Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

MENGE-ENTRY BERKAS DI APLIKASI BI-RMS


DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI
KALIMANTAN BARAT
&
REGISTER KARTU ATM BARU DAN MENCATAT NOMOR
KARTU ATM TERTELAN
DI PT.BNI (Persero), Tbk KCUPONTIANAK
21 FEBRUARI 2019 s.d 22 MARET 2019

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan

Mata Kuliah Auditor Internal dan Mata Kuliah Yunior Auditor

Disusun oleh:

NUR INDAH SARI

i
4201505008

PROGRAM STUDI AKUNTANSI KEUANGAN PERUSAHAAN

POLITEKNIK NEGERI SAMBAS

SAMBAS

2018

HALAMAN PENGESAHAN

REGISTRASI KARTU ATM BARU DAN MENCATAT KARTU ATM

TERTELAN

Di PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), Tbk

KANTORCABANG UTAMA PONTIANAK

26 Maret 2018 s.d 27 April 2018

Disusun Oleh:

NUR INDAH SARI

4201505008

Disetujui dan Disahkan Sebagai

Laporan Praktik Industri

ii
Dosen Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

(SUHARMAN, SE.,MM.,PIA) (HENDARI SUSANTI)

NIDN. 1110126601 NPP. P019698

Mengetahui,

Ketua Program Studi Akuntansi Keuangan Perusahaan

(SUHARMAN, SE.,MM.,PIA)

NIDN. 1110126601

BUKTI PELAKSANAAN SEMINAR LAPORAN PRAKTIK

INDUSTRI

Satuan Layanan dan Administrasi

di Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Kalimantan Barat

&

Unit Pelayanan Nasabah

Di PT.BNI (Persero), Tbk KCU Pontianak


iii
12 Februari 2018 s.d 27 April 2018

Bahwa Laporan Praktik Industri ini Telah Diseminarkan Dihadapan Tim Dosen

Praktik Industri Program Studi Akuntansi Keuangan Perusahaan Pada Tanggal 30

April 2018 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Mata Kuliah Auditor

Internal dan Yunior Auditor.

Oleh:

NUR INDAH SARI


4201505008

Menyetujui:

Tim Dosen 1, Tim Dosen 2, Dosen Pembimbing,

Eko Febri Lusiono, SE.,M.Acc Yuliansyah, SE., ME Suharman, SE., MM.,PIA

NIP. 197902122015041001 NIDN. 198207032014041001 NIDN. 1110126601

HALAMAN PERSETUJUAN

Naskah Laporan Praktik Industri oleh mahasiswa:

iv
Nama : Nur Indah Sari

NIM : 4201505008

Telah diperiksa dan dikoreksi dengan baik dan cermat. Oleh karena itu

pembimbing menyetujui mahasiswa tersebut untuk diseminarkan.

Sambas, 30 April 2018

Dosen Pembimbing,

Suharman, SE., MM., PIA

NIDN. 1110126601

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Praktik Industri ini. Laporan Praktik Industri ini sebagai pemenuhan

mata kuliah Yunior Auditor dan Auditor Internal. Tidak lupa sholawat serta salam

selalu penulis haturkan kepada junjungan terbaik baginda Muhammad SAW

selaku tauladan terbaik hingga akhir zaman.

Praktik Industri ini bertujuan untuk memenuhi dua mata kuliah di semester

VI (enam) serta untuk mendapatkan pengalaman dan peluang untuk merasakan

dunia kerja yang sesungguhnya. Laporan ini dibuat untuk dua laporan dari dua

tempat praktik industri yang telah dijalani oleh penulis yaitu di Kantor Perwakilan

Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat dan di PT.Bank Negara Indonesia

(persero), Tbk Kantor Cabang Utama Pontianak.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah mendukung dan membantu penyusunan laporan ini sehingga

berjalan lancar. Meski telah disusun semaksimal mungkin namun penulis

menyadari masih banyak kesalahan dalam laporan ini. Oleh sebab itu, penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

vi
MOTTO

SEMUA ORANG TIDAK PERLU MENJADI MALU KARENA


PERNAH BERBUAT KESALAHAN, SELAMA IA MENJADI LEBIH
BIJAKSANA DARIPADA SEBELUMNYA.

(ALEXANDER POPE)

Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya


kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri.

(q.s.al-ankabut ayat 6)

vii
PERSEMBAHAN

 Teruntuk Ibu dan Ayah serta adik-adikku ku persembahkan


cinta dan sayangku kepada mereka karena mereka tiada
henti memberikan motivasi dan dukungan serta do’anya
untukku.
 Terima kasih yang tak terhingga untuk dosen terutama
pembimbingku Bapak Suharman yang tak pernah lelah
memberikan bimbingan dan arahan untukku.
 Untuk pembimbing lapangan di Kpw BI Prov. Kalbar,
Bapak Miftahul Huda dan Ibu Yenny Muharni serta seluruh
staf yang selalu membantuku selama melaksanakan
praktik industri.

viii
 Terima kasih juga ku ucapkan untuk Ibu Hendari Susanti
selaku pembimbing lapangan di PT.BNI (persero), Tbk KCU
Pontianak karena telah bersabar membimbingku selama
melaksanakan pekerjaan.
 Untuk seluruh staf di PT.BNI (persero), Tbk terima kasih
karena selalu memberikan pelajaran yang berharga
selama melaksanakan praktik industri.
 Untuk teman-teman seangkatan dan seperjuangan yang
selalu membantu, berbagi keceriaan dan dukungan,
terima kasih kepada kalian semua yang selalu ada saat
suka maupun duka.

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. ii
BUKTI PELAKSANAAN SEMINAR LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI .................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................iv
Daftar Isi ............................................................................................................................ix
Daftar Gambar ..................................................................................................................xi
Daftar Tabel ......................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktik Industri .......................................................................................... 2
1.3 Profil Perusahaan ................................................................................................... 3
1.3.1 Bank Indonesia ............................................................................................ 3
ix
1.3.2 Bank Negara Indonesia ............................................................................. 14
BAB II KEGIATAN PRAKTIK INDUSTRI ................................................................... 21
2.1.1 Bank Indonesia.......................................................................................... 21
2.1.2 Bank Negara Indonesia ............................................................................. 23
2.1 Jadwal Kegiatan dan Aktivitas Praktik Industri ................................................... 25
2.2.1 Bank Indonesia.......................................................................................... 25
2.2.2 Bank Negara Indonesia ............................................................................. 28
2.3 Pembahasan Aktivitas .......................................................................................... 30
2.3.1 Bank Indonesia.......................................................................................... 30
2.3.2 Bank Negara Indonesia ............................................................................. 32
BAB III DESKRIPSI TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK ........................................... 37
3.1 Deskripsi Hubungan Praktik Industri dengan Materi Perkuliahan ....................... 37
3.2 Identifikasi Materi Perkuliahan Berhubungan Langsung dengan Praktik Industri
39
3.3 Rekomendasi Muatan Materi Perkuliahan ........................................................... 40
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 42
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 42
4.2 Saran..................................................................................................................... 44
Daftar Pustaka................................................................................................................... 45
DOKUMENTASI KEGIATAN ................................................................................................ 46

x
Daftar Gambar

Gambar 1. 1 KPwBI Prov. Kalbar ........................................................................ 11

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi KPwBI Prov.Kalbar ......................................... 13

Gambar 1. 3 Kantor BNI KCU PontianakKantor BNI KCU Pontianak ............... 17

Gambar 1. 4 Struktur Organisasi BNI KCU Pontianak ........................................ 18

Gambar 1. 5 Meng-entry berkas di BI-RMS ......................................................... 31

Gambar 1. 6 Scanning dokumen ........................................................................... 31

Gambar 1. 7 Registrasi kartu ATM baru ............................................................... 34

Gambar 1. 8 Mencatat nomor kartu ATM tertelan ............................................... 35

Daftar Tabel
Tabel 1. 1 Jadwal Kegiatan dan Aktivitas Praktik Bank Indonesia ...................... 25

Tabel 1. 2 Jadwal Kegiatan dan Aktivitas Praktik Bank Negara indonesia ......... 28

Tabel 1. 3 Daftar Nama Bank BNI........................................................................ 33

xi
xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014,

Politeknik adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi

dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dan jika memenuhi

syarat, Politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Politeknik Negeri Sambas adalah pendidikan tinggi yang menyelenggarakan

program pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau

teknologi. Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi program diploma yang

menyiapkan kompetensi mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja dengan

keahlian tertentu.

