Anda di halaman 1dari 2

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLlK INDONESIA RAKER dengan Komisi III DPR RI tanggal 5 Mei 2010

JAKARTA dan pengarahan Presiden RI pad a pembukaan Rakor


MAHKUMJAPOL di Istana Negara tanggal 4 Mei 2010
Nomor : B-1113/F/Fd.1/05/2010 Jakarta, 18 Mei 2010 agar dalam penegakan hukum mengedepankan rasa
Sifat : Biasa keadilan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang
Lampiran
dengan kesadarannya telah mengembalikan kerugian
Perihal : Prioritas dan Pencapaian KEPADA YTH:
keuangan negara (restoratif justice), terutama terkait
dalam penanganan KEPALA KEJAKSAAN TINGGI
perkara tindak pidana 01- perkara tindak pidana korupsi yang nilai kerugian
korupsi SELURUH INDONESIA keuangan negara relatif kecil perlu dipertimbangkan
untuk tidak ditindaklanjuti, kecuali yang bersifat still
going on.
Mencermati proses penanganan perkara tindak pidana
korupsi di berbagai daerah, baik Kejaksaan Tinggi maupun 2. Agar mencermati kembali beberapa Surat Jaksa Agung
Kejaksaan Negeri se Indonesia terkait dengan Surat Edaran RI dan Surat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus
Jaksa Agung RI Nomor : SE-001 IAlJAl01 12010 tanggal13 terkait penanganan perkara tindak pidana korupsi,
Januari 2010 tentang Pengendalian Penanganan Perkara yaitu :
Tindak Pidana Korupsi serta INPPRES Nomor : 1 Tahun a. Surat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus
2010 tanggal 19 Pebruari 2010 tentang Percepatan Nomor: B-1452/F/Fd.1/08/2008 tanggal 05 Agustus
Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2008 perihal Pungutan Liar, pada pokoknya
2010 yang menugaskan Kejaksaan RI tahun 2010 dapat menjelaskan tentang dugaan adanya pungutan tidak
menyelesaikan Penyidikan dan Penuntutan Perkara Tindak jelas dasar hukumnya pada tempat-tempat pelayanan "
umum yang perlu ditangani.
Pidana Korupsi sebanyak 1.845 perkara, ternyata dalam
penerapannya masih ditemukan kerancuan, sehingga b. Surat Jaksa Agung RI Nomor: B-0051A1Fd.1/011
menimbulkan polemik dan aksi protes dari berbagai 2009 tanggal 22 Januari 2009 perihal Mempercepat
kalangan. Proses Penanganan Perkara-Perkara Korupsi se
Indonesia, pada pokoknya menjelaskan tentang
Berdasarkan pertimbangan tersebut diminta
program optimalisasi penanganan perkara tindak
perhatiannya sebagai berikut :
pidana korupsi yang berorientasi pada secara maksimal
1. Penanganan perkara tindak pidana korupsi diprioritaskan penyelamatan kerugian negara, mengedepankan
pad a pengungkapan perkara yang bersifat big fish kwalitas perkara yang ditangani serta penanganannya
(berskala besar, dilihat dari pelaku danlatau nilai kerugian dilakukan secara profesional dan proporsional
keuangan negara) dan still going on (tindak pidana berlandaskan Trikrama Adhyaksa.
korupsi yang dilakukan terus menerus atau c. Surat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus
berkelanjutan), sesuai penjelasan Jaksa Agung RI saat Nomor: B-1 017/F/Fd. 1/0512009 tanggal 20 Mei 2009

120 121
perihal Pelaksanaan Program Optimalisasi daya tangkal, tetapi lebih mengedepankan upaya
Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi, pada penyelamatan keuangan negara, agar kinerja jajaran
pokoknya menjelaskantentang indikator keberhasilan Tindak Pidana Khusus dapat meningkatkan
penanganan perkara tindak pidana korupsi dilihat kepercayaan masyarakatterhadap institusi Kejaksaan
dari jumlah capaian penyelesaiannya dan jumlah RI.
kerugian negara yang diselamatkan.
Demikian untuk diindahkan dan dilaksanakan
3. Disamping itu juga agar memperhatikan : sebagaimana mestinya.
a. Surat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus
Nomor: B-217/F/Fd.1/02/2009 tanggal 2 Pebruari
2009 perihal Penanganan Tindak Pidana Korupsi GMUDA
Saat Pemilu, pada pokoknya menjelaskan bahwa KHUSUS,
ditenggarai ada pihak-pihak tertentu yang
menggunakan isu tindak pidana korupsi
.melaporkan pada aparat penegak hukum untuk
merusak pencitraan dan bahkan menggagalkan
pencalonan pihak tertentu, maka penanganannya
harus memperhatikan situasi dan kondisi sosial Tembusan:
1. Yth. Jaksa Agung Republik Indonesia;
politik setempat.
2. Yth. Wakil Jaksa Agung Republik Indonesia;
b. Surat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus 3. Yth. Para Jaksa Agung Muda;
Nomor: B-1237/F/Fd.1/06/2009 tanggal 25 Juni 4. A rs i p.
2009 perihal PenangananLaporan Dugaan Tindak
Pidana Korupsi Pada Proyek Pemerintah Masih
Pada Tahap Pelelangan, pada pokoknya
menjelaskan tentang laporan dugaan tindak
pidana korupsi terhadap proyek yang masih
pada tahap pelelangan tidak dapat dibenarkan
dilakukan penyelidikan kecuali apabila ada bukti
permulaan yang cukup ada indikasi penyuapan.

4. Sehubungan dengan point 1, 2 dan 3 diatas,


diharapkan penanganan perkara tindak pidana
korupsi tidak saja dapat 'menimbulkan efek jera,

122 123

Anda mungkin juga menyukai