I. PENDAHULUAN
Gambaran Umum.
Lingkungan kerja dapat menimbulkan risiko terjadinya kecelakaan. Untuk itu,
kecelakaan di lingkungan kerja harus ditekan sekecil mungkin. Kecelakaan yang
terjadi di lingkungan kerja dapat mengakibatkan cacat permanen, dan yang lebih
tragis mengakibatkan kematian.
Pengertian kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diketahui dan tidak
diduga, mengganggu aktivitas yang telah ditentukan, dan dapat mengakibatkan
kerugian, baik korban manusia maupun materi. Pada dasarnya, tidak seorang pun
yang menginginkan kecelakaan. Karena itu, dapat dikatakan bahwa keselamatan
kerja bersifat universal dan merupakan naluri setiap orang. Semua kecelakaan
kerja, baik langsung maupun tidak langsung, dianggap berasal dari kegagalan
manusia. Mengingat manusia bukan mesin maka tindakan manusia tidak
sepenuhnya dapat diramalkan, sehingga dalam melakukan kegiatan kadang–
kadang terjadi kesalahan.
1
II. Tujuan.
Umum :
Untuk mengetahui cara penanganan sampah yang menjadi kendala dalam
setiap aktivitas manusia dan dapat menimbulkan penyakit pada masyarakat
pada umumnya.
Khusus :
Untuk menghindari pencemaran yang diakibatkan oleh limbah sisa
aktivitas rumah sakit terhadap lingkungan sekitarnya.
Agar karyawan rumah sakit dapat mengetahui permasalahan yang
diakibatkan oleh limbah sisa aktivitas rumah sakit.
Karyawan mampu menangani limbah sisa aktivitas rumah sakit agar tidak
mengganggu aktivitas di rumah sakit.
2
III. Identifikasi masalah.
b. Pencahayaan
Cahaya merupakan sumber yang memancarkan energi. Sebagian dari
energi diubah menjadi cahaya tampak. Penyebaran cahaya dari sumber
cahaya tergantung pada konstruksi kulit pelindung yang digunakan.
Dampak dari pajanan yang berlebih antara lain mengeluh kelelahan mata
(iritasi/conjunctivitis), penglihatan rangkap, sakit kepala, ketajaman
penglihatan terganggu, serta akomodasi dan konvergensi menurun.
3
c. Panas
Secara umum, panas dirasakan apabila suhu melebihi suhu nyaman. Suhu
panas dibagi menjadi dua, yaitu panas kering (misalnya mesin logam
panas, gardu listrik) dan panas lembab (misalnya kamar cuci pakaian,
dapur, kamar boiler).
Efek panas terhadap kesehatan yang ringan adalah:
o Heat syncope, yaitu pingsan karena panas.
o Heat disorder, adalah kumpulan gejala yang berhubungan dengan
kenaikan suhu tubuh dan mengakibatkan kekurangan cairan pada
tubuh, sehingga akan terjadi: heat stress (tidak nyaman karena
panas), tekanan darah turun, dehidrasi, pusing, dan mual; heat
cramps, yaitu spasma otot yang disebabkan cairan dan elektrolit
dalam tubuh yang rendah masuk ke dalam otot akibat banyaknya
cairan tubuh yang keluar melalui keringat; heat stroke, yaitu akibat
adanya kegagalan dalam tubuh mengatur pengeluaran keringat.
d. Getaran
Getaran atau vibrasi adalah faktor fisik yang ditimbulkan oleh subjek
dengan getaran osilasi, misalnya mesin, peralatan atau perkakas kerja yang
bergetar dan memajani pekerja melalui transmisi. Adapun besar getaran
yang memajan tubuh ditentukan oleh:
o Sifat getaran, yaitu frekuensi, intensitas/amplitudo, dan durasi dari
vibrasi.
o Mekanika input independen, yaitu tahanan yang diberikan oleh
struktur tubuh terhadap getaran.
Penyakit yang ditimbulkan akibat getaran dari ringan sampai berat antara
lain:
o Sistem peredaran darah, misalnya kesemutan pada jaringan tangan
dan kadang-kadang ujung jari memucat yang disertai rasa nyeri.
o Sistem tulang, sendi, dan otot. Gangguan ostevartikular terutama
pada tulang-tulang karpal (tulang lunair dan navicula), sendi siku.
