Oleh:
Ratna Ningsih G99172139
Novia Dyah Indriyati G991902044
Sihsusetyaningtyas T.S. G99181061
Residen Pembimbing
Oleh:
Ratna Ningsih G99172139
Novia Dyah Indriyati G991902044
Sihsusetyaningtyas T.S. G99181061
I. ANAMNESIS
A. Identitas Penderita
Nama : Ny. SM
Umur : 76 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Ketaon, RT 17/ RW 3, Banyudono, Boyolali
No. RM : 014671**
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : Jawa
Status : Sudah menikah
Tanggal masuk RS : 3 Juli 2019
Tanggal pemeriksaan : 5 Juli 2019
B. Data Dasar
Autoanamnesis, alloanamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan di bangsal
Flamboyan 8 Kamar 811 E RSUD DR. Moewardi, Surakarta.
Keluhan Utama
Sesak napas memberat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
: Laki-laki
: Pasien
Riwayat kebiasaan
Pola makan Pasien makan 2-3 kali sehari sebanyak 5-6
sendok setiap makan dengan nasi, sayur, dan
lauk pauk. Pasien minum banyak air ± 5-6
gelas belimbing sehari.
Merokok Disangkal
Alkohol Disangkal
Olahraga Disangkal
Konsumsi minuman energi Disangkal
3. Status Gizi
a. Berat Badan : 60 kg
b. Tinggi Badan : 154 cm
c. IMT : 25.30 kg/m2
d. Kesan : Overweight
4. Kulit : Kulit berwarna sawo matang, turgor menurun (-),
hiperpigmentasi bekas garukan gatal (-), kering (-),
teleangiektasis (-), petechie (-), ikterik (-), ekimosis (-),
papul (-).
5. Kepala : Bentuk mesocephal, rambut warna hitam beruban, mudah
rontok (-), luka (-), atrofi m. Temporalis (-)
6. Mata : Mata cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-
/-), perdarahan subkonjugtiva (-/-), pupil isokor dengan
diameter (3 mm/3 mm), reflek cahaya (+/+), edema palpebra
(-/-), strabismus (-/-), katarak (-/-)
7. Telinga : Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), nyeri tekan
tragus (-), chvostek sign (-)
8. Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-)
9. Mulut : Bibir pucat (-), mukosa kering (-), sianosis (-), gusi berdarah
(-), papil lidah atrofi (-), oral thrush (-), karies gigi (-)
10. Leher : JVP R+4 cm, trakea ditengah, simetris, pembesaran
kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar getah bening leher (-
), distensi vena - vena leher (-)
11. Thorax : Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan =
kiri, retraksi intercostal (-), pernafasan abdominothorakal,
sela iga melebar (-), pembesaran kelenjar getah bening
axilla (-/-)
12 Jantung :
a. Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak
b. Palpasi : Ictus kordis tidak kuat angkat, teraba di SIC VI
linea mid clavicula sinistra 2 cm ke lateral
c. Perkusi :
Batas Jantung
Kanan atas : SIC II linea sternalis dextra
Kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dekstra
Kiri atas : SIC II linea sternalis sinistra
Kiri bawah : SIC VI linea mid clavicula sinistra 2 cm ke
lateral
Kesan : Ukuran jantung kesan melebar caudolateral
d. Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, intensitas normal,
reguler, gallop (-), bising sistolik (+) derajat 1/6
13. Pulmo :
A Depan
Inspeksi
1. Statis : Normochest, simetris, sela iga tidak melebar, iga
tidak mendatar
2. Dinamis : Pengembangan dada simetris kanan = kiri, sela iga
tidak melebar, retraksi intercostal (+)
Palpasi
1. Statis : Simetris
2. Dinamis : Pergerakan dada kanan tertinggal dari kiri,
fremitus raba kanan menurun dibanding kiri,
nyeri tekan (-)
Perkusi
1. Kanan : Sonor di seluruh lapang paru kanan
2. Kiri : Sonor, meredup setinggi SIC VI ke bawah
Auskultasi
1. Kanan : Suara dasar vesikuler menurun setinggi
supraclavicular ke bawah, suara tambahan:
wheezing (-), ronkhi basah halus (+), krepitasi (-)
2. Kiri : Suara dasar vesikuler menurun setinggi SIC VI
ke bawah, suara tambahan: wheezing (-), ronkhi
basah halus (+), krepitasi (-)
A Belakang
Inspeksi
1. Statis : Normochest, simetris, sela iga tidak melebar, iga
tidak mendatar
2. Dinamis : Pengembangan dada kanan tertinggal dari kiri,
sela iga tidak melebar
Palpasi
1. Statis : Simetris
2. Dinamis : Pergerakan dinding dada kanan tertinggal dari
kiri, fremitus raba kanan menurun dibanding
kiri, nyeri tekan (-)
Perkusi
1. Kanan : Sonor di seluruh lapang paru kanan
2. Kiri : Sonor, meredup setinggi SIC VI ke bawah
Auskultasi
1. Kanan : Suara dasar vesikuler menurun setinggi
suprascapula ke bawah, suara tambahan:
wheezing (-), ronkhi basah halus (+)
2. Kiri : Suara dasar vesikuler menurun setinggi SIC VI
ke bawah, suara tambahan: wheezing (-), ronkhi
basah halus (+)
14. Abdomen :
a. Inspeksi : Dinding perut sejajar dengan dinding thorak,
venektasi (-), sikatrik (-), striae (-), caput medusae
(-), ikterik (-), papul (-)
b. Auskultasi : Bising usus (+) 10 x / menit, bruit hepar (-)
c. Perkusi : Pekak alih (+), undulasi (+)
d. Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan
epigastrium (-)
15. Ekstremitas : Akral Dingin Oedem
- - - -
- - + +
Superior Ka/Ki : Oedem (-/-), kulit kering (-/-), sianosis (-/-), pucat
(-/-), akral dingin (-/-), ikterik (-/-), luka (-/-), kuku
pucat (-/-), spoon nail (-/-), clubing finger (-/-), flat
nail (-/-), nyeri tekan dan nyeri gerak (-/-),
deformitas (-/-).
