan diambil setelah studi kelayakan.
4
Ditto

201
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 201 04/02/2013 14:18:41


• Transmisi 500 kV Muara Enim - Jambi (KPS) untuk membentuk back bone 500 kV Sumatera dan men-
jemput daya dari pembangkit mulut tambang di Muara Enim untuk disalurkan menuju Sumbagteng
dan Sumbagut.
• Transmisi 275 kV Pangkalan Susu-Lhokseumawe untuk membentuk back bone 275 kV Sumatera ba-
gian utara, yaitu menghubungkan sistem 275 kV Sumatera Utara dan Aceh.

Proyeksi kebutuhan pengembangan jaringan sistem Sumatera selengkapnya diberikan pada Lampiran
A1.5.

A1.6 Peta Pengembangan Penyaluran

Peta pengembangan penyaluran sistem Sumatera adalah seperti pada Lampiran A1.6.

A1.7 Analisis Aliran Daya

Analisa aliran daya sistem Sumatera dilakukan dengan memperhitungkan seluruh pembangkit dan beban
yang ada pada neraca daya, meliputi sistem 500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70 kV. Namun pada RUPTL 2012-
2021 ini hanya ditunjukkan hasil analisa aliran daya pada sistem transmisi 275 kV dan 500 kV saja.

Prakiraan aliran daya di sistem 500 kV dan 275 kV Sumatera dilakukan setiap tahun mulai tahun 2012 sam-
pai dengan 2021 pada beban puncak malam hari, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Analisa Aliran Daya Tahun 2012

Sistem Sumatera masih dioperasikan dalam dua sistem, yaitu sistem Sumatera Bagian Utara (Sumbagut)
dan sistem Sumatera Bagian Selatan Tengah (Sumbagselteng), karena konstruksi transmisi back-bone
yang mengintegrasikan antar sistem belum selesai. Transmisi yang ada masih memiliki batasan transfer.
Pembangkit baru yang masuk pada tahun 2012 adalah PLTU Tarahan 2x100 MW, PLTP Ulubelu #1,2 2x55
MW, PLTG Duri 2x20 MW, PLTMG Sei Gelam CNG 90 MW, PLTMG Jakabaring CNG 50 MW, PLTG Sewa Bo-
rang #2 30 MW, dan PLTG Payoselincah Sewa-Beli #2 50 MW. Tegangan masih dalam batasan operasi

2. Analisa Aliran Daya Tahun 2013

Kondisi tahun 2013 tidak jauh berbeda dibanding tahun 2012 dimana sistem Sumatera masih dioperasi-
kan terpisah dua dan belum ada tambahan trasmisi 275 kV baru. Tambahan pembangkit pada tahun 2013
adalah PLTU Meulaboh (Nagan Raya) 2x110 MW, PLTU Sumbar pesisir 2x112 MW, PLTGU Keramasan #1 40
209 MW, PLTGU Batanghari 30 MW, PLTMG Duri 112 MW, Steam Turbin Unit PLTG Gunung Megang 30 MW,
dan PLTMH tersebar di Sumut sebesar 45 MW. Profil tegangan masih dalam batasan operasi.

3. Analisa Aliran Daya Tahun 2014

Transmisi back-bone 275 kV sistem Sumatera telah selesai, yaitu transmisi 275 kV Lahat-Lubuk Linggau-
Bangko - Muara Bungo - Kiliranjao - Payakumbuh di SBST dan transmisi 275 kV Pangkalan Susu - Binjai - Su-
mut-3 - Simangkok di SBU. Transmisi 275 kV Padang Sidempuan - Payakumbuh yang menjadi penghubung
antara sistem Sumbagut dan Sumbagselteng pada tahun 2014 diperkirakan masih belum selesai sehing-
ga sistem Sumatera masih terpisah dua. Tambahan pembangkit pada tahun 2014 adalah PLTU Pangkalan
Susu #1,2 2x220MW, PLTGU Keramasan Unit #2 40 MW, PLTG/MG Arun 200 MW, PLTG/MG Pangkalan
Brandan 200 MW, PLTU Riau 2x110 MW, PLTG Aceh Timur 70 MW, PLTGU Duri 50 MW, dan PLTMH di Sumut
sebesar 55 MW. Profil tegangan masih dalam batasan operasi.

202
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 202 04/02/2013 14:18:41


4. Analisa Aliran Daya Tahun 2015

Transmisi 275 kV baru yang beroperasi adalah transmisi 275 kV Simangkok - Sumut-4 - Padang Sidempuan-
Payakumbuh - New Garuda Sakti, transmisi 275 kV Betung - Bayung Lencir - Aurduri dan transmisi 275 kV
Lahat - Lumut Balai - Gumawang. Dengan beroperasinya transmisi 275 kV tersebut, maka back bone sistem
Sumatera sudah tersambung dari Utara sampai Selatan.

Sistem Sumatera setelah back bone 275 kV terbentuk akan terdiri dari beberapa pulau kelistrikan dengan
transmisi 275 kV sebagai penghubungnya. Transmisi 150 kV akan berfungsi menyalurkan listrik ke beban,
bukan lagi untuk mentransfer daya dalam jumlah besar dan jarak yang jauh. Pulau kelistrikan yang meng-
alami surplus daya akan mensuplai pulau kelistrikan lain yang mengalami defisit daya melalui transmisi
275 kV. Pulau kelistrikan yang mengalami surplus daya adalah Sumsel dan Riau, pulau kelistrikan yang
seimbang adalah Lampung, Jambi dan Sumbar. Pulau kelistrikan yang lain mengalami defisit. Aliran daya
sistem Sumatera tahun 2015 adalah dari selatan menuju utara, yaitu sebesar 310 MW.

Tambahan pembangkit pada tahun 2015 adalah PLTG/MG Lampung Peaker 100 MW, PLTG/MG Jambi Peak-
er 100 MW, PLTG/MG Riau Peaker 2x100 MW, PLTU Sewa 7x120 MW (total), PLTGU Duri #2 50 MW, PLTU
Banjar Sari 2x115 MW, PLTU Keban Agung #1 112,5 MW, PLTU Sumsel-5 #1 150 210 MW, PLTP Lumut Balai
110 MW, PLTA Wampu 45 MW, PLTA Simpang Aur 23 MW, dan PLTMH di Sumut sebesar 91 MW.

Kondisi tegangan pada tahun 2015 ini masih memenuhi kriteria operasi, karena pembangkit baru yang
beroperasi tersebar di hampir setiap daerah.

5. Analisa Aliran Daya Tahun 2016

Transmisi 275 kV baru yang beroperasi adalah Ulle Kareeng - Sigli - Lhokseumawe - Panglan Susu. Sedang-
kan transmisi 500 kV yang beroperasi adalah New Aur Duri - Rengat - New Garuda Sakti. Transmisi 500 kV
ini merupakan awal terbentuknya back bone 500 kV Sumatera yang pada akhirnya akan menghubungkan
Sumbagselteng dan Sumbagut. Tambahan pembangkit pada tahun 2016 adalah PLTU Pangkalan Susu #3,4
2x200 MW, PLTU Keban Agung Unit #2 112,5 MW, PLTU Sumsel-5 Unit #2 150 MW, PLTU Sumsel-7 300 MW,
PLTP Hululais 110 MW, PLTP Lumut Balai 110 MW, PLTP Sarulla I 110 MW, PLTA Peusangan 88 MW, PLTA
Asahan III 174 MW dan PLTA Semangka 56 MW.

Aliran daya tahun 2016 masih sama dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Selatan ke Utara. Pulau kelistri-
kan yang mengalami surplus daya adalah Sumsel, Riau dan Sumut. Pulau kelistrikan yang menerima suplai
daya terbesar adalah Lampung dan NAD.

GI yang diperkirakan bertegangan rendah (kurang dari 90%) adalah GI yang berada di sisi Timur Sumatera
Utara, karena di daerah tersebut tidak terdapat sumber daya reaktif atau pembangkit. GI tersebut adalah
Tebing Tinggi, Kuala Tanjung, Gunung Para, Kisaran, Aek Kanopan, dan Labuhan Bilik. Kondisi ini akan terus
terjadi sampai beroperasinya sistem 500 kV di Sumut pada tahun 2018. Untuk mengantisipasi hal tersebut
perlu dipasang kapasitor 2x25 MVar di GI Kisaran.

6. Analisa Aliran Daya Tahun 2017

Transmisi 275 kV baru yang beroperasi adalah Muara Enim - incomer double pi (transmisi Lumut Balai -
Gumawang), dan Muara Enim - Betung. Sedangkan transmisi 500 kV yang beroperasi adalah Muara Enim-
New Aur Duri dan PLTU Riau Kemitraan - Rengat. Pembangkit baru yang dioperasikan pada tahun ini
adalah PLTA Peusangan I & II 88 MW, PLTA Asahan III 174 MW, PLTU Sumsel 7 2x150 MW, PLTU Riau Kemit-
raan 600 MW, PLTP Ulubelu Unit #3 55 MW, PLTP Lumut Balai unit #3&4 211 2x55 MW, PLTP Sarulla I Unit
#3-#6 4x55 MW, PLTP Muaralaboh 4x55 MW.

203
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 203 04/02/2013 14:18:41


Pada simulasi aliran daya diketahui bahwa dengan beroperasinya pembangkit-pembangkit besar di jalur
back bone, maka daya dapat disebarkan dengan optimum. Arah aliran daya pada tahun 2017 sama seperti
tahun sebelumnya, yaitu dari selatan ke utara. Transfer terbesar adalah sekitar 390 MW pada transmisi
Payakumbuh - Padang Sidempuan.

Pada tahun 2017 meskipun sudah dioperasikan kapasitor 2x25 MVar di Kisaran, tetapi diperkirakan masih
terdapat beberapa GI yang bertegangan rendah di sisi timur Sumatera Utara. Untuk mengantisipasi hal
tersebut perlu dipasang tambahan kapasitor 2x25 MVar di GI Aek Kanopan.

7. Analisa Aliran Daya Tahun 2018

Transmisi 500 kV baru yang beroperasi adalah Muara Enim-New Aur Duri dan PLTU Riau Kemitraan-Rengat.
Tambahan pembangkit baru di tahun 2018 ini adalah PLTU Meulaboh (Nagan Raya) #3,4 2x200 MW, PLTP
Hulu Lais 2x55 MW, PLTU Riau Kemitraan 1200 MW, PLTP Ulubelu #4 55 MW, PLTP Seulawah Agam 110
MW, PLTP Sarulla II 110 MW, PLTP Rajabasa 220 MW, PLTP Rantau Dedap #1 110 MW, PLTP Sorik Merapi
240 MW, PLTA Merangin 350 MW, PLTA Peusangan-4 83 MW dan PLTU Sumsel-6 600 MW.

Simulasi aliran daya mengasumsikan PLTU Riau Kemitraan 1200 MW hanya memasok 600 MW ke Sumatera
dan selebihnya diekspor ke Malaysia.

Kapasitor di GI Kisaran dan GI Aek Kanopan masing-masing 2x25 Mvar masih dioperasikan untuk menjaga
agar tegangan di sistem Sumatera.

8. Analisa Aliran Daya Tahun 2019

Transmisi 275 kV baru yang beroperasi adalah Batang Toru - Sumut-4 dan Sumut-4 - Sumut-2. Sedangkan
transmisi 500 kV yang beroperasi adalah New Garuda Sakti - Rantau Prapat - Sei Rotan. Tambahan pem-
bangkit baru di tahun 2019 adalah PLTU Jambi KPS #1 400 MW, PLTP Rantau Dedap #2 110 MW, PLTP Suoh
Sekincau 110 MW, PLTP Wai Ratai 55 MW, PLTP Simbolon Samosir 55 MW, PLTP Sipoholon Ria-ria 55 MW,
PLTP G. Talang 20 MW, PLTA Ketahun-3 61 MW dan PLTA Batang Toru 510 MW.

Pada tahun 2019 banyak pembangkit yang tersambung langsung ke transmisi 275 kV dan 500 kV, se-
hingga arah aliran daya IBT 275/150 kV di 212 setiap pulau kelistrikan adalah menuju ke sistem 150 kV.
Agar transfer daya optimal, maka segmen transmisi Payakumbuh - Padang Sidempuan dibuka. Dari simulasi
diketahui transfer daya terbesar adalah pada transmisi 500 kV Rantau Prapat - Sei Rotan sebesar 450 MW.

Untuk menjaga tegangan di kota Medan, pembangkit di Belawan masih perlu dioperasikan meskipun su-
dah beroperasi sistem 275 kV dan 500 kV.

9. Analisa Aliran Daya Tahun 2020 dan 2021

Tambahan pembangkit pada tahun 2020 dan 2021 adalah PLTU Jambi KPS#2 400 MW, PLTP Simbolon
Samosir 55 MW, PLTP Danau Ranau 110 MW, PLTP Bonjol 165 MW, PLTP Kepahiyang 220 MW dan PLTU
Sumsel-6.

Aliran daya tahun 2020 dan 2021 tidak jauh berbeda dengan kondisi tahun 2019. Profil tegangan di sistem
Sumatera masih dalam batasan operasi.

A1.8 Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi

Kebutuhan pengembangan sistem distribusi diperlukan untuk, meningkatkan keandalan dan mutu
tegangan pelayanan, memperbaiki SAIDI dan SAIFI, menurunkan susut teknis jaringan dan rehabilitasi
jaringan yang tua dan meningkatkan penjualan tenaga listrik dengan menambah pelanggan.

204
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 204 04/02/2013 14:18:41


Proyeksi kebutuhan fisik distribusi wilayah Sumatera seperti pada Lampiran A1.8.

Dari tabel perkiraan kebutuhan distribusi regional sumatera tahun 2012-2021 dapat dijelaskan sebagai
berikut:

- Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan pembangunan jaringan tegangan menengah 51
ribu kms, jaringan tegangan rendah 47 ribu kms, gardu distribusi 8.287 MVA untuk menunjang pe-
nyambungan pelanggan sejumlah 5,4 juta.
- Pengembangan sistem distribusi tersebut membutuhkan biaya total USD 3.323 juta atau USD 330
juta per tahun.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dari 78,9% pada tahun 2012 menjadi
97,6% pada tahun 2021 untuk regional Sumatera.

A1.9. Program Listrik Perdesaan

Dari tabel perkiraan kebutuhan fisik dan biaya listrik perdesaan regional Sumatera tahun 2012-2021 se-
perti dalam lampiran A1.9.dapat dijelaskan sebagai berikut:

• Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan membangun JTM 10.231 kms, JTR 11.205 kms,
Kapasitas gardu distribusi 366 MVA.
• Perkiraan biaya total selama kurun waktu tersebut, untuk menunjang kegiatan listrik perdesaan
tersebut sebesar Rp 5,6 triliun (JTM Rp 3,1 triliun, JTR Rp 1,7 triliun, gardu Rp 0,8 triliun, pembangkit
dan pelanggan Rp 5,7 triliun

A1.10. Program Energi Baru dan Terbarukan

Lihat Bab 5.11, halaman 79.

A1.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi

Proyeksi kebutuhan Investasi pembangkit, transmisi dan gardu induk sistem Sumatera diberikan pada
Lampiran A1.11.

205
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 205 04/02/2013 14:18:41


LO-RUPTL Lampiran A ok.indd 206 04/02/2013 14:18:41
A2
Sistem Interkoneksi Kalimantan Barat

A2.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


A2.2. Neraca Daya
A2.3. Neraca Energi
A2.4. Capacity Balance Gardu Induk
A2.5. Rencana Pengembangan Penyaluran
A2.6. Peta Pengembangan Penyaluran
A2.7. Analisis Aliran Daya
A2.8. Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi
A2.9. Program Listrik Perdesaan
A2.10. Program Energi Baru dan Terbarukan
A2.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 207 04/02/2013 14:19:18


LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 208 04/02/2013 14:19:36
Lampiran A2.1

PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK


SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 209 04/02/2013 14:19:36


210
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Wilayah Kalimantan Barat

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 210


Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Total Population (10^3) 4.476,4 4.517,1 4.558,2 4.599,7 4.641,5 4.683,8 4.726,4 4.769,4 4.812,8 4.856,6
- Growth Rate (%) 0.91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91
Growth of Total GDP (%) 6.0 6,5 6,7 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4
Electrification Ratio (%) PLN 61.1 65,5 70,1 74,2 78,3 82,4 86,4 90,4 91,2 92,3
RE (%) PLN + Non PLN 69.3 73,6 78,1 82,2 86,3 90,3 94,2 98,1 98,9 99,9
Energy Sales (GWh) 1.588 1.745 1.904 2.068 2.246 2.439 2.647 2.873 3.117 3.382
- Energy Growth Rate (%) 11 10 9 9 9 9 9 9 9 9

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


-- Residential 926 1.020 1.124 1.237 1.362 1.499 1.650 1.815 1.996 2.166
-- Commercial 411 431 451 471 491 512 533 554 575 624
-- Public 137 150 165 181 198 215 234 254 275 298
-- Industrial 114 144 164 179 195 213 231 250 271 294
Power Contracted (MVA) 853 907 953 996 1.046 1.099 1.155 1.214 1.276 1.307
-- Residential 535 568 597 624 655 688 724 761 800 819
-- Commercial 194 206 216 226 238 250 262 276 290 297
-- Public 78 83 87 91 96 101 106 111 117 120
-- Industrial 47 49 52 54 57 60 63 66 70 71
40.543 36.973 38.980 41.105 46.655 49.419 52.353 55.467 58.773
Number of Customer 706.424 764.078 824.541 880.923 939.436 997.983 1.056.565 1.115.183 1.140.639 1.168.512
-- Residential 636.277 688.317 743.138 794.075 846.317 898.559 950.801 1.003.043 1.022.087 1.043.514
-- Commercial 49.140 52.643 56.117 59.426 63.190 66.922 70.624 74.297 77.941 81.556
-- Public 20.645 22.730 24.873 26.984 29.463 32.009 34.620 37.296 40.036 42.841
-- Industrial 362 388 414 438 466 493 520 548 574 601
Total Production (GWh) 1.844 1.996 2.201 2.385 2.586 2.806 3.044 3.302 3.581 3.885
Energy Requirement (GWh) 1.764 1.910 2.069 2.242 2.431 2.638 2.862 3.104 3.366 3.652
Station Use (%) 4,34 4,34 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00
T & D Losses (%) +) 9,98 8,63 8,00 7,73 7,59 7,55 7,50 7,45 7,40 7,38
- T Losses (%) - 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29
- D Losses (%) - 8,36 7,73 7,46 7,31 7,26 7,21 7,16 7,11 7,06
Load Factor (%) 62,8 63,0 63,2 63,4 63,6 63,8 64,0 64,2 64,4 64,6
Peak Load (MW) 335,0 361,5 397,3 429,1 463,9 501,8 542,7 586,8 634,4 686,1

04/02/2013 14:19:36
Lampiran A2.2

NERACA DAYA
SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 211 04/02/2013 14:19:36


212

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 212


Grafik Neraca Daya Sistem Kalimantan Barat

1.000 Pembangkit Eksisting PLN

MW
Pembangkit Sewa
900 PLTU PLN
PLTU IPP
800
PLTA

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


PLTU
PLTG/MG
700 Power Purchase (Sesco) Impor dari (Sesco)
PLTA
600 Beban Puncak
PLTG/MG
500

400 PLTU

300

PLTU IPP
200
Pembangkit Sewa PLTU PLN
100

Pembangkit Eksisting
-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Tahun

04/02/2013 14:19:36
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 213
Neraca Daya Sistem Kalimantan
No Kebutuhan dan Pasokan Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Kebutuhan
Produksi GWh 1.374 1.725 1.993 2.176 2.525 2.707 2.879 3.060 3.304 3.567
Faktor Beban % 72 75 66 67 66 65 66 66 67 67
Beban Puncak MW 219 262 346 371 405 472 501 532 564 609
2 Pasokan
Daya Mampu Netto MW 252 339 284 94 102 75 61 61 69 69
PLN MW 52 52 52 52 52
Interkoneksi sistem-sistem isolated MW - 12 47 42 50 75 61 61 69 69
Sewa MW 200 275 185 - - - - - - -
Retired & Mothballed (PLN) MW - - - 153 - - - - - -
3 Tambahan Kapasitas
PLN ON-GOING DAN COMMITTED
Pantai Kura-Kura (FTP1) PLTU 55
Parit Baru (FTP1) PLTU 100
Parit Baru - Loan China (FTP2) PLTU 100
IPP ON-GOING DAN COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Kalbar-1 PLTU 100 100
Pontianak Peaker *) PLTG/MG 100
Nanga Pinoh PLTA 98
Power Purchase dgn SESCo (Peaking) 275 KV 120 50
Power Purchase dgn SESCo (Baseload) 275 KV 50 -50
4 Jumlah Pasokan MW 252 339 439 519 527 600 686 736 842 892

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


213

04/02/2013 14:19:36
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 214 04/02/2013 14:19:36
Lampiran A2.3

NERACA ENERGI
SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 215 04/02/2013 14:19:36


216

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 216


Proyeksi Neraca Energi Kalimantan Barat
GWh
Jenis Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Batubara GWh - - 747 1.395 1.779 1.943 2.097 2.377 2.641 2.729
LNG GWh - - - - - - - 88 175 175

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


HSD GWh 252 231 12 6 7 7 10 14 10 10
MFO GWh 1.121 1.494 1.234 43 12 21 35 55 35 35
Hydro GWh - - - - - - - 300 300 300
SESCO GWh - - - 733 727 737 738 227 142 317
Total 1.374 1.725 1.993 2.176 2.525 2.707 2.879 3.060 3.304 3.567

Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Sistem Kalimantan Barat


Jenis Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Batubara 10^3 ton - - 456 851 1.085 1.185 1.279 1.450 1.611 1.665
LNG bcf - - - - - - - 1 2 2
HSD 10^3 kl 91 83 4 2 3 2 3 5 4 4
MFO 10^3 kl 280 374 309 11 3 5 9 14 9 9

04/02/2013 14:19:36
Lampiran A2.4

CAPACITY BALANCE GARDU INDUK


SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 217 04/02/2013 14:19:36


218
Capacity Balance Sistem Kalimantan Barat

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 218


TEG. CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

No. NAMA GI Add Add Add Add Add Add Add Add Add Add
Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
(KV) MVA MVA MVA Trf Trf Trf Trf Trf Trf Trf Trf Trf Trf
MW MW MW MW MW MW MW MW MW MW
MVA MVA MVA MVA MVA MVA MVA MVA MVA MVA
1 GI SIAN- 150/20 2 30 60 29,33 34,04 40,13 60 48,04 51,82 53,64 56,15 61,82 30 67,13 72,90
TAN 57,50% 66,75% 39,34% 47,10% 50,81% 52,59% 55,05% 60,61% 65,82% 71,47%
2 150/20 2 30 60 35,75 120 39,00 40,90 46,01 50,10 52,62 52,69 69,12 69,40 69,69
GI SEI
RAYA
23,37% 25,49% 26,73% 30,07% 32,75% 34,39% 34,44% 45,17% 45,36% 45,55%
3 GI. PARIT 150/20 1 30 30 15,60 17,34 15,86 17,33 15,66 22,55 30 32,68 33,06 35,31 37,71
BARU 61,17% 67,98% 62,19% 67,98% 61,40% 44,22% 64,08% 64,83% 69,24% 73,95%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


4 GI. MEM- 150/20 1 30 30 17,55 15,00 21,85 30 23,66 30,63 33,75 29,04 31,51 33,89 36,45
PAWAH 68,84% 58,84% 42,84% 46,40% 60,06% 66,17% 56,94% 61,79% 66,45% 71,47%
5 150/20 1 30 30 15,30 16,34 15,85 19,33 30 20,12 21,85 28,72 33,74 32,69 31,66
GI. SING-
KAWANG 60,01% 64,09% 62,16% 37,90% 39,45% 42,85% 56,32% 66,17% 64,09% 62,08%

6 GI. KOTA 150/20 1 30 30 16,93 15,79 17,07 13,31 13,87 15,29 15,81 17,44 24,96 30 35,73
BARU 66,39% 61,91% 66,96% 52,19% 54,40% 59,97% 62,01% 68,40% 48,95% 70,05%
7 GI PLTU 150/20 1 30 30 12,14 12,83 13,88 14,88 15,34 16,50 17,73 14,06 15,29 16,64
KURA- 47,60% 50,33% 54,44% 58,37% 60,17% 64,70% 69,54% 55,13% 59,98% 65,25%
8 GI SAM- 150/20 1 30 30 12,02 12,83 16,02 15,18 15,80 17,16 23,63 30 17,22 21,74 27,46
BAS 47,13% 50,33% 62,81% 59,53% 61,96% 67,29% 46,33% 33,76% 42,63% 53,83%
9 GI SANG- 150/20 1 30 30 17,04 15,63 19,59 30 21,48 23,55 25,80 28,02 30,43
GAU 66,82% 61,31% 38,41% 42,12% 46,17% 50,60% 54,95% 59,67%
10 150/20 1 30 30 6,54 7,29 8,04 8,54 9,45 10,46 11,58 12,70 13,92
GI TAYAN
25,66% 28,57% 31,55% 33,48% 37,08% 41,04% 45,41% 49,79% 54,60%
11 GI BENG- 150/20 1 30 30 6,48 7,15 7,82 8,21 9,01 9,88 10,82 11,75 12,76
KAYANG 25,41% 28,03% 30,65% 32,22% 35,33% 38,73% 42,44% 46,09% 50,05%
12 GI NG- 150/20 1 30 30 10,01 10,94 11,50 12,61 13,83 15,15 16,45 17,87
ABANG 39,24% 42,91% 45,10% 49,46% 54,22% 59,42% 64,53% 70,07%
13 GI SEKA- 150/20 1 30 30 10,28 7,66 8,40 9,20 10,09 10,95 11,90
DAU 40,33% 30,03% 32,93% 36,09% 39,56% 42,96% 46,65%
14 GI SIN- 150/20 2 30 60 21,51 23,82 26,36 32,17 31,99 31,80
TANG 42,18% 46,70% 51,69% 63,08% 62,72% 62,36%
15 150/20 1 30 30 9,43 10,34 11,34 9,43 13,49 17,32
GI
NANGA 36,99% 40,56% 44,46% 36,97% 52,92% 67,92%

16 GI KETA- 150/20 2 30 60 28,53 30,98 33,62 33,15 32,70


PANG 55,95% 60,74% 65,92% 65,01% 64,11%

04/02/2013 14:19:36
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 219
Capacity Balance Sistem Kalimantan Barat
Lanjutan

TEG. CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

No. NAMA GI Add Add Add Add Add Add Add Add Add Add
Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
(KV) MVA MVA MVA Trf Trf Trf Trf Trf Trf Trf Trf Trf Trf
MW MW MW MW MW MW MW MW MW MW
MVA MVA MVA MVA MVA MVA MVA MVA MVA MVA
17 GI SAN- 150/20 1 30 30 3,36 3,68 4,04 4,42 7,80 13,77
DAI 13,17% 14,44% 15,83% 17,35% 30,60% 53,99%
18 GI KOTA 150/20 1 30 30 9,42 10,12 10,88 11,59 12,34
BARU 2 36,93% 39,70% 42,67% 45,43% 48,38%
19 GI SU- 150/20 1 30 30 8,76 9,70 10,73 11,88 13,02 14,28
KADANA 34,35% 38,03% 42,10% 46,58% 51,08% 56,01%
20 GI PU- 150/20 1 30 30 11,22 12,30 13,48 14,77 16,19
TUSIBAU 44,00% 48,22% 52,85% 57,92% 63,47%
Penambahan Trafo (MVA) 720 120 - 90 30 30 30 30 30 30 0
Total Beban Gardu Induk 154,61 176,20 223,04 250,47 321,91 381,61 419,11 456,41 494,54 541,17
Beban Pembangkit Siantan 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
Beban Pembangkit Sei Raya 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
Total Beban Gardu Induk & PLTD 194,61 216,20 263,04 290,47 361,91 421,61 459,11 496,41 534,54 581,17
Total Beban Sistem 192,33 215,20 262,04 289,47 361,08 410,28 445,11 482,82 533,53 574,01
Diversity Factor 1,01 1,00 1,00 1,00 1,00 1,03 1,03 1,03 1,00 1,01

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


219

04/02/2013 14:19:36
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 220 04/02/2013 14:19:37
Lampiran A2.5

RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN


SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 221 04/02/2013 14:19:37


222

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 222


Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
Poryeksi Kebutuhan Fisik Transmisi dan Gi Kalimantan Barat
Transmisi 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
275 kV - - 180 - - - - - - - 180
150 kV 40 502 750 - 180 860 - - 300 - 2,632
Total 40 502 930 - 180 860 - - 300 - 2,812

Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
275/150 kV - - 250 - - - - - - - 250
150/20 kV 150 90 270 30 60 180 30 60 60 - 930
Total 150 90 520 30 60 180 30 60 60 - 1,180

04/02/2013 14:19:37
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 223
Rencana Pengembangan Transmisi Kalimantan Barat
No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD
1 Kalbar PLTU Singkawang (Perpres)/Kura2 Inc. 2 pi (Singkawang-Mempawah) 150 kV 2 cct, 1 Hawk 40 2,22 2012
2 Kalbar Parit Baru Kota Baru 150 kV 2 cct, 1 Hawk 40 2,22 2013
3 Kalbar Sei Raya Kota Baru 150 kV 2 cct, 1 Hawk 32 1,77 2013
4 Kalbar Singkawang Sambas 150 kV 2 cct, 1 Hawk 126 6,98 2013
5 Kalbar Siantan Tayan 150 kV 2 cct, 2 Hawk 184 10,19 2013
6 Kalbar Singkawang Bengkayang 150 kV 2 cct, 2 Hawk 120 6,65 2013
7 Kalbar Tayan Sanggau 150 kV 2 cct, 2 Hawk 180 9,97 2014
8 Kalbar Bengkayang Ngabang 150 kV 2 cct, 2 Hawk 180 9,97 2014
9 Kalbar Ngabang Tayan 150 kV 2 cct, 2 Hawk 110 6,09 2014
10 Kalbar Sanggau Sekadau 150 kV 2 cct, 2 Hawk 100 5,54 2015
11 Kalbar Sintang Sekadau 150 kV 2 cct, 2 Hawk 180 9,97 2016
12 Kalbar Sintang Nanga Pinoh 150 kV 2 cct, 2 Hawk 180 9,97 2016
13 Kalbar Sintang Putusibau 150 kV 2 cct, 2 Hawk 300 22,90 2017
14 Kalbar Ketapang Sukadana 150 kV 2 cct, 2 Hawk 200 15,27 2017
15 Kalbar Sukadana Sandai 150 kV 2 cct, 2 Hawk 180 13,74 2017
16 Kalbar Sandai Tayan 150 kV 2 cct, 2 Hawk 300 22,90 2017
17 Kalbar Nanga Pinoh Kota Baru 2 150 kV 2 cct, 1 Hawk 180 9,97 2017
18 Kalbar Bengkayang Perbatasan 275 kV 2 cct, 2 Zebra 180 28,36 2014

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


223

04/02/2013 14:19:37
224
Rencana Pengembangan Gardu Induk Kalimantan Barat
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA/LB Juta USD COD Keterangan

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 224


1 Kalbar Kota Baru 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2012 GI baru
2 Kalbar Sei Raya 150/20 kV Ext, 2 TB, 2 TRF 120 2,75 2012 Ekstensien trafo
3 Kalbar Parit Baru 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2012 Arah Kota Baru
4 Kalbar Sei Raya 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2012 Arah Kota Baru
5 PLTU Singkawang (Per-
Kalbar 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 4,29 2013 GI baru
pres)/Kura2
6 Kalbar Sambas 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2013 GI baru
7 Kalbar Tayan 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2013 GI baru
8 Kalbar Singkawang 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2013 Arah Sambas

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


9 Kalbar Siantan 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2013 Arah Tayan
10 Kalbar Ngabang 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 4,29 2014 GI baru
11 Kalbar Bengkayang 150/20 kV New, 4 LB, 3 TB, 1 BC, 1 TRF 30 5,33 2014 2 TB untuk IBT 275/150 kV, GI baru
12 Kalbar Sanggau 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 4,29 2014 GI baru
13 Kalbar Mempawah 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2014 Ekstensien trafo
14 Kalbar Siantan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1,37 2014 Ekstensien trafo
15 Kalbar Tayan 150/20 kV Ext, 4 LB 4 LB 2,47 2014 Arah Ngabang dan Sanggau
16 Kalbar Tayan 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2014 Arah Sanggau
17 Kalbar Sekadau 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 4,29 2015 GI baru
18 Kalbar Singkawang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2015 Ekstensien trafo
19 Kalbar Sintang 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 4,33 2016 GI baru
20 Kalbar Nanga Pinoh 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2016 GI baru
21 Kalbar Sanggau 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2016 Ekstensien trafo
22 Kalbar Sintang 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2016 Arah Nanga Pinoh
23 Kalbar Sukadana 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 4,29 2017 GI baru
24 Kalbar Sandai 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 4,29 2017 GI baru
25 Kalbar Kota Baru 2 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2017 GI baru
26 Kalbar Parit Baru 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1,27 2017 Ekstensien trafo
27 Kalbar Ketapang 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 TRF 60 5,56 2017 GI baru
28 Kalbar Putussibau 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 TRF 30 3,06 2017 GI baru
29 Kalbar Sintang 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2017 Arah Putussibau
30 Kalbar Nanga Pinoh 150/20 kV Ext, 2 LB 2 LB 1,23 2017 Arah Kota Baru 2
31 Kalbar Sambas 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1.27 2018 Ekstensien trafo
32 Kalbar Siantan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 60 1.37 2019 Ekstensien trafo
33 Kalbar Kota Baru 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 TRF 30 1.27 2020 Ekstensien trafo
34 Kalbar Bengkayang 275/150 kV New 250 25.98 2014 GITET baru

04/02/2013 14:19:37
Lampiran A2.6

PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN


SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 225 04/02/2013 14:19:37


226

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 226


The image cannot be displayed. Your computer may not have enough
PLTM PANCAREK-SAJINGAN (IPP); RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart
2 x 400 KW (2012) your computer,
KALIMANTAN
and then open theBARAT the red x still
file again. If 2011 appears, you
- 2020 …
ARUK
PLTU 2 PANTAI KURA-KURA BIAWAK PLTM MERASAP-BENGKAYANG (PLN);
(PLN); GI. SAMBAS 2 x 750 KW (2010)
Thn2013 SERIKIN
2 x 27,5 MW (2 014) KUCHING
PLTU PARIT BARU Loan China JAGOI BABANG GI MAMBONG (MATANG)
2 X 50 MW (2015) BATU KAYA
TEBEDU PLTGB (IPP) 8 MW (2015)
GI. SINGKAWANG
Thn 2009 GI. PUTUSIBAU
ENTIKONG BADAU
GI & GITET. BENGKAYANG Thn 2017
Thn 2014

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


GI. PLTU KURA-KURA
Thn GI. NGABANG
2011
GI. MEMPAWAH Thn2014
GI SANGGAU
55 km Thn 2014 PLTU SINTANG (PLN); 3 X 7 MW 2014)
(
GI. PARIT BARU GI. SINTANG
GI. SIANTAN Thn 2016
PLTG/MG PONTIANAK
0 9)
00 MW ((2019)
100 GI. SEKADAU PLTGB NANGAPINOH (PLN);
(PLN);6
6 (2013)
GI TAYAN
GI.
Thn2015 PLTA NANGA PINOH (PLN) 98 MW 2019
GI. SEI RAYA Thn2013
GI. KOTA BARU
Thn 2011 PLTU SANGGAU (PLN); 2 X GI. NANGA PINOH
7 MW (2014) Thn2016
PLTU PARIT BARU; 2 X 50 MW
(2014)
GI. K0TA
BARU22017

GI. SUKADANA
Thn2017
GI. SANDAI
Thn 2017
PLTU KETAPANG (PLN) ; KUALA
GI.GI KURUN
Kuala Kurun
2 X 10 MW (2013)
GI. KETAPANG
Thn2017
PLTU KETAPANG (IPP) ; 2 X7 MW (2012)

KETERANGAN :
Gardu Induk 275 kV Rencana PLTU Rencana
Transmisi 275 kV Rencana
PLTMH Rencana
Transmisi 150 kV Eksisting
Transmisi 150 kV Rencana Listrik Perbatasan Eksisting
Gardu Induk 150 kV Eksisting
Listrik Perbatasan Rencana
Gardu Induk 150 kV Rencana

04/02/2013 14:19:37
Lampiran A2.7

ANALISIS ALIRAN DAYA


SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 227 04/02/2013 14:19:37


Load Flow Sistem Kalimantan Barat Tahun 2014

228
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 228 04/02/2013 14:19:37


Load Flow Sistem Kalimantan Barat Tahun 2015

229
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 229 04/02/2013 14:19:38


Load Flow Sistem Kalimantan Barat Tahun 2016

230
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 230 04/02/2013 14:19:38


Load Flow Sistem Kalimantan Barat Tahun 2016

231
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 231 04/02/2013 14:19:38


Load Flow Sistem Kalimantan Barat Tahun 2018

232
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 232 04/02/2013 14:19:38


Load Flow Sistem Kalimantan Barat Tahun 2020

233
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 233 04/02/2013 14:19:38


LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 234 04/02/2013 14:19:38
Lampiran A2.8

KEBUTUHAN FISIK PENGEMBANGAN DISTRIBUSI


SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 235 04/02/2013 14:19:38


236

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 236


Proyeksi Kebutuhan Fisik Distribusi Provinsi Kalimantan Barat
JTM JTR Trafo
Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 122 349 65 53.041
2013 111 318 56 57.653
2014 117 335 52 60.464
2015 124 354 59 56.382
2016 141 401 62 58.512

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2017 149 425 64 58.547
2018 158 451 67 58.582
2019 167 477 70 58.618
2020 177 506 74 25.456
2021 192 549 75 27.873
2012-2021 1.458 4.166 643 515,129

Proyeksi Kebutuhan Fisik Distribusi Provinsi Kalimantan Barat


Tahun JTM JTR Trafo Pelanggan Total
2012 2,9 7,3 6,8 3,5 20,3
2013 2,6 6,6 5,8 3,8 18,8
2014 2,7 7,0 5,4 3,9 19,1
2015 2,9 7,4 6,1 3,7 20,1
2016 3,3 8,4 6,5 3,8 21,9
2017 3,5 8,9 6,7 3,8 22,9
2018 3,7 9,4 7,0 3,8 23,9
2019 3,9 9,9 7,4 3,8 25,0
2020 4,1 10,5 7,7 1,7 24,0
2021 4,5 11,4 7,9 1,8 25,6
2012-2021 34,1 86,7 67,3 33,6 221,8

04/02/2013 14:19:38
Lampiran A2.9

PROGRAM LISTRIK PERDESAAN


SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 237 04/02/2013 14:19:38


238

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 238


Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Perdesaan Provinsi Kalbar
JTM JTR Trafo Jumlah Pelanggan Listrik Murah & Hemat
Tahun
kms kms MVA Unit PLG RTS
2012* 163 124 2 57 7.910 1.692
2013 150 110 3 50 7.500 2.950
2014 211 155 4 70 10.551 2.950
2015 202 148 4 67 10.086 -
2016 190 139 3 63 9.483 -

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2017 158 116 3 53 7.886 -
2018 111 81 2 37 5.525 -
2019 44 32 1 15 2.177 -
2020 30 22 1 10 1.482 -
2021 4 3 0 1 177 -
Total 1.263 929 23 423 62.778 7.592

Perkiraan Kebutuhan Investasi Jaringan Listrik Perdesaan Provinsi Kalbar Juta Rupiah

Tahun JTM JTR Trafo Lisdes Reguler Listrik Murah & Hemat Total Biaya
2012* 54.259 16.421 5.712 76.392 5.837 82.229
2013 52.334 12.456 5.936 70.726 6.195 76.921
2014 73.625 17.523 8.351 99.499 6.195 105.694
2015 70.382 16.751 7.983 95.117 - 95.117
2016 66.173 15.749 7.506 89.428 - 89.428
2017 55.026 13.096 6.241 74.364 - 74.364
2018 38.552 9.176 4.373 52.101 - 52.101
2019 15.191 3.616 1.723 20.529 - 20.529
2020 10.344 2.462 1.173 13.980 - 13.980
2021 1.238 295 140 1.673 - 1.673
Total 437.125 107.545 49.139 593.808 18.227 612.036

04/02/2013 14:19:38
Lampiran A2.11

PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI


SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 239 04/02/2013 14:19:38


240

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 240


Proyeksi Kebutuhan Investasi Pembangkit, Transmisi &
Distribusi (Fixed Asset Addition) Kalimantan Barat

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


(Juta US$)

Investasi
Tahun Total
Pembangkit T/L dan GI Distribusi
2012 10 3 14
2013 85 41 4 129
2014 320 125 4 449
2015 150 1 4 155
2016 88 16 4 107
2017 140 82 4 225
2018 140 1 4 145
2019 50 1 4 55
2020 147 28 2 177
2021 0 2 2
Total 1.120 305 34 1.459

04/02/2013 14:19:38
PENJELASAN LAMPIRAN A2
SISTEM KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 241 04/02/2013 14:19:38


A2.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Produksi energi listrik pada sistem Kalbar meningkat rata-rata 11.2% per tahun, yaitu meningkat dari
1.374 GWh pada tahun 2012 menjadi 3.567 GWh pada tahun 2021. Faktor beban diperkirakan akan menu-
run sejalan dengan masuknya sistem isolated ke grid.

Beban puncak sistem Kalbar pada tahun 2012 sebesar 219 MW akan meningkat menjadi 609 MW pada
tahun 2021 termasuk dengan tersambungnya beberapa sistem isolated yaitu sistem Singkawang, Sam-
bas, Sanggau, Sekadau, Sintang, Nanga Pinoh, Ngabang, Ketapang dan Putussibau. Sistem-sistem kecil
lainnya masih beroperasi isolated.

Proyeksi kebutuhan beban sistem Kalimantan Barat tahun 2012 - 2021 diberikan pada Lampiran A2.1.

A2.2. Neraca Daya

Kapasitas terpasang pembangkit saat ini adalah 252 MW (termasuk sewa), dimana semua pembangkit
di sistem Kalbar menggunakan BBM sehingga biaya operasi sangat tinggi. Tambahan pembangkit pada
sistem Kalbar seluruhnya masih dalam tahap rencana, kecuali PLTU Percepatan Tahap 1, yaitu PLTU
Parit Baru (2x50 MW) dan PLTU Kura-kura (2x25 MW) yang sedang konstruksi dan direncanakan
beroperasi pada tahun 2014.

PLN dan perusahaan listrik Sarawak (Sesco) telah menandatangani PEA (power exchange agreement)
yang berisi rencana PLN membeli listrik untuk memasok sistem Kalimantan Barat dari Serawak sebesar
50 MW flat (sebagai baseload) dan pada beban puncak dapat membeli hingga 230 MW mulai awal tahun
2015 hingga tahun 20191. Dalam jangka panjang dimungkinkan seluruh pembelian tenaga listrik dari
Serawak adalah hanya selama beban puncak. Hal ini dapat menunda kebutuhan pembangkit peak-
ing yang berbahan bakar mahal. Namun untuk mengurangi ketergantungan yang terlalu besar terhadap
pasokan dari Sarawak, maka direncanakan pembangunan PLTG/MG 100 MW di tahun 2019, yaitu pada
saat berakhirnya perjanjian impor energi dari Serawak.

Dari neraca daya sistem Kalimantan Barat terlihat bahwa reserve margin akan mencapai 58% pada tahun
2020. Namun hal ini masih dapat diterima dengan pertimbangan proyek-proyek PLTU Kalbar berisiko ter-
lambat karena berbagai sebab, interkoneksi dengan Serawak tidak ada klause take or pay yang berbasis
power pada waktu beban puncak.

PLTU Batubara

Pantai Kura-kura FTP1 (2x27,5 MW) dan PLTU Parit Bru FTP1 (2x50) diharapkan beroperasi pada tahun
2014. PLTU batubara yang didanai dengan pinjaman dari Pemerintah China (2x50 MW) di Parit Baru
juga diharapkan beroperasi pada tahun 2015.

Di RUPTL ini PLN merencanakan PLTU batubarra dengan unit size yang lebih besar, yaitu 100 MW. Hal-hal
yang mendasari pemilihan unit size 100 MW adalah adanya interkoneksi ke sistem kelistrikan Sarawak yang
lebih besar sehinggga memungkinkan penggunaan unit size yang lebih besar tanpa menimbulkan masalah
operasi. Unit yang lebih besar juga dimaksudkan untuk mengambil manfaat economy of scale serta memper-
timbangkan semakin sulitnya mendapatkan lahan yang cocok untuk pembangunan PLTU batubara di Kalbar.

Interkoneksi Kalbar - Sarawak

Tujuan dari interkoneksi Kalbar-Sarawak adalah untuk menurunkan biaya pokok produksi dengan meng-
gantikan pembangkit BBM, meningkatkan keandalan sistem Kalbar dan mengantisipasi keterlambatan
pembangunan proyek PLTU. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2014.

242
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 242 04/02/2013 14:19:38


Proyek-proyek strategis:

− Proyek PLTU Percepatan Tahap 1 (PLTU Parit Baru dan PLTU Pantai Kura-Kura) merupakan proyek
strategis karena selain proyek-proyek ini akan dapat mengatasi defisit pasokan daya yang saat ini
sudah terjadi, juga sekaligus akan mengurangi pemakaian BBM dari pembangkit-pembangkit eksist-
ing.

− PLTU Parit Baru dengan pendanaan dari Pemerintah China (FTP2) 2x50MW dan PLTU Kalbar-1 di-
harapkan dapat beroperasi tepat waktu karena diperlukan oleh sistem Kalbar sebagai pembangkit
base load.

− PLTG/MG Pontianak Peaker dan PLTA Nanga Pinoh diharapkan dapat beroperasi tahun 2019 dan
2020 untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaker di Sistem Kalbar.

Neraca Daya sistem Kalbar diberikan pada Lampiran A2.2.

A2.3. Neraca Energi

Produksi energi per jenis energi primer di sistem Kalimantan Barat diberikan pada Lampiran A2.3.

Peranan masing-masing energi primer tersebut Kalimantan Barat diberikan pada Lampiran A2.3.

a. Pada tahun 2012 karena belum adanya pengoperasian pembangkit baru berbahan bakar selain BBM,
maka produksi dengan BBM untuk sistem interkoneksi akan mencapai 1.374 GWh.

b. Sejalan dengan rencana pengoperasian PLTU batubara dan impor lstrik dari
Sarawak, maka penggunaan BBM sebagai bahan bakar utama pada sistem kelistrikan Kalbar dapat
jauh dikurangi.

c. Sumber energi air terdapat di daerah Nanga Pinoh sehingga direncanakan PLTA Nanga Pinoh 98 MW
yang direncanakan beroperasi pada tahun 2019.

d. Terdapat rencana pengiriman LNG dari Batam ke Kalbar yang akan dimanfaatkan untk pembang-
kit peaker 100 MW dengan kebutuhan gas 5 bbtud.

e. Peranan HSD hingga tahun 2021 tetap penting namun dalam volume yang lebih kecil untuk melistriki
sistem-sistem kecil terisolasi.

Kebutuhan Bahan Bakar

Kebutuhan bahan bakar HSD dan MFO cenderung menurun dari tahun 2012 hingga tahun 2021. Pada
tahun 2012 penggunaan HSD dan MFO untuk sistem interkoneksi sebesar 371 juta liter dan pada tahun
2021 menurun menjadi hanya 13 juta liter. Pemakaian batubara meningkat dari 0,456 juta ton pada tahun
2014 menjadi 1,66 juta ton pada tahun 2021.

Kebutuhan bahan bakar di sistem Kalbar dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 dapat dilihat pada
Lampiran A2.3.

243
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 243 04/02/2013 14:19:38


A2.4. Capacity Balance Gardu Induk

Capacity balance dibuat berdasarkan prakiraan beban per GI sampai tahun 2021 dengan kriteria penam-
bahan trafo GI dilakukan saat pembebanan trafo terpasang sudah melebihi 70%. Dengan kriteria terse-
but kebutuhan pembangunan GI baru dan pengembangan trafo GI eksisting untuk sistem Kalimantan
Barat sampai dengan tahun 2021 sebesar 1.180 MVA.

Proyeksi kebutuhan pengembangan gardu induk sistem Kalbar seperti pada Lampiran A2.4.

A2.5. Rencana Pengembangan Penyaluran

Kebutuhan pembangunan dan pengembangan jaringan transmisi untuk Kalbar sampai dengan tahun
2021 adalah sepanjang 2.812 kms, meliputi:

- Pembangunan transmisi 150 kV baru terkait dengan proyek pembangkit PLTU percepatan, PLTU IPP
dan PLTA.

– Pembangunan transmisi 150 kV baru terkait dengan proyek pembangkit PLTU percepatan, PLTU IPP
dan PLTA.

– Pengembangan transmisi 150 kV yang ada di lokasi tersebar di sistem Kalbar dalam rangka me-
menuhi kriteria keandalan (N-1) dan untuk mengatasi bottleneck penyaluran, perbaikan tegangan
pelayanan dan fleksibilitas operasi

– Pembangunan transmisi 275 kV interkoneksi Kalbar - Sarawak untuk mendapatkan benefit ekonomi
dari energy exchange pada saat terjadi perbedaan marginal cost antara kedua sistem. Interkoneksi
ini juga bermanfat sebagai contingency apabila konstruksi penbangkit baru terlambat.

Proyeksi kebutuhan pengembangan jaringan sistem Kalimantan Barat diberikan pada Lampiran A2.5.

A2.6. Peta Pengembangan Penyaluran

Peta pengembangan penyaluran adalah seperti pada Lampiran A2.6.

A2.7. Analisis Aliran Daya

Analisa aliran daya pada sistem Khatulistiwa dilakukan dengan memperhatikan seluruh pembangkit dan
beban yang ada pada neraca daya. Pada RUPTL 2012-2021 ini hanya dilakukan analisa untuk tahun 2012,
2014, 2015, 2016, 2018 dan 2020.

Prakiraan aliran daya sistem Khatulistiwa dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tahun 2012
Pada tahun 2012 belum ada tambahan pembangkit baru. Tegangan terendah terjadi di GI Sintang
namun masih baik (148,5 kV). Pembebanan pada semua ruas transmisi 150 kV masih memenuhi kri-
teria N-1.

2. Tahun 2014
PLTU Parit Baru (FTP1) 100 MW dan PLTU Pantai Kura-Kura (FTP1) 55 MW sudah beroperasi dan bisa
mengurangi ketergantungan terhadap pembangkit BBM. Beberapa sistem isolated juga sudah mu-

244
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 244 04/02/2013 14:19:39


lai bergabung dengan grid Kalbar seiring dengan selesainya pembangunan transmisi terkait. Profil
tegangan di sistem Kalbar di semua GI adalah baik. Semua ruas transmisi masih memenuhi kriteria N-1.

3. Tahun 2015
Transmisi 275 kV Bengkayang - Jagoi Babang (Serawak) sudah beroperasi sehingga sistem Kalbar
terinterkoneksi dengan Serawak. Sistem Kalbar akan mengimpor dari Serawak sebesar minimal 50
MW untuk memikul beban dasar dan pada saat beban puncak dapat ditingkatkan hingga 230 MW.

Aliran daya menunjukkan bahwa impor dari Serawak pada beban puncak dapat mencapai 200 MW.
Pada saat kondisi beban rendah, impor dari Serawak hanya sebesar 50 MW. Kebutuhan listrik di
Kalbar sebagian besar dapat dipasok dari PLTU FTP1 155 MW dan PLTU skala kecil 35 MW (total).
Profil tegangan di sistem Kalbar baik di semua GI. Semua ruas transmisi masih memenuhi kriteria
N-1.

4. Tahun 2016
Tambahan di tahun 2016 adalah bergabungnya sistem isolated Sintang dan Nanga Pinoh ke grid
Kalbar. Pada kondisi beban puncak dan pembangkitan di Kalbar yang normal, impor dari Serawak
adalah sekitar 120 MW. Profil tegangan masih memenuhi standar dan semua transmisi memenuhi
kriteria N-1.

Pada waktu beban puncak dan pembangkitan di Kalbar minimal, impor dari Serawak bisa mencapai
220-230 MW. Pada kondisi ini, pembangkit yang beroperasi adalah PLTU FTP1 155 MW, PLTU Sang-
gau 14 MW dan PLTU Sintang 21 MW. Profil tegangan masih memenuhi standar. Tegangan GI teren-
dah akan terjadi di kota Pontianak (135 kV). Sedangkan pada luar waktu beban puncak, impor dari
Sesco adalah sekitar 70 MW. Profil tegangan pada kondisi ini jauh lebih baik. Semua ruas transmisi
masih memenuhi kriteria N-1.

5. Tahun 2018
Tambahan di tahun 2018 adalah beroperasinya PLTU Kalbar-1 2x100 MW dan bergabungnya sistem
isolated Sandai, Sukadana, Ketapang, Putussibau dan Kota Baru-2 ke grid Kalbar. Impor dari Serawak
pada waktu beban puncak sebesar 190 MW. Sedangkan pada waktu luar beban puncak impor dari
Serawak hanya 50 MW atau sama dengan impor minimal. Profil tegangan pada waktu beban puncak
di semua GI adalah baik. Semua ruas transmisi masih memenuhi kriteria N-1.

6. Tahun 2020/2021
Tambahan di tahun 2020/2021 adalah beroperasinya PLTG/MG Pontianak Peaker 100 MW (yang siap
beroperasi pada tahun 2019) dan PLTA Nanga Pinoh 98 MW. Perjanjian impor energi dari Serawak
di tahun ini berakhir namun dapat diperpanjang. Impor dari Serawak hanya selama beban puncak
yaitu sekitar 100 MW. Profil tegangan pada kondisi beban puncak dan beban rendah adalah lebih
dari 140 kV di semua GI. Semua ruas transmisi masih memenuhi kriteria N-1.

A2.8. Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi

Kebutuhan pengembangan sistem distribusi diperlukan untuk meningkatkan keandalan dan mutu
tegangan pelayanan, memperbaiki SAIDI dan SAIFI, menurunkan susut teknis jaringan dan rehabilitasi
jaringan yang tua dan meningkatkan penjualan tenaga listrik dengan menambah pelanggan. Proyeksi
kebutuhan fisik distribusi wilayah Kalimantan Barat seperti pada Lampiran A2.8.

245
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 245 04/02/2013 14:19:39


Dari tabel perkiraan kebutuhan distribusi regional Kalimantan Barat tahun 20122021 dapat dijelaskan
sebagai berikut :

• Selama tahun 2012-2021 direncanakan membangun jaringan tegangan menengah 1.458 kms, jaring-
an tegangan rendah 4.166 kms, gardu distribusi 643 MVA untuk menunjang penyambungan sejum-
lah 515 ribu pelanggan.

• Untuk menunjang pengembangan sistem distribusi tersebut dibutuhkan biaya sebesar USD 222
juta atau USD 22 juta per tahun.

• Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dari 69,3% tahun 2012, men-
jadi 99,9% di tahun 2021.

A2.9. Program Listrik Perdesaan

Dari tabel perkiraan kebutuhan fisik dan biaya listrik perdesaan regional Kalimantan Barat tahun 2012-
2021 seperti dalam lampiran A2.9, dapat dijelaskan sebagai berikut :

• Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan membangun JTM 1.263 kms, JTR 929 kms,
Kapasitas gardu distribusi 23 MVA.

• Perkiraan biaya total selama kurun waktu tersebut, untuk menunjang kegiatan listrik perdesaan
tersebut sebesar Rp 612 milyar (dengan rincian JTM Rp 437 milyar, JTR Rp 108 milyar, gardu distri-
busi Rp 49 milyar, pembangkit dan sambungan pelanggan Rp 593 milyar).

A2.10. Program Energi Baru dan Terbarukan

Lihat Bab 5.11, halaman 98.

A2.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi

Proyeksi kebutuhan Investasi pembangkit, transmisi dan gardu induk sistem Kalimantan Barat diberi-
kan pada Lampiran A2.11.

246
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 246 04/02/2013 14:19:39


Rencana Pengembangan Sistem Kelistrikan
Per Provinsi Wilayah Operasi Indonesia Barat

A3. Provinsi Aceh


A4. Provinsi Sumatera Utara
A5. Provinsi Riau
A6. Provinsi Kepulauan Riau
A7. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
A8. Provinsi Sumatera Barat
A9. Provinsi Jambi
A10. Provinsi Sumatera Selatan
A11. Provinsi Bengkulu
A12. Provinsi Lampung
A13. Provinsi Kalimantan Barat

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 247 04/02/2013 14:19:39


LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 248 04/02/2013 14:19:39
LAMPIRAN A.3

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)


DI PROVINSI ACEH

A3.1. Kondisi Kelistrikan Saat Ini

Sistem kelistrikan di Aceh terdiri dari sistem interkoneksi 150 kV Sumut-Aceh dan sub-sistem isolated de-
ngan tegangan distribusi 20 kV. Sekitar 71% dari sistem kelistrikan Aceh dipasok oleh sistem interkoneksi
150 kV Sumbagut dan sisanya 29% dilayani oleh pembangkit PLTD isolated tersebar. Saat ini daerah yang
sudah dipasok sistem interkoneksi 150 kV meliputi pantai timur Provinsi Aceh melalui 7 gardu induk
yang terletak di Kabupaten/Kota: Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Lhokseumawe, Bireuen, Pidie dan Pidie
Jaya, Banda Aceh dan Aceh Besar, dengan posisi pembangkit sebagian besar berada di Sumut. Peta sis-
tem kelistrikan Provinsi Aceh ditunjukkan pada Gambar A3.1.

SISTEM 150 kV Sumut-Aceh


SISTEM SABANG
BebanPuncak: 233 MW
Beban Puncak: 3.5 MW
Genset Sewa: 150 MW
Genset Sewa: 2 MW

SISTEM CALANG SISTEM TAKENGON


Beban Puncak: 4,2 MW BebanPuncak: 13.8 MW
Genset Sewa: 4 MW Genset Sewa: 10 MW

SISTEM MEULABOH
Beban Puncak: 25.3 MW SISTEM BLANGKEJEREN
Genset Sewa: 15 MW BebanPuncak: 3,1 MW
Genset Sewa: 2 MW
SISTEM BLANGPIDIE
Beban Puncak: 9.8 MW
Genset Sewa: 4 MW
SISTEM KUTACANE
BebanPuncak: 9.7MW
SISTEM TAPAKTUAN
Genset Sewa: 6 MW
Beban Puncak: 4.5 MW
Genset Sewa: 2 MW

SISTEM KutaFajar SISTEM SUBULUSSALAM


Beban Puncak: 4.2 MW (RIMO)
Genset Sewa: 2 MW Beban Puncak: 9.7 MW
Genset Sewa: 10MW
SISTEM SINABANG
Beban Puncak: 3.7 MW
Genset Sewa: 3 MW

Gambar A3.1. Peta Sistem Kelistrikan Provinsi Aceh

Seluruh wilayah pantai barat dan tengah Aceh serta kepulauannya masih dipasok oleh PLTD berbahan
bakar HSD dengan sistem kelistrikan 20 kV

Daerah yang dilayani dari sistem interkoneksi masih dalam kondisi rawan pemadaman karena jumlah
kapasitas pembangkit yang masuk grid tidak mempunyai cadangan daya yang cukup. Pemadaman dalam
skala besar bisa terjadi apabila ada gangguan pada jaringan transmisi atau ganggguan (atau pemeli-
haraan) pada unit pembangkit berkapasitas besar. Untuk mengantisipasi hal tersebut dilakukan sewa
genset sebesar 150 MW di 9 lokasi.

Pada sistem isolated 20 kV yang meliputi Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya,
Aceh Selatan, Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Kota Sabang dan Simeulu ter-
dapat sewa genset dengan kapasitas total 59 MW untuk mengatasi defisit pada sistem isolated tersebut.

249
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 249 04/02/2013 14:19:39


Kapasitas terpasang ketujuh GI di Provinsi Aceh adalah 390 MVA. Rincian kapasitas pembangkit dan GI
Provinsi Aceh masing-masing seperti ditunjukkan pada Tabel A3.1 dan Tabel A3.2.

Tabel A3.1. Kapasitas Pembangkit Eksisting per 2011

Daya Mampu Beban Puncak


No Nama Pembangkit Jenis Bahan Bakar Pemilik
(MW) (MW)
A Sistem Interkoneksi 150 KV
1 Banda Aceh PLTD HSD PLN 22 86
Genset Sewa Swasta 45
2 Lhokseumawe PLTD HSD PLN 14 81
Genset Sewa Swasta 70
3 Sigli PLTD HSD PLN 8 28
Genset Sewa Swasta 20
4 Langsa PLTD HSD PLN 0 44
Genset Sewa Swasta 15
Total A 194 240
B Sistem Isolated
1 Takengon PLTD HSD PLN 13 13
2 Sabang PLTD HSD PLN 7 4
3 PLTD,
Kutacane HSD, Air PLN 14 9
PLTM
4 Blangkejeren PLTD HSD PLN 5 3
5 Meulaboh PLTD HSD PLN 46 23
6 Calang PLTD HSD PLN 6 5
6 Sinabang PLTD HSD PLN 7 4
7 Blang Pidie PLTD HSD PLN 16 9
8 Tapaktuan PLTD HSD PLN 7 4
9 Subulussalam PLTD HSD PLN 19 12
10 Isolated Kepulauan PLTD HSD PLN 2 1
Total B 282 172

Tabel A3.2. Kapasitas Gardu Induk Eksisting per 2011

Kapasitas Trafo (MVA) Peak Load


No Nama Gardu Induk Keterangan
#1 #2 #3 (MW)
1 Banda Aceh 85,9 KIT-PLTD // 20 KV= 57,9 MW
a. Lambaro 30 30 60
2 Sigli 28,4 KIT-PLTD // 20 KV= 20 MW
a. Tijue 30 10 20
3 Lhokseumawe 81,2 KIT-PLTD // 20 KV= 70 MW
a. Bayu 30 30
b. Juli Bireun 30 30
4 Langsa 44,2 KIT-PLTD // 20 KV= 15 MW
a. Alur Dua 30
b. Tualang Cut 10 10 10
c. Alur Bate, Idi 30
Jumlah 390 239,7

Beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Aceh yang telah mencapai sekitar 325 MW sebagian besar
dipasok dari pembangkit-pembangkit yang berada di provinsi Sumut melalui transmisi 150 kV Pangkalan
Brandan - Langsa - Idie - hingga ke Banda Aceh dengan transfer daya rata-rata 233 MW dan sistem iso-
lated tersebar rata-rata 92 MW.

250
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 250 04/02/2013 14:19:39


Biaya Pokok Penyediaan listrik di Provinsi Aceh masih tinggi, yaitu Rp 2.197/kWh karena masih dioperasi-
kannya banyak PLTD, baik di sistem interkoneksi maupun sistem isolated.

A3.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Di Provinsi Aceh

Pertumbuhan ekonomi daerah Aceh terus meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Hal tersebut
sangat terkait dengan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tsunami yang dilakukan
Badan Rehabilitasi & Rekonstruksi Aceh Nias pada tahun 2006 s/d 2010. Kondisi keamanan yang kian
membaik setelah penandatanganan MOU Helsinki antara Pemerintah RI dan GAM pun menjadi awal
penting dalam pemulihan ekonomi Aceh. Kemajuan di sektor ekonomi dan keamanan ini memberikan
konstribusi langsung kepada pertumbuhan kebutuhan energi listrik. Penjualan pada tahun 2011 tumbuh
hinggga 6,6% dan tahun 2012 akan tumbuh sekitar 12,2%. Selain itu beban puncak sistem kelistrikan juga
naik dari 299 MW pada tahun 2010 menjadi 325 MW pada tahun 2011.

Rata-rata pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir adalah 13 % per tahun, dimana pen-
jualan pada tahun 2007 sebesar 997,36 GWh telah meningkat menjadi 1.579,8 GWh pada tahun 2011.

Penjualan terbesar adalah dari sektor rumah tangga sebesar 1.016,07 GWh (64,3%), kemudian sektor
bisnis sebesar 278,5 GWh (17,63%) seperti ditunjukkan pada Tabel A3.3.

Tabel A3.3. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011

No Kelompok Tarif Energi Jual (GWh) Porsi (%)


1 Rumah Tangga 1.016,07 64,32
2 Komersil 278,50 17,63
3 Publik 231,33 14,64
4 Industri 53,87 3,41
Jumlah 1.579,77 100,0

Dari realisasi pengusahaan lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan
ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi ke-
butuhan listrik 2012 - 2021 diberikan pada Tabel A3.4.

Tabel A3.4. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Sales Produksi Beban Puncak


Tahun Pelanggan
(Gwh) (Gwh) (MW)
2012 1.784 2.035 369 1.092.463
2013 1.962 2.197 397 1.144.466
2014 2.160 2.400 434 1.198.567
2015 2.375 2.632 475 1.248.541
2016 2.616 2.894 521 1.299.897
2017 2.884 3.187 573 1.350.753
2018 3.180 3.511 630 1.401.609
2019 3.511 3.872 694 1.450.941
2020 3.882 4.276 765 1.488.990
2021 4.285 4.716 843 1.527.038
Growth 11,2% 10,1% 11,0% 4,5%

251
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 251 04/02/2013 14:19:39


A3.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik 10 tahun ke depan diperlukan pembangunan sarana pembang-
kit, transmisi dan distribusi dengan memperhatikan potensi energi primer setempat sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi

Potensi sumber energi di Provinsi Aceh tersedia cukup besar, yaitu panas bumi 589 MW, tenaga air 1.482
MW dan cadangan batubara 1,7 miliar ton. Peta potensi sumber energi diperlihatkan pada Gambar A3.2.
Disamping itu di Provinsi Aceh juga terdapat cadangan gas, namun sudah dieksploitasi dan saat ini sudah
jauh berkurang.

Gambar A3.2. Peta Sumber Energi di Provinsi Aceh

Pengembangan Pembangkit di Provinsi Aceh

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sampai tahun 2021 diperlukan pembangunan pusat pembang-
kit dalam wilayah Provinsi Aceh yang akan diinterkoneksikan ke sistem 150 kV Sumatera dengan daya
sebesar 1.200 MW dengan rincian diberikan pada Tabel A3.5.

Pembangunan PLTP Seulawah 110 MW saat ini sedang dalam proses pelelangan WKP (Wilayah Kerja Per-
tambangan) oleh Pemerintah Provinsi Aceh dan WKP PLTP Jaboi di Sabang 7 MW sudah dilelang oleh
Pemko Sabang.

252
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 252 04/02/2013 14:19:39


Tabel A3.5. Rencana Pengembangan Pembangkit

Asumsi Kapasitas
No Proyek Jenis COD
Pengembang (MW)
1 Meulaboh #1,2 (FTP1) PLTU PLN 220 2013
2 Sabang (FTP2) PLTGB PLN 8 2013
3 Aceh Timur PLTG PLN 70 2014
4 Arun PLTG/MG PLN 200 2014
5 Sinabang (eks Tapaktuan) PLTU PLN 14 2014
6 Peusangan 1-2 PLTA PLN 88 2016
7 Meulaboh #3,4 PLTU PLN 400 2017/18
8 Peusangan-4 (FTP2) PLTA Swasta 83 2018
9 Seulawah PLTP Swasta 55 2018
10 Seulawah (FTP2) PLTP Swasta 55 2018
11 Jaboi (FTP2) PLTP Swasta 10 2019
Jumlah 1.203

Beroperasinya PLTA Peusangan 83 MW, dan PLTU Meulaboh/Nagan Raya 200 MW sangat penting untuk
memperbaiki sistem kelistrikan Aceh, mengingat saat ini daya pembangkit dari Sumut yang memasok
demand di Aceh masih sangat terbatas. Untuk mengatasi defisit kelistrikan saat ini, sampai dengan ber-
operasinya PLTU Nagan Raya 2x110 MW telah dilakukan tambahan sewa pembangkit diesel pada sejum-
lah subsistem 150 KV dan Isolated 20 KV.

Untuk penyediaan listrik jangka panjang dan sekaligus memperbaiki biaya pokok penyediaan listrik baik
di sistem interkoneksi maupun sistem isolated akan dibangun PLTU Meulaboh #3 dan 4 (400 MW) serta
beberapa PLTU skala kecil di Sinabang 2 x 7 MW, Sabang 8 MW dan PLTP Jaboi 10 MW.

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)

Pengembangan Gardu Induk

Pembangunan GI baru dan tambahan trafo (extension) sampai dengan tahun 2021 berjumlah 1500 MVA
dan 1250 MVA masing-masing untuk GI 150 kV dan 275 kV seperti yang ditunjukan pada tabel A3.6 dan
A3.7.

Tabel A3.6. Pengembangan GI

Kapasitas
No Gardu Induk Tegangan New/Extension Juta USD COD
(MvA/Bay)
1 Jantho 150/20 kV New 30 3 ,06 2013
2 Meulaboh 150/20 kV New 60 4 ,33 2013
3 Panton Labu 150/20 kV New 30 3 ,06 2013
4 PLTU Meulaboh 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2013
5 Tualang Cut 150/20 kV Extension 30 1 ,27 2013
6 Banda Aceh 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2014
7 Bireun 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2014
8 Blang Pidie 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2014
9 Blang Pidie 150/20 kV New 30 3 ,06 2014
10 Cot Trueng 150/20 kV New 30 5 ,53 2014
11 Idi 150/20 kV Extension 30 1 ,27 2014

253
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 253 04/02/2013 14:19:39


Tabel A3.6. Pengembangan GI
Lanjutan
Kapasitas
No Gardu Induk Tegangan New/Extension Juta USD COD
(Mva/Bay)
12 Krueng Raya 150/20 kV New 60 4 ,33 2014
13 Kutacane 150/20 kV New 30 3 ,06 2014
14 Langsa 150/20 kV Extension 30 1 ,27 2014
15 Lhokseumawe 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2014
16 PLTA Peusangan 150/20 kV New 4 LB 3 ,03 2014
17 PLTU Meulaboh 150/20 kV Extension 2 LB 2014
18 Subulussalam 150/20 kV New 30 3 ,06 2014
19 Takengon 150/20 kV New 60 4 ,33 2014
20 Tapak Tuan 150/20 kV New 30 3 ,06 2014
21 Ulee Kareng 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2014
22 Ulee Kareng 150/20 kV New 120 4 ,54 2014
23 Banda Aceh 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2015
24 Blang Kjeren 150/20 kV New 30 3 ,06 2015
25 Samalanga 150/20 kV New 30 3 ,06 2015
26 Sigli 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2015
27 Takengon 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2015
28 Bireuen 150/20 kV Extension 30 1 ,27 2016
29 Jantho 150/20 kV Extension 30 1 ,27 2016
30 Singkil 150/20 kV New 30 3 ,06 2016
31 Subulussalam 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2016
32 Meulaboh 150/20 kV Extension 30 1 ,27 2017
33 Banda Aceh 150/20 kV Extension 2 TB 1 ,04 2018
34 Lam Pisang 150/20 kV New 120 4 ,54 2018
35 Tualang Cut 150/20 kV Extension 30 1 ,27 2018
36 Cot Trueng 150/20 kV Extension 30 1 ,27 2019
37 Panton Labu 150/20 kV Extension 30 3 ,06 2019
38 Samalanga 150/20 kV Extension 30 1 ,27 2019
39 Bireun 150/20 kV Extension 30 1 ,27 2020
40 Subulussalam 150/20 kV Extension 30 1 ,27 2020
41 Tualang Cut 150/20 kV Extension 30 1 ,27 2020
42 Jantho 150/20 kV Extension 30 1 ,27 2021
43 Lhokseumawe 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2021
44 Sigli 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2021
45 Ulee Kareng 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2021
Jumlah 1.500 56 ,04

Tabel A3.7. Pengembangan GI 275 kV

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) USD
1 Lhokseumawe 275/150 kV New 250 20,08 2016
2 Sigli 275/150 kV New 250 25,98 2016
3 Ulee Kareng 275/150 kV New 500 25,98 2016
4 PLTU Meulaboh 275/150 kV New 250 20,08 2017
5 Sigli 275/150 kV Extension 0 7,45 2017
Jumlah 1.203 99,56

254
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 254 04/02/2013 14:19:39


Pengembangan Transmisi

Rencana pembangunan transmisi sampai dengan tahun 2021 adalah 1.765 kms (150 kV) dan 812 kms
(275 kV) dengan kebutuhan dana sekitar US$ 323 juta seperti yang ditampilkan dalam Tabel A3.8 dan
Tabel A3.9.

Tabel A3.8. Pembangunan Transmisi 150 kV

Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor Kms COD
USD
1 Sigli PLTU Meulaboh 150 kV 2 cct, 2 Zebra 333 74,95 2012
2 Jantho Inc. 1 Pi (Sigli-B. Aceh) 150 kV 2 cct, 1 Hawk 1 0,06 2013
3 Meulaboh PLTU Meulaboh 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3,32 2013
4 Panton Labu Inc. 1 Pi (Idi-Lhokseumawe) 150 kV 2 cct, 1 Hawk 2 0,11 2013
5 Bireun Takengon 150 kV 2 cct, 2 Hawk 126 9,62 2014
6 Blang Pidie Tapak Tuan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 130 7,20 2014
7 Brastagi Kutacane 150 kV 2 cct, 1 Hawk 290 16,07 2014
8 Cot Trueng Inc. 2 Pi (Bireun-Lhokseumawe) 150 kV 4 cct, 1 Hawk 6 0,33 2014
9 Krueng Raya Ulee Kareng 150 kV 2 cct, 2 Hawk 60 4,58 2014
10 PLTA Peusangan-1 PLTA Peusangan-2 150 kV 2 cct, 2 Hawk 14 1,07 2014
11 PLTA Peusangan-2 Takengon 150 kV 2 cct, 2 Hawk 22 1,68 2014
12 PLTU Meulaboh Blang Pidie 150 kV 2 cct, 1 Hawk 190 10,53 2014
13 Sidikalang Subulussalam 150 kV 2 cct, 1 Hawk 111 6,16 2014
14 Ulee Kareng Banda Aceh 150 kV 2 cct, 2 Zebra 40 9,00 2014
15 Samalanga Inc. 1 Pi (Bireun-Sigli) 150 kV 2 cct, 1 Hawk 4 0,22 2015
16 Subulussalam Singkil 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 6,65 2015
17 Takengon Blang Kjeren 150 kV 2 cct, 1 Hawk 174 9,64 2015
18 Banda Aceh Lam Pisang 150 kV 2 cct, 2 Hawk 30 2,29 2018
19 PLTP Seulawah 2 Pi Inc. (Sigli-Banda Aceh) 150 kV 4 cct, 1 Hawk 32 3,55 2018
20 Takengon PLTA Peusangan-4 150 kV 2 cct, 1 Hawk 20 1,11 2018
Jumlah 1.765 168,13

Tabel A3.9. Pembangunan Transmisi 275 kV

Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor Kms COD
USD
1 Pangkalan Susu Lhokseumawe 275 kV 2 cct, 2 Zebra 360 81,03 2016
2 Sigli Lhokseumawe 275 kV 2 cct, 2 Zebra 322 72,47 2016
3 Sigli Ulee Kareng 275 kV 2 cct, 2 Zebra 130 0,99 2016
Jumlah 812 154,49

Pengembangan Distribusi

Sesuai dengan proyeksi kebutuhan listrik pada butir 3.2 di atas, diperlukan tambahan pelanggan baru
477 ribu pelanggan atau rata-rata 47.700 pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pe-
langgan, diperlukan pembangunan jaringan tegangan menengah 10.458 kms, jaringan tegangan rendah
sekitar 11.837 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 727 MVA, seperti ditampilkan dalam
Tabel A3.10.

255
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 255 04/02/2013 14:19:39


Tabel A3.10. Rincian Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 864 978 52 42.324
2013 890 1.007 56 52.003
2014 920 1.041 59 54.101
2015 952 1.078 63 49.974
2016 991 1.122 68 51.356
2017 1.037 1.174 72 50.856
2018 1.089 1.233 77 50.856
2019 1.150 1.301 82 49.332
2020 1.219 1.380 95 38.049
2021 1.346 1.523 102 38.049
2012-2021 10.458 11.837 727 476.899

A3.4. Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A3.11.

Tabel A3.11. Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(Gwh) (Gwh) (MW)
2012 1.784 2.035 369 0 0 333 118
2013 1.962 2.197 397 228 150 63 378
2014 2.160 2.400 434 284 510 989 323
2015 2.375 2.632 475 0 180 298 78
2016 2.616 2.894 521 88 1.090 812 419
2017 2.884 3.187 573 200 280 0 346
2018 3.180 3.511 630 393 150 82 723
2019 3.511 3.872 694 10 90 0 90
2020 3.882 4.276 765 0 90 0 73
2021 4.285 4.716 843 0 210 0 79
Growth/
11,2% 10,1% 11,0% 1.203 2.750 2.577 2.628
Jumlah

256
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 256 04/02/2013 14:19:39


LAMPIRAN A.4

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)


DI PROVINSI SUMATERA UTARA

A4.1. Kondisi Saat Ini

Sistem kelistrikan di Provinsi Sumatera Utara dipasok dengan menggunakan sistem transmisi 150 kV
(tidak termasuk Pulau Nias/Gunung Sitoli, Teluk Dalam, Pulau Tello dan Pulau Sembilan yang masih
beroperasi secara isolated). Saat ini beban puncak terlayani sekitar 1.270 MW dan dipasok oleh Sektor
Pembangkitan Belawan, Sektor Pembangkitan Medan, Sektor Pembangkitan Pandan dan Sektor Pem-
bangkitan Labuhan Angin. Pada saat ini PLN juga melakukan swap energi dengan PT Inalum untuk ikut
membantu memenuhi kebutuhan beban puncak.

Disamping pusat-pusat pembangkit di atas, ada beberapa PLTMH yang memasok listrik langsung ke sis-
tem distribusi (20 kV) dan IPP PLTP Sibayak sebesar 10 MW.

Sehubungan dengan kurangnya pasokan listrik di Sumatera Utara sebagai akibat dari tidak seimbangn-
ya penambahan pembangkit dan pertumbuhan beban, maka pada saat beban puncak diberlakukan pe-
madaman bergilir. Untuk menanggulangi pemadaman yang berkepanjangan, PLN Wilayah Sumatera
Utara melakukan demand side management dengan cara mengurangi laju pertumbuhan beban, yaitu
membuat kuota (pembatasan) jumlah sambungan baru.

Jumlah GI di Sumatera Utara adalah 32 buah dengan kapasitas trafo 2.146 MVA. Peta kelistrikan sistem
Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar A4.1.

Gambar A4.1. Peta Kelistrikan Sumatera Utara

257
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 257 04/02/2013 14:19:40


Penjualan tenaga listrik di provinsi Sumatera Utara mengalami pertumbuhan sejalan dengan pertum-
buhan ekonominya. Namun pasokan tenaga listrik (pembangkitan) mengalami penurunan daya mampu
(derating capacity) karena umur pembangkit yang semakin tua dan penambahan kapasitas pembangkit
baru yang relatif kecil. Secara lebih rinci, kapasitas pembangkit dapat dilihat pada Tabel A4.1.

Kota Medan merupakan pusat beban terbesar di Sumatera Utara (hampir 60% dari seluruh demand di
provinsi ini) dengan tingkat pertumbuhan beban yang tinggi. Di Sumatera Utara masih terdapat bebe-
rapa daerah pelayanan listrik yang bertegangan rendah akibat dipasok oleh jaringan yang terlalu pan-
jang. Situasi ini telah direncanakan penanggulangannya dalam RUPTL.

Tabel A4.1. Kapasitas Pembangkit Sistem Interkoneksi per 2011

No. Pembangkit Kapasitas Terpasang (MW) Daya Mampu (MW)


A Sektor Pembangkitan Belawan 1.183 1.033
1 PLTU Belawan 260 195
2 PLTGU Belawan 818 733
3 PLTG Belawan TTF 105 105
B Sektor Pembangkitan Medan 300 213
1 PLTG Glugur 33 0
PLTG Glugur TTF 12 11
2 PLTG Paya Pasir 90 49
PLTG Paya Pasir TTF 56 52
3 PLTD Titi Kuning 25 18
4 PLTD Sewa Paya Pasir (Arti Duta) 20 18
5 PLTD Sewa Belawan (AKE) 65 65
C Sektor Pembangkitan Pandan 139,5 136,3
1 PLTMH Batang Gadis 7,5 6,3
8 PLTMH Aek Sibundong 0,8 0,7
9 PLTA Sipansihaporas 50,0 50,0
10 PLTA Lau Renun 82,0 80,0
D Sektor Pembangkitan Labuhan Angin 230 210
1 PLTU Labuhan Angin 230 210
E IPP 206 205
1 PLTP Sibayak 11 10
2 PLTA Asahan I 180 180
3 PLTMH Parlilitan 8 8
4 PLTMH Silau II 8 8
F Excess Power 25 25
1 PT Growt Sum.#1 6 6
2 PT Growt Sum.#2 9 9
3 PT Growt Asia 10 10
TOTAL 2.084 1.822

Kapasitas pembangkit PLTD isolated yang beroperasi di Gunung Sitoli, Teluk Dalam (Pulau Nias), Pulau
Sembilan (Kabupaten Langkat) dan Pulau Tello (Kabupaten Nias Selatan) ditunjukkan pada Tabel A4.2.

258
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 258 04/02/2013 14:19:40


Tabel A4.2. Pembangkit Sistem Isolated per 2011

Daya
No Lokasi PLTD Terpasang Mampu
(kW) (kW)
1 Gunung Sitoli
- PLTD PLN 12.178 4.650
- PLTD Sewa 5.920 4.700
- PLTD Sewa 6.500 4.650
Total PLTD Gunung Sitoli 24.598 14.000
2 Teluk Dalam
- PLTD PLN 3.380 1.850
- PLTD Sewa 5.225 4.070
Total PLTD Teluk Dalam 8.605 5.920
3 Pulau Tello
- PLTD PLN 700 400
Total PLTD Pulau Tello 700 400
Total PLTD Cabang Nias 33.903 20.320

A4.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Dari penjualan tenaga listrik PLN pada lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan per-
tumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa mendatang,
maka proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 diberikan pada Tabel A4.3.

Tabel A4.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga listrik

Sales Produksi Beban Puncak


Tahun Pelanggan
(GWh) (GWh) (MW)
2012 7.749 8.859 1.508 2.678.497
2013 8.530 9.232 1.566 2.772.051
2014 9.393 10.130 1.714 2.870.261
2015 10.329 11.109 1.874 2.976.607
2016 11.374 12.214 2.054 3.088.945
2017 12.540 13.465 2.258 3.203.020
2018 13.828 14.847 2.482 3.316.345
2019 15.268 16.391 2.732 3.429.670
2020 16.879 18.119 3.011 3.509.769
2021 18.635 20.001 3.315 3.576.753
Growth 10,9% 10,4% 10,4% 3,4%

A4.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan

Untuk memenuhi proyeksi kebutuhan tenaga listrik tersebut pada butir A4.2., diperlukan pembangunan
sarana pembangkit, transmisi, GI dan distribusi sebagai berikut.

259
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 259 04/02/2013 14:19:40


Potensi Sumber Energi

Sumber energi yang cukup besar tersedia di Sumatera Utara untuk membangkitkan energi listrik adalah
tenaga air dan panas bumi. Namun provinsi ini tidak mempunyai potensi batubara sedangkan sumber
gas alam telah mengalami penurunan. Potensi tenaga air dapat dilihat pada Tabel A4.4 dan Tabel A4.5.

Tabel A4.4. Daftar Potensi PLTA > 10 MW

Perkiraan Asumsi Kapasitas


No Nama
COD Pengembang (MW)
1 Asahan 3 2015 PLN 174
2 Wampu 2016 IPP 84
3 Asahan 4-5 2017 PLN 60
4 Hasang 2017 IPP 40
5 Simanggo-2 2018 PLN 59
6 Bila-2 2019 PLN 42
7 Kumbih-3 2019 PLN 42
8 Sibundong-4 2019 PLN 32
9 Batang Toru (Tapsel) 2019 IPP 510
10 Lake Toba 2020 PLN 400
11 Ordi-3 2020 PLN 18
12 Ordi-5 2020 PLN 27
13 Raisan-1 2020 PLN 26
14 Siria 2020 PLN 17
15 Toru-2 (Tapanuli Utara) 2020 PLN 34
16 Toru-3 (Tapanuli Utara) 2026 PLN 228

Tabel A4.5. Daftar Potensi PLTM < 10 MW

Daya
No Nama Pembangkit Lokasi Cod
(MW)
I IPP
1 Parluasan 4,2 Tobasa 2012
2 Huta Raja 5,0 Humbahas 2012
3 Pakkat 1 10,0 Humbahas 2012
4 Lau Gunung 10,0 Dairi 2013
5 Lae Ordi 10,0 Pakpak Barat 2013
6 Lae Kombih 3 8,0 Pakpak Barat 2013
7 Batang Toru 7,5 Taput 2013
8 Karai 1 10,0 Simalungun 2013
9 Karai 7 6,7 Simalungun 2013
10 Karai 12 6,0 Simalungun 2013
11 Karai 13 8,3 Simalungun 2013
12 Lae Ordi 2 10,0 Pakpak Barat 2013
13 Tara Bintang 10,0 Humbahas 2013
14 Raisan Huta Dolok 7,0 Tapteng 2014
15 Raisan Naga Timbul 7,0 Tapteng 2014
16 Sei Wampu 1 9,0 Langkat 2014
17 Rahu 1 9,2 Humbahas 2014
18 Rahu 2 5,0 Humbahas 2014
19 Sidikalang 1 8,6 Dairi 2014

260
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 260 04/02/2013 14:19:40


Lanjutan

Daya
No Nama Pembangkit Lokasi Cod
(Mw)
20 Sidikalang 1 8,6 Dairi 2014
21 Sidikalang 2 7,4 Dairi 2014
22 Simbelin 1 6,0 Dairi 2014
23 Simonggo 7,0 Humbahas 2015
24 Sei Wampu 2 9,0 Langkat 2015
25 Lae Kombih 4 10,0 Pakpak Barat 2015
26 Aek Sisiran 7,0 Humbahas 2015
25 Lae Kombih 4 10,0 Pakpak Barat 2015
26 Aek Sisiran 7,0 Humbahas 2015
28 Batang Toru 3 10,0 Taput 2015
29 Batang Toru 4 10,0 Taput 2015
Total IPP 78,0
II EXCESS POWER
1 PT.Evergreen Paper Int 2,0 Deli Serdang 2012
2 PTPN III Sei Mangkei 3,5 Simalungun 2012
3 PT Nubika Jaya 15,0 Labuhan Batu 2012
4 PT Victorindo Alam Lestari 8,0 Padang Lawas 2012
5 PLTU Nias 31,0 Gunung Sitoli 2014
Total Excess Power 59,5
Total 137,5

Berdasarkan Master Plan Study for Power Development in the Republic of Indonesia oleh WestJEC/Direk-
torat Jendral Minerbapabum tahun 2007, potensi panas bumi yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara
adalah seperti ditunjukkan pada Tabel A4.6.

Tabel A4.6. Daftar Potensi Panas Bumi

Dibatasi oleh
Potensi
Lokasi Panas Bumi Keterangan Taman Nasional Demand
(MW)
(MW) (MW)
Sarulla & Sibual Buali Existing / Expansion 660 630 630
Sibayak/Lau Debuk-Debuk Existing / Expansion 160 40 40
Sorik Merapi High Possibility 500 100 100
Sipaholon Low Possibility 50 50 50
G. Sinabung Tidak cukup data - - -
Pusuk Bukit Tidak cukup data - - -
Simbolon Tidak cukup data - - -

Pengembangan Pembangkit

Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara hingga tahun 2021 diperlukan pembangunan pem-
bangkit sebagaimana diperlihatkan pada Tabel A4.7.

261
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 261 04/02/2013 14:19:41


Tabel A4.7. Pengembangan Pembangkit

Asumsi Kapasitas
No Proyek Jenis COD
Pengembang (MW)
1 PLTM Tersebar Sumut PLTM Swasta 195 2012-15
2 Nias PLTGB PLN 8 2014
3 Nias PLTS PLN 1 2014
4 P. Brandan PLTG/MG PLN 200 2014
5 Pangkalan Susu #1,2 (FTP1) PLTU PLN 440 2014
6 Nias (FTP2) PLTU Swasta 21 2014/15
7 Sumbagut PLTU Sewa 360 2015
8 Wampu PLTA Swasta 45 2015
9 Asahan III (FTP2) PLTA PLN 174 2016
10 Pangkalan Susu #3,4 (FTP2) PLTU PLN 400 2016
11 Sarulla I (FTP2) PLTP Swasta 330 2016/17
12 Hasang (FTP2) PLTA Swasta 40 2017
13 Sarulla II (FTP2) PLTP Swasta 110 2017
14 Simonggo-2 PLTA PLN 86 2017
15 Sorik Marapi (FTP2) PLTP Swasta 240 2018
16 Batang Toru (Tapsel) PLTA Swasta 510 2019
17 Sipoholon Ria-Ria PLTP Swasta 55 2019
18 Simbolon Samosir PLTP Swasta 110 2019/20
19 Nias-2 PLTU PLN 10 2020
Jumlah 3.335

Pengembangan Transmisi

Dalam waktu dekat sistem Sumatera akan mengoperasikan transmisi 275 kV sebagai tulang punggung
sistem interkoneksi Sumatera 1. Transmisi 275 kV ini dapat menyalurkan energi listrik antar provinsi di
Sumatera yang dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit utama seperti PLTU batubara, PLTP dan PLTA ska-
la besar. Disamping itu direncanakan pula pengembangan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
500 kV sebagai tulang punggung utama system interkoneksi Sumatera yang akan memasok energi listrik
dalam jumlah yang besar dari Sumatera bagian Selatan yang kaya akan sumber energy (khususnya batu
bara) ke Sumatera bagian Utara yang merupakan pusat beban terbesar di Sumatera. Transmisi 150 kV
yang merupakan jaringan regional juga dikembangkan untuk menyalurkan tenaga listrik dalam kawasan
yang lebih terbatas.

Sampai dengan tahun 2021 diperlukan pengembangan transmisi sepanjang 4.882 kms guna men-
dukung program penyaluran dan target target yang telah ditetapkan, yaitu untuk mengatasi bottleneck
penyaluran daya, mengevakuasi daya dari pusat pembangkit, mendapatkan tegangan pelayanan yang
baik dengan membatasi panjang JTM, menurunkan losses transmisi dan distribusi, serta meningkatkan
keandalan sistem tenaga listrik.

Rencana pembangunan transmisi di Provinsi Sumut diberikan pada Tabel A4.8 dan Tabel A4.9.

1
Di Sumatera juga direncanakan pembangunan transmisi 500 kV sebagai tulang punggung sistem kelistrikan Sumatera pada koridor
timur. Transmisi 500 kV tersebut direncanakan masuk Sumatera Utara setelah tahun 2020.

262
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 262 04/02/2013 14:19:41


Tabel A4.8. Rencana Pembangunan Transmisi 275 kV dan 500

Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
1 Pangkalan Susu Binjai 275 kV 2 cct, 2 Zebra 160 36,01 2013
2 Sumut-3 (Galang) Binjai 275 kV 2 cct, 2 Zebra 160 36,01 2014
3 Padang Sidempuan Sumut-4 (Sarulla) 275 kV 2 cct, 2 Zebra 138 31,06 2014
4 Sumut-4 (Sarulla) Simangkok 275 kV 2 cct, 2 Zebra 194 43,67 2014
5 Simangkok Sumut-3 (Galang) 275 kV 2 cct, 2 Zebra 318 71,57 2014
6 PLTA Batang Toru Sumut-4 (Sarulla) 275 kV 2 cct, 2 Zebra 40 9,00 2018
7 Sumut-2 (Rantau Prapat) Sumut-4 (Sarulla) 275 kV 2 cct, 2 Zebra 220 49,52 2018
8 Sumut-1 (Sei
Sumut-2 (Rantau Prapat) 500 kV 2 cct, 4 Zebra 662 264,80 2018
Rotan)
9 Sumut-2 (Rantau Prapat) New Garuda Sakti 500 kV 2 cct, 4 Zebra 600 240,00 2020
Jumlah 2.492 781,65

Tabel A4.9. Rencana Pembangunan Transmisi 150 kV

Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
1 Galang Namurambe 150 kV 2 cct, 2 Zebra 80 18 ,01 2012
2 Galang Tanjung Morawa 150 kV 2 cct, 2 Zebra 20 4 ,50 2012
3 Lamhotma Belawan 150 kV 1 2nd cct, 2 Hawk 6 0 ,28 2012
4 Dolok Sanggul/ Inc. 1 Pi (Tele-Taru-
150 kV 2 cct, 1 Hawk 76 4 ,21 2013
Parlilitan tung)
5 Tanjung Morawa Kuala Namu 150 kV 2 cct, 2 Hawk 34 2 ,60 2013
6 Galang Negeri Dolok 150 kV 2 cct, 1 Hawk 66 3 ,66 2014
7 Padang Sidempuan Penyabungan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 140 7 ,76 2014
8 PLTG P. Brandan Pangkalan Brandan 150 kV 2 cct, 2 Hawk 10 0 ,76 2014
9 PLTU Nias Gunung Sitoli 70 kV 2 cct, 1 Hawk 20 1 ,11 2014
10 Rantau prapat Labuhan Bilik 150 kV 2 cct, 1 Hawk 130 7 ,20 2014
11 Sidikalang Salak 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3 ,32 2014
12 Inc. 1 Pi (P.Brandan-
Tanjung Pura 150 kV 2 cct, 1 Hawk 30 1 ,66 2014
Binjai)
13 Tele Pangururan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 26 1 ,44 2014
14 Teluk Dalam PLTU Nias 70 kV 2 cct, 1 Hawk 220 12 ,19 2014
15 2 cct, CU 1000
GIS Listrik GIS Glugur 150 kV 5 11 ,10 2015
mm2
16 1 cct, CU 1000
GIS Mabar KIM 150 kV 5 11 ,10 2015
mm2
17 Inc. 2 Pi (Kisaran-
Perdagangan 150 kV 4 cct, 1 Hawk 40 2 ,22 2015
K. Tanjung)
18 PLTA Wampu Brastagi 150 kV 2 cct, 1 Hawk 80 4 ,43 2015
19 PLTU Sewa Sum-
Sibolga 150 kV 2 cct, 2 Hawk 30 2 ,29 2015
bagut
20 2 cct, ACCC 310
Sibolga (uprate) P. Sidempuan (uprate) 150 kV 142 19 ,00 2015
mm2
21 2 cct, ACCC 310
Sibolga (uprate) Tarutung (uprate) 150 kV 100 13 ,38 2015
mm2
22 GI PLTMH 1 Dolok Sanggul 150 kV 2 cct, 1 Hawk 70 3 ,88 2016
23 GI PLTMH 2 Labuhan Angin 150 kV 2 cct, 2 Hawk 110 8 ,40 2016
24 2 cct, CU 1000
GI/GIS Kota Medan Paya Geli 150 kV 10 22 ,20 2016
mm2
25 Inc. 2 Pi (KIM-Sei 4 cct, ACSR 2x400
KIM 2 150 kV 4 0 ,84 2016
Rotan) mm2

263
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 263 04/02/2013 14:19:41


Tabel A4.9. Rencana Pembangunan Transmisi 150 kV
Lanjutan

Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
26 2 cct, ACSR 2x400
Pancing KIM 2 150 kV 20 3 ,36 2016
mm2
27 Pangkalan Susu Pangkalan Brandan 150 kV 2 cct, 2 Zebra 22 4 ,95 2016
28 Inc. 2 Pi (Paya Geli- 4 cct, ACSR 300
Selayang 150 kV 4 0 ,28 2016
Namurambe) mm2
29 Simangkok PLTA Asahan III(FTP 2) 150 kV 2 cct, 2 Hawk 22 1 ,68 2016
30 2 cct, ACCC 310
Tarutung (uprate) Porsea (uprate) 150 kV 124 16 ,59 2016
mm2
31 2 cct, ACCC 310
Tele (uprate) Tarutung (uprate) 150 kV 160 21 ,41 2016
mm2
32 PLTP Sorik Marapi
Penyabungan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 46 2 ,55 2017
(FTP 2)
33 Inc. 1 pi (R. Prapat-
PLTA Hasang 150 kV 2 cct, 1 Hawk 50 2 ,77 2017
Kisaran)
34 2 cct, ACCC 310
Porsea (uprate) P. Siantar (uprate) 150 kV 150 20 ,07 2017
mm2
35 2 cct, ACCC 310
Tele (uprate) Sidikalan (uprate) 150 kV 80 10 ,70 2017
mm2
36 PLTP Simbolon
Tarutung 150 kV 2 cct, 1 Hawk 50 2 ,77 2018
Samosir
37 PLTP Sipoholon Inc. 2 Pi (Tarutung-
150 kV 4 cct, 1 Hawk 8 0 ,44 2019
Ria-Ria Porsea)
38 GI PLTMH 2 Singkil 150 kV 2 cct, 2 Hawk 140 10 ,69 2021
Jumlah 2.390 265 ,78

Pembangunan Gardu Induk

Pembangunan gardu induk di Wilayah Sumatera Utara dimaksudkan untuk melayani pertumbuhan be-
ban, meningkatkan keandalan pasokan, memperbaiki mutu tegangan, mengantisipasi masuknya bebera-
pa pembangkit dalam beberapa tahun kedepan dan perbaikan tegangan yang sangat rendah karena ja-
rak GI yang terlalu jauh dari konsumen. Rencana pembangunan GI dapat dilihat pada Tabel A4.10 berikut.

Tabel A4.10. Pembangunan GI

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA/BAY USD
1 Aek Kanopan 150/20 kV Extension 30 1,27 2012
2 Belawan 150/20 kV Extension 1 LB 0,62 2012
3 Binjai 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
4 Brastagi 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
5 Denai 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
6 Denai 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2012
7 Glugur 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
8 Gunung Tua 150/20 kV Extension 30 1,27 2012
9 Kuala Namu 150/20 kV New 60 4,33 2012
10 Labuhan 150/20 kV Extension 30 1,27 2012
11 Lamhotma 150/20 kV Extension 30 1,27 2012
12 Lamhotma 150/20 kV Extension 1 LB 0,62 2012
13 Namurambe 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
14 Namurambe 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2012

264
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 264 04/02/2013 14:19:41


Tabel A4.10. Pembangunan GI
Lanjutan
New/ Kapasitas Juta
No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA/BAY USD
15 Padang Sidempuan 150/20 kV Extension 30 1,27 2012
16 Pematang Siantar 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
17 Perbaungan 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
18 Porsea 150/20 kV Extension 20 1,02 2012
19 Rantau Prapat 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
20 Sei Rotan 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
21 Sibolga 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
22 Sidikalang 150/20 kV Extension 30 1,27 2012
23 Tanjung Morawa 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
24 Tarutung 150/20 kV Extension 30 1,27 2012
25 Tebing Tinggi 150/20 kV Extension 120 2,75 2012
26 Brastagi 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013
27 Dolok Sanggul/Parlilitan 150/20 kV New 90 5,59 2013
28 Galang 150/20 kV New 4 LB 2,47 2013
29 Gunung Para 150/20 kV Extension 30 1,27 2013
30 Kisaran 150/20 kV Extension 60 1,37 2013
31 Lamhotma 150/20 kV Extension 30 1,27 2013
32 Paya Pasir 150/20 kV Extension 60 1,37 2013
33 Sidikalang 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013
34 Tanjung Marowa 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013
35 Tele 150/20 kV Extension 30 1,27 2013
36 Galang 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
37 Gunung Sitoli 70/20 kV New 30 2,41 2014
38 Kota Pinang 150/20 kV Extension 30 1,27 2014
39 Labuhan Bilik 150/20 kV New 60 3,17 2014
40 Negeri Dolok 150/20 kV New 60 4,33 2014
41 Padang Sidempuan 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2014
42 Pangururan 150/20 kV New 30 3 ,06 2014
43 Penyabungan 150/20 kV New 60 4 ,33 2014
44 Salak 150/20 kV New 60 4 ,33 2014
45 Sidikalang 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2014
46 Tanjung Pura 150/20 kV New 30 3 ,06 2014
47 Tele 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2014
48 Teluk Dalam 70/20 kV New 30 2 ,41 2014
49 Brastagi 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2015
50 GIS Listrik 150/20 kV Extension 1 LB 0 ,62 2015
51 Glugur 150/20 kV Extension 1 LB 0 ,62 2015
52 KIM 150/20 kV Extension 1 LB 0 ,62 2015
53 Mabar 150/20 kV Extension 1 LB 0 ,62 2015
54 Pangkalan Brandan 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2015
55 Pangkalan Susu 150/20 kV Extension 2 LB 2 ,31 2015
56 Perdagangan 150/20 kV New 60 5 ,56 2015
57 Rantau Prapat 150/20 kV New 2 LB 1 ,23 2015
58 GI/GIS Kota Medan 150/20 kV Extension 120 5 ,77 2016
59 KIM 2 150/20 kV Extension 60 3 ,17 2016
60 Pancing 150/20 kV Extension 60 3 ,17 2016
61 Selayang 150/20 kV Extension 60 4 ,40 2016
62 Simangkok 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2016

265
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 265 04/02/2013 14:19:41


Tabel A4.10. Pembangunan GI
Lanjutan
New/ Kapasitas Juta
No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA/BAY USD
63 GI PLTMH 1 150/20 kV New 60 4 ,33 2016
64 GI PLTMH 2 150/20 kV New 60 4 ,33 2016
65 GIS Listrik 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2017
66 Tanjung Pura 150/20 kV Extension 30 1 ,27 2017
67 Titi Kuning 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2017
68 Paya Geli 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2018
69 Penyabungan 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2018
70 Rantauprapat 150/20 kV Extension 2 TB 1 ,04 2018
71 Sei Rotan 150/20 kV Extension 2 TB 1 ,04 2018
72 GI/GIS Kota Medan 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2019
73 Perdagangan 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2019
74 Tarutung 150/20 kV Extension 2 LB 1 ,23 2019
75 Selayang 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2020
76 Brastagi 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2021
77 Kisaran 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2021
78 Paya Geli 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2021
79 Rantau Prapat 150/20 kV Extension 60 1 ,37 2021
Jumlah 2.870 147 ,35

Rencana pembangunan GI 275 kV yang berada di provinsi Sumatera Utara diberikan pada Tabel A4.11.

Tabel A4.11. Rencana Pembangunan GI 275

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) USD
1 Binjai 275/150 kV New 500 31 ,83 2013
2 Pangkalan Susu 275/150 kV New 0 9 ,11 2013
3 Sumut-3 (Galang) 275/150 kV New 1.000 35 ,13 2014
4 Padang Sidempuan 275/150 kV New 500 21 ,88 2014
5 Sumut-4 (Sarulla) 275/150 kV New 500 24 ,00 2014
6 Pangkalan Susu 275/150 kV Extension 250 21 ,03 2016
7 Sumut-2 (Rantau Prapat) 500/275 kV New 1.000 40 ,54 2018
8 Sumut-4 (Sarulla) 275 kV Extension 0 4 ,32 2018
9 Sumut-1 (Sei Rotan) 500/150 kV New 1000 40 ,54 2018
Jumlah 4.750 228 ,37

Pengembangan Distribusi

Tambahan pelanggan baru sampai dengan tahun 2021 adalah sekitar 940 ribu pelanggan atau rata-rata
94.000 pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pem-
bangunan JTM 19.634 kms, JTR sekitar 12.608 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 2.344
MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A4.12.

266
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 266 04/02/2013 14:19:41


Tabel A4.12. Pengembangan Sistem Dsitribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 1.429 898 153 93.554
2013 1.419 983 166 98.210
2014 1.533 1.075 180 106.346
2015 1.548 1.166 193 112.338
2016 1.743 1.236 220 114.075
2017 1.948 1.290 240 113.325
2018 2.144 1.383 263 113.325
2019 2.391 1.439 287 80.099
2020 2.604 1.492 314 66.984
2021 2.874 1.647 329 42.251
2012-2021 19.634 12.608 2.344 940.507

A4.4. Sistem Isolated Nias Dan Teluk Dalam

Pulau Nias yang terletak di sebelah Barat pulau Sumatera mempunyai kondisi sebagai berikut: (i) Meru-
pakan pulau yang terpisah cukup jauh dari pulau Sumatera, (ii) Pemerintahan terdiri dari 4 kabupaten dan
1 kota, (iii) Rawan gempa dan rawan longsor, (iv) Hubungan antar kabupaten dan antar kecamatan sulit
dijangkau, (v) Mata pencaharian utama adalah bercocok tanam kelapa dan nelayan.

Pengusahaan kelistrikan dikelola oleh PLN Cabang Nias, terdiri dari Ranting Gunung Sitoli dan Ranting
Teluk Dalam yang juga mengelola PLTD di Pulau Tello. Pasokan listrik untuk sistem kelistrikan dipasok
dari PLTD Gunung Sitoli dan PLTD Teluk Dalam. Jumlah pelanggan adalah sekitar 54 ribu, daya tersam-
bung 35 MVA dengan penjualan mencapai 52 GWh. Pembangkitan di Pulau Nias saat ini mempunyai daya
terpasang 28.904 kW, daya mampu 12.960 kW, beban puncak 9.858 kW, dan mengingat kondisi pembang-
kitan sudah tua, maka telah diambil langkah-langkah sewa PLTD untuk jangka pendek dan merencanakan
pembangunan PLTU 3x7 MW (IPP), PLTGB 8 MW (PLN) dan PLTGasifikasi Biomass sebesar 1 MW.

A4.5. Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
adalah untuk membangun sistem kelistrikan sampai dengan tahun 2021 adalah seperti Tabel A4.13 berikut:

Tabel A4.13. Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(Gwh) (Gwh) (MW)
2012 7.749 8.859 1.508 4 1.070 106 118
2013 8.530 9.232 1.566 45 800 270 259
2014 9.393 10.130 1.714 718 2.390 1.512 1.230
2015 10.329 11.109 1.874 503 60 402 431
2016 11.374 12.214 2.054 684 670 546 1.206
2017 12.540 13.465 2.258 456 150 326 1.012
2018 13.828 14.847 2.482 240 2.060 972 720
2019 15.268 16.391 2.732 620 120 8 1.100
2020 16.879 18.119 3.011 65 60 0 225
2021 18.635 20.001 3.315 0 240 600 322
Growth/Jumlah 10,9% 10,4% 10,4% 3.335 7.620 4.742 6.622

267
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 267 04/02/2013 14:19:41


LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 268 04/02/2013 14:19:41
LAMPIRAN A.5

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)


DI PROVINSI RIAU

A5.1. Kondisi Saat Ini

Sistem Interkoneksi

Sistem kelistrikan Provinsi Riau saat ini memiliki 8 gardu induk (GI) 150 kV, yaitu Koto Panjang, Bang-
kinang, Garuda Sakti, Teluk Lembu, Duri, Dumai, Bagan Batu dan Taluk Kuantan. Sebagian GI tersebut
sudah mengalami overload dan perlu segera diatasi.

Sistem kelistrikan Riau sebagian besar dipasok dari grid Sumatera dengan beban puncak per akhir 2011
mencapai 382 MW. Kapasitas pembangkit yang tersambung ke grid sebesar 267 MW, dimana 43% dari
kapasitas tersebut adalah PLTA Koto Panjang, dengan demikian untuk memenuhi kebutuhan Riau masih
diperlukan transfer energi dari sistem interkoneksi Sumatera Bagian Selatan Tengah maupun sistem in-
terkoneksi Sumatera Bagian Utara.

Sistem Sumbagselteng sendiri dipasok oleh beberapa jenis pembangkit, dimana 30% (711 MW) berupa
PLTA yang pada musim kering sering kali mengalami penurunan kapasitas. Dengan demikian sistem Riau
ikut mengalami defisit daya.

Peta kelistrikan sistem interkoneksi di Provinsi Riau diperlihatkan pada Gambar A5.1.

Gambar A5.1. Peta Sistem Kelistrikan di Provinsi Riau

269
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 269 04/02/2013 14:19:41


Daftar kapasitas terpasang pembangkit yang memasok ke sistem interkoneksi 150 kV ditunjukkan pada
Tabel A5.1.

Tabel A5.1. Kapasitas Pembangkit per 2011

Kapasitas Terpasang
No. Nama Pembangkit Jenis B. Bakar Pemilik
(MW)
1 PLTA Koto Panjang PLTA Air PLN 114
2 PLTG Teluk Lembu PLTG Gas/HSD PLN 43
3 PLTD Teluk Lembu PLTD HSD PLN 8
4 PLTD Dumai/Bg Besar PLTD HSD PLN 12
5 PLTG Riau Power PLTG Gas PT Riau- Power 20
6 PLTD Sewa Teluk Lembu PLTD HSD Sewa 40
7 PLTD Sewa Dumai PLTD HSD Sewa 30
Jumlah 267

Sistem Isolated

Sistem isolated di Provinsi Riau tersebar di kabupaten Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kabupaten Bengkalis
dan Meranti. Seluruh sistem isolated tersebut dipasok oleh PLTD tersebar dengan kapasitas 83 MW dan
daya mampu 44 MW.

Sebagian besar sistem isolated mengalami kekurangan pasokan, sehingga PLN menyewa pembangkit
diesel untuk mengatasi kekurangan pasokan jangka pendek. Daftar pembangkit pada sistem isolated
diberikan pada Tabel A5.2.

Tabel A5.2. Pembangkit Isolated per 2011

Daya
Jumlah Beban
UNIT Terpasang Mampu
(unit) Puncak (MW)
(MW) (MW)
MESIN PLN
1. Cab. Pekanbaru 42 7,6 4,6 4,6
2. Cab. Dumai 80 37 21,6 16,1
3. Cab. Rengat 115 38,6 18,1 17,0
Jumlah 237 83,2 44,3 37,7
MESIN PEMDA
1. Cab. Pekanbaru 7 2,5 1,5 1,8
2. Cab. Dumai 23 32 13 12,5
3. Cab. Rengat 13 7,3 4,2 4,6
Jumlah 33 41,8 18,7 18,9
MESIN SEWA
1. Cab. Pekanbaru 3 1,2 1,1 1,2
2. Cab. Dumai 2 2,4 2 2,1
3. Cab. Rengat 2 2 0 2
Jumlah 10 5,6 3,1 5,3

Kondisi kekurangan pasokan kelistrikan pada sistem isolated disebabkan oleh menurunnya daya mampu
pembangkit, meningkatnya konsusmsi listrik oleh pelanggan secara alami (bahkan tanpa penyambungan
baru) dan kebutuhan sistem isolated yang dipasok dari excess power telah melampaui kesepakatan per-
janjian jual beli (kontrak).

270
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 270 04/02/2013 14:19:41


A5.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Ekonomi Riau tumbuh sangat pesat antara 6,6-8,7% pada tahun 2006-2010 (tidak termasuk migas) dan
kondisi ini diperkirakan masih akan terus meningkat pada masa yang akan datang. Target pertumbuhan
ekonomi yang tinggi menjadi perhatian Pemerintah Daerah dengan memberikan kemudahan kepada in-
vestor untuk menanamkan modalnya di Riau. Semua rencana tersebut akan dapat dicapai apabila ada
dukungan ketersediaan tenaga listrik di Provinsi Riau.

Perekonomian Provinsi Riau diperkirakan akan makin meningkat, ditandai oleh adanya rencana pem-
bangunan kawasan-kawasan industri pada beberapa kabupaten yang telah dicanangkan sebagai Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK), seperti Kawasan Industri Khusus Dumai, Kawasan Buton di kabupaten Siak In-
drapura, Kawasan Kuala Enok kabupaten Indragiri Hilir dan Kawasan Industri Tenayan di Pekanbaru. Dari
realisasi penjualan listrik PLN lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan
ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi ke-
butuhan listrik 2012 - 2021 dapat dilihat pada Tabel A5.3.

Tabel A5.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga listrik

Beban
Sales
Tahun Produksi (GWh) Puncak Pelanggan
(GWh)
(MW)
2012 2.701 3.035 501 837.833
2013 2.973 3.262 537 893.984
2014 3.274 3.562 585 974.247
2015 3.600 3.906 640 1.083.435
2016 3.965 4.294 701 1.140.423
2017 4.371 4.729 770 1.227.423
2018 4.820 5.209 846 1.314.423
2019 5.322 5.745 930 1.401.423
2020 5.883 6.344 1.024 1.488.423
2021 6.495 6.987 1.112 1.575.423
Growth 12,3% 11,7% 11,2% 109%

Apabila kapasitas pembangkit yang tersedia mencukupi, pertumbuhan listrik di Provinsi Riau diperkira-
kan dapat lebih tinggi lagi, karena seiring dengan perkembangan yang sangat pesat pada setiap kabu-
paten dan adanya rencana pengembangan wilayah menjadi kawasan industri di Dumai, Buton, Kuala Enok
dan Tenayan-Pekanbaru.

A5.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik diperlukan pembangunan pembangkit baik yang terhubung
pada sistem interkoneksi maupun pada sistem isolated serta pengembangan jaringan transmisi dan dis-
tribusi untuk menjangkau pelanggan.

Potensi Sumber Energi

Sumber energi yang tersedia di provinsi Riau untuk membangkitkan tenaga listrik berupa sumber-sum-
ber gas alam di banyak lapangan, antara lain Seng, Segat di kabupaten Pelalawan, Bento dan Baru di
Pekanbaru yang saat ini dikelola PT Kalila yang sebagian produksi gasnya dialokasikan untuk PLTG Teluk
Lembu. Disamping itu terdapat potensi batubara yang tersebar di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kuantan
Singingi dengan cadangan 1,55 juta metrik ton2.

2
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Riau

271
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 271 04/02/2013 14:19:41


Potensi PLTA skala besar terdapat di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi. Menurut pra
studi kelayakan oleh sebuah konsultan pada tahun 1980-an di Kabupaten Kuantan Singingi dan Sungai
Kampar Kiri terdapat potensi tenaga air yang cukup besar, yaitu sebesar masing-masing 830 MW dan 170
MW. Namun perlu dilakukan studi ulang karena saat ini kondisi lingkungan sudah banyak berubah dan
dapat mempengaruhi potensi debit air.

Pengembangan Pembangkit

Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 dipenuhi dengan mengembangkan kapasitas pem-
bangkit di sistem Interkoneksi 150 kV dan sistem isolated dan pengembangan jaringan transmisi 150 kV
yang memasok sistem Riau. Pembangkit yang direncanakan akan dibangun di Provinsi Riau berkapasitas
sekitar 2.176 MW seperti ditampilkan pada Tabel A5.4.

Tabel A5.4. Pengembangan Pembangkit

Asumsi Kapasitas
No Proyek Jenis COD
Pengembang (Mw)
1 Duri PLTG Relokasi 32 2012
2 Rengat PLTG PLN 20 2012
3 Bengkalis PLTGB PLN 6 2013
4 Duri PLTMG PLN 112 2013
5 Tembilahan PLTU PLN 14 2013
6 Riau (Amandemen FTP1) PLTU PLN 220 2014
7 Duri PLTGU Swasta 100 2014/15
8 Bengkalis PLTGB PLN 6 2015
9 Dumai PLTU Sewa 240 2015
10 IPP Rengat PLTU Swasta 14 2015
11 Riau Peaker PLTG/MG PLN 200 2015
12 Bengkalis PLTGB PLN 6 2017
13 Riau Kemitraan (PLN-TNB-PTBA) PLTU Swasta 1200 2018
14 Bengkalis PLTGB PLN 6 2019
Jumlah 2.176

PLTU Riau 2x110 MW di kawasan industri Tenayan Kota Pekanbaru merupakan salah satu proyek perce-
patan pembangkit 10.000 MW tahap 1 yang saat ini sedang tahap konstruksi dan dijadwalkan beroperasi
pada tahun 2013. PLTG Duri dengan kapasitas total 144 MW merupakan upaya PLN untuk secepatnya
mengurangi kekurangan pembangkit di Riau dengan memanfaatkan gas dari lapangan Jambi Merang.
Pembangkit peaker PLTG 200 MW dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan beban puncak sistem Su-
matera yang lokasinya sedang dikaji berkaitan dengan penyediaan gas yang dapat disimpan (CNG). PLTU
Riau Mulut Tambang 4x300 MW ditawarkan kepada swasta sebagai IPP untuk beroperasi pada tahun
2018. Selain itu PLN berupaya memanfaatkan semua potensi gas yang mungkin digunakan untuk mem-
bangkitkan tenaga listrik, termasuk gas skala kecil, seperti di Melibur Kabupaten Meranti, Selat Kabu-
paten Inhil, Bentu Kabupaten Kampar, Tembilahan Kabupaten Inhil, Kurau Siak Sri Indrapura dan Rawa
Minyak Kabupaten Siak Sri Indrapura.

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)

Pengembangan GI

Guna menyalurkan energi listrik yang berasal dari pembangkit yang masuk ke sistem interkoneksi 150
kV, hingga tahun 2021 diperlukan pengembangan GI150 kV baru dan ekstension dengan kapasitas total
1.520 MVA seperti diperlihatkan pada Tabel A5.5.

272
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 272 04/02/2013 14:19:42


Tabel A5.5. Pembangunan GI

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MvA/Bay) USD
1 Bagan Batu 150/20 kV Extension 30 1,27 2012
2 Bangkinang 150/20 kV Extension 30 1,27 2012
3 Duri 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
4 PLTG Duri 150/20 kV Extension 60 4,40 2012
5 Teluk Lembu 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
6 Dumai 150/20 kV Extension 60 1,37 2013
7 Bagan Siapiapi 150/20 kV New 30 3,06 2014
8 Bangkinang 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
9 Dumai 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
10 Garuda Sakti 150/20 kV Extension 80 2,75 2014
11 Garuda Sakti 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
12 Kawasa Industri Tenayan (KIT) 150/20 kV New 30 3,06 2014
13 Kawasan Industri Dumai (KID) 150/20 kV New 30 3,06 2014
14 New Garuda Sakti 150/20 kV New 120 5,77 2014
15 Pangkalan Kerinci 150/20 kV New 30 3,06 2014
16 Pasir Pangaraian 150/20 kV New 30 3,06 2014
17 Pasir Putih 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
18 Pasir Putih 150/20 kV New 60 5,56 2014
19 Perawang 150/20 kV New 30 3,06 2014
20 Rengat 150/20 kV New 60 4,33 2014
21 Teluk Kuantan 150/20 kV Extension 1 LB 0,62 2014
22 Teluk Kuantan 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
23 Bangkinang 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
24 Garuda Sakti 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
25 GI/GIS Kota Pekanbaru 150/20 kV New 60 3,17 2015
26 Kandis 150/20 kV New 30 4,29 2015
27 Lipat Kain 150/20 kV New 30 3,06 2015
28 Pasir Putih 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
29 Rengat 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
30 Siak Sri Indra Pura 150/20 kV New 30 3,06 2015
31 Teluk Lembu 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
32 Tembilahan 150/20 kV New 30 3,06 2015
33 Tenayan 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
34 Bangkinang 150/20 kV Extension 60 1,37 2016
35 Pasir Putih 150/20 kV Extension 120 2,75 2016
36 Duri 150/20 kV Extension 60 1,37 2017
37 KIT Tenayan 150/20 kV Extension 30 1,27 2017
38 Teluk Kuantan 150/20 kV Extension 30 1,27 2017
39 KID Dumai 150/20 kV Extension 30 1,27 2019
40 Tembilahan 150/20 kV Extension 30 1,27 2019
41 Bagan Batu 150/20 kV Extension 30 1,27 2020
42 Bangkinang 150/20 kV Extension 60 1,37 2021
43 KIT Tenayan 150/20 kV Extension 60 1,37 2021
44 Teluk Kuantan 150/20 kV Extension 30 1,27 2021
Jumlah 1.520 94,50

273
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 273 04/02/2013 14:19:42


Disamping itu juga direncanakan pembangunan GI dengan tegangan ekstra tinggi 275 kV dan 500 kV,
serta konverter transmisi HVDC ±250 kVDC yang merupakan bagian dari link interkoneksi Sumatera-
Malaysia seperti pada Tabel A5.6.

Tabel A5.6. Pembangunan GI 275 kV, 550kV dan HVDC +250 kV

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (Mva) USD
1 New Garuda Sakti 275/150 kV New 500 24,28 2014
2 New Garuda Sakti 500 kV 500/275 kV New 1.000 36,22 2016
3 Rengat 500 kV 500/150 kV New 500 25,77 2016
4 HVDC Switching Station 250 kV DC New 0 16,68 2017
5 New G. Sakti HVDC Sta. Converter 250 kV DC New 600 19,95 2017
6 PLTU Riau Kemitraan 500 kV New 0 9,82 2017
7 Rengat 500 kV 500 kV Extension 0 3,12 2017
Jumlah 2.600 135,84

Pengembangan Transmisi

Pengembangan transmisi di Provinsi Riau hingga tahun 2021 adalah sepanjang 1.920 kms (150 kV) dan
1.312 kms (275 kV, 500 kV dan 250 kV DC) dengan kebutuhan dana UD$ 492 juta seperti ditampilkan
dalam Tabel A5.7 dan Tabel A5.8.

Tabel A5.7. Pembangunan Transmisi 150 kV

Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
1 Garuda Sakti (up
Duri (up rate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 230 30,77 2013
rate)
2 Bangkinang Pasir Pangarayan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 220 12,19 2014
3 Dumai Bagan Siapi api 150 kV 2 cct, 1 Hawk 228 12,63 2014
4 Dumai KID Dumai 150 kV 2 cct, 1 Hawk 56 3,10 2014
5 Inc. 2 Pi ( G.Sakti-
New Garuda Sakti 150 kV 4 cct, ACCC 310 mm2 12 1,61 2014
Duri)
6 Pasir Putih Garuda Sakti 150 kV 2 cct, 2 Zebra 55 12,38 2014
7 Pasir Putih Pangkalan Kerinci 150 kV 2 cct, 2 Hawk 134 10,23 2014
8 Teluk Kuantan Rengat 150 kV 2 cct, 2 Hawk 194 14,81 2014
9 Tenayan / PLTU Riau Pasir Putih 150 kV 2 cct, 2 Zebra 35 7,88 2014
10 Tenayan / PLTU Riau Perawang 150 kV 2 cct, 1 Hawk 50 2,77 2014
11 Bangkinang Lipat Kain 150 kV 2 cct, 1 Hawk 70 3,88 2015
12 Duri (up rate) Dumai (up rate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 118 15,79 2015
13 GIS Kota Pekan
Garuda Sakti 150 kV 2 cct, CU 1000 mm2 14 31,08 2015
Baru
14 Inc. ( New G. Sakti-
Kandis 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 10 2,68 2015
Duri)
15 Pasir Putih Teluk Lembu 150 kV 2 cct, 2 Hawk 40 3,05 2015
16 PLTU Sewa Dumai Dumai 150 kV 2 cct, 2 Hawk 14 1,07 2015
17 Rengat Pangkalan Kerinci 150 kV 2 cct, 2 Hawk 220 16,79 2015
18 Rengat Tembilahan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 6,65 2015
19 Tenayan / PLTU Riau Siak Sri Indra Pura 150 kV 2 cct, 1 Hawk 100 5,54 2015
Jumlah 1.920 194,89

274
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 274 04/02/2013 14:19:42


Tabel A5.8. Pembangunan Transmisi 275 kV, 500 kV dan HVDC +250 kV

Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
1 Payakumbuh New Garuda Sakti 275 kV 2 cct, 2 Zebra 300 67,52 2014
2 Rengat New Garuda Sakti 500 kV 2 cct, 4 Zebra 440 176,00 2016
3 Border Pulau Rupat 250 kV DC 2 Cable MI with IRC 52 0,39 2017
4 Sumatra Landing
P. Rupat Selatan 250 kV DC 2 Cable MI with IRC 10 1,50 2017
Point
5 2 cct, 2xCardinal 548
Pulau Rupat Utara Pulau Rupat Selatan 250 kV DC 60 1,97 2017
mm2
6 Rengat PLTU Riau Kemitraan 500 kV 2 cct, 2 Zebra 110 44,00 2017
7 Sumatera Landing 2 cct, 2xCardinal 548
New Garuda Sakti 250 kV DC 340 5,80 2017
Point mm2
Jumlah 1.312 297,19

Pengembangan Distribusi

Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 832 ribu
pelanggan sampai dengan 2021 atau rata-rata 83 ribu pelanggan per tahun. Selaras dengan penambah-
an pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan jaringan tegangan menengah 5.482 kms, jaringan
tegangan rendah sekitar 6.326 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 2.986 MVA, seperti
ditampilkan dalam Tabel A5.9.

Tabel A5.9. Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 479 553 271 94.313
2013 494 570 287 56.151
2014 476 549 275 80.263
2015 519 599 296 109.188
2016 542 625 304 56.988
2017 556 642 306 87.000
2018 578 667 309 87.000
2019 611 705 319 87.000
2020 583 673 300 87.000
2021 644 743 318 87.000
2012-2021 5.482 6.326 2.986 831.903

A5.4. Sistem Kelistrikan Pulau Rupat

Pulau Rupat yang berada di Kabupaten Bengkalis merupakan sebuah pulau yang istimewa karena
kedekatannya dengan Malaka dan Port Dickson Malaysia. Pulau ini sangat indah dan berpotensi menjadi
tujuan wisata yang akan sangat diminati. Pulau ini hanya dipisahkan oleh selat sempit pantai Kota Dumai
yang telah dirancang sebagai pelabuhan distribusi barang dan jasa untuk Riau daratan dan Pulau Suma-
tera. Jalur utama pengangkutan dari dan ke pulau ini adalah melalui laut. Peta Pulau Rupat ditampilkan
pada Gambar A5.2.

275
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 275 04/02/2013 14:19:42


Gambar A5.2. Peta Pulau Rupat

Saat ini listrik di Pulau Rupat dipasok dari 5 sentral PLTD dengan kapasitas terpasang 3.600 kW namun
daya mampunya hanya 1.195 kW dengan beban puncak 841 kW. Sistem distribusi listrik berupa JTM
sepanjang 69 kms, JTR 92 kms, gardu distribusi 36 unit, 878 kVA. Rencana pengembangan kelistrikan di
Pulau Rupat adalah menginterkoneksikan kelima sub-sistem tersebut.

Pulau Rupat merupakan landing point dari kabel laut interkoneksi antara Sumatera dan Malaysia.

A5.5. Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
hingga tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A5.10.

Tabel A5.10. Rangkuman


Produksi
Energy Sales Beban Pun- Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Energi
(Gwh) cak (MW) (MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(Gwh)
2012 2.701 3,035 501 52 240 0 91
2013 2.973 3,262 537 132 60 230 156
2014 3.274 3,562 585 270 1.000 1.284 609
2015 3.600 3,906 640 510 180 706 335
2016 3.965 4,294 701 0 1.680 440 275
2017 4.371 4,729 770 6 120 572 98
2018 4.820 5,209 846 1.200 600 0 1.643
2019 5.322 5,745 930 6 60 0 43
2020 5.883 6,344 1.024 0 30 0 36
2021 6.495 6,987 1.112 0 150 0 35
Growth/
12,3% 11,7% 11.2% 2.176 4.120 3.232 3.321
Jumlah

276
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 276 04/02/2013 14:19:42


LAMPIRAN A.6

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)


DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU (tanpa BATAM)

A6.1. Kondisi Saat Ini

Provinsi Kepulauan Riau mempunyai posisi geografis yang sangat strategis karena berada pada pintu
masuk Selat Malaka dari sebelah Timur dan juga berbatasan dengan pusat bisnis dan keuangan di wilayah
Asia Tenggara. Provinsi Kepulauan Riau dimungkinkan untuk menjadi salah satu pusat pertumbuhan
ekonomi bagi Republik Indonesia di masa depan. Apalagi saat ini pada beberapa daerah di Kepulauan
Riau (Batam, Bintan, dan Karimun) tengah diupayakan sebagai pilot project pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) melalui kerjasama dengan Pemerintah Singapura.

Provinsi Kepulauan Riau mencakup Kota Tanjungpinang, Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun,
Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Lingga yang terdiri dari 2.408 pulau besar dan kecil dimana 40% be-
lum bernama dan berpenduduk, dengan 95% dari wilayahnya merupakan lautan.

Gambar A6.1. Peta Wilayah Provinsi Kepulauan Riau

Penerapan kebijakan KEK di Batam-Bintan-Karimun merupakan bentuk kerjasama yang erat antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan partisipasi dunia usaha. KEK ini nantinya merupakan
simpul-simpul dari pusat kegiatan ekonomi unggulan yang perlu didukung dengan infrastruktur yang
berdaya saing internasional. Kepulauan Riau memerlukan dukungan pasokan tenaga listrik yang cukup
dan andal terutama di Kota Tanjung Pinang yang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Riau.

Pasokan listrik untuk kota Tanjung Pinang dipasok melalui sistem Tanjung Pinang yang melayani 3 dae-
rah administrasi, yaitu Provinsi Kepulauan Riau, Kotamadya Tanjung Pinang dan serta Kabupaten Bintan.
Sistem Tanjung Pinang dipasok dari PLTD Air Raja dan PLTD Sukaberenang dengan kapasitas terpasang
43 MW dan untuk melayani beban puncak saat ini yang telah mencapai 39 MW melalui jaringan 20 kV.

277
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 277 04/02/2013 14:19:42


Sistem-sistem isolated di Provinsi Kepulauan Riau mempunyai 144 unit pembangkit kecil tersebar de-
ngan kapasitas total 90,7 MW dan daya mampu 65,9 MW seperti terlihat pada Tabel A6.1.

Tabel A6.1. Pembangkit Isolated per 2011

Jumlah Daya Terpasang Daya Mampu Beban Puncak


Pemilik
(Unit) (MW) (MW) (MW)
PLN 136 80,9 55,3 53,4
Pemda 5 0,8 0,6 0,7
Sewa 3 9,0 10 11,4
Total 144 90,7 65,9 65,5

Sebagian besar sistem isolated mengalami kekurangan pasokan dan ini telah berlangsung beberapa
tahun terakhir. Kondisi kekurangan pasokan pada umumnya disebabkan oleh keterbatasan jumlah daya
mampu mesin pembangkit, baik karena gangguan mesin pembangkit maupun usia, meningkatnya per-
tumbuhan pemakaian tenaga listrik alami. Untuk mengatasi kekurangan pasokan pada beberapa sistem
isolated dalam jangka pendek dilakukan dengan sewa pembangkit.

A6.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Perekonomi Kepulauan Riau tumbuh 7,53% pada tahun 2010 (tidak termasuk migas) dan diperkirakan
masih akan terus meningkat pada masa yang akan datang. Target pertumbuhan ekonomi yang tinggi men-
jadi perhatian Pemerintah Daerah dengan memberikan kemudahan kepada investor untuk menanamkan
modalnya di Kepulauan Riau. Kegiatan perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau terus meningkat, ditan-
dai dengan akan dibangunnya kawasan-kawasan industri dan pada beberapa Kabupaten telah dicanang-
kan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus.

Proyeksi Kebutuhan Listrik Provinsi Kepulauan Riau 2012-2021

Dari realisasi penjualan listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan
pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang,
maka proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 seperti pada Tabel A6.2.

Tabel A6.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Beban
Sales Produksi
Tahun Puncak Pelanggan
(GWh) (GWh)
(MW)
2012 530 579 109 158.175
2013 592 646 121 200.288
2014 676 736 137 243.987
2015 768 836 156 291.010
2016 860 935 173 314.132
2017 925 1.005 186 332.524
2018 987 1.071 197 351.915
2019 1.045 1.134 208 372.385
2020 1.101 1.194 218 394.014
2021 1.161 1.257 230 422.163
Growth 10,1% 10,1% 9,9% 14,2%

278
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 278 04/02/2013 14:19:42


A6.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan
distribusi sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi

Menurut informasi dari Kementerian ESDM, di West Natuna Basin terdapat potensi gas alam sebesar
51,46 TCF. Selain itu di kawasan blok D-Alpha Natuna terdapat cadangan gas yang sangat besar, yaitu 222
TCF dan 500 juga barel minyak. Sedangkan potensi tenaga air relatif kecil.

Pengembangan Pembangkit

Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 dipenuhi dengan mengembangkan kapasitas pem-
bangkit di sistem interkoneksi 150 kV dan sistem isolated. Rencana pengembangan pembangkit ditampil-
kan pada Tabel A6.3.

Tabel A6.3. Pengembangan Pembangkit

Asumsi Kapasitas
No Proyek Jenis COD
Pengembang (MW)
1 TB. Karimun #1,2 (FTP1) PLTU PLN 14 2012/13
2 Dabo Singkep PLTU PLN 8 2014
3 Natuna PLTU PLN 14 2014
4 Tanjung Batu (FTP2) PLTGB PLN 8 2014
5 Tanjung Pinang 1 (TLB) PLTU Swasta 30 2014
6 Tanjung Batu Baru PLTU PLN 14 2015
7 Tanjung Pinang 2 (FTP2) PLTU PLN 30 2015
8 TB. Karimun (FTP2) PLTU PLN 30 2015/16
9 Dabo Singkep PLTGB PLN 4 2018
10 TB. Karimun Peakaer PLTU PLN 20 2018/19
11 Tanjung Pinang 3 PLTU PLN 100 2019/20
Jumlah 272

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)

Pengembangan GI

Sampai dengan tahun 2021 diperlukan 4 buah GI 150 kV di Pulau Bintan dan 1 lokasi di Pulau Ngenang
seperti diperlihatkan pada Tabel A6.4.

Tabel A6.4. Pengembangan GI 150 kV Baru

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA/BAY) USD
1 Air Raja 150/20 kV New 60 5,56 2013
2 Kijang 150/20 kV New 60 4,33 2013
3 Pulau Ngenang 150/20 kV New 10 4,05 2013
4 Sri Bintan 150/20 kV New 30 4,29 2013
5 Tanjung Uban 150/20 kV New 60 4,40 2013
6 Tanjung Uban 150/20 kV Extension 60 1,37 2015
7 Sri Bintan 150/20 kV Extension 60 1,37 2021
Jumlah 340 25,37

279
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 279 04/02/2013 14:19:42


Pengembangan Transmisi

Selaras dengan pengembangan GI 150 kV, diperlukan pengembangan transmisi 150 kV sepanjang 258
kms dengan kebutuhan dana sekitar US$ 21,1 juta seperti ditampilkan dalam Tabel A6.5.

Tabel A6.5. Pembangunan SUTT 150 kV

Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor Kms Cod
Usd
1 Air Raja Kijang 150 kV 2 cct, 1 Hawk 40 2,22 2013
2 Pulau Ngenang Tanjung Taluk 150 kV 2 cct, 3 x 300 mm2 12 4,84 2013
3 Sri Bintan Air Raja 150 kV 2 cct, 1 Hawk 70 3,88 2013
4 Tanjung Kasam Tanjung Sauh 150 kV 2 cct, 3 x 300 mm2 6 2,42 2013
5 Tanjung Sauh Pulau Ngenang 150 kV 2 cct, 1 Hawk 10 1,11 2013
6 Tanjung Taluk Tanjung Uban 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3,32 2013
7 Tanjung Uban Sri Bintan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3,32 2013
Jumlah 258 21,11

Walaupun di sistem kelistrikan Bintan telah direncanakan pembangkit yang cukup banyak seperti pada
tabel A6.3, sistem ini direncanakan akan diinterkoneksi dengan sistem Batam melalui kabel laut 150 kV.
Tujuan interkoneksi tersebut adalah untuk menggantikan peran PLTD di sistem Bintan, baik peak mau-
pun baseload, dengan transfer energi dari Batam yang biaya produksinya lebih rendah. Interkoneksi ini
juga dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan sistem Bintan karena terinterkoneksi dengan sistem
kelistrikan yang jauh lebih besar.

Pengembangan Distribusi

Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 279
ribu pelanggan sampai dengan 2021 atau rata-rata 28 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras dengan
penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 1,548 kms, JTR sekitar 1.877 kms dan
tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 906 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A6.6 berikut.

Tabel A6.6. Pengembangan Sistem Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 92 108 61 15.501
2013 115 131 76 42.113
2014 162 187 82 43.699
2015 179 208 87 47.023
2016 191 226 91 23.122
2017 184 223 94 18.392
2018 176 219 96 19.391
2019 153 194 101 20.469
2020 144 185 105 21.629
2021 151 195 113 28.149
2017 184 223 94 18.392
2012-2021 1.548 1.877 906 279.489

280
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 280 04/02/2013 14:19:42


A6.4. Sistem Kelistrikan Natuna

Kabupaten Natuna terletak paling utara dari wilayah Republik Indonesia di kawasan Laut Cina Selatan
seperti terlihat pada Gambar A6.2.

Gambar A6.2. Peta Pulau Natuna

Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan. Kabupaten ini
terkenal dengan penghasil migas dengan cadangan yang sangat besar sebagaimana diuraikan pada butir
A6.3.

Kelistrikan Pulau Natuna dipasok dari PLTD dengan Kapasitas terpasang 3.080 kW, daya mampu 2.845 kW
dan beban puncak 2.355 kW. Sistem distribusi berupa SUTM sepanjang 57,4 kms dengan jumlah gardu
29 unit dan kapasitas terpasang 2.450 kVA. Adapun rencana pengembangan kelistrikan di Pulau Natuna
berupa penambahan PLTU batubara 2x7 MW yang dijadwalkan beroperasi pada tahun 2013.

Tabel A6.7. Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(GWh) (GWh) (MW)
2012 530 579 109 7 0 0 30
2013 592 646 121 7 220 258 64
2014 676 736 137 74 0 0 151
2015 768 836 156 44 60 0 98
2016 860 935 173 10 0 0 30
2017 925 1.005 186 10 0 0 31
2018 987 1.071 197 4 0 0 15
2019 1.045 1.134 208 60 0 0 105
2020 1.101 1.194 218 60 0 0 104
2021 1.161 1.257 230 0 60 0 10
Growth/Jumlah 10,1% 10,1% 9,9% 276 340 258 638

281
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 281 04/02/2013 14:19:42


A6.5. Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A6.7.

Tabel A6.7. Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(GWh) (GWh) (MW)
2012 530 579 109 7 0 0 30
2013 592 646 121 7 220 258 64
2014 676 736 137 74 0 0 151
2015 768 836 156 44 60 0 98
2016 860 935 173 10 0 0 30
2017 925 1.005 186 10 0 0 31
2018 987 1.071 197 4 0 0 15
2019 1.045 1.134 208 60 0 0 105
2020 1.101 1.194 218 60 0 0 104
2021 1.161 1.257 230 0 60 0 10
Growth/Jumlah 10,1% 10,1% 9,9% 276 340 258 638

282
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 282 04/02/2013 14:19:42


LAMPIRAN A.7

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)


DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

A7.1. Kondisi Saat Ini

Sistem kelistrikan di Provinsi Bangka Belitung secara garis besar dikelompokkan menjadi dua sistem ke-
listrikan yang terpisah yaitu:

1. Sistem Bangka yang dipasok dari 4 PLTD milik PLN dan 1 PLTU Biomassa IPP, yaitu: PLTD Merawang,
PLTD Mentok, PLTD Koba, PLTD Toboali, dan PLTU Listrindo (Biomassa). Pembangkit-pembangkit
tersebut terinterkoneksi melalui jaringan distribusi 20 kV.

2. Sistem Belitung yang dipasok dari 2 PLTD PLN dan 1 PLTU IPP Biomassa, yaitu: PLTD Pilang, PLTD
Manggar dan PLTU Belitung Energy (IPP). Pembangkitpembangkit tersebut terinterkoneksi melalui
jaringan distribusi 20 kV.

Sistem kelistrikan 20 kV di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seperti ditunjukkan pada Gambar A7.1.

Gambar A7.1. Peta Jaringan SUTM di Provinsi Kep. Babel Saat ini

Pada saat ini sebagian besar pasokan listrik di Provinsi Bangka Belitung diperoleh dari pembangkit
dengan bahan bakar HSD. Total kapasitas terpasang adalah 201,18 MW dengan daya mampu sebesar
131,82 MW, termasuk pembangkit rental dan IPP dengan daya mampu sebesar 75,75 MW. Tabel A7.1
memperlihatkan komposisi sistem pembangkitan di Provinsi Bangka Belitung.

283
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 283 04/02/2013 14:19:42


Tabel A7.1. Kapasitas Terpasang dan Daya Mampu Pembangkit Tahun 2011

Jenis Daya (MW) 2011


No Nama Pembangkit Tipe Bahan Pemilik
Bakar Terpasang Kontrak Mampu
A Bangka (Sistem Merawang, Koba, Mentok dan Toboali sudah terhubung oleh Jaringan 20 kV)
I Sistem Merawang - Koba
(Interkoneksi)
1 PLTD Merawang PLTD HSD PLN 42,29 26,30
2 PLTD Koba PLTD HSD PLN 2,50 2,03
3 Sewatama - 1, Merawang PLTD HSD Sewa 10,30 7,00 7,00
4 Sewatama - 2, Merawang PLTD HSD Sewa 8,00 5,00 5,00
5 Altrak 1, Merawang PLTD HSD Sewa 6,00 4,05 4,05
6 Altrak 2, Merawang PLTD HSD Sewa 4,32 2,20 2,20
7 Kaltimex, Merawang PLTD HSD Sewa 10,50 7,00 7,00
8 Prastiwahyu, Merawang PLTD HSD Sewa 8,00 5,00 5,00
9 Sinarindo, Merawang PLTD HSD Sewa 17,00 11,00 11,00
10 Tiga Bintang Mas Abadi, Koba PLTD HSD Sewa 9,00 5,00 5,00
11 PLTU Listrindo Kencana PLTU Biomass IPP 6,00 5,00 2,00
123,91 51,25 76,58
II Sistem Isolated Mentok
1 PLTD Mentok PLTD HSD PLN 10,10 6,10
2 Mega Power, Mentok PLTD HSD Sewa 2,88 2,00 2,30
12,98 2,00 8,40
III Sistem Isolated Toboali
1 PLTD Toboali PLTD HSD PLN 3,90 2,40
2 Mega Power 1 PLTD HSD Sewa 2,88 2,00 2,20
3 Mega Power 2 PLTD HSD Sewa 2,88 2,00 2,50
9,66 4,00 7,10
IV Isolated Terseba
1 PLTD Tanjung Labu PLTD HSD PLN 0,72 0,52

147,27 57,25 92,60


B Belitung
I Sistem Pilang - Padang
(Interkoneksi)
1 PLTD Pilang PLTD HSD PLN 18,40 14,40
2 PLTD Padang PLTD HSD PLN 5,50 3,70
3 Sewatama 2, Pilang PLTD HSD Sewa 7,30 4,00 4,00
4 Altrak, Pilang PLTD HSD Sewa 8,04 5,00 6,00
5 Sinarindo, Padang 7,00 5,00 5,00
6 PLTU Belitung Energi PLTU Biomass IPP 7,00 7,00 5,50
53,24 21,00 38,60
II Isolated Tersebar
1 PLTD Selat Nasik PLTD HSD PLN 0,55 0,50
2 PLTD Pulau Seliu PLTD HSD PLN 0,12 0,12

Jumlah 53,91 21,00 39,22

284
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 284 04/02/2013 14:19:43


A7.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Provinsi Kep. Bangka Belitung merupakan provinsi pemekaran dari Provinsi Sumatera Selatan. Seba-
gai provinsi baru maka sangat memerlukan banyak sarana prasarana untuk mendukung aktivitas pere-
konomian dan program pemerintahan terutama untuk menarik investasi ke Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Salah satu sarana yang sangat diperlukan adalah ketersediaan energi listrik, sehingga sangat
diharapkan adanya penambahan/pembangunan pembangkit baru yang bertujuan untuk melayani per-
tumbuhan beban, menggantikan mesin-mesin yang sudah tua, meningkatkan keandalan sistem ketena-
galistrikan dan meningkatkan efisiensi penyaluran tenaga listrik.

Rata-rata pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir adalah 15,4 % per tahun, dimana
penjualan pada tahun 2007 sebesar 331,40 GWh telah meningkat menjadi 535,61 GWh pada tahun 2011

Tabel A7.2. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011

Kelompok Energi Jual Porsi


No.
Tarif (GWh) (%)
1 Rumah Tangga 384,04 71,7
2 Komersil 84,01 15,68
3 Publik 38,45 7,18
4 Industri 29,11 5,44
Jumlah 535,61 100

Dari realisasi penjualan listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuh-
an ekonomi dan industri, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang,
maka proyeksi kebutuhan listrik Bangka Belitung pada tahun 2012-2021 dapat dilihat pada Tabel A7.3

Tabel A7.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Sales Produksi Beban Puncak


Tahun Pelanggan
(GWh) (GWh) (MW)
2012 664 741 136 242.997
2013 778 915 167 276.661
2014 912 1.054 191 306.513
2015 1.061 1.216 219 332.618
2016 1.229 1.409 252 358.457
2017 1.417 1.615 287 371.602
2018 1.628 1.847 326 394.362
2019 1.867 2.155 378 399.849
2020 2.137 2.449 427 405.413
2021 2.374 2.708 470 410.978
Growth 18,9% 18,9% 19,1% 11,6%

A7.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan

Pengembangan sarana untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Provinsi Kep. Bangka Belitung yaitu
pengembangan sarana pembangkit, transmisi, gardu induk dan distribusi.

285
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 285 04/02/2013 14:19:43


Potensi Sumber Energi

Sumber energi di Bangka Belitung untuk membangkitkan energi listrik sangat terbatas. Oleh sebab
itu kebutuhan energi primer untuk pembangkitan tenaga listrik di Babel harus didatangkan dari luar
wilayah berupa batubara, gas dan BBM.

Pengembangan Pembangkit

Selama ini Sistem Kelistrikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki 2 sistem Isolated Besar yaitu
Sistem Bangka dan Sistem Belitung. Dengan mempertimbangkan antara lain :

1. Sumber Energi di Prov. Bangka Belitung untuk membangkitkan energi listrik sangat terbatas. Di-
mana kebutuhan energy primer untuk pembangkitan tenaga listrik di Babel harus didatangkan dari
luar wilayah berupa batubara, gas dan BBM.

2. Perlunya peningkatan kepastian tambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik di Prov. Bangka Be-
litung sebagaimana yang sudah direncanakan.

3. Secara Geografis, Prov. Bangka Belitung dekat dengan Pulau Sumatera, yang merupakan lumbung
energi primer untuk Pembangkit Listrik dengan biaya operasi murah, terutama batubara. Selain
itu, Pulau Sumatera juga mempunyai surplus energi listrik.

Maka berdasarkan ketiga hal mendasar di atas, pendekatan pengembangan Sistem Kelistrikan Prov.
Bangka Belitung tidak lagi menggunakan pendekatan Sistem Isolated Besar terutama Pulau Bangka, di
mana nantinya Sistem Bangka akan dihubungkan dengan sistem Sumatera seperti pada Gambar A7.2.

Gambar A7.2. Rencana Sistem Kelistrikan Bangka

286
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 286 04/02/2013 14:19:43


Rencana pengembangan pembangkit untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Bangka Belitung sam-
pai dengan tahun 2021 adalah seperti ditampilkan pada Tabel A7.4. berikut.

Tabel A7.4. Pengembangan Pembangkit

Asumsi Kapasitas
No Proyek Jenis COD
Pengembang (MW)
1 Air Anyer (FTP1) PLTU PLN 60 2013
2 Belitung Baru (FTP1) PLTU PLN 33 2013
3 Belitung-2 / Tanjung Pandan PLTGB Swasta 5 2014
4 Belitung-3 PLTG/MG PLN 20 2015
5 Bangka Peaker PLTG/MG PLN 100 2015
6 Sewa PLTU PLTU Sewa 60 2015
7 Belitung-4 PLTU PLN 34 2017/18
8 Belitung Peaker PLTG/MG PLN 20 2019/20
9 Bangka-1 PLTU Swasta 130 2020/21
Jumlah 462

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)

Pengembangan GI

Sampai dengan tahun 2021 diperlukan pengembangan GI 150 kV dan 70 kV seperti diperlihatkan pada
Tabel A7.4.

Tabel A7.5. Pembangunan GI 150 kV

Kapasitas Juta
No Gardu Induk Tegangan New/Extension COD
(MVA/BAY) USD
1 Air Anyir 150/20 kV New 30 4,29 2012
2 Pangkal Pinang 150/20 kV New 60 4,33 2012
3 Sungai Liat 150/20 kV New 30 3,06 2012
4 Dukong 70/20 kV New 30 3,34 2013
5 Pangkal Pinang 150/20 kV Extension 4 LB 2,47 2013
6 Suge 70/20 kV New 30 2,41 2013
7 Kelapa 150/20 kV New 30 3,06 2014
8 Manggar 70/20 kV New 20 2,18 2014
9 Kelapa 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
10 Koba 150/20 kV Extension 30 3,06 2015
11 Koba 150/20 kV New 30 3,06 2015
12 Mentok 150/20 kV New 30 3,06 2015
13 Sungai Liat 150/20 kV Extension 30 1,27 2015
14 Toboali 150/20 kV New 30 3,06 2015
15 Dukong 70/20 kV Extension 30 1,05 2016
16 Koba 150/20 kV Extension 30 1,27 2018
17 Manggar 70/20 kV Extension 30 1,05 2018
18 Pangkal Pinang 150/20 kV Extension 30 1,27 2018
19 Air Anyir 150/20 kV Extension 30 1,27 2019
20 Dukong 70/20 kV Extension 30 1,05 2019
21 Pangkal Pinang 150/20 kV Extension 60 1,37 2020
22 Sungai Liat 150/20 kV Extension 30 1,27 2021
Jumlah 650 49,47

287
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 287 04/02/2013 14:19:43


Pengembangan Transmisi

Selaras dengan pengembangan GI 150 kV dan 70 kV, diperlukan pengembangan transmisi 150 kV dan
70 kV sepanjang 966 kms dengan kebutuhan dana sekitar 176 juta USD seperti ditampilkan pada Tabel
A7.6.

Tabel A7.6. Pembangunan SUTT 150 kV & 70 kV

JUTA
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
1 Air Anyir Pangkal Pinang 150 kV 2 cct, 1 Hawk 44 2,44 2012
2 Air Anyir Sungai Liat 150 kV 2 cct, 1 Hawk 112 6,20 2012
3 Dukong Manggar 70 kV 2 cct, 1 Hawk 140 7,76 2014
4 Kelapa Mentok 150 kV 2 cct, 2 Hawk 140 10,69 2015
5 Koba Toboali 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 6,65 2015
6 Pangkal Pinang Kelapa 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 6,65 2014
7 Pangkal Pinang Koba 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 6,65 2014
8 Suge Dukong 70 kV 2 cct, 1 Hawk 50 2,77 2013
9 Tanjung Api-Api Mentok 150 kV 2 cct, XLPE 300 120 126,32 2015
Jumlah 966 176,11

Pengembangan Distribusi

Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 193 ribu
pelanggan sampai dengan 2021 atau rata-rata 19 ribu pelanggan per tahun. Selaras dengan penambahan
pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 662 kms, JTR sepanjang 689 kms, Gardu Distribusí
305 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A7.8 berikut.

Tabel A7.8. Pengembangan Sistem Distribusi

Tahun JTM JTR Trafo Pelanggan


2013 142 148 26 33.664
2014 118 123 8 29.852
2015 33 35 8 26.105
2016 36 37 8 25.839
2017 37 39 7 13.145
2018 39 40 6 22.759
2019 39 41 6 5.487
2020 39 41 101 5.564
2021 44 45 103 5.564
2012-2021 662 689 305 193.138

A7.4. Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A7.8.

288
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 288 04/02/2013 14:19:43


Tabel A7.8. Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(GWh) (GWh) (MW)
2012 664 741 136 0 120 156 33
2013 778 915 167 93 60 50 226
2014 912 1.054 191 5 50 380 36
2015 1.061 1.216 219 180 150 380 223
2016 1.229 1.409 252 0 30 0 6
2017 1.417 1.615 287 17 0 0 9
2018 1.628 1.847 326 17 90 0 13
2019 1.867 2.155 378 10 60 0 12
2020 2.137 2.449 427 75 60 0 109
2021 2.374 2.708 470 65 30 0 105
Growth/
18,9% 18,9% 19,1% 462 650 966 772
Jumlah

289
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 289 04/02/2013 14:19:43


LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 290 04/02/2013 14:19:43
LAMPIRAN A.8

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)


DI PROVINSI SUMATERA BARAT

A8.1. Kondisi Saat Ini

Pasokan sistem kelistrikan Provinsi Sumatera Barat (di luar Kepulauan Mentawai) berasal dari sistem
interkoneksi 150 kV Sumatera Bagian Tengah (Jambi-Sumbar Riau) melalui 15 gardu induk dengan kapa-
sitas total 684 MVA dan beban puncak sebesar 403 MW seperti yang terlihat pada Gambar A8.1.

Gambar A8.1. Sistem Interkoneksi di Provinsi Sumatera Barat

Saat ini di Provinsi Sumatera Barat terdapat pembangkit-pembangkit besar sebagaimana ditun-
jukan pada Tabel A8.1.

Tabel A8.1. Kapasitas Pembangkit di Sistem Interkoneksi Per 2011

Kapasitas
No Nama Pembangkit Jenis Bahan Bakar Pemilik Terpasang
(MW)
1 Ombilin PLTU Batubara PLN 200
2 Pauh Limo PLTG HSD PLN 64
3 Maninjau PLTA Air PLN 68
4 Singkarak PLTA Air PLN 131
5 Batang Agam PLTA Air PLN 11
Total 474

291
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 291 04/02/2013 14:19:43


Dengan kapasitas pembangkit 474 MW dan beban puncak 403 MW, maka Provinsi Sumbar pada saat
musim hujan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri bahkan dapat memasok kebutuhan listrik Provinsi
Riau sebesar ± 150 MW. Namun pada musim kemarau saat PLTA-PLTA di Sumbar mengalami penurunan
kapasitas, Provinsi Sumbar mendapat tambahan pasokan dari sistem Sumbagsel sekitar 100 MW.

Pada saat beban puncak daerah-daerah Pesisir Selatan seperti sebagian Kambang, sebagian Balai Selasa,
sebagian Indrapura serta Tapan dan Lunang membentuk sistem-sistem isolated sendiri dengan beban
puncak total sebesar 4,2 MW. Hal tersebut terjadi karena kualitas tegangan di daerah tersebut sangat
rendah akibat jauhnya jarak dari GI Pauh Limo sebagai pemasok tenaga listrik daerah Pesisir Selatan
(±260 km).

Untuk sistem kelistrikan di Kepulauan Mentawai, saat ini mempunyai beban puncak 2,1 MW yang dipasok
dari beberapa PLTD berkapasitas kecil yang berjumlah 21 unit dan tersebar di 8 sentral PLTD dengan ka-
pasitas terpasang 2,9 MW. Selain itu ada juga pembangkit PLTM Pinang Awan di Solok Selatan yang ber-
operasi paralel dengan sistem 20 kV untuk membantu menaikan tegangan di daerah tersebut mengingat
jaraknya yang jauh dari GI Solok sebagai pemasok tenaga listrik daerah tersebut. Pembangkit isolated di
Provinsi Sumatera Barat diberikan pada Tabel A8.2.

