Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Unsur Intrinsik dan Unsur ekstrintik dalam Novel

Tentara Langit di Karbala karya dari

Khalid Muhammad Khalid

Dosen pengampu :

Drs. Atiq muhammad Romdlon, M.Ag.

Disusun oleh :

Akhmad Dendy Fa'alun Rozak (03010121002)

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik, dan Hidayahnya,
Sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan ,petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam Pendidikan maupun kesastraan bahasa arab.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik. Sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnyaa pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.

Surabaya, 2 Mei 2023

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.
………………………………………………………………………………..2

DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………...…3

BAB I...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan masalah.........................................................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Novel Tentara Langit di Karbala..................................................................................................6
B. Unsur intrinsik dan ekstrinsik.....................................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................13

BAB 1

Pendahuluan

A.Latar belakang

Tujuh puluh dua pasukan Husain dikepung empat ribu tentara Ibn Ziyad di bawah komando Syimr ibn
Dzil Jun. Setiap satu sahabat Husain harus menghadapi 50-60 tentara musuh sekaligus Sebelum
peperangan dimulai, tentara musuh menghalangi rombongan Husain. Geriba (tempat air) yang
sebelumnya telah dipenuhi dengan air oleh saudara seayahnya, Al-Abbas ibn Ali, sebelum blokade
menjadi ketat, telah kering.
Dalam pertempuran yang tak seimbang itu, cucu Rasulullah tersungkur terkena sabetan
pedang, dan mencoba bangkit kembali dengna tubuh penuh luka dan darah. Dia tak pernah gentar
melawan musuh-musuhnya yang membabi-buta. Imam Husain terus membela pasukannya dengan
mengorbankan dirinya, maju sendiri di medan laga. Akhirnya, setelah melewati masa pertumpahan
darah yang sangat panjang, dia pun jatuh dan terbunuh di tangan Syimr ibn Dzil Jun, seorang panglima
durjana yang sangat berambisi untuk membunuhnya.

B. Rumusan masalah
a. bagaimana cerita dalam novel layali Tentara langit di Karbala ini?
b. bagaimana unsur intrinsik dan ekstrisik dalam novel Tentara Langit di Karbala ini?
C. Tujuan
a. untuk mengetshui cerita dalam novel Tentara Langit di Karbala
b. untuk mengetahui unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel Tentara Langit di
Karbala

BAB II
Pembahasan

A.Novel Tentara Langit di Karbala


Dalam rangkaian sejarah peradaban manusia, rasanya sulit menemukan satu hari layaknya hari
Karbala; hari yang indah, kolosal, dan penuh dengan semangat patriotis. Rasanya sulit
menemukan sosok pahlawan seperti pahlawan di hari Karbala; yang gagah berani, militan, dan
siap mengorbankan nyawanya.

Sungguh sulit menemukan hari seperti hari Karbala yang luar biasa. Keagungan yang lahir dari
hari Karbala bukan ka- rena gempita syuhada' (orang-orang syahid) yang berani mati, atau
sekawanan tentara yang berhasil memperoleh kemenangan. Hari Karbala itu penuh dengan
keluhuran yang mampu meng- guncang dunia karena berhasil mempertahankan kebenaran dan
mengusung nilai pengorbanan dengan sangat indah dan istimewa.

Memang, baik pada masa Rasulullah Saw. maupun pada masa-masa berikutnya, bertumpuk
cerita kepahlawanan yang membela kebenaran dan nilai pengorbanan dalam lembaran sejarah
Islam. Namun, peristiwa Karbala tetap memiliki ciri khas dan keistimewaan tersendiri yang elok
dan menarik.

Hari Karbala memang penuh dengan daya pikat jika dilihat dari berbagai sisi; dari kualitas kasus
penyebab konflik, dari ketegaran kaum minoritas yang rela mengorbankan nyawa, dari jalannya
pertempuran yang terjadi antara empat ribu tentara Ibn Ziyad melawan tujuh puluh dua orang
pendukung Imam Husain, dari rentetan peristiwa mencengangkan yang terjadi sebelumnya,
ditambah akhir kisah yang pedih dan menyakitkan saat matahari mulai condong ke barat menuju
peraduannya.

Semua itu membuat hari Karbala semakin istimewa dalam bingkai sejarah kepahlawanan,
pengorbanan, dan semangat mem- bela kebenaran yang senantiasa dikenang-meski pahlawan-
pahlawannya telah meninggal dunia.

Sikap paling mulia yang dilakukan Imam Husain bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya pada
hari Karbala ialah me- reka mampu menegakkan kebenaran sebagai nilai dan tujuan hidup. Bagi
mereka, kemenangan bukanlah hal yang istimewa, dan kekalahan bukan berarti sesuatu yang
hina.