Politeknik Negeri Sambas mewajibkan mahasiswanya melaksanakan

kegiatan Praktik Kerja Industri yang bertujuan agar mahasiswa dapat

mengaplikasikan teori yang ada dikampus dengan praktik dunia kerja yang

sesungguhnya. Selain menempuh pendidikan didalam internal kampus,

mahasiswa juga melaksanakan praktik industri diluar kampus sehingga mahasiswa

merasakan kondisi dunia kerja yang sesungguhnya.

Pelaksanaan praktik industri yang dilaksanakan oleh mahasiswa semester VI

yakni untuk memenuhi mata kuliah Auditor Internal dan Yunior Auditor. Praktik

industri 1 dilaksanakan selama 60 hari kerja dan penulis ditempatkan di Kantor

1
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat selama 30 hari kerja dan

30 hari kerja selanjutnya penulis ditempatkan di PT.BNI (persero), Tbk KCU

Pontianak. Selama melaksanakan praktik industri di Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Barat penulis banyak melakukan tugas yaitu

meng-entry berkas di aplikasi BI-RMS, dimana aplikasi BI-RMS (Bank Indonesia

-Record Management System) adalah sebuah aplikasi yang berbasis web yang

digunakan untuk meng-entry berkas-berkas yang ada di KPwBI Kalbar.

Selama melaksanakan praktik industri di PT.BNI (persero_, Tbk KCU

Pontianak penulis banyak melakukan tugas yaitu meregistrasi kartu ATM baru

dan mencatat nomor kartu ATM tertelan. Beberapa tugas tersebut berkaitan

dengan mata kuliah Auditor Internal.

1.2 Tujuan Praktik Industri

Berikut ini tujuan dari Praktik Industri:

1. Meningkatkan kemampuan profesional untuk menerapkan pengetahuan

danketerampilan yang dimiliki.

2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan

masyarakat profesional.

3. Memacu motivasi mahasiswa yang berminat menjadi calon tenaga kerja

yang handal dan siap pakai.

4. Membuka peluang untuk memperoleh lowongan pekerjaan bagi

mahasiswa setelah menyelesaikan studi.

2
5. Menciptakan keterkaitan dan kesepadanan antara perguruan tinggi dan

dunia kerja.

6. Menciptakan kerjasama antara perguruan tinggi dan masyarakat

profesional.

1.3 Profil Perusahaan

1.3.1 Bank Indonesia

A. Sejarah Berdirinya Bank Indonesia


Pada tahun 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia

Belanda sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.

Pada Desember 1949, Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia sebagai

bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS). Pada saat itu, sesuai dengan

keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB), fungsi bank sentral tetap

dipercayakan kepada De Javasche Bank (DJB). Pemerintahan RIS tidak

berlangsung lama, karena pada tanggal 17 Agustus 1950, pemerintah RIS

dibubarkan dan Indonesia kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI). Pada saat itu, kedudukan DJB tetap sebagai bank sirkulasi.

Berakhirnya kesepakatan KMB ternyata telah mengobarkan semangat kebangsaan

yang terwujud melalui gerakan nasionalisasi perekonomian Indonesia.

Nasionalisasi pertama dilaksanakan terhadap DJB sebagai bank sirkulasi yang

mempunyai peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia.

Sejak berlakunya Undang-undang Pokok Bank Indonesia pada tanggal 1 Juli

1953, bangsa Indonesia telah memiliki sebuah lembaga bank sentral dengan nama

Bank Indonesia.

3
Sebelum berdirinya Bank Indonesia, kebijakan moneter, perbankan, dan

sistem pembayaran berada di tangan pemerintah. Dengan menanggung beban

berat perekonomian negara pasca perang, kebijakan moneter Indonesia ditekankan

pada peningkatan posisi cadangan devisa dan menahan laju inflasi. Sementara itu,

pada periode ini, pemerintah terus berusaha memperkuat sistem perbankan

Indonesia melalui pendirian bank-bank baru. Sebagai bank sirkulasi, DJB turut

berperan aktif dalam mengembangkan sistem perbankan nasional terutama dalam

penyediaan dana kegiatan perbankan. Banyaknya jenis mata uang yang beredar

memaksa pemerintah melakukan penyeragaman mata uang. Maka, meski hanya

untuk waktu yang singkat, pemerintah mengeluarkan uang kertas RIS yang

menggantikan Oeang Republik Indonesia dan berbagai jenis uang lainnya.

Akhirnya, setelah sekian lama berlaku sebagai acuan hukum pengedaran uang di

Indonesia, Indische Muntwet 1912 diganti dengan aturan baru yang dikenal

dengan Undang-undang Mata Uang 1951.

Tahun 1953, Undang-Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan pendirian

Bank Indonesia untuk menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank

sentral, dengan tiga tugas utama di bidang moneter, perbankan, dan sistem

pembayaran. Di samping itu, Bank Indonesia diberi tugas penting lain dalam

hubungannya dengan pemerintah dan melanjutkan fungsi bank komersial yang

dilakukan oleh DJB sebelumnya.

Pada tahun 1968 diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur

kedudukan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, terpisah dari bank-

4
bank lain yang melakukan fungsi komersial. Selain tiga tugas pokok bank sentral,

Bank Indonesia juga bertugas membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan

mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan

kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.

Tahun 1999 merupakan Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia, sesuai

dengan UU No.23/1999 yang menetapkan tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu

mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Pada tahun 2004, Undang-Undang Bank Indonesia diamandemen dengan

fokus pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenang

Bank Indonesia, termasuk penguatan governance. Pada tahun 2008, Pemerintah

mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 tahun 2008

tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank

Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem keuangan.

Amandemen dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional

dalam menghadapi krisis global melalui peningkatan akses perbankan terhadap

Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia. Sekarang lokasi Bank

Indonesia berada di Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta.

B. Sejarah Bank Indonesia Dalam Sistem Pembayaran


Sistem pembayaran di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu sistem

pembayaran tunai dan non tunai. Dalam Undang-Undang (UU) No. 11/1953

ditetapkan bahwa Bank Indonesia (BI) hanya mengeluarkan uang kertas dengan

nilai lima rupiah ke atas, sedangkan pemerintah berwenang mengeluarkan uang

kertas dan uang logam dalam pecahan di bawah lima rupiah. Uang kertas pertama

5
yang dikeluarkan oleh BI adalah uang kertas bertanda tahun 1952 dalam tujuh

pecahan. Selanjutnya, berdasarkan UU No. 13/1968, BI mempunyai hak tunggal

untuk mengeluarkan uang kertas dan uang logam sebagai alat pembayaran yang

sah dalam semua pecahan. Sejak saat itu, pemerintah tidak lagi menerbitkan uang

kertas dan uang logam. Uang logam pertama yang dikeluarkan oleh BI adalah

emisi tahun 1970. Pada era 1990-an, BI mengeluarkan uang dalam pecahan besar,

yaitu Rp 20.000 (1992), Rp 50.000 (1993), dan Rp 100.000 (1999). Hal itu

dilakukan guna memenuhi kebutuhan uang pecahan besar seiring dengan

perkembangan ekonomi yang tengah berlangsung saat itu.

