Cerita Anak
Cerita Anak
“Tumben kamu telat Zahra? Biasanya datang lebih awal dari kami,” tanya
Mentari. “Iya tadi aku membantu ibuku dulu di dapur,” jawab Zahra.
“Nggak sampai mengotori baju sekolah kok, cuma tangan aja,” kata Mentari.
“Iya, lagian kalau lingkungan sekitar kita bersih kan jadinya enak
dipandang,” sahut Fajar. Mendengar jawaban Fajar dan Mentari, Zahra
hanya terdiam sambil melihat mereka memunguti sampah.
Fajar dan Mentari berusaha menghalangi Pak Yasin agar tidak membakar
sampah-sampah itu, karena di antaranya masih banyak yang bisa
dimanfaatkan. “Tapi Pak, kalau dibakar, asapnya akan menyebabkan polusi
udara dan akhirnya merusak lingkungan juga,” kata Fajar.
Pak Yasin sedikit bingung dengan jawaban Fajar. “Iya Pak. Karena asap
pembakarannya mengandung zat-zat yang dapat merusak ozon di bumi
kita,” jelas Mentari menambahkan. “Wah iya juga ya?” jawab Pak Yasin.
Mentari pun menawarkan solusi kepada Pak Yasin agar tidak membakar
sampah-sampah itu. “Bagaimana kalau sampah-sampah ini di-recycle Pak?”
“Recycle? Bukannya itu sepeda?” tanya Pak Yasin heran. “Ha..ha..ha…” Fajar
tertawa. “Kalau sepeda itu bicycle Pak. Kalau recycle itu mendaur ulang
barang-barang bekas atau sampah menjadi barang-barang yang dapat kita
gunakan kembali,” kata Fajar memberi penjelasan.
“Betul Pak, misalnya botol-botol beling bekas akan dilebur dan dibentuk
menjadi barang baru yang dapat dijual. Atau tidak, kita dapat memberikan
barang-barang bekas tersebut kepada yang membutuhkannya. Contohnya
seperti pemulung. Dengan sekarung barang bekas, ia dapat menjualnya dan
mendapatkan uang untuk kehidupan dia,” sahut Mentari.
“Wah repot juga ya? Bagaimana kalau ditimbun aja di dalam tanah?” tanya
Pak Yasin. “Tidak boleh, Pak. Karena kalau ditimbun di tanah, butuh waktu
bertahun-tahun untuk mengurainya, jadinya nanti bumi kita rusak,” jelas
Mentari.
“Waduh, repot juga ya?” kata Pak Yasin sambil garuk-garuk kepala. “Tapi
nggak apa-apa deh kalau untuk menyelamatkan bumi. Nanti bapak berikan
kepada orang yang membutuhkan saja. Terimakasih ya Nak atas
penjelasannya. Bapak jadi mengerti soal sampah” kata Pak Yasin. “Sama-
sama Pak,” jawab Fajar dan Mentari bersamaan.*