Tabel A8.2. Pembangkit di Sistem Isolated Per 2011

Kapasitas
No Nama Pembangkit Jenis Bahan Bakar Pemilik Terpasang
(MW)
Kepulauan Mentawai 2,8
1 Sikabaluan PLTD HSD PLN 0,1
2 Sikakap PLTD HSD PLN 0,4
3 Sipora PLTD HSD PLN 0,1
4 Seay Baru PLTD HSD PLN 0,1
5 Saumangayak PLTD HSD PLN 0,2
6 Simalakopa PLTD HSD PLN 0,0
7 Simalepet PLTD HSD PLN 0,2
8 Tua Pejat PLTD HSD PLN 1,6
Pesisir Selatan 7,3
1 Lakuak PLTD HSD PLN 1,9
2 Balai Selasa PLTD HSD PLN 0,6
3 Indra Pura PLTD HSD PLN 1,3
4 Tapan PLTD HSD PLN 0,9
5 Lunang PLTD HSD PLN 2,2
6 Salido Kecil PLTMH Air Swasta 0,3
Solok Selatan 0,4
1 Pinang Awan PLTM Air PLN 0,4
Total Isolated 10,5

A8.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Rata-rata pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir di Provinsi Sumatera Barat adalah
9,29 % per tahun, dimana penjualan pada tahun 2007 sebesar 1.729,78 GWh telah meningkat menjadi
2.335,4 GWh pada tahun 2011.

292
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 292 04/02/2013 14:19:43


Tabel A8.3. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011

No Kelompok Tarif Energi Jual (GWh) Porsi (%)


1 Rumah Tangga 1.072,61 45,93
2 Komersial 356,45 15,26
3 Publik 184,76 7,91
4 Industri 721,63 30,90
Jumlah 2.335,45 100,00

Dari realisasi penjualan listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan
ekonomi dan industri, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik Bangka Belitung pada tahun 2012-2021 dapat dilihat pada Tabel A8.4

Tabel A8.4. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Beban
Sales Produks
Tahun Puncak Pelanggan
(GWh) (GWh)
(MW)
2012 2.563 2.764 447 937.614
2013 2.833 3.025 487 962.115
2014 3.142 3.325 534 1.003.743
2015 3.483 3.680 589 1.038.530
2016 3.859 4.073 651 1.072.869
2017 4.271 4.507 718 1.098.154
2018 4.719 4.981 791 1.126.268
2019 5.206 5.494 870 1.164.641
2020 5.731 6.048 956 1.203.460
2021 6.310 6.656 1.046 1.242.278
Growth 11,5% 11,3% 11,0% 4,0%

A8.3. Tenaga Listrik

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan
distribusi sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi

Sumber energi yang tersedia di Sumatera Barat antara lain batubara, panas bumi dan tenaga air. Menurut
informasi dari Bapeda Sumatera Barat, potensi batubara tersebar di Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijun-
jung, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok Se-
latan. Menurut informasi dari Kementerian ESDM, potensi panas bumi di Sumatera Barat adalah sekitar
908 MW dan berada di Muaralabuh - Kabupaten Solok Selatan dan di Talang - Kabupaten Solok.

Sedangkan potensi tenaga air tersebar hampir di Provinsi Sumatera Barat seperti terlihat pada Tabel
A8.5.

293
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 293 04/02/2013 14:19:44


Tabel A8.5. Potensi Tenaga Air

Kapasitas Kabupaten/
No Lokasi DAS Type
(MW) Kecamatan
1 Pasaman Bt. Pasaman ROR 21,2 Pasaman
2 Sangir-2 Bt. Sangir ROR 2,2 Solok
3 Sangir-3 Bt. Sangir ROR 7,8 Solok
4 Sinamar-2 Bt. Sinamar ROR 13,1 Tanah Datar
5 Masang-2 Bt. Masang ROR 14,5 Agam
6 Tuik Bt. Tuik ROR 3,9 Pessel
7 Lanajan-2 Bt. Lengayang ROR 3,1 Pessel
8 Lubuk-2 Bt. Rokan ROR 4,6 Pasaman
9 Asik Bt. Asik RSV 1,7 Pasaman
10 Lubuk-4U Bt. Lubuk ROR 4,8 Pasaman
11 Sumpur-1U Bt.Sumpur RSV 2,7 Pasaman
12 Kampar KN-1 Bt. Kampar Kanan RSV 29,4 50 Kota
13 Kampar KN-2 Bt. Kampar Kanan RSV 8,6 50 Kota
14 Kapur-1 Bt. Kapur RSV 10,6 50 Kota
15 Mahat-10 Bt. Mahat RSV 12,6 50 Kota
16 Mahat-2U Bt. Mahat RSV 2,2 50 Kota
17 Sumpur-K1 Bt. Sumpur RSV 8,1 S. Sijunjung
18 Palangki-1 Bt. Palangki RSV 11,8 S. Sijunjung
19 Palangki-2 Bt. Palangki RSV 17,9 S. Sijunjung
20 Sibakur Bt. Sibakur RSV 5,5 S. Sijunjung
21 Sibayang Bt.Sibayang RSV 15,0 Agam
22 Sukam Bt. Sukam RSV 19,4 S. Sijunjung
23 Kuantan-1 Bt. Kuantan ROR 3,4 S. Sijunjung
24 Batanghari-2 Batanghari RSV 22,2 Slk Selatan
25 Batanghari-3 Batanghari RSV 34,8 Slk Selatan
26 Batanghari-5 Batanghari ROR 6,7 Slk Selatan
27 Batanghari-6 Batanghari ROR 10,1 Slk Selatan
28 Batanghari-7 Batanghari ROR 6,9 Dhamasraya
29 Fatimah Fatimah ROR 0,8 Pasbar
30 Sikarbau Sikarbau ROR 0,7 Pasbar
31 Balangir Balangir ROR 0,4 Slk Selatan
32 Landai-1 Bt. Langir ROR 6,8 Pessel
33 Sumani Bt. Sumani ROR 0,6 Solok
34 Guntung Bt. Guntung ROR 0,6 Agam
35 Sungai Putih Bt. Lumpo ROR 1,7 Pessel
36 Kerambil Bt. Bayang Janiah ROR 1,6 Pessel
37 Muaro Sako Bt. Muaro Sako ROR 2,4 Pessel
38 Induring Bt. Jalamu ROR 2,2 Pessel
39 Palangai-3 Bt. Palangai ROR 4,1 Pessel
40 Kambang-1 Bt. Kambang ROR 5,5 Pessel
41 Kapas-1 Bt. Tumpatih ROR 8,1 Pessel
42 Landai-2 Bt. Air Haji ROR 7,1 Pessel
43 Sumpur-K2 Bt. Sumpur ROR 4,2 Tanah Datar
44 Lawas-1D Bt. Lawas RSV 11,2 S. Sijunjung
45 Gumanti-1 Bt. Gumanti ROR 5,9 Solok
46 Sikiah-1 Bt.Gumanti RSV 30,4 Solok
47 Sikiah-2 Bt Sikiah RSV 18,0 Solok

294
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 294 04/02/2013 14:19:44


Pengembangan Pembangkit

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik hingga tahun 2021 direncanakan pengembangan pem-
bangkit di Sumatera Barat berkapasitas total 684 MW dan transfer energi dengan sistem interkoneksi
Sumatera. Untuk Kepulauan Mentawai direncanakan pembangkit yaitu PLTS 0,2 MW (2012). Pengem-
bangan pembangkit interkoneksi di Sumatera Barat ditampilkan pada Tabel A8.6.

Tabel A8.6. Pengembangan Pembangkit di Sitem Interkoneksi

Asumsi Kapasitas
No Proyek Jenis COD
Pengembang (MW)
1 Simalepet - P. Siberut PLTS PLN 0,04 2012
2 Tua Pejat - P. Sipora PLTS PLN 0,15 2012
3 Sumbar Pesisir #1,2 (FTP1) PLTU PLN 224 2013
4 Masang-2 PLTA PLN 55 2017
5 Muara Laboh (FTP2) PLTP Swasta 220 2017
6 G. Talang PLTP Swasta 20 2019
7 Bonjol PLTP Swasta 165 2020
Jumlah 684,19

Selain itu PLN juga sedang menjalin kerjasama dengan Pemda dan swasta untuk mengembangkan pem-
bangkit hidro skala kecil dan menengah seperti terlihat pada Tabel A8.7.

Tabel A8.7. Pengembangan Pembangkit Hidro Skala Kecil

Kabupaten/ Kapasitas
No Lokasi COD Status
Kecamtan (MW)
1 Salido Kecil Pessel 0,60 2012 Operasi
2 Mangani 50 kota 1,17 2013 Konstruksi
3 Napal Melintang Kerinci 0,58 2013 Konstruksi
4 Lubuk Gadang Solok Selatan 7,50 2013 Konstruksi
5 Guntung Agam 4,00 2015 Konstruksi
6 Lubuk Sao II Agam 2,60 2015 Konstruksi
7 Bayang Pessel 4,50 2015 Sudah PPA
8 Tarusan Pessel 3,20 2015 Sudah PPA
9 Lintau 1 Tanah Datar 9,00 2015 Sudah PPA
10 Gumanti-3 Solok 6,45 2015 Sudah PPA
11 Induning Pessel 1,20 2015 Sudah PPA
12 Batang Sumpur Pasaman 8,00 2016 Proses PL
13 Bukit Cubadak 50 kota 9,21 2016 Proses PL
14 Patimah Pasaman 2,80 2016 Proses PL
15 Sianok Duku Agam 6,60 2016 Proses PL
16 Laruang Gosan 50 kota 4,00 2016 Proses PL
17 Siamang Bunyi 50 kota 1,70 2016 Proses PL
18 Pinti Kayu Solok 10,00 2016 Proses PPA
19 Batang Anai Pd Pariaman 3,20 2016 Proses PPA
20 Batang Sangir Solok Selatan 10,00 2017 Proses PPA
21 Hydro power Slok Selatan 10,00 2017 Proses PPA
22 Sangir 1 Solok Selatan 10,00 2017 Proses PPA

295
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 295 04/02/2013 14:19:44


Lanjutan: Tabel A8.7. Pengembangan Pembangkit Hidro Skala Kecil

Kabupaten/ Kapasitas
No Lokasi COD Status
Kecamatan (MW)
23 Sungai Garam
Solok Sltn 10,00 2017 Proses PPA
Hydro
24 Gunung Tujuh Kerinci 8,00 2017 Proses PPA
25 Tuik Pessel 6,42 2016 Proses PPA
26 Muara Sako Pessel 3,00 2016 Proses PPA
27 Kerambil Pessel 1,40 2016 Proses PPA
28 Gumanti 1 Solok 4,00 2016 Proses PPA
29 Batang Samo 50 kota 7,00 2016 Proses PPA
30 Alahan Panjang Pasaman 3,00 2016 Proses PPA
31 Kambahan Pasaman 3,00 2016 Proses PPA
32 Rabi Jonggor Pasaman Barat 9,50 2016 Proses PPA
33 Sungai Aur Pasaman Barat 2,30 2016 Proses PPA
34 Sikarbau Pasaman Barat 2,40 2016 Proses PPA

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)

Pengembangan Gardu Induk (GI)

Pengembangan GI di Provinsi Sumatera Barat sampai dengan tahun 2021 berupa GI 275 kV dan GI 150 kV
yang diperlihatkan pada Tabel A8.8 dan Tabel A8.9

Tabel A8.8. Pembangunan GI 275 kV

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) USD
1 Kiliranjao 275/150 kV New 250 19,66 2014
2 Payakumbuh 275/150 kV New 250 20,17 2014
3 Sungai Rumbai 275/150 kV New 250 20,17 2015
Jumlah 750 59,99

Tabel A8.9. Pembangunan GI 150 kV Baru

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) USD
1 Bungus 150/20 kV New 30 4,29 2012
2 Pauh Limo 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
3 Simpang Empat 150/20 kV Extension 20 0,52 2012
4 Solok 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
5 Kambang 150/20 kV New 30 3,06 2013
6 Padang Panjang 150/20 kV Extension 30 1,27 2013
7 Salak 150/20 kV Extension 30 1,27 2013
8 Simpang Empat 150/20 kV Extension 30 1,27 2013
9 Batusangkar 150/20 kV Extension 1 LB 0,62 2014
10 Kiliranjao 150/20 kV Extension 1 LB 0,62 2014
11 Maninjau 150/20 kV Extension 30 1,27 2014
12 Maninjau 150/20 kV Extension 1 LB 0,62 2014
13 Padang Luar 150/20 kV Extension 60 1,37 2014
14 Padang Luar 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014

296
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 296 04/02/2013 14:19:44


Tabel A8.9. Pembangunan GI 150 kV Baru
Lanjutan
New/ Kapasitas Juta
No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (Mva) USD
15 Payakumbuh 150/20 kV Extension 30 1,27 2014
16 Payakumbuh 150/20 kV Extension 1 LB 0,62 2014
17 Singkarak 150/20 kV Extension 1 LB 0,62 2014
18 Kambang 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
19 Sungai Rumbai 150/20 kV New 30 2,35 2015
20 GI/GIS Kota Padang 150/20 kV New 120 4,54 2016
21 Kiliranjao 150/20 kV Extension 30 1,27 2016
22 Payakumbuh 150/20 kV Extension 30 1,27 2016
23 PIP 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2016
24 Bungus 150/20 kV Extension 30 1,27 2017
25 Kambang 150/20 kV Extension 30 1,27 2017
26 Muara Labuh/Batang Sangir 150/20 kV New 60 4,33 2017
27 Pasaman 150/20 kV New 60 4,33 2017
28 PLTP Muara Labuh 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2017
29 Simpang Empat 150/20 kV Extension 60 1,37 2017
30 Simpang Empat 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2017
31 Solok 150/20 kV Extension 30 1,27 2017
32 Sungai Rumbai 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2017
33 Lubuk Alung 150/20 kV Extension 30 1,27 2018
34 Sungai Rumbai 150/20 kV Extension 30 1,27 2018
35 Padang Luar 150/20 kV Extension 30 1,27 2019
36 Pariaman 150/20 kV Extension 30 1,27 2019
37 Batusangkar 150/20 kV Extension 30 1,27 2020
38 GIS Kota Padang 150/20 kV Extension 60 1,37 2020
39 PIP 150/20 kV Extension 60 1,37 2020
40 Indarung 150/20 kV Extension 30 1,27 2021
41 Pauh Limo 150/20 kV Extension 60 1,37 2021
42 Salak 150/20 kV Extension 60 1,37 2021
Jumlah 1.310 65,16

Pengembangan Transmisi

Selaras dengan pengembangan GI 275 & 150 kV, diperlukan juga pengembangan transmisi 275 kV sepan-
jang 884 kms dan transmisi 150 kV sepanjang 836 kms dengan kebutuhan dana investasi USD 252 juta
seperti ditampilkan dalam Tabel A8.10 dan Tabel A8.11.

Tabel A8.10. Pembangunan Transmisi 150 kV Baru

Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
1 Kiliranjao Payakumbuh 275 kV 2 cct, 2 Zebra 282 63,47 2014
2 Padang Sidempuan Payakumbuh 275 kV 2 cct, 2 Zebra 600 135,05 2015
3 Inc. 2 pi (M. Bungo-
Sungai Rumbai 275 kV 2 cct, 2 Zebra 2 0,15 2015
Kiliranjao)
Jumlah 884 198,66

297
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 297 04/02/2013 14:19:44


Tabel A8.11. Pembangunan Transmisi 150 kV Baru

Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
1 Indarung Bungus 150 kV 2 cct, 2 Hawk 35 2,67 2012
2 Inc. 2 Pi (Bungus-
PLTU Sumbar Pesisir 150 kV 4 cct, 2 Hawk 20 0,76 2012
Kambang)
3 Bungus Kambang 150 kV 2 cct, 2 Hawk 180 13,74 2013
4 Kiliranjao Teluk Kuantan 150 kV 1 2nd cct, 1 Hawk 52 1,69 2014
5 Maninjau Padang Luar 150 kV 1 2nd cct, 1 Hawk 42 1,36 2014
6 Padang Luar Payakumbuh 150 kV 1 2nd cct, 1 Hawk 32 1,04 2014
7 Singkarak Batusangkar 150 kV 1 2nd cct, 1 Hawk 25 0,81 2014
8 PIP/S Haru/Pauh
GI/GIS Kota Padang 150 kV 2 cct, 2 Hawk 16 0,89 2016
Limo
9 Muara Labuh/
PLTP Muara Labuh 150 kV 2 cct, 2 Hawk 60 4,58 2017
Batang Sangir
10 Pasaman Simpang Empat 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3,32 2017
11 Simpang Empat Masang-2 150 kV 2 cct, 1 Hawk 30 1,66 2017
12 Sungai Rumbai PLTP Muara Labuh 150 kV 2 cct, 2 Hawk 160 12,21 2017
13 Payakumbuh PLTP Bonjol 150 kV 2 cct, 2 Hawk 104 7,94 2019
14 PLTP Gunung
Solok 150 kV 2 cct, 1 Hawk 20 1,11 2019
Talang
Jumlah 836 53,78

Pengembangan Distribusi

Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diproyeksikan akan terjadi penambahan pelanggan
baru sekitar 450 ribu pelanggan sampai dengan tahun 2021, atau rata-rata 45 ribu pelanggan per tahun.
Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 3.565 kms, JTR sekitar
4.205 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 492 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel
A8.12.

Tabel A8.12. Pengembangan Sistem Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 305 360 43 42.610
2013 326 385 46 51.151
2014 328 387 46 50.637
2015 335 395 47 51.817
2016 347 410 48 50.488
2017 357 421 49 40.610
2018 362 426 50 40.610
2019 372 439 51 40.610
2020 397 468 54 40.610
2021 437 515 59 40.610
2012-2021 3.565 4.205 492 449.753

298
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 298 04/02/2013 14:19:44


A8.4. Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
di Provinsi Sumatera Barat sampai tahun 2021 diberikan pada Tabel A8.13.

Tabel A8.13. Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(GWh) (GWh) (MW)
2012 2.563 2.764 447 0 170 55 34
2013 2.833 3.025 487 224 120 180 359
2014 3.142 3.325 534 0 620 1.033 278
2015 3.483 3.680 589 0 280 2 50
2016 3.859 4.073 651 0 180 16 36
2017 4.271 4.507 718 275 270 310 634
2018 4.719 4.981 791 0 60 0 31
2019 5.206 5.494 870 20 60 124 97
2020 5.731 6.048 956 165 150 0 397
2021 6.310 6.656 1.046 0 150 0 35
Growth 11,5% 11,3% 11,0% 684 2.060 1.720 1.951

299
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 299 04/02/2013 14:19:44


LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 300 04/02/2013 14:19:44
LAMPIRAN A.9

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)


DI PROVINSI JAMBI

A9.1. Kondisi Saat Ini

Jumlah beban puncak non-coincident sistem kelistrikan Provinsi Jambi (interkoneksi dan isolated) saat
ini sebesar 231 MW dan dipasok dari sistem interkoneksi Sumbagselteng melalui saluran transmisi
150 kV dengan 5 GI, yaitu GI Aur Duri (2x30 MVA), GI Payo Selincah (2x60 MVA), GI Muara Bulian (30 MVA),
GI Muara Bungo (2x30 MVA) dan GI Bangko (30 MVA). Peta jaringan distribusi Provinsi Jambi seperti di-
tunjukkan pada Gambar A9.1.

Gambar A9.1. Peta Jaringan Distribusi di Provinsi Jambi

Kapasitas pembangkit di Provinsi Jambi adalah sekitar 222,9 MW seperti ditunjukkan pada Tabel A9.1.

Tabel A9.1 Kapasitas Pembangkit per 2011

Kapasitas
No Nama Pembangkit Jenis Bahan Bakar Pemilik
(MW)
1 PLTD Payo Selincah PLTD Gas Alam+HSD PLN 31
2 PLTG Payo Selincah PLTG Gas Alam Sewa 100
3 PLTG Batang Hari PLTG Gas Alam PLN 62
4 PLTG Eks Sunyarangi PLTG Gas Alam Sewa 18
5 PLTD Isolated Tersebar PLTD HSD PLN 30,7
6 PLTMG Tanjung Jabung Power PLTMG Gas Alam IPP 7,2
7 PLTU Sarolangun PLTU Batubara IPP 12
8 PLTD Sewa Tersebar PLTD HSD Sewa 15,1

301
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 301 04/02/2013 14:19:44


A9.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Rata-rata pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir adalah 12,9 % per tahun, dimana
penjualan pada tahun 2007 sebesar 692,2 GWh telah meningkat menjadi 1.125,1 GWh pada tahun 2011.

Tabel A9.2 Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011

Energi Jual Porsi


No Kelompok Tarif
(GWh) (%)
1 Rumah Tangga 743,59 66%
2 Komersil 225,63 20%
3 Publik 81,07 7%
4 Industri 74,78 7%
Jumlah 1.125,07 100%

Dari realisasi penjualan tenaga listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan per-
tumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 dapat dilihat pada Tabel A9.3.

Tabel A9.3 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Sales Produksi Beban Puncak


Tahun Pelanggan
(GWh) GWh) (MW)
2012 1.316 1.485 227 568.632
2013 1.445 1.603 256 648.756
2014 1.593 1.725 281 728.721
2015 1.754 1.892 315 810.312
2016 1.931 2.080 334 886.263
2017 2.128 2.291 355 930.876
2018 2.346 2.525 377 976.379
2019 2.590 2.785 402 1.018.067
2020 2.846 3.059 426 1.059.011
2021 3.137 3.372 459 1.100.324
Growth 11,9% 11,7% 9,6% 9,9%

A9.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi
dan distribusi sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi

Sumber energi yang tersedia di Provinsi Jambi terdiri dari batubara, gas dan tenaga air. Berdasarkan in-
formasi dari Pemerintah Provinsi Jambi, potensi batubara yang layak ditambang adalah 779 juta ton de-
ngan nilai kalori rata-rata 5.715 kkal/kg yang tersebar di seluruh daerah kabupaten kecuali Kabupaten
Kerinci. Potensi gas terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung dan Kabupaten Muaro Jambi dan potensi
tenaga air terdapat di Kabupaten Merangin (sungai Merangin dan sungai Batang Air Batu).

302
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 302 04/02/2013 14:19:44


Pengembangan Pembangkit

Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 di Jambi direncanakan akan dipenuhi dengan
mengembangkan pembangkit di Jambi dan di daerah lain pada sistem interkoneksi Sumatera. Adapun
pembangkit yang direncanakan berada di Provinsi Jambi mempunyai kapasitas total 1.626 MW seperti
ditampilkan pada Tabel A9.4.

Tabel A9.4 Pengembangan Pembangkit

Asumsi Kapasitas
No Proyek Jenis COD
Pengembang (MW)
1 Payo Selincah PLTG Sewa Beli 100 2012
2 Sarolangun PLTU Swasta 12 2012
3 Sungai Gelam (CNG/Peaker) PLTMG PLN 104 2012/13
4 Kuala Tungkal PLTU PLN 6 2013/14
5 Batanghari PLTGU PLN 30 2013
6 Tebo PLTU PLN 14 2013
7 Jambi Peaker PLTG/MG PLN 100 2015
8 Sungai Penuh (FTP2) PLTP PLN 110 2017
9 Merangin PLTA Swasta 350 2018
10 Jambi (KPS) PLTU Swasta 800 2019/20
Jumlah 1.626

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)

Pengembangan GI

Sampai dengan tahun 2021 diperlukan pengembangan GI 150 kV baru dan extension GI existing sebesar
810 MVA dan GITET sebesar 2.000 MVA seperti pada Tabel A9.5 dan Tabel A9.6.

Tabel A9.5 Pengembangan GI 275 kV dan 500 kV

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) USD
1 Bangko 275/150 kV New 250 21,08 2014
2 Muara Bungo 275/150 kV New 250 20,08 2014
3 New Aur Duri 275/150 kV New 500 25,98 2014
4 New Aur Duri 275/150 kV Extension 0 7,45 2016
5 New Aur Duri 500 kV 500/275 kV New 500 25,77 2016
6 Bangko 275/150 kV Extension 500 17,92 2018
7 New Aur Duri 500 kV 500 kV Extension 0 9,82 2018
8 PLTU Jambi 500 kV 500 kV New 0 9,82 2018
Jumlah 2.000 137,91

303
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 303 04/02/2013 14:19:44


Tabel A9.6 Pengembangan GI 150 kV

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA/Bay) USD
1 Aurduri 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
2 Payoselincah 150/20 kV Extension 4 LB 2,47 2012
3 Bangko 150/20 kV Extension 60 1,37 2013
4 Muara Sabak 150/20 kV New 30 3,06 2013
5 Muaro Bulian 150/20 kV Extension 60 1,37 2013
6 Payoselincah 150/20 kV Extension 60 1,37 2013
7 Bangko 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
8 Muara Bulian 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
9 Muaro Bungo 150/20 kV Extension 60 1,37 2014
10 Sarolangun 150/20 kV New 30 3,06 2014
11 Sungai Penuh 150/20 kV New 30 3,06 2014
12 Sarolangun 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
13 Sungai Penuh 150/20 kV Extension 30 1,27 2015
14 PLTP Sungai Penuh 150/20 kV New 2 LB 1,79 2016
15 Sungai Penuh 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2016
16 Payoselincah 150/20 kV Extension 60 1,37 2017
17 Aurduri 150/20 kV Extension 60 1,37 2018
18 Kuala Tungkal 150/20 kV New 30 3,06 2018
19 Muara Sabak 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2018
20 Muaro Bungo 150/20 kV Extension 60 1,37 2018
21 PLTA Merangin 150/20 kV Extension 4 LB 3,03 2018
22 Muara Sabak 150/20 kV Extension 30 1,27 2019
23 Bangko 150/20 kV Extension 30 1,27 2020
24 Payoselincah 150/20 kV Extension 60 1,37 2020
25 Sarolangun 150/20 kV Extension 30 1,27 2020
26 Sungai Penuh 150/20 kV Extension 30 1,27 2021
Jumlah 810 44,39

Pengembangan Transmisi

Selaras dengan pengembangan Sistem Sumatera, diperlukan pengembangan transmisi 150 kV, 275 kV
dan 500 kV seperti ditampilkan dalam Tabel A9.7 dan Tabel A9.8.

Tabel A9.7. Pembangunan Transmisi 150 kV

Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
1 Bangko 150 kV 2 cct, 2 Zebra 36 30,61 2013
2 Muara Sabak PLTA Merangin 150 kV 2 cct, 2 x 340 mm 2
22 3,64 2013
Inc. 1 Pi ( Payo
3 PLTA Merangin Selincah - 150 kV 2 cct, 2 Zebra 10 24,76 2013
Aur Duri )
4 PLTG CNG Sei Gelam Sungai Penuh 150 kV 2 cct, 1 Hawk 3,32 2013
5 Muara Bulian Aur Duri 150 kV 2 cct, 1 Hawk 30 7,20 2014
6 PLTP Sungai Penuh Sarolangun 150 kV 2 cct, 1 Hawk 4,65 2015
7 Sarolangun Sungai Penuh 150 kV 2 cct, 1 Hawk 4,43 2015
8 Muara Sabak Muara Rupit 150 kV 2 cct, 1 Hawk 09 6,03 2018
Jumlah 30 84,65

304
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 304 04/02/2013 14:19:44


Tabel A9.8. Pembangunan Transmisi 275 dan 500 kV
Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
1 PLTU Sumsel-5 New Aur Duri 275 kV 2 cct, 2 Zebra 20 27,01 2014
2 New Aur Duri Rengat 500 kV 2 cct, 4 Zebra 20 168,00 2016
3 Muara Enim New Aur Duri 500 kV 2 cct, 4 Zebra 40 21,60 2017
Jumlah 780 216,61

Peta sistem kelistrikan Provinsi Jambi diperlihatkan pada Gambar A9.2.

Gambar A9.2. Peta Jaringan Provinsi Jambi

Pengembangan Distribusi

Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik akan dilakukan penambahan pelanggan baru seba-
nyak 533 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021 atau rata-rata 53 ribu pelanggan per tahun. Selaras
dengan penambahan pelanggan tersebut, diperlukan pembangunan JTM 2.726 kms, JTR sekitar 2.565
kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 251 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A9.9.

Tabel A9.9. Pengembangan Sistem Distribusi

Tahun JTM kms JTR kms Trafo MVA Pelanggan


2012 222 222 20 53.508
2013 226 226 20 75.825
2014 227 227 21 74.890
2015 241 241 22 76.174
2016 253 253 23 70.685
2017 270 270 25 39.026
2018 291 291 28 39.026
2019 311 311 30 34.800
2020 325 359 31 34.800
2021 359 337 32 34.800
2012-2021 2.726 2.565 25 533.534

305
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 305 04/02/2013 14:19:44


A9.4. Sistem Isolated

Provinsi Jambi masih memiliki 6 PLTD berbahan bakar minyak, yaitu PLTD Pelabuhan Dagang, PLTD
Sungai Lokan, PLTD Mendahara Tengah dan PLTD Kuala Tungkal, PLTD Batang Asai dan PLTD Sarolangun
dengan total kapasitas terpasang 12,85 MW dan 1 pembangkit IPP berbahan bakar gas yang beroperasi
di Kabupaten Tanjung Jabung kapasitas terpasang 7,2 MW.

Tabel A9.10. Pembangkit pada Sistem Isolated per 2011

Kapasitas
No. Nama Pembangkit Jenis Pemilik
(MW)
1 Pelabuhan Dagang PLTD 3,15 PLN
2 Sungai Lokan PLTD 0,82 PLN
3 Mendahara Tengah PLTD 0,43 PLN
4 Kuala Tungkal PLTD 4,91 PLN
5 Batang Asai PLTD 0,55 PLN
6 Sarolangun PLTD 3,00 PLN
7 Tanjung Jabung Power PLTMG 7,20 Swasta
Total 20,05

A9.5. Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam Tabel A9.11.

Tabel A9.11. Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(GWh) (GWh) (MW)
2012 1.316 1.485 227 124 60 0 63
2013 1.445 1.603 256 139 210 428 193
2014 1.593 1.725 281 3 1.120 250 133
2015 1.754 1.892 315 100 30 164 80
2016 1.931 2.080 334 0 500 420 220
2017 2.128 2.291 355 110 60 240 217
2018 2.346 2.525 377 350 650 109 596
2019 2.590 2.785 402 400 30 0 543
2020 2.846 3.059 426 400 120 0 549
2021 3.137 3.372 459 0 30 0 27
Growth/
11,9% 11,7% 9,6% 1.626 2.810 966 2.620
Jumlah

306
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 306 04/02/2013 14:19:45


LAMPIRAN A.10

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)


DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

A10.1. Kondisi Kelistrikan Saat Ini

Beban puncak sistem kelistrikan Sumatera Selatan saat ini sebesar 615 MW dipasok dari pembangkit
yang terinterkoneksi melalui grid 150 kV dan 70 kV. Untuk sistem isolated yang lokasinya tersebar di-
pasok dari pembangkit IPP dan PLTD.

Gambar A10.1. Peta Kelistrikan Provinsi Sumatera Selatan

Pembangkit yang memasok Provinsi Sumatera Selatan diberikan pada Tabel A10.1

Tabel A10.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang per 2011

Kapasitas
No Nama
(MW)
A PLN (Interkoneksi) 829,1
1 PLTU Keramasan #1,2 25,0
2 PLTG Keramasan #1,2,3,4 64,9
3 PLTG Indralaya GT # 1.1 50,0
4 PLTG Indralaya GT # 1.2 40,0
5 PLTGU Indralaya ST # 1.0 40,0
6 PLTG Truck Mounted #1,2 40,0
7 PLTD Sungai Juaro #1,2 25,2

307
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 307 04/02/2013 14:19:45


Tabel A10.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang per 2011
Lanjutan

Kapasitas
No Nama
(GW)
8 PLTG Borang 14,0
9 PLTG Talang Duku 20,0
10 PLTG Sewa Beli Tl. Duku 60,0
11 PLTG Sewa Beli Borang 60,0
12 PLTG Keramasan AKE #1,2 100,0
13 PLTMG Rental Borang 30,0
14 PLTU Bukit Asam # 1,2,3,4 260,0
B PLN (Isolated) 6,6
15 PLTD Makarti Jaya 1,4
16 PLTD Sungsang 1,7
17 PLTD Air Saleh 1,1
18 PLTD Simpang Sender 1,9
19 PLTD Teluk Agung 0,5
C IPP 43,8
20 PLTMG Sako Kenten 12,0
21 PLTMG Musi II 19,8
22 PLTMG Prabumulih 12,0
Total 879,4

Kota Palembang dipasok dari ring transmisi 70 kV dan ring transmisi 150 kV, dengan 4 trafo IBT 150/70 kV
yang berada di GI Borang dan GI Keramasan dengan kapasitas 400 MVA. Gardu induk terpasang di Provin-
si Sumatera Selatan sebanyak 21 GI dengan total kapasitas trafo 932 MVA, terdiri dari 8 GI 70/20/12 kV
dan 13 GI 150/20 kV.

A10.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Di Sumatera Selatan

Rata-rata pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir adalah 10.88 % per tahun, dimana
penjualan pada tahun 2007 sebesar 1,972.5 GWh telah meningkat menjadi 2,981.6 GWh pada tahun 2011.

Tabel A10.2. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011

No. Kelompok Tarif Energi Jual (GWh) Porsi (%)


1 Rumah Tangga 1.661,5 56%
2 Komersil 541,4 18%
3 Publik 230,9 8%
4 Industri 547,8 18%
Jumlah 2.981,6 100%

Dari realisasi penjualan tenaga listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan per-
tumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 seperti pada Tabel A10.3.

308
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 308 04/02/2013 14:19:47


Tabel A10.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Sales Produksi Beban Puncak


Tahun Pelanggan
(GWh) (GWh) (MW)
2012 3.460 3.911 698 1.221.656
2013 3.809 4.217 769 1.353.333
2014 4.194 4.533 845 1.481.381
2015 4.612 4.970 931 1.606.763
2016 5.078 5.465 998 1.732.561
2017 5.599 6.022 1.070 1.823.500
2018 6.174 6.637 1.147 1.914.438
2019 6.817 7.324 1.238 2.005.377
2020 7.537 8.093 1.335 2.096.315
2021 8.320 8.935 1.335 2.166.089
Growth 11,8% 11,6% 9,5% 8,9%

A10.3. Pengembangan Sarana

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan
distribusi sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi

Potensi sumber energi di provinsi ini sangat banyak berupa batubara, gas bumi, minyak bumi, panas
bumi dan gas metan batubara (CBM), sebagaimana diperlihatkan pada Tabel A10.4.

Tabel A10.4. Potensi Sumber Energi

Sumber Daya Potensi Produksi


Minyak Bumi (Oil) 757,6 MMSTB 27.933,07 ribu BBL
Gas Bumi 24179,5 BSCF 434.108,64 ribu MMBTU
Batubara 47,1 Milyar Ton 9.276.361 ton
Coal Bed Methane 183,00 TCF Belum dimanfaatkan
Panas Bumi (Geothermal) 1.911 MW Belum dimanfaatkan
Gambut 64.200 Ha Belum dimanfaatkan
Potensi Air (Mini/Mikro Hidro) 9.385,728 kW Sebagian dimanfaatkan
Energi Surya 53,85 x 10 MW Telah dimanfaatkan
Biomassa 16.034,24 GWh Sebagian dimanfaatkan
Biogas 235,01 kWh Belum dimanfaatkan

Sumber : Dinas Pertambangan dan Pengembangan Energi Prov. Sumatera Selatan 2008

309
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 309 04/02/2013 14:19:47


P_57
18
P_57
18 P_55
3
P_56
P_55
3 4
17 5
P_56
6
7 4 11
17 5
10 6
712 11
15
13
01-074-27 10
12
1615
13 8
01-074-27 PLTU 2 x 113 MW
P_59 16 Simpang Belimbing
8
PLTU 2 x 113 MW
P_59 9
19 PLTU 2 x 135 MW Belimbing
Simpang
9
Keban Agung
19 2
PLTU 2 x 135 MW
20 Agung
Keban
2 14
20
01-074-15
14
01-074-14 1
01-074-15
P_53
PLTP 4 x 55 MW
01-074-14 1
Lumut Balai
P_53
PLTP 4 x 55 MW
01-074-07
Lumut Balai
01-074-02
01-074-07
PLTM 2 x 2,29 MW
01-074-02
Telanai Banding Agung
PLTM 2 x 2,29 MW
Telanai Banding Agung

Gambar A10.2. Peta Potensi Sumber Energi di Provinsi Sumatera Selatan

Pengembangan Pembangkit

Untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas pem-
bangkit sekitar 3.015 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel A10.5.

Tabel A10.5. Pengembangan Pembangkit

Asumsi Kapasitas
No Proyek Jenis COD
Pengembangan (MW)
1 Borang PLTG Sewa 30 2012
2 Jaka Baring (CNG/Peaker) PLTG PLN 50 2012
3 Baturaja PLTU Swasta 20 2013
4 Gunung Megang, ST Cycle PLTGU Swasta 30 2013
5 Keramasan PLTGU PLN 80 2013/14
6 Banjarsari PLTU Swasta 230 2015
7 Keban Agung PLTU Swasta 225 2015/16
8 Lumut Balai (FTP2) PLTP Swasta 220 2015/16
9 Sumsel - 5 PLTU Swasta 300 2015/16
10 Sumsel - 7 PLTU Swasta 300 2016
11 Mulut Tambang Sumsel-1 PLTU PLN 600 2017
12 Sumsel - 6 PLTU PLN 600 2018
13 Rantau Dedap (FTP2) PLTP Swasta 220 2018/19
14 Danau Ranau PLTP Swasta 110 2020
Jumlah 3.015

310
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 310 04/02/2013 14:19:47


Pengembangan PLTU Sumsel-8, PLTU Sumsel-9 dan PLTU Sumsel-10 dengan kapasitas total 3.000 MW
merupakan PLTU batubara mulut tambang dengan memanfaatkan tersedianya cadangan batubara low
rank di Sumatera Selatan. Listrik dari ketiga PLTU tersebut akan disalurkan ke Pulau Jawa melalui trans-
misi HVDC 500 kV Jawa-Sumatera. Rencana ini dilakukan dengan terlebih dahulu memenuhi kebutuhan
tenaga listrik di Sumatera Selatan pada khususnya dan Sumatera pada umumnya melalui pengembangan
banyak pembangkit batubara, panas bumi dan gas.

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)

Pengembangan Gardu Induk

Provinsi Sumsel memerlukan pengembangan GI 150 kV dan 70 kV dengan kapasitas sebesar 2.040 MVA
sampai dengan tahun 2021 seperti pada Tabel A10.5.

Tabel A10.5. Pengembangan GI 150 kV dan 70 kV

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA/BAY) USD
1 Bukit Siguntang 70/20 kV Extension 30 1,05 2012
2 Lubuk Linggau 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
3 Pagar Alam 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2012
4 Baturaja 150/20 kV Extension 60 1,37 2013
5 Betung 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013
6 Bukit Siguntang 70/20 kV Extension 30 1,05 2013
7 Bungaran 70/20 kV Extension 30 1,05 2013
8 Gandus 150/20 kV New 120 5,77 2013
9 Kenten 150/20 kV New 120 7,01 2013
10 Lahat 150/20 kV Extension 1 LB 0,62 2013
11 Lubuk Linggau 150/20 kV Extension 60 1,37 2013
12 Pagar Alam 150/20 kV Extension 1 LB 0,62 2013
13 Sekayu 150/20 kV New 30 3,06 2013
14 Talang Kelapa 150/20 kV Extension 60 1,37 2013
15 Tanjung Ap-Api 150/20 kV New 60 4,33 2013
16 Baturaja 150/20 kV Extension 60 1,37 2014
17 Bukit Asam 150/20 kV Extension 60 1,37 2014
18 Gumawang 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
19 Jakabaring 150/20 kV New 60 4,40 2014
20 Kayu Agung 150/20 kV New 30 4,29 2014
21 Keramasan 150/20 kV Extension 60 1,37 2014
22 Keramasan 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
23 Lahat 150/20 kV Extension 30 1,27 2014
24 Mariana 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
25 Pagar Alam 150/20 kV Extension 30 1,27 2014
26 Prabumulih 150/20 kV Extension 60 1,37 2014
27 Betung 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
28 Gumawang 150/20 kV Extension 30 1,27 2015
29 Lahat 150/20 kV Extension 4 LB 2,47 2015
30 Lubuk Linggau 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
31 Mariana 150/20 kV Extension 30 1,27 2015
32 Martapura 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
33 Martapura 150/20 kV New 30 4,29 2015
34 Muara dua 150/20 kV New 30 3,06 2015

311
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 311 04/02/2013 14:19:48


Tabel A10.5. Pengembangan GI 150 kV dan 70 kV
Lanjutan

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (Mva) USD
35 Muara Rupit 150/20 kV New 30 3,06 2015
36 Sungai Lilin 150/20 kV New 30 3,06 2015
37 Tebing Tinggi 150/20 kV New 30 3,06 2015
38 Tugumulyo 150/20 kV Extension 30 4,29 2015
39 Pendopo 150/20 kV Extension 30 3,06 2016
40 Prabumulih 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2016
41 Keramasan 150/20 kV Extension 60 1,37 2017
42 Sungai Lilin 150/20 kV Extension 30 1,27 2017
43 Bukit Asam 150/20 kV Extension 60 1,37 2018
44 Kenten 150/20 kV Extension 60 1,37 2018
45 Pagar Alam 150/20 kV Extension 30 1,27 2018
46 Talang Kelapa 150/20 kV Extension 60 1,37 2018
47 Betung 150/20 kV Extension 30 1,27 2019
48 Gandus 150/20 kV Extension 60 1,37 2020
49 Kayu Agung 150/20 kV Extension 30 1,27 2020
50 Pendopo 150/20 kV Extension 30 1,27 2020
51 Sekayu 150/20 kV Extension 30 1,27 2020
52 Simpang Tiga 150/20 kV Extension 60 1,37 2020
53 Tebing Tinggi 150/20 kV Extension 30 1,27 2020
54 Betung 150/20 kV Extension 30 1,27 2021
55 Sekayu 150/20 kV Extension 30 1,27 2021
56 Talang Kelapa 150/20 kV Extension 60 1,37 2021
57 Tebing Tinggi 150/20 kV Extension 30 1,27 2021
Jumlah 2.040 109,06

Dari Provinsi Sumatera Selatan juga banyak dikembangkan proyek-proyek GI 275 kV, GI 500 kV dan sta-
siun konverter transmisi HVDC 500 kV seperti pada Tabel A10.6.

Tabel A10.6. Pengembangan GI 275 kV, 500 kV dan 500 kV HVDC

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) USD
1 Gumawang 275/150 kV New 500 21,03 2014
2 Lahat 275/150 kV New 1.000 35,50 2014
3 Lubuk Linggau 275/150 kV New 250 20,32 2014
4 Lumut Balai 275/150 kV New 500 24,28 2014
5 Bayung Lincir/PLTU Sumsel 5 275/150 kV New 0 12,08 2015
6 Betung 275/150 kV New 500 24,00 2015
7 Muara Enim 275/150 kV New 0 12,21 2015
8 Sungai Lilin/PLTU Sumsel 7 275/150 kV New 0 12,08 2015
9 Muara Enim 500 kV 500 kV DC New 3.000 324,00 2016
10 Muara Enim 500 kV 500/275 kV Extension 1.000 54,31 2017
11 Lubuk Linggau 275/150 kV Extension 250 7,45 2020
Jumlah 7.000 547,24

312
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 312 04/02/2013 14:19:48


Pengembangan Transmisi

Di Provinsi Sumatera Selatan diperlukan pengembangan transmisi 150 kV, 275 kV, 500 kV dan 500 kV DC
sepanjang 2.743 kms sampai dengan tahun 2021 dengan kebutuhan dana sekitar USD 456 juta seperti
ditampilkan dalam Tabel A10.7. dan Tabel A10.8.

Tabel 10.7. Pembangunan Transmisi 150 kV


Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
1 Lahat Pagar Alam 150 kV 2 2nd cct, 1 Hawk 95 5,24 2012
2 PLTU Simpang
Lahat 150 kV 2 cct, 2 x 330 mm2 120 10,86 2012
Belimbing
3 Betung Sekayu 150 kV 2 cct, 1 Hawk 70 3,88 2013
4 Betung Talang Kelapa 150 kV 1 2nd cct, 2 Hawk 55 8,43 2013
5 Inc. 2 Pi (Keramasan-T. 2 cct, CU 1000
Gandus 150 kV 20 44,40 2013
Kelapa) mm2
6 Inc. 2 Pi (T. Kelapa-
Kenten 150 kV 2 cct, 2 x 330 mm2 1 0,09 2013
Borang )
7 Inc. 1 Pi (T. Kelapa-
Tanjung Api-Api 150 kV 2 cct, 2 x 330 mm2 40 3,62 2013
Borang)
8 Bukit Kemuning 2 cct, ACCC 310
Baturaja (uprate) 150 kV 96 12,84 2014
(uprate) mm2
9 Borang (uprate) Seduduk Putih (uprate) 70 kV 2 cct, ACCC 7 0,70 2014
10 2 cct, ACCC 310
Bukit Asam (uprate) Baturaja (uprate) 150 kV 78 10,44 2014
mm2
11 Inc. 2 Pi (Keramasan-
Jakabaring 150 kV 2 cct, 2 x 330 mm2 1 0,09 2014
Mariana)
12 Kayu Agung Gumawang 150 kV 2 cct, 2 Zebra 90 20,26 2014
13 Mariana Kayu Agung 150 kV 2 cct, 2 Zebra 60 13,50 2014
14 Lahat PLTU Banjar Sari 150 kV 2 cct, 2 x 330 mm2 70 3,62 2015
15 Lahat PLTU Keban Agung 150 kV 2 cct, 2 Zebra 150 15,76 2015
16 Lubuk Linggau Tebing Tinggi 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 8,31 2015
17 Inc. 2 pi (Baturaja-B.
Martapura 150 kV 2 cct, 1 Hawk 92 6,65 2015
Kemuning)
18 Muara Dua Martapura 150 kV 2 cct, 2 Hawk 120 7,02 2015
19 Sungai Lilin Betung 150 kV 2 cct, 1 Hawk 20 6,65 2015
20 Inc. 2 Pi (Kayu Agung-
Tugumulyo 150 kV 4 cct, 2 Zebra 40 9,00 2015
Gumawang)
21 Muara Dua PLTP Danau Ranau 150 kV 2 cct, 2 Hawk 90 6,87 2019
Jumlah 1.455 198,22

Tabel 10.8. Pembangunan Transmisi 275 kV, 500 kV dan 500 kV DC


Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
1 PLTU Sumsel-5 PLTU Sumsel-7 275 kV 2 cct, 2 Zebra 1 24 27,91
2 Lahat Lumut Balai 275 kV 2 cct, 2 Zebra 50 11,25 2014
3 Lumut Balai Gumawang 275 kV 2 cct, 2 Zebra 405 91,16 2014
4 Muara Enim Betung 275 kV 2 cct, 2 Zebra 350 78,78 2015
5 Inc. 2 Pi (Gumawang-L.
Muara Enim 275 kV 4 cct, 2 Zebra 60 13,50 2015
Balai)
6 Perbatasan Sumsel/
Muara Enim 500 kV DC 2 cct 4 Falcon 200 2,50 2016
Lampung
7 PLTP Rantau Dedap Lumut Balai 275 kV 2 cct, 2 Zebra 40 9,00 2018
8 Inc. 2 pi (M. Enim-New
PLTU Jambi (KPS) 500 kV 4 cct, 4 Zebra 60 24,00 2018
Aur Duri)
Jumlah 1.289 258,11

313
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 313 04/02/2013 14:19:49


Selain proyek-proyek transmisi yang tercantum dalam tabel A10.7 dan tabel A10.8 terdapat pula ruas
transmisi 500 kV AC yang menghubungkan PLTU mulut tambang Sumsel-8, Sumsel-9 dan Sumsel-10 ke
GI 500 kV Muara Enim. Panjang dan rute transmisi 500 kV tersebut akan diketahui setelah ditetapkannya
pemenang lelang ketiga PLTU mulut tambang tersebut.

Pengembangan Distribusi

Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan sebesar 1,06 juta pelanggan atau
rata-rata 106 ribu pelanggan per tahun. Selaras dengan penambahan pelanggan, diperlukan pembangun-
an JTM 5.163 kms, JTR sekitar 5.352 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 674 MVA, se-
perti ditampilkan dalam Tabel A10.9.

Tabel A10.9. Rincian Pengembangan Distribusi

Tahun JTM JTR (kms) Trafo Pelanggan


2012 394 396 44 115.246
2013 410 417 53 131.677
2014 430 439 49 128.048
2015 448 460 60 125.382
2016 481 496 57 125.798
2017 517 536 71 90.939
2018 555 579 68 90.939
2019 593 622 84 90.939
2020 635 669 92 90.939
2021 701 739 95 69.774
2012-2021 5.163 5.352 647 1.059.679

A10.4. Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 diperlihatkan pada Tabel A10.10.

Tabel A10.10. Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(GWh) (GWh) (MW)
2012 3.460 3.911 698 80 90 215 81
2013 3.809 4.217 769 90 600 186 225
2014 4.194 4.533 845 40 2.640 911 384
2015 4.612 4.970 931 603 740 1.042 1.234
2016 5.078 5.465 998 673 3.030 200 1.416
2017 5.599 6.022 1.070 600 1.090 0 876
2018 6.174 6.637 1.147 710 210 40 1.081
2019 6.817 7.324 1.238 110 30 150 325
2020 7.537 8.093 1.335 110 490 0 317
2021 8.320 8.935 1.335 0 150 0 74
Growth/
11,89% 11,6% 9,5% 3.015 9.070 2.744 6.012
Jumlah

314
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 314 04/02/2013 14:19:49


LAMPIRAN A.11

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)


DI PROVINSI BENGKULU

A11.1. Kondisi Kelistrikan Saat Ini

Beban puncak pada sistem kelistrikan Provinsi Bengkulu saat ini mencapai sekitar 123 MW, terdiri dari
101 MW beban puncak interkoneksi dan 22 MW beban puncak sistem isolated. Pasokan utama bersum-
ber dari sistem interkoneksi Sumbagselteng melalui transmisi 150 kV dan 70 kV. Sedangkan sistem iso-
lated dipasok dari PLTD dan PLTMH. Peta kelistrikan Provinsi Bengkulu diperlihatkan pada Gambar A11.1.

Pembangkit di Provinsi Bengkulu diberikan pada Tabel A11.1.

Gambar A11.1. Peta Kelistrikan Provinsi Bengkulu

Pembangkit di Provinsi Bengkulu diberikan pada Tabel A11.1.

Tabel A11.1. Kapasitas Pembangkit Terpasang per 2011

Kapasita Terpasang
No. Nama Pembangkit Bahan Bakar Pemilik
(MW)
1 PLTA Musi Air PLN 210,0
2 PLTA Tes Air PLN 17,6
3 PLTD Isolated HSD PLN 17,6
4 PLTD Isolated HSD Sewa 8,8
5 PLTM Isolated Air PLN 1,6
Jumlah 255,6

315
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 315 04/02/2013 14:19:49


A11.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Di Bengkulu

Rata-rata pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir adalah 12% per tahun, dimana pen-
jualan pada tahun 2007 sebesar 310,1 GWh telah meningkat menjadi 493,2 GWh pada tahun 2011.

Tabel A11.2. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011

No. Kelompok Tarif Energi Jual (GWh) Porsi (%)


1 Rumah Tangga 357,1 72%
2 Komersil 71,5 15%
3 Publik 41,7 8%
4 Industri 22,8 5%
Jumlah 493,2 100%

Dari realisasi penujualan tenaga listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan per-
tumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 dapat dilihat pada Tabel A11.3.

Tabel A11.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Sales Produksi Beban Puncak


Tahun Pelanggan
(GWh) GWh) (MW)
2012 567 641 120 319.801
2013 624 691 133 359.249
2014 688 743 146 397.766
2015 756 815 154 433.416
2016 833 896 162 456.182
2017 918 987 172 474.850
2018 1.012 1.088 181 484.568
2019 1.118 1.201 192 494.422
2020 1.235 1.327 229 504.413
2021 1.364 1.465 253 514.545
Growth 12,0% 11,3% 10,3% 8,0%

A11.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan
distribusi sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi

Menurut informasi dari Kementerian ESDM, sumber energi yang tersedia di Bengkulu untuk membang-
kitkan energi listrik terdiri dari potensi tenaga air dan panas bumi dengan perkiraan potensi mencapai
400 MW untuk PLTA dan 500 MW PLTP. Selain itu terdapat cadangan batubara sebesar 120 juta ton. Gam-
bar A11.2 memperlihatkan sebaran dan jumlah potensi energi tersebut.

316
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 316 04/02/2013 14:19:49


Gambar A11.2. Peta Potensi Energi Primer

Pengembangan Pembangkit

Untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit
sebesar 428 MW di 5 lokasi dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel A11.4.

Tabel A11.4. Pengembangan Pembangkit

Asumsi Kapasitas
No Proyek Jenis COD
Pengembang (MW)
1 Ipuh PLTU PLN 6 2013
2 Muko Muko PLTU Swasta 8 2013
3 Simpang Aur (FTP2) PLTA Swasta 23 2015
4 Hululais (FTP2) PLTP PLN 110 2016
5 Ketahun-3 PLTA PLN 61 2019
6 Kepahiyang PLTP PLN 220 2020
Jumlah 428

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)

Pengembangan Gardu Induk

Rencana pengembangan gardu induk di Provinsi Bengkulu hingga tahun 2021 yaitu penambahan GI baru
pengembangan GI existing dengan total kapasitas mencapai 360 MVA dengan rincian kegiatan seperti
pada Tabel A11.5.

317
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 317 04/02/2013 14:19:49


Tabel A11.5. Pengembangan GI Baru 150 kV dan 70 kV

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA/Bay) USD
1 Manna 150/20 kV New 30 3,06 2012
2 Pekalongan 150/20 kV Extension 30 1,27 2013
3 Pekalongan 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013
4 Pulau Baai 150/20 kV New 120 4,54 2013
5 Argamakmur 150/20 kV New 30 3,06 2015
6 Manna 150/20 kV Extension 30 1,27 2015
7 Muko-muko/Bantal/Ipuh 150/20 kV New 30 3,06 2015
8 Pulau Baai 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
9 Pekalongan 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2016
10 Bintuhan 150/20 kV New 30 3,06 2017
11 Manna 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2017
12 Pulau Baai 150/20 kV Extension 60 1,37 2017
13 Muko-muko/Bantal/Ipuh 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2020
Jumlah 360 26,86

Pengembangan Transmisi

Untuk mengikuti perkembangan gardu induk dan pembangkit, dibutuhkan juga pengembangan jaring-
an transmisi sepanjang 1.378 kms dengan biaya sebesar US$ 100 juta. Rincian kegiatan terdapat pada
Tabel A11.6.

Tabel A11.6. Pembangunan Transmisi

Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
1 Pagar Alam Manna 150 kV 2 cct, 1 Hawk 96 5,32 2012
2 Pekalongan Pulo Baai 150 kV 2 cct, 2 Hawk 90 6,87 2013
Muko-Muko/Bantal/
3 Kambang 150 kV 2 cct, 2 Hawk 220 16,79 2015
Ipoh
Inc. 1 Pi (Pekalongan-
4 PLTA Simpang Aur 1 150 kV 2 cct, 2 Hawk 20 1,53 2015
Pulau Baai)
5 PLTA Simpang Aur 1 PLTA Simpang Aur 2 150 kV 2 cct, 1 Hawk 12 0,66 2015
6 Pulau Baai Arga Makmur 150 kV 2 cct, 2 Hawk 180 13,74 2015
7 Pekalongan PLTP Hululais 150 kV 2 cct, 2 Hawk 140 9,16 2016
8 Manna Bintuhan 150 kV 2 cct, 1 Hawk 09 7,76 2017
9 PLTA Ketahun Arga Makmur 150 kV 2 cct, 2 Hawk 60 4,58 2017
Muko-Muko/Bantal/
10 Arga Makmur 150 kV 2 cct, 2 Hawk 360 27,48 2020
Ipoh
Inc. 2 Pi (Pekalongan-
11 PLTP Kepahiyang 150 kV 4 cct, 2 Hawk 80 6,11 2020
Pulau Baai)
Jumlah 1.378 99,99

Pengembangan Distribusi

Proyeksi penambahan pelanggan baru mendekati 224 ribu sambungan untuk kurun waktu 2012-2021
atau rata-rata 22 ribu pelanggan per tahun, dengan kebutuhan pertambahan JTM sebanyak 2.135 kms,
JTR sepanjang 2.323 kms dan penambahan kapasitas gardu distribusi sebesar 140 MVA seperti pada
Tabel A11.7.

318
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 318 04/02/2013 14:19:49


Tabel A11.7. Rincian Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 192 208 13 29.728
2013 173 188 12 39.448
2014 263 286 18 38.517
2015 132 144 8 35.650
2016 313 340 17 22.766
2017 147 160 13 18.668
2018 246 268 17 9.718
2019 216 235 15 9.854
2020 216 235 15 9.991
2021 239 260 15 10.132
Growth 2.135 2.323 140 224.472

A11.4. Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 diperlihatkan pada Tabel A11.8.

Tabel A11.8. Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(GWh) (GWh) (MW)
2012 567 641 120 0 30 96 21
2013 624 691 133 14 150 90 55
2014 688 743 146 0 0 0 9
2015 756 815 154 23 90 432 92
2016 833 896 162 110 0 120 195
2017 918 987 172 0 90 200 39
2018 1.012 1.088 181 0 0 0 11
2019 1.118 1.201 192 61 0 0 111
2020 1.235 1.327 229 220 0 440 405
2021 1.364 1.465 253 0 0 0 19
Growth/
12,0% 11,3% 10,3% 428 360 1.378 958
Jumlah

319
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 319 04/02/2013 14:19:49


LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 320 04/02/2013 14:19:49
LAMPIRAN A.12

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (Persero)


DI PROVINSI LAMPUNG

A12.1. Kondisi Saat Ini

Sistem ketenagalistrikan di Provinsi Lampung adalah bagian dari sistem interkoneksi Sumatera seperti
ditunjukkan pada Gambar A12.1.

Gambar A12.1. Peta Sistem Interkoneksi & Sistem Isolated

Beberapa sistem di Provinsi Lampung belum tersambung dengan sistem interkoneksi, meliputi sistem
tersebar yang kecil (< 0,5 MW) yang pada umumnya merupakan PLTD Listrik Pedesaan dengan jam opera-
si 12 jam per hari yang tersebar di lokasi yang terpencil seperti Pulau Sebesi di Lampung Selatan, Pugung
Tampak dan Bengkunat di Lampung Barat.

Sistem kelistrikan Lampung akan dikembangkan untuk mencakup daerah-daerah sebagai berikut: Kota
Agung di Kabupaten Tanggamus, Liwa dan Ulubelu di Kabupaten Lampung Barat, Pakuan Ratu di Kabu-
paten Tulang Bawang Barat dan Simpang Pematang di Kabupaten Mesuji. Peta kelistrikan Provinsi
Lampung diperlihatkan pada Gambar A12.2.

321
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 321 04/02/2013 14:19:49


Gambar A12.2. Peta Kelistrikan Provinsi Lampung

Beban puncak Lampung pada tahun 2011 adalah 525,80 MW dengan produksi energi 2.970 GWh.

Pembangkit yang berada di Provinsi Lampun ditunjukkan pada Tabel A12.1.

Tabel A12.1. Kapasitas Pembangkit per 2011

No. Pembangkit Daya Terpasang (MW) Daya Mampu (MW)


1 PLTA Besai #1,2 90 89
2 PLTA Batutegi #1,2 30 28
3 PLTU Tarahan #3,4 200 200
4 PLTD Tarahan #2,4 15 12
5 PLTD Teluk Betung #7,8,10 14 11
6 PLTD Tegineneng #1,2,3 28 20
Jumlah 337 361

A12.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Pertumbuhan penjualan tenaga listrik khususnya Provinsi Lampung dalam lima tahun terakhir sangat
tinggi, yaitu mencapai 15,2% pada tahun 2010. Pertumbuhan ini masih berpotensi untuk terus mening-
katkan rasio elektrifikasi, karena pada tahun 2011 baru mencapai 62,8 %.

Rata-rata pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir adalah 10,5 % per tahun, dimana
penjualan pada tahun 2007 sebesar 1.627,1 GWh telah meningkat menjadi 2.425,9 GWh pada tahun 2011.

322
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 322 04/02/2013 14:19:49


Tabel A12.2. Komposisi Penjualan per Sektor Pelanggan pada Tahun 2011

No. Kelompok Tarif Energi Jual (GWh) Porsi (%)


1 Rumah Tangga 1.456,77 60,05
2 Komersil 407,50 16,80
3 Publik 166,69 6,87
4 Industri 394,98 16,28

Dari realisasi penjualan tenaga listrik lima tahun terkahir dan mempertimbangkan kecenderungan per-
tumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik 2012-2021 dapat dilihat pada Tabel A12.3.

Tabel A12.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Sales Produksi Beban Puncak


Tahun Pelanggan
(GWh) (GWh) (MW)
2012 2.777 3.142 570 1.357.433
2013 3.057 3.399 616 1.483.537
2014 3.366 3.684 666 1.602.488
2015 3.702 4.038 729 1.728.665
2016 4.076 4.439 800 1.845.562
2017 4.494 4.889 880 1.962.459
2018 4.956 5.386 968 2.024.408
2019 5.472 5.940 1.066 2.075.366
2020 6.049 6.560 1.175 2.126.325
2021 6.679 7.313 1.308 2.163.990
Growth 11,5% 10,9% 10,1% 7,9%

A12.3. Pengembangan Ketenagalistrikan

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan
distribusi sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi

Berdasarkan informasi dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Lampung, potensi sumber energi
utama yang berada di provinsi ini adalah panas bumi dan tenaga air sebagaimana diberikan pada Tabel
A12.4 dan Tabel A12.5. Selain itu juga terdapat potensi biomassa dan batubara.

Tabel A12.4. Potensi Panas Bumi

Potency (Mwe) Reserve (Mwe)


No. Area Regency Specula-
Hipothetic Possible Probable Proven
tive
1 Way Umpu Way Kanan 100 - - - -
2 Danau Ranau Lampung Barat - 185 222 37 -
3 Purunan Lampung Barat 25 - - - -
4 Gn. Sekincau Lampung Barat - 100 130 - -
5 Bacingot Lampung Barat 225 - - - -
6 Suoh Antata Lampung Barat - 163 300 - -
7 Pajar Bulan Lampung Barat 100 - - - -

323
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 323 04/02/2013 14:19:50


Tabel A12.4. Potensi Panas Bumi
Lanjutan
Potency (Mwe) Reserve (Mwe)
No. Area Regency Specula-
Hipothetic Possible Probable Proven
tive
9 Ulu Belu Tanggamus - 156 380 - 110
10 Lempasing Lampung selatan 225 - - - -
11 Way Ratai Lampung selatan - 194 - - -
12 Kalianda Lampung selatan - 40 40 - -
13 Pmt. Belirang Lampung selatan 225 - - - -
Total Potency 2.855 Mwe 925 838 1.072 37 110

Tabel A12.5. Potensi Tenaga Air

Kapasitas
No Lokasi
(MW)
I Mesuji Tulang bawang 7,50
1 Besai / Umpu 16,00
2 Giham Pukau 80,00
3 Giham Aringik 1,60
4 Tangkas 1,00
5 Campang Limau 978,00
6 Sinar Mulia 600,00
7 Way Abung 600,00
8 Way Umpu

II Seputih / Sekampung
1 Bumiayu

III Semangka 39,20


1 Semangka Atas I 39,20
2 Semangka Atas II 26,8
3 Semangka Atas III 28,2
4 Semangka Bawah I 35,5
5 Semangka Bawah II 40,4
6 Semung I 23,8
7 Semung II 38,7
8 Semung III 11,6
9 Manula I 5,7
10 Manula II 8,4
11 Simpang Lunik I 6,1
12 Simpang Lunik II 3,8
13 Simpang Lunik III 3,9

Pengembangan Pembangkit

Untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit
sekitar 1.311 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada Tabel A12.6.

324
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 324 04/02/2013 14:19:50


Tabel A12.6. Pengembangan Pembangkit

Asumsi Kapasitas
No Proyek Jenis COD
Pengembang (MW)
1 Tarahan (FTP1) PLTU PLN 200 2012
2 Ulubelu #1,2 PLTP PLN 110 2012
3 Lampung Peaker PLTG/MG PLN 100 2015
4 Tarahan #5,6 PLTU Sewa 240 2015
5 Semangka (FTP2) PLTA Swasta 56 2016
6 Ulubelu #3,4 (FTP2) PLTP Swasta 110 2016/17
7 Rajabasa (FTP2) PLTP Swasta 220 2017
8 Suoh Sekincau PLTP Swasta 220 2018/19
9 Wai Ratai PLTP Swasta 55 2019
Jumlah 1.311

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk

Pengembangan GI

Di Provinsi Lampung direncanakan pembangunan GI baru dan pengembangan GI existing sampai dengan
tahun 2021 seperti diperlihatkan pada Tabel A12.7.

Tabel A12.7. Rencana GI Baru 150 kV

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA/BAY) USD
1 Adijaya 150/20 kV Extension 30 1,27 2012
2 Bukit Kemuning 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
3 Kalianda 150/20 kV Extension 30 1,27 2012
4 Kotabumi 150/20 kV Extension 60 1,37 2012
5 Ulubelu 150/20 kV New 30 3,06 2012
6 Dipasena 70/20 kV New 90 4,51 2013
7 Menggala 150/20 kV Extension 30 1,27 2013
8 Menggala 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013
9 Metro 150/20 kV Extension 60 1,37 2013
10 Natar 150/20 kV Extension 60 1,37 2013
11 New Tarahan 150/20 kV Extension 30 1,27 2013
12 New Tarahan 150/20 kV Extension 60 1,37 2013
13 Pagelaran 150/20 kV Extension 60 1,37 2013
14 Seputih Banyak 70/20 kV New 100 2,41 2013
15 Sribawono 150/20 kV Extension 60 1,37 2013
16 Sribawono 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013
17 Sukarame 150/20 kV Extension 30 1,27 2013
18 Bukit Kemuning 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
19 Kota Agung 150/20 kV New 30 3,06 2014
20 Kotabumi 150/20 kV Extension 60 1,37 2014
21 Liwa 150/20 kV New 30 3,06 2014
22 Pagelaran 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
23 Seputih Banyak 150/20 kV Extension 30 1,27 2014
24 Tegineneng 150/20 kV Extension 60 1,37 2014
25 Blambangan Umpu 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
26 Dipasena 150/20 kV New 120 4,54 2015
27 Gedong Tataan 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
28 Gedong Tataan 150/20 kV New 60 4,33 2015

325
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 325 04/02/2013 14:19:50


Tabel A12.7. Rencana GI Baru 150 kV
Lanjutan
New/ Kapasitas Juta
No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (Mva) USD
29 Gumawang 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
30 Kalianda 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
31 Ketapang 150/20 kV New 30 3,06 2015
32 Mesuji 150/20 kV New 30 3,06 2015
33 Mesuji 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
34 Pagelaran 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
35 Teluk Ratai 150/20 kV New 30 3,06 2015
36 Adijaya 150/20 kV Extension 30 1,27 2016
37 Jati Agung 150/20 kV New 30 3,06 2016
38 Menggala 150/20 kV Extension 60 1,37 2016
39 New Tarahan 150/20 kV Extension 60 1,37 2016
40 Pakuan Ratu 150/20 kV New 30 3,06 2016
41 Sukarame 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2016
42 Sutami 150/20 kV Extension 30 1,27 2016
43 Kalianda 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2017
44 Langkapura 150/20 kV New 60 3,17 2017
45 Besai 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2018
46 Mesuji 150/20 kV Extension 30 1,27 2018
47 Tegineneng 150/20 kV Extension 60 1,37 2018
48 Bengkunat 150/20 kV New 30 3,06 2019
49 Jati Agung 150/20 kV Extension 30 1,27 2019
50 Ketapang 150/20 kV Extension 30 1,27 2019
51 Liwa 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2019
52 Pakuan Ratu 150/20 kV Extension 30 1,27 2019
53 Sukarame 150/20 kV Extension 60 1,37 2019
54 Teluk Ratai 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2019
55 Kotabumi 150/20 kV Extension 60 1,37 2020
56 Langkapura 150/20 kV Extension 60 1,37 2020
57 Sribawono 150/20 kV Extension 60 1,37 2020
58 Adijaya 150/20 kV Extension 60 1,37 2021
59 Bukit Kemuning 150/20 kV Extension 60 1,37 2021
60 Seputih Banyak 150/20 kV Extension 60 1,37 2021
Jumlah 2.200 106,30

Pengembangan Transmisi

Pengembangan transmisi 150 kV dan 500 kV sampai dengan 2021 sepanjang 1.457 kms diperlihatkan
pada Tabel A12.8.

Tabel A12.8. Pengembangan Transmisi 150 kV dan 70 kV

Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
1 PLTU Tarahan Inc. 2 Pi (New
150 kV 2 cct, 2 Zebra 1 0,23 2012
(FTP1) Tarahan-Kalianda)
2 Inc. 1 Pi (Batutegi-
Ulubelu 150 kV 2 cct, 2 Hawk 40 3,05 2012
Pagelaran)
3 Bukit Kemuning
Kotabumi (uprate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 68 9,04 2013
(uprate)

326
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 326 04/02/2013 14:19:50


Tabel A12.8. Pengembangan Transmisi 150 kV dan 70 kV
Lanjutan
Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
4 Seputih Banyak Dipasena 70 kV 2 cct, 1 Hawk 120 9,16 2013
5 Sutami (uprate) Natar (uprate) 150 kV 2 cct, ACCC 310 mm2 60 8,08 2013
6 Bukit Kemuning Liwa 150 kV 2 cct, 1 Hawk 80 4,43 2014
7 Menggala Seputih Banyak 150 kV 2 cct, 2 Zebra 120 27,01 2014
8 Pagelaran Kota Agung 150 kV 2 cct, 1 Hawk 80 4,43 2014
9 Gedon Tataan Teluk Ratai 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3,32 2015
10 Gumawang Mesuji 150 kV 2 cct, 2 Hawk 160 12,21 2015
11 Kalianda Ketapang 150 kV 2 cct, 2 Hawk 90 6,87 2015
12 Mesuji Dipasena 150 kV 2 cct, 2 Hawk 152 11,60 2015
13 Pagelaran Gedong Tataan 150 kV 2 cct, 2 Hawk 60 4,58 2015
14 PLTP Ulubelu #3,4 Ulubelu 150 kV 2 cct, 1 Hawk 20 1,11 2015
15 Pakuan Ratu Blambangan Umpu 150 kV 2 cct, 2 Zebra 30 6,75 2016
16 PLTA Semangka Kota Agung 150 kV 2 cct, 1 Hawk 60 3,32 2016
17 Sukarame Jatiagung 150 kV 2 cct, CU 1000 mm2 16 35,52 2016
18 Kalianda PLTP Rajabasa 150 kV 2 cct, 2 Hawk 40 3,05 2017
19 Inc. 2 Pi (Natar-Teluk
Langkapura 150 kV 2 cct, 1 Hawk 2 0,11 2017
Betung)
20 Besai PLTP Suoh sekincau 150 kV 2 cct, 1 Hawk 38 2,11 2018
21 Liwa Bengkunat 150 kV 2 cct, 1 Hawk 120 6,65 2019
22 Teluk Ratai PLTP Wai Ratai 150 kV 2 cct, 1 Hawk 40 2,22 2019
Jumlah 1.457 164,86

Pengembangan Distribusi

Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, penambahan pelanggan baru sampai dengan 2021 ada-
lah 923 ribu pelanggan atau rata-rata 92 pelanggan per tahun. Selaras dengan penambahan pelanggan
tersebut, diperlukan pembangunan JTM 1.937 kms, JTR sekitar 1.823 kms dan tambahan kapasitas trafo
distribusi sekitar 672 MVA, seperti ditampilkan dalam Tabel A12.9.

Tabel A12.9. Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 235 221 89 116.409
2013 224 211 86 126.104
2014 231 217 85 118.951
2015 217 204 71 126.177
2016 145 137 54 116.897
2017 154 145 55 116.897
2018 164 154 56 61.949
2019 175 164 57 50.959
2020 187 176 59 50.959
2021 206 194 60 37.664
2012-2021 1.937 1,823 672 922.966

327
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 327 04/02/2013 14:19:50


A12.4. Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 diberikan pada Tabel A12.10.

Tabel A12.10. Rangkuman

Energy Sales Produksi Energi Beban Pun- Pembangkit GI Transmisi Investasi


Tahun
(GWh) (GWh) cak (MW) (MW) (MVA) (kms) (juta US$)
2012 2.777 570 570 310 210 41 517
2013 3.057 616 616 0 580 248 90
2014 3.366 666 666 0 210 280 91
2015 3.702 729 729 340 270 542 160
2016 4.076 800 800 111 240 706 318
2017 4.494 880 880 275 60 42 653
2018 4.956 968 968 110 90 38 280
2019 5.472 1.066 1.066 165 180 160 427
2020 6.049 1.175 1.175 0 180 0 41
2021 6.679 1.308 1.308 0 180 0 43
Growth/
11,5% 10,9% 10,1% 1.311 2,200 2.057 2.621
Jumlah

328
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 328 04/02/2013 14:19:50


LAMPIRAN A.13

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN PT PLN (PERSERO)


DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

A13.1. Kondisi Saat Ini

Sistem kelistrikan di Kalimantan Barat terdiri atas satu sistem interkoneksi 150 kV dan beberapa sistem
isolated. Sistem interkoneksi meliputi sekitar Pontianak hingga Singkawang. Sistem isolated terdiri atas
sistem Sambas, Bengkayang, Ngabang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Nanga Pinoh, Putussibau, Ketapang,
Sukadana dan sistem tersebar.

Beban puncak di sistem kelistrikan Kalimantan Barat pada tahun 2011 adalah 286 MW dengan produksi
1.616 GWh. Sistem interkoneksi merupakan yang terbesar dimana sekitar 67% produksi listrik di Kali-
mantan Barat berada di sistem ini. Tabel A13.1 memperlihatkan komposisi sistem kelistrikan di Kaliman-
tan Barat.

Tabel A13.1. Komposisi Sistem Kelistrikan Kalimantan Barat

Produksi Beban Puncak Faktor Beban


Sistem
GWh % (MW) (%)

Interkoneksi 1.182 67,9 202 70,7


Bengkayang 21 1,4 4 1,5
Sambas 68 4,1 14 4,9
Ngabang 22 1,3 5 1,6
Sanggau 65 3,7 14 4,9
Sekadau 16 1,0 4 1,2
Sintang 73 4,3 14 4,9
Putusibau 24 1,5 5 1,6
Nangapinoh 26 1,5 5 1,6
Ketapang 119 7,4 20 7,0
Total 1.616 100,0 286 100,0

Pertumbuhan penjualan 5 tahun terakhir sangat tinggi, yaitu rata-rata 9,1% per tahun. Penjualan tenaga
listrik diserap oleh konsumen rumah tangga dan sosial (61%), konsumen komersil (28%), konsumen in-
dustri (5%) dan konsumen publik (6%).

Pada saat ini hampir 100% pasokan listrik di Kalimantan Barat bersumber dari pembangkit berbahan ba-
kar minyak. Kecukupan dan keandalan pasokan masih relatif rendah karena umur beberapa mesin diesel
sudah tua dan cadangan pembangkitan tidak memadai.

Kapasitas pembangkit adalah 415 MW dengan daya mampu 355 MW seperti diperlihatkan pada Tabel
A13.2.

329
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 329 04/02/2013 14:19:50


Tabel A13.2. Kapasitas Terpasang dan Daya Mampu Pembangkit per 2011

Daya Terpasang Daya Mampu


Sistem
(MW) (MW)
Interkoneksi 259 219
Bengkayang 2 5
Sambas 15 15
Ngabang 8 5
Sanggau 17 16
Sekadau 6 5
Sintang 20 18
Putusibau 6 5
Nangapinoh 6 5
Ketapang 27 24
Tersebar 50 37
Total 415 355

A13.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Kebutuhan tenaga listrik di Provinsi Kalbar pada 5 tahun terakhir tumbuh rata-rata 9,1% per tahun, di-
mana permintaan listrik didominasi oleh pelanggan rumah tangga. Pertumbuhan ekonomi selama 2006-
2010 cukup tinggi yaitu rata-rata 5.2% per tahun. Rasio elektrifikasi saat ini adalah 58.3%. Untuk terus
meningkatkan rasio elektrifikasi dibutuhkan ketersediaan listrik dalam jumlah yang cukup dan andal.

Dari realisasi penjualan tenaga listrik lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan per-
tumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka
proyeksi kebutuhan listrik 2012-2021 dapat dilihat pada Tabel A13.3.

Tabel A13.3. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik (Sistem Interkoneksi dan Isolated)

Sales Produksi Beban Puncak


Tahun Pelanggan
(GWh) (GWh) (MW)
2012 1.588 1.844 335 706.424
2013 1.745 1.996 362 764.078
2014 1.904 2.201 397 824.541
2015 2.068 2.385 429 880.923
2016 2.246 2.586 464 939.436
2017 2.439 2.806 502 997.983
2018 2.647 3.044 543 1.056.565
2019 2.873 3.302 587 1.115.183
2020 3.117 3.581 634 1.140.639
2021 3.382 3.885 686 1.168.512
Growth 10,2% 10,2% 10,1% 7,4%

Beban puncak sistem interkoneksi pada tahun 2011 adalah 202 MW, dan sejalan dengan rencana pengem-
bangan transmisi 150 kV hingga mengambil alih beban pada sistem-sistem isolated (Sistem Sambas,
Sanggau, Sekadau, Sintang, Nanga Pinoh, Ngabang dan Ketapang) maka beban puncak grid 150 kV pada
tahun 2021 menjadi 609 MW atau tumbuh rata-rata 12,1% per tahun. Sedangkan sistem-sistem isolated
kecil lainnya masih tetap beroperasi isolated.

330
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 330 04/02/2013 14:19:50


A13.3. Pengembangan Sarana Kelistrikan

Potensi Sumber Energi

Potensi sumber energi di Provinsi Kalimantan Barat berupa tenaga air, gambut dan batubara.

Pemanfaatan potensi tenaga air menjadi PLTA/PLTM pada umumnya perlu didahului dengan survei dan
studi yang mendalam. Pada saat ini potensi yang dapat dikembangkan adalah PLTA Nanga Pinoh de-
ngan kapasitas 98 MW. Di provinsi ini terdapat potensi gambut yang cukup besar yaitu di Kabupaten
Mempawah. Namun pemanfaatannya pada PLTU gambut terkendala oleh aspek lingkungan.

Potensi batubara terdapat di daerah Sintang, berupa batubara dengan kandungan kalori yang tinggi,
namun pada saat ini belum dilakukan eksploitasi karena terkendala infrastruktur transportasi. Sumber
batubara ini dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk PLTU/PLTGB di Sanggau, Sintang, Nanga Pinoh
dan Putusibau.

Pengembangan Pembangkit

Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 dipenuhi dengan mengembangkan kapasitas pem-
bangkit di sistem interkoneksi dan sistem-sistem isolated sebagaimana ditampilkan pada Tabel A13.4.

Tabel A13.4. Pengembangan Pembangkit

Asumsi Kapasitas
No Proyek Jenis COD
Pengembang (MW)
1 Nanga Pinoh PLTGB PLN 6 2013
2 Putussibau (FTP2) PLTGB PLN 8 2013
3 Riam Badau PLTA PLN 0,2 2013
4 Pantai Kura-Kura (FTP1) PLTU PLN 55 2014
5 Parit Baru (FTP1) PLTU PLN 100 2014
6 Sanggau PLTU PLN 14 2014
7 Sintang PLTU PLN 21 2014
8 Ketapang (FTP2) PLTU PLN 20 2015
9 Ketapang (FTP2) PLTU Swasta 14 2015
10 Parit Baru - Loan China (FTP2) PLTU PLN 100 2015
11 Kalbar-1 PLTU PLN 200 2017/18
12 Pontianak Peaker PLTG/MG PLN 100 2019
13 Nanga Pinoh PLTA PLN 98 2020
Jumlah 736,2

Pembelian Tenaga Listrik dari Sarawak

Sebagai bagian dari rencana penyediaan tenaga listrik di Provinsi Kalimantan Barat, PLN berencana mem-
beli tenaga listrik dari Sarawak melalui transmisi interkoneksi 275 kV yang berkapasitas lebih dari 200
MW. PLN bermaksud mengimpor tenaga listrik baseload sebesar 50 MW dan peakload sebesar hingga
180 MW dalam kurun waktu 5 tahun (2015-2019) dan dapat diperpanjang lagi berdasarkan kesepakatan
kedua belah pihak. Rencana impor baseload sebesar 50 MW adalah untuk mengantisipasi ketidakpastian
penyediaan pembangkit baseload di sistem Kalimantan Barat, sedangkan impor peakload sebesar hingga
180 MW adalah untuk menggantikan pemakaian BBM di sistem Kalbar. Tidak ada “take or pay“ daya (MW)
dalam perjanjian jual beli tenaga listrik ini.

331
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 331 04/02/2013 14:19:50


Dengan pola transfer energi seperti ini PLN akan terhindar dari membakar BBM untuk pembangkit be-
ban puncak dalam periode sampai dengan tahun 2019, namun untuk mengurangi ketergantungan yang
sangat besar terhadap pasokan/impor dari Sarawak, maka direncanakan pula pembangunan pembang-
kit peaker (PLTG/PLTMG) dengan kapasitas 100 MW yang akan beroperasi pada tahun 2019 dan meng-
gunakan bahan bakar LNG.

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)

Pengembangan GI

Di Provinsi Kalimantan Barat akan akan dikembangkan GI 150 kV baru dan pengembangan trafo GI
existing sebesar 930 MVA. Selain itu akan dibangun pula GI 275 kV sebagai simpul interkoneksi antara
Kalimantan Barat dan Serawak. Rencana pembangunan GI diberikan pada Tabel A13.5 dan Tabel A13.6.

Tabel A13.5. Pengembangan GI 150 kV

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA/BAY) USD
1 Kota Baru 150/20 kV New 30 3,06 2012
2 Parit Baru 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2012
3 Sei Raya 150/20 kV Extension 120 2,75 2012
4 Sei Raya 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2012
5 PLTU Pantai Kura2 150/20 kV New 30 4,29 2013
6 Sambas 150/20 kV New 30 3,06 2013
7 Siantan 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013
8 Singkawang 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013
9 Tayan 150/20 kV New 30 3,06 2013
10 Bengkayang 150/20 kV New 30 5,33 2014
11 Mempawah 150/20 kV Extension 30 1,27 2014
12 Ngabang 150/20 kV New 30 4,29 2014
13 Sanggau 150/20 kV New 30 4,29 2014
14 Siantan 150/20 kV Extension 60 1,37 2014
15 Tayan 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
16 Tayan 150/20 kV Extension 4 LB 2,47 2014
17 Sekadau 150/20 kV New 30 4,29 2015
18 Singkawang 150/20 kV Extension 30 1,27 2015
19 Sintang 150/20 kV New 60 4,33 2016
20 Nanga Pinoh 150/20 kV New 30 3,06 2016
21 Sanggau 150/20 kV Extension 30 1,27 2016
22 Sintang 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2016
23 Ketapang 150/20 kV New 60 5,56 2017
24 Kota Baru 2 150/20 kV New 30 3,06 2017
25 Nanga Pinoh 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2017
26 Parit Baru 150/20 kV Extension 30 1,27 2017
27 Sandai 150/20 kV New 30 4,29 2017
28 Sukadana 150/20 kV New 30 4,29 2017
29 Putussibau 150/20 kV New 30 3,06 2017
30 Sintang 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2020
31 Sambas 150/20 kV Extension 30 1,27 2018
32 Siantan 150/20 kV Extension 60 1,37 2019
33 Kota Baru 150/20 kV Extension 30 1,27 2020
Jumlah 930 84,78

332
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 332 04/02/2013 14:19:50


Tabel A13.6. Pengembangan GI 275 kV

New/ Kapasitas Juta


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (Mva) USD
1 Bengkayang 275/150 kV New 250 25,98 2014
Jumlah 250 25,98

Pengembangan Transmisi

Pengembangan jaringan transmisi sampai dengan tahun 2021 di Kalimantan Barat adalah seperti terlihat
pada Tabel A13.7.

Tabel A13.7. Pengembangan Transmisi 150 kV

Juta
No Dari Ke Tegangan Konduktor KMS COD
USD
Inc. 2 pi (Singkawang-
1 PLTU Pantai Kura2 150 kV 2 cct, 1 Hawk 40 2,22 2012
Mempawah)
2 Parit Baru Kota Baru 150 kV 2 cct, 1 Hawk 40 2,22 2013
3 Sei Raya Kota Baru 150 kV 2 cct, 1 Hawk 32 1,77 2013
4 Siantan Tayan 150 kV 2 cct, 2 Hawk 184 10,19 2013
5 Singkawang Bengkayang 150 kV 2 cct, 2 Hawk 120 6,65 2013
6 Singkawang Sambas 150 kV 2 cct, 1 Hawk 126 6,98 2013
7 Bengkayang Ngabang 150 kV 2 cct, 2 Hawk 180 9,97 2014
8 Ngabang Tayan 150 kV 2 cct, 2 Hawk 110 6,09 2014
9 Tayan Sanggau 150 kV 2 cct, 2 Hawk 180 9,97 2014
10 Sanggau Sekadau 150 kV 2 cct, 2 Hawk 100 5,54 2015
11 Sintang Sekadau 150 kV 2 cct, 2 Hawk 180 9,97 2016
12 Sintang Nanga Pinoh 150 kV 2 cct, 2 Hawk 180 9,97 2016
13 Ketapang Sukadana 150 kV 2 cct, 2 Hawk 200 15,27 2017
14 Nanga Pinoh Kota Baru 2 150 kV 2 cct, 1 Hawk 1 80 9,97 2017
15 Sandai Tayan 150 kV 2 cct, 2 Hawk 300 22,90 2017
16 Sukadana Sandai 150 kV 2 cct, 2 Hawk 180 13,74 2017
17 Sintang Putusibau 150 kV 2 cct, 2 Hawk 300 22,90 2017
Jumlah 2.632 166,33

Untuk mewujudkan interkoneksi antara Kalimantan Barat dan Sarawak tersebut, PLN berencana mem-
bangun transmisi 275 kV sepanjang 180 kms dari GI Bengkayang ke perbatasan negara dan trafo IBT
berkapasitas 250 MVA.

333
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 333 04/02/2013 14:19:50


Pengembangan kelistrikan Kalimantan Barat dapat dilihat pada Gambar A13.1.

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough
PLTM PANCAREK-SAJINGAN (IPP); RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart
2 x 400 KW (2012) KALIMANTAN
your computer, and then open theBARAT
file again. If 2011 - 2020
the red x still appears, you …
ARUK
PLTU 2 PANTAI KURA-KURA BIAWAK PLTM MERASAP-BENGKAYANG (PLN);
(PLN); GI. SAMBAS 2 x 750 KW (2010)
Thn2013 SERIKIN
2 x 27,5 MW (2014) KUCHING
PLTU PARIT BARU Loan China JAGOI BABANG GI MAMBONG (MATANG)
2 X 50 MW (2015) BATU KAYA
TEBEDU PLTGB (IPP) 8 MW (2015)
GI. SINGKAWANG
Thn 2009 GI. PUTUSIBAU
ENTIKONG BADAU
GI & GITET. BENGKAYANG Thn 2017
Thn 2014
GI. PLTU KURA-KURA
Thn GI. NGABANG
2011
GI. MEMPAWAH Thn2014
GI SANGGAU
55 km Thn 2014 PLTU SINTANG (PLN); 3 X 7 MW 2014)
(
GI. PARIT BARU GI. SINTANG
GI. SIANTAN Thn 2016
PLTG/MG PONTIANAK
100 MW (2019) GI. SEKADAU PLTGB NANGAPINOH (PLN); 6 (2013)
GI. TAYAN
Thn 2015 PLTA NANGA PINOH (PLN) 98 MW 2019
GI. SEI RAYA Thn2013
GI. KOTA BARU
Thn 2011 PLTU SANGGAU (PLN); 2 X GI. NANGA PINOH
7 MW (2014) Thn 2016
PLTU PONTIANAK-3
PLTU PARIT BARU; 2 X 50 MW 2X25 MW (2016)
(2014)
GI. K0TA
BARU22017

GI. SUKADANA
Thn 2017
GI. SANDAI
Thn 2017
PLTU KETAPANG (PLN) ; GI.GI
KUALA KURUN
Kuala Kurun
2 X 10 MW (2013)
GI. KETAPANG
Thn 2017
PLTU KETAPANG (IPP) ; 2 X7 MW (2012)

KETERANGAN :
Gardu Induk 275 kV Rencana PLTU Rencana
Transmisi 275 kV Rencana
PLTMH Rencana
Transmisi 150 kV Eksisting
Transmisi 150 kV Rencana Listrik Perbatasan Eksisting
Gardu Induk 150 kV Eksisting
Listrik Perbatasan Rencana
Gardu Induk 150 kV Rencana

Gambar A13.1. Pengembangan Kelistrikan Provinsi Kalimantan Barat

Pengembangan Distribusi

Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, diperlukan tambahan pelanggan sebanyak 52 ribu
sambungan per tahun. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut diperlukan pembangunan JTM
1.458 kms, JTR sekitar 4.166 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi 643 MVA sampai dengan tahun
2021 seperti ditampilkan dalam Tabel A13.8.

Tabel A13.8. Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 122 349 65 53.041
2013 111 318 56 57.653
2014 117 335 52 60.464
2015 124 354 59 56.382
2016 141 401 62 58.512
2017 149 425 64 58.547
2018 158 451 67 58.582
2019 167 477 70 58.618
2020 177 506 74 25.456
2021 192 549 75 27.873
2012-2021 1.458 4.166 643 515.129

334
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 334 04/02/2013 14:19:51


A13.4. Elektrifikasi Daerah Perbatasan Antar Negara

Kebutuhan energi listrik untuk daerah terpencil di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Sarawak
masih belum tercukupi, sementara kondisi kelistrikan di wilayah Sarawak lebih baik. Hal ini menimbulkan
terjadinya kesenjangan pada daerah perbatasan. PLN telah melakukan pembelian tenaga listrik skala ke-
cil untuk 2 sistem isolated di daerah perbatasan, yaitu di Sajingan dan Badau. Berikutnya akan dilaku-
kan pembelian listrik dari Sarawak untuk melistriki sistem isolated lainnya, yaitu Entikong sebesar 150
kVA dan Seluas sebesar 100 kVA. Peta kelistrikan di daerah perbatasan diberikan pada Gambar A13.2.

Gambar A13.2. Peta Kelistrikan di Daerah Perbatasan

A13.5. Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai tahun 2021 diberikan pada Tabel A13.9.

Tabel A13.9. Rangkuman

Energy Sales Produksi Energi Beban Pun- Pembangkit GI Transmisi Investasi


Tahun
(GWh) (GWh) cak (MW) (MW) (MVA) (kms) (juta US$)
2012 1.588 1.844 335 0 150 40 36
2013 1.745 1.996 362 48 90 502 160
2014 1.904 2.201 397 190 520 930 482
2015 2.068 2.385 429 100 30 0 190
2016 2.246 2.586 464 0 60 180 42
2017 2.439 2.806 502 100 180 860 260
2018 2.647 3.044 543 100 30 0 183
2019 2.873 3.302 587 100 60 0 96
2020 3.117 3.581 634 98 60 300 208
2021 3.382 3.885 686 0 0 0 45
Growth/
10,2% 10,2% 10,1% 736 1.180 2.812 1.701
Jumlah

335
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 335 04/02/2013 14:19:51


LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 336 04/02/2013 14:19:51
A14
Neraca Daya Sistem-Sistem Isolated
Wilayah Operasi Indonesia Barat

A14.1. Sistem Isolated Provinsi Aceh


A14.2. Sistem Isolated Provinsi Sumatera Utara
A14.3. Sistem Isolated Provinsi Riau
A14.4. Sistem Isolated Provinsi Kepulauan Riau
A14.5. Sistem Isolated Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
A14.6. Sistem Isolated Provinsi Kalimantan Barat

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 337 04/02/2013 14:19:51


LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 338 04/02/2013 14:19:51
Lampiran A14.1

NERACA DAYA SISTEM ISOLATED


PROVINSI ACEH

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 339 04/02/2013 14:19:51


340
Neraca Daya Sistem Sabang

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 340


Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 21,9 23,0 24,1 25,2 26,3 27,4 28,5 29,6 30,7 31,9
Beban Puncak MW 3,8 4,0 4,2 4,4 4,5 4,7 4,9 5,1 5,2 5,4
Load Faktor % 65,2 65,5 65,7 66,0 66,2 66,4 66,6 66,8 67,0 67,0
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 7,4 4,1 4,1 4,1 4,1 7,4 7,4 4,1 4,1 10,7
Derating Kapasitas MW 0,7 0,4 0,4 0,4 0,4 0,7 0,7 0,4 0,4 1,1

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit PLN MW 6,68 3,71 3,71 3,71 3,71 6,68 6,68 3,71 3,71 9,62
PLTD Aneuk Loat
Marcedes MTU PLTD 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Marcedes MTU PLTD 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Caterpillar PLTD 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
Caterpillar PLTD 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
Caterpillar PLTD 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
PLTD Sewa
Sewa Diesel PLTD 2 2 2
Genset BPKS PLTD 1,3 1,3 1,3
Tambahan Kapasitas
PLN Ongoing & Committed
Sabang (FTP2) PLTGB 8
Rencana Tambahan Kapasitas
Lho Pria Laot PLTP
Jaboi (FTP2) PLTP 10

Jumlah Kapasitas MW 6,7 11,7 11,7 11,7 11,7 14,7 14,7 21,7 21,7 21,7
Cadangan MW 2,4 5,4 5,4 5,4 5,4 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5
Pemeliharaan MW 1,4 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0
Operasi MW 1,0 1,4 1,4 1,4 1,4 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
Surplus/Defisit MW 0,4 2,3 2,1 1,9 1,7 2,5 2,3 9,2 9,0 8,7

Catatan: Tahun 2012 Pembangkit Diesel menjadi Unit Emergency

04/02/2013 14:19:51
Neraca Daya Sistem Blangpidie

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 341


Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 45,0 47,3
Beban Puncak MW 9,1 9,5 Rencana masuk grid 150 kV thn 2014
Load Faktor % 56,7 56,7
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 23,3 23,3
Derating Capacity MW 1,2 1,2
Pembangkit PLN MW 22,1 22,1
PLTD Suak
SWD 6 FG PLTD 1,3 1,3
Merrless PLTD 1,0 1,0
MAK PLTD 4,8 4,8
MTU PLTD 3,0 3,0
Cummins PLTD 0,7 0,7
Caterpillar PLTD 0,9 0,9
Caterpillar PLTD 0,5 0,5
Caterpillar PLTD 0,2 0,2
Relokasi dari Lampung PLTD 9,0 9,0
Sewa
Sewa Diesel PLTD 2,0 2,0
Jumlah Kapasitas MW 22,1 22,1
Cadangan MW 6,9 6,9
Pemeliharaan MW 4,5 4,5 Rencana masuk grid 150 kV thn 2014
Operasi MW 2,4 2,4
Surplus/Defisit MW 6,2 5,7

Catatan: Surplus/Defisit dapat disupply dari/ke Subsistem Tapaktuan/Meulaboh

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


341

04/02/2013 14:19:51
342

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 342


Neraca Daya Sistem Tapaktuan
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 32,5 34
Beban Puncak MW 6,2 6,5 Rencana masuk grid 150 kV thn 2014

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Load Faktor % 60,2 60,2
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 10,4 10,4
Derating Kapasitas 0,6 0,6
Pembangkit PLN 9,73 9,7
PLTD Tapaktuan
MTU 12V 4000 PLTD 2,0 2,0
SWD 6FG PLTD 0,7 0,7
SWD 9F PLTD 2,2 2,2
MTU 12V 2000 PLTD 1,5 1,5
Sewa
Sewa Diesel PLTD 4,0 4,0
Jumlah Kapasitas MW 9,7 9,7
Cadangan MW 2,1 2,1 Masuk Interkoneksi 150 kV Sumatera
Pemeliharaan MW 1,1 1,1
Operasi MW 1,0 1,0
Surplus/Defisit MW 1,5 1,2

Catatan: Surplus/Defisit dapat di supplay dari Sistem Blangpidre dan Sistem Kuta Fajar

04/02/2013 14:19:52
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 343
Neraca Daya Sistem Subulussalam
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 60 65
Beban Puncak MW 13 14
Load Faktor % 54 54
Pasokan Rencana tahun 2014 masuk Grid 150 kV
Kapasitas Terpasang MW 14,7 14,7
Derating Capacity MW 1,9 1,9
Pembangkit PLN 12,8 12,8
PLTD Rimo PLTD 4,5 4,5
PLTD Singkil PLTD 0,0 0,0
PLTD Kuta Fajar PLTD 1,2 1,2
PLTD Sewa PLTD 9,0 9,0
Tambahan Kapasitas
IPP Ongoing & Committed
PLTU PT. GSS PLTU 1
PLTBayu PT. GLA PLTB 10
Jumlah Kapasitas MW 23,8 23,8
Cadangan MW 1,9 1,9 Masuk Interkoneksi 150 kV Sumatera
Pemeliharaan MW 1,0 1,0
Operasi MW 0,9 0,9
Surplus/Defisit MW 9,1 8,1

Catatan: Defisit dipasok dari SUTM 20 kV GI Sidikalang

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


343

04/02/2013 14:19:52
344

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 344


Neraca Daya Sistem Kutacane
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 52,6 56,3
Beban Puncak MW 10,8 11,6 Rencana tahun 2013 masuk Grid 150 kV
Load Faktor % 55,4 55,4

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 15,3 15,3
Derating Capacity 0,8 0,8
Pembangkit PLN 14,57 14,57
PLTD Kuning
MTU PLTD 2,6 2,6
SWD 6TM PLTD 2,0 2,0
SWD 8FG PLTD 0,6 0,6
Cummins PLTD 1,7 1,7
PLTM Sepakat
Turbin WKC PLTD 1,5 1,5
PLTD Sewa
Rental genset HSD PLTD 5,0 5,0
Suplai dari jaringan 20 kV MW 2,0 2,0
Jumlah Kapasitas MW 14,6 14,6
Cadangan MW 2,8 2,8
Pemeliharaan MW 2,0 2,0 Masuk Interkoneksi 150 kV Sumatera
Operasi MW 0,9 0,9
Surplus/Defisit MW 0,9 0,2
Catatan: Defisit disupplay dari SUTM 20 kV GI Brastagi/Sidikalang via Wilayah Sumatera

04/02/2013 14:19:52
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 345
Neraca Daya Sistem Blangkejeren
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 16 17 18
Beban Puncak MW 4 4 5 Rencana tahun 2015 masuk Grid 150 kV
Load Faktor % 43 43 43
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 7,2 7,2 7,2
Derating Capacity MW 0,5 0,5 0,5
Pembangkit PLN MW 6,7 6,7 6,7
PLTD Rema MW 3,6 3,6 3,6
Rel. dari PLTD L. Bata PLTD 1,4 1,4 1,4
Rerebe (Beli Energi) PLTM 0,2 0,2 0,2
Sewa
Rental genset HSD PLTD 2,0 2,0 2,0
Tambahan Kapasitas
IPP Ongoing Committed
Putri Betung PLTM 0,3
Jumlah Kapasitas MW 7,0 7,0 7,0
Cadangan MW 1,8 1,8 1,8
Pemeliharaan MW 1,0 1,0 1,0 Masuk Interkoneksi 150 kV Sumatera
Operasi MW 0,8 0,8 0,8
Surplus/Defisit MW 1,1 0,8 0,6

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


345

04/02/2013 14:19:52
346

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 346


Neraca Daya Sistem Takengon
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 60,4 64
Beban Puncak MW 18,9 20 Rencana tahun 2014 masuk Grid 150 kV
Load Faktor % 36,5 36,5

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 24,0 25,5
Derating Capacity MW 2,4 2,5
Pembangkit PLN
PLTD Ayangan PLTD 9,1 9,1
PLTD Janarata PLTD 0,3 0,3
PLTD Jagong Jeget PLTD 0,4 0,4
PLTMH Angkup PLTMH 0,6 0,6
PLTD Sewa PLTD 6,0 6,0
Suplai dari 20 kV GI Bireun 7,5 9,0
Tambahan Pembangkit
IPP/Beli Energi
KERPAP PLTMH 1,5
Jumlah Kapasitas MW 23,1 24,4
Cadangan MW 4,2 4,2
Pemeliharaan MW 2,8 2,8 Masuk Interkoneksi 150 kV Sumatera
Operasi MW 1,4 1,4
Surplus/Defisit MW 0,0 0,3
Catatan: Defisit disuplai dari SUTM 20 kV GI Juli, Bireuen

04/02/2013 14:19:52
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 347
Neraca Daya Sistem Sinabang
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 20 21 22 23 24 25 27 28 29 30
Beban Puncak MW 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5
Load Faktor % 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 7,0 7,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
Derating Capacity MW 0,7 0,7 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Pembangkit PLN MW 6,3 6,3 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5
PLTD Lasikin
MTU PLTD 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
MTU PLTD 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
MTU PLTD 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Caterpillar PLTD 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Caterpillar PLTD 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
Wartsilla PLTD 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2
PLTD Sewa
Rental genset HSD PLTD 2,0 2,0
Tambahan Kapasitas
PLN Ongoing & Committed
Sinabang (Eks Tapaktuan) PLTU 14
Jumlah Kapasitas MW 6,3 6,3 18,5 18,5 18,5 18,5 18,5 18,5 18,5 18,5
Cadangan MW 2,2 2,2 8,1 8,1 8,1 8,1 8,1 8,1 8,1 8,1
Pemeliharaan MW 1,1 1,1 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Operasi MW 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1
Surplus/Defisit MW 0,7 0,4 6,5 6,3 6,1 5,9 5,7 5,5 5,3 5,0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


347

04/02/2013 14:19:52
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 348 04/02/2013 14:19:52
Lampiran A14.2

NERACA DAYA SISTEM ISOLATED


PROVINSI SUMATERA UTARA

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 349 04/02/2013 14:19:52


350

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 350


Neraca Daya Sistem Isolated Provinsi Sumatera Utara
Neraca Daya Sistem Nias
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 61 65 69 73 77 82 87 92 98 104
Load Faktor % 43 43 43 43 43 43 44 44 44 44
Beban Puncak MW 16 17 18 19 20 22 23 24 25 27
Pasokan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Kapasitas Terpasang MW 23,6 23,6 15,6 15,6 15,6 15,6 15,6 15,6 15,6 15,6
Derating Kapasitas MW 7,6 7,6 7,6 7,6 7,6 7,6 7,6 7,6 7,6 7,6
Pembangkit PLN
PLTD Gunung Sitoli MW 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2
PLTD Teluk Dalam MW 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4
PLTD Sewa MW 8,0 8,0
Gunung Sitoli PLTD 5,0 5,0
Teluk Dalam PLTD 3,0 3,0
Tambahan Kapasitas
PLN Ongoing & Committed
Nias PLTGB 8
Nias (PLTGasifikasi Biomass) MW 1
IPP Ongoing & Committed
Nias (FTP2) PLTU 14 7
Nias-2 PLTU 10
Jumlah Kapasitas MW 24,0 24,0 31,0 38,0 38,0 38,0 38,0 38,0 48,0 48,0
Cadangan MW 2,6 2,6 8,5 8,5 8,5 11,0 11,0 11,0 17,0 17,0
Pemeliharaan MW 1,5 1,5 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 10,0 10,0
Operasi MW 1,1 1,1 1,5 1,5 1,5 4,0 4,0 4,0 7,0 7,0
Surplus/Defisit (N-1) MW 5,1 4,1 4,1 10,2 9,1 5,5 4,2 3,0 5,6 4,1

04/02/2013 14:19:52
Lampiran A14.3

NERACA DAYA SISTEM ISOLATED


PROVINSI RIAU

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 351 04/02/2013 14:19:52


352

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 352


Neraca Daya Sistem Siak
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 47 53 60 67 75 84 94 102 110 117
Load Faktor % 69 69 69 69 69 69 69 62 62 62
Beban Puncak MW 8 9 10 11 12 14 15 17 19 20

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 1,2 1,2 1,2
Derating Capacity MW 0,0 0,0 0,0
Pembangkit PLN
Deutz PLTD 0,3 0,3 1,0
Deutz F10 L PLTD 0,2 0,2 2,0
MTU M.D PLTD 0,6 0,6 0,6
Sewa
Sewa Pemda PLTU 6,0 6,0 6,0
Sewa MFO PLTD 3,0 3,0 3,0
Tambahan Kapasitas
IPP Ongoing & Committed
MTU (Pemda) PLTD 0,6
Disupplai dari grid 150 kV SIS, Tahun 2014
Jumlah Kapasitas MW 10,8 10,8 10,8
Cadangan MW 1,0 1,0 1,0
Pemeliharaan MW 0,8 0,8 0,8
Operasi MW 0,3 0,3 0,3
Surplus/Defisit MW 1,9 1,0 0,1

04/02/2013 14:19:52
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 353
Neraca Daya Sistem Selat Panjang
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 53,5 60,4 66,1 71,9 78,1 84,3 90,9 98,3 107,3 117,2
Load Faktor % 66,6 66,8 66,9 67,1 67,2 67,4 67,5 67,7 67,8 67,8
Beban Puncak MW 7,6 8,5 9,6 10,7 12,0 13,4 15,1 16,9 18,9 21,2
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4
Derating Capacity MW 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Pembangkit PLN
BWSC PLTD 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Deutz PLTD 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4
Sewa Pembangkit
Sewa Genset MFO PLTD 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
Sewa Mesin (HSD) PLTD 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
Tambahan Kapasitas
PLN Ongoing & Committed
Selat Panjang PLTGB 6 3
Sewa
Rawa Minyak (Kabel Laut) PLTMG 7
Al Selat PLTMG 5
Selat Panjang Baru #1,2 PLTU
Jumlah Kapasitas MW 16,3 16,3 29,3 29,3 34,3 34,3 37,3 37,3 37,3 37,3
Cadangan MW 7,2 7,2 8,2 8,2 8,2 8,2 8,2 8,2 8,2 8,2
Pemeliharaan MW 6,0 6,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Operasi MW 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
Surplus/Defisit MW 1,5 0,5 11,5 10,4 14,1 12,6 14,0 12,2 10,2 7,9

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


353

04/02/2013 14:19:52
354

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 354


Neraca Daya Sistem Bengkalis
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 82 93 101 110 120 129 139 151 165 180
Load Faktor % 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Beban Puncak MW 13 15 17 18 20 21 23 25 27 32

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 24,7 18,7 18,7 12,7 12,7 12,7 12,7 12,7 12,7 12,7
Derating Capacity MW 2,0 2,1 2,2 2,2 2,3 2,4 2,4 2,5 2,5 2,6
Pembangkit PLN
Deutz PLTD 1,5 1,4 1,4 1,4 1,3 1,3 1,3 1,2 1,2 1,2
Deutz PLTD 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Yamar PLTD 1,0 1,0 1,0 0,9 0,9 0,9 0,9 0,8 0,8 1,4
Sewa Pembangkit
Sewa Genset MFO PLTD 6 6 6
Sewa Mesin 1 (HSD) PLTD 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Sewa Mesin 2 (HSD) PLTD 6
Tambahan Kapasitas
PLN Ongoing & Committed
Bengkalis PLTGB PLTGB 6 6 6 6
Jumlah Kapasitas MW 22,7 22,6 22,5 22,5 22,4 28,4 28,3 34,2 34,2 34,1
Cadangan MW 1,8 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2
Pemeliharaan MW 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
Operasi MW 0,6 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Surplus/Defisit MW 7,5 5,3 3,8 2,3 0,7 5,0 3,3 7,4 5,1 0,0

04/02/2013 14:19:52
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 355
Neraca Daya Sistem Bagan Siapi-api
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 43 48 53 58 64 70 77 84 93 102
Load Faktor % 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
Beban Puncak MW 8 9 10 11 12 13 14 16 17 19
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 2,8 2,8
Derating kapasitas MW 1,2 1,3
Pembangkit PLN
Deutz BA 12M 816 PLTD 0,4 0,4
Deutz KHD BV 8M PLTD 0,8 0,8
Mitsubishi PLTD 0,4 0,4
Pembangkit Sewa
Sewa HSD PLTD 2,0 2,0
Sewa Mesin Pemda PLTD 2,4 2,4
PLTGB PLTGB 5,0 5,0
Disupplai dari grid 150 kV SIS, Tahun 2014, 30 MVA
Jumlah Kapasitas MW 11,0 11,0
Cadangan MW 1,8 1,8
Pemeliharaan MW 1,2 1,2
Operasi MW 0,6 0,6
Surplus/Defisit MW 1,2 0,4

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


355

04/02/2013 14:19:52
356
Neraca Daya Sistem Rengat

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 356


Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 95 108
Load Faktor % 63 63
Beban Puncak MW 17 20
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 9,0 9,0
Derating Capacity MW 0,0 0,0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit PLN
PLTD Air Molek
PLTD Danau Raja
Pembangkit Pemda
MTU 12V 2000G 62 PLTD
MTU 16V 2000G 62 PLTD
Project Sewa
Sewa Diesel1 PLTD 2,0 2,0
Sewa Diesel2 PLTD 2,0 2,0
Sewa Diesel3 PLTD 5,0 5,0
Tambahan Kapasitas
PLN Ongoing & Committed
Rengat PLTG 20
Rencana Tambahan Kapasitas
IPP Rengat PLTU 14
Disuplai dari Grid 150 kV SIS- Tahun 2013
Jumlah Kapasitas MW 38,0 38,0
Cadangan MW 11,2 11,2
Pemeliharaan MW 10,0 10,0
Operasi MW 1,2 1,2
Surplus/Defisit MW 9,5 7,3

04/02/2013 14:19:52
Neraca Daya Sistem Tembilahan

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 357


Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 70 79 86
Load Faktor % 60 60 60
Beban Puncak MW 13 15 16
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 7,8 7,8 7,8
Derating Capacity MW 1,7 1,8 1,9
Pembangkit PLN
SWD PLTD 0,5 0,5 0,5
Deutz KHD BV 8M PLTD 1,8 1,7 1,7
Yanmar PLTD 0,2 0,2 0,2
Yanmar PLTD 1,5 1,5 1,5
Pembangkit Pemda
Komatsu PLTD 1,6 1,6 1,6
Relokasi Ex Tlk Kuantan
PLTD PLTD 0,5 0,5 0,5
Pembangkit Sewa
Sewa Mesin2 (HSD) PLTD 3,0
Sewa Mesin3 (HSD) PLTD 0,8
Sewa genset (MFO) PLTD 6,0 6,0 6,0
Tambahan Kapasitas
PLN
Tembilahan PLTU 14
Di pasok dari grid 150 kV, Tahun 2015
Jumlah Kapasitas MW 15,9 26,0 25,9
Cadangan MW 1,7 8,2 8,2
Pemeliharaan MW 1,2 7,0 7,0
Operasi MW 0,5 1,2 1,2
Surplus/Defisit MW 0,9 2,8 1,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


357

04/02/2013 14:19:52
358

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 358


Neraca Daya Sistem Kuala Enok
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 6 7 7 8 8 9 10 11 12 13
Load Faktor % 50 50 51 51 51 51 51 51 51 51

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Beban Puncak MW 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6
Derating Capacity MW 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
Pembangkit PLN
Mitsubishi S6U PLTD 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
Catterpilar PLTD
Sewa
Sewa Diesel PLTD 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Sewa Gas Engine (CNG) PLTMG 3 3 3 3 3 3 3
Tambahan Pembangkit
Di pasok dari grid 150 kV, Tahun 2013
Jumlah Kapasitas MW 2,8
Cadangan MW 1,6
Pemeliharaan MW 1,0
Operasi MW 0,6
Surplus/Defisit MW -0,1

04/02/2013 14:19:53
Lampiran A14.4

NERACA DAYA SISTEM ISOLATED


PROVINSI KEPULAUAN RIAU

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 359 04/02/2013 14:19:53


360

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 360


Neraca Daya Sistem Bintan
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 318 524 583 749 820 886 949 1.010 1.077 1.148
Load Faktor % 69 70 72 75 75 75 75 75 75 75
Beban Puncak MW 53 86 92 114 125 135 145 154 164 175
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 71 71 30 30 30 30 30 0 0 0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Derating kapasitas MW 11 11
Pembangkit PLN
PLTD Tanjung Pinang PLTD 28 28
PLTD Tanjung Uban PLTD 1 1
Pembangkit Sewa Tanjung Uban PLTD 8 8
Sewa Genset PLTD 2 2
Sewa PLTU PLTU 30 30 30 30 30 30 30
Tambahan Pembangkit
SEWA
PLN ON-GOING & COMMITTED
IPP ON-GOING & COMMITTED
Tanjung Pinang 1 (TLB) PLTU 30
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Tanjung Pinang 2 (FTP2) PLTU 30
Tanjung Pinang 3 PLTU 50 50
Transfer dari Batam (Peaking) MW 10 10 10 10
Transfer dari Batam (Base) MW 40 20
Jumlah Kapasitas MW 68 118 120 160 180 190 190 210 260 260
Reserve Margin (DMN) % 30 38 31 40 44 41 31 36 58 48

04/02/2013 14:19:53
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 361
Neraca Daya Sistem Tanjung Balai Karimun
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 129 143 162 183 205 226 246 264 281 300
Load Faktor % 68 68 68 67 67 67 66 66 66 66
Beban Puncak MW 21 23 25 27 29 32 34 37 40 52
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 13,2 13,2 13,2 13,2 13,2 13,2 13,2 13,2 13,2 13,2
Derating kapasitas MW 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2
Pembangkit PLN
MAK 8M 453B PLTD 7,2 7,2 7,2 7,2 7,2 7,2 7,2 7,2 7,2 7,2
Allen PLTD 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8
Pembangkit Sewa
Sewa Mesin (HSD) PLTD 2
Sewa Mesin (HSD) PLTD 4 4 4
Sewa Mesin (HSD) PLTD 3 3
Sewa Mesin (HSD) PLTD 3 3
Sewa Mesin (MFO) PLTD 10 10 10 10
Tambahan Kapasitas
PLN Ongoing & Committed
TB. Karimun #1,2 (FTP1) PLTU 7 7
TB. Karimun #3,4 (eks Tj. Uban) PLTU
TB. Karimun (FTP2) PLTU 15 15
Rencana Tambahan Kapasitas
TB. Karimun - 2 PLTG/PLTMG 10 10
Jumlah Kapasitas MW 38,0 43,0 37,0 48,0 53,0 53,0 63,0 73,0 73,0 73,0
Cadangan MW 10,0 10,0 10,0 10,0 17,0 17,0 17,0 17,0 17,0 17,0
Pemeliharaan MW 7,0 7,0 7,0 7,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0
Operasi MW 3,0 3,0 3,0 3,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Surplus/Defisit MW 7,1 10,3 2,4 11,2 6,9 4,4 11,8 19,0 16,0 4,2

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


361

04/02/2013 14:19:53
362

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 362


Neraca Daya Sistem Tanjung Batu
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 33 37 42 47 52 58 63 67 71 76
Load Faktor % 56 57 60 62 64 66 66 66 65 65
Beban Puncak MW 7 7 8 9 9 10 11 12 13 13

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 1,6 1,6 1,6 1,6
Derating Capacity MW 0,6 0,6 0,6 0,6
Pembangkit PLN
Komatsu PLTD 0,3 0,3 0,3 0,3
Deutz BA 12M PLTD 0,8 0,8 0,8 0,8
Sewa
Sewa Diesel PLTD 5,0 5,0
Sewa Diesel PLTD 2,0 2,0 2,0 2,0
Sewa PLTGB PLTGB 2,5 2,5 2,5
Tambahan Kapasitas
PLN Ongoing & Committed
Tanjung Batu Baru PLTU 14
Tanjung Batu (FTP2) PLTGB 8
Jumlah Kapasitas MW 10,6 10,6 13,6 25,1 22,0 22,0 22,0 22,0 22,0 22,0
Cadangan MW 1,4 1,4 1,4 1,4 8,1 8,1 8,1 8,1 8,1 8,1
Pemeliharaan MW 1,1 1,1 1,1 1,1 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Operasi MW 0,3 0,3 0,3 0,3 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1
Surplus/Defisit MW 2,3 1,8 4,2 15,0 4,6 3,8 3,1 2,2 1,3 0,6

04/02/2013 14:19:53
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 363
Neraca Daya Sistem Dabo Singkep
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 22 24 27 30 33 36 39 41 43 42
Load Faktor % 56 57 60 63 65 67 67 67 66 66
Beban Puncak MW 4 5 5 5 6 6 7 7 7 7
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 1,3
Derating kapasitas 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 1,2
Pembangkit PLN
MAK PLTD 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
MTU PLTD 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
Pembangkit Sewa
Sewa Genset PLTD 2,0 2,0
Sewa Diesel PLTD 3,0 3,0
Tambahan Kapasitas
PLN Ongoing & Committed
Dabo Singkep PLTU 8
Rencana Tambahan Kapasitas
Dabo Singkep PLTGB 4
Kapasitas Efektif MW 7,1 7,1 10,1 10,1 10,1 10,1 14,1 14,1 14,1 12,1
Cadangan MW 1,8 1,8 5,2 5,2 5,2 5,2 5,2 5,2 5,2 5,2
Pemeliharaan MW 1,2 1,2 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0
Operasi MW 0,6 0,6 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
Surplus/Defisit MW 1,5 1,2 1,1 0,8 0,4 0,0 3,6 3,2 2,7 0,9

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


363

04/02/2013 14:19:53
364

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 364


Neraca Daya Sistem Ranai
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 19 21 24 27 30 33 35 38 40 42
Load Faktor % 65 66 69 72 74 75 76 75 74 74

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Beban Puncak MW 3 4 4 4 5 5 5 6 6 6
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
Derating Capacity MW 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Pembangkit PLN
Daihatsu 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Komatshu 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Project Sewa
SEWA Perusda PLTD 1,8 1,8
SEWA MFO PLTD 6,0 6,0
Tambahan Kapasitas
PLN Ongoing & Committed
Natuna PLTU 14
Jumlah Kapasitas MW 8,9 8,9 15,1 15,1 15,1 15,1 15,1 15,1 15,1 15,1
Cadangan MW 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Pemeliharaan MW 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Operasi MW 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Surplus/Defisit MW 4,8 4,6 10,5 10,2 9,8 9,5 9,1 8,7 8,3 8,0

04/02/2013 14:19:53
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 365
Neraca Daya Sistem Belakang Padang
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 10 11 13 14 16 18 19 21 22 23
Load Faktor % 56 58 62 65 68 70 72 72 72 72
Beban Puncak MW 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 3,5 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
Derating Capacity MW 0,3 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
Pembangkit PLN
Deutz PLTD 0,1
MWM PLTD 0,1
Yanmar PLTD 1,0
Relokasi PLTD 2,0
Disuplai dari Grid 20 kV Kabel Laut Batam
Jumlah Kapasitas MW 3,2
Cadangan MW 0,8
Pemeliharaan MW 0,6
Operasi MW 0,2
Surplus/Defisit MW 0,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


365

04/02/2013 14:19:53
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 366 04/02/2013 14:19:53
Lampiran A14.5

NERACA DAYA SISTEM ISOLATED


PROVINSI BANGKA BELITUNG

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 367 04/02/2013 14:19:53


368

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 368


Neraca Daya Sistem Bangka
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 557 677 786 925 1.090 1.260 1.445 1.695 2.164
Beban Puncak MW 102 126 145 169 197 226 257 299 335 379
Load Faktor % 62 62 62 63 63 64 64 65 65 65
Pasokan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Kapasitas Terpasang MW 111 115 145 - - - - - - -
PLN (PLTD) MW 34 34 34 - - - - - - -
Sewa MW -
Relokasi PLTD Payo Selincah MW 4 12
Relokasi PLTD Sungai Juaro MW 22
Sewa PLTD MW 77 77 77 - - - - - - -
Tambahan Pembangkit
PLN ON-GOING & COMMITTED
Air Anyer (FTP1) PLTU 60
IPP ON-GOING & COMMITTED
Sewa PLTU 60
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Bangka Peaker PLTG/MG 100
Bangka 1 PLTU 65 65
Interkoneksi Sumatera - Bangka MW 30 40 30 50 50
Jumlah Kapasitas MW 111 175 205 250 290 320 370 420 485 550
Reserve Margin (DMN) % 9 39 42 48 47 42 44 41 45 45

* PLN mempunyai opsi PLTG/MG Bangka Peaker daapt diganti dengan PLTG/MG di lokasi lain di sistem Sumbagsel yang mempunyai pasokan
gas lebih secure.

04/02/2013 14:19:53
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 369
Neraca Daya Sistem Belitung
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 190 238 268 291 319 355 401 460 534 621
Beban Puncak MW 36 41 46 50 55 61 69 79 92 107
Load Faktor % 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 42,0 27,0 27,0 16,0 16,0 16,0 16,0 16,0 16,0 16,0
PLN MW 9,0 9,0 9,0 9,0 9,0 9,0 9,0 9,0 9,0 9,0
Pilang PLTD 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0
Manggar PLTD 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
IPP
Biomass PLTU 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
Sewa PLTD 26 11 11
Tambahan Kapasitas
PLN Ongoing & Committed
Belitung Baru (FTP1) PLTU 33
IPP Ongoing & Committed
Belitung-2/Tanjung Pandan PLTGB 5
Rencana Tambahan Kapasitas
Belitung -3 (2x10 MW) PLTG/MG 20
Belitung Peaker PLTG/MG 10 10
Belitung-4 PLTU 17 17
Jumlah Kapasitas MW 42 60 65 74 74 91 108 118 128 128
Reserve Margin (DMN) % 15 45 40 47 34 48 56 49 39 19

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


369

04/02/2013 14:19:53
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 370 04/02/2013 14:19:53
Lampiran A14.6

NERACA DAYA SISTEM ISOLATED


PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 371 04/02/2013 14:19:53


372
Neraca Daya Sistem Ketapang

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 372


Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 134,7 151,9 175,7 187,8 200,1 212,9 226,5 240,8 256,0 272,2
Load Faktor % 64,2 64,2 64,2 64,2 64,2 64,2 64,3 64,3 64,3 64,3
Beban Puncak MW 24,0 27,0 31,2 33,4 35,6 37,8 40,2 42,8 45,5 48,3
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 24,1 17,1 17,1 14,1 14,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Derating capacity MW 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Pembangkit PLN
DEUTZ PLTD 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 0 0 0 0 0,0
WARTSILA I PLTD 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6 0 0 0 0 0,0
RUSTON I PLTD 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 0 0 0 0 0,0
Sewa
Sewa Diesel PLTD 7,0 13,0 13,0
Sewa Diesel PLTD 3,0 3,0 7,5
Tambahan Pembangkit
PLN
Ketapang (FTP2) PLTU 20 Interkoneksi dengan Grid 150 kV
Sewa/IPP Sistem Khatulistiwa
Ketapang (IPP) PLTU 14
Relokasi Sewa Diesel PLTD
Sewa Sukadana PLTGB 3 -3
Jumlah Kapasitas MW 31,1 37,1 41,6 55,1 55,1
Cadangan MW 10,0 10,0 10,0 17,0 17,0
Pemeliharaan MW 7,0 17,0 17,0 10,0 10,0
Operasi MW 3,0 3,0 3,0 7,0 7,0
Surplus/Defisit MW -2,9 0,0 0,3 4,7 2,5

04/02/2013 14:19:53
Neraca Daya Sistem Sambas

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 373


Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 81,4 91,8 113,5 120,9 128,8 137,0 154,9 164,7
Load Faktor % 66,2 66,2 66,2 66,2 66,2 66,2 66,2 66,2 66,2 66,2
Beban Puncak MW 14,0 15,8 18,3 19,6 20,9 22,2 23,6 25,1 26,7 28,4
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 2,00 2,00
Derating capacity MW 0,40 0,00 0,00
Pembangkit PLN
SWD. I PLTD 0,3
SWD. II PLTD 0,3
SWD. III PLTD 0,4
DEUTZ. II PLTD 0,5
DEUTZ MWM PLTD 0,5
MTU ( TRAILER ) PLTD 0,6
DEUTZ.MWM KHD.I PLTD 1,5
DEUTZ.MWM KHD.II PLTD 1,5
MITSUBISHI PLTD 1,0
MTU II PLTD 0,7
MTU III PLTD 0,7
PLTD Sewa
Sewa Diesel PLTD 5
Sewa Diesel PLTD 2 2 2
Tambahan Pembangkit
PLN
Relokasi Sewa Diesel PLTD 2
Interkoneksi Grid 150 kV Sistem Khatulistiwa
Jumlah Kapasitas MW 18,7
Cadangan MW 2,5
Pemeliharaan MW 1,5
Operasi MW 1,0
Surplus/Defisit MW 2,2

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


373

04/02/2013 14:19:53
374

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 374


Neraca Daya Sistem Ngabang
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 23,6 26,6 30,7 32,9 35,0 37,3 39,6 42,1 44,8 47,6
Load Faktor % 53,9 53,9 54,0 54,0 54,1 54,2 54,2 54,3 54,4 54,4
Beban Puncak MW 5,0 5,6 6,5 6,9 7,4 7,9 8,3 8,9 9,4 10,0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 6,6 6,6
Derating capacity MW 0,2 0,2
Pembangkit PLN
MERCEDES (MTU) PLTD 0,9 0,9
MITSUBISHI PLTD 1,6 1,6
MERCEDES (MTU) PLTD 1,1 1,1
Sewa
Sewa Diesel PLTD 3,0 3,0
Tambahan Pembangkit
PLN
Sewa PLTGB PLTGB -6
Interkoneksi Grid 150 kV Sistem Khatulistiwa
Jumlah Kapasitas MW 12,6 12,6
Cadangan MW 2,7 3,7
Pemeliharaan MW 1,6 1,6
Operasi MW 1,1 2,1
Surplus/Defisit MW 4,9 3,3

04/02/2013 14:19:54
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 375
Neraca Daya Sistem Sanggau
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 84,9 95,8 118,5 126,2 134,4 152,1 172,0
Load Faktor % 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 67,4 67,4 67,4 67,4 67,4
Beban Puncak MW 14,4 16,2 18,7 20,0 21,4 22,7 24,2 25,7 27,4 29,1
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 14,4 8,4 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Derating capacity MW 0,3 0,3
Pembangkit PLN
SWD BBI PLTD 1,2 1,2
SWD BBI PLTD 1,2 1,2
DEUTZ MWM PLTD 0,8 0,8
MTU PLTD 0,8 0,8
MITSUBISHI PLTD 1,2 1,2
MITSUBISHI PLTD 1,2 1,2
PLTD Sewa
Sewa Diesel PLTD 6,0
Sewa Diesel PLTD 2,0 2,0 2,0
Tambahan Pembangkit
PLN
Sanggau PLTU 14,0
Sewa
Relokasi Sewa Diesel PLTD
Interkoneksi Grid 150 kV Sistem Khatulistiwa
Jumlah Kapasitas MW 16,4 24,4
Cadangan MW 2,4 8,2
Pemeliharaan MW 1,2 7,0
Operasi MW 1,2 1,2
Surplus/Defisit MW -0,4 0,0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


375

04/02/2013 14:19:54
376
Neraca Daya Sistem Sintang

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 376


Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 81,1 91,5 105,9 113,3 120,8 128,6 136,9 145,6 154,9 164,8
Load Faktor % 64,3 64,3 64,3 64,3 64,4 64,4 64,4 64,5 64,5 64,5
Beban Puncak MW 14,4 16,3 18,8 20,1 21,4 22,8 24,2 25,8 27,4 29,2
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 15,9 9,9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Derating capacity MW 0,5 0,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit PLN
SWD BBI PLTD 0,5 0,5
SWD BBI PLTD 1,2 1,2
DEUTZ PLTD 1,5 1,5
DEUTZ PLTD 1,5 1,5
DEUTZ PLTD 1,5 1,5
MTU PLTD 1,1 1,1
MITSUBISHI PLTD 1,3 1,3
MITSUBISHI PLTD 1,3 1,3
PLTD Sewa
Sewa Diesel PLTD 6
Tambahan Pembangkit
PLN
Sintang PLTU 21
Sewa
PLTGB Sewa PLTGB -3
Interkoneksi Grid 150 kV Sistem Khatulistiwa
Jumlah Kapasitas MW 18,9 33,9
Cadangan MW 3,0 8,5
Pemeliharaan MW 1,5 7,0
Operasi MW 1,5 1,5
Surplus/Defisit MW 1,5 9,2

04/02/2013 14:19:54
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 377
Neraca Daya Sistem Nanga Pinoh
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 28,6 32,3 37,4 40,0 42,7 45,5 48,5 51,6 54,9 58,5
Load Faktor % 53,7 53,8 53,8 53,9 54,0 54,1 54,2 54,3 54,4 54,4
Beban Puncak MW 6,1 6,8 7,9 8,5 9,0 9,6 10,2 10,8 11,5 12,3
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 6,3 3,3 3,3 2,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Derating capacity MW 0,1 0,1 0,1 0,1
Pembangkit PLN
DEUTZ MWM PLTD 0,5 0,5 0,5 0,5
DEUTZ MWM PLTD 0,5 0,5 0,5 0,5
DEUTZ MWM PLTD 0,5 0,5 0,5 0,5
MITSUBISHI PLTD 0,8 0,8 0,8 0,8
PLTD Sewa
Sewa Diesel PLTD 3 ,0
Sewa Diesel PLTD 1,0 1,0 1,0
Tambahan Pembangkit
PLN
Nanga pinoh PLTGB 6,0 -6
Sewa
Relokasi Sewa Diesel PLTD
Interkoneksi Grid 150 kV Sist. Khatulistiwa
Jumlah Kapasitas MW 8,3 11,3 11,3 10,3
Cadangan MW 1,3 1,3 1,3 1,3
Pemeliharaan MW 0,8 0,8 0,8 0,8
Operasi MW 0,5 0,5 0,5 0,5
Surplus/Defisit MW 1,0 3,2 2,1 0,6

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


377

04/02/2013 14:19:54
378

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 378


Neraca Daya Sistem Sekadau
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 6,6 7,6 8,2 8,7 9,3 9,9 10,6 11,3 12,3 13,3
Load Faktor % 45,0 45,1 45,1 45,2 45,3 45,4 45,5 45,6 45,6 45,6

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Beban Puncak MW 1,7 1,9 2,1 2,2 2,4 2,5 2,7 2,8 3,1 3,3
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 4,6 4,6 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Derating capacity MW 0,1 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Pembangkit PLN
DEUTZ MWM PLTD 0,5 0,5
MTU PLTD 0,4 0,4
MTU PLTD 0,7 0,7
PLTD Sewa
Sewa Diesel PLTD 3,0 3,0 3,0
Tambahan Pembangkit
Interkoneksi Grid 150 kV Sistem Khatulistiwa
Jumlah Kapasitas MW 4,4 4,4
Cadangan MW 1,7 1,7
Pemeliharaan MW 1,0 1,0
Operasi MW 0,7 0,7
Surplus/Defisit MW 1,0 0,7

04/02/2013 14:19:54
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 379
Neraca Daya Sistem Putussibau
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 26,8 30,3 35,0 37,5 39,9 42,5 45,2 48,1 51,1 54,4
Load Faktor % 59,2 59,2 59,2 59,2 59,2 59,2 59,2 59,2 59,2 59,2
Beban Puncak MW 5,2 5,8 6,8 7,2 7,7 8,2 8,7 9,3 9,9 10,5
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 - - - - -
Derating capacity MW 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 - - - - -
Pembangkit PLN
DEUTZ MWM PLTD 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
MTU PLTD 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
MTU PLTD 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Sewa
Putussibau PLTD 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0
Interkoneksi Grid 150 kV dengan sistem khatulistiwa
Tambahan Pembangkit
PLN
Riam Badau PLTMH 0,2
Putussibau (FTP2) PLTGB 8,0
IPP
Jumlah Kapasitas MW 6,4 14,6 14,6 14,6 14,6
Cadangan MW 1,9 5,0 5,0 5,0 5,0
Pemeliharaan MW 1,0 4,0 4,0 4,0 4,0
Operasi MW 0,9 1,0 1,0 1,0 1,0
Surplus/Defisit MW -0,7 3,8 2,8 2,4 1,9

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


379

04/02/2013 14:19:54
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 380 04/02/2013 14:19:54
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 381 04/02/2013 14:19:54
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 382 04/02/2013 14:19:54
B1
Sistem Interkoneksi Kalimantan Selatan, Tengah
dan Timur (Kalseltengtim)

B1.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


B1.2. Neraca Daya
B1.3. Neraca Energi
B1.4. Capacity Balance Gardu Induk
B1.5. Rencana Pengembangan Penyaluran
B1.6. Peta Pengembangan Penyaluran
B1.7. Analisis Aliran Daya
B1.8. Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi
B1.9. Program Listrik Perdesaan
B1.10. Program Energi Baru dan Terbarukan
B1.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 383 04/02/2013 14:19:54


LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 384 04/02/2013 14:19:55
Lampiran B1.1

PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK


SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 385 04/02/2013 14:19:55


386
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Regional Kalseltengtim

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 386


Calendar Year 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Total Population (10^3) 9.893 10.155 10.425 10.703 10.989 11.284 11.587 11.900 12.222 12.554
- Growth Rate (%) 2,6 2,6 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7
Growth of Total GDP (%) 5,85 6,30 6,57 6,21 6,21 6,21 6,21 6,21 6,21 6,21
Electrification Ratio (%) 65,5 73,1 77,0 80,7 83,3 85,0 86,7 87,9 88,9 88,2
78,2 85,5 89,1 92,5 94,7 96,1 97,5 98,4 99,2 98,0
Energy Sales (GWh) 4.765,0 5.396,3 6.103,9 6.765,3 7.452,6 8.181,9 8.948,9 9.775,9 10.682,3 11.672,7
- Energy Growth Rate (%) 13,0 13,2 13,1 10,8 10,2 9,8 9,4 9,2 9,3 9,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


-- Residential 2.954,2 3.338,9 3.769,8 4.175,2 4.597,4 5.046,2 5.519,1 6.029,6 6.589,2 7.200,9
-- Commercial 1.020,2 1.161,8 1.320,7 1.466,8 1.617,6 1.777,0 1.943,6 2.122,8 2.319,1 2.533,5
-- Public 449,2 509,6 577,3 640,3 705,6 774,8 847,4 925,6 1,011,4 1,105,1
-- Industrial 341,4 386,0 436,1 483,1 532,0 584,0 638,7 697,8 762,6 833,3
Power Contracted (MVA) 2.273,3 2.565,0 2.862,3 3.089,7 3.286,6 3.491,8 3.708,6 3.941,4 4.184,3 4.374,3
-- Residential 1.390,7 1.563,1 1.739,3 1.874,6 1.993,0 2.116,5 2.247,2 2.387,4 2.533,9 2.646,5
-- Commercial 504,1 573,7 644,6 698,1 743,4 790,4 840,1 893,4 949,0 993,9
-- Public 244,2 277,2 311,1 336,7 358,3 380,9 404,7 430,3 456,9 478,2
-- Industrial 134,2 151,1 167,3 180,4 191,9 203,9 216,6 230,3 244,6 255,8
Number of Customer
-- Residential
-- Commercial 101.985 113.390 129.527 145.437 162.071 178.737 195.434 212.156 228.902 245.669
-- Public 53.959 62.046 70.431 78.711 87.011 95.285 103.535 111.765 119.976 128.170
-- Industrial 866 991 1.124 1.256 1.388 1.519 1.650 1.781 1.911 2.041
Total Production (GWh) 5.573,8 6.238,4 7.016,0 7.748,6 8.519,3 9.337,0 10.201,7 11.133,2 12.153,4 13.259,5
Energy Requirement (GWh) 5.354,4 5.999,1 6.696,7 7.397,8 8.134,7 8.916,1 9.742,0 10.631,6 11.605,6 12.661,6
Station Use (%) 3,9 3,8 4,6 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5
T & D Losses (%) +) 11,01 10,05 8,85 8,55 8,38 8,23 8,14 8,05 7,96 7,81
- T Losses (%) 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32
- D Losses (%) 10,69 9,73 8,53 8,23 8,07 7,92 7,82 7,73 7,64 7,49
PS GI&Dis (%) 1) - - - - - - - - - -
Load Factor (%) 66,6 66,7 66,7 66,8 66,8 66,9 66,9 67,0 67,0 67,1
Peak Load (MW) 955,7 1.068,4 1.200,2 1.324,4 1.455,0 1.593,5 1.739,8 1.897,3 2.069,7 2.254,7

04/02/2013 14:19:55
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 387
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem Kalseltengtim
Sistem 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Wil KALSELTENG
Sistem Barito
Energi Produksi (GWh) 2.435 2.942 3.385 3.715 4.062 4.416 4.804 5.231 5.700 6.211
Load Factor (%) 67 67 68 68 68 68 68 68 68 69
Beban Puncak (MW) 415 498 571 625 682 740 804 873 950 1.033
Wil KALTIM
Sistem Mahakam
Energi Produksi (GWh) 2.185 2.711 3.192 3.586 3.979 4.384 4.795 5.230 5.704 6.222
Load Factor (%) 67 68 67 66 67 68 68 68 68 68
Beban Puncak (MW) 371 458 543 617 677 738 806 879 956 1.041
Sistem Kalseltengtim
Energi Produksi (GWh) 4.619 5.654 6.577 7.300 8.041 8.800 9.599 10.460 11.404 12.433
Load Factor (%) 67 67 67 67 68 68 68 68 68 68
Beban Puncak (MW) 786 956 1.113 1.242 1.359 1.479 1.609 1.753 1.906 2.074

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


387

04/02/2013 14:19:55
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 388 04/02/2013 14:19:55
Lampiran B1.2

NERACA DAYA
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 389 04/02/2013 14:19:55


390
Grafik Neraca Daya Sistem Kalseltengtim

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 390


3,500
Reserve Margin
Tambahan PLTA
Tambahan PLTG/MG
,
3,000 PLTG PLN
PLTG IPP
PLTG/MG PLN Tambahan PLTG/MG

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


PLTU PLN
PLTM (PLN+IPP) PLTG PLN
2,500
Pembangkit Sewa Baru
Tambahan PLTU PLTG IPP
Kapasitas IPP dan Sewa
Kapasitas Terpasang PLN PLTU PLN
2,000

PLTG/MG PLN
1,500
PLTU IPP

1,000
Tambahan PLTU
500 Kapasitas IPP & Sewa

Kapasitas Terpasang PLN


-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

04/02/2013 14:19:55
Neraca Daya Sistem Kalseltengtim 2012 - 2021
No. Kebutuhan dan Pasokan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 391


1 KEBUTUHAN
Produksi GWh 4.619 5.654 6.577 7.300 8.041 8.800 9.599 10.460 11.404 12.433
Faktor Beban % 67,1 67,5 67,4 67,1 67,5 67,9 68,1 68,1 68,3 68,4
Beban Puncak MW 786 956 1.113 1.242 1.359 1.479 1.609 1.753 1.906 2.074
2 Pasokan
Kapasitas Terpasang MW
Daya Mampu MW 670 851 752 682 501 345 345 345 345 345
PLN 375 375 375 375 322 249 249 249 249 249

PLTA MW
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PLTU MW
120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

PLTGU MW
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

PLTG MW
54 54 54 54 36 36 36 36 36 36

PLTMG MW
13 13 13 13 13 13 13 13 13 13

PLTD MW
108 108 108 108 73 -
SWASTA 296 476 377 307 179 96 96 96 96 96

IPP MW
85 85 96 96 96 96 96 96 96 96

Excess Power MW -
27 101 101 101 83 - - - -

Sewa MW -
184 230 180 110 - - - - -

Sewa PLTD -
- 60 - - - - - - -
Retired & Mothballed - - - - - - - - - -
PLTG MW - - - - - - - - - -
PLTD MW - - - - - - - - - -

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


391

04/02/2013 14:19:55
392

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 392


Neraca Daya Sistem Kalseltengtim 2012 - 2-21
Lanjutan

No. Kebutuhan dan Pasokan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
3 Tambahan Kapasitas
PLN ON GOING & COMMITTED
Pulang Pisau (FTP1) PLTU - - 120 - - - - -
Asam Asam (FTP1) PLTU - 130 - - - - - - - -

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Bangkanai (FTP2) PLTG/MG - - 140 70 70 - - - - -
Kaltim Peaking (APBN) PLTG - 100 - - - - - - - -
Muara Jawa/Teluk Balikpapan (FTP1) PLTU - - 220 - - - - - - -
Sampit (APBN) PLTU - - 50 - - - - - - -
IPP ON GOING & COMMITTED
Senipah PLTG - 82 - - - - - -
Kalsel - 1 (FTP2) PLTU - - - - 100 100 - - - -
Embalut (Ekspansi) PLTU - - - 50 - - - - - -
Kaltim - 2 (FTP2) PLTU - - - - 200 - - - - -
Kaltim (MT) PLTU - - - 55 - - - - - -
Senipah (ST) PLTU - - - 35 - - - - - -
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Kaltim Peaker 1 (Ex Sewa Bontang) PLTG/MG - - - - - 100 - - - -
Kalselteng Peaker PLTG/MG - - - - - - 50 - - -
Kelai PLTA - - - - - - - 75 -
Kusan PLTA - - - - - - - 65 - -
Kalselteng 1 PLTU - - - - - 100 100 - - -
Kalselteng 2 PLTU - - - - - 100 100 - -
Kalselteng 3 PLTU - - - - 100 - - - - -
Kaltim 3 PLTU - - - - - - 100 100 - -
Kaltim 4 PLTU - - - - - - - - 150 150
4 Jumlah Pasokan (Basis DMN) MW 670 1.163 1.594 1.734 2.023 2.267 2.617 2.782 3.007 3.157

04/02/2013 14:19:55
Lampiran B1.3

NERACA ENERGI
SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 393 04/02/2013 14:19:55


394

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 394


Proyeksi Neraca Energi Sistem Kalseltengtim
(GWh)

Jenis 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Batubara 1.185 2.096 2.569 4.724 6.174 6.925 7.622 8.183 8.783 9.801
Gas 270 787 1.063 1.523 1.538 1.547 1.563 1.579 1.594 1.601
LNG - - 219 219 219 307 307 307 307
HSD 1.809 1.342 1.515 - - - - - - -
MFO 1.229 1.322 1.322 724 - - - - - -
Geot. - - - - - - - - - -

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Hydro 126 107 108 109 110 108 107 392 720 725

Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Sistem Kalseltengtim


Jenis Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Batubara 10^3 ton 765 1.353 1.658 3.049 3.984 4.469 4.919 5.281 5.668 6.325
Gas bcf 1 3 4 5 5 5 5 5 5 5
LNG bcf - - - 2 2 2 2 2 2 2
HSD 10^3 kl 489 363 410 - - - - - - -
MFO 10^3 kl 347 373 373 204 - - - - - -
Geot. GWh - - - - - - - - - -
Hydro GWh 126 107 108 109 110 108 107 392 720 725

04/02/2013 14:19:55
Lampiran B1.4

CAPACITY BALANCE GARDU INDUK


SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 395 04/02/2013 14:19:55


396
Capacity Balance Sistem Kalimantan Selatan dan Tengah (1/4)

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 396


CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
TEG Total Peak Peak Add Add Peak Peak Add Peak Peak Add Peak
No. GARDU INDUK Kap Add Peak Add Add Peak Add Add Peak Add
(KV) Jml Kap Load Load Trafo Trafo Load Load Trafo Load Load Trafo Load
(MVA) Trafo Load Trafo Trafo Load Trafo Trafo Load Trafo
(MVA) (MW) (MW) (MVA) (MVA) (MW) (MW) (MVA) (MW) (MW) (MVA) (MW)
1 GI CEMPAKA 150/20 1 60 60
- Beban Puncak ( MW ) 39.1 44.6 40.6 44.3 60 48.3 52.6 57.4 62.5 68.2 74.3
72% 83% 75% 41% 45% 49% 53% 58% 63% 69%
2 GI CEMPAKA 70/20 1 10 10
- Beban Puncak ( MW ) 1 10 10 7.0 7.3 7.7 8.1 8.5 8.9 9.4 9.8 10.3 10.9
- 39% 41% 43% 45% 47% 50% 52% 55% 57% 60%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


20
3 GI BANJARMASIN 70/20 1 6 6 Uprating dari 6 MVA
- Beban Puncak ( MW ) 1.0 10.0 10 39.4 44.2 30 47.3 30 50.6 43.1 46.1 49.4 52.8 56.5 60.5
1 20 20 66% 55% 44% 47% 40% 43% 50% 49% 52% 53%
1 30 30
4 GI TRISAKTI 70/20 2 6 12 Uprating dan sebagian beban dipindah ke GI Trisakti 150
- Beban Puncak ( MW ) 1.0 15.0 15 26.9 25.8 27.6 29.6 31.6 30 33.8 36.2 38.8 41.5 44.4
2 10 20 64% 61% 65% 70% 46% 49% 52% 56% 60% 64%
47
5 GI TRISAKTI 150/20 1 60 60
- Beban Puncak ( MW ) 27.1 32.4 35.1 38.1 60 41.4 44.9 48.7 52.8 57.3 62.2
50% 60% 65% 35% 38% 42% 45% 49% 53% 58%
6 GI MANTUIL 150/20 2 30 60
- Beban Puncak ( MW ) 30.0 37.2 32.6 35.5 38.7 60 42.2 46.0 50.2 54.7 59.6
56% 69% 60% 66% 36% 39% 43% 46% 51% 55%
7 GI SEBERANG BARITO 150/20 2 20 40
- Beban Puncak ( MW ) 14.9 15.6 16.4 17.2 18.1 19.0 19.9 20.9 22.0 23.1
41% 43% 46% 48% 50% 53% 55% 58% 61% 64%
8 GI SELAT 150/20 1 20 20
- Beban Puncak ( MW ) 13.4 14.4 15.6 16.8 18.2 19.6 21.2 22.9 24.7 26.7
30% 32% 35% 37% 40% 44% 47% 51% 55% 59%
9 GI PALANGKARAYA 150/20 2 30 60
- Beban Puncak ( MW ) 40.7 38.1 24.4 26.4 28.7 31.1 33.8 36.6 39.7 60 43.1
75% 71% 45% 49% 53% 58% 63% 68% 37% 40%
10 GI BARIKIN 150/20 2 30 60 Uprating dari 30 MVA
- Beban Puncak ( MW ) 29.3 31.6 34.1 36.9 39.8 60 43.0 46.4 50.2 54.2 58.5
54% 59% 63% 68% 49% 53% 57% 62% 67% 54%

04/02/2013 14:19:55
Capacity Balance Sistem Kalimantan Selatan dan Tengah (2/4)
Lanjutan

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 397


CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
TEG Total Peak Peak Add Add Peak Peak Add Peak Peak Add Peak
No. GARDU INDUK Kap Add Peak Add Add Peak Add Add Peak Add
(KV) Jml Kap Load Load Trafo Trafo Load Load Trafo Load Load Trafo Load
(MVA) Trafo Load Trafo Trafo Load Trafo Trafo Load Trafo
(MVA) (MW) (MW) (MVA) (MVA) (MW) (MW) (MVA) (MW) (MW) (MVA) (MW)
11 GI TANJUNG 150/20 1 30 30
- Beban Puncak ( MW ) 22.7 24.5 26.5 30 28.6 30.9 33.3 36.0 38.9 42.0 60 45.4
84% 91% 49% 53% 57% 62% 67% 72% 39% 42%

12 GI AMUNTAI 150/20 1 30 30
- Beban Puncak ( MW ) 12.5 13.5 14.6 15.8 17.1 18.4 19.9 30 21.5 23.2 25.1
46% 50% 54% 59% 63% 68% 37% 40% 43% 46%

13 GI ASAM-ASAM 150/20 1 10 10
- Beban Puncak ( MW ) 1 20 20 14.0 15.1 16.3 6.6 7.1 7.7 8.3 8.9 9.7 10.4
30.0 52% 56% 60% 24% 26% 28% 31% 33% 36% 39%

14 GI PELAIHARI 150/20 1 30 30
- Beban Puncak ( MW ) 1 10 10 16.2 20.4 22.1 23.8 25.8 27.8 30 30.0 32.4 35.0 37.8
40.0 45% 57% 61% 66% 72% 44% 48% 52% 56% 60%

15 GI RANTAU/BINUANG 150/20 1 30 30
- Beban Puncak ( MW ) 15.0 16.2 17.6 19.1 20.7 30 22.5 24.4 26.5 28.7 31.2
55% 60% 65% 71% 38% 42% 45% 49% 53% 58%

16 GI PULANG PISAU 150/20 1 10 10 Uprating dari 10 MVA


- Beban Puncak ( MW ) 4.8 5.2 5.5 5.9 6.4 6.8 30 7.3 7.8 8.3 8.9
54% 58% 62% 66% 71% 25% 27% 29% 31% 33%

17 GI BATULICIN 150/20 1 30 30
- Beban Puncak ( MW ) 18.2 19.8 21.6 30 23.5 25.7 28.0 30.5 33.2 36.2
67% 73% 40% 44% 48% 52% 56% 62% 67%

18 GI KAYU TANGI 150/20 1 30 30


- Beban Puncak ( MW ) 13.6 14.8 16.1 17.6 15.2 16.5 18.0 19.6 30 21.4 23.3
50% 55% 60% 65% 56% 61% 67% 36% 40% 43%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


397

04/02/2013 14:19:55
398
Capacity Balance Sistem Kalimantan Selatan dan Tengah (3/4)
Lanjutan

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 398


CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
TEG Total Peak Peak Add Add Peak Peak Add Peak Peak Add Peak
No. GARDU INDUK Kap Add Peak Add Add Peak Add Add Peak Add
(KV) Jml Kap Load Load Trafo Trafo Load Load Trafo Load Load Trafo Load
(MVA) Trafo Load Trafo Trafo Load Trafo Trafo Load Trafo
(MVA) (MW) (MW) (MVA) (MVA) (MW) (MW) (MVA) (MW) (MW) (MVA) (MW)
19 GI SAMPIT 150/20 1 30 30 uprating dari 30 MVA
- Beban Puncak ( MW ) 26.2 26.4 30 28.7 31.1 33.8 36.6 39.7 60 43.1 46.8
97% 49% 53% 58% 63% 68% 49% 53% 43%

20 GI KASONGAN 150/20 1 30 30
- Beban Puncak ( MW ) 9.3 7.0 7.6 8.2 8.9 9.6 10.3 11.2 12.1

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


34% 26% 28% 30% 33% 35% 38% 41% 45%

21 GI PANGKALAN BUN 150/20 1 30 30


- Beban Puncak ( MW ) 26.8 29.1 30 27.5 29.9 32.4 35.2 38.2 30 41.4
99% 54% 51% 55% 60% 65% 47% 51%

22 GI BUNTOK/AMPAH 150/20 1 30 30
- Beban Puncak ( MW ) 11.6 12.5 13.4 14.4 15.5 16.7 17.9 19.2 30
43% 46% 50% 53% 57% 62% 66% 36%

23 GI MUARA TEWEH 150/20 1 30 30


- Beban Puncak ( MW ) 8.0 8.6 9.2 9.9 10.7 11.5 12.3 13.3
30% 32% 34% 37% 40% 43% 46% 49%

GI PALANGKARAYA II
24 150/20 1 60 60
[New]
- Beban Puncak ( MW ) 17.0 18.4 20.0 21.7 23.6 25.6 27.7 30.1
31% 34% 37% 40% 44% 47% 51% 56%

25 GI KUALA KURUN 150/20 1 30 30


- Beban Puncak ( MW ) 3.0 3.2 3.5 3.7 4.0 4.3 4.6
11% 12% 13% 14% 15% 16% 17%

26 GI BANDARA 150/20 1 60 60
- Beban Puncak ( MW ) 18.2 19.9 21.8 23.9 26.2 28.7 31.4 34.4
34% 37% 40% 44% 48% 53% 58% 64%

04/02/2013 14:19:55
Capacity Balance Sistem Kalimantan Selatan dan Tengah (4/4)
Lanjutan

CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
TEG Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. GARDU INDUK

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 399


(KV) Kap
Jml Kap Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
(MVA)
(MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
27 GI PURUKCAHU 150/20 1 30 30
- Beban Puncak ( MW ) 3.4 3.6 3.9 4.2 4.5 4.8 5.1
13% 13% 14% 15% 17% 18% 19%

28 GI KOTABARU 150/20 1 30 30
- Beban Puncak ( MW ) 15.2 16.6 18.1 19.7 21.5 30 23.4 25.5
56% 61% 67% 73% 40% 43% 47%

29 GI SATUI 150/20 1 30 30
- Beban Puncak ( MW ) 11.0 11.9 12.8 13.9 15.0 16.2 17.5
41% 44% 48% 51% 55% 60% 65%

30 GI PARENGGEAN 150/20 1 30 30
- Beban Puncak ( MW ) 7.5 8.0 8.4 8.9 9.5 10.0 10.6 11.3
28% 29% 31% 33% 35% 37% 39% 42%

GI PANGKALAN BAN-
31 150/20 1 10 10
TENG
- Beban Puncak ( MW ) 4.0 4.3 4.6 4.9 5.2 5.6
44% 48% 51% 54% 58% 62%

32 GI SUKAMARA 150/20 1 20 20
- Beban Puncak ( MW ) 3.2 3.4 3.7 4.0 4.3
18% 19% 20% 22% 24%

33 GI NANGABULIK 150/20 1 20 20
- Beban Puncak ( MW ) 3.5 3.7 4.0 4.4 4.7
19% 21% 22% 24% 26%

34 GI SEI TABUK 150/20 1 30 30


- Beban Puncak ( MW ) 15.0 16.4 17.8 19.4 21.2 30 23.1
56% 61% 66% 72% 39% 43%

TOTAL BEBAN GI 366.5 0.0 454.9 30.0 542.6 90.0 608.0 180.0 657.1 180.0 717.1 60.0 775.3 30.0 838.4 120.0 906.6 180.0 980.5 30.0
GI KONSUMEN .BESAR 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
GI UMUM 366.5 454.9 542.6 608.0 657.1 717.1 775.3 838.4 906.6 980.5
Beban Puncak GI 371.6 443.6 507.8 553.6 605.3 656.9 713.2 775.8 843.0 915.7
DIVERSITY FACTOR 0.99 1.03 1.07 1.10 1.09 1.09 1.09 1.08 1.08 1.07

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


399

04/02/2013 14:19:56
400
Capacity Balance Sistem Kalimantan Timur (1/2)
CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 400


No, GARDU INDUK Unit Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
Total
No Siza Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
(MVA)
(MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