Inferior Ka/Ki : Oedem (+/+), kulit kering (+/+), sianosis (-/-),
pucat (-/-), akral dingin(-/-), ikterik (-/-), luka (-/-),
kuku pucat (-/-), spoon nail (-/-), clubing finger (-/-
), flat nail (-/-), nyeri (-/-), deformitas (-/-).
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Hasil Pemeriksaan Foto Thorax PA (3 Juli 2019) di RSUD Dr.
Moewardi, Surakarta
Kesan:
Foto rontgen PA :
Cor: CTR tak valid dinilai, batas kanan jantung tertutup perselubungan.
Paru: Tampak perihiler hazines di kedua lapang paru
Tampak opasitas inhomogen hemithoraks kanan
Sinus costophrenicus kanan kiri tertutup perselubungan
Tampak pelebaran cavum pleura bilateral
Hemidiaphragma kanan kiri tertutup perselubungan
Trakhea di tengah
Sistema tulang baik
Kesimpulan:
1. Loculated efusi pleura kanan dan efusi pleura kiri
2. Edema paru
3. Cor tidak valid dinilai.
B. Hasil Laboratorium Darah RSUD Dr. Moewardi, Surakarta
Tanggal: 3 Juli 2019
Kesimpulan :
Sinus rhythm, HR: 88 rpm, normoaxis, LVH cornell, poor R-wave
progression, tidak ada zona transisi.
IV. RESUME
1. Keluhan utama:
Sesak napas memberat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
2. Anamnesis:
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Dr. Moewardi, Surakarta dengan keluhan
sesak napas yang memberat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien
sudah mengeluh sesak sejak ± 4 bulan yang lalu. Sesak dirasakan ketika
berjalan ke rumah tetangga dan membaik dengan istirahat. Saat ini sesak
dikeluhkan terus-menerus terutama saat beraktivitas dan tidak berkurang
dengan istirahat. Pasien merasa lebih sesak saat tidur terlentang dan lebih
nyaman dengan posisi duduk atau disangga 3-4 bantal. Pasien sering terbangun
di malam hari karena sesak. Pasien juga mengeluh batuk terutama di malam
hari sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk memberat saat tidur
terlentang dan berkurang saat duduk. Pasien mengeluh kedua kaki bengkak
sejak ± 4 bulan sebelum masuk rumah sakit. Bengkak dirasakan terus-menerus,
memberat saat beraktivitas (menyapu), berkurang di pagi hari dan saat
meninggikan kedua kaki. Bengkak disertai keluhan perut membuncit.
Pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi ± 1,5 tahun sebelum masuk
rumah sakit dan tidak rutin kontrol. Pasien mengaku membeli obat sendiri di
apotek namun tidak tahu nama obatnya. Pasien mengaku didiagnosis gula darah
tinggi sejak 3 tahun yang lalu. Pasien rutin kontrol ke RS swasta selama ± 1,5
tahun sejak didiagnosis dan diberikan obat Metformine. Kemudian ± 1,5
setelahnya pasien berobat ke puskesmas dan diberikan 5 jenis obat namun tidak
rutin diminum. Pasien mengaku terakhir minum obat Metformine 1 bulan yang
lalu. Nafsu makan, buang air kecil, buang air besar dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik:
Tekanan darah: 150/90 mmHg
RR: 24 x/menit, irama reguler, jenis
pernapasan takipnea, kedalaman dangkal
Leher: JVP R+ 4
Jantung
Perkusi: Ukuran jantung kesan melebar
caudolateral
Auskultasi : Bising sistolik (+) derajat
1/6
Pulmo
Inspeksi: retraksi intercostal (+)
Ektremitas:
Oedem di kedua kaki (+/+)
Abdomen
Perkusi : pekak allih (+), undulasi (+)
Pemeriksaan penunjang:
Foto Thoraks PA :
Loculated efusi pleura kanan dan efusi
pleura kiri
Oedem pulmo
Cor tidak valid dinilai
EKG :
Sinus rhythm, HR: 88 rpm, normoaxis,
LVH cornell, poor P-wave progression.
