Anda di halaman 1dari 3

CRACKED NIPPLE

No. Dokumen : /SOP/SMI/03


No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit : 04/04/2016
Halaman : 1/3

PUSKESMAS drg. Suhendro Rusli


NIP 19611230 198903 1 007
SUKABUMI

1. PENGERTIAN Nyeri pada puting merupakan masalah yang sering ditemukan pada ibu
menyusui dan menjadi salah satu penyebab ibu memilih untuk berhenti
menyusui bayinya. Diperkirakan sekitar 80-90% ibu menyusui mengalami
nipple pain dan 26% di antaranya mengalami lecet pada puting yang biasa
disebut dengan nipple crack.Kerusakan pada puting mungkin terjadi karena
trauma pada puting akibat cara menyusui yang salah.
2. TUJUAN 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendiagnosa cracked
nipple
2. Untuk memudahkan dalam penatalaksanaan cracked nipple

3. KEBIJAKAN Keputusan Kepala Puskesmas Sukabumi No. 46/KAPUS/2016 tentang


layanan klinis
4. REFERENSI Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. LANGKAH- a. Anamnesis : Keluhan utama adanya nyeri pada puting susu dan nyeri
LANGKAH bertambah jika menyusui bayi.
Penyebab:
Dapat disebabkan oleh teknik menyusui yang salah atau perawatan yang
tidak benar pada payudara. Infeksi monilia dapat mengakibatkan lecet.
b. Pemeriksaan fisik
1. Nyeri pada daerah putting susu
2. Lecet pada daerah putting susu

c. Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang dalam kasus ini.

d. Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis bisa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik.
e. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Non-Medikamentosa
1. Teknik menyusui yang benar
2. Puting harus kering
3. Mengoleskan colostrum atau ASI yang keluar di sekitar puting susu
dan
membiarkan kering.
4. Mengistirahatkan payudara apabila lecet sangat berat selama 24 jam
5. Lakukan pengompresan dengan kain basah dan hangat selama 5 menit
jika terjadi bendungan payudara.
Medikamentosa
1. Memberikan tablet Parasetamol tiap 4 – 6 jam untuk menghilangkan
nyeri.
2. Pemberian Lanolin dan vitamin E
3. Pengobatan terhadap monilia
Konseling dan Edukasi
1. Tetap memberikan semangat pada ibu untuk tetap menyusui jika nyeri
berkurang.
2. Jika masih tetap nyeri, sebagian ASI sebaiknya diperah.
3. Tidak melakukan pembersihan puting susu dengan sabun atau zat
iritatif lainnya.
4. Menggunakan bra dengan penyangga yang baik.
5. Posisi menyusui harus benar, bayi menyusui sampai ke kalang
payudara dan susukan secara bergantian di antara kedua payudara.

2/3
6. DIAGRAM
ALIR Pasien masuk ke ruang
pemeriksaan poli umum
dengan keluhan utama
nyeri pada putting susu
terutama saat menyusui

pemeriksaan fisik : lecet pada putting


susu dan nyeri putting susu pada palpasi

Penatalaksanaan

Non Medikamentosa Medikamentosa Edukasi dan Konseling

Paracetamol 4-6 jam,

Teknik menyusui Lanolin dan vitamin E, Tetap beri


yang benar, pengobatan terhadap semangat untuk
putting harus monilia (anti jamur) menyusuibila
kering, nyeri berkurang,
mengoleskan perah susu bila
colostrum/ASI ke putung masih
putting susu dan nyeri, tidak
biarkan kering, memakai sabun
bila payudara atau zat iritatif
lecet istirahatkan untuk
24 jam, kompres membersihkan
kain basah dan payudara, posisi
hangat selama 5 meyusui harus
menit benar

7. UNIT TERKAIT
Rawat Jalan ( poli umum )

3/3

Anda mungkin juga menyukai