SISTEM MAHAKAM
Uprating 30 MVA Mundur Uprating 30 MVA
1, GI Gn Malang / Industri 1 60 110 65,4 63,8 63,8 60 63,8 63,8 63,8 63,8 63,8 63,8 63,8
150/20 1 20 81% 79% 59% 59% 59% 59% 59% 59% 59% 59%
1 30
2. GI Batakan/Manggar Sari 2 20 130 41,2 41,9 49,5 47,2 51,9 58,8 63,8 69,2 75,5 79,8
150/20 1 30 42% 36% 42% 40% 44% 50% 55% 59% 65% 68%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


1 60
3. GI Karang Joang/Giri Rejo 1 30 60 27,7 29,1 34,4 36,6 40,2 45,6 49,6 53,9 59,1 62,9 30
150/20 1 30 51% 54% 64% 68% 75% 84% 92% 100% 109% 78%
4. GI Sei Keledang/Harapan Baru 1 30 60 40,5 48,0 56,7 60 60,2 66,3 75,1 81,7 85,9 60 92,3 97,6
150/20 1 30 75% 89% 53% 56% 61% 70% 76% 53% 57% 60%
5 GI Tengkawang 1 30 120 86,9 89,2 86,7 77,2 75,2 76,1 77,1 77,1 77,5 88,0
150/20 1 30 54% 55% 54% 48% 46% 47% 48% 48% 48% 54%
1 60
6 GI Embalut 1 30 60 11,1 13,1 11,5 12,1 13,4 15,3 16,7 18,1 19,9 21,0
150/20 1 30 20% 24% 21% 22% 25% 28% 31% 34% 37% 39%
7 GI Bukuan/Bukuan 1 30 30 13,8 16,4 19,4 17,0 18,6 21,1 22,8 27,7 31,9 34,2
150/20 31% 36% 43% 38% 41% 47% 51% 61% 71% 76%
8 GI Tenggarong / Bukit Biru 1 30 30 18,5 21,9 25,9 30 27,5 30,3 34,3 37,3 40,6 44,5 30 47,3
150/20 69% 81% 48% 51% 56% 64% 69% 75% 55% 58%
Rencana Tambahan GI
9 GI Sambutan 21,0 27,5 36,0 60 47,2 57,1 30 69,1 76,0 30 83,6 92,0 92,9
150/20 78% 102% 44% 58% 53% 64% 56% 62% 68% 69%
10 GI Kuaro / Tanah Grogot 15,7 30 16,8 19,2 21,1 30 23,2 25,4 27,8 30,4 30,4
150/20 58% 62% 71% 39% 43% 47% 51% 56% 56%
11 GI Bontang 23,8 30 30,5 60 37,1 40,7 44,5 48,5 53,0 57,7 60 57,7
150/20 88% 38% 46% 50% 55% 60% 65% 43% 43%
12 GI Sangatta - 18,2 30 19,9 21,8 30 23,8 26,0 28,4 28,4
150/20 67% 74% 40% 44% 48% 53% 53%
13 GI Petung 12,1 30 13,0 14,9 16,3 17,9 19,5 21,3 30 23,3 25,3
150/20 45% 48% 55% 60% 66% 72% 40% 43% 47%
14 GI NEW BALIKPAPAN 15,2 60 20,1 28,5 40,8 50,0 60 60,0 71,7 80,5
150/20 28% 37% 53% 76% 46% 56% 66% 74%

04/02/2013 14:19:56
Capacity Balance Sistem Kalimantan Timur (2/2)
Lanjutan
CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
No, GARDU INDUK Unit Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 401


Total
No Siza Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
(MVA)
(MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

15 GI Sambera 11,0 60 12,0 13,1 14,2 15,5 16,9 18,4 20,1 21,9
150/20 20% 22% 24% 26% 29% 31% 34% 37% 41%
16 GI Kariangau 14,3 30 16,9 17,9 19,8 30 22,4 24,3 26,5 29,0 30,9
150/20 53% 63% 66% 37% 41% 45% 49% 54% 57%
17 GI New Samarinda 16,2 60 22,8 29,9 39,2 47,4 60 57,4 69,4 72,9
150/20 30% 42% 55% 73% 44% 53% 64% 68%
18 GI KOTA BANGUN 4,0 20 4,4 4,8 5,2 5,6 6,2 6,7 7,3
150/20 22% 24% 26% 29% 31% 34% 37% 41%
19 GI New Industri 6,9 60 8,1 8,6 9,5 10,8 11,7 12,7 14,0 14,8
150/20 13% 15% 16% 18% 20% 22% 24% 26% 27%
20 GI MALOY (Kutim) 8,0 30 10,5 13,7 16,6 20,1
150/20 30% 39% 51% 62% 74%
21 GI SENIPAH 9,0 30 10,1 11,3 12,6 14,2 15,9 17,8
150/20 33% 37% 42% 47% 52% 59% 66%
22 GI MELAK 13,3 30 14,6 16,0 17,5 19,2 20,9 21,5
150/20 49% 54% 59% 65% 71% 77% 80%
TOTAL BEBAN PUNCAK GI UMUM 326 435 517 574 632 720 785 857 940 995
TOTAL GI KONSUMEN BESAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL GI UMUM + KONSUMEN BESAR 326 435 517 574 632 720 785 857 940 995
TOTAL BEBAN PUNCAK KONSUMEN 314 420 497 565 620 706 772 845 921 974
DIVERSITY FACTOR 1,04 1,04 1,04 1,02 1,02 1,02 1,02 1,01 1,02 1,02
SISTEM BERAU
23 GI Berau/Tj Redep 21,2 30 22,8 30 24,9 27,2 29,7 32,4 35,1
150/20 78% 42% 46% 50% 55% 60% 65%
24 GI Bulungan/Tj Selor 11,0 30 12,1 13,2 14,5 15,8 17,3 18,8
150/20 41% 45% 49% 54% 59% 64% 69%
25 GI Malinau 8,5 30 9,4 10,2 11,2 12,2 13,3
150/20 32% 35% 38% 42% 45% 49%
26 GI Tana Tidung 2,6 20 2,9 3,2 3,6 4,0 4,3
150/20 15% 16% 18% 20% 22% 24%
TOTAL BEBAN PUNCAK GI UMUM 32,1 46,0 50,4 55,1 60,3 65,8 71,5
TOTAL GI KONSUMEN BESAR 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
TOTAL GI UMUM + KONSUMEN BESAR 32,1 46,0 50,4 55,1 60,3 65,8 71,5
TOTAL BEBAN PUNCAK KONSUMEN 31,0 44,4 48,6 53,2 58,2 63,5 69,0
DIVERSITY FACTOR 1,04 1,04 1,04 1,04 1,04 1,04 1,04

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


401

04/02/2013 14:19:56
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 402 04/02/2013 14:19:56
Lampiran B1.5

RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN


SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 403 04/02/2013 14:19:56


404

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 404


Proyeksi Kebutuhan Fisik Transmisi
Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur
kms
Tegangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


T/L 500 kV - - - - - - - - - -
T/L 275 kV -
T/L 150 kV 880 1307 970 1077 918 776 406 140 6.474
T/L 70 kV 86 86
Jumlah 880 1.307 970 1.163 918 776 406 0 140 6.560

Proyeksi Kebutuhan Fisik Gardu Induk


Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur
MVA
Tegangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah
500/275 kV - - - - - - - - - - -
275/150 kV - - - - - - - - - - -
150/70 kV - - - 120 - - - - - - 120
150/20 kV - 330 690 390 410 190 240 180 300 30 2.760
70/20 kV - 30 - 30 30 - - 30 - - 120
Jumlah - 360 690 540 440 190 240 210 300 30 3.000

04/02/2013 14:19:56
Rencana Pengembangan Penyaluran Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur (1/2)
Biaya
No Provinsiv Dari Ke Tegangan Conductor kms COD Sumber

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 405


MUSD
1 Kalsel Asam-asam Batu licin 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 248 30,41 2012 APBN
2 Kalsel Tanjung Perbatasan 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 284 34,83 2012 APBN
2
3 Kalsel Rantau Incomer 2 pi (Barikin-Cempaka) 150 kV 4cct, ACSR 2 x 240 mm 2 0,25 2012 APBN
2
4 Kalsel Bandara Incomer 2 pi ( Cempaka-Mantuil) 150 kV 4cct, ACSR 1 x 240 mm 2 0,22 2014 APLN
5 Kalsel Satui Incomer 1 pi (Asam-asam-Batulicin) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 30 1,66 2014 APLN
6 Kalsel PLTU Kalsel 1 (FTP 2) Tanjung 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 100 12,26 2015 IPP
7 Kalsel Barikin Kayutangi 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 240 29,43 2015 APBN
8 Kalsel Batu Licin Landing point Batulicin 70 kV 2cct, ACCC 460 mm2 6 4,50 2015 APLN
9 Kalsel Landing point P. Laut Kotabaru 70 kV 2cct, ACCC 460 mm2 74 6,59 2015 APLN
10 Kalsel Landing point Batulicin Landing point P. Laut 70 kV 2cct, kabel laut 6 8,40 2015 APLN
11 Kalsel Seberang Barito Trisakti 150 kV 2cct, Uprating ke AC3 30 5,25 2016 Unall
2
12 Kalsel Kayutangi Mantuil 150 kV 2cct, ACSR 2 x 240 mm 60 7,36 2017 Unall
13 Kalsel PLTA Kusan Single pi (Cempaka-Rantau) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 138 12,28 2018 Unall
2
14 Kalteng Palangkaraya Sampit 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm 346 30,79 2012 APBN
2
15 Kalteng Kasongan Incomer pi (Sampit-P raya) 150 kV 2cct, ACSR 2x 240 mm 2 0,25 2013 APBN
16 Kalteng Tanjung Buntok 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 260 31,88 2013 APBN
17 Kalteng PLTG/MG Bangkanai Muara Teweh 150 kV 2cct, 2 x Zebra 100 12,26 2013 APLN
18 Kalteng Muara Teweh Buntok 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 220 26,98 2013 APBN
19 Kalteng Sampit Pangkalan Bun 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 344 30,62 2014 APBN
20 Kalteng PLTU P. Pisau Incomer 1 pi (P. Raya-Selat) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 4 0,36 2014 APLN
2
21 Kalteng Muara Teweh Puruk Cahu 150 kV 2cct, ACSR 2 x 240 mm 94 8,37 2014 APBN
APBN/
22 Kalteng Puruk Cahu Kuala Kurun 150 kV 2cct, ACSR 12x 240 mm2 196 17,44 2014
APLN
23 Kalteng PLTU Sampit Sampit 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 40 3,56 2014 APBN
2
24 Kalteng Palangkaraya [New] Incomer 1 pi (Selat-P raya) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 2 0,18 2015 APBN
25 Kalteng Parenggean Incomer 1 pi (Kasongan-Sampit) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 30 1,66 2015 APBN
26 Kalteng Kasongan Kuala Kurun 150 kV 2cct, ACSR 2x 240 mm2 240 29,43 2015 APBN
27 Kalteng Pangkalan Bun Sukamara 150 kV 2cct, ACSR 2 x 240 mm2 140 17,17 2016 Unall
2
28 Kalteng Nangabulik Incomer 1-pi (P Bun-S mara) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 70 2,08 2016 Unall

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


405

04/02/2013 14:19:56
406
Rencana Pengembanan Penyaluran Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur (2/2)
Lanjutan

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 406


Biaya
No Provinsi Dari Ke Tegangan Conductor kms COD Sumber
MUSD
33 Kaltim Kuaro Petung 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 182 22,32 2013 APBN + APLN
34 Kaltim Kuaro Perbatasan 150 kV 2cct, ACSR 2 x 240 mm2 93 11,40 2013 ADB
35 Kaltim Bontang Sambutan 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 180 22,07 2013 APBN
2
36 Kaltim Sambera incomer Sambutan-Bontang 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm 14 1,72 2013 APBN
2
37 Kaltim PLTG Senipah New Industri 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm 90 11,04 2013 IPP
38 Kaltim Petung IPLTU Teluk Balikpapan 150 kV 2cct, ACSR 2 x 240 mm2 46 5,64 2013 APLN

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


39 Kaltim PLTU Teluk Balikpapan Karang Joang 150 kV 4cct, ACSR 2x240 mm2 16 0,98 2013 APLN
40 Kaltim Harapan Baru Bukuan 150 kV Up rating mejadi Twin Hawk 24 2,94 2013 APLN
2
41 Kaltim Tenggarong Kota Bangun 150 kV 2cct, ACSR 1x240 mm 120 13,00 2014 APBN
42 Kaltim PLTG Senipah Bukuan/Palaran 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm2 110 8,40 2014 APBN
2
43 kaltim GI New Balikpapan Incomer 1 pi (Manggarsari-Industri) 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm 30 3,68 2014 APLN
44 Kaltim PLTU Kaltim 2 (FTP-2) Bontang 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 30 3,68 2015 IPP
2
45 Kaltim New Samarinda Embalut 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm 32 3,92 2015 APBN
46 Kaltim Tanjung Redep Tanjung Selor 150 kV 2cct, ACSR 1x240 mm2 160 14,24 2015 APBN
2
47 Kaltim PLTG Bangkanai Melak 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm 200 24,53 2015 APBN
2
48 Kaltim GI New Balikpapan GI Kariangau 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm 40 4,91 2015 APBN
49 Kaltim Bontang Sangatta 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 90 11,04 2016 Unail
2
50 Kaltim Tj. Selor Tidang Pale 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm 204 25,02 2016 Unail
51 Kaltim Tidang Pale Malinau 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm2 52 6,38 2016 Unail
2
52 Kaltim New Samarinda Sambera 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm 40 4,91 2017 Unail
53 Kaltim PLTU Kaltim 3 Bukuan 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 30 368 2017 Unail
2
54 Kaltim Sangatta Maloi 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm 160 19,62 2017 Unail
55 Kaltim Maloi Tanjung Redep 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm2 340 41,69 2017 Unail
2
56 Kaltim Melak GI Kotabangun 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm 268 32,86 2018 Unail
57 Kaltim PLTA Kelai Tanjung Redep 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm2 340 41,69 2020 Unail
2
58 Kalteng Nangabulik Incomer 1-pi (P. Bun-S. mara) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 70 2,08 2016 Unail
59 Kalteng Palangkaraya Selat 150 kV 2cct, Uprating ke AC3 248 43,40 2016 Unail
60 Kalteng Selat Seberang Barito 150 kV 2cct, Uprating ke AC3 84 14,70 2016 Unall

04/02/2013 14:19:56
Rencana Pengembanan Gardu Induk Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur (1/3)

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 407


No Propinsi Nama Gardu Induk Tegangan Baru/Extension Kap Biaya MUSD COD Sumber
1 Kalsel Asam-asam Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2012 APLN
2 Kalsel Tanjung Ext LB (Perbatasan) 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2012 APLN
3 Kalsel Batulicin (GI Baru) 150/20 kV New 30 2,62 2013 APBN
4 Kalsel Banjarmasin 70/20 kV Extension 30 1,26 2013 APLN
5 Kalsel Tanjung 150/20 kV Extension 30 1,81 2014 APLN
6 Kalsel Tanjung Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014 APLN
7 Kalsel Rantau (Rekonfigurasi) 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014 APBN
8 Kalsel Bandara 150/20 kV New 60 3,34 2014 APLN
9 Kalsel Cempaka 150/20 kV Extension 60 2,10 2015 APBN
10 Kalsel Kotabaru 70/20 kV New 30 2,18 2015 APBN
11 Kalsel Kayutangi 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015 APBN
12 Kalsel Satui 150/20 kV New 30 2,62 2015 APBN
13 Kalsel Trisakti 150/20 kV Extension 60 2,10 2015 APBN
14 Kalsel Batulicin 150/20 kV Extension 30 1,81 2015 IBRD
15 Kalsel Batulicin (IBT) 150/70 kV New 60 2,62 2015 APLN
16 Kalsel Trisakti (IBT) 150/70 kV Extension 60 2,62 2015 APBN
17 Kalsel Tanjung Ext LB (PLTU IPP) 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2016 Unall
18 Kalsel Mantuil 150/20 kV Extension 60 2,10 2016 IBRD
19 Kalsel Trisakti (Uprating) 70/20 kV Extension 30 1,26 2016 IBRD
20 Kalsel Barikin 150/20 kV Extension 60 2,62 2016 IBRD
21 Kalsel Rantau 150/20 kV Extension 30 1,81 2016 Unall
22 Kalsel Sei Tabuk 150/20 kV New 30 2,62 2016 Unall
23 Kalsel Pulang Pisau 150/20 kV Extension 30 1,81 2017 Unall
24 Kalsel Pelaihari 150/20 kV Extension 30 1,81 2017 IBRD
25 Kalsel Rantau Ext LB (Kusan) 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2017 Unall
26 Kalsel Amuntai 150/20 kV Extension 30 1,81 2018 IBRD
27 Kalsel Kotabaru 70/20 kV Extension 30 1,26 2019 Unall
28 Kalsel Kayutangi 150/20 kV Extension 30 1,81 2019 Unall
29 Kalsel Tanjung 150/20 kV Extension 60 2,10 2020 Unall
30 Kalsel Sei Tabuk 150/20 kV Extension 30 1,81 2020 Unall

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


407

04/02/2013 14:19:56
408
Rencana Pengembanan Gardu Induk Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur (2/3)
Lanjutan

No Propinsi Nama Gardu Induk Tegangan Baru/Extension Kap Biaya MUSD COD Sumber

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 408


31 Kalteng Palangkaraya Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2012 APBN
32 Kalteng Kasongan 150/20 kV New 30 2,62 2013 APBN
33 Kalteng Kasongan 150/20 kV New 4 LB 2,47 2013 APBN
34 Kalteng Sampit (GI Baru) 150/20 kV New 30 2,62 2013 APBN
35 Kalteng Sampit Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013 APLN
36 Kalteng Pangkalan Bun (GI Baru) 150/20 kV New 30 2,62 2014 APBN
37 Kalteng Buntok (GI Baru) 150/20 kV New 30 2,62 2014 APBN
38 Kalteng Muara Teweh (GI Baru) 150/20 kV New 30 2,62 2014 APBN
39 Kalteng Buntok Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014 APBN

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


40 Kalteng Muara Teweh Ext LB (PLTG) 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014 APLN
41 Kalteng Sampit 150/20 kV Extension 30 1,81 2014 APBN
42 Kalteng Parenggean 150/20 kV New 10 2,27 2014 APLN
43 Kalteng Palangkaraya (GI Baru) 150/20 kV New 60 3,34 2014 APBN
44 Kalteng New Palangkaraya Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014 APLN
45 Kalteng Sampit Ext LB (PLTU ) 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014 APLN
46 Kalteng Puruk Cahu 150/20 kV New 30 2,62 2015 APBN
47 Kalteng Kuala Kurun (GI Baru) 150/20 kV New 30 2,62 2015 IBRD
48 Kalteng Pangkalan Banteng 150/20 kV New 30 2,62 2016 Unall
49 Kalteng Sukamara 150/20 kV New 20 2,38 2017 Unall
50 Kalteng Nangabulik 150/20 kV New 20 2,38 2017 Unall
51 Kalteng Sampit 150/20 kV Extension 60 2,10 2019 Unall
52 Kalteng Pangkalan Bun 150/20 kV Extension 60 1,38 2020 IBRD
53 Kalteng New Palangkaraya 150/20 kV Extension 60 2,10 2020 Unall
54 Kalteng Buntok 150/20 kV Extension 30 1,81 2021 Unall
55 Kaltim Karang Joang/Giri Rejo Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2012 APLN
56 Kaltim Sambutan Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2012 APBN
57 Kaltim Bontang 150/20 kV New 30 2,62 2013 APBN
58 Kaltim Kuaro/Tanah Grogot 150/20 kV New (4 LB) 30 3,85 2013 APLN
59 Kaltim Petung 150/20 kV Extension 30 1,81 2013 APBN
60 Kaltim Kariangau 150/20 kV New 30 2,62 2013 APLN
61 Kaltim New Industri 150/20 kV New 60 3,34 2013 APBN
62 Kaltim Sambera 150/20 kV New (4 LB - 2x30) 60 4,58 2013 APBN
63 Kaltim Sei Kleidang/Harapan Baru 150/20 kV Extension 60 2,10 2014 APLN

04/02/2013 14:19:57
Rencana Pengembanan Gardu Induk Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur (3/3)
Lanjutan

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 409


No Propinsi Nama Gardu Induk Tegangan Baru/Extension Kap Biaya MUSD COD Sumber
64 Kaltim New Balikpapan 150/20 kV New 60 3,34 2014 APLN
65 Kaltim Bontang 150/20 kV Extension 60 2,10 2014 APLN
66 Kaltim New Samarinda 150/20 kV New 60 3,34 2014 APLN
67 Kaltim Sambutan 150/20 kV Extension 60 2,10 2014 APLN
68 Kaltim Bontang Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014 APLN
69 Kaltim Tenggarong/Bukit Biru 150/20 kV Extension 30 1,81 2014 APLN
70 Kaltim Industri/Gunung Malang 150/20 kV Extension 60 2,10 2014 APLN
71 Kaltim Kotabangun 150/20 kV New 20 2,38 2014 APBN
72 Kaltim Berau/Tj. Redep 150/20 kV New 30 2,62 2015 APBN
73 Kaltim Senipah 150/20 kV New 30 2,62 2015 APBN
74 Kaltim Bulungan/Tj. Selor 150/20 kV New 30 2,62 2015 APBN
75 Kaltim Sangatta 150/20 kV Extension 30 1,81 2015 APBN
76 Kaltim Melak 150/20 kV New 30 2,62 2015 APBN
77 Kaltim Tidang Pale 150/20 kV New 20 2,38 2016 Unall
78 Kaltim Kariangau 150/20 kV Extension 30 1,81 2016 Unall
79 Kaltim Berau/Tj. Redep 150/20 kV Extension 30 1,81 2016 Unall
80 Kaltim Sambutan 150/20 kV Extension 60 2,10 2016 Unall
81 Kaltim Kuaro/Tanah Grogot 150/20 kV Extension 30 1,81 2016 Unall
82 Kaltim Malinau 150/20 kV New 30 2,62 2016 Unall
83 Kaltim Maloy 150/20 kV New 30 2,62 2017 Unall
84 Kaltim Sangatta 150/20 kV Extension 30 1,81 2017 Unall
85 Kaltim GI Karang Joang/Giri Rejo 150/20 kV Extension 30 1,81 2017 Unall
86 Kaltim New Balikpapan 150/20 kV Extension 60 2,10 2018 Unall
87 Kaltim Sambutan Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2018 Unall
88 Kaltim New Samarinda 150/20 kV Extension 60 2,10 2018 Unall
89 Kaltim Sambutan 150/20 kV Extension 30 1,81 2018 Unall
90 Kaltim New Balikpapan 150/20 kV Extension 60 2,10 2018 Unall
91 Kaltim Petung 150/20 kV Extension 30 1,81 2019 Unall
92 Kaltim Sei Kleidang/Harapan Baru 150/20 kV Extension 60 2,10 2019 Unall
93 Kaltim Tenggarong/ Bukit Biru 150/20 kV Extension 30 1,81 2020 Unall
94 Kaltim Bontang 150/20 kV Extension 60 2,10 2020 Unall

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


409

04/02/2013 14:19:57
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 410 04/02/2013 14:19:57
Lampiran B1.6

PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN


SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 411 04/02/2013 14:19:57


412
Peta Kelistrikan Sistem Kalselteng

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 412


PERENCANAAN SISTEM
PT PLN ((Persero)) PETA JARINGAN
INTERKONEKSI KALSELTENG
GI 500 kV Existing / Rencana U U PLTU Existing / Rencana
/ / 2013
GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana
/
/ GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana
/ GI 70 kV Existing / Rencana A / A PLTA Existing / Rencana PLTG/MG Bangkanai 140 MW – 2014
/ GI 500/275 kV Existing / Rencana GU GU PLTGU Existing / Rencana PLTG/MG Bangkanai 2x70 MW – 2015/16
/
/ GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB GB
/ PLTGB Existing / Rencana 2015
/
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M
/ PLTM Existing / Rencana ke
GI 150/70 kV Existing / Rencana D / D
PLTD Existing / Rencana GI Melak
/ T/L 70 kV Existing g / Rencana Kit Eksisting
(Kaltim)
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana Puruk Cahu
/ T/L 275 kV Existing / Rencana ACSR 2x240 mm2 G
/ T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012 D 47 km - 2014
2 2013
ACSR 2x240 mm

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2xZebra
96 km - 2014 50 km - 2013

D Muara Teweh
Kuala Kurun
D

ACSR 2x240 mm2


ke
110 km - 2013 GI Kuaro
ACSR 2x240 mm2
2012 (Kaltim)
120 km - 2015
PLTU Kalselteng 1 2012
2x100 MW – 2017/18
U Buntok
ACSR 2x240 mm2
2011 D 2 ACSR 2x240 mm2
130 km - 2013
ACSR 2x240 mm2 142 km - 2012
65 km - 2012
2010
Kasongan D
Parenggean PLTU Kalsel
K l l 1 (FTP 2)
Palangkaraya
2x100 MW – 2016/17 Tanjung
New U
2 D
Nangabulik
Pangkalan ACSR 1x240 mm2 ACSR 2x240 mm Palangkaraya Amuntai
Banteng 172 km - 2014 Sampit 80 km - 2012
ACSR 1x240 mm2
U D
70 km - 2016 D
U
2 Barikin
Sukamara PLTU Pulang Pisau ACSR 2x240 mm
Selat
2 D 2x60 MW – 2014 120 km - 2015
ACSR 1x240 mm PLTU Sampit
140 km - 2016 U Pangkalan Bun
2x25 MW – 2014
U Rantau
PLTA Kusan
Kayutangi ACSR 1x240 mm2
65 MW – 2019
69 km - 2018
Kotabaru
PLTU Pangkalan Bun
2x7 MW Ulin A Batu Licin
U Seberang A
PLTG/MG Kalselteng Peaker Barito PLTA Riam Kanan ACCC 460 mm2
50 MW – 2018 Trisakti 3x10 MW 2011 37 km - 2015
PLTU Kalselteng 3 Cempaka
2x50 MW – 2016 Mantuil
Bandara Satui
ACSR 2x240 mm2
PLTU Kuala Pambuang PLTU Asam-Asam (FTP 1) 124 km - 2012
Pelaihari
2x3 MW - 2014 2x65 MW – 2013 PLTU Asam-Asam 1,2
2x65 MW
PLTU Kalselteng 2
2x100 MW – 2017/18 U
U

04/02/2013 14:19:57
Peta Kelistrikan Sistem Kaltim

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 413


SABAH (MALAYSIA)
BRUNEI DARUSSALAM

ACSR 2x240 mm2


26 km - 2016
Tidang Pale
Malinau

ACSR 2x240 mm2


102 km - 2016
PLTU Tj. Selor
Tj. Selor U 2x7 MW – 2014
G
PLTMG Tj. Selor
ACSR 2x240 mm2 20 MW – 2013
80 km - 2015
SARAWAK Tj. Redep
(MALAYSIA) ACSR 2x240 mm2 U
170 km - 2020 PLTU Tj. Redep
2x7 MW – 2014
A

PLTA Kelai ACSR 2x240 mm2


75 MW – 2020 170 km - 2017

PLTU Kaltim-2
2x100 MW – 2016
2 Maloi
ACSR 2x240 mm
80 km - 2017 PLTG Kaltim Peaker 1
2 50 MW – 2017
2x50
PLTU Embalut (Ekspansi)
1x50 MW – 2015 Sangatta
PLTG Kaltim Peaking
Bontang U 2x50 MW – 2013
KALIMANTAN KALIMANTAN 2 G
ACSR 2x240 mm
G PLTU Kaltim 4
BARAT TENGAH 100 km - 2015 Kota Bangun
Melak 2x150 MW – 2020/21
U Sambutan
ke PLTG/MG
U
PERENCANAAN SISTEM Bangkanai PLTU Kaltim (MT)
PT PLN (Persero) PETA JARINGAN (Kalteng) 2x27.5
2x27 5 MW – 2015
ACSR 2x240 mm2 U
PROPINSI KALIMANTAN TIMUR 134 km - 2018 U
GI 500 kV Existing / Rencana U U PLTU Existing / Rencana Karangjoang PLTU Kaltim 3
/ / G 2x100 MW – 2018/19
/ GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana PLTU Melak (FTP 2) G
/ GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana 2x7 MW – 2015 SULAWESI
Manggarsari PLTG Senipah
/ GI 70 kV Existing / Rencana A / A PLTA Existing / Rencana U Industri 2x41 MW – 2013 TENGAH
/ GI 500/275 kV Existing / Rencana GU GU PLTGU Existing / Rencana ACSR 2x240 mm2
/
/ GB GB
GI 500/275/150 kV Existing / Rencana / PLTGB Existing / Rencana 155 km - 2013 PLTG Senipah(ST)
/
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M Petung
/ PLTM Existing / Rencana 35 MW – 2015
GI 150/70 kV Existing / Rencana D / D
PLTD Existing / Rencana Kuaro
T/L 70 kV EExisting R
i ti / Rencana Kit Eksisting PLTU Muara Jawa/Teluk Balikpapan FTP1
/
T/L 150 kV Existing / Rencana ke ACSR 2x240 mm2 2x110 MW – 2014
/ Kit Rencana
/ T/L 275 kV Existing / Rencana GI Tanjung 47 km - 2013 KALIMANTAN SULAWESI
/ T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012 (Kalsel)
SELATAN SELATAN

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


413

04/02/2013 14:19:57
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 414 04/02/2013 14:19:57
Lampiran B1.7

ANALISIS ALIRAN DAYA


SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 415 04/02/2013 14:19:57


416
Aliran Daya Sistem Kalseltengtim Tahun 2015
PLTU PULPIS

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 416


2X60 MW 28.9 8 PLTU SAMPIT APBN PLTU P BUN
74.3 U MW MW 2x25 MW 11 MW
MW PULPIS U U
SELAT 5.6 PRAYA KASONGAN PRNGGN SAMPIT PBUN
151.7
16.7 1.4 NEW PRAYA 25.5 10.8 8.1 4.7 3.4 31.4 23.8 29.6
150.0 152.8 154.9 155.3 155.2 154.3
4 .2 1 8 .7 6.4 20 2.7 MW 1.2 MW 7.9 MW 7.4
151.8
4.7 22.8 MW
4.1 MW 25 50 BONTANG
61.6 MW MW MW 39.1
148.2
MW 31 2
31.2 K KURUN PLTU CFK NEW SMARIND SEMBERA 98
9.8
MW 6.2 PLTG KALTIM PEAKING 47.0 13.6
156.0 148.6 148.4
SEBAR KA YUTANGI 1.6 PLTU EMBALUT EKSPANSI 97 11.7 3.4 G
14.9 18.3 31.6 PLTG TJ BATU MW PL TG SEMBERA

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


148.6 149.0
3 .7 4 .6 MW 2X20 MW
PRK CAHU U G
3.2 BUKIT BIRU EMBALUT TENGKAWANG SAMBUTAN
154.6
15 ULIN PLTG BANGKANAI 0.8 30.9 36 13.9 15.0 104.6
148.7 149.2 149.0 147.8
MW 19.8 48.0 1 2 .8 210 MW 35 7.7 MW 3.5 3.8 107 26.1
67 9
67.9
MW 1 2 .0 MW G MW 11.6 MW
47.9 M TEWEH 4.6 MW 21.4
MW 8.3 MW MW
153.7
TRISAKTI TRISA KTI AM UNTA I 2.1 KOTABANGUN HARU BUKUAN
66.9 28.1 28.4 15.7 95 4.4 67.7 70.8 18.8
148.3 68.5 150.5 147.2 148.8 148.2
1 6 .7 7 .0 MW 3 .9 MW 1.2 16.9 MW 4.7
BUNTOK 6 7 .2 U 5 5 .4
15.8 12.1 MW PLTU KALTIM MT MW SENIPAH G
153.6
PLTA RIAM KANAN MW 30
3.0 42 MW 10 8
10.8 PLTG SENIPAH 42 MW
148.9
72.4 30 MW KANDANGAN 82 37 2.7 PLTG SENIPAH ST 35 MW
MW 1 0 .6 90 MW MW
150.4
2.6 BARIKIN MW TANJ UNG KARJ O M GR SARI NEW INDUSTRI INDUSTRI
MANTUIL CEMPAKA 26.6 28.4 27.7 52.7 9.7 43.3
150.8 152.4 150.6 149.1 148.7 147.5
37.0 7.0 6.6 7.1 6.9 134 13.2 81 2.4 10.8
149.9 69.5
9 .3 1 .7 RANTAU MW MW
22.7 19.4 88.8 30.1 131
150.3
MW 4 .9 MW MW MW NEW BLPPN
6 4 .6 1 9 .7 KUARO KARIANGAU U 64.5
147.8
MW 85.9 MW 20.6 20.2 PLTU MUARA JAWA 16.1
152.7 152.2
BANDARA CEMPAKA PELAIHARI ASAM ASAM SATUI 5 .1 5 .0 2X110 MW
21.3 46.2 23.7 7.0 10.4
149.7 149.8 149.9 155.5 155.2
5.3 12.2 11.5 5.9 1.8 2.6
MW U PETUNG KET :
170 PLTU ASAM ASAM 4X65 MW 15.8 NAMA GI Produksi : 1271.5 MW
152.3
MW 54.1 PLTU ASAM ASAM 1X100 MW BATULICIN 3.9 MW Beban Sistem : 1242.9 MW
KV
MW 22 5
22.5 MVAR Losses : 28.6 2 2%
28 6 MW 2.2%
154.6
5.6 Flow dalam MW

04/02/2013 14:19:57
Aliran Daya Sistem Kalseltengtim Tahun 2017

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 417


PLTU PULPIS 18.3
2X60 MW P LTU KALTENG 1 MW PL TU SAMPIT APBN PLTU P BUN SUKAMARA
84.9 U 2 X1 0 0 MW 2 x2 5 MW P BUN EKSPANSI 3.1
154.2
MW PULPIS U U U 3.0
SELAT 6.7 PRAYA KASONGAN PRNGGN SAMPIT PBUN N BULIK
150.8
20.1 1.6 NEW PRAYA 30.7 12.9 5.6 37.7 37.3 35.5 3.4
149.0 151.1 152.5 155.1 152.6 153.6 154.2
4 .7 22.5 7.2 112 3 .0 1.3 21.1 8.9 MW P BANTENG 8 .3 3 .0
150.0
5.3 78.6 MW MW 5.6
155.1
55.6 MW 23.4 1.3 130 G PLTG KALTIM PEAK 1
U G
118 MW MW MW U PLTU KALTIM 2
MW 2.6 K KURUN BUKIT BIRU EMBALUT NEW SMARIND SAMBERA BONTANG SANGATTA
MW 7.5 37.2 42.6 16.8 56.4 16.3 46.9 23.1
155.1 149.6 149.4 149.0 149.1 G 150.1 150.5
SEBA R KA YUTA NGI 1.8 8.7 MW 3.9 6 13.3 50.4 3.8 11.0 52.4 5.4
17.9 22.0 31.4 MW MW PLTG SEMBERA MW
148.2 148.6
4 .2 5 .2 MW 2X20 MW
PRK CAHU KOTABANGUN MALOI
3.9 5.3 TENGKAWANG SAMBUTAN 13.5
154.2 151.1 U 151.5
95.8 ULIN 10.4 0.9 1.4 18.1 125.6 3.2
148 7
148.7 148 3
148.3
MW 33.6 57.7 MW 3 5 .4 70.6 4 .2 2 9 .5 PLTU Kalm 3 15.6
67.6
MW 0.4 12.6 MW 175 15.6 MW 2x100 MWMW MW
67.2 MW M TEWEH MW MW MELAK 63.2 TJ REDEB
G
MW 10.0 15.5 MW U 25.3
153.4 152.8 U 151.5
TRISA KTI TRISA KTI A M UNTA I 2.3 PLTG BANGKANAI 5.8 HARU BUKUAN 8.6
46.6 33.7 24.2 18.9 128 280 MW 81.3 17 22.6 PLTU KALTIM MT
148.1 68.3 149.3 148.4 148.5
3 .7 7 .9 MW 4 .4 MW 7.2 MW 5.3 42 MW
GPLTGKALSEL PEAKER 50 MW BUNTOK 16 25 TJ SELOR
19 14.6 MW SENIPAH MW U 13.5
153.1 151.9
PLTA RIAM KANAN S TABUK MW 3.4 42.2 12.9 PLTG SENIPAH 42 MW 3.1
148.8 G
18.4 32.2 16.6 112 MW 7.2 PLTG SENIPAH ST 35 MW 12.8
148.6
MW MW 4 .3 89.6 MW MW
BARIKIN MW TA NJ UNG KA RJ O NEW INDUSTRI MGR SARI INDUSTRI T PALE
MANTUIL CEMPAKA 32.0 34.2 33.3 11.6 63.3 52.0 3.1
149.8 150.9 148.4 148.4 147.5 146.6 152.5
44.5 8.4 7.5 8.0 7.8 26.2 2.7 56.6 14.9 22.0 0.7
148.9 68.9
2 .9 2 .0 RANTAU U MW MW
11.3 23.3 PLTU IPP KALSEL-1 125 75.6
149.4
MW 55
5.5 2X100 MW MW MW
23.7 KUA RO KA RIA NGA U NEW BLPPN MALINAU
63.9 MW 24.7 24.2 137 77.5 9.6
149.9 148.5 147.4 152.4
BANDARA CEMPAKA PELAIHARI ASAM ASAM SATUI 5 .8 53.2 5 .7 MW 7 .2 2 .2
25.5 55.5 28.5 8.5 12.5 MW
148.6 148.6 148.9 155.2 154.2
6.0 13.0 6.7 2.0 2.9 U PLTU MUARA JAWA 2X110 MW
U PETUNG KET :
138 PLTU ASAM ASAM 4X65 MW 18.9 NAMA GI Produksi : 1612.9 MW
148.8
MW 39.9 PLTU ASAM ASAM 2X100 MW BATULICIN 4.4 MW Beban Sistem : 1584.1 MW
KV
MW 2 7 .0 MVAR Losses : 28 8
28.8 1 8%
MW 1.8%
153.0
6.3 Flow dalam MW

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


417

04/02/2013 14:19:58
418
Aliran Daya Sistem Kalseltengtim Tahun 2019

PLTU PULPIS

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 418


2X60 MW P L TU KALTENG 1 PL TU SAMPIT AP BN P L TU P BUN SUKAMARA
81.8 U 2 X 1 0 0 MW 2 x2 5 MW P BUN EKSPANSI 3.7
154.2
MW PULPIS U U U 1.5
SELAT 8.0 PRAYA KASONGAN PRNGGN SAMPIT PBUN N BULIK
150.8
23.8 1.9 NEW PRAYA 36.3 15.3 6.6 44.7 28.8 42.1 4.0
149.0 151.1 152.5 155.1 152.6 153.6 154.2
5 .6 2 6 .7 8.5 118 3 .6 1 .6 1 0 .5 MW P BANTENG 9 .9 1 .5
150.0
6.3 79.8 MW 6.6
155.1
52.7 MW 20.8 1.6 105 G PLTG KALTIM PEAK 1
U G
110 MW MW MW U PLTU KALTIM 2
MW 8.0 K KURUN BUKIT BIRU EMBALUT NEW SM ARIND SAMBERA BONTANG SANGATTA
MW 8.9 44.0 17.6 19.8 66.9 19.4 55.6 27.4
155.1 149.6 149.4 149.0 149.1 G 150.1 150.5
SEBAR KA YUTANGI 2.1 10.3 MW 4.7 24.6 15.7 42.4 4.5 13.1 68.8 6.4

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


21.2 26.1 11.6 MW MW PLTG SEMBERA MW
148.2 148.6
5.0 6.1 MW 2X20 MW
PRK CAHU KOTABANGUN MALOI
4.6 6.2 TENGKAWANG SAMBUTAN 16.0
154.2 151.1 U 151.5
79.2 ULIN 1.1 1.7 68.2 21.4 148.8 3.8
148.7 148.3
MW 40.4 68.3 7 MW 109 5.0 35.0 PLTU Kalm 3
67.6
MW 0.4 12.6 MW 68.6 88.4 MW 2x100 MWMW
90.4 MW M TEWEH MW MW MELAK TJ REDEB
G
MW 11.8 18.3 U 29.9
153.4 152.8 U 151.5
TRISA KTI TRISA KTI AM UNTAI 2.8 PLTG BANGKANAI 6.8 HARU BUKUAN 10.2
55.2 40.0 28.6 22.4 63.4 280 MW 96.3 14 26.8 PLTU KALTIM MT 5.2
148.1 68.3 149.3 148.4 148.5
4 .4 9 .4 MW 5 .2 MW 8.5 MW 6.3 42 MW MW
BUNTOK 35.2 37 TJ SELOR
22.4 17.2 MW SENIPAH MW U 16.0
153.1 151.9
PLTA RIAM KANAN S TABUK MW 40
4.0 102 15 3
15.3 PLTG SENIPAH 42 MW 37
3.7
148.8 G
20.8 32.2 19.7 45.6 MW 8.5 PLTG SENIPAH ST 35 MW 15
148.6
MW MW 5.1 75.2 MW MW
BARIKIN MW TA NJ UNG KARJO NEW INDUSTRI MGR SARI INDUSTRI T PALE
MANTUIL CEMPAKA 37.9 40.5 39.4 13.8 75.0 61.7 3.7
149.8 150.9 148.4 148.4 147.5 146.6 152.5
52.7 9.9 8.9 9.5 9.3 6.6 3.2 94.2 1 7 .6 2 1 .3 0.9
148.9 68.9
3 .5 2 .3 RANTAU U MW MW
7.6 27.6 PLTU IPP KALSEL-1 68 11
149.4
MW 6 .5 2X100 MW MW MW
1 3 .6 A PLTA KUSAN 65 MW 28 KUARO KARIANGA U NEW BLPPN MALINAU
MW 74.4 MW 29.3 28.7 135 91.8 11.3
149.9 148.5 147.4 152.4
BANDARA CEMPAKA PELAIHARI ASAM ASAM SATUI 6 .9 6 .7 MW 8.5 2.6
30.3 65.7 33.7 10.0 14.8
148.6 148.6 148.9 155.2 154.2
7.1 15.4 7.9 2.4 3.5 U PLTU MUARA JAWA 2X110 MW
U G PETUNG KET :
138 PLTU ASAM ASAM 4X65 MW 22.4 NAMA GI Produksi : 1926.0 MW
148.8
MW 45 PLTU ASAM ASAM 2X100 MW BATULICIN 5.3 MW Beban Sistem : 1902.0 MW
KV
MW PLTGKALSEL PEAKER 50 MW 3 2 .0 MVAR Losses : 24.0 MW 1.2%
153 0
153.0
7.5 Flow dalam MW

04/02/2013 14:20:00
Aliran Daya Sistem Kalseltengtim Tahun 2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 419


PLTU PULPIS
2X60 MW PLTU KALTENG 1 PLTU SAMPIT APBN PLTU P BUN SUKAMARA
84.3 U 2 X 1 0 0 MW 2 x2 5 MW P BUN EKSPANSI 4.3
152.4
MW PULPIS U U U 1.8
SELAT 9.4 PRAYA KASONGAN PRNGGN SAMPIT PBUN N BULIK
150.8
27.9 2.2 NEW PRAYA 42.6 18.0 7.8 52.4 40.2 49.4 4.7
149.3 150.5 151.8 153.5 151.4 151.8 152.4
6 .6 3 1 .3 10.0 134 4.2 1 .8 1 2 .3 MW P BANTENG 11.6 1.8
149.6
7.3 87.5 MW 7.8
153.5
55.6 MW 17.4 1.8 G PLTG KALTIM PEAK 1
U G
110 MW MW U PLTU KALTIM 2
MW 12.6 K KURUN BUKIT BIRU EMBALUT NEW SMARIND SAMBERA BONTANG SANGATTA
MW 10.4 51.6 17.6 23.3 78.4 22.7 65.2 32.1
154.1 149.3 149.2 148.8 148.9 G 149.9 150.3
SEBAR KAYUTANGI 2.4 12.1 MW 5.5 19.6 18.4 58.8 5.3 15.3 7.5
24.8 30.6 28 MW MW PLTG SEMBERA
149.3 149.1
5.8 7.2 46.8 MW 2X20 MW
MW PRK CAHU KOTABANGUN MALOI
5.4 7.3 TENGKAWANG SAMBUTAN 18.7
153.5 150.8 U 151.5
96 ULIN 1.3 2.0 25.1 174.5 4.4
148.7 148.3
MW 46.2 80.1 33.4 75.6 5.9 41.0 PLTU Kalm 3
67 5
67.5
MW 0 .5 MW 63.8 MW 2x100 MWMW PLTA Kelai
90.8 M TEWEH MW MELAK TJ REDEB
G A
MW 13.9 21.5 35.1
152.8 152.4 U 151.8
TRISA KTI TRISA KTI AM UNTAI 3.3 PLTG BANGKANAI 8.0 HARU BUKUAN U 12.0
64.7 46.9 34.6 26.2 90.8 280 MW 112.9 20 31.4 PLTU KALTIM MT 10.4
149.4 68.5 148.8 148.4 148.8
5 .1 1 1 .0 MW 6 .2 MW 10.0 MW 7.4 42 MW MW
G PLTG Kalsel Peaker BUNTOK 12.8 TJ SELOR
26.4 20.2 MW SENIPAH U 18.8
152.2 152.0
PLTA RIAM KANAN S TABUK MW 4.7 55.8 18.0 PLTG SENIPAH 42 MW 4.3
149.8 G
20.8 30 MW 23.1 69.6 MW 10.0 PLTG SENIPAH ST 35 MW 17.6
149.0
MW 6.0 176 MW MW
BARIKIN MW TA NJ UNG KARJO NEW INDUSTRI MGR SARI INDUSTRI T PALE
MANTUIL CEMPAKA 44.4 47.4 46.2 16.2 88.0 72.3 4.3
149.4 150.2 149.0 149.1 148.0 146.9 152.4
61.8 11.6 10.4 11.1 10.8 39.8 3.8 79 20.7 25.0 1.0
149.1 69.0
4 .1 2 .7 RANTAU U MW MW
7.6 32.4 PLTU IPP KALSEL-1 15.6 99
149.0
MW 7 .6 2X100 MW MW MW
55 6
55.6 A PLTA KUSAN 65 MW 32 9
32.9 KUARO KARIANGAU NEW BLPPN MALINAU
MW 72.2 MW 34.3 33.7 181 107.6 13.3
149.7 149.3 147.8 152.3
BANDARA CEMPAKA PELAIHARI ASAM ASAM SATUI 8.1 7.9 MW 10.0 3.0
35.5 77.0 39.5 11.7 17.4
148.5 148.3 148.6 155.1 153.6
8.3 8.9 18.1 9.3 2.8 4.1 U PLTU MUARA JAWA 2X110 MW
MW U G PETUNG KET :
U PLTU KALTIM 4 2X150 MW
138 PLTU ASAM ASAM 4X65 MW 26.3 NAMA GI Produksi : 2227.0 MW
148.9
MW 42.6 PLTU ASAM ASAM 2X100 MW BATULICIN 6.2 MW Beban Sistem : 2200.0 MW
KV
MW PLTGKALSEL PEAKER 50 MW 3 7 .5 MVAR Losses : 27.0 MW 1.2%
152.1
88
8.8 Flow dalam MW

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


419

04/02/2013 14:20:01
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 420 04/02/2013 14:20:03
Lampiran B1.8

KEBUTUHAN FISIK PENGEMBANGAN DISTRIBUSI


SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 421 04/02/2013 14:20:03


422
Proyeksi Kebutuhan Fisik Distribusi
Provinsi Kalsel, Kalteng dan Kaltim

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 422


JTM JTR
Tahun Trafo Pelanggan
(kms) (MVA)
2012 3.939 4.028 158 150.587
2013 4.606 5.251 247 270.002
2014 5.319 6.057 254 177.211
2015 4.809 4.118 205 177.627
2016 5.002 4.031 182 152.448
2017 5.578 4.406 192 135.540

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2018 6.039 4.736 205 138.142
2019 7.027 5.337 221 129.283
2020 7.825 5.613 233 128.499
2021 8.554 6.131 231 127.719
2012-2021 58.697 49.708 2.129 1.587.059

Proyeksi Kebutuhan Investasi Distribusi


Provinsi Kalsel, Kalteng dan Kaltim
Juta USD

Tahun JTM JTR Trafo Pelanggan Total


2012 77,4 47,7 17,5 11,5 154,0
2013 89,7 61,9 25,1 20,8 197,5
2014 103,1 71,2 25,9 13,5 213,8
2015 94,0 48,7 21,5 13,6 177,8
2016 98,1 47,8 20,0 11,6 177,5
2017 109,4 52,2 21,2 10,3 193,1
2018 118,3 56,1 22,7 10,4 207,5
2019 137,9 63,3 24,5 9,8 235,4
2020 153,6 66,5 25,9 9,7 255,7
2021 167,9 72,6 26,2 9,7 276,4
2012-2021 1.149,4 587,9 230,7 120,8 2.088,7

04/02/2013 14:20:03
Lampiran B1.9

PROGRAM LISTRIK PERDESAAN


SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 423 04/02/2013 14:20:03


424
Proyeksi Kebutuhan Fisik Listrik Pedesaan Kalseltengtim

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 424


JTM JTR Trafo Jumlah Pelang- Listrik Murah
Tahun
kms kms MVA Unit gan RTS
2012 415 191 16 195 10.335 4.351
2013 522 330 15 170 8.908 8.848
2014 398 256 12 129 6.872 8.848
2015 383 232 13 125 6.295 -
2016 384 230 13 126 6.254 -
2017 384 224 13 126 6.126 -
2018 176 146 5 54 3.727 -

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2019 185 153 5 56 3.924 -
2020 194 160 5 59 4.101 -
2021 205 169 6 62 4.336 -
2012-2021 3.246 2.090 104 1.103 60.878 22.047

Proyeksi Kebutuhan Investasi Listrik Pedesaan Kalseltengtim


(Juta Rp.)
Tahun JTM JTR Trafo Lisdes Reguler
2012 187.660 52.425 32.761 272.846 20.848
2013 239.078 83.850 34.620 357.547 24.780
2014 218.138 70.329 30.312 318.778 24.780
2015 206.815 63.075 29.893 299.783 -
2016 202.599 61.130 29.629 293.357 -
2017 190.362 56.485 28.630 275.476 -
2018 173.241 52.776 26.262 252.278 -
2019 153.746 48.647 24.072 226.466 -
2020 152.991 48.944 24.070 226.005 -
2021 151.106 49.185 24.144 224.436 -
2012-2021 1.875.735 586.845 284.392 2.746.973 70.408

04/02/2013 14:20:03
Lampiran B1.10

PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI


SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 425 04/02/2013 14:20:03


426

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 426


Proyeksi Kebutuhan Investasi Pembangkit,
Transmisi dan Distribusi (juta USD) Kalseltengtim

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


(Juta US$.)
Investasi
Tahun
Pembangkit TL dan GI Distribusi Total
2012 0 102 154 256
2013 296 190 198 684
2014 820 137 214 1.171
2015 439 179 178 795
2016 639 152 178 969
2017 495 103 193 790
2018 467 56 208 731
2019 238 9 235 483
2020 327 43 256 626
2021 210 2 276 488
Total 3.931 973 2.089 6.992

*) Distribusi: Nilai investasi untuk total wilayah Kalselteng dan Kaltim

04/02/2013 14:20:03
PENJELASAN LAMPIRAN B1

SISTEM INTERKONEKSI KALSELTENGTIM

B1.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Saat ini ada dua sistem besar kelistrikan di Kalimantan yang masuk wilayah operasi Indonesia Timur, yaitu
sistem Mahakam di Kalimantan Timur dan sistem Barito di Kalimantan Selatan dan Tengah.

Sistem Barito dan sistem Mahakam direncanakan akan terinterkoneksi menjadi sistem Kalseltengtim
pada tahun 2013 dengan selesainya pembangunan transmisi 150 kV Tanjung (Kalsel) - Kuaro - Petung-
Karangjoang (Kaltim).

A. Sistem Kaltim (Sistem Mahakam)

Produksi listrik pada sistem Kaltim meningkat rata-rata 13,7% per tahun termasuk adanya pengalihan
beban dari sistem isolated ke sistem interkoneksi, yaitu dari 2.185 GWh pada tahun 2012 menjadi 6.222
GWh pada tahun 2021, dengan faktor beban diperkirakan berkisar antara 67% sampai 68%.

Beban puncak sistem Kaltim diperkirakan akan naik dari 371 MW pada tahun 2012 menjadi 1.041 MW
pada tahun 2021 setelah interkoneksi dengan sistem Petung dan Tanah Grogot (arah Kalsel), sistem Bon-
tang, Sangatta, Maloy, sampai ke Kalimantan Utara melalui Tanjung Redep, Tanjung Selor, Tidang Pale
dan Malinau serta ke arah barat sampai ke Melak.

B. Sistem Kalselteng (Sistem Barito)

Produksi listrik pada sistem Kalselteng meningkat rata-rata 11,5% per tahun, yaitu dari 2.435 GWh pada
tahun 2012 naik menjadi 6.211 GWh pada tahun 2021 dengan faktor beban diperkirakan berkisar antara
67% sampai 69%. Beban puncak sistem Kalselteng naik dari 415 MW pada tahun 2012 menjadi 1.033
MW pada tahun 2021 setelah terinterkoneksi dengan sistem Sampit, Pangkalan Bun, Sukamara dan
Nangabulik serta arah Buntok, Muara Teweh, Puruk Cahu, Kuala Kurun, termasuk sistem arah Pulau Laut.

C. Sistem Kalseltengtim

Produksi listrik secara gabungan sistem Kalseltengtim diperkirakan meningkat rata-rata 12,5% per tahun
dari 4.619 GWh pada tahun 2012 menjadi 12.433 GWh pada tahun 2021. Beban puncak sistem mencapai
786 MW pada tahun 2012 dan akan meningkat menjadi 2.074 MW pada tahun 2021.

Proyeksi kebutuhan beban sistem Kalseltengtim tahun 2012-2021 diberikan pada Lampiran B1.

B1.2. Neraca Daya

Sistem Kalselteng dan sistem Kaltim ini telah lama mengalami kekurangan pasokan daya dan seringkali
mengalami defisit daya. Upaya perbaikan jangka pendek telah dilakukan PLN, yaitu dengan sewa PLTD.
Penyelesaian jangka panjang yang sedang dilakukan adalah membangun dan merencanakan beberapa
proyek PLTU batubara, PLTG/MG gas dan PLTA. Namun pada kenyataannya banyak proyek pembangkit
mengalami hambatan, sehingga penyelesaian proyek tertunda dari jadwal. Akibatnya pasokan daya dari
upaya jangka pendek (sewa PLTD) menjadi tidak cukup karena kalah cepat dengan kenaikan bebannya.
Dampak selanjutnya pemeliharaan mesin pembangkit tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya
karena pembangkit harus tetap beroperasi, dan beberapa calon pelanggan potensial dengan daya cukup

427
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 427 04/02/2013 14:20:03


besar tidak dapat dilayani. Pada saat ini daya mampu pembangkit PLN dan IPP termasuk sewa PLTD dan
excess power di sistem Kalseltengtim adalah 669 MW, dengan beban puncak sekitar 660 MW, belum ter-
masuk PLTU Asam-Asam unit 3 dan 4 yang diperkirakan akan commisioning pada triwulan 4 tahun 2012
dan COD 2013. Porsi pembangkit yang beroperasi dengan BBM di sistem Kalseltengtim masih cukup
besar sehingga biaya pokok produksinya masih tinggi.

Rencana Reserve Margin

Penambahan pembangkit di sistem ini direncanakan cukup banyak sebagai antisipasi bila ada proyek
yang mengalami hambatan. Banyaknya rencana proyek pembangkit ini tercermin dalam neraca daya sis-
tem Kalseltengtim, dimana reserve margin tahunan berkisar antara 40% sampai 63% kecuali tahun 2013
hanya 22% terhadap daya mampu netto. Reserve margin yang paling tinggi diperkirakan terjadi pada ta-
hun 2018 apabila semua proyek selesai tepat waktu. Namun melihat pengalaman PLN selama ini, tingkat
keberhasilan proyek pembangkit khususnya di Kalimantan reatif rendah. Proyek PLTU IPP yang diren-
canakan beroperasi pada tahun 2012-2014 tertunda sekitar satu tahun, bahkan ada yang tertunda hingga
tiga tahun. PLTU PLN Asam-Asam (FTP1) diperkirakan mundur satu tahun, sedangkan PLTU Pulang Pisau
diperkirakan mundur dua tahun.

Dengan penjelasan diatas dapat dipahami bahwa perencanaan reserve margin yang cukup tinggi (hingga
63%) dimaksudkan semata-mata untuk memberikan kepastian yang lebih tinggi kepada masyarakat Ka-
limantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur bahwa pasokan listrik di daerahnya akan
tersedia dalam jumlah yang cukup dan bahkan berlebih.

Proyek-Proyek Strategis

Beberapa proyek pembangkit strategis di sistem Kalseltengtim antara lain:

– Proyek PLTU Percepatan tahap I (FTP1) yaitu: PLTU Asam-Asam (unit 3, 4), PLTU Pulang Pisau, dan PLTU
Kaltim (Muara Jawa/Teluk Balikpapan), merupakan proyek yang sangat strategis karena akan dapat
mengatasi kekurangan pasokan daya yang terjadi saat ini dan untuk mengurangi penggunaan BBM.

– Proyek pembangkit percepatan tahap II (FTP2) yaitu: PLTG/MG Bangkanai (Peaker), PLTU Kalsel-1,
dan PLTU Kaltim-2 untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaker dan baseload serta akan menam-
bah kemampuan sistem untuk dapat melayani kebutuhan beban yang lebih besar tanpa menambah
penggunaan BBM. PLTG/MG Bangkanai pada tahun pertama akan berperan sebagai pembangkit
baseload sebelum PLTU IPP beroperasi, dan pada tahun-tahun berikutnya akan berperan sebagai
pembangkit peaker yang dilengkapi dengan CNG storage.

– Kalselteng 2 yang direncanakan akan belokasi di kompleks PLTU Asam Asam berkapasitas 2x100
MW. Lahan sudah siap untuk dibangun PLTU sehingga memberikan kepastian bahwa proyek akan
berjalan lancar. PLTU ini merupakan pengganti dari rencana sewa PLTU di Asam-Asam yang telah
dibatalkan pengadaannya.

- Pembangkit peaker gas yaitu PLTG/MG Kaltim Peaker-1 dan PLTG/MG Kalseltang Peaker dibutuh-
kan untuk memenuhi kebutuhan beban puncak pada saatnya.

Rencana Penambahan Kapasitas

Pada periode 2012-2021 direncanakan penambahan kapasitas pembangkit baru baik milik PLN maupun
IPP sebesar 2.826 MW, termasuk yang sudah dalam tahap proses pengadaan dan yang sedang konstruksi.
Porsi paling besar adalah PLTU batubara, yaitu 2.074 MW kemudian disusul PLTG/MG peaker 530 MW,
PLTA 140 MW dan PLTGU 117 MW.

428
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 428 04/02/2013 14:20:03


Pemilihan lokasi untuk membangun pembangkit di sistem interkoneksi mempertimbangkan aspek re-
gional balance, yaitu kebutuhan listrik pada suatu wilayah seyogyanya lebih banyak dipenuhi dari pem-
bangkit setempat, sehingga ketergantungan daya antar wilayah relatif rendah. Dengan alasan tersebut
proyek pembangkit ditempatkan secara seimbang di Kaltim dan Kalselteng. Berikut penjelasan keterlam-
batan proyek pembangkit yang diperkirakan akan terlambat beroperasi, yaitu:

- PLTU Pulang Pisau 2x60 MW mundur ke 2014 karena permasalahan teknis (kondisi tanah lunak) dan
sosial.

- PLTA Kusan 65 MW mundur ke 2019 karena aspek lingkungan hidup, juga karena sebagian kawasan
tangkapan air telah beralih fungsi menjadi kawasan pertambangan batubara.

- PLTA Kelai 75 MW diperkirakan akan mundur ke 2020 karena diperlukan studi lebih mendalam.

- Beberapa PLTU IPP juga mundur sekitar satu tahun dari jadwal semula.

Dengan berubahnya jadwal proyek-proyek tersebut, maka jadwal PLTU Kalselteng 1 (2x100 MW) dima-
jukan ke tahun 2017/2018 untuk meningkatkan kepastian pasokan. Selain itu direncanakan juga PLTU
Kaltim 4 berkapasitas 2x150 MW untuk beroperasi pada tahun 2019/2020 untuk mengisi kebutuhan
pembangkit beban dasar.

Potensi Pembangkit Hidro di Kutai Kartanegara

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah berinisiatif melakukan studi kelayakan potensi pem-
bangkit hidro di DAS Belayan. Hasil studi menunjukkan di DAS Belayan dapat dikembangkan PLTA jenis
bendungan dan akan mampu menghasilkan listrik sekitar 205 MW. Kandidat PLTA ini berada di daerah
Tabang dan dinamakan PLTA Tabang, berjarak ke Tenggarong (gardu induk eksisting) sekitar 225 km. Ren-
cana PLTA Tabang ini dapat dimasukkan kedalam neraca daya sistem kelistrikan Kalseltengtim bilamana
hasil studi telah dievaluasi oleh PLN dan layak untuk dikembangkan.

Neraca Daya Sistem Kalseltengtim diberikan pada Lampiran B1.2.

B1.3. Neraca Energi

Rencana pembangunan proyek-proyek pembangkit non-BBM di sistem Kalseltengtim merupakan upaya


PLN untuk menurunkan biaya operasi.

Peranan berbagai energi primer dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Peranan BBM pada tahun 2012 untuk sistem Kalseltengtim masih cukup tinggi, yaitu diperkirakan
mencapai 2.876 GWh atau 62,3% dari produksi total sistem Kalseltengtim.

Seiring dengan pengembangan proyek PLTU batubara dan PLTG baseload, maka penggunaan pem-
bangkit BBM untuk pemikul beban dasar akan dapat dikurangi. Sedangkan proyek pembangkit
peaker seperti PLTG/MG Bangkanai, PLTG Kaltim peaker serta PLTA Kusan dan PLTA Kelai, akan da-
pat menurunkan penggunaan BBM pada waktu beban puncak. Diharapkan mulai tahun 2016 sistem
ini sudah tidak lagi menggunakan BBM sebagai energi primer pembangkit.

b. Peran batubara akan meningkat dan menjadi dominan di sistem ini, yaitu akan meningkat dari 1.487
GWh (32,2% dari total produksi) pada 2012 menjadi 9.948 GWh (80% dari total produksi) pada 2021.

c. Sejalan dengan berjalannya proyek pembangkit peaker, penggunaan bakar gas alam berupa LNG
dan CNG akan meningkat menggantikan peran BBM, yaitu akan naik dari 130 GWh (2,7% dari total
produksi) pada tahun 2012 menjadi 1.454 GWh (11,7% dari total produksi) pada tahun 2021.

429
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 429 04/02/2013 14:20:03


d. Peran pembangkit hidro juga akan meningkat dari 126 GWh (2,7% dari produksi total) pada tahun
2012 menjadi 725 GWh (5,8%) pada tahun 2021.

Proyeksi neraca energi di sistem Kalseltengtim dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan
pada Lampiran B1.3

Kebutuhan Bahan Bakar

Kebutuhan bahan bakar HSD dan MFO di sistem Kalseltengtim cenderung terus menurun, dari 792 juta
liter pada tahun 2012 menjadi nol pada tahun 2016. Sedangkan penggunaan batu bara akan meningkat
dari 960.000 ton pada tahun 2012 menjadi 6,42 juta ton pada tahun 2021.

Volume pemakaian gas alam termasuk dalam bentuk CNG dan LNG juga akan meningkat dari 0,4 bcf pada
tahun 2012 menjadi 7 bcf pada tahun 2021.

Produksi dari tenaga air juga meningkat dari 126 GWh pada tahun 2012 menjadi 725 GWh pada tahun
2021.

Kebutuhan energi primer di sistem Kalseltengtim dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan
pada Lampiran B1.3.

B1.4. Capacity Balance Gardu Induk

Pengembangan gardu induk disusun berdasarkan pada capacity balance dengan memasukkan GI eksist-
ing dan GI on going project. Selanjutnya dari capacity balance tersebut dapat dilihat pembebanan masing-
masing GI. Bila beban GI telah mencapai 70% dari kapasitas nominalnya, maka perlu ada penambahan
trafo. Kemudian dievaluasi juga kebutuhan GI baru untuk perbaikan kualitas pelayanan dan de-diselisasi
serta pengembangan GI baru terkait dengan pembangkit baru. Setelah mendapatkan GI-GI baru yang
dibutuhkan, selanjutnya disusun kembali capacity balance yang baru setelah mempertimbangkan penam-
bahan GI baru tersebut.

Dengan demikian dapat disusun proyeksi kebutuhan GI dan kebutuhan trafo untuk selanjutnya diguna-
kan sebagai dasar pengembangan sistem penyaluran. Dengan kriteria keandalan dan asumsi diatas, ke-
butuhan pembangunan gardu induk baru dan pengembangan trafo GI eksisting di Kalseltengtim sampai
dengan tahun 2021 mencapai 3000 MVA dengan rincian diberikan pada Lampiran B1.5.

B1.5. Rencana Pengembangan Penyaluran

Rencana pengembangan sistem transmisi 150 kV dan 70 kV Kalseltengtim dimaksudkan untuk meme-
nuhi pertumbuhan kebutuhan listrik dan untuk menyambung sistem-sistem isolated ke grid (sistem in-
terkoneksi).

Pengembangan transmisi ini juga dimaksudkan untuk mendukung perkembangan daerah karena paso-
kan listrik dapat lebih terjamin. Hal ini sejalan dengan terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara yang akan
berdampak pada peningkatan kebutuhan listrik.

Rencana pengembangan transmisi di Kalseltengtim meliputi:

– Pembangunan transmisi baru 150 kV terkait dengan proyek PLTU percepatan tahap I dan proyek
PLTU/PLTG/MG percepatan tahap II, proyek PLTU dan PLTG IPP, PLTG/MG peaker dan PLTA.

430
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 430 04/02/2013 14:20:03


– Pengembangan transmisi 150 kV di lokasi tersebar dalam rangka untuk menyambung sistem kelis-
trikan yang selama ini masih isolated, mengatasi bottleneck penyaluran sehingga memenuhi kriteria
keandalan (N-1), perbaikan tegangan pelayanan dan peningkatan fleksibilitas operasi.

– Pembangunan transmisi 150 kV terkait dengan rencana pengembangan kawasan industri yang
telah dicanangkan didalam MP3EI di Kaltim, yaitu dari Sangatta ke kawasan industri Maloi.

– Pengembangan transmisi 70 kV terkait dengan rencana interkoneksi antara sistem Kalselteng dara-
tan dengan sistem Kotabaru di Pulau Laut, saat ini dalam tahap kejian kelayakan.

– Proyek transmisi 150 kV yang diharapkan dapat segera beroperasi karena sangat dibutuhkan oleh
sistem adalah ruas Tanjung - Kuaro - Karangjoang (2013) untuk menghubungkan sistem Kalselteng
dan Kaltim, serta ruas PLTGU Bangkanai Muara Teweh-Buntok-Tanjung (2014) untuk menyalurkan
daya PLTG/MG Bangkanai ke sistem Kalseltengtim.

Kebutuhan pembangunan transmisi 150 kV dan 70 kV baru serta uprating untuk periode 2012-2021 ada-
lah 6.560 kms sebagaimana diberikan pada Lampiran B1.5.

B1.6. Peta Pengembangan Penyaluran

Cukup jelas.

B1.7. Analisis Aliran Daya

Interkoneksi antara sistem Kalselteng dengan sistem Kaltim menjadi sistem Kalseltengtim diperkirakan
akan dapat terealisasi pada tahun 2013, sehingga analisa aliran daya dilakukan pada sistem Kalseltengtim.

Simulasi aliran daya dilakukan dengan memperhatikan kesiapan seluruh pembangkit dan beban yang ada
pada neraca daya serta diselaraskan dengan rencana pengembangan transmisinya.

Simulasi dan analisa aliran daya hanya dilakukan untuk tahun-tahun tertentu yang dianggap penting ya-
itu tahun 2015, 2017, 2019 dan 2021.

Prakiraan aliran daya sistem Kalseltengtim dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahun 2015

Aliran daya paling besar menuju ke pusat beban yaitu ke Banjarmasin sekitar 270 MW, Balikpapan 198
MW, Samarinda 264 MW dan Palangkaraya 44 MW, dengan sumber utama pasokan berasal dari PLTU
Asam-Asam, PLTG/MG Bangkanai, PLTU Pulang Pisau, PLTU Muara Jawa/Kariangau, PLTU CFK, dan PLTG
Senipah serta pembangkit eksisting non BBM. Sedangkan pembangkit yang masih menggunakan BBM
sudah tidak dioperasikan lagi.

Pada tahun 2015 pasokan daya dari pembangkit di subsistem Kalselteng sudah tersedia dalam jumlah
yang berlebih sehingga mampu mengirimkan daya sebesar 89 MW ke subsistem Kaltim.

Tegangan sistem 150 kV masih berada dalam batas-batas yang diijinkan, tegangan tertinggi terjadi pada
GI Kuala Kurun (156,0 kV) dan terendah terjadi di GI Industri (147,5 kV), sedangkan pada sistem 70 kV
tertinggi terjadi di GI Cempaka (69,5 kV) dan terendah di GI Ulin (67,9 kV). Pada periode 2011-2015 ter-
dapat penambahan ruas transmisi yang cukup panjang meliputi:

431
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 431 04/02/2013 14:20:03


- Kalselteng : transmisi 150 kV ruas Tanjung - Buntok - Muara Teweh Bangkanai, ruas Muara Teweh -
Puruk Cahu - Kuala Kurun - Kasongan, ruas Palangkaraya - Kasongan - Sampit - Pangkalan Bun, ruas
Barikin Kayu Tangi - Seberang Barito, ruas Asam-Asam - Batu Licin dan transmisi 70 kV ruas Batu
Licin - Kotabaru.

- Kaltim : transmisi 150 kV ruas Tanjung - Kuaro - Petung - Kariangau Karangjoang, ruas Sambutan -
Sambera - Bontang, ruas New Industri Senipah - Bukuan, ruas Bukit Biru - Kota Bangun.

- Tambahan ruas transmisi lainnya terkait dengan kebutuhan untuk evakuasi daya dari proyek pem-
bangkit ke sistem terdekat.

Beban puncak sistem pada tahun 2015 diperkirakan sebesar 1.243 MW dengan produksi listrik 1.272 MW
dengan susut jaringan 29 MW (2,2%).

2. Tahun 2017

Aliran daya paling besar tetap menuju ke pusat beban yaitu Banjarmasin (306 MW), Balikpapan (262
MW), Samarinda (320 MW) dan Palangkaraya (53,2 MW), dengan sumber utama pasokan sama seperti
kondisi 2015 namun ada tambahan PLTU Asam-Asam 5, 6, PLTG/MG Bangkanai unit 4, PLTU IPP Kalsel-1,
IPP Kaltim-2, Kalselteng 1, Kalselteng 2 dan Kalselteng 3 masing-masing satu unit. Transfer daya antar
subsistem makin besar dibanding sebelumnya, yaitu dari subsistem Kalselteng ke subsistem Kaltim men-
capai 125 MW.

Tegangan sistem 150 kV masih berada dalam batas-batas yang diijinkan, dengan tegangan tertinggi ter-
jadi pada GI Satui, Nangabulik, Sukamar (154,2 kV) dan terendah terjadi di GI New Balikpapan (147,4 kV),
sedangkan pada sistem 70 kV tertinggi terjadi di GI Cempaka (68,9 kV) dan terendah di GI Ulin (67,6 kV).

Pada periode 2016 - 2017 terdapat penambahan ruas transmisi yang cukup panjang, meliputi:

- Kalselteng : transmisi 150 kV dari proyek PLTU ke GI eksisting terdekat, menjangkau daerah isolated
dan uprating penghantar.

- Kaltim: transmisi 150 kV ruas Bontang-Sangatta - Maloy - Tanjung Redep - Tanjung Selor sampai Ma-
linau, transmisi 150 kV dari proyek PLTU batubara ke GI eksisting terdekat.

Beban puncak sistem pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 1.584 MW dengan produksi listrik 1.613 MW
dengan susut jaringan 29 MW (1,8%).

3. Tahun 2019

Sama seperti tahun 2017 bahwa aliran daya paling besar tetap menuju ke pusat beban yaitu Banjarmasin
(363 MW), Balikpapan (310 MW), Samarinda (379 MW) dan Palangkaraya (63 MW), dengan sumber utama
pasokan sama seperti kondisi 2017 namun ada tambahan PLTU Kalselteng 1, Kalselteng 2 dan Kaltim 3
masing-masing 1 unit, PLTG/MG Kalselteng peaker serta PLTA Kusan.

Transfer daya antar subsistem turun dibanding sebelumnya tetapi masih mengalir dari subsistem
Kalselteng ke subsistem Kaltim sebesar 68 MW.

Tegangan sistem 150 kV masih berada dalam batas-batas yang diijinkan, tertinggi terjadi pada GI Kuala
Kurun (155,1 kV) dan terendah terjadi di GI Industri (146,6 kV), sedangkan pada sistem 70 kV tertinggi
terjadi di GI Cempaka (68,9 kV) dan terendah di GI Ulin (67,6 kV).

432
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 432 04/02/2013 14:20:03


Pada periode 2018-2019 terdapat penambahan ruas transmisi Melak ke Kota Bangun membentuk jalur
kedua interkoneksi sistem Kaltim dengan sistem Kalselteng.

Beban puncak sistem pada tahun 2019 diperkirakan sebesar 1.902 MW dengan produksi listrik 1.926 MW
dengan susut jaringan 24 MW (1,2%).

4. Tahun 2021

Mirip seperti tahun 2019 bahwa aliran daya ke pusat beban yaitu Kota Banjarmasin (425 MW), Balikpapan
(364 MW), Samarinda (445 MW) dan Palangkaraya (74 MW), dengan sumber utama pasokan sama seperti
kondisi 2017 namun ada tambahan PLTA Kelai dan PLTU Kaltim 4.

Transfer daya antar subsistem berbalik arah dibanding sebelumnya mengalir dari subsistem Kaltim ke
subsistem Kalselteng sebesar 16 MW.

Tegangan sistem 150 kV masih berada dalam batas-batas yang diijinkan, tertinggi terjadi pada GI Kuala
Kurun (154,1 kV) dan terendah terjadi di GI Industri (146,9 kV), sedangkan pada sistem 70 kV tertinggi
terjadi di GI Cempaka (69 kV) dan terendah di GI Ulin (67,5 kV).

Pada periode 2019-2021 terdapat penambahan ruas transmisi dari PLTA Kelai ke Tanjung Redep.

Beban puncak sistem pada tahun 2021 diperkirakan sebesar 2.200 MW dengan produksi listrik 2.227 MW
dengan susut jaringan 27 MW (1,2%).

B1.8. Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi

Kebutuhan pengembangan sistem distribusi diperlukan untuk meningkatkan keandalan (SAIDI dan SAIFI)
dan mutu tegangan pelayanan, meningkatkan penjualan tenaga listrik dengan menambah pelanggan
baru, merehabilitasi jaringan yang tua dan tidak layak dioperasikan dan menurunkan susut teknis jaringan.

Proyeksi kebutuhan fisik distribusi dan kebutuhan dana investasi untuk pengembangan jaringan distri-
busi diberikan pada Lampiran B1. 8.

Dari tabel perkiraan kebutuhan distribusi regional Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kaliman-
tan Timur tahun 2012-2021 dapat dijelaskan sebagai berikut:

– Pada tahun 2013 terjadi peningkatan signifikan jumlah pelanggan yang akan disambung sehubung-
an upaya mengejar rasio elektrifikasi pada Provinsi Kalteng dan harapan telah terjadi peningkatan
kemampuan pasokan sistem Kalselteng.

– Rencana JTM, JTR dan gardu distribusi yang akan dibangun, tidak selamanya mengalami peningkatan
volume/kapasitas yang sama atau lebih tinggi, tetapi disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di
lapangan.

– Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan membangun JTM 58.697 kms, JTR 49.708 kms,
gardu distribusi dengan kapasitas 2.129 MVA untuk menunjang penyambungan sejumlah 1,6 juta
pelanggan.

– Perkiraan biaya total untuk pengembangan sistem distribusi tersebut membutuhkan sekitar US$
2.088 juta dengan rincian JTM US$ 1.149 juta, JTR US$ 588 juta, gardu distribusi US$ 231 juta, dan
sambungan pelanggan US$ 121 juta. Kebutuhan anggaran per tahun diperkirakan sebesar US$ 209
juta.

433
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 433 04/02/2013 14:20:03


B1.9. Program Listrik Perdesaan

Pengembangan listrik perdesaan dimaksudkan untuk memberikan pelayanan dan kesiapan pasokan lis-
trik kepada masyarakat perdesaan yang disesuaikan dengan tingkat kemudahan perluasan jaringan yang
akan tersambung ke jaringan eksiting terdekat serta ketersediaan dana investasi yang disiapkan oleh
Pemerintah.

Untuk menunjang program pengembangan listrik perdesaan di Pulau Kalseltengtim, direncanakan mem-
bangun JTM 3.246 kms, JTR 2.090 kms, gardu distribusi dengan kapasitas 104 MVA, dengan prakiraan
biaya investasi sebesar Rp 2,2 triliun dengan rincian JTM Rp 1,4 triliun, JTR Rp 479 milyar, gardu distribusi
Rp 235 milyar.

Kegiatan tersebut untuk mendukung penyambungan 60.000 calon pelanggan baru sehingga diharapkan
dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dari 70.8% tahun 2011, menjadi 86,1% di tahun 2014 dan 97,4% di
tahun 2021 untuk regional Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Proyeksi kebutuhan jaringan distribusi dan dana investasi untuk listrik pedesaan diberikan pada Lam-
piran B1.9

B1.10. Program Energi Baru dan Terbarukan

Cukup jelas sebagaimana diuraikan dalam sub Bab 5.11.

B1.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi

Proyeksi kebutuhan Investasi pembangkit, transmisi dan gardu induk sistem Kalseltengtim diberikan
pada Lampiran B1.11, namun belum termasuk kebutuhan investasi gardu induk pembangkit.

434
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 434 04/02/2013 14:20:04


B2
Sistem Interkoneksi Sulbagut dan Sistem
Interkoneksi Sulbagsel

B2.1. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


B2.2. Neraca Daya
B2.3. Neraca Energi
B2.4. Capacity Balance Gardu Induk
B2.5. Rencana Pengembangan Penyaluran
B2.6. Peta Pengembangan Penyaluran
B2.7. Analisis Aliran Daya
B2.8. Kebutuhan
B2.9. Program Listrik Perdesaan
B2.10. Program Energi Baru dan Terbarukan
B2.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 435 04/02/2013 14:20:04


LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 436 04/02/2013 14:20:04
Lampiran B2.1

PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK


SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 437 04/02/2013 14:20:04


438
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Regional Sulawesi
Calendar Year 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 438


Total Population (10^3) 17.927,5 18.212,6 18.502,8 18.798,0 19.098,4 19.404,1 19.715,1 20.031,7 20.353,8 20.681,7
- Growth Rate (%) 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6
Growth of Total GDP (%) 9,0 9,7 10,1 9,6 9,6 9,6 9,6 9,6 9,6 9,6
Electrification Ratio (%) 65,1 69,8 74,1 78,3 82,2 83,4 84,6 85,8 86,5 87,2
Electrification Ratio (%)+Non PLN 69,3 73,8 77,9 82,1 85,7 87,1 88,5 89,9 91,0 92,2

Energy Sales (GWh) 6.312,5 7.146,3 8.098,5 8.980,3 10.119,8 12.631,2 13.641,3 14.755,3 15.966,8 17.297,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


- Growth Rate (%) 12,0 13,2 13,3 10,9 12,7 24,8 8,0 8,2 8,2 8,3
-- Residential 3.464,5 3.848,0 4.227,2 4.639,4 5.096,7 5.606,6 6.160,6 6.771,5 7.434,9 8.164,6
-- Commercial 1.293,0 1.436,8 1.578,4 1.732,3 1.902,9 2.090,1 2.297,0 2.525,2 2.773,4 3.045,7
-- Public 642,3 713,4 783,7 860,2 944,9 1.038,3 1.141,1 1.254,4 1.377,5 1.512,7
-- Industrial 912,8 1.148,2 1.509,2 1.748,4 2.175,2 3.896,2 4.042,6 4.204,2 4.381,1 4.574,3

Power Contracted (MVA) 3.564,4 3.829,1 4.084,5 4.352,2 4.634,6 4.938,2 5.256,0 5.591,9 5.955,9 6.127,4
-- Residential 2.149,3 2.310,8 2.467,1 2.629,8 2.801,3 2.985,5 3.178,4 3.382,3 3.603,1 3.712,5
-- Commercial 709,5 760,6 810,1 862,3 917,2 976,1 1.037,6 1.102,4 1.172,8 1.203,0
-- Public 383,2 412,2 439,4 468,3 499,1 532,4 567,5 604,9 645,4 666,8
-- Industrial 322,3 345,5 367,8 391,8 417,1 444,3 472,5 502,3 534,6 545,1
209.643 254.911 242.480 254.111 238.527 141.724 143.008 149.332 137.316 141.484
Number of Customer 2.893.715 3.148.626 3.391.106 3.645.217 3.883.744 4.025.468 4.168.476 4.317.809 4.455.125 4.596.609
-- Residential 2.705.161 2.943.573 3.169.554 3.406.666 3.627.693 3.751.918 3.877.426 4.009.258 4.129.075 4.253.934
-- Commercial 117.449 127.798 138.147 148.820 159.751 170.682 181.613 192.543 203.474 214.752
-- Public 69.082 75.053 81.023 87.165 93.543 99.920 106.298 112.676 119.053 124.198
-- Industrial 2.022 2.201 2.380 2.565 2.756 2.948 3.140 3.331 3.523 3.725

Total Production (GWh) 7.203,6 8.224,9 9.223,3 10.239,2 11.603,4 14.420,8 15.537,6 16.778,4 18.133,9 19.601,3
Energy Requirement (GWh) 7.048,8 7.963,4 8.940,5 9.890,7 11.133,1 13.890,7 14.983,5 16.187,8 17.496,5 18.932,4
Station Use (%) 2,1 3,2 3,1 3,4 4,1 3,7 3,6 3,5 3,5 3,4
T & D Losses (%) +) 10,4 10,3 9,4 9,2 9,1 9,1 9,0 8,8 8,7 8,6
PS GI&Dis (%) 1)
Load Factor (%) 61,9 61,4 62,6 64,0 64,6 65,6 65,6 65,6 65,6 65,7
Peak Load (MW) 1.328 1.529 1.683 1.825 2.050 2.508 2.704 2.920 3.155 3.405

04/02/2013 14:20:04
LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 439
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem Interkoneksi
Sulbagut

No Sistem 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Sistem Sulut
Produksi (GWh) 1.224 1.353 1.458 1.646 1.848 2.016 2.200 2.402 2.631 2.882
Load Factor (%) 62,1 62,6 62,2 62,8 63,5 64,1 64,7 65,3 65,8 66,3
B. Puncak (MW) 225 247 267 299 333 359 388 420 456 496
2 Sistem Gorontalo
Produksi (GWh) 298 325 341 378 418 450 483 520 562 607
Load Factor (%) 57,6 57,9 56,6 56,8 56,9 57,0 57,2 57,3 57,5 57,8
B Puncak (MW) 59 64 69 76 84 90 97 104 111 120
3 Sistem Sulbagut
Produksi (GWh) 1.521 1.677 1.896 2.135 2.392 2.603 2.835 3.089 3.375 3.686
Load Factor (%) 61,1 61,6 59,5 60,0 60,5 61,0 61,4 61,9 62,4 62,8
B. Puncak (MW) 284 311 364 406 452 488 527 570 618 670

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


439

04/02/2013 14:20:04
440

LO-RUPTL Lamp A2-B2.1.indd 440


Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem Interkoneksi
Sulbagsel

No Sistem 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


1 Sistem Sulteng
Produksi (GWh) 495 554 604 689 784 866 956 1.056 1.152 1.256
Load Factor (%) 62,9 62,8 62,7 62,7 62,7 62,7 62,7 62,8 62,8 62,8
B. Puncak (MW) 90 101 110 125 143 158 174 192 209 228
2 Sistem Sulselbar
Produksi (GWh) 4.207 4.876 5.592 6.242 7.211 9.530 10.195 10.939 11.741 12.602
Load Factor (%) 63,1 61,7 62,3 63,7 64,5 67,2 67,0 66,8 66,5 66,1
B. Puncak (MW) 761 902 1.025 1.119 1.277 1.619 1.738 1.871 2.017 2.177
3 Sistem Sultra
Produksi (GWh) 325 378 411 450 500 547 600 658 726 801
Load Factor (%) 57,1 57,8 56,9 57,6 58,4 59,2 59,9 60,7 61,5 62,3
B. Puncak (MW) 65 75 83 89 98 106 114 124 135 147
4 Sistem Sulbagsel
Produksi (GWh) 5.027 5.808 6.607 7.380 8.495 10.943 11.750 12.653 13.619 14.660
Load Factor (%) 62,6 61,6 62,0 63,2 63,9 66,4 66,2 66,1 65,9 65,7
B. Puncak (MW) 916 1.077 1.217 1.334 1.518 1.882 2.026 2.187 2.361 2.549

04/02/2013 14:20:04
LAMPIRAN B.2.2

NERACA DAYA
SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN UTARA
(SULBAGUT)
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN SELATAN
(SULBAGSEL)

lampiran rama 29 1 13.indd 441 04/02/2013 10:36:49


442
Grafik Neraca Daya Sistem Sulbagut

lampiran rama 29 1 13.indd 442


Grafik Neraca Daya Sistem Sulbagut

1,200
Reserve Margin
PLTA/M
PLTG/MG
PLTP PLN
1 000
1,000 PLTU SEWA
Tambahan PLTU

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


PLTU PLN
PLTU IPP
Kapasitas IPP dan Sewa Tambahan PLTG/MG
800 Kapasitas Terpasang PLN

PLTP IPP
600
PLTP PLN

Tambahan PLTU
400

PLTU PLN
200 Kapasitas IPP dan Sewa
PLTU IPP
Kapasitas Terpasang PLN

-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

04/02/2013 10:36:49
Neraca Daya Sistem Sulbagut
Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

lampiran rama 29 1 13.indd 443


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 1.521 1.677 1.896 2.135 2.392 2.603 2.835 3.089 3.375 3.686
Load Factor % 61 62 60 60 60 61 61 62 62 63
Beban Puncak MW 284 311 364 406 452 488 527 570 618 670
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 300 293 230 176 149 130 100 100 100 100
Daya Mampu Netto MW 300 293 230 176 149 130 100 100 100 100
PLN MW 150 161 163 146 146 127 97 97 97 97
SWASTA
IPP MW 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
SEWA MW 147 129 64 27 - - - - - -
Retired & Mothballed
Tambahan Pasokan
SEWA
Rencana
PLTU Sewa Amurang (2x25) PLTU 50
PLN ON GOING & COMMITTED
Mini Hydro 20 kV PLTM
Sulut II (FTP1) PLTU 50
Gorontalo (FTP1) PLTU 50
Sulut I (FTP1) PLTU 50
Lahendong IV PLTP 20
IPP ON GOING & COMMITTED
Molotabu (2x10 MW) PLTU 20
Sulut I (Kema) PLTU 50
Gorontalo, 2x6 MW (Terkendala) PLTU 12 *)
Kotamobagu I (FTP2) PLTP 40

Kotamobagu II (FTP2) PLTP 40


Lahendong V (FTP2) PLTP 20
Lahendong VI (FTP2) PLTP 20
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Tolitoli (3x15 MW) PLTU 15 30
Sulut 3 PLTU 50 50
Gorontalo 2 PLTU 50 50
Sawangan PLTA 12
Minahasa Peaker PLTG/MG 50 25
Gorontalo Peaker PLTG/MG 25
Sulut Peaker PLTG/MG 50 50 50
Jumlah Pasokan MW 371 384 486 582 592 668 738 838 968 1.018

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


443

04/02/2013 10:36:49
444
Grafik Neraca Daya Sistem Sulbagsel

lampiran rama 29 1 13.indd 444


Grafik Neraca Daya Sistem Sulbagsel

4,500 Reserve Margin

PLTA/PLTM

PLTA IPP
4,000
PLTG/MG PLN

PLTG IPP

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


3,500 PLTGU IPP
PLTA/PLTM
PLTU PLN

3,000 PLTU IPP

Tambahan PLTU

Kapasitas IPP dan Sewa PLTA IPP


2,500
Kapasitas Terpasang PLN
PLTG/MG PLN
2,000 PLTP

PLTU PLN
1,500
PLTU IPP
PLTG IPP PLTGU IPP
1,000
Tambahan PLTU
Kapasitas IPP dan Sewa
500

Kapasitas Terpasang PLN


-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

04/02/2013 10:36:50
Neraca Daya Sistem Sulbagsel
Kebutuhan dan Pasokan Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

lampiran rama 29 1 13.indd 445


Kebutuhan Sistem Sulsel interkoneksi dengan Palu (2013) dan Sultra (2014)
Produksi GWh 5.027 5.808 6.607 7.380 8.495 10.943 11.750 12.653 13.619 14.660
Faktor Beban % 62,6 61,6 62,0 63,2 63,9 66,4 66,2 66,1 65,9 65,7
Beban Puncak Bruto MW 916 1.077 1.217 1.334 1.518 1.882 2.026 2.187 2.361 2.549
Pasokan
Daya Mampu MW 964 912 910 676 569 538 385 385 385 385
Derating Capacity MW
PLN MW 350 319 319 319 275 243 153 153 153 153
IPP MW 294 294 294 294 294 294 232 232 232 232
Sewa PLTD MW 320 299 297 63 - - - - - -
Tambahan Kapasitas
SEWA
Rencana
PLN ON GOING & COMMITTED
Sulsel Barru (FTP1) PLTU 50 50 - - - - - - - -
Punagaya/Takalar (FTP2) PLTU - - - 100 100 - - -
Kendari - Nii Tanasa (FTP1) PLTU 20 - - - - - - - - -
Kendari - Nii Tanasa (Ekspansi) PLTU - 10 - - - - - - - -
Mini hydro 20 kV PLTM - - - - - - - - - -
Makassar Peaker PLTG/MG - - - 200 - - - - - -
IPP ON GOING & COMMITTED
Sengkang (GT) PLTG 60 - - - - - - - - -
Sengkang (ST) PLTGU - 60 - - - - - - - -
Sulsel 1 / Jeneponto Bosowa PLTU 200 - - - - - - - - -
Jeneponto 2 PLTU - - - - 200 - - - - -
Kendari (FTP2) PLTU - - - - 50 - - - - -

Mamuju (FTP2) PLTU - - - - 50 - - - - -


Tawaeli Ekspansi PLTU - - - 30 - - - - - -
Poso (Transfer ke Sulsel) PLTA 130 - - - - - - - - -
Poso (Transfer ke Palu) PLTA - 65 - - - - - - - -
Bonto Batu (FTP 2) PLTA - - - - - 110 - - - -
Malea (FTP 2) PLTA - - - - - 90 - - - -
Karama Peaking (Unsolicited) PLTA - - - - - - 150 - - -
Karama Baseload (Unsolicited) PLTA - - - - - - - 300 - -
Bora (FTP2) PLTP - - - - - - 5 - - -

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


445

04/02/2013 10:36:50
446

lampiran rama 29 1 13.indd 446


Neraca Daya Sistem Sulbagsel
Lanjutan
Kebutuhan dan Pasokan Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Masaingi (FTP2) PLTP - - - - - - 20 - - -
PLTM Tersebar Sulselbar PLTM 3 11 - - - - - - - -

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


PLTM Tersebar Sulselbar PLTM 5 8 - - - - - - - -
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Sulsel Barru 2 PLTU - - - - 100 - - - - -
Sulsel 2 PLTU - - - - - - 200 - - -
Kendari 3 PLTU - - - - - 100 - - - -
Palu 32x50 PLTU - - - - - 50 50 - - -
Sulsel 3 / Takalar PLTU - - - - - - - - 200 -
Palu 22x15 PLTU - - - 30 - - - - - -
Kolaka PLTU - - - - 20 - - - - -
Poso 22x65 PLTA - - - - - - - - 66 66
Poko PLTA - - - - - - - - 117 117
Bakaru 2 PLTA - - - - - - - - 126 -
Konawe PLTA - - - - 25 25 - - - -
Watunohu 1 PLTA - - - - - 20 - - - -
Lainea PLTP - - - - - - - 20 - -
Borapulu PLTP - - - - - - - 20 20 -
Jumlah Pasokan MW 1.435 1.586 1.584 1.710 2.149 2.512 2.785 3.125 3.654 3.837

04/02/2013 10:36:50
LAMPIRAN B.2.3

NERACA ENERGI
SISTEM INTERKONEKSI SUBALGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBGASEL

lampiran rama 29 1 13.indd 447 04/02/2013 10:36:50


448

lampiran rama 29 1 13.indd 448


Proyeksi Neraca Energi Sistem Sulbagut
GWh
Jenis 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Batubara 260 515 1.003 1.250 1.325 1.424 1.572 1.705 1.481 1.772
Gas - - - -
LNG - - - 42 51 59 88 153 204 204

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


HSD 594 205 7 0 0
MFO 2 158 41 - -
Geot. 429 578 624 621 780 841 894 946 1.402 1.419
Hydro 238 222 222 222 236 279 282 285 288 291
Jumlah 1.521 1.677 1.896 2.135 2.392 2.603 2.835 3.089 3.375 3.686

Proyeksi Neraca Energi Sistem Sulbagsel


GWh
Jenis 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Batubara 815 1.731 2.286 3.178 4.493 6.306 6.062 5.714 5.321 5.429
Gas 1.442 1.884 2.345 2.345 2.345 2.208 2.208 2.208 2.208 2.208
LNG - - - 234 239 239 239 239 239 239
HSD 514 377 406 364 - - - - - -
MFO 949 297 540 249 - - - - - -
Geot. - - - - - - 350 353 572 572
Hydro 1.204 1.251 1.300 1.311 1.765 2.572 3.311 4.601 5.779 6.607
Jumlah 4.925 5.540 6.878 7.681 8.843 11.325 12.170 13.115 14.119 15.055

04/02/2013 10:36:50
lampiran rama 29 1 13.indd 449
Proyeksi Neraca Energi Gabungan Sistem Interkoneksi Sulbagut dan Sulbagsel GWh

Jenis 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Batubara 1.075 2.246 3.289 4.428 5.818 7.730 7.634 7.419 6.802 7.201
Gas 1.442 1.884 2.345 2.345 2.345 2.208 2.208 2.208 2.208 2.208
LNG - - - 276 291 298 327 393 444 444
HSD 1.108 582 413 364 0 - - - - -
MFO 951 455 581 249 - - - - - -
Geot. 429 578 624 621 780 841 1.244 1.299 1.974 1.991
Hydro 1.442 1.473 1.521 1.532 2.001 2.852 3.593 4.886 6.067 6.898
Jumlah 6.446 7.217 8.773 9.815 11.235 13.929 15.005 16.204 17.494 18.741

Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Sistem Sulbagut


Jenis Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Batubara 10^3 ton 168 333 647 806 855 919 1.014 1.100 956 1.144
Gas bcf - - - - - - - - - -
LNG bcf - - - 0 0 0 1 1 2 2
HSD 10^3 kl 160 55 2 0 0 - - - - -
MFO 10^3 kl 1 44 12 - - - - - - -
Geot. GWh 429 578 624 621 780 841 894 946 1.402 1.419
Hydro GWh 238 222 222 222 236 279 282 285 288 291

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


449

04/02/2013 10:36:50
450

lampiran rama 29 1 13.indd 450


Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Sistem Sulbagsel
Jenis Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Batubara 10^3 ton 526 1.117 1.475 2.051 2.900 4.069 3.912 3.687 3.434 3.503
Gas bcf 5 6 8 8 8 7 7 7 7 7

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


LNG bcf - - - 2 2 2 2 2 2 2
HSD 10^3 kl 139 102 110 98 - - - - - -
MFO 10^3 kl 268 84 152 70 - - - - - -
Geot. GWh - - - - - - 350 353 572 572
Hydro GWh 1.204 1.251 1.300 1.311 1.765 2.572 3.311 4.601 5.779 6.607

Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Gabungan Sistem Sulbagut dan Sistem Sulbagsel
Jenis Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Batubara 10^3 ton 694 1.450 2.122 2.857 3.755 4.988 4.926 4.787 4.389 4.647
Gas bcf 5 6 8 8 8 7 7 7 7 7
LNG bcf - - - 2 2 2 3 3 3 3
HSD 10^3 kl 299 157 112 98 0 - - - - -
MFO 10^3 kl 268 128 164 70 - - - - - -
Geot. GWh 429 578 624 621 780 841 1.244 1.299 1.974 1.991
Hydro GWh 1.442 1.473 1.521 1.532 2.001 2.852 3.593 4.886 6.067 6.898

04/02/2013 10:36:50
LAMPIRAN B.2.4

CAPACITY BALANCE GARDU INDUK


SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL

lampiran rama 29 1 13.indd 451 04/02/2013 10:36:50


452
Capacity Balance Sistem Sulbagut
Kapasitas Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jum-
Unit Total Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. GARDU INDUK Teg. (kV) lah
Size Kap Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
Unit

lampiran rama 29 1 13.indd 452


(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
1 GI Ranomut 70/20 3 20 60 Sebagian beban dialihkan ke GI Paniki Sebagian Beban dialihkan ke GI Paniki
- Beban Puncak
60 - 26,2 28,8 31,7 34,8 38,3 42,1 46,4 46,4 46,4 46,4
( MW )
46% 51% 56% 61% 67% 74% 81% 81% 81% 81%
2 GI Sawangan 70/20 1 10 10 (Relokasi dari GI Teling 10 MVA)
- Beban Puncak
10 - 9,3 10,0 9,6 10,0 10,3 10,8 11,2 11,7 12,2 12,7 13,3
( MW )
49% 51% 53% 54% 57% 59% 62% 64% 67% 70%
3 GI Bitung 70/20 1 20 20 Beban dialihkan ke GI Kema serta antisipasi GI Kema terlambat
- Beban Puncak
20 - 8,7 20,0 9,6 10,6 11,6 12,8 14,1 15,5 17,0 18,7 20,6
( MW )

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


23% 25% 28% 31% 34% 37% 41% 45% 49% 54%
- Beban Sewa
Genset (MW)

4 GI Tonsealama 70/20 1 10 10
- Beban Puncak
10 - 7,2 7,6 8,0 8,5 20,0 9,1 9,6 10,2 10,9 11,6 12,3
( MW )
76% 80% 85% 30% 32% 34% 36% 38% 41% 43%
5 GI Teling 70/20 1 10 10 Mengantisipasi COD GIS Teling terlambat up grade trafo dari 10 MVA menjadi 20 MVA
1 20 20
1 20 20
- Beban Puncak
50 - 41,8 10,0 22,2 22,9 23,5 24,4 25,2 26,1 27,0 28,5 30,0
( MW )
73% 39% 40% 41% 43% 44% 46% 47% 50% 53%
GI Teling 150
6 150/20 1 0 0 Beban dr GI Teling 70 kV
kV (GIS)
- Beban Puncak
0 19,0 30,0 21,7 24,7 30,0 27,9 31,7 35,8 40,3 45,3 30,0 50,3 55,9
( MW )
67% 76% 43% 49% 56% 63% 71% 53% 59% 65%
7 GI Tomohon 70/20 2 10 20
- Beban Puncak
20 - 13,6 14,7 15,9 17,2 30,0 18,8 20,4 22,2 24,1 26,2 28,5
( MW )
72% 78% 84% 36% 39% 43% 47% 51% 55% 60%
8 GI Kawangkoan 150/20 1 20 20
- Beban Puncak
20 - 15,2 16,4 17,6 30,0 18,9 20,4 22,0 23,7 25,6 27,6 29,8
( MW )

04/02/2013 10:36:51
lampiran rama 29 1 13.indd 453
Capacity Balance Sistem Sulbagut Lanjutan
Kapasitas Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jum-
Unit Total Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. GARDU INDUK Teg. (kV) lah
Size Kap Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
Unit
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
80% 86% 37% 40% 43% 46% 50% 54% 58% 63%
9 GI Lopana 150/20 1 20 20
- Beban Pun-
20 - 15,5 17,1 18,8 20,7 22,9 25,4 28,1 30,0 31,1 32,3 38,0
cak ( MW )
41% 45% 50% 55% 60% 67% 42% 47% 49% 57%
10 GI Tasik Ria 70/20 1 20 20
- Beban Pun-
20 - 8,5 13,5 14,9 16,4 30,0 18,0 19,8 21,8 24,0 28,5 29,0
cak ( MW )
45% 71% 78% 34% 38% 42% 46% 50% 60% 61%
11 GI Otam 150/20 1 20 20
- Beban Pun-
20 - 11,6 12,7 23,8 30,0 26,2 28,9 31,7 34,9 38,4 30,0 42,2 41,5
cak ( MW )
61% 67% 50% 55% 61% 67% 74% 51% 56% 55%
- Beban Pem-
bangkit Kota 10,0 10,0 5,00
(MW)
12 GI Likupang 70/20 1 20 20
- Beban Pun-
20 5,8 6,4 7,0 7,7 8,5 9,3 10,2 11,3 12,4 13,6 20,0
cak ( MW )
30% 33% 37% 40% 45% 49% 54% 59% 65% 36%
13 GI Kema 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
0 17,3 30,0 19,5 21,9 24,5 30,0 27,5 30,8 34,4 38,5 42,9 30,0 47,9
cak ( MW )
61% 68% 77% 43% 48% 54% 60% 67% 50% 56%
14 GI Lolak 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
0 5,7 6,3 6,9 7,6 8,4 9,2 10,1 11,1 12,2 13,5
cak ( MW )
30% 33% 36% 40% 44% 48% 53% 59% 64% 71%
15 GI Kit Bintauna 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
0 3,0 10,0 3,2 3,4 3,6 3,8 4,0 4,3 4,5 4,8 5,1
cak ( MW )
32% 33% 35% 38% 40% 42% 45% 47% 50% 53%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


453

04/02/2013 10:36:51
454

lampiran rama 29 1 13.indd 454


Capacity Balance Sistem Sulbagut Lanjutan
Kapasitas Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jum-
Unit Total Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. GARDU INDUK Teg. (kV) lah
Size Kap Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
Unit
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
15 GI Molibagu 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
0 4,5 20,0 5,0 5,5 6,1 6,7 7,3 8,1 8,9
cak ( MW )
16 GI Paniki 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
0 22,9 30,0 25,6 28,4 30,0 31,5 35,0 38,9 43,1 52,3 60,0 61,9 57,0
cak ( MW )

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


80% 90% 50% 55% 61% 68% 76% 46% 54% 50%
TOTAL
BEBAN
KONSUMEN
BESAR
TOTAL BE-
BAN GARDU 238 242 263 287 315 346 379 415 454 482
INDUK
TOTAL
BEBAN PUN- 227 247 268 292 317 345 375 408 445 436
CAK SISTEM
DIVERSITY
1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,1
FACTOR

04/02/2013 10:36:51
lampiran rama 29 1 13.indd 455
Capacity Balance Sistem Sulbagut
Kapasitas Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jum-
Teg. Unit Total Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. GARDU INDUK lah Peak Add Peak Add
Sistem Size Kap. Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
Unit Load Trafo Load Trafo
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
1 GI Botupingge 150/20 1 0 0
- Beban Puncak
30 30 34,2 30,0 37,6 41,4 30,0 45,5 50,1 55,1 60,6 66,6 30,0 73,3 79,9
( MW )
40% 44% 37% 41% 45% 50% 55% 48% 53% 58%
GI PLTU (Ang-
2 150/20 1 0 0
grek)
- Beban Puncak
20 20 10,3 20,0 11,2 12,3 13,5 14,9 30,0 16,3 17,9 19,7 21,4
( MW )
28% 31% 33% 37% 23% 25% 28% 31% 33%
3 GI Isimu 150/20 1 0 0
- Beban Puncak
30 30 12,4 27,6 30,0 30,4 33,4 36,7 40,4 44,5 48,9 30,0 53,8 58,6
( MW )
23% 33% 37% 40% 44% 49% 54% 44% 49% 53%
4 GI Marisa 150/20 1 0 0
- Beban Puncak
30 30 4,8 5,2 5,8 6,3 7,0 7,7 8,5 9,3 10,2 11,1
( MW )
9% 10% 10% 11% 13% 14% 15% 17% 19% 20%
5 GI Buroko 150/20 1 0 0
- Beban Puncak
20 20 2,6 2,8 3,1 3,4 3,8 4,2 4,6 5,1 5,6 6,2
( MW )
7% 8% 8% 9% 10% 11% 13% 14% 15% 17%
TOTAL BEBAN
KONSUMEN
BESAR
TOTAL BEBAN
54 84 92 101 111 122 134 148 163 177
GARDU INDUK
TOTAL BEBAN
PUNCAK 55 59 64 68 74 80 86 93 100 162
SISTEM
DIVERSITY
0,98 1,41 1,45 1,48 1,51 1,53 1,56 1,59 1,62 1,09
FACTOR
PENAMBA-
HAN TRANS- 30,0 50,0 30,0 0,0 0,0 30,0 0,0 60,0 0,0 0,0
FORMATOR

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


455

04/02/2013 10:36:51
456
Capacity Balance Sistem Sulbagut
Kapasitas Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jum-

lampiran rama 29 1 13.indd 456


Teg. Unit Total Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. GARDU INDUK lah
Sistem Size Kap. Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
Unit
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
1 GI Talise 70/20 1 30 30 (Sebagian Beban 20 kV PLTD Silae dialihkan ke Transmisi)
1 10 10
- Beban Pun-
40 29,4 29,4 32,4 30,0 35,6 39,2 43,1 47,4 52,2 30,0 57,4 63,3
cak ( MW )
80% 80% 50% 55% 61% 67% 74% 57% 62% 69%
2 GI Parigi 70/20 1 20 20
- Beban Pun-
20 13,3 14,7 16,1 30,0 17,7 19,5 21,5 23,6 26,0 28,6 32,0
cak ( MW )
72% 80% 35% 39% 42% 47% 51% 56% 62% 70%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


3 GI Silae 70/20 2 0 0 (Sebagian Beban 20 kV PLTD Silae dialihkan ke Transmisi)
- Beban Pun-
0 22,1 30,0 33,1 30,0 36,4 40,1 44,1 48,5 30,0 53,3 58,7 63,1
cak ( MW )
80% 60% 66% 73% 80% 59% 64% 71% 76%
4 GI Poso 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
0 7,5 30,0 15,0 16,5 18,2 20,0 30,0 22,0 24,2 26,6 29,2 32,5
cak ( MW )
27% 54% 60% 66% 36% 40% 44% 48% 53% 59%
5 GI Tentena 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
0 2,2 10,0 5,0 5,5 6,1 6,7 7,3 8,1 30,0 8,9 9,7 10,7
cak ( MW )
24% 54% 60% 66% 72% 80% 22% 24% 26% 29%
6 GI Ampana 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
0 5,3 20,0 5,9 6,5 7,2 7,9
cak ( MW )
29% 32% 35% 39% 43%
7 GI Kolonedale 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
0 5,5 20,0 6,0 6,7
cak ( MW )
8 GI Palu Baru 150/20 1 0 0 dari Sebagian GI Talise
- Beban Pun-
0 17,8 30,0 21,2 33,1 30,0 36,4 40,1 44,1 48,5 30,0 53,3 58,7 63,8
cak ( MW )
65% 77% 60% 66% 73% 80% 59% 64% 71% 77%
9 GI Leok 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
20 0 5,0 20,0 5,5 6,1 6,7 7,3 8,1 8,9 9,3
cak ( MW )

04/02/2013 10:36:52
lampiran rama 29 1 13.indd 457
Capacity Balance Sistem Sulbagut
Lanjutan
Kapasitas Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jum-
Teg. Unit Total Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. GARDU INDUK lah
Sistem Size Kap. Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
Unit
(MVA) (MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
27% 30% 33% 36% 40% 44% 48% 51%
10 GI Toli-Toli 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
30 0 10,8 30,0 11,9 13,1 14,4 15,8 17,4 19,1 20,2
cak ( MW )
39% 43% 47% 52% 57% 63% 69% 73%
11 GI Moutong 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
30 0 7,6 30,0 8,4 9,2 10,1 11,1 12,2 13,5 14,4
cak ( MW )
28% 30% 33% 37% 40% 44% 49% 52%
12 GI Siboa 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
30 0 5,0 30,0 5,5 6,1 6,7 7,3 8,1 8,9 9,6
cak ( MW )
18% 20% 22% 24% 27% 29% 32% 35%
13 GI Luwuk 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
20 0 15,0 30,0 16,5 18,2 20,0 22,0 24,2 30,0 26,6 28,4
cak ( MW )
54% 60% 66% 72% 80% 44% 48% 51%
14 GI Moilong 150/20 1 0 0
- Beban Pun-
30 0 5,0 20,0 5,5 6,1 6,7 7,3 8,1 8,9 9,3
cak ( MW )
27% 30% 33% 36% 40% 44% 48% 51%
TOTAL BEBAN
KONSUMEN
BESAR
TOTAL BEBAN
70 107 185 204 224 252 277 310 341 371
GARDU INDUK
TOTAL BEBAN
PUNCAK 141 156 172 190 210 232 257 283 309 334
SISTEM
DIVERSITY
0,5 0,7 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1
FACTOR
PENAMBAHAN
TRANSFOR- 0 70 30 280 0 30 20 90 80 0 0
MATOR

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


457

04/02/2013 10:36:52
458
Capacity Balance Sistem Sulbagsel
CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

lampiran rama 29 1 13.indd 458


Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. SUBSTATION Teg (kV)
No Size Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
Makassar
Branch
1 Pangkep
70/20 1 20 st
150/20 1 30 30 (APLN 2011)
30 19,4 30 21,5 23,5 25,8 28,1 30,4 32,9 0 35,5 38,2 60,0 41,1
38% 42% 46% 51% 55% 60% 64% 70% 37% 40%
2 Mandai

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


70/20 1 5 -
70/20 1 2,5 -
2013 - beban GI Mandai sebagian diambil GI
1996 : ex Pnkng 1 20 20
KIMA
(2012 - 20 MVA - relok dr
2005 : ex Pnkng 1 20 20
Bontoala)
40 27,2 20,0 27,6 30,2 33,1 35,9 38,9 41,9 20,0 45,1 45,1 45,1
53% 54% 59% 65% 70% 76% 62% 66% 66% 66%
2013-beban GI Daya diambil sebagian ke GI
3 Daya
Maros
2014 - beban GI Daya sebagian diambil GI Daya Baru & GI
2005 : ex Pnkng 70/20 2 20 40
Maros
40 38,2 34,2 14,3 15,9 17,6 19,4 21,3 23,4 21,3 23,3
90% 81% 34% 38% 41% 46% 50% 55% 50% 55%
4 Daya Baru
(APLN
2014 150/20 1 60 -
2018)
- 23,8 60 26,6 29,3 32,4 35,5 38,9 60 46,9 51,2
47% 52% 58% 63% 70% 38% 46% 50%
5 Maros
70/20 1 10 10
2010 150/20 1 30 - 10,3 20,6 23,5 27,0 60,0 30,6 34,7 39,1 44,1 0 49,7 55,8
10 30% 61% 69% 32% 36% 41% 46% 52% 58% 66%
6 GI KIMA (mks) (APLN 2018)
2013 150/20 1 30 - 6,4 30 7,0 7,7 8,3 9,0 9,7 10,5 14,7 19,1
25% 27% 30% 33% 35% 38% 41% 58% 75%
2015 - KIMA ambil sebagian beban Mandai & Tallo
Lama

04/02/2013 10:36:52
lampiran rama 29 1 13.indd 459
Capacity Balance Sistem Sulbagsel
Lanjutan
CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. SUBSTATION Teg (kV)
No Size Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
7 Tello
1992 30/20 1 20 - -
2020 - beban GI Tello seba-
2004 150/20 1 30 30 (APLN 2013) gian diambil GI
Panakukang Baru/Antang
30 49,0 54,0 58,9 60 64,4 69,8 75,5 81,3 87,4 86,3 92,5 60,0
96% 71% 46% 51% 55% 59% 64% 69% 68% 52%
s.d 2010 - 20 kV disuplai
PLTD Sewatama Tello
2013 - beban GI Tallo Lama sebagian diambil
8 Tallo Lama
GI KIMA
1995 150/20 2 30 60 (APLN 2013) (APLN 2016)
60 51,9 60,0 53,2 58,2 60 63,8 69,3 75,1 81,0 87,2 93,8 100,7
51% 52% 38% 42% 45% 49% 53% 57% 61% 66%
9 Bontoala
70/20 2 20 40
1995 70/20 1 30 30
70 61 67 75 83 91 100 109 118 129 140
GIS Bontoala-
II
2010 150/20 1 60 (APLN 2017)
- 60,5 60,0 67,5 74,6 82,8 90,8 99,5 108,6 118,2 60,0 128,6 139,6
10 Panakukang 40% 44% 49% 54% 59% 65% 71% 58% 63% 68%
70/20 2 20

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


459

04/02/2013 10:36:52
460
Capacity Balance Sistem Sulbagsel
CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. SUBSTATION Teg (kV)
No Size Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans

lampiran rama 29 1 13.indd 460


(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
1995 70/20 1 20
2018 - beban GI Panakukang sebagian diambil GI Panakukang
2005 150/20 2 30 60
Baru/Antang
60 70,4 78,5 86,8 60,0 96,2 105,7 60 115,8 115,8 115,8 115,8 115,8
69% 77% 68% -30 75% 69% -30 76% 76% 76% 76% 76%
(relok 30 MVA ke
(relok 30 MVA ke Makale)
Sinjai)
Panakukang
11 (APLN 2017) (APLN 2019) (APLN 2020)
Baru / Bolangi
2018 150/20 1 60 7,7 60,0 8,6 9,5 10,6 21,8 56,4 60 71,1

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


15% 17% 19% 21% 43% 55% 70%
Ambil sebagian beban Panakukang - Tello - Tanjung Bunga -
Lanna
2020 - Beban GI Tn Bunga seba-
12 Tanjung Bunga gian diambil GI Panakukang
Baru/Antang
2006 150/20 1 30 30 (APLN 2015) (APLN 2019)
30 33,3 37,4 41,6 46,4 51,3 60 56,6 62,2 68,2 59,7 60 65,3
44% 49% 54% 61% 40% 44% 49% 53% 33% 37%
13 Borongloe
2006 70/20 1 10 st
70/20 1 20 20
20 18,34 20 20,09 15,28 16,65 17,96 19,33 20,73 22,18 23,71 25,60
54% 59% 45% 49% 53% 57% 61% 65% 70% 75%
14 Tallasa
1996 150/20 1 16 st
2000 150/20 1 20 20 (APLN 2018)
20 23,10 20 25,52 27,95 30,72 33,40 36,26 39,20 42,28 60 45,57 49,02
39% 43% 47% 52% 56% 61% 66% 44% -16 47% 51%
15 Sungguminasa
1998 150/20 1 30 30
30 29,16 32,23 35,33 60 38,85 42,27 45,91 49,67 53,61 57,82 62,23
69% 76% 38% 42% 45% 49% 53% 57% 62% 67%

04/02/2013 10:36:53
lampiran rama 29 1 13.indd 461
Capacity Balance Sistem Sulbagsel
Lanjutan
CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. SUBSTATION Teg (kV)
No Size Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
KIMA MAKAS-
16 (APLN 2020)
SAR
2015 150/20 1 83,3 60
9,2 60,0 10,4 11,7 11,7 13,2 14,9 163%
18% 20% 23% 23% 26% 29%
17 LANNA
2014 150/20 1 (2014)
8,7 30 9,5 10,3 11,0 11,8 12,7 13,5 10,8
34% 37% 40% 43% 46% 50% 53% 42%
Pare - Pare
Branch
1 Pare-pare
150/20 1 16 16
16 15,37 16,96 18,57 20,39 22,15 24,03 25,96 30 27,98 30,14 32,39
39% 43% 47% 52% 57% 61% 40% 43% 47% 50%
2 Barru
150/20 2 5 10
10 7,75 30 8,48 9,21 10,03 10,81 11,63 12,46 13,32 14,23 15,16
23% 25% 27% 29% 32% 34% 37% 39% 42% 45%
Pinrang Branch
1 Bakaru
150/20 1 20 20
20 6,64 7,33 2,41 2,65 2,88 3,12 3,37 3,63 3,91 14,02
39% 43% 14% 16% 17% 18% 20% 21% 23% 82%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


461

04/02/2013 10:36:53
462
Capacity Balance Sistem Sulbagsel
CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

lampiran rama 29 1 13.indd 462


Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. SUBSTATION Teg (kV)
No Size Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
2 Pinrang 1 5 5
2021 - 30
150/20 1 16 16 MVA - relok dr
Tn bunga
16 23,04 25,43 27,83 30 30,55 33,18 30 35,98 38,86 41,87 45,09 48,45 30
169% 187% 71% 78% 51% 56% 60% 65% 70% 63% -16
Mamuju Branch
1 Polmas
2021 - 20

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2000 150/20 1 20 20 MVA - relok dr
Bulukumba
20 13,85 15,16 16,46 17,92 19,31 20,78 22,26 23,79 25,42 27,09
33% 36% 39% 42% 45% 49% 52% 56% 60% 64%
2 Majene
2000 150/20 1 20 20
20 8,89 9,73 10,57 11,51 12,40 13,34 14,29 15,28 16,32 17,40
21% 23% 25% 27% 29% 31% 34% 36% 38% 41%
3 Mamuju
2009 150/20 1 20 - (2014- 30 MVA - relok dr Panakukang)
- 9,91 10,85 11,78 30 12,82 13,82 14,87 15,93 17,03 18,19 19,39
58% 64% 28% 30% 33% 35% 37% 40% 43% 46%
Watampone
Branch
1. Soppeng
1995 150/20 1 20
2000 150/20 1 20 20
20 13,30 14,55 15,77 17,16 18,48 19,86 21,25 22,70 24,23 25,80
31% 34% 37% 40% 43% 47% 50% 53% 57% 61%
Bone / Watam- buat GI baru untuk alih beban Bone dan
2.
pone sinjai
1995 150/20 1 20 20

04/02/2013 10:36:53
lampiran rama 29 1 13.indd 463
Capacity Balance Sistem Sulbagsel
Lanjutan
CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. SUBSTATION Teg (kV)
No Size Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
2000 150/20 1 20 20 (APBN 2012) (APBN 2018)
40 27,21 30 30,13 33,08 36,44 39,72 43,22 30 46,84 35,45 38,31 41,30
46% 51% 56% 61% 67% 51% 55% 42% 45% 49%
3. Sidrap
1995 150/20 1 20 20
20 20,27 22,41 20,88 22,96 30 24,98 27,14 29,35 31,68 34,18 37,52
48% 53% 49% 34% 37% 40% 43% 47% 50% 55%
4 Kajuara (APBN 2018) 2x 30
2019 150/20 2 30 - 23,86 60 25,73 27,69
47% 50% 54%
5 Sengkang
1999 150/20 1 16 -
2002 150/20 1 30 -
2008-dari
1 20 20 (APBN 2020)
sopeng
20 16,08 17,62 19,13 20,85 22,48 24,20 25,94 27,74 29,65 31,62
38% 41% 45% 49% 53% 57% 61% 65% 70% 47%
6 Siwa
2011 150/20 1 30 - (APBN 2018)
- 11,77 12,96 14,15 15,50 16,81 18,19 19,60 21,07 30 22,64 24,28
46% 51% 56% 61% 66% 71% 77% 41% 44% 48%
Bulukumba
Branch
1. Bulukumba
(APBN
2006 150/20 1 20 20
2020)
45% 50% 54% 47% 51% 55% 59% 63% 68% 75% -20
2021 - relok
20 MVA - ke
Polmas

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


463

04/02/2013 10:36:53
464
Capacity Balance Sistem Sulbagsel
CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

lampiran rama 29 1 13.indd 464


Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. SUBSTATION Teg (kV)
No Size Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
2 Sinjai
2007 150/20 1 20 20 (2017 - relok 30 MVA - dr Panakukang
20 19,29 30 21,26 23,22 25,45 27,61 29,89 30 32,22 26,00 27,95 29,99 29,99
45% 50% 55% 60% 65% 44% 47% 38% 41% 44% 44%
3 Jeneponto
2020 - 20 MVA - relok dr
2006 150/20 1 20 20 (APBN 2011)
Sidrap
20 18,3 30 20,15 15,37 9,59 10,37 11,20 12,04 12,91 13,84 20 14,80 14,80

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


43% 47% 36% 23% 24% 26% 28% 30% 23% 25% 25%
4 Punagaya
2014 150/20 1 30
8,78 30 9,59 10,37 11,20 12,04 12,91 13,84 14,80 14,80
34% 38% 41% 44% 47% 51% 54% 58% 58%
5 Bantaeng
2015 150/20 1 30
9,81 30 10,60 11,44 12,29 13,18 14,12 24,28 24,28
38% 42% 45% 48% 52% 55% 95% 95%
Palopo Branch
1 Palopo
2006 150/20 2 20 40 (APBN 2015)
40 23,3 25,7 30,0 28,1 30,9 0 33,6 36,4 39,3 42,4 30,0 45,7 49,1 49,1
68% 43% 47% 52% 56% 61% 66% 50% 54% 58% 58%
untuk didieselisasi
2 Makale
beban Makale sebagian diambil
2006 150/20 1 20 20 (APBN 2011)
Enrekang
20 13,1 30 14,5 14,2 15,5 16,8 18,2 19,6 21,0 22,6 16,1 16,1
31% 34% 33% 37% 40% 43% 46% 50% 53% 38% 38%
PLTA Bontobatu
3
SY / Enrekang
2016 150/20 1 30 -
- 10,88 30 11,95 12,99 14,09 15,22 16,40 17,67 10,75
43% 47% 51% 55% 60% 64% 69% 42%

04/02/2013 10:36:54
lampiran rama 29 1 13.indd 465
Capacity Balance Sistem Sulbagsel
Lanjutan
CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. SUBSTATION Teg (kV)
No Size Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
4 Wotu
2013 150/20 1 30 APBN 2012 (APBN 2020)
- 9,25 30 10,16 11,20 12,21 13,29 14,41 15,58 16,84 0 18,17
36% 40% 44% 48% 52% 56% 61% 66% 36%
5 Malili
(2019 - 20 MVA - relok dr
2013 150/20 1 30 - (APBN 2012)
Bone
- 10,80 30 11,86 13,07 14,25 15,51 16,81 18,18 20 19,65 21,19
42% 47% 51% 56% 61% 66% 43% 46% 50%
6 Masamba
150/20 1 30
1 30 - 5,86 30 6,44 7,09 7,79 8,57 9,43
23% 25% 28% 31% 34% 37%
Kendari Branch
2012 - 30 MVA -
1. Kolaka
150/20
2012 150/20 1 30 30 (APBN 2013)
30 17,36 18,62 30 20,06 21,69 23,52 25,55 27,81 30,30 33,05
68% 37% 39% 43% 46% 50% 55% 59% 65%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


465

04/02/2013 10:36:54
466
Capacity Balance Sistem Sulbagsel
CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

lampiran rama 29 1 13.indd 466


Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. SUBSTATION Teg (kV)
No Size Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
2. Lasusua
2013
30 8,00 8,80 9,68 10,65 11,71 12,88 14,17 15,59 17,15
31% 35% 38% 42% 46% 51% 56% 61% 67%
3. Unaha
(APBN 2011-2x30
2013 150/20 2 30 - (APBN 2016) (APBN 2020)
MVA)
- 27,4 60 29,5 31,7 34,3 37,3 60 40,5 44,1 48,1 52,5
54% 58% 62% 67% 37% 40% 43% 47% 69%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


(2021 - relok
30 MVA ke
Kolaka)
4. Kendari 2010/11 - 2 x 30 MVA - 70/20
2012 - 30 MVA -
2010-11 70/20 2 30 60
150/20
2012 150/20 1 30 30 (APBN 2015)
43,1 46,3 49,9 54,0 60 58,5 63,6 69,3 75,5 82,4
56% 60% 65% 42% 46% 50% 54% 59% 65%
5. Nii Tanasa 2010 - 10 MVA - baru
2010-70 kv 2011 - 10 MVA - relok dr 2019 - 20 MVA - relok dari
70/20 1 10
kendari Maros daya
2011-70 kV 1 10 - 7,8 8,4 9,1 9,8 10,6 11,6 12,6 20,0 13,7 15,0
20 46% 49% 53% 58% 63% 68% 37% 40% 44%
6. Raha
2013 150/20 1 30 (APBN 2012)
9,3 30 9,9 10,7 11,5 12,5 13,5 14,7 15,9 17,3
36% 39% 42% 45% 49% 53% 57% 62% 68%
7. Bau
2013 150/20 1 30 (APBN 2012)
17,3 30 18,6 20,0 21,6 30,0 23,4 25,4 27,6 30,0 32,7
68% 73% 78% 42% 46% 50% 54% 59% 64%
8. Andolo
150/20 1 10
1 10 - 1,6 10 1,8 1,9 2,1 2,4

04/02/2013 10:36:54
lampiran rama 29 1 13.indd 467
Capacity Balance Sistem Sulbagsel
Lanjutan

CAPACITY 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Unit Total Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. SUBSTATION Teg (kV)
No Size Kap Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans Load Trans
(MVA) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
19% 21% 23% 25% 28%
9. Kasipute
150/20 1 20
1 20 - 4,0 20,0 4,4 4,9 5,4 5,9
24% 26% 29% 32% 35%
Big Consumer
1. Tonasa III & IV
150/20 3 32 95 39,0 39,0 39,0 39,0 39,0 39,0 39,0 39,0 39,0 39,0
2 Barawaja 10
150/30
1 20 20 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3
20
3 Semen Bosowa
150/20 2 45 90 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0
TOTAL PEAK KON-
(MW) 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76
SUMEN BESAR
TOTAL PEAK
(MW) 454 240 504 30 549 300 614 120 672 120 734 - 788 50 855 180 928 180 1,005 60
LOAD 1
TOTAL PEAK
(MW) 244 120 289 90 309 90 326 30 354 30 383 60 412 - 444 140 477 20 513 120
LOAD 2
TOTAL PEAK
(MW) - - 130 30 140 30 151 - 164 60 178 - 193 - 210 20 229 - 250 -
LOAD 3
TOTAL SYSTEM
(MW) 774 360 1.000 150 1.074 420 1.168 150 1.265 210 1.370 60 1.470 50 1.585 340 1.710 200 1.845 180
PEAK LOAD
SCENARIO NOR-
(MW) 761 1.040 1.174 1.280 1.452 1.809 1.944 2.095 2.260 2.439
MAL
ANNUAL DIVER-
1,02 0,96 0,91 0,91 0,87 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76
SITY FACTOR

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


467

04/02/2013 10:36:54
lampiran rama 29 1 13.indd 468 04/02/2013 10:36:54
LAMPIRAN B.2.5

RENCANA PENGEMBANGAN PENYALURAN


SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL

lampiran rama 29 1 13.indd 469 04/02/2013 10:36:54


470

lampiran rama 29 1 13.indd 470


Proyeksi Kebutuhan Fisik Transmisi dan GI Sulawesi
kms

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Tegangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah
T/L 500 kV - - - - - - - - - - -
T/L 275 kV 482 580 590 1.652
T/L 150 kV 224,8 1.643 124 1.167 1.156 946 30 506 556 6.352,8
T/L 70 kV 30 32 14 1 77
Jumlah 736,8 1.675 138 1.167 1.157 1.526 620 506 556 0 8.081,8

MVA
Tegangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah
500/275 kV - - - - - - - - - - -
275/150 kV 270 90 1.000 1.360
150/70 kV 60 120 180
150/20 kV 430 350 1.000 390 300 290 180 550 200 180 3.870
70/20 kV 50 80 20 20 20 190
Jumlah 760 560 1.050 470 300 1.290 200 570 200 200 5.600

04/02/2013 10:36:55
lampiran rama 29 1 13.indd 471
Pengembangan Transmisi Sulawesi
Juta Sumber
No Provinsi Dari Ke Tegangan Conductor kms COD
US$ Pendanaan
1 Gorontalo PLTU Gorontalo Energi (IPP) Botupingge 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 16 1,42 2013 IPP
2
2 Gorontalo PLTU TLG (Molotabu) (IPP) Botupingge 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 30 2,67 2013 IPP
3 Gorontalo PLTU Gorontalo (Perpres) Incomer double pi Buroko-Isimu 150 kV 4cct, ACSR 1 x 240 mm2 14 1,25 2014 APLN
2
4 Gorontalo Marisa Moutong 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 180 16,02 2015 APBN
5 Gorontalo New PLTG (Marisa) Marisa 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 20 1,78 2017 Unall
2
6 Sulteng Palu Baru Silae 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 50 4,45 2012 APBN
7 Sulteng Palu Baru Talise 70 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 30 2,67 2012 APBN
8 Sulteng Tentena Wotu 275 kV 2cct, Zebra, 430 mm 272 61,22 2012 IPP
9 Sulteng PLTA Poso (Tentena) Poso 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 80 7,12 2013 APBN
2
10 Sulteng Poso Palu Baru 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 238 21,18 2013 APBN/APLN
2
11 Sulteng PLTU Tawaeli Ekspansi TIP 24 (Talise-Parigi) 70 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 14 0,87 2014 APLN
12 Sulteng Toli-toli Leok 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 216 19,22 2015 APBN
2
13 Sulteng Toli-toli Siboa 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 260 23,14 2015 APBN
14 Sulteng Moutong Incomer Single pi (Tolitoli-Siboa) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 220 19,58 2015 APBN
2
15 Sulteng PLTU Palu 2 Incomer 2 pi (Silae-Pasangkayu) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 8 0,71 2015 APLN
16 Sulteng PLTMG Luwuk Luwuk 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 180 16,02 2016 APLN
2
17 Sulteng Poso Ampana 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 248 22,07 2017 Unall
18 Sulteng PLTU Palu 3 Incomer double pi (Silae-Pasangkayu) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 8 0,71 2017 Unall
2
19 Sulteng PLTP Bora (FTP2) Incomer double pi (Palu Baru-Poso) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 30 2,67 2018 Unall
2
20 Sulteng Bunta Luwuk 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 190 16,91 2019 Unall
21 Sulteng Kolonedale Incomer single pi Poso-Ampana 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 164 14,60 2019 Unall
2
22 Sulteng PLTP Borapulu (FTP2) Incomer double pi (Palu Baru-Poso) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 40 3,56 2019 Unall
23 Sulteng Kolonedale Bungku 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 180 5,34 2020 Unall
2
24 Sulteng Ampana Bunta 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 170 15,13 2020 Unall
25 Sulut PLTU Sulut 2 (FTP1) Lopana 150 kV 2cct, ACSR 2 x 240 mm2 36 4,41 2012 APLN
2
26 Sulut Lopana Teling (GIS) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 96 8,54 2012 APBN
27 Sulut Teling (GIS) Ranomut Baru (Paniki) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 16 1,42 2013 APBN

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


471

04/02/2013 10:36:55
472
Pengembangan Transmisi Sulawesi
Lanjutan
Juta Sumber
No Provinsi Dari Ke Tegangan Conductor kms COD
US$ Pendanaan
28 Sulut Ranomut Baru (Paniki) Tanjung Merah (Kema) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 60 5,34 2013 APBN

lampiran rama 29 1 13.indd 472


2
29 Sulut Likupang Bitung 70 kV 1cct, ACSR 1 x 240 mm 32 5,70 2013 APBN
30 Sulut PLTU Sulut 1 (FTP1) Incomer double pi (Lolak - Buroko) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 10 0,36 2014 APLN
2
31 Sulut PLTP Lahendong V & VI Kawangkoan 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 10 0,90 2014 APLN
2
32 Sulut Otam Molibagu 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 132 11,75 2015 APBN
33 Sulut PLTG/MG Minahasa Likupang 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 1 0,09 2015 APLN
2
34 Sulut PLTU Sulut I (Kema) Tanjung Merah (Kema) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 20 1,78 2015 IPP
35 Sulut PLTA Sawangan Sawangan 70 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 1 0,06 2016 Unall
2
36 Sulut PLTP Kotamobagu Otam 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 32 2,85 2019 Unall

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


37 Sulut GI Molibagu PLTU TLG 150 kV 2 cct, ACSR 1 x 240 mm2 206 6,11 2020 Unall
38 Sulsel PLTU Sulsel-Barru (FTP1) Incomer 2 pi (Barru-Pare) 150 kV 4cct, Hawk, 240 mm 4,8 0,43 2012 APBN
39 Sulsel Tallo Lama (Uprating Cond) Tello (Uprating Cond) 150 kV 2cct, TACSR 14 0,78 2012 APBN
40 Sulsel Wotu Palopo 275 kV 2cct, Zebra, 430 mm 210 47,27 2012 IPP
41 Sulsel PLTU Bosowa Jeneponto TIP. 57 150 kV 2cct, 2 x Zebra, 2 x 430 mm 12 1,18 2012 APBN
42 Sulsel PLTU Bosowa Jeneponto TIP. 58 150 kV 2cct, 2 x Zebra, 2 x 430 mm 12 1,18 2012 APBN
43 Sulsel Sengkang Siwa 150 kV 2cct, 2 x Hawk, 240 mm 140 17,17 2013 APBN
44 Sulsel Siwa Palopo 150 kV 2cct, 2 x Hawk, 240 mm 180 22,07 2013 APBN
45 Sulsel Tallo Lama (loop) Bontoala (loop) 150 kV 2cct, UGC, XLPE, 400 mm 9 2,75 2013 APBN
46 Sulsel KIMA Makassar (New) Inc. 1 pi (Pangkep-Tello) 150 kV 2cct, UGC, XLPE, 400 mm 2 0,61 2013 APLN
47 Sulsel Wotu Malili (New) 150 kV 2cct, 2 x Hawk, 240 mm 82 10,06 2014 APBN
48 Sulsel Daya Baru Incomer 1 pi (Maros-Sungguminasa) 150 kV 2cct, 2 x Zebra, 2x430 mm 2 0,20 2014 APLN
49 Sulsel PT IKI Tallo Lama 150 kV 2cct, UGC, XLPE, 400 mm 2 0,61 2014 APLN
Panakukang Baru/Bolangi
50 Sulsel Inc. 1 pi (Maros-Sungguminasa) 150 kV 2cct, 2 x Zebra, 2 x 430 mm 4 0,39 2014 APLN
(New)
51 Sulsel KIMA Maros Maros 150 kV 2cct, 2 x Hawk, 240 mm 12 1,47 2015 APLN
52 Sulsel Sungguminasa Lanna 150 kV 2cct, Hawk, 240 mm 20 0,59 2015 APBN
53 Sulsel GI Punagaya Tanjung Bunga 150 kV 2cct, 2 x Zebra, 2 x 430 mm 240 23,64 2016 Unall
54 Sulsel PLTA Bonto Batu Inc. 2 pi (Makale-Sidrap) 150 kV 2cct, Hawk, 240 mm 6 0,18 2016 IPP
55 Sulsel PLTA Malea Makale 150 kV 2cct, Zebra, 430 mm 30 2,67 2016 IPP
56 Sulsel Wotu Masamba 150 kV 2cct, 2xHawk, 240 mm 110 13,49 2016 Unall

04/02/2013 10:36:55
lampiran rama 29 1 13.indd 473
Pengembangan Transmisi Sulawesi
Lanjutan
Juta Sumber
No Provinsi Dari Ke Tegangan Conductor kms COD
US$ Pendanaan
57 Sulsel Wotu GI Masamba 150 kV 2 cct, ACSR 2 x 240 mm2 110 13,49 2016 Unall
58 Sulsel Tanjung Bunga Bontoala (sirkuit ke 2) 150 kV 1cct, Zebra, 430 mm 12 3,66 2017 Unall
59 Sulsel Enrekang Sidrap 275 kV 2cct, 2 x 429 ACSR (Zebra) 80 18,01 2018 Unall
60 Sulsel Enrekang Palopo 275 kV 2cct, 2 x 429 ACSR (Zebra) 160 36,01 2018 Unall
61 Sulsel Sidrap Daya Baru 275 kV 2cct, 2 x 429 ACSR (Zebra) 350 78,78 2018 Unall
62 Sulsel PLTA Bakaru II Enrekang 150 kV 2cct, 2 x Hawk, 240 mm 40 4,91 2019 Unall
63 Sultra Malili Lasusua 150 kV 2 cct, 2 x Hawk, 240 mm 290 35,56 2013 APBN
64 Sultra Lasusua Kolaka 150 kV 2 cct, 2 x Hawk, 240 mm 232 28,45 2013 APBN
65 Sultra Kolaka Unahaa 150 kV 2 cct, 2 x Hawk, 240 mm 150 18,39 2013 APBN
66 Sultra Unahaa Kendari 150 kV 2 cct, 2 x Hawk, 240 mm 110 13,49 2013 APBN
67 Sultra PLTU Kendari (FTP2) Inc. 2 pi (Kendari-Raha) 150 kV 2 cct, Hawk, 240 mm 10 0,89 2015 IPP
68 Sultra PLTU Kolaka (FTP2) Kolaka 150 kV 2 cct, Hawk, 240 mm 20 1,78 2015 IPP
69 Sultra Raha (new) Bau-Bau (New) 150 kV 2 cct, Hawk, 240 mm 170 15,13 2016 Unall
70 Sultra Kendari (new) Raha (new) 150 kV 2 cct, Hawk, 240 mm 220 19,58 2016 Unall
71 Sultra Kendari (new) Raha (new) - Kabel Laut 150 kV 2 cct, Kabel Laut 10 10,68 2016 Unall
72 Sultra PLTA Konawe Unahaa (New) 150 kV 2 cct, 2 x Hawk, 240 mm 80 9,81 2016 Unall
73 Sultra PLTA Watunohu 1 Lasusua (New) 150 kV 2 cct, 2 x Hawk, 240 mm 80 9,81 2017 Unall
74 Sultra GI Andolo Incomer 1-pi (Kendari-Raha) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 90 2,67 2017 Unall
2
75 Sultra GI Andolo GI Kasipute 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 84 2,49 2017 Unall
76 Sulbar Pasangkayu Silae 150 kV 2cct, ACSR 2 x 240 mm2 90 11,04 2013 APBN
77 Sulbar PLTU Mamuju FTP2 Mamuju 150 kV 2cct, Hawk, 240 mm 68 2,02 2015 IPP
78 Sulbar Mamuju Baru Inc. 2 pi (PLTU Mamuju FTP2-Mamuju) 150 kV 2cct, Hawk, 240 mm 4 0,12 2017 Unall
79 Sulbar PLTA Karama Mamuju Baru 275 kV 4 cct, 2 x 429 ACSR (Zebra) 160 54,02 2017 IPP
80 Sulbar Mamuju Baru Enrekang 275 kV 3 cct, 2 x 429 ACSR (Zebra) 420 118,17 2017 Unall
81 Sulbar Pasangkayu Mamuju Baru 150 kV 2cct, ACSR 2 x 240 mm2 400 49,05 2017 Unall
82 Sulbar PLTA Poko Bakaru 150 kV 2cct, Hawk, 240 mm 40 1,19 2019 Unall

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


473

04/02/2013 10:36:55
474
Pengembangan Gardu Induk Sulawesi
Lanjutan
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Baru/Extension Kap Juta US$ COD Sumber
1 Gorontalo PLTU Gorontalo 150/20 kV New 20 2,38 2013 APBN

lampiran rama 29 1 13.indd 474


2 Gorontalo Botupingge 150/20 kV Extension 30 1,81 2014 APBN
3 Gorontalo Isimu 150/20 kV Extension 30 1,81 2014 APBN
4 Gorontalo PLTU Gorontalo 150/20 kV Extension 30 1,81 2017 Unall
5 Gorontalo Botupingge 150/20 kV Extension 30 1,81 2019 Unall
6 Gorontalo GI Isimu 150/20 kV Extension 30 1,81 2019 Unall
7 Gorontalo Tilamuta 150/20 kV New 30 2,62 2020 Unall
8 Sulut Tomohon (IBT) 150/70 kV Extension 60 2,62 2012 APLN
9 Sulut Kema/Tanjung Merah 150/20 kV New 30 2,62 2012 APBN

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


10 Sulut Paniki 150/20 kV New 30 2,62 2012 APBN
11 Sulut Teling (GIS) 150/20 kV New 30 2,62 2013 APLN
12 Sulut Teling (IBT) 150/70 kV Extension 60 2,62 2013 APLN
13 Sulut GI Kit Bintauna 150/20 kV New 10 2,27 2014 APLN
14 Sulut Kawangkoan 150/20 kV Extension 30 1,81 2014 APBN
15 Sulut Paniki 150/20 kV Extension 30 1,81 2014 APLN
16 Sulut Otam 150/20 kV Extension 30 1,81 2014 APBN
17 Sulut Molibagu 150/20 kV New 20 2,38 2014 APBN
18 Sulut Teling 150/20 kV Extension 30 1,81 2014 APLN
19 Sulut Tomohon 70/20 kV Extension 30 1,26 2015 APBN
20 Sulut Kema/Tanjung Merah 150/20 kV Extension 30 1,81 2015 APBN
21 Sulut Tonsealama 70/20 kV Extension 20 1,01 2015 APBN
22 Sulut Tasik Ria 70/20 kV Extension 30 1,26 2015 APBN
23 Sulut Lopana 150/20 kV Extension 30 1,81 2018 Unall
24 Sulut Otam 150/20 kV Extension 30 1,81 2019 Unall
25 Sulut Paniki 150/20 kV Extension 60 1,81 2019 Unall
26 Sulut Teling 150/20 kV Extension 30 1,81 2019 Unall
27 Sulut Kema/Tanjung Merah 150/20 kV Extension 30 1,81 2020 Unall
28 Sulut Likupang 70/20 kV Extension 20 1,01 2021 Unall
29 Sulteng PLTA Poso 150/20 kV New 10 2,27 2012 APBN
30 Sulteng Tentena IBT 275/150 kV New 90 4,86 2012 IPP

04/02/2013 10:36:55
lampiran rama 29 1 13.indd 475
Pengembangan Gardu Induk Sulawesi
Lanjutan
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Baru/Extension Kap Juta US$ COD Sumber
31 Sulteng Poso 150/20 kV New 30 2,62 2012 APLN
32 Sulteng Palu Baru 150/20 kV New 30 2,62 2012 APLN
33 Sulteng Silae 150/20 kV New 30 2,62 2013 APBN
34 Sulteng Silae 150/20 kV Extension 30 1,81 2014 APLN
35 Sulteng Palu Baru 150/20 kV Extension 30 1,81 2014 APLN
36 Sulteng Leok/Buol 150/20 kV New 20 2,38 2014 APLN
37 Sulteng Toli-Toli 150/20 kV New 30 2,62 2014 APLN
38 Sulteng Moutong 150/20 kV New 30 2,62 2014 APLN
39 Sulteng Siboa 150/20 kV New 30 2,62 2014 APLN
40 Sulteng Luwuk 150/20 kV New 30 2,62 2014 APLN
41 Sulteng Moilong 150/20 kV New 20 2,38 2014 APLN
42 Sulteng Talise 70/20 kV Extension 30 1,26 2014 APBN
43 Sulteng Parigi 70/20 kV Extension 20 1,01 2014 APLN
44 Sulteng Poso 150/20 kV Extension 30 1,81 2016 IBRD
45 Sulteng Ampana 150/20 kV New 20 2,38 2017 IBRD
46 Sulteng Palu Baru 150/20 kV Extension 30 1,81 2018 Unall
47 Sulteng Luwuk 150/20 kV Extension 30 1,81 2018 Unall
48 Sulteng Silae 150/20 kV Extension 30 1,81 2018 Unall
49 Sulteng Tentena 150/20 kV Extension 30 1,81 2018 Unall
50 Sulteng Kolonedale 150/20 kV New 20 2,38 2019 Unall
51 Sulteng Talise 150/20 kV Extension 30 1,81 2019 Unall
52 Sulteng Bungku 150/20 kV New 30 2,62 2021 Unall
53 Sulsel Tallo Lama 150/20 kV Extension 60 2,10 2012 APBN
54 Sulsel Bontoala 150/20 kV Extension 60 2,10 2012 APBN
55 Sulsel Tallasa 150/20 kV Extension 60 2,10 2012 APBN
56 Sulsel Bontoala (loop T.Lama), Ext 2 LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2012 APBN
57 Sulsel Pangkep 150/20 kV Extension 30 1,81 2012 APLN

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


475

04/02/2013 10:36:55
476
Pengembangan Gardu Induk Sulawesi
Lanjutan
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Baru/Extension Kap Juta US$ COD Sumber

lampiran rama 29 1 13.indd 476


58 Sulsel Bone 150/20 kV Extension 30 1,81 2012 APBN
59 Sulsel Jeneponto 150/20 kV Extension 30 1,81 2012 APBN
60 Sulsel Palopo IBT 275/150 kV New 180 5,96 2012 IPP
61 Sulsel Palopo + Ext 2 LB 150/20 kV Extension 30 1,81 2012 APBN
62 Sulsel Sengkang, Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013 APBN
63 Sulsel Tallo Lama (loop Btoala), Ext 2 LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013 APBN
64 Sulsel Makale 150/20 kV Extension 30 1,81 2013 APLN
65 Sulsel Wotu - (GI Baru) + 2 LB 150/20 kV New 30 2,62 2013 APBN
66 Sulsel Wotu (IBT) 275/150 kV New 90 4,86 2013 APBN

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


67 Sulsel Malili - (GI Baru) + 4 LB 150/20 kV New 30 2,62 2013 APBN
68 Sulsel KIMA (Mks) 150/20 kV New 30 2,62 2013 APLN
69 Sulsel Palopo 150/20 kV Extension 30 1,81 2013 APBN
70 Sulsel Siwa 150/20 kV New 30 2,62 2014 APBN
71 Sulsel Siwa, Ext 4 LB 150/20 kV Extension 4 LB 2,47 2014 APBN
72 Sulsel Pinrang 150/20 kV Extension 30 1,81 2014 APBN
73 Sulsel Panakkukang 150/20 kV Extension 60 2,10 2014 APBN
74 Sulsel Daya Baru/Pattalasang + 4 LB 150/20 kV New 60 3,34 2014 APLN
75 Sulsel Tello 150/20 kV Extension 60 2,10 2014 APLN
76 Sulsel Tallo Lama 150/20 kV Extension 60 2,10 2014 APLN
77 Sulsel Sungguminasa 150/20 kV Extension 60 2,10 2014 APLN
78 Sulsel Enrekang - (GI baru) + 2LB 150/20 kV New 30 2,62 2014 IBRD
79 Sulsel Punagaya 150/20 kV New 30 2,62 2014 APLN
80 Sulsel Lanna 150/20 kV New 30 2,62 2014 APLN
81 Sulsel Maros 150/20 kV Extension 30 1,81 2015 APBN
82 Sulsel Tanjung Bunga, Ext 2 LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015 APBN
83 Sulsel KIMA Maros 150/20 kV New 60 3,34 2015 IBRD
84 Sulsel Sidrap 150/20 kV Extension 30 1,81 2015 APBN
85 Sulsel Bantaeng 150/20 kV New 30 2,62 2015 APBN
86 Sulsel Panakukang Baru/ Bolangi + 2 LB 150/20 kV New 60 3,34 2015 APBN
87 Sulsel KIMA Makassar 150/20 kV New 60 3,34 2015 APBN

04/02/2013 10:36:56
lampiran rama 29 1 13.indd 477
Pengembangan Gardu Induk Sulawesi
Lanjutan
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Baru/Extension Kap Juta US$ COD Sumber
88 Sulsel Palopo 150/20 kV Extension 30 1,81 2015 APBN
89 Sulsel Panakkukang 150/20 kV Extension 60 2,10 2016 IBRD
90 Sulsel Tanjung Bunga 150/20 kV Extension 60 2,10 2016 IBRD
91 Sulsel Pinrang 150/20 kV Extension 30 1,81 2016 Unall
92 Sulsel Makale, Ext 2 LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2016 Unall
93 Sulsel Masamba 150/20 kV New 30 2,62 2016 Unall
94 Sulsel Sinjai 150/20 kV Extension 30 1,81 2017 Unall
95 Sulsel Sidrap, Ext 2 LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2017 Unall
96 Sulsel Bone 150/20 kV Extension 30 1,81 2017 Unall
97 Sulsel Enrekang - IBT 275/150 kV New 300 22,35 2017 Unall
98 Sulsel Sidrap - IBT 275/150 kV New 200 20,30 2017 Unall
99 Sulsel Daya Baru - IBT 275/150 kV New 300 22,35 2017 Unall
100 Sulsel Bakaru, Ext 4 LB 150/20 kV Extension 4 LB 2,47 2018 Unall
101 Sulsel Pare-Pare 150/20 kV Extension 30 1,81 2018 Unall
102 Sulsel Mandai 70/20 kV Extension 20 1,01 2018 Unall
103 Sulsel Bontoala - GIS II - (GI baru) 150/20 kV New 60 3,34 2019 Unall
104 Sulsel Daya Baru/Pattalasang 150/20 kV Extension 60 2,10 2019 APLN
105 Sulsel Tallasa 150/20 kV Extension 60 2,10 2019 Unall
106 Sulsel Kajuara - GI New + 2 LB 150/20 kV New 60 3,34 2019 Unall
107 Sulsel Malili 150/20 kV Extension 20 1,15 2019 Unall
108 Sulsel Siwa 150/20 kV Extension 30 1,81 2019 Unall
109 Sulsel Palopo 150/20 kV Extension 30 1,81 2019 Unall
110 Sulsel Pangkep 150/20 kV Extension 60 2,10 2020 Unall
111 Sulsel Panakukang Baru/Bolangi 150/20 kV Extension 60 2,10 2020 Unall
112 Sulsel Jeneponto 150/20 kV Extension 20 1,15 2020 Unall
113 Sulsel Tello 150/20 kV Extension 60 2,10 2021 Unall
114 Sulsel Wotu 150/20 kV Extension 30 1,81 2021 Unall

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


477

04/02/2013 10:36:56
478

lampiran rama 29 1 13.indd 478


Pengembangan Gardu Induk Sulawesi
Lanjutan
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Baru/Extension Kap Juta US$ COD Sumber
115 Sulsel Pinrang 150/20 kV Extension 30 1,81 2021 Unall
116 Sulsel Sengkang 150/20 kV Extension 30 1,81 2021 Unall
117 Sultra Kolaka - (GI Baru) + 2 LB 150/20 kV New 30 2,62 2013 APBN
118 Sultra Lasusua - (GI Baru) + 4 LB 150/20 kV New 30 2,62 2013 APBN
119 Sultra Unahaa - (GI Baru) + 4 LB 150/20 kV New 60 3,34 2013 APBN
120 Sultra Kendari - IBT 2x31,5 MVA 150/70 kV New 60 3,34 2013 APBN

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


121 Sultra Kendari - (GI Baru 150 kV) + 2 LB 150/20 kV New 30 2,62 2014 APBN
122 Sultra Kolaka, Ext 4 LB 150/20 kV Extension 4 LB 2,47 2014 APBN
123 Sultra Raha - (GI Baru) - 2 LB 150/20 kV New 30 2,62 2014 APBN
124 Sultra Bau Bau 150/20 kV New 30 2,62 2015 APBN
125 Sultra Kendari, Ext 4 LB 150/20 kV Extension 4 LB 2,47 2016 Unall
126 Sultra Kendari 150/20 kV Extension 60 2,10 2016 IBRD
127 Sultra Bau Bau 150/20 kV Extension 30 1,81 2016 IBRD
128 Sultra Unaaha 150/20 kV Extension 60 2,10 2017 APBN
129 Sultra Andolo 150/20 kV New 10 2,27 2017 Unall
130 Sultra Kasipute 150/20 kV New 20 2,38 2017 Unall
131 Sultra Unahaa 150/20 kV Extension 60 2,10 2017 Unall
132 Sultra Nii Tanasa 70/20 kV Extension 20 1,01 2019 Relok
133 Sulbar Mamuju 150/20 kV Extension 30 1,81 2014 APLN
134 Sulbar Pasangkayu 150/20 kV New 30 2,62 2014 APLN
135 Sulbar Topoyo 150/20 kV New 30 2,62 2015 APBN
136 Sulbar Mamuju Baru - IBT 275/150 kV New 200 20,30 2017 Unall
137 Sulbar Mamuju Baru 150/20 kV New 30 2,62 2017 Unall

04/02/2013 10:36:56
LAMPIRAN B.2.6

PETA PENGEMBANGAN PENYALURAN


SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL

lampiran rama 29 1 13.indd 479 04/02/2013 10:36:56


Sistem ISistem
nterkone eksi Sulb
Interkoneksi bagut
Sulbagut dan Sulbag
Dan Sulbagsel gsel
P
PLTG Minahasa Peaker
3x25 MW – 2015/2016
PLTU Suluut 3
2x50 MW - 2017/2018
PLTG Sulut Peake
er
4x25 MW – 2018/2019 Likupang
PLTA Sawangan Paniki
16 MW – 2016
PLTU Sewa Amurang ng Ranomut Bitung
Telin D
2x25 MW - 2014 Tasik Ria A Kema
Sawangan
Tomohon n G UU
PLT
TU Tolitoli PLTU Sulut II (FTP1) P Tonsealama
PLTU Gorontalo (FTP1) P
3x15 MW
W – 2014/2015 2x25 MW – 2012 U
Leok 2x25 MW – 2014 U
Kawangkoan
U PLTU Gorontalo
G 2
Tolitoli PLTU Sulut I (FTP1)
Lopana P
2x50 MW
W – 2019/20
KAL
LIMANTAN U
W – 2014/15
2x25 MW
Lolak PLTU Sulut 1 (Kema)
Bintauna
TIMUR GORONTALO U Buroko
Otam
2x25 MW - 2015

PLTU GE P PLTP Lahendong IV


Isimu 2x6 MW – 2013 1x20 MW - 2012
U PLTP Lahendong V & VI
P
Mouton
ng Marisa
Botupingge
S
SULAWESI UTARA 2x20 MW – 2015/2017
U PLTP Ko
otamobagu I&II
Siboa G
2x40 MW – 2020
Molibagu
PLTU TLG
PLTG/MG Gorontalo Peake
er 2x10 MW – 2013
1x25 MW – 2017

PLTU Tawaeli Ekspansi


2x15 MW - 2013

PLTP Masaingi (FTP2)


PLTU Palu 2 1x20 MW - 2018
2x15 MW - 2015
P
U
P
PLTU Palu 3 Silae Bunta
2x50
0 MW – 2017/18 Talise Ampana
U PLTP Bora (FTP2)
U 5 MW - 2018 Luwuk
Palu PLTP Borapulu PLTU Luwuk
Baru 2x20 MW – 2019/20 2x10 MW – 2015/16
P U
P

Poso
Toili

G PLTMG Luwuk
Pasangkayu 2x10 MW–2014/15

PLTA Poso 2
2x6
66 MW – 2020/21
SULAWESI A
A Tentena
BARAT PLTA Poso
Kolonedale
3x6
65 MW – 2012/2013