Sementara itu, dalam bidang pembayaran non tunai, BI telah memulai

langkahnya dengan menetapkan diri sebagai kantor perhitungan sentral menjelang

akhir tahun 1954. Sebagai bank sentral, sejak awal BI telah berupaya keras dalam

pengawasan dan penyehatan sistem pembayaran giral. BI juga terus berusaha

untuk menyempurnakan berbagai sistem pembayaran giral dalam negeri dan luar

negeri. Pada periode 1980 sampai dengan 1990-an, pertumbuhan ekonomi

semakin membaik dan volume transaksi pembayaran non tunai juga semakin

meningkat. Oleh karena itu, BI mulai menggunakan sistem yang lebih efektif dan

canggih dalam penyelesaian transaksi pembayaran non tunai. Berbagai sistem

seperti Semi Otomasi Kliring Lokal (SOKL) dengan basis personal computer dan

Sistem Transfer Dana Antar Kantor Terotomasi dan Terintegrasi (SAKTI) dengan

sistem paperless transaction terus dikembangkan dan disempurnakan. Akhirnya,

BI berhasil menciptakan berbagai perangkat sistem elektronik seperti BI-LINE,

Sistem Kliring Elektronik Jakarta (SKEJ), Real Time Gross Settlement (RTGS),

6
Sistem Informasi Kliring Jarak Jauh (SIKJJ), kliring warkat antar wilayah kerja

(intercity clearing), dan Scriptless Securities Settlement System (S4) yang semakin

mempermudah pelaksanaan pembayaran non tunai di Indonesia.

C. Sejarah Bank Indonesia Dalam Perbankan


Saat kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada

tanggal 17 Agustus 1950, struktur ekonomi Indonesia masih didominasi oleh

struktur kolonial. Bank asing masih merajai kegiatan perbankan nasional,

sementara peranan bank nasional dalam negeri masih terlampau kecil. Hingga

masa menjelang lahirnya Bank Indonesia pada tahun 1953, pengawasan dan

pembinaan bank-bank belum terselenggara. De Javasche Bank adalah bank asing

pertama yang dinasionalisasi dan kemudian menjelma menjadi BI sebagai bank

sentral Indonesia. Beberapa tahun kemudian, seiring dengan memanasnya

hubungan RI-Belanda, dilakukan nasionalisasi atas bank-bank milik Belanda.

Berikutnya, sistem ekonomi terpimpin telah membawa bank-bank pemerintah

kepada sistem bank tunggal yang tidak bertahan lama. Orde baru datang

membawa perubahan dalam bidang perbankan dengan dikeluarkannya Undang-

Undang No. 14/1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan. Mulai saat itu, sistem

perbankan berada dalam kesatuan sistem dan kesatuan pimpinan, yaitu melalui

pengawasan dan pembinaan Bank Indonesia. Bank Indonesia dengan dukungan

pemerintah, dalam kurun waktu 1971-1972 melaksanakan kebijakan penertiban

bank swasta nasional dengan sasaran mengurangi jumlah bank swasta nasional,

karena jumlahnya terlalu banyak dan sebagian besar terdiri atas bank-bank kecil

yang sangat lemah dalam permodalan dan manajemen. Selain itu, Bank Indonesia

7
juga menyediakan dana yang cukup besar melalui Kredit Likuiditas Bank

Indonesia (KLBI) untuk program-program Kredit Investasi Kecil (KIK)/Kredit

Modal Kerja Permanen (KMKP), Kredit Investasi (KI), Kredit Mahasiswa

Indonesia (KMI), Kredit Koperasi (Kakop), Kredit Profesi Guru (KPG), dan

sebagainya. Dengan langkah ini, BI telah mengambil posisi sebagai penyedia dana

terbesar dalam pembangunan ekonomi di luar dana APBN.

Industri perbankan Indonesia telah menjadi industri yang hampir seluruh

aspek kegiatannya diatur oleh pemerintah dan BI. Regulasi tersebut menyebabkan

kurangnya inisiatif perbankan. Tahun 1983 merupakan titik awal BI memberikan

kebebasan kepada bank-bank untuk menetapkan suku bunga, baik kredit maupun

tabungan dan deposito. Tujuannya adalah untuk membangun sistem perbankan

yang sehat, efisien, dan tangguh. Kebijakan selanjutnya merupakan titik balik dari

kebijakan pemerintah dalam penertiban perbankan tahun 1971-1972 dengan

dikeluarkannya Paket Kebijakan Deregulasi Perbankan 1988 (Pakto 88), yaitu

kemudahan pemberian ijin usaha bank baru, ijin pembukaan kantor cabang, dan

pendirian Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Pada periode selanjutnya, perbankan nasional mulai menghadapi masalah

meningkatnya kredit macet. Hal ini sejalan dengan meningkatnya pemberian

kredit oleh perbankan terutama untuk sektor properti. Keadaan ekonomi mulai

memanas dan tingkat inflasi mulai bergerak naik.

Ketika krisis moneter 1997 melanda, struktur perbankan Indonesia porak

poranda. Pada tanggal 1 November 1997, dikeluarkan kebijakan pemerintah yang

melikuidasi 16 bank swasta. Hal ini mengakibatkan kepanikan di masyarakat.

8
Oleh karena itu, Bank Indonesia turun mengatasi keadaan dengan Bantuan

Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) atas dasar kebijakan yang ditetapkan

pemerintah. Selain itu, berbagai tindakan restrukturisasi dijalankan oleh Bank

Indonesia bersama pemerintah.

D. Sejarah Bank Indonesia di Bidang Moneter


Setelah berdirinya Bank Indonesia, kebijakan moneter di Indonesia secara

umum ditetapkan oleh Dewan Moneter dan pemerintah bertanggung jawab

atasnya. Mengingat buruknya perekonomian pasca perang, yang ditempuh

pertama kali dalam bidang moneter adalah upaya perbaikan posisi cadangan

devisa melalui kegiatan ekspor dan impor. Pada periode ekonomi terpimpin,

pembiayaan deficit spending keuangan negara terus meningkat, terutama untuk

membiayai proyek politik pemerintah. Laju inflasi terus membumbung tinggi

sehingga dilakukan dua kali pengetatan moneter, yaitu tahun 1959 dan 1965.

Lepas dari periode tersebut pemerintah memasuki masa pemulihan ekonomi

melalui program stabilisasi dan rehabilitasi yang kemudian diteruskan dengan

kebijakan deregulasi bidang keuangan dan moneter pada awal 1980-an. Di tengah

pasang surutnya kondisi perekonomian, lahirlah berbagai paket kebijakan

ekonomi yang bertujuan untuk memperkuat struktur perekonomian Indonesia.

Mulai pertengahan tahun 1997, krisis ekonomi moneter menerpa Indonesia.