4
o Sistem syaraf, yaitu kelainan syaraf sensoris yang menimbulkan
paraestesia / kesemutan, menurunnya sensitivitas, gangguan
membedakan (deterionity), selanjutnya atrofi.
e. Bahaya listrik
Pemanfaatan aliran listrik di rumah sakit sebagai penerangan, pemanfaatan
peralatan medik dan nonmedik, yang juga secara langsung dimanfaatkan
oleh petugas rumah sakit maupun pasien, dapat menimbulkan bahaya
apabila alur penggunaannya tidak tepat dan terkontrol.
Ada 2 jenis bahaya listrik bagi manusia:
o Bahaya makroshok, yaitu adanya arus listrik yang dalam jumlah
relatif besar mengalir melalui jaringan tubuh manusia. Akibatnya
akan terjadi terkejut, rasa lelah, gangguan pernapasan, atau
febrilasi ventrikular pada jantung dan luka bakar.
o Bahaya mikroshok, yaitu bahaya yang diakibatkan mengalirnya
sejumlah kecil arus listrik yang melalui jantung secara internal,
yang akan menimbulkan febrilasi ventrikular pada jantung. Karena
arus yang mengalir kecil maka hampir tidak terasakan oleh tubuh
kita.
Pengendalian terhadap bahaya arus listrik yang disebabkan oleh peralatan
kesehatan antara lain: pemasangan grounding (pembumian) sesuai dengan
ketentuan; pengukuran jaringan /instalasi listrik; pengukuran arus bocor;
pemasangan alat pengaman; dan pemasangan tanda bahaya/indikator.
5
IV. Alternatif Solusi / Pemecahan Masalah.
Cara pencegahan dan penanganan Sampah rumah sakit antara lain:
Sampah rumah sakit perlu dipisahkan
Sampah rumah sakit harus dibakar di dalam sebuah insinerator milik
rumah sakit
Sampah rumah sakit ditampung di sebuah kontainer dan selanjutnya
dibakar di tempat pembakaran sampah.
Sampah biomedis disterilisasi terlebih dahulu sebelum dibuang ke
landfill
Pengendalian terhadap bahaya radiasi untuk petugas dan penderita:
o Pengendalian radiasi pada petugas dilakukan dengan melengkapi
pakaian kerja atau perlindungan dari radiasi dengan kacamata timah
untuk melindungi mata dari penyakit katarak. Baju apron digunakan
untuk melindungi organ reproduksi dan pelindung leher dari apron
untuk menghindari tiroid.
o Perlindungan radiasi pada penderita dilakukan dengan pembatasan
lebar berkas dan sudut hamburan serta pemilihan tegangan tabung.
6
V. Kesimpulan.
Banyak jenis sampah yang secara kimia berbahaya, termasuk obat-obatan, yang
dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas kesehatan. Sampah - sampah tersebut tidak sesuai
diinsinerasi. Beberapa, seperti merkuri, harus dihilangkan dengan cara merubah
pembelian bahan-bahan; bahan lainnya dapat didaur-ulang; selebihnya harus
dikumpulkan dengan hati-hati dan dikembalikan ke pabriknya.
7
VI. Saran dan Rekomendasi.
Banyak jenis sampah yang secara kimia berbahaya, termasuk obat-obatan, yang
dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas kesehatan. Sampah - sampah tersebut tidak sesuai
diinsinerasi. Beberapa, seperti merkuri, harus dihilangkan dengan cara merubah
pembelian bahan-bahan; bahan lainnya dapat didaur-ulang; selebihnya harus
dikumpulkan dengan hati-hati dan dikembalikan ke pabriknya.
8
VII. Tinjauan Pustaka.
Chemistry, Man and Environmental at hospital Change. Canfield Press, New York
Peraturan Menteri Kesehatan RI dan Keputusan DirJen PPM & PLP tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit , 1995, Jakarta. DepKes RI
Kata Pengantar
9
Alhamdulillah, teriring rasa syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
petunjuknya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
”Bahaya yang Ditimbulkan Akibat Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit”.
Makalah ini disusun guna memenuhi sebagian tugas dari mata kuliah Hygiene
Lingkungan Kerja yang diasuh oleh Bapak Hamidi, SKM, M.Kes pada Fakultas
Kesehatan Masyarakat UNISKA Banjarmasin.
Selesainya penyusunan makalah ini sebagai upaya yang telah dilakukan secara
maksimal oleh penulis, juga tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai
pihak, untuk itulah penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat :
Penulis
10i