Topoyo PLTA Karama (Unsolicited)


3x150 MW
W – 2018/19
SULAWESI
PLTU Maamuju (FTP2)
2x25 MW
M - 2016 TENGAH
Mamuju A
Baru
PLTA Malea ke
U M
Malili ke
2x45 MW – 2017
Mamujju Wotu GI Barru GI/GITET Sidrap
PLTA Bonto Batu Pangkep
110 MW – 2017
Tonasa
PLTA Poko PLT
TG/MG Makassar Peaker ACSR 2x430 mm2
2x117 MW – 2020/21 200 MW-2015 130 km - 2011
A
PLTA Bakaru II Palopo
2x63 MW – 2020
Maka
ale
SULAWESI Marros

A
TENGGARA Mandai Bos
sowa
A A A PLTU Kendari (Ekspansi)
Polman A
W - 2013
1x10 MW TalloG Daya ACSR 2x430 mm2
Kima A
Lama 40 km - 2011
Majene Bakaru Enreka
ang Lasusua PLTA Wotunohu 1
20 MW – 2017 PLTU Kendari 3 Bontoala Daya Baru
B
2x50 MW – 2017 Tello
Panakukang
Siwa PLTA Konawe
2x25 MW – 2016/17 PLTU Kendari FTP1
Tanjung Sungguminasa
a
Bunga
Pinrang SULAWESI
S 2x10 MW - 2012

Pare
D
Sidrap
SELATAN A U
U
U
ke
PLTU ke
PLTG Sengkang (GT) Kolaka GI Tallasa
PLTU Sulsel-Barru
S (FTP 1) Sengkang ndari
Ken PLTP Laenia Takalar
60 MW – 2012 Unaaha P
2x5
50 MW – 2012/13 G 20 MW - 2019
G
GU U
PLTGU Sengkang (ST)
PLTU
U Sulsel-Barru 2 60 MW – 2013
U
1x100 MW - 2016
U
Sop
ppeng PLTU Kendari FTP2
2x25 MW - 2016
PLTU Kolaka Andolo
2x10 MW - 2016
2 U
Barru

Tonasa Bone PLTU Raha FTP2


Pangkep 2x3 MW – 2014
U
Maros Raha
Kajuara Kasipute
Bosowa
Tello D PLTU Wangi-Wangi
G 2x3 MW
M – 2013/14
Daya Baru
Sungguminasa Sinjai
PLTU Sulsel-3/Takalar
S
A
2x10
00 MW – 2020 U
PLTU Bau-Bau FTP2 2
U U U
2x10 MW – 2014/15 U
PL
LTU Sulsel 2 Banta
aeng
2x10
00 MW – 2018
Punagaya Bau-Bau PLTU Bau-Bau
Tallasa Bulukumba 2x7 MW - 2015
U Jeneponto
PLTU Punagaya/Takalar
P FTP 2 U
2x100 MW – 2015/2016
PERENCANAAN SISTEM
PLTU Jeneponto 2 PT PLN (Perrsero)
2x100 MW – 2016 PETA JARINGAN PULAU SU
ULAWESI

U GI 500 kV Existing
E / Rencana U U PLTU Existting / Rencana
/ /
/ GI 275 kV Existing
E / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana
/ GI 150 kV Existing
E / Rencana P / P PLTP Existting / Rencana
PLTGB Selayar
/ GI 70 kV Exxisting / Rencana A / A PLTA Existting / Rencana
8 MW – 2014 / GI 500/275 kV Existing / Rencana GU
/ GU PLTGU Existing / Rencana
/ GI 500/275//150 kV Existing / Rencana GB / GB
PLTGB Existing / Rencana
/
/
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M
PLTM Exissting / Rencana
GI 150/70 kkV Existing / Rencana D / D
PLTD Existting / Rencana
/ T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksistin
ng
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencan na
/ T/L 275 kV Existing / Rencana
/ T/L 500 kV Existing / Rencana Edit Novem
mber 2012

480
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 480 04/02/2013 10:36:59


Sulawesi Utara

lampiran rama 29 1 13.indd 481


ProvinsiProvinsi Sulawesi Utara
PERENCANAAN SISTEM
PT PLN (Persero) PLTG/MG Minahasa Peaker
PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI UTARA 3x25 MW – 2015/2016
GI 500 kV Existing / Rencana U U PLTU Existing / Rencana
/ /
/ GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana
/ GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana
/ GI 70 kV Existing / Rencana A / A Likupang
PLTA Existing / Rencana G
/ GI 500/275 kV Existing / Rencana GU GU PLTGU Existing / Rencana
/
/ GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB GB
/ PLTGB Existing / Rencana
/
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M ACSR 1x240 mm2
/ PLTM Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana D / D PLTA Sawangan
g 8 km - 2011 Paniki
PLTD Existing / Rencana
T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting 12 MW – 2016
/ ACSR 1x240 mm2 Bitung
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana
Teling Ranomut 30 km - 2011 D
/ T/L 275 kV Existing / Rencana
/ T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012 Tasik Ria
A Kema PLTG/MG Sulut Peaker
G 3x25 MW – 2018/19/21
Sawangan
U
ACSR 1x240 mm2 Tomohon U PLTU Sulut 1 (Kema)
PLTU Sewa Amurang 48 km - 2010 2x25 MW - 2015
2x25 MW - 2014 Tonsealama
P PLTU Sulut 3
Lopana P 2x50 MW - 2017/2018
PLTU Sulut II (FTP1)
2x25 MW – 2012 U
U PLTP Lahendong
ACSR 2x240 mm2 I,II&III 3x20 MW
18 km - 2010 Kawangkoan
P PLTP Lahendong IV
ACSR 1x240 mm2 1x20 MW - 2012
10 km - 2013
PLTP Lahendong V & VI
2x20 MW – 2015/2017
PLTU Sulut I (FTP1)
Buroko 2x25 MW – 2014/2015
U Lolak
ke Bintauna
GI Isimu
ACSR 1x240 mm2
(Gorontalo) ACSR 1x240 mm2
40 km - 2011 Otam
ACSR 1x240 mm2 16 km - 2015
40 km - 2011 P
P PLTP Kotamobagu I
2x20 MW – 2020
PLTP Kotamobagu II
2x20 MW – 2020

GORONTALO ACSR 1x240 mm2


64 km - 2014

ke
PLTU TLG ACSR 1x240 mm2 Molibagu
(G
(Gorontalo)
t l ) 130 km - 2020

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


z

481

04/02/2013 10:37:00
482
Provinsi
Provinsi Gotontalo
Gorontalo

lampiran rama 29 1 13.indd 482


PLTU Gorontalo (FTP1)
SULAWESI 2x25 MW – 2014

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


TENGAH PLTU Gorontalo 2 Buroko
2x50 MW – 2019/20
U ke
U
ACSR 1x240 mm2 GI Buroko
ACSR 1x240 mm2
38 km - 2011 (Sulut)
7 km - 2011

Isimu
PLTU GE
ACSR 1x240 mm2 2x6 MW – 2013
ke ACSR 1x240 mm2 27 km - 2012
GI Moutong 90 km - 2014 ACSR 1x240 mm2 Botupingge
Marisa ACSR 1x240 mm2
(Sulteng) 110 km - 2011 8 km - 2012 SULAWESI
ACSR 1x240 mm2
Tilamuta U 15 km - 2014 UTARA
Moutong G U

ACSR 1x240 mm2


PLTG/MG Gorontalo Peaker
PLTU TLG 103 km - 2014
1x25 MW – 2017
2x10 MW – 2013

PERENCANAAN SISTEM
PT PLN (Persero)
PETA JARINGAN PROPINSI GORONTALO

GI 500 kV Existing / Rencana U U PLTU Existing / Rencana


/ /
/ GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana
/ GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana
/ GI 70 kV Existing / Rencana A / A PLTA Existing / Rencana
/ GI 500/275 kV Existing / Rencana GU GU PLTGU Existing / Rencana
/
/ GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB GB
/ PLTGB Existing / Rencana
/
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M
/ PLTM Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana D / D
PLTD Existing / Rencana
/ T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana
/ T/L 275 kV Existing / Rencana
/ T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012

04/02/2013 10:37:00
lampiran rama 29 1 13.indd 483
Provinsi Sulawesi
Provinsi Sulawesi Tengah
Tengah
PLTU Tolitoli
KALIMANTAN 3x15 MW – 2014/2015 Leok
U
TIMUR Tolitoli
ACSR 1x240 mm2 ACSR 1x240 mm 2
60 km – 2015 108 km - 2015
ACSR 1x240 mm2
70 km – 2015
GORONTALO
Moutong
ke SULAWESI
GI Marisa
(Gorontalo)
UTARA
Siboa ACSR 1x240 mm2
110 km - 2015

PLTU Tawaeli Ekspansi


p
2x15 MW - 2015 PLTP Masaingi (FTP2)
20 MW - 2018
PLTU Palu 2 P
2x15 MW – 2015 U ACSR 1x240 mm 2
Silae Bunta 95 km – 2019
PLTU Palu 3
U Talise PLTP Bora (FTP2) Ampana
2x50 MW – 2017/2018 U ACSR 1x240 mm2
2
5 MW - 2018 Luwuk
ACSR 1x240 mm 15 km - 2012 PLTU Luwuk
Palu PLTP Borapulu
25 km - 2012 Baru 2 2x10 MW–2015/16
2x20 MW – 2019/20 ACSR 1x240 mm
ke U
P 85 km – 2020
P ACSR 1x240 mm2
GI Pasangkayu
(Sulbar) ACSR 1x240 mm2 Poso 90 km - 2016
119 km - 2013 ACSR 1x240 mm 2 Toili
124 km – 2018
G
PLTMG Luwuk
ACSR 1x240 mm2 2x10 MW–2014/15
2
ACSR 1x240 mm 82 km - 2019
80 km - 2013

PLTA Poso
3x65
3 65 MW – 2012/13 A Tentena
Kolonedale
A PERENCANAAN SISTEM
PLTA Poso 2 PT PLN (Persero)
2x66 MW – 2020/21 PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI TENGAH

GI 500 kV Existing / Rencana U U PLTU Existing / Rencana


ke ACSR 1x240 mm2 / /
/ GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana
GI Wotu 90 km - 2020
/ GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana
SULAWESI SULAWESI (Sulsel) / GI 70 kV Existing / Rencana A / A PLTA Existing / Rencana
/ GI 500/275 kV Existing / Rencana GU GU PLTGU Existing / Rencana
Bungku /
BARAT SELATAN / GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB GB
/ PLTGB Existing / Rencana
/
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M
/ PLTM Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana D / D
PLTD Existing / Rencana
/ T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting
SULAWESI / T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana
/ T/L 275 kV Existing / Rencana

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


TENGGARA / T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012

483

04/02/2013 10:37:00
484
Provinsi Sulawesi
Provinsi Selatan
Sulawesi Selatan
ke
ke ke
k GI Tentena/

lampiran rama 29 1 13.indd 484


GI Barru GI Sidrap PLTA Poso
Pangkep (Sulteng)
SULAWESI
Tonasa SULAWESI
ACSR 2x430 mm2 BARAT
160 km - 2018
TENGAH
ACSR 2x240 mm2
PLTA Malea 55 km – 2016 ACSR 1x240 mm2
2x45 MW – 2017 41 km - 2013
Masamba Malili
Maros PLTA Bonto Batu
Bosowa 110 MW – 2017 W t
Wotu
Mandai
Tallo G Daya Kima PLTA Poko ACSR 1x240 mm2
Lama 2x117 MW – 2020/21 145 km - 2013
Bontoala Daya Baru
Tello PLTA Bakaru II
Panakukang 2x63 MW – 2020 A ke
ACSR 1x430 mm2 Palopo GI Lasusua

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Tanjung Sungguminasa
Bunga 15 km - 2016 (Sultra)
PLTG/MG Makassar Makale
Peaker A
ke 200 MW
MW-2015
2015 ke ACSR 2x430 mm2
PLTU ke A
GI Polmas Bakaru A 80 km - 2018
Takalar GI Tallasa
(Sulbar) A ACSR 2x240 mm2
Enrekang 90 km – 2013

ACSR 2x430 mm2


160 km - 2018 Siwa SULAWESI
Pinrang
2 TENGGARA
ACSR 2x240 mm
PLTU Sulsel Barru (FTP1) Pare
D 70 km - 2013
2x50 MW – 2012/13 Sidrap PLTG Sengkang (GT)
Sengkang 60 MW – 2012
PLTU Sulsel Barru 2 G
GU
1x100 MW - 2016 PLTGU Sengkang (ST)
60 MW – 2013
U Soppeng
U
Barru
ACSR 2x430 mm2
175 km - 2018
Tallasa Bone
Pangkep Tonasa
Bulukumba PERENCANAAN SISTEM
U PT PLN (Persero) PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI
Jeneponto Maros
Bosowa SELATAN
Tello D GI 500 kV Existing / Rencana U
G / / U PLTU Existing / Rencana
/ GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana
U
Sungguminasa Sinjai / GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana
PLTU Sulsel 2 A / A
/ GI 70 kV Existing / Rencana PLTA Existing / Rencana
PLTBG Selayar 2x100 MW - 2018 A / GI 500/275 kV Existing / Rencana GU
U / GU PLTGU Existing / Rencana
8 MW – 2014 PLTU Sulsel 3/Takalar / GI 500/275/150 kV Existing / RencanaGB / GB PLTGB Existing / Rencana
U / M / M
2x100 MW – 2020 GI 275/150 kV Existingg / Rencana PLTM Existing / Rencana
Bantaeng / D / D
Punagaya GI 150/70 kV Existing / Rencana PLTD Existing / Rencana
PLTU Punagaya/Takalar FTP2
Tallasa / T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting
2x100 MW – 2015/16 Bulukumba
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana
U Jeneponto
PLTU Jeneponto Ekspansi U / T/L 275 kV Existing / Rencana
2x100 MW – 2016 / T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012

04/02/2013 10:37:03
Provinsi Sulawesi Barat

lampiran rama 29 1 13.indd 485


Provinsi Sulawesi Barat
ke
GI Silae
(Sulteng)

ACSR 2x240 mm2


45 km - 2014

P
Pasangkayu
k

SULAWESI
TENGAH
ACSR 2x240 mm2
110 km – 2017

Topoyo

PLTA Karama (Unsolicited)


ACSR 2x240 mm2 3x150 MW – 2018/19
50 km - 2017

A
Mamuju Baru
ACSR 2x240 mm2 SULAWESI
ACSR 2x430 mm2
40 km - 2017
80 km - 2017 SELATAN
Mamuju

PLTU Mamuju FTP2


2x25 MW - 2016
PERENCANAAN SISTEM
ACSR 2x430 mm2 PT PLN (Persero)
80 km - 2017 PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI BARAT

GI 500 kV Existing / Rencana U U PLTU Existing / Rencana


/ /
/ GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana
/ GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana
/ GI 70 kV Existing / Rencana A / A PLTA Existing / Rencana
ke / GI 500/275 kV Existing / Rencana GU GU PLTGU Existing / Rencana
/
GITET Enrekang / GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB GB
/ PLTGB Existing / Rencana
/
(Sulsel) GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M
/ PLTM Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing
E i ti / Rencana
R D / D
Polmas PLTD Existing
E i i / Rencana
R
/ T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting
ke
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana
Majene GI Pinrang / T/L 275 kV Existing / Rencana
(Sulsel) / T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


485

04/02/2013 10:37:03
486
Provinsi
Provinsi Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara
ke SULAWESI

lampiran rama 29 1 13.indd 486


GI Malili
(Sulsel)
TENGAH

PLTA Wotunohu 1
ACSR 1x240 mm2 20 MW – 2017
120 km - 2013
A

L
Lasusua PLTU Kendari Nii Tanasa (Ekspansi)
1x10 MW - 2013

SULAWESI PLTU Kendari Nii Tanasa (FTP1)


ACSR 1x240 mm 2 PLTA Konawe 2x10 MW – 2012
SELATAN 135 km - 2013 2x25 MW – 2016/17

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


PLTU Kendari 3
2x50 MW – 2017
ACSR 1x240 mm2
U PLTP Laenia
55 km - 2013
U
Unaaha
h A U 20 MW - 2019
Kolaka U
Kendari
P
U ACSR 1x240 mm2
PLTU Kolaka 75 km - 2013
2x10 MW - 2016 ACSR 1x240 mm2
2 110 km - 2016
ACSR 1x240 mm
45 km - 2017 PLTU Kendari FTP2
Andolo 2x25 MW - 2016
U
ACSR 1x240 mm2
42 km - 2017

2cct, Kabel laut


PLTU Raha (FTP2) 5 km - 2016
2x3 MW – 2014

Kasipute U
Raha

PERENCANAAN SISTEM
PT PLN (Persero) PETA JARINGAN PLTU Wangi-Wangi
PROPINSI SULAWESI TENGGARA 2x3 MW – 2014/15
ACSR 1x240 mm 2
GI 500 kV Existing / Rencana U U PLTU Existing / Rencana 85 km - 2016
/ /
/ GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana
/ GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana
/ GI 70 kV Existing / Rencana A / A PLTA Existing / Rencana
/ U
GI 500/275 kV Existing / Rencana GU GU PLTGU Existing / Rencana
/
/ GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB GB
/ PLTGB Existing / Rencana
/ U
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M PLTU Bau-Bau FTP2
/ PLTM Existing / Rencana U
GI 150/70 kV Existing / Rencana D / D 2x10 MW – 2014/15 PLTU Bau
Bau-Bau
Bau
PLTD Existing / Rencana B
Bau-Bau
B
/ T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting 2x7 MW - 2015
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana
/ T/L 275 kV Existing / Rencana
/ T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012

04/02/2013 10:37:04
LAMPIRAN B.2.7

ANALISIS ALIRAN DAYA


SISTEM INTERKONEKSI SULBAGUT
DAN
SISTEM INTERKONEKSI SULBAGSEL

lampiran rama 29 1 13.indd 487 04/02/2013 10:37:04


488
Aliran Daya Sistem Sulbagut Tahun 2015

lampiran rama 29 1 13.indd 488


Capasitor : 35
RANOMUT 66.00 - 15 Mvar MW G
IBT TELING 150.00 - 30 Mvar 26.8 MW PANIKI LIKUPANG
PANIKI 150.00 - 0 Mvar 39.4 7.9
144.3 62.7
TOLI2 150.00 - 15 Mvar 17.7 3.5
Total Produksi - 414 MW
Total Load - 410 MW
Susut Transmisi - 4 MW 0.9% RANOMUUT
Ket : 29 5
29.5
64.8
NAMA GI 150 kV 13.3
MW 70 kV
kV
MVAR 7.4 28.0
70.1 MW TELING MW 12.6 MW
55.6 MW

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


144.4
25.0
22.2
44 MW U
40 MW 38.2 MW MW
U

ANGGREK 6 4 MW
6.4 BUROKO BINTAUNA TASIKRIA
13.3 3.8 3.0 18.1
154.6 153.4 151.2 64.2
6.0 1.7 1.4 88 MW 8.2 21 22 MW SAWANGAN BITUNG
U
4.5 MW 8.1 11.9
A 64.8 63.3
LEOK 24. 3 MW 34.8 3.6 5.4
5.7 MW MW 18.2 15.8 MW
155.8
2.5 LOPANA MW
LOLAK 20.6 7.2
146.3
5.6 MW 7.8 9.3 MW
149.2
3.5 TOMOHON 19.4 MW TNSEALMA 12.6
16.7 7.4 MW
65.7 65.1
TOLI- TOLI U ISIM U 7.5 3.3
12.2 36 MW 18.6 26.8 0.4
156.0 152.6
5.5 8.4 MW 2. 4 MW
MW 56.8 MW KEMA
3.2 MW A 27.4
145.4
18.2 MW KAWANGKN 18.2 MW 7 MW 12.3
6.8 17.6
145.2 P
3. 8 MW 7.9
MOUTONG MW MARISA OTAM 75 MW U G
8.6 6.9 26.9 36 40
154.5 153.6 147.9
3.9 3.1 12.1 MW MW
BTPNGGE 7 MW
M
32.8
151.7
5.6 MW 14.8 4.4
MW

SIBOA U 26 MW MOLIBAGU
5.6 4.3
155.9 147.8
0.0 1.9

04/02/2013 10:37:05
lampiran rama 29 1 13.indd 489
Aliran Daya Sistem Sulbagut Tahun 2017

Capasitor : 60
- G
RANOMUT 66.00 15 Mvar MW
IBT TELING 150.00 - 30 Mvar 4.0 MW PANIKI LIKUPANG
PANIKI 150.00 - 0 Mvar 47.0 9.4
142.3 65.9
TOLI2 150.00 - 15 Mvar 21.2 4.2
Total Produksi - 495 MW
Total Load - 488 MW
Susut Transmisi - 6 MW 1.25% RANOMUUT
Ket : 35 2
35.2
64.4
NAMA GI 150 kV 15.8
MW 70 kV
kV
MVAR 3.8 49.4
53.2 MW TELING MW 43 MW
66.2 MW
142.4
29.8
33.6
40 MW 40 MW 21.4 MW MW
U U
ANGGREK 1 6 MW
1.6 BUROKO BINTAUNA TASIKRIA
15.9 4.5 3.6 21.6
151.8 150.9 148.8 62.6
7.1 2.0 1.6 79.8 MW 9.7 20.2 32 MW SAWANGAN BITUNG
U
12.4 MW 9.7 14.2
A 64.4 64.9
LEOK 25.7 MW 17. 5 4.4 6.4
6.8 MW MW 21. 6 35.2
153.4
3.0 LOPANA MW MW
LOLAK 24.5 22.6
145.1
6.8 MW 9.3 11.0 MW
146.9
4.2 TOMOHON 13.8 MW TNSEALMA 43.2
19.9 8.8 MW
64.6 64.4
TOLI-TOLI U ISIM U 9.0 4.0
14.5 24 MW 22.1 8. 2 20. 2
153.7 149.9
6.5 10.0 MW 22.2 MW
MW 48.6 MW KEMA
2.6 2.6 MW A 32.6
143.6
MW KAWANGKN 41.2 MW 7 MW 14.7
13.2 21.0
144.4 P
14. 4 MW 9.4
MOUTONG MW MARISA OTAM 90 MW U U
10.2 8.2 32.1 36 40
152.1 151.1 145.7
4.6 3.7 14.4 MW MW
20 BTPNGGE 7 MW
G M
MW 39.1
149.0
6.8 MW 17.6 5.2
MW

SIBOA U 26 MW MOLIBAGU
6.7 5.1
152.0 145.5
0.0 2.3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


489

04/02/2013 10:37:05
490
Aliran Daya Sistem Sulbagut Tahun 2019

lampiran rama 29 1 13.indd 490


Capasitor : 54.0
G
RANOMUT 66.00 - 15 Mvar MW
IBT TELING 150.00 - 30 Mvar 60.2 MW PANIKI LIKUPANG
PANIKI 150.00 - 15 Mvar 54.5 10.9
141.4 65.6
TOLI2 150.00 - 15 Mvar 24.5 4.9
Total Produksi - 575 MW
Total Load - 566 MW
Susut Transmisi - 9 MW 1.6% RANOMUUT
Ket : 40 8
40.8
64.1
NAMA GI 150 kV 18.4
MW 70 kV
kV
MVAR 14. 0 43.0
15.5 MW TELING MW 116 MW
76.8 MW
141.4

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


34.6
30 MW 36 MW 27.2
40 MW 26.0 MW MW
U U U

ANGGREK 4 3 MW
4.3 BUROKO BINTAUNA TASIKRIA
18.4 5.2 4.2 25.1
153.3 151.1 148.6 62.9
8.3 2.4 1.9 66 MW 1.8 15.6 32 MW SAWANGAN BITUNG
U
14.2 MW 11.2 16.5
A 64.1 64.6
LEOK 43. 3 MW 15.9 5.0 7.4
7.8 MW MW 25.6 25.6
152.4
3.5 LOPANA MW MW
LOLAK 28.4 18.6
144.2
7.8 MW ISIMU 10.8 12.8 8.4 MW
146.3
25.7 4.9 TOMOHON MW TNSEALMA 116
150 6
150.6
11.6 23.1 10.2 MW
64.4 64.1
TOLI-TOLI 10.4 4.6
16.8 U 24 MW 5 31. 4 9. 6
152.9
7.6 MW MW MW
56.0 MW KEMA
0.8 37.8
143.7
MW 12.2 KAWANGKN 34 MW 17.0
MW 19.4 24.3
143.4 P
20.6 MW 10.9
MOUTONG MW MARISA OTAM 90 MW U U G
11.9 9.5 37.2 30 60 54
151.7 151.3 144.8
5.3 4.3 16.7 MW MW MW
G 18 BTPNGGE 7 MW
A
MW 45.4
149.4
7.8MW 20.4 6
MW

SIBOA U MOLIBAGU
7.8 5.9
151.4 144.5
0.0 26 MW 2.7

04/02/2013 10:37:06
lampiran rama 29 1 13.indd 491
Aliran Daya Sistem Sulbagut Tahun 2021
Capasitor : 54.0
G
RANOMUT 66.00 - 15 Mvar MW
IBT TELING 150.00 - 30 Mvar 42.2 MW PANIKI LIKUPANG
PANIKI 150.00 - 15 Mvar 64.0 12.8
139.0 65.2
TOLI2 150.00 - 15 Mvar 28.8 5.8
Total Produksi - 681 MW
Total Load - 671 MW
Susut Transmisi - 10.7 MW 1.6% RANOMUUT
Ket : 48.0
63.0
NAMA GI 150 kV 21.6
MW 70 kV
kV
MVAR 21. 2 41.2
48.6 MW TELING MW 107 MW
90.2 MW
139.1
40.6
60 MW 36 MW 27.2
40 MW 30.3 MW MW
U U U

ANGGREK 11 8 MW
11.8 BUROKO BINTAUNA TASIKRIA
21.6 6.1 4.9 29.5
154.1 152.1 150.1 61.5
9.7 2.8 2.2 71.8 MW 2.1 22 42 MW SAWANGAN BITUNG
U
17.5 MW 13.2 19.4
A 63.0 63.7
LEOK 66.6 MW 24.1 5.9 8.7
9.2 MW MW 30.0 21.0
149.7
4.1 LOPANA MW29 MW
LOLAK 33.4 12
144.0
9.2MW ISIMU 12.7 6.0 MW
148.3
30.2 5.7 TOMOHON 2 MW TNSEALMA 107
150.3
13.6 27.1 12.0 MW
63.4 63.0
TOLI-TOLI 6.0 5.4
19.8 U 24 MW 27.2 6. 2 20. 6 18. 2
150.4
8.9 MW MW MW MW
79.4 MW KEMA
5.0 TILAMUTA 44.4
141.8
MW 5.4 KAWANGKN 10.6 MW 20.0
150.2
2.1 25.8 28.6
142.6 P
28.4 MW 12.9
MOUTONG MW MARISA 21.6 OTAM 90 MW U U G
13.9 11.2 MW 43.7 36 60 58
149.6 150.1 147.3 P
6.3 5.0 19.7 MW MW MW
G 18 BTPNGGE 7 MW 60 MW
A
MW 53.3
148.9
9.2 MW 24.0 8.8
1.6 MW
MW
SIBOA U MOLIBAGU
9.2 7.0
149.2 148.3
0.0 26 MW 3.1

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


491

04/02/2013 10:37:08
492

lampiran rama 29 1 13.indd 492


Aliran Daya
 Sistem
 Sulbagsel
  Tahun 2015

Eksisng 150 kV
MAJENE MAMUJU
Eksisng 275 kV
Eksisng Capacitor : 28 Reaktor : -87 PLTU BARRU 11.5 12.8
151.2 151.1
50 Pangkep-70 kV 3.14 Palopo - 275 kV -87 2 X 50 MW 2 .9 3 .2
PLTG P EAKING 2 0 Daya - 70 kV 20 G
4X50 MW 1 0 Tello - 70 kV 0
G 40.8 20 Barawaja 5.23
MW POL MA S P S KA Y U SILA E
117 2
117.2 14 8
14.8 17 9
17.9 32 5
32.5 34 4
34.4
151.1 143.9 144.9
MW MW 4 .5 8 .1 8.6
TL. L AM A TELLO PA NGKEP PARE2
63.8 64.4 115.8 20.4 58.7 67.4
147.1 147.1 148.5 150.1
1 6 .0 1 6 .1 1 6 .5 5.1 MW MW
BARRU PINRANG 46.4 BAKA RU PLTA BAKARU I PA LU BARU G
G

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


75.4 70 kV 70 kV 10.0 1 6 .8 30.6 MW 2 .7 37.4 PLTU PALU 2
150.1 149.7 151.9 146.0
MW 2.5 MW 7.6 0.7 9.3 2X10 MW

BONTOALA 74.4 PANA KUKA NG BOSOWA MA ROS-JT 79.6


82.8 MW 96.2 32.0 27.0 104.2 SIDRAP ENREKANG MAKALE 93.0 MW
146.9 146.8 147.2 147.4
2 0 .7 2 4 .1 8 .0 6 .8 MW 23.0 1 2 .0 15.5 MW
149 9
149.9 149 8
149.8 149 8
149.8
5 .7 26.8 3 .0 3 .9 TENTENA POSO
7.4 KIMA MKS 35.4 MW 9.7 11.6
280.0 150.4
MW 53.8 7.7 MW 0 .8 2 .2 2 .9
146.9
MW 4.0 6.8 120.6 MW G 3x65 MW
TN. BUNGA SG.MINASA DAYA BARU MW MW PALOPO PLTA POSO
46.4 38.9 26.6 60.0 44.4 30.9
146.8 147.0 147.0 150.0
1 1 .6 9 .7 PNK BARU 6 .7 MW MW 7.7 6 7.2
7.7 SENGKANG KEERA/SIWA MW
146.7
184.1 4.0 KIMA MAROS ### 20.9 15.5 14.6
150.2 150.3
MW 9.2 MW 5 .2 3 .9 MW
147.3
2.3 WOTU
TALLASA LANNA G G 11 2
11.2
154.3
30.7 9.5 SOPPENG PLTGU SENGKANG PLTGU SENGKANG 2.8
147.6 146.9
7.7 2.4 17.2 135 MW 180 MW 70.0
149.6
4.3 MW
MALILI LASUSUA
215.5 64.2 13.1 6.7
154.0 153.3
MW MW PLTU NII TANASA 3 .3 1 .7
4 X 10 MW
G
PUNAGA YA BULUKUMBA SINJ AI BONE
9.6 20.0 25.5 36.4 NII TANASA KENDARI UNAAHA KOLAKA
U 148.3 147.6 147.3 148.4
2 .4 5 .0 6 .4 9 .1 9.1 49.9 31.7 20.1
69.8 149.7 150.0 151.0
PUNAGAYA 1X100 MW 2 .3 4 .7 7 .9 5 .0
BOSOWA 2X100 MW 72.4
MW G PLTU KENDARI
JENEPONTO BANTAENG 2 X 25 MW
50.0 9.8 Keterangan : Pembangkit : 1,460 MW RAHA BAU-BAU
147.9 147.8
1 0 .0 2 .5 Distribusi : 1,440 MW 10.7 20.0
150.1 150.0
NAMA GI Susut Transmisi : 19.8 MW 1 .3 6 % 2 .7 5 .0
MW Flow dalam MW/MVAR G
KV
MVAR PLTU BAU-BAU
2X7 MW & 2X10 MW

04/02/2013 10:37:10
lampiran rama 29 1 13.indd 493
Aliran Daya
 Sistem
  Sulbagsel
 Tahun 2017

Eksisng 150 kV
MAJENE MAMUJU MMJ BARU G
Eksisng 275 kV
Eksisng Capacitor : 73 Reaktor : -100 PLTU BARRU 43.3 14.9 14.4 PLTU MAMUJU
148.6 150.7 277.8
PLTG PEAKING 50 Pangkep-70 kV 36 Palopo - 275 kV -100 2 X 50 MW 1 0 .8 3 5 .0 3 .7 50.2 3 .2 2X25 MW
4X50 MW 2 0 Da ya - 70 kV 20 G MW MW
G 10 Tello - 70 kV 10
20 Barawaja 6
POL MA S P S KA Y U SILA E
93.4 84.2 20.8 8 .0 4 4 .1
148.7
148 7 150 1
150.1 149 3
149.3
MW MW 5 .2 2 .0 18.6 1 1 .0
TL. L AM A TELLO PA NGKEP PARE2 MW
75.1 75.5 108.7 24.0 PLTA BAKARU BLOK I
146.5 146.4 146.7 148.2
1 8 .8 1 8 .9 25.7 7 .6 6.0
MW BARRU 4.4 PINRANG BAKA RU G PA LU BARU G
G
24.6 70 kV 70 kV 71.6 MW 36.0 3.1 PLTU PALU 3 44.1 PLTU PALU 2
147.9 147.6 149.8 149.6
MW 17.9 9.0 0.8 2X50 MW 11.0 2X10 MW
101.2
BONTOALA MW PANA KUKA NG BOSOWA MA ROS-JT 89.6 32.8
70.0 70.0 32.0 34.7 99.6 SIDRAP MW ENREKANG MAKALE G 55.4 MW
146.3 146.2 146.0 146.2
1 7 .5 1 7 .5 8 .0 8 .7 MW 2 7 .1 14.1 18.2 PLTA MALEA MW
277.4 277.9 150.1
68
6.8 35
3.5 46
4.6 2X45 MW TENTENA POSO
45.6 KIMA MKS 9.7 22.0
G 279.3 150.8
MW 3 9 .5 1 1 .7 KIMA MAROS PLTA B.BATU 3 8 .2 2 .2 1 0 .0
146.1
MW 2.9 11.7 13.4 150 MW G 3x65 MW
146.2
TN. BUNGA SG.MINASA DAYA BARU 2 .9 MW MW PALOPO PLTA POSO
56.6 14.2 45.9 65.0 136.4
146.3 146.2 276.2 275.0
14.2 MW 11.5 71.2 PNK BARU 16.3 29.1
MW 9.5 SENGKANG KEERA/SIWA 119.6 87.4
146.2
3.0 100 24.2 18.2 MW MW
149.4 149.6
MW 6 .1 4 .5
WOTU
TALLASA LANNA G G 13.3 MASAMBA
280.0
36.3 11.0 SOPPENG PLTGU SENGKANG PLTGU SENGKANG 3 .3 6 .4
147.0 146.1 152.1
9 .1 2 .8 19.9 135 MW 180 MW 4 2 .8 1 .6
148.6
5.0 MW
PLTU NII TANASA NII TANASA MALILI LASUSUA
293.7 6 6 .0 4 X 10 MW 1 0 .6 15.5 11.7
70.3 151.8 151.5
MW MW G 2 .7 3 .9 2 .9
117.8 KASIPUTE
MW 4.0
154.8
PUNAGA YA BULUKUMBA SINJ AI BONE 1.0
11.0 23.4 29.9 43.2 KENDARI UNAAHA KOLAKA
U 146.6 146.2 145.9 147.1
2 .8 5 .8 7 .5 1 0 .8 58.5 37.3 23.5
151 1
151.1 150 7
150.7 150 9
150.9
PUNAGAYA 2X100 MW 186.4 5 .7 9 .3 5 .9
BOSOWA 2X100 MW MW ANDOLO PLTU KENDARI G PLTA KONAWE
G G
BSW EKSP 2X100 MW 1.6 2 X 25 MW PL TU KOLAKA
154.4
JENEPONTO BANTAENG 0.4 2X 50 MW 2 X 10 MW
151.0 11.4 Keterangan : Pembangkit : 1,992 MW RAHA BAU-BAU
146.6 146.4
3 2 .8 2 .9 Distribusi : 1,966 MW 12.5 23.4
152.6 151.9
NAMA GI Susut Transmisi : 25 MW 1 .2 7 % 3 .1 5 .9
MW Flow dalam MW G
KV
MVAR PLTU BAU-BAU
2X7 MW & 2X10 MW

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


493

04/02/2013 10:37:12
494

lampiran rama 29 1 13.indd 494


Aliran Data Sistem Sulbagsek tahun 2019
ALIRAN DAYA SISTEM SULBAGSEL TAHUN 2019
390.0
Eksisng 150 kV
MAJENE MAMUJU MMJ BARU MW PLTA KARAMA
Eksisng 275 kV
-100 48.5 16.7 14.4 G
Eksisng Capacitor : 73 Reaktor : PLTU BARRU 3X150 MW
148.3 151.5 278.0
PLTG PEAKING 50 Pangkep-70 kV 36 Palopo - 275 kV -100 2 X 50 MW 12 .1 9 9 .0 4 .2 3 .2
4X50 MW 2 0 Da ya - 70 kV 20 G MW G
G 10 Tello - 70 kV 10 PLTU MAMUJU 25.6
51.6 20 Barawaja 6 2X25 MW MW
MW POLMAS 274.6 PS KAYU SILAE
51.4 98.2 42.6 23.3 MW 9.0 49.4
148.5 151.3 150.5
MW MW MW 5.8 2 .2 1 2 .3
TL. L AM A TEL LO PANGKEP PA RE2
84.1 84.6 162.9 26.9 PLTA BAKARU BLOK I
148.4 148.2 147.4 148.6
2 1 .0 2 1 .1 8 .5 6.7
BA RRU PINRA NG BAKA RU G PA LU BARU G
G
70 kV 70 kV 73.0 40.3 3.5 PLTU PALU 3 49.4 PLTU PALU 2
148.1 147.7 150.0 150.9

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


1 8 .3 1 0 .1 0.9 2X50 MW 12.3 2X10 MW
161.2 185.4
BONTOALA MW PANAKUKA NG BOSOWA M A ROS-JT MW 87.2
78.4 78.4 35.8 38.9 97.6 SIDRAP ENREKANG MAKALE G 16.2 MW
148.2 147.9 147.8 148.1
1 9 .6 1 9 .6 9 .0 9 .7 MW 108.6 30.4 15.8 20.4 PLTA MALEA MW
276.9 277.3 150.3
MW 7 .6 3 .9 5.1 2X45 MW TENTENA POSO
79.4 KIMA MKS 83.4 9.7 24.6
G 281.3 153.5
MW 2 .7 1 3 .1 15.8 KIMA MAROS MW PLTA B.BATU 5 5 .8 2 .2 6.1
148.0
MW 3.3 MW 13.1 11.6 MW G 3x65 MW
148.0
TN. BUNGA SG.M INASA DAYA BARU 3 .3 MW 6 9 .4 PALOPO PLTA POSO 47.0
63.4 28.4 51.4 72.8 MW 1 4 0 .8 MW
148.2 148.0 274.9 275.1
15.8 MW 12.9 22.1 PNK BARU 28.3 18.2 30.2
MW 50.4 MW SENGKANG KEERA/SIWA 64.6 110.6 KOLONEDALE AMPANA
147.9
12.6 85 27.1 20.4 MW MW 5.5 6.0
149.8 149.8 154.0 153.8
172.6 MW 6 .8 5 .1 1 .4 4.0
MW WOTU
TAL LA SA LA NNA G G 14.9 MASAMBA
281.6
40 6
40.6 12 3
12.3 SOPPENG PLTGU SENGKANG PLTGU SENGKANG 37
3.7 72
7.2
U 148.3 147.9 154.4
10 .2 3 .1 22.2 135 MW 180 MW 2 3 .0 1 .8
149.0
PLTU SULSEL 2 5.6 MW LUWUK
PLTU NII TANASA NII TANASA MALILI LASUSUA 24.2
149.9
258.8 7 3 .6 4 X 10 MW 1 1 .9 17.4 13.1 20.0
70.0 154.1 153.5
MW MW G 3 .0 4 .3 3 .3
KASIPUTE
4.5
153.9
PUNAGAYA BULUKUMBA SINJAI KAJUARA BONE 1.1
12.3 26.2 33.5 0.0 48.4 KENDA RI UNA AHA KOLAKA TOIL I
U 147.4 146.7 146.0 146.8 147.3
3 .1 6 .5 8 .4 0 .0 1 2 .1 65.5 41.8 26.3 10.0
150.4 150.7 151.4 149.3
PUNAGAYA 2X100 MW 195.6 6 .4 1 0 .4 6 .6 8.0
BOSOWA 2X100 MW MW ANDOLO PLTU KENDARI G PLTA KONAWE
G G
BSW EKSP 2X100 MW 1.8 2 X 25 MW P L TU KOLAKA
153.5
JENEPONTO BANTAENG 0.4 2X 50 MW 2 X 10 MW
152.3 12.8 Keterangan : Pembangkit : 2,236 MW RAHA BAU-BAU
147.4 147.1
33 .1 3 .2 Distribusi : 2,192 MW 14.0 26.2
151.7 151.1
NAMA GI Susut Transmisi : 44 MW 1.9 9 % 3 .5 6 .6
MW Flow dalam MW G
KV
MVAR PLTU BAU-BAU
2X7 MW & 2X10 MW

04/02/2013 10:37:15
lampiran rama 29 1 13.indd 495
Aliran Data Sistem Sulbagsek tahun 2021
ALIRAN DAYA SISTEM SULBAGSEL TAHUN 2021
390
Eksisng 150 kV
MAJENE MAMUJU MMJ BARU MW PLTA KARAMA
Eksisng 275 kV
-100 60.7 20.8 14.4 G
Eksisng Capacitor : 54 Reaktor : PLTU BARRU 3X150 MW
146.6 150.4 276.8
PLTG PEAKING 50 Pangkep-70 kV 17 Palopo - 275 kV -100 2 X 50 MW 15 .2 8 7 .2 5 .2 3 .2
4X50 MW 2 0 Da ya - 70 kV 20 G MW G 32.8
G 10 Tello - 70 kV 10 PLTU MAMUJU MW
48.0 20 Barawaja 6 379.2 2X25 MW
MW 318.6 POLMAS 275.2 PS KA YU SILA E
1 2 3 .2 146.8 7 0 .4 29 .1 MW 11.2 21.2 61.7
146.9 150.1 149.4
MW MW MW 7.3 2 .8 MW 15.4
TL. L AM A TEL LO PANGKEP PA RE2
105.1 105.7 152 33.6 PLTA BAKARU BLOK I DAN II 40.8
146.8 146.6 145.5 146.9
2 6 .3 2 6 .4 1 0 .6 1 0 .6 8.4 MW
MW BARRU PINRA NG BAKA RU G G PA LU BARU G
8.2 70 kV 70 kV 76.3 63.2 50.4 4.4 PLTU PALU 3 61.7 PLTU PALU 2
146.5 145.6 150.0 150.0
MW 1 9 .1 MW 1 2 .6 1 .1 2X50 MW 15.4 2X10 MW
189.2 267.4
BONTOALA MW PANAKUKA NG BOSOWA M A ROS-JT MW 49.6
98.0 98.0 44.8 48.6 136.2 SIDRAP ENREKANG MAKALE G 3.8 MW
146.6 146.2 145.7 146.0
2 4 .5 2 4 .5 1 1 .2 1 2 .1 MW 15 5 .6 3 8 .0 19.7 25.5 PLTA MALEA MW
274.3 275.6 149.7
MW 9 .5 4 .9 6.4 2X45 MW TENTENA POSO
106.6 KIMA MKS 106.8 PLTA B.BATU 9.7 30.7
G 279.9 152.3
MW 1 6 .4 38.2 KIMA MAROS MW PLTA POKO 62.0 2 .2 7.7
146.3
4.1 MW 1 6 .4 26.8 106.8 MW G 3x65 MW
145.9
TN. BUNGA SG.M INASA DAYA BARU 4 .1 MW 4 8 .6 MW PALOPO PLTA POSO 59.6
79.2 50.2 64.3 91.0 MW 151.0 MW
146.7 146.4 270.8 275.0
19.8 MW 16.1 PNK BARU 51.7 22.8 32.7
63.0 MW SENGKANG KEERA/SIWA 18.6 128.4 KOLONEDALE AMPANA
146.2
15.8 33.9 25.5 MW MW 6.8 7.4
148.7 148.8 152.6 153.4
238.6 8 .5 6 .4 1.7 1.9
MW WOTU
TAL LA SA LA NNA G G 18.6 MASAMBA
280.4
50 8
50.8 15 4
15.4 SOPPENG PLTGU SENGKANG PLTGU SENGKANG 47
4.7 90
9.0
147.1 146.2 154.0
12 .7 3 .9 27.8 135 MW 180 MW 8 1 .0 2 .3
U 147.5
7.0 MW LUWUK
PLTU PUNAGA/TKLR PLTU NII TANASA NII TANASA MALILI LASUSUA 30.2
151.1
PLTU SULSEL 2 271.6 1 0 1 .6 4 X 10 MW 1 4 .8 21.7 16.4 18.0
69.6 153.3 152.1
MW MW G 3 .7 5 .4 4 .1
41.4 KASIPUTE
MW 5.6
152.9
PUNAGAYA BULUKUMBA SINJAI KAJUARA BONE 1.4
15.4 32.7 41.8 0.0 60.5 KENDA RI UNA AHA KOLAKA TOIL I
U 146.3 145.1 143.8 144.6 145.3
3 .9 8 .2 1 0 .5 0 .0 1 5 .1 81.9 52.2 32.9 12.5
149.6 149.6 150.3 151.2
PUNAGAYA 2X100 MW 201.8 7 .9 1 3 .1 8 .2 2.5
BOSOWA 2X100 MW MW ANDOLO PLTU KENDARI G PLTA KONAWE
G G
BSW EKSP 2X100 MW 2.2 2 X 25 MW P L TU KOLAKA
152.7
JENEPONTO BANTAENG 0.6 2X 50 MW 2 X 10 MW
155.4 16.0 Keterangan : Pembangkit : 2,675 MW RAHA BAU-BAU
146.3 145.8
33 .9 4 .0 Distribusi : 2,611 MW 17.5 32.8
150.9 150.0
NAMA GI Susut Transmisi : 64 MW 2.3 8 % 4 .4 8 .2
MW Flow dalam MW G
KV
MVAR PLTU BAU-BAU
2X7 MW & 2X10 MW

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


495

04/02/2013 10:37:18
lampiran rama 29 1 13.indd 496 04/02/2013 10:37:18
LAMPIRAN B.2.8

KEBUTUHAN FISIK DAN INVESTASI


PENGEMBANGAN DISTRIBUSI
SE SULAWESI

lampiran rama 29 1 13.indd 497 04/02/2013 10:37:18


498
Proyeksi Kebutuhan Fisik Distribusi

lampiran rama 29 1 13.indd 498


Regional Sulawesi
JTM JTR Trafo
Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 631 893 348 209.643
2013 796 1.008 408 254.911
2014 960 1.108 405 242.480
2015 1.104 1.192 422 254.111
2016 1.282 1.293 455 238.527
2017 1.668 1.517 493 141.724

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2018 1.769 1.575 521 143.008
2019 1.976 1.655 556 149.332
2020 2.323 1.805 657 137.316
2021 2.521 1.964 672 141.484
2012-2021 15.030 14.011 4.938 1.912.538

Proyeksi Kebutuhan Investasi Distribusi Regional Sulawesi


Juta USD
Tahun JTM JTR Trafo Pelanggan Total
2012 12,5 7,0 17,4 10,0 46,9
2013 15,5 7,7 20,0 11,6 54,8
2014 18,5 8,3 20,0 11,0 57,8
2015 21,1 8,9 20,8 11,7 62,5
2016 24,4 9,5 22,4 10,9 67,2
2017 31,4 10,9 24,1 7,1 73,5
2018 33,2 11,3 25,4 7,2 77,1
2019 37,0 11,8 27,0 7,5 83,4
2020 43,4 13,0 31,5 7,4 95,3
2021 47,2 14,1 32,3 7,7 101,3
2012-2021 284,1 102,6 240,8 92,4 719,8

04/02/2013 10:37:18
LAMPIRAN B.2.9

PROGRAM LISTRIK PERDESAAN


SE SULAWESI

lampiran rama 29 1 13.indd 499 04/02/2013 10:37:18


500
Proyeksi Kebutuhan Fisik Listrik Pedesaan Regional Sulawesi

lampiran rama 29 1 13.indd 500


JTM JTR Trafo Jumlah Pelang- Listrik Murah
Tahun
kms kms MVA Unit gan RTS
2012 690 947 70 1.007 53.797 10.454
2013 2.631 959 71 1.194 32.562 20.084
2014 2.775 1.181 76 1.234 38.756 20.084
2015 3.493 1.346 86 1.333 42.543 -
2016 3.913 1.433 88 1.350 45.303 -
2017 4.260 1.543 89 1.405 50.328 -

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2018 4.583 1.660 93 1.468 53.102 -
2019 4.918 1.767 96 1.505 55.242 -
2020 5.241 1.877 98 1.538 57.015 -
2021 5.639 1.992 98 1.551 58.368 -
2012-2021 38.145 14.705 866 13.585 487.016 50.622

Proyeksi Kebutuhan Investasi Listrik Pedesaan


Regional Sulawesi
Juta Rp
Tahun JTM JTR Trafo Lisdes Reguler Listrik Murah
2012 241.190 110.517 117.875 469.582 36.066
2013 261.771 125.033 139.969 526.774 42.185
2014 335.527 155.509 144.909 635.944 42.185
2015 385.234 181.454 159.832 726.520 -
2016 413.761 192.736 161.187 767.684 -
2017 448.896 206.266 164.255 819.416 -
2018 475.854 221.652 171.758 869.263 -
2019 498.518 236.047 176.354 910.920 -
2020 514.373 250.042 180.081 944.497 -
2021 526.488 265.000 181.454 972.942 -
2012-2021 4.101.612 1.944.256 1.597.674 7.643.542 120.436

04/02/2013 10:37:18
LAMPIRAN B.2.10

PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI


SISTEM KELISTRIKAN
SE SULAWESI

lampiran rama 29 1 13.indd 501 04/02/2013 10:37:18


502

lampiran rama 29 1 13.indd 502


Proyeksi Kebutuhan Investasi Regional Sulawesi
Juta USD

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Investasi
Tahun
Pembangkit TL dan GI Distribusi Total
2012 721 173 47 941
2013 373 235 55 663
2014 321 90 58 469
2015 722 129 63 913
2016 866 143 67 1.076
2017 739 370 73 1.183
2018 754 150 77 981
2019 665 74 83 822
2020 987 36 95 1.118
2021 300 11 101 412
Total 6.446 1.412 720 8.578

04/02/2013 10:37:18
PENJELASAN LAMPIRAN B2

SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN UTARA (SULBAGUT) DAN


SISTEM INTERKONEKSI SULAWESI BAGIAN SELATAN (SULBAGSEL)

B2.1 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

A. Sistem Sulawesi Utara, Gorontalo, Tolitoli (SULBAGUT)

Pada tahun 2015 sistem Sulut-Gorontalo direncanakan akan terinterkoneksi dengan sistem Tolitoli
membentuk sistem Sulut - Gorontalo - Tolitoli yang selanjutnya disebut sistem Sulawesi Bagian Utara
atau disingkat sistem Sulbagut.

Selama periode 2012-2021, produksi listrik sistem ini diperkirakan akan meningkat rata-rata 10,3% per
tahun, yaitu meningkat dari 1.521 GWh pada tahun 2012 menjadi 3.686 GWh pada tahun 2021. Beban
puncak tahun 2012 sistem ini diperkirakan 284 MW dan akan meningkat menjadi 670 MW pada tahun
2021 dengan faktor beban diperkirakan berkisar antara 61% sampai 63%.

B. Sistem Sulawesi Bagian Selatan (SULBAGSEL)

Sistem Sulbagsel merupakan interkoneksi dari sistem-sistem kelistrikan besar yang berada di Provinsi
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat. Sistem ini diperkirakan akan
terbentuk pada tahun 2014 dengan tahapan interkoneksi sebagai berikut.

tahun 2013 sistem Palu yang selama ini melayani beban kota Palu, Parigi dan Donggala direncanakan
akan terhubung dengan PLTA Poso menjadi sistem Sulteng (Palu-Poso). Pada tahapan ini sistem Sulteng
secara tidak langsung sudah terinterkoneksi dengan sistem Sulsel melalui PLTA Poso dan transmisi 275
kV PLTA Poso - Palopo.

Pada tahun 2014 sistem Sulsel yang selama ini sudah terinterkoneksi dengan sistem Sulbar direncanakan
akan terinterkoneksi dengan sistem Sultra melalui transmisi 150 kV Wotu-Malili-Lasusua-Kolaka-Unaaha-
Kendari.

Dengan terjadinya dua tahapan proses interkoneksi tersebut, maka terbentuk sistem interkoneksi
Sulawesi bagian selatan yang silanjutnya dinamakan sistem Sulbagsel.

Sebagaimana diketahui, dengan berlakunya UU No. 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara yang
melarang bahan mentah tambang dan mineral diekspor keluar negeri paling lambat 2014, diperkirakan
akan tumbuh industri smelter di dalam negeri. Beberapa calon investor sudah mengadakan pembicaraan
dengan PLN mengenai kesiapan pasokan listrik untuk industri smelter di Sulsel, beberapa diantaranya
sudah membuat MoU dengan PLN. Pada umumnya rencana industri smelter ini diperkirakan akan mulai
beroperasi pada tahun 2014/2015. Dengan demikian kebutuhan listrik di sistem Sulbagsel diperkirakan
akan meningkat lebih tinggi dari pada kondisi biasanya.

Produksi listrik sistem Sulbagsel 2012-2021 diperkirakan akan meningkat rata-rata 13,2% per tahun,
yaitu meningkat dari 5.207 GWh pada tahun 2012 menjadi 14.678 GWh pada tahun 2021. Beban puncak
sistem diperkirakan akan naik dari 916 MW pada tahun 2012 menjadi 2.552 MW pada tahun 2021 dengan
faktor beban diperkirakan berkisar antara 62% sampai 66%.

503
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 503 04/02/2013 10:37:18


Proyeksi kebutuhan listrik sistem Sulbagut dan sistem Sulbagsel tahun 2012-2021 diberikan pada
Lampiran B2.1.

B2.2 Neraca Daya

A. Sistem Sulbagut

Sistem Sulbagut telah mengintegrasikan Gorontalo dan Minahasa, namun integrasi tersebut belum
sepenuhnya bermanfaat sebagaimana mestinya karena kedua sistem tersebut masing-masing belum
surplus. Selama ini pasokan listrik di Gorontalo dipenuhi dari PLTD PLN dan PLTD sewa tanpa cadangan
yang cukup. Pada semester kedua 2012 Gorontalo mendapat tambahan sedikit pasokan dari Minahasa
setelah PLTU FTP2 Sulut 2 (Amurang) 2x25 MW beroperasi. Demikian juga dengan sistem Tolitoli yang
pada tahun 2015 direncanakan akan terinterkoneksi dengan sistem Gorontalo. Pasokan daya di Tolitoli
sangat terbatas dan mengandalkan PLTD PLN dan PLTD sewa serta sedikit PLTM.

Untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan beban sistem Sulbagut, direncanakan akan dibangun
beberapa proyek pembangkit non BBM, yaitu PLTU batubara, PLTP dan PLTA.

Pemilihan lokasi untuk membangun pembangkit baru di sistem interkoneksi mempertimbangkan


aspek regional balance, yaitu kebutuhan listrik pada suatu wilayah seyogyanya lebih banyak dipenuhi
dari pembangkit setempat, sehingga ketergantungan daya antar wilayah relatif rendah. Dengan alasan
tersebut proyek pembangkit ditempatkan secara seimbang di Minahasa, Gorontalo dan Tolitoli.

Proyek-Proyek Strategis

Beberapa proyek pembangkit strategis di sistem Sulbagut antara lain:

− Proyek PLTU FTP 1, yaitu PLTU I Sulut 2x25 MW, dan PLTU Gorontalo 2x25 MW untuk memenuhi
kebutuhan beban dasar.

− Proyek FTP 2 yaitu PLTP Lahendong V dan VI (2x20 MW), PLTP Kotamobagu
I dan II (2x40 MW), untuk memenuhi kebutuhan beban dasar.

− PLTG/MG Minahasa Peaker 2x25 MW berbahan bakar gas (LNG/CNG) yang


dilengkapi gas storage untuk memenuhi kebutuhan beban puncak.

− PLTU Tolitoli 3x15 MW yang diperkirakan COD 2014/15 untuk memenuhi kebutuhan beban dasar di
Tolitoli.

Rencana Penambahan Kapasitas

Rencana penambahan pembangkit baru di sistem Sulbagut cukup banyak sebagaimana tercermin
dalam reserve margin (RM) tahunan yang berada pada kisaran antara 30% sampai 57% 1 , kecuali tahun
2013 dan 2014 yang cukup rendah, yaitu hanya 24% sampai 27%. Hal ini terjadi akibat beberapa proyek
pembangkit, yaitu PLTU IPP Sulut I (Kema), PLTG/MG Minahasa peaker, PLTP Lahendong V dan VI mundur
dari jadwal semula dan diperkirakan mulai beroperasi pada tahun 2015. Rencana RM yang tinggi hingga
57% dimaksudkan untuk mengantisipasi ketidakpastian penyelesaian proyek PLTP Kotamobagu I dan II.

1 RM berbasis daya mampu netto

504
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 504 04/02/2013 10:37:18


Tambahan kapasitas pembangkit baru yang direncanakan selama periode 2012-2021 adalah 917 MW,
terdiri dari PLTU 515 MW, PLTP 140 MW, PLTG/MG peaker lengkap dengan gas storage 250 MW dan PLTA
12 MW. Berikut penjelasan proyek-proyek pembangkit di sistem Sulbagut yang diperkirakan akan
terlambat beroperasi, yaitu:
− PLTU Gorontalo (FTP1) 2x25 MW diperkirakan mundur ke tahun 2014 karena persoalan teknis dan
sosial.

− PLTU IPP Sulut I (Kema) 2x25 MW diperkirakan mundur ke tahun 2016 karena kinerja pengembang.

− PLTP IPP Lahendong V dan VI 2x20 MW diperkirakan mundur ke tahun 2015 dan 2017 terkait kesiapan
pengembang.

− PLTP Kotamobagu I dan II masing-masing 2x20 MW diperkirakan mundur ke tahun 2020 sehubungan
lokasi sumber panas bumi berada di zona inti hutan taman nasional gunung Ambang.

− PLTG/MG Minahasa Peaker 2x25 MW mundur ke tahun 2015 karena ketidakpastian pasokan gas
(LNG/CNG).

− PLTA Sawangan diperkirakan mundur ke tahun 2016 karena FS dan desain memerlukan waktu lebih
lama (perlu dibangun terowongan melintasi bawah jalan umum) dan kapasitasnya berubah menjadi
hanya 2x6 MW.

− Proyek yang mengalami perubahan status adalah PLTU Sulut 3 2x50 MW yang sebelumnya merupakan
proyek KPS (PPP) telah diubah menjadi proyek non-KPS dan direncanakan akan beroperasi tahun
2017/18.

Neraca daya sistem Sulbagut diberikan pada lampiran B2.2

B. Sistem Sulbagsel

Sistem Sulbagsel yang mengintegrasikan Sulteng, Sulbar, Sultra dan Sulsel akan terbentuk pada tahun
2014. Saat ini sistem Sulteng mengandalkan pasokan dari PLTU IPP Tawaeli 2x15 MW dan PLTD PLN serta
PLTD sewa. Pada tahun 2013 sistem ini direncanakan akan mendapatkan tambahan pasokan dari PLTA
Poso setelah transmisi 150 kV PLTA Poso - Palu Baru beroperasi. Selanjutnya sistem Sulteng dan Sulbar
direncanakan akan terinterkoneksi dengan sistem Sulsel

Melalui transmisi 275 kV PLTA Poso - Palopo dan transmisi 150 kV Silae Pasangkayu. Dengan interkoneksi
tersebut di Sulteng dapat direncanakan PLTU dengan skala yang lebih besar agar lebih efisien.

Sistem Sulsel telah mendapat pasokan yang cukup dengan beroperasinya PLTU IPP Jeneponto, PLTU
Barru dan PLTA Poso. Sedangkan sistem Sultra yang telah lama kekurangan dan defisit daya masih
belum sepenuhnya dapat diatasi, karena keandalan PLTU Kendari 2x10 MW (proyek FTP1) masih perlu
ditingkatkan. Upaya jangka pendek yang perlu dilakukan adalah meningkatkan keandalan PLTU Kendari
dan mempercepat transmisi 150 kV Wotu - Malili - Lasusa - Kolaka Unaaha - Kendari yang pada saat ini
sedang konstruksi.

Selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan listrik jangka panjang 2012-2021 di sistem Sulbagsel telah
direncanakan proyek-proyek pembangkit non BBM dengan kapasitas total 3.449 MW yang terdiri dari
PLTA/M 1.434 MW, PLTU 1.610 MW, PLTG/MG/GU 320 MW dan PLTP 85 MW. Di dalan rencana tersebut
sudah termasuk PLTA Karama 450 MW di Sulbar. PLTA Karama merupakan proyek IPP unsolicited yang
proses pengadaannya akan dilakukan dengan skema KPS.

505
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 505 04/02/2013 10:37:18


Proyek-Proyek Strategis

Beberapa proyek pembangkit strategis di sistem Sulbagsel antara lain :

− PLTU FTP 1 yang belum beroperasi komersial dan perlu ditingkatkan keandalannya, yaitu PLTU
Barru 2x50 MW dan PLTU Nii Tanasa di Kendari 2x10 MW.
− Proyek FTP 2 yang meliputi PLTU Takalar/Punagaya 2x100 MW di Jeneponto,
PLTU IPP Mamuju 2x25 MW, PLTU IPP Kendari 2x25 MW, PLTU IPP Kolaka 2x10 MW, PLTA IPP Malea 90
MW dan PLTA IPP Bonto Batu 110 MW.

− PLTG/MG Makassar Peaker 200 MW yang dilengkapi dengan gas store (LNG storage) untuk memenuhi
kebutuhan beban puncak.

− PLTU Jeneponto 2 2x100 MW dapat dilaksanakan oleh IPP atau PLN, dan apabila akan dilaksanan oleh
IPP maka dapat berupa pengembangan PLTU IPP yang telah beroperasi.

− PLTA Karama 450 MW merupakan proyek KPS unsolicited untuk memenuhi kebutuhan beban dasar
(300 MW) dan beban puncak (150 MW).

− PLTU Palu 3 dan PLTU Kendari 3 masing-masing berkapasitas 2x50 MW untuk memenuhi kebutuhan
beban dasar setempat dan memenuhi kriteria regional balance.

Berikut penjelasan proyek-proyek pembangkit di Sulbagsel yang diperkirakan akan terlambat beroperasi,
yaitu:

− PLTU IPP Sulsel-3/Takalar 2x100 MW mundur ke 2020 karena permasalahan internal konsorsium
pengembang.

− PLTG/MG Makassar Peaker 200 MW mundur ke 2015 karena lamanya mendapatkan lokasi yang
sesuai dan lamanya memastikan penyediaan pasokan gas alam (LNG) lengkap dengan storagenya.

− Pembangkit yang lainnya rata-rata mundur satu sampai dua tahun dari rencana semula karena
berbagai macam persoalan teknis dan sosial.

Reserve Margin

Pengalaman PLN selama ini menunjukkan bahwa banyak proyek pembangkit yang proses
pembangunannya mengalami hambatan dan pada akhirnya pembangkit beroperasi mundur. Sedangkan
kebutuhan daya listrik dapat tiba-tiba meningkat tajam sehubungan berlakunya UU No. 4/2009 tentang
Mineral dan Batubara. Beberapa investor berencana akan membangun industri smelter di Sulawesi
Selatan dengan kebutuhan daya yang besar.

Memperhatikan kondisi tersebut di atas, rencana pengembangan pembangkit di sistem Sulbagsel


disiapkan cukup banyak, sebagaimana tercermin dalam neraca daya sistem Sulbagsel, dimana reserve
margin tahunan berkisar antara 30% sampai 55%2 kecuali tahun 2015 yang sedikit rendah 28%. Reserve
margin tersebut sudah memperhitungkan adanya potensi beban smelter yang mungkin akan tersambung
ke sistem secara bertahap. Penyiapan reserve margin yang tinggi juga dimaksudkan untuk memberikan

2 Reserve margin berbasis daya mampu netto


3 Sistem Sulsel mempunyai cukup banyak PLTA dan kemampuan produksi PLTA sangat dipengaruhi oleh variasi kondisi musim.

506
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 506 04/02/2013 10:37:18


kepastian bahwa di sistem Sulbagsel akan tersedia kapasitas pembangkit yang cukup banyak. Walaupun
demikian cadangan operasi dapat jauh menurun apabila kemampuan PLTA ketika musim kering3 turun
tajam.

Neraca daya sistem Sulbagsel seperti pada Lampiran B2.2

B2.3 Neraca Energi

Produksi Energi

Energi yang diproduksi pembangkit pada suatu sistem kelistrikan selaras dengan pertumbuhan demand
dan keberagaman jenis pembangkit yang akan dibangun. Untuk menghitung alokasi produksi per unit
pembangkit agar diperoleh nilai bauran energi yang paling ekonomis dan optimal digunakan software
ProSym yang pada prinsipnya menggunakan kaidah economic merit order.

Hasil perhitungan simulasi produksi energi per jenis energi primer di sistem Sulawesi sebagaimana
diberikan pada Lampiran B2.3, dengan asumsi :

− Ketersediaan gas alam berdasarkan pada kontrak yang ada dan rencana pasokan LNG.

− Ketersediaan batubara tidak terbatas.

− Pemanfaatan tenaga panas bumi dan tenaga air sesuai dengan proyek PLTP dan PLTA pada neraca
daya.

Lampiran B2.3 menunjukkan bahwa peranan masing-masing energi primer dengan penjelasan sebagai
berikut:

A. Sistem Sulbagut

− Peranan BBM di sistem Sulbagut pada tahun 2012 diperkirakan masih tinggi, yaitu sekitar 596 GWh
(39%). Mulai tahun 2015 peran bbm direncanakan akan habis dan digantikan dengan gas alam
sehubungan masuknya PLTG peaker dengan bahan bakar gas LNG/CNG serta beroperasinya PLTU
batubara.

− Peran PLTU makin besar dari 260 GWh (17%) pada tahun 2012 menjadi 1.772 GWh (48%) pada
tahun 2021. Peran batubara akan melampaui PLTP mulai tahun 2014 setelah sebagian proyek PLTU
beroperasi.

− Peranan PLTP akan meningkat sehubungan dengan akan beroperasinya PLTP Lahendong IV dan V
dan PLTP Kotamobagu dari 429 GWh (28%) tahun 2012 menjadi 1.419 GWh (38%) pada tahun 2021.

B. Sistem Sulbagsel

− Peran BBM pada tahun 2012 diperkirakan masih cukup besar 1.004 GWh (24%), namun mulai tahun
2016 peran BBM akan habis digantikan oleh gas alam berupa LNG sehubungan masuknya PLTG/MG
Makassar peaker dan beroperasinya PLTU batubara.

− Peranan pembangkit gas secara nominal naik, tetapi secara persentase menurun, yaitu dari 1.442
GWh (34%) pada tahun 2012 menjadi 2.208 GWh (16,5%) pada tahun 2021. Hal ini karena adanya
penambahan kapasitas pembangkit gas (PLTG Sengkang) oleh swasta dan pembangkit peaker
dengan bahan bakar LNG.

507
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 507 04/02/2013 10:37:18


− Peranan pembangkit batubara akan menjadi dominan, yaitu dari prakiraan 633 GWh (156%) pada
tahun 2012 akan naik menjadi 4.826 GWh (36%) pada tahun 2021.
− Peranan pembangkit hidro semakin meningkat dari 1.128 GWh (27%) tahun 2012 naik menjadi 6.130
GWh (46%) pada tahun 2021 dengan masuknya beberapa proyek PLTA yaitu Bonto Batu, Malea,
Karama, Bakaru II, Poko, Poso II, Konawe dan Watunohu.

Kebutuhan Bahan Bakar

A. Sistem Sulbagut

− Kebutuhan BBM di sistem Sulbagut akan terus menurun dari 161 juta liter pada tahun 2012 menjadi
nol pada tahun 2016 setelah pembangkit non BBM beroperasi penuh.

− Penggunaan batu bara terus meningkat dari 168.000 ton pada tahun 2012 menjadi 1,14 juta ton pada
tahun 2021 atau naik sekitar 7 kali lipat.

− LNG mulai digunakan pada tahun 2015 sebesar 0,3 bcf dan akan meningkat menjadi 2 bcf pada tahun
2021. Pemakaian LNG hanya digunakan untuk operasi pembangkit peaker.

− Penggunaan panas bumi terus meningkat dari 429 GWh pada 2012 menjadi 1.419 GWh pada 2021.

− Kenaikan produksi tenaga air cukup kecil karena potensinya sudah tinggal sedikit, pada tahun 2012
sekitar 238 GWh naik menjadi 291 GWh pada tahun 2021.

B. Sistem Sulbagsel

− Kebutuhan BBM di sistem Sulbagsel cenderung terus menurun, dari 407 juta liter pada tahun 2012
menjadi nol pada tahun 2016 setelah pembangkit non BBM beroperasi penuh.

− Penggunaan batu bara terus meningkat dari 526.000 ton pada tahun 2012 menjadi 3,5 juta ton pada
tahun 2021 atau naik sekitar 7 kali lipat.

− Volume pemakaian gas alam termasuk LNG juga terus meningkat dari 5 bcf pada tahun 2012 menjadi
9 bcf pada tahun 2021. Pemakaian LNG hanya untuk operasi pembangkit peaker.

− Panas bumi akan mulai digunakan pada tahun 2018 sebesar 350 GWh dan akan terus meningkat
menjadi 572 GWh pada tahun 2021.

− Pemakaian tenaga air meningkat tajam sehubungan dibangun banyak PLTA yaitu naik dari 1.204 GWh
pada tahun 2012 menjadi 6.607 GWh pada tahun 2021 atau naik 5 kali lipat.

Kebutuhan energi primer sistem besar di Sulawesi yaitu sistem Sulbagut dan sistem Sulbagsel dari tahun
2012 sampai dengan tahun 2021 diberikan pada Lampiran B2.3.

B2.4 Capacity Balance Gardu Induk

Pengembangan gardu induk disusun berdasarkan pada capacity balance dengan memasukkan GI eksisting
dan GI on-going project. Selanjutnya dari capacity balance tersebut dapat dilihat pembebanan masing-
masing GI. Bila beban GI telah mencapai 70% dari kapasitas nominalnya, maka perlu ada penambahan
trafo. Kemudian dievaluasi juga kebutuhan GI baru untuk perbaikan kualitas pelayanan dan de-diselisasi
serta pengembangan GI baru terkait dengan pembangkit baru.

508
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 508 04/02/2013 10:37:18


Setelah mendapatkan GI-GI baru yang dibutuhkan, selanjutnya disusun kembali capacity balance yang
baru setelah mempertimbangkan penambahan GI baru tersebut. Dengan demikian dapat disusun proyeksi
kebutuhan GI dan kebutuhan trafo untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pengembangan
sistem penyaluran.

Dengan kriteria keandalan dan asumsi diatas, kebutuhan pembangunan gardu induk baru dan
pengembangan trafo GI eksisting se Sulawesi periode 2012-2021 mencapai 5.600 MVA dengan rincian
diberikan pada Lampiran B2.5.

B2.5 Rencana Pengembangan Penyaluran

A. Sistem Sulbagut

Dalam rangka memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik sampai dengan 2021 telah direncanakan
pengembangan penyaluran 150 kV dan 70 kV di sistem Sulbagut meliputi:

− Pembangunan transmisi baru 150 kV terkait dengan proyek PLTU FTP1, PLTU IPP, PLTA, dan PLTG/MG
serta berkenaan adanya tambahan GI baru.

− Pembangunan sirkit kedua transmisi 70 kV terkait dengan proyek PLTG/MG peaker 2x25 MW di Sulut.

− Pembangunan transmisi 150 kV dalam rangka memenuhi kriteria keandalan (N-1) serta untuk
mengatasi bottleneck penyaluran, perbaikan tegangan pelayanan dan fleksibilitas operasi.

B. Sistem Sulbagsel

Rencana pengembangan penyaluran selain dimaksudkan untuk evakuasi daya dari pusat pembangkit
ke pusat beban, juga dalam rangka membangun interkoneksi antar subsistem, menyambung sistem
kelistrikan isolated masuk ke grid, dan mengatasi bottleneck serta untuk memenuhi kriteria keandalan
N-1.

Rencanakan pengembangan transmisi di sistem Sulbagsel sebagai berikut:

− Transmisi 275 kV PLTA Karama - Mamuju - Enrekang - Sidrap - Makassar (GI Daya Baru) lengkap
dengan GITET 275/150 kV untuk evakuasi daya dari PLTA Karama 450 MW. Sedangkan transmisi
275 kV Enrekang - Palopo sebagai antisipasi bila PLTA Poso II akan dikembangkan sekaligus untuk
meningkatkan stabilitas sistem Sulbagsel serta untuk fleksibilitas operasi sistem.

− GITET 275 kV Enrekang untuk evakuasi daya dari PLTA Bonto Batu, Poko dan Malea serta PLTA Bakaru
II dan disalurkan ke pusat beban melalui 275 kV Enrekang - Sidrap - Makassar.

− Pengembangan transmisi 150 kV terkait dengan proyek pembangunan PLTU, PLTA dan PLTG/MG,
serta interkoneksi antar subsistem dalam rangka membentuk sistem Sulbagsel.

− Pengembangan transmisi 150 kV di lokasi tersebar untuk mengatasi bottleneck penyaluran,


perbaikan tegangan pelayanan dan fleksibilitas operasi, memenuhi kriteria keandalan (N-1).

Proyeksi kebutuhan pengembangan jaringan transmisi sistem se Sulawesi periode 2012-2021 sebanyak
8.081 kms dan dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 1.035 juta sebagaimana diberikan pada
Lampiran B2.5.

509
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 509 04/02/2013 10:37:18


B2.6 Peta Pengembangan Penyaluran

Cukup jelas seperti terlihat pada Lampiran B2.6.

B2.7 Analisis Aliran Daya

A. Sistem Sulbagut

Analisa aliran daya pada sistem interkoneksi Sulbagut dilakukan dengan memperhatikan seluruh
pembangkit, GI serta transmisi eksisting dan yang akan dibangun baru. Analisa load flow dilakukan
beberapa tahun yaitu tahun 2015. 2017, 2019 dan 2021 dengan hasil sebagai berikut :

1. Tahun 2015

Aliran daya paling besar mengarah ke pusat kota Manado dan kota Gorontalo. Kelompok pembangkit
PLTP dan PLTU Sulut II mengalirkan daya ke GI Telling, GI Paniki, GI Ranomuut dan GI Tasikria sekitar 143
MW, beban kota Gorontalo termasuk Kwandang sekitar 64,7 MW. Aliran daya antar subsistem sangat
kecil hanya sekitar 1,9 MW yaitu mengalir dari subsistem Gorontalo ke subsistem Sulut melalui GI
Buroko. Ini menunjukkan bahwa di masing-masing subsistem terjadi keseimbangan antara kebutuhan
dengan pasokan. Pada saat yang sama, PLTU Tolitoli mengalirkan daya ke arah Gorontalo 3,8 MW melalui
GI Marisa.

Tegangan sistem 150 kV dalam batas toleransi, tertinggi terjadi di GI Tolitoli (156,0 kV) dan tegangan
terendah di GI Telling (144,4 kV). Untuk sistem 70 kV tertinggi di GI Tomohon (65,7 kV) dan terendah
di GI Bitung (63,3 kV). Total beban sistem sebesar 410 MW dengan jumlah pasokan sebesar 414 MW.
Berdasarkan hasil simulasi aliran daya, susut sistem transmisi sebesar 4 MW atau sekitar 0,9%.

tahun 2012 sampai 2015, terdapat tambahan ruas transmisi baru yaitu SUTT 150 kV Teling - Paniki, Paniki
- Kema, dan Otam - Molibagu. Selain itu ada tambahan baru di Tolitoli yaitu transmisi 150 kV Tolitoli -
Moutong Marisa, Tolitoli - Buol serta Siboa single pi incomer Tolitoli - Moutong. Sedangkan pembangkit
baru yang akan beroperasi selama periode tersebut adalah PLTU Sulut I (FTP1), PLTU Tolitoli, PLTU
Gorontalo FTP1, PLTU Sewa di Amurang dan PLTG Minahasa peaker.

2. Tahun 2017

Aliran daya paling besar tetap mengarah ke pusat kota Manado dan Gorontalo masing-masing sebesar
170 MW ke Manado dan 77 MW ke Gorontalo. Transfer daya antar subsistem relatif kecil yaitu sekitar
14 MW dari subsistem Sulut ke subsistem Gorontalo. Sedangkan transfer dari subsistem Gorontalo ke
subsistem Tolitoli sebesar 14,4 MW.

Tegangan sistem 150 kV dalam batas normal sesuai kriteria yang diijinkan, tertinggi terjadi di GI Tolitoli
(153,7 kV) dan terendah di GI Paniki (142,3 kV), sedangkan untuk sistem 70 kV tertinggi di GI Bitung (64,9
kV) dan terendah di GI Tasikria (62,6 kV). Total beban sistem sebesar 488 MW dengan jumlah pasokan
sebesar 495 MW dan susut transmisi 6 MW atau 1,25%.

Pada periode tahun 2016-2017 hanya ada tambahan sedikit ruas transmisi baru terkait dengan
beroperasinya pembangkit yaitu ruas PLTU Sulut I (Kema) - GI Kema dan GI Kawangkoan - PLTP Lahendong
5, 6.

510
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 510 04/02/2013 10:37:18


3. Tahun 2019

Aliran daya paling besar masih tetap mengarah ke pusat kota Manado dan Gorontalo masing-masing
sebesar 198 MW ke Manado dan sekitar 90 MW ke Gorontalo. Aliran daya antar subsistem masih sama
yaitu dari subsistem Gorontalo ke subsistem Sulut namun menurun menjadi 4 MW sebagai akibat
beberapa pembangkit telah masuk ke sistem Sulut yaitu PLTP Kotamobagu I & II, 1 unit PLTU Sulut-3 dan
PLTG/MG Sulut peaker. Sedangkan aliran daya dari subsistem Gorontalo ke subsistem Toltoli sekitar 20
MW.

Tegangan sistem 150 kV masih dalam batas toleransi yang diperbolehkan, tertinggi di Anggrek (153,3 kV)
dan tegangan terendah di GI Telling dan Paniki (141,4 kV), sedangkan untuk sistem 70 kV tertinggi di GI
Likupang (65,6 kV) dan terendah di GI Tasikria (62,9 kV). Dapat disimpulkan bahwa daerah yang bebannya
relatif tinggi, tegangan sistem relatif rendah dan sebaliknya. Total beban sistem sebesar 566 MW dengan
jumlah pasokan sebesar 575 MW dan susut transmisi 9 MW atau 1,6%.

Tambahan transmisi baru selama 2018-2019 hanya yang terkait dengan proyek PLTP Kotamobagu I & II
dan PLTG/MG Sulut Peaker

4. Tahun 2021

Situasi aliran daya mirip dengan kondisi 2019 yaitu 231 MW ke Manado dan sekitar 105 MW ke Gorontalo.
Aliran daya antar subsistem juga sama yaitu dari Gorontalo ke subsistem Sulut sebesar 12 MW. Sedangkan
aliran daya dari Gorontalo ke Tolitoli sekitar 28 MW.

Secara umum, kondisi sistem sedikit memburuk yang ditandai dengan menurunnya tegangan hampir
disemua GI walaupun dalam batas toleransi yang diperbolehkan. Tegangan sistem 150 kV, tertinggi di
Anggrek (154,1 kV) dan terendah terjadi di GI Paniki (139,0 kV), sedangkan untuk sistem 70 kV tertinggi
di GI Likupang (65,2 kV) dan terendah di GI Tasikria (61,5 kV).

Total beban sistem sebesar 671 MW dengan jumlah pasokan sebesar 681 MW dan susut transmisi 10 MW
atau 1,6%.

B. Sistem Sulbagsel

Analisa aliran daya pada sistem Sulbagsel dilakukan dengan memperhatikan seluruh pembangkit
eksisting dan rencana penambahan pembangkit baru sesuai neraca daya 2012-2021, meliputi sistem 275
kV, 150 kV dan 70 kV. Analisa load flow dilakukan untuk tahun 2015, 2017, 2019 dan 2021.

1. Tahun 2015

Pada tahun 2015 sistem Sulbagsel sudah terbentuk. Dengan demikian, pusatpusat beban seperti
Makassar, Palu, Mamuju dan Kendari akan dapat dipasok dari berbagai pembangkit besar yang ada di
sistem ini.

simulai menunjukkan bahwa kota Makassar dan sekitarnya mendapatkan pasokan dari PLTA Bakaru, PLTU
Barru, PLTGU Sengkang, PLTU Jeneponto/ Bosowa dan PLTG/MG Makassar Peaker dengan beban total
407 MW. Beban industri besar di Tonasa dipasok dari PLTU Barru. Sedangkan sistem Sulbar mendapatkan
pasokan dari PLTA Bakaru 42 MW. Sulteng mendapatkan pasokan dari PLTA Poso sebesar 93 MW, dan
Sultra mendapatkan pasokan dari PLTA Poso serta PLTGU Sengkang total 70 MW.

511
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 511 04/02/2013 10:37:18


Tegangan sistem masih dalam batas toleransi yang diijinkan, tertinggi terjadi di GI Wotu 154,3 kV dan
tegangan terendah di GI Panakukkang Baru 146,7 kV. Beban sistem total adalah 1.440 MW dengan daya
yang dibangkitkan sebesar 1.460 MW dan susut transmisi sebesar 20 MW (1,36 %).

Pada periode 2012 - 2015 terdapat penambahan ruas transmisi 150 kV baru yang cukup panjang serta
275 kV milik IPP, yaitu: ruas Wotu - Malili - Lasusua - Kolaka - Unaaha - Kendari, ruas Sengkang - Keera/
Siwa - Palopo, ruas Bontoala - Tallo Lama (UGC), ruas Silae - Pasang Kayu, ruas Tentena (PLTA Poso) - Poso
- Palu Baru - Silae dan 70 kV ruas Palu Baru - Talise. Selain itu, juga ruas transmisi yang terkait dengan
penyambungan proyek pembangkit ke GI terdekat dan transmisi 275 kV PLTA Poso - Wotu - Palopo.

2. Tahun 2017

Aliran daya tahun ini masih tetap menuju ke puat-pusat beban di ibukota Provinsi yaitu Makassar dengan
sumber pasokan dari pembangkit di Jeneponto,

PLTG/MG Makassar peaker, PLTA dan PLTGU Sengkang. Pada tahun ini kelompok PLTU di Jeneponto
sebagai pemasok utama beban Makassar mencapai 410 MW. Selebihnya untuk melayani beban industri
besar 140 MW di Jeneponto sendiri serta beban di sekitar Bantaeng. Beban industri besar lainnya yang
diperkirakan berlokasi di Palopo (sekitar 100 MW) mendapatkan pasokan utama dari PLTA Poso, PLTA
Malea, dan sistem Sultra, sedangkan beban industri di Barru (sekitar 60 MW) dipasok dari PLTU Barru.

Di subsistem Sultra terjadi kelebihan pasokan, yaitu sekitar 43 MW dikirim ke Sulsel melalui Malili - Wotu
untuk memenuhi kebutuhan beban di Sulsel. Sedangkan pasokan di subsistem Palu - Poso dan subsistem
Sulbar juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan setempat. Kekurangannya dipasok dari PLTA Poso
sebesar 55 MW melalui Poso - Palu - Silae dan terjadi aliran daya dari Silae - Pasangkayu sebesar 18,6 MW.

Tegangan sistem masih dalam batas-batas toleransi yang diijinkan, tertinggi terjadi di GI Kasipute Sultra
(154,8 kV) dan terendah di GI Sinjai (145,9 kV) serta GI Bosowa (146,0 kV). Beban sistem mencapai 1.966
MW dengan pasokan 1.992 MW dan susut tranmisi 25 MW (1,27%).

Selama periode 2016-2017 terdapat tambahan ruas transmisi 150 kV baru yaitu ruas Mamuju Baru - Pasang
Kayu (Sulbar), ruas Raha - Baubau (Sultra) dan ruas baru yang terkait dengan penyambungan pembangkit
ke GI terdekat, seperti PLTA Bonto Batu ke GI Enrekang, PLTA Malea ke GI Makale dan seterusnya. Selain
itu, pengembangan transmisi ini juga dalam rangka perluasan untuk menjangkau beberapa ibukota
Kabupaten agar pasokan listriknya menjadi lebih terjamin dan andal.

3. Tahun 2019

Pada tahun ini beberapa pembangkit besar dijadwalkan beroperasi. Kota Makassar dan sekitarnya
sebagaian besar dipasok dari PLTU di Jeneponto dan PLTG/MG Makassar peaker. Daya PLTA juga dikirim
ke Makassar setelah kebutuhan daya setempat terpenuhi. Beban industri besar di Jeneponto
mendapatkan pasokan utama dari PLTU Jeneponto, sedangkan industri besar yang lokasinya di Palopo
mendapatkan pasokan dari PLTA. Beban sistem Bulukumba dan sekitarnya mendapatkan pasokan dari
PLTGU Sengkang dan sebagian dari PLTU Jeneponto. Sedangkan untuk sistem Sultra yang bebannya
sudah cukup tinggi, selain dipenuhi dari pembangkit setempat juga dipasok dari PLTA Poso yang mengalir
melalui transmisi Wotu - Malili sebesar 23 MW.

512
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 512 04/02/2013 10:37:18


Sulteng pada tahun ini sudah tidak mampu melayani beban setempat dan mendapatkan pasokan dari
Sulbar (15 MW) dan dari PLTA Poso (16 MW). Sedangkan Sulawesi Barat telah tersedia daya berlebih
sehingga sebagian besar dikirim ke Sulsel dan sebagaian kecil dikirim ke Sulteng.

Tegangan sistem masih dalam batas-batas yang diijinkan, tegangan tertinggi terjadi di GI Malili (Sulsel)
154 kV dan terendah di GI Sinjai (Sulsel) 146 kV.

Jumlah pasokan pembangkit pada tahun 2019 sebesar 2.236 MW dengan beban distribusi 2.192 MW, dan
susut transmisi 44 MW (2,0 %).

Selama periode 2018-2019 terdapat tambahan ruas transmisi 150 kV yang terkait dengan proyek PLTP
Borapulu, PLTA Bakaru dan Poko serta penyambungan ke Bunta - Luwuk (Sulteng), panjang total
sekitar 504 kms.

4. Tahun 2021

Secara umum arah aliran daya hampir sama dengan kondisi 2019, namun ada peningkatan pembebanan
sesuai dengan kondisi terakhir. Aliran daya di transmisi 275 kV Sidrap - Daya Baru naik dari 109 MW
(2019) menjadi 156 MW (2021). Sedangkan transfer daya dari Sulsel ke Sultra naik dari 23 MW (2019)
menjadi 81 MW (2021). Demikian juga transfer dari Sulbar melalui GI Pasangkayu ke Palu - Poso naik dari
6 MW menjadi 21 MW. Sedangkan daya dari PLTA Poso sebagian besar mengalir ke Sultra.

Secara umum kondisi sistem tahun 2021 lebih jelek dibanding 2019, yang ditandai dengan menurunnya
tegangan di hampir semua GI serta naiknya susut transmisi. Tegangan sistem rata-rata turun menjadi
lebih rendah, tertinggi terjadi di GI Ampana (153,4 kV) dan terendah di GI Sinjai (143,8 kV). Total pasokan
daya pada tahun ini sebesar 2.675 MW dengan beban distribusi 2.611 MW, dan susut transmisi 64 MW
(2,38 %).

Selama periode 2019-2021 terdapat tambahan dua ruas transmisi 150 kV sepanjang 350 kms, yang
menghubungkan Ampana - Bunta, dan Kolonedale Bungku, keduanya di provinsi Sulteng.

Gambaran yang lebih rinci kondisi sistem besar di Sulawesi pada tahun-tahun tertentu hasil simulasi
aliran daya diberikan pada Lampiran B2.7.

B2.8 Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi

Kebutuhan pengembangan sistem distribusi diperlukan untuk meningkatkan keandalan (SAIDI dan
SAIFI) dan mutu tegangan pelayanan, meningkatkan penjualan tenaga listrik dengan menambah
pelanggan baru, merehabilitasi jaringan yang sudah tua dan tidak layak dioperasikan serta menurunkan
susut teknis jaringan.

Proyeksi kebutuhan fisik distribusi dan kebutuhan dana investasi untuk pengembangan jaringan
distribusi diberikan pada tabel berikut ini (Lampiran B2.8)

513
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 513 04/02/2013 10:37:18


Proyeksi Kebutuhan Fisik Distribusi 2012-2021
Proyeksi  Kebutuhan  Fisik Distribusi
Seluruh Provinsi Sulawesi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 631 893 348 209.643
2013 796 1.008 408 254.911
2014 960 1.108 405 242.480
2015 1.104 1.192 422 254.111
2016 1.282 1.293 455 238.527
2017 1.668 1.517 493 141.724
2018 1.769 1.575 521 143.008
2019 1.976 1.655 556 149.332
2020 2.323 1.805 657 137.316
2021 2.521 1.964 672 141.484
2012-2021 15.030 14.011 4.938 1.912.538

Proyeksi Kebutuhan Investasi Distribusi


Seluruh Provinsi Sulawesi
Juta USD

Tahun JTM JTR Trafo Pelanggan Total


2012 12.5 7.0 17.4 10.0 46,9
2013 15.5 7.7 20.0 11.6 54,8
2014 18.5 8.3 20.0 11.0 57,8
2015 21.1 8.9 20.8 11.7 62,5
2016 24.4 9.5 22.4 10.9 67,2
2017 31.4 10.9 24.1 7.1 73,5
2018 33.2 11.3 25.4 7.2 77,1
2019 37.0 11.8 27.0 7.5 83,4
2020 43.4 13.0 31.5 7.4 95,3
2021 47.2 14.1 32.3 7.7 101,3
2012-2021 284.1 102.6 240.8 92.4 719,8

Dari tabel perkiraan kebutuhan fisik dan biaya distribusi regional Sulawesi tahun 2012-2021 dapat
dijelaskan sebagai berikut :

− Selama kurun waktu tahun 2012-2021 direncanakan membangun JTM 15.030 kms, JTR 14.011 kms,
kapasitas gardu distribusi 4.938 MVA untuk menunjang penyambungan sejumlah 1,9 juta pelanggan.

− Perkiraan biaya total untuk menunjang pengembangan sistem distribusi tersebut, membutuhkan
biaya sebesar US$ 720 juta yang terdiri dari JTM US$ 284 juta, JTR US$ 103 juta, gardu US$ 241 juta,
dan sambungan pelanggan US$ 92,4 juta serta diperkirakan setiap tahunnya dibutuhkan anggaran
sebesar US$ 72 juta.

− Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dari 65,6 % tahun 2011, menjadi
77,9 % di tahun 2014 dan 92,2% di tahun 2021 untuk regional Sulawesi.

514
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 514 04/02/2013 10:37:19


lampiran rama 29 1 13.indd 515
Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Pedesaan Sulawesi 2012 -2021
Tahun 2012* 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total

JTM kms 689,8 2.631,2 2.775,3 3.493,4 3.913,1 4.259,5 4.583,5 4.918,2 5.241,3 5.639,4 38.144,7

JTR kms 947,0 958,6 1.180,7 1.345,6 1.433,5 1.543,1 1.659,9 1.767,1 1.876,8 1.992,4 14.704,7

Trafo MVA 70,1 71,1 76,5 85,9 87,5 89,2 93,3 96,0 97,8 98,1 865,6

Unit 1.007 1.194 1.234 1.333 1.350 1.405 1.468 1.505 1.538 1.551 13.585

Jml Pelanggan PLG 53.797 32.562 38.756 42.543 45.303 50.328 53.102 55.242 57.015 58.368 487.016

Listrik Murah & Hemat RTS 10.454 20.084 20.084 - - - - - - - 50.622

*) DIPA

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


515

04/02/2013 10:37:19
516

lampiran rama 29 1 13.indd 516


Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
Perkiraan Kebutuhan Fisik Jaringan Listrik Pedesaan Sulawesi (juta Rp) 2012 -2021
Tahun 2012* 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total

JTM 241.190,3 261.771,3 335.526,7 385.234,0 413.761,3 448,895,9 475.853,5 498.518,2 514.373,1 526.487,7 4.101.611,9

JTR 110.517,3 125.033,4 155.508,9 181.454,1 192.735,8 206,265,6 221.652,0 236.047,1 250.042,2 265.000,0 1.944.256,3

Trafo 117.874,6 139.969,1 144.908,9 159.832,1 161.186,7 164,254,9 171.757,7 176.354,5 180.081,2 181.453,8 1.597.673,6

Lisdes Reguler 469.582,2 526.773,8 635.944,4 726.520,2 767.683,8 819,416,3 869.263,2 910.919,8 944.496,5 972.941,5 7.643.541,8

Listrik Murah & Hemat 36.066,3 42.185,0 42.185,0 - - - - - - - 120.436,3

Total Biaya 602.561,6 568.958,8 678.129,4 726.520,2 767.683,8 819.416,3 869.263,2 910.919,8 944.496,5 972.941,5 7.860.891,1

*) DIPA

04/02/2013 10:37:19
B2.9 Program Listrik Perdesaan

Pengembangan listrik perdesaan dimaksudkan untuk memberikan pelayanan dan kesiapan pasokan
listrik kepada masyarakat perdesaan yang disesuaikan dengan tingkat kemudahan perluasan jaringan
yang akan tersambung ke jaringan eksiting terdekat serta ketersediaan dana investasi yang disiapkan
oleh Pemerintah. Prakiraan kebutuhan fisik dan dana investasi untuk pengembangan listrik perdesaan
diberikan pada tabel berikut ini.

Untuk menunjang program pengembangan listrik perdesaan di pulau Sulawesi, direncanakan akan
dibangun JTM 38.145 kms, JTR 14.705 kms, kapasitas gardu distribusi 865 MVA.

Kegiatan tersebut untuk mendukung penyambungan 487.000 calon pelanggan baru sehingga diharapkan
dapat meningkatkan rasio elektrifikasi dari 65,6% tahun 2011 menjadi 77,9% di tahun 2014 serta 92,2%
di tahun 2021 untuk regional Sulawesi .

Proyeksi kebutuhan jaringan distribusi dan dana investasi untuk listrik perdesaan diberikan pada
Lampiran B2.9

B2.10 Program Energi Baru dan Terbarukan

Cukup jelas sebagaimana diuraikan dalam sub Bab 5.11.

B2.11. Proyeksi Kebutuhan Investasi

Proyeksi kebutuhan dana investasi pembangkit, transmisi, gardu induk dan sistem distribusi se Sulawesi
diberikan pada Lampiran B2.10, namun belum termasuk kebutuhan investasi gardu induk pembangkit.

517
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 517 04/02/2013 10:37:19


lampiran rama 29 1 13.indd 518 04/02/2013 10:37:19
A2
Rencana Pengembangan Sistem Kelistrikan
Per Provinsi Wilayah Operasi Indonesia Timur
Barat

LAMPIRAN B3. PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


LAMPIRAN B4. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
LAMPIRAN B5. PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
LAMPIRAN B6. PROVINSI SULAWESI UTARA
LAMPIRAN B7. PROVINSI SULAWESI TENGAH
LAMPIRAN B8. PROVINSI GORONTALO
LAMPIRAN B9. PROVINSI SULAWESI SELATAN
LAMPIRAN B10. PROVINSI SULAWESI TENGGARA
LAMPIRAN B11. PROVINSI SULAWESI BARAT
LAMPIRAN B12. PROVINSI MALUKU
LAMPIRAN B13. PROVINSI MALUKU UTARA
LAMPIRAN B14. PROVINSI PAPUA
LAMPIRAN B15. PROVINSI PAPUA BARAT
LAMPIRAN B16. PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (NTB)
LAMPIRAN B17. PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)

lampiran rama 29 1 13.indd 519 04/02/2013 10:37:19


lampiran rama 29 1 13.indd 520 04/02/2013 10:37:19
LAMPIRAN B.3

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN


PT PLN (Persero)
DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

lampiran rama 29 1 13.indd 521 04/02/2013 10:37:19


B3.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini

Sistem kelistrikan Provinsi Kalimantan Selatan sebagian besar dipasok dari sistem Barito, sedangkan
sistem-sistem isolated tersebar antara lain sistem Pagatan, Kotabaru serta Unit Listrik Desa (ULD)1
dipasok dari PLTD setempat. Pada tahun 2011 daya terpasang total adalah 426 MW dengan daya mampu
sekitar 317 MW dan beban puncak 311,5 MW. Jumlah pelanggan pada waktu yang sama adalah sekitar
765 ribu pelanggan, dengan rasio elektrifikasi sekitar 73,4%. Situasi sistem kelistrikan di provinsi ini pada
dasarnya masih terbatas dan tanpa cadangan yang cukup. Konfigurasi sistem kelistrikan interkoneksi di
Kalimantan Selatan saat ini dan rencana dapat dilihat pada gambar B3.1.

Gambar Gambar B3.1 pengembangan


B3.1 Peta Peta Pengembangansistem
Sistem Kelistrikan
kelistrikan Provinsi Kalimantan
Provinsi Selatan Selatan
Kalimantan

Sistem Barito

Sistem Barito merupakan sistem interkoneksi dengan jaringan transmisi 150 kV dan 70 kV, dipasok dari
beberapa jenis pembangkit meliputi PLTA, PLTU, PLTD minyak dan PLTG minyak. Sistem Barito merupakan
pemasok utama kebutuhan tenaga listrik di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan
total daya terpasang 447 MW, daya mampu sekitar 332 MW dan beban puncak 331,5 MW. Sedangkan
beban puncak di Kalsel yang tersambung ke sistem Barito adalah 283 MW. Bilamana ketersediaan
pembangkitan cukup, maka beban puncak diperkirakan akan lebih tinggi.

Pusat beban sistem Barito berada di Provinsi Kalimantan Selatan dengan porsi sekitar 85% dari
seluruh beban sistem Barito. Saat ini sistem Barito masih belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan
masyarakat, mengingat daya yang ada masih terbatas. Kondisi ini terjadi akibat proyek PLTU batubara
di Asam-Asam dan Pulang Pisau (proyek percepatan tahap 1) belum selesai pembangunannya. Saat ini
penambahan pelanggan baru daya di atas 41,5 kVA yang tersambung ke sistem Barito, dilakukan secara
selektif dan mensyaratkan pada saat beban puncak pelanggan tersebut harus keluar dari sistem dan

1 ULD adalah unit satuan pelayanan PLN yang dikelola oleh badan usaha di daerah terpencil yang mengelola pembangkit, jaringan dan
pelanggan PLN .

522
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 522 04/02/2013 10:37:19


beralih ke pembangkit milik sendiri. Sistem Barito akan dapat melayani kebutuhan masyarakat setelah
PLTU Kalsel di Asam-Asam beroperasi.

Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi kondisi kekurangan pasokan tersebut adalah menyewa
PLTD minyak jangka pendek dengan total daya 137,3 MW, dan menambah daya melalui pembelian tenaga
listrik excess power dari industri sebesar 9 MW dari industri yang mempunyai kelebihan daya.

Sistem Isolated Pagatan

Di Kalimantan Selatan masih terdapat sistem-sistem kecil isolated tersebar, dan beberapa diantaranya
relatif besar yaitu:

- Sistem Pagatan/Batulicin, merupakan sistem yang terhubung dengan jaringan 20 kV, melayani
kebutuhan pelanggan di kabupaten Tanah Bumbu dan sebagian kabupaten Pulau Laut. Kondisi
kelistrikan di Pagatan juga mengalami keterbatasan daya dan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
dilakukan sewa PLTD minyak serta membeli excess power. Total pembangkit non PLN sebesar 13 MW,
yang terdiri 9 MW PLTD Sewa dan 4 MW excess power dari ITP. Dalam waktu dekat, sistem Pagatan
akan tersambung dengan sistem Barito menggunakan transmisi 150 kV yang saat ini dalam tahap
pembangunan.

- Sistem Kotabaru merupakan sistem isolated, terletak di pulau Laut yang terpisah dari daratan pulau
Kalimantan dengan pasokan listrik dari PLTD setempat, terhubung ke beban melalui jaringan
20 kV. Sistem Kotabaru direncanakan akan dinterkoneksikan dengan sistem Barito melalui jaringan
transmisi SUTT 70 kV dan kabel laut yang menghubungkan Batulicin dengan Kotabaru (Pulau Laut).
Pada saat ini sedang dilakukan studi mengenai rencana pembangunan jaringan transmisi kabel
laut tersebut.

- ULD merupakan sistem kelistrikan kecil yang tersebar di daerah terpencil untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat desa setempat dan bebannya masih rendah. Jumlah ULD adalah sebanyak 18 unit dengan
daya terpasang 7,51 MW.

Daya terpasang dan beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat pada
tabel B3.1.

523
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
524
Tabel B3.1 Sistem Kelistrikan Provinsi Kalimantan Selatan

lampiran rama 29 1 13.indd 524


Daya Mampu Beban Puncak
Sistem Kabupaten Daya Terpasang (MW) Keterangan
(MW) (MW)
Kota Banjarmasin PLN 293,5
Kota Banjarbaru PLTU 130,0
Kab Banjar PLTA 30,0
Kab Tapin PLTD 112,5
Kab HSS PLTG (HSD) 21,0
Daya Mampu Pasok sistem
1. Sistem Barito Kab HST 389 282 284 Barito 331.2 MW dengan beban
Puncak sebesar 331.5 MW

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Kab HSU SWASTA 95,3
Kab Tabalong PLTD SEWA 86,3
Kab Balangan EXCESS POWER 9,0
Kab Barito Kuala
Kab Tanah Laut
Kab Tanah Bumbu PLN 4,1
PLTD 4,1
2. Sistem Batulicin SWASTA 13,0 17 16 15 Isolated
PLTD SEWA 9,0
EXCESS POWER 4,0
Kab Kotabaru PLN 5,4
PLTD 5,4
3. Sistem Kotabaru 11 12 8 Isolated
SWASTA 6,0
PLTD SEWA 6,0
4. ULD - ULD (18 Lokasi) Tersebar PLTD PLN 7,5 8 5 5 Isolated
Total 425 316 312

04/02/2013 10:37:19
Provinsi Kalsel memiliki sumber daya energi yang melimpah dengan tersedianya cadangan batubara dan
gas methane yang cukup besar. Selain itu, di beberapa kawasan sudah banyak dibuka perkebunan kelapa
sawit. Pengusahaan sumber daya alam batubara dan mulai berkembangnya perkebunan kelapa sawit,
telah membuat ekonomi Kalsel tumbuh positif dan mempunyai prospek yang bagus. Kondisi demikian
akan berpengaruh kepada pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik di Kalimantan Selatan.

Berdasarkan realisasi penjualan lima tahun terakhir termasuk adanya daftar tunggu yang cukup besar
dan dengan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan
penduduk dan peningkatan rasio elektrifikai dimasa yang akan datang, proyeksi kebutuhan listrik 2012-
2021 diberikan pada tabel B3.2.

Tabel B3.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Penjualan Produksi Beban Puncak


Tahun Pelanggan
(GWh) (GWh) (MW)
2012 1.687 2.147 371 772.829
2013 1.841 2.259 389 806.241
2014 2.010 2.417 418 841.055
2015 2.196 2.624 455 877.332
2016 2.400 2.857 498 915.137
2017 2.625 3.112 544 954.538
2018 2.872 3.391 595 995.604
2019 3.143 3.697 651 1.038.410
2020 3.441 4.033 713 1.083.032
2021 3.767 4.418 776 1.187.652
Growth 9,9% 9,3% 8,9% 4,5%

B3.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Rencana pembangunan sarana kelistrikan yang meliputi pembangkit, transmisi dan distribusi di Provinsi
Kalimantan Selatan dilakukan dengan memperhatikan potensi energi primer setempat dan sebaran
penduduknya sebagai berikut.

Potensi Energi Primer

Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki sumber energi
primer sangat besar, meliputi batubara, gas methan batubara (Coal Bed Methana/CBM) dan tenaga air.
Potensi batubaranya sangat besar dengan berbagai tingkat kalori sebagaimana dapat dilihat pada table
B3.3. Deposit batubara diperkirakan lebih dari 1,8 miliar ton, sementara produksinya rata-rata mencapai
12 juta ton per tahun. Energi primer yang berpotensi untuk dikembangkan khususnya bagi desa-desa
tertinggal yang sulit dijangkau oleh jaringan PLN adalah tenaga air (mini hidro) dan energi surya. Sampai
saat ini batubara Kalsel telah dipakai sebagai bahan bakar di berbagai PLTU di Indonesia termasuk di
PLTU Asam-Asam.

525
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 525 04/02/2013 10:37:19


Tabel B3.3 Potensi Batubara Kalimantan Selatan

Kriteria Sumberdaya (Juta Ton) Cadangan


No Kualitas Kelas
(Kal/gr, adb) Tereka Tertunjuk Terukur Jumlah (Juta Ton)

1 Kalori Rendah <5.100 371 0 601 972 536


2 Kalori Sedang 5.100 - 6.100 4.793 301 2.526 7.621 1.287
3 Kalori Tinggi 6.100 - 7.100 336 33 110 479 44
4 Kalori Sangat >7.100 18 0 12 30 0
Tinggi
Total 5.518 334 3.249 9.101 1.868
Sumber : Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi KESDM, 2006

Sumber Tenaga Air/Hidro

Selain batubara dan gas methane, Kalimantan Selatan juga mempunyai potensi tenaga air walaupun tidak
besar antara lain DAS Barito, Riam Kanan, Riam Kiwa, Balangan, Batang Alai, Amandit, Tapin, Kintap,
Batulicin, dan Sampanahan. Umumnya DAS tersebut berhulu di pegunungan Meratus dan bermuara
di laut Jawa dan selat Makassar. Keberadaan DAS tersebut kurang berpotensi untuk dijadikan PLTA
run-offriver karena topografinya landai, sehingga head-nya relatif kecil. Secara rinci potensi tenaga air
dapat dilihat pada tabel B3.4.

Tabel B3.4 Potensi Energi Air di Kalimantan Selatan

No Nama Bendungan Kabupaten Kapasitas


1 PLTA Kusan Tanah Bumbu 65 MW
2 PLTM Riam Kiwa Banjar 10 MW
3 PLTM Muara Kendihin Hulu Sungai Selatan 0,6 MW
4 PLTM Kiram Atas Banjar 0,86 MW
5 PLTM Sampanahan Kotabaru 0,6 MW
6 PLTM Gendang Timburu Kotabaru 0,6 MW
Total 99,6 MW
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi, Provinsi Kalimantan Selatan

Pengembangan Pembangkit

Untuk memenuhi kebutuhan listrik periode 2012-2021 direncanakan tambahan 6 proyek pembangkit
listrik berkapasitas 659 MW, meliputi PLTU batubara, PLTA dan PLTG/MG peaker. Tabel B3.5 menampilkan
perincian pengembangan pembangkit dimaksud.

Tabel B3.5 Rencana Pengembangan Pembangkit di Kalsel

Asumsi
No Proyek Jenis MW COD
Pengembang
1 Asam Asam (FTP1) PLN PLTU 2x65 2013
2 Kotabaru (APBN) PLN PLTU 2x7 2014
3 Kalselteng 2 PLN PLTU 2x100 2017/18
4 Kalselteng Peaker PLN PLTG/MG 50 2018
5 Kusan PLN PLTA 65 2019
6 Kalsel 1 (FTP2) Swasta PLTU 2x100 2016/17
Total Kapasitas 659

526
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 526 04/02/2013 10:37:19


Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk

Pengembangan Transmisi

Secara umum, pengembangan transmisi di Kalimantan Selatan dimaksudkan untuk meningkatkan


kemampuan menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat beban termasuk kegiatan uprating.
Selain itu, juga dimaksudkan untuk menjangkau daerah isolated yang masih menggunakan PLTD
serta untuk mengatasi bottleneck. Pembangunan transmisi juga dimaksudkan untuk membangun
interkoneksi ke pulau Laut sehingga dalam jangka panjang Pulau Laut akan dipasok dari sistem Barito di
daratan yang lebih efisien.

Selama periode 2012-2021 direncanakan akan dibangun saluran transmisi 150 kV dan 70 kV sepanjang
1.223 kms dengan kebutuhan dana investasi sekitar US$ 154 juta seperti ditampilkan dalam tabel B3.6.

Tabel B3.6 Rencana Pembangunan Transmisi 150 kV

Anggaran
No. Dari Ke Tegangan Konduktor kms (Juta COD
USD)
1 Asam-asam Batu licin 150 kV 2cct, ACSR 2 x 240 mm2 248 30,4 2012
2 Tanjung Perbatasan 150 kV 2cct, ACSR 2 x 240 mm2 284 34,8 2012
3 Rantau Incomer 2 phi (Barikin - 150 kV 4cct, ACSR 2 x 240 mm 2
2 0,2 2012
Cempaka)
4 Bandara Incomer 2 phi ( Cempaka- 150 kV 4cct, ACSR 1 x 240 mm2 2 0,2 2014
Mantuil)
5 Satui Incomer 1 phi (Asam- 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 30 1,7 2014
asam - Batulicin)
6 PLTU Kalsel 1 Tanjung 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 100 12,3 2015
(FTP 2)
7 Barikin Kayutangi 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 240 29,4 2015
9 Batu Licin Landing point Batulicin 70 kV 2cct, ACCC 460 mm 2
6 4,5 2015
Landing point Kotabaru 70 kV 2cct, ACCC 460 mm2 74 6,6 2015
10 P. Laut
Landing point Landing point P. Laut 70 kV 2cct, kabel laut 6 8,4 2015
11 Batulicin
Seberang Trisakti 150 kV 2cct, Uprating ke AC3 30 5,3 2016
12 Barito
13 Kayutangi Mantuil 150 kV 2cct, ACSR 2 x 240 mm2 60 7,4 2017
14 PLTA Kusan Single phi (Cempaka - 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 138 12,3 2018
Rantau)
Jumlah 1.220 153
Catatan: Tingkat tegangan kabel laut yang menginterkoneksi Pulau Laut dan Kalimantan sedang dalam kajian.

Pengembangan Gardu Induk

Jumlah GI yang direncanakan akan dibangun sampai dengan tahun 2021 termasuk perluasannya, akan
mencapai 28 buah dengan kapasitas total 930 MVA. Khusus di pulau Laut, direncanakan pengembangan
GI 70/20 kV dan saat ini dalam tahap kajian. Biaya investasi yang dibutuhkan sekitar USD 54 juta dengan
rincian terdapat pada tabel B3.7, namun belum termasuk kebutuhan investasi untuk gardu induk
pembangkit.

Rencana pembangunan GI baru tersebut dapat dibuat dengan konfigurasi dan fasilitas minimal namun
tetap memenuhi standar teknis dan keselamatan. Hal ini dimaksudkan untuk mengakomodasi beban yang
masih rendah dan relatif kurang berkembang, guna mempercepat perluasan pembangunan, menekan
biaya investasi dan meningkatkan efisiensi serta pelayanan.

527
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 527 04/02/2013 10:37:20


Tabel B3.7 Pengembangan GI

Baru/ Daya Anggaran


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) (juta USD)
1 Asam-asam Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,2 2012
2 Tanjung Ext LB (Perbatasan) 150/20 kV Extension 2 LB 1,2 2012
3 Batulicin (GI Baru) 150/20 kV New 30 2,6 2013
4 Banjarmasin 70/20 kV Extension 30 1,3 2013
5 Tanjung 150/20 kV Extension 30 1,8 2014
6 Tanjung Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,2 2014
7 Rantau (Rekonfigurasi) 150/20 kV Extension 2 LB 1,2 2014
8 Bandara 150/20 kV New 60 3,3 2014
9 Cempaka 150/20 kV Extension 60 2,1 2015
10 Kotabaru 70/20 kV New 30 2,2 2015
11 Kayutangi 150/20 kV Extension 2 LB 1,2 2015
12 Satui 150/20 kV New 30 2,6 2015
13 Trisakti 150/20 kV Extension 60 2,1 2015
14 Batulicin 150/20 kV Extension 30 1,8 2015
15 Batulicin (IBT) 150/70 kV New 60 2,6 2015
16 Trisakti (IBT) 150/70 kV Extension 60 2,6 2015
17 Tanjung Ext LB (PLTU IPP) 150/20 kV Extension 2 LB 1,2 2016
18 Mantuil 150/20 kV Extension 60 2,1 2016
19 Trisakti (Uprating) 70/20 kV Extension 30 1,3 2016
20 Barikin 150/20 kV Extension 60 2,6 2016
21 Rantau 150/20 kV Extension 30 1,8 2016
22 Sei Tabuk 150/20 kV New 30 2,6 2016
23 Pulang Pisau 150/20 kV Extension 30 1,8 2017
24 Pelaihari 150/20 kV Extension 30 1,8 2017
25 Rantau Ext LB (Kusan) 150/20 kV Extension 2 LB 1,2 2017
26 Amuntai 150/20 kV Extension 30 1,8 2018
27 Kotabaru 70/20 kV Extension 30 1,3 2019
28 Kayutangi 150/20 kV Extension 30 1,8 2019
29 Tanjung 150/20 kV Extension 60 2,1 2020
30 Sei Tabuk 150/20 kV Extension 30 1,8 2020
Jumlah 930 56

Pengembangan Distribusi

Seiring dengan rencana pengembangan sistem transmisi dan gardu induk di atas, direncanakan juga
pembangunan jaringan distribusi 20 kV. Proyeksi kebutuhan jaringan distribusi sampai tahun 2021
termasuk untuk listrik pedesaan adalah 21.469 kms JTM, 10.744 kms JTR dan 533 MVA trafo distribusi
dengan rincian ditunjukkan dalam tabel B3.8. Proyeksi tersebut dimaksudkan untuk menundukung
penambahan pelanggan rata-rata 42.200 pelanggan per tahun selama 10 tahun.

528
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 528 04/02/2013 10:37:20


Tabel B3.8 Rincian Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 1.556,9 919,7 47,0 34.418
2013 1.455,2 1.043,6 51,9 41.177
2014 1.505,7 879,6 53,7 42.184
2015 1.690,6 854,6 45,4 48.674
2016 1.898,7 934,7 48,8 49.843
2017 2.133,5 1.024,5 52,5 41.177
2018 2.190,4 1.026,2 56,5 41.177
2019 2.694,1 1.231,6 60,7 41.177
2020 3.028,3 1.351,0 65,3 41.177
2021 3.315,1 1.478,9 71,6 41.177
2012-2021 21.468,6 10.744,3 553,5 422.181

B3.4 Sistem Kelistrikan Isolated

Kalimantan Selatan dengan wilayah daratan yang sangat luas mempunyai banyak kelompok penduduk
yang tersebar jauh dan terisolasi. Sistem kelistrikannya dipasok dari PLTD dan dikelola oleh Unit Listrik
Desa (ULD). Sistem ini secara bertahap diupayakan dapat tersambung ke grid (sistem) Barito melalui grid
extension sehingga lebih andal dan efisien. Untuk daerah yang jauh dari grid, direncanakan dibangun
PLTU batubara skala kecil. Jika didaerah tersebut terdapat potensi tenaga mini hidro, maka diupayakan
untuk dapat segera dibangun PLTM baik oleh swasta maupun PLN. Selain itu secara terbatas PLN
berencana memasang PLTS komunal.

B3.5 Rangkuman

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 di Provinsi Kalimantan Selatan diberikan pada tabel B3.9.

Tabel B3.9 Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(GWh) (GWh) (MW)
2012 1.687 2.147 371 0 0 534 121
2013 1.841 2.259 389 130 60 0 251
2014 2.010 2.417 418 14 90 32 93
2015 2.196 2.624 455 0 330 426 134
2016 2.400 2.857 498 100 210 30 218
2017 2.625 3.112 544 200 60 60 360
2018 2.872 3.391 595 150 30 138 248
2019 3.143 3.697 651 65 60 0 183
2020 3.441 4.033 713 0 90 0 95
2021 3.767 4.418 776 0 0 0 100
Jumlah 659 930 1.220 1.805

529
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 529 04/02/2013 10:37:20


lampiran rama 29 1 13.indd 530 04/02/2013 10:37:20
LAMPIRAN B.4
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

lampiran rama 29 1 13.indd 531 04/02/2013 10:37:20


B4.1 Kondisi Saat Ini

Sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Tengah dipasok dari sistem interkoneksi 150 kV Barito melalui
beberapa GI di Kalteng yaitu GI Selat, GI Pulang Pisau dan GI Palangkaraya. GI Selat memasok beban di
kabupaten Kuala Kapuas dan sekitarnya, GI Pulang Pisau memasok beban di kabupaten Pulang Pisau dan
GI Palangkaraya memasok beban kota Palangkaraya dan kabupaten Katingan. Sistem kelistrikan lainnya
merupakan sistem isolated, dengan daya mampu pembangkitan rata-rata dalam kondisi tanpa cadangan
yang cukup.

Kapasitas terpasang seluruh pembangkit di Provinsi Kalteng adalah 194 MW terdiri dari pembangkit
swasta 113 MW dan pembangkit PLN 81 MW, dengan daya mampu sekitar 160 MW dan beban puncak
tertinggi non coincident adalah 126 MW. Sebagian beban Kalimantan Tengah yaitu 48 MW dipasok dari
sistem Barito dan selebihnya 110 MW tersebar di berbagai tempat terisolasi dipasok dari PLTD setempat.

Kondisi kelistrikan di Kalteng pada umumnya masih krisis terutama yang tersambung ke sistem Barito, se
waktu-waktu mengalami defisit daya dan terjadi pemadaman bergilir. Untuk mengatasi kondisi tersebut,
dalam jangka pendek PLN melakukan tambahan sewa PLTD. Diharapkan setelah PLTU Asam-Asam unit 3,
4 di Kalsel beroperai baik, pemadaman bergilir akan dapat dihindari.

Sampai dengan akhir 2011, jumlah pelanggan PLN di Provinsi Kalimantan Tengah adalah 325.697
pelanggan dengan rincian 286 ribu (88%) pelanggan rumah tangga, 28 ribu (8%) pelanggan bisnis, 11 ribu
(4%) pelanggan publik dan 104 pelanggan industri. Peta sistem kelistrikan Provinsi Kalimantan Tengah
dan rencana pengembangannya diperlihatkan pada gambar B4.1. Sedangkan Rincian data pembangkitan,
kemanpuan mesin dan beban puncak tertingggi sistem kelistrikan Provinsi Kalimantan Tengah dapat
dilihat pada tabel B4.1.

Gambar B4.1. Peta sistem kelistrikan Provinsi Kalimantan Tengah


Gambar B4.1. Peta sistem kelistrikan Provinsi Kalimantan Tengah

532
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 532 04/02/2013 10:37:20


B4.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengan dalam lima tahun terakhir tumbuh cukup tinggi rata-rata diatas
5% pertahun, masih di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor pertanian, perkebunan sawit,
pertambangan batubara dan perdagangan menjadikan ekonomi Kalimantan Tengah tumbuh dinamis
dan prospektif. Kondisi tersebut berpengaruh pada kebutuhan listrik di Kalimantan Tengah yang
terus meningkat. Mengingat rasio elektrifikasi di Kalimantan Tengah masih cukup rendah (sekitar 55%)
sudah termasuk pelanggan listrik non PLN, maka pertumbuhan kebutuhan listrik di masa mendatang
diperkirakan akan lebih tinggi.

Memperhatikan realisasi penjualan dalam lima tahun sebelumnya termasuk dengan memperhitungkan
daftar tunggu yang cukup besar dan dengan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi
regional, pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan rasio elektrifikai dimasa yang akan datang,
proyeksi kebutuhan listrik Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2012-2021 diberikan pada tabel B4.2.

Tabel B4.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Prov Kalimantan Tengah

Penjualan Produksi Beban


Tahun Pelanggan
(GWh) (GWh) Puncak (MW)
2012 747 844 139 372.030
2013 812 953 159 529.066
2014 884 1.036 171 592.162
2015 963 1.128 184 649.064
2016 1.049 1.229 198 676.281
2017 1.146 1.340 214 704.573
2018 1.251 1.463 230 720.330
2019 1.368 1.598 249 736.299
2020 1.497 1.747 268 752.482
2021 1.639 1.913 294 768.884
Growth 9,7% 9,1% 9,1% 9,5%

B4.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Rencana pembangunan sarana kelistrikan meliputi pembangkit, transmisi dan distribusi di Provinsi
Kalimantan Tengah dilakukan dengan memperhatikan potensi energi primer setempat sebagai berikut.

Potensi Energi Primer

Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menyimpan potensi
energi primer sangat besar utamanya batubara. Energi yang lain juga tersedia antara lain gas alam dan
tenaga air.

Batubara

Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai potensi batubara yang besar terutama di kabupaten Barito
Utara. Survey yang telah dilakukan sejak tahun 1975 oleh beberapa institusi, baik pemerintah maupun
perusahaan asing seperti PT BHP - Biliton memperkirakan terdapat sekitar 400 juta ton batubara
dengan nilai kalori di atas 7.000 kkal per kg dan juga ditemukan batubara dengan kandungan kalori di atas
8.000 kkal per kg di kabupaten Barito Utara dan Murung Raya bagian utara. Batubara banyak ditemukan
di daerah Muara Bakah, Bakanon, Sungai Montalat, Sungai Lahei, Sungai Maruwai dan sekitarnya.

533
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 533 04/02/2013 10:37:20


534
Tabel B4.1 Sistem Kelistrikan Provinsi Kalimantan Tengah 2011

lampiran rama 29 1 13.indd 534


Daya Beban
Daya Terpasang
Sistem Kalimantan Tengah Mampu Puncak Keterangan
(MW)
(MW) (MW)
Kota Palangka Raya PLN 16
Daya Mampu
Kab Kapuas PLTD 16
Pasok sistem Barito
1. Sistem Barito Kab Pulang Pisau 58 49 48 331.2 MW dengan
beban Puncak
Kab Katingan/Kasongan SWASTA 42
sebesar 331.5 MW
Kab Barito Timur/Tamiyang Layang PLTD SEWA 42
PLN 16

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2. Sistem Sampit Kab Kotawaringin Timur 34 31 23 Isolated
Swasta 18
PLN 13
3. Sistem Pangkalan Bun Kab Kotawaringin Barat 45 32 20 Isolated
Swasta 32
PLN 7
4. Sistem Buntok Kab Barito Selatan 13 11 9 Isolated
Swasta 6
PLN 4
5. Sistem Muara Teweh Kab Barito Utara 8 6 6 Isolated
Swasta 4
PLN 1
6. Sistem Kuala Pambuang Kab Seruyan 4 4 2 Isolated
Swasta 3
PLN 0
7. Sistem Nanga Bulik Kab Lamandau 2 3 2 Isolated
Swasta 2
PLN 0
8. Sistem Kuala Kurun Kab Gunung Mas 2 2 2 Isolated
Swasta 2
PLN 3
9. Sistem Puruk Cahu Kab Murung Raya 5 4 2 Isolated
Swasta 2
PLN 1
10. Sistem Sukamara Kab Sukamara 3 4 2 Isolated
Swasta 3
11. UL D (56 Lokasi tersebar) Tersebar 20 15 11 Isolated
Total 194 161 126

04/02/2013 10:37:21
Potensi batubara di Kalimantan Tengah dapat dilihat pada Table B4.3

Tabel B4.3 Potensi Batubara Kalimantan Tengah

Kriteria Sumberdaya (Juta Ton) Cadangan


No. Kualitas (Kal/gr,
Hipotetik Tereka Tertunjuk Terukur Jumlah (Juta Ton)
adb)
1 Kalori Rendah <5100 - 483,9 - - 483,9 -
2 Kalori Sedang 5100 - 6100 - 296,8 5,1 44,4 354,8 4,1
3 Kalori Tinggi 6100 - 7100 122,7 262,7 - 72,6 449,5 -
Kalori Sangat > 7100 - 247,6 - 77,0 324,6 44,5
4
Tinggi
Jumlah 122,7 974,4 5,1 194,0 1.613 48,6
Sumber : Pusat Sumber Daya Geologi, 2006

Gas Alam

Potensi gas alam di Kalimantan Tengah terdapat di Bangkanai kabupaten Barito Utara, yang dapat
menghasilkan gas alam 20 mmscfd selama 20 tahun. Diperkirakan volume gas akan turun secara bertahap
menjadi 16 mmscfd mulai tahun ke-16.

Sumber Tenaga Air

Kalimantan Tengah memiliki potensi tenaga air di DAS Barito dan Katingan di Puruk Cahu, Muara Teweh
dan Kasongan. Status potensi tersebut dalam tahap identifikasi oleh Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Kalimantan Tengah, dan memerlukan studi lebih lanjut untuk dapat dikembangkan.

Pengembangan Pembangkit

Untuk memenuhi kebutuhan beban sampai dengan tahun 2021 termasuk memenuhi daftar tunggu,
direncanakan tambahan kapasitas pembangkit sekitar 759 MW. Jenis pembangkit yang akan dibangun
adalah PLTU batubara di beberapa lokasi dan PLTG/MG gas alam di Bangkanai sebagai pembangkit
peaker dengan menggunakan CNG (compress natural gas) storage. Tabel B4.4 berikut menampilkan
perincian pengembangan pembangkit di Kalimantan Tengah.

Tabel B4.4 Rencana Pengembangan Pembangkit

Asumsi
No Proyek Jenis MW COD
Pengembang
1 Pulang Pisau (FTP1) PLN PLTU 2x60 2014
2 Bangkanai (FTP 2) PLN PLTG/MG 140/70/70 2014/15/16
3 Kuala Pambuang PLN PLTU 2x3 2014
4 Sampit (APBN) PLN PLTU 2x25 2014
5 Kuala Pambuang 2 PLN PLTU 3 2017
6 Kalselteng 3 Swasta PLTU 2x50 2016
7 Kalselteng 1 Swasta PLTU 2x100 2017/18
Total Kapasitas 759

535
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 535 04/02/2013 10:37:21


Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk

Pengembangan Transmisi

Rencana pembangunan transmisi 150 kV dimaksudkan untuk menyalurkan daya dari pembangkit ke pusat
beban, menyambung sistem isolated masuk ke grid Barito dan untuk meningkatkan keandalan sistem.
Lokasi PLTG/MG Bangkanai jauh dari pusat beban dan sebaran penduduknya sangat berjauhan sehingga
transmisi 150 kV yang akan dibangun sangat panjang. Pembangunan transmisi ini akan dapat melistriki
lebih banyak penduduk Kalimantan Tengah sekaligus untuk mengambil alih peran PLTD minyak sehingga
masuk ke grid Kalselteng 150 kV. Selama tahun 2012-2021 transmisi 150 kV yang akan dibangun sekitar
2.588 kms dengan kebutuhan dana investasi sekitar US$ 211 juta seperti ditampilkan dalam tabel B4.5.

Tabel B4.5 Rencana Pembangunan Transmisi 150 kV

Angga-
Tegan- ran
No. Dari Ke Conductor kms COD
gan (Juta
USD)
Palangkaraya Sampit 150 kV 2 cct, ACSR 346 30,8 2012
1
2x240 mm2
Kasongan Incomer phi (Sampit - P 150 kV 2cct, ACSR 2x 2 0,2 2013
2
raya) 240 mm2
Tanjung Buntok 150 kV 2cct, ACSR 260 31,9 2013
3
2x240 mm2
PLTG/MG Bang- Muara Teweh 150 kV 2cct, 2 x Zebra 100 12,3 2013
4
kanai
Muara Teweh Buntok 150 kV 2cct, ACSR 220 27,0 2013
5
2x240 mm2
Sampit Pangkalan Bun 150 kV 2cct, ACSR 1 x 344 30,6 2014
6
240 mm2
PLTU Pulang Incomer 1 phi (P. Raya 150 kV 2cct, ACSR 1 x 4 0,4 2014
7
Pisau -Selat) 240 mm2
Muara Teweh Puruk Cahu 150 kV 2cct, ACSR 2 x 94 8,4 2014
8
240 mm2
Puruk Cahu Kuala Kurun 150 kV 2cct, ACSR 12 196 17,4 2014
9
x 240 mm2
PLTU Sampit Sampit 150 kV 2cct, ACSR 1 x 40 3,6 2014
10
240 mm2
Palangkaraya Incomer 1 phi (Selat - P 150 kV 2cct, ACSR 1 x 2 0,2 2015
11
[New] raya) 240 mm2
Parenggean Incomer 1 phi (Kason- 150 kV 2cct, ACSR 1 x 30 1,7 2015
12
gan - Sampit) 240 mm2
Kasongan Kuala Kurun 150 kV 2cct, ACSR 2x 240 29,4 2015
13
240 mm2
Pangkalan Bun Sukamara 150 kV 2cct, ACSR 2 x 140 17,2 2016
14
240 mm2
Nangabulik Incomer 1-phi (P Bun-S 150 kV 2cct, ACSR 1 x 70 2,1 2016
15
mara) 240 mm2
Palangkaraya Selat 150 kV 2cct, Uprating 248 43,4 2016
16
ke AC3
Selat Seberang Barito 150 kV 2cct, Uprating 84 14,7 2016
17
ke AC3
PLTU Kasongan 150 kV 2cct, ACSR 1 x 120 10,7 2017
18
Kalselteng 1 240 mm2
Pangkalan Incomer 1-phi (P Bun- 150 kV 2cct, ACSR 1 x 48 1,4 2017
19
Banteng Sampit) 240 mm2
Jumlah 2.588 210,9

536
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 536 04/02/2013 10:37:21


Pengembangan Gardu Induk

Seiring dengan pembangunan transmisi 150 kV juga akan dibangun gardu induk baru dan perluasa gardu
induk yang telah ada. Selama periode 2012-2021 gardu induk yang akan dibangun tersebar di 13 lokasi
dengan daya 590 MVA, termasuk trafo untuk perluasan. Dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 50
juta seperti ditunjukkan pada tabel B4.6, namun belum termasuk kebutuhan investasi untuk gardu induk
pembangkit.

Pengembangan Distribusi

Seiring dengan rencana pengembangan sistem transmisi dan gardu induk di atas, dilakukan juga
rencana pengembangan jaringan distribusi termasuk listrik perdesaan. Jaringan distribusi yang akan
dikembangkan selama periode 2012-2021 termasuk untuk melistriki perdesaan adalah 10.078 kms
JTM, 5.580 kms JTR dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 241 MVA, secara rinci ditampilkan
pada tabel B4.7. Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan melayani pelanggan lebih banyak setelah
pembangkit sudah cukup, khusus pada tahun 2013 akan disambung sekitar 157.000 pelanggan baru dan
tahun-tahun berikutnya akan disambung sekitar 60.000 ribu pelanggan dan menurun menjadi 16.000
pelanggan pada 2021.

Tabel B4.6 Rencana Pengembangan GI


Baru/ Daya Anggaran
No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) (juta USD)
1 Palangkaraya Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2012
2 Kasongan 150/20 kV New 30 2,62 2013
3 Kasongan 150/20 kV New 4 LB 2,47 2013
4 Sampit (GI Baru) 150/20 kV New 30 2,62 2013
5 Sampit Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013
6 Pangkalan Bun (GI Baru) 150/20 kV New 30 2,62 2014
7 Buntok (GI Baru) 150/20 kV New 30 2,62 2014
8 Muara Teweh (GI Baru) 150/20 kV New 30 2,62 2014
9 Buntok Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
Muara Teweh Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
10
(PLTG)
11 Sampit 150/20 kV Extension 30 1,81 2014
12 Parenggean 150/20 kV New 10 2,27 2014
13 New Palangkaraya 150/20 kV New 60 3,34 2014
New Palangkaraya Ext 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
14
LB
15 Sampit Ext LB (PLTU ) 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2014
16 Puruk Cahu 150/20 kV New 30 2,62 2015
17 Kuala Kurun (GI Baru) 150/20 kV New 30 2,62 2015
18 Pangkalan Banteng 150/20 kV New 30 2,62 2016
19 Sukamara 150/20 kV New 20 2,38 2017
20 Nangabulik 150/20 kV New 20 2,38 2017
21 Sampit 150/20 kV Extension 60 2,10 2019
22 Pangkalan Bun 150/20 kV Extension 60 1,38 2020
23 New Palangkaraya 150/20 kV Extension 60 2,10 2020
24 Buntok 150/20 kV Extension 30 1,81 2021
Jumlah 590 50,4

537
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 537 04/02/2013 10:37:21


Tabel B4.7 Rincian Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 723,9 427,9 16,9 46.333
2013 676,7 416,0 19,3 157.036
2014 700,2 454,4 20,4 63.096
2015 786,0 498,0 21,8 56.902
2016 882,8 546,1 23,2 27.216
2017 992,0 598,8 24,7 28.292
2018 1.114,6 656,9 26,3 15.757
2019 1.252,7 720,9 28,1 15.969
2020 1.408,1 602,2 29,9 16.183
2021 1.541,4 659,3 30,5 16.401
2012-2021 10.078,4 5.580,5 241,3 443.187

B4.4 Sistem Kelistrikan Barito dan Sistem-Sistem Isolated

Sistem Barito

Permasalahan ketidakcukupan pasokan listrik di sistem Barito sudah berlangsung lama dan PLN
tengah berupaya untuk menyelesaikannya. Selain dengan menambah sewa PLTD, juga berusahan untuk
secepatnya dapat menyelesaikan proyek PLTU AsamAsam (FTP1) yang saat ini sedang dalam tahap
komisioning dan PLTU Pulang Pisau yang sedang dalam tahap konstruksi.

Sistem Isolated

Sistem kelistrikan kecil pada daerah terpencil yang saat ini dipasok dari PLTD minyak, pada dasarnya
akan beralih masuk ke grid Barito dengan grid extension, kecuali sistem isolated yang berlokasi sangat
jauh dari grid Barito. Untuk sistem yang demikian, direncanakan dibangun PLTU skala kecil. Selain itu
juga dibuka peluang kepada investor untuk membangun PLTM untuk dapat menyelesaikan kekurangan
pasokan listrik pada daerah yang mempunyai potensi tenaga air skala kecil.

B4.5 Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan dana
investasi sampai dengan tahun 2021 sebagaimana diperlihatkan pada tabel B4.8.

538
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 538 04/02/2013 10:37:21


Tabel B4.8 Rangkuman

Energy Produksi Beban Pembang-


GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak kit
(MVA) (kms) (juta US$)
(GWh) (GWh) (MW) (MW)
2012 747 844 139 0 0 346 58
2013 812 953 159 0 60 582 115
2014 884 1.036 171 316 190 678 460
2015 963 1.128 184 70 60 272 101
2016 1.049 1.229 198 170 30 542 295
2017 1.146 1.340 214 103 40 168 197
2018 1.251 1.463 230 100 0 0 176
2019 1.368 1.598 249 0 60 0 42
2020 1.497 1.747 268 0 120 0 45
2021 1.639 1.913 294 0 30 0 47
Jumlah 759 590 2.588 1.538

539
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 539 04/02/2013 10:37:21


lampiran rama 29 1 13.indd 540 04/02/2013 10:37:21
LAMPIRAN B.5
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

lampiran rama 29 1 13.indd 541 04/02/2013 10:37:21


B5.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini

Sistem kelistrikan di Kalimantan Timur secara keseluruhan masih didominasi oleh pembangkit-
pembangkit berbahan bakar minyak, sehingga biaya pokok produksi masih tinggi. Peta kelistrikan
Provinsi Kalimantan Timur secara sederhana ditunjukkan pada Gambar B5.1. Pada tahun 2011 kapasitas
terpasang keseluruhan sistem adalah 495 MW, daya mampu sekitar 401 MW dan beban puncak 359 MW.
Sedangkan untuk sistem Mahakam, daya mampu sekitar 302 MW dengan beban puncak 264 MW sesuai
tabel B5.1. Beban puncak tersebut belum termasuk pelanggan yang menggunakan pembangkit sendiri
pada waktu beban puncak (captive power) karena pasokan listrik PLN tidak cukup. Jika semua beban
terlayani maka beban puncak diperkirakan akan mencapai 290 MW.

Sistem kelistrikan yang paling berkembang di Kalimantan Timur adalah sistem Mahakam, yaitu
sebuah sistem interkoneksi tegangan tinggi 150 kV yang melayani kota Samarinda, Balikpapan dan
Tenggarong. Pertumbuhan beban di sistem ini sangat tinggi dan diperkirakan pada akhir tahun 2012
beban puncak akan mencapai 324 MW sudah termasuk captive power yang akan terlayani PLN. Sistem
Mahakam dipasok dari beberapa jenis pembangkit yaitu PLTU, PLTD, PLTGU dan PLTG termasuk PLTD
sewa. Kondisi sistem Mahakam masih pas-pasan dan belum tersedia cadangan yang cukup sehingga
penambahan pelanggan baru terutama yang memerlukan daya cukup besar, masih dikendalikan dan
disesuaikan dengan kemampuan pembangkit.

Sistem kelistrikan di beberapa wilayah Kabupaten lain yaitu Kabupaten Berau, Nunukan, Bulungan,
Malinau, Sangatta, Bontang, Melak, Kotabangun, Petung, dan Tanah Grogot masih dilayani dengan
sistem tegangan menengah 20 kV dan dipasok dari PLTD BBM setempat. Khusus untuk kota Bontang
dan Petung, selain PLTD BBM juga dipasok dari PLTMG berbahan bakar gas alam. Kemampuan daya di
sistem kelistrikan ini masih mengalami keterbatasan akibat dalam beberapa tahun terakhir hampir tidak
ada penambahan kapasitas pembangkit baru, sedangkan beban yang ada terus tumbuh dengan cepat.
Akibatnya, sewaktu-waktu sistem dapat mengalami defisit daya dan terjadi pemadaman bergilir.

Untuk beberapa daerah yang berpenduduk relatif sedikit dan terpencil, sistem kelistrikannya masih
sangat kecil dan dilayani jaringan tegangan rendah 220 volt yang tersambung langsung dengan PLTD
setempat.

Rasio elektrifikasi Provinsi Kalimantan Timur tahun 2011 71%, sudah mencapai termasuk masyarakat
yang dilistriki secara swadaya oleh perusahaan swasta dan mansyarakat pengguna PLTS.

542
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 542 04/02/2013 10:37:21


Nunukan

Malinau

Bulungan
/ Tj Selor

Berau/ Tj
Redep

Sangatta

Bontang

Melak
Tenggarong

PERENCANAAN SISTEM Kotabangun Samarinda


PT PLN (Persero) PETA KONDISI KELISTRIKAN
PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
GI 500 kV Existing / Rencana U U PLTU Existing / Rencana
/ /
/ GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana
/ GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana Balikpapan
/ GI 70 kV Existing / Rencana /
/ GI 500/275 kV Existing / Rencana
A A PLTA Existing / Rencana Petung
GU
/ GU PLTGU Existing / Rencana
/ GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB / GB PLTGB Existing / Rencana
/
/
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M
PLTM Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana D / D
PLTD Existing / Rencana Tanah Grogot
/ T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana
/ T/L 275 kV Existing / Rencana
/ T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012

Gambar B5.1 Peta Kelistrikan di Provinsi Kaltim


Gambar B5.1 Peta kelistrikan di Provinsi Kaltim
Tabel B5.1 Kondisi Kelistrikan Sistem Kaltim Tahun 2011

Daya (MW)
No Sistem Daerah Pelayanan
Terpasang Mampu Beban Puncak
Samarinda, Balikpapan,
1 Mahakam 409,1 302,8 264,3 Tenggarong, Samboja dan
Muara Jawa
2 Petung 17,4 12,3 11,6 Penajam dan Petung
3 Tanah Grogot 12,6 11,4 10,4 Tanah Grogot dan Kuaro
4 Kotabangun 4,21 2,95 2,25 Kotabangun
5 Melak 21,7 9 7,6 Melak
6 Bontang 30,4 24,8 18,1 Bontang
7 Sangatta 19,08 14 12,95 Sangatta
8 Berau 23,84 16,6 13,68 Tanjung Redep
9 Bulungan 11,07 7 6,43 Tanjung Selor
10 Nunukan 15,85 8,5 5,57 Nunukan
11 Malinau 9,4 6,18 4,31 Malinau

543
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 543 04/02/2013 10:37:21


B5.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Kalimantan Timur

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kaltim dalam dua tahun terakhir sangat mengesankan yaitu mencapai
11,7% per tahun (tanpa minyak dan gas) atau rata-rata 8,27% per tahun selama 2007-2011. Kondisi ini
sejalan dengan kebutuhan tenaga listrik yang tumbuh tinggi2, yaitu mencapai rata-rata 9,2% per tahun.
Pertumbuhan tertinggi adalah pada sektor rumah tangga (10,1% per tahun), sedangkan terendah adalah
pada sektor industri (1,25% per tahun).

Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi sistem kelistrikan di Kaltim tidak mampu mengimbangi
pertumbuhan beban listrik yang begitu tinggi karena keterbatasan daya pembangkit. Akibatnya daftar
tunggu terutama konsumen industri dan bisnis menumpuk dan membuat tambahan beban yang akan
datang diperkirakan naik sangat tinggi setelah PLTU batubara beroperasi.

Mengacu pada realisasi penjualan tenaga listrik selama lima tahun terakhir termasuk adanya daftar
tunggu calon pelanggan yang cukup besar, dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan
ekonomi regional, pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan rasio elektrifikai dimasa yang akan
datang, proyeksi kebutuhan listrik 2012-2021 ditunjukkan pada tabel B5.2. Daftar tunggu konsumen
besar akan dapat dilayani setelah pembangkit-pembangkit baru skala besar yang saat ini dalam tahap
konstruksi sudah beroperasi.

Tabel B5.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Penjualan Produksi Beban


Tahun Pelanggan
(GWh) (GWh) Puncak (MW)
2012 2.331 2.623 445 613.520
2013 2.744 3.066 521 685.309
2014 3.210 3.603 612 757.240
2015 3.606 4.036 685 829.291
2016 4.003 4.474 759 904.679
2017 4.411 4.925 836 970.750
2018 4.826 5.388 915 1.009.290
2019 5.265 5.878 998 1.046.537
2020 5.744 6.413 1.089 1.078.789
2021 6.267 6.989 1.185 1.004.513
Growth 11,6% 11,4% 11,4% 6,5%

B5.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik yang tinggi di Provinsi Kalimantan Timur, direncanakan
akan dibangun pembangkit, transmisi dan jaringan distribusi, dengan mempertimbangkan ketersediaan
potensi energi primer setempat. Kalimantan Timur sebagai daerah penghasil batubara dan migas dalam
jumlah besar merupakan lumbung energi nasional.

Seiring dengan pembentukan provinsi Kalimantan Utara yang merupakan pemekaran dari provinsi
Kalimantan Timur dengan Tanjung Selor sebagai ibukotanya, maka sistem kelistrikan di provinsi tersebut
juga akan dikembangkan menjadi sistem interkoneksi yang selanjutnya akan tersambung dengan sistem
Mahakam.

2 Tidak termasuk Tarakan

544
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 544 04/02/2013 10:37:21


Potensi Energi Primer

Sumber energi primer di Kalimantan Timur tersedia dalam jumlah sangat besar dan berdasarkan informasi
dari Dinas Pertambangan dan Energi Pemprov Kalimantan Timur, sumber energi yang ada meliputi :

- Cadangan batubara mencapai 25 milyar ton dengan tingkat produksi mencapai 120 juta ton per
tahun,

- Cadangan gas bumi mencapai 46 TSCF dengan produksi 2 TSCF per tahun,

- Cadangan minyak bumi 985 MMSTB dan dengan produksi 57 MMSTB per tahun,

- Potensi gas metan batubara (CBM) sebesar 108 TSCF,

- Potensi tenaga air yang cukup besar dan diperkirakan layak dikembangkan antara lain PLTA Kelai
di Tanjung Redep dan PLTA Tabang kabupaten Kutai Kartanegara berjarak sekitar 214 km dari
Tenggarong dan perlu distudi lebih lanjut.

Pengembangan Pembangkit

Sesuai dengan ketersediaan sumber energi primer di Kaltim, untuk memenuhi kebutuhan listriknya
akan dibangun pembangkit yaitu PLTU batubara, PLTG/MG dan PLTA. Selama periode 2012-2021,
direncanakan tambahan pembangkit baru dengan kapasitas total sekitar 1.620 MW dengan perincian
seperti ditampilkan pada tabel B5.3 berikut.

Tabel B5.3 Rencana Pengembangan Pembangkit

Asumsi
No Proyek Jenis MW COD
Pengembang
1 Kaltim Peaking (APBN) PLN PLTU 100 2013
2 Tanjung Selor PLN PLTMG 20 2013
3 Malinau PLN PLTU 2x3 2014
4 Malinau Peaker PLN PLTMG 5 2015
5 Tanjung Redep PLN PLTU 14 2014
6 Muara Jawa/Teluk Balikpapan (FTP1) PLN PLTU 2x110 2014
7 Tanjung Selor PLN PLTU 2x7 2014
8 Sangatta PLN PLTU 2x7 2014/15
9 Nunukan PLN PLTMG 8 2014
10 Melak PLN PLTU 2x7 2015
11 Malinau 2 PLN PLTU 2x3 2018
12 Tanjung Redep 2 PLN PLTU 2x7 2016
13 Sangatta Peaker (Relokasi PLTD) PLN PLTD 2x5 2015/20
14 Nunukan 2 PLN PLTMG 8 2016
15 Tana Tidung (Relokasi PLTD) PLN PLTD 1 2016
16 Sangatta 2 PLN PLTU 7 2017
17 Kaltim Peaker 1( Ex Sewa Bontang) PLN PLTG/MG 100 2017
18 Nunukan 3 PLN PLTMG 16 2018
19 Tana Tidung (Relokasi PLTD) PLN PLTD 1 2019
20 Kelai PLN PLTA 75 2020
21 Tana Tidung Sewa XPLTMG 6 2013

545
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 545 04/02/2013 10:37:22


Tabel B5.3 Rencana Pengembangan Pembangkit
Lanjutan
Asumsi
No Proyek Jenis MW COD
Pengembang
22 Nunukan Sewa XPLTMG 14 2013
23 Senipah Swasta PLTG 2x41 2013
24 Lati 2 Swasta PLTU 5 2014
25 Tanah Grogot (Terkendala) Swasta PLTU 2x7 2014
26 Senipah (ST) Swasta PLTU 35 2015
27 Kaltim (MT) Swasta PLTU 2x27,5 2015
28 Embalut (Ekspansi) Swasta PLTU 50 2015
29 Kaltim 2 (FTP2) Swasta PLTU 2x100 2016
30 Tana Tidung Swasta PLTMG 6 2017
31 Kaltim 3 Swasta PLTU 2x100 2018/19
32 Kaltim 4 Swasta PLTU 2x150 2020/21
Total Kapasitas 1.620

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk

Pengembangan Transmisi

Beban sistem kelistrikan Kalimantan Timur sudah cukup besar tetapi masih banyak daerah yang belum
terjangkau oleh sistem interkoneksi Mahakam. Sebagai upaya untuk menurunkan penggunaan BBM dan
pengembangan kelistrikan, di daerah-daerah terpencil yang masih menggunakan PLTD secara bertahap
akan diupayakan untuk dibangun jaringan transmisi 150 kV dan diinterkoneksikan dengan sistem
Mahakam.

Khusus untuk daerah yang akan masuk kedalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara, akan dibangun
jaringan 150 kV interkoneksi dengan sistem Mahakam, membentang dari Bontang sampai dengan
Malinau melalui Sangatta, Maloi, Tanjung Redep, Tanjung Selor, Tidang Pale.

Selama periode 2012-2021, direncanakan pengembangan jaringan transmisi 150 kV sepanjang 2.749 kms
dengan kebutuhan dana investasi sekitar US$ 207 juta seperti ditampilkan dalam tabel B5.4.

546
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
lampiran rama 29 1 13.indd 547
Tabel B5.4 Rencana Pengembangan Transmisi di Kaltim

Anggaran
No. Dari Ke Tegangan Konduktor kms COD
(Juta USD)
1 Kuaro Petung 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 18 22,3 2013
2 Kuaro Perbatasan 150 kV 2cct, ACSR 2 x 240 mm2 93 11,4 2013
2
3 Bontang Sambutan 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm 180 22,1 2013
4 Sambera incomer Sambutan - Bontang 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 14 1,7 2013
2
5 PLTG Senipah New Industri 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm 90 11,0 2013
6 Petung PLTU Teluk Balikpapan 150 kV 2cct, ACSR 2 x 240 mm2 46 5,6 2013
2
7 PLTU Teluk Balikpapan Karang Joang 150 kV 4cct, ACSR 2x240 mm 16 1,0 2013
8 Harapan Baru Bukuan 150 kV Up rating mejadi Twin Hawk 24 2,9 2013
2
9 Tenggarong Kotabangun 150 kV 2cct, ACSR 1x240 mm 120 13,0 2014
2
10 PLTG Senipah Bukuan/Palaran 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm 110 8,4 2014
11 GI New Balikpapan Incomer 1 phi (Manggarsari-Industri) 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 30 3,7 2014
2
12 PLTU Kaltim 2 (FTP-2) Bontang 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm 30 3,7 2015
13 New Samarinda Embalut 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 32 3,9 2015
2
14 Tanjung Redep Tanjung Selor 150 kV 2cct, ACSR 1x240 mm 160 14,2 2015
15 PLTG Bangkanai Melak 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm2 200 24,5 2015
2
16 GI New Balikpapan GI Kariangau 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm 40 4,9 2015
17 Bontang Sangatta 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 90 11,0 2016
2
18 Tj Selor Tidang Pale 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm 204 25,0 2016
2
19 Tidang Pale Malinau 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm 52 6,4 2016
20 New Samarinda Sambera 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 40 4,9 2017
2
21 PLTU Kaltim 3 Bukuan 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm 30 3,7 2017
22 Sangatta Maloi 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm2 160 19,6 2017
2
23 Maloi Tanjung Redep 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm 340 41,7 2017
24 Melak Kotabangun 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm2 268 32,9 2018
2
25 PLTA Kelai Tanjung Redep 150 kV 2cct, ACSR 2x240 mm 140 31,9 2020
Jumlah 2.749 207,2

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


547

04/02/2013 10:37:22
Pengembangan Gardu Induk (GI)

Rencana pengembangan GI di Kalimantan Timur sebagian besar untuk menjangkau sistem isolated
menggantikan peran PLTD dan sebagian lainnya untuk peningkatan pelayanan dan keandalan serta untuk
mengantisipasi GI yang sudah tidak dapat dikembangkan lagi. Pengembangan GI ini juga merupakan
bagian dari rencana pengembangan kelistrikan di Provinsi Kalimantan Utara.

Jumlah GI 150 kV yang akan dibangun dalam periode 2012-2021 tersebar di 13 lokasi termasuk untuk
perluasannya, dengan kapasitas total 1.480 MVA dan dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 91 juta
namun belum termasuk kebutuhan investasi untuk gardu induk pembangkit, seperti diperlihatkan pada
tabel B5.5.

Tabel B5.5 Pengembangan GI

Daya Anggaran
No Gardu Induk Tegangan Baru/Extension COD
(MVA) (juta USD)
Karang Joang/Giri Rejo Ext 150/20 kV Extension 2 LB 1,2 2012
1
LB
2 Sambutan Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,2 2012
3 Bontang 150/20 kV New 30 2,6 2013
4 Kuaro / Tanah Grogot 150/20 kV New (4 LB) 30 3,9 2013
5 Petung 150/20 kV Extension 30 1,8 2013
6 Kariangau 150/20 kV New 30 2,6 2013
7 New Industri 150/20 kV New 60 3,3 2013
8 Sambera 150/20 kV New (4 LB - 2x30) 60 4,6 2013
9 Sei Kleidang / Harapan Baru 150/20 kV Extension 60 2,1 2014
10 Sambutan 150/20 kV Extension 60 2,1 2014
11 Bontang Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,2 2014
12 Tenggarong / Bukit Biru 150/20 kV Extension 30 1,8 2014
13 Industri/Gunung Malang 150/20 kV Extension 60 2,1 2014
14 Kotabangun 150/20 kV New 20 2,4 2014
15 New Balikpapan 150/20 kV New 60 3,3 2014
16 Bontang 150/20 kV Extension 60 2,1 2014
17 New Samarinda 150/20 kV New 60 3,3 2014
18 Berau / Tj Redep 150/20 kV New 30 2,6 2015
19 Senipah 150/20 kV New 30 2,6 2015
20 Bulungan / Tj Selor 150/20 kV New 30 2,6 2015
21 Sangatta 150/20 kV New 30 2,6 2015
22 Melak 150/20 kV New 30 2,6 2015
23 Kariangau 150/20 kV Extension 30 1,8 2016
24 Berau / Tj Redep 150/20 kV Extension 30 1,8 2016
25 Sambutan 150/20 kV Extension 60 2,1 2016
26 Kuaro / Tanah Grogot 150/20 kV Extension 30 1,8 2016
27 Tidang Pale 150/20 kV New 20 2.4 2016
28 Malinau 150/20 kV New 30 2,6 2016
29 Maloy 150/20 kV New 30 2,6 2017
30 Sangatta 150/20 kV Extension 30 1,8 2017
31 GI Karang Joang/Giri Rejo 150/20 kV Extension 30 1,8 2017
32 New Balikpapan 150/20 kV Extension 60 2,1 2018

548
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 548 04/02/2013 10:37:22


Tabel B5.5 Pengembangan GI
Lanjutan
Daya Anggaran
No Gardu Induk Tegangan Baru/Extension COD
(MVA) (juta USD)
33 Sambutan Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1.2 2018
34 New Samarinda 150/20 kV Extension 60 2.1 2018
35 Sambutan 150/20 kV Extension 30 1.8 2018
36 New Balikpapan 150/20 kV Extension 60 2.1 2018
37 Petung 150/20 kV Extension 30 1.8 2019
38 Sei Kleidang / Harapan Baru 150/20 kV Extension 60 2.1 2019
39 Tenggarong / Bukit Biru 150/20 kV Extension 30 1.8 2020
40 Bontang 150/20 kV Extension 60 2.1 2020
Jumlah 1.480 91

SABAH (MALAYSIA)
BRUNEI DARUSSALAM

ACSR 2x240 mm2


26 km - 2016
Tidang Pale
Malinau
2
ACSR 2x240 mm
102 km - 2016
PLTU Tj. Selor
Tj. Selor U 2x7 MW – 2014
G
PLTMG Tj. Selor
ACSR 2x240 mm2 20 MW – 2013
80 km - 2015
SARAWAK Tj. Redep
(MALAYSIA) ACSR 2x240 mm2 U
PLTU Tj. Redep
170 km - 2020
2x7 MW – 2014
A

PLTA Kelai ACSR 2x240 mm2


75 MW – 2020 170 km - 2017

PLTU Kaltim-2
2x100 MW – 2016
Maloi
ACSR 2x240 mm2
80 km - 2017 PLTG Kaltim Peaker 1
2x50 MW – 2017
PLTU Embalut (Ekspansi)
1x50 MW – 2015 Sangatta
PLTG Kaltim Peaking
Bontang U 2x50 MW – 2013
KALIMANTAN KALIMANTAN 2 G
ACSR 2x240 mm
BARAT TENGAH 100 km - 2015
Melak Kota Bangun
G PLTU Kaltim 4
U Sambutan 2x150 MW – 2020/21
ke PLTG/MG
U
PERENCANAAN SISTEM Bangkanai PLTU Kaltim (MT)
PT PLN (Persero) PETA JARINGAN (Kalteng) 2x27.5 MW – 2015
ACSR 2x240 mm2 U
PROPINSI KALIMANTAN TIMUR 134 km - 2018 U
GI 500 kV Existing / Rencana U U PLTU Existing / Rencana Karangjoang PLTU Kaltim 3
/ / G
GI 275 kV Existing / Rencana / PLTG Existing / Rencana PLTU Melak (FTP 2) G 2x100 MW – 2018/19
/
SULAWESI
G G

/ GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana 2x7 MW – 2015


GI 70 kV Existing / Rencana /
Manggarsari PLTG Senipah
/
/ GI 500/275 kV Existing / Rencana
A

GU
/
A

GU
PLTA Existing / Rencana
PLTGU Existing / Rencana ACSR 2x240 mm2
U Industri 2x41 MW – 2013 TENGAH
/ GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB / GB PLTGB Existing / Rencana 155 km - 2013 PLTG Senipah(ST)
/ Petung
/
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M
PLTM Existing / Rencana 35 MW – 2015
GI 150/70 kV Existing / Rencana / PLTD Existing / Rencana
D D
Kuaro
T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting PLTU Muara Jawa/Teluk Balikpapan FTP1
/
T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana ke ACSR 2x240 mm2 2x110 MW – 2014
/
/
/
T/L 275 kV Existing / Rencana
Edit November 2012
GI Tanjung 47 km - 2013 KALIMANTAN SULAWESI
T/L 500 kV Existing / Rencana (Kalsel)
SELATAN SELATAN

Gambar
Gambar B5.2B5.2
PetaPeta Rencanapengembangan
rencana Pengembangan Sistem Interkoneksi
sistem KaltimKaltim
interkoneksi

549
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 549 04/02/2013 10:37:22


Pengembangan Distribusi

Rencana pengembangan jaringan distribusi termasuk listrik perdesaan selama kurun waktu 2012-2021
sebagaimana ditunjukkan pada tabel B5.6, untuk mendukung rencana penambahan pelanggan baru
rata-rata 71.430 sambungan per tahun. Jaringan distrubusi yang akan dibangun meliputi JTM sepanjang
24.079 kms, JTR sekitar 29.878 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 1.254 MVA.

