i
i
TEKNIK BUDI DAYA TIRAM (Pinctada maxima) UNTUK MENGHASILKAN
MUTIARA YANG BERKUALITAS
Disusun oleh
i
Judul Albama Karya Ilmiah : TEKNIK BUDI DAYA TIRAM (Pinctada
maxima) UNTUK MENGHASILKAN
MUTIARA YANG BERKUALITAS
…………………………………………………………………………….
Mengetahui,
ii
PERNYATAAN
Semarang, …………………………………….
XI IPA/2
iii
TEKNIK BUDI DAYA TIRAM (Pinctada maxima) UNTUK MENGHASILKAN
MUTIARA YANG BERKUALITAS
ABSTRAK
Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen utama mutiara dari selatan
(south sea pearls). Salah satu tiram mutiara yang dibudidayakan di Indonesia
adalah Pinctada maxima. Potensi lahan budi daya laut di Indonesia masih
membuka peluang yang sangat besar untuk dikembangkan, termasuk untuk
budi daya kerang mutiara. Usaha untuk memperoleh mutiara saat ini
mengalami perkembangan. Namun, untuk menghasilkan mutiara yang
berkualitas tentu perlu pembudidayaan yang maksimal. Maka perlu
dilakukan penelitian terhadap teknis budidaya tiram untuk menghasilkan
mutiara yang berkualitas. Dengan demikian, produksi mutiara berkualitas di
Indonesia menjadi lebih maju. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
teknik budi daya mutiara untuk menghasilkan mutiara yang berkualitas dan
mengetahui pentingnya budi daya tiram dalam produksi mutiara. Penelitian
dilaksanakan pada tanggal 22 April 2018, di PT. AUTORE Pearl Farm &
Showroom. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif, dengan
cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Menurut hasil penelitian yang
didapat, teknik budi daya tiram yang benar dapat menghasilkan mutiara yang
berkualitas. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam budi
daya tiram, yaitu faktor ekologi dan faktor risiko. Berdasarkan data
penelitian, dapat disimpulkan bahwa teknik pembudidayaan tiram sangat
mempengaruhi produksi mutiara. Dengan teknik yang benar, maka tiram
mutiara dapat menghasilkan mutiara yang berkualitas.
Kata Kunci: tiram mutiara, Pinctada maxima, teknik budi daya tiram,
mutiara berkualitas.
iv
PRAKATA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, kami ucapkan karena
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah tentang TEKNIS BUDI DAYA TIRAM
(Pinctada maxima) UNTUK MENGHASILKAN MUTIARA YANG BERKUALITAS.
Karya tulis ilmiah ini telah disusun secara maksimal berkat bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan dan penyelesaian
karya tulis ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh
karena itu, segala saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga karya ilmiah tentang teknis
budidaya tiram ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
v
DAFTAR ISI
vi
3.2. Faktor – faktor dalam budidaya tiram mutiara ................................. 17
3.2.1. Faktor Ekologi................................................................................................17
3.2.2. Faktor Risiko .......................................................................................... 20
BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN .........................................................................................21
4.1. Simpulan ..................................................................................................... 21
4.2. Saran ............................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................22
LAMPIRAN .................................................................................................................................23
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
plankton membuat kerang Pinctada maxima dapat menghasilkan mutiara
laut selatan yang berkualitas. Perlu diketahui mutiara laut selatan adalah
salah satu mutiara terbaik di dunia karena memiliki kilau dan pantulan
cahaya yang indah dan lembut.
2
1.1. Rumusan Masalah
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
3
1.4. Rancangan Penelitian
4
CO3) dalam bentuk kristal argonit yang lebih dikenal sebagai nacre dan
kristal heksagonal kalsit yang merupakan pembentuk lapisan seperti
prisma pada cangkang.
Tubuh tiram mutiara terbagi atas tiga bagian yaitu : Bagian kaki,
mantel, dan organ dalam. Kaki merupakan salah satu bagian tubuh yang
bersifat elastis terdiri dari susunan jaringan otot yang dapat
merenggang atau memanjang sampai tiga kali dari keadaan normal. Kaki
ini berfungsi sebagai alat bergerak hanya pada masa mudanya sebelum
hidup menetap pada substrat (Mulyanto, 1987). Pada bagian kaki
terdapat bysus, yaitu suatu bagian tubuh yang bentuknya seperti rambut
atau serat, berwarna hitam dan berfungsi sebagai alat untuk menempel
pada suatu substrat yang di sukai.
a. Kilau
5
b. Permukaan
c. Bias Warna
d. Bentuk
6
e. Ukuran
7
1.5.4 Sarana dan prasarana budidaya
b. Pelampung
8
c. Spat kolektor
d. Keranjang Pemeliharaan
9
e. Jangkar
f. Prasarana
10
BAB 2
METODE PENELITIAN
11
peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena
penelitian ini menjelaskan tentang teknik budidaya tiram di PT.
AUTORE Pearl Farm & Showroom.
2.2.1. Observasi
2.2.2. Wawancara
12
mencatat semua jawaban dari narasumber sebagaimana adanya.
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur.
2.2.3. Dokumentasi
13
tertentu. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa
belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan lagi sampai tahap
tertentu hingga diperoleh data yang dianggap kredibel.
14
BAB 3
2.4.1. Pembiakan
15
kerang tidak sama, dipengaruhi banyak faktor, diantaranya:
perairan, temperatur, salinitas, Ph, plankton dan sebagainya.
2.4.3. Operasi
2.4.4. Pemeliharaan
16
2.4.5. Panen Mutiara
1. Lokasi
17
musim dan tidak terdapat gelombang besar. Lokasi dengan arus
tenang dan gelombang kecil dibutuhkan untuk menghindari
kekeruhan air dan stress fisiologis yang akan mengganggu kerang
mutiara, terutama induk.
2. Dasar
3. Arus
4. Suhu
18
hidup tiram mutiara adalah berkisar 25-30 0C. Suhu air pada
kisaran 27 – 310C juga dianggap layak untuk tiram mutiara.
5. pH
6. Oksigen
19
2.5.2. Faktor Risiko
1. Pencemaran
2. Manusia
20
BAB 4
4.1. Simpulan
4.2. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Mulyanto, 1987. Teknik Budidaya Laut Tiram Mutiara di Indonesia. INFIS Manual
Seri no.45.
https://muhditernate.wordpress.com/2011/04/27/budidaya-tiram-mutiara-
pinctada-maxima/ - Diakses pada 16 Mei 2018 (12.35)
http://www.alamikan.com/2014/05/teknik-penyuntikan-tiram-mutiara.html-
Diakses pada 16 Mei 2018 (12.40)
https://www.kompasiana.com/goestaf/tantangan-budidaya-mutiara-
indonesia_591c239e129773bb4ff96ce5 - Diakses pada 28 Mei 2018 (09.30)
22
LAMPIRAN
23
Gambar 3. Tempat perkembangbiakan tiram
24
Gambar 5. Tempat perkembangbiakan tiram
25