Nilai tukar rupiah melemah, sistem pembayaran terancam macet, dan banyak

utang luar negeri yang tak terselesaikan. Berbagai langkah ditempuh, mulai dari

pengetatan moneter hingga beberapa program pemulihan IMF yang diperoleh

melalui beberapa Letter of Intent (LoI) pada tahun 1998. Namun akhirnya masa

9
suram dapat terlewati. Perekonomian semakin membaik seiring dengan kondisi

politik yang stabil pada masa reformasi. Sejalan dengan itu, tahun 1999

merupakan tonggak bersejarah bagi Bank Indonesia dengan dikeluarkannya

Undang-undang No. 23/1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang No. 3/2004. Dalam undang-undang ini, Bank

Indonesia ditetapkan sebagai lembaga tinggi negara yang independen dalam

melaksanakan tugas dan wewenangnya. Sesuai undang-undang tersebut, Bank

Indonesia diwajibkan untuk menetapkan target inflasi yang akan dicapai sebagai

landasan bagi perencanaan dan pengendalian moneter. Selain itu, utang luar

negeri berhasil dijadwalkan kembali dan kerjasama dengan IMF diakhiri melalui

Post Program Monitoring (PPM) pada 2004.

E. Sejarah Kelembagaan Bank Indonesia


Sejarah kelembagaan Bank Indonesia dimulai sejak berlakunya Undang-

Undang (UU) No. 11/1953 tentang Penetapan Undang-Undang Pokok Bank

Indonesia pada tanggal 1 Juli 1953. Dalam melakukan tugasnya sebagai bank

sentral, Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Moneter, Direksi, dan Dewan

Penasehat. Di tangan Dewan Moneter inilah, kebijakan moneter ditetapkan, meski

tanggung jawabnya berada pada pemerintah. Setelah sempat dilebur ke dalam

bank tunggal, pada masa awal orde baru, landasan Bank Indonesia berubah

melalui UU No. 13/1968 tentang Bank Sentral. Sejak saat itu, Bank Indonesia

berfungsi sebagai bank sentral dan sekaligus membantu pemerintah dalam

pembangunan dengan menjalankan kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan

bantuan Dewan Moneter. Dengan demikian, Bank Indonesia tidak lagi dipimpin

10
oleh Dewan Moneter. Setelah orde baru berlalu, Bank Indonesia dapat mencapai

independensinya melalui UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia yang kemudian

diubah dengan UU No. 3/2004. Sejak saat itu, Bank Indonesia memiliki

kedudukan khusus dalam struktur kenegaraan sebagai lembaga negara yang

independen dan bebas dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak-pihak lain.

Namun, dalam melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten,

dan transparan, Bank Indonesia harus mempertimbangkan pula kebijakan umum

pemerintah di bidang perekonomian.

F. Alamat KPwBI Provinsi Kalimantan Barat


Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat

beralamat di Jalan Jenderal Ahmad Yani No.2, Bangka Belitung Laut,

Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

G. Foto Lokasi

Gambar 1. 1 KPwBI Prov. Kalbar

11
H. Struktur Organisasi

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi


Kalimantan Barat

ICO PM

Tim Advisory Tim SP, PUR, Layanan dan


dan Administrasi
Pengembangan
Ekonomi

- Fungsi Data dan


Statistik
Ekonomi dan Unit Unit Unit Satuan Layanan
Keuangan Operasional Pengawasan dan Administrasi
PUR
- Fungsi SP SP,PUR dan KI
Asesmen
Ekonomi dan Fungsi
Surveilans - Fungsi SDM,Logistik,A
- Fungsi Perizinan
nggaran,Sekretar
Koordinasi dan dan
Pengawsan iat, Protokol dan
Komunikasi
SP PUR Pengamanan
Kebijakan
- Fungsi - Fungsi
Pelaksanaan Analisis SP
Pengembangan dan PUR
UMKM serta KI, dan
Perlindungan
Konsumen

12
Gambar 1. 2 Struktur Organisasi KPwBI Prov.Kalbar

I. Penjelasan Unit Organisasi Tempat Praktik Industri


Satuan Layanan dan Administrasi

1. Ikhtisar Jabatan

Mengelola kepegawaian, protokol, kesekretariatan, logistik, dan

pengeamanan.

2. Tanggung Jawab Utama

a. Mengelola data kepegawaian yang ada di Kantor Perwakilan

Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat.

b. Mengelola kegiatan kelogistikan yang ada di Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat.

c. Menegakkan atau memelihara keamanan yang berasal dari luar

maupun dari dalam perkantoran Bank Indonesia dengan

beberapa ruang lingkup sasarannya.

d. Melaksanakan kegiatan keprotokolan di Bank Indonesia seperti

mempersiapkan perjalanan dinas.

e. Melaksanakan kegiatan kesekretariatan di Bank Indonesia

seperti menyusun agenda kegiatan pertemuan.

13
1.3.2 Bank Negara Indonesia

A. Sejarah Berdirinya Bank Negara Indonesia


Didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, PT. Bank Negara Indonesia

(persero) Tbk atau BNI menjadi bank pertama milik negara yang lahir

setelah kemerdekaan Indonesia. Lahir pada masa perjuangan kemerdekaan

Republik Indonesia, BNI sempat berfungsi sebagai bank sentral atau bank

umum sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang No. 2/1946, sebelum akhirnya beroperasi sebagai bank

komersial sejak tahun 1955. Oeang Republik Indonesia atau ORI sebagai

alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia

pada tanggal 30 Oktober 1946 dicetak dan diedarkan oleh Bank Negara

Indonesia.

Menyusul penunjukan De Javasche Bank yang merupakan warisan

dari Pemerintah Belanda sebagai bank sentral pada tahun 1949,

Pemerintah membatasi peran BNI sebagai bank sentral. BNI lalu

ditetapkan sebagai bank pembangunan dan diberikan hak untuk bertindak

sebagai bank devisa pada taun 1950 dengan akses langsung untuk transaksi

luar negeri. Kantor cabang BNI pertama di luar negeri dibuka di Singapura

pada tahun 1955.

Peranan BNI untuk mendukung perekonomian Indonesia semakin

strategis dengan munculnya inisiatif untuk melayani seluruh lapisan

masyarakat dari Sabang sampai Merauke pada tahun 1960-an dengan

memperkenalkan berbagai layanan perbankan seperti Bank Terapung,

Bank Keliling, Bank Bocah dan Bank Sarinah. Tujuan utama dari
14
pembentukan Bank Terapung adalah untuk melayani masyarakat yang

tinggal di kepulauan seperti di Kepulauan Riau atau daerah yang sulit

dijangkau dengan transportasi darat seperti Kalimantan. BNI juga

meluncurkan Bank Keliling, yaitu jasa layanan perbankan di mobil keliling

sebagai upaya proaktif untuk mendorong masyarakat menabung.

Sesuai dengan UU No.17 Tahun 1968 sebagai bank umum dengan

nama Bank Negara Indonesia 1946. BNI bertugas memperbaiki ekonomi

rakyat dan berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.

Segmentasi nasabah juga telah dibidik BNI sejak awal dengan dirintisnya

bank yang melayani khusus nasabah wanita yaitu Bank Sarinah dimana

seluruh petugas bank adalah perempuan dan Bank Bocah yang

memberikan edukasi kepada anak-anak agar memiliki kebiasaan

menabung sejak dini. Pelayanan Bank Bocah dilakukan juga oleh anak-

anak. Bahkan sejak 1963, BNI telah merintis layanan perbankan di

perguruan tinggi saat membukan Kantor Kas Pembantu di Universitas

Sumatera Utara (USU) di Medan. Saat ini BNI telah memiliki kantor

layanan hampir diseluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta

terkemuka di Indonesia.