Tabel B5.6. Rincian Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 1.658,0 2.680,7 94,4 69.837
2013 2.474,0 3.791,8 175,5 71.789
2014 3.113,3 4.723,2 179,8 71.931
2015 2.332,5 2.765,9 138,2 72.051
2016 2.220,2 2.550,5 110,1 75.388
2017 2.452,2 2.782,2 114,6 66.071
2018 2.733,6 3.052,6 121,8 81.207
2019 3.080,4 3.384,4 132,7 72.138
2020 3.388,8 3.659,5 138,2 71.139
2021 3.697,2 3.992,5 128,7 70.140
2012-2021 24.079,2 29.878,9 1.254,8 714.270

B5.4 Sistem Kelistrikan Kalimantan Utara dan Sistem Isolated

Sistem Kelistrikan Provinsi Kalimantan Utara

Sejalan dengan pembentukan Provinsi Kalimantan Utara, maka kebutuhan listrik dalam beberapa
tahun kedepan di Tanjung Selor sebagai ibukota provinsi diperkirakan akan tumbuh tinggi. Begitu juga
dengan beberapa Kabupaten yang ada di provinsi tersebut seperti Tana Tidung dan Malinau juga akan
berkembang.

Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kalimantan Utara, direncanakan pembangunan
transmisi 150 kV yang akan menghubungkan daerah-daerah tersebut dengan sistem Mahakam. Dengan
demikian, dalam jangka panjang pasokan listrik ke Kalimantan Utara akan lebih terjamin dan andal serta
lebih efisien.

Sistem Kelistrikan Daerah Terpencil

Sistem kelistrikan skala sangat kecil di daerah terpencil yang sangat jauh dari pusat beban, saat ini
direncanakan akan dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), termasuk melalui kerja
sama dengan Pemerintah Daerah.

Untuk daerah-daerah yang memiliki potensi tenaga mini hidro, dapat dikembangkan menjadi PLTM dan
pemerintah daerah serta swasta dapat berpartisipasi dalam pembangunannya.

Sistem Kelistrikan Daerah Perbatasan

Ada dua kabupaten di Kalimantan Timur (rencana Kalimantan Utara) yang berbatasan langsung dengan
Sabah, Malaysia yaitu Kabupaten Nunukan dan Tana Tidung. Kedua daerah tersebut, sebagian besar

550
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 550 04/02/2013 10:37:22


penduduknya masih belum menikmati listrik PLN. Untuk memperluas elektrifikasi di dua kabupaten
tersebut, PLN akan membangun PLTMG dengan memanfaatkan gas alam yang ada di Sembakung/
Sebaung di daratan Kaltim. Selanjutnya listrik yang dibangkitkan akan disalurkan ke Nunukan dan Sebatik
melalui jaringan kabel laut 20 kV. PLN juga tengah berupaya untuk mendapatkan pasokan gas alam,
termasuk gas skala kecil, untuk kebutuhan pembangkit listrik setempat guna menggantikan penggunaan
BBM dan penambahan pelanggan.

B5.5 Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah sebagaimana terdapat dalam tabel B5.7

Tabel B5.7 Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(GWh) (GWh) (MW)
2012 2.331 2.623 445 0 0 0 77
2013 2.744 3.066 521 208 240 725 320
2014 3.210 3.603 612 302 410 260 608
2015 3.606 4.036 685 171 150 462 560
2016 4.003 4.474 759 223 200 346 455
2017 4.411 4.925 836 113 90 548 233
2018 4.826 5.388 915 122 210 268 306
2019 5.265 5.878 998 101 90 0 258
2020 5.744 6.413 1.089 230 90 140 485
2021 6.267 6.989 1.185 150 0 0 341
Jumlah 1.620 1.480 2.749 3.643

551
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 551 04/02/2013 10:37:22


lampiran rama 29 1 13.indd 552 04/02/2013 10:37:22
LAMPIRAN B.6
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SULAWESI UTARA

lampiran rama 29 1 13.indd 553 04/02/2013 10:37:22


B6.1 Kondisi Kelistrikan Sulawesi Utara Saat Ini

Kelistrikan Daratan

Sistem kelistrikan di Provinsi Sulawesi Utara terdiri dari sistem interkoneksi di daratan Sulawesi Utara
yaitu sistem Minahasa dan sistem kecil isolated tersebar di pulau-pulau. Sistem Minahasa dipasok dari
PLTA, PLTP dan PLTD yang disalurkan melalui sistem transmisi 70 kV dan 150 kV dengan 12 gardu induk
(GI) berkapasitas total 290 MVA, membentang dari kota Bitung sampai Kotamobagu. Kapasitas terpasang
pembangkit adalah 305 MW dengan beban puncak mencapai 188 MW. Pada tahun 2012 diperkiran PLTU
Amurang 2x25 MW akan beroperasi memasok sistem Minahasa.

Tabel B6.1 berikut adalah rincian pembangkit eksisting, dan gambar B6.1.adalah peta sistem kelistrikan
eksisting dan rencana pengembangannya.

PERENCANAAN SISTEM
PT PLN (Persero) PLTG/MG Minahasa Peaker
PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI UTARA 3x25 MW – 2015/2016
GI 500 kV Existing / Rencana U U PLTU Existing / Rencana
/ /
/ GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana
/ GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana
/ GI 70 kV Existing / Rencana / Likupang
A A PLTA Existing / Rencana G
/ GI 500/275 kV Existing / Rencana PLTGU Existing / Rencana
GU
/ GU
/ GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB / GB
PLTGB Existing / Rencana
/ ACSR 1x240 mm2
/
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M
PLTM Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana D / D
PLTD Existing / Rencana PLTA Sawangan 8 km - 2011 Paniki
T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting 12 MW – 2016
/ ACSR 1x240 mm2 Bitung
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana
Teling Ranomut 30 km - 2011 D
/ T/L 275 kV Existing / Rencana
/ T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012 Tasik Ria
A Kema PLTG/MG Sulut Peaker
G 3x25 MW – 2018/19/21
Sawangan
U
ACSR 1x240 mm2 Tomohon U PLTU Sulut 1 (Kema)
PLTU Sewa Amurang 48 km - 2010 2x25 MW - 2015
2x25 MW - 2014 Tonsealama
P PLTU Sulut 3
Lopana P 2x50 MW - 2017/2018
PLTU Sulut II (FTP1)
2x25 MW – 2012 U
U PLTP Lahendong
ACSR 2x240 mm2 I,II&III 3x20 MW
18 km - 2010 Kawangkoan
P PLTP Lahendong IV
ACSR 1x240 mm2 1x20 MW - 2012
10 km - 2013
PLTP Lahendong V & VI
2x20 MW – 2015/2017
PLTU Sulut I (FTP1)
Buroko 2x25 MW – 2014/2015
U Lolak
ke Bintauna
GI Isimu
ACSR 1x240 mm2
(Gorontalo) ACSR 1x240 mm 2
40 km - 2011 Otam
ACSR 1x240 mm2 16 km - 2015
40 km - 2011 P
P PLTP Kotamobagu I
2x20 MW – 2020
PLTP Kotamobagu II
2x20 MW – 2020

GORONTALO ACSR 1x240 mm2


64 km - 2014

ke
PLTU TLG ACSR 1x240 mm2 Molibagu
(Gorontalo) 130 km - 2020

Gambar B6.1 Peta Kelistrikan di Provinsi Sulawesi Utara


Gambar B6.1 Peta kelistrikan di Provinsi Sulawesi Utara

554
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 554 04/02/2013 10:37:23


Tabel B6.1. Kapasitas Pembangkit di Sulut Daratan

Daya (MW)
No Pembangkit Owner Bahan Bakar
Terpasang Mampu
1 PLTA Tonsealama PLN Hydro 14,38 13,00
2 PLTA Tanggari I PLN Hydro 18,00 16,30
3 PLTA Tanggari II PLN Hydro 19,00 17,00
4 PLTD Bitung PLN HSD 56,52 27,20
5 PLTD Lopana PLN HSD 10,00 8,50
6 PLTP Lahendong I PLN Geothermal 20,00 20,00
7 PLTP Lahendong II PLN Geothermal 20,00 20,00
8 PLTP Lahendong III PLN Geothermal 20,00 20,00
9 PLTP Lahendong IV PLN Geothermal 20,00 20,00
10 PLTU Amurang #1 PLN Coal 25,00 10,00
11 PLTM Poigar I PLN Hydro 2,40 2,40
12 PLTM Lobong PLN Hydro 1,60 1,60
13 PLTD Kotamobagu PLN HSD 8,02 4,88
14 PLTD Sewa Minahasa Sewa HSD 55,00 55,00
15 PLTD Sewa Kotamobagu Sewa HSD 10,00 10,00
16 PLTM Mobuya IPP Hydro 3,00 3,00
17 PLTD Molibagu PLN HSD 2,73 1,50
Total Sistem 305,65 250,38

Kelistrikan Pulau-Pulau

Di Provinsi Sulawesi Utara terdapat beberapa pulau yang berlokasi dekat dengan daratan Sulut maupun
sejumlah besar pulau-pulau yang tersebar hingga ke perbatasan Filipina, seperti Miangas di kabupaten
Talaud, Marore di kabupaten Sangihe, serta pulau-pulau kecil lainnya. Kelistrikan di seluruh pulau tersebut
dipasok dari PLTD dan 1 PLTM di pulau Sangihe, menggunakan jaringan tegangan menengah 20 kV.

Sistem di pulau-pulau yang relative besar adalah sistem Sangihe dengan beban puncak sekitar 5,82 MW.
Daftar pembangkit di pulau-pulau tersebar dengan beban relative besar sebagaimana diperlihatkan pada
tabel B6.2. Selain itu masih terdapat cukup banyak sistem-sistem sangat kecil tersebar dengan sumber
pasokan dari PLTD dan terhubung langsung ke pelanggan menggunakan jaringan 220 volt.

555
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 555 04/02/2013 10:37:23


Tabel B6.2 Kapasitas Pembangkit Pulau-Pulau Tersebar

Bahan Daya Terpasang


No Pembangkit Owner
Bakar (kW) (kW)
1 PLTD Tahuna PLN HSD 5.962 3.615
2 PLTD Peta PLN HSD 0 0
3 PLTD Lesabe PLN HSD 1.022 840
4 PLTD Tamako PLN HSD 1.260 900
5 PLTM Ulupeliang PLN Hydro 1.000 915
6 PLTB Malamenggu PLN Bayu 80 0
7 PLTD Sewa (Peta) Sewa HSD 2.800 2.500
8 PLTD Ondong PLN HSD 4.760 3.055
9 PLTD Lirung PLN HSD 2.510 1.665
10 PLTD Tagulandang PLN HSD 1.770 1.320
11 PLTD Beo PLN HSD 1.450 1.140
12 PLTD Makalehi PLN HSD 180 120
13 PLTD Melongnguane PLN HSD 1.850 1.400
14 PLTD Mangaran PLN HSD 900 615
15 PLTD Essang PLN HSD 850 650
16 PLTD Dapalan PLN HSD 340 265
17 PLTD Marampit PLN HSD 120 99
18 PLTD Karatung PLN HSD 240 180
19 PLTD Miangas PLN HSD 80 70
20 PLTD Nanedekale PLN HSD 200 160
21 PLTD Marore PLN HSD 80 70
22 PLTD Biaro PLN HSD 300 240
23 PLTD Manado Tersebar PLN HSD 2.420 2.143
Total Sistem 30.174 21.962

B6.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara dalam beberapa tahun terakhir cukup tinggi pada kisaran
7% sampai 8% per tahun. Kondisi ini seiring dengan tingginya kegiatan pembangunan infrastruktur dan
investasi serta adanya event-event tingkat nasional dan internasional yang sering diselenggarakan di
Sulawesi Utara. Saat ini Sulawei Utara telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata internasional yang
cukup menarik sehingga banyak wisatawan yang datang. Hal tersebut ditunjang dengan berkembangnya
kawasan bisnis dan perhotelan sehingga kebutuhan energi listrik di Sulawesi Utara mengalami
peningkatan yang tinggi.

Berdasarkan realisasi penjualan tenaga listrik dalam lima tahun terakhir termasuk memperhitungkan
adanya daftar tunggu calon pelanggan baru yang cukup besar dan dengan mempertimbangkan
kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan
rasio elektrifikai, proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 diberikan pada tabel B6.3.

556
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 556 04/02/2013 10:37:23


Tabel B6.3 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sulawesi Utara

Produksi Beban
Tahun Sales (Gwh) Pelanggan
(Gwh) Puncak (MW)
2012 1.124 1.284 236 484.142
2013 1.238 1.431 261 526.509
2014 1.363 1.529 276 566.542
2015 1.500 1.719 308 609.643
2016 1.654 1.885 335 649.541
2017 1.802 2.045 359 663.004
2018 1.981 2.238 390 673.868
2019 2.178 2.451 423 684.836
2020 2.399 2.691 460 695.909
2021 2.632 2.941 499 707.090
Growth 10,3% 9,6% 8,5% 4,8%

B6.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Rencana pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan jaringan distribusi di Provinsi Sulawesi Utara
dilakukan dengan memperhatikan potensi energi primer setempat dan kondisi geografis serta sebaran
penduduknya, sebagai berikut.

Potensi Energi Primer

Sulawesi Utara memiliki potensi sumber energi terbarukan yang cukup besar berupa panas bumi hingga
700 MW yang tersebar di Lahendong, Tompaso dan Kotamobagu (gunung Ambang). Dari potensi panas
bumi tersebut, yang dieksploitasi baru sebesar 78 MW yaitu di Lahendong unit 1, 2, 3 dan 4 dan berpeluang
untuk dikembangkan adalah potensi sebagaimana terdapat pada table B6.4, termasuk potensi tenaga air.

Kendala yang dihadapi untuk mengembangkan potensi panas bumi dan tenaga air tersebut adalah
masalah status lahan, dimana sebagian besar potensi tersebut berada di kawasan cagar alam Gunung
Ambang di Kabupaten Bolaang Mongondow.

Beberapa potensi tenaga air yang sedianya dapat dikembangkan menjadi PLTA dan terdapat di kawasan
tersebut adalah Poigar II (30 MW), Poigar III (20 MW), Poigar IV (14 MW) namun masih terkendala oleh
peraturan tentang kehutanan.

Sedangkan untuk sumber energi terbarukan yang tersedia di pulau-pulau berupa tenaga angin dan
radiasi matahari. Karakteristik tenaga angin yang cenderung tidak kontinu dan radiasi matahari yang
efektifitasnnya cukup rendah memerlukan penerapan sistem pembangkit PLTS maupun tenaga bayu
(PLTB) dengan desain khusus, yaitu pengembangan pembangkit diprioritaskan menggunakan sistem
hibrid interkoneksi dengan PLTD eksisting.

557
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 557 04/02/2013 10:37:23


Tabel B6.4 Potensi Energi Terbarukan Air dan Panas Bumi

Potensi Tenaga Air

Interkoneksi
Nama Potensi Jarak Kit ke
No Lokasi ke Status
Proyek (MW) Sistem
Sistem
Poigar II Wulurmahatus / 30,0 Sistem
1
Modoinding Minahasa
Poigar III Wulurmahatus / 20,0 Sistem
2
Modoinding Minahasa
Woran Woran/Tombasian 0,6 Sistem 0,10 SSI
3
Minahasa
Morea Morea / Belang 0,6 Sistem 1,00 SSI
4
Minahasa
Molobog Molobog / Kotabuan 0,6 Sistem 1,00 SSI
5
Minahasa
Lobong II Bilalang IV/ Passi 0,5 Sistem 4,00 SSI
6
Minahasa
Apado Bilalang IV/ Passi 0,3 Sistem 0,55 SSI
7
Minahasa
Kinali Otam /Pasi 1,2 Sistem 1,00 SSI
8
Minahasa
Bilalang Bilalang I/ Pasi 0,3 Sistem 0,40 SSI
9
Minahasa
Salongo Salongo / Bolaang 0,9 Sistem 5,50 SSI
10
Uki Minahasa
Tangangah Tengangah/ Bolaang 1,2 Sistem 1,20 SSI
11
Uki Minahasa
Milangodaa I Milangodaa I/ Bo- 0,7 Sistem 4,50 FS Tahun
12
laang Uki Minahasa 2008
Milangodaa Milangodaa II/ Bo- 0,7 Sistem 5,00 FS Tahun
13
II laang Uki Minahasa 2008
Pilolahunga Mamalia/ Bolaang 0,8 Sistem 2,50 SSI
14
Uki Minahasa
Ulupeliang II Ulung Peliang/ 0,3 Sistem 1,50 SSI
15
Tamako Tahuna
Belengan Belengan /Manganitu 1,2 Sistem 0,05 SSI
16
Tahuna
Jumlah Potensi Air 59,7

Potensi Panas Bumi

Interkoneksi
Nama Potensi Jarak Kit ke
No Lokasi ke Status
Proyek (MW) Sistem
Sistem
Lahendong V Tompaso 20,0 Sistem On Going
21
Minahasa
Lahendong Tompaso 20,0 Sistem On Going
22
VI Minahasa
Gunung Kotamobagu 400,0 Sistem Pra FS
23
Ambang Minahasa
Jumlah Potensi Panas Bumi 440
Potensi tenaga air: Studi potensi hidro oleh PLN PI Sarana Fisik dan Fasilitas Penunjang, 1994
Potensi panas bumi: Distamben Prov Sulut, 2006

558
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 558 04/02/2013 10:37:23


Pengembangan Pembangkit

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 direncanakan tambahan 18 unit
pembangkit baru dengan kapasitas total 677 MW. Jenis pembangkit yang akan dibangun meliputi PLTP,
PLTA, PLTM, PLTU batubara serta PLTG/MG peaker. Tabel B6.5 berikut menampilkan rincian rencana
pengembangan pembangkit di Provinsi Sulawesi Utara.

Tabel B6.5 Pengembangan Pembangkit di Sulawesi Utara

No PROYEK PENGEMBANG JENIS MW COD


1 Sulut II (FTP 1) / Amurang PLN PLTU 2x25 2012
2 Talaud PLN PLTU 2x3 2014
3 Lelipang/Belengan PLN PLTM 1x0,5 2014
4 Tahuna (FTP 2) PLN PLTGB 8 2014
5 Sulut I (FTP 1) PLN PLTU 2x25 2014/15
6 Minahasa Peaker PLN PLTG/MG 3x25 2015/16
7 Duminanga PLN PLTM 1x0,5 2015
8 Sawangan PLN PLTA 2x6 2016
9 PLTM Tersebar Sulut PLN PLTM 2 2013
10 Sulut Peaker PLN PLTG/MG 3x50 2018/19/21
11 Kotamobagu I (FTP 2) PLN PLTP 2x20 2020
12 Kotamobagu II (FTP 2) PLN PLTP 2x20 2020
13 Amurang Sewa XPLTU 2x25 2014
14 Lahendong V (FTP 2) Swasta PLTP 20 2015
15 Sulut I - Kema Swasta PLTU 2x25 2015
16 Lahendong VI (FTP 2) Swasta PLTP 20 2017
17 Tahuna 2 Swasta PLTGB 3 2017
18 Sulut 3 Swasta PLTU 2x50 2017/18
Total Kapasitas 677

Selain daftar rencana tersebut diatas, juga diberikan peluang pengembangan pembangkit
skala kecil lainnya yang berbasis energi terbarukan seperti PLTS jenis terkonsentrasi /komunal serta PLT
biomas.

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk

Pengembangan Transmisi

Kondisi beban sistem kelistrikan Sulut sudah cukup besar dan untuk menjangkau daerah yang semakin
jauh, direncanakan pengembangan transmisi menggunakan tegangan 150 kV dan 70 kV. Berdasarkan
proyeksi beban dan kondisi geografis di Sulawesi Utara, sampai dengan tahun 2021 jaringan transmisi
150 kV dan 70 kV yang akan dibangun sepanjang 652 kms dengan kebutuhan dana investasi sekitar US$
49 juta seperti ditampilkan pada tabel B6.6.

Pengembangan Gardu Induk (GI)

Sejalan dengan rencana pengembangan transmisi, gardu induk yang akan dibangun sampai dengan
tahun 2021 termasuk perluasannya adalah GI 150 kV tersebar di 17 lokasi dan GI 70 kV di 4 lokasi dengan
kapasitas trafo total sekitar 670 MVA. Dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 40 juta sebagaimana
ditunjukkan pada tabel B6.7, namun belum termasuk kebutuhan dana investasi untuk GI pembangkit.

559
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 559 04/02/2013 10:37:23


560

lampiran rama 29 1 13.indd 560


Tabel B6.6 Pembangunan Transmisi 150 kV dan 70 kV
Anggaran
No. Dari Ke Tegangan Konduktor kms COD
(Juta USD)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


1 Lopana Teling (GIS) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 96 8,5 2012
2 PLTU Sulut 2 (FTP1) Lopana 150 kV 2cct, ACSR 2 x 240 mm2 36 4,4 2012
2
3 Teling (GIS) Ranomut Baru (Paniki) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 16 1,4 2013
2
4 Ranomut Baru (Paniki) Tanjung Merah (Kema) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 60 5,3 2013
5 Likupang Bitung 70 kV 1cct, ACSR 1 x 240 mm2 32 5,7 2013
2
6 PLTU Sulut 1 (FTP1) Incomer double phi (Lolak - Buroko) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 10 0,4 2014
7 PLTP Lahendong V & VI Kawangkoan 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 10 0,9 2014
2
8 Otam Molibagu 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 132 11,7 2015
9 PLTG/MG Minahasa Likupang 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 1 0,1 2015
2
10 PLTU Sulut I (Kema) Tanjung Merah (Kema) 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 20 1,8 2015
11 PLTA Sawangan Sawangan 70 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm2 1 0,1 2016
2
12 PLTP Kotamobagu Otam 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 mm 32 2,8 2019
2
13 GI Molibagu PLTU TLG 150 kV 2 cct, ACSR 1 x 240 mm 206 6,1 2020
Jumlah 652 49,3

04/02/2013 10:37:23
Khusus kota Manado dimana harga tanah untuk membangun GI telah semakin mahal dan sulit didapat,
pada masa yang akan datang akan menerapkan GI jenis gas insulated switchgear (GIS) seperti yang sedang
dibangun di Teling Baru. Sedangkan untuk GI yang masih jauh di luar kota Manado akan menggunakan
tipe outdoor karena secara ekonomi masih lebih menguntungkan dari pada tipe GIS.

Selain itu, dapat juga dikembangkan GI dengan konfigurasi dan fasilitas minimal namun tetap memenuhi
standar teknis dan keselamatan, untuk diterapkan pada daerah yang bebannya masih rendah dan relatif
kurang berkembang guna perbaikan pelayanan dengan biaya investasi yang relatif rendah.

Tabel B6.7 Pengembangan Gardu Induk

Baru/ Daya Anggaran


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) (juta USD)
1 Tomohon (IBT) 150/70 kV Extension 60 2,62 2012
2 Kema/Tanjung Merah 150/20 kV New 30 2,62 2012
3 Paniki 150/20 kV New 30 2,62 2012
4 Teling (GIS) 150/20 kV New 30 2,62 2013
5 Teling (IBT) 150/70 kV Extension 60 2,62 2013
6 GI Kit Bintauna 150/20 kV New 10 2,27 2014
7 Kawangkoan 150/20 kV Extension 30 1,81 2014
8 Paniki 150/20 kV Extension 30 1,81 2014
9 Otam 150/20 kV Extension 30 1,81 2014
10 Molibagu 150/20 kV New 20 2,38 2014
11 Teling 150/20 kV Extension 30 1,81 2014
12 Tomohon 70/20 kV Extension 30 1,26 2015
13 Kema/Tanjung Merah 150/20 kV Extension 30 1,81 2015
14 Tonsealama 70/20 kV Extension 20 1,01 2015
15 Tasik Ria 70/20 kV Extension 30 1,26 2015
16 Lopana 150/20 kV Extension 30 1,81 2018
17 Otam 150/20 kV Extension 30 1,81 2019
18 Paniki 150/20 kV Extension 60 1,81 2019
19 Teling 150/20 kV Extension 30 1,81 2019
20 Kema/Tanjung Merah 150/20 kV Extension 30 1,81 2020
21 Likupang 70/20 kV Extension 20 1,01 2021
Jumlah 670 40,4

Pengembangan Distribusi

Pengembangan distribusi di Provinsi Sulawesi Utara dimaksudkan untuk memenuhi rencana tambahan
pelanggan baru sekitar 287 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021 atau rata-rata 28.700 sambungan
setiap tahun. Pengembangan jaringan distribusi tersebut belum termasuk adanya rencana interkoneksi
dari daratan Sulawesi Utara dengan pulau kecil yang berdekatan, dimana dalam implementasinya akan
didahului dengan studi kelayakan dan studi dasar laut.

Distribusi yang akan dikembangkan selama periode 2012-2021 termasuk untuk melistriki perdesaan
adalah 1.468 kms JTM, 2.123 kms JTR dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 422 MVA, secara
rinci ditampilkan pada tabel B6.8.

561
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 561 04/02/2013 10:37:23


Tabel B6.8 Rincian Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 130,2 188,2 36,9 38.412
2013 134,2 194,0 38,0 42.367
2014 137,7 199,1 39,0 40.033
2015 141,5 204,5 40,2 43.101
2016 145,7 210,6 41,4 39.898
2017 147,8 213,7 42,6 13.463
2018 150,9 218,1 43,8 10.864
2019 153,8 222,3 45,0 10.968
2020 180,8 261,3 50,3 11.074
2021 198,3 286,6 51,1 11.181
2012-2021 1.468,8 2.123,1 422,3 287.259

B6.4 Sistem Kelistrikan di Kepulauan

Gugusan kepulauan di Sulawesi Utara merupakan bagian dari Sabuk Wallacea, sebagian pulau
memiliki gunung berapi. Jarak antar pulau cukup jauh dan transportasi laut yang digunakan masih
sebatas kapal motor berkapasitas kecil, kecuali untuk pulau Sangihe, Talaud, dan Siau. Akses untuk
mendapatkan energi primer dari luar sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca terutama gelombang
laut. Sebagian besar mata pencaharian dari penduduk di kepulauan tersebut adalah nelayan tradisional
dan hanya mengandalkan hasil laut.

Di Kabupaten Talaud terdapat empat pulau terdepan dari wilayah NKRI, yakni pulau Miangas, Marore,
Marampit dan pulau Karatung. Mengingat letaknya yang sangat strategis bagi NKRI, kecukupan dan
keandalan pasokan listrik PLN yang telah ada akan ditingkatkan dengan membangun pusat listrik tenaga
surya (PLTS) dengan sistem hybrid (PLTS-PLTD).

562
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 562 04/02/2013 10:37:23


B6.5 Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti pada tabel B6.9.

Tabel B6.9 Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(Gwh) (Gwh) (MW)
2012 1.124 1.284 236 50 120 132 120
2013 1.238 1.431 261 1 90 108 31
2014 1.363 1.529 276 90 150 20 93
2015 1.500 1.719 308 146 110 153 245
2016 1.654 1.885 335 37 0 1 43
2017 1.802 2.045 359 73 0 0 144
2018 1.981 2.238 390 101 30 0 113
2019 2.178 2.451 423 50 120 32 44
2020 2.399 2.691 460 80 30 206 132
2021 2.632 2.941 499 50 20 0 38
Jumlah 677 670 652 1.003

563
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 563 04/02/2013 10:37:24


lampiran rama 29 1 13.indd 564 04/02/2013 10:37:24
LAMPIRAN B.7
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SULAWESI TENGAH

lampiran rama 29 1 13.indd 565 04/02/2013 10:37:24


B7.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini

Sistem kelistrikan yang melayani pelanggan di Provinsi Sulawesi Tengah terdiri dari sistem interkoneksi 70
kV Palu-Parigi dan sistem isolated 20 kV di lokasi tersebar. Pada umumnya sistem-sistem tersebut dipasok
dari pembangkit jenis PLTD dan sebagian dari PLTM. Khusus sistem Palu-Parigi, selain mendapatkan
pasokan listrik PLTD juga dipasok dari PLTU batubara IPP Tawaeli.

Sistem Interkoneksi 70 kV Palu-Parigi

Sistem kelistrikan kota Palu dan sekitarnya dilayani oleh sistem interkoneksi Palu-Parigi 70 kV melalui GI
Talise dan GI Parigi, dipasok dari PLTU IPP Tawaeli, PLTD Silae, PLTD Parigi dan PLTD Sewa, total beban
puncak tahun 2011 sekitar 70,13 MW. Gambar sistem interkoneksi Palu-Parigi eksisting dan rencana
pengembangan sistem di Sulawesi Tengah sebagaimana ditampilkan pada gambar B7.1.

Gambar
Gambar B7.1.B7.1. SistemKelistrikan
Sistem Kelistrikan didi
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah

Sistem Isolated

Di Sulawesi Tengah terdapat banyak sistem kelistrikan yang terhubung dengan jaringan 20 kV seperti
sistem Tolitoli, sistem Poso, dan sistem Luwuk, dipasok dari PLTM dan PLTD dengan beban masing-
masing sistem sudah diatas 5 MW. Selain itu masih terdapat sistem isolated kecil tersebar lainnya dimana
sebagian besar dipasok dari PLTD. Sebagian lainnya dipasok dari PLTD dan PLTM serta di beberapa lokasi
dibantu dari PLTD Pemkab setempat.

Rincian kapasitas pembangkit dan baban puncak sistem kelistrikan isolated di Sulawesi Tengah pada
tahun 2011 sebagaimana ditampilkan pada tabel B7.1 dan B7.2.

566
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 566 04/02/2013 10:37:24


Tabel B7.1 Kapasitas Terpasang Pembangkit dan Beban Puncak Sistem Palu-Parigi

Daya
Daya Mampu Beban
No Jenis Pembangkit Terpasang
(MW) Puncak
(MW)
1 PLTD Silae 43,70 28,95
2 PLTD Parigi 5,50 2,95
3 PLTD Sewa HSD 27,00 22,20
4 PLTD Sewa MFO 10,00 10,00
5 PLTU Tawaeli 30,00 26,00
Total Sistem 116,20 90,10 70,13

Tabel B7.2 Kapasitas Terpasang Pembangkit Sistem Kecil Tersebar (Per Sistem)

PLTD Sewa/ PLTM PLTM


No Pembangkit PLTD PLN Total
PEMDA PLN IPP/Excess
1 Poso 2,6 3,0 2,4 8,0
2 Tentena 1,2 1,0 0,4 2,6
3 Kolonedale 1,6 2,3 3,9
4 Bungku 0,2 2,3 2,5
5 Tolitoli 4,8 4,0 1,5 10,3
6 Leok 0,9 3,3 4,2
7 Moutong-Kotaraya 4,0 2,0 1,5 7,5
8 Bangkir 2,0 2,0
9 Luwuk-Moilong 6,8 5,0 0,8 3,2 15,8
10 Ampana 2,9 0,8 3,7
11 Bunta 1,1 1,2 2,3
12 Banggai 1,6 1,6
13 Sulteng tersebar 11,5 11,5
Jumlah 40,96 22,90 6,90 4,77 75,53

B7.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah kaya dengan sumber daya alamnya, tanaman coklat tumbuh dengan baik sehingga
Sulawesi Tengah menjadi salah satu penghasil utama komoditi coklat di Indonesia. Selain itu, terdapat
juga potensi gas alam yang cukup besar di Kabupaten Luwuk dan potensi tambang nikel di Kabupaten
Morowali. Kedua jenis tambang tersebut sedang diupayakan untuk dikelola secara komesial. Hal ini
akan memberikan dampak positip terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah. Seiring dengan
tingginya potensi ekonomi tersebut, diperkirakan kebutuhan tenaga listrik di Provinsi Sulawesi Tengah
juga akan terus meningkat.

Memperhatikan data penjualan tenaga listrik dalam lima tahun terakhir dan dengan mempertimbangkan
kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan
rasio elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik 2012 - 2021 diberikan pada tabel B7.3.

567
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 567 04/02/2013 10:37:24


Tabel B7.3 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Penjualan Produksi Beban


Tahun Pelanggan
(GWh) (GWh) Puncak (MW)
2012 655 743 161 391.172
2013 721 817 176 425.496
2014 794 898 193 457.935
2015 874 988 211 492.851
2016 963 1.088 231 525.203
2017 1.065 1.202 254 559.327
2018 1.180 1.330 280 595.269
2019 1.307 1.472 308 633.124
2020 1.430 1.608 335 672.970
2021 1.568 1.762 366 581.726
Growth 10,6% 10,4% 9,9% 5,1%

B7.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Rencana pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan distribusi di Provinsi Sulawesi Tengah
dilakukan dengan memperhatikan potensi energi primer setempat termasuk pola sebaran penduduknya
sebagai berikut.

Potensi Energi Primer

Potensi energi primer yang tersedia di Sulawesi Tengah sangat besar dan berpeluang untuk dikembangkan
terutama tenaga air dan gas alam. Sedangkan untuk panas bumi potensinya juga cukup besar namun
statusnya masih spekulatif dan terduga dengan total sekitar 380 MWe. Potensi tenaga air yang besar
adalah DAS Poso yang dapat dikembangkan menjadi PLTA skala besar hingga 575 MW. Pengembangan
tenaga air pada skala tersebut akan dapat memenuhi seluruh kebutuhan tenaga listrik di Sulawesi Tengah
dan bahkan masih berlebih untuk dikirim ke Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Menurut Indonesia
Energy Outlook and Statistic 2006 yang dibuat oleh Pengkajian Energi Universitas Indonesia, di Sulawesi
Tengah juga terdapat potensi tenaga air skala kecil yang tersebar di Poso, Palu, Tentena, Taripa, Tomata,
Moutong, Luwuk, Bunta, Tataba-Bulagi, dengan kapasitas total sekitar 64 MW. Namun demikian terdapat
tantangan dalam pengembangan PLTM karena jarak antara lokasi PLTM dan pusat beban cukup jauh.
Masih menurut Energy Outlook tersebut, di Sulawesi Tengah juga terdapat potensi tenaga panas bumi
yang cukup besar dan tersebar di Donggala dan Poso hingga lebih dari 500 MWe, dengan status resource
masih speculative serta reserve possible, sehingga masih memerlukan studi lebih lanjut.

Sedangkan pemanfaatan gas alam untuk pembangkitan tenaga listrik dari lapangan Donggi dan Senoro,
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit peaker yang dibangun dibeberapa lokasi
tersebar kawasan timur Indonesia dan diangkut dalam bentuk LNG.

Rencana Pengembangan Pembangkit

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021, direncanakan tambahan kapasitas
pembangkit sekitar 693 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada tabel B7.4.

568
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 568 04/02/2013 10:37:24


Pengembangan pembangkit di Sulawesi Tengah diprioritaskan menggunakan energi terbarukan
utamanya PLTA mengingat potensinya yang sangat besar. Namun demikian, karena kedepan sistem
Palu akan terinterkoneksi dengan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, maka untuk mengisi kekurangan
kapasitas akan dibangun juga PLTU batubara. Untuk daerah yang mempunyai potensi gas dan mini hidro,
akan dikembangkan juga PLTG/MG dan PLTM untuk memenuhi kebutuhan beban setempat.

Tabel B7.4 Pengembangan Pembangkit Sulawesi Tengah

Asumsi
No Proyek Jenis MW COD
Pengembang
1 Ampana (Relokasi PLTD) PLN PLTD 2 2012
2 Ampana PLN PLTU 2x3 2014/15
3 Luwuk Peaker (CNG) PLN PLTMG 10 2014
4 Morowali PLN PLTMG 10 2014
5 Halulai/Wuasa PLN PLTM 2x0,7 2014
6 Buleleng PLN PLTM 2x0,6 2014
7 Tolitoli PLN PLTU 3x15 2014/15
8 Luwuk Peaker (CNG) PLN PLTMG 5 2015
9 Palu 2 PLN PLTU 2x15 2015
10 Morowali PLN PLTMG 2x5 2015/16
11 Palu 3 PLN PLTU 2x50 2017/18
12 Luwuk Peaker (CNG) PLN PLTMG 5 2019
13 Poso 2 PLN PLTA 2x66 2020/21
Poso Energy (Transfer Swasta PLTA 130 2012
14
ke Sulsel)
15 Poso (Transfer ke Palu) Swasta PLTA 65 2013
16 PLTM Tersebar Sulteng Swasta PLTM 25 2013-2014
17 Tawaeli (Ekspansi) Swasta PLTU 2x15 2015
18 Luwuk (FTP2) Swasta PLTU 2x10 2015/16
19 Bora (FTP 2) Swasta PLTP 5 2018
20 Marana/Masaingi (FTP 2) Swasta PLTP 20 2018
21 Borapulu Swasta PLTP 2x20 2019/20
Total Kapasitas 693

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk

Pengembangan Transmisi

Untuk menjangkau seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah yang secara geografis memanjang dengan
sebaran komunitas penduduk yang saling berjauhan, diperlukan transmisi yang sangat panjang. Oleh
karena itu, sistem kelistrikan di Sulteng tidak cocok jika dikembangkan menjadi hanya satu sistem
terinterkoneksi.

Di Sulteng akan dikembangkan dua sistem interkoneksi yaitu sistem Palu-Parigi-Poso yang akan menyatu
dengan sistem Sulselrabar, dan sistem Tolitoli yang akan menyatu dengan sistem Gorontalo-Sulut. Untuk
evakuasi daya dari PLTA Poso ke pusat beban, sedang dibangun transmisi 275 kV ke arah selatan (Palopo)

569
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 569 04/02/2013 10:37:24


dan transmisi 150 kV ke sistem Palu-Parigi. Panjang saluran transmisi baru yang akan dibangun untuk
kedua sistem tersebut selama periode 2012-2021 adalah 2.598 kms dengan kebutuhan dana investasi
sekitar US$ 257 juta seperti ditampilkan dalam tabel B7.5.

Tabel B7.5 Pembangunan Transmisi di Sulawesi Tengah

Angga-
ran
No. Dari Ke Tegangan Konduktor kms COD
(Juta
USD)
Palu Baru Silae 150 kV 2cct, ACSR 1 x 50 4,5 2012
1
240 mm2
Palu Baru Talise 70 kV 2cct, ACSR 1 x 30 2,7 2012
2
240 mm2
Tentena Wotu 275 kV 2cct, Zebra, 272 61,2 2012
3
430 mm
PLTA Poso (Ten- Poso 150 kV 2cct, ACSR 1 x 80 7,1 2013
4
tena) 240 mm2
Poso Palu Baru 150 kV 2cct, ACSR 1 x 238 21,2 2013
5
240 mm2
PLTU Tawaeli TIP 24 70 kV 2cct, ACSR 1 x 14 0,9 2014
6 Ekspansi (Talise- 240 mm2
Parigi)
Toli-toli Leok 150 kV 2cct, ACSR 1 x 216 19,2 2015
7
240 mm2
Toli-toli Siboa 150 kV 2cct, ACSR 1 x 260 23,1 2015
8
240 mm2
Moutong Incomer 150 kV 2cct, ACSR 1 x 220 19,6 2015
Single phi 240 mm2
9
(Tolitoli-
Siboa)
PLTU Palu 2 Incomer 2 150 kV 2cct, ACSR 1 x 8 0,7 2015
phi (Silae- 240 mm2
10
Pasangk-
ayu)
PLTMG Luwuk Luwuk 150 kV 2cct, ACSR 1 x 180 16,0 2016
11
240 mm2
Poso Ampana 150 kV 2cct, ACSR 1 x 248 22,1 2017
12
240 mm2
PLTU Palu 3 Incomer 150 kV 2cct, ACSR 1 x 8 0,7 2017
double phi 240 mm2
13
(Silae-Pa-
sangkayu)
PLTP Bora Incomer 150 kV 2cct, ACSR 1 x 30 2,7 2018
(FTP2) double phi 240 mm2
14
(Palu Baru-
Poso)
Bunta Luwuk 150 kV 2cct, ACSR 1 x 190 16,9 2019
15
240 mm2
Kolonedale Incomer 150 kV 2cct, ACSR 1 x 164 14,6 2019
single phi 240 mm2
16
Poso-
Ampana
PLTP Borapulu Incomer 150 kV 2cct, ACSR 1 x 40 3,6 2019
(FTP2) double phi 240 mm2
17
(Palu Baru-
Poso)

570
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 570 04/02/2013 10:37:25


Tabel B7.5 Pembangunan Transmisi di Sulawesi Tengah
Lanjutan

Ampana Bunta 150 kV 2cct, ACSR 1 x 170 15,1 2020


18
240 mm2
Kolonedale Bungku 150 kV 2cct, ACSR 1 x 180 5,3 2020
19
240 mm2
Jumlah 2.598 257,2

Pengembangan Gardu Induk

Penambahan dan perluasan gardu induk untuk menyalurkan daya listrik ke pusat beban selama periode
2012- 2021 adalah 710 MVA meliputi GI 150 kV dan 70 kV, termasuk IBT 275/150 kV. Dana investasi yang
dibutuhkan sekitar US$ 54 juta belum termasuk kebutuhan dana investasi untuk pembangunan GI
pembangkit, sebagaimana diperlihatkan pada tabel B7.6.

Tabel B7.6 Pengembangan GI

Anggaran
Baru/ Daya
No Gardu Induk Tegangan (juta COD
Extension (MVA)
USD)
1 PLTA Poso 150/20 kV New 10 2,27 2012
2 Tentena IBT 275/150 kV New 90 4,86 2012
3 Poso 150/20 kV New 30 2,62 2012
4 Palu Baru 150/20 kV New 30 2,62 2012
5 Silae 150/20 kV New 30 2,62 2013
6 Silae 150/20 kV Extension 30 1,81 2014
7 Palu Baru 150/20 kV Extension 30 1,81 2014
8 Leok/Buol 150/20 kV New 20 2,38 2014
9 Toli-Toli 150/20 kV New 30 2,62 2014
10 Moutong 150/20 kV New 30 2,62 2014
11 Siboa 150/20 kV New 30 2,62 2014
12 Luwuk 150/20 kV New 30 2,62 2014
13 Moilong 150/20 kV New 20 2,38 2014
14 Talise 70/20 kV Extension 30 1,26 2014
15 Parigi 70/20 kV Extension 20 1,01 2014
16 Poso 150/20 kV Extension 30 1,81 2016
17 Ampana 150/20 kV New 20 2,38 2017
18 Palu Baru 150/20 kV Extension 30 1,81 2018
19 Luwuk 150/20 kV Extension 30 1,81 2018
20 Silae 150/20 kV Extension 30 1,81 2018
21 Tentena 150/20 kV Extension 30 1,81 2018
22 Kolonedale 150/20 kV New 20 2,38 2019
23 Talise 150/20 kV Extension 30 1,81 2019
24 Bungku 150/20 kV New 30 2,62 2021
Jumlah 710 54,4

571
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 571 04/02/2013 10:37:25


Pengembangan Distribusi

Seiring dengan rencana pengembangan sistem transmisi dan gardu induk di atas, juga akan dibangun
jaringan distribusi termasuk untuk melayani listrik pedesaan. Sampai dengan tahun 2021 jaringan
distribusi yang akan dibangun sekitar 1.245 kms JTM, 1.457 kms JTR dan 459 MVA trafo distribusi,
sebagaimana ditunjukkan dalam tabel B7.7. Pengembangan sistem distribusi tersebut untuk melayani
tambahan pelanggan baru sekitar 355 ribu pelanggan sampai dengan tahun 2021 atau rata-rata 35.500
pelanggan per tahun.
Tabel B7.7 Rincian Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 95,1 113,4 36,3 31.135
2013 100,0 119,3 38,1 34.324
2014 105,3 125,6 40,1 32.439
2015 110,9 132,4 42,2 34.916
2016 116,6 139,1 44,3 32.352
2017 123,0 146,7 46,6 34.124
2018 132,9 154,9 48,9 35.942
2019 143,6 163,5 51,4 37.855
2020 151,5 172,5 54,0 39.846
2021 166,2 189,2 57,4 42.227
2012-2021 1.244,9 1.456,9 459,3 355.160

B7.4 Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan dana
investasi sampai dengan tahun 2021 diperlihatkan pada tabel B7.8.

Tabel B7.8 Rangkuman

Energy Produksi Beban Pembang-


GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak kit
(MVA) (kms) (juta US$)
(GWh) (GWh) (MW) (MW)
2012 655 743 161 132 160 352 286
2013 721 817 176 87 30 318 191
2014 794 898 193 43 270 14 89
2015 874 988 211 113 0 704 278
2016 963 1.088 231 15 30 180 50
2017 1.065 1.202 254 50 20 256 111
2018 1.180 1.330 280 75 120 30 167
2019 1.307 1.472 308 25 50 394 110
2020 1.430 1.608 335 86 0 350 188
2021 1.568 1.762 366 66 30 0 116
Jumlah 692 710 2.598 1.587

572
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 572 04/02/2013 10:37:25


LAMPIRAN B.8
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI GORONTALO

lampiran rama 29 1 13.indd 573 04/02/2013 10:37:25


B8.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini

Sistem kelistrikan di Provinsi Gorontalo saat ini pada dasarnya dipasok dari PLTD BBM, dengan pembangkit
terbesar adalah PLTD Telaga di kota Gorontalo dan beberapa PLTD kecil di Buroko, Marisa dan Tilamuta.
Pembangkit non PLTD masih terbatas yaitu hanya PLTM Mongango sehingga BPP di Gorontalo masih
sangat tinggi. Daya terpasang total PLTD adalah 75,5 MW dengan daya mampu sekitar 47 MW. Beban

PLTU Gorontalo (FTP1)


SULAWESI 2x25 MW – 2014

TENGAH PLTU Gorontalo 2 Buroko


2x50 MW – 2019/20
U ke
U
ACSR 1x240 mm2 GI Buroko
ACSR 1x240 mm2
38 km - 2011 (Sulut)
7 km - 2011

Isimu
PLTU GE
ACSR 1x240 mm2 2x6 MW – 2013
ke ACSR 1x240 mm2 27 km - 2012
GI Moutong 90 km - 2014 ACSR 1x240 mm 2 Botupingge
Marisa ACSR 1x240 mm2
(Sulteng) 110 km - 2011 8 km - 2012
ACSR 1x240 mm2
SULAWESI
Moutong
Tilamuta U
U
15 km - 2014 UTARA
G

ACSR 1x240 mm2


PLTG/MG Gorontalo Peaker
PLTU TLG 103 km - 2014
1x25 MW – 2017
2x10 MW – 2013

PERENCANAAN SISTEM
PT PLN (Persero)
PETA JARINGAN PROPINSI GORONTALO

GI 500 kV Existing / Rencana U U PLTU Existing / Rencana


/ /
/
GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana
/ GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana
/ GI 70 kV Existing / Rencana A / A PLTA Existing / Rencana
/ GI 500/275 kV Existing / Rencana PLTGU Existing / Rencana
GU
/ GU

/ GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB / GB


PLTGB Existing / Rencana
/
/
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M
PLTM Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana D / D
PLTD Existing / Rencana
/ T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana
/ T/L 275 kV Existing / Rencana
/ T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012

Gambar B8.1 Peta Rencana Pengembangan Sistem 150 kV Gorontalo


Gambar B8.1 Peta Rencana Pengembangan Sistem 150 kV Gorontalo

puncak tertinggi tahun 2011 (non coincident) Provinsi Gorontalo adalah 49,6 MW. Kondisi saat ini dan
rencana pengembangan sistem kelistrikan di Gorontalo sebagaimana disajikan sesuai gambar B8.1

Hampir semua energi listrik yang dibangkitkan disalurkan ke beban di Gorontalo melalui jaringan
distribusi 20 kV. Transmisi 150 kV sistem interkoneksi Gorontalo - Minahasa akan berfungsi sebagaimana
mestinya setelah kondisi pembangkit di Sulut surplus sehingga mampu memasok kebutuhan listrik di
Gorontalo.

Rincian kapasitas pembangkit terpasang di sistem Gorontalo sampai dengan tahun 2011 berdasarkan
jenis pembangkit dan pengelolaannya diberikan pada tabel B8.1.

574
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 574 04/02/2013 10:37:25


Tabel B8.1 Kapasitas Terpasang Pembangkit Sistem Gorontalo

Daya Daya
Jenis Jenis
No Pembangkit Pemilik Terpasang Mampu
Pembangkit Bahan
(MW) (MW)
1 Telaga PLTD HSD PLN 24,50 15,30
Sewa Telaga/ PLTD HSD PLN 37,46 22,00
2
Gorontalo
3 Marisa PLTD MFO PLN 4,55 2,25
4 Sewa Marisa PLTD HSD PLN 13,20 12,00
5 Tilamuta PLTD HSD PLN 1,65 1,12
6 Boroko PLTD HSD PLN 2,29 0,24
7 Mongango PLTD HSD PLN 1,50 1,20
8 Lemito PLTM Hydro PLN 1,57 0,68
Total Sistem 86,72 54,8

B8.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Gorontalo

Pembangunan proyek infrastruktur termasuk fasilitas umum di Provinsi Gorontalo terus dipacu untuk
dapat mengejar ketertinggalan dari provinsi lain. Pemerintah daerah juga meluncurkan berbagai
program unggulan berbasis potensi daerah setempat agar ekonomi dapat tumbuh lebih cepat. Pada
beberapa tahun terakhir ekonomi Gorontalo berhasil tumbuh signifikan mencapai rata-rata diatas 7%
per tahun, dan hal ini mendorong kebutuhan pasokan listrik meningkat signifikan.

Pasokan listrik di sistem Gorontalo pada tahun 2012 dan seterusnya diharapkan sudah lebih baik dari
sebelumnya karena adanya tambahan pasokan dari sistem interkoneksi Minahasa seiring dengan
beroperasinya PLTU batubara di Sulut.

Memperhatikan perkembangan penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan dengan
mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi setempat, pertambahan jumlah penduduk serta target
peningkatan rasio elektrifikasi, kebutuhan listrik 2012 - 2021 diperkirakan akan tumbuh seperti
ditunjukkan pada tabel B8.2.

Tabel B8.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Penjualan Produksi Beban


Tahun Pelanggan
(Gwh) (Gwh) Puncak (MW)
2012 269 298 61 140.558
2013 291 322 65 153.510
2014 314 347 70 165.754
2015 339 375 75 178.928
2016 367 406 81 191.154
2017 416 459 91 203.700
2018 450 496 98 216.945
2019 487 537 106 230.872
2020 528 581 114 245.574
2021 579 636 124 261.233
Growth 9,4% 9,3% 8,9% 7,3%

575
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 575 04/02/2013 10:37:25


B8.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik di Gorontalo dalam jumlah yang cukup dan
andal, direncanakan akan dibangun beberapa proyek pembangkit, transmisi dan jaringan distribusi,
dengan memperhatikan potensi energi setempat.

Potensi Energi Primer

Di Gorontalo terdapat potensi tenaga air dan panas bumi yang walaupun tidak terlalu besar namun
mempunyai peluang untuk dikembangkan. Menurut Energy Outlook and Statistic 2006 yang dibuat oleh
Pengkajian Energi Universitas Indonesia, potensi tenaga air skala kecil terdapat di Suwawa dan Sumalata
dengan potensi total sekitar 8 MW. Sedangkan potensi panas bumi terdapat di Lobong dan Limboto
sekitar 14 MW.

Pengembangan Pembangkit

Posisi Gorontalo relatif dekat dengan pulau Kalimantan yang merupakan sumber utama batubara
sehingga di Gorontalo direncanakan akan dibangun beberapa PLTU batubara, baik oleh PLN maupun
oleh swasta. Selain itu juga direncanakan akan dibangun PLTG/MG peaker3 untuk memenuhi kebutuhan
beban puncak. Sampai dengan tahun 2021, tambahan kapasitas pembangkit yang akan dibangun sekitar
212 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada tabel B.8.3.

Mengenai rencana pengembangan tenaga air yang merupakan energi bersih, selain dari yang sudah
terdaftar dalam tabel B8.3, tetap dimungkinkan untuk dikembangkan PLTM lain selama hal itu sesuai
dengan kebutuhan beban, atau dapat direncanakan sebagai pengganti pembangkit BBM sesuai
peranannya dalam sistem kelistrikan.

Tabel B8.3 Pengembangan Pembangkit


Asumsi
No Proyek Jenis MW COD
Pengembang
1 Gorontalo (FTP1) PLN PLTU 2x25 2014
2 Gorontalo Peaker PLN PLTG/MG 25 2017
3 Gorontalo 2 PLN PLTU 2x50 2019/20
4 Taludaa II Swasta PLTM 1x2 2013
5 Molotabu Swasta PLTU 2x10 2013
6 Taludaa I Swasta PLTM 1x3 2014
7 Gorontalo Energi *) Swasta PLTU 2x6 2015
Total Kapasitas 212
*) Swasta Terkendala

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Transmisi

Seiring dengan rencana pembangunan PLTU dan rencana interkoneksi dengan sistem Tolitoli dan
sekitarnya serta untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat beban, direncanakan
pengembangan saluran transmisi 150 kV sepanjang 260 kms dengan biaya investasi sekitar US$ 23,1
juta sebagaimana ditampilkan pada tabel B8.4. Peta rencana pengembangan transmisi 150 kV sistem
Gorontalo sebagaimana ditunjukkan pada gambar B8.2.

3 Berbahan bakar gas CNG

576
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 576 04/02/2013 10:37:25


Tabel B.4. Pengembangan Transmisi 150 kV

Anggaran
No. Dari Ke Tegangan Konduktor kms COD
(Juta USD)
PLTU Gorontalo Botupingge 150 kV 2 cct, ACSR 1 x 16 1,4 2012
1
Energi (IPP) 240 mm2
PLTU Gorontalo Incomer 150 kV 4 cct, ACSR 1 x 14 1,2 2013
(FTP 1) double phi 240 mm2
2
Buroko-
Isimu
PLTU TLG Botupingge 150 kV 2 cct, ACSR 1 x 30 2,7 2014
3 (Molotabu) 240 mm2
(IPP)
Marisa Moutong 150 kV 2 cct, ACSR 1 x 180 16,0 2014
4
240 mm2
New PLTG Marisa 150 kV 2 cct, ACSR 1 x 20 1,8 2017
5
(Marisa) 240 mm2
Jumlah 260 23,1

Pengembangan Gardu Induk

Sampai dengan tahun 2021 akan dibangun GI 150 kV termasuk perluasan dan penambahan trafo
tersebar di 7 lokasi dengan kapasitas keseluruhan 200 MVA dan dana investasi yang dibutuhkan sekitar
US$ 14 juta belum termasuk kebutuhan dana investasi untuk pembangunan GI pembangkit, seperti pada
tabel B8.5.

Tabel B8.5 Pengembangan GI

Baru/ Daya Anggaran


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) (juta USD)
1 PLTU Gorontalo 150/20 kV New 20 2,38 2013
2 Botupingge 150/20 kV Extension 30 1,81 2014
3 Isimu 150/20 kV Extension 30 1,81 2014
4 PLTU Gorontalo 150/20 kV Extension 30 1,81 2017
5 Botupingge 150/20 kV Extension 30 1,81 2019
6 Isimu 150/20 kV Extension 30 1,81 2019
7 Tilamuta 150/20 kV New 30 2,62 2020
Jumlah 200 14,1

Pengembangan Distribusi

Sampai dengan tahun 2021 direncanakan penambahan pelanggan baru sekitar 131 ribu sambungan.
Untuk mendukung rencana tersebut, diperlukan pembangunan jaringan distribusi termasuk untuk
melistriki daerah perdesaan yaitu JTM sepanjang 695 kms, JTR sekitar 1.159 kms dan tambahan trafo
distribusi sekitar 114 MVA, seperti ditampilkan dalam tabel B8.6.

577
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 577 04/02/2013 10:37:25


Tabel B8.6 Rincian Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 50,8 84,6 8,6 11.288
2013 54,0 89,9 9,6 12.952
2014 57,4 95,7 9,6 12.244
2015 61,0 101,6 10,0 13.174
2016 64,9 108,2 11,3 12.226
2017 71,9 119,9 11,7 12.545
2018 76,3 127,1 12,1 13.245
2019 80,5 134,1 13,3 13.927
2020 85,3 142,1 13,7 14.702
2021 93,5 155,9 14,6 15.659
2012-2021 695,5 1.159,2 114,4 131.963

B8.4 Penyelesaian PLTU Gorontalo

Sebagaimana diketahui bahwa proyek PLTU Gorontalo 2x25 MW yang termasuk bagian dari program
percepatan pembangunan pembangkit 10.000 MW tahap 1 ini mengalami banyak hambatan antara lain
masalah tanah dan kondisi site yang berbatu sehingga penyelesaiannya tertunda dari semula ditargetkan
2011 menjadi mundur. Dari perspektif kebutuhan sistem Gorontalo, keberhasilan proyek PLTU Gorontalo
ini sangat penting, mengingat kebutuhan listrik di Gorontalo cukup tinggi seiring dengan tingginya
pertumbuhan ekonomi Provinsi ini. Selain itu, pembangkit yang ada belum mampu mencukupi seluruh
kebutuhan calon pelanggan baru mengingat kondisinya masih paspasan dan biaya operasinya sangat
mahal.

Mengingat penting dan strategisnya PLTU Gorontalo ini, diharapkan kendala-kendala yang ada dapat
segera diatasi sehingga proyek ini dapat diselesaikan secepatnya dan dapat beroperasi memasok
kebutuhan listrik di Gorontalo.

578
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 578 04/02/2013 10:37:25


B8.5 Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti tersebut dalam tabel B8.7.

Tabel B8.7 Rangkuman

Energy Produksi Beban Pembang-


GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak kit
(MVA) (kms) (juta US$)
(Gwh) (Gwh) (MW) (MW)
2012 269 298 61 0 0 0 4
2013 291 322 65 22 20 46 55
2014 314 347 70 53 60 14 104
2015 339 375 75 12 0 180 46
2016 367 406 81 0 0 0 5
2017 416 459 91 25 30 20 21
2018 450 496 98 0 0 0 5
2019 487 537 106 50 60 0 84
2020 528 581 114 50 30 0 83
2021 579 636 124 0 0 0 6
Jumlah 212 200 260 413

579
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 579 04/02/2013 10:37:25


lampiran rama 29 1 13.indd 580 04/02/2013 10:37:26
LAMPIRAN B.9

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN


PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

lampiran rama 29 1 13.indd 581 04/02/2013 10:37:26


B9.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini

Sistem kelistrikan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini dipasok dari pembangkit yang terhubung ke
sistem interkoneksi 150 kV dan 70 kV Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar). Selain itu, juga
terdapat sistem kecil isolated di pulau-pulau seperti di Selayar, yang dipasok dari PLTD setempat. Jumlah
gardu induk eksisting di Sulsel adalah 28 buah dengan kapasitas total 1.568 MVA termasuk IBT 150/70kV.
Daya mampu pembangkit yang ada adalah 635 MW, sedangkan beban puncak pada tahun 2011 yang harus
dilayani sebesar 613 MW4 belum termasuk pelanggan captive power yang tidak mendapatkan pasokan
listrik PLN pada waktu beban puncak. Jika semua beban terlayani maka beban puncak diperkirakan
mencapai 662 MW. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem kelistrikan interkoneksi 150 kV
Sulselbar beroperasi tanpa cadangan yang cukup. Kondisi tersebut membuat sistem Sulselbar terkadang
mengalami defisit daya pembangkit dan terjadi pemadaman bergilir. Kondisi demikian menyebabkan
penyambungan pelanggan baru belum sepenuhnya dapat dilayani terutama bila membutuhkan daya
cukup besar.

Namun demikian, diharapkan pada semester kedua 2012 kondisi sistem akan dapat terpenuhi dan normal
kembali setelah proyek pembangkit yaitu PLTU IPP Jeneponto 2x100 MW, PLTU Barru 2x50 MW dapat
segera beroperasi. Selain itu, sistem Sulsel juga akan mendapatkan tambahan pasokan daya dari PLTA
Poso di Sulteng yang direncanakan pada semester kedua 2012 secara bertahap akan beroperasi.

Peta sistem kelistrikan Propinsi Sulsel kondisi saat ini dan rencana pengembangannya dipelihatkan pada
gambar B9.1.

Mengenai sistem kelistrikan di pulau Selayar, sepenuhnya dilayani PLTD BBM dengan kapasitas
pembangkit sekitar 6.5 MW daya mampu hanya 4,2 MW. Dengan beban puncak sekitar 4 MW, sistem
kelistrikan di pulau ini masih belum cukup andal.

ke
ke ke GI Tentena/
GI Barru GI Sidrap PLTA Poso
Pangkep (Sulteng)
SULAWESI
Tonasa SULAWESI
ACSR 2x430 mm2 BARAT
160 km - 2018
TENGAH
ACSR 2x240 mm2
PLTA Malea 55 km – 2016 ACSR 1x240 mm2
2x45 MW – 2017 41 km - 2013
Masamba Malili
Maros PLTA Bonto Batu
Bosowa 110 MW – 2017 Wotu
Mandai
Tallo G Daya Kima PLTA Poko ACSR 1x240 mm2
Lama 2x117 MW – 2020/21 145 km - 2013
Bontoala Daya Baru
Tello PLTA Bakaru II
Panakukang 2x63 MW – 2020 A ke
ACSR 1x430 mm2 Palopo GI Lasusua
Tanjung Sungguminasa
Bunga 15 km - 2016 (Sultra)
PLTG/MG Makassar Makale
Peaker A
ke 200 MW-2015 ke ACSR 2x430 mm2
PLTU ke A
GI Tallasa GI Polmas Bakaru A 80 km - 2018
Takalar A ACSR 2x240 mm2
(Sulbar)
Enrekang 90 km – 2013

ACSR 2x430 mm2


160 km - 2018 Siwa SULAWESI
Pinrang
ACSR 2x240 mm2
TENGGARA
PLTU Sulsel Barru (FTP1) Pare
D Sidrap 70 km - 2013
2x50 MW – 2012/13 PLTG Sengkang (GT)
Sengkang 60 MW – 2012
PLTU Sulsel Barru 2 G
GU
1x100 MW - 2016 PLTGU Sengkang (ST)
60 MW – 2013
U Soppeng
U
Barru
ACSR 2x430 mm2
175 km - 2018
Tallasa Bone
Pangkep Tonasa
Bulukumba PERENCANAAN SISTEM
U PT PLN (Persero) PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI
Jeneponto Maros
Bosowa SELATAN
Tello D GI 500 kV Existing / Rencana
G / U
/ U PLTU Existing / Rencana
/ GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana
U
Sungguminasa Sinjai / GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana
PLTU Sulsel 2
/ GI 70 kV Existing / Rencana A / A
PLTA Existing / Rencana
PLTBG Selayar 2x100 MW - 2018 A / GI 500/275 kV Existing / Rencana
U GU
/ GU PLTGU Existing / Rencana
8 MW – 2014 PLTU Sulsel 3/Takalar / GI 500/275/150 kV Existing / RencanaGB / GB PLTGB Existing / Rencana
U /
2x100 MW – 2020 GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M
PLTM Existing / Rencana
Bantaeng / D / D
Punagaya GI 150/70 kV Existing / Rencana PLTD Existing / Rencana
PLTU Punagaya/Takalar FTP2
Tallasa / T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting
2x100 MW – 2015/16 Bulukumba
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana
U Jeneponto
PLTU Jeneponto Ekspansi U / T/L 275 kV Existing / Rencana
2x100 MW – 2016 / T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012

Gambar B9.1 Peta Sistem Kelistrikan Sulsel


Gambar B.1 Peta Sistem Kelistrikan Sulsel
4 Sistem Sulselbar Oktober 2011

582
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 582 04/02/2013 10:37:27


B9.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Sulsel

Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan telah tumbuh menjadi daerah industri dan sekaligus
sebagai pusat perdagangan untuk kawasan timur Indonesia (KTI). Perkembangan ekonomi kota Makassar
dan sekitarnya memberikan kontribusi paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi
Selatan. Dalam lima tahun terakhir, ekonomi Provinsi Sulawei Selatan mengalami pertumbuhan yang
menggembirakan yaitu mencapai rata-rata diatas 7% pertahun, lebih tinggi daripada pertumbuhan
ekonomi nasional. Bahkan selama semester II tahun 2011 ekonomi Sulawesi Selatan telah tumbuh
mencapai 8,62% per tahun.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut telah mendorong peningkatan kebutuhan listrik yang juga
tumbuh signifikan. Oleh karena itu perlu diimbangi dengan penyediaan kapasitas listrik yang memadahi
dan andal agar momentum pertumbuhan ekonomi dapat tetap terjaga dengan baik.

Penjualan listrik PLN di Provinsi Sulawesi Selatan dalam 5 tahun terakhir tumbuh cukup tinggi, mencapai
8,9% per tahun walaupun sebetulnya telah dilakukan pengendalian penjualan secara terbatas karena
pasokan daya listrik pada saat itu belum cukup.

Berdasarkan realisasi penjualan listrik lima tahun terakhir termasuk banyaknya daftar tunggu calon
pelanggan potensial, dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi regional serta target pencapaian rasio
elektrifikasi, proyeksi kebutuhan listrik Provinsi Sulawesi Selatan 2012 - 2021 diberikan pada tabel B9.1.

Tabel B9.1 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Penjualan Produksi Beban


Tahun Pelanggan
(Gwh) (Gwh) Puncak (MW)
2012 3.606 4.457 808 1.480.869
2013 4.161 4.959 901 1.611.192
2014 4.820 5.446 967 1.735.581
2015 5.381 5.984 1.029 1.864.032
2016 6.162 6.577 1.122 1.985.485
2017 8.243 7.231 1.217 2.031.052
2018 8.821 7.954 1.342 2.077.093
2019 9.461 8.752 1.480 2.125.789
2020 10.164 11.507 1.949 2.158.537
2021 10.929 12.374 2.096 2.191.566
Growth 13,1% 12,4% 11,7% 4,8%

B9.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Rencana pembangunan sarana kelistrikan meliputi pembangkit, transmisi dan distribusi di Provinsi
Sulawesi Selatan dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan listrik dan ketersediaan potensi energi
primer setempat serta sebaran penduduknya.

Potensi Sumber Energi

Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai banyak sumber energi terutama tenaga air yang dapat
dikembangkan menjadi PLTA. Potensi tenaga air yang dapat dikembangkan menjadi PLTA mencapai 1.836
MW dan menjadi PLTM sekitar 160 MW. Selain itu terdapat potensi gas alam yang cukup besar, berada di
Kabupaten Wajo dengan cadangan terukur sebesar 470 BSCF.

583
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 583 04/02/2013 10:37:27


Di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan terdapat potensi batubara namun tidak besar, jumlah
cadangan terukur hanya 37,3 juta ton5.

Pengembangan Pembangkit

Kebutuhan kelistrikan Provinsi Sulawesi Selatan sebagian besar berada di daerah sebalah selatan dan
sebaliknya potensi energi primer (hidro dan gas) berada di sebelah utara provinsi ini. Kondisi ini menjadi
persoalan tersendiri bagi penyediaan tenaga listrik di Sulawesi Selatan, khususnya menyangkut sistem
penyalurannya mengingat lokasi pusat pembangkit yang akan dibangun jauh disebelah utara sedangkan
pusat beban banyak berada di selatan. Rencana proyek PLTA yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Selatan
adalah PLTA Bakaru-II, PLTA Malea dan PLTA Bonto Batu. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi
Selatan selain dengan membangun PLTA dan PLTGU, juga direncanakan akan dibangun pembangkit baru
yang berlokasi mendekati pusat beban, yaitu PLTU batubara di Jeneponto, Takalar dan di Barru serta
PLTG/MG peaker di Makassar.

Di Sulawesi Selatan terdapat proyek PLTU IPP yang sedang tahap komisioning, yaitu PLTU Bosowa di
Jeneponto berkapasitas 2x100 MW. Direncanakan pada tahun 2012 PLTU tersebut akan beroperasi
untuk memasok sistem kelistrikan Sulsel. Selain itu, sistem Sulsel juga akan mendapatkan tambahan
pasokan dari Sulteng setelah beroperasinya PLTA Poso.

Tambahan pembangkit baru di Provinsi Sulsel hingga tahun 2021 mencapai 1.869 MW, dengan perincian
seperti ditampilkan pada tabel B9.2 berikut.

Tabel B9.2 Pengembangan Pembangkit di Prop Sulsel

ASUMSI
No PROYEK JENIS MW COD
PENGEMBANG
1 Sulsel Barru (FTP 1) PLN PLTU 2x50 2012/13
2 Makassar Peaker PLN PLTG/MG 200 2015
3 Punagaya/Takalar (FTP2) PLN PLTU 2x100 2015/16
4 Selayar (Relokasi PLTD) PLN PLTD 2x1 2015/18
5 Sulsel 2 PLN PLTU 2x100 2018
6 Sulsel Barru 2 PLN PLTU 100 2016
7 Bakaru 2 PLN PLTA 2x63 2020
8 PLTM Tersebar Sulsel Swasta PLTM 13 2012-2013
Sengkang, Op. Cycle - Swasta PLTG 60 2012
9
Unit 2
Sulsel-1/Jeneponto Swasta PLTU 2x100 2012
10
Bosowa
11 Selayar (FTP 2) PLN PLTGB 8 2014
Sengkang-ST Unit 3 -> Swasta PLTGU 60 2013
12
Comb. Cycle
13 Jeneponto 2 Swasta PLTU 2x100 2016
14 Bontobatu (FTP 2) Swasta PLTA 110 2017
15 Malea Swasta PLTA 2x45 2017
16 Sulsel-3/Takalar Swasta PLTU 2x100 2020
Total Kapasitas 1.869

5 Sumber: informasi dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sulsel.

584
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 584 04/02/2013 10:37:28


Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk

Pengembangan Transmisi

Pembangkit di Sulsel pada umumnya mempunyai kapasitas cukup besar dan berlokasi jauh dari pusat
beban sehingga untuk menyalurkan dayanya menggunakan transmisi 150 kV dengan kapasitas yang
besar pula. Selain itu, pembangunan transmisi 150 kV juga diarahkan untuk mengatasi bottle neck dan
evakuasi daya dari pembangkit yang akan dibangun. Potensi tenaga air yang besar ini, termasuk yang
ada di Sulbar dan Sulteng akan dikembangkan menjadi PLTA untuk memenuhi kebutuhan beban di Sulsel.
Kapasitas total dayanya cukup besar sehingga untuk menyalurkan daya dari PLTA ke pusat beban di Sulsel
akan dibangun transmisi 275 kV dan 150 kV.

Secara keseluruhan transmisi yang akan dibangun hingga tahun 2021 sekitar 1.844 kms dengan kebutuhan
dana investasi sekitar US$ 182 juta. Ruas transmisi yang direncanakan akan dibangun dapat dilihat pada
tabel B9.3.

585
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 585 04/02/2013 10:37:28


586
Tabel B9.3 Pembangunan Transmisi

lampiran rama 29 1 13.indd 586


Anggaran
No. Dari Ke Tegangan Konduktor kms COD
(Juta USD)
1 PLTU Sulsel-Barru (FTP1) Incomer 2 phi (Barru-Pare) 150 kV 4cct, Hawk, 240 mm2 4.8 0,4 2012
2 Tallo Lama (Uprating Cond) Tello (Uprating Cond) 150 kV 2cct, TACSR 14 0,8 2012
2
3 Wotu Palopo 275 kV 2cct, Zebra, 430 mm 210 47,3 2012
4 PLTU Bosowa Jeneponto TIP. 57 150 kV 2cct, 2xZebra, 2x430 mm2 12 1,2 2012
2
5 PLTU Bosowa Jeneponto TIP. 58 150 kV 2cct, 2xZebra, 2x430 mm 12 1,2 2012
6 Sengkang Siwa 150 kV 2cct, 2xHawk, 240 mm2 140 17,2 2013

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2
7 Siwa Palopo 150 kV 2cct, 2xHawk, 240 mm 180 22,1 2013
2
8 Tallo Lama (loop) Bontoala (loop) 150 kV 2cct, UGC, XLPE, 400 mm 9 2,7 2013
9 KIMA Makassar (New) Inc. 1 phi (Pangkep-Tello) 150 kV 2cct, UGC, XLPE, 400 mm2 2 0,6 2013
2
10 Wotu Malili (New) 150 kV 2cct, 2xHawk, 240 mm 82 10,1 2014
11 Daya Baru Incomer 1 phi (Maros-Sungguminasa) 150 kV 2cct, 2xZebra, 2x430 mm2 2 0,2 2014
2
12 PT IKI Tallo Lama 150 kV 2cct, UGC, XLPE, 400 mm 2 0,6 2014
13 Panakukang baru/Bolangi (New) Inc. 1 phi (Maros-Sungguminasa) 150 kV 2cct, 2xZebra, 2x430 mm2 4 0,4 2014
2
14 KIMA Maros Maros 150 kV 2cct, 2xHawk, 240 mm 12 1,5 2015
15 Sungguminasa Lanna 150 kV 2cct, Hawk, 240 mm2 20 0,6 2015
2
16 GI Punagaya Tanjung Bunga 150 kV 2cct, 2xZebra, 2x430 mm 240 23,6 2016
2
17 PLTA Bonto Batu Inc. 2 phi (Makale-Sidrap) 150 kV 2cct, Hawk, 240 mm 6 0,2 2016
18 PLTA Malea Makale 150 kV 2cct, Zebra, 430 mm2 30 2,7 2016
2
19 Wotu Masamba 150 kV 2cct, 2xHawk, 240 mm 110 13,5 2016
20 Wotu GI Masamba 150 kV 2 cct, ACSR 2x240 mm2 110 13,5 2016
2
21 Tanjung Bunga Bontoala (sirkuit ke 2) 150 kV 1cct, Zebra, 430 mm 12 3,7 2017
22 Enrekang Sidrap 275 kV 2cct, 2 x 429 ACSR (Zebra) 80 18,0 2018
23 Enrekang Palopo 275 kV 2cct, 2 x 429 ACSR (Zebra) 160 36,0 2018
24 Sidrap Daya Baru 275 kV 2cct, 2 x 429 ACSR (Zebra) 350 78,8 2018
2
25 PLTA Bakaru II Enrekang 150 kV 2cct, 2xHawk, 240 mm 40 4,9 2019
Jumlah 1843,8 181,9

04/02/2013 10:37:28
Pengembangan Gardu Induk (GI)

Terkait dengan rencana pembangunan transmisi 275 kV juga akan dibangun gardu induk baru 275/150 kV
di tiga lokasi dan juga akan dibangun GI baru 150 kV serta penambahan kapasitas trafo pada GI eksisting.
Untuk GI 70 kV kedepan sudah tidak dikembangkan lagi kecuali pada lokasi-lokasi dimana sistem 150
kV belum dapat menggantikan peran GI 70 kV sehingga untuk sementara akan dipertahankan. Selama
kurun waktu 2012 - 2021 akan dibangun GI dan GITET baru di 15 lokasi. Penambahan gardu induk baru
dan kapasitas trafo GI ini akan dapat menampung penambahan pelanggan baru serta meningkatkan
keandalan penyaluran.

Sedangkan penambahan kapasitas trafo GI hingga tahun 2021 adalah 3.170 MVA dengan biaya investasi
sekitar US$ 199 juta belum termasuk kebutuhan dana investasi untuk pembangunan GI pembangkit,
sebagaimana terdapat pada tabel B9.4.

Tabel B9.4 Pembangunan Gardu Induk

Baru/ Daya Anggaran


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) (juta USD)
1 Tallo Lama 150/20 kV Extension 60 2,10 2012
2 Bontoala 150/20 kV Extension 60 2,10 2012
3 Tallasa 150/20 kV Extension 60 2,10 2012
Bontoala (loop T.Lama), 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2012
4
Ext 2 LB
5 Pangkep 150/20 kV Extension 30 1,81 2012
6 Bone 150/20 kV Extension 30 1,81 2012
7 Jeneponto 150/20 kV Extension 30 1,81 2012
8 Palopo IBT 275/150 kV New 180 5,96 2012
9 Palopo + Ext 2 LB 150/20 kV Extension 30 1,81 2012
10 Sengkang, Ext LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013
Tallo Lama (loop 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2013
11
Btoala), Ext 2 LB
12 Makale 150/20 kV Extension 30 1,81 2013
13 Wotu - (GI Baru) + 2 LB 150/20 kV New 30 2,62 2013
14 Wotu (IBT) 275/150 kV New 90 4,86 2013
15 Malili - (GI Baru) + 4 LB 150/20 kV New 30 2,62 2013
16 KIMA (Mks) 150/20 kV New 30 2,62 2013
17 Palopo 150/20 kV Extension 30 1,81 2013
18 Siwa 150/20 kV New 30 2,62 2014
19 Siwa, Ext 4 LB 150/20 kV Extension 4 LB 2,47 2014
20 Pinrang 150/20 kV Extension 30 1,81 2014
21 Panakkukang 150/20 kV Extension 60 2,10 2014
Daya Baru/Pattalasang 150/20 kV New 60 3,34 2014
22
+ 4 LB
23 Tello 150/20 kV Extension 60 2,10 2014
24 Tallo Lama 150/20 kV Extension 60 2,10 2014
25 Sungguminasa 150/20 kV Extension 60 2,10 2014
Enrekang - (GI baru) + 150/20 kV New 30 2,62 2014
26
2LB
27 Punagaya 150/20 kV New 30 2,62 2014
28 Lanna 150/20 kV New 30 2,62 2014

587
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 587 04/02/2013 10:37:28


Tabel B9.4 Pembangunan Gardu Induk
Lanjutan

Baru/ Daya Anggaran


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) (juta USD)
29 Maros 150/20 kV Extension 30 1,81 2015
30 Tanjung Bunga, Ext 2 LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2015
31 KIMA Maros 150/20 kV New 60 3,34 2015
32 Sidrap 150/20 kV Extension 30 1,81 2015
33 Bantaeng 150/20 kV New 30 2,62 2015
34 KIMA Makassar 150/20 kV New 60 3,34 2015
35 Palopo 150/20 kV Extension 30 1,81 2015
Panakukang Baru/ 150/20 kV New 60 3,34 2015
36
Bolangi + 2 LB
37 Panakkukang 150/20 kV Extension 60 2,10 2016
38 Tanjung Bunga 150/20 kV Extension 60 2,10 2016
39 Pinrang 150/20 kV Extension 30 1,81 2016
40 Makale, Ext 2 LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2016
41 Masamba 150/20 kV New 30 2,62 2016
42 Sinjai 150/20 kV Extension 30 1,81 2017
43 Sidrap, Ext 2 LB 150/20 kV Extension 2 LB 1,23 2017
44 Bone 150/20 kV Extension 30 1,81 2017
45 Enrekang - IBT 275/150 kV New 300 22,35 2017
46 Sidrap - IBT 275/150 kV New 200 20,30 2017
47 Daya Baru - IBT 275/150 kV New 300 22,35 2017
48 Bakaru, Ext 4 LB 150/20 kV Extension 4 LB 2,47 2018
49 Pare-Pare 150/20 kV Extension 30 1,81 2018
50 Mandai 70/20 kV Extension 20 1,01 2018
Bontoala - GIS II - (GI 150/20 kV New 60 3,34 2019
51
baru)
52 Daya Baru/Pattalasang 150/20 kV Extension 60 2,10 2019
53 Tallasa 150/20 kV Extension 60 2,10 2019
54 Kajuara - GI New + 2 LB 150/20 kV New 60 3,34 2019
55 Malili 150/20 kV Extension 20 1,15 2019
56 Siwa 150/20 kV Extension 30 1,81 2019
57 Palopo 150/20 kV Extension 30 1,81 2019
58 Pangkep 150/20 kV Extension 60 2,10 2020
Panakukang Baru/ 150/20 kV Extension 60 2,10 2020
59
Bolangi
60 Jeneponto 150/20 kV Extension 20 1,15 2020
61 Tello 150/20 kV Extension 60 2,10 2021
62 Wotu 150/20 kV Extension 30 1,81 2021
63 Pinrang 150/20 kV Extension 30 1,81 2021
64 Sengkang 150/20 kV Extension 30 1,81 2021
Jumlah 3.170 199

Pengembangan Distribusi

Sampai dengan tahun 2021 diproyeksikan akan ada tambahan pelanggan baru sebanyak 812 ribu
pelanggan, atau rata-rata 81.200 pelanggan baru setiap tahun. Penambahan pelanggan tersebut akan
menyebabkan kenaikan beban puncak menjadi 2,5 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun dari 808 MW
pada tahun 2012 menjadi sekitar 2.096 MW di tahun 2021.

588
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 588 04/02/2013 10:37:28


Selaras dengan penambahan pelanggan, diperlukan pembangunan jaringan distribusi tegangan
menengah 7.376 kms, jaringan tegangan rendah 5.272 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi 2.945
MVA, seperti dalam tabel B9.5.

Tabel B9.5 Rincian Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 174,4 232,4 177,5 101.561
2013 264,8 321,2 231,4 130.323
2014 319,4 312,3 235,0 124.389
2015 433,3 369,0 241,7 128.451
2016 578,8 440,3 264,2 121.453
2017 910,2 619,0 292,8 45.567
2018 890,3 651,6 311,9 46.042
2019 1.055,5 702,1 336,9 48.696
2020 1.324,8 782,8 423,9 32.748
2021 1,424,6 841,8 430,4 33.029
2012-2021 7.376,2 5.272,6 2.945,7 812.258

B9.4 Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah sebagaimana terdapat dalam tabel B9.6.

Tabel B9.6 Rangkuman

Energy Produksi Beban Pembang-


GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak kit
(MVA) (kms) (juta US$)
(Gwh) (Gwh) (MW) (MW)
2012 3.606 4.457 808 315 480 253 483
2013 4.161 4.959 901 118 240 331 235
2014 4.820 5.446 967 8 450 90 67
2015 5.381 5.984 1.029 301 300 32 285
2016 6.162 6.577 1.122 400 180 496 650
2017 8.243 7.231 1.217 200 860 12 406
2018 8.821 7.954 1.342 201 50 590 452
2019 9.461 8.752 1.480 0 320 40 58
2020 10.164 11.507 1.949 326 140 0 521
2021 10.929 12.374 2.096 0 150 0 56
Jumlah 71.746 75.241 12.911 1.869 3.170 1.844 3.213

589
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 589 04/02/2013 10:37:28


lampiran rama 29 1 13.indd 590 04/02/2013 10:37:28
LAMPIRAN B.10

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN


PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

lampiran rama 29 1 13.indd 591 04/02/2013 10:37:28


B10.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini

Sistem kelistrikan di Provinsi Sulawesi Tenggara terbesar berada di Kendari dan pada akhir tahun 2011
salah satu unit PLTU Nii Tanasa 2x10 MW Kendari sudah dapat memasok sistem walaupun masih dalam
tahap komisioning. Daya dari PLTU batubara tersebut disalurkan melalui transmisi 70 kV ke GI Kendari.
Dengan demikian sistem Kendari mendapatkan pasokan daya dari PLTU dan PLTD. Selain itu terdapat
beberapa sistem kelistrikan yang beroperasi secara isolated untuk melayani beban setempat dengan
sumber pasokan utama dari PLTD, namun ada juga yang mendapatkan pasokan dari PLTD dan PLTM.
Kapasitas terpasang pembangkit berbeban diatas 1 MW yang masuk ke sistem 20 kV adalah 150 MW
dengan daya mampu sekitar 112 MW. Beban puncak keseluruhan sistem kelistrikan (non coincident) di
Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2011 adalah 88,4 MW.

Peta kelistrikan saat ini dan rencana pengembangan sistem kelistrikan di Sulawesi Tenggara ditunjukkan
pada Gambar B10.1.

ke SULAWESI
GI Malili
(Sulsel)
TENGAH

PLTA Wotunohu 1
ACSR 1x240 mm 2 20 MW – 2017
120 km - 2013
A

Lasusua PLTU Kendari Nii Tanasa (Ekspansi)


1x10 MW - 2013

SULAWESI PLTU Kendari Nii Tanasa (FTP1)


PLTA Konawe
SELATAN ACSR 1x240 mm2
135 km - 2013 2x25 MW – 2016/17
2x10 MW – 2012

PLTU Kendari 3
2x50 MW – 2017
ACSR 1x240 mm2
55 km - 2013 U PLTP Laenia
Unaaha A U 20 MW - 2019
Kolaka U
Kendari
P
U ACSR 1x240 mm2
PLTU Kolaka 75 km - 2013
2x10 MW - 2016 ACSR 1x240 mm2
110 km - 2016
ACSR 1x240 mm2
45 km - 2017 PLTU Kendari FTP2
Andolo 2x25 MW - 2016
U
ACSR 1x240 mm2
42 km - 2017

2cct, Kabel laut


PLTU Raha (FTP2) 5 km - 2016
2x3 MW – 2014

Kasipute U
Raha

PERENCANAAN SISTEM
PT PLN (Persero) PETA JARINGAN PLTU Wangi-Wangi
PROPINSI SULAWESI TENGGARA 2x3 MW – 2014/15
ACSR 1x240 mm2
GI 500 kV Existing / Rencana
/
U
/ U PLTU Existing / Rencana 85 km - 2016
/ GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana

/ GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana


/ GI 70 kV Existing / Rencana A / A PLTA Existing / Rencana
/ U
GI 500/275 kV Existing / Rencana GU
/ GU PLTGU Existing / Rencana
/ GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB / GB PLTGB Existing / Rencana
/ U
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M
PLTM Existing / Rencana PLTU Bau-Bau FTP2 U
/
GI 150/70 kV Existing / Rencana D / 2x10 MW – 2014/15 PLTU Bau-Bau
D
PLTD Existing / Rencana Bau-Bau
/ T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting 2x7 MW - 2015
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana
/ T/L 275 kV Existing / Rencana
/ T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012

Gambar B10.1 Peta sistem kelistrikan Prov Sulawesi Tenggara


Gambar B10.1 Peta sistem kelistrikan Prov Sulawesi Tenggara
Rincian pembangkit terpasang pada sistem interkoneksi 20 KV seperti ditunjukkan pada tabel B10.1.

592
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 592 04/02/2013 10:37:28


Tabel B10.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang *)

Jenis Kapasitas (MW)


No Pembangkit Bahan Bakar Pemilik
Pembangkit Terpasang Mampu
KENDARI
1 PLTD Wua-wua PLTD HSD & MFO PLN 23,9 14,4
2 PLTD Poasia PLTD MFO PLN 14,3 7,5
3 PLTD Lambuya PLTD HSD PLN 3 1,8
4 Perusda Lambuya PLTD HSD SWASTA 3 2,1
5 Sewa Lambuya PLTD HSD SEWA 5 4
6 Sewa PLTD Kendari PLTD HSD SWASTA 36 33
85,2 62,80
KOLAKA
8 PLTD Kolaka PLTD HSD PLN 10,1 7,36
9 PLTD Sewa Kolaka PLTD HSD SEWA 12 8
10 PLTM Sambilambo PLTM AIR PLN 2 1
24,1 16,36
RAHA
11 PLTD Raha PLTD HSD PLN 7,5 4,8
12 Sewa PLTD Raha PLTD HSD SWASTA 3,3 3
10,8 7,8
BAU-BAU
13 PLTD Bau-Bau PLTD HSD PLN 11,1 6,6
14 PLTM Winning PLTM AIR PLN 1,6 1,5
15 Sewa PLTD Bau-Bau PLTD HSD SWASTA 13,5 13
26,2 21,1
WANGI-WANGI
16 PLTD Wangi-Wangi PLTD HSD PLN 2,6 1,5
17 Sewa PLTD PLTD HSD SEWA 2 2
4,6 3,5
Jumlah 150,9 111,6
*) Belum termasuk sistem isolated

B10.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Sulawesi Tenggara

Kendari, Kolaka, Bau-Bau dan Wangi-Wangi adalah kota-kota utama di Sulawesi Tenggara yang
berkembang cukup pesat, namun pasokan listriknya belum sepenuhnya dapat mencukupi kebutuhan
masyarakat yang terus meningkat. Kendari sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara dan kota Kolaka
dalam dua tahun terakhir masih dalam kondisi krisis daya dan secara berangsur telah dapat ditingkatkan
kemampuan pasokan listriknya dengan sewa PLTD sambil menunggu penyelesaian proyek PLTU yang
sedang dalam tahap komisioning. Akibatnya terjadi penumpukan permintaan sambungan listrik dan
potensi kebutuhan listrik di kedua daerah tersebut tumbuh lebih tinggi dari daerah lainnya.

Sedangkan kota Wangi Wangi, Baubau dan Raha pasokan listriknya dalam dua tahun terakhir masih
mencukupi. Kota Wangi Wangi merupakan pintu masuk ke kepulauan Wakatobi, dimana terdapat obyek
wisata alam Taman Nasional Laut Wakatobi yang sangat terkenal dan telah berkembang cukup pesat.
Kebutuhan listriknya terus meningkat seiring dengan perkembangan kota-kota tersebut.

593
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 593 04/02/2013 10:37:29


Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara selama tahun 2007-2011 sangat tinggi, yaitu mencapai
rata-rata 8,8% per tahun. Sejalan dengan itu pertumbuhan pemakaian energi listrik dalam periode yang
sama meningkat rata-rata 8,9% per tahun. Peningkatan pemakaian listrik tersebut termasuk tinggi,
mengingat pada saat itu penjualan listrik sebetulnya masih dikendalikan karena keterbatasan pasokan
daya. Apabila pasokan listrik cukup, diperkirakan tingkat pertumbuhan konsumsi listrik akan lebih tinggi
lagi.

Rasio elektrifikasi di Provinsi Sulawesi Tenggara saat ini masih sekitar 55%, sehingga potensi pelanggan
baru masih banyak.

Berdasarkan pertumbuhan penjualan listrik dalam lima tahun terakhir, dan dengan mempertimbangkan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, adanya daftar tunggu yang cukup besar, penambahan jumlah
penduduk, serta target rasio elektrifikasi, maka kebutuhan listrik di Provinsi Sulawesi Tenggara akan
tumbuh seperti pada tabel B10.2. Beban puncak di Sulawesi Tenggara akan meningkat dari 130 MW pada
tahun 2012 menjadi 293 MW di tahun 2021. Demikian pula pemakaian listrik pada tahun 2012 diperkirakan
sebesar 490 GWh akan meningkat menjadi 1.194 GWh pada tahun 2021, atau tumbuh 10,5% per tahun.

Tabel B10.2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Beban
Penjualan Produksi
Tahun Puncak Pelanggan
(Gwh) (Gwh)
(MW)
2012 490 556 130 276.942
2013 548 621 144 301.319
2014 602 682 157 324.597
2015 660 749 170 348.637
2016 725 822 185 371.371
2017 830 941 210 395.748
2018 907 1.028 227 420.125
2019 993 1.125 246 444.502
2020 1.086 1.231 266 468.879
2021 1.194 1.353 293 493.256
Growth 10,5% 10,5% 9,5% 6,7%

B10.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Potensi Sumber Energi

Di Propinsi Sulawesi Tenggara terdapat banyak sumber tenaga air dengan potensi yang dapat
dikembangkan menjadi PLTA sekitar 266 MW dan potensi PLTM 17 MW. Selain potensi tenaga air, juga
terdapat potensi panas bumi walaupun tidak besar, yaitu di Lainea di Kendari dan Mangolo di Kolaka.
Rencana pengembangan pembangkit, transmisi dan distribusi dalam rangka memenuhi kebutuhan
tenaga listrik di Propinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut.

Pengembangan Pembangkit

Untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di Sulawesi Tenggara, akan dibangun beberapa pembangkit
yaitu PLTA, PLTP dan PLTU batubara baik kapasitas menengah maupun skala kecil sesuai dengan
kebutuhan sistem setempat.

594
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 594 04/02/2013 10:37:29


Dari potensi energi terbarukan yang ada, PLN berencana akan membangun PLTA Konawe berkapasitas
50 MW. Pembangunan PLTA tersebut akan diselaraskan dengan rencana pembangunan waduk di aliran
sungai Konawe melalui kerjasama dengan institusi pengelola sungai (Balai Wilayah Sungai) setempat,
untuk memenuhi kebutuhan sistem interkoneksi 150 kV di Sulawesi Tenggara.

Selama periode 2012 - 2021, di Provinsi Sulawesi Tenggara akan dibangun pembangkit baru dengan
kapasitas total mencapai 353 MW yang akan terhubung ke grid 150 kV dan sebagian terhubung ke
jaringan 20 kV pada sistem isolated. Salah satu pembangkit yang cukup besar adalah PLTU batubara
Kendari 2x50 MW dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2017. Kebutuhan batubara untuk PLTU
ini akan dipasok dari Kalimantan.

Rencana penambahan pembangkit selengkapnya diberikan pada tabel B10.3.

Tabel B10.3 Pengembangan Pembangkit

Asumsi
No Proyek JENIS MW COD
Pengembang
1 Kendari - Nii Tanasa (FTP1) PLN PLTU 2x10 2012
Kendari - Nii Tanasa PLN PLTU 10 2013
2
(Ekspansi)
Wangi-Wangi (Relokasi PLN PLTD 2x2 2013/18
3
PLTD)
4 Rongi PLN PLTM 2x0,4 2014
5 Lapai 1 PLN PLTM 2x2 2014
6 Lapai 2 PLN PLTM 2x2 2014
7 Riorita PLN PLTM 2x0,5 2014
8 Toaha PLN PLTM 2x0,5 2014
9 Raha PLN PLTU 2x3 2014
10 Raha (Relokasi PLTD) PLN PLTD 2 2015
11 Wangi-Wangi (FTP 2) PLN PLTU 2x3 2014/15
12 Bau-Bau (FTP2) PLN PLTU 2x10 2014
13 Konawe PLN PLTA 2x25 2016/17
14 Kendari 3 PLN PLTU 2x50 2017
15 Watunohu 1 PLN PLTA 20 2018/19
16 Bau-Bau Swasta PLTU 2x7 2015
17 Kendari (FTP2) Swasta PLTU 2x25 2016
18 Kolaka (FTP2) Swasta PLTU 2x10 2016
19 Lainea Swasta PLTP 2x10 2019
Total Kapasitas 353

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk

Pengembangan Transmisi

Pembangunan transmisi 150 kV di Provinsi Sulawesi Tenggara sebagian besar digunakan untuk
membangun interkoneksi sistem Sultra dengan sistem Sulsel yang terbentang dari Malili, Lasusua,
Kolaka, Unaaha sampai ke Kendari, sekaligus untuk mengganti pasokan yang selama ini menggunakan
PLTD beralih ke sistem interkoneksi (grid). Selain itu, pembangunan transmisi juga terkait dengan proyek
pembangkit yaitu untuk menyalurkan daya dari pembangkit ke grid 150 kV. Selanjutnya transmisi 150 kV
tersebut akan dikembangkan untuk melayani ibukota Kabupaten yang selama ini masih berupa sistem
isolated, termasuk akan diinterkoneksikan ke Raha di pulau Muna sampai ke kota Baubau di pulau Buton.

595
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 595 04/02/2013 10:37:29


Pembangunan interkoneksi antar pulau tersebut akan didahului dengan kajian kelayakan dan studi dasar
laut.

Panjang transmisi yang akan dibangun selama periode 2012-2021 adalah 1.546 kms dengan kebutuhan
dana investasi sekitar US$ 169 juta sebagaimana terdapat dalam tabel B10.4.

Tabel B10.4 Pembangunan Transmisi

Anggaran
No. Dari Ke Tegangan Konduktor kms (Juta COD
USD)
Malili Lasusua 150 kV 2 cct, 2xHawk, 240 290 35,6 2013
1
mm
Lasusua Kolaka 150 kV 2 cct, 2xHawk, 240 232 28,4 2013
2
mm
Kolaka Unahaa 150 kV 2 cct, 2xHawk, 240 150 18,4 2013
3
mm
Unahaa Kendari 150 kV 2 cct, 2xHawk, 240 110 13,5 2013
4
mm
PLTU Inc. 2 phi 150 kV 2 cct, Hawk, 240 mm 10 0,9 2015
5 Kendari (Kendari-
(FTP2) Raha)
6 Raha Bau-Bau 150 kV 2 cct, Hawk, 240 mm 170 15,1 2016
PLTU Kolaka 150 kV 2 cct, Hawk, 240 mm 20 1,8 2015
7 Kolaka
(FTP2)
8 Kendari Raha 150 kV 2 cct, Hawk, 240 mm 220 19,6 2016
Kendari Raha (new) - 150 kV 2 cct, Kabel Laut 10 10,7 2016
9
Kabel Laut
PLTA Kon- Unahaa 150 kV 2 cct, 2xHawk, 240 80 9,8 2016
10
awe mm
PLTA Wa- Lasusua 150 kV 2 cct, 2xHawk, 240 80 9,8 2017
11
tunohu 1 mm
Andolo Incomer 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 90 2,7 2017
12 1-phi (Kend- mm2
ari-Raha)
Andolo GI Kasipute 150 kV 2cct, ACSR 1 x 240 84 2,5 2017
13
mm2
Jumlah 1.546 168,7

Pengembangan Gardu Induk

Dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan, beberapa ibukota Kabupaten direncanakan
akan disambung ke sistem interkoneksi sehingga di Kabupaten tersebut perlu dibangun gardu induk.
Selama periode tahun 2012 - 2021 akan dibangun gardu Induk baru 150/20 kV dan 70/20 kV termasuk
penambahan kapasitas trafo dan IBT 150/70 kV, dengan kapasitas total 530 MVA. Proyek tersebut akan
memerlukan dana investasi sekitar US$ 38,5 juta belum termasuk kebutuhan dana investasi untuk
pembangunan GI pembangkit, seperti diberikan dalam tabel B10.5.

596
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 596 04/02/2013 10:37:29


Tabel B10.5 Pembangunan Gardu Induk

Baru/ Daya Anggaran


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) (juta USD)
1 Kolaka + 2 LB 150/20 kV New 30 2,62 2013
2 Lasusua + 4 LB 150/20 kV New 30 2,62 2013
3 Unahaa + 4 LB 150/20 kV New 60 3,34 2013
Kendari - IBT 2x31,5 150/70 kV New 60 3,34 2013
4
MVA
5 Kendari + 2 LB 150/20 kV New 30 2,62 2014
6 Kolaka, Ext 4 LB 150/20 kV Extension 4 LB 2,47 2014
7 Raha + 2 LB 150/20 kV New 30 2,62 2014
8 Bau Bau 150/20 kV New 30 2,62 2015
9 Kendari, Ext 4 LB 150/20 kV Extension 4 LB 2,47 2016
10 Kendari 150/20 kV Extension 60 2,10 2016
11 Bau Bau 150/20 kV Extension 30 1,81 2016
12 Unaaha 150/20 kV Extension 60 2,10 2017
13 Unahaa 150/20 kV Extension 60 2,10 2017
14 Andolo 150/20 kV New 10 2,27 2017
15 Kasipute 150/20 kV New 20 2,38 2017
16 Nii Tanasa 70/20 kV Extension 20 1,01 2019
Jumlah 530 38,5

Pengembangan Jaringan Distribusi

Untuk memenuhi kebutuhan listrik Provinsi Sulawesi Tenggara hingga tahun 2021, direncanakan
penambahan pelanggan baru sekitar 235 ribu pelanggan. Khusus untuk tahun 2012 akan disambung 19.000
pelanggan baru untuk mencapai rasio elektrifikasi 60% pada tahun 2012, untuk periode selanjutnya akan
disambung rata-rata 24.000 pelanggan baru setiap tahunnya. Untuk menunjang penambahan pelanggan
tersebut, diperlukan pembangunan jaringan distribusi termasuk untuk melayani perdesaan, yaitu JTM
sepanjang 2.958 kms, JTR sekitar 2.380 kms dan trafo distribusi sebesar 539 MVA, seperti diberikan
dalam tabel B10.6.

Tabel B10.6 Rincian Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 116,2 129,1 36,4 19.004
2013 129,3 136,7 47,9 24.377
2014 226,4 227,1 39,8 23.278
2015 240,2 235,0 46,4 24.040
2016 255,4 243,1 51,5 22.734
2017 286,8 263,3 55,5 24.377
2018 386,7 268,9 59,5 24.377
2019 405,4 276,1 63,5 24.377
2020 434,7 286,5 67,4 24.377
2021 477,7 314,8 70,9 24.377
2012-2021 2.958,8 2.380,7 538,6 235.318

597
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 597 04/02/2013 10:37:29


B10.4 Pengembangan Interkoneksi Kendari - Pulau Muna - Pulau Buton

Sesuai rencana, sistem interkoneksi di Sultra akan menggunakan tegangan 150 kV. Rencana
pengembangan transmisi tersebut juga dimaksudkan untuk menjangkau pulau-pulau di sekitar daratan
Kendari yaitu pulau Muna dan pulau Buton. Beban dikedua pulau tersebut selama ini masih dipasok dari
PLTD minyak. Dengan rencana interkoneksi 150 kV antar pulau tersebut, diharapkan dapat menurunkan
biaya pokok produksi dan dalam jangka panjang kecukupan pasokan di pulau Muna dan Buton akan lebih
terjamin. Interkoneksi antar pulau dengan kabel laut ini akan didahului dengan kajian kelayakan dan studi
dasar laut. Apabila secara teknis dan keekonomian layak, maka proyek tersebut akan dilaksanakan.

B10.5 Rangkuman

Rangkuman proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan dana
investasi provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 - 2021 adalah seperti pada tabel B10.7.

Tabel B10.7 Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(Gwh) (Gwh) (MW)
2012 490 556 130 20 0 0 44
2013 548 621 144 12 180 782 135
2014 602 682 157 41 60 0 107
2015 660 749 170 17 30 30 50
2016 725 822 185 95 90 480 235
2017 830 941 210 145 150 254 251
2018 907 1.028 227 2 0 0 13
2019 993 1.125 246 20 20 0 69
2020 1.086 1.231 266 0 0 0 13
2021 1.194 1.353 293 0 0 0 14
Jumlah 8.034 9.107 2.028 352 530 1.546 930

598
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 598 04/02/2013 10:37:29


LAMPIRAN B.11

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN


PT PLN (Persero)
DI PROVINSI SULAWESI BARAT

lampiran rama 29 1 13.indd 599 04/02/2013 10:37:29


B11.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini

Kebutuhan tenaga listrik Provinsi Sulawesi Barat saat ini dipasok dari 3 gardu induk 150 kV, yaitu
Polmas, Majene dan Mamuju yang terinterkoneksi dengan sistem 150 kV Sulawesi Selatan. Selain itu, di
Sulawesi Barat terdapat sistem isolated skala kecil yang mendapatkan pasokan dari PLTD setempat. Peta
kelistrikan saat ini dan rencana pengembangannya di Provinsi Sulawesi Barat dapat dilihat pada gambar
B11.1.
ke
GI Silae
(Sulteng)

ACSR 2x240 mm2


45 km - 2014

Pasangkayu

SULAWESI
TENGAH
ACSR 2x240 mm2
110 km – 2017

Topoyo

2
PLTA Karama (Unsolicited)
ACSR 2x240 mm 3x150 MW – 2018/19
50 km - 2017

A
Mamuju Baru
ACSR 2x240 mm2
ACSR 2x430 mm2
SULAWESI
40 km - 2017
80 km - 2017 SELATAN
Mamuju

PLTU Mamuju FTP2


2x25 MW - 2016
PERENCANAAN SISTEM
ACSR 2x430 mm2 PT PLN (Persero)
80 km - 2017 PETA JARINGAN PROPINSI SULAWESI BARAT

GI 500 kV Existing / Rencana U U PLTU Existing / Rencana


/ /
/
GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana
/ GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana
/ GI 70 kV Existing / Rencana A / A PLTA Existing / Rencana
ke / GI 500/275 kV Existing / Rencana PLTGU Existing / Rencana
GU
/ GU

GITET Enrekang / GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB / GB


PLTGB Existing / Rencana
/
(Sulsel) /
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M
PLTM Existing / Rencana
GI 150/70 kV Existing / Rencana D / D
PLTD Existing / Rencana
Polmas
T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting
ke /
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana
Majene GI Pinrang / T/L 275 kV Existing / Rencana
(Sulsel) / T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012

Gambar B11.1.
Gambar Peta
B11.1. Petakelistrikan Provinsi
kelistrikan Provinsi Sulawesi
Sulawesi Barat
Barat

Kapasitas ketiga gardu induk tersebut saat ini adalah 60 MVA. Beban puncak seluruh propinsi Sulawesi
Barat adalah 31 MW termasuk sistem isolated tersebar. Adapun pembangkit yang beroperasi secara
isolated pada saat ini diberikan pada tabel B11.1.

Tabel B11.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang

Jenis Bahan Kapasitas (MW)


No Pembangkit Pemilik
Pembangkit Bakar Terpasang Mampu
Grid 20 kV Sist.
Sulselrabar
1 PLTD Mamuju PLTD HSD PLN 3.32 2.26
PLTD Isolated
2 PLTD Mambi PLTD HSD PLN 0.24 0.182
3 PLTD Babana PLTD HSD PLN 0.04 0.072
4 PLTD Topoyo PLTD HSD PLN 0.2 0.11
5 PLTD Karossa PLTD HSD PLN 0.53 0.360
6 PLTD Baras PLTD HSD PLN 0.82 0.445
7 PLTD Pasang Kayu PLTD HSD PLN 2.80 2.260
8 PLTD Sarjo PLTD HSD PLN 0.14 0.123
4.770 3.552
Jumlah 8.090 5.812

600
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 600 04/02/2013 10:37:29


B11.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Sulawesi Barat

Provinsi Sulawesi Barat yang dibentuk pada tahun 2003 dengan Mamuju sebagai ibukotanya merupakan
daerah yang sedang berkembang. Rasio elektrifikasi pada tahun 2011 sekitar 63,9% termasuk listrik non
PLN, masih banyak calon pelanggan rumah tangga yang membutuhkan pasokan listrik.

Kondisi ekonomi Sulawesi Barat dalam tiga tahun terakhir tumbuh mengesankan mencapai rata-rata
10,4%. Hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik di Sulawesi Barat. Dalam lima tahun
terakhir, kebutuhan listrik tumbuh rata-rata 9,6% per tahun, walaupun penyambungan pelanggan
baru masih dikendalikan secara terbatas karena keterbatasan daya pembangkit. Apabila pasokan
listrik di Sulawesi Barat mencukupi, maka listrik yang akan dilayani diperkirakan jauh lebih tinggi. Dari
pertumbuhan konsumsi listrik dalam lima tahun terakhir, dan memperhatikan potensi pertumbuhan
ekonomi regional, pertambahan jumlah penduduk serta peningkatan rasio elektrifikasi, proyeksi
kebutuhan listrik tahun 2012-2021 diberikan pada tabel B11.2.

Tabel B11.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Propinsi Sulawesi Barat

Beban
Penjualan Produksi
Tahun Puncak Pelanggan
(Gwh) (Gwh)
(MW)
2012 168 193 40 120.031
2013 188 230 47 130.599
2014 207 266 55 140.696
2015 227 293 60 151.125
2016 249 322 66 160.989
2017 276 353 72 172.637
2018 302 387 79 185.176
2019 330 423 87 198.685
2020 360 462 95 213.255
2021 396 504 103 228.267
Growth 10,1% 12,1% 12,1% 7,4%

B11.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Potensi Energi Primer

Provinsi Sulawesi Barat dengan kondisi alamnya yang bergunung-gunung dengan hutan masih asli,
menyimpan potensi tenaga air yang sangat besar untuk dapat dikembangkan menjadi PLTA, dan di
beberapa lokasi dapat dikembangkan menjadi PLTM. Diperkirakan potensi PLTA di Sulawesi Barat bisa
mencapai 1000 MW.

Pengembangan Pembangkit

Memperhatikan besarnya potensi tenaga air tersebut, prioritas pertama dalam mengembangkan
pembangkit adalah membangun PLTA. Rencana pembangunan PLTA tersebut harus diawali dengan
studi kelayakan yang baik dan lengkap termasuk adanya data curah hujan yang memadahi.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2021, di Provinsi Sulawesi Barat direncanakan
akan dibangun pembangkit kapasitas total hingga 734 MW yang akan tersambung ke grid 150 kV sistem

601
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 601 04/02/2013 10:37:29


Sulselbar. Pembangkit tersebut adalah PLTU batubara 2x25 MW (proyek FTP2) yang akan dibangun oleh
swasta dan PLTA Poko 117 MW sebagaimana serta PLTA Karama, sebagaimana diberikan pada tabel
B11.3. Apabila tambahan pembangkit baru tersebut selesai beroperasi, maka kelebihan dayanya
akan dikirim ke daerah lain melalui sistem interkoneksi 150 kV Sulselbar.

Proyek PLTA Karama ini merupakan sebuah proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) “unsolicited”. Saat
ini hasil studi kelayakan yang dibuat oleh perusahaan swasta bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat, sedang dievaluasi. Apabila hasil studi menyatakan proyek ini layak dibangun dan sesuai
dengan kebutuhan sistem yang ada, maka proyek ini akan dilanjutkan ke proses pengadaan.

Tabel B11.3 Pengembangan Pembangkit

ASumsi
No Proyek Jenis MW COD
Pengembang
1 Poko PLN PLTA 2x117 2020/21
2 Mamuju (FTP2) Swasta PLTU 2x25 2015
3 Karama Peaking (Unsolicited) Swasta PLTA 150 2018
4 Karama Baseload (Unsolicited) Swasta PLTA 300 2019
Total Kapasitas 734

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk


Pengembangan Transmisi

Untuk menyalurkan daya dari pembangkit ke pusat beban dan dalam rangka menyambung beban
yang selama ini dilayani oleh PLTD terhubung ke grid, akan dibangun transmisi 150 kV. Di Provinsi Sulawesi
Barat direncanakan pembangunan transmisi 150 kV dari Silae (Sulteng) sampai ke Mamuju melalui Pasang
Kayu dan Topoyo, dan transmisi dari PLTA Poko ke Bakaru. Selain itu, juga akan dibangun transmisi 275 kV
untuk menyalurkan daya dari PLTA Karama ke Mamuju dan dari Mamuju ke arah Enrekang.

Panjang total saluran transmisi yang akan dibangun mencapai 1182 kms dengan kebutuhan dana investasi
sekitar US$ 236 juta sebagaimana diberikan pada tabel B11.4.

Tabel B11.4 Rencana Pembangunan Transmisi 150 kV


Anggaran
No. Dari Ke Tegangan Konduktor kms COD
(Juta USD)
Pasangkayu Silae 150 kV 2 cct, ACSR 90 11,0 2013
1
2x240 mm2
PLTU Mamuju Mamuju 150 kV 2 cct, 68 2,0 2015
2 (FTP2) Hawk, 240
mm
Mamuju Baru Inc.2 phi (PLTU 150 kV 2cct, 4 0,1 2017
3 Mamuju(FTP2)- Hawk, 240
Mamuju) mm
PLTA Karama Mamuju Baru 275 kV 2 cct, 2 x 160 54,0 2017
4 429 ACSR
(Zebra)
Mamuju Baru Enrekang 275 kV 2 cct, 2 x 420 118,2 2017
5 429 ACSR
(Zebra)
Pasangkayu Mamuju 150 kV 2 cct, ACSR 400 49,1 2017
6
2x240 mm2
PLTA Poko Bakaru 150 kV 2 cct, 40 1,2 2019
7 Hawk, 240
mm
Jumlah 1.182 235,6

602
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 602 04/02/2013 10:37:30


Pengembangan Gardu Induk

Beberapa gardu induk akan dibangun di Sulawesi Barat seiring dengan pembangunan transmisi terkait.
Di Pasangkayu akan dibangun gardu induk baru 150/20 kV 30 MVA dan dijadwalkan akan beroperasi
tahun 2014, terhubung ke sistem Palu - Poso melalui GI Silae di kota Palu provinsi Sulawesi Tengah. Selain
itu direncanakan penambahan trafo di GI eksisting kapasitas 30 MVA. Sedangkan yang terkait dengan
proyek PLTA Karama, di Sulawesi Barat akan dibangun GITET 275/150 kV dan GI Mamuju Baru 150/20 kV.
Total daya GI yang akan dibangun termasuk IBT adalah 320 MVA, dengan dana investasi yang diperlukan
sekitar US$ 30 juta, belum termasuk kebutuhan dana investasi untuk pembangunan GI pembangkit,
seperti pada tabel B11.5.

Tabel B11.5 Pembangunan Gardu Induk

Baru/ Daya Anggaran


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) (juta USD)
1 Mamuju 150/20 kV Extension 30 1,81 2014
2 Pasangkayu 150/20 kV New 30 2,62 2014
3 Topoyo 150/20 kV New 30 2,62 2015
4 Mamuju Baru - IBT 275/150 kV New 200 20,30 2017
5 Mamuju Baru 150/20 kV New 30 2,62 2017
Jumlah 320 30

Pengembangan Distribusi

Hingga tahun 2021 akan dilakukan penambahan sambungan pelanggan baru sekitar 116 ribu pelanggan,
atau rata-rata 11.600 pelanggan setiap tahunnya. Beban puncak pada 2021 diperkirakan akan naik
menjadi 103 MW dari kondisi 2012 yaitu 40 MW atau naik 2,5 kali.

Jaringan distribusi yang akan dibangun termasuk untuk melistriki perdesaan, terdiri dari JTM sepanjang
1.233 kms, JTR sekitar 1.543 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 450 MVA seperti
diberikan pada Tabel B11.6.

Tabel B11.6 Rincian Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 64,8 145,4 52,5 8.243
2013 114,0 146,8 43,4 10.568
2014 113,4 148,4 41,1 10.097
2015 116,8 149,8 41,7 10.429
2016 120,9 151,4 42,7 9.864
2017 127,9 153,8 44,0 11.648
2018 131,7 154,8 44,8 12.539
2019 137,2 156,8 46,0 13.510
2020 146,2 160,2 47,8 14.570
2021 160,6 176,1 47,4 15.011
2012-2021 1.233,5 1.543,6 451,5 116.479

603
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 603 04/02/2013 10:37:30


B11.4 Ringkasan

Ringkasan prakiraan kebutuhan tenaga listrik, rencana pembangunan fasilitas sistem kelistrikan dan
kebutuhan investasi di Provinsi Sulawesi Barat sampai dengan tahun 2021 sebagaimana terdapat dalam
tabel B11.7.

Tabel B11.7 Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembang- Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak GI (MVA)
kit (MW) (kms) (juta US$)
(Gwh) (Gwh) (MW)
2012 168 193 40 0 0 0 4
2013 188 230 47 0 0 90 16
2014 207 266 55 0 60 0 9
2015 227 293 60 0 30 68 10
2016 249 322 66 50 0 0 93
2017 276 353 72 0 230 984 249
2018 302 387 79 150 0 0 230
2019 330 423 87 300 0 40 457
2020 360 462 95 117 0 0 181
2021 396 504 103 117 0 0 182
Jumlah 734 320 1.182 1.431

604
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 604 04/02/2013 10:37:30


LAMPIRAN B.12
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PT PLN (Persero)
DI PROVINSI MALUKU

lampiran rama 29 1 13.indd 605 04/02/2013 10:37:30


B12.1 Kondisi Saat Ini

Sistem kelistrikan di Provinsi Maluku saat ini terdiri dari 8 sistem kelistrikan dengan beban cukup besar
yaitu sistem Ambon, Masohi-Waipia-Liang, Kairatu-Piru, NamleaMako, Saparua, Tual, Dobo, dan Saumlaki.
Selain sistem tersebut diatas, terdapat pula 34 pusat pembangkit skala kecil di lokasi tersebar.

Beban puncak total non coincident seluruh Provinsi Maluku sekitar 79 MW, dipasok dari pembangkit-
pembangkit PLTD tersebar yang terhubung langsung ke sistem distribusi 20 kV dan sebagian tersambung
langsung ke jaringan 220 Volt pada masing-masing sistem kelistrikan seperti ditunjukkan pada gambar
B12.1.

Gambar 12.1 Gambar 12.1 Peta Lokasi Pembangkit di Provinsi Maluku


Peta Lokasi Pembangkit di Provinsi Maluku

606
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 606 04/02/2013 10:37:30


Sistem kelistrikan terbesar di Provinsi Maluku adalah sistem Ambon, dimana sistem ini memiliki jumlah
pasokan pembangkit 80,2 MW termasuk PLTD sewa, dengan daya mampu sekitar 45 MW dan beban
puncak 40 MW.

Tabel B.12.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang

Jenis Kapasitas (MW) Beban Puncak


No Sistem Isolated
Pembangkit Terpasang Daya Mampu (MW)

Sistem Ambon
1. Hative Kecil PLTD 21 10
I
2. Poka PLTD 34 14
3. Sewa Mesin PLTD 25 21
TOTAL 80 45 40
Sistem Masohi
1. Masohi PLTD 7 3 4
II 2. Waipia PLTD 1 0 1
3. Liang PLTD 1 1 0
4. Sewa Mesin PLTD 3 2
TOTAL 12 6 5
Sistem Kairatu -
Piru

III 1. Kairatu PLTD 4 1 4


2. Sewa Mesin PLTD 3 3
3. Piru PLTD 3 2 2
TOTAL 10 6 6
Sistem Namlea -
Mako

IV 1. Namlea PLTD 5 1 3
2. Mako PLTD 3 1 1
3. Sewa Mesin PLTD 2 2
TOTAL 10 4 4
Sistem Saparua
V
Saparua PLTD 4 2 1
Sistem Tual
VI 1. Langgur PLTD 8 4
2. Sewa Mesin PLTD 2 2
TOTAL 10 6 6
Sistem Saumlaki
VII 1. Saumlaki PLTD 4 1
2. Sewa Mesin PLTD 2 2
TOTAL 6 3 2
Sistem Dobo
VIII 1. Dobo PLTD 4 2
2. Sewa Mesin PLTD 2 2
TOTAL 5 3 2

607
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 607 04/02/2013 10:37:30


B12.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Kota Ambon mempunyai populasi terbesar di Provinsi Maluku dan jumlah pelanggan PLN paling banyak
berada di Ambon dibanding kota lainnya. Kondisi ekonomi Maluku dalam dua tahun terakhir tumbuh
lebih baik dibanding sebelumnya yaitu rata-rata diatas 6% per tahun. Sektor pertanian, perdagangan,
hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa lainnya mempunyai kontribusi dominan mencapai hampir 78%,
mampu tumbuh diatas 8% kecuali pertanian yang tumbuh sekitar 3,56%. Kondisi ekonomi yang membaik
ini dan ditopang oleh kondisi keamanan yang kondusif, akan berdampak pada tingginya konsumsi listrik
di Maluku.

Sampai dengan tahun 2011, jumlah pelanggan PLN masih didominasi oleh kelompok rumah tangga
dengan konsumsi mencapai 93,15%, disusul kelompok komersial 3,88%, publik 2,95% dan industri 0,02%.

Berdasarkan realisasi penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan mempertimbangkan
kecenderungan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, pertambahan jumlah penduduk dan
peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi kebutuhan listrik tahun 2012 - 2021
diperlihatkan pada tabel B12.2.

Tabel B12.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Penjualan Produksi Puncak


Tahun Pelanggan
(Gwh) (Gwh) (MW)
2012 403 470 99 249,661
2013 410 466 98 282,446
2014 445 500 105 314,120
2015 481 539 113 336,365
2016 521 582 122 369,931
2017 564 629 132 389,562
2018 610 680 142 405,559
2019 660 734 153 419,102
2020 713 793 165 432,955
2021 772 857 178 447,127
Growth 9.5% 9.2% 9.0% 7.3%

B12.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Rencana pembangunan sarana kelistrikan meliputi pembangkit, transmisi dan distribusi di provinsi
Maluku dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan dan potensi energi primer setempat sebagai
berikut.

Potensi Sumber Energi

Sumber energi yang tersedia di Maluku untuk pembangkit listrik terbatas pada sumbersumber hydro
yang berada di Pulau Seram dan Pulau Buru serta panas bumi di Pulau Ambon dan Pulau Haruku.

Saat ini pengeboran sumur eksplorasi panas bumi di Pulau Ambon tepatnya didesa Suli telah selesai
dilaksanakan untuk rencana pembangunan PLTP Tulehu 2x10 MW. Sedangkan PLTP Haruku masih dalam
tahap survey. Selain itu, di Pulau Seram terdapat potensi hidro yang cukup besar bisa mencapai 100
MW lebih, salah satu diantaranya berada di kawasan hutan konservasi sehingga ada kemungkinan akan
mengalami hambatan jika seluruhnya dikembangkan menjadi PLTA.

608
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 608 04/02/2013 10:37:30


Pengembangan Pembangkit

Kebutuhan tenaga listrik sampai dengan tahun 2021 akan dapat dipenuhi dengan mengembangkan
pembangkit di Maluku berkapasitas total sekitar 193 MW, termasuk rencana PLTA Wai Tala 40,5 MW
seperti ditampilkan pada tabel B12.3. Pengembangan PLTA Wai Tala, akan didahului dengan studi
kelayakan dan studi dasar laut mengingat daya yang dihasilkan akan dievakuasi ke Ambon menggunakan
kabel laut 70 kV. Keberadaan PLTA Wai Tala dengan desain waduk dan interkoneksi kabel laut ini sangat
strategis bagi sistem Ambon karena akan dapat berperan sebagai pembangkit peaker yang sangat
dibutuhkan di Ambon untuk mengurangi penggunaan BBM atau bahan bakar lainnya yang cukup mahal.

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk

Pengembangan Transmisi

Selaras dengan pengembangan pembangkit PLTU, PLTP dan PLTA, perlu dibangun jaringan transmis 70
kV sepanjang 504 kms untuk menyalurkan energi listrik ke pusatpusat beban. Pembangunan kabel
laut Ambon - Seram 70 kV terkait dengan pembangunan PLTA Wai Tala 54 MW akan dilaksanakan
setelah dilakukan studi dasar laut dan dinyatakan layak. Demikian halnya dengan rencana pembangunan
transmisi 70 kV di pulau Seram akan dilaksanakan bila PLTA Wai Tala layak dibangun untuk memasok
beban di Seram dan Ambon. Rencana transmisi di Seram juga dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan
daya dari PLTM-PLTM tersebar ke pusat beban. Dana investasi yang dibutuhkan untuk membangun
transmisi tersebut sekitar US$ 54 juta seperti ditampilkan dalam tabel B12.4.

Tabel B12.3 Pengembangan Pembangkit

No Proyek Pengembang Jenis MW COD


1 Saparua (Relokasi PLTD) PLN PLTD 0,5 2012
2 Waai ( FTP1) PLN PLTU 2x15 2013/14
3 Wae Mala PLN PLTM 1,5 2013
4 Ruwapa PLN PLTM 1 2013
5 Tene PLN PLTM 4 2013
6 Makariki PLN PLTM 4 2013
7 Buru (KPI) PLN PLTGB 6 2014
8 Langgur PLN PLTGB 6 2014
9 Tual (FTP 2) PLN PLTGB 8 2014
10 Tulehu (FTP2) PLN PLTP 2x10 2016
11 Isal 3 PLN PLTM 2x2 2014/15
12 Waai 3 PLN PLTU 15 2015
13 Nua (Masohi) PLN PLTM 6 2016
14 Tual (Relokasi PLTD) PLN PLTD 4x2 2016/18/19/21
15 Wai Tala PLN PLTA 13,5 2017
16 Wai Tala PLN PLTA 40,5 2018
17 Isal PLN PLTM 3x2 2018/19/20
18 PLTM Tersebar Maluku Swasta PLTM 18.5 2014-2017
Total Kapasitas 193

609
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 609 04/02/2013 10:37:30


Tabel B12.4 Pembangunan SUTT 70 kV

No. Dari Ke Tegangan Konduktor kms (Juta USD) COD


1 PLTU Waai Passo 70 kV 1 cct, 1x240 18 1.6 2013
HAWK
2 PLTU Waai Sirimau 70 kV 1 cct, 1x240 30 2.6 2013
HAWK
3 Passo Sirimau 70 kV 1 cct, 1x240 12 1.0 2013
HAWK
4 PLTP Tulehu Incomer single phi 70 kV 1 cct, 1x240 6 0.4 2014
Sirimau-Waai HAWK
5 Passo Wayame 70 kV 2 cct, 1x240 26 1.1 2014
HAWK
6 Piru Kairatu 70 kV 2 cct, 1x240 110 5.6 2014
HAWK
7 Masohi Kairatu 70 kV 2 cct, 1x240 210 12.8 2017
HAWK
8 PLTP Tulehu Landing Point 70 kV 2 cct, 1x240 6 0.4 2017
Ambon HAWK
9 Landing Point Landing Point 70 kV kabel laut, 10 9.6 2017
Haruku 1 Ambon 2cct
10 Landing Point Haruku 70 kV 2 cct, 1x240 26 0.1 2017
Haruku 1 HAWK
11 Haruku Landing Point 70 kV 2 cct, 1x240 2 1.6 2017
Haruku 2 HAWK
12 Landing Point Landing Point 70 kV kabel laut, 14 13.4 2017
Haruku 2 Seram 2cct
13 Landing Point Kairatu 70 kV 2 cct, 1x240 4 2.2 2017
Seram HAWK
14 PLTA Tala Incomer 2 phi 70 kV 2 cct, 1x240 30 1.8 2017
(Kairatu-Masohi) HAWK
Jumlah 504 54.2

GambarGambar
B12.2 B12.2
Peta Peta
Rencana Pengembangan
Rencana Sistem
Pengembangan Sistem 70Seram-Ambon
70 kV kV Seram-Ambon

610
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 610 04/02/2013 10:37:31


Pengembangan Gardu Induk (GI)

Berkaitan dengan rencana pengembangan transmisi terkait proyek PLTA, PLTU dan PLTP serta untuk
mendistribusi listrik ke pelanggan, direncanakan pembangunan gardu induk baru. Sampai dengan tahun
2021 diperlukan pembangunan GI 70 kV baru dan pengembangannya di 8 lokasi dengan kapasitas total
280 MVA dan kebutuhan dana investasi sekitar US$ 22 juta, belum termasuk kebutuhan investasi untuk
pembangunan GI pembangkit seperti diperlihatkan pada tabel B12.5.

Tabel B12.5 Pengembangan GI di Maluku

Baru/ Daya Anggaran


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) (juta USD)
1 Sirimau 70/20 kV New 30 2,18 2013
2 Passo 70/20 kV New 20 1,95 2013
3 Wayame 70/20 kV New 30 2,18 2014
4 Sirimau 70/20 kV Extension 30 1,26 2017
5 Haruku 70/20 kV New 20 1,95 2017
6 Piru 70/20 kV New 20 1,95 2017
7 Sirimau 70/20 kV Extension 30 1,26 2018
8 Masohi 70/20 kV New 10 2,27 2018
9 Kairatu 70/20 kV New 10 2,27 2018
10 Passo 70/20 kV Extension 30 1,26 2019
11 Poka 70/20 kV New 30 2,18 2021
12 Masohi 70/20 kV Extension 20 1,01 2021
Jumlah 280 22

Pengembangan Distribusi

Pengembangan distribusi di Provinsi Maluku dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tambahan


pelanggan baru sekitar 224 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021, termasuk untuk melayani
listrik perdesaan. Selain itu direncanakan pula jaringan 20 kV untuk menghubungkan pulau-pulau yang
memiliki potensi sumber energi terbarukan dan murah dengan pulau di dekatnya yang tidak tersedia
energi murah. Namun demikian, interkoneksi ini tetap mempertimbangkan kelayakan teknis dan
ekonomis. Jaringan distribusi yang akan dikembangkan selama periode 2012-2021 sudah termasuk
untuk melistriki perdesaan adalah 1,288 kms JTM, sekitar 1.045 kms JTR dan tambahan kapasitas trafo
distribusi sekitar 80 MVA, secara rinci ditampilkan pada tabel B12.6.

Tabel B.12-6. Pengembangan Sistem Distribusi di Maluku

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 137 113 4,7 26.801
2013 112 91 6,0 32.785
2014 104 85 6,6 31.674
2015 108 88 7,1 22.245
2016 122 99 7,7 33.566
2017 128 103 8,3 19.631
2018 134 108 9,0 15.997
2019 140 113 9,6 13.543
2020 146 118 10,3 13.853
2021 158 127 10,8 14.172
2012-2021 1.289 1.045 80,3 224.267

611
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 611 04/02/2013 10:37:31


B12.4 Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 diberikan pada tabel B12.7.

Tabel B12.7 Rangkuman

Energy Produksi Beban Investasi


Pembangkit GI Transmisi
Tahun Sales Energi Puncak (juta
(MW) (MVA) (kms)
(Gwh) (Gwh) (MW) US$)
2012 403 470 99 1 0 0 6
2013 410 466 98 26 50 60 68
2014 445 500 105 38 30 142 72
2015 481 539 113 7 0 0 22
2016 521 582 122 53 0 0 102
2017 564 629 132 15 70 302 75
2018 610 680 142 46 50 0 81
2019 660 734 153 4 30 0 14
2020 713 793 165 2 0 0 11
2021 772 857 178 2 50 0 11
Jumlah 193 280 504 463

612
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 612 04/02/2013 10:37:31


LAMPIRAN B.13

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN


PT PLN (Persero)
DI PROVINSI MALUKU UTARA

lampiran rama 29 1 13.indd 613 04/02/2013 10:37:31


B13.1 Kondisi Saat Ini

Sistem kelistrikan di Provinsi Maluku Utara terdiri dari 7 sistem kelistrikan yang cukup besar yaitu sistem
Ternate, Tobelo, Jailolo-Sofifi, Soa-Siu (Tidore), Bacan, Sanana dan Daruba. Selain itu juga terdapat 21
unit pusat pembangkit skala yang lebih kecil di lokasi tersebar.

Beban puncak gabungan (non coincident) sistem-sistem kelistrikan di Provinsi Maluku Utara saat ini
sekitar 42,7 MW, dipasok oleh PLTD tersebar yang terhubung langsung ke sistem distribusi 20 kV seperti
dapat dilihat pada gambar B13.1.

Sebagian sistem yang lebih kecil terhubung langsung ke jaringan tegangan rendah 220 Volt. Sistem
terbesar di Maluku Utara adalah sistem Ternate dimana sistem ini memiliki pasokan pembangkit sekitar
35 MW yang terdiri dari pembangkit sendiri 14,8 MW dan mesin sewa 20,3 MW. Sistem kelistrikan di
Provinsi Maluku Utara yang relatif agak besar sebagaimana dapat dilihat pada tabel B13.1.

Gambar B13.1 Peta Peta Lokasi Pembangkit dik Provinsi Maluku Utara
Gambar B13.1 Peta Lokasi Pembangkit di Provinsi Maluku Utara

614
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 614 04/02/2013 10:37:31


Tabel B13.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang di Maluku Utara
Jenis Kapasitas (MW)
No Sistem Isolasi Beban Puncak
Pembangkit Terpasang Daya Mampu
I Siste­­­m Ternate
1. Kayu Merah PLTD 15 5
3. Sewa Mesin PLTD 20 16
TOTAL 35 21 16
II Sistem Tobelo
1. Tobelo PLTD 8 6
2. Sewa Mesin PLTD 2 2
TOTAL 10 8 5
III Sistem Jailolo-Sidangoli-Sofifi
1. Jailolo-Sidangoli PLTD 5 3 2
2. Sofifi PLTD 1 0 2
3. Sewa Mesin PLTD 3 2
TOTAL 9 5 4
IV Sistem Soa Siu
1. Soa Siu PLTD 5 3
2. Sewa Mesin PLTD 3 2
TOTAL 8 4 3
V Sistem Bacan
1. Bacan PLTD 3 1
2. Sewa Mesin PLTD 3 2
TOTAL 6 3 3
VI Sistem Sanana
1. Sanana PLTD 2 0
2. Sewa Mesin PLTD 6 3
TOTAL 8 3 2
VII Sistem Daruba
Daruba PLTD 3 1 1

B13.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Ternate merupakan kota terbesar di Provinsi Maluku Utara dan mempunyai populasi penduduk terbesar
di provinsi ini. Pertumbuhan ekonomi Provinsi ini cukup tinggi dan dalam tiga tahun terakhir mencapai
rata-rata diatas 6% per-tahun. Kekayaan alamnya juga melimpah berupa tambang nikel dan emas yang
banyak tersedia di pulau Halmahera.

Sesuai rencana MP3EI, kawasan ini akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Timur dengan program utama adalah pengembangan industri pengolahan tambang yaitu ferro nikel
dan industri hilirnya untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih tinggi. Selain itu, di Morotai juga akan
dikembangkan kawasan industri pengolahan. Kondisi ini akan dapat mendorong ekonomi di Provinsi
ini tumbuh lebih cepat dan pada akhirnya kebutuhan listrik juga akan meningkatkan lebih tinggi. Dari
realisasi penjualan tenaga listrik dalam lima tahun terakhir dan mempertimbangkan kecenderungan
pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang,
maka proyeksi kebutuhan listrik tahun 2012 - 2021 sebagaimana diberikan pada tabel B13.2.

615
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 615 04/02/2013 10:37:31


Tabel B13.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Penjualan Produksi Beban


Tahun Pelanggan
(Gwh) (Gwh) Puncak (MW)
2012 243 290 45 145.953
2013 289 336 63 164.088
2014 312 360 68 181.575
2015 338 388 73 193.647
2016 367 421 79 212.330
2017 399 457 85 226.151
2018 434 496 93 240.856
2019 472 539 101 248.143
2020 512 584 109 255.274
2021 555 631 118 262.568
Growth 10,6% 9,1% 10,5% 7,3%

B13.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Rencana pembangunan sarana kelistrikan meliputi pembangkit, transmisi dan distribusi di provinsi
Maluku Utara dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan dan potensi energi primer serta kondisi
geografis setempat, sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi

Di Maluku Utara terdapat potensi energi panas bumi yang cukup besar mencapai 40 MW dan dapat
dikembangkan menjadi PLTP yaitu di Jailolo. Di Pulau Bacan juga terdapat potensi sumber panas bumi
yaitu di Songa Wayaua namun tidak terlalu besar. Sumber energi primer lainnya adalah tenaga air namun
tidak besar dan hanya dapat dikembangkan menjadi PLTM untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat
setempat.

Pengembangan Pembangkit

Kebutuhan tenaga listrik 2012 sampai dengan tahun 2021 akan dipenuhi dengan mengembangkan PLTU
batubara, PLTP, PLTM dan PLTGB dengan kapasitas sekitar 76 MW seperti ditampilkan pada tabel B13.3.

616
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 616 04/02/2013 10:37:31


Tabel B13.3 Pengembangan Pembangkit

ASUMSI
No PROYEK JENIS MW COD
PENGEMBANG
1 Maluku Utara /Tidore (FTP1) PLN PLTU 2x7 2013
2 Bacan Peaking (Relokasi PLTD) PLN PLTD 1,2 2013
3 Sofifi PLN PLTU 2x3 2014
4 Sanana (Relokasi PLTD) PLN PLTD 3 2014
5 Tobelo (FTP 2) PLN PLTGB 8 2014
6 Tidore 2 PLN PLTU 2x7 2015
7 Sanana (Relokasi PLTD) PLN PLTD 1x3 2017/19/21
8 Bacan Peaking (Relokasi PLTD) PLN PLTD 2 2018
9 PLTM Tersebar Maluku Utara Swasta PLTM 4.5 2013-2015
10 Jailolo (FTP2) Swasta PLTP 2x5 2016
11 Songa Wayaua (FTP2) Swasta PLTP 5 2017
12 Jailolo 2 Swasta PLTP 5 2020
Total Kapasitas 75,7

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)

Pengembangan Transmisi

Rencana pengembangan transmisi di Maluku Utara khusunya di Pulau Halmahera ini dimaksudkan
untuk evakuasi daya dari pusat pembangkit yaitu PLTP ke pusat-pusat beban. Mengingat lokasi beban
tersebar jauh dari pusat pembangkit, maka akan dibangun transmisi 150 kV sepanjang 376 kms. Rencana
pembangunan transmisi dan kabel laut 150 kV untuk menyalurkan daya dari PLTP di Halmahera ke pusat
beban di Ternate, akan disiapkan apabila hasil studi dasar laut dan kelayakan teknis serta keekonomiannya
telah dilaksanakan dan dinyatakan layak. Dana investasi yang dibutuhkan untuk membangun transmisi
SUTT tersebut sekitar US$ 44 juta seperti ditampilkan dalam tabel B13.4.

Tabel B13.4 Pembangunan SUTT 150 kV

Anggaran
No. Dari Ke Tegangan Conductor kms COD
(Juta USD)
PLTP Maba 150 kV 2 cct, 110 20,3 2016
1 Jailolo Hawk, 240
mm
Sofifi Incomer 150 kV 2 cct, 46 4,1 2016
2 single pi Hawk, 240
(Jailolo-Maba) mm
PLTP Tobelo 150 kV 2 cct, 220 19,6 2017
3 Jailolo Hawk, 240
mm
Jumlah 376 44,0

617
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 617 04/02/2013 10:37:31


Gambar B13.2. Peta rencana pengembangan sistem 150 kV Halmahera
Gambar B13.2. Peta rencana pengembangan sistem 150 kV Halmahera
Pengembangan GI

Berkaitan dengan rencana pengembangan transmisi tersebut serta untuk menyalurkan daya listrik ke
pelanggan, direncanakan dibangun gardu induk. Sampai dengan tahun 2021 direncanakan pembangunan
GI 150 kV di 5 lokasi dengan total kapasitas 90 MVA dan kebutuhan dana investasi sekitar US$ 11 juta,
belum termasuk dana investasi untuk pembangunan GI Pembangkit, seperti diperlihatkan pada tabel
B13.5.

Tabel B13.5 Pengembangan GI di Maluku Utara

Daya Anggaran
No Gardu Induk Tegangan Baru/Extension COD
(MVA) (juta USD)
1 Maba 150/20 kV New 30 2.6 2016
2 Sofifi 150/20 kV New 30 2.6 2016
3 Jailolo 150/20 kV New 30 2.6 2016
4 Tobelo 150/20 kV New 30 2.6 2017
Jumlah 120 10.4

Pengembangan Distribusi

Pengembangan distribusi di Provinsi Maluku Utara dimaksudkan untuk memenuhi proyeksi tambahan
pelanggan baru sekitar 131 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021. Pada tahun 2012 saja akan
disambung 14.968 pelanggan, dan pada periode selanjutnya akan disambung rata-rata 13.158

618
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 618 04/02/2013 10:37:32


pelanggan setiap tahun. Selain itu direncanakan pula jaringan 20 kV untuk menghubungkan pulau-
pulau yang memiliki potensi sumber energi terbarukan dan murah dengan pulau di dekatnya yang tidak
tersedia energi murah. Namun demikian, interkoneksi ini tetap mempertimbangkan kelayakan teknis dan
keekonomiannya serta hasil studi laut.

distribusi yang akan dikembangkan selama periode 2012-2021 termasuk untuk melistriki perdesaan
adalah 1.178 kms JTM, 955 kms JTR dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 151 MVA, secara
rinci ditampilkan pada tabel B13.6.

Tabel B13.6 Pengembangan Sistem Distribusi di Maluku Utara

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 115,8 95,0 8,6 14.968
2013 102,7 84,1 11,0 18.135
2014 96,9 79,2 12,3 17.487
2015 100,8 82,1 13,3 12.072
2016 113,1 91,9 14,6 18.683
2017 118,0 95,6 15,9 13.821
2018 123,1 99,5 17,2 14.705
2019 128,5 103,6 18,5 7.287
2020 134,1 107,9 19,8 7.131
2021 145,2 116,8 20,4 7.294
2012-2021 1.178,2 955,7 151,6 131.583

B13.4 Pengembangan Sistem Kelistrikan Terkait Industri Feronikel

Di pulau Halmahera terdapat potensi tambang nikel yang sangat besar dan akan dikembangkan dan
diolah menjadi FeNi. Beberapa calon investor berminat mengolah tambang tersebut dengan membangun
smelter, salah satu diantaranya adalah PT Antam di Buli. Adanya industri ekstraksi dan pengolahan
tersebut diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat dan Halmahera akan menjadi
salah satu pusat pertumbuhan ekonomi untuk kawasan Maluku.

Mengingat daya yang dibutuhkan cukup besar, maka pembangkit yang disiapkan untuk melayani
kebutuhan smelter dan industri hilirnya akan dibangun sendiri oleh PT Antam di Buli. Begitu juga calon
investor lainnya, juga perlu membangun pembangkit sendiri bila akan membangun industri smelter
mengingat daya yang dibutuhkan sangat besar dan sifat beban yang spesifik dan berfluktuasi. Jenis
beban seperti ini tidak cocok bila disambung dengan pelanggan umum lainnya karena akan dapat
mengganggu kualitas pasokan listrik ke pelanggan umum.

619
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 619 04/02/2013 10:37:32


B13.5 Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 sebagaimana diperlihatkan pada tabel B13.7.

Tabel B13.7 Rangkuman

Energy Produksi Beban Pembang-


GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak kit
(MVA) (kms) (juta US$)
(Gwh) (Gwh) (MW) (MW)
2012 243 290 45 0 0 0 5
2013 289 336 63 15 0 0 35
2014 312 360 68 19 0 0 33
2015 338 388 73 17 0 0 40
2016 367 421 79 10 90 156 65
2017 399 457 85 6 30 220 42
2018 434 496 93 2 0 0 7
2019 472 539 101 1 0 0 7
2020 512 584 109 5 0 0 20
2021 555 631 118 1 0 0 7
Jumlah 76 120 376 262

620
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 620 04/02/2013 10:37:32


LAMPIRAN B.14

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN


PT PLN (Persero)
DI PROVINSI PAPUA

lampiran rama 29 1 13.indd 621 04/02/2013 10:37:32


B14.1 Kondisi Kelistrikan Saat Ini

Provinsi Papua terdiri dari 28 Kabupaten dan 1 Kotamadya yang sistem kelistrikannya isolated terdiri dari
7 sistem besar (beban > 1 MW) yaitu sistem Jayapura, Wamena, Timika, Merauke, Nabire, Serui dan Biak.
Selain itu, terdapat sistem kelistrikan isolated yang beban puncak < 1 MW (listrik perdesaan) tersebar di
54 lokasi.

Beban puncak seluruh sistem kelistrikan di Provinsi Papua adalah 108,2 MW dan dipasok dari pembangkit-
pembangkit jenis PLTD dan PLTM. Energi listrik disalurkan melalui jaringan tegangan menengah (JTM)
20 kV dan jaringan tegangan rendah (JTR) 400/231 Volt. Sistem kelistrikan Jayapura merupakan sistem
terbesar di antara ketujuh sistem kelistrikan di Provinsi Papua sebagaimana diberikan dalam tabel B14.1.

Peta sistem kelistrikan di Provinsi Papua seperti pada Gambar B14.1.


Rincian pembangkit terpasang dan beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Papua diberikan pada
Tabel B14.1.

Peta sistem kelistrikan di provinsi Papua seperti pada gambar B14.1

PROVINSI PAPUA
Sistem Biak

PROVINSI Sistem Serui


PAPUA BARAT
Sistem Jayapura

Sistem Nabire

Sistem Wamena

Sistem Timika

Gambar B14.1 Peta Sistem Kelistrikan Provinsi Papua

Sistem Merauke

622
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 622 04/02/2013 10:37:32


Tabel B14.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang

Kapasitas Beban Puncak


No Sistem Kelistrikan Jenis
Terpasang Daya Mampu (MW)

Sistem Jayapura
1. Yarmock PLTD 6,6 2,7
2. Waena PLTD 38,6 24,8
I
3. Sentani PLTD 0,0 0,0
4. Arso PLTD 0,0 0,0
5. Kit Sewa PLTD 33,0 31,0
Jumlah 78,2 58,5 50,1
Sistem Wamena
1. Sinagma PLTD 2,4 2,1
II
2. Sinagma PLTM 0,4 0,3
3. Walesi PLTM 1,6 1,6
Jumlah 4,4 4,0 3,8
Sistem Timika
III 1. Timika PLTD 5,5 3,2
2. Kit Sewa PLTD 13,0 11,8
Jumlah 18,5 15,0 14,4
Sistem Biak
IV 1. Karang Mulia PLTD 13,8 11,1
2. Kit Sewa PLTD 3,0 3,0
Jumlah 16,8 14,1 8,9
Sistem Serui
V 1. Serui PLTD 6,4 3,6
2. Kit Sewa PLTD 2,0 2,0
Jumlah 8,4 5,6 3,8
Sistem Merauke
VI 1. Kelapa Lima PLTD 4,9 3,8
2. Kit Sewa PLTD 15,6 11,6
Jumlah 20,5 15,4 12,8
Sistem Nabire
1. Navire PLTD 3,4 2,6
VII
2. Kalibobo PLTD 6,5 5,8
3. Kit Sewa PLTD 9,0 7,0
Jumlah 18,9 15,4 8,8
VIII Lisdes Tersebar 13,5 9,3 5,6
Jumlah 13,5 9,3 5,6
TOTAL 179,2 137,3 108,24

623
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 623 04/02/2013 10:37:32


B14.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Provinsi Papua

Penjualan energi listrik PLN pada tahun 2011 adalah 569,8 GWh dengan komposisi penjualan terdiri
dari Rumah Tangga (53,5%), Komersial (32,7%), Publik (13,2%) dan Industri (0,6%). Mengingat kondisi
pasokan listrik yang terbatas dan geografi yang cukup sulit sehingga saat ini kebutuhan energi listrik
belum seluruhnya dapat dipenuhi. Memperhatikan data penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun
terakhir dan mempertimbangkan potensi pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan jumlah
penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi, maka proyeksi kebutuhan listrik 20122021 diperlihatkan
pada tabel B14.2.
Tabel B14.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Penjualan Produksi Beban Puncak


Tahun Pelanggan
(Gwh) (Gwh) (MW)
2012 621 684 142 234.345
2013 723 795 165 395.950
2014 848 931 192 513.772
2015 973 1.066 219 602.140
2016 1.100 1.203 246 673.111
2017 1.240 1.354 276 743.082
2018 1.397 1.523 310 813.053
2019 1.556 1.693 343 883.024
2020 1.702 1.850 374 952.995
2021 1.864 2.022 407 1.022.966
Growth 13,6% 13,1% 12,7% 20,2%

B14.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Rencana pembangunan sarana pembangkit, transmisi dan distribusi di Provinsi Papua dilakukan dengan
memperhatikan kebutuhan dan potensi energi primer setempat serta sebaran penduduknya, adalah
sebagai berikut.

Potensi Sumber Energi

Sumber energi primer di Provinsi Papua yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik
terbatas pada sumber-sumber potensi tenaga air, namun kapasitasnya sangat besar dengan lokasi yang
cukup jauh dari pusat beban. Berdasarkan hasil survei dan studi yang dilakukan oleh PLN Proyek Induk
Sarana Fisik dan Penunjang, PLN Enjiniring dan PT Gama Epsilon selama periode 1996-2009, potensi
tenaga air di Provinsi Papua yang terdata adalah sekitar 11.000 MW tersebar di 15 lokasi. Dari potensi-
potensi tersebut yang sudah dilakukan studi kelayakan dan desain rinci adalah sebesar 26,6 MW, yaitu
di Walesi, Kalibumi, Mariarotu dan Sanoba. Kurang maksimalnya pengembangan potensi tenaga air
di provinsi Papua disebabkan oleh karena lokasi sumber energi berada jauh dari pusat beban, sehingga
belum layak untuk dikembangkan secara besar-besaran.

Pengembangan Pembangkit

Untuk memenuhi kebutuhan beban sampai dengan tahun 2021, diperlukan tambahan kapasitas
pembangkit sekitar 353 MW dengan perincian seperti ditampilkan pada tabel B14.3. Selain itu terdapat
potensi PLTM yang akan dikembangkan oleh PLN yaitu PLTM Rendani 2x0,65 MW di Kabupaten Yapen,
PLTM Serambokan 118 kW dan PLTM Digoel 1,1 MW distrik Okaom di Kabupaten Pegunungan Bintang
yang saat ini dalam tahap studi kelayakan.

624
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 624 04/02/2013 10:37:32


Tabel B14.3 Pengembangan Pembangkit

ASUMSI
No PROYEK JENIS MW COD
PENGEMBANG
1 Walesi 6, 7 PLN PLTM 2x0,6 2013
2 Orya/Genyem (On Going) PLN PLTA 20 2013
3 Jayapura (FTP1) - Holtekamp PLN PLTU 2x10 2013
4 Sinagma 4, 5 PLN PLTM 2x0,2 2014
5 Kalibumi I PLN PLTM 2,6 2014
6 Timika PLN PLTGB 8 2014
7 Kurik/Merauke PLN PLTGB 3x5 2014/15/18
8 Jayapura - Holtekamp 2 PLN PLTU 2x15 2015
9 Orya 2 PLN PLTM 10 2015
10 Kalibumi II PLN PLTM 2x2,5 2014/15
11 Sanoba PLN PLTM 0,3 2014
12 Mariarotu I PLN PLTM 2x0,65 2014
13 Mariarotu II PLN PLTM 2x0,65 2014/15
14 Timika PLN PLTU 4x7 2015
15 Baliem PLN PLTA 10 2016
16 Kalibumi III Cascade PLN PLTM 2x2,5 2016/17
17 Baliem PLN PLTA 2x20 2017/18
18 Biak 1 PLN PLTGB 2x6 2017/18
19 Tatui PLN PLTM 2x2 2017/18
20 Timika Peaker (gas) PLN PLTMG 5 2018
21 Amai PLN PLTM 1,4 2018
22 Jayapura 2 PLN PLTU 2x15 2018/19
23 Nabire (CNG/LNG) PLN PLTMG 2x5 2019
24 Walesi Blok II Swasta PLTM 6x1 2014
25 Biak (FTP2) Swasta PLTU 2x7 2016
26 Merauke (FTP2) Swasta PLTU 2x7 2016
27 Nabire (FTP2) Swasta PLTU 2x7 2016
28 Jayapura (FTP2) Swasta PLTU 2x15 2016
29 Merauke 2 Swasta PLTU 2x7 2016/17
Total Kapasitas 353

Sebagaimana dapat dilihat pada tabel B14.3, di Papua akan dibangun PLTA Baliem secara bertahap (10
MW pada tahun 2016 dan 4x10 MW pada tahun 2017/2018). PLTA ini dimaksudkan untuk mempercepat
pemerataan tersedianya pasokan listrik yang cukup khususnya di sekitar Wamena. Listrik yang
dibangkitkan akan disalurkan ke tujuh ibukota Kabupaten di sekitar Wamena menggunakan transmisi
150 kV.

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk

Pengembangan Transmisi

Selaras dengan pengembangan PLTA yang berlokasi jauh dari pusat beban dan pengembangan PLTU
batubara skala kecil tersebar di beberapa lokasi, direncanakan akan dibangun transmisi 70 kV sepanjang
236 kms dan 150 kV sepanjang 582 kms untuk menyalurkan energi listrik ke pusat beban. Mengingat
potensi PLTA Baliem sangat besar dan daya yang dibangkitkan akan disalurkan ke tempat yang cukup

625
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 625 04/02/2013 10:37:32


jauh, maka sistem yang dikembangkan di Wamena menggunakan tegangan 150 kV. Dana investasi yang
dibutuhkan untuk membangun transmisi tersebut sekitar US$ 65 juta, seperti ditampilkan dalam tabel
B14.4.
Tabel B14.4 Pembanguan SUTT 70 kV dan 150 kV

Anggaran
No. Dari Ke Tegangan Konduktor kms COD
(Juta USD)
PLTU Jayapura 70 kV 2cct, 1 HAWK 36 2,2 2012
1
Holtekamp (Skyland)
Jayapura Sentani 70 kV 2cct, 1 HAWK 40 2,4 2012
2
(Skyland)
PLTA Sentani 70 kV 2cct, 1 HAWK 160 9,8 2013
3
Genyem
PLTA Wamena 150 kV 2 cct, ACSR 2 x 50 6,1 2016
4
Baliem 240 mm2
Wamena Elelim 150 kV 2 cct, ACSR 1 x 122 10,9 2017
5
240 mm2
Wamena Karubaga 150 kV 2 cct, ACSR 1 x 150 13,4 2017
6
240 mm2
Karubaga Mulia 150 kV 2 cct, ACSR 1 x 130 11,6 2017
7
240 mm2
Mulia Ilaga 150 kV 2 cct, ACSR 1 x 80 7,1 2017
8
240 mm2
PLTA Sumohai 150 kV 2 cct, ACSR 1 x 50 1,5 2017
9
Baliem 240 mm2
Jumlah 818 64,9

Pengembangan Gardu Induk

Seiring dengan rencana pembangunan transmisi, akan dibangun juga GI tegangan 70 kV dan 150 kV
untuk menyalurkan daya ke beban. Total kapasitas GI yang akan dibangun mulai tahun 2012 sampai
dengan 2021 adalah 325 MVA seperti pada tabel B14.5. Dana yang dibutuhkan sekitar US$ 24 juta, belum
termasuk dana investasi untuk pembangunan GI pembangkit seperti pada tabel B14.5.