2 Efusi pleura Anamnesis: Foto thorak Pemasangan Penjelasan Awasi cairan
bilateral dengan Sesak napas memberat sejak 1 hari PA post WSD kepada yang keluar dari
SMRS. pemasangan pasien WSD
loculated efusi
Sesak sejak ± 4 bulan yang lalu saat WSD tentang
pleura dekstra berjalan ke rumah tetangga dan kemungkina
membaik dengan istirahat. n penyebab
Saat ini sesak napas terus– menerus pada
terutama saat beraktivitas dan tidak penyakit
berkurang dengan istirahat. pasien,
Lebih sesak saat tidur terlentang, perjalanan
lebih nyaman dengan posisi duduk/ penyakit,
disangga 3-4 bantal. rencana
Sering terbangun di malam hari pemeriksaan
karena sesak. dan terapi,
Batuk terutama di malam hari sejak serta
1 hari SMRS. komplikasi.
Memberat saat tidur terlentang dan
berkurang saat duduk.
Pemeriksaan fisik:
RR: 24 x/menit, irama reguler, jenis
pernapasan takipnea, kedalaman
dangkal.
Pulmo
Inspeksi:
Pengembangan dada kanan tertinggal
dari kiri
Retraksi intercostal (+)
Palpasi:
Pergerakan dinding dada kanan
tertinggal dari kiri, fremitus raba kanan
menurun dibanding kiri
Perkusi:
Pulmo dextra: Sonor diseluruh lapang
paru kanan
Pulmo sinistra: Sonor, meredup setinggi
SIC VI ke bawah
Auskultasi:
Pulmo dextra: Suara vesikuler menurun
setinggi supraclavicula kebawah, RBH
Pulmo sinistra: Suara vesikuler menurun
setinggi SIC VI ke bawah, RBH.
Pemeriksaan Penunjang
Foto Thoraks PA:
Loculated efusi pleura kanan dan efusi
pleura kiri
Oedem pulmo
Cor tidak valid dinilai
3 Klinis massa Sesak napas memberat sejak 1 hari MSCT Bed rest tidak Penjelasan KUVS/ 4 jam
paru dekstra dd SMRS. Thorax total kepada Awasi yang keluar
Sesak sudah sejak ± 4 bulan yang dengan O2 3 lpm pasien dari WSD
pneumothoraks
lalu. kontras (jika Pemasangan tentang
dekstra. Kreatinin < WSD kemungkina
Pemeriksaan fisik 2mg/dl ) n penyebab
RR: 24 x/menit, irama reguler, jenis Pleurodesis pada
pernapasan takipnea, kedalaman penyakit
dangkal. pasien,
Pulmo perjalanan
Inspeksi: penyakit,
Pengembangan dada kanan tertinggal rencana
dari kiri pemeriksaan
Retraksi intercostal (+) dan terapi,
Palpasi: serta
Pergerakan dinding dada kanan komplikasi.
tertinggal dari kiri, fremitus raba kanan
menurun dibanding kiri
Perkusi:
Pulmo dextra: Sonor di seluruh lapang
paru kanan
Auskultasi:
Pulmo dextra: Suara vesikuler menurun
setinggi supraclavicula kebawah
Pemeriksaan Penunjang
Foto Thoraks PA:
Tampak opasitas inhomogen
hemithoraks kanan
5 Diabetes Anamnesis: Lab : GDP, Bed rest tidak Penjelasan GDS 22 05
melitus tipe II Pasien didiagnosis gula darah tinggi GD2PP, total kepada
sejak 3 tahun yang lalu. HbA1c, Diet DM pasien
gula darah
Rutin kontrol ke RS swasta selama ± Profil lipid 1700kkal tentang
terkontrol baik 1,5 tahun sejak didiagnosis. kemungkina
Minum obat Metformine. n penyebab
± 1,5 setelahnya berobat ke pada
puskesmas dan diberikan 5 jenis obat penyakit
namun tidak rutin diminum. pasien,
Terakhir minum obat Metformine 1 perjalanan
bulan yang lalu. penyakit,
rencana
Pemeriksaan fisik: pemeriksaan
IMT:25,30 (overweight) dan terapi,
serta
komplikasi.