Dalam masa perjalanannya, BNI telah mereposisi identitas

korporatnya untuk menyesuaikan dengan pasar keuangan yang dinamis.

Identitas pertama sejak BNI berdiri berupa lingkaran warna merah dengan

tulisan BNI 1946 berwarna emas melambangkan persatuan, keberanian,

dan patriotisme yang memang merefleksikan semangat BNI sebagai bank

15
perjuangan. Pada tahun 1988, identitas korporat berubah menjadi logo

layar kapal & gelombang untuk merepresentasikan posisi BNI sebagai

Bank Pemerintah Indonesia yang siap memasuki pasar keuangan dunia

dengan memiliki kantor cabang di luar negeri. Gelombang mencerminkan

gerak maju BNI yang dinamis sebagai bank komersial Negara yang

berorientasi pada pasar.

Setelah krisis keuangan melanda Asia tahun 1998 yang

mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional, BNI

melakukan program restrukturisasi termasuk diantaranya melakukan

rebranding untuk membangun dan memperkuat reputasi BNI. Identitas

baru ini dengan menempatkan angka ‘46’ di depan kata ‘BNI’. Kata ‘BNI’

berwarna tosca yang mencerminkan kekuatan, keunikan, dan kekokohan.

Sementara angka ’46’ dalam kotak orange diletakkan secara diagonal

untuk menggambarkan BNI baru yang modern.

BNI kembali mencatat sejarah dengan menjual saham perdananya

kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek

Surabaya (BES) pada tahun 1996. Dalam sejarah perbankan nasional, BNI

menjadi bank negara pertama yang go-public.

Persamaan dengan program divestasi saham pemerintah, BNI

menerbitkan saham baru pada tahun 2007 dan 2010 melalui Penawaran

Umum Terbatas (right issue) dengan memperluas komposisi kepemilikan

saham publik menjadi 40%. Dengan meningkatnya kepemilikan publik,

16
BNI dituntut untuk meningkatkan kinerja unggul sehingga dapat

memberikan nilai lebih kepada pemegang saham.

Globalisasi juga menuntut industri perbankan untuk selalu

meningkatkan kemampuan dalam memberikan solusi perbankan kepada

seluruh nasabah. Secara historis BNI fokus pada corporate banking yang

didukung dengan infrastruktur retail bankung yang kuat. Kini BNI teru

berupaya meningkatkan kapitalisasi keduanya menjadi keunggulan BNI.

B. Alamat BNI KCU Pontianak


Kantor BNI KCU Pontianak beralamat di Jl. Tanjung Pura No.1

Pontianak, Kalimantan Barat.

C. Foto Lokasi

Gambar 1. 3 Kantor BNI KCU PontianakKantor BNI KCU Pontianak

17
D. Struktur Organisasi

Penyelia Pelayanan
Nasabah

Gambar 1. 4 Struktur Organisasi BNI KCU Pontianak


E. Penjelasan Unit Organisasi Tempat Praktik Industri
Penyelia Pelayanan Nasabah

1. Ikhtisar Jabatan

18
Menyelia langsung seluruh kegiatan pelayanan yang dilakukan

Customer Service, Officer, Asisten Pelayanan Nasabah,

Analisis LN dan Asisten LN, yang meliputi aktivitas pelayanan

dan transaksi yang terkait dengan produk dan jasa BNI serta

melakukan referral dan cross selling kepada walk in customer

sesuai dengan prosedur dan kewenangan yang telah ditetapkan.

2. Tanggung Jawab Utama

Menyelia, mengendalikan serta bertanggung jawab dan

berperan aktif dalam pengelolaan aktivitas produk dana, antara

lain:

a) Mengelola dan mengadministrasikan pelayanan

pembukaan, perubahan dan penutupan rekening giro,

tabungan, deposito dan Simponi dan produk lainnya

sesuai kewenangan.

b) Melayani permintaan buku cek, bilyet giro, rekening

koran dan informasi saldo.

c) Mengelola persediaan buku cek bilyet giro, buku

tabungan, bilyet deposito.

d) Menyiapkan formulir aplikasi pembukaan rekening dan

kartu. Contoh tandatangan dan melakukan scanning

KCT pada SVS.

e) Memeriksa kebenaran pengisian aplikasi dan bukti diri

nasabah.

19
f) Memproses permintaan nasabah untuk pemblokiran

cek/giro bilyet.

g) Memproses permintaan nasabah untuk rehabilitasi

daftar hitam BI karena penarikan cek/bilyet giro kosong

h) Menandatangani buku tabungan/ bilyet deposito sesuai

kewenangannya.

i) Memantau daftar jatuh tempo Deposito Berjangka

dengan special rate dan Deposit on Call serta

melakukan maintenance perpanjangannya sesuai

permintaan nasabah.

j) Melakukan verifikasi, mengadministrasikan dan

menyetujui pembayaran nominal Deposito Berjangka

dan Deposit on Call (beserta bunga) yang dicairkan

dalam batas wewenangnya secara pemindahan, serta

memproses permohonan pencairan bunga, mencetak

kuitansi pembayaran bunga deposito.

k) Menyelenggarakan administrasi seluruh akivitas yang

terkait dengan Giro, Tabungan Deposito Berjangka, dll.

l) Mengadministrasikan dan membagikan rekening koran

nasabah secara langsung atau mengirimkan melalui pos

/ kurir berkoordinasi dengan Unit Administrasi.

m) Membuat laporan ke BI dan KPKN tentang giro dan

TKI.

20
n) Melaksanakan aktivitas pelimpahan pajak bersama

cabang koordinator/bank persepsi.

BAB II

KEGIATAN PRAKTIK INDUSTRI

2.1 Lingkup Kerja

2.1.1 Bank Indonesia

Pelaksanaan Praktik Industri I di Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Kalimantan Barat dimulai pada tanggal 12 Februari 2018 sampai 23

Maret 2018. Penulis ditempatkan di bagian Satuan Layanan dan Administrasi

yaitu dibawah wewenang Manajer Satuan Layanan dan Administrasi Bapak

Miftahul Huda.

Selama melaksanakan praktik industri di Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Kalimantan Barat banyak pelajaran dan pengalaman yang di dapat

selama melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh pembimbing lapangan.

Berikut ini adalah kegiatan penulis selama praktik industri antara lain:

1. Pengarsipan

21
Dokumen-dokumen penting diarsipkan sesuai dengan klasifikasi di dalam

aplikasi BI-RMS. Setelah diinput di sistem, arsip disimpan di tempat

penyimpanan khusus yang disebut dengan filling cabinet dan storage cabinet

dengan kode dan nomor yang tersedia.

2. Fotocopy dan scanning

Dokumen atau pun berkas yang penting di fotocopy untuk diarsipkan dan

ada beberapa dokumen seperti tiket pesawat di scanning.

Tugas tambahan yang dilakukan oleh penulis yaitu:

1. Membuat Daftar Arsip Musnah (DAM)

Dokumen-dokumen yang akan dimusnahkan harus dibuatkan daftar arsip

musnah (DAM) agar mudah mencari dokumen yang akan dimusnahkan.

2. Membuat Daftar Arsip Pindah (DAP)

Dokumen yang sudah penuh di storage cabinet atau filling cabinet akan

dipindahkan ke khazanah arsip, dokumen yang akan dipindahkan harus dibuatkan

daftar arsip pindah.

