Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK)

RUANG ANYELIR RSUD RA KARTINI KABUPATEN JEPARA

Nama Ruangan : Anyelir

Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 25 Juni 2019

Topik Diskusi Kasus : Pemasangan Infus

Penyaji : Ani Fauziah

A. Masalah Isu Yang Muncul


1. Munculnya kejadian Plebitis pada pasien yang terpasang Infus
2. Kejadian infus macet yang sering terjadi
3. Pemantauan cairan infus yang kurang
4. Tidak tercantumnya tanggal dan jam pemasangan infus
5. Kejadian Infus yang sering lepas pada pasien

B. Pembahasan
Munculnya angka kejadian plebitis pada pasien bisa disebabkan karena iritasi
kimia maupun mekanik. Kondisi ini dikarakteristikkan dengan adanya daerah yang
memerah dan hangat di sekitar daerah inersi/penusukan atau sepanjang vena, nyeri atau
rasa lunak pada area inersi atau sepanjang vena dan pembengkakan. Kejadian plebitis bisa
diminimalkan dengan pemilihan vena yang tepat, melakukan pemasangan infus sesuai
SPO, memantau infus secara periodik dan mengganti infus secara periodik juga (3-5 hari
sekali).
Kejadian infus macet pada pasien yang sering terjadi dapat disebabkan karena
beberapa hal yaitu posisi pemasangan infus yang kurang mendukung misalnya di daerah
tekukan sendi, sering bergerak tanpa memperhatikan letak infus atau karena pasien
gelisah, adanya sumbatan darah. Beberapa cara untuk mengatasinya adalah sebisa
mungkin menghindari tempat insersi pada area tekukan misal pergelangan tangan,
melakukan fiksasi yang tepat, dan memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk
tidak meletakkan cairan infus lebih rendah.
Pemantauan cairan infus yang kurang dapat menyebabkan infus sering kehabisan
sehingga darah naik ke selang infus. Hal tersebut harus dicegah agar tidak terjadi
sumbatan pada infus yang di akibatkan jendalan darah yang dapat menyebabkan trombosis
dan mencegah udara masuk yang dapat menyebabkan emboli.
Tanggal dan jam pemasangan infus harus selalu tertera pada pasien. Sering kali
penulisan tanggal tersebut terlupakan setelah mengganti balutan infus. Tanggal dan jam
pemasangan harus dituliskan kembali. Karena hal ini sangat penting untuk memantau
kapan saatnya infus harus diganti agar tidak terjadi plebitis.
Kejadian infus yang sering lepas setelah pemasangan pada pasien ini dapat
disebabkan karena pasien yang gaduh gelisah, atau karena fiksasi yang kurang tepat,
sering terjadi anak –anak, atau bahkan lansia yang mengalami kepikunan sering melepas
infusnya sendiri. Selain kita menginformasikan kepada keluarga untuk ikut terlibat dalam
menjaga pasien agar tidak terlepas infusnya, perawat juga harus sering memantau keadaan
pasien yang beresiko terlepas serta fiksasi yang tepat.

C. Rencana Tindak Lanjut


No Isu Kegiatan Indikator
1 Munculnya kejadian Plebitis pada 1. Memantau pelaksanaan - Perawat melakukan
pasien yang terpasang Infus pemasangan infus sesuai pemasangan infus
SPO sesuai SPO
2. Mengganti infus secara - Angka plebitis
periodik 3-5 hari sekali menurun atau tidak
ada
2 Kejadian infus macet yang sering Pemantau infus secara - Kejadian infus macet
terjadi periodik berkurang

3 Pemantauan cairan infus yang kurang Pemantauan cairan infus - Tidak ada kejadian
secara periodik infus blong
4 Tidak tercantumnya tanggal dan jam Penulisan tanggal dan jam - Semua infus yang
pemasangan infus pemasangan pada infus terpasang terdapat
tanggal dan jam
pemasangannya
5 Kejadian Infus yang sering lepas pada Memantau cara fiksasi - Kejadian infus lepas
pasien infus berkurang atau tidak
ada
Peserta DRK
1. Ani Fauziah ...........................................

2. Erni Cukisnowati ..........................................

3. Mahmudah ...........................................

4. Sujianto ..........................................

5. Ni Luh Made Wardani, S.Kep., Ners ...........................................

Jepara, 25 Juni 2019


Kepala Ruang

Ni Luh Made Wardani, S.Kep., Ners

Anda mungkin juga menyukai