Tabel B14.5 Pengembangan GI


Baru/ Daya Anggaran
No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) (juta USD)
1 Skyland 70/20 kV New 3x20 3,97 2013
2 Sentani 70/20 kV New 3x20 3,97 2013
3 Timika 70/20 kV New 30 2,18 2015
4 Sumohai 150/20 kV New 5 2,38 2016
5 Wamena 150/20 kV New 30 2,62 2016
6 Elelim 150/20 kV New 5 2,38 2016
7 Karubaga 150/20 kV New 5 2,38 2016
8 Mulia 150/20 kV New 5 2,38 2016
9 Ilaga 150/20 kV New 5 2,38 2016
10 Skyland 70/20 kV Extension 2x20 1,76 2017
11 Sentani 70/20 kV Extension 2x20 1,76 2018
Jumlah 285 28

626
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 626 04/02/2013 10:37:33


Gambar B14.2 Peta rencana pengembangan sistem interkoneksi 70 kV Jayapura
Gambar B14.2 Peta rencana pengembangan sistem interkoneksi 70 kV Jayapura

GI Karubaga GI Elelim
(Kab. Tolikara) (Kab. Yalimo)

ACSR 1x240 mm2


65 km (2017)

ACSR 1x240 mm2


75 km (2017)
ACSR 1x240 mm2
61 km (2017)

GI Mulia
(Kab. Puncak Jaya)
2
ACSR 1x240 mm
40 km (2017)

(Kab. Lanny Jaya) GI Wamena


GI Ilaga
ACSR 1x240 mm2
(Kab. Puncak) 25 km (2017)

PLTA Baliem
10 MW (2016)
2x20 MW (2017/18)
A

PERENCANAAN SISTEM ACSR 1x240 mm2


PT PLN (Persero)
PETA JARINGAN SISTEM BALIEM Kenyam 25 km (2017)
PROPINSI PAPUA (Kab. Nduga)
GI 500 kV Existing / Rencana
/
/ GI 275 kV Existing / Rencana
U
/ U PLTU Existing / Rencana
G / G PLTG Existing / Rencana
GI Sumohai
/ GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana
/ GI 70 kV Existing / Rencana A / A PLTA Existing / Rencana
/ GI 500/275 kV Existing / Rencana GU
/ GU PLTGU Existing / Rencana
/ GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB / GB PLTGB Existing / Rencana
/
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M
PLTM Existing / Rencana
/
GI 150/70 kV Existing / Rencana D / D
PLTD Existing / Rencana
/ T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana
/ T/L 275 kV Existing / Rencana
/ T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012

Gambar B14.3 Peta rencana pengembangan sistem interkoneksi 150 kV Wamena


Gambar B14.3 Peta rencana pengembangan sistem interkoneksi 150 kV Wamena

627
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 627 04/02/2013 10:37:34


Pengembangan Distribusi

Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik di provinsi ini, direncanakan tambahan sambungan baru
sampai dengan tahun 2021 sekitar 844 ribu pelanggan. Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi
60% pada akhir tahun 2012, maka perlu disambung 55 ribu pelanggan baru selama 2012. Pada tahun
2013 akan dibangun 161.000 ribu dan pada periode berikutnya akan disambung sekitar 70.000 pelanggan
setiap tahunnya. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, direncanakan pembangunan
termasuk untuk melistriki perdesaan yaitu jaringan tegangan menengah 1.191 kms, jaringan tegangan
rendah 1.093 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 156 MVA, seperti ditampilkan dalam
tabel B14.6.

Tabel B14.6 Rincian Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 60,1 52,4 7,0 55.314
2013 69,4 60,5 8,2 161.605
2014 81,3 70,9 9,7 117.822
2015 93,5 81,6 11,3 88.368
2016 106,3 92,8 13,3 70.971
2017 121,0 105,6 15,6 69.971
2018 138,1 120,6 18,2 69.971
2019 156,3 136,5 21,3 69.971
2020 174,3 152,2 25,0 69.971
2021 190,8 166,7 26,9 69.971
2012-2021 1.191,3 1.039,8 156,6 843.935

B14.4 Sistem Kelistrikan di Daerah Perbatasan Papua - PNG

Provinsi Papua mempunyai wilayah yang sangat luas, dengan kerapatan penduduk yang sangat rendah
dan kondisi alam yang sangat berat. Sarana infrastruktur antar daerah masih sangat terbatas dan menjadi
tantangan untuk melaksanakan elektrifikasi. Sepanjang perbatasan antara wilayah Republik Indonesia
dan Papua Nugini (PNG) pada umumnya didiami masyarakat asli Papua dengan tingkat penyebaran yang
tidak merata, hidup berkelompok dan berpindah-pindah serta berpeluang terjadi migrasi lintas batas.
Kelompok suku yang mendiami sepanjang daerah perbatasan ini beragam, ada sekitar 255 suku dengan
bahasa masing-masing suku berbeda. Daerah perbatasan RI-PNG terdiri dari Kabupaten Jayapura,
Keerom, Merauke dan kabupaten-kabupaten baru hasil pemekaran. Akses mencapai ibu kota kabupaten
menggunakan pesawat perintis yang beroperasi berkat bantuan/subsidi dari pemerintah daerah.
Kebutuhan listrik untuk kabupaten tersebut sebagian dipasok oleh pemerintah daerah dan sebagian
dipasok oleh PLN.

Elektrifikasi wilayah perbatasan direncanakan dengan membangun pembangkit yang memanfaatkan


potensi energi terbarukan yang tersedia setempat. Diprogramkan pada tahun 2012 ibukota kabupaten
sudah terlistriki dengan alternatif pertama memanfaatkan potensi tenaga air dengan membangun PLTM
serta potensi tenaga surya (PLTS). Sehubungan kondisi demografi yang tersebar dan jumlah penduduk
yang relatif sedikit, maka sistem kelistrikan yang diperlukan cukup dengan sistem isolated.

628
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 628 04/02/2013 10:37:34


B14.5 Rangkuman

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 adalah seperti dalam tabel B14.7.

Tabel B14.7 Rangkuman

Energy Produksi Beban Pembang-


GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak kit
(MVA) (kms) (juta US$)
(Gwh) (Gwh) (MW) (MW)
2012 621 684 142 1 0 0 12
2013 723 795 165 40 120 236 112
2014 848 931 192 22 0 0 60
2015 973 1,066 219 76 30 0 159
2016 1,100 1,203 246 104 55 50 235
2017 1,240 1,354 276 31 40 532 107
2018 1,397 1,523 310 54 40 0 98
2019 1,556 1,693 343 20 0 0 47
2020 1,702 1,850 374 0 0 0 16
2021 1,864 2,022 407 5 0 0 19
Jumlah 352 285 818 866

629
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 629 04/02/2013 10:37:34


lampiran rama 29 1 13.indd 630 04/02/2013 10:37:34
LAMPIRAN B.15

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN


PT PLN (Persero)
DI PROVINSI PAPUA BARAT

lampiran rama 29 1 13.indd 631 04/02/2013 10:37:34


B15.1 Kondisi kelistrikan saat ini

Provinsi Papua Barat terdiri dari 10 Kabupaten dan 1 Kotamadya dengan sistem kelistrikan masih
isolated, terdiri dari 5 sistem besar (beban > 1 MW) yaitu sistem Sorong, Fakfak, Manokwari, Kaimana
dan Teminabuan. Selain itu, terdapat sistem kelistrikan isolated dengan beban puncak kurang dari 1 MW
yaitu listrik perdesaan tersebar di 50 lokasi.

Beban puncak total (non coincident) seluruh sistem kelistrikan di Papua Barat sekitar 56,6 MW, dipasok
dari pembangkit-pembangkit jenis PLTD, PLTM, dan dari excess power PLTMG/PLTG, yang terhubung
langsung melalui jaringan tegangan menengah 20 kV. Sistem kelistrikan Sorong merupakan sistem
terbesar di Provinsi Papua Barat dengan beban puncak 2011 sekitar 28,6 MW.

Peta sistem kelistrikan Provinsi Papua Barat seperti ditunjukkan pada gambar B15.1.

Sistem Sorong Sistem Manokwari

Sistem Teminabuan
PROVINSI
PAPUA BARAT
Sistem Fak Fak
Sistem Kaimana
PROVINSI
PAPUA

Gambar B15.1 Peta Sistem Kelistrikan Papua Barat


Gambar B15.1 Peta Sistem Kelistrikan Papua Barat

632
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 632 04/02/2013 10:37:34


Rincian pembangkit terpasang dan beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Papua Barat sebagaimana
ditunjukkan pada Tabel B15.1.

Tabel B15.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang

Kapasitas (MW) Beban


No Sistem Kelistrikan Jenis
Terpasang Daya Mampu Puncak

Sistem Sorong
1. Klademak PLTD 3,1 2,0
I 2. Klasaman PLTD 10,1 8
3. Excess Power PLTD 10,7 10,7
5. Kit Sewa PLTD 8,8 8,8
JUMLAH 32,7 29,5 28,6
Sistem Fak Fak
1. Kebun Kapas PLTD 4,0 2,0
II
2. Werba PLTM 2,0 1,6
3. Kit Sewa PLTD 2,0 2,0
JUMLAH 8,0 5,6 3,6
Sistem Kaimana
III
1. Kaimana PLTD 5,4 4,3
JUMLAH 5,4 4,3 2,4
Sistem Teminabuan
IV
1. Teminabuan PLTD 3,2 2,3
JUMLAH 3,2 2,3 1,1
Sistem Manokwari
V 1. Sanggeng PLTD 10 7,1
2. Kit Sewa PLTD 12,0 10,0
JUMLAH 22 17,1 14,1
VI Lisdes Tersebar 15,9 11,3 6,8
JUMLAH 15,9 11,3 6,8
TOTAL 87,2 70,1 56,6

B15.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik di Provinsi Papua Barat

Adanya potensi gas alam yang besar, membuat perekomian Papua Barat tumbuh cukup tinggi. Kondisi
ini mendorong kebutuhan listrik juga meningkat signifikan. Penjualan energi listrik PLN pada tahun 2011
adalah 95 GWh dengan komposisi penjualan terdiri dari kelompok rumah tangga (83,8%), komersial
(11,3%), publik (4,9%) dan industri (0.01%).

Berdasarkan realisasi penjualan tenaga listrik PLN selama lima tahun terakhir, dan dengan memperhatikan
pertumbuhan penduduk, proyeksi pertumbuhan ekonomi regional serta peningkatan elektrifikasi,
kebutuhan listrik 2012-2021 diberikan pada tabel B15.2.

633
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 633 04/02/2013 10:37:34


Tabel B15.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Beban Puncak
Tahun Sales (Gwh) Produksi (Gwh) Pelanggan
(MW)
2012 333 358 73 128.183
2013 356 437 89 149.500
2014 384 451 92 170.895
2015 414 505 103 193.051
2016 447 541 111 210.572
2017 493 591 122 221.982
2018 543 647 133 233.380
2019 598 708 146 244.244
2020 656 772 160 254.971
2021 719 844 175 266.024
Growth 8,9% 9,3% 12,8% 9,3%

B15.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Rencana pembangunan sarana kelistrikan yaitu pembangkit, transmisi dan distribusi di Provinsi Papua
Barat dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan dan potensi energi primer serta sebaran penduduk
setempat, sebagai berikut.

Potensi Energi Primer

Provinsi Papua Barat memiliki potensi energi primer yang cukup besar. Berdasarkan informasi dari
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua Barat, di provinsi ini terdapat potensi batubara sebesar
151 juta ton, gas alam 24 TSCF, potensi minyak bumi 121 MMSTB dan potensi tenaga air yang tersebar
dibeberapa lokasi. Sumber energi primer yang sudah dikembangkan untuk dimanfaatkan menjadi energi
listrik adalah energi air sebesar 2 MW di sistem Fakfak dan gas alam melalui pembelian excess power
sebesar 14 MW di Sorong. Selain itu, potensi gas juga terdapat di pulau Salawati yang tidak jauh dari
Sorong.

Selain itu, di Kabupaten Teluk Bintuni juga terdapat potensi gas alam yang sangat besar namun
diperkirakan mulai tahun 2018 baru siap untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik di
Papua Barat.

Pengembangan Pembangkit

Untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2021, direncanakan akan dibangun PLTU
batubara, PLTA dan PLTM dengan tambahan kapasitas pembangkit sekitar 120 MW dengan perincian
seperti pada tabel B15.3.

Selain itu, juga akan dilakukan pembelian tenaga listrik dari excess power BP Tangguh dengan kapasitas
5 sampai 8 MW untuk melistriki Kabupaten Teluk Bintuni baik disisi utara teluk maupun disisi selatan.
Untuk pengembangan pembangkit listrik dengan kapasitas yang lebih besar berbahan bakar gas/LNG,
akan disiapkan setelah PLN mendapatkan kepastian alokasi gas/LNG Bintuni.

untuk gas yang ada di pulau Salawati, juga akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik
(PLTMG) dan energinya akan disalurkan melalui jaringan 20 kV termasuk kabel laut untuk melayani
beban di daerah Sorong daratan.

634
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 634 04/02/2013 10:37:34


Tabel B15.3 Pengembangan Pembangkit

ASUMSI
No PROYEK JENIS MW COD
PENGEMBANG
1 Prafi PLN PLTM 2,5 2013
2 Prafi II PLN PLTM 1 2013
3 Kombemur PLN PLTM 2x3,3 2013/14
4 Manokwari PLN PLTGB 2x3 2014
5 Waigo PLN PLTM 1 2014
6 Ransiki PLN PLTM 6 2014
7 Fak-Fak (Relokasi PLTD) PLN PLTD 2x3 2015/18/19
8 Warsamson PLN PLTA 3x15,5 2017/18
9 Andai (FTP2) Swasta PLTU 2x7 2016
10 Klalin (FTP2) Swasta PLTU 2x15 2016
Total Kapasitas 120

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk

Pengembangan Transmisi

Selaras dengan pengembangan pembangkit baru yaitu PLTU batubara dan PLTA serta untuk menyalurkan
tenaga listrik ke pusat beban, direncanakan pengembangan transmisi (SUTT) 70 kV sepanjang 100 kms
dengan kebutuhan dana investasi sekitar US$ 6,1 juta sebagaimana diberikan pada tabel B15.4.

Selain itu, untuk pengembangan transmisi dan gardu induk didaerah lainnya, akan disiapkan setelah
ada kepastian pengembangan pembangkit (PLTG/MG) berbahan bakar gas/LNG dari BP Tangguh di
Kabupaten Teluk Bintuni.

Tabel B15.4 Pembangunan SUTT 70 kV

Anggaran
No. Dari Ke Tegangan Konduktor kms COD
(Juta USD)
1 PLTU Makbusun Sorong 70 kV 2cct, 1 HAWK 60 3,7 2015
2 PLTA Warsamson Sorong 70 kV 2cct, 1 HAWK 40 2,4 2016
Jumlah 100 6

635
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 635 04/02/2013 10:37:34


Gambar B15.2 Peta Rencana Pengembangan Kelistrikan Papua Barat
Gambar B15.2 Peta Rencana Pengembangan Kelistrikan Papua Barat
Pengembangan Gardu Induk

Rencana pembangunan gardu induk dilakukan seiring dengan rencana pembangunan transmisi 70 kV
di Sorong yaitu untuk menyalurkan tenaga listrik ke pusat beban. Sampai dengan tahun 2021, kapasitas
trafo GI yang akan dibangun adalah 120 MVA dengan dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 4 juta,
belum termasuk dana investasi untuk pembangunan GI pembangkit sebagaimana pada tabel B15.5.

Tabel B15.5 Pengembangan GI


Baru/ Daya Anggaran
No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) (juta USD)
1 Sorong 70/20 kV New 60 2.10 2015
2 Sorong 70/20 kV Extension 60 1.76 2018
Jumlah 120 4

Pengembangan Distribusi

Pengembangan jaringan distribusi di Provinsi Papua Barat dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
tambahan pelanggan baru sekitar 155 ribu sambungan sampai dengan tahun 2021. Pada tahun 2012 akan
disambung 18.000 pelanggan untuk mencapai rasio elektrifikasi 60% dan pada tahun-tahun selanjutnya
jumlah pelanggan yang akan disambung rata-rata 15.500 pelanggan per tahun. Jaringan distribusi yang
akan dikembangkan selama periode 2012-2021 termasuk untuk melistriki perdesaan meliputi JTM
sepanjang 1.180 kms, JTR sekitar 850 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 224 MVA,
sebagaimana diberikan pada tabel B15.6.

636
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 636 04/02/2013 10:37:35


Tabel B15.6 Rincian Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 67,0 48,5 8,2 18.008
2013 73,7 53,4 10,0 21.317
2014 81,5 59,0 12,2 21.395
2015 90,4 65,5 14,9 22.156
2016 100,9 73,1 18,1 17.521
2017 115,3 83,5 21,9 11.410
2018 132,4 95,9 26,6 11.398
2019 152,2 110,3 32,3 10.864
2020 175,0 124,8 39,2 10.727
2021 191,7 136,7 40,9 11.053
2012-2021 1.180,2 850,7 224,3 155.849

Selain rencana tersebut, di Kabupaten Teluk Bintuni sedang dibangun jaringan 20 kV SUTM, SKTM dan
kabel laut untuk menyalurkan tenaga listrik excess power 5 - 8 MW dari BP Tangguh untuk disalukan ke
pelanggan di kota Bintuni dan sekitarnya serta ke kawasan disekitar BP Tangguh.

B15.4 Sistem Kelistrikan Sorong

Sebagai kota terbesar di Papua Barat, tingkat pertumbuhan ekonomi kota Sorong lebih tinggi
dibandingkan daerah lain di provinsi ini. Hal ini selaras dengan pemakaian listrik beberapa tahun terakhir
tumbuh sangat tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, selain akan dipenuhi dari PLTU batubara
yang sedang dalam tahap pembangunan dan dari rencana PLTA, PLN akan mengadakan pembelian
listrik dari investor yang akan membangun PLTMG di pulau Salawati. Selanjutnya listrik tersebut akan
disalurkan melalui jaringan 20 kV SUTM dan kabel laut ke darat Sorong dan diinterkoneksikan dengan
jaringan eksisting.

637
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 637 04/02/2013 10:37:35


B15.5 Rangkuman

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi
sampai dengan tahun 2021 diperlihatkan pada tabel B15.7.

Tabel B15.7 Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(Gwh) (Gwh) (MW)
2012 333 358 73 0 0 0 5
2013 356 437 89 7 0 0 22
2014 384 451 92 13 0 60 38
2015 414 505 103 5 60 0 14
2016 447 541 111 44 0 40 96
2017 493 591 122 31 0 0 53
2018 543 647 133 18 60 0 34
2019 598 708 146 2 0 0 10
2020 656 772 160 0 0 0 10
2021 719 844 175 0 0 0 11
Jumlah 120 120 100 294

638
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 638 04/02/2013 10:37:35


LAMPIRAN B.16

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN


PT PLN (Persero)
DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

lampiran rama 29 1 13.indd 639 04/02/2013 10:37:35


B16.1 Kondisi Saat Ini

Sistem kelistrikan di Provinsi NTB pada tahun 2011 terdiri atas tiga sistem yang cukup besar dan saling
terhubung dengan jaringan 20 kV serta ada beberapa sistem terisolasi. Hampir semua sistem tersebut
dipasok dari PLTD dan sebagian kecil dari PLTU serta PLTM. Sistem tersebut adalah:

- Sistem Lombok meliputi kota Mataram, kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur
dan kabupaten Lombok Utara.

- Sistem Sumbawa meliputi kota Sumbawa Besar dan kabupaten Sumbawa Barat.

- Sistem Bima meliputi kota Bima, kabupaten Bima dan kabupaten Dompu.

Sedangkan untuk sistem terisolasi terdiri dari atas pulau-pulau kecil yang tersebar di seluruh wilayah
NTB. Pulau-pulau kecil ini mempunyai pembangkit sendiri dan terhubung ke beban melalui jaringan 20 kV
atau 220 Volt. Peta sistem kelistrikan di provinsi NTB untuk ketiga sistem tersebut ditunjukkan pada
Gambar B16.1.

SISTEM
SISTEM BIMA
SISTEM SUMBAWA
LOMBOK

Gambar B16.1 Peta Kelistrikan Provinsi NTB


Gambar B16.1 Peta Kelistrikan Provinsi NTB

Beban puncak gabungan non coincident Provinsi NTB tahun 2011 sebesar 194,3 MW dengan total
produksi termasuk pembangkit sewa 896 GWh, sekitar 68,25% produksi total NTB ada di sistem Lombok.
Hampir semua pembangkit di Provinsi NTB adalah PLTD sehingga mengakibatkan biaya pokok produksi
menjadi sangat tinggi, yaitu mencapai Rp 2.400/kWh pada tahun 2011.

Daya mampu ketiga sistem tersebut sekitar 73% dari daya terpasang dan beban puncak sekitar 90%
dari daya mampu. Daftar tunggu di Provinsi NTB pada akhir tahun 2011 mencapai 96 ribu pelanggan
dengan daya 96 MVA telah dapat dilayani dengan menyewa pembangkit. Rincian komposisi kapasitas
pembangkit per sistem ditunjukkan dalam tabel B16.1.

640
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 640 04/02/2013 10:37:36


Tabel B16.1 Komposisi kapasitas pembangkit tahun 2011

Kapasitas Beban Puncak


Sistem Jenis Daya Mampu (MW)
Terpasang (MW) (MW)
Sistem Interkoneksi
1. Sistem Lombok PLTD/M 203,93 145,77 130,20
2. Sistem Sumbawa PLTD/M 38,63 29,08 27,85
3. Sistem Bima PLTD 43,97 32,25 29,20
Sistem Terisolasi
Sektor Lombok
1. Gili Air PLTD 0,70 0,41 0,20
2. Gili Meno PLTD 0,25 0,17 0,14
3. Gili Trawangan PLTD/S 3,80 2,51 1,28
4. Maringkik PLTD 0,10 0,92 0,18
Cabang Sumbawa
1. Sebotok PLTD 0,08 0,08 0,04
2. Labuhan Haji PLTD 0,08 0,08 0,05
3. Lebin PLTD 0,24 0,21 0,14
4. Bugis Medang PLTD 0,18 0,16 0,12
5. Klawis PLTD 0,14 0,12 0,72
6. Lunyuk PLTD 1,03 0,92 0,53
7. Lantung PLTD 0,24 0,21 0,88
Cabang Bima
1. Bajo Pulau PLTD 0,06 0,05 0,04
2. Nggelu PLTD 0,05 0,04 0,03
3. Pai PLTD 0,04 0,04 0,03
4. Sai PLTD 0,11 0,09 0,03
5. Sampungu PLTD 0,06 0,05 0,02
6. Kempo PLTD 0,30 0,16 0,08
7. Kwangko PLTD 0,14 0,12 0,72
8. Pekat PLTD 1,70 1,17 0,96
9. Kuta Monta PLTD 0,24 0,22 0,18
Total 296,07 214,83 194,33

B16.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Kondisi perekonomian Provinsi NTB cukup baik dan dalam tiga tahun terakhir tumbuh rata-rata
diatas 5,5% pertahun. Sektor industri dan pertanian yang berkontribusi besar tumbuh positip. Sektor
perdagangan dan perhotelan serta sektor jasa seperti industri pariwisata tumbuh dengan baik dan
kedepan diperkirakan masih akan tetap prospektif. Sesuai dengan MP3EI dan kondisi alamnya, Lombok
akan kembangkan menjadi salah satu pusat tujuan wisata internasional selain Bali. Dengan demikian,
ekonomi NTB kedepan diharapkan akan tumbuh lebih tinggi lagi dan pada gilirannya kebutuhan listrik
juga akan tumbuh pesat.

Pertumbuhan penjualan listrik PLN dalam 5 tahun terakhir rata-rata 8,84% per tahun. Permintaan
terbesar adalah dari sektor rumah tangga (65,4%) disusul sektor bisnis (19,3%). Berdasarkan realisasi
penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan dengan mempertimbangkan kecenderungan
pertumbuhan ekonomi setempat, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikai, proyeksi
kebutuhan listrik 2012-2021 diperlihatkan pada tabel B16.2.

641
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 641 04/02/2013 10:37:36


Tabel B16.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Penjualan Produksi Beban Puncak


Tahun Pelanggan
(Gwh) (Gwh) (MW)
2012 991,0 1.128,4 218,0 696.360
2013 1.109,0 1.257,7 243,0 829.174
2014 1.234,7 1.422,9 274,0 936.417
2015 1.369,4 1.607,0 308,0 1.003.388
2016 1.511,2 1.793,5 343,0 1.068.582
2017 1.664,9 1.963,1 374,0 1.108.827
2018 1.831,8 2.178,6 413,0 1.160.622
2019 2.011,8 2.376,9 450,0 1.212.457
2020 2.207,9 2.592,8 489,0 1.264.334
2.423,1
2021 2.829,7 532,0 1.394.552
Growth 11,2% 11,5% 11,1% 8,7%

Penjualan listrik pada tahun menjadi 60%.


2012 tumbuh lebih tinggi dibanding tahun 2011
sehubungan adanya rencana untuk menaikkan target rasio elektrifikasi dari 50 % menjadi 60%.

B16.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut diatas, direncanakan pembangunan
sarana kelistrikan meliputi pembangkit, transmisi dan distribusi dengan mempertimbangkan potensi
energi primer setempat.

Potensi Energi Primer

Sumber energi primer yang banyak tersedia di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah potensi panas
bumi dan tenaga air, diperkirakan mencapai 231 MW sebagaimana ditunjukkan pada tabel B16.3.

Tabel B16.3 Daftar Potensi Energi Primer

Potensi
No. Energi Primer Lokasi Tahapan Yg Sudah Dicapai
(MW)
I Air
Kokok Putih Lombok 3,8 Konstruksi (Skema IPP)
Segara Lombok 6,7 Konstruksi (Skema IPP)
Pekatan Lombok 2 Studi Kelayakan dan Disain Rinci
Brang Beh Sumbawa 26 Studi Kelayakan
Brang Rhea Sumbawa 6,34 Proses PPA (Skema IPP)
Tengah Sumbawa 0,31 Identifikasi Lokasi
II Panas Bumi
Sembalun Lombok 100 Hasil Studi Geo Sains & Pemboran Thermal Gradient
Hu'u Bima 65 Pra Studi Kelayakan
Maronge Sumbawa 6 Identifikasi Lokasi
III Angin
NTB Tersebar Lombok, 0,01 Total 4 Pulau, masing - masing Pulau Lombok dan 3
Trawangan, Pulau Kecil
Medang & Sa'i
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTB

642
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 642 04/02/2013 10:37:36


Pengembangan Pembangkit

Kapasitas pembangkit yang direncanakan di Provini NTB sampai dengan tahun 2021 adalah 696 MW
sebagaimana terdapat pada tabel B16.4. Sebagian besar pembangkit yang akan dibangun adalah PLTU
batubara dan berada di pulau Lombok mengingat potensi bebannya jauh lebih besar dibanding pulau
lainnya. Untuk meminimalkan penggunaan BBM terutama waktu beban puncak, direncanakan akan
dibangun PLTG/MG dengan bahan bakar gas alam yang disimpan dalam bentuk CNG (compressed
natural gas). Sedangkan rencana pembangunan pembangkit di pulau Sumbawa akan diupayakan
sebanyak mungkin memanfaatkan potensi energi terbarukan setempat, yaitu PLTP dan PLTA/PLTM.

Tabel B16.4 Rencana Pengembangan Pembangkit

ASUMSI
No PROYEK JENIS MW COD
PENGEMBANG
1 Santong PLN PLTM 0,85 2012
2 Lombok (APBN) PLN PLTU 25 2013
3 Lombok (FTP1) PLN PLTU 2x25 2013/14
4 Bima (FTP1) PLN PLTU 2x10 2014
5 Lombok Peaker PLN PLTG/MG 2x30 2014
6 Sumbawa Barat PLN PLTU 2x7 2014/15
7 Bima 2 PLN PLTU 2x10 2015/16
8 Lombok (FTP 2) PLN PLTU 2x25 2015/16
9 Lombok Peaker 2 PLN PLTG/MG 30 2016
10 Brang Beh 1 PLN PLTA 8 2016
11 Brang Beh 2 PLN PLTA 4,1 2016
12 Lombok 2 PLN PLTU 2x25 2017
13 Lombok Peaker 3 PLN PLTG/MG 30 2018
14 Lombok Peaker 4 PLN PLTG/MG 30 2021
15 Sembalun (FTP2) PLN PLTP 2x10 2019
16 Sembalun 2 PLN PLTP 2x10 2019
17 Lombok 3 PLN/Swasta PLTU 2x25 2020/21
18 Lombok Sewa XPLTU 56 2014
19 PLTM Tersebar NTB Swasta PLTM 28 2013-2015
20 Sumbawa (FTP2) Swasta PLTU 2x10 2014/15
21 Lombok Timur Swasta PLTU 2x25 2016
22 Hu'u (FTP2) Swasta PLTP 20 2017
23 Hu'u 2 Swasta PLTP 2x20 2018/19
Total Kapasitas 696

Pembangunan Transmisi dan Gardu Induk

Pembangunan Transmisi

Pembangunan pembangkit PLTU batubara, panas bumi dan PLTM/M/A di beberapa lokasi akan diikuti
dengan pembangunan transmisi untuk menyalurkan daya dari pembangkit ke pusat beban melalui
gardu induk. Rincian rencana pembangunan transmisi ditampilkan pada tabel B16.5.

Selama periode 2012 - 2021 akan dibangun transmisi 150 kV di Lombok dan transimisi 70 kV di pulau
Sumbawa meliputi sistem Sumbawa dan sistem Bima. Untuk menghubungkan sistem 70 kV Sumbawa
dengan sistem 70 kV Bima yang berjarak sekitar 140 km, akan dibangun transmisi interkoneksi 150 kV.

643
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 643 04/02/2013 10:37:36


Panjang keseluruhan transmisi yang akan dibangun sekitar 1.182 kms dengan kebutuhan anggaran
sekitar US$ 112,4 juta. Rencana interkoneksi tersebut akan didahului dengan kajian kelayakan teknis dan
keekonomian.

Tabel B16.5 Pembangunan transmisi 150 kV dan 70 kV

Anggran
No, Dari Ke Tegangan Konduktor kms COD
(Juta USD)
Sengkol Selong/Paok- 150 kV 2 cct, 1 76 6,8 2013
1
motong HAWK
Sengkol Kuta 150 kV 2 cct, 1 21 1,9 2013
2
HAWK
PLTU Bima Bima 70 kV 2 cct, 1 x 30 1,5 2013
3 (FTP1)/ Ostrich
Bonto
Bima Dompu 70 kV 2 cct, 1 x 48 7,3 2013
4
Ostrich
Selong/Pa- Pringgabaya 150 kV 2 cct, 1 60 8,5 2013
5
okmotong HAWK
Ampenan Tanjung 150 kV 2 cct, 1 30 4,3 2013
6
HAWK
Mantang Incomer 150 kV 2 cct, 1 30 4,3 2013
7 Jeranjang- HAWK
Sengkol
PLTU Labuhan 70 kV 2 cct, 24 1,8 2013
8 Sumbawa AAAC 1 x
(FTP 2) 240
Alas/Tano Labuhan/Sum- 70 kV 2 cct, 1 x 120 6,1 2013
9
bawa Ostrich
Taliwang Alas/Tano 70 kV 2 cct, 1 x 30 5,6 2013
10
Ostrich
PLTU Taliwang 70 kV 2 cct, 1 x 20 1,2 2013
11 Sumbawa Ostrich
Barat
PLTU IPP Incomer 1 phi 150 kV 2 cct, 1 20 2,7 2014
Lombok Bayan-PLTU HAWK
12
Lombok (FTP
2)
PLTU Pringgabaya 150 kV 2 cct, 1 30 4,3 2014
13 Lombok HAWK
(FTP 2)
PLTP Huu Dompu 70 kV 2 cct, 61 3,7 2014
14 (FTP 2) AAAC 1 x
240
PLTU Lom- Incomer 1 phi 150 kV 2 cct, 1 16 2,2 2014
bok IPP Bayan-PLTU HAWK
15
Lombok (FTP
2)
Sape Bima 70 kV 2 cct, 1 x 70 3,6 2015
16
Ostrich
Dompu Labuhan/Sum- 150 kV 2 cct, 1 284 17,3 2016
17
bawa HAWK
PLTA Labuhan/Sum- 70 kV 2 cct 1 30 4,3 2016
18
Brang Beh bawa HAWK
Bayan PLTU Lombok 150 kV 2 cct, 1 82 11,2 2019
19
(FTP 2) HAWK

644
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 644 04/02/2013 10:37:36


Anggran
No, Dari Ke Tegangan Konduktor kms COD
(Juta USD)
PLTP Sem- Incomer 1 phi 150 kV 2 cct, 1 30 4,1 2019
balun Bayan-PLTU HAWK
20
Lombok (FTP
2)
Tanjung Bayan 150 kV 2 cct, 1 70 10,0 2019
21
HAWK
Jumlah 1.182 112

Pembangunan Gardu Induk (GI)

Berkaitan dengan proyeksi kebutuhan listrik dan penambahan pelanggan baru, akan dibangun GI 150/20
kV dan GI 70/20 kV serta IBT 150/70 kV untuk menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit ke beban. Selain
itu direncanakan juga perluasan GI untuk meningkatkan kapasitas dan keandalannya dengan menambah
trafo di beberapa GI. Jumlah kapasitas trafo GI yang akan dibangun selama kurun waktu 2012 - 2021
adalah 1120 MVA dengan kebutuhan dana investasi sekitar US$ 83 juta belum termasuk dana investasi
untuk pembangunan GI Pembangkit. Rincian rencana pembangunan dan perluasan GI diperlihatkan pada
tabel B16.6.

Tabel B16.6 Pembangunan Gardu Induk

Baru/ Daya Anggaran


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) (juta USD)
1 Jeranjang 150/20 kV New 30 2,6 2012
2 Sengkol 150/20 kV New 30 2,6 2012
Selong/Paokmo- 150/20 kV New 30 2,6 2012
3
tong
4 Dompu 70/20 kV New 20 2,0 2012
5 Ampenan 150/20 kV New 60 3,3 2012
6 Kuta 150/20 kV New 30 2,6 2013
7 Bima 70/20 kV New 20 2,0 2013
Selong/Paokmo- 150/20 kV Ext LB 2 LB 1,2 2013
8
tong
9 Ampenan 150/20 kV Ext LB 2 LB 1,2 2013
10 Tanjung 150/20 kV New 30 2,6 2013
11 Pringgabaya 150/20 kV New 30 2,6 2013
12 Mantang 150/20 kV New 30 2,6 2013
13 Labuhan/Sumbawa 70/20 kV New 20 2,0 2013
14 Alas/Tano 70/20 kV New 20 2,0 2013
15 Taliwang 70/20 kV New 20 2,0 2013
16 Pringgabaya 150/20 kV Ext LB 2 LB 1,2 2013
17 Labuhan/Sumbawa 70/20 kV Ext LB 2 LB 0,9 2013
18 Ampenan 150/20 kV Extension 60 2,1 2013
19 Sengkol 150/20 kV Ext LB 2 LB 1,2 2014
20 Labuhan/Sumbawa 70/20 kV Extension 20 1,0 2014
21 Jeranjang 150/20 kV Extension 30 1,8 2014
22 Woha 70/20 kV New 20 2,0 2014
23 Sengkol 150/20 kV Extension 30 1,8 2014
24 Kuta 150/20 kV Extension 30 1,8 2015
25 Dompu 70/20 kV Extension 20 1,0 2015

645
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
Tabel B16.6 Pembangunan Gardu Induk
Lanjutan
Baru/ Daya Anggaran
No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) (juta USD)
26 Dompu 70/20 kV Ext LB 2 LB 0,9 2015
27 Bima 70/20 kV Extension 20 1,0 2015
28 Sape 70/20 kV New 20 2,0 2015
29 Labuhan/Sumbawa 150/70 kV IBT 30 2,0 2015
30 Empang 150/20 kV New 20 2,4 2016
31 Ampenan 150/70 kV Extension 60 2,1 2017
32 Pringgabaya 150/20 kV Extension 30 1,8 2017
33 Bayan 150/20 kV New 30 2,6 2018
34 Dompu 150/70 kV IBT 30 2,0 2018
35 Taliwang 70/20 kV Extension 20 1,0 2018
36 Woha 70/20 kV Extension 20 1,0 2018
37 Tanjung 150/20 kV Extension 30 1,8 2019
Selong/Paokmo- 150/20 kV Extension 30 1,8 2020
38
tong
39 Labuhan/Sumbawa 70/20 kV Extension 20 1,0 2020
40 Kuta 150/20 kV Extension 30 1,8 2020
41 Alas/Tano 70/20 kV Extension 20 1,0 2020
42 Bima 70/20 kV Extension 20 1,0 2020
43 Mantang 150/20 kV Extension 30 1,8 2020
44 Sengkol 150/20 kV Extension 30 1,8 2020
45 Jeranjang 150/20 kV Extension 30 1,8 2021
46 Empang 70/20 kV Extension 20 1,0 2021
Jumlah 1.120 83

Gambar B16.2 Peta rencana pengembangan sistem 150 kV Lombok


Gambar B16.2 Peta rencana pengembangan sistem 150 kV Lombok

646
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
Gambar B16.3 Peta rencana pengembangan sistem 150 kV dan 70 kV di pulau Sumbawa

Gambar B16.3 Peta


Pengembangan rencana pengembangan sistem 150 kV dan 70 kV di pulau Sumbawa
Distribusi

Sesuai dengan proyeksi kebutuhan tenaga listrik di provinsi ini, direncanakan tambahan sambungan
baru sampai dengan tahun 2021 sekitar 758 ribu pelanggan. Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi
menjadi 60% pada akhir tahun 2012, maka perlu disambung 87 ribu pelanggan baru tarif rumah tangga
selama 2012. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut, direncanakan pembangunan
jaringan distribusi termasuk untuk listrik perdesaan, meliputi jaringan tegangan menengah 1.251
kms, jaringan tegangan rendah sekitar 1.204 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 125
MVA, seperti dalam tabel B16.7.

Tabel B16.7 Rincian Pengembangan Distribusi

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 120,6 116,1 17,1 87.378
2013 125,9 121,2 16,9 132.814
2014 132,1 127,1 13,6 107.243
2015 143,7 138,3 14,2 66.971
2016 157,8 151,9 14,8 65.194
2017 136,8 131,7 12,3 40.245
2018 116,8 112,5 10,2 51.796
2019 101,1 97,3 8,6 51.835
2020 103,2 99,3 8,5 51.876
2021 113,3 109,0 9,4 130.218
2012-2021 1.251,3 1.204,6 125,5 785.570

647
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 647 04/02/2013 10:37:38


B16.4 Sistem Kelistrikan Pulau Gili

Ketiga Pulau Gili yaitu Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan merupakan tujuan wisata yang menjadi
andalan pemerintah daerah di NTB. Ketiga pulau Gili tersebut masuk dalam wilayah administrasi
kabupaten Lombok Utara yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Lombok Barat.

Sistem kelistrikan di ketiga Pulau Gili merupakan sistem terisolasi, masing-masing dipasok dari PLTD Gili
Air, PLTD Gili Meno dan PLTD Gili Trawangan melalui JTM 20 kV, dengan kondisi pembangkitan seperti
pada tabel B16.8. Biaya pokok produksi ketiga PLTD tersebut adalah sangat tinggi, yaitu rata-rata Rp
3.350,-/kWh.

Tabel B16.8 Data Pengusahaan Tiga Gili

Daya Daya Beban


Jml
No Sistem Terpasang Mampu Puncak
Pelanggan
(kW) (kW) (kW)
1 Gili Air 700 410 280 302
2 Gili Meno 250 170 140 151
3 Gili Trawangan 3.800 2.510 1.280 602

Pada tahun 2012 sistem kelistrikan di ketiga pulau Gili akan saling dihubungkan dengan kabel laut 20 kV
dan disambung dengan sistem pulau Lombok.

B16.5 Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan dana
investasi sampai dengan tahun 2021 diberikan pada tabel B16.9.

Tabel B16.9 Rangkuman

Energy Produksi Beban Pembang-


GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak kit
(MVA) (kms) (juta US$)
(Gwh) (Gwh) (MW) (MW)
2012 991 1.128 218 26 170 235 96
2013 1.109 1.258 243 110 260 60 143
2014 1.235 1.423 274 47 100 224 138
2015 1.369 1.607 308 126 120 120 192
2016 1.511 1.794 343 127 20 345 220
2017 1.665 1.963 374 70 90 0 158
2018 1.832 2.179 413 50 100 182 109
2019 2.012 2.377 450 60 30 16 124
2020 2.208 2.593 489 25 180 0 62
2021 2.423 2.830 532 55 50 0 71
Jumlah 696 1.120 1.182 1.315

648
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 648 04/02/2013 10:37:38


LAMPIRAN B.17

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN


PT PLN (Persero)
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

lampiran rama 29 1 13.indd 649 04/02/2013 10:37:38


B17.1 Kondisi Saat Ini

Sistem kelistrikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdiri dari 88 pusat listrik yang beroperasi
secara terpisah dengan total beban puncak non coincident pada tahun 2011 sekitar 116,76 MW, dipasok
dari PLTD, PLTM, PLTS+PLTD hibrid dan PLTP. Tenaga listrik dari pembangkit ke pelanggan disalurkan
melalui JTM 20 kV dan JTR 220 volt.

Kebutuhan terbesar listrik di NTT adalah di Kupang sebagai ibu kota provinsi, yaitu 37,1%. Hampir semua
pembangkit di NTT menggunakan PLTD dan terdapat satu unit PLTM serta PLTP, sehingga biaya pokok
produksi listrik sangat tinggi. Rincian pembangkit terpasang di Provinsi NTT ditunjukkan pada tabel
B17.1.

Tabel B17.1 Kapasitas Pembangkit Terpasang di NTT

Daya Terpasang (MW) Beban Puncak


No. Sistem
Daya Terpasang Daya Mampu (MW)

1 Sistem Kupang 55,98 45,5 42,95


2 Sistem Seba, Oesao 0,99 0,93 0,44
3 Sistem Soe 5,45 4,04 3,57
4 Sistem Kefamananu 5,85 4,04 3,64
5 Sistem Atambua 7,95 6,5 5,3
6 Sistem Betun 3,4 3,14 1,5
7 Sistem Kalabahi 5,71 3,7 3,35
8 Sistem Rote Ndao 5,12 2,6 2,29
9 Sistem Ende 14,03 8,89 6,86
10 Sistem Wolowaru 1,6 1,51 0,78
11 Sistem Aesesa 3,58 2,15 1,38
12 Sistem Bajawa 11,9 6,94 4,32
13 Sistem Ruteng 9,8 7,09 5,65
14 Sistem Labuhan Bajo 6,21 3,69 1,98
15 Sistem Maumere 12,81 9,6 8,72
16 Sistem Larantuka 6,13 4,6 3,35
17 Sistem Adonara 4,74 3,74 2,04
18 Sistem Lembata 6,28 3,74 2,15
19 Sistem Waingapu 6,88 5,56 4,35
20 Sistem Waikabubak 6,24 4,8 3,79
21 Gab. Isol. Area Kupang 5,54 4,17 2,55
22 Gab. Isol. Area Flores 25,08 17,39 5,14
23 Gab. Isol. Area Sumba 1,33 1,13 0,68
Jumlah 212,6 155,45 116,78

650
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 650 04/02/2013 10:37:38


B17.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Provinsi NTT mempunyai kekayaan alam yang cukup melimpah, salah satunya adalah adanya potensi
kandungan tambang mangan yang cukup banyak terdapat di Pulau Timor. Kedepan, tambang mangan ini
akan diolah menjadi material dengan kandungan mangan yang lebih tinggi dengan membangun industri
smelter. Selain itu, sesuai MP3EI bahwa di NTT akan dikembangkan industri perikanan termasuk budidaya
rumput laut untuk menuju ketahanan pangan nasional. Diharapkan kedepan ekonomi Provinsi NTT akan
tumbuh lebih cepat dan tentunya kebutuhan listriknya juga akan tumbuh lebih tinggi lagi.

Berdasarkan realisasi penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir dan dengan
mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi regional NTT, pertambahan jumlah
penduduk dan peningkatan rasio elektrifikai, proyeksi kebutuhan listrik 2012-2021 diperlihatkan pada
tabel B17.2.

Tabel B17.2 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik

Beban
Penjualan Produksi
Tahun Puncak Pelanggan
(Gwh) (Gwh)
(MW)
2012 542 590 125 441.742
2013 613 679 144 551.921
2014 693 777 164 641.940
2015 766 854 180 737.388
2016 847 940 198 830.692
2017 936 1.036 218 903.996
2018 1.035 1.152 242 977.300
2019 1.142 1.279 268 1.050.604
2020 1.256 1.401 293 1.123.908
2021 1.382 1.535 320 1.197.212
Growth 11,0% 11,2% 10,9% 12,4%

B17.3 Pengembangan Sarana Kelistrikan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga listrik sebagaimana tersebut diatas, direncanakan akan
dibangun pembangkit, transmisi dan jaringan distribusi, dengan memanfaatkan potensi energi setempat.

Potensi Energi Terbarukan

Provinsi NTT mempunyai potensi energi terbarukan yang tersebar di beberapa pulau. Berdasarkan
informasi dari Dinas Pertambangan Provinsi NTT, potensi energi setempat yang siap dimanfaatkan
adalah :

- Pulau Timor - Kupang, mempunyai potensi PLTB ± 2,02 MW dan PLTM ± 4,8 MW
- Pulau Flores, potensi PLTP ±115 MW, PLTA ± 23,22 MW, PLTB ± 0,5 MW
- Pulau Sumba, mempunyai potensi PLTM ± 12,40 MW, PLTBiomassa 1 MW dan PLT hibryd ± 1,5 MW
- Pulau Alor, mempunyai potensi PLTP ± 20 MW dan PLTM ± 28 kW
- Pulau Lembata, mempunyai potensi PLTP ± 5 MW
- Pulau Rote, mempunyai potensi PLTB ± 1 MW

651
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 651 04/02/2013 10:37:38


Rencana Pengembangan Pembangkit

Sampai dengan tahun 2021 kebutuhan tenaga listrik Provinsi NTT direncanakan akan dipenuhi dengan
mengembangkan PLTP, PLTU batubara skala kecil, PLTA, PLTM, PLTD, PLTS, PLTBiomassa dan PLT-hybrid
tersebar di beberapa lokasi, dengan total kapasitas mencapai 352 MW sebagaimana ditunjukkan pada
tabel B17.3.

Untuk mengurangi penggunaan BBM terutama waktu beban puncak di sistem Kupang, akan dibangun
PLTMG dengan bahan bakar gas alam yang disimpan dalam bentuk mini LNG/CNG. Namun untuk
merealisasikannya, akan didahului dengan studi kelayakan mengingat harga LNG/CNG untuk sampai di
Kupang juga cukup mahal.

Flores sebagai pulau dengan potensi panas bumi yang besar, maka pembangunan pembangkit
diprioritaskan jenis PLTP. Kapasitas total PLTP yang dapat dibangun sampai dengan tahun 2021 mencapai
55 MW. Diharapkan, di masa depan Flores akan menjadi daerah percontohan dimana pasokan listriknya
didominasi oleh energi bersih panas bumi.

Tabel B17.3 Rincian Rencana Pengembangan Pembangkit di NTT

Asumsi
No Proyek Jenis MW COD
Pengembang
1 Ndungga PLN PLTM 1,9 2012
2 Rote (Relokasi PLTD) PLN PLTD 1 2012
3 Ulumbu (APBN) PLN PLTP 2 x 2,5 2013
4 Atambua APBN PLN PLTU 6 2013
Kalabahi Peaker (Relokasi PLN PLTD 0,75 2013
5
PLTD)
6 NTT-1 Ropa (FTP1)/Ende PLN PLTU 14 2013
7 NTT-2 Kupang (FTP1) PLN PLTU 33 2013
8 Rote Ndao PLN PLTU 6 2013
9 Alor PLN PLTU 6 2014
10 Atambua APBN (3x6) PLN PLTU 18 2014
Kalabahi Peaker (Relokasi PLN PLTD 0,5 2014
11
PLTD)
12 Lokomboro 6, 7 PLN PLTM 0,4 2014
13 Maidang PLN PLTM 1 2014
14 Oelbubuk-Soe PLN PLTB 2x1 2014
15 Ulumbu (ADB) PLN PLTP 5 2014
16 Ulumbu 4 PLN PLTP 2,5 2014
17 Larantuka (FTP 2) PLN PLTGB 8 2014
18 Waingapu PLN PLT Biomass 1 2014
19 Maubesi PLN PLTH 2 x 0,5 2014/17
20 Kudungawa PLN PLTM 2 2015
21 Kupang Peaker PLN PLTG/MG 20 2015
22 Kupang Peaker 2 (gas) PLN PLTG/MG 20 2015
23 Maumere Peaker (gas) PLN PLTMG 8 2015
24 Ulumbu 5 PLN PLTP 2,5 2015
25 Umbuwangu III PLN PLTM 0,2 2016
Wae Rancang I - Man- PLN PLTA 12 2016
26
ggarai

652
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 652 04/02/2013 10:37:38


Tabel B17.3 Rincian Rencana Pengembangan Pembangkit di NTT
Lanjutan
Asumsi
No Proyek Jenis MW COD
Pengembang
27 Waingapu PLN PLT Biomass 2 2016
28 Bukapiting PLN PLTP 2 x 2,5 2018
Wae Rancang II - Man- PLN PLTA 4,5 2017
29
ggarai
30 Kupang 2 PLN PLTU 2 x 15 2018/19
31 Kupang Peaker 3 (gas) PLN PLTG/MG 20 2018
32 Lembata (Relokasi PLTD) PLN PLTD 3,5 2019
33 Kupang Peaker 4 (gas) PLN PLTG/MG 20 2020
34 PLTM Tersebar NTT Swasta PLTM 14 2012-2015
35 Ulumbu 3 Swasta PLTP 5 2019
36 Atadei (FTP 2) Swasta PLTP 5 2016
37 Mataloko (FTP 2) Swasta PLTP 5 2018
38 Kupang Swasta PLTU 2 x 15 2016/17
39 Oka Larantuka Swasta PLTP 3 2019
40 Sokoria (FTP2)- Ende Swasta PLTP 3x5 2017/18/19
41 Mataloko 3 Swasta PLTP 5 2018
42 Mataloko 4 Swasta PLTP 5 2019
43 Sokoria 4 Swasta PLTP 5 2020
Total Kapasitas 355

Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk (GI)

Pengembangan Transmisi

Rencana pengembangan jaringan transmisi 70 kV di Provinsi NTT akan dilaksanakan di dua pulau besar
yaitu pulau Flores dan pulau Timor sesuai prospek beban setempat, sebagaimana terdapat dalam gambar
B17.1 dan B17.2. Sedangkan untuk pulau-pulau kecil lainnya direncanakan pembangunan jaringan
distribusi 20 kV. Selaras dengan rencana pembangunan pembangkit PLTP dan PLTU batubara tersebar
di pulau Flores dan pulau Timor, jaringan transmis 70 kV yang akan dibangun adalah 1.326 kms dengan
kebutuhan dana investasi sekitar US$ 88.1 juta sesuai tabel B17.4.

653
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 653 04/02/2013 10:37:38


Tabel B17.4 Pembanguan SUTT 70 kV

Anggaran
No. Dari Ke Tegangan Konduktor kms COD
(Juta USD)
1 Ropa Ende 70 kV 2 cct, 1 HAWK 88 5,4 2013
2 Ropa Maumere 70 kV 2 cct, 1 HAWK 120 7,3 2013
3 Bolok Maulafa 70 kV 2 cct, 1 HAWK 30 1,8 2013
Maulafa Naibonat 70 kV 2 cct, 1 x ACSR 62 3,8 2013
4 152/25 (Os-
trich)
Naibonat Nono- 70 kV 2 cct, 1 x ACSR 102 6,2 2013
5 honis/Soe 152/25 (Os-
trich)
6 Kefamenanu Atambua 70 kV 2 cct, 1 HAWK 150 9,1 2013
7 Atambua Atapupu 70 kV 2 cct, 1 HAWK 36 2,2 2013
Kefamenanu Nonohonis 70 kV 2 cct, 1 HAWK 102 6,2 2014
8
/ Soe
9 Ropa Bajawa 70 kV 2 cct, 1 HAWK 190 11,6 2014
PLTP Soko- Incomer 70 kV 2 cct, 1 HAWK 20 1,2 2014
10
ria Ropa-Ende
11 Bajawa Ruteng 70 kV 2 cct, 1 HAWK 120 7,3 2014
PLTP Ul- Ruteng 70 kV 2 cct, 1 HAWK 40 2,4 2014
12
umbu
Ruteng Labuan 70 kV 2 cct, 1 HAWK 170 10,4 2014
13
Bajo
PLTA Wae Ruteng 70 kV 2 cct, 1 HAWK 66 9,0 2016
14
Rancang
PLTP Bajawa 70 kV 2 cct, 1 HAWK 30 4,1 2017
15
Mataloko
Jumlah 1.326 88,1

Peta rencana pengembangan sistem transmisi 70 kV di pulau Timor dan pulau Flores Provinsi NTT
sebagaimana gambar B17.1 dan B17.2.

Pengembangan GI

Seiring dengan rencana pembangunan PLTP dan PLTU batubara serta jaringan transmisi 70 kV, juga
direncanakan pembangunan gardu induk untuk menyalurkan daya ke beban distribusi. Sampai dengan
tahun 2021 direncanakan akan dibangun 13 gardu induk baru 70/20 kV tersebar di pulau Timor dan pulau
Flores. Kapasitas total trafo GI mencapai 555 MVA dengan dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$
41 juta belum termasuk dana investasi untuk pembangunan GI pembangkit, sebagaimana dalam tabel
B17.5.

654
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 654 04/02/2013 10:37:38


Tabel B17.5 Pengembangan GI 70 kV di NTT

Baru/ Daya Anggaran


No Gardu Induk Tegangan COD
Extension (MVA) (juta USD)
1 Ropa 70/20 kV New 5 1,89 2012
2 Bolok 70/20 kV New 20 1,95 2012
3 Maulafa 70/20 kV New 30 2,18 2012
4 Ende 70/20 kV New 10 1,89 2013
5 Maumere 70/20 kV New 10 1,89 2013
6 Naibonat 70/20 kV New 20 1,95 2013
7 Nonohonis 70/20 kV New 20 1,95 2013
8 Kefamenanu 70/20 kV New 20 1,95 2013
9 Atambua 70/20 kV New 20 1,95 2013
10 Atapupu 70/20 kV New 10 1,89 2013
11 Maumere 70/20 kV Extension 20 1,01 2014
12 Ende 70/20 kV Extension 20 1,01 2014
13 Maulafa 70/20 kV Extension 30 1,26 2014
14 Bajawa 70/20 kV New 20 1,95 2014
15 Ruteng 70/20 kV New 20 1,95 2014
16 Labuan Bajo 70/20 kV New 20 1,95 2014
17 Naibonat 70/20 kV Extension 20 1,01 2015
18 Bolok 70/20 kV Extension 20 1,01 2015
19 Maulafa 70/20 kV Extension 30 1,26 2016
20 Atambua 70/20 kV Extension 20 1,01 2017
21 Nonohonis 70/20 kV Extension 20 1,01 2019
22 Maulafa 70/20 kV Extension 30 1,26 2020
23 Bolok 70/20 kV Extension 20 1,01 2021
24 Atambua 70/20 kV Extension 20 1,01 2021
25 Kefamenanu 70/20 kV Extension 20 1,01 2021
26 Ropa 70/20 kV Extension 20 1,01 2021
27 Ende 70/20 kV Extension 20 1,01 2021
28 Maumere 70/20 kV Extension 20 1,01 2021
Jumlah 555 41,2

655
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 655 04/02/2013 10:37:38


PLTU Atambua Atapupu
1x6 MW (2013) U
3x6 MW (2014)
ACSR 1x240 mm2
18 km - 2013

Atambua

TIMOR LESTE
TIMOR LESTE ACSR 1x240 mm2
75 km - 2013

Kefamenanu

ACSR 1x240 mm2


51 km - 2013

Soe/
Nonohonis

ACSR 1x240 mm2


Naibonat 51 km - 2013

PLTU Kupang FTP1


PLTU Kupang 2 2x16,5 MW (2013) PERENCANAAN SISTEM
2x15 MW (2018/19) ACSR 1x240 mm2 PT PLN (Persero)
PETA JARINGAN SISTEM PULAU TIMOR
2
31 km - 2013 PROPINSI NTT
ACSR 1x240 mm
GI 500 kV Existing / Rencana / U PLTU Existing / Rencana
15 km - 2013 / U

/ GI 275 kV Existing / Rencana G / G PLTG Existing / Rencana


Maulafa / GI 150 kV Existing / Rencana P / P PLTP Existing / Rencana
U / GI 70 kV Existing / Rencana A / A PLTA Existing / Rencana

U / GI 500/275 kV Existing / Rencana


Bolok GU
/ GU PLTGU Existing / Rencana
PLTU Kupang IPP / GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GB / GB PLTGB Existing / Rencana
2x15 MW (2016/17) /
U /
GI 275/150 kV Existing / Rencana M / M
PLTM Existing / Rencana
D / D
PLTU Kupang Peaker 1 GI 150/70 kV Existing / Rencana PLTD Existing / Rencana
G 20 MW (2015) / T/L 70 kV Existing / Rencana Kit Eksisting
/ T/L 150 kV Existing / Rencana Kit Rencana
PLTU Kupang Peaker 2,3,4 / T/L 275 kV Existing / Rencana
3x20 MW (2015/18/20) / T/L 500 kV Existing / Rencana Edit November 2012

Gambar B17.1 Peta rencana jaringan 70 kV pulau Timor


Gambar B17.1 Peta rencana jaringan 70 kV pulau Timor

Gambar B17.2 Peta rencana jaringan 70 kV pulau Flores


Gambar B17.2 Peta rencana jaringan 70 kV pulau Flores

656
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 656 04/02/2013 10:37:39


Pengembangan Distribusi

Sejalan dengan pembangunan jaringan transmisi dan gardu induk 70 kV serta penambahan pembangkit
di Provinsi NTT, direncanakan pembangunan jaringan distribusi 20 kV dan jaringan tegangan rendah
serta penambahan pelanggan baru.

Sesuai proyeksi kebutuhan tenaga listrik, direncanakan selama 2012-2020 akan dilakukan penambahan
pelanggan baru sekitar 821 ribu. Khusus untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi menjadi 60%
pada akhir tahun 2012, direncanakan akan dilakukan penyambungan pelanggan rumah tangga sebanyak
65 ribu selama 2012. Pada tahun tahun selanjutnya akan ditambah pelanggan baru rata-rata 82
ribu sambungan per tahun. Selaras dengan penambahan pelanggan tersebut diperlukan pembangunan
jaringan distribusi termasuk untuk listrik perdesaan, meliputi JTM sepanjang 1.573 kms, JTR sekitar
969 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 153 MVA, seperti ditampilkan dalam tabel B17.6.

Tabel B17.6 Pengembangan Sistem Distribusi di NTT

JTM JTR Trafo


Tahun Pelanggan
kms kms MVA
2012 155,8 122,6 12,1 65.716
2013 156,8 119,0 12,7 110.179
2014 157,5 114,7 13,4 90.019
2015 157,7 109,4 14,0 95.448
2016 157,5 103,1 14,7 93.304
2017 156,6 95,7 15,5 73.304
2018 155,1 87,0 16,3 73.304
2019 155,4 78,3 17,1 73.304
2020 152,4 66,6 18,0 73.304
2021 167,6 73,2 19,2 73.304
2012-2021 1.572,5 969,4 153,2 821.186

B17.4 Pengembangan PLTS Thermal dan EBT Lainnya

Memperhatikan banyak energi radiasi matahari di pulau Timor, PLN mempunyai rencana untuk
membangun sebuah pembangkit yang menggunakan teknologi panas matahari (solar thermal) dengan
kapasitas sekitar 15 MW sebagai pilot project sekaligus sebagai sarana pembelajaran bagi SDM PLN
dalam pengembangan energi terbarukan. Namun untuk merealisasikannya akan diawali dengan studi
kelayakan.

Sedangkan di pulau Sumba akan dibangun PLTBioassa kapasitas 1 MW sebagai proyek percontohan,
menggunakan tanaman sebagai bahan baku utamanya (feedstock). Untuk mendukung ketersediaan
bahan baku sepanjang tahun, akan disiapkan lahan khusus sekitar 100 hektar dan akan ditanami pohon
yang dapat dipanen sepanjang tahun sebagai feedstock PLTBiomassa tersebut.

Selain itu di beberapa pulau kecil direncanakan akan dibangun PLTB, PLTS dan PLTM yang akan
dioperasikan secara hybrid dengan PLTD yang ada, yaitu di pulau Ende, Pamana, Samau, Pantar, Pura,
Solor dan Sabu.

657
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 657 04/02/2013 10:37:39


B17.5 Ringkasan

Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, rencana pembangunan fasilitas kelistrikan dan kebutuhan
investasi sampai dengan tahun 2021 diperlihatkan pada tabel B17.7.

Tabel B17.7 Rangkuman

Energy Produksi Beban


Pembangkit GI Transmisi Investasi
Tahun Sales Energi Puncak
(MW) (MVA) (kms) (juta US$)
(Gwh) (Gwh) (MW)
2012 542 590 125 8 55 380 54
2013 613 679 144 66 110 310 137
2014 693 777 164 49 130 210 90
2015 766 854 180 54 40 330 65
2016 847 940 198 35 30 66 83
2017 936 1.036 218 25 20 30 64
2018 1.035 1.152 242 55 0 0 95
2019 1.142 1.279 268 37 20 0 91
2020 1.256 1.401 293 25 30 0 33
2021 1.382 1.535 320 0 120 0 14
Jumlah 354 555 1.326 727

658
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021

lampiran rama 29 1 13.indd 658 04/02/2013 10:37:39


A2
B18
Neraca Daya
Rencana Pengembangan
Sistem-Sistem
Sistem
Isolated
Kelistrikan
Per Provinsi
Wilayah Operasi
Wilayah
Indonesia
Operasi
Timur
Indonesia Barat

B18.1. Provinsi Kalimantan Selatan


B18.2. Provinsi Kalimantan Tengah
B18.3. Provinsi Kalimantan Timur
B18.4. Provinsi Sulawesi Utara
B18.5. Provinsi Sulawesi Tengah
B18.6. Provinsi Sulawesi Selatan
B18.7. Provinsi Sulawesi Tenggara
B18.8. Provinsi Maluku
B18.9. Provinsi Maluku Utara
B18.10. Provinsi Papua
B18.11. Provinsi Papua Barat
B18.12. Provinsi Nusa Tenggara Barat
B18.13. Provinsi Nusa Tenggara Timur

lampiran rama 29 1 13.indd 659 04/02/2013 10:37:39


lampiran rama 29 1 13.indd 660 04/02/2013 10:37:39
Lampiran B18.1
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 661 04/02/2013 10:38:50


662
Neraca Daya Sistem Kotabaru
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 48,2 80,8 98,2 109,5 114,8 119,5 124,5 129,8 135,1 140,6
Load Faktor % 63,2 63,3 63,4 63,5 63,6 63,7 63,8 63,9 64,0 64,1

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 662


Beban Puncak MW 8,7 14,6 17,7 19,7 20,6 21,4 22,3 23,2 24,1 25,0
Pasokan
Kapasitas Terpasang 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4
Derating Capacity 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
Pembangkit PLN - - - - - - - - -
Manufacture Size Jmlh Unit PLTD

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


SWD 0,37 1 MW 0,4 0,4 0,4
SWD 0,40 1 MW 0,4 0,4 0,4
KUBOTA 0,60 1 MW 0,6 0,6 0,6
WARTSILA 1,25 1 MW 1,3 1,3 1,3
WARTSILA 1,25 1 MW 1,3 1,3 1,3
MIRRLEES 0,94 1 MW 0,9 0,9 0,9
KUBOTA 0,60 1 MW 0,6 0,6 0,6
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD HSD MW 8,0 8,0 8,0

PLN ON GOING & COMMITTED


Kotabaru [APBN-P] MW 14,0
IPP ON GOING & COMMITTED
MW
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Relokasi PLTD MW

Disuplai dari Grid Barito tahun 2015 melalui Kabel Laut


Jumlah Kapasitas MW 12,2 26,2 26,2
Cadangan MW 2,2 8,3 8,3
Pemeliharaan MW 1,3 7,0 7,0
Operasi MW 0,9 1,3 1,3
Surplus/Defisit (N-2) MW 1,3 3,3 0,2

04/02/2013 10:38:50
Neraca Daya Sistem Batulicin/Pagatan
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 663


Kebutuhan
Produksi Energi GWH 77,4 85,2 92,3 101,4 111,3 122,0 133,6 146,3 158,7 172,2
Load Faktor % 57,7 58,2 58,9 59,4 59,9 60,6 61,2 61,9 62,3 62,7
Beban Puncak MW 15,3 16,7 17,9 19,5 21,2 23,0 24,9 27,0 29,1 31,4
Pasokan 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Kapasitas Terpasang 4,1
Derating Capacity
Pembangkit PLN (PLTD Pagatan)
Manufacture Size Unit
KUBOTA 0,30 1 MW -
KUBOTA 0,30 1 MW -
SCODA 0,66 1 MW 0,7
SCODA 0,66 1 MW 0,7
DEUTZ MWM 0,70 1 MW 0,7
PERKINS 0,50 1 MW 0,5
MTU 0,53 1 MW 0,5
MTU 0,53 1 MW 0,5
MTU 0,53 1 MW 0,5

Pembangkit Sewa
Sewa PLTD HSD [Sewatama] MW 3,0
Sewa PLTD MFO [IHM] MW 1,5
Sewa Relokasi Maburai MW 5,0
Pembelian Energi
PT. Indocement Tunggal Prakarsa MW 3,5
PLN ON GOING & COMMITTED

IPP ON GOING & COMMITTED

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


663

04/02/2013 10:38:50
664
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021
Neraca Daya Sistem Batulicin/Pagatan
Lajuntan

Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Disuplai dari Grid Mahakam 150 kV tahun 2012


Jumlah Kapasitas MW 17,1
Cadangan MW 1,3
Pemeliharaan MW 0,7
Operasi MW 0,6
Surplus/Defisit (N-2) MW 3,9
Lampiran B18.2
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 665 04/02/2013 10:38:50


666
Neraca Daya Sistem Kuala Kurun

Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 666


Kebutuhan
Produksi Energi GWH 6,0 6,7 7,3 8,1 9,1 10,1 11,2 12,4 13,6 14,9
Load Faktor % 48,9 51,0 52,1 54,4 54,7 54,9 58,1 59,0 59,7 60,5
Beban Puncak MW 1,4 1,5 1,6 1,7 1,9 2,1 2,2 2,4 2,6 2,8
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Derating Capacity MW 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Pembangkit PLN - - - - - - - - - -
Manufacture Size Unit

Sewa Pemda
PLTD
Sewa
Sewa PLTD PLTD 2,5 2,5 2,5

PLN ON GOING & COMMITTED

IPP ON GOING & COMMITTED

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS


Disuplai dari Grid Barito tahun 2015
Jumlah Kapasitas MW 5,0 5,0 5,0
Cadangan MW 0,9 0,9 0,9
Pemeliharaan MW 0,5 0,5 0,5
Operasi MW 0,4 0,4 0,4
Surplus/Defisit (N-2) MW 2,7 2,6 2,5

04/02/2013 10:38:51
Neraca Daya Sistem Kuala Pambuang
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 667


Kebutuhan
Produksi Energi GWH 14,6 15,9 17,1 18,7 20,3 22,1 24,0 26,1 28,1 30,3
Load Faktor % 63,8 64,1 64,4 64,7 65,1 65,4 65,7 66,1 66,4 67,5
Beban Puncak MW 2,6 2,8 3,0 3,3 3,6 3,9 4,2 4,5 4,8 5,1
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 2,4 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9
Derating Capacity MW 0,8 0,8 0,8 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Pembangkit PLN - - - 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Manufacture Size Unit
MWM 0,22 1 MW 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
MWM 0,22 1 MW 0,2 - - - - - - -
MWM 0,22 1 MW 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
MWM 0,22 1 MW 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
MAN 0,24 1 MW 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
DEUTZ MWM 0,50 1 MW 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
MTU 0,50 1 MW 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
KOMATSU 0,24 1 MW 0,2
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD MW 2,0 6,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Kuala Pambuang PLTU 6,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPA-
SITAS
Kuala Pambuang 2 PLTU 3,0
Jumlah Kapasitas MW 3,6 7,1 7,1 7,2 7,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2
Cadangan MW 0,7 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
Pemeliharaan MW 0,2 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Operasi MW 0,5 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,3 0,8 0,6 0,4 0,1 2,8 2,5 2,2 1,9 1,6

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


667

04/02/2013 10:38:51
668
Neraca Daya Sistem Muara Teweh
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 668


Kebutuhan
Produksi Energi GWH 31,7 35,0 38,0 41,9 46,2 50,8 55,8 61,4 66,8 72,7
Load Faktor % 67,0 68,9 70,0 71,4 72,2 73,4 74,9 76,2 77,0 77,9
Beban Puncak MW 5,4 5,8 6,2 6,7 7,3 7,9 8,5 9,2 9,9 10,7
Pasokan 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Kapasitas Terpasang 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
Derating Capacity 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit PLN -
Manufacture Size Unit
SWD 0,34 1 MW 0,3
SWD 0,34 1 MW 0,3
MIRRLEES 0,94 1 MW 0,9
DAIHATSU 1,25 1 MW 1,3
MTU 0,63 1 MW 0,6

Pembangkit Sewa
Sewa PLTD MW 8,0 8,0
PLN ON GOING & COMMITTED
PLTG/MG Bangkanai (FTP 2) PLTG 140,0 70,0 70,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPA-
SITAS
Disuplai dari Grid Barito 150 kV tahun 2014
Jumlah Kapasitas MW 10,3 10,3
Cadangan MW 2,3 2,3
Pemeliharaan MW 1,3 1,3
Operasi MW 1,0 1,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 2,6 2,2

04/02/2013 10:38:51
Neraca Daya Sistem Puruk Cahu
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 669


Produksi Energi GWH 12,7 13,8 14,7 15,9 17,2 18,6 20,0 21,6 23,1 24,7
Load Faktor % 71,0 70,9 70,9 70,9 70,9 70,9 70,9 70,8 70,8 72,1
Beban Puncak MW 2,0 2,2 2,4 2,6 2,8 3,0 3,2 3,5 3,7 3,9
Pasokan 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Kapasitas Terpasang MW 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2
Derating Capacity MW 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
Pembangkit PLN
Manufacture Size Unit
PLTD Puruk Cahu - - - - - - - - - -
MTU - MW - -
DEUTZ MWM 0,5 1,0 MW 0,5 0,5
MTU 0,5 1,0 MW 0,5 0,5
MAN 0,5 1,0 MW 0,5 0,5
MAN 0,5 1,0 MW 0,5 0,5
MTU 0,6 1,0 MW 0,6 0,6
PLTD Muara Laung
Deutz 0,1 2,0 MW 0,2 0,2
MWM 0,1 1,0 MW 0,1 0,1
MWM 0,0 1,0 MW 0,0 0,0
PLTD Tumbang Laung
Deutz 0,0 2,0 MW 0,1 0,1
PLTD Muara Untu
Deutz 0,0 1,0 MW 0,0 0,0
PLTD Mangkahui
Deutz 0,0 1,0 MW 0,0 0,0
Deutz 0,1 1,0 MW 0,1 0,1
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD MW 2,0 2,0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


669

04/02/2013 10:38:51
670

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 670


Neraca Daya Sistem Puruk Cahu

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Lanjutan

Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

PLN ON GOING & COMMITTED


IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPA-
SITAS
Disuplai dari Sistem Barito tahun 2014
Jumlah Kapasitas MW 4,4 4,4
Cadangan MW 1,1 1,1
Pemeliharaan MW 0,6 0,6
Operasi MW 0,5 0,5
Surplus/Defisit (N-2) MW 1,3 1,1

04/02/2013 10:38:51
Neraca Daya Sistem Buntok
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 671


Kebutuhan
Produksi Energi GWH 33,5 37,1 40,4 44,6 49,2 54,1 59,6 65,6 71,5 77,9
Load Faktor % 57,9 58,8 59,9 60,6 61,7 63,0 64,2 65,1 66,4 67,6
Beban Puncak MW 6,6 7,2 7,7 8,4 9,1 9,8 10,6 11,5 12,3 13,2
Pasokan 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Kapasitas Terpasang 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7
Derating Capacity 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
Pembangkit PLN - - - - - - - -
Manufacture Size Unit
DEUTZ MWM 0,50 1 MW 0,5 0,5
DEUTZ MWM 0,50 1 MW 0,5 0,5
MIRRLEES 0,94 1 MW 0,9 0,9
MIRRLEES 0,94 1 MW 0,9 0,9
DEUTZ MWM 0,50 1 MW 0,5 0,5
DEUTZ AG 1,00 1 MW 1,0 1,0
MTU 0,80 1 MW 0,8 0,8
DEUTZ MWM 0,50 1 MW 0,5 0,5
DEUTZ AG 1,00 1 MW 1,0 1,0
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD HSD [PEMDA] MW
Sewa PLTD MW 4,0 4,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Buntok PLTU
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN
KAPASITAS
Disuplai dari Grid Barito 150 kV tahun 2014
Jumlah Kapasitas MW 9,3 9,3
Cadangan MW 1,9 1,9
Pemeliharaan MW 1,0 1,0
Operasi MW 0,9 0,9
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,8 0,2

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


671

04/02/2013 10:38:51
672
Neraca Daya Sistem Pangkalan Bun
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWH 112,9 123,7 133,3 145,7 159,1 173,5 189,0 205,9 222,3 240,0
Load Faktor % 65,8 66,3 66,4 66,8 67,3 67,6 68,1 68,3 68,6 68,8

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 672


Beban Puncak MW 19,6 21,3 22,9 24,9 27,0 29,3 31,7 34,4 37,0 39,8
Pasokan 7% 9% 9% 8% 8% 8% 7%
Kapasitas Terpasang MW 23,9 23,9 23,9 23,9 23,9 23,9 23,9 23,9 23,9 23,9
Derating Capacity 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3
Pembangkit PLN -
Manufacture Size Unit
KUBOTA 0,80 1 MW 0,8 0,8

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


SKODA 0,53 1 MW 0,5 0,5
SKODA 0,53 1 MW 0,5 0,5
MAK 2,80 1 MW 2,8 2,8
MAK 2,80 1 MW 2,8 2,8
MAK 2,70 1 MW 2,7 2,7
MAK 2,70 1 MW 2,7 2,7
PLTD Kumai - -
MAK - 0 MW - -
MAK CAT - 0 MW - -
Pembangkit IPP
PLTU Pangkalan Bun -
MW 11,0 11,0
Cenko
Pembangkit Sewa - -
Sewa PLTD HSD PLTD 7,0 7,0
Sewa Pangkalan Banteng PLTD 2,4 2,4
PLN ON GOING &
COMMITTED
IPP ON GOING &
COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN
KAPASITAS
Disuplai dari Grid Barito 150 kV tahun 2014
Jumlah Kapasitas MW 31,0 31,0
Cadangan MW 8,3 8,3
Pemeliharaan MW 5,5 5,5
Operasi MW 2,8 2,8
Surplus/Defisit (N-2) MW 3,1 1,4

04/02/2013 10:38:52
Neraca Daya Sistem Sampit
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 673


Produksi Energi GWH 143,2 157,3 170,0 186,3 204,0 222,9 243,5 266,1 288,0 311,7
Load Faktor % 66,7 67,0 67,4 67,7 68,1 68,4 68,6 69,0 69,4 69,7
Beban Puncak MW 24,5 26,8 28,8 31,4 34,2 37,2 40,5 44,0 47,4 51,1
Pasokan 12% 9% 8% 9% 9% 9% 9% 9% 8%
Kapasitas Terpasang MW 29,88 29,9 29,9 29,9 29,9 29,9 29,9 29,9 29,9 29,9
Derating Capacity 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1
Pembangkit PLN
Manufacture Size Unit
COCKERILL 1,00 1 MW 1,0
MAK 1,28 1 MW 1,3
CATERPILLAR 1,20 1 MW 1,2
NIIGATA 3,00 1 MW 3,0
DAIHATSU 3,00 1 MW 3,0
MAK 2,80 1 MW 2,8
MAK 2,80 1 MW 2,8
DEUTZ 1,00 1 MW 1,0
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD HSD [Kaltimex] 1,1 12 MW 8,8
Sewa PLTD HSD [Baru] 1,0 7 MW 5,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Sampit 25 2 PLTU 50,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Disuplai dari Grid Barito 150 kV tahun 2012
Jumlah Kapasitas MW 39,6
Cadangan MW 6,8
Pemeliharaan MW 3,0
Operasi MW 3,8
Surplus/Defisit (N-2) MW 8,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


673

04/02/2013 10:38:52
674
Neraca Daya Sistem Nanga Bulik
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 674


Kebutuhan 0,08 0,13 0,09 0,08 0,09 0,08 0,09 0,09 0,09
Produksi Energi GWH 11,8 13,4 14,6 15,8 17,2 18,6 20,3 22,1 24,0 26,2
Load Faktor % 60,3 60,9 61,5 62,1 62,7 63,4 64,0 64,6 65,3 65,9
Beban Puncak MW 2,2 2,5 2,7 2,9 3,1 3,4 3,6 3,9 4,2 4,5
Pasokan 12% 9% 8% 9% 9% 9% 9% 9% 8%
Kapasitas Terpasang MW 3,73 3,7 3,7 4,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Derating Capacity MW 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Pembangkit PLN Size Unit 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8
DEUTZ 0,10 2 MW 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
DEUTZ 0,24 1 MW 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
CUMMIN'S 0,25 1 MW 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
MWM 0,22 1 MW 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
DEUTZ MWM 0,52 1 MW 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
MTU 0,40 1 MW 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
Pembangkit Sewa
Sewa Pemda MW 2,0 2,0 2,0 3,0
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN
KAPASITAS
Disuplai dari Grid Barito 150 kV 2016
Jumlah Kapasitas MW 3,7 3,7 3,7 4,7
Cadangan MW 0,9 0,9 0,9 0,9
Pemeliharaan MW 0,5 0,5 0,5 0,5
Operasi MW 0,4 0,4 0,4 0,4
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,6 0,3 0,1 0,9

04/02/2013 10:38:52
Neraca Daya Sistem Sukamara
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 675


Kebutuhan 0,08 0,13 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09
Produksi Energi GWH 10,6 12,1 13,2 14,3 15,6 16,9 18,4 20,1 22,0 24,0
Load Faktor % 59,1 59,7 60,3 60,9 61,5 62,1 62,7 63,4 64,0 64,6
Beban Puncak MW 2,1 2,3 2,5 2,7 2,9 3,1 3,4 3,6 3,9 4,2
Pasokan 12% 9% 8% 9% 9% 9% 9% 9% 8%
Kapasitas Terpasang MW 2,61 3,11 3,11 4,61 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6
Derating Capacity MW 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Pembangkit PLN Size Unit MW 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7
DEUTZ 0,10 1 MW 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,1 0,1
MWM 0,22 3 MW 0,66 0,66 0,66 0,66 0,66 0,66 0,66 0,66 0,7 0,7
DEUTZ 0,24 1 MW 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,2 0,2
MAN 0,22 1 MW 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,2 0,2
MTU 0,25 1 MW 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,3 0,3
KOMATSU 0,24 1 MW 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD
1,0 1 MW 1,0 1,5 1,5 3,0
Pemda
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN
KAPSITAS
Disuplai dari Grid Barito 150 kV 2016
Jumlah Kapasitas MW 2,6 3,1 3,1 4,6
Cadangan MW 0,3 0,3 0,3 1,2
Pemeliharaan MW 0,2 0,2 0,2 0,2
Operasi MW 0,1 0,1 0,1 1,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,2 0,5 0,3 0,7

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


675

04/02/2013 10:38:52
B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 676 04/02/2013 10:38:52
Lampiran B18.3
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 677 04/02/2013 10:38:52


678
Neraca Daya Sistem Petung
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 678


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 59,2 65,3 72,0 81,0 88,5 96,4 104,8 113,9 123,5 133,8
Beban Puncak MW 10,9 12,1 13,3 15,0 16,4 17,8 19,3 21,0 22,8 24,7
Load Faktor % 61,8 61,8 61,8 61,8 61,8 61,9 61,9 61,9 61,9 61,9
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 16,0 17,3 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0
Derating Capacity MW 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit PLN
Manufacture Size Jmlh unit PLTD
Skoda 0,49 2 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Mirless 0,94 1 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
MWM 0,50 1 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Catterpilar 1,20 1 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
MAN 0,50 4 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Deutz 1,20 2 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4
Pembangkit Sewa
Sewatama PLTD 3,0 4,0
Perusda Benuo Taka PLTD 0,2 0,2
Kaltimex PLTD 1,6 1,6
PLTMG Benuo Taka PLTMG 3,2 3,5
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Disuplai dari grid Mahakam 150 kV Tahun 2014
Jumlah Kapasitas MW 13,5 14,8
Cadangan MW 2,1 2,1
Pemeliharaan MW 1,2 1,2
Operasi MW 0,9 0,9
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,4 0,5

04/02/2013 10:38:52
Neraca Daya Sistem Long Ikis
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 679


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 11,9 12,5 13,1 14,8 16,3 17,9 19,7 21,6 23,6 25,8
Beban Puncak MW 2,4 2,5 2,6 3,0 3,3 3,6 3,9 4,3 4,7 5,2
Load Faktor % 56,6 56,6 56,6 56,7 56,7 56,9 56,9 57,0 57,0 57,1
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 4,4 5,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4
Derating capacity MW 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
Pembangkit PLN
Manufacture Size Unit PLTD
Deutz 0,40 3 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
MTU 0,50 1 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
KOMATSU 0,72 1 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
MAN 0,50 2 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0

Pembangkit Sewa
PLTD Sewa PLTD 1,0 2,0
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Disuplai dari Grid Mahakam 150 kV Tahun 2014
Jumlah Kapasitas MW 3,6 4,6
Cadangan MW 1,2 1,2
Pemeliharaan MW 0,7 0,7
Operasi MW 0,5 0,5
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,0 0,9

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


679

04/02/2013 10:38:52
680
Neraca Daya Sistem Batu Sopang

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 680


Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 9,8 10,3 10,7 12,2 13,5 14,8 16,3 17,9 19,6 21,5
Beban Puncak MW 2,0 2,1 2,2 2,5 2,8 3,0 3,3 3,7 4,0 4,4
Load Faktor % 55,3 55,3 55,3 55,4 55,5 55,6 55,7 55,8 55,9 55,9
Pasokan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Kapasitas Terpasang MW 3,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4
Derating capacity MW 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
Pembangkit PLN
Manufacture Size Unit PLTD
Deutz 0,10 1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Deutz 0,26 1 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
MAN 0,25 1 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
MAN 0,54 1 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
MTU 0,28 1 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
CUMMINS (Pemda) 0,40 2 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
CUMMINS 0,10 2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Pembangkit Sewa
0,5 2 PLTD 1,0
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Disuplai dari Grid Mahakam 150 kV Tahun 2013


Jumlah Kapasitas MW 3,0
Cadangan MW 0,9
Pemeliharaan MW 0,5
Operasi MW 0,4
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,1

04/02/2013 10:38:52
Neraca Daya Sistem Melak
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 681


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 44,4 60,0 67,8 76,3 83,4 90,9 98,8 107,4 116,4 126,2
Beban Puncak MW 7,8 10,6 12,0 13,5 14,7 16,0 17,4 18,9 20,5 22,3
Load Faktor % 64,7 64,7 64,6 64,6 64,6 64,7 64,7 64,7 64,7 64,7
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 14,9 22,4 24,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4
Derating capacity MW 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4

Pembangkit PLN dan Pemda


Manufacture Size Unit PLTD
MAN 0,5 5 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4
DEUTZ 0,3 1 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
DEUTZ 0,6 1 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
DEUTZ 1,6 2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2
Pembangkit Sewa
Arena Maju Bersama PLTD 2,5 10,0 12,0
Sewa PLTGB PLTGB 6,0 6,0 6,0

PLN ON GOING & COMMITTED


Melak (FTP 2) PLTU 14,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Disuplai dari Grid Mahakam 150 kV Tahun 2015
Jumlah Kapasitas MW 12,5 20,0 22,0
Cadangan MW 2,2 2,2 8,6
Pemeliharaan MW 1,6 1,6 7,0
Operasi MW 0,6 0,6 1,6
Surplus/Defisit (N-2) 2,5 7,2 1,4

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


681

04/02/2013 10:38:53
682
Neraca Daya Sistem Kotabangun
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 682


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 16,6 17,9 19,4 21,9 24,1 26,3 28,8 31,4 34,3 37,3
Beban Puncak MW 3,6 3,9 4,2 4,8 5,2 5,7 6,2 6,8 7,4 8,1
Load Faktor % 52,3 52,3 52,3 52,3 52,4 52,5 52,6 52,6 52,7 52,7
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4
Derating capacity MW 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit PLN
Manufacture Size Jmlh unit PLTD
Komatsu 0,2 1 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
MAN 0,2 1 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Komatsu 0,5 1 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
MAN 0,5 4 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
MTU 0,5 1 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD PLTD
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Dipasok dari Grid Mahakam 150 kV
Transfer dari grid Mahakam MW 10,0
Jumlah Kapasitas MW 12,7 12,7
Cadangan MW 0,7 0,7
Pemeliharaan MW 0,5 0,5
Operasi MW 0,2 0,2
Surplus/Defisit (N-2) MW 8,4 8,1

04/02/2013 10:38:53
Neraca Daya Sistem Bontang
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 683


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 125,1 160,8 206,6 232,1 253,3 275,5 299,1 324,7 351,6 380,6
Beban Puncak MW 20,6 26,4 33,9 38,1 41,6 45,2 49,1 53,3 57,7 62,5
Load Faktor % 69,5 69,5 69,5 69,5 69,5 69,6 69,6 69,6 69,5 69,5
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 35,9 27,9 27,9 27,9 27,9 27,9 27,9 27,9 27,9 27,9
Derating capacity MW 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4
Pembangkit PLN
Manufacture Size Unit PLTD
MAK 2,5 4 MFO 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2
Cummins (Pemda) 0,8 4 HSD 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3
PLTMG Bontang 7,2 2 PLTMG 14,4 14,4 14,4 14,4 14,4 14,4 14,4 14,4 14,4 14,4
Pembangkit Sewa
Sewatama PLTD 8,0
Sewa PLTG Peaking PLTG
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
PLTU Kaltim (FTP 2) PLTU 200
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Dipasok dari Grid Mahakam 150 kV Tahun 2012


Jumlah Kapasitas MW 31,5
Cadangan MW 9,7
Pemeliharaan MW 7,2
Operasi MW 2,5
Surplus/Defisit (N-2) MW 1,2

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


683

04/02/2013 10:38:53
684
Neraca Daya Sistem Sangatta
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 684


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 84,2 91,7 100,9 113,5 123,9 134,9 146,5 159,2 172,5 186,9
Beban Puncak MW 13,9 15,1 16,6 18,7 20,4 22,2 24,1 26,2 28,4 30,7
Load Faktor % 69,2 69,5 69,4 69,3 69,3 69,4 69,4 69,4 69,4 69,4
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 10,4 11,4 11,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Derating capacity MW 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Pembangkit PLN
Manufacture Size Unit PLTD
MAN 0,50 3 MW 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
CAT 1,00 2 MW 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
DEUTZ 0,70 1 MW 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
DEUTZ 1,20 1 MW 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
Pembangkit Sewa
Sewatama
Sewa PLTD PLTD 5,0 6,0 6,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Sangatta PLTU 7,0 7,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Sangatta 2 PLTU
Sangatta Peaker (Relokasi) PLTD 5,0
Transfer dari Bontang MW Disuplai dari Grid Mahakam 150 kV Tahun 2016
Jumlah Kapasitas MW 17,4 18,4 25,4 31,4
Cadangan MW 2,2 2,2 8,2 9,5
Pemeliharaan MW 1,2 1,2 7,0 7,0
Operasi MW 1,0 1,0 1,2 2,5
Surplus/Defisit (N-2) MW 1,3 1,1 0,6 3,2

04/02/2013 10:38:53
Neraca Daya Sistem Tanjung Redeb (Berau)
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 685


Kebutuhan Interkoneksi 150 KV dengan Sistem Tanjung Selor
Produksi Energi GWh 96,0 108,1 118,3 133,0 145,2 158,0 171,7 186,5 202,0 218,8
Beban Puncak MW 15,5 17,5 19,2 21,6 23,5 25,6 27,8 30,2 32,7 35,4
Load Faktor % 70,5 70,5 70,5 70,5 70,4 70,5 70,5 70,5 70,5 70,5
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 22,6 24,6 14,6 14,6 14,6
Derating capacity MW 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Pembangkit PLN
Manufacture Size Jmlh unit PLTD
Mirelees 1,1 1 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Caterpillar 1,2 2 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4
MWM 0,5 2 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Deutz 1,2 1 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
MAN 0,5 2 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Pembangkit Swasta
PLTU Lati 7,0 2 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0
Sewa PLTD 8,0 10,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Tanjung Redeb 7 2 PLTU 14,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Tanjung Redep 2 PLTU 14,0
Lati 2 PLTU 5,0
Interkoneksi 150 KV dengan Sistem Mahakam
Jumlah Kapasitas MW 22,6 24,6 33,6 33,6 47,6
Interkoneksi 150 KV dengan Sistem Mahakam
Jumlah Kapasitas MW 22,6 24,6 33,6 33,6 47,6
Cadangan MW 5,2 5,2 12,0 12,0 12,0
Pemeliharaan MW 4,0 4,0 7,0 7,0 7,0
Operasi MW 1,2 1,2 5,0 5,0 5,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 1,9 1,9 2,4 0,0 12,1

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


685

04/02/2013 10:38:53
686
Neraca Daya Sistem Tanjung Selor
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan Interkoneksi 150 KV dengan Sistem Berau
Produksi Energi GWh 44,6 50,0 54,4 61,3 67,0 73,0 79,4 86,4 93,7 101,7

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 686


Beban Puncak MW 7,6 8,6 9,4 10,5 11,5 12,5 13,6 14,8 16,1 17,0
Load Faktor % 66,6 66,6 66,4 66,4 66,4 66,5 66,5 66,5 66,5 66,5
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 16,2 18,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2
Derating capacity MW 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3
Pembangkit PLN
Manufacture Size Jmlh unit PLTD

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Kubota 0,30 2 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Mirrlees 0,94 1 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
Daihatsu 1,25 2 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
MWM 0,80 2 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6
MAN 0,60 1 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Pembangkit Sewa
Sewatama 5,0 6,0
Sewa PLTD 5,0 6,0

PLN ON GOING & COMMITTED


Tanjung Selor 7 2 PLTU 14,0
Tanjung Selor PLTMG 20,0

IPP ON GOING & COMMITTED

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS


Interkoneksi 150 KV dengan Sistem Tana Tidung
Jumlah Kapasitas MW 16,2 38,2 40,2 40,2 40,2 40,2 40,2 40,2 40,2 40,2
Cadangan MW 8,3 11,0 11,0 11,0 11,0 11,0 11,0 11,0 11,0 11,0
Pemeliharaan MW 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Operasi MW 1,3 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,3 18,7 19,9 18,7 17,7 16,7 15,6 14,4 13,1 12,2

04/02/2013 10:38:53
Neraca Daya Sistem Interkoneksi Tanjung Redeb - Tanjung Selor
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 687


Produksi Energi GWh 96,0 108,1 118,3 194,3 212,3 231,1 251,1 272,9 295,7 320,4
Beban Puncak MW 15,5 17,5 19,2 32,1 35,1 38,1 41,4 45,0 48,8 52,9
Load Faktor % 70,5 70,5 70,5 69,1 69,1 69,2 69,2 69,2 69,2 69,2
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 11,4 11,4 13,4 20,8 20,8 20,8 20,8 20,8 20,8 20,8
Derating capacity MW 3,0 3,0 3,0 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3
Pembangkit PLN
size Unit PLTD
Sistem Berau *) 5 MW 1,0 1,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Sistem Tjg Selor 5 MW 2,4 2,4 2,4 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2

Pembangkit Swasta
PLTU Lati 7,0 2 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0
Sewa PLTD 2,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Tanjung Redeb 7 2 PLTU - - 14,0 - - - - - - -
Tanjung Selor PLTMG - 20,00 - - - - - - - -
Tanjung Selor PLTU - - 14,0 - - - - - - -
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Tanjung Redeb 2 PLTU - - - - 14,0 - - - - -
Lati 2 PLTU - - 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Interkoneksi 150 KV Sistem Berau - Tanjung Selor
Kapasitas Tjg Redeb + Tjg Selor MW 38,8 82,8 73,8 73,8 73,2 73,2 73,2 73,2 73,2 73,2
Cadangan MW 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0
Pemeliharaan MW 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Operasi MW 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 11,3 53,3 42,7 29,7 26,2 23,1 19,8 16,2 12,4 8,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


687

04/02/2013 10:38:54
688
Neraca Daya Sistem Nunukan - Sebatik
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 688


Produksi Energi GWh 38,9 63,6 76,2 85,9 94,0 102,6 111,7 121,6 132,1 143,4
Beban Puncak MW 12,7 17,2 19,4 21,1 22,5 24,0 25,6 27,3 29,0 30,0
Load Faktor % 35,1 42,2 44,9 46,6 47,7 48,9 49,9 50,9 52,0 53,1
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 23,6 23,6 21,1 21,1 15,1 15,1 5,1 5,1 5,1 5,1
Derating capacity MW 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3
Pembangkit PLN

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Manufacture Size Unit PLTD
SWD 0,34 1 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Daihatsu 1,25 1 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3
MAN 0,50 7 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5

Pembangkit Sewa
Arena Maju Bersama MW
Sewa PLTD MW 2,5 2,5
Sewa PLTMG 4 4 MW 16,0 16,0 16,0 16,0 10,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Nunukan PLTMG 8,0
IPP ON GOING & COMMITTED

Nunukan PLTU
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Nunukan - 2, 3 PLTMG 8,0 16,0
Interkoneksi 20 KV dengan Sistem Sebatik
Jumlah Kapasitas MW 21,3 21,3 26,8 26,8 28,8 28,8 34,8 34,8 34,8 34,8
Jumlah Kapasitas + Sebatik MW 24,1 24,1 29,3 29,3 31,3 31,3 37,3 37,3 37,3 37,3
Cadangan MW 5,2 5,2 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5
Pemeliharaan MW 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0
Operasi MW 1,2 1,2 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Surplus/Defisit (N-2) MW 6,2 1,7 3,4 1,7 2,3 0,8 5,2 3,5 1,8 0,8

04/02/2013 10:38:54
Neraca Daya Sistem Sebatik
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 689


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 9,6 10,0 10,5 11,9 13,2 14,5 15,9 17,5 19,2 21,0
Beban Puncak MW 1,8 2,0 2,1 2,4 2,7 2,9 3,2 3,5 3,9 4,2
Load Faktor % 61,1 56,3 56,3 56,4 56,5 56,6 56,7 56,7 56,8 56,9
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 3,7 3,7 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4
Derating capacity MW 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9

Pembangkit PLN / Pemda


Manufacture Size Unit PLTD
CUMMINS 0,20 2 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
MAN 0,25 2 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Deutz 0,50 3 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
MAN 0,50 2 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
PLTS 340 kWp PLTS 0,3 0,3

PLN ON GOING & COMMITTED


IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Interkoneksi 20 KV dengan Sistem Nunukan
Jumlah Kapasitas MW 2,8 2,8 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Cadangan MW 0,7 0,7
Pemeliharaan MW 0,5 0,5
Operasi MW 0,2 0,2
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,3 0,1

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


689

04/02/2013 10:38:54
690
Neraca Daya Sistem Malinau
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 690


Produksi Energi GWh 30,7 34,5 37,6 42,3 46,4 50,6 55,1 60,0 65,1 70,7
Beban Puncak MW 5,4 6,0 6,6 7,4 8,1 8,9 9,6 10,5 11,4 12,4
Load Faktor % 65,2 65,2 65,1 65,1 65,1 65,2 65,2 65,2 65,1 65,1
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 7,3 7,3 7,3 7,3 7,3 7,3 7,3 7,3 7,3 7,3
Derating capacity MW 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit PLN / Pemda
Manufacture Size Unit PLTD
MWM 0,60 2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
MAN 0,53 5 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6
Komatsu 0,72 2 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
CUMMINS 1,00 2 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD 5,0 6,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Malinau 3 2 PLTU 6,0
IPP ON GOING & COMMITTED

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS


Malinau 2 PLTU 6,0
Malinau Peaker PLTMG 5,0
Interkoneksi 150 KV Sistem Tana Tidung
Jumlah Kapasitas MW 10,2 11,2 11,2 16,2 16,2 16,2 22,2 22,2 22,2 22,2
Cadangan MW 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0
Pemeliharaan MW 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Operasi MW 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,8 1,1 0,6 4,7 4,0 3,3 8,5 7,6 6,7 5,8

04/02/2013 10:38:54
Neraca Daya Sistem Tana Tidung
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 691


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 5,4 7,0 9,3 12,2 13,5 15,0 16,6 18,4 20,3 22,3
Beban Puncak MW 1,6 2,5 3,0 3,6 3,8 4,1 4,4 4,8 5,7 6,7
Load Faktor % 37,7 32,4 35,9 39,0 40,3 41,5 42,6 43,7 40,7 38,0
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 3,3 6,3 6,3 6,3 6,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Derating capacity MW 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Pembangkit PLN / Pemda
Manufacture Size Unit PLTD
DEUTZ 0,10 1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
DEUTZ 0,24 1 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD PLTD 3,0
Tana Tidung PLTMG 6,0 6,0 6,0 6,0
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
Tana Tidung PLTGB
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Tana Tidung (Relokasi) PLTD 1,0 1,0
Tana Tidung PLTMG 6,0
Interkoneksi 150 KV dengan Sistem Tanjung Selor
Jumlah Kapasitas MW 3,3 6,3 6,3 6,3 7,3 7,3 7,3 8,3 8,3 8,3
Cadangan MW 0,9 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
Pemeliharaan MW 0,5 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Operasi MW 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,8 2,4 2,0 1,4 2,1 1,8 1,5 2,1 1,2 0,2

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


691

04/02/2013 10:38:54
B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 692 04/02/2013 10:38:54
Lampiran B18.4
PROVINSI SULAWESI UTARA

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 693 04/02/2013 10:38:54


694
Neraca Daya Sistem Molibagu
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 694


Produksi Energi GWh 8,0 8,8 9,6 10,5 11,4 12,5 13,7 14,9 16,4 17,9
Beban Puncak MW 2,3 2,5 2,7 2,9 3,2 3,5 3,8 4,1 4,5 4,9
Load Factor % 40,1 40,3 40,6 40,8 41,0 41,2 41,4 41,6 41,8 42,1
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7
Derating Capacity MW 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit PLN
DAF / DKT 1160 A PLTD 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
DAF / DKT 1160 A PLTD 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Komatsu SAA 6D 125-2 PLTD 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Caterpillar 3412 PLTD 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Deutz TBD 616 V12 PLTD 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
MAN D 2842 LE 201 PLTD 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
MTU 18 V 2000 G62 PLTD 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7

Pembangkit Sewa
PLN ON GOING & COMMITTED
Transfer dar sistem Minahasa 3,0 MW
Duminanga PLTM 0,0 0,5
IPP ON GOING & COMMITTED
Milangodaa PLTM 0,0 0,7
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Interkoneksi 150 kV dengan sistem Minahasa
Jumlah Kapasitas MW 5,7 6,4
Cadangan MW 1,2 1,2
Pemeliharaan MW 0,7 0,7
Operasi MW 0,5 0,5
Surplus/Defisit (N-2) % 1,0 1,5

04/02/2013 10:38:54
Neraca Daya Sistem Tahuna
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 695


Produksi Energi GWh 31,9 34,9 38,3 41,9 46,0 50,4 55,3 60,7 66,8 73,4
Beban Puncak MW 6,2 6,7 7,3 8,0 8,7 9,4 10,3 11,2 12,2 13,3
Load Factor % 58,6 59,1 59,6 60,0 60,5 61,0 61,5 62,0 62,4 62,9
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 13,8 14,3 9,3 9,3 9,3 9,3 9,3 9,3 9,3 9,3
Derating Capacity MW 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7
Pembangkit PLN
PLTD Tahuna MW 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0
PLTD Petta MW 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
PLTD Lesabe MW 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
PLTD Tamako MW 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3
PLTM Ulung Peliang MW 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
PLTB Malamenggu MW 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Sewa PLTD MW 2,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Pembangkit Sewa 2,5 3,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Relokasi/Sewa PLTD PLTD
Lelipang/Belengan PLTM 0,5
IPP ON GOING & COMMITTED

Tahuna PLTGB 8,0


RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Tahuna 2 PLTGB 3,0
Jumlah Kapasitas MW 13,8 14,3 17,8 17,8 17,8 20,8 20,8 20,8 20,8 20,8
Cadangan MW 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7
Pemeliharaan MW 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Operasi MW 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,2 0,2 3,1 2,5 1,8 4,0 3,2 2,3 1,2 0,1

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


695

04/02/2013 10:38:55
696
Neraca Daya Sistem Talaud
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 696


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 10,8 11,9 13,0 14,2 15,6 17,1 18,7 20,5 22,5 24,8
Beban Puncak MW 2,5 2,7 2,9 3,2 3,4 3,7 4,1 4,4 4,8 5,2
Load Factor % 50,3 50,7 51,1 51,5 51,9 52,3 52,7 53,1 53,5 53,9
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6
Derating Capacity MW 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit PLN
PLTD Beo MW 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
PLTD Melonguane MW 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1
PLTD Essang MW 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Relokasi PLTD MW 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Pembangkit Sewa
PLTD Sewa PLTD
PLN ON GOING & COMMITTED
Talaud PLTU 6,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Jumlah Kapasitas MW 5,6 5,6 11,6 11,6 11,6 11,6 11,6 11,6 11,6 11,6
Cadangan MW 1,2 1,2 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0
Pemeliharaan MW 0,7 0,7 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Operasi MW 0,5 0,5 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,3 0,1 3,0 2,8 2,5 2,2 1,9 1,5 1,1 0,7

04/02/2013 10:38:55
Neraca Daya Sistem Ondong
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 697


Produksi Energi GWh 12,1 13,2 14,5 15,9 17,4 19,1 20,9 22,9 25,2 27,8
Beban Puncak MW 2,6 2,8 3,0 3,3 3,6 3,9 4,2 4,6 5,0 5,5
Load Factor % 53,8 54,2 54,7 55,1 55,6 56,0 56,5 56,9 57,4 57,8
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8
Derating Capacity MW 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8
Pembangkit PLN
Deutz BA 6M-816 PLTD 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Deutz BA 6M-816 PLTD 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Deutz MWM TBD232 PLTD 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Deutz BA 12M-816 PLTD 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Deutz MWM TBD 616 PLTD 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Daihatsu 6PSTc-22 PLTD 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Komatsu SAA 6D125 PLTD 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
DAF/Dinaf 1160 PLTD 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Caterpillar D 3306 PLTD 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Deutz BF8M-716 PLTD 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Komatsu SAA 12V140 PLTD 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
MTU 18 V 2000 G 63 PLTD 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Pembangkit Sewa
PLTD Sewa
PLN ON GOING & COMMITTED
PLTS PLTS
PLTD Relokasi PLTD 1,0 1,0 1,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Jumlah Kapasitas MW 6,3 6,3 6,3 7,3 7,3 7,3 8,3 8,3 9,3 9,3
Cadangan MW 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3
Pemeliharaan MW 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Operasi MW 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,6 0,4 0,1 0,9 0,6 0,3 0,9 0,6 1,1 0,7

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


697

04/02/2013 10:38:55
B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 698 04/02/2013 10:38:55
Lampiran B18.5
PROVINSI SULAWESI TENGAH

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 699 04/02/2013 10:38:55


700
Neraca Daya Sistem Tolitoli
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 700


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 36,1 39,6 43,4 47,4 52,1 57,1 62,5 68,5 74,0 76,7
Beban Puncak MW 9,1 9,9 10,8 11,8 12,8 14,0 15,3 16,6 17,9 18,4
Load Factor % 45,4 45,7 45,9 46,1 46,3 46,5 46,7 47,0 47,2 47,6
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 11,8 11,8 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6
Derating Capacity MW 1,4 1,4 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit PLN
PLTD Toli-Toli MW 8,2 8,2 - - - - - - - 0,0
PLTM Kolondom MW 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD MW 2,0 2,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Relokasi PLTD PLTD 2,0

IPP ON GOING & COMMITTED


Batubota PLTM 2,5
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Toli-Toli PLTU 15,0 30,0
Interkoneksi 150 kV sistem Minahasa
Jumlah KapasitasTerpasang MW 13,8 13,8 21,1
Cadangan MW 1,5 1,5 1,5
Pemeliharaan MW 1,0 1,0 1,0
Operasi MW 0,5 0,5 0,5
Surplus/Defisit (N-2)) MW 1,8 0,9 8,6

04/02/2013 10:38:55
Neraca Daya Sistem Leok
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 701


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 12,3 13,8 15,5 17,4 19,6 22,0 24,8 27,8 30,8 33,5
Beban Puncak MW 3,7 4,1 4,6 5,2 5,8 6,4 7,2 8,0 8,8 9,5
Load Factor % 37,9 38,1 38,4 38,6 38,9 39,1 39,3 39,6 39,8 40,3
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2
Derating Capacity MW 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4

Pembangkit PLN
PLTD Leok MW 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Pembangkit Sewa -
PLTD Pemda Buol MW 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2
PLN ON GOING & COMMITTED
Leok (Relokasi) PLTD
IPP ON GOING & COMMITTED

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS


Interkoneksi 150 kV sistem Tolitoli
Jumlah KapasitasTerpasang MW 8,2 8,2
Cadangan MW 1,5 1,5
Pemeliharaan MW 1,0 1,0
Operasi MW 0,5 0,5
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,6 0,2

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


701

04/02/2013 10:38:55
702
Neraca Daya Sistem Moutong - Kotaraya - Palasa
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 702


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 22,5 25,2 28,1 31,3 35,0 39,1 43,6 48,6 53,4 58,8
Beban Puncak MW 6,1 6,8 7,6 8,4 9,3 10,4 11,5 12,8 14,0 15,3
Load Factor % 42,0 42,2 42,4 42,6 42,8 42,9 43,1 43,3 43,5 43,7
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 10,1 10,1 8,1 8,1 8,1 8,1 8,1 8,1 8,1 8,1

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Derating Capacity MW 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7
Pembangkit PLN
PLTD Moutong MW 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7
PLTD Palasa MW 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9
PLTD Kota Raya MW 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
PLTM Tomini MW 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Pembangkit Sewa
Sewa Genset MW 2,0 2,0
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Kotaraya PLTM 0,8
Interkoneksi 150 kV dengan grid Gorontalo & Tolitoli
Jumlah KapasitasTerpasang MW 10,1 10,9
Cadangan MW 1,5 1,5
Pemeliharaan MW 1,0 1,0
Operasi MW 0,5 0,5
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,8 0,8

04/02/2013 10:38:55
B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 703
Neraca Daya Sistem Bangkir
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 3,3 3,6 4,0 4,5 5,0 5,5 6,1 6,8 7,4 7,3
Beban Puncak MW 1,9 2,1 2,3 2,6 2,9 3,2 3,5 3,9 4,2 4,1
Load Factor % 19,4 19,4 19,5 19,6 19,7 19,8 19,9 20,0 20,1 20,2
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Derating Capacity MW 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Pembangkit PLN
PLTD Bangkir PLTD 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Pembangkit Sewa
PLN ON GOING & COMMITTED
Bangkir (Relokasi) PLTD
IPP ON GOING & COMMITTED
Pekasalo PLTM 1,2
Intekoneksi dengan grid Tolitoli
Jumlah KapasitasTerpasang MW 4,0 5,2 5,2
Cadangan MW 1,4 1,4 1,4
Pemeliharaan MW 0,7 0,7 0,7
Operasi MW 0,7 0,7 0,7
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,5 1,5 1,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


703

04/02/2013 10:38:55
704
Neraca Daya Sistem Ampana
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 704


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 17,3 19,1 21,2 23,4 25,9 28,7 31,8 35,2 38,4 41,9
Beban Puncak MW 3,4 3,7 4,1 4,5 5,0 5,5 6,0 6,6 7,2 7,8
Load Factor % 58,7 59,0 59,2 59,5 59,7 60,0 60,2 60,5 60,7 61,0
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Derating Capacity MW 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 - - - - -
Pembangkit PLN
PLTD Ampana PLTD 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2
PLTD Mantangisi PLTD 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8
Pembangkit Sewa

PLN ON GOING & COMMITTED


Sansarino PLTM
Ampana PLTU 3,0 3,0
Ampana (Relokasi PLTD) PLTD 2,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Interkoneksi 150 kV sistem Sulteng
Jumlah KapasitasTerpasang MW 8,8 11,8 14,8 14,8 14,8
Cadangan MW 1,8 4,0 4,0 4,0 4,0
Pemeliharaan MW 1,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Operasi MW 0,8 1,0 1,0 1,0 1,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 1,4 1,8 4,4 4,0 3,5

04/02/2013 10:38:56
Neraca Daya Sistem Luwuk - Bunta
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 705


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 82,5 92,0 101,8 124,9 138,1 152,5 168,0 185,1 201,1 205,0
Beban Puncak MW 19,0 21,0 23,1 25,4 28,0 30,9 34,0 37,4 40,7 41,0
Load Factor % 49,4 50,1 50,3 56,1 56,2 56,3 56,4 56,4 56,5 57,1
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 25,0 23,9 15,9 9,0 9,0 9,0 9,0 9,0 9,0 9,0
Derating Capacity MW 2,3 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
Pembangkit PLN
PLTD Luwuk MW 6,9 6,9 6,9 - - - - - - -
PLTM Hanga-Hanga I MW 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6
PLTD Moilong MW 3,0 3,0 - - - - - - - -
PLTD Bunta MW
Pembangkit IPP
PLTM Kalumpang MW 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3
PLTM Hanga-Hanga II MW 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
PLTM Hek MW 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD MW 5,0 5,0
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
Luwuk (FTP2) PLTU 10,0 10,0
Biak I PLTM 1,5
Biak II PLTM 1,3
Biak III PLTM 1,2
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Luwuk Peaker (CNG) PLTMG 10,0 5,0 5,0
Lambangan PLTM 3,0
Bunta PLTM 2,5
Interkoneksi 150 kV Sistem
Bunta
Jumlah KapasitasTerpasang MW 25,0 30,9 35,4 43,5 53,5 53,5 53,5
Cadangan MW 2,3 2,3 6,5 15,0 15,0 15,0 15,0
Pemeliharaan MW 1,3 1,3 5,0 10,0 10,0 10,0 10,0
Operasi MW 1,0 1,0 1,5 5,0 5,0 5,0 5,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 1,4 6,5 4,6 1,9 9,3 6,4 3,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


705

04/02/2013 10:38:56
706
Neraca Daya Sistem Kolonedale - Bungku
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 706


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 33,6 47,9 55,8 63,7 71,7 82,4 93,2 102,6 112,9 124,2
Beban Puncak MW 6,7 9,5 11,0 12,5 14,0 16,0 18,0 19,7 21,6 23,7
Load Factor % 57 58 58 58 58 59 59 59 60 60
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 12,2 10,7 1,0
Derating Capacity MW 3,0 1,9

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit PLN
PLTD Kolonedale MW 1,7 1,7 1,7
PLTD Tompira MW 1,7 1,7 1,7
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD Tompira MW 2,0 2,0
Sewa PLTD Kolonedale MW 1,0 1,0 1,0
PLTD Pemda Bungku MW 4,3 4,3
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
Mampueno / Sakita PLTM 2,0
Wawopada PLTM 5,3
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
PLTG/MG Morowali PLTMG 10,0 5,0 5,0
Interkoneksi 20 kV dengan Bungku
Interkoneksi 150 kV Sulteng
Jumlah KapasitasTerpasang MW 12,2 18,0 18,3 22,3 27,3 27,3 27,3
Cadangan MW 1,7 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0
Pemeliharaan MW 1,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
Operasi MW 0,7 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,8 0,6 1,3 3,8 7,3 5,3 3,3

04/02/2013 10:38:56
B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 707
Neraca Daya Sistem Bungku
Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 4,1 4,5 4,9 5,3 5,9 6,4 7,0 7,7 8,3 8,0
Beban Puncak MW 2,4 2,7 2,9 3,2 3,5 3,8 4,2 4,6 4,9 4,7
Load Factor % 19,1 19,1 19,2 19,2 19,2 19,3 19,3 19,3 19,4 19,4
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 4,9 4,9 4,9 4,9 4,9 4,9 4,9 4,9 4,9 4,9
Derating Capacity MW 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1
Pembangkit PLN
PLTD Bungku MW 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6
Pembangkit Sewa MW
Mesin Pemda Bungku MW 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3
PLN ON GOING & COMMITTED
Bungku (Relokasi PLTD) PLTD
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Interkoneksi 20 kV dengan Kolonedale
Interkoneksi 150 kV Sulteng
Jumlah KapasitasTerpasang MW 5,9
Cadangan MW 1,5
Pemeliharaan MW 1,0
Operasi MW 0,5
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,8

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


707

04/02/2013 10:38:56
708
Neraca Daya Sistem Banggai Kepulauan

Pasokan/Kebutuhan UNIT 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

B18.1 sd B18.5 punya amir 29 1 13.indd 708


Kebutuhan
Produksi Energi GWh 7,0 7,8 8,6 9,5 10,6 11,7 13,0 14,4 15,7 17,2
Beban Puncak MW 1,7 1,9 2,0 2,3 2,5 2,8 3,1 3,4 3,7 4,0
Load Factor % 47,6 47,7 47,8 48,0 48,1 48,2 48,3 48,4 48,5 48,6
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Derating Capacity MW 1,0 1,0 1,0 0,6 0,6 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Pembangkit PLN
PLTD Banggai PLTD 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
PLTD Lelang PLTD 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Pembangkit Sewa
PLN ON GOING & COMMITTED
PLTD Relokasi PLTD 1,0
Banggai PLTD 2,0
PLTM Banggai PLTM 0,1
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Jumlah KapasitasTerpasang MW 4,3 5,3 5,4 5,4 5,4 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7
Cadangan MW 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
Pemeliharaan MW 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Operasi MW 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,1 0,9 0,8 1,0 0,7 1,3 1,0 0,7 0,4 0,0

04/02/2013 10:38:56
LAMPIRAN B18.6
PROVINSI SULAWESI SELATAN

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 709 04/02/2013 10:05:53


710
Neraca Daya Sistem Selayar

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 22,0 24,0 25,9 27,9 30,1 32,4 35,0 37,8 39,9 42,1

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 710


Beban Puncak MW 4,3 4,6 5,0 5,4 5,8 6,2 6,7 7,2 7,6 8,0
Load Faktor % 59,0 59,1 59,2 59,3 59,4 59,5 59,6 59,6 59,7 59,8
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 7,7 7,7
Derating capacity MW 2,9 2,9
Daya mampu MW 4,8 4,8

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit PLN
PLTD Selayar
Pembangkit Sewa
Sewa HSD 1,0 1,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Selayar (FTP2) PLTGB 8,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Selayar (Relokasi PLTD) PLTD 1,0 1,0
Jumlah Efektif MW 5,8 5,8 8,0 9,0 9,0 9,0 10,0 10,0 10,0 10,0
Cadangan : MW 1,3 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Pemeliharaan 0,9 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Operasi 0,4 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,6 0,1 2,0 2,6 2,2 1,8 2,3 1,8 1,4 1,0

04/02/2013 10:06:34
LAMPIRAN B18.7
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 711 04/02/2013 10:06:34


712
Neraca Daya Kolaka

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 63,4 72,9 79,9 87,6 96,0 105,3 115,6 126,9 139,9 154,2
Beban Puncak MW 16,7 18,9 20,5 22,2 24,1 26,1 28,3 30,7 33,4 36,4
Load Faktor % 43,4 43,9 44,5 45,0 45,5 46,1 46,6 47,2 47,7 48,3

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 712


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2
Derating capacity MW 4,2 4,2 4,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2
Daya mampu MW 7,9 7,9 7,9 - - - - - - -
Pembangkit PLN
PLTD Kolaka 3,94 3,94 3,94

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


PLTM Sabilambo 2,0 2,0 2,0
Sewa
Sewa PLTD BRC Kolaka PLTD 4,0 4,0
Sewa PLTD MPT Kolaka PLTD 3,0 3,0
Sewa PLTD AMB PLTD 8,0 8,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Lapai 1 2,0 2 PLTM 4,0
Lapai 2 2,0 2 PLTM 4,0
Riorita 0,5 2 PLTM 1,0
Toaha 0,5 2 PLTM 1,0
IPP ON GOING & COMMITTED
Kolaka (FTP2) 10 2 PLTU 20,0
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Interkoneksi dengan Sistem Sulsel - Kolaka - Kendari - 2013
Jumlah Efektif MW 22,9
Cadangan MW 1,6
Pemeliharaan 1,0
Operasi 0,6
Surplus/Defisit (N-1) MW 5,3

04/02/2013 10:06:34
Neraca Daya Sistem Bau-Bau

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 85,1 97,8 107,0 117,1
Beban Puncak MW 16,7 18,9 20,5 22,1
Load Faktor % 58,3 59,0 59,7 60,4

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 713


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 10,5 10,5 10,5 10,5
Derating capacity MW 3,3 3,3 3,3 3,3
Daya mampu MW 7,2 7,2 7,2 7,2
Pembangkit PLN 7,2 7,2 7,2 7,2
Sewa
Sewa HSD Sewatama PLTD 5,0 5,0 5,0
Sewa HSD Makro Sentra Perdana PLTD 3,0 5,0 5,0
Sewa HSD KIP PLTD 5,0 5,0 5,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Rongi 0,4 2 PLTM 0,8
Bau-Bau (FTP2) 10 2 PLTU 10 10
IPP ON GOING & COMMITTED
Bau-Bau 7 2 PLTU 14
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Interkoneksi Sistem Sulbagsel
Suplai dari Sistem Kendari
Jumlah Efektif MW 20,2 22,2 33,0 42,0
Cadangan MW 3,0 3,0 11,9 17,0
Pemeliharaan 2,0 2,0 10,0 10,0
Operasi 1,0 1,0 1,9 7,0
Surplus/Defisit (N-1) MW 0,6 0,3 0,7 2,9

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


713

04/02/2013 10:06:34
714
Neraca Daya Sistem Raha

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 43,0 49,3 53,8 58,8
Beban Puncak MW 8,9 10,1 10,9 11,8
Load Faktor % 54,9 55,6 56,2 56,8

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 714


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 5,9 5,9 5,9 5,9
Derating capacity MW 1,0 1,0 3,3 3,3
Daya mampu MW 4,9 4,9 2,6 2,6
Pembangkit PLN
Pembangkit Sewa

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Sewa HSD Sewatama PLTD 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
Sewa HSD Sewatama PLTD 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
PLN ON GOING & COMMITTED
Raha PLTU 6,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Raha (Relokasi PLTD) PLTD 2,0
Suplai dari Sistem Kendari Interkoneksi dengan Sistem Sulbagsel
Jumlah Efektif MW 11,9 11,9 15,6 17,6
Cadangan MW 2,7 2,7 4,7 4,7
Pemeliharaan 1,7 1,7 3,0 3,0
Operasi 1,0 1,0 1,7 1,7
Surplus/Defisit (N-2) MW 1,2 0,0 1,6 2,7

04/02/2013 10:06:34
Neraca Daya Sistem Wangi-Wangi

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 11,8 13,5 14,7 16,1 17,5 19,1 20,9 22,8 25,0 27,4
Beban Puncak MW 2,6 2,9 3,1 3,4 3,6 3,9 4,2 4,5 4,9 5,3
Load Faktor % 52,6 53,2 53,9 54,5 55,2 55,9 56,6 57,3 58,0 58,7

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 715


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6
Derating capacity MW 1,0 1,0 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6
Daya mampu MW 1,6 1,6 - - - - - - - -
Pembangkit PLN 1,6 1,6
Pembangkit Sewa
Sewa Diesel HSD-1 PLTD 5,0 5,0 5,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Wangi-Wangi PLTU 3,0 3,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Wangi-Wangi (Relokasi) 2x1 MW PLTD 2,0 2,0
Jumlah Efektif MW 6,6 8,6 10,0 8,0 8,0 8,0 10,0 10,0 10,0 10,0
Cadangan MW 1,8 3,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0
Pemeliharaan 1,0 1,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Operasi 0,8 2,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 2,2 2,7 2,9 0,6 0,4 0,1 1,8 1,5 1,1 0,7

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


715

04/02/2013 10:06:34
RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 716 04/02/2013 10:06:34
LAMPIRAN B18.8
PROVINSI MALUKU

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 717 04/02/2013 10:06:34


718
Neraca Daya Sistem Seram

Uraian Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan <=== Interkoneksi Masohi, Waipia, Liang, Kairatu & Piru (2014)
Produksi Energi GWh 28,4 31,0 55,2 59,9 64,9 70,4 76,3 82,6 89,4 96,7
Load Factor % 51,3 51,3 47,8 47,6 47,3 47,1 46,9 46,7 46,5 46,3
Beban Puncak MW 6,3 6,9 13,2 14,4 15,7 17,1 18,6 20,2 21,9 23,8
Pasokan

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 718


Kapasitas Terpasang MW 6,7 6,7 14,4 14,4 14,4
Derating Capacity MW 2,0 2,0 4,3 4,3 4,3
Pembangkit PLN
Manufacture Size
PLTD Masohi 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7
PLTD Liang 0,4 0,6 0,6 0,6 Interkoneksi Pulau Ambon - Seram

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


PLTD Waipia 0,4 0,3 0,3 0,3
PLTD Kairatu 4,0 4,0 4,0 4,0
PLTD Piru 2,7 2,7 2,7 2,7
Pembangkit Sewa
Masohi PLTD 2,0 2,0 - - -
Kairatu PLTD 3,0 3,0 - - -
PLN ON GOING & COMMITTED
Makariki PLTM 4,0
Wae Mala PLTM 2,0
IPP ON GOING & COMMITTED
Mala 2 PLTM 6,0
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Wai Tala PLTA 13,5 40,5
Nua (Masohi) PLTM 6,0
Ruwapa PLTM 1,2
Tene PLTM 4,0

Jumlah Efektif MW 9,7 20,9 21,3 21,3 46,8


Cadangan MW 2,5 2,4 5,0 5,0 5,0
Pemeliharaan MW 1,4 1,3 3,0 3,0 3,0
Operasi MW 1,1 1,1 2,0 2,0 2,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,9 11,7 3,1 1,9 26,1

04/02/2013 10:06:34
Neraca Daya Sistem Ambon

Uraian Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 241,5 266,0 292,1 320,0 350,6 383,9 420,1 459,4 501,9 548,4
Load Factor % 58,3 57,4 56,6 55,7 54,9 54,1 53,3 52,5 51,7 50,9
Beban Puncak MW 47,3 52,9 59,0 65,6 72,9 81,1 90,0 100,0 110,9 123,0

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 719


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 106,3 74,0 59,3 59,3 54,3
Derating Capacity MW
Pembangkit PLN 38,3 45,0 49,3 49,3 49,3
Manufacture Thn Opr Size
PLTD Hative Kecil 21,5 MW 10,0 10,0 14,0 14,0 14,0 Interkoneksi Pulau Ambon - Seram
PLTD Poka 33,6 MW 13,1 19,8 20,1 20,1 20,1
Pembangkit Sewa 68,0 29,0 10,0 10,0 5,0
PLTD Sewa (HSD) MW 15,0 5,0 - - -
PLTD Sewa (MFO) MW 19,0
Artho Ageng (Hative K) MW 19,0 19,0 10,0 10,0 5,0
MW
PLN ON GOING & COMMITTED
Waai 1,2 (FTP 1) PLTU 15 15
Waai 3 PLTU 15
Tulehu (FTP 2) PLTP 20
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Jumlah Efektif MW 106,3 89,0 89,3 89,3 119,3
Cadangan MW 7,2 19,0 19,0 19,0 25,0
Pemeliharaan MW 4,0 15,0 15,0 15,0 15,0
Operasi MW 3,2 4,0 4,0 4,0 10,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 51,8 17,1 11,3 4,7 21,4

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


719

04/02/2013 10:06:34
720
Neraca Daya Sistem Ambon-Seram

Uraian Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Kebutuhan

Produksi Energi GWh 269,9 297,0 347,3 379,9 415,5 454,3 496,4 542,0 591,3 645,1

Load Factor % 57,5 56,7 54,9 54,2 53,5 52,9 52,2 51,5 50,8 50,2

Beban Puncak MW 53,6 59,8 72,1 79,9 88,6 98,1 108,6 120,1 132,8 146,8

Pasokan

Kapasitas Terpasang MW 69,5 69,5 69,5 69,5 69,5

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 720


Derating Capacity MW 24,4 24,4 24,4 24,4 24,4

Pembangkit PLN

Manufacture

PLTD Hative Kecil MW 15,2 15,2 15,2 15,2 15,2

PLTD Poka MW 20,8 12,0 12,0 12,0 12,0

PLTD Masohi MW 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3

PLTD Liang MW - - - - -

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


PLTD Waipia MW - - - - -

PLTD Kairatu MW - - - - -

PLTD Piru MW - - - - -

Pembangkit Sewa

Sewa HSD Ambon PLTD 15,0 5,0 - - -

Sewa MFO Ambon PLTD 19,0 - - - -

Masohi (Relokasi) PLTD 2,0 2,0 2,0

Kairatu (Relokasi) PLTD 2,0 3,0 3,0

Pembangkit Sewa Baru

PLTD MFO Baru PLTD

PLN ON GOING & COMMITTED

Waai 1,2 (FTP 1) PLTU 15,0 15,0

Waai 3 PLTU 15,0

Tulehu (FTP 2) PLTP 20,0

Wae Mala PLTM 2,0

Makariki PLTM 4,0

IPP ON GOING & COMMITTED

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS PLTM 6,0

Mala 2 PLTM 6,0

Wai Tala PLTA 13,5 40,5

Ruwapa PLTM 1,2

Tene PLTM 4,0

Jumlah Efektif MW 143,0 174,7 174,7 174,7 174,7

Cadangan MW 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0

Pemeliharaan MW Sistem Ambon dan Seram Masih Terpisah 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0

Operasi MW 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0

Surplus/Defisit (N-2) MW 19,9 41,1 29,5 16,9 2,9

04/02/2013 10:06:35
Neraca Daya Sistem Bula

Uraian Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 4,0 4,4 5,0 5,5 6,1 6,7 7,4 8,2 8,9 9,7

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 721


Beban Puncak MW 0,7 0,8 0,9 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,6
Load Factor % 63,7 64,7 65,5 66,2 67,0 67,8 68,6 69,4 70,2 71,0
Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1
Derating Capacity MW 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Pembangkit PLN
Manufacture Thn Opr Size
PLTD 1,10 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
Bula #1 (DAF) 1984 0,12 PLTD 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Bula #2 (DEUTZ) 1999 0,20 PLTD 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Bula #3 (VOLVOPENTA) 2003 0,28 PLTD 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Bula #4 (DEUTZ) 2003 0,25 PLTD 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Bula #5 (KOMATSU) 2005 0,25 PLTD 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD HSD PLTD 0,5 0,5 0,5
PLN ON GOING & COMMITTED
Isal PLTM 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Jumlah Efektif MW 1,4 1,4 3,4 4,9 4,9 4,9 6,9 8,9 10,9 10,9
Cadangan MW 0,3 0,3 2,1 1,2 1,2 1,2 3,0 3,0 3,0 3,0
Pemeliharaan MW 0,2 0,2 2,0 1,0 1,0 1,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Operasi MW 0,1 0,1 0,1 0,2 0,2 0,2 1,0 1,0 1,0 1,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,3 0,2 0,4 2,7 2,6 2,5 2,6 4,5 6,4 6,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


721

04/02/2013 10:06:35
722
Neraca Daya Sistem Saparua

Uraian Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 7,4 8,0 8,8 9,5 10,3 11,2 12,2 13,2 14,3 15,5
Load Factor % 48,1 47,7 47,3 47,0 46,6 46,2 45,9 45,5 45,1 44,8
Beban Puncak MW 1,7 1,9 2,1 2,3 2,5 2,8 3,0 3,3 3,6 4,0

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 722


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3
Derating Capacity MW 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
Pembangkit PLN
Manufacture Size
PLTD Saparua 3,4 MW 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit Sewa
Sewa HSD PLTD - - - - - - - - - -
PLN ON GOING & COMMITTED
Relokasi PLTD dari Masohi PLTD 0,5
Pasokan dari Pulau Haruku MW 3,5
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Interkoneksi 20 kV Kabel Laut Saparua - Haruku
Jumlah Efektif MW 4,3 4,3 4,3 4,3 7,8 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7
Cadangan MW 1,1 1,1 1,1 1,1 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
Pemeliharaan MW 0,6 0,6 0,6 0,6 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Operasi MW 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,7 0,5 0,3 0,1 3,0 1,6 1,4 1,1 0,8 0,5

04/02/2013 10:06:35
Neraca Daya Sistem Buru (Namlea)

Uraian Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 19,7 21,8 23,9 26,2 28,7 31,4 34,4 37,6 41,0 44,8
Load Factor % 42,0 42,2 42,2 42,3 42,4 42,4 42,5 42,6 42,7 42,8
Beban Puncak MW 5,4 5,9 6,5 7,1 7,7 8,4 9,2 10,1 11,0 12,0

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 723


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 9,7 10,7 9,7 7,7 7,7 7,7 7,7 7,7 7,7 7,7
Derating Capacity MW 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6
Pembangkit PLN
Manufacture Size
PLTD Namlea 5,39 MW 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4
PLTD Mako 2,26 MW 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3
Pembangkit Sewa
Sewa HSD (Namlea) PLTD 2,0 3,0 2,0 - - - - - - -
PLN ON GOING & COMMITTED
Buru (KPI) PLTGB 6,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Wainibe PLTM 1,3 1,3 1,3 1,3
Waetina PLTM 4,0 4,0
Jumlah Efektif MW 7,1 8,1 14,4 17,7 21,7 23,0 24,3 24,3 24,3 24,3
Cadangan MW 0,8 1,8 4,3 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
Pemeliharaan MW 0,5 1,3 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Operasi MW 0,3 0,5 1,3 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,9 0,4 3,6 5,6 9,0 9,5 10,1 9,2 8,3 7,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


723

04/02/2013 10:06:35
724
Neraca Daya Sistem Tual

Uraian Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 35,2 41,2 45,1 49,2 54,1 59,5 65,4 72,0 78,3 85,2
Load Factor % 58,2 57,7 57,4 57,1 56,9 56,6 56,3 56,1 55,8 55,5
Beban Puncak MW 6,9 8,2 9,0 9,8 10,9 12,0 13,3 14,7 16,0 17,5

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 724


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 10,4 10,4 10,4 10,4 10,4 10,4 10,4 10,4 10,4 10,4
Derating Capacity MW 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4 4,4
Pembangkit PLN
Manufacture Size
PLTD Langgur 10,4 MW 10,4 10,4 10,4 10,4 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit Sewa
Sewa HSD MW 4,0 4,0
Sewa MFO MW
PLN ON GOING & COMMITTED
Langgur PLTGB 6,0
Tual (FTP 2) PLTGB 8,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Tual (Relokasi PLTD) PLTD 2,0 2,0 2,0 2,0
Jumlah Efektif MW 14,4 14,4 24,4 24,4 23,5 23,5 25,5 27,5 27,5 29,5
Cadangan MW 1,7 1,7 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Pemeliharaan MW 0,9 0,9 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0
Operasi MW 0,8 0,8 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 1,4 0,2 4,0 3,2 1,2 0,1 0,8 1,4 0,1 0,6

04/02/2013 10:06:35
LAMPIRAN B18.9
PROVINSI MALUKU UTARA

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 725 04/02/2013 10:06:35


726
Neraca Daya Sistem Ternate Tidore

Uraian Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 132,6 139,1 147,2 155,6 164,8 174,3 183,4 193,8 203,7 214,1
Load Factor % 65,1 64,7 64,4 64,0 63,7 63,3 63,0 62,6 62,3 62,0
Beban Puncak MW 23,3 24,5 26,1 27,7 29,6 31,4 33,2 35,3 37,3 39,4

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 726


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 15,5 29,5 29,5 43,5 43,5
Derating Capacity MW 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
Pembangkit PLN
PLTD Kayu Merah 10,4 10,4 10,4 10,4 10,4 10,4 10,4 10,4 10,4 10,4
PLTD Soa Siu 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit Sewa
Sewa HSD PLTD 12,0 12,0 12,0 - -
Sewa HSD PLTD 5,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Tidore (FTP1) PLTU - 14,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Tidore 2 PLTU 14,0
Jumlah Efektif MW 30,0 39,0 39,0 41,0 41,0 50,3 50,3 50,3 50,3 50,3
Cadangan MW 6,1 10,6 10,6 10,6 10,6 10,6 10,6 10,6 10,6 10,6
Pemeliharaan MW 3,6 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Operasi MW 2,5 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,6 3,9 2,3 2,7 0,8 8,3 6,4 4,4 2,4 0,3

04/02/2013 10:06:35
Neraca Daya Sistem Sofifi-Jailolo

Uraian Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan <== Interkoneksi Jailolo, Sidangoli, Sofifi & Ibu (2012)
Produksi Energi GWh 24,5 27,1 29,9 33,1 36,6 40,3 44,5 48,9 53,8 59,2
Load Factor % 43,3 43,2 43,1 43,0 42,9 42,9 42,8 42,8 42,7 42,7
Beban Puncak MW 6,5 7,2 7,9 8,8 9,7 10,7 11,9 13,1 14,4 15,8

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 727


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 7,1 7,1 13,1 13,1 13,1 13,1 13,1 13,1 13,1 13,1
Derating Capacity MW 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 6,0
Pembangkit PLN
PLTD Jailolo MW 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1
PLTD Sidangoli MW 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 - - - - -
PLTD Sofifi MW 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
PLTD Ibu MW 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3
Pembangkit Sewa
Sewa HSD PLTD 6,0 8,0 6,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Sofifi PLTU 6,0
IPP ON GOING & COMMITTED
Jailolo (FTP2) PLTP 10,0
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Goal PLTM 1,5
Ibu PLTM 1,0
Jailolo 2 PLTP 5,0
Jumlah Efektif MW 11,1 13,1 17,1 13,6 23,6 21,5 21,5 21,5 26,5 26,5
Cadangan MW 4,7 6,0 9,2 4,8 13,9 10,8 9,7 8,5 12,1 10,7
Pemeliharaan MW 1,6 1,6 3,0 3,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
Operasi MW 0,6 0,6 1,6 1,6 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 2,5 3,8 4,6 0,2 5,9 2,8 1,7 0,5 4,1 2,7

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


727

04/02/2013 10:06:35
728
Neraca Daya Sistem Tobelo-Malifut

Uraian Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 22,8 24,9 27,1 29,6 32,3 35,2 38,3 41,8 45,5 49,6
Load Factor % 47,1 47,6 48,0 48,4 48,9 49,3 49,8 50,3 50,7 51,2
Beban Puncak MW 5,5 6,0 6,5 7,0 7,5 8,1 8,8 9,5 10,2 11,1

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 728


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 10,6 10,6 10,6 10,6 10,6 10,6 10,6 10,6 10,6 10,6
Derating Capacity MW 2,7 2,7 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9
Pembangkit PLN
PLTD Tobelo 8,7 MW 5,9 5,9 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6
PLTD Malifut 2,0 MW 1,6 1,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Pembangkit Sewa
Sewa HSD PLTD 2,0 2,0 - - - - - - - -
PLN ON GOING & COMMITTED
Tobelo (FTP2) PLTGB 8,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Ngoali PLTM 2,0
Jumlah Efektif MW 9,5 9,5 14,2 14,2 14,2 14,2 14,2 14,2 14,2 14,2
Cadangan MW 3,0 3,0 3,1 3,1 3,1 3,1 3,1 3,1 3,1 3,1
Pemeliharaan MW 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1
Operasi MW 0,9 0,9 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 1,1 0,6 4,7 4,2 3,6 3,0 2,4 1,7 0,9 0,1

04/02/2013 10:06:36
Neraca Daya Sistem Bacan

Uraian Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 12,2 13,2 14,3 15,6 16,9 18,2 19,7 21,3 22,9 24,7
Load Factor % 50,7 51,6 52,6 53,6 54,3 54,2 54,4 54,3 54,6 55,0
Beban Puncak MW 2,7 2,9 3,1 3,3 3,6 3,8 4,1 4,5 4,8 5,1

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 729


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 4,7 4,7 4,7 4,7
Derating Capacity MW 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
Pembangkit PLN
PLTD Bacan 3,10 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3
Pembangkit Sewa
Sewa HSD PLTD 3,0 2,0 2,0 2,0 2,0 - - - - -
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
Songa Wayaua (FTP2) PLTP 5,0
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Bacan (Relokasi) PLTD 1,2
Bacan 2 (Relokasi) PLTD 2,0
Jumlah Efektif MW 5,3 5,5 5,5 5,5 5,5 8,5 10,5 10,5 10,5 10,5
Cadangan MW 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 3,7 3,7 3,7 3,7 3,7
Pemeliharaan MW 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Operasi MW 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,8 0,8 0,6 0,4 0,2 1,0 2,7 2,3 2,0 1,7

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


729

04/02/2013 10:06:36
730
Neraca Daya Sistem Sanana (Kepulauan Sula)

Uraian Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 10,8 11,9 13,3 14,7 16,4 18,1 20,1 22,1 24,4 26,9
Load Factor % 51,3 51,2 51,2 51,1 51,1 51,1 51,0 51,0 50,9 50,9
Beban Puncak MW 2,4 2,7 3,0 3,3 3,7 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 730


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 2,9 2,9 5,9 5,9 5,9 6,9 6,9 7,9 7,9 8,9
Derating Capacity MW 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Pembangkit PLN
PLTD Sanana 2,95 MW 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4
Pembangkit Sewa

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Sewa HSD PLTD 2,0 2,0 - - - - - - - -
PLN ON GOING & COMMITTED
Sanana (Relokasi) PLTD 3,0 - 1,0 1,0 1,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Jumlah Efektif MW 4,4 4,4 5,4 5,4 5,4 6,4 6,4 7,4 7,4 8,4
Cadangan MW 1,0 1,0 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
Pemeliharaan MW 0,6 0,6 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Operasi MW 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
Surplus/Defisit (N-2) MW 1,0 0,7 1,0 0,7 0,3 1,0 0,5 1,0 0,5 1,0

04/02/2013 10:06:36
LAMPIRAN B18.10
PROVINSI PAPUA

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 731 04/02/2013 10:06:36


732
Neraca Daya Sistem Jayapura

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 358,8 399,3 442,4 490,1 543,1 601,8 666,8 738,9 818,9 907,5
Beban Puncak MW 59,1 65,7 72,8 80,6 89,3 98,9 109,5 121,4 134,5 149,0
Load Faktor % 69,3 69,3 69,4 69,4 69,4 69,5 69,5 69,5 69,5 69,5

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 732


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 84,5 84,5 84,5 79,5 45,2 45,2 45,2 45,2 45,2 45,2
Daya Mampu 64,0 64,0 64,0 59,0 37,2 37,2 37,2 37,2 37,2 37,2
Derating capacity 14,9 14,9 14,9 14,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0
Tambahan Pasokan
Pembangkit Sewa

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Sewa HSD PLTD 36,0 36,0 36,0 31,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Orya PLTA 20,0
Jayapura (FTP1) - Holtekamp PLTU 20,0
Amai PLTM 1,4
IPP ON GOING & COMMITTED
Jayapura (FTP2) - Skouw PLTU 30,0
RENCANA PENAMBAHAN KAPASITAS
Jayapura - Holtekamp 2 PLTU 30,0
Orya 2 PLTM 10,0
Jayapura 2 PLTU 15,0 15,0
Jumlah Kapasitas MW 69,6 109,6 109,6 145,5 147,2 147,2 163,6 178,6 178,6 178,6
Cadangan : MW 10,0 15,5 15,5 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0
Pemeliharaan 5,5 10,0 10,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0
Operasi 4,5 5,5 5,5 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,5 28,4 21,3 39,9 32,9 23,3 29,0 32,2 19,1 4,5

04/02/2013 10:06:36
Neraca Daya Sistem Biak

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 62,5 68,7 75,2 82,3 90,0 98,6 107,9 118,1 129,3 141,5
Beban Puncak MW 9,8 10,8 11,8 12,9 14,1 15,5 16,9 18,5 20,3 22,2
Load Faktor % 72,8 72,8 72,8 72,8 72,8 72,8 72,8 72,8 72,8 72,8

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 733


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 13,8 13,8 13,8 13,8 13,8 13,8 13,8 13,8 13,8 13,8
Derating capacity 2,8 2,8 2,8 2,8 3,0 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8
PEMBANGKIT PLN
Manufacture Size Unit PLTD
Daihatsu 3,1 2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2
MAK 2,5 3 7,6 7,6 7,6 7,6 7,6 7,6 7,6 7,6 7,6 7,6
TAMBAHAN PASOKAN
Pembangkit Sewa
PLTD Sewa PLTD 5,0 5,0 6,0 7,0
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
Biak (FTP 2) PLTU 14,0
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Biak 1 PLTGB 6,0 6,0
Jumlah Efektif MW 16,1 16,1 17,1 18,1 24,9 31,1 37,1 37,1 37,1 37,1
Cadangan MW 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
Pemeliharaan 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Operasi 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Surplus/Defisit MW 1,3 0,3 0,3 0,2 5,7 10,6 15,1 13,5 11,8 9,9

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


733

04/02/2013 10:06:36
734
Neraca Daya Sistem Serui

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 24,9 27,0 29,2 31,6 34,1 36,8 39,8 43,0 46,4 50,2
Beban Puncak MW 3,9 4,2 4,5 4,8 5,2 5,5 5,9 6,4 6,8 7,3
Load Faktor % 72,8 73,4 74,0 74,6 75,2 75,7 76,3 76,9 77,5 78,0

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 734


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 9,0 9,0 9,0 8,0 8,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0
Derating capacity 2,0 2,0 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1
Pembangkit PLN
Manufacture Size Unit PLTD
Caterpillar 0,8 1 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


MTU 1,0 1 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Mitsubishi 1,2 1 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
MAN 0,5 2 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1
Deutz 0,7 1 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Komatsu 0,7 1 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Komatsu 0,5 1 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
TAMBAHAN PASOKAN
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD 3,0 3,0 3,0 2,0 2,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Mariarotu I PLTM 1,3
Mariarotu II PLTM 1,3
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Tatui PLTM 2,0 2,0
Jumlah Efektif MW 7,0 7,0 9,5 8,5 8,5 8,5 10,5 10,5 10,5 10,5
Cadangan MW 1,4 1,4 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8
Pemeliharaan 0,8 0,8 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Operasi 0,6 0,6 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
Surplus/Defisit MW 1,7 1,4 3,2 1,9 1,5 1,1 2,7 2,3 1,9 1,4

04/02/2013 10:06:36
Neraca Daya Sistem Merauke

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 76,7 83,9 91,3 99,4 108,2 117,9 128,3 139,7 152,2 165,7
Beban Puncak MW 13,1 14,5 16,0 17,5 19,3 21,2 23,4 25,7 28,3 31,2
Load Faktor % 66,7 66,0 65,3 64,7 64,0 63,3 62,6 62,0 61,3 60,6

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 735


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 17,9 17,9 19,0 18,7 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2
Derating capacity 0,8 0,8 0,8 0,9 1,2 1,3 1,4 1,4 1,4 1,4
Pembangkit PLN
Manufacture Size Unit
Volvo 0,25 1 PLTD 0,3 0,3 0,3
Catterpilar 0,51 1 PLTD 0,5 0,5 0,5 0,5
MAN 1,00 2 PLTD 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
KOMATSU 0,72 3 PLTD 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD PLTD 13,0 13,0 14,0 14,0
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
Merauke (FTP2) - Gudang Arang PLTU 14,0
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Kurik PLTGB 5,0 5,0 5,0
Merauke 2 PLTU 7,0 7,0
Jumlah Efektif MW 17,1 17,1 18,1 22,8 34,0 40,9 45,8 45,8 45,8 45,8
Cadangan MW 1,3 1,4 1,4 3,2 7,7 7,7 7,7 7,7 7,7 7,7
Pemeliharaan 0,7 0,7 0,7 2,5 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Operasi 0,6 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Surplus/Defisit MW 2,7 1,2 0,8 2,1 7,0 11,9 14,7 12,4 9,8 6,9

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


735

04/02/2013 10:06:36
736
Neraca Daya Sistem Wamena

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 16,1 18,0 20,2 22,6 34,2 89,8 148,4 162,7 181,9 191,2
Beban Puncak MW 4,6 5,1 5,6 6,2 9,2 24,0 38,9 42,5 47,2 48,8
Load Faktor % 39,9 40,3 41,2 41,6 42,4 42,7 43,5 43,7 44,0 44,8
Pasokan

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 736


Kapasitas Terpasang MW 7,1 7,1 3,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Derating capacity 1,1 1,1 0,3 0,2 0,3 0,5 0,5 0,2 0,2 0,2
Pembangkit PLN
Manufacture Size Unit
PLTD Wamena 3,5 3,5 0 0 0 0 0 0 0 0
Deutz 0,3 1 PLTD 0,3 0,3
Catterpilar 0,5 1 PLTD 0,5 0,5

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


DEUTZ 0,1 1 PLTD
Komatsu 0,7 3 PLTD 2,1 2,1
Komatsu 0,7 1 PLTD 0,7 0,7
PLTM Sinagma
Gilbert 0,1 1 PLTM 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Flender 0,1 2 PLTM 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
PLTM Walesi
Biwater 0,5 2 PLTM 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Biwater 0,3 2 PLTM 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
PLTM Walesi 5 PLTM 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Pembangkit Sewa
Sewa HSD/relokasi PLTD 1,0 1,0 1,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Walesi 6, 7 PLTM 1,2
Sinagma 4, 5 PLTM 0,4
Baliem PLTA 10,0 20,0 20,0
IPP ON GOING & COMMITTED
Walesi Blok II (6x1 MW) PLTM 6,0
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Jumlah Efektif MW 6,0 7,2 10,8 9,9 19,8 39,6 59,6 59,9 59,9 59,9
Cadangan MW 0,8 0,8 1,7 1,7 1,7 11,0 11,0 11,0 11,0 11,0
Pemeliharaan 0,5 0,5 1,0 1,0 1,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0
Operasi 0,3 0,3 0,7 0,7 0,7 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Surplus/Defisit MW 0,6 1,3 3,5 2,0 8,9 4,6 9,7 6,4 1,7 0,2

04/02/2013 10:06:37
Neraca Daya Sistem Nabire

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 55,1 61,8 68,9 76,9 85,9 95,9 107,1 119,5 133,4 149,0
Beban Puncak MW 9,6 10,9 12,4 14,1 16,1 18,3 20,8 23,6 26,9 30,6
Load Faktor % 65,6 64,5 63,3 62,2 61,0 59,9 58,8 57,7 56,7 55,6

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 737


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 7,2 7,2 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3
Derating capacity 1,3 1,3 0,5 0,5 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD PLTD 7,2 10,0 10,0 10,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Kalibumi I PLTM 2,6
Kalibumi II PLTM 2,5 2,5
IPP ON GOING & COMMITTED
Nabire (FTP2) - Kalibobo PLTU 14
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Kalibumi III Cascade PLTM 2,5 2,5
Sanoba PLTM 0,3
Nabire (LNG) PLTMG 5,0 5,0
Jumlah Efektif MW 13,1 15,9 17,2 19,6 25,9 28,4 28,4 33,4 33,4 38,4
Cadangan MW 2,8 2,8 2,8 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5
Pemeliharaan 2,0 2,0 2,0 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Operasi 0,8 0,8 0,8 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Surplus/Defisit MW 0,7 2,2 1,9 1,0 5,3 5,6 3,1 5,3 2,0 3,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


737

04/02/2013 10:06:37
738
Neraca Daya Sistem Timika

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 89,5 99,4 110,0 121,6 134,5 148,7 164,5 182,0 201,3 222,6
Beban Puncak MW 13,7 15,1 16,6 18,2 19,9 21,8 24,0 26,3 28,8 31,6
Load Faktor % 74,4 75,0 75,7 76,4 77,0 77,7 78,4 79,0 79,7 80,4

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 738


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 39,8 39,8 39,8 19,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8
Derating capacity 2,8 2,8 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9
Pembangkit PLN 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8
Manufacture Size Unit
Caterpillar 0,25 1 PLTD 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Caterpillar 0,54 1 PLTD 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Caterpillar 0,73 2 PLTD 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
MAN 0,40 1 PLTD 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
Deutz MWM 0,80 2 PLTD 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6
Perkins 1,20 1 PLTD 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
MTU 0,50 1 PLTD 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Mitsubhisi 1,20 3 PLTD 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9
Tambahan Pasokan
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD PLTD 30,0 30,0 30,0 10,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Timika PLTU 28,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Timika PLTGB 8,0
Timika Peaker (gas) PLTMG 5,0
Jumlah Efektif MW 37,1 37,1 45,0 53,0 43,0 43,0 48,0 48,0 48,0 48,0
Cadangan MW 4,2 4,2 4,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2
Pemeliharaan 3,2 3,2 3,2 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Operasi 1,0 1,0 1,0 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2
Surplus/Defisit MW 19,1 17,8 24,2 24,6 12,8 10,9 13,8 11,5 8,9 6,1

04/02/2013 10:06:37
LAMPIRAN B18.11

PROVINSI PAPUA BARAT

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 739 04/02/2013 10:06:37


740
Neraca Daya Sistem Sorong

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 192,6 214,3 240,3 269,6 302,4 339,2 380,6 427,0 479,0 537,5
Beban Puncak MW 33,2 36,5 40,3 44,4 49,0 54,1 59,7 65,9 72,7 80,2
Load Faktor % 66,3 67,0 68,1 69,3 70,4 71,6 72,8 74,0 75,2 76,5
Pasokan

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 740


Kapasitas Terpasang MW 49,2 49,2 59,2 59,2 59,2 40,2 40,2 30,2 32,2 32,2
Derating capacity MW 6,4 6,4 6,4 6,4 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8
Pembangkit PLN
Manufacture Size Unit Size Unit
Klademak 28 28 28 28 27,8 27,8 27,8 27,8 27,8 27,8
Cockeril 1,10 1 1,10 1 PLTD 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Daihatsu 3,10 1 3,10 1 PLTD 3,1 3,1 3,1 3,1 3,1 3,1 3,1 3,1 3,1 3,1
MAN 0,50 1 0,50 1 PLTD 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
PLTD Klasaman 11,5 11,5 11,5 11,5 11,5 11,5 11,5 11,5 11,5 11,5
MAK 2,54 2 2,54 2 PLTD 5,1 5,1 5,1 5,1 5,1 5,1 5,1 5,1 5,1 5,1
MAK 2,80 1 2,80 1 PLTD 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2
MAK 2,20 1 2,20 1 PLTD 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8
Komatsu 0,70 2 0,70 2 PLTD 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
PEMBANGKIT SEWA
Sewa PLTD PLTD 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0
Excess Power Arar *) PLTG 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 14,0 14,0 14,0 16,0 16,0
Excess Power Salawati *) PLTMG 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Waigo PLTM 1,0
IPP ON GOING & COMMITTED
Klalin (FTP2) - Sorong PLTU 30,0
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Warsamsom PLTA 31,0 15,5
Jumlah Efektif MW 42,8 42,8 52,8 52,8 82,4 94,4 109,9 99,9 101,9 101,9
Cadangan MW 5,5 5,5 5,5 5,5 18,0 18,0 18,0 18,0 18,0 18,0
Pemeliharaan 3,0 3,0 3,0 3,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0
Operasi 2,5 2,5 2,5 2,5 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Surplus/Defisit MW 4,2 0,8 7,1 2,9 15,4 22,3 32,2 16,0 11,2 3,7
*) Excess power tersebut bersifat firm

04/02/2013 10:06:37
Neraca Daya Sistem Manokwari

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 84,8 89,8 95,9 102,4 109,4 116,8 124,8 133,3 142,4 152,1
Beban Puncak MW 14,9 15,3 15,8 16,2 16,7 17,3 17,8 18,3 18,9 19,5
Load Faktor % 65,1 67,1 69,5 72,0 74,6 77,3 80,1 83,0 86,0 89,1
Pasokan

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 741


Kapasitas Terpasang MW 12,5 12,5 12,5
Derating capacity 2,1 2,2 2,2
Pembangkit PLN 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5
Manufacture Size Jlh unit
Daihatsu 1,3 1 PLTD 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3
MAN 1,0 2 PLTD 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Daihatsu 0,6 2 PLTD 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1
Deutz 1,2 2 PLTD 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4
Komatsu 0,7 1 PLTD 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Komatsu 0,5 2 PLTD 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Mitsubishi 1,0 2 PLTD 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
MTU 1,0 2 PLTD 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
Pembangkit Sewa
Sewa PLTD (Baru) PLTD 9,4 7,0 7,0 7,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Prafi (Ongoing) PLTM 2,5
IPP ON GOING & COMMITTED
Andai (FTP2) - Maruni PLTU 14
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Prafi 2 PLTM 1,0
Ransiki PLTM 6,0
Manokwari PLTGB 3,0 3,0
Jumlah Efektif MW 19,8 20,9 26,9 29,0 39,0 42,0 42,0 42,0 42,0 42,0
Cadangan MW 4,2 4,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2 10,2
Pemeliharaan 3,2 3,2 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Operasi 1,0 1,0 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2
Surplus/Defisit MW 0,7 1,4 0,9 2,6 12,1 14,6 14,0 13,5 12,9 12,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


741

04/02/2013 10:06:37
742
Neraca Daya Sistem Fak-Fak

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 23,9 26,3 29,1 32,3 35,7 39,6 43,9 48,7 54,0 59,9
Beban Puncak MW 4,8 5,3 5,8 6,4 7,0 7,7 8,5 9,4 10,4 11,4
Load Faktor % 57,0 57,0 57,3 57,7 58,0 58,4 58,7 59,1 59,4 59,8
Pasokan

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 742


Kapasitas Terpasang MW 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8
Derating capacity 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Daya Mampu 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8
PEMBANGKIT PLN
PLTD Kebun Kapas
Manufacture Size Unit

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


MWM 0,2 1 PLTD 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Komatsu 0,3 1 PLTD 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
SWD 0,3 2 PLTD 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Deutz 0,6 1 PLTD 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
Deutz 0,6 2 PLTD 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
MAN 0,5 1 PLTD 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Komatsu 0,7 PLTD 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
PLTM Werba
Francis (Werba) 1,0 2 PLTM 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
PEMBANGKIT SEWA
Sewa PLTD HSD PLTD 4,0 4,0 3,0
Sewa PLTD MFO PLTD
PLN ON GOING & COMMITTED
Kombemur (2x3,3 MW) PLTM 3,3 3,3
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Fak-Fak (Relokasi) PLTD 2,0 2,0 2,0
Jumlah Efektif MW 7,8 11,1 13,4 12,4 12,4 12,4 14,4 16,4 16,4 16,4
Cadangan MW 2,4 4,7 4,7 4,7 4,7 4,7 4,7 4,7 4,7 4,7
Pemeliharaan 1,4 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3
Operasi 1,0 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
Surplus/Defisit MW 0,7 1,2 3,0 1,4 0,7 0,0 1,2 2,3 1,4 0,3

04/02/2013 10:06:37
LAMPIRAN B18.12
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 743 04/02/2013 10:06:37


744
Neraca Daya Sistem Lombok

No Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Kebutuhan
Produksi Energi GWh 796 898 1.019 1.132 1.273 1.395 1.528 1.671 1.827 1.997
Load Factor % 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
Beban Puncak MW 149 168 190 211 238 260 285 312 341 373
Pasokan

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 744


2 Pasokan
Daya Mampu Netto MW 149 153 114 48 0,6 0,6 0,6 0,6 0,55 0,55
PLN 57 57 57 47 0,4 0,4 0,4 0,4 0,35 0,35
IPP 0 0 0 0 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
PLTM Kukusan MW 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
Sewa 92 46 7 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0 0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Sewa PLTD MW 50 50
Tambahan Kapasitas
Rencana
Sewa PLTU Lombok PLTU 56 56 56 56 56 56 56 56
PLN
Santong PLTM 0,85
Lombok (FTP1) PLTU 50
Lombok (APBN) PLTU 25
Lombok Peaker 1 PLTG/MG 60
Sembalun (FTP2) PLTP 20
Lombok (FTP2) PLTU 25 25
IPP
Kokok Putih PLTM 3,8
Segara PLTM 5,8
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Lombok Peaker 2, 3, 4 PLTG/MG 30 30 30
Sembalun 2 PLTP 20
Lombok 2 PLTU 50
Lombok Timur PLTU 50
Lombok 3 PLTU 25 25
Total Kapasitas (Basis DMN) MW 175 233 250 274 332 382 412 452 477 532

04/02/2013 10:06:38
Grafik Neraca Daya Sistem Lombok
600 PLTA PLN

PLTG/MG

PLTP

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 745


Sewa PLTD
500 PLTU Sewa

PLTU PLN

PLTU

PLTM (PLN+IPP)
400 PLTG/MG

PLTP
300
PLTU Sewa

Sewa PLTD
200
PLTU PLN

100
Kapasitas IPP dan Sewa
Tambahan PLTU
Kapasitas Terpasang PLN
PLTM
-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


745

04/02/2013 10:06:38
746
Capacity Balance Sistem Lombok (1/3)

1
Kapasitas Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Unit Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. SUBSTATION
Total Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf
1 2
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

1 SISTEM LOMBOK

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 746


Beban Sistem 155,9 174,6 192,9 214,0 236,1 260,2 286,2 314,4 345,0 376,0

1. GI Ampenan 30 30 60 65,5 55,9 60 61,1 67,1 70,5 76,9 60 83,7 91,0 98,8 108,8

150/20 129% 55% 60% 66% 69% 50% 55% 59% 65% 71%

15,5 5,9

30% 12%

PEA dapat diperpanjang apabila diperlukan.