3. Pengecekan arsip di khazanah arsip

Mengecek arsip yang akan dimusnahkan di khazanah arsip.

Kegiatan Praktik Industri yang dilaksanakan di KPwBI Prov. Kalbar

disesuaikan dengan jadwal kerja kantor yaitu pada hari Senin sampai hari Jum’at

yang dimulai dari jam 07.10 sampai dengan jam 17.00. Salah satu tradisi yang

rutin dilakukan di KPwBI Kalimantan Barat adalah doa bersama yang dilakukan

22
setiap pagi pada hari Senin dan setiap sore pada hari Jumat. Tradisi ini dilakukan

oleh seluruh pegawai dan mitra kerja lainnya.

Praktik Industri yang dilakukan oleh mahasiswa di Bank Indonesia juga

diisi dengan kegiatan mentoring di mana semua mahasiswa/i Praktik Industri

diberi materi oleh semua unit yang ada di KpwBI Kalimantan Barat yang nantinya

akan dipresentasikan ulang oleh mahasiswa/i Praktik Industri sesuai dengan unit

mereka ditempatkan. Mentoring ini juga bertujuan memberikan informasi kepada

mahasiswa/i Praktik Industri mengenai fungsi dan produk dari kegiatan setiap

unit. Sedangkan tujuan dari presentasi adalah mengetahui apakah mahasiswa/i

Praktik Industri memahami kegiatan ataupun tugas pokok setiap unit agar tidak

memberikan info yang salah saat ditanya oleh pihak luar.

Selama melaksanakan kegiatan magang penulis harus menggunakan baju

kemeja putih dan rok hitam pada hari Senin-Jum’at. Selama kegiatan praktik kerja

industri dilaksanakan, penulis dituntut untuk berkomunikasi dengan semua

pegawai menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Semua pekerjaan yang dilakukan oleh penulis selama kegiatan Praktik

Industri dievaluasi oleh Asisten Satuan Layanan dan Admnistrasi yaitu Ibu Yenny

Muharni dan diteruskan ke Manajer Satuan Layanan dan Administrasi yaitu

Bapak Miftahul Huda.

2.1.2 Bank Negara Indonesia

Pelaksanaan praktik industri I di PT. BNI (persero), Tbk Kantor Cabang

Utama Pontianak dimulai pada tanggal 26 Maret sampai 27 April 2018. Penulis

23
ditempatkan di Unit Pelayanan Nasabah Cabang bagian Customer Service

dibawah wewenang Penyelia Pelayanan Nasabah Cabang yaitu Ibu Dede Hendari.

Selama melaksanakan Praktik Industri di PT. BNI (persero), Tbk Kantor

Cabang Utama Pontianak banyak pelajaran dan pengalaman yang didapat oleh

penulis dari pekerjaan yang diberikan oleh pembimbing serta mendapat gambaran

tentang dunia kerja. Berikut ikhtisar kegiatan penulis selama melaksanakan

praktik industri:

1. Register kartu ATM

Kartu ATM baru akan diregister dibuku sesuai dengan format

yang disediakan.

2. Mencatat ATM tertelan

Banyak sekali ATM nasabah yang tertelan dimesin ATM, untuk

itu dilakukan pencatatan nomor rekening kartu ATM ke dalam buku

yang disediakan.

Tugas tambahan yang dilakukan penulis ialah:

1. Mencatat tanggal selesai komplain

Ada banyak kartu ATM yang tertelan tetapi masih aktif, untuk itu

dicatat tanggal penutupan rekening ATM tersebut yang dapat

dilihat melalui aplikasi ORM (Online Request Management).

2. Mencari berkas temuan audit

Kegiatan tambahan yang dilakukan oleh penulis adalah mencari

berkas temuan audit yang terdapat dalam daftar temuan audit.

3. Menyimpan berkas deposito sesuai tanggal

24
Berkas deposito yang telah ditandatangani disimpan di

penyimpanan berkas sesuai dengan tanggal yang tercantum pada

berkas.

4. Memilah berkas

Berkas yang dibagi sesuai kategori dipisahkan sesuai dengan

kategori yang telah ditetapkan.

2.1 Jadwal Kegiatan dan Aktivitas Praktik Industri

2.2.1 Bank Indonesia

Tabel 1. 1 Jadwal Kegiatan dan Aktivitas Praktik Bank Indonesia

No Tanggal Kegiatan Kegiatan Keterangan

1 12 – 15 Februari  Meng-entry berkas Individu

2018 memorandum di aplikasi BI-

RMS (Bank Indonesia-Record

Management System)

 Mengarsipkan berkas

 Mengantar berkas penarikan

lumpsum pegawai ke ruang

25
Manager SP,PUR&KI

2 19 – 23 Februari  Mengantar berkas penarikan Individu

2018 lumpsum pegawai ke ruang

Manager SP,PUR&KI

 Meng-entry berkas

memorandum di aplikasi BI-

RMS (Bank Indonesia-Record

Management System)

 Mengarsipkan berkas

3 26 Februari – 2  Meng-entry berkas Individu

Maret 2018 memorandum di aplikasi BI-

RMS (Bank Indonesia-Record

Management System)

 Mengantar berkas penarikan

lumpsum pegawai ke ruang

Manager SP,PUR&KI

 Mengarsipkan berkas

 Scanning data

 Mengangkat telepon

 Mengantar berkas warkat

realisasi anggaran ke ruang

Manager SP,PUR&KI

26
4 5 – 9 Maret 2018  Meng-entry berkas Individu

memorandum di aplikasi BI-

RMS (Bank Indonesia-Record

Management System)

 Mengarsipkan berkas

 Scanning data

 Fotocopy berkas

 Mengangkat telepon

 Mengantar berkas ke ruang

Manager SP,PUR&KI

5 12 – 16 Maret  Scanning data Individu

2018  Membuat Daftar Arsip

Musnah (DAM)

 Mengangkat telepon

 Fotocopy berkas

 Mengecek berkas yang akan

dimusnahkan

 Membuat Daftar Arsip Pindah

(DAP)

 Memindahkan berkas ke kotak

6 19 – 23 Maret  Mengoreksi ulang susunan Individu

2018 berkas

27
 Mengantar berkas penarikan

lumpsum pegawai ke ruang

Manager SP,PUR&KI

 Mencari berkas yang akan

dimusnahkan

 Scanning data

 Mencari berkas temuan audit

 Mengecek berkas di Khazanah

Arsip

 Fotocopy berkas

 Menstempel berkas

2.2.2 Bank Negara Indonesia

Tabel 1. 2 Jadwal Kegiatan dan Aktivitas Praktik Bank Negara Indonesia

No Tanggal Kegiatan Kegiatan Keterangan

1 26 – 29 Maret  Mencatat nomor kartu ATM Kelompok

2018 tertelan

 Registrasi kartu ATM baru

2 2 – 6 April 2018  Registrasi kartu ATM baru Kelompok

 Mencatat nomor kartu ATM

tertelan

3 9 – 13 April 2018  Mencatat tanggal selesai Kelompok

komplain pada aplikasi ORM

28
 Mencatat nomor kartu ATM

tertelan

 Memilah berkas

 Mencari berkas temuan audit

 Menyimpan berkas deposito

sesuai tanggal

 Registrasi kartu ATM baru

4 16 - 20 April  Mencatat tanggal selesai Kelompok

2018 komplain pada aplikasi ORM

 Mencatat nomor kartu ATM

tertelan

 Memilah Berkas

5 23 – 27 April  Registrasi kartu ATM baru Kelompok

2018  Mencatat nomor kartu ATM

tertelan

 Menyimpan berkas deposito

sesuai tanggal

29
2.3 Pembahasan Aktivitas

2.3.1 Bank Indonesia

Selama melaksanakan kegiatan praktik industri yang dilakukan di

KPwBI Prov. Kalbar unit Satuan Layanan dan Administrasi aktivitas yang

dilakukan yaitu:

1. Pengarsipan

Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk

dan media sosial dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

yang dibuat dan diterima oleh berbagai lembaga negara, pendidikan dan

pemerintahan. Pengarsipan ini dikerjakan dengan menggunakan aplikasi BI-

RMS (Bank Indonesia-Records Management System).

