OLEH :
ADEK SUCI RAMADHANI
1711316012
Dosen Pembimbing:
Ns. Mahathir, S.Kep, Sp.Kom
KEBIJAKAN
INTERVENSI
PRIMER
SEKUNDER
TERSIER
1. Prevensi Primer
Ditujukan bagi orang-orang yang termasuk kelompok risiko tinggi, yakni
mereka yang belum menderita tetapi berpotensi untuk menderita. Perawat
komunitas harus mengenalkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
timbulnya dan upaya yang perlu dilakukan untuk menghilangkan faktor-faktor
tersebut. Sejak masa prasekolah hendaknya telah ditanamkan pengertian tentang
pentingnya latihan jasmani teratur, pola dan jenis makanan yang sehat, menjaga
badan agar tidak terlalu gemuk, dan risiko merokok bagi kesehatan.
2. Prevensi Sekunder
Bertujuan untuk mencegah atau menghambat timbulnya penyulit dengan
tindakan deteksi dini dan memberikan intervensi keperawatan sejak awal
penyakit. Dalam mengelol, sejak awal sudah harus diwaspadai dan sedapat
mungkin dicegah kemungkinan terjadinya penyulit menahun. Penyuluhan
mengenai dan pengelolaannya secara mandiri memegang peran penting untuk
meningkatkan kepatuhan pasien. Sistem rujukan yang baik akan sangat
mendukung pelayanan kesehatan primer yang merupakan ujung tombak
pengelolaan.
3. Prevensi Tersier
Apabila sudah muncul penyulit menahun , maka perawat komunitas harus
berusaha mencegah terjadinya kecacatan/komplikasi lebih lanjut dan
merehabilitasi pasien sedini mungkin, sebelum kecacatan tersebut menetap.
Pendidikan kesehatan bertujuan untuk melindungi upaya rekonstitusi, yaitu:
mendorong untuk patuh mengikuti program PKP , pendidikan kesehatan kepada
dan keluarga untuk mencegah hipoglikemi terulang dan melihara stabilitas klien
(Allender & Spradley, 2005).
1. Observasi
Observasi diperlukan dalam pelaksanaan keperawatan . Observasi dilakukan sejak
pengkajian awal dilakukan dan merupakan proses yang terus menerus selama
melakukan kunjungan (Hitchcock, Schubert & Thomas, 1999). Lingkungan yang
perlu diobservasi yaitu keadaan, kondisi rumah, interaksi antar keluarga, tetangga
dan komunitas. Observasi diperlukan untuk menyusun dan mengidentifikasi
permasalahan yang terjadi pada .
2. Terapi modalitas
Terapi modalitas adalah suatu sarana penyembuhan yang diterapkan pada dengan
tanpa disadari dapat menimbulkan respons tubuh berupa energi sehingga
mendapatkan efek penyembuhan (Starkey, 2004). Terapi modalitas yang diterapkan
pada, yaitu: manajemen nyeri, perawatan gangren, perawatan luka baru, perawatan
luka kronis, latihan peregangan, range of motion, dan terapi hiperbarik.