Tujuh puluh dua pahlawan yang berdiri di belakang Panglima Besar Abu Abdullah Al-Husain itu
sama sekali tidak berharap memperoleh kemenangan.
Mereka hanya punya satu keinginan, yaitu mati ditebas senjata musuh yang zalim, bengis, dan
tidak berperi kema- nusiaan. Jika mereka mau, sebenarnya para pahlawan gagah berani itu masih
punya kesempatan untuk menyelamatkan diri. Tetapi mereka menolak. Tidak ada kata
menyelamatkan diri, jika itu hanya akan mengotori kesucian dari kebenaran dan merendahkan
kemuliaan dari pengorbanan.

Begitulah, mereka terus bertempur di samping panglima perkasa, menjemput kematian satu demi
satu, sambil berteriak dan bersenandung lagu surga;

Allah... surga... Allah... surga...!

Jadi, buku ini tidak bermaksud memotret peristiwa "Karbala" hanya sebagai tragedi
menyedihkan yang harus di- ratapi dan ditangisi. Lebih jauh lagi, buku ini berusaha menguak inti
dan hakikat dari peristiwa tersebut, dan melihatnya sebagai perayaan kebenaran dan festival
pengorbanan yang tidak ada bandingnya.

Pada hari ini, umat Islam tidak menyadari hak dan ke- wajibannya sebagai Muslim. Namun,
Tuhan tidak akan mem- biarkan kepala cucu-cucu Rasul Saw. yang ditancapkan pada ujung-
ujung tombak para pembunuh itu sia-sia. Bahkan, me- reka akan menjadi pengobar jalan
keabadian bagi umat Islam khususnya dan bagi kemanusiaan pada umumnya. Setiap orang bisa
belajar dari sinar yang memancar dalam peristiwa ini; bahwa hanya kebenaran yang patut
disucikan, dan pengor- banan sajalah yang disebut kemuliaan. Sikap membela dan
memperjuangkan kebenaran sampai mati itulah yang mampu membuat manusia serta kehidupan
menjadi berharga dan ber- makna.

Akan tetapi, apakah cucu Rasulullah Saw. dan bapak para pahlawan mengizinkan jika saya
mengemukakan sesuatu ten- tang dirinya dan sahabat-sahabatnya dalam lembaran-lembaran ini?
Sungguh sangat lancang jika saya menganggap atau meng- aku mampu untuk merangkum
pengorbanan dan keagungan yang menjadi hak mereka.
Lembaran-lembaran ini hanya sekadar ulasan singkat tentang pengorbanan dan keagungan. Saya
persilakan kepada khalayak ramai untuk bersama-sama menikmati kilasan-kilasan sejarah
tersebut. Saksikanlah kemuliaan, pengorbanan, dan ke- teguhannya.

Wahai Abu Abdullah!


Salam sejahtera bagi rumah yang melahirkanmu dan agama yang mendidikmu.
Salam sejahtera bagi sahabat-sahabatmu, para pahlawan yang meraih kemuliaan, dan para
syuhada' yang mendapatkan keberuntungan.

B.Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik


a.Tema menggunakan Sejarah Peperangan Dalam kesyahidan Imam Husain as bersama sahabat-
sahabatnya melawan pasukan dari Kufah yang terjadi pada 10 Muharram 61 H/680 di bumi
Karbala, dimana mereka berperang melawan Yazid khalifah kedua bani Umayyah.
b.Tokoh:
- Fatimah Al-Zahra
- Utsman Bin Thalhah
- Sayyidina Husein
- Ali Bin Abi Thalib
- Nabi Muhammad SAW
- Musallam Ibn 'Aqabah
c.-Latar : Novel ini berlatarkan Waktu Pada saat zaman Dinasti Umayyah di Karbala Atau
berubah menjadi Negara Irak
d. Alur maju Bercerita Peperangan Yang ini berlangsung pada 10 Muharram 61 Hijriyah atau 10
Oktober 680 Masehi.10 Nov 2021

Kesimpulan
Peristiwa Karbala mengajarkan nilai moral kepada kita semua bahwa menjaga persatuan
merupakan suatu hal yang urgen, terlebih dalam suatu kelompok yang memiliki tujuan dan misi
bersama. Tujuan akan sulit dicapai jika bagian-bagian dari kelompok senantiasa bertikai.

Daftar Pustaka

Khalid, Muhammad Khalid. 1994. Tentara Langit di Karbala: Mizania PT Mizan Pustaka

Anda mungkin juga menyukai