BI-RMS ialah aplikasi berbasis internet yang digunakan untuk meng-

entry berkas yang ada di Bank Indonesia dan tidak bisa digunakan oleh

pihak luar. Berkas yang telah di-entry kemudian dibuatkan daftar arsip dan

label berkas setelah itu berkas disusun didalam bundel atau pun folder

sesuai dengan daftar arsip dan diberi label kemudian disimpan

dipenyimpanan berupa storage cabinet (sc) atau filling cabinet (fc).

30
Gambar 1. 5 Meng-entry berkas di BI-RMS

2. Fotocopy dan scanning

Beberapa dokumen atau pun berkas yang penting di fotocopy untuk

diarsipkan. Dokumen yang selalu di scanning yaitu tiket pesawat dan

penarikan lumpsum PDDN pegawai.

Gambar 1. 6 Scanning dokumen

Penjelasan tugas tambahan yang dilakukan yaitu:

1. Membuat Daftar Arsip Musnah (DAM)

31
Daftar Arsip Musnah ialah daftar dari beberapa arsip yang akan

dimusnahkan karena jadwal retensi arsip tersebut telah habis.

2. Membuat Daftar Arsip Pindah (DAP)

Daftar Arsip Pindah ialah daftar dari beberapa arsip yang akan

dipindahkan dari storage cabinet atau filling cabinet ke kotak arsip atau pun

ke khazanah arsip.

3. Pengecekan arsip di khazanah arsip

Mengecek arsip yang akan dimusnahkan di khazanah arsip yang ada

dalam daftar temuan audit.

Kendala yang dihadapi selama praktik industri:

1. Human Error

Kesalahan yang terjadi saat mengerjakan beberapa tugas yang diberikan

adalah pada saat salah menyusun berkas dan tidak sesuai dengan daftar isi.

2. Error pada aplikasi BI-RMS

Tugas yang selalu dilakukan adalah meng-entry berkas pada aplikasi

BI-RMS dan pada saat meng-entry biasa terjadi error pada aplikasi BI-RMS

sehingga menghambat pekerjaan tersebut.

2.3.2 Bank Negara Indonesia


Selama melaksanakan kegiatan praktik industri yang dilakukan di

KPwBI Prov. Kalbar unit Satuan Layanan dan Administrasi aktivitas yang

dilakukan yaitu:

1. Register kartu ATM

32
Kartu ATM yang dikirim oleh SSI (Swadharma Sarana Informatika)

akan diterima oleh petugas kemudian kartu ATM tersebut akan

diregistrasi atau didaftarkan sesuai dengan nomor dan tempat kartu

atm tersebut akan diedarkan.

Tabel 1. 3 Daftar Nama Bank BNI


No Kartu Tempat

00 BNI KCU Pontianak

01 BNI KCP Siantan

02 BNI KCP Untan

03 BNI KCP Sui Pinyuh

06 BNI KCP Gajah Mada

08 BNI KCP Sultan Abdurrahman

09 BNI KCP Ngabang

10 BNI KCP Kuburaya

60 BNI KK Sui Jawi

61 BNI KK Megamall

62 BNI KK Sultan Muhammad

63 BNI KK Panglima Aim

33
64 BNI KK Jeruju

65 BNI KK Mempawah

66 BNI KK M. Yamin

67 BNI KK Kuala Dua

Gambar 1. 7 Registrasi kartu ATM baru


2. Mencatat ATM tertelan

Kartu ATM yang tertelan akan dicatat nomor kartunya ke dalam buku

ATM tertelan dan kemudian ATM yang telah dicatat disimpan dan diberi

tanggal pada kartu.

34
Gambar 1. 8 Mencatat nomor kartu ATM tertelan

Kendala yang dihadapi selama praktik industri:

kesalahan yang terjadi pada saat meregister kartu ATM baru karena

tidak sesuai dengan nomor dan tempat kartu ATM tersebut akan diedarkan

dan kesalahan petugas saat memberikan arahan.

35
36
BAB III

DESKRIPSI TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

3.1 Deskripsi Hubungan Praktik Industri dengan Materi Perkuliahan

Selama melaksanakan praktik industri ada beberapa mata kuliah yang

berhubungan langsung dengan proses pelaksanaan praktik industri, mata kuliah

yang berhubungan langsung dengan praktik industri antara lain:

1. Etika Profesi dan Bisnis

Etika Profesi menurut Anang Usman, (SH., Msi.) adalah sebagai sikap

hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan

keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban

masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang

membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama.

Mata kuliah ini sangat mendukung dalam praktik industri dimana

penulis dituntut profesional misalnya dalam melakukan pekerjaan harus

teliti serta berpakaian rapi sesuai aturan.

2. Aplikasi Manajemen Perkantoran

Dunia kerja yang semakin modern membuat perusahaan atau

perkantoran pun semakin berkembang sehingga bisa menghasilkan sistem

informasi yang lebih akurat.

Menurut W.J.S Poerwadarminta, (1984:18), Aplikasi Manajemen

Perkantoran adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan

manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan

37
mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi,

produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.

3. Bahasa Indonesia

Dalam dunia kerja penulis dituntut untuk berbahasa yang sopan dan

dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam

berkomunikasi baik dengan karyawan perusahaan maupun komunikasi

dengan umum.

Menurut Minto Rahayu dalam hal. 6 “Bahasa Indonesia di Perguruan

Tinggi” berkomuikasi berarti menyampaikan pesan untuk direspon. Agar

respons sesuai dengan harapan, bahasa harus disusun dengan baik dan benar

dan dipahami oleh kedua belah pihak. Berkomunikasi juga hubungan

manusiawi, maka kita harus memperhatikan lawan bicara. Sikap berbahasa

kepada teman sebaya tidak boleh digunakan juga kepada orang tua, guru,

dosen atau orang yang lebih tua begitupun sebaliknya. Selain itu kita harus

memperhatikan tempat dan suasana berbahasa, berbahasa dipasar tentu

berbeda dengan berbahasa ditempat formal, seperti di area diskusi.

4. Bahasa Inggris

Penulis diharapkan mengerti dapat dapat menerapkan bahasa inggris

dengan baik dalam penulisan karya ilmiah, menyusun laporan, dan dalam

berkomunikasi.

38
5. Pengauditan

Selama melaksanakan praktik industri penulis juga dihadapkan dengan

proses audit. Audit menurut Arens, Elder, dan Beasley dalam buku berjudul

Auditing dan Jasa Assurance (2011:4) audit adalah pengumpulan data dan

evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat

kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan.

