Anda di halaman 1dari 8

ALIRAN DALAM DESAIN GRAFIS

1. Victorian (1837-1901)

Gaya desain grafis Victorian berkembang di Amerika, Inggris dan sebagian besar benua Eropa sejak
tahun 1820-an hingga tahun 1900. Gaya ini muncul karena reaksi seniman akibat revolusi industri.
Victorian style memiliki ciri khas ornamen yang kompleks dalam desainnya. Menggunakan warna-
warna gelap, seperti hitam dan coklat. Styleini selalu menggunakan border dekoratif yang dipadukan
dengan tipografi yang rumit sehingga desain terlihat penuh.
2. Arts And Crafts (1880 – 1910)

Style yang dimulai di Inggris dan berkembang hingga ke Eropa dan Amerika Utara pada 1880-1910-an
ini kemudian muncul kembali di Jepang pada tahun 1920-an. Style ini memiliki ciri khas penggunaan
tekstur dan ilustrasi tipografi.

3. Art Nouveau (1890 – 1920)

Ciri utama dari style desain Art Nouveau adalah digambar tangan atau hand draw, penggunaan
ornamen garis dan kurva yang alami serta penggunaan objek wanita pada desain. Art Nouveau
merupakan gaya desain internasional pertama yang berkembang tahun 1880-an hingga era awal
perang dunia pertama walaupun hanya berlangsung relatif singkat. Desain Art Nouveau umumnya
terinspirasi dari bentuk-bentuk alam seperti bunga, burung, serangga, ombak laut, postur tubuh
wanita, dan sebagainya. Desain Art Nouveau biasanya ditandai dengan adanya ornamen meliuk-liuk
mengikuti irama alam dan lingkungan.
4. Futurism (1900 – 1930)

Gerakan seni Futurist menekankan supremasi teknologi, kecepatan dan industri dalam dunia yang
terus berubah. Style desain Futurism banyak mempengaruhi perkembangan desain grafis ke arah
yang lebih modern pada abad 20-an. Menampilkan gabungan antara nasionalisme, militerisme Italia
dan kecepatan yang biasanya diekspresikan melalui figur mobil, pesawat terbang, dan kota.

5. Early Modern (1910 – 1935)

Ciri khas dari Early Modern Style adalah memiliki bentuk geometris, lebih minimalis, dan
menekankan penggunaan foto dengan sedikit ilustrasi.
6. Heroic Realism (1910 – 1940)

Style terlihat realistis dan kebanyakan menggambarkan tokoh, pahlawan atau simbol sebagai objek
utamanya, teksnya terlihat lebih kuat dengan penggunaan font yang jelas dan tebal.

7. Art Deco (1920 – 1940)

Art Deco populer pada tahun 1920 sampai 1940-an. Ciri khasnya mempresentasikan kemewahan,
extravaganza, glamour, kejayaan, konsumerisme dan kecepatan.

Bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, motion line dan lampu-lampu mesin dengan
mengutamakan kesederhanaan peletakan elemen-elemen desain.
8. Swiss / International Style (1940 – 1960)

Para desainer Swiss adalah orang yang sangat perfeksionis dalam bentuk tipografi. Oleh karena itu,
style ini menggunakan font sans serif dengan desainnya yang minimalis. Memanfaatkan white space,
style ini mengutamakan pesan yang ingin disampaikan. Biasanya, Swiss Style menggunakan bentuk
yang asimetris.

9. Late Modern (1945 – 1960)

Style ini memiliki prinsip simplicity dengan bentuk geometris yang terdistorsi, sederhana, dan non-
dekoratif, gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modern. Teknik-teknik
fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern telah banyak digunakan sehingga semakin
menambah berbagai macam methodology prinsip-prinsip dalam mendesain.
10. American Kitsch (1950 – 1960)

Style ini dulu biasa digunakan pada komik dan poster film. Dengan tampilan yang lebih futuristik dan
penggunaan font yang menonjol ditambah kontras warna yang sesuai antara font dan ilustrasi, style
ini biasanya menampilkan tokoh dengan pose unik sebagai objek utama.

11. Psychedelic Style (1960 – 1970)

Desain ini terinspirasi dari aliran desain Art Nouveau, yang memiliki ciri bentuk kurva lengkung, font hand
draw. Psychedelic mulai terkenal di pertengahan 1960-an dengan ciri khasnya penggunaan warna yang
intens dan memberi kesan halusinasi.
Nama Psychedelic sendiri mengacu pada halusinogen yang populer pada budaya kaum muda waktu itu.
Namun, aliran ini sudah jarang digunakan karena bentuk font yang sulit terbaca sehingga sulit
menyampaikan pesan kepada orang yang melihat desain tersebut.
12. Post-Modern Style (1970 – 1990)

Post Modern memiliki ciri khas judul yang miring, ilustrasi kolase, terdapat unsur tumpang tindih dalam
desain, menampilkan tokoh sebagai objek utama, dan dekorasi impulsif. Karena desainnya yang tumpang
tindih, banyak yg mengira kalau desain ini merupakan campuran dari berbagai aliran desain lainnya.
Namun, kenyataannya ini adalah rancangan terbaru dari sebuah desain.

13. Grunge Style (2000 – 2015)

Grunge Style menjadi salah satu aliran yang paling mudah dikenali. Memiliki tekstur kasar (efek bercak-
bercak) yang konsisten, tanpa garis tepi / border dan tata letak yang teratur, Grunge Style sering
digunakan sebagai gambar latar belakang untuk menu navigasi pada website, foto dan
keseluruhan layout. Beberapa ciri utamanya, yaitu tekstur kotor sebagai gambar latar belakang, garis
tidak teratur dan tanpa border(garis tepi), penambahan efek kertas robek dan tepi bertekstur kotor, dan
penggunaan font yang solid dan mudah dibaca dengan warna yang kontras.
14. Flat Design Style (2010 – Present)

Nah, kalau aliran desain yang satu ini pasti kalian semua tahu dan sering melihatnya kan? Flat Design
mulai muncul di tahun 2010 dan penggunaanya masih populer hingga saat ini. Memiliki ciri khas unsur
minimalis dengan kombinasi warna yang cerah, desain ini sering digunakan pada grafis
antarmuka website, software / aplikasi, dan mobile Apps dan berbagai media seperti banner, poster,
brosur, icon dan lainnya. Salah satu aliran yang menjadi inspirasi dari Flat Design adalah Swiss Style.

15. Metro Design Style (2012 – Present)

Nama Metro Design mulai digunakan sejak munculnya sistem operasi Windows 8 pada tahun 2012.
Hampir semua orang mengenal istilah ini karena kemunculannya bersamaan Windows 8. Ciri khas utama
dari desain ini adalah penggunaan grid layout yang simpel dan pengunaan typografi sans-serif. Typografi
dalam Metro Design sangat penting sekali, desain ini mempunyai konten dengan konteks yang singkat
namun mudah untuk dipahami, kesederhanaan typografi ini mampu dibaca dan dimengerti dalam
beberapa detik saja.Oleh karena itu, desain ini banyak diterapkan pada perangkat device baik itu PC,
laptop, layar sentuh, tablet dan smartphone.
Nah itu dia berbagai macam aliran dalam desain grafis yang setiap eranya pastinya mengalami
perubahan. Sebenarnya, sebelum Psychedelic Style, ada beberapa aliran desain lainnya yang bisa kalian
baca di sini.

Anda mungkin juga menyukai