Beban lgs dr KIT 50,0 50,0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2. GI Jeranjang 30 30 14,7 16,2 18,1 30 20,2 21,6 24,0 26,6 29,5 32,6 36,5 30

150/20 58% 64% 35% 40% 42% 47% 52% 58% 64% 48%

3. GI Sengkol 30 30 18,1 20,0 22,2 30 24,9 26,6 29,5 32,8 36,3 40,1 30 45,0

150/20 71% 78% 44% 49% 52% 58% 64% 71% 52% 59%

4. GI Mantang 30 30 17,5 19,4 21,6 30 23,9 26,6 29,5 32,7 36,3 40,3 30 44,8

150/20 69% 76% 42% 47% 52% 58% 64% 71% 53% 59%

5. GI Selong 30 30 19,1 21,1 30,0 23,5 26,2 28,1 31,2 34,6 38,3 42,3 30,0 47,5

150/20 75% 41% 46% 51% 55% 61% 68% 75% 55% 62%

19,1 6,1 8,5 26,2

75% 24% 17% 51%

Beban lgs dr KIT 0 15,0 15,0

04/02/2013 10:06:38
Capacity Balance Sistem Lombok (2/3)

Kapasitas Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Unit Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. SUBSTATION
Total Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf
1 2
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

6, GI Kuta 30 30 0,0 15,0 16,3 17,7 30,0 27,3 29,5 31,8 34,2 36,8 30,0 40,2

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 747


150/20 0% 59% 64% 35% 53% 58% 62% 67% 48% 53%

7, GI Tanjung 30 30 6,0 10,6 11,8 13,2 14,2 15,7 17,4 19,3 30,0 21,4 24,0

150/20 24% 42% 46% 52% 56% 62% 68% 38% 42% 47%

8, GI Pringgabaya 30 30 11,7 12,8 14,1 15,6 16,6 18,3 30,0 20,1 22,0 24,1 26,8

150/20 46% 50% 55% 61% 65% 36% 39% 43% 47% 53%

9, GI Bayan 30 30 3,2 3,5 3,9 4,4 4,7 5,2 5,8 6,4 7,1 8,0

150/20 13% 14% 15% 17% 18% 20% 23% 25% 28% 31%

TOTAL BEBAN PUNCAK GI UMUM


152,7 0 171,0 90 188,7 90 208,8 30 231,3 0 254,5 90 279,7 0 306,9 30 336,5 120 373,6 30

TOTAL BEBAN KIT LANGSUNG 50,0 65,0 15,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

BEBAN TOTAL GI + KIT LANGSUNG

TOTAL BEBAN PUNCAK SISTEM LOMBOK 155,9 174,6 192,9 214,0 236,1 260,2 286,2 314,4 345,0 376,0

DIVERSITY FACTOR 0,98 0,98 0,98 0,98 0,98 0,98 0,98 0,98 0,98 0,99

Kapasitas Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Unit Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. SUBSTATION
Total Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf
1 2
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

2 SISTEM P.SUMBAWA

Beban Sistem 59,8 66,9 73,9 82,0 90,5 99,7 109,7 120,5 132,2 144,1

1. GI LABUHAN 70/20 20 20 13,1 12,5 13,8 20,0 15,3 16,9 18,6 20,4 22,4 24,5 20,0 26,9

77% 74% 41% 45% 50% 55% 60% 66% 48% 53%

PLTD LABUHAN

2. GI ALAS 70/20 20 20 2,9 7,5 8,1 8,8 9,5 10,3 11,1 11,9 12,8 20,0 13,8

17% 44% 48% 52% 56% 60% 65% 70% 38% 41%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


747

04/02/2013 10:06:38
748
Capacity Balance Sistem Lombok (3/3)

Kapasitas Trafo 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Unit Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. SUBSTATION
Total Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf Load Transf
1 2
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

3. GI TALIWANG 70/20 20 20 8,2 7,9 8,8 9,8 10,9 12,1 13,5 20,0 14,9 16,5 18,2

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 748


48% 46% 52% 58% 64% 71% 40% 44% 48% 53%

4. GI EMPANG 70/20 20 20 5,5 5,3 6,0 6,7 7,6 8,5 9,5 10,6 11,8 12,7 20,0

32% 31% 35% 40% 45% 50% 56% 62% 69% 37%

5. GI BONTO 70/20 10 10 1,0 1,1 1,2 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,8 1,9

12% 13% 15% 14% 15% 16% 18% 19% 21% 22%

6. GI BIMA 70/20 20 20 20,5 23,1 15,1 14,6 20,0 16,2 17,9 19,8 21,8 24,0 20,0 26,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


121% 136% 89% 43% 48% 53% 58% 64% 47% 52%

7. GI WOHA 70/20 20 20 10,5 10,2 11,3 12,5 13,8 20,0 15,2 16,8 18,3

62% 60% 66% 73% 41% 45% 49% 54%

8. GI DOMPU 70/20 20 20 8,5 9,5 10,4 10,0 11,0 12,0 13,2 20,0 14,4 15,7 17,0

50% 56% 61% 59% 65% 71% 39% 42% 46% 50%

9. GI SAPE 70/20 20 20 5,3 5,8 6,4 7,0 7,6 8,3 9,0

31% 34% 38% 41% 45% 49% 53%

TOTAL BEBAN PUNCAK GI UMUM 59,8 0 66,9 0 73,9 20 82,0 20 90,5 0 99,7 0 109,7 60 120,5 0 132,2 60 144,1 20

TOTAL BEBAN KIT LANGSUNG 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

BEBAN TOTAL GI + KIT LANGSUNG 59,8 66,9 73,9 82,0 90,5 99,7 109,7 120,5 132,2 144,1

TOTAL BEBAN PUNCAK SISTEM 59,8 66,9 73,9 82,0 90,5 99,7 109,7 120,5 132,2 144,1

DIVERSITY FACTOR 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0

04/02/2013 10:06:38
Aliran Daya Sistem Lombok Tahun 2015

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 749


PLTU LOMBOK-FTP2 1X25 MW

15.4
TANJUNG MANTANG 7.0
16.7 30.5
149.0 148.1
4.1 7.3
PLTU LOMBOK FTP1 2X25 MW 59.8 PRINGGA
16.8 PLTU LOMBOK SEWA 2X25 MW 8.9 16.0
147.4
16
1.6 PLTU LOMBOK PEAK 90 MW 29 3
29.3 39
3.9
PLTU LOMBOK APBN 25 MW 0.8

27.4 33.0 0.6


6.4 G 44.9 4.8 10.2
AM PENAN JERANJANG 8.4 SENGKOL SELONG
52.4 22.6 12.2 32.4
149.2 149.4 147.6 147.2
73
7.3 54
5.4 30
3.0 79
7.9

G
28.4
PLTD AMPENAN 40.5 MW 7.4
PLTD TAMAN 6.5 MW

KUTA
28.3
147.4
7.3
KET :
NAMA GI Produksi : 212.3 MW
MW Beban Sistem : 211.2 MW
KV
MVAR L
Losses : 1.1
1 1 MW 0 52%
0.52%
Flow dalam MW/MVAR

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


749

04/02/2013 10:06:39
750
Aliran Daya Sistem Lombok Tahun 2017

PLTU LOMBOK-FTP2 2X25 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 750


PLTU LOMBOK-2 2X25 MW
PLTU LOMBOK TIMUR 2X50 MW
U

97.8
TANJUNG MANTANG 8.2
20.7 37.7
146.9 146.4
5.0 9.0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


PLTU LOMBOK FTP1 2X25 MW 35.1 PRINGGA
20.6 PLTU LOMBOK SEWA 2X25 MW 16.0 19.7
147.2
58
5.8 PLTU LOMBOK PEAK 90 MW 26
2.6 48
4.8
PLTU LOMBOK APBN 25 MW 0.3
76.8
85.6 36.6 4.6
18.8 G 16.3 7.0
AM PENAN JERANJANG 4.5 SENGKOL SELONG
64.7 27.9 15.1 40.0
147.2 147.7 146.3 146.6
90
9.0 67
6.7 37
3.7 98
9.8

35.0
10.0

KUTA
35.0
145.9
9.0
KET :
NAMA GI Produksi : 263.0 MW
MW Beban Sistem : 260.7 MW
KV
MVAR L
Losses : 2.3
2 3 MW 0 87%
0.87%
Flow dalam MW/MVAR

04/02/2013 10:06:39
Aliran Daya Sistem Lombok Tahun 2019

PLTP SEMBALUN 40 MW
PLTP SEMBALUN Ext. 40 MW
59.4 PLTU LOMBOK-FTP2 2X25 MW
5.2 BAYAN PLTU LOMBOK-2 2X25 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 751


8.0 PLTU LOMBOK TIMUR 2X50 MW
147.8
3.0 G

68.0 179.6
TANJUNG MANTANG 4.8 28.4
29.3 53.4
146.7 145.0
7.1 PLTU LOMBOK FTP1 2X25 MW 12.8
PLTU LOMBOK SEWA 2X25 MW 62.7 PRINGGA
29.8 PLTU LOMBOK PEAK 90 MW 23.5 28.0
145.8
0.4 PLTU LOMBOK PEAK-2 30 MW 8.8 6.8
PLTU LOMBOK APBN 25 MW 5.1
83.6
62.0 27.0 16.8
24.4 G 35.7 2.8
AM PENAN JERANJANG 13.9 SENGKOL SELONG
91.7 39.6 21.4 56.7

751
146.4 146.9 144.6 144.9
12 8
12.8 95
9.5 52
5.2 13 8
13.8

40.6
16.4

KUTA
40.0
144.1
12.8
KET :
NAMA GI Produksi : 382.2 MW
MW Beban Sistem : 377.6 MW
KV
MVAR Losses : 46
4.6 MW 1 20%
1.20%
Flow dalam MW/MVAR

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


751

04/02/2013 10:06:39
752
Aliran Daya Sistem Lombok Tahun 2021

PLTP SEMBALUN 40 MW
PLTP SEMBALUN Ext. 40 MW
69.0 PLTU LOMBOK-FTP2 2X25 MW

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 752


4.4 BAYAN PLTU LOMBOK-2 2X25 MW
8.4 PLTU LOMBOK TIMUR 2X50 MW
147.5
2.0 G

78.0 169.8
TANJUNG MANTANG 3.8 26.0
31.8 44.8

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


146.2 144.5
5.9 PLTU LOMBOK FTP1 2X25 MW 10.7
PLTU LOMBOK SEWA 2X25 MW 59.0 PRINGGA
36.6 PLTU LOMBOK PEAK 90 MW 19.8 30.3
145.5
0.4 PLTU LOMBOK PEAK-2 30 MW 13.8 5.7
PLTU LOMBOK APBN 25 MW 5.3
88.2
71.6 40.4 12.6
28.6 G 36.5 1.8
AM PENAN JERANJANG 12.2 SENGKOL SELONG
108.0 42.9 45.0 47.5
145.7 146.3 144.0 144.6
10 7
10.7 79
7.9 43
4.3 11 5
11.5

45.0
13.4

KUTA
45.0
143.6
10.7
KET :
NAMA GI Produksi : 409.0 MW
MW Beban Sistem : 403.0 MW
KV
MVAR Losses : 60
6.0 MW 1 5%
1.5%
Flow dalam MW/MVAR

04/02/2013 10:06:40
Neraca Daya Sistem Sumbawa

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 197,1 211,1 224,1 236,4
Beban Puncak MW 34,0 36,4 38,7 40,8
Load Factor % 66,1 66,1 66,1 66,1
Pasokan

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 753


Kapasitas Terpasang MW 22,6 22,6 12,6 12,6
Daya Mampu Netto MW 15,4 15,4 7,7 7,7
Pembangkit PLN
PLTD Labuhan MW 12,9 12,9 3,0 3,0
PLTD Alas MW 1,7 1,7 1,7 1,7
PLTD Empang MW 2,7 2,7 2,7 2,7
PLTD Taliwang MW 4,8 4,8 4,8 4,8
PLTM Mamak MW 0,5 0,5 0,5 0,5
Pembangkit Sewa
PLTD Sewatama (Labuhan) MW 8,0 8,0 0,0
PLTD Sewatama (Taliwang) MW 5,0 6,0 6,0
Sewa MFO (Labuhan) PLTD 10,0 10,0 10,0
Tambahan Pasokan
PLN ON GOING & COMMITTED
Brang Beh 1 PLTA
Brang Beh 2 PLTA 4,1
IPP ON GOING & COMMITTED
Sumbawa (FTP2) PLTU 10,0 10,0
Bintang Bano PLTM 8,0
Rea PLTM 5,7
Rhee PLTM 4,3
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Sumbawa Barat PLTU 7,0 7,0
Interkoneksi Sistem Sumbawa - Bima 2016
Jumlah Kapasitas Terpasang MW 38 39 51 64
Cadangan : 5,3 5,3 17,0 17,0
Pemeliharaan MW 2,7 2,7 10,0 10,0
Operasi MW 2,6 2,6 7,0 7,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 1,7 0,3 2,0 13,0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


753

04/02/2013 10:06:40
754
Neraca Daya Sistem Bima

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 229,9 246,2 261,5 275,9
Beban Puncak MW 38,4 41,1 43,6 46,0
Load Factor % 68,4 68,4 68,4 68,4

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 754


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 10,5 10,5 10,5 10,5
Daya Mampu Netto MW 10,0 10,0 7,8 7,8
PLN
PLTD Bima MW 3,0 3,0 3,0 3,0
PLTD Ni'u MW 5,6 5,6 5,6 5,6

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


PLTD Dompu MW 1,9 1,9 1,9 1,9
PLTM Sape MW 0,0 0,0 0,0 0,0
Sewa
PLTD Sewatama (Ni'u) MW 10,0 10,0 10,0 0,0
Tambahan Pasokan
Sewa Pembangkit
Sewa Baru MFO (Ni'u) PLTD 20,0 20,0 20,0 20,0
Sewa Baru (HSD) PLTD 3,0 3,0
Sewa Baru tambahan Ni'u 3,0 3,0 3,0 3,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Bima (FTP1) PLTU 20,0
IPP ON GOING & COMMITTED
Hu'u (FTP2) PLTP 20
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Hu'u 2 PLTP 20 20
Bima 2 PLTU 10,0 10
Interkoneksi dengan Sistem Sumbawa - Bima 2016
Jumlah Kapasitas (Mampu) MW 46 46 61 61
Cadangan : MW 3,5 3,5 13 13
Pemeliharaan 1 MW 2,5 2,5 10 10
Operasi MW 1,0 1,0 2,5 2,5
Surplus/Defisit (N-2) MW 4,1 1,4 4,6 2,2

04/02/2013 10:06:40
Neraca Daya Sistem Sumbawa-Bima

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 543,3 575,6 608,4 641,8 676,0 712,1
Beban Puncak MW 92,1 97,6 103,1 108,8 114,6 120,7
Load Factor % 67,3 67,3 67,3 67,3 67,3 67,3
Pasokan

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 755


Kapasitas Terpasang MW 33,1 24,0 14,0 14,0 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Daya Mampu Netto MW 25,9 20,9 13,1 13,1 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Pembangkit PLN
PLTD Labuhan MW 12,9 12,9 3,0 3,0 0 0 0 0 0 0
PLTD Alas MW 1,7 0,0 0,0 0,0 0 0 0 0 0 0
PLTD Empang MW 2,7 0,0 0,0 0,0 0 0 0 0 0 0
PLTD Taliwang MW 4,8 0,0 0,0 0,0 0 0 0 0 0 0
PLTM Mamak MW 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
PLTD Bima MW 3,0 3,0 3,0 3,0
PLTD Ni'u MW 5,6 5,6 5,6 5,6
PLTD Dompu MW 1,9 1,9 1,9 1,9
PLN ON GOING & COMMITTED
Brang Beh 1 PLTA 8
Brang Beh 2 PLTA 4
Bima (FTP1) PLTU 20
IPP ON GOING & COMMITTED
Sumbawa (FTP2) PLTU 10 10
Bintang Bano PLTM 8
Rea PLTM 5,7
Rhee PLTM 4,3
Hu'u (FTP2) PLTP 20
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Hu'u 2 PLTP 20 20
Sumbawa Barat PLTU 7 7
Bima 2 PLTU 10 10
Interkoneksi 150 kV Sistem Sumbawa - Bima 2016
Jumlah Kapasitas Terpasang MW 104 124 144 164 164 164
Cadangan : 17,0 17,0 17,0 17,0 17,0 17,0
Pemeliharaan MW 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0
Operasi MW 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Surplus/Defisit (N-1) MW 2,2 16,7 31,2 45,5 39,7 33,6

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


755

04/02/2013 10:06:41
RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 756 04/02/2013 10:06:41
LAMPIRAN B18.13
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 757 04/02/2013 10:06:41


758
Neraca Daya Sistem Kupang-Soe

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 257,1 291,1
Load Faktor % 61,8 62,1
Beban Puncak MW 47,5 53,5
Pasokan

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 758


Kapasitas Terpasang MW 43,6 43,6
Derating Capacity MW
Daya Mampu Netto MW 47,3 53,2
Pembangkit PLN 24,3 27,2
PLTD Kuanino 4,0 4,0
PLTD Soe 2,8 1,4
Sewa Pembangkit 23,0 26,0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


PLTD Sewa 1 Kuanino PLTD 2,5 2,5
PLTD Sewa 2 Tenau PLTD 6,0
PLTD Sewa 3 Tenau PLTD 3,0
PLTD Sewa 4 Tenau PLTD 7,0 7,0
PLTD Sewa MFO Kupang PLTD 5,0 5,0
PLTD Sewa Soe PLTD 1,5 1,5
Sewa PLTD 10,0 10,0
PLN ON GOING & COMMITTED
NTT 2 Kupang (FTP 1) PLTU 33
IPP ON GOING & COMMITTED
Kupang PLTU 15 15
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Kupang Peaker (gas) PLTG/MG 20
Kupang Peaker 2 (gas) PLTG/MG 20 20 20
Kupang 2 PLTU 15 15
Oelbubuk - Soe PLT-Hybrid 1
Solar Thermal Solar -
Oelbubuk - Soe PLTB 1
Interkoneksi Dengan Sistem Soe - Atambua - Kefamenanu - 2014
Jumlah Efektif MW 82,3 112,2
Cadangan MW 22,0 22,0
Pemeliharaan MW 16,5 16,5
Operasi MW 5,5 5,5
Surplus/Defisit ( N-2 ) MW 12.8 36.7

04/02/2013 10:06:41
Neraca Daya Sistem Atambua-Kefamenanu

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 58,8 68,2
Load Faktor % 59,5 59,6
Beban Puncak MW 11,3 13,1
Pasokan

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 759


Kapasitas Terpasang MW 6,3 6,3
Derating Capacity MW 0,5 1,9
Daya Mampu Netto MW 5,8 4,4
Pembangkit PLN
PLTD Atambua PLTD 2,6 2,6
PLTD Kefamenanu PLTD 3,2 1,8
Sewa Pembangkit
PLTD Sewa Atambua PLTD 4,0 4,0
PLTD Sewa Kefamenanu PLTD 2,0 2,0
PLTD Sewa Betun PLTD 4,0 2,5
Sewa PLTD PLTD 4,0 4,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Atambua APBN PLTU 6,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Atambua 2 PLTU 6,0
Interkoneksi Dengan Sistem Kupang - Soe - Kefamenanu - 2014
Jumlah Efektif MW 19,8 22,9
Cadangan MW 7,3 7,3
Pemeliharaan MW 6,0 6,0
Operasi MW 1,3 1,3
Surplus/Defisit ( N-2 ) MW 1,3 2,5

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


759

04/02/2013 10:06:41
760
Neraca Daya Sistem Kupang-Soe-Kefamenanu-Atambua

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sistem Kupang-Soe-Kefamenanu-Atambua

Kebutuhan

Produksi Energi GWh 322,8 367,3 417,8 464,7 517,1 575,4 640,6 699,9 775,3 858,8

Load Faktor % 60,9 61,2 61,4 61,4 61,5 61,7 61,8 61,9 62,1 62,3

Beban Puncak MW 60,5 68,5 77,7 86,4 95,9 106,5 118,3 129,0 142,6 157,5

Pasokan

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 760


Kapasitas Terpasang MW 45,3 45,3 35,6 35,6 35,6 35,6 35,6 35,6 35,6 37,3

Derating Capacity MW -1,9 -7,9 7,0 18,2 18,2 18,2 35,6 35,6 35,6 37,3

Daya Mampu Netto MW 47,3 53,2 28,6 17,5 17,5 17,5 - - - -

Pembangkit PLN

PLTD Kupang

PLTD PLN PLTD 45,8 51,8 34,9 17,5 17,5 17,5 - - - -

PLTD Sewa MFO PLTD 23,0 26,0 16,0 - - - - - - -

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Soe

PLTD PLN PLTD 1,4 1,4 - - - - - - - -

PLTD Sewa PLTD 1,5 1,5 - - - - - - - -

Kefamenanu

PLTD PLN PLTD 1,8 1,8 - - - - - - - -

PLTD Sewa PLTD - - - - - - - -

PLTD Sewa Kefamenanu PLTD 2,0 2,0

Atambua

PLTD PLN PLTD 5,8 4,4 - - - - - - - -

PLTD Sewa Atambua PLTD 4,0 4,0 - - - - - - - -

PLTD Sewa PLTD 6,5 6,5

PLN ON GOING & COMMITTED

NTT 2 Kupang (FTP1) PLTU 33,0

Atambua ( APBN ) PLTU 6,0 18,0

IPP ON GOING & COMMITTED

Kupang PLTU 15,0 15,0

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Kupang 2 PLTU 15,0 15,0

Atambua 2 PLTU - -

Oelbubuk - Soe PLT-Hybrid 1,0

Kupang Peaker (gas) PLTG/MG 20,0

Kupang Peaker 2, 3, 4 (gas) PLTG/MG 20,0 20,0 20,0

Jumlah Efektif MW 80,3 128,2 102,6 115,5 130,5 145,5 163,0 178,0 198,0 198,0

Cadangan MW 21,4 31,5 22,5 22,5 22,5 31,5 31,5 31,5 31,5 31,5

Pemeliharaan (1 unit terbesar) MW 16,5 16,5 16,5 16,5 16,5 16,5 16,5 16,5 16,5 16,5

Operasi MW 4,9 15,0 6,0 6,0 6,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0

Surplus/Defisit ( N-2 ) MW (1,6) 28,2 2,4 6,6 12,0 7,5 13,2 17,5 23,9 9,0

04/02/2013 10:06:41
Neraca Daya Sistem Ende-Maumere

Pasokan/Kebutuhan Unit 2004 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 18,12 93,2 104,2
Load Faktor % 4,70 57,6 57,9
Beban Puncak MW 44,04 18,5 20,5

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 761


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 14,28 12,1 12,1
Derating Capacity MW 4,29 5,6 5,6
Daya Mampu Netto MW 1,29 6,5 6,5
PEMBANGKIT PLN
PLTD Mautpaga 3,5 3,5
PLTD Wolomarang 3,0 3,0
SEWA PEMBANGKIT
Sewa Mautupaga PLTD 5,0 5,0
Sewa Wolomarang PLTD 6,5 6,5
Sewa PLTD PLTD 2,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Ropa (FTP1) PLTU - 14,0
Ndungga PLTM 1,9 -
IPP ON GOING AND COMMITTED
Sokoria (FTP2) PLTP -
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Maumere Peaker (gas) PLTMG
Wolodaesa PLTM
Interkoneksi dengan Sistem Flores - 2014
Jumlah Kapasitas MW 10,00 21,9 33,9
Cadangan MW 1,25 2,1 8,1
Pemeliharaan MW 0,63 1,1 7,0
Operasi MW 0,63 1,0 1,1
Surplus/Defisit (N-2) MW 4,05 1,3 5,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


761

04/02/2013 10:06:41
762
Neraca Daya Sistem Ruteng-Bajawa-Labuhan Bajo

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sistem Interkoneksi Ruteng - Bajawa - Labuan Bajo

Kebutuhan

Produksi Energi GWh 49,3 68,0

Load Faktor % 54,3 54,0

Beban Puncak MW 10,4 14,4

Pasokan

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 762


Kapasitas Terpasang MW 14,5 14,5

Derating Capacity MW 8,2 8,2

Daya Mampu Netto MW 6,3 6,3

PEMBANGKIT PLN

PLTD Waso PLTD 3,6 3,6

PLTD Faobata PLTD 1,7 1,7

PLTD Gorontalo PLTD 1,0 1,0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Gilkes 0,12 1 PLTM 0,1 0,1

Barata 0,16 1 PLTM 0,2 0,2

Mataloko 1,80 1 PLTP 1,8 1,8

SEWA PEMBANGKIT

Sewa Ruteng PLTD 2,5 2,0

Sewa Bajawa PLTD 2,5 2,0

Sewa Labuan Bajo PLTD 2,5 2,0

PLN ON GOING & COMMITTED

Ulumbu APBN PLTP 5,0

Ulumbu ADB PLTP

Wae Racang - Manggarai PLTA

IPP ON GOING & COMMITTED

Ulumbu 3 PLTP

Mataloko (FTP2) PLTP

RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS

Mataloko 3, 4 PLTP

Wae Lega - Manggarai PLTM 1,8

Sita - Borong PLTM

Wae Roa - Ngada PLTM

Nangalili - Labuan Bajo PLT-Hybrid

Interkoneksi dengan Sistem Flores - 2014

Jumlah Efektif MW 13,9 19,1

Cadangan MW 2,3 4,3

Pemeliharaan MW 1,5 2,5

Operasi MW 0,8 1,8

Surplus/Defisit (N-2) MW 1,2 0,5

04/02/2013 10:06:41
Neraca Daya Sistem Interkoneksi Flores

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Sistem Flores ( Ende - Ropa - Maumere - R - B - L )
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 93,2 104,2 229,4 252,1 277,1 304,8 335,3 362,1 396,6 434,3
Load Faktor % 57,6 57,9 55,8 55,9 56,1 56,4 56,6 56,8 57,1 57,4
Beban Puncak MW 18,5 20,5 47,0 51,5 56,4 61,7 67,6 72,8 79,3 86,4

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 763


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 31,6 31,6 31,6 31,6
Derating Capacity MW 16,8 16,8 16,8 16,8
Daya Mampu Netto MW 14,9 14,9 14,9 14,9 8,6 8,6
Tambahan Pembangkit
PLN ON GOING & COMMITTED
NTT 1 Ropa (FTP 1) PLTU 14,0
Ulumbu APBN PLTP 5,0 2,5 2,5
Ulumbu ADB PLTP 5,0
Ndungga PLTM 1,9
Larantuka (FTP 2) PLTGB 8,0
Wae Rancang - Manggarai PLTA 12,0 4,5
IPP ON GOING & COMMITTED
Sokoria (FTP2) - Ende PLTP 5,0 5,0 5,0
Mataloko (FTP2) PLTP 5,0
Ulumbu 3 PLTP 5,0
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Sokoria 4 - Ende PLTP 5,0
Mataloko 3, 4 PLTP 5,0 5,0
Oka Larantuka PLTP 3,0
Wae Roa - Ngada PLTM 0,4
Sita - Borong PLTM 1,0 1,0
Wae Lega - Manggarai PLTM 1,8
Wolodaesa PLTM 0,8
Maumere Peaker (gas) PLTMG 8,0
Jumlah Efektif (Basis DMN) MW 35,8 53,3 61,3 70,8 77,5 82,0 88,4 106,4 111,4 111,4
Cadangan MW 3,7 9,5 12,0 12,0 19,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0
Pemeliharaan MW 1,9 7,0 7,0 7,0 12,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Operasi MW 1,8 2,5 5,0 5,0 7,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
Surplus/Defisit (N-2) MW 13,6 23,2 2,3 7,3 2,1 8,3 8,8 21,6 20,1 13,0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


763

04/02/2013 10:06:42
764
Neraca Daya Sistem Larantuka-Adonara

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Interkoneksi Larantuka - Adonara SUTM 20 kV
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 28,5 32,0
Load Faktor % 51,1 51,3
Beban Puncak MW 6,4 7,1

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 764


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 5,0 5,0
Daya Mampu Netto MW 4,7 4,7
PEMBANGKIT PLN
PLTD Larantuka Size Unit 2,7 2,7
Yanmar 6ML HTS 0,27 1 PLTD 0,2 0,2

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Yanmar M220L-SN 0,50 1 PLTD 0,2 0,2
MERCY MTU 0,40 3 PLTD 0,5 0,5
Kubota 0,45 2 PLTD 0,4 0,4
MTU 0,70 1 PLTD 0,5 0,5
SWD 0,42 1 PLTD 0,2 0,2
MAN 0,50 2 PLTD 0,8 0,8
PLTD Waiwerang 2,0 2,0
Sewa Pembangkit
Sewa Larantuka PLTD 1,0 1,0
Sewa Waiwerang PLTD 0,5 0,5
Sewa Larantuka (Baru) PLTD 1,0 1,0
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
Larantuka (FTP 2) PLTGB 8,0
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Oka Larantuka PLTP 3,0
Interkoneksi dengan Sistem Maumere - 2014
Jumlah Efektif MW 9,7 12,2 14,2 4,7 - - - 3,0 3,0 3,0
Cadangan MW 1,2 1,2
Pemeliharaan MW 0,7 0,7
Operasi MW 0,5 0,5
Surplus/Defisit (N-2) MW 2,1 3,9 1,5 (8,8) (14,3) (15,2) (16,3) (14,1) (15,3) (16,5)

04/02/2013 10:06:42
Neraca Daya Sistem Lembata

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 11,0 12,2 13,6 14,7 16,0 17,4 18,8 20,1 21,7
Load Faktor % 57,4 57,7 58,0 58,1 58,3 58,6 58,8 59,0 59,2
Beban Puncak MW 2,2 2,4 2,7 2,9 3,1 3,4 3,7 3,9 4,2

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 765


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 2,8 2,8 1,4 1,4 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Derating Capacity MW 0,6 0,6 0,3 0,3 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Daya Mampu Netto MW 1,4 1,4 1,4 1,4 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
PEMBANGKIT PLN
PLTD Lewoleba MW 2,8 2,8 1,4 1,4 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
PLTS Lembata MW 0,2
PLTD Sewa
PLTD Sewa PLTD 2,0 3,0 3,0 3,0
PLN ON GOING & COMMITTED
IPP ON GOING & COMMITTED
Atadei (FTP 2) PLTP 5,0
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Lembata (Relokasi PLTD) PLTD 2,5 1,0
Jumlah Efektif MW 3,4 4,4 4,4 6,9 8,1 8,1 8,1 9,1 9,1
Cadangan MW 1,0 1,0 1,0 1,0 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2
Pemeliharaan MW 0,7 0,7 0,7 0,7 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Operasi MW 0,3 0,3 0,3 0,3 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,2 1,0 0,7 3,0 1,8 1,6 1,3 2,1 1,8

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


765

04/02/2013 10:06:42
766
Neraca Daya Sistem Kalabahi

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 19,6 21,9 24,4 26,6 29,1 31,7 34,6 37,1 40,3 43,7
Load Faktor % 62,5 62,8 63,0 63,1 63,3 63,6 63,7 63,9 64,2 64,4
Beban Puncak MW 3,6 4,0 4,4 4,8 5,2 5,7 6,2 6,6 7,2 7,7
Pasokan 6,00 6,00

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 766


Kapasitas Terpasang MW 3,7 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
Derating Capacity MW 1,1 -1,2 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Daya Mampu Netto MW 2,6 2,6 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
PEMEBANGKIT PLN
PLTD Kadelang
Manufacture Size Unit

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Yanmar 6HAL-T 0,10 1 PLTD 0,1 0,1
Deutz BA6M 0,25 1 PLTD 0,2 0,2
MWM TBD 616 0,50 1 PLTD 0,4 0,4
MAN 0,25 2 PLTD 0,2 0,2
SWD DRO 216 0,34 1 PLTD 0,2 0,2
MTU 0,28 1 PLTD 0,2 0,2
Caterpillar 0,73 1 PLTD 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Caterpillar 0,73 1 PLTD 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Deutz 0,08 1 PLTD 0,0 0,0
Deutz (MU) PLTD 0,2 0,2
PLTD Sewa
PLTD Sewa PLTD 5,0 5,0 2,0 2,0 2,0 2,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Kalabahi (Relokasi PLTD) PLTD 0,8 0,5
Alor PLTU 6,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Bukapiting PLTP 5,0
Jumlah Efektif MW 7,6 8,4 10,4 10,4 10,4 10,4 13,4 13,4 13,4 13,4
Cadangan MW 3,7 3,7 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8
Pemeliharaan MW 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Operasi MW 0,7 0,7 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,3 0,7 2,2 1,8 1,4 1,0 3,5 3,0 2,5 1,9

04/02/2013 10:06:42
Neraca Daya Sistem Waingapu - Waikabubak

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Interkoneksi dgn Sistem Waikabubak
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 23,8 26,5 55,35 60,6 66,3 72,6 79,4 85,4 93,0
Load Faktor % 58,6 58,9 63,09 63,3 63,6 63,9 64,1 64,4 64,7
Beban Puncak MW 4,6 5,1 10,01 10,9 11,9 13,0 14,1 15,1 16,4
Pasokan

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 767


Kapasitas Terpasang MW 7,8 7,8 7,785 7,8 7,8 7,8 7,8 7,8 7,8
Derating Capacity MW 1,0 1,0 3,725 3,7 3,7 3,7 3,7 3,7 3,7
Daya Mampu Netto MW 7,6 4,1 4,06 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1
Pembangkit PLN
PLTD Waingapu PLTD 1,5 1,5 1,46 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
PLTD Kambajawa PLTD 1,7 -
PLTD Waikabubak PLTD 1,7 -
PLTD Waitabula PLTD - -
PLTM PLTM 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6
Kambaniru 0,40 2 PLTM 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
W. Sawah 0,02 1 PLTMH 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
PLTD Sewa
PLTD Sewa Waingapu PLTD 1,0 1,0 1,0
PLTD Sewa Waikabubak PLTD
PLN ON GOING & COMMITTED
Mauhau PLT-Hybrid 0,5
Umbuwangu II PLTM 2,0
Kudungawa PLTM 2,0
PLT Bio-
PLT Biomassa Waingapu 1,0 2,0
massa
Waingapu (Relokasi PLTD) PLTD 2,5
IPP ON GOING & COMMITTED
Lewa PLTM 0,9 0,5
Wanokaka PLTM 1,6
Praikalala I PLTM 0,6
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Lokomboro 6, 7 PLTM 0,4
Maidang PLTM 1,0
Umbuwangu III PLTM 0,2
Peduhunga PLTM 1,2
Praikalala II PLTM 0,6 0,6
Jumlah Efektif MW 13,6 11,2 15,96 16,96 21,66 21,66 21,66 21,66 21,66
Cadangan MW 3,0 3,0 3,2 3,2 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6
Pemeliharaan MW 2,0 2,0 2 2 2 2 2 2 2

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Operasi MW 1,0 1,0 1,2 1,2 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6
Surplus/Defisit (N-2) MW 5,9 3,0 2,74 2,83 6,15 5,09 3,92 2,93 1,67

767

04/02/2013 10:06:42
768
Neraca Daya Sistem Rote Ndao

Pasokan/Kebutuhan Unit 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan
Produksi Energi GWh 10,8 11,8 13,0 14,0 15,0 16,1 17,3 18,2 19,4 20,8
Load Faktor % 51,4 52,1 52,8 53,5 54,1 54,9 55,6 56,3 57,0 57,8
Beban Puncak MW 2,4 2,6 2,8 3,0 3,2 3,3 3,5 3,7 3,9 4,1

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 768


Pasokan
Kapasitas Terpasang MW 3,0 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
Derating Capacity MW 0,8
Daya Mampu Netto MW 2,3 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
PEMBANGKIT PLN
PLTD Rote Ndao

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Manufacture Size Unit
Deutz BF8 0,28 1 PLTD 0,2
Deutz BF8 0,25 1 PLTD 0,2
MTU 12V 0,50 2 PLTD 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
MAN 0,50 2 PLTD 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
MWM 0,50 1 PLTD 0,4
PLTD Sewa
PLTD Sewa PLTD 3,0
PLN ON GOING & COMMITTED
Rote (Relokasi PLTD) PLTD 1,0
Rote Ndao PLTU 6,0
IPP ON GOING & COMMITTED
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Maubesi PLT-Hybrid 0,5 0,5
Jumlah Efektif MW 6,3 8,5 9,0 9,0 9,0 9,5 9,5 9,5 9,5 9,5
Cadangan MW 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
Pemeliharaan MW 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
Operasi MW 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Surplus/Defisit (N-2) MW 0,4 2,4 2,7 2,5 2,3 2,6 2,4 2,3 2,1 1,9

04/02/2013 10:06:42
RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 769 04/02/2013 10:06:43
RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 770 04/02/2013 10:06:43
A2
C1
Sistem Interkoneksi
Rencana Pengembangan
Jawa-Bali
Sistem Kelistrikan
Per Provinsi Wilayah Operasi Indonesia Barat

C1.1 Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik


C1.2 Neraca Daya
C1.3 Neraca Energi
C1.4 Capacity Balance Gardu Induk
C1.5 Rencana Pengembangan Penyaluran
C1.6 Peta Pengembangan Penyaluran Sistem Jawa Bali
C1.7 Analisis Aliran Daya
C1.8 Kebutuhan Fisik Pengembangan Distribusi
C1.9 Program Listrik Perdesaan
C1.10 Proyeksi Kebutuhan Listrik
Penjelasan Lampiran C1

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 771 04/02/2013 10:06:43


RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 772 04/02/2013 10:06:43
LAMPIRAN C1.1
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK
SISTEM JAWA-BALI

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 773 04/02/2013 10:06:43


774
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem Jawa-Bali
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Total Population (10^3) 144.078,5 145.913,3 147.779,8 149.678,6 151.610,5 153.575,9 155.575,7 157.610,5 159.681,0 161.788,0
- Growth Rate (%) 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3
Growth of Total GDP (%) 6,3 7,0 7,2 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7
Electrification Ratio (%) 75,5 77,8 79,9 81,7 83,2 84,7 86,2 87,6 89,1 90,4

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 774


Electrification Ratio (%)+non PLN 75,9 78,2 80,4 82,2 83,7 85,2 86,6 88,1 89,5 90,9
Energy Sales (GWh) 132.371,0 143.474,0 156.387,0 170.461,0 185.803,0 198.747,0 212.568,0 227.381,0 242.878,0 259.431,2
- Growth Rate (%) 9,6 8,4 9,0 9,0 9,0 7,0 7,0 7,0 6,8 6,8
-- Residential 49.225,8 53.567,0 58.533,4 63.960,2 69.905,7 74.913,7 80.198,2 85.788,8 90.842,9 94.888,8
-- Commercial 23.284,5 25.852,8 28.580,2 31.644,8 34.973,2 38.086,4 41.481,2 45.188,2 49.333,2 51.765,5
-- Public 7.001,9 7.536,4 8.186,1 8.899,8 9.680,7 10.353,3 11.066,8 11.821,0 12.639,5 12.810,4

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


-- Industrial 52.858,8 56.517,7 61.087,3 65.956,2 71.243,4 75.393,6 79.821,8 84.583,1 90.062,4 99.966,5
Power Contracted (MVA) 55.224,6 57.375,9 60.376,9 64.109,8 68.088,6 72.328,9 76.323,0 82.208,1 86.250,9 91.029,6
-- Residential 26.006,5 27.267,5 28.937,8 30.725,6 32.643,3 34.462,1 36.461,8 38.455,6 40.555,6 42.368,8
-- Commercial 12.249,8 12.901,9 13.869,5 14.905,8 15.974,4 17.011,0 18.808,1 19.416,0 20.716,5 20.322,2
-- Public 3.630,7 3.743,1 3.918,0 4.103,1 4.298,5 4.474,4 4.659,1 4.849,0 5.046,4 5.513,6
-- Industrial 15.489,0 16.464,4 17.384,5 18.354,1 19.412,6 20.375,6 22.279,0 23.530,4 24.711,1 25.518,0
Number of Customer 31.369.079 32.754.895 34.110.394 35.365.738 36.530.794 37.704.733 38.904.411 40.107.831 41.345.254 42.540.399
-- Residential 29.174.188 30.442.061 31.676.335 32.803.470 33.835.266 34.880.676 35.948.327 37.015.978 38.113.629 39.204.834
-- Commercial 1.324.647 1.400.419 1.479.235 1.563.258 1.651.370 1.738.059 1.827.912 1.921.146 2.017.991 2.084.651
-- Public 828.214 868.586 909.116 951.298 994.352 1.034.196 1.074.355 1.114.854 1.155.723 1.190.978
-- Industrial 42.030 43.828 45.708 47.712 49.807 51.802 53.817 55.853 57.911 59.937
Total Production (GWh) 151.519,3 163.649,3 178.652,1 194.723,2 212.101,9 226.655,8 242.780,8 259.710,3 277.393,4 296.407,9
Energy Requirement (GWh) 145.293,1 156.698,3 170.988,3 186.499,0 203.181,2 217.227,6 232.215,4 248.267,1 265.046,2 283.110,3
Station Use (%) Total 4,13 4,27 4,32 4,25 4,23 4,18 4,38 4,44 4,49 4,52
T Losses (%) 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19
PS Transmission (%) 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
D Losses (%) 6,64 6,18 6,28 6,34 6,30 6,25 6,20 6,15 6,10 6,10
PS Distribution (%) 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16
Load Factor (%) 77,9 78,1 78,3 78,5 78,7 78,9 79,1 79,3 79,5 79,7
Peak Load (MW) 22.207 23.923 26.050 28.321 30.770 32.798 35.043 37.392 39.837 42.461

04/02/2013 10:06:43
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang
Calendar Year 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Total Population (10^3) 16.155,4 16.469,1 16.789,7 17.117,3 17.451,9 17.794,0 18.143,4 18.500,6 18.865,6 19.238,7
- Growth Rate (%) 1,94 1,94 1,95 1,95 1,96 1,96 1,96 1,97 1,97 1,98
Growth of Total GDP (%) 6,4 7,0 7,3 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8
Electrification Ratio (%) 84,7 86,9 88,7 89,9 90,5 90,9 91,2 91,5 92,4 93,1

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 775


Energy Sales (GWh) 38.385,3 41.331,1 44.991,4 48.943,3 53.212,7 57.205,9 61.454,5 65.979,4 70.802,6 75.628,1
- Growth Rate (%) 9,5 7,7 8,9 8,8 8,7 7,5 7,4 7,4 7,3 6,8
-- Residential 13.051,0 13.884,4 14.887,1 15.929,8 17.003,9 17.914,2 18.826,4 19.739,3 20.651,6 22.059,1
-- Commercial 12.176,5 13.370,7 14.763,5 16.367,7 18.150,6 19.915,4 21.848,0 23.964,5 26.282,0 28.073,3
-- Public 2.586,7 2.719,5 2.886,8 3.070,6 3.267,6 3.441,3 3.624,2 3.816,9 4.020,0 4.294,0
-- Industrial 10.571,2 11.356,5 12.454,1 13.575,2 14.790,6 15.935,1 17.155,9 18.458,7 19.848,9 21.201,7
Power Contracted (MVA) 18.124,8 18.631,1 19.850,9 21.117,4 22.439,2 23.578,2 26.425,2 27.233,8 28.633,8 29.485,7
-- Residential 6.507,2 6.735,8 7.210,3 7.713,6 8.258,5 8.738,3 9.325,1 9.828,1 10.415,6 10.725,5
-- Commercial 6.164,2 6.350,0 6.785,8 7.245,3 7.687,9 8.085,8 9.195,0 9.061,5 9.563,3 9.847,8
-- Public 1.467,4 1.487,0 1.556,1 1.629,6 1.707,7 1.771,1 1.838,9 1.907,3 1.978,5 2.037,3
-- Industrial 3.986,0 4.058,3 4.298,8 4.529,0 4.785,0 4.983,1 6.066,2 6.436,8 6.676,5 6.875,2
Number of Customer 4.033.885 4.222.710 4.399.571 4.555.529 4.690.094 4.815.437 4.940.780 5.066.123 5.221.466 5.376.809
-- Residential 3.661.442 3.830.267 3.986.128 4.120.086 4.231.651 4.333.994 4.436.337 4.538.680 4.671.023 4.803.366
-- Commercial 300.256 316.138 332.784 350.196 368.372 386.549 404.725 422.902 441.078 459.255
-- Public 60.408 63.747 67.265 70.962 74.837 78.713 82.588 86.463 90.338 94.214
-- Industrial 11.780 12.558 13.393 14.285 15.233 16.181 17.130 18.078 19.026 19.975
Total Production (GWh) 41.672,7 44.360,4 48.518,1 52.722,8 57.272,6 61.504,3 66.001,1 70.784,8 75.877,8 81.049,2
Energy Requirement (GWh) 41.672,7 44.360,4 48.518,1 52.722,8 57.272,6 61.504,3 66.001,1 70.784,8 75.877,8 81.049,2
Station Use (%) - - - - - - - - - -
D Losses (%) 7,5 6,5 6,9 6,8 6,7 6,6 6,5 6,4 6,3 6,3
PS Distribution (%) 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Load Factor (%) 79,2 79,3 79,4 79,5 79,6 79,7 79,8 79,9 80,0 80,1
Peak Load (MW) 6.007 6.386 6.976 7.571 8.214 8.810 9.442 10.114 10.828 11.552

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


775

04/02/2013 10:06:44
776
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten
Calendar Year 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Total Population (10^3) 49.662,1 50.649,3 51.656,5 52.684,0 53.732,4 54.802,0 55.893,2 57.006,6 58.142,6 59.301,6
- Growth Rate (%) 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99
Growth of Total GDP (%) 5,9 6,4 6,7 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2
Electrification Ratio (%) 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 776


Electrification Ratio (%)+non PLN 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Energy Sales (GWh) 44.791,8 48.443,7 52.543,6 57.035,6 61.934,4 65.399,1 69.257,5 73.745,2 78.550,7 83.904,3
- Growth Rate (%) 8,4 8,2 8,5 8,5 8,6 5,6 5,9 6,5 6,5 6,8
-- Residential 14.795,0 16.369,7 18.001,4 19.779,3 21.672,8 23.077,8 24.604,1 26.335,5 27.446,9 29.317,6
-- Commercial 3.958,4 4.480,4 4.957,3 5.487,0 6.088,3 6.575,8 7.124,0 7.761,7 8.597,9 9.183,9
-- Public 1.253,4 1.331,5 1.441,9 1.557,6 1.678,6 1.754,8 1.834,5 1.923,5 2.045,4 2.184,8

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


-- Industry 24.785,0 26.262,1 28.143,0 30.211,6 32.494,7 33.990,8 35.694,8 37.724,5 40.460,5 43.218,1
Power Contracted (MVA) 17.018,9 18.582,6 20.125,0 21.823,1 23.683,5 25.432,2 27.313,6 29.337,6 31.450,1 32.592,2
-- Residential 7.752,1 8.335,0 9.068,3 9.874,8 10.755,6 11.586,5 12.475,1 13.424,2 14.378,3 14.887,8
-- Commercial 2.312,8 2.520,7 2.776,6 3.058,8 3.369,8 3.671,8 3.999,5 4.355,2 4.740,9 4.923,9
-- Public 687,9 735,8 794,2 855,8 920,4 977,2 1.035,4 1.095,0 1.155,9 1.195,6
-- Industry 6.266,2 6.991,1 7.485,9 8.033,7 8.637,7 9.196,7 9.803,7 10.463,2 11.175,0 11.585,0
Number of Customer 10.035.712 10.553.508 11.085.398 11.585.905 12.066.901 12.551.166 13.038.929 13.530.434 14.025.942 14.526.450
-- Residential 9.449.386 9.926.239 10.414.404 10.868.202 11.299.438 11.730.674 12.161.910 12.593.146 13.024.382 13.490.172
-- Commercial 315.456 342.125 371.284 403.111 437.708 475.266 515.989 560.092 607.806 628.825
-- Public 259.136 273.171 287.473 302.068 316.924 332.067 347.524 363.323 379.491 392.781
-- Industry 11.734 11.973 12.237 12.524 12.831 13.158 13.505 13.873 14.263 14.671
Total Production (GWh) 47.747,4 51.421,0 55.737,4 60.483,1 65.664,2 69.330,2 73.412,7 78.161,4 83.245,8 88.909,9
Energy Requirement (GWh) 47.747,4 51.421,0 55.737,4 60.483,1 65.664,2 69.330,2 73.412,7 78.161,4 83.245,8 88.909,9
Station Use (%) - - - - - - - - - -
D Losses (%) 6,2 5,8 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,6 5,6
PS Distribution (%) 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Load Factor (%) 83,6 84,0 84,0 84,0 84,0 83,0 82,8 83,4 83,7 83,7
Peak Load (MW) 6.522 6.988 7.575 8.220 8.925 9.531 10.118 10.701 11.347 12.120

04/02/2013 10:06:44
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Calendar Year 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Total Population (10^3) 36.152,5 36.309,9 36.468,2 36.627,3 36.787,2 36.947,9 37.109,5 37.272,0 37.435,3 37.599,5
- Growth Rate (%) 0,44 0,44 0,44 0,44 0,44 0,44 0,44 0,44 0,44 0,44
Growth of Total GDP (%) 6,3 7,0 7,2 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7
Electrification Ratio (%) 78,6 81,2 83,9 86,2 88,3 90,1 92,1 94,1 96,1 97,7

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 777


Electrification Ratio (%)+non PLN 78,7 81,3 84,0 86,4 88,4 90,2 92,3 94,3 96,2 97,8
Energy Sales (GWh) 18.714,9 20.368,5 22.536,1 24.929,4 27.570,9 29.728,9 32.040,4 34.526,0 37.151,7 39.683,7
- Growth Rate (%) 8,9 8,8 10,6 10,6 10,6 7,8 7,8 7,8 7,6 6,8
-- Residential 9.644,6 10.507,3 11.663,2 12.967,2 14.432,9 15.676,6 17.030,0 18.504,0 20.080,1 19.303,2
-- Commercial 2.204,0 2.455,2 2.787,6 3.167,1 3.600,6 3.993,2 4.427,6 4.908,5 5.433,1 4.873,5
-- Public 1.387,8 1.548,8 1.759,3 2.000,0 2.274,3 2.522,1 2.795,6 3.097,7 3.426,3 2.969,2
-- Industrial 5.478,5 5.857,1 6.326,0 6.795,1 7.263,1 7.537,0 7.787,2 8.015,8 8.212,1 12.537,8
Power Contracted (MVA) 9.079,2 9.444,3 9.822,7 10.217,0 10.626,1 11.052,1 11.495,6 11.958,0 12.439,3 12.615,1
-- Residential 5.317,6 5.500,3 5.683,0 5.867,5 6.051,3 6.235,6 6.419,6 6.603,3 6.785,3 7.520,9
-- Commercial 1.408,8 1.527,8 1.657,2 1.797,8 1.950,6 2.116,7 2.297,2 2.493,4 2.706,7 1.734,7
-- Public 663,2 661,7 660,2 658,9 657,6 656,5 655,4 654,5 653,6 987,3
-- Industrial 1.689,6 1.754,5 1.822,3 1.892,9 1.966,5 2.043,3 2.123,3 2.206,8 2.293,8 2.372,3
Number of Customer 8.244.235 8.564.520 8.889.691 9.184.212 9.452.267 9.696.026 9.962.026 10.228.026 10.494.026 10.712.748
-- Residential 7.720.925 8.016.210 8.317.381 8.586.902 8.829.457 9.052.216 9.297.216 9.542.216 9.787.216 9.991.216
-- Commercial 266.186,9 278.903,4 291.111,2 303.827,7 316.798,5 327.480,4 338.162,2 348.844,1 359.526,0 366.717
-- Public 251.401,5 263.411,7 274.941,5 286.951,6 299.202,0 309.290,5 319.379,1 329.467,6 339.556,1 346.908
-- Industrial 5.721,6 5.994,9 6.257,3 6.530,7 6.809,5 7.039,1 7.268,7 7.498,3 7.727,9 7.907
Total Production (GWh) 19.875,7 21.611,1 23.905,9 26.652,6 29.445,2 31.716,0 34.145,6 36.755,4 39.508,5 42.201,1
Energy Requirement (GWh) 19.875,7 21.611,1 23.905,9 26.652,6 29.445,2 31.716,0 34.145,6 36.755,4 39.508,5 42.201,1
Station Use (%) - - - - - - - - - -
D Losses (%) 5,8 5,8 5,7 6,5 6,4 6,3 6,2 6,1 6,0 6,0
PS Distribution (%)
Load Factor (%) 71,4 71,5 71,6 71,7 71,8 71,9 72,0 72,1 72,2 72,3
Peak Load (MW) 3.176,0 3.448,5 3.809,4 4.241,1 4.679,0 5.032,8 5.410,8 5.816,3 6.243,3 6.659,6

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


777

04/02/2013 10:06:44
778
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik PLN Distribusi Jawa Timur
Calendar Year 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Number of Population (10^3) 38.048,6 38.337,8 38.629,1 38.922,7 39.218,5 39.516,6 39.816,9 40.119,5 40.424,4 40.731,7
- Growth Rate (%) 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
Growth of Total GDP (%) 6,5 7,2 7,4 6,9 6,9 6,9 6,9 6,9 6,9 6,9
Electrification Ratio (%) 71,8 73,8 75,4 76,9 78,2 79,8 81,5 83,1 84,6 86,2

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 778


72,6 74,6 76,2 77,7 79,0 80,6 82,3 83,8 85,4 87,0
Energy Sales (GWh) 26.948,9 29.224,1 31.753,6 34.481,4 37.459,0 40.247,7 43.075,4 45.783,5 48.393,1 51.691,3
- Growth Rate (%) 12,2 8,4 8,7 8,6 8,6 7,4 7,0 6,3 5,7 6,8
-- Residential 10.192,8 11.053,4 12.010,1 13.041,8 14.168,0 15.222,8 16.292,3 17.316,5 18.303,6 19.551,0
-- Commercial 3.287,3 3.564,8 3.873,4 4.206,1 4.569,3 4.909,5 5.254,4 5.584,8 5.903,1 6.305,4
-- Public 1.565,1 1.697,3 1.844,2 2.002,6 2.175,5 2.337,5 2.501,7 2.659,0 2.810,5 3.002,1

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


-- Industrial 11.903,7 12.908,7 14.026,0 15.230,9 16.546,2 17.778,0 19.027,0 20.223,2 21.375,9 22.832,8
Power Contracted (MVA) 11.269,3 11.717,2 12.184,6 12.672,3 13.181,4 13.712,8 14.267,8 14.847,3 15.452,7 15.855,4
-- Residential 5.493,1 5.678,3 5.869,7 6.067,7 6.272,2 6.483,7 6.702,4 6.928,3 7.161,9 7.348,6
-- Commercial 1.587,6 1.696,1 1.811,8 1.934,9 2.066,1 2.205,8 2.354,7 2.513,3 2.682,2 2.752,1
-- Public 694,6 736,1 780,0 826,5 875,5 927,4 982,2 1.040,2 1.101,5 1.130,2
-- Industrial 3.494,1 3.606,7 3.723,0 3.843,3 3.967,5 4.095,9 4.228,5 4.365,5 4.507,1 4.624,5
Number of Customer 8.159.419 8.451.730 8.704.412 8.950.807 9.178.675 9.445.675 9.712.675 9.979.675 10.246.675 10.513.675
-- Residential 7.566.154 7.836.465 8.066.647 8.289.042 8.492.410 8.738.410 8.984.410 9.230.410 9.476.410 9.722.410
-- Commercial 355.011 368.176 381.640 396.002 410.663 423.229 435.796 448.362 460.929 473.495
-- Public 226.168 234.555 243.132 252.282 261.622 269.627 277.633 285.639 293.645 301.650
-- Industrial 12.086 12.534 12.992 13.481 13.980 14.408 14.836 15.264 15.692 16.119
Total Production (GWh) 28.839,3 31.225,2 33.922,2 36.830,4 40.004,6 42.976,6 45.989,5 48.874,2 51.653,2 55.172,0
Energy Requirement (GWh) 28.776,2 31.202,4 33.899,4 36.807,6 39.981,8 42.953,8 45.966,7 48.851,3 51.630,4 55.149,2
Station Use (%) - - - - - - - - -
D Losses (%) 6,4 6,34 6,33 6,32 6,31 6,30 6,29 6,28 6,27 6,27
Load Factor (%) 71,4 71,8 72,2 72,3 72,5 72,7 72,9 73,1 73,3 73,3
Peak Load (MW) 4.608 4.962 5.361 5.812 6.299 6.747 7.201 7.631 8.043 8.591

04/02/2013 10:06:44
Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik PLN Distribusi Bali
Calendar Year 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Total Population (10^3) 4.059,9 4.147,1 4.236,3 4.327,4 4.420,4 4.515,5 4.612,5 4.711,7 4.813,0 4.916,5
- Growth Rate (%) 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2
Growth of Total GDP (%) 7,0 7,7 8,0 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 8,5
Electrification Ratio (%) 72,7 76,3 80,0 82,5 84,4 86,3 88,0 89,6 91,2 92,6
Electrification Ratio (%)+non PLN 72,9 76,5 80,2 82,7 84,6 86,5 88,2 89,8 91,3 92,8

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 779


Energy Sales (GWh) 3.530,1 4.106,6 4.562,3 5.071,4 5.626,0 6.165,4 6.740,2 7.346,8 7.979,9 8.523,8
- Growth Rate (%) 9,5 16,3 11,1 11,2 10,9 9,6 9,3 9,0 8,6 6,8
-- Residential 1.542,4 1.752,3 1.971,7 2.242,1 2.628,1 3.022,4 3.445,5 3.893,4 4.360,6 4.657,8
-- Commercial 1.658,4 1.981,7 2.198,5 2.416,9 2.564,4 2.692,6 2.827,2 2.968,6 3.117,0 3.329,5
-- Public 208,9 239,4 253,9 269,0 284,6 297,6 310,7 323,9 337,3 360,3
-- Industrial 120,4 133,3 138,2 143,4 148,8 152,8 156,8 160,9 165,0 176,2
Power Contracted (MVA) 1.883,7 2.001,7 2.126,5 2.258,7 2.398,8 2.547,6 2.705,9 2.874,3 3.053,7 3.174,2
-- Residential 936,7 1.018,1 1.106,4 1.202,0 1.305,7 1.418,0 1.539,7 1.671,6 1.814,5 1.886,1
-- Commercial 776,4 807,2 838,1 869,0 899,9 930,8 961,7 992,5 1.023,4 1.063,8
-- Public 117,6 122,5 127,4 132,4 137,3 142,2 147,1 152,1 157,0 163,2
-- Industrial 53,1 53,8 54,5 55,2 55,9 56,7 57,4 58,1 58,8 61,1
Number of Customer 895.828 962.427 1.031.322 1.089.285 1.142.857 1.196.429 1.250.001 1.303.573 1.357.145 1.410.717
-- Residential 776.281 832.880 891.775 939.238 982.310 1.025.382 1.068.454 1.111.526 1.154.598 1.197.670
-- Commercial 87.737 95.076 102.415 110.121 117.828 125.534 133.240 140.946 148.652 156.358
-- Public 31.101 33.702 36.304 39.035 41.767 44.498 47.230 49.962 52.693 55.425
-- Industrial 709 769 828 890 953 1.015 1.077 1.140 1.202 1.264
Total Production (GWh) 3.733,8 4.337,8 4.812,4 5.346,6 5.928,3 6.494,5 7.097,9 7.734,4 8.398,7 8.969,1
Energy Requirement (GWh) 3.719,8 4.322,3 4.796,8 5.331,0 5.912,7 6.478,9 7.082,3 7.718,8 8.383,2 8.953,6
Station Use (%) - - - - - - - - -
Distribution Losses (%) 5,1 5,0 4,9 4,9 4,9 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8
Load Factor (%) 69,0 69,1 69,2 69,3 69,4 69,5 69,6 69,7 69,8 69,9
Peak Load (MW) 618,1 717,1 794,4 881,3 975,7 1.067,4 1.164,9 1.267,5 1.374,4 1.465,6
Peak Load Sistem(MW) 615,8 714,5 791,8 878,7 973,2 1.064,8 1.162,3 1.265,0 1.371,9 1.463,1
- Growth Rate (%) 8,6 10,0 9,2 8,2 7,9 7,2 7,1 6,7 6,5
Peak Load Isolated(MW) 3,4 3,7 Beban Puncak Isolated dicover oleh Sistem Bali
- Growth Rate (%) 7,0 7,0 - - - -
Produksi Isolated (GWh) 14,0 15,6 Produksi Isolated dicover oleh Sistem Bali
- Growth Rate (%) 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
Produksi PLTMH+Biomas Bali (GWh) 15,1 16,1 17,3 18,5 19,8 21,1 22,6 24,2 25,9 25,9
6,8 7,4 7,2 5,6 4,9 4,7 4,5 4,3 4,1 3,9

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


779

04/02/2013 10:06:44
RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 780 04/02/2013 10:06:44
Lampiran C1.2

NERACA DAYA SISTEM JAWA-BALI

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 781 04/02/2013 10:06:44


782
Grafik Neraca Daya Sistem Jawa-Bali
60000
MW
PLTA PLTG
55000 PLTA
PLTU Baru PLTU PLN

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 782


PLTG
50000 PLTU IPP PLTP
PLTGU
Kapasitas Terpasang Beban Puncak
45000

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


PLTU BARU
40000

35000

30000
PLTU PLN
PLTU IPP
25000
PLTP
20000
Kapasitas Terpasang

15000
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

04/02/2013 10:06:44
Neraca Daya Sistem Jawa-Bali (1/3)
PROYEK 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kebutuhan GWh 132.371 143.474 156.387 170.461 185.803 198.747 212.568 227.381 242.878 259.431
Pertumbuhan % 9,6 8,4 9,0 9,0 9,0 7,0 7,0 7,0 6,8 6,8
Produksi GWh 151.519 163.649 178.652 194.723 212.102 226.656 242.781 259.710 277.393 296.408
Faktor Beban % 77,9 78,1 78,3 78,5 78,7 78,9 79,1 79,3 79,5 79,7

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 783


Beban Puncak Bruto MW 22.207 23.923 26.050 28.321 30.770 32.798 35.043 37.392 39.837 42.461
KAPASITAS
Kapasitas Terpasang MW 22.506 22.306 22.282 22.282 22.282 21.450 21.250 21.450 21.250 21.450
PLN MW 18.471 18.271 18.247 18.247 18.247 17.415 17.215 17.415 17.215 17.415
Retired/Mothballed -51 -200 -25 0 0 -831 -200 0 0 0
IPP MW 4.035 4.035 4.035 4.035 4.035 4.035 4.035 4.035 4.035 4.035
PLN On-going dan Committed
Priok Ext Blok 3 PLTGU 740
Lontar PLTU 630
Pelabuhan Ratu PLTU 1.050
Pacitan PLTU 315 315
Paiton Baru PLTU 660
Tj. Awar-awar PLTU 700
Adipala PLTU 660
Tanjung Jati B #4 PLTU 660
Indramayu #4 (FTP2) PLTU 1.000
Peaker Semarang PLTG 150
Upper Cisokan PS (FTP2) PLTA 1.040
Sub Total PLN On-going & Committed 3.005 2.065 660 150 - 1.040 1.000 - - -

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


783

04/02/2013 10:06:44
784
Neraca Daya Sistem Jawa-Bali (2/3)
PROYEK 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
IPP On-going dan Committed
Cirebon PLTU 660
Paiton #3 PLTU 815
Celukan Bawang PLTU 380

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 784


Banten PLTU 625
Sumsel-8 MT PLTU 600 600
Sumsel-9 MT (PPP) PLTU 1.200
Sumsel-10 MT (PPP) PLTU 600
Cilacap exp PLTU 600
Madura 2x200 MW (FTP2) PLTU 400

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Jawa Tengah (PPP) PLTU 950 950
Rajamandala (FTP2) PLTA 47
PLTP FTP-2 PLTP - - 55 - 295 380 515 750 - -
Sub Total IPP On-going & Committed 1.475 - 435 - 2.567 1.930 3.265 750 - -
RENCANA TAMBAHAN KAPASITAS
Jawa-1 PLTGU 500 250
Jawa-2 PLTGU 750
Indramayu #5 PLTU 1.000
Lontar Exp #4 PLTU 315
Jawa-5 PLTU 1.000 1.000
Peaker Muara Karang PLTG 400
Peaker Grati PLTG 300
Peaker Pesanggaran PLTG 150
Karangkates #4-5 (Jatim) PLTA 100
Kesamben (Jatim) PLTA 37
Kalikonto-2 (Jatim) PLTA 62
Jatigede (Jabar) PLTA 110
Matenggeng PS PLTA 450 450

04/02/2013 10:06:45
RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 785
Neraca Daya Sistem Jawa-Bali (3/3)
PROYEK 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jawa-1 PLTU 1.000
Jawa-3 PLTU 660 660
Jawa-4 PLTU 1.000 1.000
Jawa-6 PLTU 2.000
PLTP Non-FTP2 PLTP - - - - - 10 110 305 330 110
Sub Total Rencana Tambahan Kapasitas - - - 1.350 675 1.769 1.870 2.305 2.780 3.310
Total Tambahan 4.480 2.065 1.095 1.500 3.242 4.739 6.135 3.055 2.780 3.310
TOTAL KAPASITAS SISTEM MW 30.800 32.665 33.736 35.236 38.478 42.385 48.320 51.575 54.155 57.665
TOTAL KAPASITAS NETTO MW 29.568 31.433 32.503 34.003 37.245 41.153 47.088 50.343 52.923 56.433

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


785

04/02/2013 10:06:45
786
Rincian Rencana Proyek Pembangkit Panas Bumi
PROYEK 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PLN
PLTP
IPP - - 55 - 295 390 625 1,055 330 110
FTP2 - - 55 - 295 380 515 750 - -
Patuha PLTP 55 110

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 786


Kamojang PLTP 30 60
Karaha Bodas PLTP 30 110
Tangkuban Perahu 1 PLTP 110
Ijen PLTP 110
Iyang Argopuro PLTP 55
Wilis/Ngebel PLTP 55 110

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Cibuni PLTP 10
Tangkuban Perahu 2 PLTP 30 30
Cisolok - Cisukarame PLTP 50
Ungaran PLTP 55
Wayang Windu PLTP 110 110
Dieng PLTP 115
Tampomas PLTP 45
Baturaden PLTP 110 110
Guci PLTP 55
Rawa Dano PLTP 110
Umbul Telomoyo PLTP 55
Gn. Ciremai PLTP 110
Gn. Endut PLTP 55
NON-FTP2 - - - - - 10 110 305 330 110
Iyang Argopuro PLTP 220
Cisolok - Cisukarame PLTP 55 55
Ungaran PLTP 85 55
Dieng PLTP 55 55
Bedugul PLTP 10
Gn. Lawu PLTP 55 55 55
Arjuno Welirang PLTP 55 55
Total - - 55 - 295 390 625 1,055 330 110

04/02/2013 10:06:45
Daftar Pembangkit Mothballed di Sistem Jawa-Bali
No Pembangkit Jenis Unit Bahan Bakar Kapasitas (MW) COD Mothballed Lokasi Keterangan
1 Muara Karang PLTU 1 gas/MFO 100,0 1979 2011 Jakarta Demolished
PLTU 2 gas/MFO 100,0 1979 2011 Jakarta Demolished
PLTU 3 gas/MFO 100,0 1979 2011 Jakarta Demolished
PLTU 4 gas/MFO 200,0 1981 2017 Jakarta Mothballed

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 787


PLTU 5 gas/MFO 200,0 1982 2017 Jakarta Mothballed
2 Priok PLTU 3 MFO 50,0 1972 2013 Jakarta Mothballed
PLTU 4 MFO 50,0 1972 2013 Jakarta Mothballed
PLTG 1 HSD 26,0 1976 2011 Jakarta Mothballed
PLTG 3 HSD 26,0 1976 2011 Jakarta Mothballed
3 Sunyaragi PLTG 1 gas 20,1 1976 2010 Jawa Barat Relokasi ke Riau
PLTG 2 gas 20,1 1976 2010 Jawa Barat Relokasi ke Riau
PLTG 3 HSD 20,0 1976 2011 Jawa Barat Mothballed
PLTG 4 HSD 20,0 1976 2011 Jawa Barat Mothballed
4 Cilacap PLTG 1 HSD 29,0 1996 2011 Jawa Tengah Relokasi ke Riau
PLTG 2 HSD 26,0 1996 2011 Jawa Tengah Relokasi ke Riau
5 Tambaklorok PLTU 1 HSD 50,0 1978 2011 Jawa Tengah Mothballed
PLTU 2 HSD 50,0 1978 2011 Jawa Tengah Mothballed
PLTU 3 HSD 200,0 1983 2018 Jawa Tengah Mothballed
6 Gresik PLTU 1 gas/MFO 100,0 1981 2017 Jawa Timur Mothballed
PLTU 2 gas/MFO 100,0 1981 2017 Jawa Timur Mothballed
PLTG 1 gas/HSD 20,1 1978 2011 Jawa Timur Mothballed
PLTG 2 gas/HSD 20,1 1984 2011 Jawa Timur Mothballed
PLTG 3 gas/HSD 21,4 1984 2011 Jawa Timur Mothballed
7 Perak PLTU 3 MFO 50,0 1978 2013 Jawa Timur Mothballed
PLTU 4 MFO 50,0 1978 2013 Jawa Timur Mothballed
8 Gilitimur PLTG 1 HSD 20,1 1999 2011 Jawa Timur Mothballed
PLTG 2 HSD 20,1 1999 2011 Jawa Timur Mothballed
9 Pesanggaran PLTD 1 HSD 5,1 1974 2012 Bali Mothballed
PLTD 2 HSD 5,1 1974 2012 Bali Mothballed
PLTD 3 HSD 5,1 1974 2012 Bali Mothballed

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


787

04/02/2013 10:06:45
788

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 788


Daftar Pembangkit Mothballed di Sistem Jawa-Bali Lanjutan
No Pembangkit Jenis Unit Bahan Bakar Kapasitas (MW) COD Mothballed Lokasi Keterangan
PLTD 4 HSD 5,1 1974 2012 Bali Mothballed
PLTD 5 HSD 4,1 1980 2012 Bali Mothballed
PLTD 6 HSD 6,8 1982 2012 Bali Mothballed

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


PLTD 7 HSD 6,8 1982 2012 Bali Mothballed
PLTD 8 HSD 6,5 1983 2012 Bali Mothballed
PLTD 9 HSD 6,5 1983 2012 Bali Mothballed
PLTD 10 HSD 12,4 1989 2014 Bali Mothballed
PLTD 11 HSD 12,4 1989 2014 Bali Mothballed
10 Pemaron PLTG 1 HSD 48,8 2004 2017 Bali Mothballed
PLTG 2 HSD 48,8 2004 2017 Bali Mothballed
11 Gilimanuk PLTG 1 HSD 133,8 1997 2017 Bali Mothballed
Jumlah 1.996,3

04/02/2013 10:06:45
Rincian Proyek Pembangkit Sistem Jawa-Bali 2012-2021 (1/6)
Asumsi Asumsi Sumber
No Provinsi Jenis Nama Proyek MW COD Status
Pengembang Dana
1 Banten PLN PLTU Lontar 315 2012 Operasi FTP-1
2 Banten PLN PLTU Lontar 315 2012 Operasi FTP-1
3 Banten Swasta PLTM Cisono 3 2013 Konstruksi IPP
4 Banten Swasta PLTM Cikotok 4 2013 Konstruksi IPP

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 789


5 Banten Swasta PLTM Situmulya 3 2013 Konstruksi IPP
6 Banten Swasta PLTM Cikidang 2 2013 Pengadaan IPP
7 Banten Swasta PLTM Cisungsang II 3 2013 Pengadaan IPP
8 Banten Swasta PLTM Karang Ropong 6 2013 Pengadaan IPP
9 Banten Swasta PLTM Cisimeut 2 2014 Pengadaan IPP
10 Banten Swasta PLTM Bulakan 10 2015 Pengadaan IPP
11 Banten PLN PLTU Lontar Exp 315 2016 Rencana Unallocated
12 Banten Swasta PLTM Cidano 2 2016 Pengadaan IPP
13 Banten Swasta PLTU Banten 625 2016 Konstruksi IPP
14 Banten Swasta PLTP Rawa Dano (FTP2) 110 2018 Rencana IPP
15 Banten Swasta PLTP Endut (FTP2) 55 2019 Rencana IPP
16 Banten PLN PLTU Jawa-6 1,000 2021 Rencana Unallocated
17 Banten PLN PLTU Jawa-6 1,000 2021 Rencana Unallocated
18 DKI Jakarta PLN PLTGU Priok Extension 500 2012 Operasi PHLN-JBIC
19 DKI Jakarta PLN PLTGU Priok Extension 240 2012 Operasi PHLN-JBIC
20 DKI Jakarta PLN PLTG Muara Karang 200 2015 Rencana KE
21 DKI Jakarta PLN PLTG Muara Karang 200 2015 Rencana KE
22 Jawa Barat Swasta PLTU Cirebon 660 2012 Operasi IPP
23 Jawa Barat PLN PLTU Pelabuhan Ratu 350 2013 Konstruksi FTP-1
24 Jawa Barat PLN PLTU Pelabuhan Ratu 350 2013 Konstruksi FTP-1
25 Jawa Barat PLN PLTU Pelabuhan Ratu 350 2013 Konstruksi FTP-1
26 Jawa Barat Swasta PLTM Cianten 2 5 2013 Pengadaan IPP
27 Jawa Barat Swasta PLTM Cikaso 5 2013 Konstruksi IPP
28 Jawa Barat Swasta PLTM Cirompang 8 2013 Konstruksi IPP
29 Jawa Barat Swasta PLTM Cikaniki 1 3 2013 Pengadaan IPP
30 Jawa Barat Swasta PLTM Cikaniki 2 3 2013 Pengadaan IPP

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


789

04/02/2013 10:06:45
790
Rincian Proyek Pembangkit Sistem Jawa-Bali 2012-2021 (2/6)
Asumsi Asumsi Sumber
No Provinsi Jenis Nama Proyek MW COD Status
Pengembang Dana
31 Jawa Barat Swasta PLTM Cisanggiri 3 2013 Pengadaan IPP
32 Jawa Barat Swasta PLTM Pakenjeng Atas 4 2013 Pengadaan IPP
33 Jawa Barat Swasta PLTM Pakenjeng Bawah 6 2013 Pengadaan IPP
34 Jawa Barat Swasta PLTM Cibatarua 5 2014 Pengadaan IPP

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 790


35 Jawa Barat Swasta PLTM Citaraje 3 2014 Pengadaan IPP
36 Jawa Barat Swasta PLTM Cianten 1 2 2014 Pengadaan IPP
37 Jawa Barat Swasta PLTM Cilaki 7 2014 Pengadaan IPP
38 Jawa Barat Swasta PLTM Cimandiri 3 2014 Pengadaan IPP
39 Jawa Barat Swasta PLTP Patuha (FTP2) 55 2014 Konstruksi IPP

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


40 Jawa Barat Swasta PLTM Cijampang 1 1 2015 Pengadaan IPP
41 Jawa Barat Swasta PLTM Cibalapulang 9 2015 Pengadaan IPP
42 Jawa Barat Swasta PLTM Cibalapulang-2 7 2015 Pengadaan IPP
43 Jawa Barat Swasta PLTM Cibalapulang-3 6 2015 Pengadaan IPP
44 Jawa Barat Swasta PLTM Cilaki 1A 3 2015 Pengadaan IPP
45 Jawa Barat Swasta PLTM Cilaki 1B 10 2015 Pengadaan IPP
46 Jawa Barat Swasta PLTM Cikopo-2 6 2015 Pengadaan IPP
47 Jawa Barat Swasta PLTM Ciasem 3 2015 Pengadaan IPP
48 Jawa Barat Swasta PLTM Cicatih 6 2015 Pengadaan IPP
49 Jawa Barat Swasta PLTP Patuha (FTP2) 55 2017 Konstruksi IPP
50 Jawa Barat PLN PLTA Jatigede 55 2016 Pendanaan KE
51 Jawa Barat PLN PLTA Jatigede 55 2016 Pendanaan KE
52 Jawa Barat Swasta PLTA Rajamandala (FTP2) 47 2016 Konstruksi IPP
53 Jawa Barat Swasta PLTM Kalapa Nunggal 3 2016 Pengadaan IPP
54 Jawa Barat Swasta PLTM Cikandang 6 2016 Pengadaan IPP
55 Jawa Barat Swasta PLTP Wayang Windu 3 (FTP2) 110 2016 Rencana IPP
56 Jawa Barat Swasta PLTP Kamojang 5 (FTP2) 30 2016 Konstruksi IPP
57 Jawa Barat Swasta PLTP Karaha Bodas (FTP2) 30 2016 Konstruksi IPP
58 Jawa Barat Swasta PLTP Patuha (FTP2) 55 2017 Rencana IPP
59 Jawa Barat Swasta PLTP Cibuni (FTP2) 10 2016 Rencana IPP
60 Jawa Barat PLN PS Upper Cisokan Pump Storage (FTP2) 260 2017 Konstruksi PHLN-IBRD

04/02/2013 10:06:45
Rincian Proyek Pembangkit Sistem Jawa-Bali 2012-2021 (3/6)
Asumsi Asumsi Sumber
No Provinsi Jenis Nama Proyek MW COD Status
Pengembang Dana
61 Jawa Barat PLN PS Upper Cisokan Pump Storage (FTP2) 260 2017 Konstruksi PHLN-IBRD
62 Jawa Barat PLN PS Upper Cisokan Pump Storage (FTP2) 260 2017 Konstruksi PHLN-IBRD
63 Jawa Barat PLN PS Upper Cisokan Pump Storage (FTP2) 260 2017 Konstruksi PHLN-IBRD
64 Jawa Barat Swasta PLTP Tangkuban Perahu 2 (FTP2) 30 2018 Rencana IPP

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 791


65 Jawa Barat Swasta PLTP Kamojang 6 (FTP2) 60 2019 Konstruksi IPP
66 Jawa Barat Swasta PLTP Karaha Bodas (FTP2) 55 2017 Konstruksi IPP
67 Jawa Barat Swasta PLTP Karaha Bodas (FTP2) 55 2017 Konstruksi IPP
68 Jawa Barat Swasta PLTP Tangkuban Perahu 2 (FTP2) 30 2019 Rencana IPP
69 Jawa Barat Swasta PLTP Wayang Windu 4 (FTP2) 110 2017 Rencana IPP
70 Jawa Barat Swasta PLTP Cisolok-Cisukarame (FTP2) 50 2017 Rencana IPP
71 Jawa Barat Swasta PLTU PLTU Jawa-1 1.000 2017 Rencana IPP
72 Jawa Barat Swasta PLTU PLTU Jawa-3 660 2017 Rencana IPP
73 Jawa Barat PLN PLTU Indramayu-4 (FTP2) 1.000 2018 Operasi PHLN-JICA
74 Jawa Barat PLN PLTU Jawa-5 1.000 2018 Rencana Unallocated
75 Jawa Barat Swasta PLTP Tangkuban Perahu 1 (FTP2) 55 2018 Rencana IPP
76 Jawa Barat Swasta PLTP Tangkuban Perahu 1 (FTP2) 55 2018 Rencana IPP
77 Jawa Barat Swasta PLTP Tampomas (FTP2) 45 2018 Rencana IPP
78 Jawa Barat Swasta PLTP Cisolok-Cisukarame 55 2018 Rencana IPP
79 Jawa Barat Swasta PLTU PLTU Jawa-3 660 2018 Rencana IPP
80 Jawa Barat PLN PLTU Jawa-5 1.000 2019 Rencana Unallocated
81 Jawa Barat Swasta PLTP Gn Ciremai (FTP2) 55 2019 Rencana IPP
82 Jawa Barat Swasta PLTP Gn Ciremai (FTP2) 55 2019 Rencana IPP
83 Jawa Barat Swasta PLTP Cisolok-Cisukarame 55 2019 Rencana IPP
84 Jawa Barat PLN PLTU Indramayu-5 1.000 2020 Rencana Unallocated
85 Jawa Tengah PLN PLTU Tanjung Jati B-4 660 2012 Operasi APLN
86 Jawa Tengah PLN PLTU Cilacap Baru/Adipala 660 2014 Konstruksi FTP-1
87 Jawa Tengah Swasta PLTM Logawa Baseh 3 2014 Pengadaan IPP
88 Jawa Tengah Swasta PLTM Logawa Sunyalangu 2 2014 Pengadaan IPP
89 Jawa Tengah PLN PLTG Semarang 150 2015 Konstruksi PHLN-JICA
90 Jawa Tengah Swasta PLTM Bendosari 4 2015 Pengadaan IPP

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


791

04/02/2013 10:06:45
792
Rincian Proyek Pembangkit Sistem Jawa-Bali 2012-2021 (4/6)
Asumsi Asumsi Sumber
No Provinsi Jenis Nama Proyek MW COD Status
Pengembang Dana
91 Jawa Tengah Swasta PLTM Pugeran 6 2015 Pengadaan IPP
92 Jawa Tengah Swasta PLTM Ambal 2 2015 Pengadaan IPP
93 Jawa Tengah Swasta PLTM Banjaran Kebonmanis 2 2015 Pengadaan IPP
94 Jawa Tengah Swasta PLTM Logawa Babakan 1 2015 Pengadaan IPP

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 792


95 Jawa Tengah Swasta PLTM Logawa Baseh Karangpelem 2 2015 Pengadaan IPP
96 Jawa Tengah Swasta PLTM Palumbungan 2 2016 Pengadaan IPP
97 Jawa Tengah Swasta PLTP Dieng (FTP2) 55 2016 Rencana IPP
98 Jawa Tengah Swasta PLTP Dieng (FTP2) 60 2016 Rencana IPP
99 Jawa Tengah Swasta PLTU Cilacap exp 600 2016 Pengadaan IPP

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


100 Jawa Tengah PLN PLTA Karangkates 100 2017 Rencana Unallocated
101 Jawa Tengah Swasta PLTU Jawa Tengah (PPP) 950 2017 Konstruksi IPP
102 Jawa Tengah Swasta PLTU Jawa Tengah (PPP) 950 2017 Konstruksi IPP
103 Jawa Tengah Swasta PLTP Ungaran (FTP2) 55 2018 Rencana IPP
104 Jawa Tengah Swasta PLTP Baturaden (FTP2) 110 2018 Rencana IPP
105 Jawa Tengah Swasta PLTP Guci (FTP2) 55 2019 Rencana IPP
106 Jawa Tengah Swasta PLTP Dieng 55 2018 Rencana IPP
107 Jawa Tengah Swasta PLTP Ungaran 30 2019 Rencana IPP
108 Jawa Tengah Swasta PLTP Baturaden (FTP2) 110 2019 Rencana IPP
109 Jawa Tengah Swasta PLTP Ungaran 55 2019 Rencana IPP
110 Jawa Tengah Swasta PLTP Umbul Telomoyo (FTP2) 55 2019 Rencana IPP
111 Jawa Tengah Swasta PLTP Gunung Lawu 55 2019 Rencana IPP
112 Jawa Tengah Swasta PLTP Dieng 55 2019 Rencana IPP
113 Jawa Tengah Swasta PLTU Jawa-4 1.000 2019 Rencana IPP
114 Jawa Tengah PLN PS Matenggeng PS 225 2020 Rencana Unallocated
115 Jawa Tengah PLN PS Matenggeng PS 225 2020 Rencana Unallocated
116 Jawa Tengah Swasta PLTP Ungaran 55 2020 Rencana IPP
117 Jawa Tengah Swasta PLTP Gunung Lawu 55 2020 Rencana IPP
118 Jawa Tengah Swasta PLTP Gunung Lawu 55 2021 Rencana IPP
119 Jawa Tengah Swasta PLTU Jawa-4 1.000 2020 Rencana IPP
120 Jawa Tengah PLN PS Matenggeng PS 225 2021 Rencana Unallocated

04/02/2013 10:06:46
Rincian Proyek Pembangkit Sistem Jawa-Bali 2012-2021 (5/6)
Asumsi Asumsi Sumber
No Provinsi Jenis Nama Proyek MW COD Status
Pengembang Dana
121 Jawa Tengah PLN PS Matenggeng PS 225 2021 Rencana Unallocated
122 DI Yogyakarta Swasta PLTB Samas 50 2014 Konstruksi IPP
123 Jawa Timur PLN PLTU Paiton-9 660 2012 Konstruksi FTP-1
124 Jawa Timur PLN PLTU Pacitan 315 2012 Konstruksi FTP-1

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 793


125 Jawa Timur Swasta PLTU Paiton 3 Exp 815 2012 Operasi IPP
126 Jawa Timur PLN PLTU Pacitan 315 2013 Konstruksi FTP-1
127 Jawa Timur PLN PLTU Tj. Awar-awar 350 2013 Konstruksi FTP-1
128 Jawa Timur PLN PLTU Tj. Awar-awar 350 2013 Konstruksi FTP-1
129 Jawa Timur PLN PLTGB Bawean 3 2014 Rencana PJB
130 Jawa Timur PLN PLTG Grati 150 2015 Rencana KE
131 Jawa Timur PLN PLTG Grati 150 2015 Rencana KE
132 Jawa Timur PLN PLTGB Bawean 3 2015 Rencana PJB
133 Jawa Timur PLN PLTGU Jawa-1 500 2015 Rencana Unallocated
134 Jawa Timur Swasta PLTM Pacet 2 2015 Pengadaan IPP
135 Jawa Timur PLN PLTGU Jawa-1 250 2016 Rencana Unallocated
136 Jawa Timur Swasta PLTU Madura (FTP2) 200 2016 Konstruksi IPP
137 Jawa Timur Swasta PLTU Madura (FTP2) 200 2016 Konstruksi IPP
138 Jawa Timur PLN PLTA Kalikonto 62 2017 Rencana Unallocated
139 Jawa Timur PLN PLTA Kesamben 37 2017 Rencana Unallocated
140 Jawa Timur Swasta PLTP Iyang Argopuro (FTP2) 55 2019 Rencana IPP
141 Jawa Timur Swasta PLTP Iyang Argopuro 110 2020 Rencana IPP
142 Jawa Timur Swasta PLTP Wilis/Ngebel (FTP2) 55 2018 Rencana IPP
143 Jawa Timur Swasta PLTP Iyang Argopuro 110 2020 Rencana IPP
144 Jawa Timur Swasta PLTP Wilis/Ngebel (FTP2) 55 2019 Rencana IPP
145 Jawa Timur Swasta PLTP Ijen (FTP2) 55 2019 Rencana IPP
146 Jawa Timur Swasta PLTP Ijen (FTP2) 55 2019 Rencana IPP
147 Jawa Timur Swasta PLTP Wilis/Ngebel (FTP2) 55 2019 Rencana IPP
148 Jawa Timur Swasta PLTP Arjuno Welirang 55 2019 Rencana IPP
149 Jawa Timur Swasta PLTP Arjuno Welirang 55 2020 Rencana IPP
150 Jawa Timur PLN PLTGU Jawa-2 750 2021 Rencana Unallocated

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


793

04/02/2013 10:06:46
794

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 794


Rincian Proyek Pembangkit Sistem Jawa-Bali 2012-2021 (6/6)
Asumsi Asumsi Sumber
No Provinsi Jenis Nama Proyek MW COD Status
Pengembang Dana
151 Bali Swasta PLTM Telagawaja 4 2014 Pengadaan IPP
152 Bali Swasta PLTU Bali Utara/Celukan Bawang 130 2014 Konstruksi IPP

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


153 Bali Swasta PLTU Bali Utara/Celukan Bawang 125 2014 Konstruksi IPP
154 Bali Swasta PLTU Bali Utara/Celukan Bawang 125 2014 Konstruksi IPP
155 Bali PLN PLTG Pesanggaran 50 2015 Rencana APLN
156 Bali PLN PLTG Pesanggaran 50 2015 Rencana APLN
157 Bali PLN PLTG Pesanggaran 50 2015 Rencana APLN
158 Bali Swasta PLTP Bedugul 10 2017 Rencana IPP
159 Sumatera Selatan Swasta PLTU Sumsel-8 MT 600 2016 Konstruksi IPP
160 Sumatera Selatan Swasta PLTU Sumsel-8 MT 600 2017 Konstruksi IPP
161 Sumatera Selatan Swasta PLTU Sumsel-9 MT (PPP) 600 2018 Pengadaan IPP
162 Sumatera Selatan Swasta PLTU Sumsel-9 MT (PPP) 600 2018 Pengadaan IPP
163 Sumatera Selatan Swasta PLTU Sumsel-10 MT (PPP) 600 2018 Pengadaan IPP
Jumlah 32.637

04/02/2013 10:06:46
Lampiran C1.3

NERACA ENERGI SISTEM JAWA BALI

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 795 04/02/2013 10:06:46


796

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 796


Proyeksi Neraca Energi Sistem Jawa-Bali
No. FUEL TYPE 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 HSD 7.655 5.590 1.828 1.004 1.813 419 428 539 650 650

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2 MFO 1.864 1.482 1.482 - - - - - - -
3 Gas 33.537 35.422 48.227 49.109 43.843 28.829 28.947 28.116 27.638 31.901
4 LNG 5.636 7.065 12.929 15.041 17.982 27.088 26.435 27.002 30.442 30.442
5 Batubara 89.601 100.868 100.425 115.322 130.919 148.060 157.044 167.204 179.779 193.795
6 Air 5.273 5.273 5.273 5.273 5.807 7.000 7.891 7.734 8.425 9.162
7 Panas Bumi 7.953 7.950 8.401 8.886 11.651 15.172 21.948 29.027 30.371 30.371
8 Lainnya - - 88 88 88 88 88 88 88 88
Jumlah 151.519 163.649 178.652 194.723 212.102 226.655 242.781 259.710 277.393 296.408

04/02/2013 10:06:46
RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 797
Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Sistem Jawa-Bali
No. FUEL TYPE 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 HSD ( x 1000 kL ) 2.184 1.600 535 281 576 117 127 160 193 193
2 MFO ( x 1000 kL ) 462 368 368 - - - - - - -
3 Gas (bcf) 295 308 424 430 378 239 240 234 230 262
4 LNG (bcf) 46 53 61 83 106 196 192 196 226 226
5 Batubara (kTON) 43.857 49.797 49.888 56.920 65.631 73.345 77.756 82.161 88.089 94.677

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


797

04/02/2013 10:06:46
RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 798 04/02/2013 10:06:46
Lampiran C1.4

CAPACITY BALANCE GARDU INDUK SISTEM


JAWA-BALI

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 799 04/02/2013 10:06:46


800
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (1/11)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Volt- Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
No. Gardu Induk age Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

1 BALARAJA 150/20 82,3 87,3 92,9 97,2 102,6 107,0 107,9 109,6 111,2 126,2 60

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 800


Max 4 x 60 MVA 53,82% 57,09% 60,69% 63,55% 67,06% 69,96% 70,51% 71,60% 72,65% 61,87%

2 LAUTAN STEEL/
TELAGA SARI 150/20 37,4 120 42,1 49,5 55,5 62,4 70,7 88,0 60 109,7 137,6 60 152,6

Inc Ctr Hbt - BL


Raja 36,70% 41,32% 48,57% 54,40% 61,21% 69,28% 57,50% 71,68% 67,44% 74,80%

3 GITET BALARAJA
(150/20) 150/20 20,4 25,9 29,3 29,8 30,1 32,5 48,4 65,2 87,7 89,3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Max 4 x 60 MVA 13,32% 16,93% 19,13% 19,45% 19,66% 21,24% 31,66% 42,63% 57,29% 58,35%

4 CITRA HABITAT 150/20 161,8 162,4 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2

Max 4 x 60 MVA 79,32% 79,62% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

5 MILLENNIUM (PT
POWER STEEL) 150/20 57,7 120 75,7 114,8 60 127,0 60 142,0 159,4 176,5 60 194,9 207,0 213,2

Inc Ctr Hbt - BL


Lautan Steel Max 5 56,58% 74,20% 75,01% 62,26% 69,61% 78,15% 69,21% 76,43% 81,17% 83,60%
x 60 MVA

6 CIKUPA 150/20 119,7 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

78,22% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

7 PASAR KEMIS 150/20 121,9 132,4 60 136,5 145,1 163,4 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2

Maksimum 4 x 60
79,66% 64,91% 66,90% 71,11% 80,08% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%
MVA
8 SEPATAN 150/20 52,3 76,9 75,6 84,0 60 85,6 107,6 133,4 60 156,9 182,2 60 195,1

Mak 5 x 60 MVA 51,24% 75,40% 74,14% 54,92% 55,96% 70,34% 65,37% 76,90% 71,45% 76,51%

9 TANGERANG
BARU 150/20 117,0 127,8 149,1 60 160,0 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2

mak 4 x 60 MVA 76,45% 83,51% 73,08% 78,45% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

10 TANGERANG
BARU 2 150/20 38,8 120 66,2 102,5 60 140,1 60 163,2 163,2

Inc Tgr Baru -


38,09% 64,94% 67,01% 68,66% 80,00% 80,00%
Sepatan III

04/02/2013 10:06:46
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (2/11)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Volt-
Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add,
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf.
(kV)

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

11 TANGERANG
150/20 20,9 60 52,2 60
BARU 3

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 801


Radial Tgr Baru 2 41,07% 51,19%

12 CENGKARENG 150/20 197,5 203,1 204,0 204,0 204,0 204,0 204,0 204,0 204,0 204,0

Max = 5 x 60 MVA 77,44% 79,66% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

13 CIKOKOL/
TANGERANG 150/20 150,3 153,0 153,8 160,0 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2

bisa max = 4 x 60
MVA 73,70% 75,02% 75,41% 78,43% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

14 CILEDUK 150/20 122,4 122,40 122,40 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

15 CILEDUK 2 / ALAM
SUTRA 150/20 15,7 120 55,3 56,076 71,7 95,1 60 97,7 116,5 149,1 60 158,4 162,8

Inc Ciledug -
Cikupa 15,36% 54,20% 54,98% 70,34% 62,13% 63,85% 76,11% 73,07% 77,66% 79,82%

16 DURI KOSAMBI 150/20 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2

(Mak 5 x 60 MVA) 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

17 DURI KOSAMBI 2 /
DAAN MOGOT 150/20 11,7 120 38,3 45,5 68,7 96,7 60 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

MK - Duri Kosambi 11,45% 37,51% 44,61% 67,33% 63,22% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

18 DURI KOSAMBI 3 /
RAWA BUAYA 150/20 1,5 60,0 38,6 72,1 60,0 108,7 60,0 122,4

Inc Duri Kosambi-


M Karang 2,86% 75,66% 70,68% 71,02% 80,00%

19 GROGOL 150/20 115,9 121,2 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

75,76% 79,22% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

20 GROGOL 2 150/20 2,6 60

Inc Dr Kosambi -
Grogol 5,01%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


801

04/02/2013 10:06:46
802
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (3/11)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add,
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

21 JATAKE
150/20 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 802


80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

22 KEMBANGAN
150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

23 LEGOK
150/20 107,9 60 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Max 4 x 60
70,53% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%
MVA

24 LENGKONG
150/20 159,5 60 200,8 204,0 204,0 204,0 204,0 204,0 204,0 204,0 204,0

Max 4 x 60
62,56% 78,73% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%
MVA

25 LENGKONG 2
150/20 21,2 120 60,9 113,0 60 119,2 138,7 60 158,4 163,2 163,2
(INDORAMA)

Inc Serpong -
20,79% 59,71% 73,84% 77,94% 67,97% 77,62% 80,00% 80,00%
Lengkong

26 LENGKONG 3 150/20 21,8 60 30,9

Inc Serpong -
Lengkong II 42,71% 60,51%

27 LIPPO CURUG 150/20 41,8 56,8 73,5 92,9 60 120,1 145,0 60 161,4 161,2 160,9 163,2

Mak 4 x 60
40,97% 55,66% 72,03% 60,74% 78,47% 71,06% 79,13% 79,00% 78,85% 80,00%
MVA

28 LIPPO CU-
150/20 18,3 60 53,7 60 93,2 60 119,6
RUG 2

Radial Curug 35,93% 52,61% 60,89% 78,20%

29 MAXI
150/20 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6
MAGANDO

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

30 SERPONG 150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

04/02/2013 10:06:47
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (4/11)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Volt-
Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add,
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf.
(kV)

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

31 TELUK NAGA 150/20 113,4 133,3 133,9 146,7 165,6 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 803


Mak 4 x 60
55,59% 65,33% 65,64% 71,90% 81,20% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%
MVA

32 TELUK NAGA 2 150/20 26,7 60 58,3 60 91,2 60 129,6 60 157,7

Inc PLTU
Lontar - Tgr 52,29% 57,15% 59,58% 63,53% 77,30%
Baru

33 TIGARAKSA 150/20 88,9 60 102,9 118,6 120,1 123,5 60 129,3 139,9 154,0 163,2 163,2

Mak 4 x 60
58,09% 67,28% 77,52% 78,47% 60,56% 63,36% 68,59% 75,49% 80,00% 80,00%
MVA
34 TIGARAKSA 2 150/20 10,6 60 24,7

Radial Tiga-
20,85% 48,40%
raksa

35 BINTARO
150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

Max 3 x 60
MVA 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

36 BINTARO 2
(GIS) 150/20 19,4 120 45,0 60,4 79,1 60 100,9 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

Radial Bintaro
(Max 3 x 60 19,02% 44,15% 59,17% 51,68% 65,95% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%
MVA)
37 BINTARO 3 /
150/20 2,6 60 31,0 57,7 60 86,7 60 107,7
JOMBANG

Inc Bintaro -
5,15% 60,76% 56,56% 56,64% 70,40%
Serpong

38 CSW 150/20 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


803

04/02/2013 10:06:47
804
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (5/11)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add,
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

39 ANTASARI / CSW
2 / KEMANG 150/20 26,0 120 33,8 42,8 62,7 64,4 79,2 96,4 60,0 122,4 122,4 122,4
VILLAGE

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 804


Ring Dr Tiga -
Kemang - CSW2
25,44% 33,10% 41,96% 61,51% 63,14% 77,66% 63,01% 80,00% 80,00% 80,00%
- Dr Tiga Max 3 x
60 MVA

40 CSW 3 / MRT
150/20 14,7 60 25,5 38,9 43,7 60 82,8 60 108,2
PASAR MEDE

Radial Kemang
Village/Pondok 28,85% 49,94% 76,20% 42,83% 54,10% 70,74%
Indah

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


41 DANAYASA 150/20 101,1 105,2 109,7 110,6 113,7 120,0 121,5 121,4 121,3 122,4

66,07% 68,74% 71,71% 72,30% 74,34% 78,45% 79,40% 79,35% 79,30% 80,00%

42 GANDUL 150/20 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2

Max 4 x 60 MVA
(1 x 60 MVA) 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%
Masuk 2009)

43 PONDOK INDAH 150/20 27,2 41,0 58,0 86,5 60 119,7 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

Radial Gandul 26,70% 40,22% 56,89% 56,51% 78,26% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

44 PONDOK INDAH
150/20 34,4 120 78,1 120,1 60 145,2 60 148,8
2 / CIRENDE

Inc Petukangan -
33,73% 76,62% 78,51% 71,17% 72,92%
Gandul

45 KEBON JERUK 150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

46 KEMANG 150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

47 MAMPANG BARU 150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

48 PETUKANGAN 150/20 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

04/02/2013 10:06:47
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (6/11)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Volt-
Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add,
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf.
(kV)

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

49 SENAYAN 150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 805


80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

50 SENAYAN BARU 150/20 86,2 91,3 94,5 107,4 123,2 143,6 159,4 172,9 204,0 204,0

Radial Kemban-
33,82% 35,82% 37,06% 42,11% 48,33% 56,32% 62,50% 67,81% 80,00% 80,00%
gan

51 SENAYAN BARU 2
150/20 9,8 60 37,6
(SENAYAN)

Radial dari Sen-


19,28% 73,64%
ayan baru

52 ABADI GUNA
150/20 88,2 94,5 101,5 112,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4
PAPAN

1 Trafo 57,64% 61,76% 66,32% 73,46% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

53 ABADI GUNA
150/20 2,8 60 17,2 34,3 51,1 60 69,7 82,5
PAPAN 2

Inc Mampang -
5,51% 33,76% 67,19% 50,09% 68,31% 53,93%
Karet

54 ANCOL 150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

55 ANGKE 150/20 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2

(UPRATING
80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%
TRAFO 3)

56 MUARA KARANG 150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

57 KAPUK (PIK) (2 x
150/20 7,2 120 9,3 14,7 37,4 64,0 93,1 60 101,4 130,8 60 162,5 163,2
60 MVA)

Inc Dr Kosambi -
7,07% 9,09% 14,42% 36,69% 62,72% 60,83% 66,25% 64,13% 79,65% 80,00%
M Karang

58 MUARA KARANG
150/20 14,9
3 / KAMAL

Radial dari Muara


Karang (Renc, 29,29%
GITET)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


805

04/02/2013 10:06:47
806
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (7/11)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt- Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add,
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

59 BUDI KE-
150/20 108,1 117,0 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4
MULIAAN

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 806


70,65% 76,50% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

60 DUKUH ATAS 150/20 58,3 65,2 72,8 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6

57,17% 63,91% 71,42% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

61 DUKUH ATAS 2 150/20 9,9 120 15,6 21,8 29,4 55,7 84,5 60 82,3

Radial dari
Manggarai (Max 3 9,69% 15,28% 21,35% 28,78% 54,59% 55,20% 53,77%
x 60 MVA)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


62 MANGGARAI 150/20 43,1 46,7 54,9 70,4 80,6 60 92,6 117,5 122,4 122,4 122,4

42,26% 45,82% 53,87% 69,06% 52,65% 60,51% 76,80% 80,00% 80,00% 80,00%

63 T, RASUNA/PAN-
CORAN 150/20 31,6 49,4 77,0 86,2 111,8 129,6 158,7 60 165,9 208,2 228,4

Radial Duren Tiga 15,50% 24,23% 37,76% 42,24% 54,78% 63,52% 62,24% 65,05% 81,63% 89,56%

64 PANCORAN 2 /
PENGADEGAN 150/20 40,5 120 100,2 60 110,7
TMR

Pengadegan Tmr
( 3 x 100 MVA)
39,68% 65,47% 72,34%
Radial Cawang
Baru

65 GAMBIR BARU 150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

66 GAMBIR LAMA 70/20 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

67 GIS GAMBIR
150/20 98,1 102,9 115,2 120,0 160,5 196,8 244,1 244,8 245,1 244,8
LAMA

32,07% 33,61% 37,66% 39,23% 52,45% 64,32% 79,77% 80,00% 80,08% 80,00%

68 GMBR LAMA 2 150/20 61,7 120 81,9 60 122,4

(Eks 70 kV) 60,48% 53,56% 80,00%

04/02/2013 10:06:47
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (8/11)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add,
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

69 KEBON SIRIH 150/20 81,9 87,6 94,5 120,9 120,6 120,4 121,1 119,8 119,5 122,4

53,50% 57,25% 61,76% 78,99% 78,84% 78,71% 79,17% 78,27% 78,09% 80,00%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 807


70 KEBON SIRIH 2 /
150/20 12,9
Gambir Lama 3

Inc Gambir Lama -


25,36%
Pulo Mas

71 GEDUNG POLA 150/20 73,8 80,0 86,9 97,3 109,7 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

48,21% 52,26% 56,77% 63,61% 71,68% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

72 KARET BARU 150/20 111,5 114,7 118,2 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

72,89% 74,96% 77,26% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

73 KARET LAMA 150/20 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

74 SEMANGGI
150/20 37,4 120 47,4 58,4 78,4 106,9 60,0 115,9 122,4 122,4 122,4 122,4
BARAT
Radial Karet Lama 36,71% 46,42% 57,25% 76,87% 69,85% 75,75% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

75 SEMANGGI
BARAT 1 / TANAH 150/20 22,9 37,9 60,0 58,0 60,0 96,4 60,0 106,9
ABANG

Incomer Karet -
74,27% 56,90% 63,02% 69,84%
Angke

76 KELAPA GADING 150/20 55,0 55,6 56,3 57,4 59,0 61,2 63,3 65,7 67,5 65,7

Inc Pegangsaan -
53,88% 54,50% 55,15% 56,27% 57,86% 59,97% 62,10% 64,42% 66,13% 64,41%
Plumpang

77 KEMAYORAN 150/20 105,9 112,1 119,0 119,9 122,0 122,2 122,4 122,4 122,4 122,4

69,23% 73,27% 77,76% 78,34% 79,75% 79,87% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

78 KEMAYORAN 2 150/20 0,5 4,3 10,2 60 26,9 35,6 38,5

Inc Priok-Plump-
20,02% 52,67% 69,72% 75,50%
ang (Taman BMW)

79 MANGGA BESAR 150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


807

04/02/2013 10:06:47
808
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (9/11)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add,
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

80 GUNUNG SAHARI 150/20 17,0 120 39,1 65,8 106,2 60 108,0 125,2 60 132,1 143,4 160,5 162,3

Mak 3 x 60 MVA

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 808


(Radial Kema- 16,66% 38,35% 64,49% 69,40% 70,61% 61,35% 64,77% 70,32% 78,68% 79,58%
yoran)

81 KETAPANG 150/20 120,2 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

78,55% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

82 SETIABUDI 150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

83 TANAH TINGGI 150/20 21,3 29,7 39,2 39,6 40,2 41,3 59,0 76,8 114,0 60 112,2

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Incomer Gbr
Lama - Pl Mas 20,92% 29,11% 38,47% 38,83% 39,41% 40,45% 57,85% 75,33% 74,49% 73,31%
Mak 5 x 60 MVA
84 BEKASI *) 150/20 128,8 139,7 151,8 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2

63,14% 68,46% 74,39% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

85 KANDANG SAPI 150/20 62,6 80,1 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6 81,6

Max 3 x 60 MVA 61,39% 78,50% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

86 CAKUNG TWON-
150/20 30,0 120,0 35,6 70,6 85,9 60 98,1 131,6 60,0 131,6 147,3 151,2 160,0
SHIP

Inc Muara Tawar-


k sapi (4 x 100 29,41% 34,88% 69,24% 56,17% 64,14% 64,53% 64,52% 72,20% 74,12% 78,43%
MVA)

87 MARUNDA 150/20 113,2 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

73,98% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

88 PEGANGSAAN 150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

89 PLUMPANG
(UPRATING 150/20 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2
TRAFO 3)

Mak 4 x 60 MVA 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

90 PRIOK TIMUR 25,0 30,0 35,0 40,0 40,8 40,8 40,8 40,8 40,8 40,8

49,02% 58,82% 68,63% 78,43% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

04/02/2013 10:06:47
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (10/11)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add,
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

91 HARAPAN INDAH 150/20 40,3 120 55,8 73,6 88,5 60 95,4 104,0 115,4 128,0 60 130,2 156,2

lokasi : Taman

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 809


Harapan Indah 39,55% 54,69% 72,12% 57,86% 62,38% 68,00% 75,43% 62,73% 63,81% 76,55%
(Radial M Twr))

92 PULO GADUNG 150/20 180,2 185,3 190,9 203,0 204,0 204,0 204,0 204,0 204,0 204,0

70/20 70,65% 72,65% 74,88% 79,60% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

93 PONDOK KELAPA 150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

94 CIPINANG 150/20 92,3 93,9 94,2 96,3 105,5 118,1 122,4 122,4 122,4 122,4

60,31% 61,34% 61,59% 62,94% 68,98% 77,19% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

95 CIPINANG 2 150/20 10,4 60 24,3 40,2 49,1 60

GI Ex Jatinegara
(Inc Pl Mas - 20,32% 47,58% 78,90% 48,12%
Manggarai)

96 PENGGILINGAN 150/20 56,6 65,5 68,9 94,8 60 131,9 60 157,9 163,2 163,2 163,2 163,2

Mak 4 x 60 MVA 55,49% 64,25% 67,57% 61,93% 64,67% 77,40% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

97 PEGILINGAN 2 150/20 10,0 31,0 60 53,8 60 80,6 87,9 60

Radial dari Peng-


gilingan 60,71% 52,79% 79,03% 57,48%

98 PULO MAS 150/20 92,6 101,3 111,0 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

60,50% 66,19% 72,58% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

99 CAWANG + NEW
CAWANG 150/20 147,0 160,3 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2 163,2

72,08% 78,57% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

100 DUREN TIGA 150/20 107,8 60 112,8 118,8 126,2 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

70,46% 73,71% 77,68% 82,50% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

101 DUREN TIGA 2/


RANGUNAN 150/20 13,4 60 24,4 38,2 50,6 60 64,4 69,9

Inc Cawang - Gan-


26,25% 47,81% 74,97% 49,57% 63,13% 68,53%
dul (3 x 60 MVA)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


809

04/02/2013 10:06:47
810
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang (11/11)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add, Add,
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf. Transf.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

102 GANDARIA 70/20 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 810


103 GANDARIA
150/20 83,6 180 88,3 93,4 101,9 111,8 120,8 122,4 122,4 122,4 122,4
(UPRATING)

54,67% 57,70% 61,04% 66,59% 73,07% 78,94% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

104 GANDARIA 2/
MEKAR SARI 150/20 2,0 13,3 60 25,62 39,01 47,21 60
(Pipa Gas)

Radial Gandaria 26,09% 50,23% 76,50% 46,28%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


105 JATIRANGON 150/20 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

106 JATIRANGON
150/20 12,2 60 23,0 27,3 29,0 33,2 62,6 60 84,6 60 104,2 126,2 60 134,6
2 / CIBUBUR

Radial Cile-
23,97% 45,10% 53,62% 56,80% 65,09% 61,38% 55,30% 68,09% 61,85% 65,97%
ungsi 2

107 JATIWARINGIN 150/20 53,2 64,6 89,2 60,0 95,1 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4 122,4

Inc Jatirangon -
Pd Klp 52,20% 63,29% 58,27% 62,17% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00% 80,00%

108 MINIATUR 150/20 79,0 81,3 83,8 60 84,4 85,4 86,6 88,4 89,0 89,6 89,9

77,49% 79,69% 54,75% 55,14% 55,85% 56,62% 57,77% 58,16% 58,55% 58,75%

TOTAL 7.515 1.800 8.027 60 8.558 360 9.123 660 9.726 720 10.376 600 11.068 900 11.809 1.080 12.608 1.080 13.152,7 540

KONSUMEN BESAR 244 244 244 244 244 244 244 244 244 243,8

TOTAL GI 7.759 8.271 8.802 9.366 9.970 10.620 11.312 12.053 12.852 13.396,5

BEBAN PUNCAK
6.638 7.078 7.531 8.013 8.530 9.084 9.678 10.315 10.998 11.370,2
(SCENARIO)

DIVERSITY 1,169 1,169 1,169 1,169 1,169 1,169 1,169 1,169 1,169 1,178

04/02/2013 10:06:48
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (1/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

APJ BANDUNG

1 BANDUNG UTARA 150/20 119,3 130,6 143,4 157,1 121,9 131,7 141,9 151,8 113,1 127,7

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 811


58% 64% 70% 77% 60% 65% 70% 74% 55% 63%

Alih beban ke Dago


55,0 59,3 64,1 69,3 75,0 80,1 85,5 90,8 96,8 107,3
Pakar 2012

Alih beban ke Lem-


0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 50,0 55,4
bang 2020

Alih beban ke Beng-


50,0 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6
kok Baru 2016

Alih beban ke Braga


14,1 15,2 16,5 17,8 19,3 20,6 22,0 23,3 24,9 27,6
GIS 2011

2 DAGO PAKAR/CI-
150/20 55,0 120 59,3 64,1 69,3 75,0 80,1 85,5 60 90,8 96,8 107,3
MENYAN

(GI, Baru) 54% 58% 63% 68% 73% 79% 56% 59% 63% 70%

Alih beban dari Band-


ung Utara 55,0 59,3 64,1 69,3 75,0 80,1 85,5 90,8 96,8 107,3

3 LEMBANG 150/20 50,0 120 55,4

(GI, Baru) 49% 54%

Alih beban dari Ban-


dung Utara 50,0 55,4

4 CIGERELENG 150/20 107,8 115,7 124,7 134,3 144,8 102,2 108,6 114,8 121,9 134,3

53% 57% 61% 66% 71% 50% 53% 56% 60% 66%

Alih beban ke Da-


53,0 57,1 61,8 66,8 72,2 77,2 82,3 87,5 93,3 103,4
yeuhkolot 2012

Alih beban ke Ciger-


52,0 55,5 58,9 62,9 69,7
eleng II 2017

Alih bebab ke Braga


10,9 11,7 12,7 13,7 14,8 15,8 16,9 18,0 19,2 21,2
GIS 2011

5 DAYEUHKOLOT GIS 150/20 53,0 120 57,1 61,8 66,8 72,2 77,2 82,3 60 87,5 93,3 103,4

(GI, Baru) 52% 56% 61% 65% 71% 76% 54% 57% 61% 68%

alih beban dari Ci-


53,0 57,1 61,8 66,8 72,2 77,2 82,3 87,5 93,3 103,4
gereleng

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


811

04/02/2013 10:06:48
812
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (2/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

6 CIGERELENG II/CIBO-
150/20 52,0 120 55,5 58,9 62,9 69,7
LERANG

(GI, Baru)

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 812


51% 54% 58% 62% 68%

Alih beban dari


52,0 55,5 58,9 62,9 69,7
Cigereleng

7 KIARACONDONG GIS 150/20 96,4 106,4 92,8 102,9 63,8 70,1 76,6 83,0 90,2 78,1

63% 70% 61% 67% 42% 46% 50% 54% 59% 51%

Alih beban ke Kiara-


50,0 53,9 58,3 63,0 68,1 72,8 77,7 82,5 88,0 97,6
condong II 2012

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Alih beban ke Kiara-
25,0 27,0 29,2 31,2 33,3 35,4 37,8 41,8
condong II 2015

Alih beban ke Kiara-


50,0 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6
condong III 2016

Alih beban ke Kiara-


25,0
condong III 2021

Alih beban ke Braga


10,9 11,7 12,7 13,7 14,8 15,8 16,9 18,0 19,2 21,2
GIS 2011

8 KIARACONDONG II/
150/20 50,0 120 53,9 83,3 60 90,0 97,4 104,0 111,0 117,9 125,8 60 139,4
RANCANUMPANG

(GI, Baru) 49% 53% 54% 59% 64% 68% 73% 77% 62% 68%

Alih beban dari Kiara-


50,0 53,9 58,3 63,0 68,1 72,8 77,7 82,5 88,0 97,6
condong GIS

Alih beban dari Kiara-


25,0 27,0 29,2 31,2 33,3 35,4 37,8 41,8
condong GIS

9 KIARACONDONG III/
150/20 50,0 120 53,4 57,0 60,6 64,6 96,6 60
CINAMBO

(GI, Baru) 49% 52% 56% 59% 63% 63%

Alih beban dari Kiara-


50,0 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6
condong GIS

Alih beban dari Kiara-


25,0
condong GIS

10 UJUNGBERUNG 150/20 128,6 135,6 143,5 151,9 161,0 169,2 60 177,7 186,1 145,6 156,9

63% 66% 70% 74% 79% 66% 70% 73% 57% 62%

04/02/2013 10:06:48
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (3/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Alih beban ke Ujung-


50,0 55,4
berung II 2020

11 UJUNGBERUNG II/

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 813


150/20 50,0 120 55,4
BOJONGMELATI

(GI, Baru) 49% 54%

Alih beban dari Ujung


50,0 55,4
berung

12 BANDUNG TIMUR 70/20 55,8 60,2 0,0

73% 79% 0%

Alih beban ke Braga


19,6 21,1 22,8 24,7 26,7 28,5 30,4 32,3 34,5 38,2
GIS 2011

Alih beban ke Ban-


65,2 70,5 76,3 81,5 86,9 92,3 98,4 109,0
dung Timur Baru 2014

13 BANDUNG TIMUR
150/20 65,2 120 70,5 76,3 81,5 86,9 60 92,3 98,4 109,0
BARU

(Uprate ke 150 kV) 64% 69% 75% 80% 57% 60% 64% 71%

65,2 70,5 76,3 81,5 86,9 92,3 98,4 109,0

14 BENGKOK/PLTA 70/20 3,4 3,8 4,2 4,6 0,0

40% 44% 49% 54% 0%

15 BENGKOK BARU 150/20 55,1 120 58,9 62,9 66,9 71,4 79,3

(Uprate ke 150 kV) 54% 58% 62% 66% 70% 78%

Alih beban dari Ban-


50,0 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6
dung Utara

16 BRAGA GIS 150/20 62,0 66,8 72,3 78,1 84,5 60 90,3 96,3 102,3 109,2 121,0

(GI, Baru) 61% 66% 71% 77% 55% 59% 63% 67% 71% 79%

Alih beban dari Ban-


14,1 15,2 16,5 17,8 19,3 20,6 22,0 23,3 24,9 27,6
dung Utara

Alih beban dari Ban-


19,6 21,1 22,8 24,7 26,7 28,5 30,4 32,3 34,5 38,2
dung Timur

Alih beban dari Kiara-


10,9 11,7 12,7 13,7 14,8 15,8 16,9 18,0 19,2 21,2
condong GIS

Alih beban dari


10,9 11,7 12,7 13,7 14,8 15,8 16,9 18,0 19,2 21,2
Cigereleng

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


813

04/02/2013 10:06:48
814
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (4/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Alih beban dari


6,5 7,0 7,6 8,2 8,9 9,5 10,1 10,8 11,5 12,7
Cibeurem

Sub Total APJ

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 814


731,3 360 789,5 - 855,2 180 925,7 - 1.001,9 300 1.070,8 180 1.142,2 180 1.212,9 - 1.293,3 300 1.433,4 60
Bandung

724,8 782,5 847,6 917,4 993,0 1061,3 1132,1 1202,1 1281,8 1420,7

APJ BANTEN UTARA

17 ASAHIMAS 150/20 60,3 60,5 60,6 60,8 61,1 61,3 61,6 61,9 62,3 62,8

59% 59% 59% 60% 60% 60% 60% 61% 61% 62%

Alih beban ke Asahims


25,0 26,9 29,1 31,5 34,1 36,4 38,8 41,3 44,0 48,8

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


II 2012

18 ASAHIMAS II/
150/20 25,0 60 26,9 29,1 31,5 34,1 36,4 38,8 41,3 60 44,0 48,8
CINANGKA

(GI, Baru) 49% 53% 57% 62% 67% 71% 76% 40% 43% 48%

Alih beban dari


25,0 26,9 29,1 31,5 34,1 36,4 38,8 41,3 44,0 48,8
Asahims

19 CIKANDE 150/20 50,8 51,4 52,0 52,7 53,4 54,1 54,8 55,6 56,4 57,8

50% 50% 51% 52% 52% 53% 54% 54% 55% 57%

20 SALIRAINDAH 150/20 54,3 55,8 57,6 59,6 61,7 63,7 65,8 67,9 70,2 74,3

53% 55% 57% 58% 60% 62% 64% 67% 69% 73%

21 SERANG 150/20 124,0 60 136,6 150,9 166,4 60 183,2 148,8 161,6 174,6 139,3 158,9

61% 67% 74% 65% 72% 58% 63% 68% 55% 62%

Alih beban ke Serang


50,0 53,3 56,7 60,5 67,0
Selatan 2017

Alih beban ke Serang


50,0 55,4
Utara 2020

Alih beban ke Serang


Selatan 2022

22 SERANG SELATAN/
150/20 50,0 120 53,3 56,7 60,5 67,0
BAROS

(GI, Baru) 49% 52% 56% 59% 66%

Alih beban dari Serang 50,0 53,3 56,7 60,5 67,0

Alih beban dari Serang

04/02/2013 10:06:48
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (5/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

23 SERANG UTARA/
150/20 50,0 120 55,4
TONJONG

(GI, Baru) 49% 54%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 815


Alih beban dari Serang 50,0 55,4

24 SURALAYA 150/20 6,3 7,1 8,0 8,9 10,0 11,0 12,1 13,2 14,5 16,6

25% 28% 31% 35% 39% 43% 47% 52% 57% 65%

25 PUNCAK ARDI MULYA 150/20 147,4 158,2 120,6 130,1 140,8 151,2 137,3 147,3 158,9 152,2

72% 78% 59% 64% 69% 74% 67% 72% 78% 75%

Alih beban ke Puncak


50,0 54,1 58,5 62,5 66,6 70,8 75,5 83,7
Ardi Mulya II 2014

Alih beban ke Puncak


25,0 26,6 28,3 31,4
Ardi Mulya II 2018

Alih beban ke Puncak


25,0
Ardi Mulya II 2021

26 PUNCAK ARDI
150/20 50,0 120 54,1 58,5 62,5 91,6 60 97,4 103,9 140,1 60
MULYA II
(GI, Baru) 49% 53% 57% 61% 60% 64% 68% 69%

Alih beban dari Pun-


50,0 54,1 58,5 62,5 66,6 70,8 75,5 83,7
cak Ardi Mulya
Alih beban dari Pun-
25,0 26,6 28,3 31,4
cak Ardi Mulya
Alih beban dari Pun-
25,0
cak Ardi Mulya
27 CILEGON BARU 150/20 71,5 27,2 29,6 32,3 35,3 38,2 41,4 44,8 48,6 54,7

70% 27% 29% 32% 35% 37% 41% 44% 48% 54%

Alih beban ke Cilegon


50,0 54,1 58,5 63,2 67,6 72,1 76,6 81,7 90,5
Baru II 2013
28 CILEGON BARU II/
150/20 50,0 120 54,1 58,5 63,2 67,6 72,1 76,6 81,7 60 90,5
KRAMATWATU
(GI, Baru) 49% 53% 57% 62% 66% 71% 75% 53% 59%

Alih beban dari


50,0 54,1 58,5 63,2 67,6 72,1 76,6 81,7 90,5
Cilegon Baru

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


815

04/02/2013 10:06:48
816
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (6/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

29 CILEGON LAMA 150/20 37,5 41,0 45,0 49,3 54,0 58,4 63,0 67,7 73,0 81,9 60

37% 40% 44% 48% 53% 57% 62% 66% 72% 54%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 816


30 KOPO 150/20 47,7 51,0 54,7 58,8 63,3 67,4 71,7 76,1 81,1 89,5 60

47% 50% 54% 58% 62% 66% 70% 75% 80% 59%

Sub Total Banten


624,8 120 665,6 120 712,2 120 762,9 60 818,6 - 870,5 120 925,4 60 980,9 60 180 180
1.044,3 1.150,6

624,8 665,6 712,2 762,9 818,6 870,5 925,4 980,9 1.044,3 1.150,6

APJ BANTEN SELATAN

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


31 MENES 150/20 35,0 38,4 42,2 46,2 50,5 54,3 58,2 62,0 66,3 74,1

34% 38% 41% 45% 50% 53% 57% 61% 65% 73%

32 SAKETI 70/20

Uprate ke 150 kV 2011

33 SAKETI BARU 150/20 33,3 37,0 41,2 45,6 50,4 54,5 58,8 62,9 67,6 76,1

(Uprate ke 150 kV) 33% 36% 40% 45% 49% 53% 58% 62% 66% 75%

Alih beban ke Maling-


20,0 21,6 23,3 25,2 27,3 29,1 31,1 33,0 35,2 39,0
ping 2012
34 MALINGPING 150/20 20,0 60 21,6 13,3 14,4 15,6 16,6 17,7 18,8 20,1 22,3

(GI, Baru) 39% 42% 26% 28% 31% 33% 35% 37% 39% 44%

Alih beban dari Saketi


20,0 21,6 23,3 25,2 27,3 29,1 31,1 33,0 35,2 39,0
Baru
Alih beban ke Bayah
10,0 10,8 11,7 12,5 13,3 14,2 15,1 16,7
2014
35 BAYAH 150/20 20,0 60 21,6 23,4 25,0 26,7 28,3 30,2 33,5

(GI, Baru) 39% 42% 46% 49% 52% 56% 59% 66%

Alih beban dari Ma-


10,0 10,8 11,7 12,5 13,3 14,2 15,1 16,7
lingping
Alih beban dari
10,0 10,8 11,7 12,5 13,3 14,2 15,1 16,7
Pelabuhanratu Baru
36 RANGKASBITUNG 70/20 2,4 3,5 4,9 6,2 7,7 8,9 10,2 11,4 12,7 15,3

7% 10% 14% 18% 23% 26% 30% 33% 37% 45%

04/02/2013 10:06:49
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (7/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Alih beban ke Rang-


40,2 43,4 46,9 50,7 54,8 58,6 62,5 66,4 70,9 78,5
kasbitung baru 2011
37 RANGKASBITUNG
150/20 40,2 43,4 46,9 50,7 54,8 58,6 62,5 66,4 70,9 78,5

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 817


BARU
(GI. Baru) 39% 43% 46% 50% 54% 57% 61% 65% 69% 77%

Alih beban dari Rang-


40,2 43,4 46,9 50,7 54,8 58,6 62,5 66,4 70,9 78,5
kasbitung 70 kV
Sub Total Banten
130,9 60 143,9 - 168,4 60 184,8 - 202,3 - 218,0 - 234,1 - 249,9 - 267,9 - 299,8 -
Selatan

130,9 143,9 158,4 174,0 190,6 205,5 220,8 235,8 252,8 283,0

APJ BEKASI

JBN adb b-1

38 CIBATU 150/20 43,4 60 47,1 51,2 55,6 60,4 64,8 69,3 73,8 79,0 87,9 60

43% 46% 50% 55% 59% 64% 68% 72% 77% 57%

Alih beban ke Cika-


19,6 60 21,1 22,8 24,7 26,7 28,5 30,5 32,3 34,5 38,2
rang/Lippo 2012
39 FAJAR SURYA WISESA 150/20 82,7 60 89,5 97,2 105,5 114,5 122,7 60 76,2 81,2 87,0 96,9

54% 59% 64% 69% 75% 60% 37% 40% 43% 47%

Alih beban ke Suka-


10,2 11,0 11,9 12,9 13,9 14,9 15,8 16,8 18,0 19,9
tani/Gobel 200912
Alih beban ke Fajar SW
55,0 58,4 62,3 69,1
II 2018
40 FAJAR SURYA WISESA
150/20 55,0 120 58,4 62,3 69,1
II/MUKTIWARI
(GI. Baru) 54% 57% 61% 68%

Alih beban dari Fajar


55,0 58,4 62,3 69,1
SW
41 GANDA MEKAR 150/20 79,4 83,0 87,0 91,4 96,1 100,4 104,9 109,4 114,6 123,4 60

52% 54% 57% 60% 63% 66% 69% 72% 75% 60%

Alih beban ke Cika-


6,3 6,8 7,3 7,9 8,6 9,2 9,8 10,4 11,1 12,3
rang/Lippo 2012
42 JABABEKA 150/20 134,4 139,6 145,4 151,8 158,7 140,2 145,2 150,3 156,1 165,9 60

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


817

04/02/2013 10:06:49
818
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (8/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

66% 68% 71% 74% 78% 69% 71% 74% 77% 65%

Alih beban ke Suka-


14,5 15,6 16,9 18,3 19,8 21,1 22,5 23,9 25,5 28,3
tani/Gobel 2012

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 818


Alih beban ke Jaba-
25,0 26,7 28,3 30,2 33,5
beka II 2017
Alih beban ke Jaba-
beka II 2022
43 JABABEKA II/PAMA-
150/20 25,0 60 26,7 28,3 30,2 33,5
HAN
(GI. Baru) 49% 52% 56% 59% 66%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Alih beban dari
25,0 26,7 28,3 30,2 33,5
Jababeka
Alih beban dari
Jababeka
44 TAMBUN 150/20 125,0 135,9 148,2 60 126,5 138,1 148,8 140,0 149,9 161,2 130,5

70% 76% 73% 62% 68% 73% 69% 73% 79% 64%

Alih beban ke Tambun


35,0 37,9 40,4 43,1 45,8 48,9 54,2
II 2015
Alih beban ke Tambun
20,0 21,2 22,7 25,1
II 2018
Alih beban ke Tambun
50,0
III 2021
45 TAMBUN II/PASARKA-
150/20 35,0 120 37,9 40,4 63,1 67,1 71,6 79,3
LONG
(GI. Baru) 34% 37% 40% 62% 66% 70% 78%

Alih beban dari


35,0 37,9 40,4 43,1 45,8 48,9 54,2
Tambun
Alih beban dari
20,0 21,2 22,7 25,1
Tambun
46 TAMBUN III/MUSTI-
150/20 50,0 120
KAJAYA
(GI. Baru) 49%

Alih beban dari


50,0
Tambun
47 PONCOL 70/20 20,5 22,4 24,6 26,9 29,4 31,7 0,0

40% 44% 48% 53% 58% 62% 0%

04/02/2013 10:06:49
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (9/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Alih beban ke Poncol


32,6 35,2 38,0 41,1 44,5 47,5 50,7 53,9 57,5 63,7
Baru 2011
Uprate ke 150 kV 2018 84,8 90,3 96,6 107,5

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 819


48 PONCOL BARU 150/20 123,0 134,2 60 146,9 160,6 60 175,5 189,1 168,3 180,3 194,0 192,5

80% 66% 72% 63% 69% 74% 66% 71% 76% 75%

Alih beban dari Poncol 32,6 35,2 38,0 41,1 44,5 47,5 50,7 53,9 57,5 63,7

Alih beban ke Poncol


35,0 37,2 39,7 44,0
Baru II 2018
Alih beban ke Poncol
25,0
Baru II 2021
Alih beban ke Poncol
Baru II 2023
49 PONCOL BARU II/
150/20 69,1 120 73,6 78,8 112,8 60
BOJONG MENTEN
(GI, Baru) 68% 72% 77% 74%

Alih beban dari Poncol 34,1 36,4 39,2 43,8

Alih beban dari Poncol


35,0 37,2 39,7 44,0
Baru
Alih beban dari Poncol
25,0
Baru
50 PONDOK KELAPA 150/20 54,3 59,9 66,2 72,9 80,3 86,9 93,8 100,7 108,5 122,0

35% 39% 43% 48% 52% 57% 61% 66% 71% 80%

51 BEKASI 150/20 131,2 144,6 110,0 97,6 84,4 93,2 78,2 86,7 96,7 112,9

64% 71% 54% 48% 41% 46% 38% 42% 47% 55%

Alih beban ke Bekasi


50,0 53,9 58,3 63,0 68,1 72,8 77,7 82,5 88,0 97,6
Utara 2012
Alih beban ke Muara-
50,0 53,9 58,3 63,0 68,1 72,8 77,7 82,5 88,0 97,6
tawar 2012
Alih beban ke Bekasi
50,0 54,1 58,5 63,2 67,6 72,1 76,9 85,2
II 2014
Alih beban ke Bekasi
25,0 27,0 28,9 30,8 32,7 34,9 38,7
Utara 2015
Alih beban ke Muara-
25,0 26,7 28,5 30,3 32,3 35,8
tawar 2016

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


819

04/02/2013 10:06:49
820
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (10/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Alih beban ke Bekasi


25,0 26,6 28,3 31,4
II 2018
52 BEKASI UTARA 150/20 50,0 120 53,9 58,3 88,0 60 95,2 101,7 108,5 115,3 123,0 60 136,3

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 820


(GI, Baru) 49% 53% 57% 58% 62% 66% 71% 75% 60% 67%

Alih beban dari Bekasi 50,0 53,9 58,3 63,0 68,1 72,8 77,7 82,5 88,0 97,6

Alih beban dari Bekasi 25,0 27,0 28,9 30,8 32,7 34,9 38,7

53 MUARATAWAR 150/20 50,0 120 53,9 58,3 63,0 93,1 60 99,5 106,2 112,8 120,3 133,3 60

(GI, Baru) 49% 53% 57% 62% 61% 65% 69% 74% 79% 65%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Alih beban dari Bekasi 50,0 53,9 58,3 63,0 68,1 72,8 77,7 82,5 88,0 97,6

Alih beban dari Bekasi 25,0 26,7 28,5 30,3 32,3 35,8

54 BEKASI II/PING-
150/20 50,0 120 54,1 58,5 63,2 92,6 60 98,6 105,2 116,6
GIRKALI
(GI, Baru) 49% 53% 57% 62% 60% 64% 69% 76%

Alih beban dari Bekasi 50,0 54,1 58,5 63,2 67,6 72,1 76,9 85,2

Alih beban dari Bekasi 25,0 26,6 28,3 31,4

55 CIKARANG 150/20 50,5 51,0 51,5 52,1 52,7 53,3 53,9 54,5 55,2 56,4

49% 50% 50% 51% 52% 52% 53% 53% 54% 55%

Alih beban ke Suka-


5,2 5,6 6,1 6,6 7,1 7,6 8,1 8,6 9,2 10,1
tani/Gobel 2012
Alih beban ke Cika-
1,6 1,7 1,9 2,0 2,2 2,3 2,5 2,6 2,8 3,1
rang/Lippo 2012
56 SUKATANI/GOBEL 150/20 29,9 60 32,2 34,9 37,7 40,7 43,5 60 46,5 49,3 52,6 58,3

(GI, Baru) 59% 63% 68% 74% 80% 43% 46% 48% 52% 57%

Alih beban dari Fajar


10,2 11,0 11,9 12,9 13,9 14,9 15,8 16,8 18,0 19,9
SW
Alih beban dari
14,5 15,6 16,9 18,3 19,8 21,1 22,5 23,9 25,5 28,3
Jababeka
Alih beban dari
5,2 5,6 6,1 6,6 7,1 7,6 8,1 8,6 9,2 10,1
Cikarang
57 CIKARANG/LIPPO 150/20 27,5 60 29,6 32,1 34,7 37,5 40,0 42,7 60 45,4 48,4 53,7

(GI, Baru) 54% 58% 63% 68% 73% 79% 42% 44% 47% 53%

04/02/2013 10:06:50
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (11/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Alih beban dari Cibatu 19,6 21,1 22,8 24,7 26,7 28,5 30,5 32,3 34,5 38,2

Alih beban dari


1,6 1,7 1,9 2,0 2,2 2,3 2,5 2,6 2,8 3,1
Cikarang

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 821


Alih beban dari Gan-
6,3 6,8 7,3 7,9 8,6 9,2 9,8 10,4 11,1 12,3
damekar
Sub Total Bekasi
480 60 180 240 60 180 360 - 60 420
1.001,8 1.076,7 1.161,6 1.253,3 1.353,0 1.444,5 1.540,2 1.635,8 1.744,9 1.931,2

1.001,8 1.076,7 1.161,6 1.253,3 1.353,0 1.444,5 1.540,2 1.635,8 1.744,9 1.931,2

APJ BOGOR

58 BOGORBARU 150/20 140,1 151,3 114,1 123,6 134,0 118,4 126,4 134,3 143,3 109,0

69% 74% 56% 61% 66% 58% 62% 66% 70% 53%

Alih beban ke Bogor


32,0 34,5 37,3 40,3 43,6 46,6 49,7 52,8 56,3 62,4
Kota 2012
Alih beban ke Bogor
50,0 54,1 58,5 62,5 66,6 70,8 75,5 83,7
baru II 2014
Alih beban ke Bogor
25,0 26,7 28,3 30,2 33,5
baru II 2017
Alih beban ke Bogor
50,0
baru III 2021
59 BOGOR BARU II/
150/20 50,0 120 54,1 58,5 87,5 60 93,3 99,1 105,8 117,2
TAJUR
(GI, Baru) 49% 53% 57% 57% 61% 65% 69% 77%

Alih beban dari Bogor


50,0 54,1 58,5 62,5 66,6 70,8 75,5 83,7
Baru
Alih beban dari Bogor
25,0 26,7 28,3 30,2 33,5
Baru
60 BOGOR BARU III/
150/20 50,0 120
CIOMAS
(GI, Baru) 49%

Alih beban dari Bogor


50,0
Baru
61 BUNAR 70/20 49,4 53,7 30 0,0

Uprate ke 150 kV 2014 97% 70% 0%

Alih beban ke Bunar


58,5 63,7 69,4 74,6 80,1 85,6 91,8 102,5
Baru 2014

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


821

04/02/2013 10:06:50
822
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (12/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

62 BUNAR BARU 150/20 58,5 120 63,7 69,4 74,6 80,1 85,6 60 91,8 102,5

(Uprate ke 150 kV) 57% 62% 68% 73% 79% 56% 60% 67%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 822


Alih beban dari Bunar 58,5 63,7 69,4 74,6 80,1 85,6 91,8 102,5

63 CIAWI 70/20

Uprate ke 150 kV 2011

82,0 89,9 99,0 108,7 119,3 128,9 138,9 148,9 160,3 179,9

64 CIAWI BARU 150/20 82,0 89,9 99,0 60 108,7 69,3 75,5 81,9 88,4 95,7 108,3

(Uprate ke 150 kV) 80% 88% 65% 71% 45% 49% 54% 58% 63% 71%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


alih beban dari Ciawi 82,0 89,9 99,0 108,7 119,3 128,9 138,9 148,9 160,3 179,9

alih beban ke Ciawi


50,0 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6
Baru II 2016
65 CIAWI BARU II/
150/20 50,0 120 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6
CISARUA
(GI, Baru) 49% 52% 56% 59% 63% 70%

Alih beban dari Ciawi


50,0 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6
Baru
66 KEDUNGBADAK 70/20 0,0

Uprate ke 150 kV 2012 0%

Alih beban ke Kedung-


52,2 57,5 63,5 69,9 76,9 83,3 89,9 96,5 104,1 117,0
badak Baru 2012
67 KEDUNGBADAK BARU 150/20 52,2 120 57,5 63,5 69,9 76,9 83,3 60 89,9 96,5 104,1 117,0

(Uprate ke 150 kV) 51% 56% 62% 69% 75% 54% 59% 63% 68% 76%

Alih beban dari


52,2 57,5 63,5 69,9 76,9 83,3 89,9 96,5 104,1 117,0
Kedungbadak
68 KRACAK 70/20 8,9 10,5 0,0

52% 62% 0%

Alih beban ke Bogor


18,0 19,4 21,0 22,7 24,5 26,2 28,0 29,7 31,7 35,1
Kota 2012
Upraeke 150 kV 2014 18,6 20,7 22,9 25,4 29,5

APJ Bogor

69 KRACAK BARU 150/20 12,4 60 14,3 16,5 18,6 20,7 22,9 25,4 29,5

04/02/2013 10:06:50
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (13/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

(Uprate ke 150 kV) 24% 28% 32% 36% 41% 45% 50% 58%

Alih beban dari Kracak


12,4 14,3 16,5 18,6 20,7 22,9 25,4 29,5
Baru

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 823


70 BOGOR KOTA 150/20 50,0 120 53,9 58,3 63,0 68,1 72,8 77,7 82,5 60 88,0 97,6

(GIS, Baru) 49% 53% 57% 62% 67% 71% 76% 54% 58% 64%

Alih beban dari Bogor


32,0 34,5 37,3 40,3 43,6 46,6 49,7 52,8 56,3 62,4
Baru
Alih beban dari Kracak 18,0 19,4 21,0 22,7 24,5 26,2 28,0 29,7 31,7 35,1

Sub Total Bogor 382,6 240 416,9 30 455,7 360 497,4 - 542,7 120 584,0 120 627,0 - 669,8 120 718,6 - 802,6 120

382,6 416,9 455,7 497,4 542,7 584,0 627,0 669,8 718,6 802,6

APJ CIANJUR

71 CIANJUR 150/20 112,5 124,1 137,3 60 151,3 116,5 126,8 137,4 97,8 106,3 121,3

74% 81% 67% 74% 57% 62% 67% 48% 52% 59%

Alih beban ke Tangge-


10,4 11,3 12,2 13,2 14,2 15,2 16,2 17,2 18,4 20,4
ung 2011
Alih beban ke Cianjur
50,0 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6
II 2016
Alih beban ke Cianjur
50,0 53,3 59,1
III 2019
72 CIANJUR II/RAJA-
150/20 50,0 120 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6
MANDALA
(GI, Baru) 49% 52% 56% 59% 63% 70%

Alih beban dari Cianjur 50,0 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6

73 CIANJUR III/CIPANAS 150/20 50,0 120 53,3 59,1

(GI, Baru) 49% 52% 58%

Alih beban dari Cianjur 50,0 53,3 59,1

74 TANGGEUNG 70/20 15,7 16,9 18,3 19,7 21,3 30 22,8 24,3 25,8 27,6 30,6

(GI, Baru) 61% 66% 72% 77% 42% 45% 48% 51% 54% 60%

Alih beban dari Cianjur 10,4 11,3 12,2 13,2 14,2 15,2 16,2 17,2 18,4 20,4

Alih beban dari Ban-


1,3 1,4 1,5 1,6 1,8 1,9 2,0 2,2 2,3 2,5
dung Selatan

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


823

04/02/2013 10:06:50
824
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (14/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Alih beban dari Lem-


3,9 4,2 4,6 4,9 5,3 5,7 6,1 6,5 6,9 7,6
bursitu
Sub Total Cianjur 128,1 - 141,0 - 155,5 60 171,1 - 187,9 150 203,0 - 218,7 - 234,2 120 251,8 - 282,6 -

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 824


122,9 135,4 149,4 164,5 180,8 195,4 210,6 225,6 242,6 272,4

APJ CIMAHI

75 CIBABAT GIS 150/20 112,3 118,7 71,1 74,6 78,3 81,9 85,6 89,3 93,6 100,8

73% 78% 46% 49% 51% 54% 56% 58% 61% 66%

Alih beban ke Cibabat


54,4 58,6 63,4 68,5 74,1 79,2 84,5 89,8 95,8 106,1
II GIS 2011

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Alih beban ke Cibabat
55,0 59,5 64,3 68,7 73,3 77,9 83,1 92,1
III 2014
76 CIBABAT II/LEUWIGA-
150/20 54,4 58,6 63,4 68,5 74,1 79,2 84,5 60 89,8 95,8 106,1
JAH
(GI, Baru) 53% 57% 62% 67% 73% 78% 55% 59% 63% 69%

Alih beban dari Ciba-


54,4 58,6 63,4 68,5 74,1 79,2 84,5 89,8 95,8 106,1
bat GIS
77 CIBABAT III/GUNUNG-
150/20 55,0 120 59,5 64,3 68,7 73,3 77,9 83,1 60 92,1
BATU
(GI, Baru) 54% 58% 63% 67% 72% 76% 54% 60%

Alih beban dari Ciba-


55,0 59,5 64,3 68,7 73,3 77,9 83,1 92,1
bat GIS
78 LAGADAR 150/20 97,5 105,3 114,0 123,4 60 133,7 143,0 152,7 112,4 120,1 133,3

64% 69% 75% 61% 66% 70% 75% 55% 59% 65%

Alih beban ke Lagadar


50,0 53,3 59,1
II 2019
79 LAGADAR II/BOJONG 150/20 50,0 120 53,3 59,1

(GI, Baru) 49% 52% 58%

Alih beban dari


50,0 53,3 59,1
Lagadar
APJ Cimahi

80 PADALARANG BARU 150/20 121,2 129,2 138,2 60 147,8 108,2 114,0 120,0 125,8 132,4 129,3

68% 72% 68% 72% 53% 56% 59% 62% 65% 63%

Alih beban ke Padala-


50,0 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6
rang Baru II 2016

04/02/2013 10:06:51
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (15/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Alih beban ke Padalar-


15,0
ang Baru II 2021
81 PADALARANG BARU
150/20 50,0 120 53,4 57,0 60,6 64,6 86,6 60

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 825


II/NGAMPRAH
(GI, Baru) 49% 52% 56% 59% 63% 57%

Alih beban dari Pada-


50,0 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6
larang Baru
Alih beban dari Pada-
15,0
larang Baru
82 CIBEUREUM 150/20 51,8 56,6 62,1 67,9 74,3 80,0 86,0 60 91,9 98,6 110,2

51% 56% 61% 67% 73% 78% 56% 60% 64% 72%

Alih beban ke Braga


6,5 7,0 7,6 8,2 8,9 9,5 10,1 10,8 11,5 12,7
GIS
Sub Total Cimahi 437,2 - 468,4 - 503,8 180 541,7 60 582,9 120 620,2 - 659,1 120 697,6 120 741,5 60 817,4 60

443,7 475,5 511,4 550,0 591,8 629,7 669,2 708,3 752,9 830,2

APJ CIREBON

83 MANDIRANCAN 150/20 49,0 55,5 63,1 71,4 80,7 89,7 60 99,4 109,5 121,1 139,8 60

48% 54% 62% 70% 79% 59% 65% 72% 79% 69%

84 MANDIRANCAN BARU 150/20

(GI, Baru)

Alih bebandari Man-


diranan 2012
85 SUNYARAGI 150/20 80,6 86,9 94,0 101,6 109,7 117,0 124,6 60 132,0 140,4 155,3

53% 57% 61% 66% 72% 76% 61% 65% 69% 76%

Alih beban ke Kanci


14,4 15,5 16,7 18,1 19,6 20,9 22,3 23,7 25,3 28,0
2012
86 JATIBARANG 150/20 41,3 45,2 49,6 54,3 59,2 63,5 68,0 72,2 77,1 85,9 60

40% 44% 49% 53% 58% 62% 67% 71% 76% 56%

Alih beban ke Cike-


18,2 19,6 21,2 22,9 24,8 26,5 28,2 30,0 32,0 35,4
dung 2012
87 HAURGEULIS 150/20 52,4 58,2 60 64,9 72,1 80,1 87,6 95,5 103,6 112,8 128,1 60

51% 38% 42% 47% 52% 57% 62% 68% 74% 63%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


825

04/02/2013 10:06:51
826
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (16/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Alih beban ke Cike-


7,6 8,2 8,9 9,6 10,4 11,1 11,9 12,6 13,4 14,9
dung 2012
88 ARJAWINANGUN 70/20 54,6 60,1 0,0

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 826


92% 101% 0%

Alih beban ke Arjaw-


66,2 72,8 79,9 86,2 92,7 99,1 106,4 119,3
inangun Baru 2014
89 ARJAWINANGUN
150/20 66,2 120 72,8 79,9 86,2 60 92,7 99,1 106,4 119,3
BARU
(Uprate ke 150 kV) 65% 71% 78% 56% 61% 65% 70% 78%

Alih beban dari

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


66,2 72,8 79,9 86,2 92,7 99,1 106,4 119,3
Arjawiangun
90 BABAKAN 70/20 32,0 35,7 0,0

Uprate ke 150 kV 2014 47% 52% 0%

Alih beban ke Kanci


15,5 16,8 18,1 19,6 21,2 22,6 24,2 25,7 27,4 30,3
2012
Alih beban ke Babakan
57,9 63,8 70,1 75,8 81,7 87,5 94,1 105,7
Baru 2014
91 BABAKAN BARU 150/20 39,8 120 44,2 48,9 53,2 57,5 61,8 66,7 75,3

(Uprate ke 150 kV) 39% 43% 48% 52% 56% 61% 65% 74%

Alih beban dari


39,8 44,2 48,9 53,2 57,5 61,8 66,7 75,3
Babakan
92 CANGKRING 70/20 30,7 34,0 0,0

121% 133% 0%

Alih beban ke Cang-


kring Baru 2014
93 CANGKRING BARU/
150/20 37,7 120 41,7 46,1 50,0 54,1 58,2 62,8 70,9
KAPETAKAN
(Uprate ke 150 kV) 37% 41% 45% 49% 53% 57% 62% 69%

Alih beban dari


37,7 41,7 46,1 50,0 54,1 58,2 62,8 70,9
Cangkring
94 INDRAMAYU 70/20 38,3 42,3 46,7 51,4 0,0

Uprate ke 150 kV 2016 50% 55% 61% 67% 0%

Alih beban ke Cike-


7,6 8,2 8,9 9,6 10,4 11,1 11,9 12,6 13,4 14,9
dung 2012

04/02/2013 10:06:51
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (17/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Alih beban ke Indram-


66,9 72,2 77,7 83,1 89,2 100,0
ayu Baru 2016
95 INDRAMAYU BARU 150/20 56,5 120 61,1 65,8 70,5 75,8 85,1 60

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 827


(Uprate ke 150 kV) 55% 60% 65% 69% 74% 56%

Alih beban dari


56,5 61,1 65,8 70,5 75,8 85,1
Indramayu
96 KUNINGAN 70/20 50,0 55,2 0,0

Uprate ke 150 kV 2014 65% 72% 0%

Alih beban ke Cikijing


6,1 6,5 7,1 7,6 8,3 8,8 9,4 10,0 10,7 11,8
2012
Alih beban ke Kunin-
68,2 75,0 82,4 89,0 95,9 102,7 110,3 123,8
gan Baru 2014
97 KUNINGAN BARU 150/20 61,1 120 67,4 74,2 80,2 86,5 60 92,7 99,7 112,0

(Uprate ke 150 kV) 60% 66% 73% 79% 57% 61% 65% 73%

Alih beban dari


61,1 67,4 74,2 80,2 86,5 92,7 99,7 112,0
Kuningan
98 CIKEDUNG 150/20 33,4 60 36,0 39,0 42,1 60 45,6 48,7 51,9 55,2 58,9 65,2

(GI. Baru) 66% 71% 76% 41% 45% 48% 51% 54% 58% 64%

Alih beban dari


7,6 8,2 8,9 9,6 10,4 11,1 11,9 12,6 13,4 14,9
Haurgeulis
Alih beban dari
18,2 19,6 21,2 22,9 24,8 26,5 28,2 30,0 32,0 35,4
Jatibarang
Alih beban dari
7,6 8,2 8,9 9,6 10,4 11,1 11,9 12,6 13,4 14,9
Indramayu
99 KANCI 150/20 29,9 60 32,2 34,9 37,7 40,8 43,5 60 46,5 49,3 52,6 58,3

(GI. Baru) 59% 63% 68% 74% 80% 43% 46% 48% 52% 57%

Alih beban dari


15,5 16,8 18,1 19,6 21,2 22,6 24,2 25,7 27,4 30,3
Babakan
Alih beban dari
14,4 15,5 16,7 18,1 19,6 20,9 22,3 23,7 25,3 28,0
Sunyaragi
Sub Total Cirebon
492,4 120 541,4 60 596,9 480 656,7 60 721,6 120 780,8 180 842,6 120 904,1 - 974,3 - 240
1.095,3

498,5 548,0 604,0 664,3 729,8 789,6 852,0 914,1 985,0 1.107,1

APJ DEPOK

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


827

04/02/2013 10:06:51
828
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (18/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

100 CIMANGGIS 150/20 78,7 82,6 86,8 91,3 95,9 99,9 103,8 107,5 91,7 97,5

51% 54% 57% 60% 63% 65% 68% 70% 60% 64%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 828


Alih beban ke Cimang-
50,0 53,9 58,3 63,0 68,1 72,8 77,7 82,5 88,0 97,6
gis II 2012
Alih beban ke Cimang-
20,0 22,2
gis II 2020
101 CIMANGGIS II/
150/20 50,0 120 53,9 58,3 63,0 68,1 72,8 77,7 82,5 60 108,0 119,7
TENGAH
(GI. Baru) 49% 53% 57% 62% 67% 71% 76% 54% 71% 78%

Alih beban dari

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


50,0 53,9 58,3 63,0 68,1 72,8 77,7 82,5 88,0 97,6
Cimanggis
Alih beban dari
20,0 22,2
Cimanggis
102 DEPOK / RAWADE-
150/20 68,7 75,4 83,1 60 91,3 100,3 108,4 116,9 125,3 60 134,9 151,5
NOK

67% 74% 54% 60% 66% 71% 76% 61% 66% 74%

Alih beban dari Depok


19,2 20,7 22,4 24,2 26,2 28,0 29,8 31,7 33,8 37,5
Baru
103 SERPONG 150/20 60,9 67,1 49,2 54,7 60,7 66,1 71,8 77,4 83,8 94,9