3.2 Identifikasi Materi Perkuliahan Berhubungan Langsung dengan

Praktik Industri

Beberapa mata kuliah yang diajarkan dikelas berhubungan langsung

dengan kegiatan praktik industri:

1. Etika Profesi dan Bisnis

Pada saat melakukan praktik industri penulis dituntut untuk profesional

dalam melakukan pekerjaan seperti teliti dalam melakukan pekerjaan yang

diberikan, bertanggung jawab dalam melakukan pekerjaan, sopan santun

dalam bersikap, hadir tepat pada waktunya. Hal ini sangat terkait dengan

mata kuliah Etika Profesi dan Bisnis.

2. Aplikasi Manajemen Perkantoran

Saat melaksanakan praktik industri penulis melakukan pekerjaan yang

berkaitan dengan Microsoft Office, seperti yang sering digunakan yaitu

Excel dan Word dan juga penulis dituntut bisa menggunakan aplikasi BI-

39
RMS. Hal ini tentu saja sangat terkait dengan mata kuliah Aplikasi

Manajemen Perkantoran.

3. Bahasa Indonesia

Pada saat melaksanakan praktik industri penulis dianjurkan untuk

menggunakan bahasa yang baik dan benar pada saat berbicara yang tentu saja

Bahasa Indonesia. Hal ini erat kaitannya dengan mata kuliah Bahasa Indonesia.

4. Bahasa Inggris

Aplikasi-aplikasi yang digunakan penulis pada saat mengentry data

merupakan aplikasi yang menggunakan Bahasa Inggris, untuk itu penulis harus

mengerti dengan apa yang akan dientry dan disitulah penulis harus bisa

menerjemahkan apa arti dari ikon yang ada pada aplikasi yang digunakan. Tentu

saja hal tersebut sangat terkait dengan mata kuliah Bahasa Inggris.

5. Pengauditan

Pada saat melakukan praktik industri penulis juga melakukan yang

namanya audit, dimana penulis membuat daftar arsip yang akan

dimusnahkan dan mencari beberapa berkas temuan audit. Tentu saja sangat

berkaitan erat dengan mata kuliah Pengauditan.

3.3 Rekomendasi Muatan Materi Perkuliahan

Berdasarkan praktik industri yang dilaksanakan dan identifikasi mata

kuliah yang berhubungan langsung dengan kegiatan praktik industri, maka

penulis merekomendasikan mata kuliah yang telah diidentifikasi agar dapat

40
diperdalam pembelajarannya. Mata kuliah tersebut diantaranya Etika Profesi

dan Bisnis, Aplikasi Manajemen Perkantoran, Bahasa Indonesia Bahasa

Inggris, dan Pengauditan.

Pada saat melaksanakan praktik industri penulis mengalami beberapa

kendala dikarenakan penulis tidak mendapatkan materi perkuliahan yang

mendalam terkait dengan beberapa mata kuliah diatas. Untuk itu penulis

berharap kedepannya beberapa mata kuliah diatas diberikan materi

perkuliahan yang berkaitan langsung dengan praktik industri agar

pelaksanaan praktik industri kedepannya tidak menemukan kendala seperti

yang terjadi sebelumnya.

41
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Yang Pertama Selama pelaksanaan Praktik Industri di Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, dapat disimpulkan :

1. Kegiatan Praktik Industri ini sangat berguna dan memberikan manfaat

yang sangat besar. Kegiatan yang dilaksanakan dimulai dari tanggal 12

Februari sampai tanggal 23 Maret 2018 (30 hari kerja). Banyak

pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh mengenai kegiatan maupun

tugas KPwBI Provinsi Kalimantan Barat. Selama berjalannya pelaksanaan,

tidak ada kesulitan yang berarti. Tidak perlu banyak waktu untuk

beradaptasi pada lingkungan kerja. Semua itu karena sikap ramah yang

dimiliki oleh seluruh Pegawai KPwBI Provinsi Kalimantan Barat.

2. Kegiatan Praktik Industri ini juga dapat membantu penulis untuk melihat

perbedaan antara teori yang disampaikan di perkuliahan dengan kondisi

dunia kerja yang sesungguhnya

42
3. Pada saat melakukan Praktik Industri, penulis yang ditempatka di unit

Satuan Layanan dan Administrasi harus melakukan pekerjaan dengan teliti

dan penuh tanggung jawab

4. KpwBI Provinsi Kalimantan Barat di bangun pada periode De Javasche

Bank yang beralamatkan ( Jalan Rahadi Usman No. 3) Pontianak,

Kalimantan Barat. Gedung tersebut di bangun pada tanggal 22 April 1926

dan selesai pembangunan gedung tersebut pada tanggal 20 Oktober 1942.

Pada tanggal 26 Januari 2011 telah di resmikan gedung baru Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat yang bertempat di

Jalan A. Yani No. 2 Pontianak.

5. Penulis mendapatkan pengalaman kerja yang sangat berharga dalam

proses melaksanakan Praktik Industri di Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Barat.

Yang Kedua Selama melaksanakan Praktik Industri di PT.BNI

(persero), Tbk dapat disimpulkan:

1. Selama kegiatan praktik industri yang dilaksanakan pada tanggal 23

Maret sampai 27 April 2018 banyak pengetahuan dan wawasan yang

didapatkan mengenai kegiatan yang dikerjakan di PT.BNI (persero),

Tbk.

2. Selama melaksanakan praktik industri banyak pengalaman berharga

yang didapatkan pada saat melaksanakan pekerjaan yang diberikan

petugas.

43
3. Praktik industri juga memberikan mahasiswa gambaran mengenai dunia

kerja yang sesungguhnya.

4. Praktik industri mampu memberikan kemampuan profesional kepada

mahasiswa dalam bersosialisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat

5. Pada saat melakukan praktik industri peserta dapat mengetahui tugas

dan tanggung jawab dari masing-masing unit dan bagian.

6. PT.BNI (persero), Tbk merupakan bank pertama milik negara Indonesia

yang lahir setelah kemerdekaan. Merupakan bank pembangunan yang

bertugas memperbaiki ekonomi rakyat dan berpartisipasi dalam

pembangunan ekonomi nasional.

7. PT.BNI KCU Pontianak beralamatkan di jalan Tanjung Pura No. 1

Pontianak, Kalimantan Barat.

8. Penulis mendapatkan pengalaman kerja selama proses melaksanakan

praktik industri di PT.BNI KCU Pontianak.

4.2 Saran

1. Lembaga Pendidikan

Diharapkan untuk selalu memantau perkembangan mahasiswa yang

sedang melaksanakan Praktik Industri di sebuah instansi/lembaga.

Kemudian tetap mempererat hubungan kerjasama dengan

instansi/lembaga yang bersangkutan agar tetap bersedia menerima

mahasiswa yang ingin melaksanakan Praktik Industri di tempat mereka.

2. Instansi/Lembaga

44
a. Untuk dapat membimbing mahasiswa yang melaksanakan Praktik

Industri dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku pada

Instansi/Lembaga tersebut.

b. Menjaga hubungan baik dengan lembaga pendidikan.

Daftar Pustaka
Panduan Laporan Praktik Industri Akuntansi Keuangan Perusahaan Tahun 2017

https://www.bi.go.id

https://www.bni.co.id

https://www.poltesa.ac.id

http://kelembagaan.ristekdikti.go.id

45
DOKUMENTASI KEGIATAN

Meng entry berkas di BI-RMS


dan

Mengecek berkas di ruang arsip

46
Scanning Dokumen

Mengarsip Berkas
Mengarsipkan

47
Aplikasi BI-RMS

Registrasi Kartu ATM Baru

48
Mencatat kartu ATM tertelan

Memilah Berkas

49
50

Anda mungkin juga menyukai