Definisi
• Selulitis diffusa yang potensial mengancam nyawa
yang mengenai dasar mulut dan region
submandibular bilateral dan menyebabkan obstruksi
progresif dari jalan nafas
• Kondisi ini akan terus memburuk secara progesif dan
bahkan dapat berakhir pada kematian dalam waktu
10 – 12 hari
Anatomi
Elevasi lidah
Gangguan pernapasan
Karies gigi
Trismus
PATOFISIOLOGI
Karies profunda yang Membentuk jalan
tidak terawat dan Nekrosis Pulpa, untuk bakteri
deepperiodontal Infeksi gigi mencapai jaringan
pocket periapikal
Infeksi akan
Terjadi penipisan Infeksi menembus
menyebar ke tulang
tulang spongiosa dan dan masuk ke
spongiosa sampai
korikal jaringan lunak
tulang kortikal
Manifestasi Klinis
Penampakan Pembengkakkan
preoperative dengan berat dari
area submandibular, submandibula
sublingual dan bilateral dan regio
submental cervikal anterior
menunjukkan pada anak usia 4
brawny induration bulan dengan
pada angina Ludwig angina Ludwig
DD
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis Tanda kardinal
Fisik Penunjang
Keterlibatan jaringan
Leher bengkak Demam, malnutrisi Kultur
ikat, fasia, dan otot
Penyebaran lebih
seringl imfatik
Diagnosis
ANAMNESIS
– Gejala awal :
• Nyeri pada area gigi yang terinfeksi
• Dagu terasa tegang dan nyeri saat menggerakkan lidah.
• Kesulitan membuka mulut, berbicara, dan menelan
• Kesulitan makan dan minum
• Demam dan rasa menggigil
Diagnosis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis Tanda kardinal
Fisik Penunjang
Keterlibatan jaringan
Leher bengkak Demam, malnutrisi Kultur
ikat, fasia, dan otot
Penyebaran lebih
seringl imfatik
Diagnosis
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis Tanda kardinal
Fisik Penunjang
Keterlibatan jaringan
Leher bengkak Demam, malnutrisi Kultur
ikat, fasia, dan otot
Penyebaran lebih
seringl imfatik
Pemeriksaan
Penunjang
Kultur
Radiologi Foto
CT Scan
s Polos
Diagnosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
■Laboratorium
■Pemeriksaan darah:
– leukositosis (infeksi akut)
– Pemeriksaan waktu bekuan darah penting untuk
dilakukan tindakan insisi drainase.
■Pemeriksaan kultur dan sensitivitas:
– untuk menentukan bakteri yang menginfeksi (aerob
dan/atau anaerob) serta menentukan pemilihan
antibiotik dalam terapi.
Diagnosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
■ RO:
Radiografi dada dapat menunjukkan perluasan proses
infeksi ke mediastinum dan paruparu.
Foto panoramik rahang dapat membantu menentukan
letak fokal infeksi atau abses, serta struktur tulang
rahang yang terinfeksi.
■ USG :
Menunjukkan lokasi dan ukuran pus, serta metastasis
dari abses.
Diagnosis pada anak karena bersifat noninvasif dan
Foto Polos menunjukkan adanya nonradiasi.
pembengkakan supraglotik (tanda
panah) Pengarahan aspirasi jarum untuk menentukan letak
Diagnosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CTscan: CTscan :
■
Evaluasi radiologik terbaik pada abses leher
Mendeteksi akumulasi cairan, penyebaran infeksi serta derajat
obstruksi jalan napas sehingga dapat sangat membantu dalam
memutuskan kapan dibutuhkannya pernapasan buatan.
MRI : MRI menyediakan resolusi lebih baik untuk jaringan
■
lunak dibandingkan dengan CTscan. Namun, MRI memiliki
kekurangan dalam lebih panjangnya waktu yang diperlukan
untuk pencitraan sehingga sangat berbahaya bagi pasien yang
mengalami kesulitan bernapas.7
Tatalaksan
Antibiotik Drainase
a
Perawatan Gigi
Komplikasi
• Obstruksi jalan napas yang dapat terjadi tiba-tiba
• Trombosis sinus kavernosus
• Aspirasi dari sekret yang terinfeksi
• Sepsis
• Mediastinitis
• Efusi perikardial/pleura
• Empiema, infeksi dari carotid sheath yang mengakibatkan ruptur a.
carotis, dan thrombophlebitis supuratif dari v. jugularis interna
Prognosis
Tergantung kepada proteksi segera jalan nafas dan pada
pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi.