Anda di halaman 1dari 4

Muslimah Day_CiptaPuisi

Khaulah binti Al Azwar


(karya Amalia)
Bet Shemes mundur beratus tahun ke belakang
Agak sedikit ke Selatan, di sanalah benteng-benteng Ajnadyn tegak berdiang
Byzaitun sedang nyalang memasang ancang-ancang
Mereka satukan pasukan, menyusun kekuatan di balik dingin dinding Ajnadyn
Mereka sangka gerik mereka takkan dilirik kaum Muslimin
Namun, Allah Yang Maha Tahu telah lebih dulu menyusun tipu daya
Adalah Shurahbil bin Hasana,
Komandan sekaligus mata-mata yang Allah titipkan padanya bahan
Untuk disampaikan pada panglima. Hari itu juga
Ia berkuda menuju Bosra
Aduhai, tak perlulah menanti pagi
Karena kesatria sejati selalu datang lebih awal dari prediksi
Jemput mereka!
Bersenjatakan iman dalam dada, kaum Muslimin berbaris rapi menuju Ajnadayn
Kematian bukan lagi musuh menakutkan, melainkan kawan lama yang ingin dijumpa
Sebab di baliknya, pintu-pintu surga terbuka
Tatkala Dhuha menyemai cahaya
Kedua taufan sempurna berhadapan
Dua puluh ribu melawan seratus ribu
Laksana geriap buih di tengah lautan
Sepasang mata manusia memandang: “Begitu kecil! Betapa mustahil!”
Namun bisyarah Tuhanku bukanlah permainan
Khalid bin Walid, sang Pedang Tuhan, mengumandangkan pesan:
“Jangan membelakangi musuh, atau nerakalah yang akan menjadi tempat kalian..!”
Maka doa-doa dengan segera dipanjatkan
Langgam Al Anfal dilantunkan
Nasehat-nasehat dibagikan
Para penghafal Alquran tenggelam dalam murajaah panjang
Seakan tak menyisakan satu ruang pun untuk kesia-siaan
Tatkala perang tanding sempurna digelar
Pintu gerbang amir dan kaisar dibuka lebar
Dhihar bin Al Azwar--kesatria pilihan dari Anshar,
Memainkan pedangnya bak seekor singa jantan
Kelihaiannya meremas nyali tentara Romawi
Sepuluh prajurit terpilih mengepung Dhihar
Kesatria kekar itu akhirnya tertawan!
Semakin matahari berlari,
Tentara Romawi makin bernafsu menghabisi
Satu demi satu syuhada menjemput surga
Tersisa pasukan yang kian waktu kian lesu
Harapan perlahan tertelan, meskipun iman tetap mereka genggam
Dalam keputusasaan yang mencengkeram,
seorang kesatria bercadar hitam tiba-tiba hadir di tengah pertempuran
Kudanya bagai tak dikendalikan manusia, pedangnya jauh lebih berbisa
Entah berapa tentara Roma yang melepas napas karenanya
Keberaniaannya menyepuh semangat kaum muslimin yang sempat berkarat
Keahliannya memainkan pedang mengundang gemuang ketakutan
Dan kekaguman
Tak seorang pun menyangka bahwa ternyata ia seorang perempuan!
Khaulah namanya, saudari semahram Dhihar bin Al Azwar
Khaulah bak mutiara hitam
Ia bergerak laksana taufan
Namun auratnya tertutup rapat. Mulutnya terkatup erat
Hanya zirah dan cadar hitam. Hanya gerak tangan dan sepasang mata setajam elang
Tak ada suara. Tak ada tanda yang bisa dibaca
Bahkan rasa malu telah menghalanginya membuka penutup wajah
Ketika Khalid, Sang Panglima menanyainya
Ia tak juga beranjak dari kuda perangnya
Tiba di lidah kemah Byzaitun, Khaulah turun
Kelincahannya meruntuhkan keangkuhan para penjaga penjara
Belasan penjaga tewas berwasilahkan gerak tangannya
Hingga Dhihar bin Al Azwar terselamatkan
Dan kemenangan digenggam umat Islam
Gelar “Pedang Allah” dari kalangan akhwat sempurna tersemat
Nama Khaulah menjelma utrujah. Abadi sampai terbenamnya zaman
Sejak saat itu
Bumi Syiria terbuka
Panji-panji Al-liwa dan Ar-rayyah berkibar gagah. Keduanya,
Adalah perlambang, peradaban yang megah akan segera dilahirkan
Kepadamu, Muslimah. Kepadamu, Kaumku
Jadilah kesatria tanpa perlu melepas hijabmu
Insyaallah, surga menunggumu di penghujung waktu
Pacitan, 18 April 2019
BIOGRAFI SINGKAT

Assalamualaikum, hehe.
Perkenalkan nama saya Amalia. Saya berasal dari sebuah kota kecil di pinggir pesisir dan
dikelilingi pegunungan tinggi terpencil, bernama Pacitan. Ngomong-ngomong soal Pacitan, barusan
ada kasus kelangkaan sinyal yang cukup parah karena pergerakan angin yang tak tentu arah. Kapan-
kapan saya ingin membuat tulisan tersendiri tentang Pacitan, Insyaallah.
Alhamdulillah saya diterima di PKN STAN jurusan Manajemen Keuangan pada 2018 lalu, dan
sekarang kelas saya agak berubah nama menjadi D I KBN 2-24.
Oh, iya, sebenarnya saya ingin mencantumkan scan KTM, tapi berhubung sekarang saya
sedang ada di Pacitan dan KTM saya ada di Tangsel, jadi saya cantumkan foto dan KTP saja ya,
hehe.
Sebagai tambahan, ini nomor WA dan medsos saya. Barangkali berminat mengunjungi ;v
WA : 085336643226
Instagram : tanpaterusan
Line : tanpaterusan

Nah, itu kira-kira potret wajah saya huehue

Oh, ya, karena di Pacitan sekarang sedang langka sinyal, saya tidak bisa mendownload lembar
orisinalitas kalau tidak pergi ke kota (sekitar dua jam dari rumah saya). Hadeu, sedangkan di rumah
harus bantu-bantu. Jadi ini saya pakai kira-kira, hehe..
LEMBAR ORISINALITAS

Pacitan, 19 April 2019

Yth. Panitia Muslimah Day


Di tempat

Dengan ini saya atas nama:


Nama : Amalia
Asal Sekolah : Politeknik Keuangan Negara STAN
Jurusan/Prodi : Manajemen Keuangan/D I KBN
Kelas : 2-24
Dengan cabang lomba puisi:
Judul : Khaulah binti Al Azwar
Tema : PEARL
Menyatakan bahwa karya yang saya buat ini murni hasil pemikiran saya sendiri. Saya
terinspirasi dari kisah Shahabiyah Khaulah binti Al Azwar, sehingga dalam penulisan tentu saja saya
mengambil beberapa artikel pendamping di internet, antara lain: wikipedia (Perang Ajnadyn), Perang
Yarmuk, Khaulah binti Al Azwar, dan lain-lain.
Demikian pernyataan orisinalitas saya buat. Terimakasih.

Hormat Saya,
Amalia

Anda mungkin juga menyukai