40% 44% 32% 36% 40% 43% 47% 51% 55% 62%

Alih beban ke Ciseeng 25,0 27,0 29,2 31,2 33,3 35,4 37,8 41,8

104 CISEENG 150/20 25,0 60 27,0 29,2 31,2 33,3 35,4 37,8 41,8 60

(GI. Baru) 49% 53% 57% 61% 65% 69% 74% 41%

Alih beban dari


25,0 27,0 29,2 31,2 33,3 35,4 37,8 41,8
Serpong
105 GANDUL 150/20 29,4 31,4 33,8 36,3 39,0 41,5 44,1 46,7 49,6 54,7

29% 31% 33% 36% 38% 41% 43% 46% 49% 54%

Alih beban ke
Gandul II
106 DEPOK BARU 70/20 54,9 60,9 0,0

Uprate e 150 kV 2014 72% 80% 0%

Alih beban ke Rawa-


19,2 20,7 22,4 24,2 26,2 28,0 29,8 31,7 33,8 37,5
denok 2009

04/02/2013 10:06:51
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (19/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Alih beban ke Depok


90,0 99,1 108,9 117,8 127,0 136,1 146,6 164,7
Baru i50 kV 2014
107 DEPOK BARU 150
150/20 67,6 120 74,9 82,7 60 89,8 97,2 104,5 112,8 127,2 60

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 829


KV/GIS
(Uprate ke 150 kV) 66% 73% 54% 59% 64% 68% 74% 62%

Alih beban dari Depok


67,6 74,9 82,7 89,8 97,2 104,5 112,8 127,2
Baru
108 GANDARIA 70/20 19,2 21,1 23,4 25,7 28,3 30,7 33,1 35,5 38,2 43,0

25% 28% 31% 34% 37% 40% 43% 46% 50% 56%

Sub Total Depok 361,8 120 392,5 - 427,1 240 464,2 - 504,3 60 540,4 - 577,8 - 614,8 120 656,8 - 730,4 120

361,8 392,5 427,1 464,2 504,3 540,4 577,8 614,8 656,8 730,4

APJ GARUT

109 GARUT 150/20 73,5 81,3 60 90,0 99,3 109,5 118,6 128,2 60 112,6 121,7 137,4

72% 53% 59% 65% 72% 78% 63% 55% 60% 67%

Alih beban ke Garut


25,0 26,7 29,6
II 2019
110 GARUT II 150/20 25,0 60 26,7 29,6

(GI. Baru) 49% 52% 58%

Alih beban dari Garut 25,0 26,7 29,6

111 MALANGBONG 70/20 51,4 0,0

Uprate e 150 kV 2013 101% 0%

Alih beban ke Malang-


63,4 70,0 77,2 84,9 91,9 99,1 106,3 114,4 128,6
bong Baru 2013
Alih beban ke Cikijing
6,1 6,5 7,1 7,6 8,3 8,8 9,4 10,0 10,7 11,8
2012
112 MALANGBONG BARU 150/20 56,8 120 63,0 69,6 76,7 83,1 60 89,7 96,3 103,7 116,8

(Uprate ke 150 kV) 56% 62% 68% 75% 54% 59% 63% 68% 76%

Alih beban dari Ma-


63,4 70,0 77,2 84,9 91,9 99,1 106,3 114,4 128,6
langbong
113 PEMEUNGPEUK 70/20 17,7 19,8 22,1 30 24,6 27,3 29,9 32,6 30 35,3 38,3 43,5

70% 78% 52% 58% 64% 70% 48% 52% 56% 64%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


829

04/02/2013 10:06:52
830
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (20/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

114 SUMADRA 70/20 18,5 20,5 22,8 25,3 27,9 30,4 32,9 35,5 30 38,4 43,3

44% 48% 54% 59% 66% 71% 77% 52% 56% 64%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 830


Sub Total Garut 161,2 - 178,4 180 197,8 30 218,7 - 241,4 - 262,0 60 283,4 90 304,6 90 328,8 - 370,6 -

167,2 184,9 204,9 226,4 249,7 270,8 292,8 314,6 339,4 382,4

APJ GUNUNGPUTRI

115 CIBINONG 150/20 136,6 141,2 146,3 151,7 157,5 162,5 167,6 60 172,6 178,2 188,5

67% 69% 72% 74% 77% 80% 66% 68% 70% 74%

Alih beban ke Jong-

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


40,0 43,1 46,6 50,4 54,5 58,3 62,1 66,0 70,4 78,0
gol/Cileungsi II 2012
116 SENTUL 150/20 64,1 68,8 74,0 79,5 85,5 60 90,9 96,5 102,0 108,2 119,2

63% 67% 73% 78% 56% 59% 63% 67% 71% 78%

117 JATIRANGGON 150/20 17,3 18,5 19,9 21,4 23,0 24,5 26,0 27,4 29,1 32,1

34% 36% 39% 42% 45% 48% 51% 54% 57% 63%

118 CILEUNGSI 70/20 24,8 27,2 30,0 33,1 36,5 40,0 43,7 30 47,7 52,2 39,3

49% 53% 59% 65% 72% 78% 57% 62% 68% 51%

Alih beban ke Jong-


30,0 32,3 35,0 37,8 40,9 43,7 46,6 49,5 52,8 58,5
gol/Cileungsi II 2012
Alih beban ke Jong-
20,0
gol/Cileungsi II 2022
119 CILEUNGSI II/JONG-
150/20 70,0 120 75,4 81,6 60 88,2 95,4 101,9 108,8 115,5 123,3 60 156,6
GOL
(GI. Baru) 69% 74% 53% 58% 62% 67% 71% 76% 60% 77%

Alih beban dari


30,0 32,3 35,0 37,8 40,9 43,7 46,6 49,5 52,8 58,5
Cileungsi
Alih beban dari
40,0 43,1 46,6 50,4 54,5 58,3 62,1 66,0 70,4 78,0
Cibinong
Alih beban dari
20,0
Jatirangon
Sub Total Gunungputri 312,8 120 331,1 - 351,7 60 373,9 - 398,0 60 419,8 - 442,6 90 465,2 - 491,0 60 535,6 -

312,8 331,1 351,7 373,9 398,0 419,8 442,6 465,2 491,0 535,6

APJ KARAWANG

04/02/2013 10:06:52
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (21/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

120 DAWUAN 150/20 107,6 112,5 118,1 124,0 60 130,5 136,4 142,6 148,7 105,7 112,3

70% 74% 77% 61% 64% 67% 70% 73% 52% 55%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 831


Alih beban ke Dawuan
50,0 55,4
II 2020
121 DAWUAN II/CIPA-
150/20 50,0 120 55,4
SANGGRAHAN
(GI. Baru) 49% 54%

Alih beban dari


50,0 55,4
Dawuan
122 TEGAL HERANG 150/20 61,1 66,3 72,2 78,6 85,5 60 91,7 98,3 104,7 112,1 124,8 60

60% 65% 71% 77% 56% 60% 64% 68% 73% 61%

123 KOSAMBI BARU 150/20 104,1 113,3 123,6 60 134,8 146,9 157,9 169,3 60 180,7 168,6 188,2

68% 74% 61% 66% 72% 77% 66% 71% 66% 74%

Alih beban ke Kosambi


25,0 27,7
Baru II 2020
Alih beban ke Kosambi
Baru II 2024
124 KOSAMBI BARU II/
150/20 25,0 60 27,7
CILAMAYA
(GI. Baru) 49% 54%

Alih beban dari Ko-


25,0 27,7
sambi Baru
125 PERURI 150/20 48,0 50,2 52,8 55,6 58,5 61,2 64,0 66,8 69,9 75,4

42% 44% 46% 48% 51% 53% 56% 58% 61% 66%

126 MEKARSARI 150/20 43,7 44,2 44,7 45,2 45,8 46,3 46,9 47,4 48,1 49,2

43% 43% 44% 44% 45% 45% 46% 46% 47% 48%

127 TELUKJAMBE 150/20 94,6 100,1 106,3 112,9 120,1 126,6 60 133,4 140,1 147,7 160,9

62% 65% 69% 74% 79% 62% 65% 69% 72% 79%

128 PINAYUNGAN 150/20 127,2 131,9 137,1 142,8 148,9 154,4 160,2 165,9 60 172,3 183,6

62% 65% 67% 70% 73% 76% 79% 65% 68% 72%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


831

04/02/2013 10:06:52
832
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (22/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

129 KIARAPAYUNG 150/20 27,9 29,6 31,5 33,6 35,8 37,7 39,8 41,9 44,2 48,2

37% 39% 41% 44% 47% 49% 52% 55% 58% 63%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 832


130 MALIGI 150/20 43,5 46,0 48,9 51,9 55,3 58,3 61,4 64,5 68,0 74,1

43% 45% 48% 51% 54% 57% 60% 63% 67% 73%

relokasi dari GI relokasi ke GI


P3B uai 2011 -->
Haurgeulis Haurgeulis
131 PARUNGMULYA 150/20 55,3 58,9 63,0 67,3 72,1 76,3 80,8 85,2 60 90,2 98,9

54% 58% 62% 66% 71% 75% 79% 56% 59% 65%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


132 RENGAS DENGKLOK 70/20 53,6 59,3 0,0

Uprate e 150 kV
79% 87% 0%
2014
Alih beban ke
Rengasdengklok 65,7 72,7 80,2 87,1 94,3 101,4 109,5 123,4
Baru 2014
133 RENGAS DENGKLOK
150/20 65,7 120 72,7 80,2 87,1 60 94,3 101,4 109,5 123,4 60
BARU
(Uprate ke 150 kV) 64% 71% 79% 57% 62% 66% 72% 61%

Alih beban dari


65,7 72,7 80,2 87,1 94,3 101,4 109,5 123,4
Rengasdengkok

Sub Total Karawang 766,6 - 812,3 - 864,0 180 919,4 60 979,5 60 1.034,1 120 1.090,9 60,0 1.147,1 120 1.211,2 180 1.322,2 120

766,6 812,3 864,0 919,4 979,5 1.034,1 1.090,9 1.147,1 1.211,2 1.322,2

APJ MAJALAYA

134 CIKASUNGKA 150/20 91,7 99,1 107,4 116,3 126,1 60 135,1 144,5 103,9 111,3 108,8

60% 65% 70% 76% 62% 66% 71% 51% 55% 53%

Alih beban ke Ci-


50,0 53,3 59,1
kasungka II 2019
135 CIKASUNGKA II/
150/20 50,0 120 53,3 74,1
NAGREG
(GI. Baru) 49% 52% 73%

Alih beban dari


50,0 53,3 59,1
Cikasungka

04/02/2013 10:06:52
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (23/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

136 BANDUNG SELATAN 150/20 126,4 137,7 100,4 110,2 120,8 130,7 141,0 126,4 136,6 153,8

62% 67% 49% 54% 59% 64% 69% 62% 67% 75%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 833


Alih beban ke Patuha
17,4 18,8 20,3 21,9 23,7 25,3 27,0 28,7 30,6 34,0
2011
Alih beban ke Tangge-
1,3 1,4 1,5 1,6 1,8 1,9 2,0 2,2 2,3 2,5
ung 2011
Alih beban ke Ban-
50,0 54,1 58,5 62,5 66,6 70,8 75,5 83,7
dung Selatan II 2014
Alih beban ke Ban-
25,0 26,7 29,6
dung Selatan II 2020
137 PATUHA 150/20 17,4 18,8 20,3 21,9 23,7 25,3 27,0 28,7 30,6 34,0

(GI. Baru) 34% 37% 40% 43% 47% 50% 53% 56% 60% 67%

Alih beban dari Band-


17,4 18,8 20,3 21,9 23,7 25,3 27,0 28,7 30,6 34,0
ung Selatan
138 BANDUNG SELATAN
150/20 50,0 120 54,1 58,5 62,5 66,6 95,8 60 102,2 113,2
II/SOREANG
(GI. Baru) 49% 53% 57% 61% 65% 63% 67% 74%

Alih beban dari Band-


50,0 54,1 58,5 62,5 66,6 70,8 75,5 83,7
ung Selatan
Alih beban dari Band-
25,0 26,7 29,6
ung Selatan
139 RANCAKUSUMBA 150/20 98,0 106,6 116,3 126,8 60 138,1 148,5 109,3 117,0 125,7 140,7

64% 70% 76% 62% 68% 73% 54% 57% 62% 69%

Alih beban ke Ran-


50,0 53,1 56,7 62,8
cakusumba II 2018
Alih beban ke Ran-
cakusumba II 2024
140 RANCAKUSUMBA II/
150/20 50,0 120 53,1 56,7 62,8
SANGIAN
(GI. Baru) 49% 52% 56% 62%

Alih beban dari


50,0 53,1 56,7 62,8
Panyadap
Alih beban dari
Panyadap
141 PANASIA 150/20 39,8 39,9 40,0 40,1 40,2 40,3 40,4 40,5 40,7 40,9 60

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


833

04/02/2013 10:06:53
834
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (24/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

78% 78% 78% 79% 79% 79% 79% 79% 80% 40%

Alih beban ke Panasia


II 2022

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 834


142 PANASIA II/BOJONG-
150/20
SARI
(GI. Baru)

Alih beban dari


uprate 30 ke 60 MVA
Panasia
143 KAMOJANG 150/20 24,4 26,9 60 29,7 32,7 35,9 38,8 41,8 30 44,8 48,1 54,0

96% 53% 58% 64% 70% 76% 55% 58% 63% 71%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


uprate 20 ke 30 MVA

144 MAJALAYA 70/20 54,5 58,2 30 0,0

92% 86% 0%

Alih beban ke Maja-


62,4 66,8 71,7 76,2 80,8 85,3 90,6 99,6
laya Baru 2014
145 MAJALAYA BARU 150/20 62,4 120 66,8 71,7 76,2 80,8 85,3 60 90,6 99,6

(Uprate ke 150 kV) 61% 66% 70% 75% 79% 56% 59% 65%

Alih beban dari


62,4 66,8 71,7 76,2 80,8 85,3 90,6 99,6
Majalaya
146 SANTOSA 70/20 15,2 16,8 18,6 20,6 22,7 24,6 26,6 28,6 30 30,9 34,8

45% 49% 55% 60% 67% 72% 78% 48% 52% 59%

Sub Total Majalaya 467,5 - 503,9 90 545,1 240 589,5 60 637,8 60 682,0 - 728,1 150 774,2 270 826,7 - 916,6 60

468,8 505,3 546,6 591,1 639,6 683,9 730,2 776,3 829,0 919,2

APJ PURWAKARTA

147 SUKAMANDI 150/20 55,4 61,4 68,2 75,6 83,6 60 91,1 98,8 106,6 115,5 130,6 60

54% 60% 67% 74% 55% 60% 65% 70% 76% 64%

148 CIRATA BARU 150/20 17,7 19,5 21,5 23,7 26,1 28,3 30,7 33,0 35,7 40,2

26% 29% 32% 35% 38% 42% 45% 49% 52% 59%

149 CIKUMPAY 150/20 103,8 110,6 68,1 72,2 76,6 80,5 84,6 88,5 93,0 101,0

68% 72% 45% 47% 50% 53% 55% 58% 61% 66%

04/02/2013 10:06:53
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (25/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Alih beban ke Cikum-


50,0 54,1 58,5 62,5 66,6 70,8 75,5 83,7
pay II 2014
150 CIKUMPAY II/SADANG 150/20 50,0 120 54,1 58,5 62,5 66,6 70,8 75,5 83,7 60

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 835


(GI. Baru) 49% 53% 57% 61% 65% 69% 74% 55%

Alih beban dari


50,0 54,1 58,5 62,5 66,6 70,8 75,5 83,7
Cikumpay
151 PABUARAN 150/20 56,1 59,0 62,3 65,8 69,7 73,1 76,7 80,2 84,2 60 91,2

55% 58% 61% 65% 68% 72% 75% 79% 55% 60%

152 SUBANG 70/20 50,7 55,7 0,0

66% 73% 0%

Alih beban ke Subang


61,4 67,5 74,2 80,3 86,8 93,2 100,5 113,0
Baru 2014
153 SUBANG BARU 150/20 61,4 120 67,5 74,2 80,3 86,8 60 93,2 100,5 113,0

(Uprate ke 150 kV) 60% 66% 73% 79% 57% 61% 66% 74%

Alih beban dari


61,4 67,5 74,2 80,3 86,8 93,2 100,5 113,0
Subang
154 PURWAKARTA 70/20 1,2 1,3 1,3 1,4 1,5 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9

7% 8% 8% 8% 9% 9% 9% 10% 10% 11%

Alih beban ke Ja-


20,0 21,6 23,3 25,2 27,3 29,1 31,1 33,0 35,2 39,0
tiluhur 2012
155 JATILUHUR BARU 150/20 20,0 60 21,6 23,3 25,2 27,3 29,1 31,1 33,0 35,2 39,0

(GI. Baru) 39% 42% 46% 49% 53% 57% 61% 65% 69% 77%

Alih beban dari Purwa-


20,0 21,6 23,3 25,2 27,3 29,1 31,1 33,0 35,2 39,0
karta
Sub Total Purwakarta 304,9 60 329,0 - 356,2 240 385,5 - 417,4 60 446,5 - 476,8 60 507,0 - 541,4 60 600,6 120

304,9 329,0 356,2 385,5 417,4 446,5 476,8 507,0 541,4 600,6

APJ SUKABUMI

156 CIBADAK BARU 150/20 88,4 96,0 104,6 113,9 74,0 79,6 85,6 91,4 98,1 109,6

58% 63% 68% 74% 48% 52% 56% 60% 64% 72%

Alih beban ke Cibadak


50,0 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6
Baru II 2016

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


835

04/02/2013 10:06:53
836
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (26/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

Alih beban ke Cibadak


Baru II 2024
157 CIBADAK BARU II/
150/20 50,0 120 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 836


CICURUG
(GI. Baru) 49% 52% 56% 59% 63% 70%

Alih beban dari


50,0 53,4 57,0 60,6 64,6 71,6
Cibadak Baru
Alih beban dari
Cibadak Baru
158 PELABUHAN RATU 70/20 0,0

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Uprate ke 150 kV 0%

Alih beban ke Pelabu-


41,4 45,6 50,4 55,5 61,0 66,0 71,1 76,2 82,0 92,1
hanratu Baru 2012
159 PELABUHAN RATU
150/20 41,4 120 45,6 40,4 34,7 38,5 41,9 45,5 49,0 52,9 59,9
BARU
(Uprate ke 150 kV) 41% 45% 40% 34% 38% 41% 45% 48% 52% 59%

Alih beban dari


41,4 45,6 50,4 55,5 61,0 66,0 71,1 76,2 82,0 92,1
Pelabuhanratu
Alih beban ke Bayah
10,0 10,8 11,7 12,5 13,3 14,2 15,1 16,7
2014
Alih beban ke Surade
10,0 10,8 11,6 12,3 13,1 14,0 15,5
2015
160 LEMBURSITU 70/20 0,0

Uprate ke 150 kV 2012 0%

Alih beban ke Tangge-


3,9 4,2 4,6 4,9 5,3 5,7 6,1 6,5 6,9 7,6
ung 2011
Alih beban ke Lembur-
84,5 91,8 99,9 108,4 117,5 125,3 133,2 140,7 149,3 165,4
situ Baru 2012
161 LEMBURSITU BARU 150/20 80,6 120 87,5 95,3 60 93,5 101,3 108,0 114,8 121,2 128,5 60 142,2

(Uprate ke 150 kV) 79% 86% 62% 61% 66% 71% 75% 79% 63% 70%

Alih beban dari Lem-


84,5 91,8 99,9 108,4 117,5 125,3 133,2 140,7 149,3 165,4
bursitu
Alih beban ke Surade
10,0 10,8 11,6 12,3 13,1 14,0 15,5
2015
162 SURADE 150/20 20,0 60 21,6 23,1 24,7 26,2 27,9 31,0

04/02/2013 10:06:53
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (27/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

(GI. Baru) 39% 42% 45% 48% 51% 55% 61%

Alih beban dari


10,0 10,8 11,6 12,3 13,1 14,0 15,5
Pelabuhanratu Baru

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 837


Alih beban dari Lem-
10,0 10,8 11,6 12,3 13,1 14,0 15,5
bursitu Baru
Sub Total Sukabumi 210,4 240 229,2 - 240,4 60 262,1 60 285,4 120 306,1 - 327,5 - 348,3 - 372,0 60 414,3 -

214,3 233,4 254,9 277,8 302,4 324,3 346,9 368,9 394,0 438,7

APJ SUMEDANG

163 RANCAEKEK 150/20 114,0 115,2 105,6 107,0 108,6 109,9 111,4 112,7 114,4 117,6

56% 56% 52% 52% 53% 54% 55% 55% 56% 58%

164 GITET UJUNG-


BERUNG/CI-MAN- 150/20 30,0 60 30,3 41,6 60 42,0 42,4 42,9 43,3 43,7 44,2 44,6
GGUNG
(GI. Baru) 59% 59% 41% 41% 42% 42% 42% 43% 43% 44%

165 SUMEDANG 70/20 40,4 30 44,5 0,0

68% 75% 0%

166 SUMEDANG BARU 150/20 49,3 120 54,3 59,8 64,7 69,8 74,9 80,7 90,7 60

Uprate ke 150 kV 48% 53% 59% 63% 68% 73% 79% 59%

167 KADIPATEN 70/20 61,0 0,0

80% 0%

168 KADIPATEN BARU 150/20 67,6 120 75,1 83,1 60 91,8 99,7 107,9 116,0 125,3 60 141,3

Uprate ke 150 kV 66% 74% 54% 60% 65% 71% 76% 61% 69%

169 PARAKAN KONDANG 70/20 7,1 7,9 20 8,8 0,0

(GI. Tidak operasi


84% 46% 52% 0%
2018)
170 PARAKAN KONDANG
150/20 9,7 30 10,8 11,8 12,8 13,8 14,9 16,9
BARU
Uprate ke 150 kV 38% 42% 46% 50% 54% 59% 66%

171 CIKIJING 150/20 24,6 60 26,5 28,7 31,0 33,5 35,8 38,2 40,6 43,3 60 48,0

(GI. Baru) 48% 52% 56% 61% 66% 70% 75% 80% 42% 47%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


837

04/02/2013 10:06:54
838
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (28/28)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Volt-
Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add. Add.
No. Gardu Induk age Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap. Cap.
(kV)
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

172 TASIKMALAYA 150/20 87,1 96,2 106,4 60 117,4 129,2 115,0 124,4 133,8 60 144,5 163,0

68% 75% 60% 66% 72% 64% 70% 66% 71% 80%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 838


Alih beban ke
Karangnunggal 9,5 10,2 11,1 12,0 12,9 13,8 14,8 15,7 16,7 18,5
2012
173 NEW TASIK 150/20 20,3 22,5 60 24,9 27,6 30,4 33,0 62,4 60 66,7 71,6 80,2

79% 29% 33% 36% 40% 43% 49% 52% 56% 63%

174 CIAMIS 150/20 55,5 61,7 68,8 76,4 84,7 92,2 100,1 108,0 60 117,0 132,4

44% 48% 54% 60% 66% 72% 79% 60% 66% 74%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


175 CIAMIS II/
150/20
KAWALI
(GI. Baru)

176 BANJAR 150/20 57,6 63,6 70,5 77,8 85,8 93,1 100,7 60 108,2 116,8 131,6

45% 50% 55% 61% 67% 73% 56% 61% 65% 74%

177 PANGANDARAN 70/20 29,6 32,8 36,5 30 40,4 44,6 48,5 27,6 30,1 32,9 37,8

70% 77% 54% 59% 66% 71% 41% 44% 48% 56%

178 PANGANDARAN
BARU/CIKATO- 150/20 25,0 60 26,6 28,3 31,4
MAS
(GI. Baru) 49% 52% 56% 62%

179 KARANGNUNG-
150/20 12,5 30 13,5 14,6 15,8 17,0 18,2 19,4 20,6 30 22,0 24,4
GAL
(GI. Baru) 49% 53% 57% 62% 67% 71% 76% 40% 43% 48%

Total Region I
1.140 150 1.020 180 420 3.383,5 240 3.613,7 210 3.842,9 300 4.104 360 4.554 480
2.308,8 2.491,5 2.698,3 2.920,9 3.162,8
Total Region II
960 590 1.920 510 870 6.864,1 720 7.345,6 1.260 7.799 870 8.316 720 9.209 1.080
4.745,2 5.110,7 5.524,1 5.968,5 6.450,5
Total Distribusi Jabar
& Banten 7.053,9 2.100 7.602,2 740 8.222,4 2.940 8.889,4 690 9.613,3 1.290 10.247,6 960 10.959,3 1.470 11.642,0 1.170 12.420 1.080 13.763 1.560

04/02/2013 10:06:54
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (1/8)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

1 TAMBAK 69,9 60,0 76,7 60 83,6 91,7 100,0 79,2 86,32 61,8 67,8 74,1
LOROK

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 839


PLTU 71% 51% 56% 61% 67% 53% 58% 41% 45% 50%

2 TAMBAK 29,0 60 31,62 66,7 60 73,2 80,0 60


LOROK
BARU 2017 57% 62% 65% 72% 52%

3 KRAPYAK 61,0 67,1 73,4 60 80,8 88,5 96,1 60 105,13 115,0 126,6 138,9 60

65% 72% 58% 63% 69% 54% 59% 64% 71% 68%
4 PANDEAN
LAMPER 68,6 60,0 74,8 81,0 88,3 60 95,7 73,9 80,04 86,7 94,5 102,6

31.5 MVA
rusak
diganti 16 59% 65% 70% 53% 57% 44% 48% 52% 57% 62%
MVA eks
Klaten

5 PANDEAN 29,0 120 31,42 34,0 37,1 40,3


LAMPER
BARU 2017 28% 31% 33% 36% 40%

6 SRONDOL 39,2 60,0 42,1 44,8 48,1 51,3 54,3 57,84 61,7 66,1 70,7

38% 41% 43% 47% 50% 53% 56% 60% 64% 68%
7 WELERI 23,9 25,8 27,6 29,7 60 31,8 33,8 36,18 38,7 41,7 44,8

61% 66% 71% 39% 42% 44% 47% 51% 55% 59%
8 KALIWU- 45,6 50,2 60 54,8 60,2 65,7 71,2 77,78 84,9 60 93,3 102,2
NGU
67% 42% 46% 51% 55% 60% 65% 56% 61% 67%
9 PURWO- 63,7 68,4 72,9 78,2 60 83,4 88,2 94,02 60 100,2 107,5 114,9
DADI
62% 67% 71% 61% 65% 69% 61% 66% 70% 75%
10 KEDUNG- 1,1 1,2 1,30 1,39 1,49 1,6 1,68 1,8 1,9 2,1
OMBO PLTA
8% 9% 10% 10% 11% 12% 12% 13% 14% 15%

11 KALISARI 68,0 74,7 81,5 60,0 89,5 97,7 105,8 115,54 126,1 138,5 151,5

67% 73% 53% 59% 64% 69% 76% 82% 91% 99%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


839

04/02/2013 10:06:54
840
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (2/8)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

12 SAYUNG 51,1 55,6 60,1 65,4 70,7 75,8 82,00 88,6 96,4 60 104,5

40% 44% 47% 51% 55% 59% 64% 70% 54% 59%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 840


13 SIMPANG 57,3 60,0 63,2 69,3 76,4 83,8 60 91,1 99,85 109,4 120,7 132,6 60
LIMA
56% 62% 68% 75% 55% 60% 65% 72% 79% 65%
14 RANDU 52,1 60 57,3 62,5 68,6 75,0 81,2 88,62 60 96,7 106,2 116,3
GARUT
51% 56% 61% 67% 73% 80% 58% 63% 69% 76%
15 PUDAK 33,9 36,4 38,8 60 41,6 44,4 46,9 50,01 53,3 57,2 61,1
PAYUNG

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


66% 71% 38% 41% 43% 46% 49% 52% 56% 60%
16 BUKIT 16,39 17,57 18,74 20,10 21,44 22,67 24,17 25,77 27,64 29,54
SMG BARU
2008 24% 26% 28% 30% 32% 33% 36% 38% 41% 43%

17 MRANGGEN 32,3 34,7 37,0 39,6 60 42,3 44,7 47,68 50,8 54,5 58,3
2008
63% 68% 72% 39% 41% 44% 47% 50% 53% 57%
18 KUDUS 89,21 60 96,1 102,9 110,8 118,7 126,0 134,91 144,4 155,5 166,9

58% 63% 67% 72% 78% 82% 88% 94% 102% 109%
19 PATI 80,13 60 86,6 60 93,0 87,3 93,8 99,9 107,28 99,1 107,0 97,1

79% 57% 61% 57% 61% 65% 70% 65% 70% 63%
20 PATI BARU 13,1 60 14,1 15,0 16,14 33,5 36,1 57,0 60,0
2015
26% 28% 29% 32% 66% 71% 56%
21 REMBANG 46,20 50,7 55,4 60,8 60 66,4 72,0 78,55 85,7 94,2 60 103,0

60% 66% 72% 48% 52% 56% 62% 67% 62% 67%
22 BLORA 33,43 60 36,9 40,4 44,5 48,8 53,1 58,16 63,7 70,3 60 77,2

37% 41% 45% 49% 54% 59% 65% 71% 55% 61%
23 CEPU 23,49 30 25,7 28,0 30,7 33,5 36,2 39,47 43,0 47,1 51,5 60

55% 61% 66% 72% 79% 85% 93% 101% 111% 67%
24 JEPARA 55,50 59,5 63,5 68,1 72,6 76,8 60,0 81,87 87,3 93,6 100,1

54% 58% 62% 67% 71% 50% 54% 57% 61% 65%

04/02/2013 10:06:54
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (3/8)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

25 JEKULO 39,27 41,9 44,3 47,3 50,1 52,6 55,77 60 59,1 63,0 66,9

51% 55% 58% 62% 65% 69% 44% 46% 49% 52%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 841


26 TJ. JATI
2011 22,36 24,0 25,6 27,4 29,3 30,9 32,98 35,2 37,7 40,3

29% 31% 33% 36% 38% 38% 43% 46% 49% 53%
27 UNGARAN 49,0 60 53,9 58,9 64,8 70,8 76,8 60 83,99 91,8 101,0 110,7

53% 58% 64% 70% 76% 53% 58% 64% 70% 77%
28 BERINGIN 67,1 60 73,2 79,4 86,7 60 94,1 101,2 109,85 119,2 130,1 60 141,5

66% 72% 78% 57% 61% 66% 72% 78% 64% 69%
29 BAWEN 58,3 64,1 70,0 77,0 84,1 91,2 99,64 108,9 60 119,7 131,1

46% 50% 55% 60% 66% 72% 78% 61% 67% 73%
30 PALUR 115,2 126,0 106,1 116,0 126,2 107,2 116,52 126,7 138,6 151,1

75% 82% 69% 76% 83% 70% 76% 83% 91% 99%
31 PALUR 33,2 60,0 55,3 90,8 60,0 99,1 107,5 144,7 60,0 157,0 170,4 186,0 202,3
BARU 2013
( GONDANG 47% 78% 129% 140% 152% 102% 111% 121% 132% 143%
REJO )
32 JAJAR 77,9 65,2 70,0 75,7 81,4 57,7 62,01 66,6 72,0 77,5

67% 56% 61% 65% 70% 50% 54% 58% 62% 67%
33 JAJAR
0,00 0,00 0,0 0,0 72,5 78,85 85,7 93,8 102,2
BARU
34 WONOGIRI 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - 0,00 0,00 0,00
PLTA
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
35 SRAGEN 64,2 120 70,2 70,2 76,8 83,5 90,1 97,95 106,5 60 116,5 127,0

50% 55% 55% 60% 65% 71% 77% 70% 76% 83%
36 WONOSARI 59,9 66,1 72,4 79,8 60 87,5 95,1 104,25 114,2 125,9 138,3

59% 65% 71% 52% 57% 62% 68% 75% 82% 90%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


841

04/02/2013 10:06:55
842
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (4/8)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

37 WONOGIRI 33,6 37,0 40,5 44,7 49,0 53,3 58,36 64,0 70,5 77,4

44% 48% 53% 58% 64% 70% 76% 84% 92% 101%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 842


38 NGUNTO-
RONADI 16,6 60 18,3 20,0 22,1 24,2 26,3 28,9 31,6 34,9 38,3
2013
blm diup-
33% 36% 39% 43% 47% 52% 57% 62% 68% 75%
date
39 MAN- 51,3 56,6 62,0 55,2 60,6 65,8 72,14 79,1 87,1 60 95,7
GKUNEGA-
RAN 50% 55% 61% 54% 59% 65% 71% 78% 57% 63%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


40 GRO- 45,3 60 49,0 71,2 90,1 60 96,8 103,2 110,87 119,1 128,7 60 138,6
GOL (SOLO
BARU) 44% 48% 70% 59% 63% 67% 72% 78% 63% 68%
41 MASARAN 50,60 54,69 64,95 70,20 75,45 80,4 86,39 60 92,8 100,3 108,0
2009
50% 54% 64% 69% 74% 79% 56% 61% 66% 71%
42 KENTUNG- 95,5 60 103,4 111,3 120,4 108,8 116,2 125,00 60 110,3 119,4 128,8
AN
62% 68% 73% 79% 71% 76% 61% 54% 59% 63%
43 BANTUL 75,7 60 82,4 89,2 97,1 78,8 84,6 76,31 82,6 89,9 97,6

49% 54% 58% 63% 52% 55% 50% 54% 59% 64%
44 GODEAN 31,6 34,5 37,4 40,9 60 44,4 47,7 51,79 56,2 61,3 66,7

62% 68% 73% 40% 43% 47% 51% 55% 60% 65%
45 WATES 24,6 26,8 29,1 60 31,8 34,5 37,1 40,28 43,7 47,7 51,9 60

63% 69% 38% 42% 45% 49% 53% 57% 62% 51%
46 MEDARI 27,6 29,9 32,2 34,8 37,5 40,0 60,0 43,05 46,3 50,1 54,1

54% 59% 63% 68% 73% 39% 42% 45% 49% 53%
47 GEJAYAN 42,6 46,1 49,6 53,7 57,8 61,7 66,36 71,4 77,3 60 83,4

42% 45% 49% 53% 57% 60% 65% 70% 51% 54%
48 WIROBRA- 36,1 39,3 60 42,5 46,3 50,2 53,8 58,28 63,1 68,7 74,5
JAN
71% 39% 42% 45% 49% 53% 57% 62% 67% 73%

04/02/2013 10:06:55
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (5/8)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

49 SEMANU 43,7 60 47,3 50,9 55,1 59,4 63,3 60,0 68,16 73,3 79,4 85,6 60

57% 62% 67% 72% 78% 62% 67% 72% 78% 56%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 843


50 KENTUN-
GAN BARU
0,0 20,8 60 22,2 23,9 49,9 60 54,0 58,2
2016/KALA-
SAN
(KENTUNG-
41% 44% 47% 49% 53% 57%
AN-PEDAN)
51 BANTUL
BARU 2016/ 26,3 120 28,3 45,9 49,7 54,1 58,7
PIYUNGAN
(BANTUL-
26% 28% 45% 49% 53% 58%
SEMANU)
52 SANGGRA-
83,0 60 90,1 97,1 105,3 60 113,5 121,4 107,88 116,3 109,0 117,7
HAN
65% 71% 76% 69% 74% 79% 71% 76% 71% 77%
53 SANGGRA-
HAN BARU 22,94 120 24,7 43,9 47,5
2018/RAJEG
(SANGGRA-
HAN-KEN-
22% 24% 43% 47%
TUNGAN
SIRKUIT II)
54 PURWORE- 51,6 57,7 64,2 60 65,2 72,5 80,0 88,89 98,8 60 110,5 110,5
JO
67% 75% 50% 51% 57% 63% 70% 65% 72% 72%
55 SECANG 24,4 60 26,3 28,2 30,5 32,7 34,8 37,32 40,0 43,2 46,5

27% 29% 31% 34% 36% 39% 41% 44% 48% 52%
56 TEMANG- 26,4 28,5 30,6 33,0 35,4 37,7 40,47 43,4 46,8 50,4
GUNG
35% 37% 40% 43% 46% 49% 53% 57% 61% 66%
57 KLATEN 51,1 60 55,5 60,0 65,2 70,4 75,5 81,57 60 88,1 95,8 103,7 60
Pindah ke
Pd Lamper 50% 54% 59% 64% 69% 74% 64% 69% 75% 68%
(16 MVA)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


843

04/02/2013 10:06:55
844
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (6/8)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

58 MOJO-
61,3 67,2 73,2 80,3 60 87,5 94,5 102,99 112,2 114,4 106,8
SONGO

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 844


lihat data
60% 66% 72% 52% 57% 62% 67% 73% 75% 105%
beban 2010
59 BANYU- 63,8 70,0 76,3 83,7 60 91,2 98,7 107,57 93,1 102,1 111,5
DONO
63% 69% 75% 55% 60% 64% 70% 61% 67% 73%
BANYUDO-
24,20 60 35,09 - 56,45 60
NO BARU
60 PEDAN 54,5 60,8 67,5 75,3 83,6 60 92,0 102,11 113,3 126,4 140,7

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


53% 60% 66% 74% 55% 60% 67% 74% 83% 92%
Jml Klaten 230,7 60 253,5 - 277,0 - 304,4 120 332,8 60 360,7 - 394,23 60 430,9 60,0 473,7 0,0 519,2 120,0
61 KALIBAKAL 88,1 96,9 105,8 60 116,3 127,1 137,7 104,58 114,2 125,5 137,5

65% 71% 62% 68% 75% 81% 62% 67% 74% 81%
62 PURBALING- 47,71 52,51 57,45 63,23 69,20 75,09 97,44 60 106,60 117,30 119,60
GA 2008
47% 51% 56% 62% 68% 74% 64% 70% 77% 78%
63 WONO- 37,8 60 41,6 45,6 50,1 54,9 59,5 65,15 60 71,3 78,4 86,0
SOBO
49% 54% 60% 66% 72% 78% 51% 56% 62% 67%
64 RAWALO 29,9 33,0 60 36,2 40,0 43,8 47,7 52,33 57,4 63,3 60 69,7

76% 43% 47% 52% 57% 62% 68% 75% 50% 55%
65 MRICA PLTA 37,4 41,1 60 45,0 49,5 54,2 58,8 64,29 60 70,3 77,4 66,8

73% 54% 59% 65% 71% 77% 63% 69% 76% 65%
66 DIENG 11,30 30 12,44 13,61 14,98 16,39 17,79 19,46 21,29 30 23,43 25,69
2006
44% 49% 53% 59% 64% 70% 76% 42% 46% 50%
67 KEBASEN 89,17 97,70 106,40 60 116,58 127,02 60 137,21 149,44 162,75 178,29 194,66

66% 72% 63% 69% 62% 67% 73% 80% 87% 95%

0%

04/02/2013 10:06:55
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (7/8)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

68 PEMALANG 63,45 67,53 71,44 76,03 60 80,47 84,44 89,34 94,51 100,57 106,66

62% 66% 70% 50% 53% 55% 58% 62% 66% 70%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 845


69 BUMIAYU 26,67 60 28,35 29,97 31,86 33,69 35,32 37,33 39,45 41,93 44,43

35% 37% 39% 42% 44% 46% 49% 52% 55% 58%
70 BREBES 52,47 51,76 55,36 60 59,56 63,73 67,61 72,31 77,34 83,20 89,21

69% 68% 43% 47% 50% 53% 57% 61% 65% 70%
71 KEBASEN 25,44 27,48 29,51 31,89 34,28 36,54 39,27 42,21 60,00 45,65 49,21
BARU 2013/
BALAPU-
50% 54% 58% 63% 67% 72% 77% 41% 45% 48%
LANG
72 PEKALO- 92,72 60 98,88 104,81 111,78 118,53 102,88 109,06 115,60 106,15 112,80
NGAN
61% 65% 69% 73% 77% 67% 71% 76% 69% 74%
73 BATANG 49,76 54,65 59,66 65,52 71,56 77,49 60 84,59 92,34 101,40 60 92,88

48% 53% 58% 63% 69% 60% 66% 72% 66% 61%
74 LOMANIS 38,94 60 42,61 46,35 50,73 55,20 59,56 64,79 70,48 77,12 60 84,10

42% 46% 50% 54% 59% 64% 69% 75% 60% 66%
75 GOMBONG 41,62 60 45,73 49,94 54,87 59,95 64,94 70,93 77,46 60 85,09 93,17

45% 49% 53% 59% 64% 69% 76% 61% 67% 73%
76 MAJENANG 34,86 60 38,18 41,56 45,51 49,55 53,50 58,23 63,38 69,40 75,73 60

37% 41% 44% 49% 53% 57% 62% 68% 74% 59%
77 WADASLIN-
4,76 5,24 5,73 6,30 6,90 7,49 8,19 8,96 9,86 10,81 30
TANG
yg 6.3 MVA
diganti 16 35% 39% 42% 46% 51% 55% 60% 66% 72% 42%
MVA
78 KEBUMEN 36,88 40,59 60 44,40 48,86 53,47 58,02 63,91 70,39 77,99 60 86,12
Masih pakai
trby mobil
72% 40% 44% 48% 52% 57% 63% 69% 61% 68%
eks wonogiri
(05)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


845

04/02/2013 10:06:55
846

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 846


Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (8/8)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

79 SEMEN NU- 25,88 28,32 30,81 33,72 36,69 39,59 60 43,07 46,84 51,26 55,90
SANTARA
51% 56% 60% 66% 72% 39% 42% 46% 50% 55%
Total Dist. 3.424 1.620 3.727 420 4.056 540 4.414 840 4.784 360 5.185 720 5.619,85 780 6.091 570 6.643 720 7.208 630
Konsumen Besar 161 161 161 161 161 161 161,26 161 161 161
Total Beban GI 3.586 3.888 4.217 4.575 4.945 5.346 5.781,11 6.253 6.804 7.369
Beban Puncak
3.383 3.668 3.978 4.316 4.665 5.044 5.453,88 5.899 6.419 6.952
Sistem
Devircity Factor 1.060 1.060 1.060 1.060 1.060 1.060 1.060 1.060 1.060 1.060

04/02/2013 10:06:56
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (1/10)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

I APJ SBU 502,73 240 541,93 120 581,69 60 629,09 120 669,60 0 704,54 0 748,71 60 799,97 60 873,15 60 933,13 60
1 Krembangan 70,90 60 76,43 82,04 88,01 93,44 97,70 103,50 110,43 60 118,45 126,45

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 847


52% JPROC 56% 60% 65% 69% 72% 76% 59% 63% 68%
2 Ujung Baru 30,07 60 32,42 34,79 27,32 29,01 30,33 32,13 34,29 36,78 39,26

44% JPROC 48% 51% 40% 43% 45% 47% 50% 54% 58%
3 Tandes 108,10 96,53 99,43 102,41 104,46 106,55 108,68 110,85 113,07 115,33

75% 67% 69% 71% 72% 74% 75% 77% 78% 80%
4 New Tandes (Sambikerep) 20,00 120 25,65 31,85 39,65 48,13 57,35 67,36 78,22 89,99 60

20% 25% 31% 39% 47% 56% 66% 77% 59%

5 Kenjeran 69,27 60 74,67 80,15 85,98 91,29 95,45 101,11 107,89 100,72 107,53

51% JPRC 55% 59% 63% 67% 70% 74% 79% 74% 79%

6 Kalisari *) 5,00 60 5,31 5,64 5,98 6,35 36,75 39,01

10% 10% 11% 12% 12% 72% 76%

7 Sawahan 37,35 40,26 43,22 46,36 49,22 51,47 54,52 58,17 62,40 66,61

27% 30% 32% 34% 36% 38% 40% 43% 46% 49%

8 Simpang 60,25 64,94 59,71 64,05 53,01 55,42 58,71 62,64 67,19 61,73

71% 76% 70% 75% 62% 65% 69% 74% 79% 73%

9 Kedinding 10,00 60 25,62 26,79 28,37 30,28 32,47 60 44,67

20% 50% 53% 56% 59% 32% 44%

10 Kupang 52,83 60 56,95 61,12 65,57 69,62 72,79 77,11 60 82,28 88,25 94,22

52% JPROC 56% 60% 64% 46% 48% 50% 54% 58% 62%

11 Undaan/Surabaya Kota 22,90 24,68 26,49 28,42 30,17 31,55 33,42 35,66 38,25 40,83

45% 48% 52% 56% 59% 62% 66% 70% 75% 80%

12 Altaprima 44,10 47,54 60 51,03 54,74 58,12 60,77 64,38 68,69 73,68 78,66

86% 62% 67% 72% 76% 79% 84% 90% 96% 103%

13 PLTU PERAK 6,96 7,51 8,06 8,64 9,18 9,60 10,16 10,85 11,63 12,42

14% 15% 16% 17% 18% 19% 20% 21% 23% 24%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


847

04/02/2013 10:06:56
848
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (2/10)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

14 Gembong 10,00 60 10,73 11,52 12,37 13,27 14,25 15,29 16,42

20% 21% 23% 24% 26% 28% 30% 32%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 848


II APJ SBS & SBB 837 60 910 120 962 180 1.008 120 1.050 120 1.085 - 1.130 - 1.186 60 1.234 - 1.280 -

15 Ngagel (SBS) 29,16 31,69 34,14 36,91 39,34 41,39 44,01 47,18 50,77 53,53

43% 47% 50% 54% 58% 61% 65% 69% 75% 79%

16 Karangpilang (SBB) 64,26 70,09 63,57 67,29 69,80 60 71,73 74,43 78,03 82,17 84,96

76% 82% 75% 79% 51% 53% 55% 57% 60% 62%

17 Waru (SBS) 115,17 125,20 126,10 128,62 131,19 133,82 136,49 139,22 142,01 144,85

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


47% 51% 51% 52% 53% 54% 55% 56% 58% 59%

18 Bambe 20,00 120 21,17 21,96 22,57 23,42 44,55 46,91 48,50

20% 21% 22% 22% 23% 44% 46% 48%

19 Darmo Grande (SBS) 71,62 60 77,85 83,86 90,67 96,63 101,68 108,11 100,90 108,57 114,49

50% JPROC 54% 58% 63% 67% 70% 75% 70% 75% 79%

20 Wonokromo (SBS) 67,30 73,16 78,80 85,21 60 90,81 95,56 101,60 108,92 117,19 123,58

66% 72% 77% 56% 59% 62% 66% 71% 77% 81%

21 Simogunung 10,00 120 10,77 11,65 12,41 13,06 13,89 14,89 16,02 16,89

10% 11% 11% 12% 13% 14% 15% 16% 17%

22 Sukolilo (SBS) 75,06 81,59 87,88 90,03 95,94 100,96 107,34 115,08 108,82 114,75

52% 56% 61% 62% 66% 70% 74% 80% 75% 79%

23 Rungkut (SBS) 173,79 178,92 181,60 172,33 174,91 177,53 160,20 162,60 165,04 167,52

76% 78% 79% 75% 76% 77% 70% 71% 72% 73%

24 Driyorejo (SBB) 72,60 79,18 83,11 60 87,98 91,27 93,78 97,31 102,02 107,44 111,08

78% 85% 58% 61% 63% 65% 67% 71% 74% 77%

25 Babadan (SBB) 78,98 86,14 30 90,42 95,72 99,29 60 102,03 105,86 100,99 106,35 109,95

93% 78% 82% 87% 61% 63% 66% 63% 66% 68%

26 Krian (SBB) 65,97 71,95 75,53 79,95 60 82,94 85,23 88,43 82,71 87,10 90,05

65% 71% 74% 52% 54% 56% 58% 54% 57% 59%

04/02/2013 10:06:56
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (3/10)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

27 Sby. Selatan (Wonorejo) *) 22,63 24,60 26,50 40,65 43,33 60 45,59 68,47 88,41 60 95,13 100,31

44% 48% 52% 80% 42% 45% 67% 58% 62% 66%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 849


III APJ MALANG 302,06 360 337,96 0 365,54 50 399,25 90 421,66 0 446,15 0 475,96 60 503,23 90 532,24 0 561,48 0

28 Kebonagung 50,02 60 55,96 60,53 66,11 69,82 73,88 78,81 88,33 93,42 98,84

39% JPROC 44% 47% 52% 55% 58% 62% 69% 73% 78%

29 Blimbing 43,37 30 48,52 52,48 57,32 30 60,54 49,06 52,34 55,33 58,52 60,28

64% JPROC 71% 77% 75% 79% 64% 68% 72% 77% 79%

30 Polehan 35,49 30 39,71 42,95 46,91 49,55 42,42 45,26 47,85 50,61 53,55

52% JPROC 58% 63% 69% 73% 62% 67% 70% 74% 79%

31 Pakis/Malang Timur 23,63 60 26,44 28,59 31,23 32,98 59,90 63,90 60 67,56 71,46 75,60

31% JPROC 35% 37% 41% 43% 78% 63% 66% 70% 74%

32 Sengkaling 46,03 60 51,50 55,70 60,84 60 64,25 67,99 72,53 76,68 71,10 75,23

60% JPROC 67% 73% 60% 63% 67% 71% 75% 70% 74%

33 Lawang 35,81 60 40,06 43,33 47,33 49,99 52,89 56,42 59,66 60 73,10 77,34

47% JPROC 52% 57% 62% 65% 69% 74% 58% 72% 76%

34 Karangkates 12,07 30 13,50 14,61 15,95 16,85 17,83 19,02 15,11 15,98 16,91

47% JPROC 53% 57% 63% 66% 70% 75% 59% 63% 66%

35 Turen 32,22 30 36,05 38,99 42,59 44,98 47,59 50,77 53,68 30 56,77 60,07

47% JPROC 53% 57% 63% 66% 70% 75% 70% 74% 79%

36 PLTA Sengguruh 17,49 19,57 21,17 30 23,12 24,42 25,83 27,56 29,14 30,82 32,61

69% 77% 42% 45% 48% 51% 54% 57% 60% 64%

37 PLTA Selorejo 5,93 6,64 7,18 20 7,84 8,28 8,76 9,35 9,88 10,45 11,06

70% 78% 42% 46% 49% 52% 55% 58% 61% 65%

IV APJ PASURUAN 449,89 360 491,18 120 520,91 60 559,52 30 589,10 60 599,18 0 630,04 60 668,57 60 711,66 60 754,55 60

38 Gondang Wetan 62,06 60 67,54 71,63 76,94 81,02 84,47 88,83 94,30 100,41 106,49 60

49% JPROC 53% 56% 60% 64% 66% 70% 74% 79% 70%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


849

04/02/2013 10:06:56
850
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (4/10)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

39 Bangil 27,55 60 29,98 31,80 34,15 35,96 37,50 39,43 41,86 44,57 47,27

41% JPROC 44% 47% 50% 53% 55% 58% 62% 66% 70%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 850


40 Bulukandang 41,26 60 44,90 47,62 51,15 53,86 56,15 59,05 62,69 60 66,75 70,79

54% JPROC 59% 62% 67% 70% 73% 77% 61% 65% 69%

41 Bumi Cokro 80,45 72,55 76,94 60 82,65 87,03 90,74 95,42 101,29 107,86 114,39

86% 78% 53% 57% 60% 63% 66% 70% 75% 79%

42 Gempol (New Porong) 15,00 60 15,91 17,09 17,99 18,76 19,73 20,94 22,30 23,65

29% 31% 34% 35% 37% 39% 41% 44% 46%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


43 PIER 32,51 35,37 60 37,52 40,30 42,43 44,24 46,53 49,39 52,59 55,78

76% 38% 40% 43% 45% 47% 50% 53% 56% 60%

44 Pandaan 57,27 43,91 46,56 50,02 52,67 39,91 41,97 44,56 47,44 50,32

84% 65% 68% 74% 77% 59% 62% 66% 70% 74%

45 Grati 9,90 10,78 11,43 12,28 12,93 13,48 14,17 15,05 16,02 16,99

19% 21% 22% 24% 25% 26% 28% 30% 31% 33%

46 Probolinggo 67,09 60 73,01 77,43 73,17 77,05 80,33 84,48 89,68 95,49 60 101,28

54% JPROC 59% 63% 59% 63% 65% 69% 73% 66% 70%

47 Leces 10,00 30 10,43 10,87 11,33 11,82 12,32 12,84

39% 41% 43% 44% 46% 48% 50%

48 Kraksaan 25,21 60 27,43 29,09 31,25 32,91 34,31 36,08 38,30 40,78 43,25

33% JPROC 36% 38% 41% 43% 45% 47% 50% 53% 57%

49 Paiton 19,94 21,70 23,01 24,71 26,02 27,13 28,53 60 30,29 32,25 34,21

59% 64% 68% 73% 77% 80% 34% 36% 38% 40%

50 Sukorejo 13,60 14,80 15,69 16,85 17,75 18,50 9,46 10,04 10,69 11,34

53% 58% 62% 66% 70% 73% 37% 39% 42% 44%

51 New Sukorejo/Purwosari 13,06 60 34,22 36,29 38,98 41,04 60 42,79 55,00 58,39 62,17 65,94

26% 67% 71% 76% 40% 42% 54% 57% 61% 65%

V APJ MADIUN & PNR 176,99 260 193,48 60 207,45 0 224,48 30 238,20 0 249,88 0 264,23 0 281,75 0 306,16 60 325,76 0

04/02/2013 10:06:56
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (5/10)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

52 Manisrejo 33,05 60 36,17 38,62 41,71 44,11 46,12 48,58 51,59 54,91 58,14

35% JPROC 39% 41% 45% 47% 49% 52% 55% 59% 62%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 851


53 Meranggen / Maospati 12,36 30 13,53 14,45 15,60 16,50 17,25 18,17 19,30 20,54 21,75

36% JPROC 40% 42% 46% 49% 51% 53% 57% 60% 64%

54 Magetan 16,77 30 18,35 19,60 21,17 22,38 23,40 24,65 26,18 27,86 29,51

39% JPROC 43% 46% 50% 53% 55% 58% 62% 66% 69%

55 Ngawi 28,95 60 31,67 33,82 36,53 38,63 40,39 42,54 45,18 48,09 50,92

28% JPROC 31% 33% 36% 38% 40% 42% 44% 47% 50%

56 Caruban 14,67 30 16,05 17,14 18,50 19,57 20,46 21,55 22,89 24,36 25,80

35% JPROC 38% 40% 44% 46% 48% 51% 54% 57% 61%

57 Ponorogo 35,67 24,03 25,66 27,71 29,30 30,64 32,28 34,28 36,48 38,63

70% 24% 25% 27% 29% 30% 32% 34% 36% 38%

58 New Ponorogo 15,00 60 16,35 17,81 19,13 20,30 21,75 23,50 25,48 27,51

29% JPROC 32% 35% 38% 40% 43% 46% 50% 54%

59 Pacitan 9,59 10,42 11,33 12,34 13,26 14,07 15,07 16,29 17,66 19,06

38% 41% 44% 48% 52% 55% 59% 64% 69% 75%

60 New Pacitan 10,00 30 10,87 11,82 12,88 13,84 14,68 15,73 17,00 18,43 19,89

39% JBN 43% 46% 51% 54% 58% 62% 67% 72% 78%

61 Sudimoro (PLTU Pacitan) 5,00 20 5,43 5,90 6,43 6,91 7,33 7,85 8,49 14,20 60 15,33

29% 32% 35% 38% 41% 43% 46% 50% 21% 23%

62 Dolopo 10,93 11,96 12,77 13,79 30 14,58 15,25 16,06 17,06 18,15 19,22

64% 70% 75% 32% 34% 36% 38% 40% 43% 45%

VI APJ KEDIRI 252,05 30 266,24 120 295,80 90 314,05 90 344,51 0 358,18 60 391,27 0 416,51 30 454,99 120 485,88 0

63 Banaran 57,15 60,07 66,99 60 70,80 77,96 80,76 88,53 93,98 104,14 111,01

75% 79% 48% 50% 55% 57% 63% 67% 74% 79%

64 Kediri Baru (Gitet) 16,39 17,22 19,21 20,30 22,35 33,16 36,35 38,59 42,75 60 45,58

32% 34% 38% 40% 44% 65% 71% 76% 42% 45%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


851

04/02/2013 10:06:57
852
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (6/10)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

65 Pare 22,81 23,98 30 26,75 28,27 31,12 22,24 24,38 25,88 28,68 30,57

67% 56% JPROC 63% 67% 73% 52% 57% 61% 67% 72%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 852


66 PLTA Tulungagung 14,17 15,39 30 16,73 18,23 19,58 20,77 30 22,25 24,05 26,08 28,15

83% 60% JPROC 66% 71% 77% 41% 44% 47% 51% 55%

67 Trenggalek 23,21 25,21 27,41 29,87 32,07 34,03 30 36,46 39,40 37,72 40,72

55% 59% 64% 70% 75% 67% 71% 77% 74% 80%

68 Tulungagung 49,78 52,32 30 58,36 41,67 45,89 47,53 52,11 55,32 30 61,29 55,34

89% 77% 86% 61% 67% 70% 77% 72% 80% 72%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


69 Tulungagung II 20,00 60 22,02 22,81 35,01 37,17 51,18 60 64,56

39% JBN 43% 45% 69% 73% 50% 63%

70 Blitar Baru 41,17 30 43,28 48,27 30 51,01 56,17 58,18 53,78 57,09 53,26 56,78

81% 85% 63% 67% 73% 76% 70% 75% 70% 74%

71 PLTA Wlingi 27,38 28,78 30 32,10 23,92 26,34 27,28 29,91 31,75 35,18 37,50

81% 56% 63% 47% 52% 53% 59% 62% 69% 74%

72 New Wlingi 10,00 30 11,01 11,41 12,50 13,27 14,71 15,68

39% JBN 43% 45% 49% 52% 58% 61%

VII APJ JEMBER 162,78 60 181,66 0 198,34 0 219,43 0 238,05 90 255,71 0 274,56 0 294,93 60 301,96 0 324,67 0

73 Jember 84,56 94,37 103,04 113,99 93,67 100,62 108,02 116,04 109,72 117,99

52% 58% 64% 71% 58% 62% 67% 72% 68% 73%

74 New Jember (arah Bon- 20,00 60 21,48 23,08 24,79 26,63 28,61
dowoso)
39% 42% 45% 49% 52% 56%

75 Puger (Pabrik Semen) 10,00 30 10,74 11,54 12,40 13,31 14,30

20% 21% 23% 24% 26% 28%

76 Tanggul 31,91 35,62 38,88 43,02 46,67 50,13 53,82 57,82 52,14 56,07

42% 47% 51% 56% 61% 66% 70% 76% 68% 73%

77 Lumajang 46,30 60 51,67 56,42 62,42 67,71 72,74 78,09 83,89 60 100,16 107,71

45% JPROC 51% 55% 61% 66% 71% 77% 55% 65% 70%

04/02/2013 10:06:57
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (7/10)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

VIII APJ MOJOKERTO 347,96 60 392,05 120 419,46 60 461,24 30 495,56 60 525,84 60 561,66 240 604,41 150 651,35 0 697,91 30

78 Sekarputih / Mojokerto 65,13 78,38 83,86 92,21 99,07 60 105,13 112,29 120,84 60 130,22 139,53

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 853


51% 61% 66% 72% 65% 69% 73% 59% 64% 68%

79 Mojoagung 39,32 39,30 42,05 60 46,24 49,68 52,71 56,30 60,59 60 65,30 69,96

77% 77% 55% 60% 65% 69% 74% 59% 64% 69%

80 Ploso 52,16 43,77 46,83 51,50 40,33 42,79 45,71 39,19 42,23 45,25

77% 64% 69% 76% 59% 63% 67% 58% 62% 67%

81 New Jombang 15,00 60 16,05 17,65 33,96 36,04 48,49 60 62,18 67,01 76,80

29% 31% 35% 67% 71% 48% 61% 66% 75%

82 Ngoro 64,16 60 72,29 77,34 85,04 91,37 96,95 60 103,56 111,44 120,09 128,68

50% 57% 61% 67% 72% 54% 58% 62% 67% 72%

83 Tarik 33,91 38,21 30 40,88 44,95 30 48,30 51,25 44,74 48,15 51,89 55,60 30

80% 75% 80% 66% 71% 75% 66% 71% 76% 73%

84 Siman 12,43 14,00 14,98 16,48 17,70 18,78 20,06 60 21,59 23,27 24,93

49% 55% 59% 65% 69% 74% 39% 42% 46% 49%

85 Jaya Kertas 24,70 27,83 29,78 32,75 35,18 37,33 39,88 60 42,91 46,24 49,55

48% 55% 58% 64% 69% 73% 39% 42% 45% 49%

86 Kertosono 25,05 28,23 30,20 33,21 35,68 37,86 40,44 60 43,52 46,89 50,25

49% 55% 59% 65% 70% 74% 40% 43% 46% 49%

87 Nganjuk 27,63 31,13 30 33,31 36,62 39,35 41,75 44,60 47,99 30 51,72 50,42

81% 52% JPROC 56% 62% 66% 70% 75% 71% 76% 74%

88 GITET Ngimbang 3,47 3,91 4,18 4,60 4,94 5,24 5,60 6,02 6,49 6,95

7% 8% 8% 9% 10% 10% 11% 12% 13% 14%

IX APJ PAMEKASAN 158,35 0 176,72 80 192,94 0 213,46 20 231,47 60 248,65 60 269,31 80 294,27 60 316,27 60 340,09 0

89 Bangkalan 31,69 35,37 60 38,62 42,72 46,35 49,79 53,95 59,00 60 63,41 68,19

75% 46% 50% 56% 61% 65% 71% 58% 62% 67%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


853

04/02/2013 10:06:57
854
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (8/10)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

90 Sampang 34,32 38,31 41,82 46,27 50,20 60 53,92 58,43 63,89 68,67 73,85

50% 56% 62% 68% 49% 53% 57% 63% 67% 72%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 854


91 Pamekasan 37,07 41,37 45,17 44,97 48,79 52,41 56,79 60 62,10 66,75 71,78

48% 54% 59% 59% 64% 69% 56% 61% 65% 70%

92 Blega 10,00 20 10,74 11,54 12,40 13,31 14,30 60 20,36

59% 63% 68% 73% 78% 42% 60%

93 Sumenep 43,13 48,14 52,56 53,15 57,66 61,94 60 67,11 73,39 78,88 79,82

56% 63% 69% 69% 75% 61% 66% 72% 77% 78%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


94 Gili Timur 12,13 13,53 20 14,78 16,35 17,74 19,05 20,64 20 22,58 24,26 26,09

71% 53% 58% 64% 70% 75% 61% 66% 71% 77%

X APJ SITUBONDO 53,69 60 58,57 0 63,99 0 69,36 0 74,54 0 78,66 0 84,13 60 90,51 0 97,87 0 105,24 0

95 Situbondo 30,48 60 33,25 36,33 39,38 42,32 44,66 47,77 51,39 55,57 59,75

36% JPROC 39% 43% 46% 50% 53% 56% 60% 65% 70%

96 Bondowoso 23,21 25,32 27,66 29,98 32,22 34,00 36,36 60 39,12 42,30 45,49

55% 60% 65% 71% 76% 80% 48% 51% 55% 59%

XI APJ BANYUWANGI 102,77 60 109,67 0 121,88 0 129,42 0 141,87 60 146,79 60 159,99 0 168,99 0 185,89 60 196,61 0

97 Banyuwangi 54,37 60 58,02 64,48 68,47 75,06 60 77,66 84,64 89,40 98,35 60 104,02

58% JPROC 62% 69% 73% 59% 61% 66% 70% 64% 68%

98 Genteng 48,40 51,65 57,40 60,95 66,82 69,13 60 75,35 79,59 87,55 92,60

52% 55% 61% 65% 71% 48% 52% 55% 61% 64%

XII APJ BOJONEGORO 195,00 60 210,77 120 226,33 60 242,21 0 259,19 60 277,49 0 297,71 0 319,83 60 344,11 0 370,83 120

99 Bojonegoro 49,12 53,09 60 57,01 61,01 65,29 69,90 74,99 80,56 86,68 93,41 60

72% 45% JPROC 48% 51% 55% 59% 63% 68% 73% 61%

100 Babat / Baureno 37,97 41,04 60 44,06 47,16 50,46 54,03 57,96 62,27 60 67,00 72,20

74% 54% 58% 62% 66% 71% 76% 61% 66% 71%

101 Brondong (New) / Paciran 10,00 60 10,81 11,61 12,42 13,29 14,23 15,27 16,40 17,65 19,02

20% 21% 23% 24% 26% 28% 30% 32% 35% 37%

04/02/2013 10:06:57
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (9/10)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

102 Lamongan 37,30 40,32 43,30 60 46,34 49,58 53,08 56,95 61,18 65,83 70,94

73% 79% 42% 45% 49% 52% 56% 60% 65% 70%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 855


103 Tuban 38,51 41,62 44,69 47,83 51,18 60 54,80 58,79 63,16 67,95 73,23

50% 54% 58% 63% 50% 54% 58% 62% 67% 72%

104 Mliwang / Dwima Agung 22,10 23,89 25,65 27,46 29,38 31,45 33,75 36,25 39,01 42,03 60

43% 47% 50% 54% 58% 62% 66% 71% 76% 41%

XIII APJ GRESIK 198,46 80 219,73 30 237,00 0 259,03 0 277,62 60 294,63 0 315,44 60 334,83 0 350,66 60 372,73 0

105 Segoro Madu 52,09 20 57,67 62,20 67,98 72,86 60 77,33 82,79 87,88 93,34 99,22

61% 68% 73% 80% 54% 57% 61% 65% 69% 73%

106 Manyar 75,44 83,52 90,08 98,46 105,52 111,99 119,90 60 127,27 130,19 138,38

49% 55% 59% 64% 69% 73% 59% 62% 64% 68%

107 Cerme 23,93 26,50 30 28,58 31,24 33,48 35,53 38,04 40,38 42,89 60 45,59

94% 52% 56% 61% 66% 70% 75% 79% 56% 60%

108 Petrokimia 47,00 60 52,04 56,13 61,35 65,75 69,78 74,71 79,30 84,24 89,54

39% JPROC 44% 47% 52% 55% 59% 63% 67% 71% 75%

XIV APJ SIDOARJO 271,04 140 299,25 180 320,51 0 343,10 0 367,59 0 394,03 60 432,83 30 464,76 60 491,92 0 521,61 0

109 Buduran 156,00 125,86 127,12 128,39 129,68 130,97 132,28 133,61 134,94 136,29

87% 71% 71% 72% 73% 73% 74% 75% 76% 76%

110 New Buduran / Sedati 31,07 120 40,96 51,63 63,13 75,53 60 88,89 103,28 111,33 120,17

30% 40% 51% 62% 49% 58% 68% 73% 79%

111 Porong 17,01 20 18,08 19,37 20,72 22,21 23,83 25,62 30 27,58 29,74 32,10

50% 53% 57% 61% 65% 70% 43% 46% 50% 54%

112 Sidoarjo 20,00 60 21,42 22,92 24,56 26,35 38,34 41,28 60 64,50 69,62

39% 42% 45% 48% 52% 75% 40% 63% 68%

113 Balongbendo 67,95 60 72,25 77,38 82,79 88,73 95,20 102,37 110,22 98,82 106,66

44% JPROC 47% 51% 54% 58% 62% 67% 72% 65% 70%

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


855

04/02/2013 10:06:58
856

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 856


Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Jawa Timur (10/10)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo

(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)

114 Kasih Jatim 30,09 60 31,99 34,26 36,65 39,28 42,15 45,32 48,80 52,60 56,78

32% JPROC 34% 37% 39% 42% 45% 48% 52% 56% 61%

TOTAL BEBAN PUNCAK GI


4.010 1.830 4.390 1.070 4.714 560 5.072 530 5.399 570 5.665 300 6.035 650 6.428 690 6.852 480 7.271 270
DISTRIBUSI
BEBAN PUNCAK KONSUMEN
770 778 846 846 846 917 917 917 917 917
BESAR
TOTAL PUNCAK GI.DISTRBUSI &
4.780 5.168 5.560 5.918 6.245 6.582 6.952 7.345 7.769 8.188
GI.KONSUMEN BESAR
BEBAN PUNCAK SISTEM 4.351 4.715 5.049 5.374 5.686 6.005 6.345 6.703 7.083 7.487

DIVERSITY FAKTOR 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,09

04/02/2013 10:06:58
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Bali (1/3)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
1 ANTOSARI
10,03 11,02 12,11 13,30 14,60 16,04 17,62 19,35 21,25 23,34

Usulan Trf 24% 26% 28% 31% 34% 38% 41% 46% 50% 55%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 857


2 BATURITI 7,84 30 8,24 8,65 9,09 9,54 10,02 10,53 11,05 11,61 12,19
Usulan Trf 20% 21% 22% 23% 24% 26% 27% 28% 30% 31%
3 GIANYAR 65,97 60 70,66 74,96 78,78 82,80 87,02 87,02 87,02 87,02 91,02
Usulan Trf 65% 69% 73% 77% 81% 85% 85% 85% 85% 89%
4 NEW GIANYAR/DAWAN
(2016) 25,0 60 30,0 35,0 40,00 60 45,0 69,49

Incamer Gianyar - Am-


49% 59% 69% 39% 44% 68%
lapura
5 PADANGSAMBIAN 93,17 102,47 112,70 123,95 136,32 149,93 164,90 181,36 199,47 199,47
Usulan Trf 100% 110% 121% 133% 146% 160% 176% 194% 213% 213%

8,46 17,8 28,0 39,2 51,6 65,2 80,2 96,7 114,8

10,0 7,0 5,0 5,0


6 KAPAL 114,42 60 131,66 150,43 60 131,62 141,48 152,08 163,48 175,73 188,90 188,90
Usulan Trf 64% 74% 74% 65% 69% 75% 80% 86% 93% 106%

33,04 42,9 53,5 64,9 77,2 90,3 90,3


7 NEW KAPAL/KERAMBI-
TAN(2015) 50,0 120 51,00 52,00 53,00 74,00 105,00 60 91,32

Usulan Trf 49% 50% 51% 52% 73% 69% 60%


8 NUSA DUA 73,06 83,87 90,61 97,89 60 105,76 106,54 106,54 112,44 127,74 127,74
Usulan Trf 57% 66% 71% 64% 69% 70% 70% 73% 83% 250%

29,8 40,27 56,48 78,5 78,49


9 NEW NUSA DUA/PECATU
29,8 120 40,27 56,48 78,49 157,98
(2015/2017)
Usulan Trf 29% 39% 55% 77% 155%
10 PESANGGARAN 97,07 107,01 117,96 130,03 130,03 130,03 130,03 130,03 130,03 130,03
Usulan Trf 63% 70% 77% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85%

(3,69) 6,25 17,20 29,28 42,59 52,96 64,08 76,01 88,80

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


857

04/02/2013 10:06:58
858
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Bali (2/3)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
11 KUTA/PEMECUTAN 44,84 49,44 54,50 60,09 66,25 71,38 76,91 82,87 89,29 96,20
Usulan Trf 44% 48% 53% 59% 65% 70% 75% 81% 88% 0%

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 858


42 5 2 1 71 76 89
12 GIS BANDARA (2012) 41,58 90 46,50 51,10 56,30 57,35 58,40 60 59,45 60,50 61,55 62,62
Usulan Trf 54% 61% 67% 74% 75% 46% 47% 47% 48%
Incamer Pesanggaran -
Nusa Dua
2,0 0,4 0,4 0,4 0,5
13 SANUR 96,63 106,23 116,79 128,39 128,39 128,39 128,39 128,39 128,39 128,39

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Usulan Trf 63% 69% 76% 84% 84% 84% 84% 84% 84% 84%

40,50 53,26 67,29 82,71 99,66 118,30


118,30
14 NEW SANUR/Jl. IB.
40,5 120 53,26 67,29 82,71 60 99,66 118,30 237,61
Mantra-Biaung(2015)
Incomer Sanur- Gianyar 40% 52% 66% 54% 65% 77% 155%
15 AMLAPURA 25,99 27,03 28,12 29,26 60 30,44 31,66 32,94 34,27 35,65 37,09
Usulan Trf 61% 64% 66% 38% 40% 41% 43% 45% 47% 0%
16 GILIMANUK 10,21 10,55 10,90 11,26 11,63 12,02 30 12,42 12,83 13,25 13,69
Usulan Trf 60% 62% 64% 66% 68% 35% 37% 38% 39% 3%
17 NEGARA 22,04 30 24,24 26,67 29,34 30 32,28 35,51 39,07 60 42,98 47,29 52,02
Usulan Trf 58% 63% 70% 58% 63% 70% 38% 42% 46% 0%
18 PEMARON 61,10 66,03 60 71,37 77,13 83,35 90,08 97,35 105,21 113,70 (25,00)
Usulan Trf 80% 65% 70% 76% 82% 88% 95% 103% 111% -49%

27 34 41 49 57
19 Extention GI Pemaron 26,8 60 18,54 23,81 29,67 36,16 25,00 60
Usulan Trf 53% 36% 47% 58% 71% 49%
20 PAYANGAN 32,05 35,34 60 38,98 42,99 47,41 60 52,29 57,67 63,60 70,15 77,36
Usulan Trf 63% 46% 51% 56% 46% 51% 57% 62% 69% 0%

3,51 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00

04/02/2013 10:06:58
RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 859
Capacity Balance Gardu Induk PLN Distribusi Bali (3/3)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add Peak Add
No. Gardu Induk
Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo Load Trafo
(MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA) (MW) (MVA)
21 CLK BAWANG (New) 5,00 30 7,00 9,00 11,00 13,00 15,00 17,00 19,00 21,00 30 17,10

20% 27% 35% 43% 51% 59% 67% 75% 41% 67%

2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00


Beban GI. (MW) 754 300 834 120 915 60 1.019 390 1.078 180 1.131 210 1.184 120 1.248 60 1.325 90 1079,2 60
Beban Puncak Sistem Bali
690 748 802 868 928 987 1059 1133 1208 1263
(MW)
Beban Puncak Isolated (MW) 3,40 3,74 4,11 4,53 4,98 5,48 6,02 6,63 7,29 5,7
Beban Puncak Total (MW) 693 752 806 873 933 992 1065 1140 1216 1269
Diversity Factor 1,1 1,1 1,1 1,2 1,2 1,1 1,1 1,1 1,1 0,9

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


859

04/02/2013 10:06:58
RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 860 04/02/2013 10:06:59
Lampiran C1.5

CAPACITY BALANCE GARDU INDUK SISTEM


JAWA-BALI

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 861 04/02/2013 10:06:59


862
Rekap Kebutuhan Transmisi dan Gardu Induk di Sistem Jawa-Bali

KEBUTUHAN TRAFO 2012-2021


kms
TRANSMISI 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah
500 kV 2 352 224 711 852 468 40 20 40 - 2.709
500 HVDC - - - - 300 - - - - - 300

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 862


150 kV 614 2.683 1.795 1.141 963 404 632 402 106 60 8.800
70 kV 5 4 182 - 50 - - - - - 241
Jumlah 621 3.039 2.201 1.852 2.165 872 672 422 146 60 12.050

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


KEBUTUHAN TRAFO 2012-2021
MVA
TRAFO 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah
500/150 kV 6.336 4.836 4.503 4.000 7.000 3.500 1.500 1.000 1.000 - 33.675
150/70 kV - 100 - - - - - - - - 100
150/20 kV 7.000 7.620 3.420 2.700 5.820 3.330 3.630 3.300 3.510 2.880 43.210
70/20 kV 530 110 30 - - 30 90 150 60 90 1.090
Jumlah 13.866 12.666 7.953 6.700 12.820 6.860 5.220 4.450 4.570 2.970 78.075

04/02/2013 10:06:59
Rencana Pengembangan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (1/4)

Juta
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Lingkup Proyek MVA COD Status Sumber Dana
USD
1 DKI Jakarta Kembangan (GIS) 500/150 kV Spare, 1 phase 167 3 2013 On Going KE Paket

2 DKI Jakarta Cawang 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2013 On Going KE Paket

3 DKI Jakarta Bekasi 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2013 On Going KE Paket 1

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 863


4 DKI Jakarta Cawang (GIS) 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV (GIS) 500 20,60 2013 On Going APLN 2011

5 DKI Jakarta Durikosambi (GIS) 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2014 On Going KE Paket 1

6 DKI Jakarta Cawang 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2014 Proposed APLN 2013

7 DKI Jakarta Durikosambi (GIS) 500/150 kV New, 5 dia 15 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV (GIS) 1.000 109,95 2015 Proposed KE Paket

8 DKI Jakarta Kembangan (GIS) 500/150 kV Ext, 2 dia 4 CB (GIS) 0 25,00 2015 Proposed KE Paket

9 DKI Jakarta Durikosambi (GIS) 500/150 kV Ext, 1 IBT, 1 TB 150kV (GIS) 500 8,10 2015 Rencana Unallocated

10 DKI Jakarta Cawang Baru (GIS) 500/150 kV New, 2 dia 6 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV (GIS) 1.000 53,70 2016 Rencana Unallocated
Muarakarang (GIS)
11 DKI Jakarta 500/150 kV New, 4 dia 12 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV (GIS) 1.000 91,20 2016 Proposed APLN 2013
500 kV
12 DKI Jakarta Pelindo/Priok 500/150 kV New, 4 dia 12 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 26,10 2017 Rencana Unallocated

13 DKI Jakarta PLTU Bekasi 500/150 kV New, 4 dia 12 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 26,10 2018 Rencana Unallocated

14 DKI Jakarta Durikosambi (GIS) 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV (GIS) 500 20,60 2018 Rencana Unallocated

15 DKI Jakarta PLTU Jawa-5 500/150 kV New, 2 dia 6 CB 0 9,00 2018 Rencana Unallocated

16 DKI Jakarta Cawang Baru (GIS) 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV (GIS) 500 20,60 2019 Rencana Unallocated

17 Jabar Mandirancan 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2012 On Site APLN 2010

18 Jabar Bandung Selatan 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2012 On Site APLN 2010

19 Jabar Tasikmalaya 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2012 On Going APLN 2011

20 Jabar Depok 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2012 On Going APLN 2011

21 Jabar Tasikmalaya 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2012 On Going APLN

22 Jabar New Ujung Berung 500/150 kV New, 2 dia 6 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV 1.000 25,20 2012 On Going APLN 2009

23 Jabar New Ujung Berung 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2012 On Going APLN 2011

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


863

04/02/2013 10:06:59
864
Rencana Pengembangan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (2/4)

Juta
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Lingkup Proyek MVA COD Status Sumber Dana
USD
24 Jabar Muaratawar 500/150 kV New, 2 dia 4 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV 1.000 22,20 2013 On Going KE Paket 1 & 7

25 Jabar Muaratawar 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2013 On Going KE Paket 1

26 Jabar Gandul 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2013 On Going KE Paket 1

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 864


27 Jabar Cibatu 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2014 Proposed APLN 2013

28 Jabar Cirata 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2014 Proposed APLN 2013

29 Jabar Cibinong 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2014 Proposed APLN 2013

30 Jabar Tambun 500/150 kV New, 4 dia 10 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV 1.000 31,20 2016 Proposed APLN 2013
Bogor X dan Con- New, 12 dia 36 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV, 2
31 Jabar 500/150 kV 1.000 718,20 2016 Proposed JICA HVDC

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


verter St Conv DC
32 Jabar Cibatu 500/150 kV Ext, 2 dia 4 CB 0 6,00 2016 Proposed JICA

33 Jabar PLTU Indramayu 500/150 kV New, 4 dia 10 CB 0 15,00 2016 Proposed JICA

34 Jabar Mandirancan 500/150 kV Ext, 2 dia 6 CB 0 9,00 2017 Rencana Unallocated

35 Jabar Upper Cisokan PS 500/150 kV New, 2 dia 4 CB 0 6,00 2017 Proposed IBRD

36 Jabar Cikalong / Cigareleng 500/150 kV New, 4 dia 10 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 23,10 2017 Rencana Unallocated

37 Jabar Cibatu Baru 500/150 kV New, 5 dia 13 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV 1.000 35,70 2017 Rencana Unallocated

38 Jabar Jawa-3 Switching 500/150 kV New, 4 dia 12 CB 0 18,00 2017 Rencana Unallocated

39 Jabar Mandirancan 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2018 Rencana Unallocated

40 Jabar Matenggeng PS 500/150 kV New, 2 dia 4 CB 0 6,00 2019 Rencana Unallocated

41 Jabar Cirata 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2019 Rencana Unallocated

42 Banten Cilegon 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2012 On Going APLN 2011

43 Banten Balaraja 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2012 On Going APLN 2011

44 Banten Cilegon 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2012 On Going APLN 2011

45 Banten Cilegon 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2013 On Going KE Paket

46 Banten Balaraja 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2013 On Going APLN 2012

04/02/2013 10:06:59
Rencana Pengembangan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (3/4)

Juta
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Lingkup Proyek MVA COD Status Sumber Dana
USD
47 Banten Balaraja 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2014 On Going IBRD Scattered I

48 Banten Lengkong 500/150 kV New, 4 dia 10 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV 1.000 31,20 2015 Proposed APBN 2013

49 Banten PLTU Banten 500/150 kV New, 4 dia 8 CB 0 12,00 2016 Proposed IPP

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 865


50 Banten PLTU Jawa-6 500/150 kV New, 2 dia 6 CB 0 9,00 2021 Rencana Unallocated

51 Jateng Ungaran 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2012 eksisting APLN 2012

52 Jateng Tanjung Jati 500/150 kV Ext, 2 dia 4 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV 1.000 22,20 2012 eksisting IPP

53 Jateng Tanjung Jati 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2014 Proposed APLN 2013

54 Jateng Ungaran 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2014 Proposed APLN 2013

55 Jateng Rawalo/Kesugihan 500/150 kV New, 4 dia 10 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 23,10 2014 On Going APLN 2010

56 Jateng Pemalang 500 kV 500/150 kV New, 2 dia 6 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV 1.000 40,20 2016 Proposed Ex-JICA

57 Jateng PLTU Jateng 500/150 kV New, 3 dia 6 CB 0 9,00 2017 Proposed IPP

58 Jateng Tanjung Jati 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2017 Rencana Unallocated

59 Jateng Ungaran 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2020 Rencana Unallocated

60 DIY Pedan 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2014 Proposed APLN 2013

61 DIY Pedan 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2014 On Going IBRD Scattered I

62 DIY Bantul 500/150 kV New, 4 dia 10 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV 1.000 31,20 2016 Rencana Unallocated

63 DIY Pedan 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2020 Rencana Unallocated

64 Jatim Krian 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2012 On Going APLN 2011

65 Jatim Krian 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2012 On Site APLN 2010

66 Jatim Krian 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2012 existing APLN 2011

67 Jatim Grati 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2012 existing APLN 2011

68 Jatim Kediri 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2013 On Going KE Paket 1

69 Jatim Ngimbang 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2013 On Going APLN 2011

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


865

04/02/2013 10:06:59
866
Rencana Pengembangan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (4/4)

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 866


Juta
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Lingkup Proyek MVA COD Status Sumber Dana
USD
70 Jatim Kediri 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2013 On Going APLN 2012

71 Jatim Paiton 500/150 kV Spare, 3 phase 500 8,10 2013 On Going APLN 2011

72 Jatim Grati 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2013 On Going APLN 2011

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


73 Jatim Gresik 500/150 kV Spare, 3 phase 500 8,10 2014 Proposed APLN 2013

74 Jatim Ngimbang 500/150 kV Spare, 1 phase 167 2,70 2014 Proposed APLN 2013

75 Jatim Kediri 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11,10 2014 On Going IBRD Scattered I

76 Jatim Surabaya selatan 500/150 kV New, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11 2014 On Going APLN 2010

77 Jatim Surabaya Selatan 500/150 kV Ext, 1 dia 2 CB, 1 IBT, 1 TB 150kV 500 11 2015 Rencana Unallocated

78 Jatim Paiton (GIS) 500/150 kV Ext, 2 dia 4 CB (GIS) 0 25 2015 Proposed ADB

79 Jatim Bangil 500 500/150 kV New, 4 dia 10 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV 1.000 31 2016 Proposed Unallocated

80 Jatim Tandes (GIS) 500/150 kV New, 2 dia 6 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV (GIS) 1.000 54 2017 Rencana Unallocated

81 Jatim Gresik 500/150 kV Ext, 2 dia 4 CB 0 6 2017 Rencana Unallocated

82 Jatim Grindulu PS 500/150 kV New, 2 dia 4 CB 0 6 2020 Rencana Unallocated


New Kapal/Antosari
83 Bali 500/150 kV New, 2 dia 6 CB, 2 IBT, 2 TB 150kV (GIS) 1.000 54 2015 Proposed ADB
(GIS)
Jumlah 33.675 1.975

04/02/2013 10:06:59
Rencana Pengembangan Saluran Transmisi Tegangan Ekstra Tinggi (1/2)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana
1 DKI Jakarta Bekasi Tx. Mtawar-Cibinong 500 kV 2 cct, 4xDove 12 3,92 2013 On Going APLN 2011
2 DKI Jakarta Durikosambi (GIS) Kembangan 500 kV 2 cct, 4xZebra 6 2,49 2015 On Going KE Paket 5
3 DKI Jakarta Cawang Baru (GIS) Gandul 500 kV 2 cct, 4xZebra 40 16,60 2016 Rencana Unallocated

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 867


4 DKI Jakarta Muarakarang (GIS) Durikosambi (GIS) 500 kV 2 cct, 4xZebra 30 12,45 2016 Rencana Unallocated
5 DKI Jakarta Priok / Pelindo Muaratawar 500 kV 2 cct, 4xZebra 30 12,45 2017 Rencana Unallocated
6 DKI Jakarta Priok / Pelindo Muarakarang (GIS) 500 kV 2 cct, 4xZebra 20 8,30 2018 Rencana Unallocated
7 DKI Jakarta PLTU Jawa-5 Muaratawar 500 kV 2 cct, 4xZebra 20 8,30 2018 Rencana Unallocated
8 Banten Balaraja Suralaya Baru 500 kV 2 cct, 4xDove 80 26,11 2013 On Going APLN 2010
9 Banten Balaraja Lengkong 500 kV 2 cct, 4xZebra 56 23,24 2015 Proposed APLN 2013
10 Banten Lengkong Inc. (Blrja-Gndul) 500 kV 2 cct, 4xDove 4 1,31 2015 Proposed APLN 2013
11 Banten Balaraja Kembangan 500 kV 2 cct, 4xZebra 80 33,20 2015 Proposed APLN 2013
12 Banten Bogor X Inc (Clgon-Cibinong) 500 kV 2 cct, 4xDove 60 19,58 2016 Committed JICA
13 Banten Bogor X Inc (Depok-Tsmya) 500 kV 4 cct, 4xDove 6 1,96 2016 Committed JICA
14 Banten PLTU Banten Inc. (Suralaya - Balaraja) 500 kV 4 cct, 4xDove 40 13,06 2016 Committed IPP
15 Banten Bogor X Tanjung Pucut 500 kV DC 2 pole, HVDC OHL 220 77,00 2016 Committed JICA
16 Banten Tanjung Pucut Ketapang 500 kV DC 2 pole, HVDC CABLE 80 352,80 2016 Committed JICA
16 Banten PLTU Jawa-6 Balaraja 500 kV 2 cct, 4xZebra 80 56,44 2021 Rencana Unallocated
17 Jabar New Ujungberung Inc. (Mdcan-Bdsln) 500 kV 2 cct, 4xDove 2 0,65 2012 On Going APLN 2009
18 Jabar Bandung Selatan Inc. (Tasik-Depok) 500 kV 2 cct, 4xGannet 4 1,50 2014 Proposed APLN 2013
19 Jabar Mandirancan Ujungberung 500 kV 1 cct, 4xDove 80 41,78 2015 Proposed APLN 2013
20 Jabar Ujungberung Bandung Selatan 500 kV 1 cct, 4xDove 38 19,84 2015 Proposed APLN 2013
21 Jabar Tambun Inc. (Bkasi-Cibinong) 500 kV 2 cct, 4xDove 2 0,65 2016 Proposed APLN 2013
22 Jabar Indramayu Switching S/S Jawa-3 500 kV 2 cct, 4xZebra 270 112,05 2016 Proposed ex JICA / APLN

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


867

04/02/2013 10:06:59
868
Rencana Pengembangan Saluran Transmisi Tegangan Ekstra Tinggi (2/2)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana
23 Jabar PLTU Jawa-1 Mandirancan 500 kV 2 cct, 4xZebra 116 48,14 2017 Rencana IPP
24 Upper Cisokan PLTA
Jabar Incomer (Cibng-Sglng) 500 kV 2 cct, 4xGannet 30 11,22 2017 Proposed IBRD
(Kit)
25 Jabar Cigereleng II/Cikalong Dbphi. (BogorX-Tasik) 500 kV 4 cct, 4xDove 4 1,31 2017 Rencana Unallocated

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 868


26 Jabar Cibatu Baru Inc (Cbatu-Mtwar) 500 kV 2 cct, 4xGannet 4 1,50 2017 Rencana Unallocated
27 Jabar PLTU Indramayu Cibatu 500 kV 4 cct, 4xDove 200 65,28 2017 Proposed ex JICA / APLN
28 Jabar PLTU Jawa-3 Switching S/S Jawa-3 500 kV 2 cct, 4xZebra 20 8,30 2017 Rencana IPP
29 Jabar PLTA Matenggeng Inc (Tasik-Rawalo) 500 kV 2 cct, 4xDove 20 6,53 2019 Rencana Unallocated
30 Jateng Tanjung Jati Inc Tx (Ungar-Pedan) 500 kV 2 cct, 4xZebra 260 107,90 2013 On Going APLN 2010

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


31 Jateng Rawalo/Kesugihan Dbphi (Pedan-Tasik) 500 kV 2 cct, 4xGannet 4 1,50 2014 On Going APLN 2009
32 Jateng Rawalo/Kesugihan PLTU Adipala 500 kV 2 cct, 4xZebra 28 11,62 2014 On Going APLN 2009
33 Jateng Cilacap Exp Adipala 500 kV 2 cct, 4xZebra 10 4,15 2016 Proposed APLN 2013
34 Jateng Pemalang Tx (Ungar-Pedan) 500 kV 2 cct, 4xZebra 126 52,29 2016 Proposed ex JICA / APLN
35 Jateng Pemalang Switching S/S Jawa-3 500 kV 2 cct, 4xZebra 256 106,24 2016 Proposed ex JICA / APLN
36 Jateng PLTU Jateng Pemalang 500 kV 500 kV 2 cct, 4xZebra 40 16,60 2017 Committed IPP
37 DIY Bantul Dbphi (Rawalo-Pedan) 500 kV 4 cct, 4xGannet 8 2,99 2016 Rencana Unallocated
38 Lampumerah/Segara-
Jatim Gilimanuk 500 kV 2 cct, 4xDove 20 6,53 2014 On Going APLN 2011
rupek
39 Jatim Watu Dodol Lampumerah 500 kV 2 cct, ACS 380 8 59,67 2014 On Going APLN 2011
40 Jatim Surabaya Selatan Grati 500 kV 2 cct, 4xGannet 160 59,83 2014 On Going APLN 2012
41 Jatim Paiton Watu Dodol 500 kV 2 cct, 4xDove 262 85,51 2015 Proposed ADB
42 Jatim Bangil 500 kV Inc. (Piton-Kediri) 500 kV 2 cct, 4xGannet 4 1,50 2016 Proposed JBIC II
43 Jatim Tandes Gresik 500 kV 2 cct, 4xZebra 24 9,96 2017 Rencana Unallocated
44 Jatim PLTA Grindulu Inc (Pedan-Kediri) 500 kV 2 cct, 4xGannet 40 14,96 2020 Rencana Unallocated
45 Bali Gilimanuk New Kapal 500 kV 2 cct, 4xDove 185 60,32 2015 Proposed ADB
Jumlah 3.089 1.590

04/02/2013 10:06:59
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (1/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana
1 Inc. double phi (Clgon-
Banten Indoferro 150 kV 2 cct, 2xZebra 1 0,10 2012 On Going APLN 2011
Asahi)
2 Banten JV KS POSCO Cilegon Baru 150 kV 2 cct, 2xZebra 7 0,67 2012 On Going APLN 2012
3 Banten Rangkasbitung II Saketi II 150 kV 2 cct, 2xZebra 60 5,91 2012 eksisting APLN Percepatan

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 869


4 Banten Asahimas II Inc. (Mnes-Asahi) 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2013 On Going APBN 2011
5 Banten Balaraja Citra Habitat 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 24 3,60 2013 Committed APLN
6 Banten Bintaro Serpong 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 18 2,70 2013 Committed KE Paket 5
7 Banten Bintaro II Bintaro 150 kV 2 cct, 1xCU800 8 39,35 2013 On Going ADB (Deutch)
8 Banten Cilegon Baru II Inc. (Clbru-Srang) 150 kV 4 cct, 2xZebra 11 1,06 2013 Committed APLN
9 Banten Lautan Steel Inc. (Blrja-Millenium) 150 kV 4 cct, 2xTACSR410 8 1,20 2013 On Going APLN 2010
10 Banten Lengkong Serpong 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 12 1,74 2013 On Going APLN
11 Banten Pelabuhan Ratu PLTU Lembursitu 150 kV 2 cct, 2xZebra 82 8,08 2013 On going APLN
12 Banten Rangkasbitung II Kopo 150 kV 2 cct, 2xZebra 34 3,35 2013 On Going ADB - B2
13 Inc. double phi (New On Going
Banten Spinmill Indah Industri 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 8 0,60 2013 APLN 2011
Balaraja - Citra Habitat (BATAL)
14 Banten Bayah malimping 150 kV 2 cct, 2xZebra 70 6,90 2014 Proposed APLN 2012
15 Bayah/Cemindo Gemi-
Banten Pelabuhan Ratu PLTU 150 kV 2 cct, 2xZebra 70 6,90 2014 Proposed APLN 2012
lang
16 Banten Malimping Saketi II 150 kV 2 cct, 2xZebra 80 7,88 2014 On Going APBN 2011
17 Banten Millenium Inc. (Lautan-Citra) 150 kV 4 cct, 2xTACSR410 8 1,20 2014 On Going IBRD Scattered
18 Puncak Ardi Mulya II/
Banten Inc (Pucam-Kopo) 150 kV 2 cct, 2xZebra 2 0,20 2014 Proposed APLN 2012
GORDA
19 Banten Samator Cikande Gorda Prima 150 kV 1 cct, 1xCU240 2 1,90 2014 Rencana KTT
20 Banten Samator KIEC Cilegon Lama 150 kV 1 cct, 1xZebra 10 0,54 2014 Rencana KTT
21 Banten Balaraja New Millenium 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 30 4,50 2015 Rencana Unallocated
22 Banten Lengkong II Inc. Serpong-Lengkong 150 kV 4 cct, 2xTACSR410 10 1,50 2015 Committed APBN 2013

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


869

04/02/2013 10:07:00
870
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (2/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana
23 Banten Ciseeng Lengkong 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2016 Rencana Unallocated
24 Banten Dukuh Atas Semanggi Barat 150 kV 2 cct, 2xCU800 4 19,68 2016 Proposed JBIC/KE
25 Banten Tangerang Baru II PLTU Lontar 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 26 3,90 2016 Proposed APLN 2013

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 870


26 Banten Bintaro III/Jombang Inc.(Bntro-Srpng) 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 4 0,60 2017 Rencana Unallocated
27 Banten Serang II/Baros Inc. (Saketi-Rangkas) 150 kV 4 cct, 2xZebra 20 1,97 2017 Rencana Unallocated
28 Banten Teluk Naga II Inc.(Lontar-Tgbru-2) 150 kV 4 cct, 2xTACSR410 20 3,00 2017 Rencana Unallocated
29 Banten Lippo Curug II Lippo Curug 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2018 Rencana Unallocated
30 Banten Rawadano PLTP Inc.(Menes-Asahimas) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 30 4,50 2018 Proposed IPP

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


31 Banten Lengkong III Inc.(Serpong-Lengkong II) 150 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 10 0,75 2020 Rencana Unallocated
32 Banten Serang Utara/Tonjong Serang 150 kV 4 cct, 2xZebra 10 1,97 2020 Rencana Unallocated
33 Banten Tangerang Baru III Tangerang Baru II 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2020 Rencana Unallocated
34 DKI Jakarta Angke Ancol 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2012 Eksisting APLN 2010
Inc. Single phi (Menes-
35 DKI Jakarta Chandra Asri 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 1 0,15 2012 eksisting APLN 2011
Asahi)
36 DKI Jakarta Nikomas Gemilang Puncak Ardi Mulya 150 kV 2 cct, 1xOstrich 4 0,11 2012 Eksisting KTT
37 DKI Jakarta Alam Sutra Inc.(Lippo Curug-Kmbngn) 150 kV 2 cct, 4xZebra 2 0,36 2013 On Going APLN 2010
38 DKI Jakarta Antasari/CSW II (GIS) Inc (Drtga/Kemang-Kenvil) 150 kV 2 cct, 1xCU1000 10 25,97 2013 On Going ADB (Deutch)
39 DKI Jakarta Cakung TownShip Harapan Indah 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2013 On Going APLN 2010

40 DKI Jakarta Cileungsi II/Jonggol Cibatu 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 10 0,99 2013 On Going APLN 2010
41 DKI Jakarta Duren Tiga Kemang 150 kV 2 cct, 1xCU1000 6 31,17 2013 On Going KE Paket 3
42 DKI Jakarta Durikosambi Petukangan 150 kV 2 cct, 2xTDrake 52 5,62 2013 On Going JBIC
43 DKI Jakarta Durikosambi Muarakarang Lama 150 kV 2 cct, 2xTDrake 26 2,79 2013 On Going JBIC
44 Durikosambi 2/Daan
DKI Jakarta Inc.(Dksbi-Mkrng) 150 kV 2 cct, 2xTDrake 2 0,22 2013 On Going KE Paket 5
Mogot (GIS)
45 DKI Jakarta Gandaria 150 (GIS) Depok III 150 kV 2 cct, 2xZebra 24 2,36 2013 On Going APLN

04/02/2013 10:07:00
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (3/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana
46 DKI Jakarta Gandul Serpong 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 40 6,00 2013 On Going APLN
47 DKI Jakarta Gandul Petukangan 150 kV 2 cct, 2xTDrake 28 3,02 2013 Proposed APLN
48 DKI Jakarta Gedung Pola Manggarai 150 kV 2 cct, 1xCU1000 4 20,78 2013 On Going KE Paket 2

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 871


49 DKI Jakarta Harapan Indah (GIS) Inc.(Mtawar-Bekasi) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 2 0,30 2013 On Going APLN
50 DKI Jakarta Jatiwaringin Inc. (Pdklp-Jtngn) 150 kV 2 cct, 2xZebra 24 2,36 2013 On Going KE-III
51 DKI Jakarta Kapuk (PIK) Inc (Mkrang-Dksbi) 150 kV 2 cct, 2xTDrake 2 0,22 2013 On Going APLN 2010
52 DKI Jakarta Karet Baru Karet Lama 150 kV 1 cct, 1xCU1000 1 1,74 2013 Committed APLN 2013
53 DKI Jakarta Kebon Sirih Gambir Lama 150 kV 2 cct, 1xCU1000 2 10,39 2013 On Going KE Paket 3
54 DKI Jakarta Ketapang Mangga Besar 150 kV 2 cct, 1xCU1000 6 31,17 2013 On Going KE Paket 2
55 Mangga Besar II/Gu-
DKI Jakarta Kemayoran 150 kV 2 cct, 1xCU800 12 35,42 2013 On Going ADB
nung Sahari (GIS)
56 DKI Jakarta Manggarai Dukuh Atas 150 kV 2 cct, 1xCU1000 4 20,78 2013 On Going KE Paket 2
57 DKI Jakarta Muarakarang Angke 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 12 1,80 2013 On Going KE Paket 5
58 DKI Jakarta New Senayan Senayan 150 kV 2 cct, 1xCU1000 6 31,17 2013 On Going KE Paket 3
59 DKI Jakarta Petukangan Bintaro 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 18 2,70 2013 On Going KE Paket 5
60 DKI Jakarta Semanggi Barat Karet Lama 150 kV 2 cct, 1xTACSR410 8 0,80 2013 On Going KE Paket 5
61 DKI Jakarta Semanggi Barat (GIS) Semanggi Timur (GIS) 150 kV 2 cct, 1xCU1000 6 15,58 2013 On Going KE Paket 3
62 DKI Jakarta Tanah Tinggi (GIS) Inc. (Gmblm-Plmas) 150 kV 2 cct, 1xCU1000 4 10,39 2013 On Going KE-III
63 DKI Jakarta Bandara Soetta Cengkareng 150 kV 2 cct, 1xCU1000 1 2,60 2014 Proposed APLN
64 DKI Jakarta Jatake Maximangando 150 kV 1 cct, 1xCU800 1 5,19 2014 Proposed APLN 2013
65 DKI Jakarta Jatirangon 2 Inc.(Jtngn-Cibng) 150 kV 2 cct, 2xZebra 2 0,20 2014 On Going APBN
66 DKI Jakarta Kandang Sapi Inc. (Bekasi-Marunda) 150 kV 2 cct, 2xHawk 10 0,76 2014 On Going APLN 2011
67 DKI Jakarta Marunda Pelindo II 150 kV 2 cct, 1xCU1000 20 51,95 2014 Rencana Unallocated
68 DKI Jakarta Pegangsaan Penggilingan 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 20 3,00 2014 Rencana Unallocated

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


871

04/02/2013 10:07:00
872
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (4/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana
69 DKI Jakarta Plumpang Gambir Baru 150 kV 2 cct, 1xCU1000 10 25,97 2014 Proposed APLN 2013
70 DKI Jakarta Pondok Kelapa Tambun 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 28 4,20 2014 Rencana Unallocated
71 DKI Jakarta Power Steel Indonesia New Balaraja 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2014 On Going KTT

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 872


72 DKI Jakarta Pulogadung Penggilingan 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 20 3,00 2014 Rencana Unallocated
73 DKI Jakarta Cilegon Serang 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 45 6,75 2015 Committed APLN
74 DKI Jakarta Depok II Inc (Cimanggis-Depok III) 150 kV 4 cct, 2xZebra 8 1,58 2015 Committed APLN
75 DKI Jakarta Depok III Cimanggis 150 kV 2 cct, 2xZebra 40 3,98 2015 Committed APLN
76 DKI Jakarta Ragunan Cawang Lama 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2016 Proposed APLN

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


77 DKI Jakarta MRT CSW 150 kV 1 cct, 1xCU800 2 9,44 2016 Proposed APLN 2013
78 DKI Jakarta MRT Pondok Indah 150 kV 2 cct, 1xCU240 14 24,44 2016 Proposed APLN 2013
79 DKI Jakarta Abadi Guna Papan II Cawang Lama 150 kV 2 cct, 2xCU800 6 29,51 2017 Rencana Unallocated
Durikosambi III/Rawa
80 DKI Jakarta Durikosambi II 150 kV 2 cct, 1xCU800 10 29,51 2017 Rencana Unallocated
Buaya
81 DKI Jakarta Lontar Cikupa 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 60 9,00 2017 Rencana Unallocated
82 Pondok Indah II/Ci-
DKI Jakarta Inc. (Ptkng-Gndul) 150 kV 2 cct, 2xDrake 6 0,60 2017 Rencana Unallocated
rende
83 DKI Jakarta Pulogadung New Inc. (Plmas-Pgsan) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 8 0,60 2017 Rencana Unallocated
84 DKI Jakarta Cipinang II/Jatinegara Inc. (Plmas-Mgrai) 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2018 Rencana Unallocated
85 DKI Jakarta Gandaria II Gandaria 150 kV 2 cct, 2xZebra 30 2,96 2018 Rencana Unallocated
86 DKI Jakarta Kemayoran II Inc. (Priok-Plpng) 150 kV 2 cct, 1xCU1000 6 15,58 2018 Rencana Unallocated
87 DKI Jakarta Penggilingan II Penggilingan 150 kV 2 cct, 1xCU1000 12 31,17 2018 Rencana Unallocated
88 Semanggi Barat II/T.
DKI Jakarta Inc (Karet-Angke) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 4 0,60 2018 Rencana Unallocated
Abang (GIS)
89 DKI Jakarta Gambir Lama II (GIS) Gambir Lama (GIS) 150 kV 2 cct, 2xZebra 2 0,20 2019 Rencana Unallocated
Pancoran 2/Pengade-
90 DKI Jakarta Inc. (Cawang II - Abadi II) 150 kV 2 cct, 2xCU800 10 49,19 2019 Rencana Unallocated
gan Tmr (GIS)

04/02/2013 10:07:00
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (5/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana

91 DKI Jakarta Senayan Baru 2 Senayan Baru 150 kV 2 cct, 2xCU800 16 78,70 2020 Rencana Unallocated

92 DKI Jakarta Tigaraksa II Tigaraksa 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2020 Rencana Unallocated

93 DKI Jakarta Grogol II Inc. (Dksbi - Grogol) 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2021 Rencana Unallocated

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 873


94 DKI Jakarta Muara Karang III Muarakarang 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2021 Rencana Unallocated

95 DKI Jakarta Kenbon Sirih II Inc. (Gbr Lama - Pulo Mas) 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2021 Rencana Unallocated

96 Jabar Bekasi Power (PLTG) Jababeka 150 kV 2 cct, 2xDove 10 3,33 2012 Eksisting APLN

97 Jabar Bogor Baru Sentul 150 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 20 1,52 2012 Eksisting APLN 2010

98 Jabar Cibadak Baru II Pelabuhan Ratu PLTU 150 kV 2 cct, 2xTACSR520 140 25,20 2012 On Going APLN

99 Jabar Cibinong Sentul 150 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 24 1,82 2012 Eksisting APLN 2010
Inc.double phi (Cbatu-
100 Jabar Hankook Tire Indonesia 150 kV 4 cct, 2xZebra 4 0,39 2012 eksisting APLN 2011
Jbeka)
101 Jabar Indorama Synthetic Indorama 70 kV 1 cct, 2xCU240 5 15,84 2012 On Going APLN 2011

102 Jabar Bandung Selatan Cigereleng 150 kV 2xACCC DOVE 26 0,50 2013 On Going APLN

103 Jabar Bekasi Inc. Tx.(Plpang-MTawar) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 16 2,40 2013 Committed APLN 2012
Bekasi Utara/Taruma-
104 Jabar Inc. (Bkasi-Ksbru) 150 kV 2 cct, 2xZebra 2 0,20 2013 On Going ADB (Deutch)
jaya
105 Jabar Bogor Baru Ciawi Baru 150 kV 2 cct, 2XTACSR520 17 3,06 2013 On Going APLN

106 Jabar Bogor Kota (GIS) Kedung Badak Baru 150 kV 2 cct, 1xCU1000 10 25,97 2013 On Going ADB (Deutch)

107 Jabar Ciawi Baru Cibadak Baru II 150 kV 2 cct, 2xZebra 52 5,12 2013 On Going APLN 2010
Cibabat II/Leuwigajah
108 Jabar Inc. (Cbbat - Padalarang) 150 kV 2 cct, 2xZebra 12 1,18 2013 On Going ADB (Deutch)
(GIS)
109 Jabar tambun 150 kV Inc. (Gdmkr-Cbatu) 150 kV 4 cct, 2xZebra 20 1,97 2013 On Going APLN 2010

110 Jabar Cikedung Inc. (Jtbrg - Hrgls) 150 kV 4 cct, 2xZebra 40 3,94 2013 On Going ADB (Deutch)

111 Jabar Cikijing Mandirancan 150 kV 2 cct, 2xZebra 80 7,88 2013 On Going APBN

112 Jabar Cimanggis II Inc. (Kdbdk-Depok III) 150 kV 4 cct, 2xZebra 15 1,50 2013 On Going APBN 2011

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


873

04/02/2013 10:07:00
874
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (6/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana

113 Jabar Dago Pakar Inc (Badut-Ujbrg) 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2013 On Going ADB - B2

114 Jabar Dayeuhkolot (GIS) Inc (Bdsln-Cgrlng) 150 kV 2 cct, 2xZebra 3 0,30 2013 On Going APLN 2010
Inc. double phi (Ckrg-
115 Jabar Gunung Rajapaksi 150 kV 4 cct, 2xZebra 12 1,18 2013 Proposed
Gdamekar)

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 874


116 Jabar Honda Prospect Motor Parungmulya 150 kV 1 cct, 1xCU240 1 1,90 2013 Committed APLN

117 Jabar Jatiluhur Baru Jatiluhur PLTA 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2013 On Going APBN 2011
Inc.double phi (Cbatu-
118 Jabar Jui Shin Indonesia 150 kV 4 cct, 2xZebra 4 0,39 2013 Committed APLN 2012
Clngsi)
Inc.double phi (Sragi-
119 Jabar Kadipaten 150 kV 4 cct, 2xZebra 8 0,79 2013 Committed APBN 2013
Rckek)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


120 Jabar Karang Nunggal Tasikmalaya New 150 kV 2 cct, 2xZebra 32 3,15 2013 On Going APBN

121 Jabar Kedung Badak Baru Depok III 150 kV 2 cct, 2xZebra 46 4,53 2013 On Going ADB - B3
Kiaracondong II/Ran-
122 Jabar Inc. (Krcdg-Ubrng) 150 kV 2 cct, 2xZebra 16 1,58 2013 On Going APLN 2010
canumpang
123 Jabar Kosambi Baru Bekasi 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 118 17,73 2013 Committed APLN

124 Jabar Lembursitu Baru Cianjur 150 kV 2 cct, 2xZebra 64 6,30 2013 On Going APLN 2010

125 Jabar Lembursitu Baru Pelabuhan Ratu PLTU 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 64 9,60 2013 On Going APLN Percepatan

126 Jabar Muaratawar Inc. Tx.(Bkasi-Plumpang) 150 kV 4 cct, 2xTACSR410 40 6,00 2013 On Going KE Paket 5

127 Jabar Patuha Lagadar 150 kV 2 cct, 2xZebra 70 6,90 2013 On Going APLN

128 Jabar Pelabuhan Ratu Pelabuhan Ratu PLTU 150 kV 2 cct, 2xZebra 60 5,91 2013 On Going APBN 2011

129 Jabar Plumpang Inc. Tx.(Bkasi-MTawar) 150 kV 2 cct, 2xZebra 16 1,58 2013 On Going KE Paket 5

130 Jabar Sukatani /Gobel Cikarang 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2013 On Going APLN 2010
Sukatani /Gobel/Multi-
131 Jabar Inc. (Bkasi Utara-Ksbru) 150 kV 4 cct, 2xTACSR410 40 6,00 2013 On Going APBN
strada
U.Berung New/R.
132 Jabar Ujung Berung 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 1,97 2013 On Going APLN
kasumba baru
U.Berung New/R.
133 Jabar Inc. (Ubrng-Rckek) 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 1,97 2013 On Going APLN
kasumba baru

04/02/2013 10:07:00
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (7/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana

134 Jabar Air Liquide Gandamekar 150 kV 2 cct, 1xHawk 6 0,33 2014 Proposed KTT
Inc.double phi (Jtbrg-
135 Jabar Arjawinangun Baru 150 kV 4 cct, 2xZebra 20 1,97 2014 On Going APBN
Mdcan)
136 Jabar Aspek Cileungsi 70 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 1 0,08 2014 Proposed APLN

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 875


137 Jabar Bandung Selatan Wayang Windu 150 kV 2 cct, 2xZebra 33 6,50 2014 Proposed IBRD IFB-3A

138 Jabar Bandung Selatan Garut 150 kV 2 cct, 2xZebra 33 6,50 2014 Proposed IBRD IFB-3A

139 Jabar Bandung Utara Padalarang 150 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 26 1,92 2014 Committed APLN 2013
Bogor Baru II/Tajur
140 Jabar Inc. (Bgbru - Cianjur) 150 kV 4 cct, 2xDove 0,4 0,13 2014 On Going APBN 2013
(GIS)
141 Jabar Braga (GIS) Cigereleng 150 kV 2 cct, 1xCU800 16 47,22 2014 On Going ADB (Deutch)

142 Jabar Cigereleng Lagadar 150 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 33 2,46 2014 Committed APLN
Bandung Selatan II/
143 Jabar Cigareleng 150kV 2cct, HTLSC (1xHawk) 78,2 5,87 2014 Proposed APLN 2013
Soreang
Bandung Selatan II/
144 Jabar Cianjur 150 kV 2 cct, 2xZebra 60 5,91 2014 Proposed APLN 2013
Soreang
145 Jabar Drajat Garut 150 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 51 3,80 2014 Rencana Unallocated

146 Jabar Drajat Tasikmalaya 150 kV 2 cct, 2xZebra 65 12,81 2014 Proposed IBRD IFB-3A

147 Jabar Fajar Surya W II Purwakarta 150 kV 2 cct, 2xZebra 30 2,96 2014 Proposed APLN 2012

148 Jabar Garut Tasikmalaya 150 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 81 6,04 2014 Rencana Unallocated

149 Jabar ITP Bogor Baru 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2014 Proposed APLN

150 Jabar ITP Semen Cibinong 150 kV 1 cct, HTLSC (1xHawk) 15 1,16 2014 Proposed APLN 2013

151 Jabar ITP Semen Cibinong 150 kV 1 cct, HTLSC (1xHawk) 15 1,16 2014 Proposed APLN 2013

152 Jabar Jatibarang Balongan 150 kV 2 cct, 2xZebra 34 3,35 2014 Rencana APLN 2013

153 Jabar Jatiluhur Baru Padalarang 150 kV 2 cct, 2xZebra 89 8,77 2014 Committed APLN

154 Jabar Kamojang Drajat 150 kV 2 cct, 2xZebra 22 4,33 2014 Proposed IBRD IFB-3A

155 Jabar Kanci Inc. (PLTU Kanci-Brebes) 150 kV 4 cct, 2xTACSR410 12 3,60 2014 On Going APLN 2010

156 Jabar Kosambi Baru Jatiluhur Baru 150 kV 2 cct, 2xZebra 46 4,51 2014 Committed APLN

157 Jabar Kracak Baru Kedung Badak 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2014 Proposed APLN 2012

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


875

04/02/2013 10:07:00
876
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (8/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana

158 Jabar Lagadar Padalarang 150 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 22 1,62 2014 Committed APLN

159 Jabar Malangbong Baru New Tasikmalaya 150 kV 2 cct, 2xZebra 74 7,29 2014 Committed APLN

160 Jabar New Tasikmalaya Tasik Lama (Tx-Ciamis) 150 kV 2 cct, 2xZebra 64 12,61 2014 Proposed IBRD IFB-3A

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 876


161 Jabar Pabuaran Sukamandi 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 40 6,00 2014 Proposed APLN 2013

162 Jabar Patuha PLTP Patuha 150 kV 2 cct, 2xZebra 1 0,06 2014 On Going APLN

163 Jabar Purwakarta Semen Pasific 70 kV 1 cct, HTLSC (1xHawk) 35 2,10 2014 Rencana Unallocated

164 Jabar Purwakarta Kosambi baru 70 kV 1 cct, HTLSC (1xHawk) 46 2,76 2014 Rencana Unallocated

165 Jabar Rancaekek Sunyaragi 150 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 24 1,82 2014 Committed ADB-B3

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Rengasdengklok Baru/
166 Jabar Sukamandi 150 kV 2 cct, 2xZebra 40 3,94 2014 Proposed APLN 2013
Cimalaya
Semen Sukabumi
167 Jabar Lembursitu 150 kV 1 cct, 1xHawk 10 0,40 2014 Proposed KTT
Industri
168 Jabar Tanggeung Cianjur 70 kV 2 cct, 1xHawk 100 5,54 2014 On Going APLN

169 Jabar Wayang Windu Kamojang 150 kV 2 cct, 2xZebra 32 6,11 2014 Proposed IBRD IFB-3A

170 Jabar Win Textile New Jatiluhur 150 kV 1 cct, 1xTACSR520 5 0,86 2014 Proposed KTT

171 Jabar Bandung Timur Baru Ujungberung 150 kV 2 cct, 2xZebra 18 1,77 2015 Proposed APLN 2013

172 Jabar Babakan Baru Inc.(Kanci-Brbes) 150 kV 4 cct, 2xTACSR410 28 4,20 2016 Proposed APLN 2013
Bandung Selatan II/ 2 cct, 2xHTLSC dan
173 Jabar Incomer (Cgrlng-Cnjur) 150 kV 20 3,49 2016 Proposed APLN 2013
Soreang 2cct, 2xZebra
174 Jabar Bekasi II Inc (Bkasi-Bekasi Utara) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 10 1,50 2016 Proposed APBN

175 Jabar Bengkok II Inc. (Bdutr-Dgpkr) 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2016 Proposed APLN 2013

176 Jabar Bogor baru Kedung Badak 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 10 1,50 2016 Rencana Unallocated

177 Jabar Bogor X Inc. (Bunar-Kracak) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 8 0,60 2016 Rencana Unallocated

178 Jabar Bunar Baru Rangkasbitung II 150 kV 2 cct, 2xZebra 72 7,09 2016 Proposed APLN 2013

179 Jabar Bunar Baru Kracak Baru 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 30 4,50 2016 Proposed APLN 2012
Cangkring Baru/
180 Jabar Inc. (Jtbrg-Haurgelis) 150 kV 4 cct, 2xZebra 20 1,97 2016 Proposed APLN 2013
Kapetakan

04/02/2013 10:07:01
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (9/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana

181 Jabar Cianjur II/Rajamandala Inc. (Cnjur-Cgrlg) 150 kV 4 cct, 2xZebra 8 0,79 2016 Rencana Unallocated

182 Jabar Ciawi Baru II/Cisarua Inc. (Bgbru-Cnjur) 150 kV 4 cct, 2xZebra 40 3,94 2016 Proposed APLN 2014

183 Jabar Cibabat III/Gunung Batu Padalarang 150 kV 2 cct, 2xZebra 12 1,18 2016 Proposed APLN 2013

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 877


184 Jabar Cibadak Baru II/Cicurug Inc (Cbdru-Ciawi) 150 kV 4 cct, 2xTACSR410 20 3,00 2016 Proposed APLN 2013

185 Jabar Cibuni PLTP Inc.(Cnjur-Tngng) 70 kV 2 cct, 1xHawk 50 2,77 2016 Proposed APLN 2012

186 Jabar Cigereleng II/Cikalong Inc (Cgrlg-Lgdar) 150 kV 4 cct, 2xTACSR410 4 1,20 2016 Rencana Unallocated

187 Jabar Cikumpay II/Sadang Inc. (Crata-Ckpay) 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2016 Proposed APLN 2013

188 Jabar Kamojang Kamojang Bus 4 150 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 1 0,15 2016 Proposed APLN 2012

189 Jabar Karaha Bodas PLTP Garut 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2016 Committed IPP
Kiaracondong III/ Kiaracondong II/Ran-
190 Jabar 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2016 Proposed APLN 2013
Cinambo canumpang
191 Jabar Kuningan Baru Inc. (Ckjing - Mdcan) 150 kV 4 cct, 2xZebra 40 3,94 2016 Proposed APLN 2013

192 Jabar Majalaya Baru Rancakasumba 150 kV 2 cct, 2xZebra 30 2,96 2016 Proposed APLN 2013

193 Jabar Malangbong Baru Cikijing 150 kV 2 cct, 2xZebra 80 7,88 2016 Committed APLN

194 Jabar Padalarang Baru II Cirata 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2016 Proposed APLN 2013

195 Jabar Parakan II/Jt. Gede Inc (Rckek-Sragi) 150 kV 4 cct, 2xZebra 20 3,94 2016 Proposed APLN 2013

196 Jabar Subang Baru Inc.(Skmdi-Hrgls) 150 kV 4 cct, 2xZebra 80 7,88 2016 Proposed APLN 2013
Rancakasumba/New Ujung
197 Jabar Sumedang Baru/Tj. Sari 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2016 Proposed APLN 2013
Berung
198 Jabar Surade Pelabuhan Ratu 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2016 Proposed APLN 2013

199 Jabar Tambun II Inc. (Pdklp-Tmbun) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 60 9,00 2016 Proposed APLN 2013

200 Jabar Ujung Berung Bandung Utara 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2016 Proposed APLN 2013

201 Jabar Cisolok Sukarame PLTP Pelabuhan Ratu 150 kV 2 cct, 2xZebra 60 5,91 2017 Proposed APLN 2012

202 Jabar Jababeka II Inc (Jbeka-Cbatu) 150 kV 4 cct, 2xZebra 20 1,97 2017 Rencana Unallocated

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


877

04/02/2013 10:07:01
878
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (10/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana
Inc. (Sunyaragi - Ran-
203 Jabar Jatigede PLTA 150 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 4 0,30 2017 Rencana Unallocated
caekek)
204 Jabar Kosambi Baru II Inc. (Ksbru - Bkasi) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 16 2,40 2017 Rencana Unallocated
Tangkuban Perahu II
205 Jabar Subang Baru 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2017 Proposed IPP
PLTP

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 878


206 Jabar Fajar Surya W II Inc. (Ksbru-Bkasi) 150 kV 4 cct, 2xZebra 100 9,85 2018 Rencana Unallocated

207 Jabar Indramayu baru Jatibarang 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2018 Proposed APLN 2013
Pangandaran II/Cikato-
208 Jabar Banjar 150 kV 2 cct, 2xZebra 100 9,85 2018 Rencana Unallocated
mas
Inc. (Rancaekek-Cikasung-
209 Jabar PLTP Tampomas 150 kV 2 cct, 2xZebra 35 3,45 2018 Rencana IPP
ka)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


Poncol Baru II/
210 Jabar Inc. (Tmbun-Pncol) 150 kV 4 cct, 2xZebra 20 1,97 2018 Rencana Unallocated
Bj.Menteng
Rancakasumba II/
211 Jabar Rancakasumba 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2018 Rencana Unallocated
Sangian
212 Jabar Tampo Mas PLTP Inc.(Rckek-Ckska) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 70 10,50 2018 Proposed APLN 2012
Tangkuban Perahu I
213 Jabar Tangkuban Perahu II 150 kV 2 cct, 2xZebra 5 0,49 2018 Proposed IPP
PLTP
214 Jabar Cianjur III/Cipanas Cianjur II/Rajamandala 150 kV 4 cct, 2xZebra 8 0,79 2019 Rencana Unallocated

215 Jabar Cikasungka II/Nagreg Cikasungka 150 kV 2 cct, 2xZebra 12 1,18 2019 Rencana Unallocated

216 Jabar Garut II Inc. (Garut-Bdsln) 150 kV 4 cct, 2xZebra 40 3,94 2019 Rencana Unallocated

217 Jabar Lagadar II Incomer (Lgdar-Pdlrg) 150 kV 4 cct, 2xZebra 8 0,79 2019 Rencana Unallocated

218 Jabar PLTP Gunung Ciremai Mandirancan 150 kV 2 cct, 2xZebra 40 3,94 2019 Rencana IPP

219 Jabar PLTP Gunung Endut Rangkas Bitung 150 kV 2 cct, 2xZebra 80 7,88 2019 Rencana IPP
Dawuan II/Cipasang-
220 Jabar Dawuan 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2020 Rencana Unallocated
grahan
Kosambi Baru II/Cila-
221 Jabar Kosambi Baru 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2020 Rencana Unallocated
maya
222 Jabar Lembang 150 kV Bandung Utara 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2020 Rencana Unallocated
Ujung Berung II/Bojong
223 Jabar Ujung Berung New 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2020 Rencana Unallocated
Melati

04/02/2013 10:07:01
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (11/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana

224 Jabar Tambun III Tambun II 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2021 Rencana Unallocated

225 Jabar Bogor Baru III/Ciomas Bogor Baru II 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2021 Rencana Unallocated

226 Jateng Kebasen II/Balapulang Inc. (Kbsen-Bmayu) 150 kV 4 cct, 2xZebra 4 0,39 2012 eksisting APLN 2010

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 879


227 Jateng Klaten Pedan 150 kV 2 cct, 2xZebra 13 2,50 2012 eksisting APLN
Pracimantoro/Ngunto-
228 Jateng Inc.(Pctan-Wngri) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 10 1,50 2012 On Going APLN 2010
ronadi
229 Jateng Sunyaragi Brebes 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 73 10,92 2012 On Going APLN 2013

230 Jateng Apac inti Corpora Bawen 150 kV 1 cct, 2xZebra 2 0,27 2013 Proposed APLN 2012

231 Jateng Kudus Purwodadi 150 kV 2 cct, 2xZebra 63 6,23 2013 On Going APLN 2010

232 Jateng Purwodadi Ungaran 150 kV 2 cct, 2xZebra 68 6,72 2013 On Going APLN 2010

233 Jateng Sayung Inc Tx (Bawen-Tbrok) 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2013 On Going APLN

234 Jateng Tanjung Jati Sayung 150 kV 2 cct, 2xTACSR520 120 21,60 2013 On Going APLN 2010

235 Jateng Temanggung Wonosobo 150 kV 2 cct, 1xHawk 22 1,22 2013 Committed APLN

236 Jateng Weleri Ungaran 150 kV 2 cct, 2xHawk 76 5,80 2013 On Going ADB-B2

237 Jateng Batang Weleri 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 62 9,30 2015 Rencana Unallocated

238 Jateng Kebasen Pemalang 150 kV 2 cct, 2xZebra 56 5,52 2015 Rencana Unallocated

239 Jateng Kebasen Brebes 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 30 4,50 2015 Rencana Unallocated

240 Jateng Kudus Jepara 150 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 53 4,01 2015 Rencana Unallocated

241 Jateng Pekalongan Batang 150 kV 2 cct, 2xZebra 33 3,23 2015 Rencana Unallocated

242 Jateng Pemalang Pekalongan 150 kV 2 cct, 2xZebra 62 6,11 2015 Rencana Unallocated

243 Jateng Semen Grobogan inc (Mranggen-Purwodadi) 150 kV 1 cct, 1xHawk 1 0,08 2015 Rencana Unallocated

244 Jateng Tanjung Jati Jepara 150 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 48 3,62 2015 Rencana Unallocated

245 Jateng Boko Inc.(Bantul-Wonosari) 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2016 Proposed JBIC II

246 Jateng Kudus II Inc.(Kudus-Jpara) 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2016 Proposed JBIC II

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


879

04/02/2013 10:07:01
880
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (12/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana

247 Jateng Pemalang New (inc Btang-Wleri) 150 kV 4 cct, 2xTACSR410 40 6,00 2016 Proposed JICA

248 Jateng Pandeanlamper II Pandeanlamper 150 kV 2 cct, 1xCU1000 10 25,97 2017 Rencana Unallocated

249 Jateng Pekalongan II/Kajen Inc. (Pklon-Pmlang) 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2017 Rencana Unallocated

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 880


250 Jateng Tambaklorok II Tambaklorok 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2017 Rencana Unallocated

251 Jateng Kalibakal II Inc.(Klbkl-Bmayu) 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2018 Rencana Unallocated

252 Jateng PLTP Baturaden Bumiayu 150 kV 2 cct, 2xZebra 20 1,97 2018 Rencana IPP

253 Jateng PLTP Guci Inc.(Klbkl-Bmayu) 150 kV 4 cct, 2xZebra 20 3,94 2018 Rencana IPP

254 Jateng PLTP Ungaran Bawen 150 kV 2 cct, 2xZebra 30 2,96 2018 Rencana IPP

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


255 Jateng Sanggrahan II/Rajeg Inc.(Sgrahan-Medari) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 10 1,50 2018 Rencana Unallocated

256 Jateng Banyudono Baru Inc.(Mjngo-Jajar) 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2019 Rencana Unallocated

257 Jateng PLTP Umbul Telomoyo Inc (Sanggrahan - Bawen) 150 kV 2 cct, 2xZebra 16 1,58 2019 Rencana IPP

258 DIY Pedan Wonosari 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 44 3,39 2015 Rencana Unallocated

259 DIY Kentungan II/Kalasan Inc.(Pedan-Kentungan) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 10 1,50 2016 Proposed JBIC II

260 Jawa Timur Pacitan 150 kV Ponorogo II 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 60 9,00 2012 On Going APLN Percepatan

261 Jawa Timur Pacitan 150 kV PLTU Pacitan 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 124 18,60 2012 On Going APLN Percepatan

262 Jawa Timur Babat Tuban 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 60 9,00 2013 On Going APLN

263 Jawa Timur Banaran Manisrejo 150 kV 2 cct, 1xTACSR330 142 13,32 2013 Committed APLN

264 Jawa Timur Cheil Jedang New Jombang 150 kV 2 cct, 2xZebra 22 2,17 2013 Proposed APLN 2012

265 Jawa Timur Kalisari Surabaya Selatan 150 kV 2 cct, 2xZebra 12 1,18 2013 On Going KE-III lot 11

266 Jawa Timur Kedinding Kalisari 150 kV 2 cct, 2xZebra 40 3,94 2013 Rencana Unallocated

267 Jawa Timur Kraksaan Probolinggo 150 kV 2 cct, 2xTACSR330 60 8,47 2013 On Going APLN

268 Jawa Timur Mount Dream Kasih Jatim 150 kV 2 cct, 2xZebra 14 1,38 2013 Proposed APLN 2012

269 Jawa Timur New Buduran/Sedati Inc.(Bngil-Waru) 150 kV 2 cct, 2xZebra 2 0,20 2013 On Going APLN 2010

04/02/2013 10:07:01
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (13/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana

270 Jawa Timur New Jombang Jayakertas 150 kV 2 cct, 2xZebra 36 3,55 2013 On Going KE-III lot 11

271 Jawa Timur New Porong Inc (New Sidoarjo-Bangil) 150 kV 2 cct, 1xTACSR330 4 0,38 2013 On Going APLN

272 Jawa Timur New Sidoarjo Inc. (Bdran-Bngil) 150 kV 2 cct, 1xTACSR330 2 0,19 2013 Committed APLN 2012

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 881


273 Jawa Timur Paiton Kraksaan 150 kV 2 cct, 2xTACSR330 40 5,61 2013 On Going APLN

274 Jawa Timur Probolinggo Lumajang 150 kV 2 cct, HTLSC (1xHawk) 111 8,34 2013 On Going APLN

275 Jawa Timur Purwosari/Sukorejo II Inc. (Pier-Pakis) 150 kV 2 cct, 2xZebra 2 0,20 2013 Committed APLN 2012
Semen Dwima Agung
276 Jawa Timur Mliwang 150 kV 2 cct, 1xCU240 4 6,98 2013 Proposed APLN 2012
(Holcim)
277 Jawa Timur Simogunung (GIS) Inc.(Swhan-Waru) 150 kV 4 cct, 2xZebra 10 1,97 2013 On Going KE-III

278 Jawa Timur Surabaya Barat Driyorejo 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 11 1,59 2013 On Going APLN

279 Jawa Timur Surabaya Barat Babadan 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 26 3,96 2013 On Going APLN

280 Jawa Timur Tandes II/Sambi Kerep Inc.(Waru-Gresik) 150 kV 2 cct, 1xCU1000 4 10,39 2013 Committed APLN 2012
Tanjung Awar-awar
281 Jawa Timur Inc. Babat-Tuban 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 36 5,40 2013 On Going APLN
PLTU
282 Jawa Timur The Master Steel Manyar 70 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 4 0,60 2013 Proposed APLN 2012

283 Jawa Timur Tulungagung II Kediri 150 kV 2 cct, 2xZebra 80 7,88 2013 On Going KE-III lot 11

284 Jawa Timur Wlingi II Tulungagung II 150 kV 2 cct, 2xZebra 68 6,70 2013 On Going KE-III lot 11

285 Jawa Timur Gresik (GIS) Gresik (Konv) 150 kV 1 cct, 1xCU1000 1 1,74 2014 Committed APLN

286 Jawa Timur Kediri Baru Jayakertas/Kertosono 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 64 9,60 2014 Proposed APLN 2013

287 Jawa Timur Sekarputih Kertosono 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 88 13,23 2015 Rencana APLN

288 Jawa Timur Ujung Kenjeran 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 17 2,55 2015 Rencana Unallocated

289 Jawa Timur Grati Pier 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 64 9,60 2015 Committed APLN

290 Jawa Timur Kedinding Tx. Kabel Suramadu 150 kV 2 cct, 2xZebra 40 3,94 2015 Rencana Unallocated

291 Jawa Timur Bangil Sidoarjo 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 40 4,20 2016 Proposed JBIC II

292 Jawa Timur Bangil New Inc. (Bangil-Sidoarjo) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 40 3,00 2016 Proposed JBIC II

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


881

04/02/2013 10:07:01
882
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (14/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana

293 Jawa Timur Madura PLTU Inc. Sampang-Bangkalan 150 kV 2 cct, 2xZebra 30 2,96 2016 Committed IPP

294 Jawa Timur Iyang Argopuro PLTP Probolinggo 150 kV 2 cct, 2xZebra 60 5,91 2017 Proposed IPP

295 Jawa Timur Kalikonto - II PLTA Inc. (Mojoagung - Banaran) 150 kV 2 cct, 2xZebra 4 0,39 2017 Rencana Unallocated

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 882


296 Jawa Timur Kesamben PLTA Sekarputih/Mojoagung 150 kV 2 cct, 2xZebra 28 2,76 2017 Rencana Unallocated

297 Jawa Timur Tandes New Tandes 150 kV 2 cct, 2xTACSR520 10 1,80 2017 Rencana Unallocated

298 Jawa Timur Wilis/Ngebel PLTP Pacitan II 150 kV 2 cct, 2xZebra 60 5,91 2018 Proposed IPP

299 Jawa Timur Ijen PLTP Banyuwangi 150 kV 2 cct, 2xZebra 60 5,91 2019 Proposed IPP

300 Jawa Timur PLTP Arjuno Welirang Ngoro 150 kV 2 cct, 2xHawk 74 5,65 2019 Rencana IPP

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


301 Jawa Timur PLTP Lawu Magetan 150 kV 2 cct, 2xHawk 32 2,44 2019 Rencana IPP

302 Jawa Timur Sutami PLTA Karangkates 150 kV 2 cct, 2xZebra 10 0,99 2019 Rencana Unallocated

303 Bali Gilimanuk (Cable Head) Gilimanuk 150 kV 2 cct, 1xTACSR330 7 0,66 2012 eksisting APLN

304 Bali Kapal Padangsambian 150 kV 1 cct, 1xTACSR240 9 1,22 2012 On Going APLN

305 Bali Kapal Pesanggaran 150 kV 1 cct, 1xTACSR240 17 2,24 2012 On Going APLN

306 Bali Kapal Pesanggaran 150 kV 1 cct, 1xTACSR240 17 2,24 2012 On Going APLN

307 Bali GIS Bandara tahap-1 Inc. Cable Nsdua-Psgrn 150 kV 2 cct, 1xCU800 10 29,51 2013 Committed APLN

308 Bali GIS Bandara tahap-2 Pesanggaran 150 kV 2 cct, 1xCU800 10 29,51 2013 Committed APLN

309 Bali Jawa Bali 3,4 150 kV 2 cct, 1xCU800 12 35,42 2013 On Going KE

310 Bali New Sanur Inc.(Gnyar-Sanur) 150 kV 2 cct, 1xHawk 1 0,06 2013 Rencana Unallocated

311 Bali Celukan Bawang Inc. (Pmron-Glnuk) 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 6 0,90 2014 On Going APLN

312 Bali Gilimanuk Celukan Bawang 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 100 15,00 2014 On Going APLN

313 Bali Celukan Bawang PLTU Celukan Bawang 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 10 1,50 2014 On Going APBN

314 Bali Kapal Celukan Bawang 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 140 21,00 2014 On Going APBN

315 Bali Antosari New Kapal 150 kV 2 cct, 2xZebra 54 5,32 2015 Rencana Unallocated

04/02/2013 10:07:01
RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 883
Rencana Pengembangan Sistem Penyaluran (15/15)

No Provinsi Dari Ke Tegangan Konduktor kms Juta USD COD Status Sumber Dana
316 Bali Antosari Kapal 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 47 6,99 2015 Rencana Unallocated
317 Bali Kapal Pemecutan Kelod 150 kV 1 cct, 1xTACSR240 28 1,89 2015 Rencana Unallocated
318 Bali Kapal Baturiti 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 76 11,45 2015 Rencana Unallocated
319 Bali Negara Gilimanuk 150 kV 2 cct, HTLSC (2xHawk) 76 11,41 2015 Rencana Unallocated
320 Bali New Kapal Inc. (Clk Bawang-Kapal) 150 kV 4 cct, 2xTACSR410 20 6,00 2015 Proposed ADB
321 Bali New Kapal Kapal 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 54 8,10 2015 Rencana Unallocated
322 Bali Pemecutan Kelod Nusa Dua 150 kV 1 cct, 1xTACSR240 34 2,25 2015 Rencana Unallocated
323 Bali Gianyar II Inc.(Kapal-Gianyar) 150 kV 2 cct, 2xTACSR410 10 1,50 2016 Proposed JBIC II
324 Bali Bedugul PLTP Baturiti 150 kV 2 cct, 1xHawk 4 0,22 2017 Rencana Unallocated
325 Bali Nusa Dua II/Pecatu Incomer (Gianyar-Sanur) 150 kV 2 cct, 1xZebra 4 0,27 2017 Rencana Unallocated
Jumlah 9.073,36 1.905,00

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


883

04/02/2013 10:07:02
884
Rencana Pengembangan Gardu Induk (1/36)
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA Juta USD COD Status Sumber Dana

1 Banten Cikande 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 Eksisting APLN

2 Banten Cikokol/Tangerang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 On Going APLN

3 Banten Cikupa 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 On Going APLN

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 884


4 Banten Cilegon lama 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 Eksisting APLN

5 Banten Kopo 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 On Going APLN

6 Banten Lippo curug 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 On Going APLN

7 Banten Pasar kemis 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 Eksisting APLN

8 Banten Rangkasbitung II 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 9,99 2012 On Going ADB B4 (2004)

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


9 Banten Salira Indah 150/20 kV Ext, 1 TB 0 0,52 2012 Eksisting APLN 2011

10 Banten Sepatan 150/20 kV Ext, 2 TB, 2 Trf 120 4,30 2012 On Going APLN

11 Banten Serang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 On Going APLN

12 Banten Serang 150/20 kV Upr, 1 TB, 1 Trf 60 1,71 2012 Eksisting APLN

13 Banten Tangerang baru 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 On Going APLN

14 Banten Teluk Naga 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 Eksisting APLN

15 Banten Alam Sutra (GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 23,92 2013 On Going APLN 2010

16 Banten Asahimas II 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 7,84 2013 Committed APBN 2011

17 Banten Cilegon Baru II 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 9,99 2013 Committed APBN 2011

18 Banten Cilegon lama 150/20 kV Ext, 1 LB 0 0,62 2013 Committed APLN

19 Banten Gorda Prima 150/20 kV Ext, 1 LB 0 0,62 2013 Committed APLN

20 Banten Spinmill Indah Industri 150/20 kV New, 4 LB, 1 BC 0 5,69 2013 Committed APLN 2011

21 Banten Indoferro 150/20 kV New, 5 LB, 1 BC 0 6,31 2013 On Going APLN 2011

22 Banten Kopo 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2013 On Going ADB B4 (2004)

23 Banten Lautan Steel 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 9,99 2013 On Going APLN 2010

04/02/2013 10:07:02
Rencana Pengembangan Gardu Induk (2/36)
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA Juta USD COD Status Sumber Dana

24 Banten malimping 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 6,61 2013 Committed APBN 2011

25 Banten Puncak ardi mulya 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2013 On Going APLN

26 Banten Saketi baru (uprate ke 150/20) 150/20 kV Upr, 1 TB, 1 Trf 60 1,71 2013 On Going APLN

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 885


27 Banten Asahimas 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2014 Committed APBN 2011

28 Banten Bandara Soetta 150/20 kV New, 3 LB, 1 BC 5,07 2014 Rencana KTT

29 Banten Bintaro II (GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 23,92 2014 On Going ADB (Deutch)

30 Banten Cemindo Gemilang/Bayah 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 8,34 2014 Committed APLN 2012

31 Banten Cengkareng 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2014 Rencana

32 Banten Maximangando 150/20 kV Ext, 1 LB 0 0,62 2014 Proposed APLN 2013

33 Banten Jatake 150/20 kV Ext, 1 LB 0 0,62 2014 Proposed APLN 2013

34 Banten Millenium (Bumi Citra Permai) 150/20 kV New, 5 LB, 1 BC 6,31 2014 On Going IBRD Scattered I

35 Banten Puncak Ardi Mulya II/GORDA 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 9,99 2014 Committed APLN 2012

36 Banten Lengkong II 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 9,99 2015 On Going APBN 2013

37 Banten Tangerang Baru II 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 9,99 2016 Rencana Unallocated

38 Banten Bintaro III/Jombang 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 7,84 2017 Proposed IBRD Scattered II

39 Banten Serang Selatan/Baros 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 9,99 2017 Proposed IBRD Scattered II

40 Banten Teluk Naga II 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 7,84 2017 Proposed IBRD Scattered II

41 Banten Dukuh Atas II 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 6,61 2018 Rencana Unallocated

42 Banten Lippo Curug 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2018 Rencana Unallocated

43 Banten Lippo Curug II 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 7,84 2018 Rencana Unallocated

44 Banten Rawadano PLTP 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2018 Proposed IPP

45 Banten Sepatan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2018 Rencana Unallocated

46 Banten Tangerang baru 2 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2018 Rencana Unallocated

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


885

04/02/2013 10:07:02
886
Rencana Pengembangan Gardu Induk (3/36)
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA Juta USD COD Status Sumber Dana

47 Banten Teluk naga 2 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2018 Rencana Unallocated

48 Banten Lippo curug 2 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2019 Rencana Unallocated

49 Banten Rangkas Bitung 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2019 Rencana Unallocated

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 886


50 Banten Tangerang baru 2 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2019 Rencana Unallocated

51 Banten Teluk naga 2 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2019 Rencana Unallocated

52 Banten Cilegon baru II 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2020 Rencana Unallocated

53 Banten Lautan steel/telaga sari 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2020 Rencana Unallocated

54 Banten Lengkong III 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 6,61 2020 Rencana Unallocated

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


55 Banten Lippo curug 2 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2020 Rencana Unallocated

56 Banten Sepatan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2020 Rencana Unallocated

57 Banten Serang 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2020 Rencana Unallocated

58 Banten Serang Utara/Tonjong 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 8,34 2020 Rencana Unallocated

59 Banten Tangerang Baru II 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2020 Rencana Unallocated

60 Banten Tangerang Baru III 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 6,61 2020 Rencana Unallocated

61 Banten Teluk naga 2 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2020 Rencana Unallocated

62 Banten Puncak Ardi Mulya II/GORDA 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2021 Rencana Unallocated

63 Banten Cilegon lama 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2021 Rencana Unallocated

64 Banten Kopo 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2021 Rencana Unallocated

65 DKI Jakarta Abadi guna papan GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2012 On Going APLN

66 DKI Jakarta Balaraja 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 On Going APLN

67 DKI Jakarta Chandra Asri 150/20 kV New, 3 LB, 1 BC 0 5,07 2012 eksisting APLN 2011

68 DKI Jakarta Cileduk 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 On Going APLN

69 DKI Jakarta Cipinang GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2012 On Going APLN

04/02/2013 10:07:02
Rencana Pengembangan Gardu Induk (4/36)
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA Juta USD COD Status Sumber Dana

70 DKI Jakarta Citra habitat 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 On Going APLN

71 DKI Jakarta Duri kosambi 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 eksisting APLN

72 DKI Jakarta Grogol GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2012 On Going APLN

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 887


73 DKI Jakarta Jatake 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 eksisting APLN

74 DKI Jakarta Kandang sapi GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2012 On Going APLN

75 DKI Jakarta Karet Lama 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2012 On Going KE Paket 8

76 DKI Jakarta Kemayoran 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2012 On Going APLN

77 DKI Jakarta Mangga besar GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2012 On Going APLN

78 DKI Jakarta Manggarai GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2012 On Going APLN 2010

79 DKI Jakarta Maximangando 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 On Going APLN 2011

80 DKI Jakarta New balaraja 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 On Going APLN

81 DKI Jakarta Plumpang (uprating trafo 3) 150/20 kV Upr, 1 TB, 1 Trf 60 1,71 2012 eksisting APLN

82 DKI Jakarta Priok Timur 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 On Going APLN 2009

83 DKI Jakarta Senayan baru GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2012 eksisting APLN

84 DKI Jakarta Tigaraksa 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2012 eksisting APLN

85 DKI Jakarta Antasari/CSW II (GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 23,92 2013 On Going ADB (Deutch)
Cakung Township/Garden City
86 DKI Jakarta 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 23,92 2013 On Going APLN
(GIS)
87 DKI Jakarta Duren tiga GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2013 Proposed APLN

88 DKI Jakarta Gandaria 150 (GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 3 TB, 1 BC, 3 Trf 180 28,01 2013 On Going APLN Percepatan

89 DKI Jakarta Gunung Sahari (GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 23,92 2013 On Going ADB

90 DKI Jakarta Harapan Indah 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 9,99 2013 On Going APLN

91 DKI Jakarta Jatiwaringin (GIS) 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 30,07 2013 On Going KE-III lot 6

92 DKI Jakarta Kapuk (PIK) (GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 23,92 2013 On Going APLN 2010

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


887

04/02/2013 10:07:02
888
Rencana Pengembangan Gardu Induk (5/36)
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA Juta USD COD Status Sumber Dana

93 DKI Jakarta Kebon sirih GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2013 On Going APLN

94 DKI Jakarta Lautan Steel Indonesia 150/20 kV New, 5 LB, 1 BC 0 6,31 2013 On Going APLN 2010

95 DKI Jakarta Legok 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2013 On Going APLN

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 888


96 DKI Jakarta Legok 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2013 On Going APLN

97 DKI Jakarta Lippo Curug 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2013 On Going APLN 2012

98 DKI Jakarta Petukangan 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2013 Proposed APLN

99 DKI Jakarta Semanggi Barat (GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 23,92 2013 On Going KE Paket 8

100 DKI Jakarta Tanah Tinggi (GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 23,92 2013 On Going KE-III lot 5

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


101 DKI Jakarta Bintaro 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2014 On Going APLN 2013

102 DKI Jakarta Jatirangon 2 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 9,99 2014 On Going APBN 2009/10

103 DKI Jakarta Karet Baru 150/20 kV Ext, 1 LB 0 0,62 2014 Proposed APLN 2013

104 DKI Jakarta Karet Lama 150/20 kV Ext, 1 LB 0 0,62 2014 Proposed APLN 2013

105 DKI Jakarta Plumpang 150/20 kV Ex, 2 LB 0 1,23 2014 Proposed APLN 2013

106 DKI Jakarta Gambir Baru 150/20 kV Ex, 2 LB 0 1,23 2014 Proposed APLN 2013

107 DKI Jakarta Lengkong 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2014 On Going APLN

108 DKI Jakarta Miniatur GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2014 Proposed APLN 2013

109 DKI Jakarta Pelindo II 150/20 kV New, 3 LB, 1 BC 0 5,07 2014 Rencana APLN

110 DKI Jakarta Power Steel Indonesia 150/20 kV New, 3 LB, 1 BC 0 5,07 2014 Proposed APLN

111 DKI Jakarta Tangerang baru 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2014 Proposed APLN 2013

112 DKI Jakarta Tigaraksa 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2014 On Going APLN

113 DKI Jakarta Balaraja New 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2015 Rencana Unallocated

114 DKI Jakarta Bintaro 2 GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2015 Rencana Unallocated

115 DKI Jakarta Bunar baru (uprate ke 150/20) 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 8,34 2015 Proposed APLN 2013

116 DKI Jakarta Cakung twonship GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2015 Rencana Unallocated

04/02/2013 10:07:02
Rencana Pengembangan Gardu Induk (6/36)
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA Juta USD COD Status Sumber Dana

117 DKI Jakarta Cawang Lama 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2015 Rencana Unallocated

118 DKI Jakarta Durikosambi 2/Daan Mogot (GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 23,92 2015 On Going KE Paket 8

119 DKI Jakarta Gunung sahari GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2015 Rencana Unallocated

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 889


120 DKI Jakarta Pasar kemis 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2015 Rencana Unallocated

121 DKI Jakarta Penggilingan GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2015 Proposed IBRD Scattered II

122 DKI Jakarta Pondok indah GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2015 Rencana Unallocated

123 DKI Jakarta Ragunan 150/20 kV Ext, 2 LB 1,23 2015 Rencana Unallocated

124 DKI Jakarta Cawang-2(GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 23,92 2016 Rencana Unallocated

125 DKI Jakarta Cileduk 2/Alam Sutra GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2016 Rencana Unallocated

126 DKI Jakarta Duren Tiga II/Ragunan (GIS) 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 30,07 2016 Rencana Unallocated

127 DKI Jakarta Durikosambi 2/Daan Mogot GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2016 Proposed IBRD Scattered II

128 DKI Jakarta Jatiwaringin GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2016 Rencana Unallocated

129 DKI Jakarta Lengkong 2 (indorama) 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2016 Rencana Unallocated

130 DKI Jakarta Lengkong II 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2016 Rencana Unallocated

131 DKI Jakarta Manggarai GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2016 Rencana Unallocated

132 DKI Jakarta Millennium (Pt Power Steel) 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2016 Rencana Unallocated

133 DKI Jakarta MRT DKI Jakarta (GIS) 150/20 kV New, 3 LB, 1 BC 18,20 2016 Proposed APLN 2013

134 DKI Jakarta Penggilingan GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2016 Proposed IBRD Scattered II

135 DKI Jakarta Pondok Indah (GIS) 150/20 kV Ext, 2 LB 0 6,15 2016 Proposed APLN 2013

136 DKI Jakarta Semanggi Barat GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2016 Proposed IBRD Scattered II

137 DKI Jakarta Tigaraksa 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2016 Proposed IBRD Scattered II

138 DKI Jakarta Abadi Guna Papan II (GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 17,06 2017 Rencana Unallocated

139 DKI Jakarta Cakung twonship GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2017 Rencana Unallocated

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


889

04/02/2013 10:07:02
890
Rencana Pengembangan Gardu Induk (7/36)
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA Juta USD COD Status Sumber Dana

140 DKI Jakarta Cawang Lama 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2017 Rencana Unallocated

141 DKI Jakarta Durikosambi II 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2017 Rencana Unallocated

142 DKI Jakarta Durikosambi III/Rawa Buaya (GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 17,06 2017 Proposed IBRD Scattered II

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 890


143 DKI Jakarta Gunung sahari GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2017 Rencana Unallocated

144 DKI Jakarta Jatirangon 2 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2017 Rencana Unallocated

145 DKI Jakarta Kapuk (pik) (2 x 60 mva) 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2017 Rencana Unallocated

146 DKI Jakarta Kedungbadak baru 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2017 Rencana Unallocated

147 DKI Jakarta Lengkong II 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2017 Rencana Unallocated

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


148 DKI Jakarta Lippo curug 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2017 Rencana Unallocated

149 DKI Jakarta Pondok Indah II/Cirende 150/20 kV New, 4 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 9,99 2017 Proposed IBRD Scattered II
Antasari/csw 2/Kemang Village
150 DKI Jakarta 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2018 Rencana Unallocated
GIS
151 DKI Jakarta Cipinang II/Jatinegara (GIS) 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 25,98 2018 Rencana Unallocated

152 DKI Jakarta Gandaria 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2018 Rencana Unallocated

153 DKI Jakarta Gandaria II/Mekar Sari 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 6,61 2018 Rencana Unallocated

154 DKI Jakarta Jatirangon 2 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2018 Rencana Unallocated

155 DKI Jakarta Kemayoran II (GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 17,06 2018 Rencana Unallocated

156 DKI Jakarta Lautan Steel/Telaga Sari 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2018 Rencana Unallocated

157 DKI Jakarta Lengkong 2 (indorama) 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2018 Rencana Unallocated

158 DKI Jakarta Millennium (pt power steel) 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2018 Rencana Unallocated

159 DKI Jakarta Penggilingan (GIS) 150/20 kV Ext, 2 LB 0 6,15 2018 Rencana Unallocated

160 DKI Jakarta Penggilingan II (GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 17,06 2018 Rencana Unallocated

161 DKI Jakarta Puncak Ardi Mulya ii 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2018 Rencana Unallocated

162 DKI Jakarta Semanggi Barat 150/20 kV Ext, 2 LB 0 1,23 2018 Rencana Unallocated

04/02/2013 10:07:02
Rencana Pengembangan Gardu Induk (8/36)
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA Juta USD COD Status Sumber Dana

163 DKI Jakarta Semanggi Barat II/T.Abang (GIS) 150/20 kV New, 4 LB, 1 TB, 1 BC, 1 Trf 60 25,98 2018 Rencana Unallocated

164 DKI Jakarta T. Rasuna/Pancoran GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2018 Rencana Unallocated

165 DKI Jakarta Abadi Guna Papan 2 GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2019 Rencana Unallocated

RUPTL 2012-2021 (arib)+(adit) Final Print QC 2 Feb.indd 891


166 DKI Jakarta Bintaro 3/Jombang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2019 Rencana Unallocated

167 DKI Jakarta Cileduk 2/Alam Sutra GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2019 Rencana Unallocated

168 DKI Jakarta MRT DKI Jakarta (GIS) 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2019 Rencana Unallocated

169 DKI Jakarta Duren Tiga 2/Rangunan GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2019 Rencana Unallocated

170 DKI Jakarta Duri Kosambi 3/Rawa Buaya GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2019 Rencana Unallocated

171 DKI Jakarta Gambir Lama (GIS) 150/20 kV Ext, 2 LB 0 6,15 2019 Rencana Unallocated

172 DKI Jakarta Gambir Lama II (GIS) 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 23,92 2019 Rencana Unallocated

173 DKI Jakarta Harapan indah 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2019 Rencana Unallocated

174 DKI Jakarta Kapuk (pik) (2 x 60 mva) GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2019 Rencana Unallocated
Pancoran 2/Pengadegan Tmr
175 DKI Jakarta 150/20 kV New, 2 LB, 2 TB, 1 BC, 2 Trf 120 23,92 2019 Rencana Unallocated
(GIS)
176 DKI Jakarta Pegilingan 2 GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2019 Rencana Unallocated

177 DKI Jakarta Pondok Indah 2/Cirende 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2019 Rencana Unallocated
Semanggi Barat 1/Tanah Abang
178 DKI Jakarta 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2019 Rencana Unallocated
GIS
179 DKI Jakarta Bintaro 3/Jombang 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2020 Rencana Unallocated

180 DKI Jakarta Cileungsi ii/Jonggol 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2020 Rencana Unallocated

181 DKI Jakarta MRT DKI Jakarta (GIS) 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2020 Rencana Unallocated

182 DKI Jakarta Dukuh atas 2 GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2020 Rencana Unallocated

183 DKI Jakarta Duri kosambi 3/Rawa Buaya GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2020 Rencana Unallocated

184 DKI Jakarta Gmbr lama 2 GIS 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 3,99 2020 Rencana Unallocated

185 DKI Jakarta Jatirangon 2 150/20 kV Ext, 1 TB, 1 Trf 60 2,15 2020 Rencana Unallocated

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021


891

04/02/2013 10:07:03
892
Rencana Pengembangan Gardu Induk (9/36)
No Provinsi Nama Gardu Induk Tegangan Scope Proyek MVA Juta USD COD Status Sumbe

Anda mungkin juga menyukai